Anda di halaman 1dari 36

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

I. IDENTITAS
Nama Satuan Pendidikan : SMK Auliya Teladan Mandiri
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas
Mata Pelajaran : Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Pemeliharaan pada periode brooding
Alokasi Waktu : 16JP (16 X 45 Menit)/ 4 pertemuan

A. Kompetensi Inti
KI-1 (Religius) :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 (Sosial) :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KI-3 (Pengetahuan):
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Agribisnis Ternak
Unggas pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI-4 (Keterampilan):
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis Ternak Unggas.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 KD 3.3 Menerapkan 3.3.1 Menghitung kebutuhan alat dan bahan


pemeliharaan periode untuk pemeliharaan periode brooding
brooding dalam 3.3.2 Menerapkan dalam pembibitan ternak
unggas
pembibitan ternak
3.3.3 Merinci tahapan pemeliharaan
unggas
periode brooding dalam pembibitan
ternak unggas
3.3.4 pemeliharaan periodebroodingdalam
pembibitan ternakunggas
3.3.5 Merencanakan kedatangan anak
ungags (doc/dod)
2 KD 4.3 Melakukan 4.3.1 Melakukan pemeliharaanperiode
pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan
brooding dalam ternak unggas
pembibitan ternak
4.3.2 Menyajikan laporan pemeliharaan
unggas
periode brooding dalam
pembibitan ternak unggas dengan
tepat

B. Tujuan pembelajaran
Melalui tayangan powerpoint, penjelasan guru dan penugasan peserta didik dapat:
1. Menghitung kebutuhan alat dan bahan untuk pemeliharaan periode brooding dalam
pembibitan ternak unggas dengan tepat
2. Merinci tahapan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas
dengan benar
3. Menerapkan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak
unggas
4. Merencanakan kedatangan anak ungags (DOC/DOD )dengan benar
5. Melakukan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas
dengan tepat.
6. Menyajikan laporan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan
ternakunggas dengan tepat

C. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Suhu merupakan faktor utama bagi pertumbuhan ternak di fase awal.
2. Konsep
Pengertian pemeliharaan periode brooding
Fase brooding adalah : pemeliharaan pada periode starter mulai dari umur 1 sampai 5
minggu.
3. Prinsip
Persiapan alat – alat untuk merangkai brooding (induk buatan).
Pemanas (Heater), adalah pengganti induk seperti induk aslinya.
Pembatas (chick guard), berfungsi untuk melindungi ayam dari terpaan angina,
hewan liar dan membantu agar panas tetap terfokus.
Tempat ransum dan tempat pakan, sebaiknya menggunakan alat dan bahan yang
didesain khusus untuk anak ayam.
Litter, merupakan alas kandang yang biasanya dibuat dari bahan yang mempunyai
daya serap air tinggi.
Pencahayaan (lampu penerang), pencahayaan merupakan penstimulasi yang kuat
untuk meningkatkan produktivitas ayam.
4. Prosedur
Tahapan persiapan
a) Kandang yang sudah disanitasi
b) Menghitung kebutuhan alat dan bahan
c) Merangkai brooding yaitu: penebaran sekam, pembuatan brooding,
pemasangan pemanas, pemasangan kelengkapan brooding, sanitasi ulang,
menghidupkan alat pemanas.
d) Mempersiapkan kedatangan anak unggas yaitu: membuat larutan gula,
menyajikan air gula dalam tempat air minum, pemberian air minum, cara
penyajian ransum DOC dalam tempat pakan anak ayam.

D. Pendekatan, model dan metode


pembelajaran Pendekatan : saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based learning
Metode : ceramah, diskusi, penugasan, Tanya jawab dan presentasi

E. Media dan Sumber


Pembelajaran Media :
PPT
https://drive.google.com/drive/search?q=KD%203.3.pptx
Canva
https://www.canva.com/design/DAFTAdmSRQg/7hv79ciwhGe9APbwZkOEtw/edit?layo
utQuery=Presentation+%2816%3A9%29

Sumber Belajar
1. Buku Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas Kelas XI edisi revisi 2019 pengarang
Yulia Hartini, S.Pd, penerbit Andi.
2. Hand out
3. Internet:
https://www.youtube.com/watch?v=_PnD3MQnZLY https://www.youtube.com/watch?
v=8E7ttfaV0xU&t=379s https://www.youtube.com/watch?v=f_o6woPtkCc&t=324s

F. Alat Pendukung Pembelajaran


1. Laptop
2. Infocus
3. HP dan jaringan internet
4. Alat tulis
5. Meteran
6. Alat hitung
7. Kandang
8. Sekam
9. Timbangan
10. Thermometer
11. Gas solex
G. Kegiatan Pembelajaran Model Based Learning

Tahapan Sintak PBL Kegiatan Pembelajaran Alokas


Pembelajaran i
Waktu

Pertemuan ke-1(IPK 3.3.1-3.3.3 )

Pendahuluan Orientasi 10
menit
● Guru melakukan pembukaan dengan
salam pembuka
● Berdoa untuk memulai pembelajaran
● Guru memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin

Apersepsi

● Guru membuat game singkat.


Guru”letakkan telunjuk kalian ditelapak
tangan temannya. Jika ibuk mengatakan
ayam, ananda genggam telunjuk tangan
temannya”
● Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran

Motivasi

● Guru menyampaikan manfaat dari


pembelajaran hari ini.
● Guru menyampaikan tata cara
penilaian

Kegiatan Inti Fase 1 Pendekatan Saintifik 40


Mengamati menit
Orientasi
peserta didik ● Guru menayangkan gambar
pada masalah tahapan periode brooding.
● Guru
memperlihatkan/menampilkan
gambar ayam mati di periode
brooding.
● Guru menjelaskan bahwa pada
hari ini ananda diminta untuk
merinci tahapan pemeliharaan
periode brooding ternak unggas
terkait dengan kematian unggas
tinggi.
“Nah menurut ananda mengapa
angka kematian tinggi diawal
pemeliharaan DOC (brooding) ?
● Peserta didik mengamati gambar
yang ditayangkan.

