Eksekutif
RANCANGAN
RENSTRA POLRES
SAMBAS TAHUN
2020 - 2024
Ringkasan Eksekutif
1
Renstra Polres Sambas 2020- Sebagai kelanjutan Renstra
2024 ini merupakan Renstra sebelumnya, Renstra Polres
tahap akhir dari Grand Strategi Sambas Tahun 2020 - 2024
Polda Kalbar 2005 - 2025 yang menekankan pada peran Polri
sudah masuk pada tahap yaitu sebagai fungsi
Exellence. Renstra Polres pemerintahan negara dibidang
Sambas sebelumnya menekankan pemeliharaan keamanan dan
pada pemantapan kelembagaan ketertiban masyarakat, Penegakkan
dan pelayanan Polri kearah hukum, perlindungan, pengayoman,
professional, modern, dan dan pelayanan kepada masyarkat.
terpercaya. Implementasi Renstra Berdasarkan hal di atas maka
sebelumnya telah berhasil Renstra Polri dirancang dengan
mengembangkan Polri sesuai visi melihat kondisi umum Polri, yaitu
dan misi yang ditetapkan dalam capaian kinerja dari Renstra
Renstra tersebut, meskipun masih sebelumnya, tugas dan fungsi
terdapat capaian yang harus Polri, kondisi keamanan dan
ditingkatkan. peran institusi Polri.
ii
Bab
Bab I
I Pendahuluan
Pendahuluan
Ilmu kepolisian
adalah ilmu
administrasi
kepolisian yang
bersifat
interdisipliner
(menggunakan
prinsip keilmuan
dari berbagai
bidang yang melebur menjadi satu) terdiri dari ilmu sosial, ilmu
hukum, ilmu administrasi manajemen, dan ilmu pendukung lainnya
yang mempelajari permasalahan sosial dan penanganannya untuk
menciptakan keteraturan sosial.
iv
P
erencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang
bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu
organisasi akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan strategis juga merupakan proses yang dilakukan suatu
organisasi untuk menentukan strategi, arah dan acuan dalam rangka
mengambil keputusan dan tindakan yang tepat, melalui urutan pilihan
yang tepat dengan memperhitungkan sumber dayanya. Hasil proses
tersebut berupa Rencana Strategis (Renstra) yang akan digunakan untuk
rencana dan alokasi sumber daya tahunan.
Bab I Pendahuluan 2
Gambar 1 Keterkaitan Renstra Polri dan RPJMN
3 Bab I Pendahuluan
1.1 Kondisi Umum
D
alam bab I ini disajikan kondisi umum Kepolisian Resor Sambas
disingkat (Polres Sambas) yang merupakan penggambaran atas
pencapaian-pencapaian dalam Rancangan Strategis (Renstra)
Polres Sambas periode sebelumnya (2015-2019).
Dalam Renstra periode sebelumnya, terdapat 9 (sembilan) tema utama yaitu:
pemenuhan sarana dan prasarana, pembangunan postur Polri, penggelaran
kekuatan Polres Sambas di seluruh wilayah Sambas, wilayah perbatasan dan
pulau-pulau kecil berpenghuni sebagai poros maritim, peningkatan pelayanan
publik kepolisian, pengelolaan situasi Kamtibmas, pembangunan kerjasama
dalam dan luar negeri, penggelaran Bhabinkamtibmas di desa/kelurahan,
peningkatan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,
dan peningkatan penyelesaian tindak pidana.
Bab I Pendahuluan 4
Dalam rangka melayani stakeholders serta dalam rangka menjalankan tugas
dan fungsinya yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat, Polres Sambas tetap dihadapkan dengan
potensi dan permasalahan. Potensi dan permasalahan akan dikerucutkan dari
kondisi umum serta perubahan lingkungan strategis. Potensi dan
permasalahan Polres Sambas yang dibahas lebih lanjut dalam Bab I ini
menjadi pertimbangan tersendiri dalam penyusunan rencana strategis Polres
Sambas.
5 Bab I Pendahuluan
Capaian Kinerja Polri Renstra 2015-2019
S
ebagai organisasi yang bertugas memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,
maka Polri dituntut untuk berkinerja maksimal dalam menjalankan
amanat tersebut.
Dalam penyusunan Renstra Polres Tahun 2020 - 2024, tidak terlepas dari
capaian kinerja Renstra Polres Sambas Tahun 2015 - 2019.
Bab I Pendahuluan 6
Pemenuhan Sarana dan Prasarana
P
olri melakukan beberapa upaya dalam memenuhi sarana dan
prasarananya, termasuk pemenuhan Almatsus dan Alpalkam Polri
guna mendukung penguatan tupoksi Polri. Dari capaian indikator
kinerja utama untuk persentase penambahan Almatsus Polri dari
berbagai jenis pembiayaan dibandingkan tahun sebelumnya
untuk
tahun 2018 dari target 70% realisasi 124,65%. Pada tahun 2017
ditargetkan penambahan Almatsus Polres Sambas dari berbagai jenis
pembiayaan dibandingkan tahun sebelumnya ditargetkan 84,4% dan terealisasi
119,80% dengan capaian 141.94%. Penambahan Almatsus Polres Sambas
tahun 2016 ditargetkan 76,7% dan teralisasi 76,7% atau (100%). Kemudian
pada tahun 2015 ditarget 69% dan teralisasi 100%.
7 Bab I Pendahuluan
terhindarnya kematian tersangka/pelaku kejahatan dari amukan massa.
Pemenuhan Anggaran
P
emenuhan anggaran Polres Sambas sejak tahun 2015-2019
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selengkapnya dapat
dilihat pada grafik 1.1 berikut ini.
Series 1
Bab I Pendahuluan 8
Pembangunan Postur Polri
P
olri melakukan beberapa upaya dalam membangun Postur Polri.
Pembangunan ini diarahkan kepada Polri yang professional,
bermoral, modern, dan unggul melalui perubahan mind set dan
culture set. Upaya yang dilakukan salah satunya yaitu dengan
menambah jumlah personel Polri yang memiliki standar
kompetensi
pendidik sesuai dengan bidang tugasnya. Capaian indikator kinerja terkait dengan
jumlah personel polri yang memiliki standar kompetensi pendidik sesuai dengan
bidang tugasnya sesuai dengan target.
Tabel 1.2
Data Jumlah Peserta Diklat Sesuai dengan Jenis dan Jenjang Pendidikan
Jenis Pendidikan Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
Akpol 8 7 7 8 5
Diktuk 626 605 580 563 562
Dikbangum 23 24 20 38 27
PAG 27 27 39 28 44
Dikbangpers 13 10 10 5 10
Pelatihan 61 184 78 107 83
Sumber: Bagsumda Polres Sambas
9 Bab I Pendahuluan
Kajian Pengembangan/Peningkatan dan Usulan Pembentukan Kesatuan
K
abupaten Sambas terdapat 19 kecamatan. Dari 19
kecamatan tersebut, terdapat 4 kecamatan yang belum
mempunyai Polsek/Polsubsektor dan berdampak tidak
optimalnya pelayanan kepolisian kepada masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan Kepolisian, Polres Sambas sejak
tahun 2015-2019 telah melakukan Pendampingan kajian
pengembangan/peningkatan dan usulan pembentukan kesatuan
kewilayahan serta pembangunan, berupa :
1. Pendampingan Kajian terhadap tipologi, Polres, Polsek dan
Polsubsektor;
2. Pendampingan studi kelayakan usulan pembentukan Polsubsektor;
3. Pendampingan studi kelayakan terhadap usulan Satuan
Penyelenggara Administrasi (Satpas);
4. Pendampingan studi kelayakan pembangunan/renovasi
Polres/Polsek dan Rumah dinas.
Tabel 1.3
Hasil Pendampingan Kajian Pengembangan/Peningkatan dan Usulan
Pembentukan Serta Pembangunan Tahun 2015-2019
Bab I Pendahuluan 10
No Satker Kegiatan Unit Keterangan
.
Tahun 2017
1. Polres Sambas Polsubsektor Temajok T.90/2 1
Renovasi SPKT 1
Jumlah 2
Tahun 2018
1. Polres Sambas Gedung Satpas T.1900 1
Pos Jaga Satpas T.12 1
Gedung Ruang Tunggu Uji 1
Sim T.200
Halaman / Jalan Satpas 1
Lingkungan Satpas
Flat / Rumah Susun 2
Permanen
Pagar Flat 1
Garasi Flat 1
Jalan Lingkungan Flat 1
Rumdin Kapolsek Jawai 1
Selatan T.54
Rumdin Ba Polsek Selakau 8
T.38
Rumdin Ba Polsek 8
Sejangkung T.38
Rumdin Ba Polsek Tebas 8
T.38
Rumdin Ba Polsek Subah 4
T.38
Jumlah 38
Tahun 2019
1. Polres Sambas Rumdin Ba Polsek Sajad 4
Rumdin Ba Polsek Jawai 4
Selatan
Jumlah 8
11 Bab I Pendahuluan
Penggelaran Kekuatan Polri di Seluruh Wilayah Polres Sambas
U
ntuk menjaga kemanan di seluruh wilayahKabupaten
Sambas, maka Polri melakukan penggelaran kekuatan di
wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar berpenghuni.
Penanganan permasalahan di wilayah perbatasan harus
dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan fungsi-
fungsi negara seperti aparat TNI dan Polri, Kementerian/
Departemen, LSM dan masyarakat setempat dengan melakukan kerja sama
secara sinergis dan berkelanjutan, sehingga mampu menghadapi,
mencegah dan menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul.
Bab I Pendahuluan 12
keberadaan sungai.
13 Bab I Pendahuluan
ketersediaan fasilitas Polsek/Polsubsektor serta Rumdin yang tergelar di
wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar berpenghuni/berpenduduk,
diharapkan Polri dapat secara maksimal dalam melayani, mengayomi dan
melindungi masyarakat sehingga masyarakat merasa dekat dengan Polri.
Jumlah Polsek/Polsubsektor yang tergelar di wilayah perbatasan dan
pulau-pulau terluar berpenghuni sampai dengan tahun 2018 akan
ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 1.4
Jumlah Polsek/Polsubsektor di Wilayah Perbatasan
D
alam Renstra Tahun 2015-2019, Polri berkomitmen untuk
meningkatkan pelayanan prima dalam pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat guna mewujudkan rasa
aman dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif
yang didukung oleh penegakan hukum.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal
pelayanan, maka unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk
memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan. Pelayanan
publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini dirasakan belum
memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai
keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa dan jejaring
sosial. Tentunya keluhan tersebut, jika tidak ditangani memberikan dampak
buruk terhadap pemerintah. Lebih jauh lagi adalah dapat menimbulkan
ketidakpercayaan dari masyarakat.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik
adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan
dengan mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan. Menyangkut
hal tersebut pada akhir tahun 2019, Kepolisian Resor Sambas melakukan
Bab I Pendahuluan 14
Survei Kepuasan Masyarakat untuk mengukur Indeks Kepuasan
Masyarakat dari responden diluar lingkungan Polres Sambas dan Polsek
Jajaran Polres Sambas. Hal ini bertujuan untuk Mengetahui kinerja
aparatur di Polres Sambas dan Polsek Jajaran Polres Sambas dalam
rangka pelayanan publik yang berkualitas. Selain itu pula, agar
mendapatkan gambaran perbaikan dalam memenuhi harapan masyarakat
secara optimal agar terwujudnya lembaga yang profesional, modern, dan
terpercaya di Polres Sambas dan Polsek Jajaran Polres Sambas.
TAHUN
Jenis Data 2017 2018 2019
Persentase kepuasan
masyarakat terhadap 143
72 % 75 %
pelayanan Polres %
Sambas
15 Bab I Pendahuluan
GRAFIK 12
KEPUASAN MASYARAKAT THD YAN
POLRES SAMABS
PERBANDIN-
140 GAN JLH
120 EFISIENSI
100 PELAKSANAAN
80 MOBILISASI
60 PASUKAN
40 BERSENJATA
20 DARI TAHUN
0 2013 S/D 2015
2017 2018 2019
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada Tahun 2018 persentase
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Polres Sambas terjadi
peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya hal in tidak lepas dari
komitmen Polres Sambas dalam memberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat melalui rencana pembangunan Zona Integritas Polres
Sambas dalam mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi ( WBK ) serta diikuti
perubahan perilaku anggota dalam melayani masyarakat.
P
engelolaan situasi kamtibmas ini dilakukan dengan
meningkatkan peran intelijen dalam mendukung upaya
mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat. Indikator yang
terdapat pada dokumen Renstra Polres Sambas 2015-2019
untuk pengelolaan situasi Kamtibmas ini ada 3 (tiga), yaitu :
presentase produk
intelijen yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam giat lintas sektoral;
presentase produk intelijen yang digunakan oleh fungsi kepolisian lainnya
dalam rangka Harkamtibmas serta jumlah Satker/Satwil yang dapat
menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah.
Bab I Pendahuluan 16
Peran Satintelkam dan Intelijen kewilayahan dalam upaya penurunan
gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah adalah melaksanakan deteksi
aksi (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) melalui fungsi Intelijen
(penyelidikan, pengamanan dan penggalangan) sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan: Operasi Mandiri
(Kresna), kegiatan/operasi Intelijen (Ramadniya, Lilin, dan kegiatan bidang
Poleksosbudkam), kegiatan taktis Intelijen di wilayah pasca dan berpotensi
konflik dan Operasi Quick Wins: Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) Kontra
Radikal dan Deradikalisasi (ISIS).
Dalam rangka mencapai target jumlah Polres dan jajaran yang dapat
menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah diperlukan
kerja sama antara fungsi-fungsi kepolisian di seluruh wilayah dan Instansi
terkait. Tugas utama Intelijen keamanan adalah mengumpulkan informasi yang
sifatnya aktual, selanjutnya ditindaklanjuti oleh fungsi kepolisian lain dan
instansi terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Apabila informasi-
informasi yang ada tidak dimanfaatkan, maka pencapaian target jumlah Polres
yang dapat menurunkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah
tidak akan tercapai.
P
olri membangun hubungan kerjasama dengan organisasi/Lembaga
atau pihak lain baik yang ada di dalam dan luar negeri dalam rangka
sinergitas polisional. Berdasarkan hal itu, Polres Sambas sampai
dengan tahun 2019 membangun beberapa kerjasama dalam dan
luar negeri (Polisi Diraja Malaysia) atau PDRM, dengan hasil
sebagai berikut :
Tabel 1.5 Kerjasama/MoU
17 Bab I Pendahuluan
Pemda/ Instansi/ Pemda/ Instansi/
PDRM PDRM
Lembaga Pok Masy Lembaga Pok Masy
2015 30 6 2 36 7 3
2016 38 16 2 152 156 1
2017 43 18 2 68 47 1
2018 48 - 2 153 - 1
2019 0 9 0 0 9 0
D
alam rangka implementasi Polmas, Polres Sambas menggelar
Bhabinkamtibmas di seluruh desa/kelurahan dan melakukan
deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejala
sosial. Untuk itu, Polda Kalbar membentuk komunitas masyarakat
dalam menciptakan iklim keamanan. Polres Sambas
menggalang
semua komunitas yang berkembang di masyarakat untuk dapat berpartisipasi
dengan Polri dalam menjaga Kamtibmas. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran
masyarakat menjadi lebih tinggi terutama dalam hal menjaga keamanan di
komunitas masing- masing serta peran Polmas di masing-masing komunitas
yang lebih intens. Oleh karena itu, Polres Sambas menggalang FKPM untuk
menjaga situasi kamtibmas. Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM)
adalah wahana komunikasi antara Polri dan warga yang dilaksanakan atas dasar
Bab I Pendahuluan 18
kesepakatan bersama dalam rangka pembahasan masalah Kamtibmas dan
masalah-masalah sosial yang perlu dipecahkan bersama oleh masyarakat dan
petugas Polri dalam rangka menciptakan kondisi yang menunjang kelancaran
penyelenggaraan fungsi Kepolisian dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Data sampai dengan tahun 2019, Polres Sambas telah melakukan kegiatan
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Uraian Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah 132 118 119 117 139
Bhabinkamtibma
s
Jumlah Desa 193 193 193 193 193
D
alam hal penyelesaian tindak pidana ini, Polda Kalbar terbilang
sangat baik, dan sangat cepat dalam mengungkapkan kasus. Capaian
kinerja Polres Sambas untuk persentase pengungkapan dan
penyelesaian kasus tindak pidana, selengkapnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 30
Data pengungkapan dan penyelesaian kasus Tindak Pidana
TAHUN
Jenis kejahatan
2015 2016 2017 2018 2019
a. Kejahatan Konvensional 269 317 278 269 258
19 Bab I Pendahuluan
b. Kejahatan Transnasional 11 11 9 10 11
c. Kejahatan terhadap 7 11 17 31 22
kekayaan negara
d. Kejahatan yang 0 0 0 0 0
berimplikasi kontinjensi
Jumlah 286 339 304 310 291
K
epolisian Negara Republik Indonesia disingkat Polri adalah
merupakan organisasi Kepolisian Nasional yang berada di bawah
Presiden. Polri adalah alat pemerintahan yang bertugas
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan
hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Untuk melaksanakan
tugas tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Polri diberi kewenangan antara lain:
Bab I Pendahuluan 20
2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan ketertiban
dan kelancaran berlalu lintas di jalan;
21 Bab I Pendahuluan
Kondisi Keamanan Kabupaten Sambas dan Peran Polres Sambas
S
ebelum lebih jauh membahas mengenai kondisi keamanan di
Kabupaten Sambas serta peran dari institusi Polri, maka
terlebih dahulu dipahami dengan batasan yang jelas mengenai
keamanan itu sendiri. Keamanan yang asal katanya aman
adalah suatu kondisi yang bebas dari segala macam bentuk
gangguan dan
hambatan. Sedangkan pengertian Ketertiban adalah suatu keadaan di mana
segala kegiatan dapat berfungsi dan berperan sesuai ketentuan yang ada.
Pengertian Kamtibmas menurut Pasal 1 Undang- undang Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 disebutkan bahwa pengertian
Kamtibmas adalah: Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu
kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya
proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainnya tujuan nasional
yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum,
Bab I Pendahuluan 22
serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina
serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal,
mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan
bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
Kabupaten Sambas terdiri dari 19 kecamatan, 193 Desa, 605 Dusun. Luas
wilayah Kabupaten Sambas adalah 6.394,70 Km² atau sekitar 4,36 persen
dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat, memiliki panjang pantai ± 198,7
km; perbatasan negara ± 97 km; dan daerah tergenang (perairan) seluas
3.172,21 Km².
Kecamatan terluas di Kabupaten ini adalah Kecamatan Sajingan Besar
dengan luas 1.391,20 Km² atau 21,75 persen sedangkan yang terkecil
adalah Kecamatan Salatiga dengan luas sebesar 82,75 Km² atau 1,29
persen dari luas wilayah Kabupaten Sambas.
Untuk menghadapi situasi global tersebut, maka ada 4 aspek yang harus
dijaga untuk menjaga stabilitas dan kelanjutan kemajuan perekonomian.
Yang pertama adalah aspek sektor riel dengan Indikator pertumbuhan
ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB). Kedua, aspek Fiskal, yaitu
APBD meliputi penerimaan, belanja negara dan pembiayaan. Ketiga, aspek
moneter serta sektor keuangan. Keempat, aspek Neraca Pembayaran yaitu
keseimbangan eksternal antara perekonomian Kabupaten Sambas dengan
Perekenomian nasional. Keempat aspek tersebut akan optimal menjaga
stabilitas perekonomian Kabupaten Sambas jika kondisi keamanan dan
ketertiban daerah tetap terjaga.
23 Bab I Pendahuluan
Narkoba
N
arkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain “Narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA yang
merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya.
Berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Undang-Undang tersebut juga mengatur tentang penggolongan
Narkotika dan zat-zat. Setiap zat dapat memberikan efek yang berbeda terhadap
tubuh yang dapat menyerang pada jantung, otak, tulang, pembuluh darah, paru-
paru, system syaraf, system pencernaan, dapat terinfeksi peyakit berbahaya
menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC dan banyak dampak lainnya
yang merugikan manusia.
