Catatan TA
Catatan TA
Introduction
● Dalam praktek, aset unik itu tetap.
○ Misalnya telkomsel yang kebanyakan memiliki aset tidak berwujud seperti jaringan dan
dimasukkan ke dalam aset tetap. Untuk tower itu bukan milik mereka.
● Yang menjadi permasalahan dalam aset tetap adalah → nilainya berapa?
○ Biasanya ribet untuk menentukan nilainya
○ Segala sesuatu yang dicatat dalam akuntansi itu pasti selalu ada nilai uangnya.
● Apa kriteria aset tsb agar dimasukkan ke aset tetap?
○ Contohnya, printer bisa masuk ke aset tetap? Misalnya BCA beli printer, itu lihat dari sisi
material dan non material assetnya.
● Pengertian terkait material dan tidak material itu lihat lagi ke assetnya
○ Bisa menjadi aset tetap apabila digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan tsb
(core business)
● Aset tetap memiliki ciri-ciri
○ Digunakan untuk kegiatan operasional, tapi tidak harus untuk menghasilkan uang
■ BCA punya mesin ATM → ini aset tetapnya
■ Jika ada mesin, tapi teknologi dari mesin tsb udah ketinggalan dan tidak efisien .
produktivitasnya menurun. Akhirnya kita beli mesin baru, yang lama tidak
digunakan. Waktu mesin lama dipake bisa diblg aset tetap, tapi kalau ga dipake?
● Mesin lama ini masih ada nilai bukunya, dan bingung masu dimasukkan
ke akun apa karena penggunaannya sudah tergeser mesin yang baru)
maka bisa dicatat sebagai aset lain-lain. → ini kerennya orang
accounting yang punya akun lain-lain untuk menampung nilai aset yang
kecil-kecil, padahal di dalamnya itu ada banyak.
● Kita ga bisa bilang disposal aset tsb karena belum ada decision untuk
membuang aset tersebut.
● Kenapa tidak dibiarkan saja sbg aset tetap dan harus direklasifikasi?
○ Karena akan ada depresiasi yang bisa semakin merugikan kita
○ Kalau jadi manager di bagian tsb, kita akan keberatan ketika
mesin tsb tidak dipindahkan. Alasannya berdampak pada kinerja
perusahaan, di mana diukur dengan rasio ROA → kalau ROA
rendah itu menandakan kinerja yang buruk, artinya aset tetap
yang banyak namun menghasilkan revenue yang sedikit.
● Ada case di mana sebuah RS yang terus menerus rugi karena ada
permainan di dalamnya → dikasih 2 alaternatif di mana setor modal lagi
agar RS tsb menjadi lebih bagus, atau pilihan keduanya ditutup lalu ganti
jadi klinik → biasanya dipilih opsi 2 karena mungkin hasilnya lebih
profitable.
● Aset tetap itu harus produktif → digunakan untuk kegiatan operasi.
○ Aset tetap bisa berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible)
○ Harus material (ada nilainya) → hal ini sering dilupakan
○ Umurnya lama (lebih dari 1 tahun)
● Jadi kalau tadi contohnya printer, itu bisa dibilang sebagai aset tetap dan bukan aset tetap.
Tergantung lagi dari sisi jawabannya, karena keduanya bisa aja. Kalau dianggap bukan aset tetap
itu karena nilainya tidak material
● Jangan selalu menilai material dari perusahaannya (antara skala besar atau skala kecil)
○ Pemikiran yang salah ⇒ bagi BCA, 10 juta itu ga material.
● Tiap perusahaan itu hrs menentukan nilai materialitas. Mungkin iya perusahaan besar menentukan
nilai materialitas lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil
○ Printer ada yang harganya murah yaitu Rp500rb.
○ Tapi ingat, ada konsekuensi kalau menganggap suatu aset sbg aset tetap yaitu harus di
depresiasi serta setiap asset tetap dikasih barcode, control (saat dia pindah2),
○ Bahkan ada perusahaan yang menganggap kalkulator seharga 70k dianggap sbg aset
tetap, dan didepresiasikan 4 tahun → sebulannya seribuan.
○ Hal ini kan akan merepotkan bagi karyawannya, krn harus mencatat transaksi depresiasi
tiap periode yang kecil banget angkanya ⇒ ini cost dan benefitnya ga sesuai, bahkan
lebih besar costnya
○ Tapi bisa aja ada pemikiran kalau kalkulator tsb kalau tdk dianggap sbg aset tetap maka
tiap tahun dianggap habis terus dong.
