Skripsi Tedi Setiawan 21119041
Skripsi Tedi Setiawan 21119041
TEDI SETIAWAN
NIM. 21119041
TEDI SETIAWAN
NIM. 21119041
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN ORISINILITAS
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Nama : Tedi Setiawan
Tempat Tanggal Lahir : Muara Danau, 15 Agustus 2000
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Alamat : Desa Muara Danau Kec.Lintang Kanan Kab.Empat
Lawang Provinsi Sumatera Selatan.
Email : Tedisetiawan1508@gmail.com
No Handphone : 082178413366
Nama Orang Tua
Ayah : Taufik
Ibu : Rusmailah
Agama : Islam
Alamat : Desa Muara Danau Kec.Lintang Kanan Kab.Empat
Lawang Provinsi Sumatera Selatan
Riwayat Pendidikan
1. SDN 04 Muara Danau Kec.Lintang Kanan Lulus Tahun 2012
2. MTs Negeri Muara Pinang Lulus Tahun 2015
3. SMA N 01 Muara Pinang Lulus Tahun 2018
4. IKesT Muhammadiyah Palembang Program Studi Ilmu Keperawatan Lulus
Tahun 2023
vi
ABSTRAK
Latar Belakang: Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang paling
mengancam kehidupan. Bencana gempa bumi dapat menyebabkan kehilangan
nyawa dalam skala yang besar dan tidak dapat diprediksi. Beberapa penyebab
terjadinya gempa bumi adalah adanya sumber panas bumi, meletusnya gunung
berapi, dan pergerakan lempeng. Salah satu bentuk pendidikan kebencanaan dalam
meningkatkan pengetahuan siswa terhadap penatalaksanaan bencana gempa bumi
yaitu dengan melakukan suatu penyuluhan tentang penatalaksanaan bencana
tentang bencana gempa bumi dengan memberikan sebuah edukasi melalui media
audiovisual. Tujuan penelitian: Diketahui pengaruh nilai pre test dan post test
edukasi video animasi terhadap pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa bumi
pada siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam. Desain penelitian: Penelitian ini
merupakan Pra Eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain one group pre-test & post-test. Hasil penelitian: menunjukan nilai
rata-rata pengetahuan sebelum diberikan intervensi edukasi melalui video animasi
penatalaksanaan bencana gempa bumi nilai median 11,00. Dan sesudah diberikan
intervensi nilai median 13,00 jadi hasil intervensi sebelum dan sesudah meningkat
sebanyak 2.00 dengan nilai p-value .001 lebih kecil dari alpha (α) 0.05.
Kesimpulan: ada pengaruh nilai pengetahuan setelah dibandingkan dengan
sebelum dilakukan intervensi edukasi video animasi terhadap pengetahuan anak
tentang penatalaksanaan bencana gempa bumi di SDN 15 Kota Pagar Alam tahun
2023.
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh edukasi
video animasi terhadap pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa bumi pada
siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan di Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang.
Dalam penyusunan skripsi ini saya sangat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan,
pengalaman serta kekhilafan penulis. Maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan
skripsi yang akan datang. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Heri Shatriadi, M.Kes selaku Rektor IKesT Muhammadiyah Palembang
2. Bapak Yudiansyah, SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
3. Ibu Siti Romadoni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan
4. Ibu Apriyani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini
5. Ibu Miranti Florencia Iswari, S.Kep., Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing II
yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini
6. Ibu Imardiani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji I yang telah memberi arahan
dalam menguji hasil penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Efroliza, S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji II yang telah memberi arahan
dalam menguji hasil penyusunan skripsi ini
8. Pihak tempat penelitian SD Negeri 15 Kota Pagar Alam
9. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan IKesT Muhammadiyah
Palembang yang telah memberikan materi dan pembelajaran selama perkuliahan
10. Teristimewa untuk orang tua ku Taufik dan Ibu Rusmailah
11. Serta keluarga besar yang selalu memberikan nasihat dan motivasi, serta
mendukung dan mendoakan ku sampai saat ini
ix
12. Spesial untuk pacar saya Selvia Lasvana saya ucapkan terimakasih karena selalu
memberi semangat,motivasi dan selalu ada di saat pembuatan skripsi saya ini
hingga tuntas
13. Seluruh teman-teman PSIK angkatan 2019, terima kasih untuk kebersamaan nya
selama ini, dan kawan-kawan AKMJ yang selalu kompak dan saling memberi
semangat dan motivasi.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan, serta bagi semua pihak
yang membaca.
Tedi Setiawan
NIM : 21119041
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN ORISINILITAS .............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Ruang lingkup penelitian ............................................................................. 8
E. Manfaat Penelitan......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 10
A. Konsep Bencana ......................................................................................... 10
1. Definisi Bencana .................................................................................... 10
2. Klasifikasi Bencana ................................................................................ 11
3. Karakteristik Bencana ............................................................................ 12
4. Siklus Bencana ....................................................................................... 13
B. Konsep Bencana Gempa Bumi .................................................................. 16
1. Definisi Bencana Gempa Bumi .............................................................. 16
2. Penyebab gempa bumi ............................................................................ 18
xi
3. Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi..................................................... 18
4. Dampak Kejadian Gempa Bumi Bagi Manusia Dan Lingkungan ......... 20
C. Konsep Penatalaksanaan Bencana Gempa Bumi ....................................... 21
1. Jika saat terjadi gempa bumi dan berada di dalam bangunan, seperti
rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat................................................ 21
2. Jika berada di dalam mobil ..................................................................... 22
3. Jika berada di luar rumah ....................................................................... 22
4. Jika berada di gunung atau pantai .......................................................... 23
D. Konsep Anak Sekolah Dasar ...................................................................... 23
1. Definisi Anak ......................................................................................... 23
2. Tahap perkembangan kognitif ................................................................ 24
E. Konsep Pengetahuan .................................................................................. 25
1. Definisi Pengetahuan .............................................................................. 25
F. Konsep Edukasi (Pendidikan Kesehatan) .................................................. 27
1. Definisi Pendidikan Kesehatan .............................................................. 27
2. Tujuan Pendidikan Kesehatan ................................................................ 29
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan .................................................. 30
4. Sasaran Pendidikan Kesehatan ............................................................... 32
G. Konsep Video Animasi .............................................................................. 32
1. Pengertian ............................................................................................... 32
2. Jenis Video Animasi ............................................................................... 33
3. Kelebihan,Kekurangan dan Pemberian Media Video Animasi .............. 34
H. Pengaruh Pemberian Video Animasi Terhadap Pengetahuan Siswa ......... 35
I. Kerangka Teori........................................................................................... 37
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS ......................................................................................................... 38
A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 38
1. Variabel independen (variabel bebas) .................................................... 38
2. Variabel dependen (variabel terikat) ...................................................... 38
B. Definisi Operasional................................................................................... 39
C. Hipotesis..................................................................................................... 40
xii
BAB IV METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 41
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 41
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 41
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 42
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43
E. Instrumen pengumpulan data ..................................................................... 44
F. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 46
G. Etika Penelitian .......................................................................................... 49
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 51
A. Gambaran Umum SD Negeri 15 Pagar Alam ........................................... 51
B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 52
C. Analisa Bivariat ........................................................................................... 55
BAB VI ................................................................................................................. 57
PEMBAHASAN BAB VII .................................................................................. 67
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69
LAMPIRAN ......................................................................................................... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Perbedaan pengetahuan siswa sebelum dan setelah dilakukan edukasi
video animasi penatalaksanaan bencana gempa bumi di SD Negeri 15 Pagar Alam
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat-surat penelitian
2. SAP Penatalaksanaan bencana gempa bumi
3. Lembar Instrumen Pengumpulan Data
4. Hasil uji Validitas dan Reliabilitas
5. Hasil Uji SPSS
6. Gambar Hasil Penelitian
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana
merupakan serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam
dan faktor non alam maupun disebabkan oleh faktor manusia, yang dapat
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, serta timbulnya dampak pada psikologis. Faktor umum
penyebab terjadinya suatu bencana alam adalah adanya interaksi antara
ancaman (hazard) dan kerentanan (vulnerability) (Maharani, N., & Andika,
2020).