Menanya

● Guru bertanya terkait pemahaman


peserta didik terhadap masalah
yang akan diselesaikan.
● Peserta didik memberikan
penjelasan terkait pertanyaan
guru dan menanyakan kembali
hal – hal yang belum dipahami.
● Peserta didik menyiapkan diri
untuk bekerja sama dalam
kelompok untuk menyelesaikan
masalah.

Fase 2 ● Guru membagikan LKPD 40 menit


(lembar kerja peserta didik)
Mengorganisa ● Guru memastikan peserta didik
sikan peserta memahami tugas yang aakan
didik untuk dilaksanakan.
belajar. ● Peserta didik dibentuk dalam
beberapa kelompok untuk
mengerjakan tugas – tugas dalam
LKPD
● Peserta didik diarahkan untuk
mengerjakan LKPD sesuai
petunjuk pengerjaan tugas LKPD
Fase 3. Mengumpulkan informasi/mencoba 40 menit

Membimbing ● Guru menayangkan video terkait


penyelidikan i sanitasi kandang dan pembuatan
ndividu brooding sebagai pembelajaran
maupun kelom dan pembanding.
pok ● Peserta didik mengamati dengan
cermat cara – cara pembuatan
brooding.
● Peserta didik bersama anggota
kelompok mengerjakan tugas
sesuai dengan LKPD yang
diberikan.
● Guru membimbing dan
memantau peserta didik menggali
informasi melalui berbagai
sumber belajar yang ada seperti
handout, buku pelajaran dan
searching melalui internet tentang
pemeliharaan periode brooding
sehingga dapat menghitung
kebutuhan alat dan bahan untuk
pemeliharaan periode brooding
dalam pembibitan ternak unggas,
merinci kebutuhan alat dan bahan
untuk pemeliharaan periode
brooding dalam pembibitan
ternak unggas.
● Guru membimbing peserta didik
berdiskudi dalam memecahkan
masalah berdasarkan evaluasi
tahapan persiapan pemeliharaan
periode brooding ternak unggas.

. Fase 4 Mengasosiasikan/mengolah informasi 40 menit


dan mengkomunikasikan
Mengembangk
an dan ● Guru membimbing dan
menyajikan ha memantau kegiatan diskusi
sil karya peserta didik dalam
menyelesaikan hasil kerja pada
LKPD untuk dipresentasikan.
● Peserta didik dalam bentuk
diskusi kelompok siap
mempresentasikan hasil kerjanya
didepan kelas.

Penutup ● Guru menyampaikan 10


pembelajaran untuk pertemuan menit
berikutnya.
● Guru memberikan pesan – pesan
moral.

Pertemuan ke-2 (IPK 3.3.4)

Pendahuluan Orientasi

● Guru melakukan pembukaan


dengan salam pembuka
● Berdoa untuk memulai
pembelajaran
● Guru memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin

Apersepsi

● Guru memberikan pertanyaan


pendahuluan (kaitan dengan
materi sebelumnya). Dan
selanjutnya jawabannya dikaitkan
dengan materi /kegiatan
berikutnya yang akan dipelajari.

Motivasi

● Guru menyampaikan manfaat


dari pembelajaran hari ini.
● Guru menyampaikan tata cara
penilaian.

Kegiatan inti Fase 5. ● Setiap kelompok secara bergantian


mempresentasikan hasil kerja
Menganalisis
kelompok didepan kelas dengan
dan
percaya diri dan bertanggung jawab.
Megevaluasi
● Peserta didik yang lain memberi
Proses
tanggapan dan guru mengapresiasi
Pemecahan
dengan memberikan reward
Masalah
(penambahan nilai) kepada peserta
didik yang berperan aktif dan berani
maju didepan kelas
mempresentasikan hasil karyanya.
● Peserta didik merencanakan
kedatangan DOC dengan bimbingan
guru melalui diskusi kelompok.
● Guru menanyakan tentang
pemahaman materi yang telah
dipelajari.
● Guru memberikan evaluasi berupa
penilaian pengetahuan melalui tes
tertulis.
Penutup ● Guru memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
● Guru menjelaskan kegiatan tindak
lanjut serta menginformasikan
rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya

H. Penilaian Pembelajaran

Domain/Ranah Teknik Penilaian


Sikap Observasi
Pengetahuan Tes Tertulis
Keterampilan Kinerja

I. Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang nilainya dibawah KKM 75
b. Pengayaan
Guru memberikan materi pengayaan berupa pendalaman materi dan memberikan
nasehat agar tetap rendah hati dan terus bersemangat kerena telah mencapai KKM

Lemahsugih, Juli 2023

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ujang Ade Sukmana, S.Pt. Hendang Suharsana, S.Pt.


NIY. 201407011036
Lampiran 1. Bahan Ajar

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3.1 Menghitung kebutuhan alat dan bahan untuk pemeliharaan periode brooding dalam
pembibitan ternak unggas
3.3.2 Merinci tahapan pemeliharaanperiode brooding dalam pembibitan ternak unggas
3.3.3 Menerapkan pemeliharaan periodebrooding dalam pembibitan ternakunggas
3.3.4 Merencanakan kedatangan anak ungags (doc/dod)
4.3.1 Melakukan pemeliharaanperiode brooding dalampembibitan ternak unggas
4.3.2 Menyajikan laporan pemeliharaanperiode brooding dalam pembibitan ternak
unggas dengan tepat
Tujuan pembelajaran
1. Menghitung kebutuhan alat dan bahan untuk pemeliharaan periode brooding dalam
pembibitan ternak unggas dengan tepat
2. Merinci tahapan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas
dengan benar
3. Menerapkan pemeliharaan periodebrooding dalam pembibitan ternakunggas
4. Merencanakan kedatangan anak ungags (DOC/DOD )dengan benar
5. Melakukan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas dengan
tepat.
6. Menyajikan laporan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan
ternak unggas dengan tepat