○ Walalupun bukan aset tetap, tp selama itu bertahan lama (aset yang tidak masuk kriteria
aset tetap) maka aset tetap dicatat → dicatatnya tidak harus disusutkan (depresiasi). Jadi
dicatat aja secara terpisah kalau ada 10 kalkulator. Tapi ga dicatat di dalam buku kalau
ada 10 kalkulator tsb
Accounting Objectives
1. Accounting dan reporting kepada investors.
2. Accounting untuk penggunaan dan penurunan / deterioration .
3. Planning untuk perolehan dalam budget
4. Perpajakan
5. Informasi untuk regulated industries
Group Purchases
● Total biaya akuisisi harus dialokasikan ke masing-masing aset
○ Contoh tadi → harga sofa, harga kasur, harga bantal terpisah
● Metode yang biasa:
○ mendasarkan alokasi pada nilai pasar wajar relatif
Impairment of Value
● Perbedaan impairment dengan penyusutan:
○ Impairment penurunannya jauh dan berasumsi tidak bisa di-recovery
■ Contoh: banyak perusahaan yang diimpairment karena berpikir tidak akan bisa
recovery di masa Covid.
○ Penyusutan → pengalokasian nilai aset
● Long-term asset accounting seharusnya sama dengan accounting atas aset lainnya/ fair value
○ Cost dari Asset seharusnya diturunkan jika valuenya mengalami penurunan.
● SFAS No.121
○ Impairment terjadi saat carrying amount/ book value tidak recoverable
● Future cash flows < Book value
● Recognize loss jika book value tidak recoverable
○ Karena sudah yakin nilainya tidak akan balik, maka akui saja sekarang.
Jadi lihat lagi antara yang disewakan dan yang dipakai sendiri
● Kalau mall ⇒ ini jelas adalah investasi
INTINYA:
● Yang membedakan adalah tujuan awalnya
● Bisa diubah, apabila tujuannya juga berubah. Dan hal ini ada di minutes to meeting
○ Minutes of Meeting (MOM) adalah suatu catatan tertulis yang memaparkan secara rinci
dan jelas pembahasan suatu rapat atau konferensi. Sederhananya, MOM diartikan sebuah
catatan yang berisikan poin-poin penting hasil dari rapat. Poin-poin tersebut dapat berupa
topik, gagasan, dan kesimpulan.
Q: Sebagai perusahaan, dalam kondisi apa kita lebih baik mengakui aset tsb sebagai aset tetap atau
properti investasi?
A: Dengan memahami pola pikir itu, kita akan tau kalau ketemu perusahaan, dia melakukan fraudnya
dimana. Contohnya, kok org bisa tau kalau kecenderungan fraud itu menaikkan aset? apakah berlaku
untuk semua perusahaan?⇒ tdk, ada juga yang menurunkan asetnya.
Tapi secara general, perusahaan selalu menggelembungkan asset
Perusahaan dengan EBITDA ini memiliki asset tetap banyak (depre banyak banget). Kalau manajer
perusahaan kinerja bagus tapi kalau dikenakan depresiasi dan amortisasi bisa langsung minus maka
dampaknya orang tidak tertarik kerja disini. Contoh perusahaannya:
● Tambang batu bara
● Kontraktor tambang
● Perkebunan
Misalnya beli gudang dan niatnya utk dijual kalau harganya naik. tapi sambil menunggu naik, maka
gudang tsb akan digunakan utk operation. Maka ini dianggap sbg properti investasi
● Ingat tujuan awalnya
Ini yang sering menjadi masalah di audit dan sering dipermainkan
● Auditor juga ga bisa apa2, hanya bisa mengeluarkan surat bahwa manager bilangnya gudang
tersebut memang tidak ditujukan untuk dipakai.
PSAK 13 – Properti Investasi
Kamis, 12 Oktober 2023
Introduction:
● Masih menyambung dari minggu lalu tentang aset tetap → Dalam prakteknya, asset tetap otu
membingungkan, Sebagai contoh, perdebatan apakah printer sbg aset tetap? Ini tergantung
pemenuhan ciri-ciri aset tetap. (aset tetap boleh diakui jika mencakup semua ciri-cirinya)
Tujuan
● Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait.
● Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi.
Tambahan:
● Finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati.
● Operating lease tidak ada
Kalau properti dikuasai namun melalui operating lease, ini ga boleh diakui sbg properti investasi
Secara akuntansi, kalau 1 kategori asset, dia ga boleh menggunakan metode yg berbeda. misalnya pake
revaluasi, ya udh semuanya hrs pake revaluasi
Apa beda market value dan fair value?
● Market value ⇒ harga pasar
○ harga yg terbentuk di pasar dan blm tentu menunjukkan fair value. Bs aja ini dikarenakan
demand and supply sehingga tdk mencerminkan fair valuenya
● Fair value ⇒ nilai wajar
Perbedaan jelas antara keduanya terlihat di saham ⇒ makanya bs tau overvalue atau undervalue
● Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti investasi dan sebagian lain TIDAK
memenuhi kriteria properti investasi.