Laporan ESCAP-UNISDR mengungkapkan bahwa negara-negara
di Asia-Pasifik empat kali lebih rentan dihantam bencana alam ketimbang
di Afrika, bahkan 25 kali lebih rentan ketimbang di Eropa dan Amerika
Utara. Indonesia menempati peringkat kedua setelah Bangladesh dalam
daftar jumlah kematian tertinggi akibat bencana alam di Asia-Pasifik
(Wulandari W, 2019).
Sebagai Negara yang berada di posisi ring of fire, menyebabkan
Indonesia berpotensi mengalami banyak bencana alam. Indonesia terletak
di pertemuan empat lempeng tektonik yaitu Benua Asia, Benua Australia,
Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. Terdapat rangkaian gunung berapi
yang membentuk sabuk, memanjang dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa
Tenggara, hingga Sulawesi. Kondisi tersebut menyebabkan resiko besar
terjadinya bencana alam di Indonesia. Salah satu yang sering terjadi yaitu
gempa bumi. Beberapa penyebab terjadinya gempa bumi adalah adanya
sumber panas bumi, meletusnya gunung berapi, dan pergerakan lempeng.
Gempa bumi terjadi pada lempengan tektonik dan patahan aktif.
Karakteristik gempa bumi biasanya terjadinya di tempat adanya patahan,
1
2
bisa terjadi dimanapun dengan waktu singkat (Simandalahi, T., Alwi, N. P.,
Sari, I. K., & Prawata, 2019).
Prevalensi bencana yang terjadi di seluruh dunia terus mengalami
peningkatan. Data World Disaster Report (2017) menyebutkan bahwa
kejadian bencana meningkat sebanyak 35% dalam rentang tahun 2016-
2017. Lebih lanjut Centre for Research on the Epidemiology of Disasters
(2017) menjelaskan bahwa gempa bumi termasuk dalam lima bencana yang
banyak terjadi di seluruh dunia dengan prevalensi mencapai 16% dari total
kejadian bencana. Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang
paling mengancam kehidupan. Bencana gempa bumi dapat menyebabkan
kehilangan nyawa dalam skala yang besar dan tidak dapat diprediksi. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa selama tahun 2017 korban gempa bumi di seluruh
dunia mencapai 95,6 juta jiwa dan menewaskan 9.697 jiwa (Sangkala, M.
S., & Gerdtz, 2018).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat
sebanyak 8.693 gempa bumi terjadi dan mengguncang wilayah Indonesia
pada tahun 2017, atau rata-rata 718 gempa bumi setiap bulan, diantaranya
gempa yang sifatnya merusak dan gempa dengan kekuatan diatas 5 skala
richter (SR). Sutopo menerangkan sumber gempa ada dua, satu yang ada di
samudera di lautan adalah pertemuan lempeng tektonik, baik Hindia
Australia dan Eurasia. Selain itu gempa juga bisa berasal dari sesar, sumber
gempa di daratan (Mulyana, 2018).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan
merupakan salah satu lembaga pemerintah non departemen yang
melaksanakan tugas penanggulan bencana didaerah baik Provinsi maupun
Kabupaten/Kota untuk Provinsi Sumatera Selatan dengan pedoman pada
kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulan
Bencana(BNPB) (Angreini & Supratman, 2021). Berdasarkam informasi
dari BPBD Sumatera Selatan pada tahun 2018-2021 tercatat ada 91 Kasus
bencana gempa bumi yang terjadi di Sumatera Selatan (BPS, 2021)
3
B. Rumusan Masalah
Masalah dari penelitian ini adalah Wilaya Sumatera Selatan
khususnya kota Pagaralam merupakan salah satu dari 6 daerah di provinsi
Sumatera Selatan yang rawan terjadi gempa bumi. Terjadinya gempa bumi
karena disebabkan oleh keberadaan patahan lokal yang merupakan bagian
dari sesar Sumatera yang memanjang dari Aceh sampai Lampung dengan
melewati kota Pagaralam. Keberadaan Gunung Dempo di Pagaralam dapat
memberikan ancaman gempa vulkanik dan kemungkinan tanah longsor.
Gempa bumi merupakan suatu hal yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya,maka dari itu perlu diupayakan kewaspadaan terhadap anak-
anak yang mungkin terkena dampak gempa bumi agar selalu siap siaga,
karena kebanyakan korban jiwa adalah anak-anak. Hal ini menarik
perhatian peneliti untuk melakukan penelitian mengenai apakah terdapat
pengaruh edukasi video animasi terhadap pengetahuan penatalaksanaan
bencana gempa bumi pada siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam.
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Terdapat pengaruh edukasi video animasi terhadap pengetahuan
penatalaksanaan bencana gempa bumi pada siswa SD Negeri 15 Kota
Pagar Alam.
2) Tujuan Khusus
a Diketahui nilai pengetahuan sebelum dilakukan edukasi video
animasi terhadap pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa
bumi pada siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam .
b Diketahui nilai pengetahuan setelah dilakukan edukasi video
animasi terhadap pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa
bumi pada siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam .
c Diketahui pengaruh nilai pre test dan post test edukasi video animasi
terhadap pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa bumi pada
siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam.
8
E. Manfaat Penelitan
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
perkembangan ilmu keperawatan secara umum, dan Keperawatan Gawat
Darurat secara khusus, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan melalui “ Pengaruh edukasi video animasi terhadap
pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa bumi pada siswa SD Negeri
15 Kota Pagar Alam”.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ,wawasan dan manfaat
kepada penulis terkait pengaruh edukasi video animasi terhadap
pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa bumi pada siswa SD
Negeri 15 Kota Pagar Alam.
9
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Bencana
1. Definisi Bencana
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana , Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan baik oleh factor alam atau factor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan,kerugian harta benda,dan dampak
psikologis.
WHO mendefinisikan sebagai, segala kejadian yang
menyebabkan kerugian, gangguan ekonomi, kerugian jiwa manusia,dan
kemerosotan Kesehatan,serta pelayanan kesehatan dengan skala yang
cukup besar sehingga memerlukan bantuan penanganan lebih besar dan
lebih lanjut dari daerah lain yang tidak terkena dampak. Dari dua
definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada tiga hal yang
penting yang merupakan unsur dari suatu bencana ,yaitu :
a. Fungsi normal darimasyarakat yang terkena bencana menjadi
terganggu.
b. Bencana melebihi kemampuan dan mekanisme masyarakat yang
terkena untuk melaksanakan fungsi sehari-hari.
c. Gangguan akibat bencana cukup besar sehingga tidak mungkin
masyarakat yang terkena mampu mengembalikan keadaan kembali
ke fungsi normal tanpa bantuan dari luar atau eksternal.
Bencana pada dasarnya tidak terjadi dengan tiba-tiba.Sebelum
bencana terjadi, kita mengenal potensi bencana atau ancaman bencana
yang di istilakan sebagai hazard. Dalam hal ini hazard adalah ancaman
bencana . Namun hazard sendiri belum tentu mengakibatkan bencana.
Baru akan terjadi bencana apabila hazard tersebut berinteraksi. Inilah
10
11
c. Bencana Sosial
Bencana social adalah bencana yang diakibatkan oleh peristia atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh ulah manusia yang
meliputi konflik social antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat, dan terror (Purnawana, 2013).
