Anda di halaman 1dari 24

MATA KULIAH : KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

PERAN PERAWAT INDEPENDENT

DIKERJAKAN OLEH : KELOMPOK 5

HAFIZAH RITONGA 2114201036


PETRANITA HULU 2114201090
JELI MUTIARA HUTABARAT 2114201038
MHD INDRA KESUMA S 2114201105

Dosen pengampu: Meriani Herlina SKM, S.Kep.,M.Biomed

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1Latar Belakang.......................................................................................................................... 1

1.2Tujuan Makalah ........................................................................................................................ 1

BAB II .............................................................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................... 2

Landasan Teori .............................................................................................................................. 2

BAB III ............................................................................................................................................ 4

PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 4

2.1Defenisi .................................................................................................................................... 4

2.2Peran Perawat ........................................................................................................................... 4

2.3 Fungsi Perawat ........................................................................................................................ 8

2.4 Peran perawat independent ....................................................................................................... 9

BAB IV .......................................................................................................................................... 11

PENUTUP...................................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 11

3.2Saran ...................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 12

HASIL PPT .................................................................................................................................... 13

Dokumentasi .................................................................................................................................. 18

PERTANYAAN: ............................................................................................................................ 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan


kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai
bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat
menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat
keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator,
komunikator dan pendidik.

1.2Tujuan Makalah

 Untuk mengetahui/menjelaskan peran dan fungsi perawat independent


 Untuk dapat mengaplikasikan peran perawat independent

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori

1. Perawat

a. Pengertian

Menurut Permenkes No. HK.02.02/Menkes/148/1/2010, bahwa perawat adalah seseorang


yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsiko-sosio-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat yang
mencakup siklus hidup manusia (Soemantri, 2012).

b. Peran dan Fungsi Perawat

Peran Perawat Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dan sistem, hal ini dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat
menetap. Peran perawat menurut Hidayat (2014),

1. Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan


atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.
2. Interdependen Fungsi perawat ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila
bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan. Keadaan
ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
profesi lainnya (Potter dan Perry, 2015)
2. Konsep Kepercayaan Diri
a. Pengertian
Kepercayaan diri atau Self Confidence menurut Neill (2005) dikutip oleh Leonni dan
Hadi (2012) adalah sejauhmana individu punya keyakinan terhadap penilaiannya atas
kemampuan dirinya dan sejauhmana individu bisa merasakan adanya kepantasan untuk
berhasil. Kepercayaan diri atau Self confidence diartikan sebagai perilaku yang
membuat individu memiliki pandangan positif dan realistis mengenai diri mereka
sendiri dan situasi di sekelilingnya (WHO, 2015). Menurut Bandura (1977, dalam
Hurlock, 2012) self confident adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu
berperilaku sesuai dengan harapan dan keinginannya. Percaya diri didefinisikan juga
sebagai sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Rini, 2012). Rasa percaya diri juga disebut
sebagai harga diri atau gambaran diri merupakan dimensi evaluatif yang menyeluruh
dari diri (Santrock, 2012).
Kepercayaan diri perawat adalah keyakinan dan kekuatan yang dimiliki perawat
berdasarkan apa yang dimilikinya baik berupa ijazah, sertifikat, dukungan keluarga dan
dukungan sosial (Nursalam, 2015) Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
Self Confidence atau kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang
memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri dan
terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Kepercayaan diri adalah sebuah
kondisi dimana individu merasa optimis dalam memandang dan menghadapi sesuatu
dalam hidupnya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepercayaan Diri Banyak


faktor yang mempengaruhi perkembangan kepercayaan diri. Kepercayaan diri sangat
tergantung kepada konsep diri. Konsep diri berasal dan berkembang sejalan
pertumbuhannya, terutama akibat dari hubungan individu dengan orang lain (Centi,
2013). Yang dimaksud dengan orang lain menurut Calhoun dan Acocella (2013) adalah
orang tua, kawan sebaya, dan masyarakat.

3
BAB III

PEMBAHASAN
2.1Defenisi

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial
baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21). Perawatan
Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara.
Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu seseorang yang
berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena
sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang
bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri
dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes
RI,2002).

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi
kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara
professional sesuai dengan kode etik professional. Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan
yang ada. Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit
dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan

Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan


berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk
Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa
Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

2.2Peran Perawat

Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari
profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
1.Pemberi Asuhan Keperawatan

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan


kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan
emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga
klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya
sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang
tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana
sampai yang kompleks.Pembuat Keputusan Klinis. Membuat keputusan klinis adalah inti
pada praktik keperawatan. Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat
menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil
tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan
mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan
terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan
keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan
pembe ri perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).

2. Pelindung dan Advokat Klien

Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman


bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi
klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau
pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien
tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit di
komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien
sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya
bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang
sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga
melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau
tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien.

5
Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.

3. Manager Kasus

Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas


anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur
kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik
memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin
ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai
manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan
manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan
mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

4. Rehabilitator

Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah
sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali
klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini,
perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal
mungkin dengan keadaan tersebut.

5. Pemberi Kenyamanan

Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus


ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan
kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai
individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan,
sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantungan emosi dan fisiknya.
6. Komunikator

Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame


perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam
memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga
tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan
factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.

7. Penyuluh

Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data


tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai
apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.

8. Kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

9. Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat


pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

10. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien tehadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

7
11. Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,


kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

2.3 Fungsi Perawat

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan
perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:

1. Perawat independen

Perawat independen adalah seorang profesional perawatan kesehatan yang memiliki


kompetensi dan otoritas untuk memberikan pelayanan perawatan langsung kepada pasien
tanpa pengawasan langsung oleh seorang dokter. Peran perawat independen semakin penting
dalam pelayanan kesehatan saat ini karena meningkatnya kompleksitas perawatan
kesehatan, pertumbuhan populasi, dan perubahan dalam sistem perawatan kesehatan. Dalam
makalah ini, akan dibahas peran perawat independen beserta contohnya dalam konteks
pelayanan kesehatan.

2. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan
harga diri dan aktualisasi diri.
2.4 Peran perawat independent

1. Evaluasi dan Diagnosis Pasien

Perawat independen memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi fisik dan


psikososial terhadap pasien serta mendiagnosis masalah kesehatan yang ada.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan fisik, mengumpulkan riwayat medis, dan
menganalisis data untuk membuat diagnosis sementara atau menilai kondisi pasien.

 Contoh: Seorang perawat independen yang bekerja di pusat kesehatan komunitas


dapat melakukan evaluasi awal terhadap pasien yang datang dengan keluhan
kesehatan tertentu. Berdasarkan evaluasi ini, perawat dapat memberikan perawatan
awal atau merujuk pasien ke dokter jika diperlukan.

2. Perencanaan Perawatan

Perawat independen memiliki peran dalam merencanakan perawatan yang sesuai


dengan kebutuhan pasien. Mereka dapat mengembangkan rencana perawatan yang
mencakup tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, penggunaan obat-obatan, serta
edukasi pasien dan keluarganya tentang manajemen kondisi kesehatan.

 Contoh: Seorang perawat independen yang merawat pasien dengan diabetes dapat
merencanakan diet, pengawasan gula darah, serta memberikan edukasi tentang cara
mengelola kondisi diabetes secara efektif.

3. Pelaksanaan Perawatan

Salah satu peran utama perawat independen adalah memberikan perawatan


langsung kepada pasien sesuai dengan rencana perawatan yang telah dibuat. Ini
mencakup memberikan obat-obatan, perawatan luka, melakukan prosedur medis,
dan memberikan dukungan emosional kepada pasien.

9
 Contoh: Seorang perawat independen yang bekerja di rumah sakit dapat merawat
pasien yang baru menjalani operasi dengan memberikan perawatan pascaoperasi,
memantau tanda-tanda vital, dan mengelola nyeri pasien.

4. Pendidikan Pasien

Perawat independen memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada


pasien tentang kondisi kesehatan mereka, pengobatan yang diberikan, serta cara
menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Edukasi ini membantu pasien untuk
lebih memahami kondisinya dan mengambil peran aktif dalam perawatan mereka.

 Contoh: Seorang perawat independen yang merawat pasien dengan hipertensi dapat
memberikan edukasi tentang pentingnya pengukuran tekanan darah secara berkala,
diet rendah garam, dan olahraga yang tepat.

5. Manajemen Kasus

Perawat independen sering bertindak sebagai manajer kasus, yang


mengkoordinasikan perawatan pasien antara berbagai anggota tim kesehatan,
termasuk dokter, ahli terapi, dan pekerja sosial. Mereka memastikan bahwa pasien
mendapatkan perawatan yang terkoordinasi dan efektif.

 Contoh: Seorang perawat independen yang merawat pasien dengan kondisi kronis
yang kompleks dapat mengoordinasikan pertemuan tim perawatan, mengatur jadwal
pemeriksaan, dan memastikan pasien mengikuti rencana perawatan dengan
konsisten.
BAB IV

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perawat independen memiliki peran yang penting dalam pelayanan kesehatan


modern. Mereka mampu melakukan evaluasi, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan
perawatan, memberikan edukasi, dan mengelola kasus pasien dengan mandiri. Contoh-
contoh di atas mencerminkan beragam konteks di mana perawat independen berperan dalam
meningkatkan perawatan kesehatan dan kualitas hidup pasien. Dalam era perubahan yang
terus berlangsung dalam sistem perawatan kesehatan, peran perawat independen menjadi
semakin penting untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan lebih efektif dan efisien.

Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu :


Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana kesehatan
sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan,
demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.

3.2Saran

Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat.

