Anda di halaman 1dari 12

JURNAL BUANA

JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNP


E-ISSN : 2615 – 2630 VOL- 4 NO- 1 2020

PROFIL PEMULUNG DI KELURAHAN PARUPUK TABING


KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG
Crisyah M.Simanullang¹, Surtani²
Program Studi Pendidikan Geografi
FIS Universitas Negeri Padang
Email: crisyahsimanullang@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur, pendidikan, pendapatan, kondisi
kesehatan, jumlah anak dan pendidikan anak pemulung serta alasan menjadi pemulung. Jenis
penelitian yaitu deskriptif kuantilatif. Populasi penelitian adalah pemulung di Kelurahan Parupuk
Tabing. Sampel penelitian menggunakan teknik Snowball Sampling, dengan menentukan informan
kunci dan menunjukkan subjek penelitian. jumlah sampel 26 pemulung. Pengumpulan data
dengan teknik observasi dan penyebaran angket. Teknik analisis data dengan persentase. Hasil
penelitian : umur pemulung tergolong produktif rata-rata berumur 51 tahun (34,62%), pendidikan
pemulung rendah karena tamat dan tidak tamat SLTP sebesar (38,46%). pendapatan pemulung
kategori rendah karena dibawah Rp 1.500.000 per bulan (61,53%). Jika terserang penyakit ringan
pemulung pergi berobat ke puskesmas menggunakan BPJS (76,93%), Jumlah anak pemulung rata-
rata 4 orang (57,69%) pendidikan anak cukup bagus karena banyak pada kondisi masa sekolah
(72,85%) dan alasan menjadi pemulung karena keterbatasan modal membuka usaha lain (62,24%).
Kata kunci: Umur, Pendidikan, Pendapatan, Kesehatan, Alasan

Abstract
This study aims to determine the age, education, income, health conditions, number of
children and education of scavengers, the reasons for being scavengers. This type of research is
descriptive quantilative. population was scavengers in the village of Parupuk Tabing. sample used
the Snowball Sampling technique with a total samples is 26 scavengers. Data collection
techniques used observation and questionnnaire distribution. Data analysis tecniques use
percentages. The result of study : the age of scavengers was produstive age the average of 51
years(34,62%), scavengers education was as low because garduated and did not complete
secondary school (38,46%), scavengers income was low due to below Rp1.500.000/month
(61,53%), if scavengers suffer from minor illnesses they will go to health center using BPJS
(76,93%), scavengers childern is an avarage of 4 people (57,69%), the education of children is
quite good because there are many conditions during school (72,85%), and the reason for being a
scavengers is of limited capital to open another business (62,24%).
Keywords: Age, Education, Income, Health, reason

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
2
Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
215

