Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROJECT BASE MANAJEMEN HUTAN, DINAS LINGKUP DAN HUTAN

DOSEN PENGAMPUH : SAHAT RAJA MARIGO GIRSANG.,S.HUT.,M.SI

DI SUSUN OLEH :
NATALIA THERESIA RUMAPEA (2301121137)
LYTA ADINDA MURTI (2301120944)
RASYA FADHILLAH PUTRI (2301120384)
IKKE SUPIYANTI (2301120384)
ATIKO IQBAL MAULANA (2301120997)
ADI RAHEL SIMBOLON (2301120988)
DEVI KRISNAWATI BULELE (2301121600)

PRODI MANAJEMEN HUTAN


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS SATYA TERRA BHINEKA
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, Syaloom, Om Swastiastu, Namo Budaya,


Salam Kebajikan.
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat dan ridho ALLAH SWT. Karena
tanpa ridho dan rahmatnya kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu, Sholawat bertangkaikan salam marilah sama-sama kita curahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang kita harapkan syafaatnya di hari kelak nanti.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampuh Sahat Raja Marigo
Girsang.,S.Hut.,M.Si, selaku dosen manajemen hutan yang telah memberikan kami tugas
makalah ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang selalu ikut
membantu dalam hal mengumpulkan materi-materi dalam pembuatan makalah ini, dalam
makalah ini kami akan menjelaskan tentang “PROJECT BASE MANAJEMEN HUTAN, DINAS
LINGKUP DAN HUTAN”.
Apabila dalam makalah kami ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf karena
sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Akhir kata kami berharap semoga makalah
kami ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya
dimasa yang akan datang. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan 23 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………….…………………………………5
1.2 Rumus Masalah……………………………………………….…………………….5
1.3 Tujuan………….……………………………………………………………………5
1.4 Metode Pengumpulan Data …………….………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian………………………………………………………………..6
2.2 Tugas dan Fungsi……………………………………………………………………6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….8
3.2 Saran………………………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan berada di bawah Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan
penggabungan dari Kementrian Kingkungan Hidup dan Kementrian Kehutanan. Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang lingkungan hidup dan kehutanan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam pelaksanaan kerja kementrian membagi kedalam dinas – dinas yang
bertempat di masing – masing provinsi yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan ini juga memiliki tugas dan fungsi diantaranya,
Perumusan kebijakan teknis fasilitas koordinasi serta pembinaan teknis konservasi,
pemberdayaan masyarakat, dan penegakan lingkungan hidup dan kehutanan. Perumusan
kebijakan teknis fasilitas koordinasi serta pembinaan teknis dibidang tata kelola kehutanan dan
pemanfaatan hasil hutan.,kebijakan serta koordinasi dibidang pengelolaan sampah B3 dan kajian
dampak lingkungan. Serta masih banyak tugas pokok dan fungsi lainnya.
Dari beberapa fungsi diatas, sebagian besar berkaitan erat dengan masyarakat, kelompok tani,
kelompok pengusaha hutan dan lembaga lainnya. Kaitan erat ini dilakukan oleh Pegawai atau
penyuluh kehutanan yang memberikan pelatihan kepada masyarakat, seminar, penyaluran
bantuan fasilitas pengairan, penyaluran bantuan pembibitan dan lainnya. Sementara itu
Masayarakat dapat mengajukan bantuan bibit, pengajuan pelatihan dan bibingan teknik,
pengajuan pembangunan DAM Penahan, embung ataupun sumur resapan, pengajuan Kebun
Bibit Rakyat (KBR) dan pengajuan personil untuk kegiatan reboisasi, penanggulangan kebakaran
hutan ataupun kegiatan sosial lainnya.
Dengan prosedur dan luasnya wilayah kerja DLHK maka diperlukan suatu sistem untuk
mempermudah prosedur yang berjalan saat ini. Sehingga diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang lebih maksimal. Dari permasalahan yang ada, pembuatan sistem pelayanan
masyarakat diperlukan sehingga dapat memudahkan hal sebagai berikut :
1. Untuk memudahkan masyarakat dalam mengajukan permohonan bantuan baik berupa sarana
seperti Embung, Pengairan, DAM atau bantuan berupa bibit dan penanaman, pelatihan atau
bimbingan tekniis tanpa harus mendatangi kantor dan membawa proposal dan syarat pengajuan.
2. Untuk memudahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya, dalam hal ni yang berkaitan dengan sistem diantaranya mempermudah
pengelolaan data bantuan dan penyaluran. Serta mempermudah dalam hal pemantauan atau
monitoring bantuan yang telah diberikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang yang telah dijabarkan pada sub bab diatas, maka penulis
merumuskan perumusan masalah sebagai berikut, yaitu Bagaimana merancang dan membangun
“Sistem Pelayanan Masyarakat Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan”
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah Merancang dan Menghasilkan sebuah
sistem yang akan digunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melayani
masyarakat umum, lembaga atau instansi, Kelompok tani dan lainnya.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang akurat, relevan, valid dan
reliable. Dalam pengumpulan data penulis mengelompokan dari cara memperoleh sumber data
yaitu;
a. Wawancara
Wawancara ini dilakukan kepada beberapa narasumber. Narasumber diantaranya, Pegawai
bagian IT Support, Pegawai Bagian Umum.
b. Observasi
Selain metode wawancara, pnulis juga menggunakan metode observasi sebagai metode
pengumpulan data. Yaitu dengan mendatangi langsung lokasi penelitian untuk mengetahui proses
pengajuan bantuan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian
pada penelitian ini kami membahas tentang divisi Penegakan Hidup Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Penegakan Hidup Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah upaya mencapai
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang perlindungan, pengelolaan lingkungan hidup, dan kehutanan. Tujuannya adalah untuk
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan, memaksa pelaku menanggulangi dan
memulihkan, sebagai efek jera bagi pelaku dan pihak lain, melindungi hak-hak masyarakat dan
sekaligus mendorong peningkatan ketaatan hukum, dan meminimalisasi kerugian dan timbulnya
korban.
Verifikasi pengaduan izin atau pengawasan izin adalah kegiatan yang dilaksanakan secara
langsung atau tidak langsung oleh PPLH (Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup) untuk
mengetahui tingkat ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketataan dalam
izin lingkungan dan Peraturan Undang-Undang (PUU) di bidang lingkungan hidup dan
kehutanan. Setelah dilakukan verifikasi pengaduan izin dan pengawasan izin tindakan berikutnya
: sanksi administrasi, penyelesaian sengketa lingkungan hidup (di luar pengadilan dan di
pengadilan), pidana perorangan (peran dalam tindak pidana lingkungan atau korporasi (badan
usaha atau orang yang memberi perintah/pimpinan).
2.2 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai berikut :
 Tugas :
Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan
bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
 Fungsi :
Dalam melaksanakan tugas Dinas melaksanakan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan di Bidang Penataan, Pengkajian Dampak dan Pengembangan