11
DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Alimu Hidayat (2004), Pengantar Konseo Dasar Keperawatan, Salemba Medika,
Jakarta
Asmadi, S. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC Aziz. A. (2005). Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Penerbit Salemba Medika.
Bakri, M. H. (2017). Manajemen keperawatan (konsep dan apl
ikasi dalam praktik keperawatan profesional). Yogyakarta: Pustaka Baru Press
HASIL PPT

13
15
17
Dokumentasi

PERTANYAAN:

1. ENGGEL
Apa saja peran perawat independen dan berikan contohnya
2.4 Jawaban: Peran perawat independent
6. Evaluasi dan Diagnosis Pasien

Perawat independen memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi fisik dan


psikososial terhadap pasien serta mendiagnosis masalah kesehatan yang ada.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan fisik, mengumpulkan riwayat medis, dan
menganalisis data untuk membuat diagnosis sementara atau menilai kondisi pasien.

 Contoh: Seorang perawat independen yang bekerja di pusat kesehatan komunitas


dapat melakukan evaluasi awal terhadap pasien yang datang dengan keluhan
kesehatan tertentu. Berdasarkan evaluasi ini, perawat dapat memberikan perawatan
awal atau merujuk pasien ke dokter jika diperlukan.
7. Perencanaan Perawatan

Perawat independen memiliki peran dalam merencanakan perawatan yang sesuai


dengan kebutuhan pasien. Mereka dapat mengembangkan rencana perawatan yang
mencakup tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, penggunaan obat-obatan, serta
edukasi pasien dan keluarganya tentang manajemen kondisi kesehatan.

 Contoh: Seorang perawat independen yang merawat pasien dengan diabetes dapat
merencanakan diet, pengawasan gula darah, serta memberikan edukasi tentang cara
mengelola kondisi diabetes secara efektif.

8. Pelaksanaan Perawatan

Salah satu peran utama perawat independen adalah memberikan perawatan


langsung kepada pasien sesuai dengan rencana perawatan yang telah dibuat. Ini
mencakup memberikan obat-obatan, perawatan luka, melakukan prosedur medis,
dan memberikan dukungan emosional kepada pasien.

 Contoh: Seorang perawat independen yang bekerja di rumah sakit dapat merawat
pasien yang baru menjalani operasi dengan memberikan perawatan pascaoperasi,
memantau tanda-tanda vital, dan mengelola nyeri pasien.

9. Pendidikan Pasien

Perawat independen memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada


pasien tentang kondisi kesehatan mereka, pengobatan yang diberikan, serta cara
menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Edukasi ini membantu pasien untuk
lebih memahami kondisinya dan mengambil peran aktif dalam perawatan mereka.

 Contoh: Seorang perawat independen yang merawat pasien dengan hipertensi dapat
memberikan edukasi tentang pentingnya pengukuran tekanan darah secara berkala,
diet rendah garam, dan olahraga yang tepat.

19
10. Manajemen Kasus

Perawat independen sering bertindak sebagai manajer kasus, yang


mengkoordinasikan perawatan pasien antara berbagai anggota tim kesehatan,
termasuk dokter, ahli terapi, dan pekerja sosial. Mereka memastikan bahwa pasien
mendapatkan perawatan yang terkoordinasi dan efektif.

 Contoh: Seorang perawat independen yang merawat pasien dengan kondisi kronis
yang kompleks dapat mengoordinasikan pertemuan tim perawatan, mengatur jadwal
pemeriksaan, dan memastikan pasien mengikuti rencana perawatan dengan
konsisten.
2. ANDREY
Apakah wujud dan fungsi independen perawata dalam menjalankan
fungsinya di pelayanan
Jawaban : Fungsi perawatan yang terakhir yaitu fungsi interdependen. Dalam
fungsi ini, perawat dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak lain yang
terlibat dalam usaha memberikan pelayanan kesehatan terbaik, seperti dokter, ahli
gizi, fisioterapi, dan para ahli untuk memberikan tindakan keperawatan terhadap
pasien.

3. YATI
Bagaimana jika perawat independen tidak dapat di laksanakan dengan
baik ,adakah konsekuensinya
Jawaban:
1. Risiko keselamatan pasien: pasien dapat menghadapi resiko
keselamatan jika perawatan medis tidak sesuai standar atau kurang
berkualitas
2.Pelanggaran hukum: perawata independent yang tidak memenuhi standar
etika dan hukum dalam praktek keperawatan kesehatan dapat mengadapi
konsekuensi hukum

1. Kerugian Reputasi: Reputasi perawat dapat tercemar, dan ini dapat


memengaruhi peluang kerja di masa depan.
2. Tindakan Disipliner: Lembaga pengatur profesi perawat atau lembaga
tempat perawat bekerja mungkin mengambil tindakan disipliner, seperti
mencabut lisensi atau memberikan sanksi lainnya
3. Sanksi profesional: organisasi profesi perawat dapat memberikan
sanksi kepada perawat independen yang tidak memenuhi standar etika
profesinalisme.

Tambahan materi yang disampaikan dosen : perawat independen itu


merupakan perawat yang dapat melaksankan kegiatan perawatan kepada
pasien tanpa dampingan dokter maupun tenaga kesehatan lainnya.

21

Anda mungkin juga menyukai