Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

SEJARAH KEHUTANAN INDONESIA

DOSEN PENGAMPUH : SAHAT RAJA MARIGO GIRSANG.,S.HUT.,M.SI

DISUSUN OLEH :
NATALIA THERESIA RUMAPEA (2301121137)
LYTA ADINDA MURTI (2301120944)
IKKE SUPIYANTI (2301120384)
RASYA FADHILLAH PUTRI (2301120942)

PRODI MANAJEMEN HUTAN


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS SATYA TERRA BHINEKA
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, Syaloom, Om Swastiastu, Namo Budaya,


Salam Kebajikan.
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat dan ridho ALLAH SWT. Karena
tanpa ridho dan rahmatnya kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu, Sholawat bertangkaikan salam marilah sama-sama kita curahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang kita harapkan syafaatnya di hari kelak nanti.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampuh Sahat Raja Marigo
Girsang.,S.Hut.,M.Si, selaku dosen manajemen hutan yang telah memberikan kami tugas
makalah ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang selalu ikut
membantu dalam hal mengumpulkan materi-materi dalam pembuatan makalah ini, dalam
makalah ini kami akan menjelaskan tentang “SEJARAH KEHUTANAN INDONESIA ”.
Apabila dalam makalah kami ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf karena
sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Akhir kata kami berharap semoga makalah
kami ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya
dimasa yang akan datang. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan 23 oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….4
BAB II
A. PEMBAHASAN RUANG LINGKUP SUMBER
DAYAMANUSIA…………………………………………………………………………..5
2.1 Pengertian Manajemen ……………………………………………………….....5
2.2 Fungsi Manajeman …………..……………………………………………….....6
2.3 Prinsip Manajemen…….………………………………………………………...6
B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ………………………………...7
2.4 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia …………………………………7
2.5 Ruang Lingkup Sumber Daya Manusia………………………………………….7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………8
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….....8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak orde baru, kebijakan pengelolaan hutan di Indonesia ternyata sangat dipengaruhi oleh
kondisi politik dan sosial ekonomi masyarakat ketika kebijakan tersebut akan dimunculkan
sebagai contoh empiris adalah diberikannya hak untuk eksploitasi hutan alam di luar pulau Jawa
secara leluasa kepada para klien penguasa yang menjadikan penguasa sebagai patron mereka.
Reformasi yang terjadi tahun 1998, telah memberikan dampak yang sangat penting bagi
pertumbuhan masyarakat sipil dan demokratisasi baik di tingkat nasional maupun lokal.
Implikasi pertama adalah adanya liberalisasi politik yang ditandai dengan pembebasan para
tahanan politik, meluapnya kebebasan bersuara dan pers, serta bangkitnya politik multipartai.
Dampak kedua adalah meluasnya arus desentralisasi dan demokrasi lokal. Ketika desentralisasi
menjadi pilihan dalam kebijakan pemerintah, maka secara otomatis akan mendorong tumbuhnya
demokrasi lokal dan masyarakat sipil. Dalam hal ini elemen-elemen dalam masyarakat sipil ikut
berperan dalam pengambilan keputusan daerah.
Otonomi Daerah kemuadian memasuki babak baru, dengan ditetapkannya Undang-Undang
No 23 Tahun 2014 yang menggantikan Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah. UU No 23 Tahun 2014 ini sangat berdampak pada masyarakat Indonesia.
Pemberlakuan otonomi daerah secara khusus ini memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk mengurusi daerahnya masing-masing. Kegiatan pengelolaan hutan di Indonesia
telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan (selanjutnya
disingkat UU Kehutanan). Dalam UU Kehutanan disebutkan bahwa, semua hutan di dalam
wilayah Republik Indonesia termasuk kekayaan alam di dalamnya dikuasai oleh negara untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Penguasaan hutan oleh negara tersebut memberikan
wewenang kepada pemerintah untuk:
1. Mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan.
2. Menetapkan status wilayah tertententu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan sebagai
bukan kawasan hutan.
3. Mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum antara orang dengan hutan, serta
mengatur perbuatan- perbuatan hukum mengenai kehutanan.
BAB II
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai