Anda di halaman 1dari 22

K O N E K S I A N T A R M A T E R I

M O D U L 3 . 3

PENGELOLAAN
PROGRAM YANG
BERDAMPAK POSITIF
PADA MURID
SYAIPUL BAHRI,S.Pd CGP.Akt 8 Kep. Meranti

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat melakukan koneksi
antarmateri yang telah
dipelajari dari modul-modul
sebelumnya untuk membuat
sintesa pemahaman tentang
program sekolah yang
berdampak pada murid.
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
1.Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?
Perasaan saya sangat puas dan bangga menjadi CGP dimana saya
mendapat kesempatan untuk mempelajari modul pamungkas yaitu modul 3.3
ini “pengelolaan program yang berdampak positif pada murid”. Saya merasa
tambah wawasan dan keilmuan dalam mewujudkan kepemimpinan murid
(student agency) dan membangun lingkungan yang menumbuhkan
kepemimpinan murid serta peran keterlibatan komunitas dalam membangun
student agency. Saya juga semakin paham Menyusun program/kegiatan
skeolah yang berpihak pada murid dan tentunya membangun student agency.
Pada dasarnya murid memiliki potensi yang dapat kita gali dengan
menampung ide dan gagasan yang keluar dari suara mereka, walaupun suara
itu berupa gagasan yang mungkin dianggap remeh tetapi dibalik hal tersebut
dapat menjadikan kekuatan yang mengubah sesuatu menjadi lebih baik.
Sebelum mempelajari modul ini saya merasa bahwa dalam menyusun
program/kegiatan sekolah tidak perlu melibatkan murid, akan terapi setelah
mempelajari modul 3.3 ini peran murid sebagai student agency justru
menjadikan suara, pilhan dan kepemilikan murid tumbuh dengan baik
sehingga murid lebih bertanggung jawab dengan program sekolah.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
Filosofi Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam
mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara
sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung
pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai
dengan kodratnya. Merdeka belajar merupakan tujuannya, menjadikan
murid sebagai subyek pembelajaran bukan sebagai obyek
pembelajaran, karena sejatinya murid memiliki kemampuan atau
kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar
mereka sendiri. Guru seyogyannya menumbuhkan kepemimpinan murid,
sehingga murid memiliki suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan
(ownership) dalam proses pembeajarannya sendiri. Kita sebagai guru
harus menfasilitasi murid dengan membangun lingkungan yang dapat
menumbuhkan kepemimpinan murid. Melalui student agency ini maka
akan mewujudkan profil pelajar Pancasila. Peran keterlibatan komunitas
juga haarus dibangun agar dapat menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid di sekolah.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


Guru dalam merencanakan suatu program/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid
hendaknya memenuhi tahapan 5D/ BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali
mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi) sehingga program yang terwujud akan
lebih tearah dan tertata. Konsep BAGJA hadir sebagai model manajemen perubahan
yang membantu mewujudkan murid merdeka belajar di sekolah. Konsep ini juga dikenal
dengan strategi 5D yaitu Define, Discovery, Dream, Design and Destiny. Define diartikan
pentingnya menentukan suatu arah dan tujuan dari program yang akan dilaksanakan.
Hal ini dapat dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan utama yang dibuat untuk
mengarahkan kepada penelusuran hal-hal yang akan dilakukan. Discovery diartikan
sebagai cara untuk menemukan potensi terbaik yang dimiliki atau dikenal dengan tahap
pencarian jati diri. Dapat dilakukan dengan mengambil pelajaran pada peristiwa yang
terjadi sebelumnya. Dream diartikan dengan harapan, mimpi dan segala hal yang
mungkin menjadi cita-cita bersama melalui program yang direncanakan. Tentunya
mimpi ini dapat dicapai jika ada kolaborasi dan dukungan dari seluruh warga sekolah
serta stakeholder yang ada. Design merupakan rancangan langkah strategi untuk
melaksanakan program. Strategi yang efektif diperlukan untuk mencapai visi misi. Hal ini
dapat dikembangkan ke hal-hal positif yang menjadikan murid merasa aman, nyaman
dan bahagia. Sehingga, diperlukan Destiny atau cara membangun budaya melalui
inovasi pembelajaran dan kreativitas yang tinggi dalam model pembelajaran.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