3. Karakteristik Bencana
Bencana dapat dibedakan sesuai dengan karakteristik fisik utamanya
sebagai berikut :
a. Penyebab, penyebab bencana bisa berupa factor alam atau manusia.
b. Frekuensi, seberapa sering bencana ini terjadi.
c. Jangka waktu, beberapa bencana terjadi dalam durasi terbatas
(misalnya, letusan), sedangkan bencana yang lain mungkin terjadi
dalam jangka waktu yang lebih lama (misalnya, banjir dan
epidemic).
d. Kecepatan terjadi, bencana terjadi dengan cepat sebagai dampak dari
situasi, memberikan peringatan dalam waktu singkat, bahkan tidak
ada peringatan sama sekali, atau secara bertahap seperti dalam
bencana banjir, yang memungkinkan adanya waktu untuk
memberikan peringatan dan mungkin untuk mencegah atau
Langkah-langkah mitigasi. Bencana bisa terjadi berulang-ulang
selama jangka waktu tertentu seperti yang terjadi pada serangkaian
guncangan gempa bumi.
e. Ruang lingkup dampak, sebuah bencana bersifat local dan hanya
mempengaruhi daerah tertentu saja atau sekelompok penduduk di
dalam suatu masyarakat atau menyebar ke seluruh masyarakat yang
menyebabkan gangguan layanan dan fasilitas umum.
f. Potensi kerusakan, kapasitas perantara bencana (disaster agent)
yang menyebabkan skala kerusakan tertentu (berat, sedang, atau
ringan) dan jenis kerusakan (luka pada perorangan atau kerugian
harta benda), (Aryono D. Pusponegoro, 2016)
13
4. Siklus Bencana
Setelah memahami tentang pengertian bencana dan macam-
macam bencana maka untuk selanjutnya perlu mengetahui siklus
bencana. Bencana yang terjadi secara umum dapat digambarkan sebagai
suatu siklus. Seperti yang diinterprestasikan dalam gambar berikut ini.
7. Pemulihan (Recovery)
a. Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang terkena bencana
dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan
semula.
b. Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan
dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar, puskesmas, dan lain-lain).
8. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi adalah langkah upaya yang diambil setelah kejadian
bencana untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas
umum, dan fasilitas sosial penting, dan menghidupkan kembali roda
perekonomian.
9. Rekonstruksi (Reconstruction)
Rekonstruksi merupakan program jangka menengah dan jangka
panjang guna perbaikan fisik, sosial, dan ekonomi untuk
mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau
lebih baik dari sebelumnya.
Dengan melihat manajemen bencana sebagai sebuah
kepentingan masyarakat, kita berharap berkurangnya korban nyawa dan
kerugian harta benda. Hal terpenting dari manajemen bencana ini adalah
adanya suatu langkah konkret dalam mengendalikan bencana sehingga
16
korban yang tidak kita harapkan dapat terselamatkan dengan cepat dan
tepat dan upaya untuk pemulihan pascabencana dapat dilakukan
secepatnya.
Pengendalian itu dimulai dengan membangun kesadaran kritis
masyarakat dan pemerintah atas masalah bencana alam, menciptakan
proses perbaikan total atas pengelolaan bencana, penegasan untuk
lahirnya kebijakan lokal yang bertumpu pada kearifan lokal yang
berbentuk peraturan negara dan peraturan daerah atas manajemen
bencana. Hal yang tak kalah pentingnya dalam manajemen bencana ini
adalah sosialisasi kehatian-hatian, terutama pada daerah rawan
bencana.(Sholeh, 2022)
b. Gempa Tektonik
Kulit bumi terdiri dari lapisan-lapisan batuan. Tiap-tiap
lapisan memiliki kekerasan dan masa jenis yang berbeda satu sama
lain. Lapisan kulit bumi yang terdiri lempeng-lempeng tektonik
mengalami pergeseran satu sama lain akibat arus konveksi yang
terjadi dalam bumi. Pergeseran antar pelat ini menimbulkan
pengumpulan energi stress yang sewaktu- waktu akan lepas.
Pergeseran lempeng terdiri dari tiga tipe, pergeseran mendatar yang
mengakibatkan terjadinya patahan mendatar, pergeseran menunjam
yaitu salah satu lempeng menyusup ke lempeng lainnya (subduksi),
sehingga menciptakan lembah atau cekungan bumi dan pergeseran
tumbukan antar lempeng yang akan menciptakan gunung atau bukit
baru. Peristiwa pelepasan energi pada pergeseran lempengan inilah
yang disebut gempa tektonik.
c. Gempa Reruntuhan
Gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau
batuan lereng gunung dan memiliki energi potensial yang besar
ketika jatuh atau runtuh akan membuat bergetarnya permukaan
bumi. Inilah yang disebut gempa runtuhan.
d. Gempa Jatuhan
Bumi merupakan salah satu planet bumi yang ada dalam
susunan tata surya. Setiap hari bumi menerima hantaman meteor
atau benda langit lain. Namun ketika menerima meteor atau benda
langit lain yang besar bumi akan bergetar. Bergetar permukaan bumi
disebabkan jatuhnya benda langit inilah yang disebut gempa bumi
jatuhan, kejadian ini jarang terjadi. Kejadian terkahir adalah
dentuman keras yang terjadi di Provinsi Bali di bulan Januari 2021.
e. Gempa Nuklir
Getaran gempa yang dimunculkan dari aktifitas atau ledakan
nuklir, energi nuklir bisa memuncul getaran yang cukup besar
dengan jangkauan yang cukup luas, seperti uji coba senjata berbahan
20
nuklir oleh korea utara di tahun 2019. Uji coba nuklir ini
memunculkan energi setara dengan magnitude 6.3 dengan jangkuan
di Semanjung Korea (Jepang, China, Korea Selatan), (Press, 2014).
jendela kaca. Jika sudah aman cari jalan keluar dari bangunan
tersebut.
b Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah
pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari ke luar.
c Jika anda sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut
dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk
mencegah terjadinya kebakaran.
d Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng
atau material lain. Tetap lindungi kepala anda dan segera menuju ke
lapangan terbuka.
e Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atau gedung
yang mungkin roboh dan cari tempat lapangan yang luas
f Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan, gunakalah
tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di
dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk
panggilan kepada pengelola gedung.
g Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada
sudut bangunan.
h Apabila anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas
keamanan dan ikuti instruksi evakuasi.
2. Jika berada di dalam mobil
a Saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, anda akan
kehilangan kontrol terhadap mobil.
b Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri bahu jalan dan
berhentilah.
c Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan
lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti
radio atau gawai.
3. Jika berada di luar rumah
a Merunduk dan lindungilah kepala
b Bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang menuju daerah terbuka.
23
E. Konsep Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan penginderaan atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, telinga, hidung,
dan sebagainya).Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai
dengan menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga),
dan indera penglihatan (mata).
Untuk mengukur pengetahuan kesehatan adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung (Wawancara) atau
melalui pertanyaan tertulis atau angket. Indikator pengetahuan
kesehatan adalah "tingginya pengetahuan" responden tentang kesehatan,
atau besarnya persentase kelompok responden atau masyarakat tentang
variabel-variabel kesehatan
a. Tingkat Pengetahuan
Secara garis besar tingkat pengetahuan dapat dibagi menjadi 6 yaitu :
1) Know (tahu)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya, seorang ibu
mengetahui bahwa jeruk banyak mengandung vitamin C. Sebagai
alat ukur untuk mengetahui bahwa orang tahu sesuatu dapat
menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
2) Comprehension (memahami)
Memahami suatu objek tidak hanya sekedar tahu terhadap objek
tertentu, tidak hanya sekedar menyebutkan, akan tetapi orang
tersebut juga harus dapat mengintrepretasikan secara benar tentang
objek yang diketahui tersebut.
3) Application (aplikasi/ penerapan)
Aplikasi dapat diartikan apabila orang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip
26
c. Stuart: 1968
Pendidikan kesehatan adalah merupakan komponen program
kesehatan (kedokteran) yang isinya perencanaan untuk perubahan
perilaku, kelompok dan masyarakat sehubungan dengan pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
d. Menurut Craven dan Hirnle: 1996
Pendidikan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan
kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi,
dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata, dengan
cara member dorongan terhadap pengarahan diri (self direction),
aktif memberikan informasi-informasi atau ide baru.
e. Joint Commission On Healh Education, USA: 1973
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan-kegiatan yang
ditujukan untuk meningkatkan kemampuan orang dan membuat
keputusan yang tepat sehubungan dengan pemeliharaan kesehatan.
f. Committee President on Health Education (1997) dalam Soekidjo
Notoatmodjo (1997):
Pendidikan kesehatan dalah proses yang menjembatani
kesenjangan antara informasi kesehatan dan praktik kesehatan, yang
memotivasi seseorang untuk memperoleh informasi dan berbuat
sesuatu sehingga dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat dengan
menghindari kebiasaan yang buruk dan membentuk kebiasaan yang
menguntungkan kesehatan.
g. Notoadmodjo, 2003
Pendidikan kesehatan adalah sebagai usaha atau kegiatan
untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam
meningkatkan kemampuan (perilakunya/mereka, untuk mencapai
kesehatannya/ kesehatan mereka secara optimal.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas, maka
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa pendidikan kesehatan adalah
merupakan proses perubahan perilaku secara terencana pada diri
29
a. Specific
Tujuan yang Anda tetapkan harus jelas dan spesifik. Jelas akan
membantu menguraikan apa yang akan Anda lakukan, sedangkan
spesifik akan membuat segala upaya Anda fokus pada target yang
akan dicapai.
b. Measurable
Apa yang ingin Anda capai haruslah bisa diukur, misalnya seberapa
kuat, seberapa sering, seberapa banyak, atau seberapa dalam.
30
c. Achievable
Tujuan yang Anda tetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu
Anda akan berkomitmen untuk mencapainya dengan sungguh-
sungguh. Jangan sampai Anda menetapkan tujuan yang tidak
mungkin Anda capai.
d. Realistic
Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi oleh
tujuan yang ingin Anda capai. Jangan membuat tujuan yang terlalu
sulit sehingga tidak mungkin Anda capai atau membuat tujuan yang
tidak sejalan dengan keinginan atau hasrat hati Anda.
e. Time-Based
Anda harus bisa menetapkan kapan tujuan tersebut harus dicapai.
Apakah minggu depan, tahun depan, atau lima tahun lagi. Dengan
adanya batasan waktu, Anda akan terpacu untuk segera memulai
melakukan tindakan (Pusphandani, 2013).
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
Ruang lingkup Pendidikan dapat dilihat dari berbagai dimensi
yaitu:
1. Dimensi Sasaran
Ruang lingkup pendidikan keshatan masyarakat dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1) Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu.
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok.
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat
2. Dimensi Tempat Pelaksanaannya
Pendidikan kesehatan dapat berlangsung diberbagai tempat
yang dengan sendirinya sasaran berbeda pula yaitu:
1) Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasaran murid.
2) Pendidikan kesehatan di Rumah Sakit atau Puskesmas dengan
sasaran pasien dan keluarga pasien.
31
5) Rehabilitasi (rehabilitation)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena setelah
sembuh dari suatu penyakit tertentu, seseorang mungkin menjadi
cacat. Untuk memulihkan kecacatannya itu diperlukan latihan -
latihan. Untuk melakukan suatu latihan yang baik dan benar
sesuai program yang ditentukan, diperlukan adanya pengertian
dan kesadaran dari masyarakat yang bersangkutan
(Pusphandani, 2013).
4. Sasaran Pendidikan Kesehatan
Sasaran pendidikan kesehatan dibagi dalam tiga kelompok
sasaran yaitu:
a. Sasaran primer (Primary Target).
Sasaran langsung pada masyarakat segala upaya
pendidikan/promosi kesehatan.
b. Sasaran sekunder (Secondery Target)
Sasaran para tokoh masyarakat adat, diharapkan kelompok ini
pada umumnya akan memberikan pendidikan kesehatan pada
masyarakat sekitarnya.
c. Sasaran Tersier (Tersier Target)
Sasaran pada pembuat keputusan/ penentukebijakan baik
ditingkat pusat maupun ditingkat daerah, diharapkan dengan
keputusan dari kelompok ini akan berdampak kepada perilaku
kelompok sasaran sekunder yang kemudian pada kelompok
primer (Pusphandani, 2013).
1. Pengertian
I. Kerangka Teori
Bagan. 2.1 kerangka teori
Dampak
1. Kerusakan
lingkungan
Penatalaksanaan 2. Korban jiwa
bencana gempa bumi
Dapat mempengaruhi
Edukasi Melalui Video Pengetahuan Siswa
Animasi
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Edukasi mealui video penatalaksanaan bencana
animasi gempa bumi
38
39
B. Definisi Operasional
C. Hipotesis
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk
menjawab pertanyaan penelitian dan mengindetifikasi berupa kesulitan
yang mungkin timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2018). Penelitian
ini merupakan Pra Eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain ‘’one group pre-test & post-test’’ (Sugiyono:
2012). Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:
O1 X O2
Keterangan :
O1= Nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)
X = Treatmen yang diberikan (Variabel Independen)
O2= Nilai post- test (setelah diberikan perlakuan)
41
42
2. Sampel penelitian
Sampel penelitian adalah bagian populasi yang dipergunakan dalam
penelitian dengan melakukan seleksi porsi dari populasi sehingga dapat
mewakili populasi yang diteliti (Nursalam, 2018).
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi dan jumlah sampel pada penelitian ini 60 responden.
Berikut table distribusu jumlah sampel.
Tabel 4.1
Distribusi Sampel Penelitian
Kelas Populasi Sampel
4 31 31
5 29 29
Total 60 60
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 10 April 2023.
1. Video Animasi
Video animasi adalah media yang sangat efektif untuk
melakukan pendidikan kesehatan, media ini dapat disimpan dan diputar
kembali.Video animasi yang berdurasi 4 menit 19 detik akan diputar
sebanyak 2 kali dengan mengnggunakan proyektor dan pengeras suara
agar pada saat pemutaran video tampilan dan suara lebih jelas, video
animasi tersebut menjelaskan terkait penatalaksanaan pada saat terjadi
bencana gempa bumi, apa saja yang harus dilakukan siswa apabila saat
terjadi gempa bumi.
2. Kuesioner penatalaksanaan bencana gempa bumi.
Pada penelitian ini digunakan metode wawancara yang
menggunakan kuisioner dengan 3 parameter yaitu parameter pertama te
sebanyak 5 pertanyaan tentang pengetahuan, parameter kedua sebanyak
11 pertanyaan tentang penatalaksanaan gempa bumi, dan parameter
ketiga sebanyak 1 pertanyaan tentang peringatan bencana, jadi jumlah
pertanyaan sebanyak 17. Responden harus memilih salah satu jawaban
dengan memberikan tanda ceklis pada kolom ‘ya’ jika pertanyaan
menurut responden benar dan kolom ‘tidak’ jika pertanyaan menurut
responden salah.
a. Uji validitas
Uji validitas adalah pengukuran dari pengamatan yang berarti
prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data
(Nursalam,2018).Validitas suatu pengukuran senantiasa
berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan darialat ukur yang
digunakan. Untuk pengujian validitas angket digunakan teknik
korelasi Pearson Product Moment angka, yaitu nilai rhitung
dibandingkan dengan nilai rtabel, dimana suatu item (pernyataan)
dikatakan valid bila nilai rhitung > r . Uji validitas dilaksanakan di
SD Negeri 35 Kota Pagar Alam dengan jumlah 30 responden pada
46
27 Maret 2023 yang terdiri dari 20 soal. Dengan hasil uji valid
pengamatan pada rTabel didapakan nilai dari sample (N) = 30 sebesar
>0,36. Sehingga mendapatkan hasil uji validitas bahwa A1,A3 dan
A4 nilai (rHitung)< daripada (rTabel)maka tidak valid
danA2,A5,A6,A8,A9,A10,A11,A12,A13,A14,A15,A16,A17,A8
,A19,A20,A22 menghasilkan nilai (rHitung)> daripada (rTabel).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument dalam penelitan ini 17
pertanyaan valid dan 3 tidak valid.