○ Jadi dalam properti investasi ada yang kita sewakan dan ada yang kita pakai
○ disini kita lihat apakah dia bs dipisahkan atau tdk
■ misalnya ada gedung itu terus dia punya 2 surat dan dokumen, dimana gedung
13a dipakai utk sewa dan gedung 13b dipakai sendiri
■ Ini dipisahkan sehingga 13a sbg properti investasi dan 13b menjadi aset tetap
○ Tapi kalau ceritanya itu dia ga dipisahkan, nah disini kita bs lihat mana yg lebih besar
proporsinya, yang paling besar adalah yg diakui.
■ mis. kaya mall ⇒ kalau seluruh ruang ruang booth itu disewakan, maka ini
properti investasi
■ tapi kalau mall ini lihat lagi ya, dia beli atau sewa
● Jika dua bagian tersebut:
○ Dapat dijual terpisah
■ Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan ⇒ Entitas mencatatnya secara
terpisah
○ Tidak dapat dijual terpisah
■ Properti adalah properti investasi hanya jika bagian yang bukan properti investasi
jumlahnya tidak signifikan
Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan oleh, induk atau anak perusahaan lain,
maka :
1. CONSOLIDATED: properti bukan properti investasi dalam laporan keuangan konsolidasi,
karena properti dimiliki sendiri dalam perspektif grup.
○ Kalau kasusnya yang sewa dan menyewakan adalah induk dan anak maka perlakuannya
adalah
● Lihat hubungan kepemilikannya, apakah konsolidasi (>20% dan signifikan)? Jika
hubungannya terpisah maka tidak masalah, kita lihat sebagai entitas terpisah.
● Beda kalau ia konsolidasi Nanti ada eliminasi yang bertujuan untuk “tau apakah
bisa menghasilkan profit atau tidak?”
● Jadi kalau induk dan anak sdh sepakat dianggap sbg satu kesatuan, maka sama
aja artinya itu dipakai sendiri, sehingga ga akan dianggap sbg properti investasi
⇒ INI KALAU CASE CONSOLIDATED
2. INDIVIDUAL: Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor mengakui sebagai
properti investasi dalam laporan keuangan individualnya.
Properti Investasi
● Tanah/ bangunan yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk
dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
● Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan. (Apabila
entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan
dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah
yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
○ kalau punya aset atau properti dan blm tau dari awal gunanya utk apa, ini harus masuk
ke properti investasi
● Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa pembiayaan) dan
disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
○ disini yg menyewakan asetnya itu hrs finance lease
○ tapi saat dia menyewakan kembali itu ga boleh finance lease, krn dia jadinya makelar
dong. karena kepemilikannya jadi ga di dia melainkan berpindah ke org lain
○ Jadi disini hrs sewa dari pemilik asli finance lease, dan kalau mau menyewakan lagi ke
org itu operating lease
○ INGAT DISINI LIHAT PENGUASAAN AKHIRNYA DI SIAPA
● Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu
atau lebih sewa operasi
● Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan digunakan sebagai
properti investasi.
○ Ini menjadi pertentangan, dan disini hrs dinilai dengan fair value
Pengukuran Awal
● Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
○ Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan property
investasi akan mengalir ke Entitas, dan
○ Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal
● Pengukuran saat pengakuan
○ Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk
dalam pengukuran awal tersebut.
● Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa pembiayaan mengacu pada
PSAK 30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
○ Nilai wajar properti, dan
■ ini yg sering dimainkan, krn nilai wajar properti itu kan bs ditentukan tergantung
dari si appraisalnya lagi, krn disini ada banyak pendekatan utk menilai nilai wajar
tsb
○ Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
■ nilai kini ⇒ kalau nyewa secara finance lease kan nantinya ada tuh bayar per
periode nya berapa, nanti ditarik present value nya baru dibandingkan dengan
nilai wajar properti.
■ Ini sulit si dimainkan
Salah konsep yg blg begitu pakai IFRS kita hrs pakai nilai wajar.
● IFRS itu blg boleh memilih
● Makanya waktu awal awal byk org yg menjadi appraisal
Entitas memilih model nilai wajar atau model biaya bagai kebijakan akuntansi dan menerapkan
kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya (dengan pengecualian).
1. Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban yang menghasilkan imbalan yang terkait
langsung dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset tertentu termasuk properti investasi
⇒ Pilih salah satu model untuk semua properti
● fair value itu kalau suatu aset, di pasaran ada harganya dan beberapa tahun ke depan lagi
masih ada harganya
2. Properti investasi yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal atas dasar berkelanjutan
⇒ Tidak ada pilihan, hanya cost model
cth: di jalan Gajah Mada, masih byk rumah rumah yg dibangun seolah olah rumahnya itu
menonjol banget ke pinggir jalan. Tapi, sejelek apapun, rumah tsb ga akan dirubuhkan rumahnya.
kalau rumah tsb adalah properti investasi karena disewakan
○ Peraturan pemerintah blg, rumah tsb kalau dirubuhkan ga dpt ijin lagi utk dibangun lagi.
pasti akan menjadi jalan
○ Jadi rumah tsb ke depannya ga ada fair valuenya lagi
Kalau suatu aset keberlanjutan, namun ga bs ditentukan fair valuenya, maka hrs pakai cost value
Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba
rugi pada periode terjadinya. rugi (penurunan nilai) atau ekuitas (surplus).
Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca. Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara
reguler
Semua perusahaan yg akan merger dan akuisisi baru nantinya akan dihitung nilai wajarnya
Pengungkapan
● Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi untuk:
○ penghasilan rental dari properti investasi;
○ beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang menghasilkan rental
○ beban operasi langsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan rental selama
periode tersebut; dan
○ perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi atas
penjualan properti investasi
● Eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau pembayaran
penghasilan dan hasil pelepasan;
● Kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mengembangkan properti investasi atau
untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.
Nilai Wajar
● Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir
periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
○ penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi
dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam
jumlah tercatat aset;
○ penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
○ aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok
aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki untuk dijual dan
pelepasan lain;
○ laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
○ perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
○ penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
○ transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
○ perubahan lain.
● Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara signifkan untuk tujuan
pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan rekonsiliasi antara penilaian
tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan
menunjukkan seeara terpisah jumlah agregat dari pengakuan kewajibansewayang telah
ditambahkan kembali, dan penyesuaian signijikan lain.
● Pengungkapan tambahan :
○ uraian mengenai properti investasi tersebut;
○ penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;
○ apabila mungkin, kisaranestimasidi mananilai wajar kemungkinan besar berada dan
○ untuk pelepasan properti .investasiyang tidak dicatat dengan nilai wajar:
■ fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang tidakdicatat
dengan nilai wajar;
■ jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan
■ jum/ah .Iaba ataurugi yang dlakui:
● Metode penyusutan yang digunakan;
● masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
● Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi rugi penurunan
nilai) pada awal danakhir.periode;
● Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan. akhir periode, yang menunjukkan:
○ Penambahan
○ Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha
○ Aset diklasifikasikan untuk dijual
○ Penyusutan
○ Penurunan nilai
○ Transfer ke klasifikasi lain
● Nilai wajar properti investasi dalam kasus dikecualikan
Consolidation
● The concept of control
○ Dlm peraturan itu harus > 50% baru bisa konsolidasi
○ Makanya org kalau buat perusahaan ga pernah buatnya 50-50, melainkan 50,1 – 49,9
Jadi memang harus ada majority di sini, untuk menghindari nantinya timbul masalah
dalam hal bagi hasil
● Discussed in more detail in Chapter 16
○ Dalam praktek seringkali timbul penyalahgunaan → inilah yang akan diperdebatkan yaitu
substance over form
○ Mis. kepemilikan sahamnya tinggi tapi dia tidak signifikan untuk hak suara. Nah ini
diperdebatkan dalam TA sebagai substance over form.
○ Contoh Warren Buffet yang investasi tidak begitu besar di perusahaan, paling 20% (udah
equity), tapi dia udah bisa ikut diskusi
■ Secara akuntansi, ada substance over form, dia diakui
■ Secara formal, dia tidak diakui. Yang menjadi masalah adalah kalau terjadi kasus
hukum, maka yang diakui adalah form, bukan substansi.
■ Kalau di OJK kan banyaknya orang hukum, dan disini mereka akan fokus di
formnya, buktinya. Sedangkan akuntansi sendiri mengakui substance over form.
⇒ ini yg hrs hati hati apalagi kalau sampai nantinya kena ke kasus hukum
● Yang banyak masalah itu kalau menggunakan cost method, metode ini boleh dipakai kalau fair
valuenya tidak ada.
● Market value biasanya hanya utk mutual fund karena mereka jelas ada market valuenya yang lain.
Held-to-Maturity
● Perusahaan bermaksud akan menahan securities sampai jatuh tempo
● Initial measurement sebesar cost
● Subsequent accounting, dinilai sebesar amortized cost
○ Waktu belajar obligasi, bunganya di present-valuenya → ini amortized cost
● Transfers, dibukukan berdasarkan fair value.
○ Trading, unrealized gains or loss pada tanggal transfer masuk IS.
■ Awalnya kita held to maturity, trs sekarang mau jadi trading
■ Artinya kan dia ini jadinya liquid, makanya masuk ke IS
○ Available-for-sale, unrealized gains or loss dilaporkan sebagai bagian comprehensive
income. (OCI)
■ Ini sebenarnya liquid, tapi ga seliquid trading. Di sini barangnya sudah tersedia,
tapi belum mau dijual karena belum mencapai titik keuntungan tertentu.
Makanya penjualannya menjadi lebih lama, ga secepet trading
● Kalau trading, untung sedikit aja dia mau langsung jual
● Akhirnya kalau untung atau rugi masuk ke OCI
● Problem - Criteria permit earnings management
○ Earning management terjadi karena yang menentukan di sini hanyalah niat
○ Apa beda income smoothing dengan earnings management?
■ Income smoothing pasti EM, tapi EM belum tentu income smoothing
■ Income smoothing ini lebih sempit, susah nyari datanya.
■ Earnings management sendiri bisa legal dan tidak → tergantung dengan
metodenya, apakah masih sesuai standar akuntansi atau engga?
● Income smoothing juga seperti itu.
● Kalau mencatat secara berlebihan atau ga mencatat hal-hal tertentu ga
boleh, tapi kalau mengganti metode penyusutan sekali aja boleh. Tapi
ingat laporan tahun lalu harus direstatement.
● Perusahaan mengganti metode penyusutan, maka selanjutnya harus
memenuhi prinsip konsistensi. Tapi kalau perusahaan terus menerus ganti
metode penyusutan, ini sus.
Intangibles
● Definition
● Classification by the APB
○ Identifiability
○ Manner of acquisition
○ Expected period of benefit
○ Separability
Classifications
Competitive advantage ⇒sekarang lebih unggul dari org lain tapi ga absolut, artinya org lain bs
mengejar keuntungan tsb
● Misalnya mengeluarkan 1 produk baru dan disini kompetitornya akan dengan mudah menirunya
● Jadi kalau udh seperti itu dia hrs kreatif lagi dan mengeluarkan sesuatu yg baru terus.
Absolute advantage ⇒ sampai kapanpun ga akan bs dikejar oleh orang lain
● Contoh: PLN, cuman dia yang bisa jual listrik ke masyarakat, perusahaan lain ga bs
Accounting Treatment
● Cost
● Subsequent amortization
○ Limited term of existence → umurnya bisa ditentukan ga? Kalau bisa yaudah disusutkan
aja sesuai umurnya.
○ No term of existence → Misal tidak ada umurnya yauda gausa tapi harus ada penilaian
setiap tahunnya.
● Factors to consider
Goodwill
Goodwill ditentukan nilai wajarnya dan di appraise, tapi nilainya ga disusutkan → Ini berlaku kalau
goodwill kita unlimited
Tapi kalau goodwillnya jelas punya umur hanya 5 tahun, ya sudah dikapitalisasi aja
Separability → kalau bisa terpisah dan diidentifikasi maka bisa dikapitalisasi
● The concept
○ Theoretical value
■ Ada pendapat dalam sebuah buku, goodwill itu susah untuk diakui sebagai aset
perusahaan sehingga saat ada goodwill maka langsung dihapus “direct write-off”
● Misal perusahaan merger dan harganya itu 100, tpi bayarnya 120, berarti
20 itu dicatat sbg goodwill. Pertanyaannya, apa manfaat 20 ini buat
bisnis ke depannya? Tidak ada.
■ Mungkin memang dia bilangnya ada prospek ke depannya yaitu 20. Tapi 20 ini
kan tidak bisa dipakai untuk operasi perusahaan dia ke depannya. Makanya
mending langsung dihapus saja.
■ Dalam prakteknya goodwill ini baru timbul karena adanya transaksi
penggabungan usaha yaitu merger dan akuisisi. Ga bs perusahaan asal asalan
menimbulkan goodwill
● Accounting
○ How to record?
○ How to amortize?
○ The cases for and against immediate write-off
Q: Seringkali orang mengabungkan antara pencatatan research dan development cost? (RnD Cost)
A: ⇒ karena mereka menyalahi teori, berpikir alasannya hanya konservatif
Org yg mengakui itu sbg asset tentunya lebih optimis krn dia berharap punya manfaat di masa mendatang
● mis. research and development, tapi ternyata development gagal total, sehingga development tsb
dicatat sbg expense. tapi scr kecenderungan perusahaan ga ada yg mau spt ini, karena nantinya
expense nya jadi besar sekali dan kinerjanya akan dinilai mjd ga bagus
● Bu Susi said, “Kalau mau kapitalisasi development ini banyak kriterianya.”
○ Ini tergantung, kalau kita melihat ke GAAP, dmn ada konsep mengakui R&D sebagai
satu kesatuan
sama seperti aset tetap yaitu punya kapal boat dan mesin nya ⇒ menurut GAAP ini satu kesatuan
dan menurut IFRS ini menjadi separable dan akhirnya R&D ini menjadi separable
kalau development itu gagal maka bs diakui sbg expense dan skrg itu boleh dipisahkan
● yg sering terjadi adalah perusahaan mau beli kapal, mis utk memasang kabel bawah tanah.
● Ada alat dan kapal nya, ada robot nya juga dan harga nya itu mahal. Kalau di GAAP ini ga boleh
dipisahkan karena nempel di kapal sehingga dianggap sbg satu kesatuan
● tapi kalau scr IFRS skrg itu jadinya terpisah, apalagi kalau masa manfaatnya berbeda maka ini
semakin hrs lagi dipisahkan, mirip yang speeboat dan mesin yang terpisah di.
Introduction
● The importance of long-term debt analysis
○ Bicara hutang, perusahaan pasti mau leveragenya rendah agar utangnya kecil.
○ Teori akuntansi ini basic dari semuanya, misalnya fraud audit, kenapa perusahaan selalu
mengecilkan liabilities? Intinya suatu perusahaan yang leveragenya tinggi atau hutangnya
besar itu karena inevstor atau debitur yang melihat utang tinggi
○ Leverage tinggi itu jelek karena artinya perusahaan kekurnagan uang dan tidak sehat,
karena ada yang bilang perusahaan yangs ehat kalao 100% modal. Tapi di lain sisi,
menurut pengusaha kalao perusahaan yang 100% equity itu jelek, karena terdapat istilah
back to back:
■ Contoh ada uang 1M yang idpakai di perusahaan, logikanya tinggal setor saja
bair strukutr modalnya full ekuitas jika emang mau terlihat sehat saja
■ Banyak perusahaan yang tidak seperti itu, melainkan 1M itu disetor ke ban atau
didepositokan, dan nanti ambil pinjaman
● Hal ini tidak masuk akal. Karena deposito itu biasanya dengan bunag
4% yang tergolong kecil, lalu pinjaman bunga 10%, hal ini menandakan
harus bayar bunga 6%.
● Misal kita taro uang 1 M di bank, kita pinjam 1 M → aartinya gada risiko
kan yang dpinjam juga uang kita → makanya di sini bunganya tidak
10%, melainkan 0,5% atau 0,25%.
● Bebamn bunga tsb akan mengurangi pajak, dan hal ini lah yang
diinginkan perusahaan.
■ Kenapa bank kasih bunga 10%, dan tidak 1%?
● Karen ayang menentukan suku bunya itu dari resiko, ini kenapa pinjaman
onlin ebunganya tinggi sekali karena tisiknya tinggi, apalgi kalao itu
KTA (Kredit Tanpa Agunan)
■ Praktek umum perusahaan → punya uang banyak, maka meraka ambil pinjaman
supaya dapat mengurangi pajak, Untuk itu uangnya akan diletakkan uang tsb di
bank dulu dan kemudia mereka menijam sebesar yang diletakkan di bank , bank
menilai risiko perusahaan tsb kecil, sehingga bunga yang dikenakan juga kecil.
● Debt vs Equity
○ Harusnya modal lebih besar dari pinjaman, maka berapa perbandingannya?
■ Antara kenyataan dengan teori pasti berbeda.
■ Secara teori: 70 modal : 30 utang
■ Tapi dalam kenyataan sering kali terbalik → 70 utang : 30 modal
■ Bagi pengusaha, hutang itu disebut sebagai leverage (pengungkit), semakin besar
■ Misalnya dalam gaji, apakah bisa kita kumpulkan terus beli rumah tunai? Ga
bisa, maka itu perlu ada leverage (hutang)
■ Hutang bisa dianggap sebagai gearing, makin besar. Mak arisiko yang tinggi
sekali.
■ Kalao perusahana yang modalnya lebih besar, maka gearingnya kecil
○ Bank kecil yang tidak kena,
● Kesimpulan, perusahaan dengan debt besar jika perkeonomian bagus itu bagus, tapi kalau
perekomnomian kecil maka dia yang hancur duluan.
○ Risk management perusahaan bisa dsesuaikan lagi dengan perusahaan.
○ Ilustrasi → pemikirna orang yang beli kost itu niatny akan cicil dengan uang yang dia
dapat dari orang yang kost di dia, ya oke bagus, tapi gimana pas pandemi? Anjlok, gada
Theories of Liabilities
● Entity Theory → Assets = Equities
○ Tidak ada perbedaan dengan debt dan ekuitas, yang penting ini sumber uang yang dipakai
untuk beli aset dan mednanai perusahana
○ Dia tidak memisahakan sumbe ruangnya dari mana, yang penting disebut equity
(perusahaan dilihat menjadi satu kesatuan, tidak ada perbedaan dantar idal sendiri dan
modal orang lain)
○ Ini buakn berarti tidak ada hutang, tap hutangnya da di dalam equity, tapi karena
dianggap perusahaan sbg satu kesatuan makanya dibilang langsung sbg ekuitas.
● Proprietary Theory → Assets - Liabilities = Equities
○ Suatu perusahaan akand ilihat equitynya, karena equity inia dalha aset sis ayang dimiliki
oleh perusahaan, maka dari itu rumusnya adalag A = L = E
○ SAK yang dipakai sekarang adalah proprietary theory, kita harus meniali suatu prusahaan
apakagi kaloa mau dilikuidasi, maka berapa set ytang tersisa? Apakah persamana tsb
benar? Tidak, karena kita punya ranking saat dilikuiadasi.
○ Setiap perusahaan yang mau dilkuidasi, pasti uangnya dibayar terlebih dahulu ke kreditur,
Nah setelah semua kewajibannya sudah, baru bsia dibilang harta perusahaan adalah
sebesar sekian.
