Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM

MANAJEMEN TERNAK
POTONG

ACARA IV
PENERAPAN ANIMAL
WALFARE

Disusun oleh:
Kelompok
A1
Ananda Prahesti 1910701015
Amanda Wahyu Apriani 2010701017
Muhammad Alfin Yahya 2010701059
Muhammad Nur Fauzan 2010701066
Eko Ahmad Hidayat 2010701076
Rezky Ade Nuris M 2010701082

Asisten : Henrynda Sherly

PROGRAM STUDI S1- PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat


rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Manajemen Ternak Perah tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih, kepada :
1. Ibu Tri Puji Rahayu, S.Pt.,M.P dan Bapak Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin,
M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Ternak Potong.
2. Henrynda Sherly selaku asisten praktikum Manajemen Ternak Potong
yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga laporan ini
dapat disusun.
Laporan ini dibuat dan bertujuan untuk membantu dalam
pembelajaran sebagai media ajaran dan meningkatkan pengetahuan bagi
pembacanya. Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan
laporan ini terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa serta
materi yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
praktikum di masa yang akan datang sehingga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua.

Magelang, 17 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
MATERI DAN METODE.....................................................................................2
2.1 Alat dan Bahan...............................................................................................2
2.2 Metode............................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................3
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................3
3.1 Hasil................................................................................................................3
3.2 Pembahasan....................................................................................................4
BAB IV....................................................................................................................9
KESIMPULAN.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penerapan Prinsip Animal Walfare di Peternakan......................................9

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kondisi Kandang di Peternakan Anugrah Farm..........................................5
Gambar 2. Kondisi Kandang Peternakan Domba Untidar di Kledung...........................5
Gambar 3. Kondisi Kandang Tidar Krajan Farm.........................................................5

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peraturan Pemerintah sebagai amanat UU. No 18/2009 Juncto UU No 41


tahun 2014 mengenai Kesmavet dan Kesrawan yang berisi implementasi
teknis dalam hal Kesmavet dan Kesrawan. Peraturan Pemerintah No. 95 tahun
2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan ini
juga telah memuat unsur sanksi administratif untuk pelanggaran kesrawan.
Manusia bertanggung jawab terhadap kesejahteraan hewan yang berada
dibawah tanggung jawabnya. Kesejahteraan hewan tersebut dengan
menerapkan prinsip kebebasan hewan (5 Freedom) 1. Bebas dari rasa lapar
dan haus, 2. Bebas dari rasa sakit,luka,penyakit dan kondisi tertekan, 3. Bebas
dari penganiayaan dan penyalahgunaan, 4. Bebas untuk dapat melakukan
perilaku alaminya, 5. Bebas dari perlakuan kasar dan pembunuhan, yang
diterapkan pada kegiatan: penangkapan dan penanganan, penempatan dan
pengandangan, pemeliharaan dan perawatan, pengangkutan, penggunaan dan
pemanfaatan, perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap hewan,
pemotongan atau pembunuhan dan praktik kedokteran perbandingan. Wajib
dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensidi bidang Kesejahteraan
Hewan pemilik hewan, orang yang menangani hewan sebagai bagian dari
pekerjaan danpemilik fasilitas pemeliharaan hewan wajib menerapkan prinsip
kesejahteraan hewan (Hidayat, R et al., 2015).
Kesejahteraan hewan pada era globalisasi menjadi isu yang mulai
diperhatikan karena banyak aspek dalam kehidupan manusia yang
berhubungan dengan hewan. Hewan sebagai makhluk hidup yang telah
berperan banyak pada kehidupan manusia seperti penyedia bahan pangan,
bahan industri, hewan pekerja atau hewan pemeliharaan memerlukan
perhatian khusus untuk menjamin kualitas hidupnya. Kualitas hidup hewan
yang baik juga akan berpengaruh nyata bagi kehidupan manusia, mulai dari
tercapainya performa hewan yang optimal, nilai jual yang tinggi, hingga
keramahan lingkungan yang terjaga. Kenyataannya di negara-negara

6
berkembang kesejahteraan hewan masih belum menjadi kewajiban untuk
diterapkan pada usahanya, dan bahkan masih dianggap mengganggu
kelancaran dalam melakukan pemeliharaan ternak untuk tujuan tertentu.
Indonesia khususnya, masyarakat masih belum memahami makna
kesejahteraan hewan secara utuh, sehingga masih sulit untuk menjamin
tercapainya kesejahteraan hewan. Sebagai contoh seekor hewan yang memiliki
tingkat kesejahteraan hewan yang buruk juga akan berdampak pada
kemampuannya untuk produksi atau reproduksi (Sofyanoor, M. 2012).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya acara 4 praktikum Manajamen Ternak
Potong yaitu sebagai berikut :
1. Praktikan mampu memahami penerapan animal walfare yang tepat bagi
ternak potong
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktikum acara 4 Manajemen Ternak
Potong sebagai berikut:
1. Praktikan mampu menerapkan prinsip animal walfare yang tepat bagi
ternak potong

7
BAB III
MATERI DAN METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu alat tulis, handphone, laptop, atau
perangkat lainnya untuk memudahkan praktikum secara daring dan lembar
kuisioner yang digunakan untuk observasi lapangan.
2.2 Metode
Adapun metode yang dilakukan dalam acara 4 praktikum manajemen ternak
potong, yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
2. Praktikan diwajibkan memahami penjelasan praktikum dijelaskan oleh
asisten.
3. Praktikan diwajibkan mencatat data yang diperoleh dari narasumber pada
lembar kuisioner yang sudah disediakan.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Table 1. Penerapan Prinsip Animal Walfare di Peternakan

Gambar Nama Peternakan Keterangan


Di peternakan Anugrah
Farm kondisi kandang
rapih, bersih, tidak terjadi
tumpuk-menumpuk
dalam 1 kandang serta
pakan dan minum selalu
tersedia sehingga ternak
Anugrah Farm
nyaman dan bebas dari
rasa lapar dan haus.

Gambar 1. Kondisi Kandang


di Peternakan Anugrah Farm

Di peternakan domba
untidar di kledung
memiliki kandang yang
kokoh, bersih dan aman.
Peternakan Domba Untidar di Dalam 1 kandang diisi
Kledung
oleh 1 ekor ternak,
sehingga tidak terjadi
tumpuk-menumpuk.
Gambar 2. Kondisi Kandang Kandang dibuat dengan
Peternakan Domba Untidar di
Kledung besi kokoh sehingga aman
untuk ternak. Pakan dan
minum selalu tersedia dan
segar sehingga ternak

9
bebas dari rasa lapar dan
haus.

Di peternakan Tidar
Krajan Farm kondisi
kandang rapih, bersih,
tidak terjadi tumpuk-
Tidar Krajan Farm menumpuk dalam 1
kandang. Kendang terbuat
dari kayu yang cukup
kokoh sehingga aman
Gambar 3. Kondisi Kandang untuk ternak. Pakan dan
Tidar Krajan Farm
minum selalu diberikan
sehingga ternak bebas dari
rasa lapar dan haus

10
3.1 Pembahasan

Berdasarkan hasil yang telah didapat melalui survei


peternakan dan wawancara terhadap pemilik peternakan,
didapatkan bahwa ketiga peternakan yang telah kami kunjungi
telah menerapkan prinsip animal walfare pada masing-masing
peternakan. Pada peternakan Anugrah farm penerapan animal
walfare sudah sangat baik prinsip animal walfare yang diterapkan
yaitu ternak terbebas dari rasa sakit, ternak berperilaku secara
normal, ternak bebas dari rasa haus dan lapar, ternak merasa
nyaman (bebas dari tindak kekerasan) dan ternak tindakan
penganiayaan. Hal tersebut dapat dilihat secara langsung kondisi
peternakan yang bersih, aman dan nyaman. Pakan dan minum
selalu tersedia. Ternak akan diberikan vaksin dan vitamin untuk
menjaga imunitas tubuhnya, jika ternak sakit akan diberikan obat
herbal yang aman bagi ternak.
Pada peternakan domba di kledung, penerapan animal walfare
juga sudah sangat baik. Prinsip animal walfare yang diterapkan
sama seperti di peternakan Anugrah farm yaitu ternak terbebas dari
rasa sakit, ternak berperilaku secara normal, ternak bebas dari rasa
haus dan lapar, ternak merasa nyaman (bebas dari tindak
kekerasan) dan ternak tindakan penganiayaan. Hal tersebut dapat
dilihat secara langsung kondisi peternakan yang bersih, aman dan
nyaman. Pakan dan minum selalu tersedia. Ternak akan diberikan
vaksin dan vitamin untuk menjaga imunitas tubuhnya, jika ternak
sakit akan diberikan obat-obatan. Bobot ternak di kledung juga
sudah sesuai dengan umurnya.
Pada peternakan domba di Tidar Krajan farm, penerapan
animal walfare sudah cukup baik. Ternak di peternakan Tidar
Krajan Farm merasa nyaman dan nyaman. Ternak domba di
peternakan tersebut juga dalam kondisi sehat. Pakan dan minum
selalu tersedia diberikan peternakan agar ternak selalu memiliki
stok makanan yang cukup.

11
Kesejahteraan ternak merupakan bagian dari manajemen yang
harus diperhatikan dalam pemeliharaan ternak, selain kualitas
genetic ternak dan pakan ternak. Kesejahteraan ternak menjadi
aspek penting untuk diperhatikan dalam manajemen pemeliharaan
karena penerapannya dapat memberikan kondisi lingkungan yang
sesuai bagi ternak sehingga berdampak pada peningkatan system
fisiologis ternak yang diharapkan memiliki dampak baik terhadap
produktivitas, diantaranya pertambahan bobot badan ternak.
Penerapan asas kesejahteraan ternak yang didasarkan pada
kebutuhan dan perilaku alamiah ternak, mempunyai peranan
penting dalam menunjang pertambahan bobot badan (I. Munandar
et al.,2022)

12
BAB IV
KESIMPULAN
Penerapan prinsip animal walfare dari ketiga peternakan yang telah dikunjungi,
semuanya telah sesuai dengan Pemerintah No. 95 tahun 2012 tentang Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. Kesejahteraan hewan tersebut
dengan menerapkan prinsip kebebasan hewan (5 Freedom) 1. Bebas dari rasa
lapar dan haus, 2. Bebas dari rasa sakit,luka,penyakit dan kondisi tertekan, 3.
Bebas dari penganiayaan dan penyalahgunaan, 4. Bebas untuk dapat melakukan
perilaku alaminya, 5. Bebas dari perlakuan kasar dan pembunuhan, yang
diterapkan pada kegiatan: penangkapan dan penanganan, penempatan dan
pengandangan, pemeliharaan dan perawatan, pengangkutan, penggunaan dan
pemanfaatan, perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap hewan,
pemotongan atau pembunuhan dan praktik kedokteran perbandingan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, R., dan T. N. Syamsah. 2015. Analisis Penerapan dan Penguatan Hukum
Animal Walfare pada Bisnis Domba di Indonesia. Universitas Djuanda
Bogor. Jurnal Living Law. 7 (2) : 140-149
Sofyanoor, M. 2012. Membumikan Animal Welfare di Indonesia. E-buletin
Veterinae Edisi ke-5. Center for Indonesian Veterinar. Analytical Studies.
http://civas.net/category/e-buletin- veterinae/.[Diakses pada
1Agustus 2019].
I. Munandar, M. Yamin,D. A. Astuti , dan S. Rahayu.2022.Tingkah Laku Makan
Domba Lokal pada Sistem Pemeliharaan Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan
Teknologi Hasil Peternakan . Vol. 10 No. 2 Juni 2022, Hlm: 86-90.
ISSN 2303-2227 eISSN 2615-594X

14

Anda mungkin juga menyukai