3. Apa keterkaitan yang dapat
Anda lihat antara Modul ini
dengan modul-modul
sebelumnya?
Keterkaitan yang dapat Saya
lihat antara Modul ini dengan
modul-modul sebelumnya
antara lain sbb:
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
1. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki
Hajar Dewantara
Berdasarkan pada filosofi KHD bahwa Pendidikan
adalah proses menuntun tumbuhnya kodrat murid
melalui penumbuhan murid merdeka, maka
sebagai pemimpin pembelajaran, pengelolaan
program yang berdampak pada murid hendaknya
bertujuan untuk merawat dan menuntun
tumbuhnya kodrat murid dengan merdeka belajar.
Potensi dan suara murid dapat tergali dengan baik
sehingga menumbuhkan rasa
memiliki/kepemilikan yang tinggi dalam diri murid.
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
2. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Pemanfaatan komunitas belajar praktisi hendaknya selalu
bergerak dan menggerakkan semua komponen
Pendidikan untuk selalu aktif berpatisipasi dalam
menunjang program sekolah/kegiatan sekolah yang
berpihak pada murid. Komunitas juga terlibat aktif dalam
membangun lingkungan yang menunjang program
sekolah/kegiatan sekolah yang berpihak pada murid.
Dalam hal ini sebagai guru penggerak harus terus
menggerakkan komunitas yang selalu menumbuhkan
lingkungan yang arif bijaksana dan menggali potensi
murid sehingga tumbuh menjadi student agency yang
memiliki poin-poin komponen profil pelajar Pancasila.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


3. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak
Sesuai dengan visi guru penggerak,
maka pemimpin pembelajaran harus
dapat menciptakan lingkungan belajar
yang berpihak pada murid dan
menjalankan rencana program sekolah
dengan dukungan para pemangku
kepentingan (stake holder) dalam
mendukung ekosistem pembelajaran
yang berpihak pada murid.
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
4. Modul 1.4 Budaya Positif
Pengelolaan program yang berpihak
pada murid diharapkan dapat
memberikan dampak positif dengan
terwujudnya budaya positif di
lingkungan sekolah. Budaya positif
ini akan memberi dampak positif
pula bagi sekolah dan murid agar
tumbuh kembang sesuai kodratnya.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


5. Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar
Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Penyusunan dan pengelolaan program/
kegiatan sekolah yang berpihak pada
murid sesuai dengan pemetaan kebutuhan
belajar murid seperti kesiapan belajar
murid, minat belajar dan profil belajar
murid. Pemenuhan kebutuhan belajar
murid ini akan menjadikan murid menjadi
profil pelajar Pancasila.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


6. Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Penyusunan dan pengelolaan program/kegiatan
sekolah yang tentunya berpihak pada murid harus
mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional
yang mewujudkan keterampilan sosial emosiaonal
siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat
sepenuhnya mengembalikan kesadaran penuh
(mindfullness) murid. Agar dalam melaksanakan
program sekolah, murid dapat merasa tenang, fokus,
berempati, termotivasi dan memiliki sikap tanggung
jawab dalam menyuarakan suara, pilihan dan
kepemilikan program.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


7. Modul 2.3 Coaching
Coaching merupakan langkah yang sangat
mendukung dalam menggali
potensi/ide/gagasan murid, hal ini dikarenakan
melalui coaching maka dapat melejitkan kinerja
murid untuk menemukan sendiri solusi atas
permasalahan yang dihadapi ketika
melaksanakan program sekolah yang
berdampak pada murid. Dampak coaching
adalah muncul tiga aspek student agency yaitu
suara, pilihan dan kepemilikan program oleh
murid.
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
7. Modul 2.3 Coaching
8. Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin
Pembelajaran
Dalam penyusunan dan pengelolaan program sekolah maka
melalui tahapan BAGJA, dimana dalam setiap langkahnya harus
ada kemampuan dalam pengambilan keputusan yang universal
dan berpihak pada murid. Pemimpin pembelajaran sebagai agen
perubahan, harus mengambil keputusan yang bertanggung
jawab yaitu keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien
terkait rancangan program yang ingin dilakukan, tentunya
keputusan tersebut telah harus memperhatikan 3 prinsip berfikir,
4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah
pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri,
keselamatan dan kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang
terlibat.
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
9. Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumber Daya
Pengelolaan program yang akan dirancang
selalu berprinsip pada kebermanfaatanya
yaitu mewujudkan pembelajaran yang
berpihak pada murid. Pengelolaan program
ini harus didukung oleh identifikasi aset/
modal yang dimiliki oleh sekolah. Sehingga
pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya
menjadi prioritas yang perlu diperhatikan oleh
seluruh stakeholder yang ada.
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
Berdasarkan materi dalam modul 3.3 yang telah saya
pelajari, kemudian saya kaitkan dengan modul lain
sebelumnya, maka sangatlah besar peran guru
penggerak untuk senantiasa tergerak, bergerak dan
menggerakkan komunitas praktisi sekolah dalam
mengembangkan sebuah program yang berpihak
dan berdampak pada murid. Guru penggerak juga
harus senantiasa meningkatkan kualitas belajar
murid melalui pengelolaan program yang berdampak
pada murid agar tumbuh sikap mandiri, reflektif,
kolaboratif, inovatif menuju murid merdeka belajar
dan berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