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah kesaman hasil pengukuran atau
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati
berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2018). Angket
penelitian ini dihitung dengan teknik analisis varian yang
dikembangkan oleh Cronbach Alpha, adapun rumusnya sebagai
berikut:
Ketentuan uji reliabilitas adalah bila r Alpha > r tabel, maka
instrumen tersebut reliabel. Sebaliknya, bila r Alpha < r tabel maka
instrumen tersebut tidak reliabel. Kuesioner dikatakan reliable jika
nilai Cronbach alpha >0.6. Sehingga dapat disimpulkan nilai
Cronbach’s Alfa yang di dapat yaitu 0.935 > 0.6 maka instrument
dalam penelitian ini Reliable.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Pengolahan data merupakan salah satu upaya untuk
memprediksi data dan menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat
dianalisis lebih lanjut dan mendapatkan data siap untuk disajikan.
Menurut Setiadi (2013), langkah-langkah pengolahan data yaitu:
47
a. Editing
Sebelum data diolah lebih lanjut, sangat perlu dilakukan
pemeriksaan (editing) data untuk menghindari kekeliruan atau
kesalahan data. Langkah- langkah yang dilakukan dalam editing
adalah memeriksa kembali matriks pengumpul data yang telah
terkumpul mengenai identitas siswa. Apabila ada data yang belum
lengkap, diperbaiki, diperjelas, dan bila ditemukan kejanggalan dari
data yang diperoleh, maka segera dikembalikan kepada responden
dan bila memungkinkan responden dimintai keterangan saat itu juga.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka/bilangan. Peneliti memberikan kode
pada setiap responden untukmemudahkan dalam pengolahan data dan
analisa data. Peneliti juga memberikan kode pada lembaran kuisioner
untuk mempermudah pengolahan data. Kegiatan yang dilakukan
setelah data diedit kemudian diberi kode. Coding dilakukan pada
nomor urut responden dan jawaban responden. Jika responden
menjawab ya = 1 dan jika menjawab tidak = 0. Coding yang
digunakan untuk jenis kelamin adalah kode 0 = laki-laki dan kode
1= perempuan.
c. Sorting
Sorting adalah memilih atau mengelompokkan data menurut
jenis yang dikehendaki (klasifikasi data). Misalnya: menurut daerah
sampel, menurut tanggal,dan sebagainya.
d. Entry
Setelah kuisioner sudah terisi penuh dan benar dan sudah
melalui tahap coding, maka langkah selanjutnya adalah memproses
data yang diteliti agar dapat dianalisis. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan program komputer SPSS for Windows dalam
48
dan ketika data yang didapat tidak normal, maka akan menggunakan
uji alternatif Wilcoxon. Ketentuan pengambilan keputusan uji
adalah jika p value > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak, berarti
tidak ada pengaruh edukasi video animasi terhadap pengetahuan
penatalaksanaan bencana gempa bumi pada siswa SD N.15 Kota
Pagar Alam Jika p value < 0.05 maka Ho ditolak atau Ha diterima,
berarti ada pengaruh edukasi video animasi terhadap pengetahuan
penatalaksanaan bencana gempa bumi pada siswa SD N.15 Kota
Pagar Alam.
G. Etika Penelitian
Pada penelitian ilmu keperawatan, karena hampir 90% subjek yang
dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-
prinsip etika penelitian. Prinsip etika penelitian menurut (Nursalam,
2018):
1. Autonomy/menghormati harkat dan martabat manusia
Autonomy berarti responden memiliki kebebasan untuk memilih
rencana kehidupan dan cara bermoral mereka sendiri (Potter, Patricia A
& Perry, 2005). Peneliti memberikan responden kebebasan untuk
memilih ingin menjadi responden atau tidak. Peneliti tidak memaksa
calon responden yang tidak bersedia menjadi responden.
2. Confidentiality/kerahasiaan
Kerahasiaan adalah prinsip etika dasar yang menjamin
kemandirian klien (Potter, Patricia A & Perry, 2005). Kerahasian
responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kode
reponden dan inisial bukan nama asli responden.
3. Justice/keadilan
Justice berarti bahwa dalam melakukan sesuatu pada responden,
peneliti tidak boleh mebeda-bedakan responden berdasarkan suku,
50
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri 15 Pagar Alam
1. Sejarah SD Negeri 15 Pagar Alam
SD Negeri 15 Kota Pagar Alam adalah sebuah sekolah SD negeri
yang berlokasi di Desa Semidang Alas,Kelurahan Jokoh,Kec.Dempo
tengah ,Kota Pagar Alam. Dengan luas tanah milik 12,000m². SD Negeri
ini pertama kali berdiri pada tahun 1966.Pada waktu ini SD Negeri 15
Pagar Alam memakai panduan kurikulum pemerintah yaitu SD 2013.
SD Negeri 15 Pagar Alam dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang
Bernama bapak Markoni, S.Pd. ditangani oleh seorang operator yang
bernama bapak Peki Dowi Arzon.
a. Visi
Mewujudkan siswa yang bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa,cerdas, terampil, berkualitas, berbudaya, berbudi pekerti luhur,
serta berwawasan lingkungan.
b. Misi
1) Menumbuhkan penghayatan dan dan pengamalan ajaran
agama.
2) Menumbuhkan semangat keunggulan dalam bidang imtaq
dan iptek.
52
c. Tujuan
1) Mampu mengembangkan prestasi di bidang ilmu
pengetahuan teknologi dan seni budaya.
2) Mandiri dan mampu menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat.
3) Menyiapkan generasi yang berkualitas dalam menyongsong
masa depan Indonesia yang EMAS.
4) Menyiapkan generasi yang berbudi pekerti luhur.
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Gambaran Karakteristik Usia danJenis Kelamin Responden
Tabel 5.1
Gambaran Karakteristik Usia Responden
Tabel 5.2
Gambaran Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Karakteristik Fekuensi (n) Persentasi (%)
Perempuan 29 48,3%
Total 60 100%
Berdasarkan table 5.3 dapat dilihat bahwa nilai mean dan median
dari 60 responden sebelum diberikan edukasi video animasi sebesar
10.97 dan 11.00 dengan skor nilai minimal 7 dan nilai maksimum
14.
c. Pengetahuan setelah diberikan edukasi video animasi
penatalaksanaan bencana gempa bumi pada siswa SD Negeri 15
54
18
16
14
12
10
Pre test
8
Post test
6
4
2
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58
55
C. Analisa Bivariat
Tabel 5.5
Uji Normalitas
Variabel Kolmogrov-Sminov
Statistik N Sig
Pretest pengetahuan .142 60 .004
Post test pengetahuan .203 60 .000
Tabel 5.6
Perbedaan Rerata Pengetahuan Dilakukan Edukasi Melalui Video Animasi
Tentang Penatalaksanaan Bencana Gempa Bumi di SD Negeri 15 Kota
Pagar Alam
Variabel N Median Min Max P-
value
Pretest 60 11.00 7 14
pengetahuan .001
edukasi
Post test 60 13.00 10 16
pengetahuan
edukasi
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Nilai pengetahuan sebelum dilakukan edukasi video animasi
terhadap pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa bumi
pada siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam
Berdasarakan hasil penelitian dari 60 responden yaitu siswa
kelas 4 dan 5 SD Negeri 15 Pagar Alam didapatkan bahwa nilai
median pengetahuan penatalaksanaan bencana gempa bumi
sebelum diberikan edukasi video animasi adalah 11.00 dengan nilai
minimum 7 dan maksimum 14.
Gempa bumi adalah goncangan yang dapat mengguncang
suatu daerah mulai dari sebuah tingkat yang rendah sampai ke
tingkat yang tinggi hingga dapat membahayakan. Gempa dengan
skala yang tinggi dapat membuat luluh lantak apa yang ada di
permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman,
dan lain sebagainya dapat hancur rata dengan tanahjika terkena
gempa bumi yang besar .Ada beberapa penyabab terjadinyagempa
bumi, yaitu Disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Disebabkan oleh materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km
dan,Disebabkan oleh pergerakan magma dalam gunung berapi
(Khambali 2017).
Pengetahuan merupakan suatu hasil yang dihasilkan setelah
individu melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui sebuah panca indra manusia yaitu indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba.
58
c. Pengaruh nilai pre test dan post test edukasi melalui video
animasi terhadap pengetahuan penatalaksanaan bencana
gempa bumi pada siswa SD Negeri 15 Kota Pagar Alam
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa adanya peningkatan
nilai rerata pengetahuan setelah diberikannya edukasi melalui video
animasi yaitu dengan rerata nilai pengetahuan kesiapsiagaan
bencana gempa bumi sebelum dilakukan edukasi sebesar 11,00
setelah diberikan intervensi rerata pengetahuan naik menjadi 13,00.
Berdasarkan hasil uji Alternatif Nonparametrik Wilcoxon Sign Test
menunjukkan nilai p value 0.001 (p value < 0,05) artinya ada
pengaruh rerata pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi.
64
B. Keterbatasan Penelitian
BAB VII
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Diketahui hasil nilai median pengetahuan siswa sebelum dilakukan
edukasi video animasi penatalaksanaan bencana gempa bumi dengan
median 11.00
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran dari
penulis yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan diantaranya :
1. Bagi Para Siswa
Siswa diharapkan dapat menyebarluaskan informasi yang telah
diberikan, kepada teman temannya mengenai bencana gempa bumi dan
upaya perlindungan diri saat terjadi bencana gempa bumi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di area sekolah.
2. Bagi Para Guru di SDN 15 Kota Pagar Alam
Mempertimbangkan dan meningkatkan pemberian materi
khususnya mengenai kebencanaan kepada siswa dengan
mengembangkan metode yang lebih menarik, beragam, efektif dan
68
Angreini, S., & Supratman, E. (2021). Visualisasi Data Lokasi Rawan Bencana Di
Provinsi Sumatera Selatan Menggunakan Tableau. 2(2), 135–147.
DIBI. (2022). Pengaruh Gempa Terhadap Aktivitas Gunung Api Dempo : Tidak
mempengaruhi aktivitas GAD. In data informasi bencana indonesia (DIBI).
Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2019). Penandaan Batas Area Perhutanan Sosial
Dengan Pendekatan Partisipatif Pada Desa Ilanbatu Uru Kabupaten Luwu. To
Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 28–37.
69
70
Pamela, T., Buston, & Nugroho. (2021). Pengaruh Edukasi Melalui Video Animasi
“SIBETA” Terhadap Perilaku Anak Tentang Kesiapsiagaan Bencana Gempa
Bumi Di SDN 04 & SDN 08 Kota Bengkulu Tahun 2021.
Potter, Patricia A & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. 4th
edn. Jakarta: EGC.
Sangkala, M. S., & Gerdtz, M. F. (2018). Disaster preparedness and learning needs
among community health nurse coordinators in South Sulawesi Indonesia.
Australasian Emergency Care,. Https://Doi.Org/10.1016/j.Auec.2017.11.002,
21(1), 23–30.
Simandalahi, T., Alwi, N. P., Sari, I. K., & Prawata, A. H. M. (2019). Edukasi
Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Melalui Pendidikan Kesehatan. Jurnal
Abdimas Saintika, 1(1), 51–56.
Tita Tri Pamela, Erni Buston, N. N. (2021). Pengaruh Edukasi Melalui Video
Animasi “SIBETA” Terhadap Perilaku Anak Tentang Kesiapsiagaan Bencana
Gempa Bumi Di SDN 04 & SDN 08 Kota Bengkulu. 19.
tita3pamela.key@gmail.com
edukasi-siaga-bencana- sejak-dini
72
LAMPIRAN
73
74
75
76
77
78
79
80
A. Pengantar
Pokok bahasan : Penatalaksanaan Bencana Gempa Bumi
Sasaran : Siswa kelas 4 dan 5 SD N15 Kota Pagar Alam
Hari, tanggal : Juli 2023
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang kelas
Penyuluh : Mahasiswa IkestMP
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan penatalaksanaan bencana
gempa bumi dengan video animasi, siswa diharapkan dapat siap siaga
bila terjadi gempa bumi
C. Sasaran
Siswa kelas 4 dan 5 SD N15 Kota Pagar Alam
D. Materi Pengajaran
Materi penyuluhan meliputi:
a. Pengertian gempa bumi
b. Klasifikasi gempa bumi
c. Penyebab gempa bumi
d. Dampak Kejadian Gempa Bumi Bagi Manusia Dan Lingkungan
e. Penatalaksanaan saat terjadigempa bumi
E. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab dan diskusi ini dan metode ini maksudkan untuk
memotivasi dan mengingatkan keterlibatan perserta penyuluhan
F. Media
1. Proyektor
2. Laptop
3. Speaker
G. Materi
Terlampir
4 Penutup
a. Menyimpulkan a. Aktif bersama • Menden 5 menit
hasil penyuluhan dalam garkan
b. Mengucapkan menyimpulkan • Menjaw
terimakasih b. Membalas salam ab
Atas perhatian sasaran Salam
Memberikan salam
Total waktu 30
menit
85
Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan/pernyataan dengan memberi tanda check list (√) pada
jawaban yang sesuai.
2. Semua pertanyaan/pernyataan harus di jawab.
3. Setiap pertanyaan/pernyataan di isi dengan satu jawaban.
4. Jawaban saudara/adik pada setiap pertanyaan/ pernyataan tidak akan
mempengaruhi nilai saudara/adik dalam pembelajaran disekolah.
5. Bila ada yang kurang dimengerti, silahkan bertanya kepada peneliti.
No Pertanyaan/Pernyataan Ya Tidak
I. Pengetahuan
1 Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam.
2 Bangunan yang roboh saat terjadi gempa merupakan
ciri gempa yang kuat.
