Anda di halaman 1dari 20

PEMERIKSAAN VIRUS PADA

TELUR BEREMBRIO
(INOKULASI PADA MEMBRAN
CHORIOALLATOIC)
Oleh :
Kelompok 3 - 3B D3 TLM
ANGGOTA KELOMPOK
1. AMANDA FATMA NUGRAHA (PO7134121050)
2. DESTINA (PO7134121058)
3. HELDI JOCELIN (PO7134121063)
4. JELA AYUNI (PO7134121064)
5. LUTFIAH RAMADHANI (PO7134121067)
6. NOVA ANGGRIANI (PO7134121047)
7. NURLAILA (PO7134121048)
8. RINI PERMATA SARI (PO7134121081)
9. WIDYA CAPRINA (PO7134121052)
LATAR BELAKANG
Virus dapat di biakkan dalam media kultur jaringan atau dalam telur berembrio dengan
kondisi lingkungan yang dikendalikan (Jawetz, 1996). Virus akan melakukan replikasi
menggunakan komponen makromolekular untuk mengambil energi sel hospes sehingga fungsi
sel hospes terganggu (Radji, 2010). Telur berembrio seperti telur ayam berembrio (TAB) telah
lama digunakan sebagai media isolasi virus. Metode pengujian invivo merupakan salah satu
media penumbuh berbagai macam virus yang memiliki keunggulan dibandingkan pengujian in
vitro dengan menggunakan kultur sel karena tidak membutuhkan media dan kondisi
laboratorium yang sulit ( Murtini dkk ., 2006)
INOKULASI VIRUS

Inokulasi adalah tindakan menanamkan patogen atau mikroba atau virus ke dalam
organisme lain. Ini adalah metode yang secara artifisial menginduksi kekebalan
terhadap berbagai penyakit menular. Istilah "inokulasi" juga digunakan secara lebih
umum untuk merujuk pada penyimpanan mikroba secara sengaja ke dalam media
pertumbuhan apa pun.
INOKULASI VIRUS

Virus adalah mikroorganisme yang hidup secara obligat intra seluler, oleh karena itu
cara pembiakannya lebih sulit daripada pembiakan bakteri. Ada tiga cara yang umum
digunakan untuk membiakkan virus yaitu dengan inokulasi pada hewan percobaan,
inokulasi pada telur berembrio, inokulasi pada biakan jaringan.

a. Pembiakan virus dengan hewan percobaan (In vivo)


b. Pembiakan virus pada kultur jaringan (In vitro)
c. Pembiakan virus dalam telur berembrio (In ovo)
INOKULASI PADA TELUR BEREMBRIO
Beberapa jenis virus dapat dibiakkan pada sel-sel yang membungkus rongga telur
berembrio atau pada embrio yang sedang tumbuh itu sendiri. Untuk mencegah masuknya
bakteri, lapisan lilin diluar dinding telur hanya boleh disikat, tidak boleh dicuci dengan
sabun. Umur telur berembrio, suhu dan lamanya pengeraman serta cara penyuntikan yang
bermacam-macam tergantung kepada jenis virus yang akan dibiakkan atau diisolasi.
INOKULASI PADA CHORIO ALLANTOIS
MEMBRANE (CAM)
Inokulasi pada Chorio Allantois Membrane (CAM):
Inokulasi melalui membrane korioalantois dilakukan untuk mengisolasi virus -virus yang
bersifat epiteliotrofik, misalnya: virus Marek, Gumboro, Distemper, Pox, Variola, Vaccinia
Biasanya pertumbuhan virus bersifat lambat yang ditandai dengan pembentukan pock pada
CAM. Pada Fowl pox, Variola, Vaccinia dan Cowpox terbentuk pocs khas untuk masing-
masing virus. Sedangkan pada Herpes simplex membentuk plaque
Pocks adalah bintik-bintik putih berbentuk bundar dan menonjol pada permukaan
CAM.
Plaques adalah bintik-bintik putih berbentuk bundar yang sangat datar dan
transparan.
INOKULASI PADA CHORIO ALLANTOIS
MEMBRANE (CAM)
Sifat pocks dan plaques dari beberapa virus :
1. Sifat pocks virus variola: bentuk bundar, diameter kira-kira 1 mm,
berwarna putih keruh, menonjol pada permukaan CAM.
2. Sifat pocks Virus Vaccinia: berwarna putih jernih, berukuran
besar, tidak begitu menonjol pada permukaan CAM.
3. Sifat pocks Virus Cowpox: Ukurannya sama dengan pocks Virus
Vaccinia, warnanya putih yang ditengahnya terdapat warna
merah karena adanya perdarahan.
INOKULASI PADA CHORIO ALLANTOIS
MEMBRANE (CAM)
Sifat pocks dan plaques dari beberapa virus :
4. Sifat pocks Virus Fowlpox: Ukurannya jauh lebih besar dari pocks
Virus Vaccinia tetapi lebih menonjol pada permukaan CAM.
5. Sifat plaques Virus Herpes simplex: Warnanya sama dengan pocks
Vaccinia tetapi sama sekali tidak menonjol pada permukaan CAM
dan transparan, ukurannya lebih kecil dari pocks Variola.
PROSEDUR INOKULASI VIRUS PADA TELUR
BEREMBRIO