Ayam broiler merupakan jenis unggas hasil rekayasa manusia yang telah mengalami seleksi
gen selama bertahun-tahun sehingga hanya dalam waktu 21 sampai 40 hari sudah layak
dikonsumsi. Seperti makhluk hidup umumnya, ayam broiler mengalami dua fase kehidupan,
yaitu fase starter dan dilanjutkan ke fase finister. Fase starter adalah fase awal yang dimulai
dari ayam ke luar dari cangkang telurnya sampai bulu tubuhnya sudah tumbuh sempurna.
Pada fase brooding tersebut kondisi tubuh ayam masih lemah dan organ tubuhnya belum
berfungsi secara optimal sehingga ayam memerlukan perhatian yang lebih intensif agar dapat
tumbuh secara optimal
Pada pemeliharaan broiler secara komersial, pada umumnya anak ayam diperoleh dari
penetasan dengan menggunakan mesin tetas. Oleh sebab itu dibutuhkan induk buatan
sebagai pengganti untuk melindungi anak ayam dari kondisi lingkungan yang buruk. Dengan
adanya induk buatan tersebut maka anak ayam akan dapat tumbuh dengan baik. Sistim induk
buatan inilah yang sering kita kenal dengan istilah brooding.

Brooding berasal dari kata brood yang berarti seperindukan. Jadi masa brooding adalah masa
dimana anak ayam masih butuh indukan atau butuh penghangat buatan sampai umur tertentu
yaitu sampai anak ayam bisa menyesuaikan sendiri dengan suhu lingkungannya. Masa
brooding merupakan salah satu periode kehidupan ayam dan menjadi pondasi awal bagi
kehidupan maupun produktivitas ayam pada fase berikutnya. Keberhasilan pada fase
brooding ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga memudahkan peternak untuk
memperoleh keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan pada fase brooding akan
menyebabkan kegagalan fase berikutnya sehingga menyebabkan produktivitasnya turun, hal
ini karena potensi genetik ayam tidak dapat muncul secara optimal.
Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara
efisien dan ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang pertumbuhan secara optimal.
Pada masa itu merupakan masa yang paling menentukan, karena akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan masa selanjutnya. Pada saat anak ayam berumur 0 sampai 14 hari, akan terjadi
perbanyakan sel atau “hyperplasia”. Perbanyakan sel ini meliputi perkembangan saluran pen-
cernaan, perkembangan saluran pernapasan dan perkembangan sistem kekebalan.
Masa brooding ini akan berpengaruh pula pada pertumbuhan selanjutnya yang berupa
petumbuhan hypertropia yaitu sel-sel akan memperbesar ukurannya atau terjadi
pendewasaan sel. Pada fase brooding dapat juga terjadi gangguan pembelahan sel. Pada
pembelahan yang sempurna, satu sel akan membelah menjadi 8 sel, tetapi apabila terjadi
gangguan maka dapat juga terjadi 1 sel hanya bisa membelah diri menjadi 6 sel. Akibatnya,
pada fase pertumbuhan hypertropi, karena jumlah sel yang lebih sedikit maka akan
menghasilkan organ yang lebih kecil pula dengan fungsi yang kurang optimal. Keberhasilan
masa brooding ini sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan kualitas udara dalam
kandang.
Sebelum membuat brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah dipersiapkan
terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam mempersiapkan kandang antara lain:

1. Membersihkan kotoran dan sekam yang ada dalam kandang habis panen
2. Memasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup semua
permukaan dinding kandang
3. Mencuci kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi
atau menyemprot kandang dengan air disemua permukaannya.
4. Mencuci dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisma yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di
luar tubuh ternak dan juga akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-
kotoran ayam yang menempel di lantai atau dinding kandang.
5. Mencuci dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan
desinfektan ini ber tujuan agar semua mikroorganisma yang masih menempel di
dinding-dinding kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah
dipasang didinding kandang serta dilingkungan sekitar kandang mati.
6. Mengapur kandang, dengan cara kapur diencerkan dengan air, kemudian dioleskan
dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding kandang baik
di dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan lantai
disekitar kandang.
7. Menebar sekam. Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam
sudah disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru
dimasukkan.

Setelah kandang dan peralatannya sudah siap maka kegiatan selanjutnya adalah membuat
brooding. Brooding harus sudah dipersiapkan kira-kira 3 hari sebelum DOC broiler tiba.
Brooding yang baik harus dapat melindungi ayam dari angin, hujan, perubahan suhu yang
mendadak dan serangan hewan liar (tikus, burung). Serangkaian sistem yang
mendukung brooding antara lain heater (pemanas), chick guard (sekat), tempat ransum dan
minum, litter, pencahayaan, suhu dan kelembapan sirkulasi udara dan kepadatan brooding.

Ukuran brooding tergantung dari jumlah dan umur ayam. Semakin besar dan umur ayam
semakin bertambah, maka brooding harus diperluas. Usahakan udara atau oksigen di dalam
brooding jangan terlalu pengap. Artinya jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi
udara bagi ayam. Pelebaran chicken guard dapat dimulai pada hari ke 4 sesuai dengan
pertumbuhan ayam dan kepadatan kandang. Brooding pada ayam broiler pada umumnya
dipergunakan sampai ayam berumur 15 hari. Diatas umur tersebut brooding tidak
dipergunakan lagi.
Keberhasilan masa brooding sangat tergantung dari:

1. Pemanas (heater)

Heater atau pemanas yang baik harus mampu menghasilkan panas yang cukup, stabil dan
terfokus. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemanas yaitu

a) Mudah mengoperasikannya
b) Suhunya selalu stabil
c) Bahan baku mudah tersedia
d) Biaya murah
2. Jenis Pemanas

Beberapa jenis pemanas yang biasa dipakai di peternak adalah gasolek (gas infra red),
semawar (sumber panas dari minya tanah), batu bara, lampu bohlam, kayu bakar,
serbuk gergaji dan sumber panas lainnya.