Semua istilah ini, baik “Narkoba” ataupun “Napza”, mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan, Narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Akan tetapi, dikarenanan zat ini dapat memberikan efek halusinasi
serta kurang kesadaran bagi pengunanya, dan berbahaya bagi tubuh, maka
peredarannya pun dilarang.
Bab I Pendahuluan 24
Berdasarkan data Resnarkoba Polres Sambas, tindak pidana narkoba dalam
setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Sebagai mana terlihat pada
tabel di bawah ini.
Terorisme
T
erorisme masih berkembang dan menjadi ancaman tersendiri bagi
keamanan dan ketertiban nasional. Menurut Undang-Undang RI
Nomor 5 Tahun 2018, Terorisme adalah perbuatan yang
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas,
yang dapat menimbulkan korban
yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran
terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas
internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Bentuk
perkembangan dari terorisme itu sendiri, kini terorisme tidak hanya menjadikan
kehidupan politik sebagai sasarannya seperti pada awal kemunculannya.
Sekarang ini mulai merambah, merusak dan menghancurkan sendi-sendi
kehidupan manusia yaitu menurunnya kegiatan ekonomi dan terusiknya rasa
kemanusiaan serta budaya masyarakat yang dinilai berbeda dan bertentangan
dengan ideologi, kepercayaan dan haluan dari kelompok teroris.
25
Korupsi
P
raktik korupsi sudah menjadi perhatian penting pemerintah dan
komitmen Bersama untuk diberantas. Hal ini dikarenakan praktik
korupsi dilakukan bukan hanya di tingkat pusat saja, bahkan sekarang
sudah marak dilakukan oleh pejabat lingkup pemerintah daerah.
Korupsi bukan masalah baru di Indonesia, karena telah ada sejak era tahun 1950-
an. Bahkan berbagai kalangan menilai bahwa korupsi telah menjadi bagian dari
kehidupan, menjadi suatu sistem dan menyatu dengan penyelenggaraan
pemerintahan negara. Penanggulangan korupsi di era tersebut banyak menemui
kegagalan.
Korupsi di Indonesia terjadi secara sistematik dan meluas, tidak hanya merugikan
keuangan negara, tetapi juga telah melanggar hak-hak sosial dan ekonomi
masyarakat secara luas, sehingga korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa
(extra ordinary crime). Oleh karena itu, pemberantasan korupsi perlu dilakukan
dengan cara-cara yang luar biasa (extra ordinary measures). Korupsi di Indonesia
adalah penyakit yang sangat parah. Pandangan masyarakat Internasional
dikemukakan oleh lembaga, organisasi yang secara khusus meneliti dan
memantau praktik-praktik korupsi di berbagai negara. Hasilnya dapat dilihat
bahwa Indonesia menempati peringkat paling parah dalam kelompok negara yang
memiliki tingkat korupsi sangat tinggi.
Salah satu unsur dalam tindak pidana korupsi ialah adanya kerugian keuangan
negara. Harapan dapat memberantas korupsi secara hukum adalah
mengandalkan diperlakukannya secara konsisten undang-undang tentang
pemberantasan korupsi di samping ketentuan terkait yang bersifat preventif.
Fokus pemberantasan korupsi juga harus menempatkan kerugian negara sebagai
suatu bentuk pelanggaran hak-hak sosial dan ekonomi secara luas. Pemikiran
dasar mencegah timbulnya kerugian keuangan negara telah dengan sendirinya
mendorong agar baik dengan cara pidana atau cara perdata, mengusahakan
kembalinya secara maksimal dan cepat seluruh kerugian negara yang ditimbulkan
oleh praktek korupsi. Pemikiran dasar tersebut telah memberi isi serta makna
pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi. Adanya kerugian negara atau perekonomian negara
menjadi unsur utama dari delik korupsi.
Terkait dengan korupsi, masih ada jalan panjang reformasi ke depan untuk
Indonesia. Baik pada tingkat pusat dan daerah, bisnis dan politik masih cenderung
berlangsung, maka membentuk semacam konteks oligarki di mana konflik
kepentingan terus terjadi. Misalnya, pembalakan liar tersebar luas di Sumatera
dan Kalimantan karena banyak ijin penebangan liar dikeluarkan oleh badan-badan
publik (sehingga mengancam keberadaan hutan di Indonesia). Demikian pula, di
sektor pengadaan di Indonesia kontrak yang menguntungkan sering diberikan
kepada perusahaan yang terkait dengan pejabat negara.
Perbatasan
27
M
asalah wilayah perbatasan negara merupakan salah satu persoalan
keamanan yang krusial bagi setiap negara berdaulat karena
ancaman keamanan dapat datang dari luar dan melalui wilayah
perbatasan. Ancaman ini dapat berupa agresi, aktivitas intelijen,
indoktrinisasi ideologi bukan Pancasila, transnasional, blokade,
pencurian aset dan sumber daya alam, penyebaran penyakit
dan
sebagainya. Signifikasi tersebut menuntut negara untuk memiliki strategi
penanganan wilayah perbatasan negara yang komprehensif untuk mencegah dan
mengatasi berbagai ancaman yang berasal dari wilayah perbatasan negara dan
konflik terorisme, demokrasi, ketidakstabilan politik dunia, dsb. Dinamika dan
kompleksitas politik dan keamanan global ini telah membawa di satu sisi pada
interdependensi NKRI yang sangat tinggi dengan Negara-negara lain dan di sisi
yang lain semakin kaburnya jarak dan batas-batas Negara utamanya dilihat dari
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Hal ini membawa tantangan tersendiri bagi
keamanan nasional Indonesia.
Bentuk
kejahatan
Bab I Pendahuluan 28
1.2 Potensi Permasalahan
Ada beberapa potensi permasalahan yang diduga bakal berpengaruh terhadap
situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sambas. Beberapa potensi
permasalahan yang terpetakan itu akan dibahas pada bab ini.
a. Daerah
Aspek Geografi
Kabupaten Sambas merupakan daerah bagian paling utara Provinsi
Kalimantan Barat atau diantara 0°57'29,8° dan 2°04'53,1° Lintang Utara
serta 108°54'17,0° dan 109°45'7,56° Bujur Timur. Secara administratif, letak
geografis Kabupaten Sambas adalah :
Persentase
Luas
No. Kecamatan Ibukota terhadap luas
(Km2)
Kabupaten (%)
[1] [2] [3] [4] [5]
1. Selakau Selakau 129,51 2,02
2. Selakau Timur Selakau Tua 162,99 2,55
3. Pemangkat Pemangkat 111,00 1,74
4. Semparuk Semparuk 90,15 1,41
5. Salatiga Salatiga 82,75 1,29
6. Tebas Tebas 395,64 6,19
7. Tekarang Tekarang 83,16 1,30
8. Sambas Sambas 246,66 3,86
9. Subah Balai Gemuruh 644,55 10,08
10. Sebawi Sebawi 161,45 2,52
11. Sajad Tengguli 94,94 1,48
12. Jawai Sentebang 193,99 3,03
29
13. Jawai Selatan Matang Terap 93,51 1,46
14. Teluk Keramat Sekura 554,43 8,67
15. Galing Galing 333,00 5,21
16. Tangaran Simpang Empat 186,67 2,92
17. Sejangkung Sejangkung 291,26 4,55
18. Sajingan Besar Kaliau’ 1.391,20 21,75
19. Paloh Liku 1.148,84 17,96
Kabupaten Sambas 6.394,70 100,00
Sumber : Buku Kabupaten Sambas Dalam Angka Tahun 2018
Catatan : Terdapat selisih 1 Km² untuk jumlah luas area per kecamatan
Selain itu, Kabupaten Sambas memiliki sebanyak 6 pulau yang tersebar pada 3
kecamatan yaitu Kecamatan Jawai Selatan, Paloh dan Sambas. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel I.2
Pulau-Pulau Di Wilayah Kabupaten Sambas
Bab I Pendahuluan 30
Aspek Demografi
Tabel I.6
Kepadatan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2017
Kepadatan Laju
Luas
Penduduk Pertumbuhan
Kecamatan Wilayah
Penduduk
(KM²) (Jiwa) (%)
Selakau 129,51 293,27 0,955
Selakau 162,99 77,23 0,926
Timur
Pemangkat 111,00 502,47 1,019
Semparuk 90,15 341,89 0,995
Salatiga 82,75 230,43 0,975
Tebas 395,64 207,62 1,038
Tekarang 83,16 213,04 0,984
Sambas 246,66 229,80 1,036
Subah 644,55 36,43 0,951
Sebawi 161,45 126,99 0,979
Sajad 94,94 144,92 0,987
Jawai 193,99 246,21 1,041
Jawai 93,51 245,61 0,979
Selatan
Teluk 554,43 134,35 1,030
Keramat
Galing 333,00 74,74 1,002
Tangaran 186,67 138,17 0,951
Sejangkung 291,26 93,38 0,991
Sajingan 1.391,20 8,40 1,000
Besar
Paloh 1.148,84 26,02 0,991
Jumlah 6.395,70 1,003
Sumber : DISDUKCAPIL Kab. Sambas
31
Kemudian menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas,
Angkatan Kerja penduduk yang berumur 15 tahun keatas berjumlah 258.052
orang, terdiri dari yang bekerja berjumlah 247.108 orang dan pengangguran
terbuka berjumlah 10.944 orang sedangkan penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang bukan angkatan kerja berjumlah 110.519 orang.
Tabel I.7
Penduduk Kabupaten Sambas Berumur 15 tahun Keatas
Berdasarkan Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2017
Laki-laki Perempuan
Jenis Kegiatan Total
(orang) (orang)
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas 178.161 190.410 368.571
1.Angkatan Kerja 148.686 109.366 258.052
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 83,46 57,44 70,01
Bekerja 140.879 106.229 247.108
Pengangguran Terbuka 7.807 3.137 10.944
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,25 2,87 4,24
2.Bukan Angkatan Kerja 29.475 81.044 110.519
Sekolah 13.367 14.214 27.581
Mengurus Rumah Tangga 7.296 61.624 68.920
Lainnya 8.812 5.206 14.018
Sumber : BPS Kab. Sambas (Sakernas Agustus 2017)
Tabel I.8
Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Sambas Tahun 2014-2015
2014 2015
Agama Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
% %
(jiwa) (jiwa)
Islam 543.287 86,65 549.100 87,46
Kristen 11.512 1,84 11.284 1,80
Khatolik 17.779 2,84 17.429 2,78
Hindu 272 0,04 272 0,04
Budha 51.330 8,19 46.928 7,47
Lainnya 2.815 0,45 2.824 0,45
TOTAL 626.992 100 627.837 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Sambas
(Konsolidasi Kemendagri Semester 2 Tahun 2015)
Bab I Pendahuluan 32
Sumber Daya Alam
a) Pertanian
Tabel I.9
Luas Panen Tanaman Padi di Kabupaten Sambas Tahun 2017
33
Galing 1.357 297 1.654
Tangaran 3.005 118 3.123
Sejangkung 1.301 112 1.413
Sajingan Besar 2.011 415 2.426
Paloh 4.873 547 5.420
Jumlah 70.219 3.808 74.027
2016 102.376 140 102.516
2015 101.266 242 101.508
2014 92.152 791 92.943
2013 91.981 1.493 93.474
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Sambas
b) Perkebunan
Kelap
Kelapa Kelapa
Karet a Lada Kopi Kakao Sagu Pinang Cengkeh Tebu
Kecamatan Hybrida Sawit
Dalam
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
Selakau 531 191 12 1.218 135 11 3 70 3 - -
Selakau
1.023 307 - 3.476 - - 10 - 4 - -
Timur
Pemangkat - 2.184 - - - - - 1 3 6 -
Semparuk 17 840 - 65 - - 21 11 3 - -
Salatiga 50 2.710 - - - - 31 5 3 - -
Tebas 1.067 349 30 13.128 5 3 95 41 5 - -
Tekarang 889 837 - 2 - - 5 126 1 - -
Sambas 5.406 - - 179 99 41 3 111 5 - -
Subah 6.027 39 55 33.181 151 151 8 3 5 - -
Sebawi 2.329 37 - 379 21 21 7 49 3 - -
Sajad 2.983 - - 110 8 8 - 10 3 - -
Bab I Pendahuluan 34
Jawai 194 5.540 10 112 - 3 103 4 4 - -
Jawai
- 4.322 8 48 - 4 43 - - - -
Selatan
Teluk
12.177 - - 138 112 683 - 224 9 - 183
Keramat
Galing 4.535 - - 2.538 457 457 - 55 1 - -
Tangaran 1.702 2.182 8 22 - - - 45 - - 137
Sejangkung 7.473 9 - 26.487 20 561 11 124 4 - -
Sajingan
5.891 12 - 1.687 460 36 92 - - - -
Besar
Paloh 1.939 924 - 2.636 - 48 - - - - 5
1.46
Jumlah 54.233 20.483 123 170.812 2.027 432 879 56 6 325
8
1.46
2016 54.278 22.483 123 144.992 2.027 442 879 56 6 325
8
1.46
2015 54.193 22.483 123 85.406 2.027 421 992 56 6 327
8
1.47
2014 53.793 22.483 60 74.615 1.097 421 992 56 30 56
8
1.12
2013 53.485 22.483 123 73.797 2.150 436 1.137 56 - 363
4
2012 53.043 22.509 123 66.996 983 2.150 - - - - -
Tabel I.11
Produksi Perkebunan Menurut Jenisnya di Kabupaten Sambas Tahun 2017
Sumber : Kelap
Kelapa Kelapa Kaka Pinan
Dinas Kecamatan
Karet a
Hybrida Sawit
Lada Kopi
o
Sagu
g
Cengkeh Tebu Pertanian
Dalam
dan Ketahanan Pangan
Kab. Sambas (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
Selakau 61 969 9 563 65 - - 6 - - -
Selakau
152 69 - 4.229 - - - - - - -
Timur
Pemangkat - 1.643 - - - - - - - 2 -
Tabel I.12 Semparuk - 479 - - - - 13 3 - - -
Luas Panen, Rata- Salatiga - 2.247 - - - - - 1 - - -
Rata
Produksi dan Produksi
Tebas 179 198 19 17.619 4 1 46 21 2 - -
Sayur-Sayuran
Tekarang 306 550 - - - - 1 48 - - -
di Kabupaten Sambas
Tahun 2017 Sambas 1.896 - - 135 52 - 1 12 1 - -
Subah 973 11 8 54.866 81 81 1 - 1 - -
Sebawi 752 19 - 304 12 12 1 11 - - -
Sajad 959 - - 209 4 4 - 1 - - -
Jawai - 3.842 5 19 - 1 34 1 2 - -
Jawai
- 2.393 3 - - - 15 - - - -
Selatan
Teluk
5.955 - - - 79 261 - 19 3 - 241
Keramat
Galing 792 - - 2.879 198 198 - - - - -
Tangaran 554 826 1 7 - - - 7 - - 160
Sejangkung 2.679 3 - 42.477 6 115 2 28 2 - -
Sajingan
2.250 3 - 1.170 214 12 28 - - - -
Besar
Paloh 247 273 - 193 - 15 - - - - 4
249.37
Jumlah 17.755 13.525 45 715 700 142 158 11 2 405
6
215.57
2016 17.755 13.525 45 715 700 142 158 9 2 405
0
105.93
2015 17.750 13.520 42 450 571 14 172 10 2 402
4
2014 17.529 14.341 - 49.165 152 45 14 172 7 4 -
35
Rata-Rata
Luas Panen Produksi
Jenis Produksi Produksi
(Kuintal/Ha) (Ton) (Ton)
Petsai / Sawi 95 16,42 1.560,00
Lobak 6 2,00 12,00
Kacang Panjang 167 1,94 323,96
Cabe Besar 73 2,45 179,45
Cabe Rawit 137 2,12 289,73
Ketimun 147 2,48 364,35
Terung 56 2,41 135,13
Tomat 8 3,35 26,83
Buncis 0 0,00 0,00
Labu Siam 0 0,00 0,00
Kangkung 76 1,54 117,33
Bayam 52 2,29 118,19
Bawang Daun 22 4,19 92,10
Semangka 403 4,34 1.749,80
Melon 14 12,94 181,10
2017 1.255,00 41,03 5.149,96
2016 1.206,00 53,49 6.451,00
2015 1.228,00 58,87 7.607,40
2014 1.238,00 69,96 8.660,90
2013 1.390,00 66,61 9.540,88
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Sambas
Tabel I.13
Jumlah Pohon / Rumpun dan Produksi Buah-Buahan
di Kabupaten Sambas Tahun 2017
Bab I Pendahuluan 36
Produksi
Jenis Produksi Jumlah Pohon
(Kuintal)
Alpokat 28 1,00
Belimbing 3.241 350,19
Duku 12.481 404,00
Durian 100.657 12.893,00
Jambu Biji 4.224 460,32
Jambu Air 6.202 1.514,03
Jeruk Siam 3.383.110 777.049,38
Jeruk Besar 7.472 1.310,00
Mangga 31.533 2.774,65
Manggis 3.646 7,00
Nangka 31.364 14.666,24
Nenas 133.787 4.897,10
Pepaya 31.161 3.024,32
Pisang 428.092 76.677,94
Rambutan 77.752 15.166,00
Salak 221.778 7.902,98
Sawo 34.026 5.149,05
Markisa 36 -
Sirsak 3.471 397,30
Sukun 2.176 531,47
Melinjo 726 28,86
Petai 23.242 3.898,50
Jengkol 14.315 1.199,00
Buah Naga - -
2017 4.554.520 930.302,33
2016 4.755.410 954.670,70
2015 4.683.527 1.584.071,00
2014 2.888.787 1.687.118,00
2013 4.877.801 1.487.049,00
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kab. Sambas
c) Kehutanan
HLB / Jumlah
TWA HL HPT HP HPK
Kecamatan Mangrove Total
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
37
Selakau - 330 - - 2.000 - 2.330
Selakau
- - - - 13.000 - 13.000
Timur
Pemangkat - 325 152 - - - 477
Salatiga - 100 - - - - 100
Semparuk - - - - 1.000 - 1.000
Tebas - 3.600 - - 10.085 - 13.685
Tekarang - - - - - - -
Sambas - - - - - - -
Subah - 3.217 - - - - 3.217
Sebawi - - - - - - 342
Sajad - - - - - - -
Jawai - - 1.290 - 3.500 - 4.790
Jawai
- - - - - - -
Selatan
Teluk
- - - - 11.000 - 11.000
Keramat
Tangaran 670 - - - 4.981 10.480 16.131
Galing - - - - 1.860 - 1.860
Sejangkung - 565 - 500 15.869 4.000 20.934
Sajingan
14.544 14.000 1.292 9.695 18.873 - 58.404
Besar
Paloh 10.362 - 5.138 - 30.605 - 46.105
Jumlah 25.576 22.137 7.872 10.195 112.773 14.480 193.375
2015 30.437 20.078 6.214 11.180 94.420 4.994 167.323
2014 30.437 20.078 6.214 11.180 94.420 4.994 167.323
2013 30.437 20.078 6.214 11.180 94.420 4.994 167.323
2012 25.576 22.479 7.872 10.195 112.773 14.480 193.375
Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sambas
d) Industri, Pertambangan dan Energi
Jumlah pelanggan listrik PLN sebanyak 36.394 yang terdiri dari 34.759
pelanggan dari rumah tangga, 7 pelanggan dari industri, 977 pelanggandari
badan sosial, dan 651 pelanggan dari pemerintah. Untuk menyediakan
sarana air bersih dan sehat, Perusahaan Daerah Air Minum terus berupaya
meningkatkan peranannya. Hal tersebut terbukti di tahun 2017, jumlah
pelanggan serta jumlah banyaknya air minum yang disalurkan mengalami
peningkatan sebesar 10,43 persen dan 17,08 persen.