A. Persiapan telur ayam


Telur Ayam dibersihkan permukaan kerabangnya. Kemudian ditata dengan rapi, inkubasi
pada suhu 37°C. Pada hari ketiga telur diteropong dengan senter candling untuk
memisahkan telur yang fertil dengan yang steril. Bagian yang berlawanan dengan kepala
embrio diberi tanda dengan menggunakan pensil untuk memudahkan proses inokulasi virus.
Telur diinkubasi lagi hingga hari ketujuh sebelum diinokulasikan sampel virus.
PROSEDUR INOKULASI VIRUS PADA TELUR
BEREMBRIO

B. Pembuatan Inokulum
Sampel dan Spesimen unggas yang akan diidentifikasi jenis virusnya disiapkan, untuk
sampel swab bisa. langsung diambil suspensinya sementara untuk isolat yang akan
dilanjutkan ke tahapan passage 2 bisa langsung diinokulasikan ke telur. Sampel dagan
dihancurkan kemudian ditambah dengan larutan Phosfat Buffer Saline (PBS) kemudian
diambil supernatannya untuk diinokulasikan kedalam telur..
PROSEDUR INOKULASI VIRUS PADA TELUR
BEREMBRIO
C. Inokulasi Virus Melalui Membran Chorioallantois (CAM)

1. Telur dipilih yang fertile dan berumur 11-13 hari


2. Dilakukan candling dan ditandai ruang udaranya dengan pensil
3. Dibuat satu tanda (x) dibagian horizontal yang dekat dengan pembuluh darah.
4. Kulit telur didesinfeksi dengan alkohol 70 % kemudian dibuat lubang pada posisi ruang
udara alami dengan menggunakan jarum penusuk steril.
5. Dibuat lubang satu lagi di bagian horizontal yang telah diberikan tanda
PROSEDUR INOKULASI VIRUS PADA TELUR
BEREMBRIO
6. Gambar dibawah ini Jalur Inokulasi Virus kedalam Telur Berembrio.
Lubang penyuntikkan kemudian ditutup menggunakan
kuteks. Telur kemudian diinkubasi pada suhu 37°C. Setiap
1x24 jam telur diperiksa dengan senter candling untuk
mengetahui jika ada telur yang mati. Telur yang mati
kemudian dimasukkan kedalam lemari es sebelum dilakukan
pemanenan.
PEMANENAN VIRUS PADA CAM

Telur dikeluarkan dari almari pendingin, lalu kulit telur digunting melingkar secara
horizontal. Embrio dikeluarkan dari cangkang telur dan ditampung pada cawan petri steril
Ambil selaput CAM yang menempel pada cangkang telur danditempatkan pada cawan petri
lain yang telah diisi PBS. CAM dicuci dengan PBS, digoyang-goyangkan sampai bersih dan
diamati adanya bentuk pox pada CAM, Bagian CAM yang terinfeksi (bentuk pox) kemudian
dipotong dan disimpan untuk bahan uji.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN INOKULASI PADA EMBRIO
AYAM
Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan inokulasi pada embrio ayam menurut
(Williamson et al., 1953) adalah sebagai berikut ;
1. Rute inokulasi
2. Strain virus
3. Titer virus
4. Tahap perkembangan embrio
KESIMPULAN
Inokulasi adalah tindakan menanamkan patogen atau mikroba atau virus lain ke
dalam seseorang atau organisme lain. Inokulasi melalui membrane korioalantois
dilakukan untuk mengisolasi virus -virus yang bersifat epiteliotrofik, misalnya: virus
Marek, Gumboro, Distemper, Pox, Variola, Vaccinia Biasanya pertumbuhan virus
bersifat lambat yang ditandai dengan pembentukan pox pada CAM.
VIDEO PEMERIKSAAN
https://youtu.be/etF6YUE65dE?si=i7WkWVUUnggYo7Tb
https://youtu.be/330DKCuNm4Q?si=VhZSfpEO87f5qLBn
https://youtu.be/Opt6_pxDQDE?si=2WSjRPPt1Dz8YlPS
TERIMA KASIH!
Kelompok 3
APAKAH ADA PERTANYAAN ??

Anda mungkin juga menyukai