3. Sekat (Chick Guard Brooder)

Sekat (Chick Guard Brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat secara melingkar
di dalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas, tempat pakan, tempat minum dan
tirai kandang. Chick guard berfungsi untuk membantu agar panas brooding tetap
terfokus dan DOC tidak menyebar keseluruh ruang kandang. Sedangkan fungsi lain
untuk melindungi anak ayam dari terpaan angin dan hewan liar. Idealnya sekat atau
chick guard berbentuk melingkar atau elips. Fungsi sekat ini untuk menghindari
penumpukan anak ayam pada sudut brooding. Namun pada prakteknya banyak juga yang
berbentuk segi empat atau dengan cara menyekat kandang, karena lebih praktis. Untuk
membuat dan memasang chick guard maka disesuaikan dengan jumlah DOC yang akan
dipelihara. Ketentuannya untuk 1 m2 dapat menampung 50 ekor DOC, sehingga dengan
menggunakan rumus luas lingkaran yaitu , maka diameter dan keliling brooding dapat
dibuat.

4. Alas lantai kandang ( litter )

Liiter merupakan alas lantai kandang yang berfungsi untuk menampung dan menyerap
air dari feses, meminimalkan terjadinya lepuh dada dan kaki serta untuk menjaga
kehangatan kandang brooder. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai litter
sebaiknya mempunyai sifat daya serap airnya baik, tidak berdebu, mudah didapat dan
murah harganya. Beberapa bahan dari limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai
litter antara laini sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang kedele, kulit kacang hijau,
kulit kacang tanah, jerami padi serta limbah penggergajian kayu.

Bahan litter harus berbersih dari kotoran atau kuman, oleh sebab itu sebelum digunakan
perlu didesinfeksi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan desinfektan. Dalam
penggunaannya, sekam di tabor secara merata dalam brooding dengan ketinggian 7-8
cm. Diatas litter perlu di alasi dengan menggunakan kertas Koran agar tempat pakan
tetap bersih dan menjaga anak ayam tidak makan litter.

5. Tempat pakan dan tempat minum

Tempat ransum dan tempat minum dapat diperoleh baik dari limbah/ barang bekas
yang mudah didapat seperti potongan box DOC ataupun tempat pakan yang sudah jadi
yang banyak di jual di poultry shop. Tempat ini biasanya sudah di design khusus untuk
anak ayam. Pada ayam yang masih kecil yaitu berumur kurang dari 2 minggu, tempat
ransum berbentuk seperti nampan Untuk chickend plate (tempat pakan anak ayam)
dengan diameter 35 cm maka dapat menampung sekitar 75-100 ekor. Demikian juga
dengan chickend found (tempat minum anak ayam) mampu menampung 50-75 ekor

6. Cahaya, suhu dan kelembapan

Untuk dapat tumbuh secara optimal, broiler perlu mengkonsumsi ransumnya secara
maksimal. Oleh sebab itu perlu pencahayaan yang optimal terutama pada masa brooding.
Pada minggu pertama broiler membutuhkan pencahayaan baik siang maupun malam
selama 24 jam. Adanya pencahayaan akan menstimulasi ayam untuk selalu
mengkonsumsi ransum. Cahaya juga dapat merangsang kelenjar tiroid untuk
mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi meningkatkan proses metabolisme
sehingga dapat memacu pertumbuhan anak ayam. Sedangkan kebutuhan pencahayaan
dalam masa brooding adalah antara 10-20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2. Lama
pencahayaan tergantung pada umur anak ayam. Semakin besar umur ayam maka
membutuhkan waktu yang lebih kecil. Pada umur 1-3 hari lama pencahayaan 24 jam,
umur 4-7 hari adalah 22 jam, umur 8-14 hari adalah 20 jam, umur 15-21 hari adalah 18
jam dan menjelang panen yaitu umur 22-24 hari adalah 16 jam

Pada masa brooding maka perlu perhatian ekstra baik suhu maupun kelembapannya.
Pengontrolan suhu ini harus dilakukan sesering mungkin, dengan menggunakan
thermometer yang diletakkan dalam kandang brooder dengan ketinggian 20-30 cm diatas
litter. Atau dapat juga dilakukan dengan melihat aktivitas dan penyebaran anak ayam
yaitu apakah anak ayam akan menyebar rata dalam brooding, mendekati pemanas atau
malah menjauhi pemanas. Demikian juga halnya dengan kelembapan, dimana
kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pengurai
asam urat dalam feses menghasilkan gas ammonia lebih banyak. Sedangkan kebutuhan
suhu dan kelembapan masa brooding adalah sbb:

Tabel 1. Suhu dan kelembapan kandang brooder

Umur(hari) Suhu (0 Celcius) Kelembapan (%)

0-3 33-31 55-60


4-7 32-31 55-60

8-14 30-28 55-60

15-21 28-26 55-60


22-24 26-23 55-65

Sumber : Manual Guide Logman, 2004

7. Sirkulasi udara

Pengaturan ventilasi dilakukan dengan cara pengaturan buka tutup tirai kandang. Namun
demikian pengaturan ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan terutama suhu dan
kecepatan angin sekitar kandang. Sirkulasi udara yang baik akan mengurangi bau ammonia,
debu ataupun asap pemanas. Brooder yang ditutup tanpa adanya ventilasi dapat menyebabkan
kandungan O2 berkurang dan gas beracun yaitu CO2 dan amoniak akan meningkat.Cara
pengaturan tirai adalah :

1. Minggu I : tirai kandang tertutup rapat


2. Minggu II : tirai kandang dibuka sepertiga pada bagian atas
3. Minggu III : tirai kandang dibuka 2/3 pada bagian atas
4. Minggu IV : tirai kandang sudah terbuka smua.