Tenaga Kerja
Cabang Industri / Komoditi Unit Usaha
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Gula Merah Tebu 19 200 - 200
Gula Merah Kelapa 41 122 - 122
Ikan Kering Asin 7 10 60 70
Kerupuk Ikan 25 6 70 76
Pengolahan Terasi 80 35 130 165
Keripik Pisang 1 5 25 30
Kerupuk Tempe 1 - 2 2
Ikan Kering Tawar 18 50 100 150
Roti 1 - 2 2
Tahu 19 20 26 46
Tempe 32 34 50 84
Air Tahu 1 - 2 2
Sosis Udang 1 18 2 20
Tenun Sambas 241 - 256 256
Pandai Besi 75 157 - 157
Pembuatan Motor Air 11 42 - 42
Furniture dari Kayu 5 16 - 16
Kapal dari Kayu 1 7 - 7
Mebel Rotan / Anyaman Rotan 16 98 - 98
Arang Tempurung Kelapa 1 10 - 10
Anyaman Pandan 128 - 128 128
Anyaman Bambu 65 171 100 271
Tas Tali Rajut - - - -
Gula Kecap 2 41 - 41
Pengolahan Sagu 3 18 - 18
Amplang 1 - 6 6
Anyaman Rotan 5 4 6 10
Rep. Sepeda Motor 16 30 4 34
Olahan Hasil Laut 22 14 10 24
Tikar Bidai 4 2 2 4
Jumlah 842 1.110 981 2.091
2015 789 1.001 953 1.954
2014 774 930 803 1.719
2013 634 914 1.140 2.028
2012 613 974 927 1.901
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kab. Sambas
39
Gambas 1.1
Perusahaan / Usaha Industri Kecil Formal di Kab. Sambas ( Sumber : Dinas
Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kab.
Sambas )
16
15
Paloh 14
13
13
3
3
Sajingan Besar 2
2
2
2
2
Sejangkung 1
1
1
2
2
Tangaran 1
1
1
3
2
Galing -
-
-
49
56
Teluk Keramat 52
52
54
32
27
Jawai Selatan 23
22
27
34
38
Jawai 33
33
30
-
-
Sajad -
-
-
4
5
Sebawi 5
5
6
2
2
Subah -
-
-
109
119
Sambas 115
101
100
2
2
Tekarang 1
2
1
68
71
Tebas 65
64
62
4
3
Salatiga 1
2
1
9
11
Semparuk 10
9
8
148
156
Pemangkat 149
141
145
-
-
Selakau Timur -
-
-
25
30
Selakau 28
27
18
- 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Bab I Pendahuluan 40
g am b ar 1.2
B A n yakn ya air eksp o r cru m b ru b b er d i kab . sam b as t ah u n 2016
( su m b er : d in as ko p erasi, u sah a kecil, Men en g ah , p erin d u st rian , d an
p erd ag an g an kab . sam b as )
1,369,620
1,166,760 1,295,280 1,433,880 1,273,860 584,640
986,580
711,900
Bulan
Tabel I.16
Data Potensi Mineral dan Batu Bara di Kab. Sambas Tahun 2017
Ideologi
Bab I Pendahuluan 42
Politik
Ekonomi
43
lagi mengeluarkan Ijin usaha Pertambangan, dengan tidak adanya
kewenangan Bupati / Walikota dalam pengeluarkan ijin usaha
Pertambangan (IUP) dapat berdampak pada menurunnya PAD di
Kabupaten Sambas;
Gambar 1.3
Realisasi Pendapatan dan Pengeluaran Kab. Sambas Tahun 2013-2017
(Sumber Data : Badan Keuangan Daerah Kab. Sambas)
Realisasasi Pendapatan Realisasi Pengeluaran
1,800,000,000
1,530,823,553 1,629,851,459
1,600,000,000
1,401,587,117 1,589,219,117 1,638,873,041
1,400,000,000 1,204,137,633 1,421,885,401
1,200,000,000 1,039,619,302 1,174,144,328
Juta Rupiah
1,000,000,000
800,000,000
600,000,000
400,000,000
200,000,000 49,472,308
-
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
a) Perdagangan
Pada tahun 2015 diterbitkan 646 surat izin usaha perdagangan di Kabupaten
Sambas, dimana sebagian besar izin usaha tersebut adalah surat izin untuk
usaha perdagangan kecil dan perdagangan mikro yaitu 60,37 persen dan
35,75 persen. Sedangkan penerbitan surat izin usaha perdagangan
menengah sebanyak 3,71 persen dan perdagangan besar hanya 0,15
persen. Perdagangan antar pulau merupakan salah satu saluran ekspor-
impor Kabupaten Sambas. Untuk menjaga ketersediaan barang maka
sarana penghubung antara daerah penghasil dengan daerah pemasaran
barang harus tetap lancar.
Gambar I.6
Banyaknya Bongkar Muat Melalui Pelabuhan di Kabupaten Sambas (Ton)
CAPAIAN
NO INDIKATOR SATUAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Jumlah Terminal Unit 6 6 6 6 6
2. Jumlah Unit 101 145 169 196 209
Dermaga/Steigher
3. Jumlah unit 111 175 237 291 371
Pemasangan
Rambu-rambu/RPP
J
Sumber : Buku Evaluasi RPJMD Kab. Sambas Tahun Keempat (Bappeda Kab. Sambas 2016)
Tabel I.18
Sarana dan Prasarana Transportasi di Kabupaten Sambas
satua
JENIS 2014 2015
n
1
Alat Angkutan Pedalaman /Transport Air
.
a. Kapal Motor 66 66 Unit
b. Long Boat 102 127 Unit
c. Kapal Penyeberang 2 2 Unit
2
Transportasi Darat
.
a
Angkutan Jalan
.
- Terminal ( Kelas C) 7 6 Unit
- Jumlah pemasangan rambu- 1.04
306 Unit
rambu. 4
- Jembatan timbang - - Unit
b
Angkutan Penyeberangan
.
- Dermaga
Komersil 10 10 Unit
Perintis 4 4 Unit
- Kapal fery 2 2 Unit
3
Transportasi laut Sumber : Dinas
erhubungan, Komunikasi . dan Informatika Kab.
ambas Tahun 2016 a. Pelabuhan 2 2 Unit
b. Jlh menara mercusuar 2 4 Unit
45
1.3 Analisis SWOT
Perumusan isu-isu strategis dilakukan sebagai upaya identifikasi terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Pores Sambas. Dalam
mengidentifikasi isu strategis tersebut, terdapat dua garis besar yang perlu
10 Polsek Rural;
2 Pra Rural;
1 Polsubsektor.
2. PNS
Tabel I.31
GOLONGA PROSENTASE
No. DSP RIIL
N (100%)
1 III - 3 -
2 II 67 5 7,5
47
3 I - - -
Bab I Pendahuluan 48
Sumber Data : Bag Sumda Polres Sambas
I.32
49
No Jenis DIKUM JUMLAH PERSENTASE
1 SD 0 -
2 SMP 1 0,15 %
4 D3 2 0.3
5 STRATA-1 51 7,83 %
6 STRATA- 2 7 1,1 %
DIKBANGSPES /
1 2 0,3 %
DIKJUR
2 PELATIHAN 51 8,01%
SATFUNG DAN
No JUMLAH PERSENTASE
POLSEK JJRN
4 SAT IK 27 53%
54,1%
11 SAT TAHTI 3
12 SIWAS 4 44,4%
13 SITIKPOL 4 50%
14 SIUM 6 54,54%
Sumber Data :
15 SIKEU 6 66,7% Sumda Polres
Bab I Pendahuluan 50
16 SI PROPAM 8 53,3%
Sambas
3) Kendaraan air
(a) Kapal C3 : BB: 1;
(b) Speed Boat : BB: 6; RB: 4;
(c) Perahu Karet : BB: 1;
(d) Perahu Kayak : RR: 2;
(e) Perahu Canoe : RR: 2;
4) Alkom
(a) Handy Talky : BB : 350, RR: 60;
(b) Radio Link :BB : 4;
(c) Alat Rx Radio UHF :BB : 13;
(d) Repeater Rx/Tx :BB : 7 ;RB: 1;
(e) Radio mobil UHF : -800mhz BB: 11;
(f) Base Station UHF : -800 mhz BB : 21;
51
(g) Radio HF/SSB :BB: 3 ;
(h) Telephone : BB : 18;
(i) TWR SST 50 : BB : 1;
5) Senjata Api
(a) Genggam : SP: 52, LP: 291; TLP: 12;
(b) Senpi Bahu : LP: 119;
(c) SMR : LP: 8;
(d) Pistol Gas : LP: 8;
(e) Flash Ball : SP : 24;
6) Alsus
(a) Gergaji Chain Saw : BB : 8;
(b) Tabung Pemadam Api : BB : 23;
(c) Hand Metal Detector : BB : 2;
(d) Handheld Trace Detector : BB : 2;
(e) Tempat Tidur Besi : BB : 60; RB : 20;
(f) Sound System : BB : 33;
(g) Wireless : BB : 2
(h) Megaphone : BB : 82;
(i) Camera Video : BB : 16, RB: 2
(j) Voice Recorder : BB : 5;
(k) Camera Digital : BB : 17;
(l) Wireless Amplifier : BB : 11; RB: 1;
(m) Senter : BB : 16;
(n) Pepper Gun?electric Gun : BB : 2;
(o) Search Light : BB : 6;
(p) Veld bed : BB : 8;
(q) Tenda Pleton : BB : 8;
Bab I Pendahuluan 52
(r) Explosive Detector : BB : 1;
(s) Pakaian Pelindung : BB : 39;
(t) Laser lainnya : BB : 10;
(u) Gas Masker : BB : 234;
(v) Canester : BB : 229;
(w) Anti Riot Shiled/Tameng PHH : BB : 10;
(x) Anti Riot Uniform/Rompi PHH : BB : 65;
(y) Tongkat Polri : BB : 134;
(z) Borgol : BB : 246;
(aa) Rompi dan Pelindung Kaki/Tangan : BB : 176;
(bb) Tongkat Panjang : BB : 30;
(cc) Tameng : BB : 97;
(dd) Helm Dalmas : BB : 161;
(ee) Tali Dalmas : BB : 4;
(ff) Helm Tempur : BB : 110;
(gg) Rompi anti peluru : BB : 274;
Tabel I.33
PERSENTASE
No JENIS RANDIS JUMLAH
YG DIRAWAT
2 RODA 4 37 29 (78%)
3 RODA 6 9 8 (89%)
8 KAPAL C1 1 1 (100%)
53
8)Kepecayaan masyarakat Kabupaten Sambas terhadap Polres Sambas
yang terus meningkat merupakan cerminan dari kesadaran
masyarakat untuk peduli kamtibmas dan turut serta berpartisipasi
dalam mendukung pelaksanaan tugas Polri dilapangan;
2. Kelemahan( Weaknesses )
a. Polres Sambas belum maksimal dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat sampai pada komunitas terkecil dikarenakan :
55
4 Tanah Hibah dari AB Gafur Tahun 2017
Polsubsektor
Temajuk Polsek
Paloh
2. Ancaman (Threats)
57
1.4 Identifikasi Masalah
Berkembangnya lingkungan strategis yang berdampak pada
meningkatnya potensi ancaman dan gangguan keamanan dalam bentuk
kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan merugikan
kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontinjensi serta makin
tingginya tuntutan masyarakat terhadap profesionalisme Polri, maka tugas
Polres Sambas pada tahun 2021 diprediksi akan semakin berat, dengan
identifikasi masalah sebagai berikut :
59
2.1Visi Polres sambas
Visi Polres Sambas mengacu pada visi Polda Kalbar yang menetapkan visi
organisasi sampai dengan tahun 2024, yaitu:
Dalam mewujudkan visi Polres Sambas, maka 3 (tiga) hal inilah yang harus
dilakukan. Oleh karena itu, misi Polres Sambas tersebut memiliki makna
sebagai berikut:
3. Innovation Perspective
Sudut pandang inovasi merupakan kumpulan sasaran strategis yang
merupakan pendorong agar seluruh sasaran strategis di atas dapat
tercapai. Semangat inovasi di tubuh Polri ini terdiri dari enam sasaran
strategis antara lain :
62
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi,
dan budaya yang beragam, bangsa dan negara Indonesia memerlukan
kemampuan pertahanan negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adanya gangguan
keamanan dalam berbagai bentuk kejahatan dan potensi konflik horisontal
akan meresahkan dan berakibat pada pudarnya rasa aman masyarakat.
Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman bagi masyarakat
merupakan syarat penting bagi terlaksananya pembangunan di berbagai
bidang.
Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Terwujudnya pemeliharaan Keamanan Peningkatan kehadiran Polri Meningkatkan infrastruktur,
dan Ketertiban Kabupaten pada 1 PLBN (Pos Lintas SDM, dan pelayanan
Sambas Batas Negara). operasional Polri pada wilayah
Lokasi prioritas dan PLBN (Pos
Lintas Batas Negara).
Meningkatkan pelacakan dan
penangkalan terhadap keluar
masuknya orang dan barang
di wilayah PLBN (darat dan
laut).
Pencegahan dan Memetakan potensi terorisme,
penanggulangan aksi radikal, konflik sosial, dan
terorisme, aksi radikal, gangguan kamtibmas lainnya.
konflik sosial dan gangguan Melakukan Lidik pamgal dan
kamtibmas lainnya binluh terfokus kepada potensi
terorisme, aksi radikal, konflik
sosial dan gangguan
kamtibmas lainnya.
Meningkatkan efektivitas
penanggulangan terorisme,
aksi radikal, konflik sosial dan
gangguan kamtibmas lainnya.
Memperkuat sistem
managemen pengamanan
obvitnas dan obvit lainnya.
Meningkatkan keamanan laut Meningkatkan patroli perairan
dan udara dalam mendeteksi
dan mengungkap kejahatan di
laut
Memberdayakan masyarakat
65
pesisir dalam pengamanan
laut
Peningkatan disiplin berlalu Meningkatkan kesadaran dan
lintas disiplin dalam berlalu lintas
Peningkatan desa/kelurahan Menggerakkan stakeholder
sadar kamtibmas terkait, Toga dan Tomas dalam
mewujudkan desa/kelurahan
sadar Kamtibmas.
Partnership potensi
masyarakat sadar kamtibmas
dalam cegah tangkal
kamtibmas dan gakkum
terbatas
Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Terselenggaranya layanan Peningkatan pelayanan Meningkatkan inovasi
publik Polres Sambas yang prima dan kedekatan pelayanan Polres Sambas.
prima dengan masyarakat
Meningkatkan pendekatan
personal dan keterlibatan pers
Polres Sambas dalam berbagai
acara sosial kemasyarakatan.
Modernisasi sarana dan Modernisasi sarana dan Memetakan prioritas dan
prasarana sesuai teknologi prasarana Polres Sambas kebutuhan sarana dan
terkini prasarana
Modernisasi sarana dan
prasarana operasional dan
pelayanan Polres Sambas
Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Terwujudnya penegakkan hukum Peningkatan pengungkapan Meningkatkan kapasitas dan
secara berkeadilan kasus Narkoba, siber, kapabilitas penyidik.
korupsi dan kasus atensi
Meningkatkan kerjasama
publik
internasional
Mempercepat pengungkapan
kasus dan penyelesaian
perkara tindak pidana
Narkoba, siber, korupsi dan
kasus atensi publik
Pemetaan tindak kejahatan Memperkuat kapabilitas dan
yang melibatkan kompetensi dalam
perempuan dan anak perlindungan perempuan dan
66
anak
Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Terwujudnya manajemen Peningkatan kepercayaan Mengelola media
media publik melalui manajemen konvensional
dan pengelolaan informasi Media dan media sosial secara
yang handal efektif dalam membangun
kepercayaan publik.
Menetralisir berita negatif
yang dapat mengganggu
kamtibmas.
Penguatan Sistem Melakukan pemutakhiran
Informasi Polres Sambas data kepolisian secara akurat
berbasis big data dan tepat waktu.
Mengintegrasikan sistem
informasi kepolisian dari
tingkat Polres sampai tingkat
Polsek.
Terwujudnya SDM Polri yang Peningkatan kualitas SDM Melakukan reformasi
profesional Polres Sambas pengelolaan SDM secara
profesional
Meningkatkan mutu
pendidikan dan pelatihan
Polri.
Meningkatkan kesejahteraan
SDM.
Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Terwujudnya good governance Reformasi Kelembagaan Meningkatkan reformasi
clean govermment dan Birokrasi Polri kelembagaan dan birokrasi
Polri yang andal.
Membangun sistem yang
memastikan penerapan nilai-
nilai dan kode etik Polri.
Meningkatkan manajemen
kinerja Polri dari tingkat
Mabes sampai dengan
Polsek
Terwujudnya regulasi dan sistem Penguatan regulasi Polri Memperkuat kerangka
67
pengawasan yang efektif regulasi Polri
Memperkuat dukungan
dalam memastikan
terlaksananya fungsi hukum
secara efektif
Terwujudnya profesional SDM Peningkatan kualitas SDM Melakukan reformasi
Polres Sambas Polres Sambas pengelolaan SDM secara
profesional
Meningkatkan mutu
pendidikan dan pelatihan
Polri.
Meningkatkan kesejahteraan
SDM.
Terwujudnya Akuntabilitas Peningkatan nilai kinerja Melakukan monev setiap
pengelolaan anggaran anggaran (IKPA) bulan pada Satker dan satwil
jajaran Polres Sambas.
68
Bab IV Target Kinerja dan
Bab IV Target Kinerja dan Kerangka
Pendanaan
Kerangka Pendanaan
“Anggaran yang
dikelola dengan baik
tidak hanya
mencerminkan kualitas
ekonomi yang baik,
tapi
mencerminkan martabat
suatu bangsa yang baik.”
Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawari
69
70
PETA STRATEGI POLRES SAMBAS 2020-2024
71
Target Kinerja
Untuk mewujudkan visi dan misi Kepolisian Resor
Sambas, serta mendukung tercapainya kebijakan pada
level daerah, Kepolisian Resor Sambas menetapkan 5
(lima) tujuan dan telah dilengkapi dengan 9 (sembilan)
sasaran strategis, yang merupakan kondisi yang ingin
dicapai secara nyata oleh Kepolisian Resor Sambas dan
mencerminkan pengaruh atas ditimbulkannya hasil
(outcome) dari satu atau beberapa Program. Adapun
untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaiannya,
setiap sasaran strategis Indikator Kinerja Utama.
72
almatsus Polri
modern dan
memadai
IKP8 Persentase 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 Sitipol dan
ketepatan % % % % % Logistik
waktu
melakukan
perawatan
Alkom
SS6 Efektifitas IKP11 Jumlah Kerma 15 15 15 15 15 Bagops dan
Operasional Instansi dan Satbinmas
Pemda
IKP13 Jumlah Kerma 8 8 8 8 8 Bagops dan
keamanan Satbinmas
dengan
komponen
masyarakat
Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET Penanggung
2020 2021 2022 2023 2024 Jawab Data
SS7 Terwujudnya IKP14 Nilai SAKIP 75,37 75,71 76,04 76,58 76,96
Good Governace Bagren
dan penguatan
kelembagaan IKP16 Nilai Reformasi 82 83 86 88 89 Bagren
Birokrasi
SS8 Terwujudnya IKP17 Indikator 95 95,5 96 96,5 97 Bagren
pengelolaan Kinerja
anggaran yang Pengguna
akuntabel Anggaran
(IKPA)
SS9 Terwujudnya IKP18 Persentase 100 100 100 100 100 Siwas dan
regulasi penanganan Propam
pengawasan pengaduan
yang efektif masyarakat
IKP19 Persentase 10 11 12 14 15 Siwas dan
permasalahan Propam
hukum yang
dihadapi Polri
73
MANUAL INDIKATOR KINERJA POLRES SAMBAS 2020-2024
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
STAKEHOLDER
PERSPECTIVE
Pemeliharaan Indeks Keamanan
SI Keamanan dan IKU dan Ketertiban 76,94 77,11 77,11 78,42 80,03
Ketertiban Kabupaten Kabupaten
Formula Indikator
Penanggung jawab
Indikator Seluruh Satker
Tahuna
Periode pelaporan n
74
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
Pemeliharaan
Keamanan dan Indeks
SS1 IKP1 53,40 56,87 55,70 56,29 56,38
Ketertiban Harkamtibmas
Masyarakat
75
∑ elemen yang sudah dibobotkan
Formula Indikator
Sumber data Indikator Sat Intel, Sat Sabhara, Sat Lantas, Bag Ops, Sat Reskrim dan Sat Narkoba.
