Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS

Nephrolithiasis
Tn B, 48 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan myeri pada perut sebelah kanan bawah
dan ada darah pada saat buang air kecil, mual. Nyeri di perutnya menyebabkan nafsu
makannya menurun. Diagnosis dokter colic ureter dekstra. Pasien mempunyai riwayat batu
ginjal sejak 10 tahun yang lalu namun dibiarkan saja karena batu masih kecil dan pasien
tidak merasa terganggu. Tn A mengatasinya dengan membatasi minum teh dan minum
jejamuan yang dibuat sendiri terdiri dari kumis kucing, kiji beling, dan remujung yang
direbus5 gelas dalam sehari semalam.

Tn B adalah seorang pegawai negeri, lulusan SMA, bekerja di kantor kecamatan. Tinggal
Bersama istri dan 2 anaknya yang sudah bekerja sebagai pegawai swasta. Biaya hidup sehari
hari ditanggung oleh anak anaknya. Agama islam, aktifitas sehari hari berjalan kaki ke kantor
kira kira 15 menit, dan aktif mengikuti kegiatan masjid.

Hasil pemeriksaan fisik klinis : tekanan darah pasien 130/90, nadi 76x/menit, suhu 36oC, RR
24x/menit.

Hasil pemeriksaan laboratorium hari pertama perawatan


Nilai Nilai
Hb (gr/dl) 13,8 kolesterol total (mg/dl) 214
Hematokrit (%) 41,1 HDL kolesterol. (mg/dl) 48
Eritrosit (jt/Ul) 4,75 LDL kolesterol (mg/dl) 148,8
Trombosit. (103/mm3 ) 466 trigliserida (mg/dl) 86
3 3
Limfosit (10 /mm ) 23,4 asam urat (mg/dl) 8,7
Leukosit 103/mm3 10,1 GFR (mL/min/1.73 m2) 42,4
ureum mg/dl 61,1 SGPT (U/L) 21
creatinin mg/dl 2,1 Kadar Gula Darah. (mg/dl) 121

Hasil pemeriksaan laboratorium hari kedua perawatan


Nilai Nilai
ureum (mg/dl) 56,6 asam urat 8,5
(mg/dl)
creatinin (mg/dl) 2,1 Albumin (g/dL) 3,4
Sodium (mmol/L) 136 Globulin (g/dL) 2,1
Klorida (mmol/L) 105 Protein (g/dL) 5,5
Kalium (mmol/L) 4,1
Kalsium (mmol/L) 1,96

Hasil pemeriksaan (Test) -Intravena pyelografi


Pietocalyces system melebar (grade I) pada ginjal kiri dan kanan, terdapat batu di ginjal
kanan 0,88 cm dan uruter proximal melebar. Ureter proximal sinistra tak jelas melebar dan
batu (+) multiple. Gambaran kantong empedu yaitu dinding tak menebal, batu (+) multiple.

Obat yang diberikan :ceftriaxon injeksi, ketololac injeksi, dan scopamin 3x1.
Hasil pengukuran antropometri diketahui TB 165 cm, BB: 70.5 kg, Lingkar pinggang 93 cm

Hasil anamnesa gizii


Hasil FFQ (Food Frequency Quitioner)
Kebiasaan makan :
Kebiasaan makan nasi 2 x sehari, estimasi sekali makan 2 centong nasi pada jam 10.00 dan
16.00. Suka makanan laut berupa ikan laut goreng 2x sehari, , cumi-cumi, udang, kedang
hijau dan kerang putih 4 – 6 bulan sekali. Ayam 1x/minggu, ayam 5 x/minggu. Tempe 2
potong dan sayur berkuah bening setiap kali makan. Bila istri tidak memasak sayur, pasien
makan berupa nasi, tahu goreng dan sambal. Buah buahan dikonsumsi 2 kali sehari, paling
sering memilih buah kelengkeng dan anggur 15 buah/ hari dan jeruk 2 buah. Makanan
selingan setiap hari lebih sering berupa tahu goreng 3-5potong dan kripik 1 kali sehari.
Asupan energi total 2266,62 kkal, lemak 69,1 gram, protein 102,52 gram, karbohidrat
191,28 gram.
Berdasarkan data recall 24 jam pada hari pertama total energi 973,6 kkal, lemak 41,2
gram, protein 37,9 gram, karbohidrat 111,7 gram, dan serat 3,9 gram.

Jawablah pertanyaan di bawah Ini:

I. Pemahaman Penyakit dan Patofisiologi

1. Jelaskan definisi bagaimana terjadinya nefrolitiasis


2. Jelaskan jenis batu ginjal
3. Jelaskan faktor risiko nefrolitiasis

II. Pemahaman Terapi Gizi

1. Adakah makanan/perilaku/gaya hidup yang spesifik yang dapat


menimbulkan nefrolitiasis?
2. Prinsip dan Rekomendasi det apakah yang diberikan untuk mengatasi
nefrolitiasis?

Buat ADIME
1) Asesmen
a) Review : Tentukan indikator asuhan gizi pada kasus tn K(yang mempunyai
nilai abnormal saja)
b) Cluster : tentukan kemungkinan diagnosis gizi dari asing masing indikator
c) Identifikasi : gabungkan indikator asuhan gizi yang mengarah pada diagnosis
gizi yang sama
d) Identifikasi kemungkinan etiologi dari diagnosis( problem gizi)
e) Tetapkan prioritas asuhan gizi
2) Diagnosa (2 prioritas)
3) Intervensi Deskripsi tujuan, target dll)
4) Monev

Anda mungkin juga menyukai