8. Kepadatan kandang
Kandang brooder yang terlalu padat akan menurunkan ketersediaan O2, meningkatkan
amoniak, mempengaruhi aktivitas ayam dan meningkatkan persaingan antar ayam dalam
mendapatkan oksigen dan makanan serta menstimulasi kanibalisme pada ayam. Pengaturan
kepadatan kandang brooder adalah dengan cara melebarkan chick guard setiap 3-4 hari sekali
sampai anak ayam berumur 14 hari. Pada saat itu ayam sudah tidak membutuhkan kandang
brooder lagi dan ayam akan memenuhi seluruh ruang kandang sampai nanti saat panen tiba

Ada beberapa hal tatalaksana masa brooding yang perlu dilakukan yaitu:

a) Pastikan bahwa semua peralatan kandang berfungsi dengan baik


b) Hitung jumlah kebutuhan peralatan brooding dan aturlah sesuai dengan tata letaknya
c) Tiga jam sebelum DOC tiba, lakukan :

● Isi tempat minum dengan larutan gula dengan konsentrasi 2%


● Isi ransum untuk DOC (pakan starter) ke tempat pakan “chickend plate”
● Nyalakan pemanas
● Atur ketinggian dan posisi pemanas, sampai tercapai suhu yang ideal.

d) Pasang lampu di setiap area brooding terutama di malam hari


Setelah DOC tiba, secepatnya DOC ditangani dengan baik. Kegiatan ini dimulai dari
:menghitung jumlah box DOC yang dating, cek sample DOC yang ada dalam box, DOC yang
mati serta kondisi secara umum (lincah, diam, cacat, dll).Hitung berat DOC rata-rata dengan
cara menimbang DOC yang masih dalam box. Berat rata-rata DOC = Berat box yang berisi
DOC dikurangi dengan box kosong kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah DOC yang ada
dalam box. Berat DOC ideal adalah ± 41 gram. Bukalah box DOC dan segera masukkan
dalam brooding sambil dihitung jumlahnya serta sekalian diseleksi DOC. DOC yang baik
mempunyai cirri-ciri: Lincah, aktif mencari makan, bentuk paruh normal, mata (bulat,
bersinar dan tidak cacat), berat badan normal/sesuai standart, bulu kering, halus dan lembut,
anus tidak basah dan tidak membuka, perut kering dan tidak keras/besarserta kaki tidak
bengkak.

Bila brooding terlalu panas maka regulatornya pemanas diatur yaitu dengan cara pemanas
diangkat, bahan sumber panas dikurangi atau tirai dibuka. Sebagai control Anda dapat
melihat tingkahlaku DOC, apakah menyebar merata artinya pemanas sesuai yang dibutuhkan,
atau DOC, mendekati pemanas yang artinya suhu pemanas kurang atau menjauhi pemanas.
Yang artinya suhu pemanas terlalu tinggi.

Berikan ransum secara ad libitum dalam brooding tetapi cara pemeriannya dilakukan sedikit
demi sedikit tetapi sesering mungkin. Berikan air minum dengan menggunakan air yang
bersih, segar dan dingin. Berikan vitamin atau obat anti stress yang dilarutkan dalam air
minumnya pada saat DOC baru tiba, cuaca buruk, 3 hari sebelum dan 3 hari setelah
dilakukan vaksinasi. Lakukan vaksinasi ND pada saat anak ayam berumur 4 hari dengan cara
tetes mata dan kill. Masa brooding ini berlangsung selama 2 minggu.
Sumber Pustaka :

1. Caturto PN. 2008. Agribisnis Ternak Unggas. Departemen Pendidikan Nasional.


Derektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dab Menengah. Derektorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
2. M. Rasyaf, 2006. Beternak Ayam Pedaging. PT.Penebar Swadaya Jakarta.
3. Nuryanto. 2008. Broilerpun Semakin Modern. (Materi Diklat). Satwa Utama Group.
Jakarta
4. http://duniaveteriner.com/2009/05/manajemen brooding dan-manajemen
pakan pada-peternakan ayam
5. http://www. Poultryindonesia.com/
6. http://www.info.medion.co.id/toni komarahttp://www.blogger.com/Brooder
Ayam Broiler
7. http://uripsantoso.wordpress.com/2008/06/29/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perta mbahan-berat-badan-pada-unggas/
8. http://vedca.siap.web.id/2012/03/22/manajemen-brooding-pada-ayam-broiler-oleh-ir-
zumrotun-mp-widyaiswara-pppptk-pertanian/
9. https://riauaktual.com/news/detail/55209/seram-7-juta-anak-ayam-jantan-dihancurkan
-hiduphidup-setiap-tahun-di-brasil.html
Lampiran 2. Media Pembelajaran
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik


Pemeliharaan pada periode
brooding
Alokasi Waktu:
2 X 45 menit

Kelompok:

Anggota :

Kompetensi Dasar
KD 3.3 Menerapkan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak ungags
KD 4.3 Melakukan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.3 Meevaluasi tahapan persiapan pemeliharaan periode brooding ternak ungags
4.3.1 Melakukan persiapan kandang dan peralatan untuk pemeliharaan bibit ternak
unggas pada fase brooding

Petunjuk Penggunaan LKPD


1) Perhatikan Arahan Guru.
2) Perhatikan materi yang disajikan oleh guru dalam bentuk PPT dan Vidio berikan
tanggapan mengenai materi yang disajikan.
3) Perhatikan arahan guru dalam pembentukan kelompok.
4) Lakukanlah diskusi terkait dengan permasalahan pada penerapan sanitasi kandang,
peralatan, dan lingkungan dalam LKPD berdasarkan kelompok masing- masing
5) Perwakilan tiap kelompok tampil mempresentasikan hasil kerja kelompok
Simaklah video berikut
ini!
https://www.youtube.com/watch?v=LfGdrjn8Ay0
Setelah melihat video diatas jawablah pertanyaan dibawah ini!
Mengapa kejadian tersebut dapat terjadi? Hubungkanlah dengan tahapan pemeliharaan periode
brooding pembibitan ternak unggas.