3 Gempa bumi adalah bencana yang dapat dicegah.
A0 A0 A0 A0 A0 A0 A0 A0 A0 A1 A1 A1 A1 A1 A1 A2 TOT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 A11 A12 A13 4 5 6 7 8 A19 A20 A21 2 AL
A01 Pears 1 0.0 0.2 0.0 0.1 0.1 - 0.2 0.0 0.0 - - - 0.2 0.0 0.1 - - 0.14 0.14 0.14 0.2 0.15
on 18 66 41 89 40 0.1 14 00 92 0.05 0.05 0.05 45 18 40 0.0 0.1 0 0 0 95 1
Correl 21 2 2 2 69 89
ation
Sig. 0.9 0.2 0.8 0.4 0.5 0.5 0.3 1.0 0.6 0.81 0.81 0.81 0.2 0.9 0.5 0.7 0.4 0.53 0.53 0.53 0.1 0.50
(2- 37 31 56 00 35 92 38 00 83 7 7 7 73 37 35 60 00 5 5 5 82 3
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 3O 30 30 30 30 30 30
A02 Pears 0.0 1 0.2 0.0 .56 .52 0.2 0.4 .56 .49 .524 .524 .524 .43 0.2 0.3 0.3 0.3 .716 .716 .716 0.0 .674
on 18 66 41 7** 4* 59 11 7** 8* * * * 7* 14 32 11 78 ** ** ** 92 **
Correl
ation
Sig. 0.9 0.2 0.8 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.01 0.01 0.01 0.0 0.3 0.1 0.1 0.0 0.00 0.00 0.00 0.6 0.00
(2- 37 31 56 06 12 45 58 06 18 2 2 2 42 38 31 60 83 0 0 0 83 1
tailed)
N 30 30 30 30 30 3 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A03 Pears 0.2 0.2 1 .48 0.3 0.2 0.1 0.2 0.1 0.3 - - - 0.2 0.0 0.2 0.0 0.3 0.21 0.21 0.21 - 0.26
on 66 66 2* 25 11 58 66 08 28 0.01 0.01 0.01 31 41 11 59 25 1 1 1 0.1 4
Correl 0 0 0 38
ation
Sig. 0.2 0.2 0.0 0.1 0.3 0.4 0.2 0.6 0.1 0.96 0.96 0.96 0.3 0.8 0.3 0.7 0.1 0.34 0.34 0.34 0.5 0.23
(2- 31 31 23 39 47 81 31 31 36 5 5 5 02 56 47 93 39 7 7 7 41 5
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A04 Pears 0.1 .56 0.3 - 1 .64 0.3 .56 .63 .48 .647 .647 .647 0.2 0.3 .46 0.3 .45 .832 .832 .832 0.2 .802
on 89 7** 25 0.1 7** 65 7** 6** 8* ** ** ** 77 78 2* 65 5* ** ** ** 93 **
Correl 08
ation
Sig. 0.4 0.0 0.1 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.1 0.00
(2- 00 06 39 31 01 95 06 01 21 1 1 1 11 83 30 95 34 0 0 0 86 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A05 Pears 0.1 .52 0.2 0.2 .64 1 .54 .52 .83 .82 .624 .624 .624 0.3 .52 .81 .76 .46 .812 .812 .812 .62 .876
on 40 4* 11 11 7** 0** 4* 2** 1** ** ** ** 16 4* 2** 0** 2* ** ** ** 3** **
Correl
ation
89
Sig. 0.5 0.0 0.3 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 35 12 47 47 01 09 12 00 00 2 2 2 52 12 00 00 30 0 0 0 02 0
tailed)
N 30 30 30 30 3 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
30
A06 Pears - 0.2 0.1 0.1 0.3 .54 1 0.2 0.3 0.3 0.35 0.35 0.35 0.2 .44 .54 .65 .54 .540 .540 .540 0.1 .573
on 0.1 59 58 58 65 0** 59 65 56 4 4 4 03 9* 0** 0** 8** ** ** ** 60 **
Correl 21
ation
Sig. 0.5 0.2 0.4 0.4 0.0 0.0 0.2 0.0 0.1 0.10 0.10 0.10 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.4 0.00
(2- 92 45 81 81 95 09 45 95 04 6 6 6 66 36 09 01 08 9 9 9 76 5
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A07 Pears 0.2 0.4 0.2 0.0 .56 .52 0.2 1 .56 .49 .524 .524 .524 0.2 0.4 0.3 .50 0.3 .524 .524 .524 0.2 .598
on 14 11 66 41 7** 4* 59 7** 8* * * * 45 11 32 0* 78 * * * 95 **
Correl
ation
Sig. 0.3 0.0 0.2 0.8 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.01 0.01 0.01 0.2 0.0 0.1 0.0 0.0 0.01 0.01 0.01 0.1 0.00
(2- 38 58 31 56 06 12 45 06 18 2 2 2 73 58 31 18 83 2 2 2 82 3
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A08 Pears 0.0 .56 0.1 0.1 .63 .83 0.3 .56 1 .68 .832 .832 .832 .46 .56 .64 .73 .45 .832 .832 .832 .48 .884
on 00 7** 08 08 6** 2** 65 7** 3** ** ** ** 2* 7** 7** 0** 5* ** ** ** 8* **
Correl
ation
Sig. 1.0 0.0 0.6 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 00 06 31 31 01 00 95 06 00 0 0 0 30 06 01 00 34 0 0 0 21 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A09 Pears 0.0 .49 0.3 0.3 .48 .82 0.3 .49 .68 1 .424 .424 .424 0.3 0.2 .82 .62 .48 .623 .623 .623 .58 .694
on 92 8* 28 28 8* 1** 56 8* 3** * * * 70 95 1** 4** 8* ** ** ** 1** **
Correl
ation
Sig. 0.6 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.04 0.04 0.04 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 83 18 36 36 21 00 04 18 00 9 9 9 90 82 00 02 21 2 2 2 05 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
90
A10 Pears - .52 - - .64 .62 0.3 .52 .83 .42 1 1.00 1.00 .50 .52 .43 .57 0.2 .812 .812 .812 .42 .848
on 0.0 4* 0.0 0.2 7** 4** 54 4* 2** 4* 0** 0** 4* 4* 6* 4** 77 ** ** ** 4* **
Correl 52 10 31
ation
Sig. 0.8 0.0 0.9 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 17 12 65 02 01 02 06 12 00 49 0 0 17 12 43 05 11 0 0 0 49 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A11 Pears - .52 - - .64 .62 0.3 .52 .83 .42 1.00 1 1.00 .50 .52 .43 .57 0.2 .812 .812 .812 .42 .848
on 0.0 4* 0.0 0.2 7** 4** 54 4* 2** 4* 0** 0** 4* 4* 6* 4** 77 ** ** ** 4* **
Correl 52 10 31
ation
Sig. 0.8 0.0 0.9 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 17 12 65 02 01 02 06 12 00 49 0 0 17 12 43 05 11 0 0 0 49 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A12 Pears - .52 - - .64 .62 0.3 .52 .83 .42 1.00 1.00 1 .50 .52 .43 .57 0.2 .812 .812 .812 .42 .848
on 0.0 4* 0.0 0.2 7** 4** 54 4* 2** 4* 0** 0** 4* 4* 6* 4** 77 ** ** ** 4* **
Correl 52 10 31
ation
Sig. 0.8 0.0 0.9 0.3 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 17 12 65 02 01 02 06 12 00 49 0 0 17 12 43 05 11 0 0 0 49 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A13 Pears 0.2 .43 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 0.2 .46 0.3 .504 .504 .504 1 0.2 .50 0.3 0.0 .504 .504 .504 0.3 .549
on 45 7* 31 31 77 16 03 45 2* 70 * * * 45 4* 54 92 * * * 70 **
Correl
ation
Sig. 0.2 0.0 0.3 0.3 0.2 0.1 0.3 0.2 0.0 0.0 0.01 0.01 0.01 0.2 0.0 0.1 0.6 0.01 0.01 0.01 0.0 0.00
(2- 73 42 02 02 11 52 66 73 30 90 7 7 7 73 17 06 82 7 7 7 90 8
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A14 Pears 0.0 0.2 0.0 - 0.3 .52 .44 0.4 .56 0.2 .524 .524 .524 0.2 1 0.3 .50 0.1 .524 .524 .524 0.0 .551
on 18 14 41 0.1 78 4* 9* 11 7** 95 * * * 45 32 0* 89 * * * 92 **
Correl 84
ation
Sig. 0.9 0.3 0.8 0.4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.01 0.01 0.01 0.2 0.1 0.0 0.4 0.01 0.01 0.01 0.6 0.00
(2- 37 38 56 11 83 12 36 58 06 82 2 2 2 73 31 18 00 2 2 2 83 8
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
91
A15 Pears 0.1 0.3 0.2 .43 .46 .81 .54 0.3 .64 .82 .436 .436 .436 .50 0.3 1 .76 .46 .624 .624 .624 .62 .718
on 40 32 11 1* 2* 2** 0** 32 7** 1** * * * 4* 32 0** 2* ** ** ** 3** **
Correl
ation
Sig. 0.5 0.1 0.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.04 0.04 0.04 0.0 0.1 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 35 31 47 45 30 00 09 31 01 00 3 3 3 17 31 00 30 2 2 2 02 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A16 Pears - 0.3 0.0 0.2 0.3 .76 .65 .50 .73 .62 .574 .574 .574 0.3 .50 .76 1 0.3 .574 .574 .574 .42 .697
on 0.0 11 59 77 65 0** 0** 0* 0** 4** ** ** ** 54 0* 0** 65 ** ** ** 8* **
Correl 69
ation
Sig. 0.7 0.1 0.7 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.1 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 60 60 93 12 95 00 01 18 00 02 5 5 5 06 18 00 95 5 5 5 47 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A17 Pears - 0.3 0.3 0.3 .45 .46 .54 0.3 .45 .48 0.27 0.27 0.27 0.0 0.1 .46 0.3 1 .462 .462 .462 0.0 .509
on 0.1 78 25 25 5* 2* 8** 78 5* 8* 7 7 7 92 89 2* 65 * * * 98 *
Correl 89
ation
Sig. 0.4 0.0 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.21 0.21 0.21 0.6 0.4 0.0 0.0 0.03 0.03 0.03 0.6 0.01
(2- 00 83 39 39 34 30 08 83 34 21 1 1 1 82 00 30 95 0 0 0 66 6
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A18 Pears 0.1 .71 0.2 - .83 .81 .54 .52 .83 .62 .812 .812 .812 .50 .52 .62 .57 .46 1 1.00 1.00 .42 .969
on 40 6** 11 0.0 2** 2** 0** 4* 2** 3** ** ** ** 4* 4* 4** 4** 2* 0** 0** 4* **
Correl 10
ation
Sig. 0.5 0.0 0.3 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 35 00 47 65 00 00 09 12 00 02 0 0 0 17 12 02 05 30 0 0 49 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A19 Pears 0.1 .71 0.2 - .83 .81 .54 .52 .83 .62 .812 .812 .812 .50 .52 .62 .57 .46 1.00 1 1.00 .42 .969
on 40 6** 11 0.0 2** 2** 0** 4* 2** 3** ** ** ** 4* 4* 4** 4** 2* 0** 0** 4* **
Correl 10
ation
Sig. 0.5 0.0 0.3 0.9 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.0 0.00
(2- 35 00 47 65 00 00 09 12 00 02 0 0 0 17 12 02 05 30 0 0 49 0
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
92
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
A20 Pears 0.2 0.0 - 0.0 0.2 .62 0.1 0.2 .48 .58 .424 .424 .424 0.3 0.0 .62 .42 0.0 .424 .424 .424 1 .507
on 95 92 0.1 95 93 3** 60 95 8* 1** * * * 70 92 3** 8* 98 * * * *
Correl 38
ation
Sig. 0.1 0.6 0.5 0.6 0.1 0.0 0.4 0.1 0.0 0.0 0.04 0.04 0.04 0.0 0.6 0.0 0.0 0.6 0.04 0.04 0.04 0.01
(2- 82 83 41 73 86 02 76 82 21 05 9 9 9 90 83 02 47 66 9 9 9 6
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOT Pears 0.1 .67 0.2 0.0 .80 .87 .57 .59 .88 .69 .848 .848 .848 .54 .55 .71 .69 .50 .969 .969 .969 .50 1
AL on 51 4** 64 78 2** 6** 3** 8** 4** 4** ** ** ** 9** 1** 8** 7** 9* ** ** ** 7*
Correl
ation
Sig. 0.5 0.0 0.2 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.0
(2- 03 01 35 30 00 00 05 03 00 00 0 0 0 08 08 00 00 16 0 0 0 16
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Hasil pengamatan pada rTabel didapakan nilai dari sample (N) = 30 sebesar >0,36. Sehingga mendapatkan hasil uji validitas bahwa A1,A3 dan
A4 nilai (rHitung)< daripada (rTabel)maka tidak valid dan A2,A5,A6,A7,A8,A9,A10,A11,A12,A13,A14,A15,A16,A17,A18,A29,A20
menghasilkan nilai (rHitung) > daripada (rTabel). Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument dalam penelitan ini 17 pertanyaan valid dan 3