PENDAHULUAN Salah satunya ialah masyarakat


Berdasarkan BPS, bekerja yaitu yang memilih berprofesi sebagai
melakukan pekerjaan dengan maksud pemulung. Pemulung merupakan
memperoleh pendapatan atau salah satu bidang pekerjaan yang
keuntungan dan lamanya bekerja termasuk ke dalam sektor informal.
paling sedikit satu jam secara terus Memulung sebagai salah satu bidang
menerus dalam seminggu yang lalu. pekerjaan yang tidak membutuhkan
Dalam hal pekerjaan, strategi suatu pendidikan dan keterampilan
mempertahankan diri dilakukan tertentu, pemulung menjadi pilihan
manusia secepatnya mencari warga masyarakat untuk menjadi
pekerjaan, upaya lain yang dilakukan penopang dan pemenuhan kebutuhan
ialah dengan mencari pekerjaan baru. hidup mereka. Hal tersebut
Sifat manusia yang selalu berupaya berimbang sebagai tujuan dari
untuk mempertahankan hidup Undang-Undang Dasar Negara
kemudian menuntutnya untuk Republik Indonesia, khususnya pasal
mendapatkan penghasilan yang 27 ayat 2 yang berbunyi “tiap-tiap
setinggi-tingginya, karena dengan warga negara berhak atas pekerjaan
pendapatan yang tinggi dapat dan penghidupan layak”.
membantu pertumbuhan dan Kota Padang sebagai ibu kota
perkembangan kehidupan Sumatera Barat, dimana tingkat
masyarakat. partisispasi tenaga kerja wanita
Untuk mendapatkan penghasilan maupun pria di sektor informal
yang setinggi-tingginya masyarakat mengalami fluktuasi dari tahun 2007
bekerja pada sektor ekonomi formal sampai sekarang. Hal ini disebabkan
maupun sektor ekonomi informal. semakin pesatnya perkembangan
Masyarakat yang memiliki zaman yang disertai dengan ketatnya
keterampilan khusus atau persaingan mendapatkan pekerjaan
berpendidikan tinggi dapat bekerja yang layak sehingga membuat
pada sektor formal, yaitu sektor sebahagian masyarakat memilih
ekonomi yang mendapat bantuan dan bekerja disektor informal dari pada
perlindungan dari pemerintah dan menjadi penggangguran.
sebagian masyarakat memilik Berdasarkan Tabel.1 dapat
bekerja pada sektor informal atau diketahui bahwa jenis pekerjaan
mungkin menjadi pengangguran. dikategori Buruh meningkat di
Berdasarkan BPS, sektor Kelurahan Parupuk Tabing.
ekonomi informal masih memegang Pemulung termasuk kategori
peranan penting menampung pekerjaan buruh sebagaimana yang
angkatan kerja muda yang belum dijelaskan oleh Pegawai Kantor
berpengalaman atau angkatan kerja Kelurahan Parupuk Tabing.
yang pertama kali masuk pasar kerja.

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


216

Tabel 1. Pekerjaan Masyarakat Kelurahan Parupuk Tabing Tahun 1986 dan


Tahun 2017
No Pekerjaan Tahun 1986 Tahun 2017
Jumlah (orang) Jumlah (orang)
1. Pegawai PNS 87 423
2. TNI 16 46
3. Polri 14 39
4. Pensiunan 34 103
5. Egawai Swasta 47 267
6. Buruh 325 876
7. Petani 465 234
8. Wiraswatsa 234 987
Total 1222 2975
Hal yang membuat peneliti pemerintah untuk memberikan
tertarik melakukan penelitian ini pelatihan bagi pemulung dalam
ialah karena belum ada yang meneliti mengolah barang daur ulang.
tentang Profil Pemulung di
METODE PENELITIAN
Kelurahan Parupuk Tabing,
Metode penelitian yang
pemulung juga berperan dalam
digunakan ialah Deskriptif
memasok bahan baku daur ulang
Kuantilatif. Populasi dalam
sampah bagi industri daur ulang
penelitian ini yaitu pemulung yang
melalui perantara pengepul.
berada di Kelurahan Parupuk Tabing
Pemulung di Kelurahan Parupuk
Kecamatan Koto Tangah Kota
Tabing tidak memiliki komunitas
Padang. Pengambilan sampel yaitu
yang berfungsi sebagai
dengan teknik Snowball Sampling
wadah/tempat untuk menaungi
atau teknik bola salju dengan
mereka dan pemulung dianggap
bertanya kepada sejumlah kecil
sebagai masalah sosial yang
orang bedasarkan pertanyaan yang
mengganggu nilai estetika dan
telah dipersiapkan, kemudian
ketertiban lingkungan oleh
meminta sampel untuk menunjuk
masyarakat maupun pemerintah.
individu lain yang bisa ditanya
Permasalahan yang ditemukan
dengan pertanyaan yang sama.
pada pemulung adalah kondisi
Jadi jumlah sampel yang peneliti
pendidikan pemulung yang tergolong
teliti adalah sebanyak 26 orang
rendah mempengaruhi
pemulung. Dalam pengumpulan data
keterampilannya dalam bekerja yang
menggunakan pernyataan tertulis
berdampak pada rendahnya
dari informasi yang didapat dari
pendapatan pemulung sedangkan
responden-responden kemudian
permintaan industri daur ulang
mencatat dan mengambil
sangat tinggi, hal ini juga diakibatkan
mengunakgan kamera, serta data
pemulung terlalu bergantung pada
sekunder diperoleh dari Kantor
pengepul sehingga patokan harga
Lurah dan BPS, dan lembaga yang
barang tergantung pada pengepul.
Dan kurangnya kepedulian
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
2
Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
217