Kapasitas Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun,
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Penataan dan
Pemanfaatan Hutan, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Rehabilitasi Hutan/Lahan dan
Konservasi Sumber Daya Alam, Penyuluhan, Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;

2. Pelaksanaan kebijakan di Bidang Penataan, Pengkajian Dampak dan Pengembangan


Kapasitas Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun,
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Penataan dan
Pemanfaatan Hutan, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Rehabilitasi Hutan/Lahan dan
Konservasi Sumber Daya Alam, Penyuluhan, Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Penataan, Pengkajian Dampak dan


Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan
Berbahaya Beracun, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup ,
Penataan dan Pemanfaatan Hutan, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Rehabilitasi
Hutan/Lahan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Penyuluhan, Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

4. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan dinas;
dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pengelolaan lingkungan hidup menjadi hal yang sangat penting demi menjaga dan memelihara
fungsi lingkungan hidup kita dan juga mencegah terjadinya perusakan dan pencemaran
lingkungan. Dalam penerapannya, sangat dibutuhkan partisipasi atau peran serta dari masyarakat
kita dalam hal ini pelaku usaha restoran di kota ini untuk mendukung pelestarian fungsi
lingkungan hidup kita yang lebih baik lagi dan juga partisipasi dari pejabat yang berwenang
melalui aturan atu ketentuan yang berlaku.
2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan hidup meliputi bahwa
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang ada, perlu lebih
tegas lagi dan penerapan sanksi bagi siapa saja yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
lingkungan hidup harus lebuh ditegakkan lagi. Begitupun dengan kesadaran masyarakat, dalam
hal ini pelaku usaha restoran untuk menjalankan kewajiban menjaga pelestarian fungsi
lingkungan hidup sehingga dapat mencegah terjadinya perusakan dan pencemaran lingkungan.
3.2 Saran
1. Pemerintah

Mengingat kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pengelolaan lingkungan hidup maka
pemerintah harus lebih tegas akan sanksi apa yang diberikan kepada masyarakat dalam hal ini pelaku
usaha restoran sehingga dapat mencegah terjadinya perusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

2. Para pelaku usaha restoran

Tetap menjaga kebersihan khususnya dilingkungan restoran sehingga dapat mencegah terjadinya
pencemaran dan perusakan lignkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rachman Arief, 2005, Pengantar ilmu perhotelan dan Restoran, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hyronimus Rhiti, 2005, Kompleksitas Permasalahan Lingkungan Hidup, Universitas Atmajaya,


Yogyakarta.

Koesnadi Hardjasoemantri, 2006, Hukum Tata Lingkungan, Universitas Gadjah Mada,


Yogyakarta.

Khairandy Ridwan, 2001, Rajagukguk Erman, Hukum dan Lingkungan Hidup Indonesia, 75
tahun PROF.DR.KOESNADI HARDJASOEMANTRI,

SH.,ML.,Universitas Indonesia, Jakarta. Marsum WA, 1993, Restoran dan Segala


Permasalahannya, Andi, Yogyakarta

Reality Publisher, 2008, Kamus Bahasa Indonesia terbaru, Tim Reality, Surabaya.

Supriadi, 2006, Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

Siti Sundari Rangkuti, 2000, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional,
Erlangga University, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai