Peta Konsep Modul 5 Dan 6
Peta Konsep Modul 5 Dan 6
PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
NAMA :
NI LUH GEDE ANDINA MELIANI
NIM :
859026292
KELAS :
III.B
POKJAR :
KUTA UTARA
Siswa belajar menganalisis berdasarkan
Belajar Dikemukakan oleh Jerome S. Bruner : selama
belajar siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri Belajar
petunjuk. Manfaatnya bagi siswa :
Menemukan Menganalisis
Mengasah daya ingat
P KEGIATAN BELAJAR 1 makna segala sesuatu yang dipelajari (discovery Belajar klasifikasi
PET
melalui permainan kata dan pertanyaan. Merespon
dari suatu tertentu.
BIASA DILAKUKAN SISWA
SEKOLAH DASAR Anak - anak merupakan pribadi yang sangat
Belajar suka meniru (modelling) dari lingkungan Belajar
Belajar mengorganisasikan di sini
Meniru sekitarnya. Melalui bermain peran. sesuai dengan teori belajar
Mengorganisasikan humanistik yang dikemukakan Carl
Bentuk - bentuk kegiatan Rogers.
dilakukan oleh siswa SD Kecendrungan siswa belajar dengan metode
diharapkan dapat mengembangkan Belajar menghafal ini disebabkan oleh budaya yang
Dapat dilakukan dengan metode
kemampuan siswa. Menghafal terjadi di sekolah pada umumnya. Hendaknya Belajar Mengambil problem solving atau pemecahan
siswa diberi bekal pengetahuan dan berpikir
logis serta sistematis. Keputusan masalah.
Belajar
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk
mengembangkan kemampuan belajar merangkai
Merangkai dapat dilakukan dengan permainan aneka jenis Untuk membiasakan anak berlatih melakukan
binatang. Berlatih kegiatan sehari - hari, guru dapat
mengadakan kegiatan bermain peran.
A. PENGERTIAN BIMBINGAN
LAYANAN PENDIDIKAN
Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses
membantu individu siswa untuk dapat memahami diri ANAK BERBAKAT
sendiri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depannya, sehingga diharapkan dapat mencapai PENGERTIAN LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT DI SEKOLAH DASAR
perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai Menurut Clark (dalam Astati) anak berbakat adalah anak yang menunjukkan PENGIDENTIFIKASIAN ANAK BERBAKAT
anggota masyarakat yang demokratis. kemampuan/penampilan yang tinggi dalam bidang-bidang, seperti
intelektual, kreatif, seni, kapasitas kepemimpinan atau bidang akademik
LAYANAN ANAK BERBAKAT : ADAPTASI PROGRAM DAN ADAPTASI LINGKUNGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MODEL LAYANAN
khusus, dan bidang yang memerlukan pelayanan-pelayanan atau aktivitas- LAYANAN PERKEMBANGAN KREATIVITAS
aktivitas yang tidak biasa disediakan oleh sekolah, agar tiap kemampuan STIMULASI IMAJINASI DAN PROSES INKUBASI
anak berkembang secara penuh. DESAIN PEMBELAJARAN
EVALUASI
TUJUAN BIMBINGAN DI
SEKOLAH DASAR
MODUL 6 LAYANAN PENYANDANG
LAYANAN
Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling adalah terwujudnya Tujuan khusus dari pelayanan bimbingan siswa sekolah dasar adalah Siswa KELAINAN FISIK
manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertakwa dapat memahami diri sendiri sehingga mampu mengatasi masalah dan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan kesulitan yang dialami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik 1. Pengertian Layanan terhadap anak Tunanetra
PENDIDIKAN
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, selanjutnya dapat menyalur- Kelainan dapat diartikan berbeda dari keadaan pada umumnya. Kelainan disebut juga sebagai keadaan yang luar biasa, atau keluarbiasaan. Layanan yang diberikan meliputi layanan akademik, latihan dan bimbingan. Layanan bimbingan terhadap anak
Menurut Mulyono Abdulrachman (dalam pengantar Pendidikan Anak Luar biasa, 2007) keluarbiasaan merupakan istilah yang digunakan untuk tunanetra terutama diperlukan dalam mengatasi dampak kelainan terhadap aspek psikologisnya, serta
mandiri, serta rasa tanggung jawab, kemasyarakatan dan kebangsaan (Buku kan potensi yang dimiliki baik di dalam pendidikan maupun dunia kerja menggambarkan kondisi anak yang menunjukkan perbedaan dengan anak normal pada umumnya. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah, pengembangan sosialisasi siswa.
I, Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling, 1995) nanti. apa kriteria yang dapat menunjukkan perbedaan tersebut. enis kelainan fisik dapat dikelompokkan pada anak yang mengalami gangguan Untuk memberikan layanan yang menyangkut kedua aspek tersebut, maka salah satu model layanan yang dapat
penglihatan, gangguan pendengaran, tunadaksa dan tunaganda. dilakukan adalah menempatkan anak tunanetra di sekolah biasa, dalam bentuk pendidikan terpadu. Di sekolah ini
BAGI SEKOLAH
anak tunanetra terbiasa bergaul dengan anak normal, sehingga tingkat perkembangannya dapat berkembang optimal.
DASAR
tunarungu pada tingkat ringan mungkin masih dapat dilayani dengan baik, namun untuk tingkat yang lebih tinggi
diperlukan bantuan tenaga pembimbing khusus.
kekurangan dan kelebihannya serta berinteraksi secara baik dengan lingkungannya. mampu. LAYANAN TERHADAP ANAK Layanan terhadap anak Tunadaksa
Semua jenis layanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pihak yang akan kita layani, tak
DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS terkecuali layanan terhadap anak tunadaksa. Karakteristik anak tunadaksa dapat dilihat dari segi akademis,
FUNGSI BIMBINGAN DI
sosial/emosional, dan fisik/kesehatan.
Bagi anak luar biasa secara fisik akan lebih mudah untuk diketahui, namun jika Pengertian, Klasifikasi dan Karakteristik Anak Tunalaras
SEKOLAH keluarbiasaannya itu menyangkut masalah psikologis, akan sulit diketahui dalam waktu yang Dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1991 disebutkan bahwa: tunalaras adalah gangguan atau hambatan atau
singkat, serta tidak semua orang mampu mengetahui. Dengan kondisi semacam ini, besar kelainan tingkah laku, sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan
kemungkinan bahwa anak yang mempunyai gangguan psikologis masuk ke Sekolah Dasar biasa. masyarakat. Sedangkan menurut Undang-undang tentang PLB di Amerika tunalaras disebut dengan gangguan emosi.
Indikator tentang masuknya anak dengan gangguan psikologis masuk SD biasa, adalah Gangguan emosi adalah suatu kondisi yang menunjukkan gejala- gejala, antara lain: ketidakmampuan menjalin hubungan
2. Fungsi Penyaluran seringnya ditemui kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku. yang menyenangkan teman dan guru, berlaku tidak pantas.
1.Fungsi Pengungkapan Melalui fungsi penyaluran, pembimbing akan mengenali masing-masing siswa secara perorangan, Menurut Rosembera, anak tunalaras dapat dikelompokkan atas tingkah laku yang berisiko tinggi dan rendah. Yang
berisiko tinggi yaitu hiperaktif, agresif, pembangkang, delinkuensi dan anak yang menarik diri dari pergaulan sosial,
Berdasarkan fungsi ini pembimbing/guru berusaha untuk mengetahui keadaan diri siswa, kemudian membantunya mengarahkan kegiatan pada program yang dapat menunjang tercapainya sedangkan yang berisiko rendah yaitu autisme dan skizofrenia.
dengan cara melakukan pendekatan pada siswa bermasalah agar mau menceritakan atau perkembangan yang optimal.
mengungkapkan masalahnya. 3. Fungsi Penyesuaian
4. Fungsi Pencegahan Fungsi penyesuaian adalah pelayanan bimbingan yang berfungsi untuk membantu terciptanya penyesuaian layanan
Memberikan bantuan pada siswa untuk memperkirakan hambatan atau gangguan yang timbul dalam diri antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antarpribadi siswa dan sekolah sebagai
siswa. Dengan membangkitkan dan menyadarkan siswa akan kekuatan dan potensi yang dimiliki maka lingkungan merupakan sasaran fungsi ini. Fungsi penyesuaian ini meliputi dua arah, yaitu bimbingan yang ekstrakurikuler
akan mencegah timbulnya hambatan atau gangguan yang timbul dari luar diri siswa. bertujuan agar siswa dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah, dan pengembangan program
6. Fungsi Perbaikan pendidikan sesuai dengan keadaan masing-masing.
Fungsi bimbingan bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif, 1. Pengertian
5. Fungsi Perkembangan 2. Tujuan Kegiatan Ekstra Kurikuler
yaitu memperbaiki sekaligus meningkatkan perilaku yang selama ini dianggap kurang baik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai Melalui kegiatan ekstra kurikuler siswa diharapkan akan mampu mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh
Setiap siswa mempunyai potensi yang dapat dan harus dikembangkan semaksimal mungkin. Pengembangan potensi siswa tidak dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang di sekolah dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa ada kemauan dari diri sendiri atau dorongan dari pihak lain, seperti keluarga, sekolah, berhubungan dengan program kurikuler. (Kurikulum Pendidikan Dasar, dalam Puji Astuti, 2005)