terkait. Teknik analisis data yaitu


Umur Pemulung di Kelurahan
dengan formula persentase. Parupuk Tabing Kecamatan Koto
Tangah
HASIL PENELITIAN DAN
Umur Pemulung
PEMBAHASAN
Umur pemulung yang berada di
Hasil Penelitian
Kelurahan Parupuk Tabing dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Umur Pemulung di Kelurahan Parupuk Tabing
Kecamatan Koto Tangah
Jumlah Responden Kelompok Umur (tahun)
Kelompok Umur (tahun)
Frekuensi Persetase (%)
<40 0 0
40-46 8 30,76
47-53 9 34,62
54-60 6 23,08
>60 3 11,54
Jumlah 26 100
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
Berdasarkan tabel diatas bahwa
Diagram Umur
pemulung lebih banyak pada umur Pemulung
47-53 tahun dengan jumlah 9 orang
(34,62%), esponden kelompok umur
Jumlah Pemulung

40-46 tahun berjumlah 8 orang 50 30,76 34,62 23,08


8 9 6 11,54
3
00
(30,76%), pemulung yang berumur 0
54-60 tahun sebanyak 6 orang <40 40-46 47-53 54-60 >60

(23,08%) dan pemulung yang Frekuensi


Rentang Umur
berumur lebih dari 60 tahun
sebanyak 3 orang (1,54%). Diagram Gambar 1. Diagram Umur
yang menunjukkan umur pemulung Responden(Pemulung) di Kelurahan
seperti : Parupuk Tabing, Kecamatan
KotoTangah Kota Padang.
Lama Bekerja Sebagai Pemulung
Lama bekerja menjadi pemulung
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Sebagai Pemulung Di


Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah
Lama Bekerja (tahun) Jumlah Responden
Frekuensi Persentase (%)
1-4 2 7,70
5-8 9 34,62
9-12 8 30,76
13-16 7 26,92
>16 0 0
Jumlah 26 100

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


218

Sumber : Pengolahan Data Primer 2019


Berdasarkan tabel diatas lama Gambar 2 : Diagram Lama
bekerja menjadi pemulung yang Bekerja Sebagai Pemulung di
paling banyak yaitu 5-12 tahun Kelurahan Parupuk Tabing,
Kecamatan KotoTangah Kota
sebanyak 17 orang (65,38%) dan 13-
Padang.
16 tahun sebanyak 7 orang (26,92%). Pendidikan Formal Pemulung di
Diagram yang menunjukkan lama Kelurahan Parupuk Tabing
menjadi pemulung seperti : Kecamatan Koto Tangah
Lama Bekerja Sebagai Pemulung
Pendidikan Formal Pemulung
40 34,62
30,76 Jenjang pendidikan formal
30 26,92
Pemulung di Kelurahan Parupuk
Jumlah Pemulung

20
7,7 9 8 7
Tabing Kecamatan Koto Tangah
10 3
00 dapat dilihat pada tabel berikut :
0
1-4 th 5-8 th 9-12 th 13-16 th >16 th
Frekuen
Rentang Tahun si

Tabel 4.Distribusi Frekuensi Pendidikan Formal Pemulung di Kelurahan


Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah
No Pendidikan Formal Frekuensi Persentase(%)
1 Tidak tamat SD 5 19,23
2 Tamat SD 6 23,08
3 Tamat dan tidak tamat SLTP 10 38,46
4 Tamat dan tidak tamat SLTA 5 19,23
5 Tamat dan tidak tamat PT 0 0
Total 26 100
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
Pendidikan formal oleh para Gambar 3: Diagram Pendidikan
pemulung di Kelurahan Parupuk Formal Pemulung di Kelurahan
Tabing paling banyak ialah pada Parupuk Tabing, Kecamatan
tingkat pendidikan tamat dan tidak
KotoTangah Kota Padang.
tamat SLTP 10 orang (38,46%) yang
menandakan bahwa pendidikan Pendidikan Non Formal yang
formal pemulung termasuk rendah. Pernah diikuti Pemulung
Diagram yang menunjukkan Pendidikan non formal yang
alternatif jawaban. diikuti Pemulung di Kelurahan
Pendidikan Formal Pemulung Parupuk Tabing merupakan
50 pendidikan yang diikuti diluar
38,46
40
30 23,08
pendidikan formal, dapat dilihat pada
19,23 19,23
20
10
tabel berikut ini :
5 6 5
10
0 0
0
Tidak tamat Tamat SD Tamat dan Tamat dan Tamat dan
SD tidak tamat tidak tamat tidak tamat
SLTP SLTA PT
Frekuensi Persentase

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


219

Tabel 5.Distribusi Frekuensi Pendidikan Non Formal Pemulung di


Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah
No Pendidikan Non Formal Frekuensi Persentase(%)
1 Pertukangan 1 3,84
2 Kursus Salon 2 7,69
3 Wirausaha 0 0
4 Kursus memasak 2 7,69
5 Kursus menjahit 1 3,84
6 Tidak ada 0 76,92
Total 26 100
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
Pemulung yang mengikuti Gambar 4: Diagram Pendidikan
kursus pertukangan dan menjahit Non Formal Pemulung di Kelurahan
jumlahnya sama-sama satu orang Parupuk Tabing, Kecamatan
KotoTangah Kota Padang.
(3,84%), dan untuk kursus salon
Pendapatan pemulung di
serta memasak jumlah pemulung
Kelurahan Parupuk Tabing
yang mengikutinya sama-sama dua
Kecamatan Koto Tangah
orang (7,69%).
Jenis barang Daur Ulang yang di
Pendidikan Non Formal Pemulung Kumpulkan Oleh Pemulung di
90
80
76,92 Kelurahan Parupuk Tabing
70
60 Barang daur ulang yang
50
40
30
20 dikumpulkan oleh pemulung dapat
20 1 3,84 2 7,69 0 0 2 7,69 1 3,84
10
0 dilihat pada tabel berikut ini

Frekuensi Persentase

Tabel 6. Jenis Barang Daur Ulang yang sering dikumpulkan oleh Pemulung
di Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah
No Jenis Barang Daur Ulang
1 Botol Plastik
2 Botol Kaca
3 Seng
4 Acc(Kaleng minum/cat)
5 Tembaga
6 Aluminium
7 Kuningan
8 Besi dan Besi keropos
9 Kertas-kertas bekas
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
Pemulung mengumpulkan Rata-rata Berat Barang Daur
barang daur ulang tertentu saja. Ulang yang di Kumpulkan Oleh
Barang-barang yang dikumpulkan Pemulung dalam Sebulan di
pemulung seperti pada tabel diatas, Kelurahan Parupuk Tabing
dimana barang daur ulang tersebut
Barang daur ulang yang
akan dimasukkan kedalam karung
dikumpulkan oleh pemulung dalam
sebagai tempat barang daur ulang.

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


220

sebulan dapat dilihat pada tabel berikut ini :


Tabel 7. Rata-Rata Berat Barang Daur Ulang yang di Kumpulkan dalam
Sebulan Oleh Pemulung di Kelurahan Parupuk Tabing
No Berat Barang (Kg) Frekuensi Persentase (%)
1 < 350 1 3,85
2 350-500 8 30,76
3 500-650 16 61,54
4 650-750 1 3,85
5 > 750 0 0
Total 26 100
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
Pemulung paling banyak Gambar 5: Diagram Berat
mengumpulkan barang daur ulang Barang Daur Ulang di Kelurahan
dalam satu bulan yaitu 500-650 kg Parupuk Tabing, Kecamatan
(61,54%), kemudian barang daur KotoTangah Kota Padang.
ulang sebanyak 350-500 kg
Penghasilan Pemulung dalam Satu
(30,76%). Perbedaan hasil barang
Bulan
daur ulang disebabkan kecepatan,
jarak, dan waktu yang dicurahkan
Rata-rata penghasilan pemulung
para pemulung berbeda-beda.
dalam sebulan dapat dilihat pada
Diagram yang menunjukkan
tabel berikut ini :
alternatif jawaban.
Berat Barang Daun Ulang
80 61,54
60
40 30,76

20 3,85 3,85 0
0
< 350 350-500 500-650 650-750 > 750

Frekuensi Persentase

Tabel 8. Tabel silang antara Pendapatan sebulan dengan umur pemulung di


Kelurahan Parupuk Tabing
No.
Pendapatan Umur
<40 40-46 47-53 54-60 >60
1 <Rp 500.000 1
2 Rp 500.000-Rp. 1.000.000 2 1 5
3 Rp 1.000.000-Rp. 1.500.000 6 8 1 1
4 Rp 1.500.000-Rp. 2.000.000 1
5 >Rp 2.000.000

Total 0 8 9 6 3
26
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
Pendapatan tertinggi dalam sebulan 1.000.000-Rp 1.500.000. pendapatan
pada usia produktif yaitu rentang pemulung tergolong rendah karena
umur 47-53 tahun dengan jumlah pendapatan pemulung dalam
pendapatan pemulung yaitu Rp sebulan masih berada di bawah UMP

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


221

kota Padang yaitu Rp 2.289.228. Pekerjaan Sampingan


Diagram yang menunjukkan 70
65,38
alternatif jawaban: 60
50
Pendapatan Sebulan dengan Umur 40
Pemulung 26,92
30 17
20 7,7 7
10 8 10 2
8 6 0
5
6 Berdagang Usaha lainnya Tidak
3 2,8
4 2 memiliki
1 1 11
2 pekerjaan
0 sampingan
<Rp 500.000 RP 500.000- RP 1.000.000- Rp 1.500.000- >Rp
Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 2.000.000 2.000.000
Frekuensi Persentase
<40 40-46 47-53 54-60 >60

Gambar 7: Diagram Pekerjaan


Gambar 6: Diagram Pendapatan Sampingan Pemulung di Kelurahan
Pemulung di Kelurahan Parupuk Parupuk Tabing, Kecamatan
Tabing, Kecamatan KotoTangah KotoTangah Kota Padang.
Kota Padang. Penghasilan Pemulung dalam
Pekerjaan Sampingan yang Mencukupi Kebutuhan
dimiliki Pemulung Cukup atau belum mencukupi
Berikut tabel pekerjaan sampingan kebutuhan hidup pemulung dan
pemulung : keluarganya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 9. Pekerjaan Sampingan Tabel 10. Penghasilan yang
yang dimiliki Pemulung di Diterima Pemulung di Kelurahan
Kelurahan Parupuk Tabing Parupuk Tabing
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
Sampingan jawaban (%)
No Jawaban Frekuensi Persentase
1 Berdagang 2 7,70 (%)
2 Usaha lainnya 7 26,92
1 Sangat 0 0
3 Tidak memiliki
mencukupi
pekerjaan 17 65,38
2 Cukup 6 21,43
sampingan
3 Belum 20 78,57
Total 26 100
mencukupi
Sumber : Pengolahan Data Primer Total 28 100
2019 Sumber : Pengolahan Data Primer
2019
Pemulung mencurahkan seluruh Pendapatan yang diterima
waktunya untuk memulung dan sebagi pemulung belum mencukupi
kurangnya modal untuk membuka untuk kebutuhan hidup sebanyak 20
usaha lain, usaha lainnya yang orang (78,57%) serta cukup
dijalankan oleh pemulung yaitu sebanyak 6 orang (21,43 %).
dengan persentase 26,92% dan untuk
pekerjaan sampingan berdagang
sebesar 7,70%

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


222

Penghasilan yang Diterima Penyakit yang sering diderita oleh


100 78,57
pemulung adalah demam/migrain
(34,62%) dan penyakit magh
50 21,43 20
0 0 6 (30,77%). Dan semua pemulung
0
Sangat Cukup Belum pada 3 bulan terakhir ini diserang
mencukupi mencukupi
penyakit.
Frekuensi Persentase
Penyakit yang di Derita Pemulung
Gambar 8: Diagram Pekerjaan 34,62
40 30,77
Sampingan Pemulung di Kelurahan 30 15,38
20 9 11,54 7,69 8
Parupuk Tabing, Kecamatan 10
3 2 4
0
KotoTangah Kota Padang.
Kesehatan pemulung di Kelurahan
Parupuk Tabing Kecamatan Koto
Frekuensi Persentase
Tangah Penyakit yang Diderita
Pemulung dalam Kurun Waktu 3 Gambar 9: Diagram Penyakit
Bulan Terakhir yang di Derita Pemulung di
Penyakit yang diderita pemulung Kelurahan Parupuk Tabing,
dalam kurun waktu 3 bulan terakhir Kecamatan KotoTangah Kota
Tabel 11. Penyakit yang di Derita Padang.
Pemulung di Kelurahan Parupuk Tempat Berobat Pemulung Jika
Tabing menderita Penyakit Ringan
No Alternatif jawaban Frekuensi Persenta
jawaban se (%) Pemulung akan pergi keberbagai
1 Demam/migrain 9 34,62
2 Diare 3 11,54
alternatif kesehatan untuk berobat
3 Darah tinggi 2 7,69 supaya kembali pulih dan tidak sakit-
4 Magh 8 30,77
5 Asam lambung 4 15,38 sakitan.
Total Total 26
Sumber : Pengolahan Data Primer
2019
Tabel 12. Tempat Berobat Pemulung di Kelurahan Parupuk Tabing
No Alternatif jawaban Frekuensi jawaban Persentase (%)
1 Puskesmas 20 76,93
2 Bidan 4 15,38
3 Warung/toko obat 2 7,69
4 Rumah Sakit 0 0
Total 26 100
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
Pemulung yang menderita Tempat Berobat Pemulung
penyakit ringan sebagian besar pergi 76,93
100
kepuskesmas (76,93%) karena 20 4 15,38 2 7,69 0 0
pemulung lebih serta biayanya juga 0
Puskesmas Bidan Warung/toko obatRumah Sakit
murah, kemudian beberapa
Frekuensi Persentase
pemulung berobat ke Bidan
(15,38%). Gambar.10: Diagram Tempat
Berobat Pemulung di Kelurahan
Parupuk Tabing.

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


223

Peralatan yang Digunakan Jumlah Anak Pemulung


Pemulung 100
Peralatan yang digunakan yaitu : 57,69
(1)Karung, Jenis karung yang 50 38,46