○ Ini arahnya ke positive theory
● Current GAAP
○ APB Statement No 4
○ SFAC No 6
Kalau ada 1 isntumen keuangan yang memenuhi kriteria modal 10, tapi juga ada 2 item yang dpenuhi
dalam kriteria tsb, maka dia masuk ke mana?
● Misal conevrtible bonds, ini kriterianya lebih banyak ke laibilitas, sedangkan equitas hanya bisa
dikonversi, makanya dia disepakati masuk ke bonds.
● Dulu kita megenal saha obligasi, sekaranga da turunannya derivatif, spt option, di mana syaratnya
bsaia diubah, nah gmn kalau misal berubah syarat dan malah mirip ke libailitas, apaka jadi ke
liabilitas?
Prediciton Ujian → gedung BLI yang dimiliki oleg SLP di mana ada hubungan SLP dengan BCA,
ini giman akuinnya? Sewa, atau anak perusahaan? Atau gimana kaitannya.
FASB Position on Debt and Equity
● FASB mengakui bahwa permasalahan terjadi dalam mendefiniskan debt dan equity.
● Diskusi didasarkan oleh memorandum:
○ Perlunya membedakan antara instrument kewajiban dan Ekuitas dan Akuntansi atas
instrument tersebut dengan karakteristik masing-masing.
● Semakin meningkatnya penggunaan instrumen keuangan yang semakin komplek.
● Kesimpulan sementara telah mendorong pengembangan suatu pendekatan yang didasarkan atas
karakteristik kewajiban dan ekuitas.
○ Step 1: menentukan apakah financial instrument termasuk kewajiban.
■ Kalau misal ketemu suatu akun, perlu lihat dia masuk ke ekuitas atau debt?
○ Komponen financial instrument yang mengandung kewajiban yang memerlukan
penyelesaian dengan transfer uang tunai atau aset lainnya di klasifikasikan sebagai
kewajiban. — apakh ada maturity debt, kalau ekuitas aslinya ga boleha da jatuh tempo
○ Tidak memberikan kemungkinan bagi pemegangnya untuk dinyatakan sebagai pemegang
saham.
● Kewajiban yang memungkinkan atau memerlukan penyelesaian dengan penerbitan saham
menimbulkan, menimbulkan pertanyaan apakah diklasifikasikan sebagai liability atau equty.
○ Ini dilanggar di convert bonds
● Mengklasifikasikan suatu instrumen sebagai liability jika menimbulkan hubungan debitur atau
kreditur.
○ Jadi hubungannya kalau hutang kita bisa maksa debitur untuk bayar utang ts, kalau sahma
tidak bisa maksa
● Hasil penerbitan suatu hybrid financial instrument yang memiliki unsur liabiliy dan equity harus
dialokasikan sebagai liability dan equity dengan mengunakan harga wajar relatif, kecuali
dianggap tidak praktis.
○ Artinya kalau dalam suatu finance isntrumen itu hybrid harus dipsaihakan berap
aliabiliats dan berapa ekuitasnya, kecuali kalau tidak memungkinan. Kalau bener bener
susah gimana? Lihat porsi trbesarnya di mana? Ambil porsi itu
Bonds Payable
● Why businesses issue bonds
○ Only available source of funds
■ Munkin saja bonds tsb sat0satunay yang memungkinkan, atau peusahaan itu
belum bisa IPO dan lagi butuh uang/
○ Debt financing has a relatively lower cost
■ Secara dana, IPO itu paling murah krn ketika saham dibeli oleh publik tidak ada
kewajiban untuk membayar kembali ataupun bayar bunga walaupun prosesnya
sangat panjang dan cukup ribet.. Lain hal dengan bond yang harus bayar bunga,
dan juga harus mengikuti bunga di pasar.
○ Debt has a tax advantage
■ Keuntungan perpajakan karena bunag itu tax deductable
○ Voting privilege tidak terbagi
■ Perusahaan tidak mau IPO karena tdiak mau diintervensi oelh pihak luar, mak
adari itu dia mengumpulkan dana dari utang
● Trading on the equity
○ Jika euity yang nantinya dibeli oleh pemegang saham yang bukan untuk dividen, maka
ini dianggap sebagai kreditur atau buukan
○ Dalam prakteknya biasanya akan dilihat dari bentuk hukumnya kalau bentuk saham,
amka dianggap ekuitas.
Bond Classifications
● Mortgage vs Debenture
○ Mortgage → Ada saham, yang kemudian ada jaminan
○ Debenture → Tidka ada jaminan, sehingga bunganya lebih tinggi
● Registered vs Coupon
○ Registered → yang membeli adalah corporate dan di surat beli itu sudah ada nama
perusahaan yang membelinya.