tidak valid.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.935 20
93
Dikatakan reliable jika nilai Cronbach alpha >0.6. Sehingga dapat disimpulkan nilai Cronbach’s Alfa yang di dapat yaitu 0.935> 0.6 maka
instrument dalam penelitian ini Reliable.
94
Pre Test
NO. nama jenis umur kelas A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 TOTAL
inisial kelamin 4
1 Z P 9 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10
2 A L 10 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 11
3 A L 10 4 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11
4 A L 9 4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 12
5 A L 10 4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 12
6 N P 9 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 11
7 T L 9 4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13
8 N L 9 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12
9 P L 9 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12
10 D P 10 4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 13
11 B P 9 4 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 12
12 R P 10 4 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13
13 V P 10 4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
14 D P 10 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 9
15 Z P 9 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 10
16 O P 10 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 10
17 N P 10 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 11
18 A L 10 4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
19 I L 10 4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14
20 Y L 10 4 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 10
21 R L 10 4 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11
22 M L 10 4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 12
23 A L 9 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10
24 M L 10 4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 11
25 A L 9 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 9
95
26 P L 9 4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 12
27 A P 10 4 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11
28 F L 9 4 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 11
29 S P 10 4 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 11
30 A L 9 4 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 9
31 A L 9 4 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10
32 N P 10 5 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11
33 Z L 11 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
34 A P 10 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 10
35 A P 10 5 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 11
36 T L 11 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 9
37 A L 11 5 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13
38 F P 10 5 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
39 I P 11 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10
40 F P 11 5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 12
41 R L 10 5 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7
42 A P 11 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12
43 F P 11 5 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 10
44 A P 11 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11
45 M L 10 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11
46 R L 10 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11
47 M L 10 5 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9
48 D L 11 5 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13
49 A P 10 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 10
50 S P 11 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
51 E P 10 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
52 A P 11 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 8
53 A L 11 5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 10
54 E P 11 5 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 9
96
55 F P 10 5 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 10
56 R L 10 5 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 10
57 H P 10 5 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 11
58 M P 10 5 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 9
59 M L 10 5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 11
60 R L 11 5 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 11
Post Test
A1 A2 A3 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A19 TOTAL Selisih
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 3
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 3
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 2
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 0
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13 2
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 2
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 2
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 3
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 13 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 12 3
97
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 3
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 2
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 14 0
1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 11 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 13 2
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 13 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 4
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 3
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 3
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 13 1
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 2
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 2
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 2
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 11 2
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 12 2
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11 0
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 13 2
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 2
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14 5
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 4
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 2
98
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13 1
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 10 3
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 12 2
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 3
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 1
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13 2
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 10 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 2
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 3
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 13 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 12 0
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 10 2
1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 11 1
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 4
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 3
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 13 3
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 12 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 4
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 13 2
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 11 0
99
100
101
OUTPUT
1. Analisa Univariat
Statistics
jeniskelamin umur kelas
N Valid 60 60 60
Missing 0 0 0
Mean 10.00 4.48
Std. Error of Mean .089 .065
Median 10.00 4.00
Mode 10 4
Std. Deviation .689 .504
Variance .475 .254
Range 2 1
Minimum 9 4
Maximum 11 5
Sum 600 269
jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid L 31 51.7 51.7 51.7
P 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 9 14 23.3 23.3 23.3
10 32 53.3 53.3 76.7
11 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
102
kelas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 31 51.7 51.7 51.7
5 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
103
2. Analisa Univariat
Descriptives
Statistic Std. Error
pre test pengetahuan Mean 10.97 .189
95% Confidence Interval for Lower Bound 10.59
Mean Upper Bound 11.34
5% Trimmed Mean 10.96
Median 11.00
Variance 2.134
Std. Deviation 1.461
Minimum 7
Maximum 14
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness -.075 .309
Kurtosis .117 .608
post test pengetahuan Mean 12.95 .189
95% Confidence Interval for Lower Bound 12.57
Mean Upper Bound 13.33
5% Trimmed Mean 12.94
Median 13.00
Variance 2.150
Std. Deviation 1.466
Minimum 10
Maximum 16
Range 6
Interquartile Range 2
Skewness .056 .309
Kurtosis .134 .608
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pre test pengetahuan .142 60 .004 .957 60 .032
post test pengetahuan .203 60 .000 .931 60 .002
a. Lilliefors Significance Correction
104
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
post test pengetahuan - pre Negative Ranks 0a .00 .00
test pengetahuan Positive Ranks 53b 27.00 1431.00
Ties 7c
Total 60
a. post test pengetahuan < pre test pengetahuan
b. post test pengetahuan > pre test pengetahuan
c. post test pengetahuan = pre test pengetahuan
Test Statisticsa
post test
pengetahuan -
pre test
pengetahuan
Z -6.414b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122