Setelah melihat keterkaitan antara modul
ini dengan modul-modul lainnya
jelaskanlah perspektif Anda tentang
program yang berdampak positif pada
murid. Bagaimana seharusnya program-
program atau kegiatan sekolah harus
direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi agar program-program
tersebut dapat berdampak positif pada
murid?
Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com
Setelah melihat keterkaitan antara modul dalam
CGP ini hingga terakhir adalah modul 3.3 ini, maka
terbersit dalam diri saya selaku CGP bahwa semua
modul terangkai dengan baik dan tujuan akhirnya
adalah CGP lebih matang dalam menjadi agen
perubahan dalam memberikan arah terwujudnya
visi Pendidikan Indonesia sesuai dengan yang
diamanatkan Ki Hajar Dewantara yang tersurat
dalam filosofinya. CGP harus mampu Menyusun dan
merancang program yang berdampak positif dan
berpihak pada murid. CGP berperan penting dalam
menumbuhkan student agency di sekolah.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


Dalam praktiknya, guru melibatkan murid dalam penyusunan program melalui tahapan
BAGJA, pelaksanaanya melibatkan murid dan dievaluasi melalui 9 langkah pengujian
dalam pengambilan keputusan. Guru, komunitas dan murid juga membangun
lingkungan yang dapat mewujudkan student agency di sekolah. Dalam aksi nyata saya
nanti maka kedepan saya akan membuat program Litnum Mewah “Literasi dan Numerasi
Menuju Siswa Hebat di SDN 14 Bandul” mengingat asset/kekuatan sekolah yang sangat
mendukung program ini. Program Litnum dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 08.00 –
09.00 WIB di ikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Setiap murid dari kelas 1-6
wajib membuat karya tulisan dan poster yang akan diunggah di di facebook sekolah.
Sebelum diunggah masing-masing karya harus melalui tim editor terlebih dahulu, dalam
program ini murid kelas 6 sebagai tim literasi SD N 14 Bandul. Setelah tahap editing selesai
maka karya murid diunggah oleh admin ke facebook sekolah. Guru pembimbing
melakukan pengecekan dan memberi nilai karya murid. Wali murid dan murid lain juga
dapat memberi umpan balik karya melalui facebook dan memberi saran/ide/masukan
terhadap karya. Tujuan program ini adalah meningkatkan kemampuan literasi dan
numerasi murid baik literasi tulis maupun literasi digital serta Numerasi program ini
dapat menjadi branding sekolah literasi dan Numerasi digital SD N 14 Bandul. Program ini
dipilih dilatarbelakangi oleh rendahnya kemamuan literasi dan Numerasi murid SD N 14
Bandul berdasarkan data rapor Pendidikan sekolah. Hal ini menjadikan kami memilih
program ini guna meningkatkan kemampuan literasi dan Numerasi murid.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
Implementasi dalam konteks CGP saya merasa mudah
mengimplemantasikan setiap modul dalam CGP ini dikarenakan
penyajian materi disajikan secara komprehensif. Saya kadang bertanya
dalam benak saya di setiap modul saya juga menuliskannya dalam
tahap elaborasi pemahaman pertanyaan kritis saya dan saya
memahami Kembali modul serta menggali lebih jauh materi yang masih
menimbulkan pertanyaan bagi saya. Saya juga selalu mengolah materi
yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan
(insight) baru di setiap modul. Dalam penyusunan program sekolah
saya selalu menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal
CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah) di area SD N 14 Bandul. Jika
muncul tantangan saya juga memunculkan alternatif solusi terhadap
tantangan yang diidentifikasi. Tak lupa saya juga melibatkan pemangku
kepentingan dalam menghadirkan solusi akan tantangan yang saya
hadapi.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


Membuat keterhubungan
Pengalaman masa lalu yang membuat saya belum menjadi sosok guru
sepenuhnya, membuat saya terus belajar dan terus belajar. Justru dari masa lalu
saya belajar dan mneggali potensi diri untuk menjadikan masa depan yang up to
date sesuai perkembangan kurikulum yang ada. Yang tadinya saya menyajikan
pembelajaran konvensional, sekarang setelah menjadi CGP yang akan menjadi
GP, saya semakin banyak wawasan dan insight baru untuk menjadi agen
perubahan membawa kemajuan kea rah yang lebih baik. Tentunya keterkaitan
seluruh modul akan saya implementasikan di masa kini dan yang akan dating.
Melalui penyusunan program yang berpihak dan berdampak bagi murid, maka
saya akan membentuk student agency yang akan tumbuh sesuai kodratnya.
Segala konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah saya
pelajari akan saya terapkan di sekolah secara konsisten dan amanah, segala
aksi nyata yang saya lakukan ini juga masih berjalan dan membawa kemajuan
sekolah tentunya. Kepercayaan wali murid dan masyarakat meningkat. Saya
juga selalu mengupgrade diri untuk selalu menggali informasi yang didapat dari
orang atau sosok inspiratif, atau sumber lain di luar bahan ajar PGP setiap
mempelajari modul di CGP ini.

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com


SYAIPUL BAHRI,S.Pd CGP.Akt 8 Kep. Meranti

Kang Ipul Tengku Bahri kang Ipul Official www.kangipulguruzamannowblogspot.com

Anda mungkin juga menyukai