Bacalah berita berikut!


Perwakilan tiap kelompok tampil mempresentasikan hasil kerja kelompok
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5577354/puluhan-ayam-ternak-mati-
HASIL KERJA KELOMPOK
mendadak- dispernakan-kbb-negatif-flu-burung
1…………………………………………………………………………………………………………………
Mengapa angka kematian tinggi diawal pemeliharaan periode brooding?
…………………………………………………………………………………………………………………
Hubungkanlah dengan tahapan pemeliharaan periode brooding pembibitan ternak unggas.
……………………………………………………………………………………………
2.
Lampiran 4. Kisi – Kisi, Instrumen dan Rubrik

Penilaian Kisi – Kisi, Soal Dan Kunci Jawaban

Mata Pelajaran : Agribinis Pembibitan Ternak


Unggas Kelas : XI ATU
No Kompetensi Dasar Materi Level Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
Kogni
tif
1 Menghitung kebutuhan alat C3 Disajikan Tuan Abu memiliki kandang Untuk kebutuhan luas brooding adalah 30
kebutuhan alat dan dan bahan pernyataan peserta ayam dengan panjang 20 m 1m2 =50 ekor
bahan untuk untuk didik dapat dan lebar 8 m, dengan jumlah Luas brooding yang dibutuhkan = 1000
pemeliharaan pemeliharaan menghitung DOC yang ingin dipelihara 50
2
periode brooding periode kebutuhan alat dan adalah 1000 ekor. Berapakah = 20 m
dalam pembibitan brooding bahan untuk luas brooding yang dapat Luas lingkaran = 𝜋𝑟2
ternak unggas dalam pemeliharaan dibuat oleh peternak? r2 = 20/3,14 = 6,3694267516
pembibitan periode brooding r = √6,3694267516 = 2,52 m
ternak unggas dalam pembibitan
ternak unggas
dengan tepat
2 Merinci tahapan Tahapan C4 Peserta didik dapat Pak Tanil pernah mengalami Tahapan pemeliharaan periode 40
pemeliharaan pemeliharaan merinci tahapan kejadian yang merugikan pada brooding dalam pembibitan ternak
periode brooding periode pemeliharaan usaha pembibitan unggas pada unggas adalah sebagai berikut:
brooding periode brooding periode brooding. Dan bapak 1. Kegiatan sanitasi kandang
dalam pembibitan
dalam tersebut mengisi kkandang Kegiatan ini bertujuan untuk
ternak unggas dalam pembibitan
pembibitan tersebut dengan kapasitas 4800 mnghilangkan penyebab penyakit
ternak unggas ternak unggas ekor. Bapak tersebut memiliki pada unggas.
dengan benar kandang ayam ukuran dengan 2. Kegiatan pengapuran kandang
panjang 20 m dan lebar 8 m Kegiatan ini befungsi sebagai
berencana akan melakukan menghindari agar jamur tidak
pemeliharaan ternak unggas tumbuh di bagian kandang. Jamur
periode brooding. Jika pak merupakanpenyebab penyakit
Tanil ingin mengusahakan pada unggas.
pemeliharaan sejumlah 500 3. Pemasangan tirai kandang
ekor ternak unggas periode Pemasangan ini bertujuan agar
brooding. Jelaskanlah tahapan panas didalam kandang merata
pemeliharaan periode brooding dan juga menjaga agar ayam
yang harus dilakukan pak Tanil dalam kondisi aman dari
agar terhindar dari kerugian! predator.
4. Pembuatan chick guard
Berfungsi untuk menjaga agar
ayam dalam kondisi aman dari
predator.
5. Pembuatan brooding
Sebagai induk buatan yang
fungsinya sama dengan induk asli
ayam.
6. Penebaran alas kandang (litter)
Sebagai kasur ayam, bahan litter
dapat diambil dari sekam padi,
serbuk gergaji.
7. Pemasangan kelengkapan
brooding
Seperti : tempat pakan, tempat
minum, thermometer, gas solex
atau kompor.
8. Pemasangan pemanas
Pemanas berupa: gas solex atau
kompor minyak tanah, kompor
briket, kompor manual)
9. Sanitasi ulang
Kegiatan sanitasi ulang ini
bertujuan untuk mencegah
penyakit yang masuk saat
melaksanakan pemasangan
brooding.
10. Menghidupkan pemanas.
Menghidupkan pemanas
bertujuan agar saat anak ayam
masuk, suhu kandang sudah sama
dengan suhu tubh induknya.
3 Menerapkan Pembuatan C5 Disajikan masalah, Seorang peternak membuat Penyebab adalah ukuran brooding yang 30
pemeliharaan brooding peserta didik dapat brooding dengan jari – jari tidak sesuai dengan standar.
periodebrooding menafsirkan brooding 0, 5 m2, peternak Untuk kebutuhan luas brooding adalah
dalam pembibitan penyebab masalah akan memeihara 500 ekor 1m2 =50 ekor
ternak pada pemeliharaan ayam. Kemudian peternak Luas brooding yang dibutuhkan = 500
periodebrooding tersebut melihat kejadian 50
unggas
ternak unggasnya mati = 10 m2
dalam pembibitan
sebanyak 200 ekor setelah hari Luas lingkaran = 𝜋𝑟2
ternak r2 = 10/3,14 = 3, 1847133758
ketiga. Untuk memastikan
unggas degan penyebab mati nya ternak r = √3, 1847133758= 1,78 m
tepat unggas, peternak melakukan sehingga kepadatan tidak sesuai standar
bedah bangkai, didapatkan yang mengakibatkan kepanasan dan
hasil bahwa kondisi fisik mati.
ternak bagus dan bagian dalam
ayam juga bagus. Tidak
ditemui cacing, pembengkakan
hati atau hal lainnya. Nah
menurut ananda mengapa
kematian ternak unggas terjadi
begitu tinggi?
4 Melakukan Unjuk Kerja
5 Menyajikan laporan Mempresentasikan
pemeliharaan hasil laporan
periodebroodingdal
ampembibitan
ternak unggas
dengan tepat
Aspek Skor Indikator
Menerapkan 4 Siswa mampu mencari dan menggunakan informasi dan data dari
berbagai sumber dan pengalaman sebelumnya dalam kaitannya
dengan situasi dunia nyata.
3 Siswa menemukan dan menggunakan beberapa fakta yang dipilih
untuk memahami keadaan masa kini dan membuat rencana.
2 Siswa menggunakan data yang dipilih dan beberapa informasi yang
disediakan dalam kaitannya dengan pembelajaran di masa kini.
1 Siswa tidak memahami fakta, data, dan prinsip, serta membutuhkan
bantuan untuk memanfaatkannya agar bermakna.
Mengevaluasi 4 Siswa secara aktif menilai bukti, membandingkan berbagai kriteria
dan perspektif serta menghubungkan dengan cermat ke objek, latar,
dan kinerja saat ini.
3 Siswa mampu memahami kriteria evaluasi dengan jelas tetapi tidak
sepenuhnya dimanfaatkan dan dijelaskan.
Siswa mampu membuat beberapa hubungan untuk belajar
2 Siswa kesulitan menunjukkan bahwa mereka memahami kriteria
evaluasi dan menggunakannya secara akurat.
1 Evaluasi dari objek, keadaan, atau pelaksanaan tidak secara jelas
berhubungan dengan kriteria atau standar yang diberikan
Menggunakan 4 Siswa mampu menggunakan data yang dipilih dengan akurat untuk
data untuk menarik kesimpulan yang sesuai dengan fakta.
mengembangkan 3 Siswa mampu mendemonstrasikan penggunaan data untuk menarik
wawasan kritis kesimpulan dan membentuk wawasan.
2 Siswa telah mencoba tetapi memiliki kesulitan memilih data dan
menggunakannya untuk menarik kesimpulan
1 Siswa tidak mampu menerapkan dan menggunakan data secara
mandiri dengan cara yang berarti
Menganalisis 4 Siswa mampu mengidentifikasi masalah utama, menetapkan prioritas,
dan melihat implikasi yang tidak dinyatakan serta memahami ide
kompleks dan
berbagai perspektif
3 Siswa mampu mengidentifikasi dan memahami masalah utama tetapi
penilaian yang masuk akal tidak berkembang
2 Siswa mendeskripsikan masalah utama dengan tidak akurat. Siswa
belum mampu mencermati secara objektif.
1 Dengan bantuan, siswa dapat memahami masalah secara langsung
dan menarik kesimpulan sederhana.
Sintetis 4 Siswa mampu mengidentifikasi dan membandingkan komponen dari
argumen untuk menghasilkan ringkasan baru dan kohesif, terampil
menggabungkan bagian-bagian menjadi keseluruhan.
3 Siswa mampu mengumpulkan dua ide yang berbeda, melihat pola
langsung, dan meringkasnya.
Siswa mampu melihat ide-ide yang berkaitan dengan satu sudut
2 pandang
dan menggunakannya untuk menghasilkan ringkasan.
1 Hubungan antar ide sulit dipahami kecuali pada tingkat yang belum
sempurna.
Sumber: (Greenstein, 2012)

Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir
menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 4 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 Sesuai Permendikbud No. 81A
Tahun 2013 siswa memperoleh nilai sebagai berikut:

Sangat baik : apabila memperoleh skor 3,33<

skor≤4,00Baik : apabila memperoleh skor 2,33

Cukup : apabila memperoleh skor 1,33


Lembar penilaian Sikap
Nama Satuan Pendidikan : SMK Auliya Teladan Mandiri
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas
Mata Pelajaran : Agribsisnis Pembibitan Ternak unggas
Kelas/Semester :XI/1
Kompetensi Dasar : KD 3.3 Menerapkan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas (C3)
KD 4.3 Melakukan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas
Indikator :
4.3.1 Menghitung kebutuhan alat dan bahan untuk pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas.
4.3.2 Melakukan persiapan kandang dan peralatan untuk pemeliharaan bibit ternak unggas pada fase brooding
Nama Peserta Didik Disiplin Jujur Teliti Kerjasama Penuh Rasa saling
tanggung menghargai
jawab
Rubrik penilaian sikap
Aspek yang diamati Sangat baik (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
Disiplin Selalu patuh terhadap Sering patuh terhadap Kurang patuh terhadap Belum patuh terhadap
peraturan yang berlaku peraturan yang berlaku peraturan yang berlaku peraturan yang berlaku
Jujur Selalu mengungkapkan Sering mengungkapkan Kurang mengungkapkan Tidak mengungkapkan
perasaan terhadap sesuatu perasaan terhadap sesuatu perasaan terhadap sesuatu perasaan terhadap sesuatu
apaadanya apaadanya apaadanya apaadanya
Teliti Selalu memiliki pendirian Sering memiliki pendirian Kurang memiliki pendirian Tidak memiliki pendirian
dalam menyelesaikan dalam menyelesaikan dalam menyelesaikan dalam menyelesaikan
tugas tugas tugas tugas
Kerjasama Bekerjasama dengan baik Sering bekerjasama Kurang bekerjasama Tidak pernah bekerjasama
dengan peserta didik lain dengan peserta didik lain dengan peserta didik lain dengan peserta didik lain
dalam kegiatan diskusi dan dalam kegiatan diskusi dan dalam kegiatan diskusi dan dalam kegiatan diskusi dan
praktek praktek praktek praktek
Penuh tanggung jawab Siswa selalu melaksanakan Siswa sudah melaksanakan Siswa kadang-kadang Siswa belum
tugas dan kewajibannya tugas dan kewajibannya melaksanakan tugas dan melaksanakan tugas dan
kewajibannya kewajibannya
Santun Selalu bersikap santun Sering bersikap santun Kurang bersikap santun Tidak pernah bersikap
dalam berkata dan dalam berkata dan dalam berkata dan santun dalam berkata dan
berprilaku kepada guru berprilaku kepada guru berprilaku kepada guru berprilaku kepada guru
dan teman dan teman dan teman dan teman