76
Target
Komponen Indeks Indikator Kinerja Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
Rasio Potensi
Indeks Harkamtibmas IKP1 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
Gangguan
Maksima
Polarisasi Indikator l
Penanggung jawab
Sat Intel
Indikator
Sumber data
Indikator Sat Intel
77
Target
Komponen
Indeks Indikator Kinerja Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
85,7
Indeks Harkamtibmas IKP1 Response Time 57,14 71,43 71,43 71,43 1
78
tahun
dengan Jumlah Polsek Keseluruhan, lalu dikali 100%. Adapun Jumlah
Polsek
yang Telah Mampu Melaksanakan SLA per tahunnya diasumsikan dimulai
dengan 8 Polsek (57% dari 14 Polres yang dipayungi Polres
Sambas) pada 2020,
kemudian naik menjadi 10 Polsek pada 2021 sampai dengan 2023 (71%
dari 14 Polsek), lalu diprediksi
meningkat menjadi 12 Polsek (86%) pada 2024.
79
(Jumlah Polres yang Telah Mampu Melaksanakan SLA per tahun :
Jumlah
Formula Indikator
Polres Keseluruhan) x 100%
Perse
Satuan pengukuran n
Penanggung jawab
Sat Sabhara, Sat Lantas dan Sat Polair
Indikator
Sumber data Indikator Sat Sabhara, Sat Lantas dan Sat Polair
Tahuna
Periode pelaporan n
80
Indikator Kinerja Target
Komponen Indeks Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
Tingkat
Keberhasilan
Indeks Harkamtibmas IKP1 42,44 56,09 49,05 52,57 50,81
Penanganan
Konflik
Penanggung jawab
Indikator Sat Sabhara
Tahuna
Periode pelaporan n
81
82
Indikator Kinerja Target
Komponen Indeks Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
Indeks
Keselamatan
Indeks Harkamtibmas IKP1 di Jalan/Road 11,7 11,7 11,7 11,7 11,7
Safety Index
Maksim
Polarisasi Indikator al
1. Keamanan (25%),
2. Keselamatan (40%),
Definisi Indikator
3. Ketertiban (30%),
4. Kelancaran (5%),
Nilai Indeks Keseluruhan per tahun pada akhirnya diperoleh
dari
penjumlahan total komponen indeks masing-masing
tahun.
∑ elemen yang sudah dibobotkan
Formula Indikator
83
84
Satuan pengukuran Skor Indeks
Penanggung jawab
Indikator Sat Lantas
85
Indikator Kinerja Target
Komponen Indeks Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
Penanggung jawab
Indikator Sat Reskrim, Sat Narkoba dan Bag Ops
Tahuna
Periode pelaporan n
86
87
Targe
Indikator Kinerja t
Komponen Indeks Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
42,8
Indeks Harkamtibmas IKP1 Crime Clock 50 42,86 42,86 42,86 6
2020: 00.33'44"
2021: 00.35'61"
2022: 00.34'49"
2023: 00.35'04"
2024: 00.34'76"
Definisi Indikator
Terlepas dari SLA yang diajukan di atas, untuk menghitung
Nilai
Persentase Target Indeks setiap tahunnya (sebagaimana tercantum
pada
kolom bagian atas tabel ini), penghitungan yang digunakan
adalah
dengan cara membagi Jumlah Polsek yang Telah Mampu
Melaksanakan
SLA per tahun tersebut dengan Jumlah Polsek Keseluruhan, lalu
dikali
100%. Adapun Jumlah Polres yang Telah Mampu Melaksanakan
SLA per
tahunnya diasumsikan dimulai dengan 7 Polsek (50% dari 14
Polsek yang
dipayungi Polres Sambas) pada 2020, kemudian diprediksi turun
menjadi 6 Polsek (42,86%)
pada 2021 sampai dengan 2024
88 data Indikator
Sumber Sat Reskrim
89
Targe
Indikator Kinerja t
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE
Pelayanan Publik
yang Indeks Kepuasan
SS2 IKP2
92,65 9283 92,14 94,43 96,21
Prima Layanan Polres
Maksimal
Polarisasi Indikator
90
-SPKT
Formula Indikator 1.Total/Penjumlahan target dari Kualitas Pelayanan dalam 1
tahun
dibagi Jumlah Layanan (2)
91
2. Pada Kecepatan Layanan, Jumlah Polsek yang sudah
mampu
mencapai target : Jumlah Polsek keseluruhan x 100
(Jumlah Polsek yang sudah mampu mencapai target
merupakan
data dummy)
3. Hasil dari perhitungan (1) dan (2) dijumlahkan, lalu dibagi 2
(dua).
Penanggung jawab
Indikator Sat Lantas dan Sat Intel
92
93
Variabel/Elemen Target
Komponen
Pembangun 2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Kualitas Pelayanan
SS2 SIM, STNK, BPKB 95 95 95 96 96
Polres Sambas
Penanggung jawab
Indikator Sat Lantas
94
Variabel/Elemen Target
Komponen
Pembangun 2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Kualitas Pelayanan
SS2 SKCK 95 95 95 96 96
Polres Sambas
Penanggung jawab
Indikator Sat Intel
95
Variabel/Elemen Target
Komponen
Pembangun 2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Kecepatan
Pelayanan
SS2 SIM, STNK, BPKB 100 100 100 100 100
Polres Sambas
Penanggung jawab
Indikator Sat Lantas
96
97
Variabel/Elemen Target
Komponen
Pembangun 2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Kecepatan
Pelayanan
SS2 SKCK 64,29 71,43 78,57 85,71 92,86
Polres Sambas
Penanggung jawab
Indikator Sat Intel
98
Indikator Kinerja Target
Sasaran
Strategis
Utama 2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Penegakan
Indeks
SS3 Hukum Yang IKP3 88,85 89,85 90,22 90,66 90,99
Gakkum
Berkeadilan
IKP
Kode Indikator 3
Variabel
Pembangun Indeks Gakkum
Polarisasi
Indikator Maksimal
99
Indikator Kinerja Target
Komponen Indeks Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
100 100
SS3 Indeks Gakkum Crime Total 100% % 100% 100% %
100
101
Indikator Kinerja Target
Komponen Indeks Utama
2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
93,50 92,80
SS3 Indeks Gakkum Crime Clearance 90,08% % 91,73% % 92,46%
Penanggung jawab
Sat Reskrim, Sat Narkoba dan Bag Ops
Indikator
Sumber data Indikator Sat Reskrim, Sat Narkoba dan Bag Ops
102
103
Indikator Target
Kinerja
Komponen Indeks
Utama 2020 2021 2022 2023 2024
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
SS 80,54
3 Indeks Gakkum Crime Index 76,51% 77,18% 77,85% 79,19% %
Penanggung jawab
Sat Reskrim, Sat Narkoba dan Bag Ops
Indikator
Sumber data Indikator Sat Reskrim, Sat Narkoba dan Bag Ops
104
105
Target
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
Penanggung jawab
Bagsumda
Indikator
Sumber data
Indikator Bagsumda
106
107
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
202
2020 2021 2022 3 2024
LEARNING AND GROWTH
PERSPECTIVE
Usulan anggota
Yang akan
SS4 Profesionalisme SDM IKP 5 diikutkan 38,4% 38,4% 39,2% 39,2% 40%
Dalam Dik
Definisi Indikator
Penanggung jawab
Indikator Bagsumda
Tahuna
Periode pelaporan n
108
109
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
Persentase
Sarana dan Satfung
Yang memenuhi
SS5 Prasarana IKP 6 Alkom 100% 100% 100% 100% 100%
Modern
Penanggung jawab
Sitipol
Indikator
Sumber data
Indikator Sitipol
110
111
Target
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND GROWTH
PERSPECTIVE
Persentase
Satfung
Sarana dan
Prasarana Yang memiliki
SS5 IKP7 16,7% 16,7% 16,7% 16,7% 16,7%
Modern Almatsus
Polri modern dan
memadai
Penanggung jawab
Indikator Sitipol
Tahuna
Periode pelaporan n
112
113
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING
AND GROWTH PERSPECTIVE
Persentase
ketepatan
Waktu melakukan
Sarana dan
SS5 Prasarana IKP 8 Perawatan Alkom 0,88 0,88
Modern 0,88% % 0,88% 0,88% %
Penanggung jawab
Indikator Sitipol
114
115
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
Jumlah Kerma
Instansi dan
Pemda
Efektifitas
SS6 IKP11 15 15 15 15 15
Operasional
Definisi Indikator
Penanggung jawab
Indikator Bag Ops
116
Targe
Indikator Kinerja t
Sasaran Strategis Utama
202 202 202
0 2021 2 2023 4
LEARNING AND GROWTH
PERSPECTIVE
Efektifitas Jumlah Kerma
SS6 Operasional IKP13 Keamanan dengan 8 8 8 8 8
Komponen
Masyakat
Definisi Indikator
Penanggung Jawab
Bag Ops
Indikator
Bag
Sumber data Indikator Ops
Tahuna
Periode pelaporan n
117
118
Indikator Target
Kinerja
Sasaran Strategis
Utama 2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND GROWTH
PERSPECTIVE
Good governance
SS
& Nilai
7 IKP 14 75,37 75,71 76,04 76,58 79,96
clean government SAKIP
Maksima
Polarisasi Indikator l
Penanggung jawab
Bagren
Indikator
119
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND PERSPECT
GROWTH IVE
Good governance & Nilai Reformasi
SS7 IKP 16 82 83 86 88 89
clean government Birokrasi
Formula Indikator
Penanggung jawab
Indikator Bagren
Tahuna
Periode pelaporan n
120
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND GROWTH
PERSPECTIVE
Penanggung jawab
Indikator Bagren
Tahuna
Periode pelaporan n
121
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND GROWTH
PERSPECTIVE
Regulasi dan Persentase
Sistem
Penanganan
SS
9 Pengawasan yang IKP 18 100 100 100 100 100
Pengaduan
Efektif
Masyarakat
Maksima
Polarisasi Indikator l
Penanggung jawab
Indikator Siwas dan Propam
122
Indikator Kinerja Target
Sasaran Strategis Utama
2020 2021 2022 2023 2024
LEARNING AND GROWTH
PERSPECTIVE
Regulasi dan Sistem Persentase
SS9 Pengawasan yang IKP 19 Penyelesaian 10% 11% 12% 14% 15%
Masalah Hukum
yang dihadapi
Efektif Polri
Maksima
Polarisasi Indikator l
Penanggung jawab
Indikator Siwas dan Propam
123
Kerangka Pendanaan
Untuk dapat melaksanakan arah kebijakan, strategi, dan program
pemeliharaan keamanan dan ketertiban, serta mencapai target sasaran
utama sebagaimana disebutkan dalam Bab terdahulu, dibutuhkan dukungan
kerangka pendanaan yang memadai. Pendanaan pembangunan akan
bersumber dari pemerintah (APBN dan APBD, Dana Alokasi Khusus/DAK),
swasta, perbankan/non perbankan, dan masyarakat. Pendanaan APBN KKP
akan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yakni fokus
pada pada kepentingan untuk memberikan keamanan kepada masyarakat.