digunakan adalah karung-karung 10 15


1 3,85 0 0
besar (2) Ganco, besi dengan ujung 0
1-3 anak 4-6 anak 7-9 anak >9 anak
Frekuensi Persentase
seperti kail ikan yang digunakan
untuk mengambil barang pulungan Gambar.11: Diagram Tempat
yang ringan seperti gelas minuman Berobat Pemulung di Kelurahan
dan plastik. (3) Gerobak Becak, Parupuk Tabing, Kecamatan
sangat membantu pemulung apabila KotoTangah Kota Padang.
jarak yang ditempuh dalam Jenjang Pendidikan Anak
memulung cukup jauh, namun jarang Pemulung
Jenjang pendidikan anak yang
sekali pemulung memiliki gerobak
disekolahkan oleh pemulung dilihat
becak.
pada tabel berikut ini :
Jumlah anak dan pendidikan anak
Tabel 14. Jenjang Pendidikan
pemulung di Kelurahan Parupuk
Anak Pemulung di Kelurahan
Tabing Kecamatan Koto Tangah
Parupuk Tabing
Jumlah Anak yang Dimiliki
Nnnn No Alternatif Frekuensi Persentase
Pemulung jawaban jawaban (%)
1 TK 2 2,85
Jumlah tanggungan dalam rumah 2 SD 13 18,58
tangga ditunjukan dengan besarnya 3 SLTP 11 15,72
4 SLTA 16 22,85
jumlah anggota rumah tangga 5 PT 9 12,85
6 Putus Sekolah 19 27,15
sebagai berikut : Total 70 100
Tabel 13. Jumlah Anak yang Sumber : Pengolahan Data
dimiliki Pemulung di Kelurahan Primer 2019
Parupuk Tabing Dapat disimpulkan bahwa kondisi
N No Jumlah Frekuensi Persentase pendidikan anak cukup baik karena
Anak jawaban (%)
1 1-3 10 38,46 51 anak berada dalam masa sekolah
2 4-6 15 57,69
3 7-9 1 3,85 dan pernah sekolah (72,85%) dan
4 >9 0 0 anak pemulung yang sudah putus
Total 26 100
Sumber : Pengolahan Data Primer sekolah sebanyak 19 orang (27,15%).
2019
Pendidikan Anak Pemulung
Jumlah anak yang dimiliki pemulung
27,15
30
paling banyak antara 4-6 anak 18,58
22,85
19
20 15,72 16
13 12,85
(57,69%), dan jumlah anak antara 1- 11
9
10 22,85
3 anak (38,46%) dan persentase 3,85
0
% memiliki anak sebanyak 7-9 anak. TK SD SLTP SLTA PT Putus
Sekolah

Frekuensi Persentase

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


224

Gambar 12: Diagram Pendidikan Pekerjaan sebagai pemulung


Anak Pemulung di Kelurahan dikarenakan oleh beberapa hal untuk
Parupuk Tabing, Kecamatan memenuhi kebutuhan hidup mereka.
KotoTangah Kota Padang.
Tabel 16. Penyebab Bekerja
Sumber Biaya Pendidikan Anak Menjadi Pemulung
No Alternatif Frekuensi Persentase
Pemulung Jawaban jawaban (%)
Biaya pendidikan anak pemulung 1 Keterbatasan 6 23,08
Keahlian
dilihat pada tabel berikut : 2 Keterbatasan 18 69,24
Sumber Daya
Modal
Tabel 15. Sumber Biaya 3 Sulit mencari 1 3,84
Pendidikan Anak Pemulung di Pekerjaan lain
4 Tidak ingin 1 3,84
Kelurahan Parupuk Tabing terikat pada
No Biaya Frekuensi Persentase waktu dan
Pendidikan (%) majikan
1 Biaya sendiri 25 96,15 Total 26 100
2 Beasiswa 1 3,85
3 Bantuan orang 0 0 Sumber : Pengolahan Data Primer
lain
4 Tidak 0 0
2019
mengeluarkan Sebagian besar bekerja
biaya
Total 26 100 menjadi pemulung dikarenakan
Sumber : Pengolahan Data Primer kurangnya sumber daya modal untuk
2019 membuka usaha lain sebanyak 18
Pemulung membiayai orang (69,24%) dan menjadi
pendidikan anak mereka dengan pemulung karena keahlian terbatas
biaya sendiri sebanyak 25 orang ( sebanyak 6 orang (23,08%).
96,15%) dan 1 orang responden
Alasan Menjadi Pemulung
menjawab bahwa anaknya
80 69,24
bersekolah karena mendapatkan 70
60
beasiswa dari pemerintah (3,85%). 50
40
Biaya Pendidikan Anak 30 23,08
18
20
120 6
96,15
100 10 1 0
80 0
Keterbatasan Keterbatasan Sulit mencari Tidak ingin
60
Keahlian Sumber Daya Pekerjaan lain terikat pada
40 25 Modal waktu dan
20 1 3,85 0 0 0 0 majikan
0
Biaya sendiri Beasiswa Bantuan orang Tidak Frekuensi Persentase
lain mengeluarkan
biaya
Gambar.14: Diagram Alasan
Frekuensi Persentase
menjadi Pemulung di Kelurahan
Gambar.13: Diagram Pendidikan Parupuk Tabing, Kecamatan
Anak Pemulung di Kelurahan KotoTangah Kota Padang.
Parupuk Tabing, Kecamatan
KotoTangah Kota Padang. KESIMPULAN
Alasan Bekerja menjadi Pemulung Umur pemulung yang bekerja di
Kelurahan Parupuk Tabing berada