Skor = skor yang diperoleh x 100%


Skor maksimal
RUBRIK KETERAMPILAN KOLABORASI

Lembar ini diisi oleh observer untuk menilai keterampilan kolaborasi siswa dengan kriteria
sebagai berikut (Greenstein, 2012):

Aspek Skor Indikator


4 Siswa menggunakan waktu secara efisien untuk tetap
Bekerja secara produktif fokus pada tugas dan menghasilkan pekerjaan yang
dibutuhkan, semua siswa melakukan tugasnya dan
terkadang lebih banyak lagi
3 Siswa bekerja sama dengan baik dan sebagian besar
tetap fokus pada tugas sampai tugas terselesaikan, setiap
siswa melakukan hampir semua tugas yang ditugaskan
2 Siswa terkadang bekerja bersama tetapi tidak semua
siswa berkontribusi atau melakukan pekerjaannya,
sehingga pekerjaan sulit diselesaikan.
1 Siswa benar-benar tidak bekerja sama dengan baik,
semua siswa ingin melakukan urusannya sendiri dan
memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan
daripada fokus pada tugas

Menunjukkan rasa hormat 4 Semua siswa dengan hormat mendengarkan dan


mendiskusikan ide-ide yang dibagikan
3 Siswa mendengarkan dan berinteraksi dengan hormat
sebagian besar waktu
2 Beberapa siswa mengalami kesulitan untuk menghormati
ide orang lain
1 Siswa tidak mau mendengarkan orang lain dan berdebat
dengan rekan satu tim
4 Semua siswa bekerja secara fleksibel dalam kerja sama
Berkompromi untuk mencapai tujuan
3 Siswa biasanya berkompromi dalam rangka membuat
pekerjaan lebih mudah
2 Jika saja ada banyak siswa berkompromi maka pekerjaan
lebih cepat dilakukan
1 Ada banyak miskonsepsi ketika banyak siswa egois
dengan caranya sendiri
Tanggung jawab Bersama, 4 Setiap siswa bekerja dengan maksimal dan menjalankan
semua orang berkontribusi tugas yang sudah diberikan
bersama 3 Banyak siswa menjalankan tugas apa yang telah
disepakati
2 Siswa kesulitan untuk bekerja sesuai dengan bagiannya
1 Siswa tidak dapat saling bergantung pada setiap siswa
lain untuk melakukan bagiannya

Sumber : (Greenstein, 2012)

Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir
menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ X4

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Sesuai Permendikbud No. 81A Tahun 2013 siswa memperoleh nilai sebagai berikut:

Sangat baik : apabila memperoleh skor 3,33< skor≤4,00


Baik: apabila memperoleh skor 2,33
Cukup: apabila memperoleh skor 1,33
Kurang: apabila memperoleh skor
skor≤1,3
Kisi-Kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMK Auliya Teladan Mandiri
Kelas/Semester : XI/1
Tahun pelajaran : 2023/2024
Mata Pelajaran : Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas
Kompetensi Dasar : Melakukan pemeliharaan periode brooding dalam pembibitan ternak unggas

Kompetensi Teknik
No. Materi Indikator
Dasar Penilaian
1. KD 4.3 Pemelihara Peserta didik dapat : Proses
Melakukan an periode 4.3.1 Melakukan pemeliharaanperiode
pemeliharaan brooding brooding dalam pembibitan
periode pembibitan ternak unggas
brooding terna 4.3.2 Menyajikan laporan pemeliharaan
pembibitan kunggas
ternak periode brooding dalam
unggas pembibitan ternak unggas dengan
tepat

Lampiran Rubrik Penilaian Keterampilan


Nama Sekolah : SMK Auliya Teladan Mandiri
Kelas/Semester : XI/1
Tahun pelajaran : 2023/2024
Mata Pelajaran : Agribisnis Pembibitan Ternak Unggas
Kompetensi Dasar : Melakukan pemeliharaanperiode brooding dalam pembibitan ternak unggas

Komponen/sub
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja Skor
Komponen
I Cara Kerja
Pembuatan Ukuran tepat dan rapi 3
Brooding
Ukuran tepat dan kurang rapi 2

Ukuran kurang tepat dan tidak rapi 1

Chic guard Ukuran tepat dan rapi 3


Ukuran tepat dan kurang rapi 2
Ukuran kurang tepat dan tidak rapi 1
Laporan Judul dengan materi sesuai 3
Judul dengan materi kurang sesuai 2
Judul dengan materi tidak sesuai 1
II Hasil
Brooding Bentuk bulat dan sudah terpasang termometer dengan benar 3

Bentuk kurang bulat dan sudah terpasang termometer dengan 2


benar
Bentuk tidak bulat dan belum terpasang termometer dengan 1
benar
Chic guard Sudah terpasang dengan benar dan tidak ada celah pada tirai 3
Sudah terpasang dengan benar dan ada celah pada tirai 2
Kurang terpasang dengan benar dan tidak ada celah pada 1
tirai
Laporan Laporan rapi dan menarik, dilengkapi 3
cover dan foto/gambar
L
L

Laporan kurang rapi dan menarik, dilengkapi 2


cover dan foto/gambar
Laporan tidak rapi dan tidak menarik, dilengkapi 2
cover dan foto/gambar
III Waktu
Ketepatan Kurang dari 1 jam 3
waktu kerja 1-2 jam 2
lebih dari 2 jam 1

Nilai = Jumlah skor perolehan X 100


Skor maksimal
Laporan
INSTRUMEN EVALUASI
NO ASPEK INSTRUMEN PENILAIAN BENTUK
1. Sikap Rubrik Observasi

2. Pengetahuan Kuais dan test tertulis Lisan dan Test Essay


3. Keterampilan Saat diskusi dan praktek Unjuk kerja

Anda mungkin juga menyukai