Sementara itu dilakukan penguatan sinergi pendanaan antara Polri, K/L
terkait serta APBD. Pendanaan juga diharapkan dapat dilakukan melalui
operasionalisasi Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan
(LPMUKP) serta kredit yang disalurkan melalui perbankan. Secara terinci
kerangka pendanaan menurut program dan kegiatan sebagaimana
Lampiran I.
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
124
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
melalui penguatan
Polsek/Subsektor yang ada di
wilayah perbatasan
Pengkajian tipelogi Polres, Polsek
dan Polsubsektor serta
pembentukan Polsubsektor
Meningkatkan peran dan fungsi
intelijen keamanan Polri yang
mampu memberikan informasi
dan saran tindak secara rahasia,
cepat dan akurat
Peningkatan kapabilitas personel,
anggaran dan teknologi intelijen
Menggalang daya cegah dan
daya tangkal warga masyarakat
terhadap setiap bentuk gangguan
Kamtibmas
Menguatkan program Polmas
dengan penggelaran satu
Bhabinkamtibmas satu
desa/kelurahan
Meningkatkan kemampuan
penanganan konflik sosial
(vertikal/horisontal) dengan
mengutamakan pencegahan dan
memberikan perlindungan yang
berkeadilan terhadap kelompok
minoritas dan kelompok rentan
Meningkatkan kemampuan
penanganan separatisme,
radikalisme dan intoleransi
melalui kegiatan preemtif dan
preventif
Membangun dan
memberdayakan pengamanan
swakarsa serta meningkatkan
pelibatan publik
Meningkatkan pelayanan
masyarakat dengan
mengembangkan Polmas untuk
menjangkau seluruh komunitas
pada daerah-daerah perbatasan
dan pulau-pulau terluar
berpenghuni
Meningkatkan kemampuan
pencegahan kejahatan melalui
penguatan kegiatan fungsi
intelijen, fungsi Binmas dan fungsi
Sabhara
Menghadirkan anggota Polri di
tengah-tengah masyarakat saat
125
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
126
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
127
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
Meningkatkan pelayanan
publik di bidang Regident
pengemudi dan kendaraan
bermotor berbasis teknologi
dengan cara :
- penggelaran Satpas online;
- penggelaran sistem STNK
online;
- penggelaran sistem BPKB
online
Membangun sistem pelayanan
publik secara online dalam
rangka pelaporan gangguan
Kamtibmas, penerbitan SKCK,
perizinan /pemberitahuan
kegiatan masyarakat dan
penerbitan perizinan di bidang
senjata api non organik Polri/TNI
dan bahan peledak komersial;
Membangun dan
memberdayakan pengamanan
swakarsa;
Meningkatkan kemampuan
personel Polri dan satuan dan
sarana prasarana;
Mendorong pemanfaatan
teknologi keamanan swakarsa
oleh stakeholder terkait dan
masyarakat;
Meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja Polri
dan soliditas kesatuan melalui
penerangan Internal dan
eksternal;
Membangun kemitraan melalui
kerja sama dengan stakeholders
dalam mengelola isu krisis media
baik konvensional, digital
maupun
Membangun dan
mengembangkan Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) melalui
Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi (PID) yang
berbasis teknologi guna
mewujudkan layanan informasi
publik yang profesional,
transparan dan akuntabel;
128
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
Meningkatkan kemampuan
penanganan konflik sosial
(konflik horizontal maupun
vertikal) dengan mengutamakan
pencegahan dan memberikan
perlindungan yang berkeadilan
terhadap kelompok minoritas
dan kelompok rentan;
Meningkatkan kemampuan
penanganan separatisme baik
melalui pencegahan maupun
penegakan hukum secara
profesional.
Mewujudkan digital security system
melalui pengembangan pusat
Komando kendali Komunikasi dan
Informasi (K3I/Command Centre)
yang terkoneksi dengan
stakeholder;
Mengoptimalkan National Traffic
Management Center (NTMC)
sebagai pusat Komando Kendali
Komunikasi dan Informasi (K3I)
yang terkoneksi dengan instansi
terkait serta melanjutkan
pengembangan Regional Traffic
Management Center (RTMC) dan
Traffic Management Center
(TMC) di satuan wilayah;
Mengembangkan sistim
komunikasi perkantoran berbasis
Internet Protocol untuk mendukung
koordinasi antara satuan kerja
Polda dan satuan kerja
kewilayahan secara efektif dan
efisien;
Mengembangkan sistem
komunikasi berbasis radio untuk
mendukung operasi kepolisian
dengan mempertimbangkan
kondisi geografis, keamanan serta
karakter penggunaan di setiap
fungsi dan wilayah
Terwujudnya SDM Melaksanakan rekrutmen dengan
Polri yang prinsip Bersih, Transparan,
profesional Akuntabel dan Humanis (BETAH)
dengan proaktif untuk
memperoleh calon Polisi yang
berkualitas
Mempedomani kebijakan
129
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
130
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
kepolisian di STIK-PTIK;
Meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas Lembaga Sertifikasi
Profesi Polri;
Mensertifikasi personel Polri
yang/akan menduduki jabatan
fungsional dan jabatan struktural;
Menyeleksi dan menunjuk
assessor pada setiap fungsi
teknis kepolisian;
Meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas SDM melalui
pendidikan dan latihan fungsi
pada setiap Satker pembina
fungsi dan Kesatuan Operasional
Dasar/ Polres;
Percepatan Reformasi Birokrasi
Polri pada setiap satuan kerja
melalui penilaian Indeks Tata
Kelola dengan memberikan
reward and punishment;
Menyusun Blue Print kebutuhan
minimal standard pelayanan
publik (persyaratan, waktu,
biaya/tarif, sarana prasarana,
kompetensi, pengawasan dan
pengaduan) secara bottom up
berdasarkan kondisi geografis
wilayah dan tantangan tugas
mulai dari tingkat Polsek sampai
dengan tingkat Mabes Polri;
Melakukan penguatan
kelembagaan melalui penyusunan
struktur organisasi dan tata kerja
Polri yang tepat ukuran (right
size) dan tepat masa berlakunya
(right period); menyusun tipologi
satuan kewilayahan berdasarkan
kondisi geografis wilayah dan
tantangan tugas;
Menginventarisir dan menyusun
kebutuhan personel dan
perlengkapannya;
Menyusun standardisasi Daftar
Susunan Personel dan Peralatan
Polri sesuai dengan analisa
beban kerja;
Monitoring, evaluasi dan memberi
masukan rancangan/peraturan
131
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
perundang-undangan yang
berkaitan dengan Tupoksi Polri;
Melakukan evaluasi peraturan
perundang-undangan dan
menyusun kerangka regulasi yang
berlaku di lingkungan Polri;
Memberikan penyuluhan dan
bantuan hukum bagi personel
Polri;
Mengusulkan peningkatan
tunjangan kinerja dan tunjangan
bagi anggota di wilayah
perbatasan;
Meningkatkan kualitas jaminan
kesehatan bagi pegawai Polri
melalui kerja sama dengan
Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) kesehatan dan
Kementerian Kesehatan;
Meningkatkan fasilitas kesehatan
Polri;
Menyediakan perumahan dinas
bagi pegawai Polri secara
bertahap;
Kerjasama dengan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Kemen PU- Pera) dalam
rangka pembangunan perumahan
dinas untuk pegawai Polri
132
Sasaran Sumber
Keluaran Keterangan
Strategis Pendanaan
133
Bab
Bab V
V Penutup
Penutup
“Pahlawan yang
setia itu berkorban,
bukan buat dikenal
namanya, tetapi
semata-mata
membela cita-cita”
Muhammad Hatta
134
Bab V Penutup
135
Rancangan Rencana Strategis Kepolisian Resor Sambas tahun
2020-2024 merupakan perencanaan jangka menengah Polres
Sambas, yang disusun dengan menjabarkan visi, misi, tujuan, dan
sasaran strategis Polres Sambas dalam mendukung agenda
pembangunan nasional.
Oleh karena itu, peran aktif dari seluruh satker dan personel Polri
sangat diperlukan kontribusinya untuk mengimplementasi
Rancangan Renstra Polres Sambas Tahun 2020-2024 dalam
pelaksanaan tugasnya. Sehingga keamanan dan ketertiban
Kabupaten Sambas dapat terpelihara.
1. Kaedah Pelaksana
a. mengutamakan sistem pelayanan prima dengan
menghadirkan negara (Polisi) ke tengah-tengah
masyarakat, yakni memberikan pelayanan secara cepat,
tepat, murah dan tidak diskrimininasi, dengan tetap
mengedepankan standar etika yang tinggi;
b. pentingnya mengutamakan tindakan preemtif dan humanis
sebagai civilian police menuju democratic policing;
c. mengedepankan strategi community policing.
Perkembangan ke depan, perlu dilakukan perubahan pola
upaya penanganan dari tindakan reaktif menjadi proaktif
agar tercipta suasana kondusif dengan meminimalkan
jatuhnya korban, serta tetap berkomitmen terhadap
efisiensi anggaran;
d. selalu membangun kemitraan melalui sistem sinergi
polisional dengan kementerian, lembaga, serta kearifan
lokal lainnya, sebagai implementasi strategi Polmas dalam
kegiatan pemberdayaan masyarakat guna menciptakan
masyarakat tertib hukum.
136
2. Autentifikasi dan Distribusi
137
Lampiran
Lampiran
138
KEPOLISIAN RESOR SAM BAS
139