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630


225

dalam kisaran umur produktif, yakni bagus dimana banyak anak yang
40-65 tahun dengan rata-rata umur masih berstatus bersekolah.
51 tahun.Umur pemulung yang Pemulung di Kelurahan
paling banyak yaitu antara umur 47- Parupuk tabing, alasan bekerja
53 tahun dengan persentase 34,62%. menjadi pemulung adalah
Pendidikan Pemulung di dikarenakan kurangnya sumber daya
Kelurahan Parupuk Tabing jika modal untuk membuka usaha lain,
dikategorikan menurut Undang- dengan persentase Sebesar 69,24%.
Undang No.20 Tahun 2003 tergolong
rendah karena rata-rata pemulung DAFTAR PUSTAKA
berstatus tamat dan tidak tamat SLTP BPS (Badan Pusat Statistik). 2018.
sebesar 38,46%. Kecamatan Koto Tangah
Tingkat pendapatan dalam Angka 2018.BPS Kota
Padang.
pemulung di Kelurahan Parupuk
Tabing berdasarkan kategori BPS BKKBN. 1990. Hasil Rapat Kerja
tahun 2018 sebagian besar berada Nasional Keluarga
dalam pendapatan rendah yaitu Berencana/Kependudukan
Jakarta.
dibawah Rp 1.500.000 sebesar
61,53% dalam satu bulan. Sumber Data : Catatan
Kondisi kesehatan pemulung Kependudukan Kelurahan
di Kelurahan Parupuk Tabing tidak Parupuk Tabing.
cukup baik, dimana pemulung Sumber Data : Pengolahan Data
selama 3 bulan terakhir terkena Primer, 2019.
penyakit ringan seperti Undang-Undang Dasar Negara
demam/migrain dengan persentase Republik Indonesia Pasal 27
sebesar 34,62%. Menurut Elwes ayat 2.
(1994) sehat berarti kondisi prima,
Undang-Undang No.20 Tahun 2003.
baik asmani maupun rohani sehingga
mampu melakukan aktivitas dengan Elwes, Linda. 1994. Promosi
baik. Kesehatan. Jakarta : Gajah
Mada University Press.
Berdasarkan jumlah anak
yang dimiliki pemulung yaitu rata-
rata 4-6 orang sebesar 57,69%.
Menurut BKKBN (1990) jumlah
anak lebih dari dua tergolong
banyak, jadi rata-rata pemulung di
Kelurahan Parupuk Tabing
mempunyai banyak anak dan
Pendidikan anak pemulung cukup

Jurnal Buana – Volume-4 No-1 2020 E-ISSN : 2615-2630

Anda mungkin juga menyukai