■ Biasanya tidak mungkin perorangan karena repot untuk registrasinya’
■ Ini secara khsus misal saat perusahaan difinacing
○ Coupon → biasnay ayang beli perorangan
For 12%, the same type of calculation will result in a bond selling price of $88,699.53.
Bond Issue Costs
● Definition
○ Suatu surat berharga yakni bond saat diterbitkan tentnya menimbulkan cost mulai drai
biaya cetak biayapendaftaran, biaya hukum, dll. Nah biaya2 tsb masuk kemana?
● Accounting treatment, diperlakukan sebagai pengurang hasil penjualan.
○ Ada pendapat yang bilang krn itu baiya yang timbul dari eenrbiatan mak lsg diwrite off,
tapi ada juga sisi kontra di mana biaya itu timbul tidak dinikmati saat periode tsb,
melainkan dsampia jatuh tempo yang sharusnya dimoartisiasi
Call Provisions
Call = jual, bond itu diretirement (sebelum jatuh tempo → ini jelas krn perusahaan tidak perlu lagi dengan
bond tersebut, jadi dibayar lunas saja). Misal 10 thn dan ternyata 7 tahun kita udah punya uangnya, yauda
dilunasi saja → call provision.
● Early extinguishment of debt
○ Debt retirement
■ Bond dibayar sblm jatuh tempo.
○ Debt refunding
■ Atau disebut juga refinancing. Bukan dilunasi, melainkan diganti
■ Bond yang sudah jatuh tempo atau belum pun bisa diganti dengan bonds yang
baru.
■ Hal ini bisa terjadi kalau tingkat suku bunga turun maka orang akan merasa
mahal makanya dia lunasin aja dan keluarin bonds baru
■ Atau sebaliknya refunding ini meningkatkan suku bunga
■ Atau bisa mengganti tempo jadi perpanjang maupun perpendek.
○ ARB No. 43 possibilities
○ APB No. 26 requirements
● SFAS No. 76
○ Debtor has paid creditor
■ Saat ini sudah boleh dianggap sebagai redemption (penarikan)
○ Debtor legally released (legal defeasance)
■ Tidak ada tuntutan atau kewajiban hukum lagi
■ Misalnya A melunasi bond mendekati tgl jatuh tempo. Jadi tgl 31 des, seolah
olah A ga punya utang. Kemudian 2 jan nya dia mengeluarkan utang lagi
■ Memang disini kita hrs membayar lebih, tapi di tgl 31 des itu laporan keuangan
kita bagus dan clean
■ Biasanya hal ini bs terjadi kalau udh ada perjanjian, si A udah melunasi bonds
tapi di perjanjian kalo B harus beli lagi bondsnya⇒ dan kalau udh ada perjanjian
ini maka syarat kedua ini ga berlaku karena dia itu blm lunas (Realesed).
○ Debtor places assets in trust fund (in-substance defeasance)
■ Debtor menaruh dana ke pihak ketiga seperti bank damn dijadikan jaminan. Jadi
kalu ga bisa bayar, maka uang tsb bisa diuangkann.
● SFAS No. 125
○ In-substance defeasance not longer acceptable
■ Menurut SFAS 125, maka syrata ketiga sudah tidak ada lagi, sehingga untuk
disebut sebagai call provision itu hanya 2 syarat awal saja.
● Contoh treasury stock
○ Kita mengeluarkan saham kemudian kita membeli lagi
○ Treasury stock ini mengurangi jumlah equity.
○ Boleh atau tdk kita anggap dia sbg asset?
○ Kembali lagi ke karakteristik asset.
○ Apakah bs memberikan manfaat di masa depan ⇒ engga. Sehingga dia bkn asset.
Convertible Debt
● Reason for issuing
○ Bagi penerbit, knp org mau menerbitkan convertible bonds ini?
■ Kalau perusahaan menerbitkan bond dan kinerja nya mjd jelek, kalau dia punya
convertible bonds maka dia bs mengurangi jumlah utang dia.
○ Bagi investor apa efek nya?
■ Disini investor dirugikan karena dipaksa utk masuk ke perusahaan yg jelek.
■ Kalau convertible bond itu punya risiko yg tinggi, sehingga bunganya lebih
tinggi dari pada yg lain
● Complex financial instrument
○ Ini krn di dalamnya ada utang sekaligus ekuitas.
○ Karena kerumitan ini, maka sulit utk mencatat dia ke liabilitas atau ekuitas karena dia
sebenarnya ga memenuhi karakteristik dari masing-masing itu.
● Current treatment is to ignore conversion feature
○ Ini dianggap sebagai utang biasa aja walaupun ada fitur konversinya.
○ Karena belum tentu fasilitas conversion ini akan dieksekusi, maka anggap tidak ada.
○ Bisa diconvert tapi gatau kapan, makanya dianggap ga ada. Untuk itu convertibel bond di
masuk ke liabilitas.
● Exposure draft suggested:
Ini dfrat usulanyang belum tentu disetujui
○ Klasifikasi berdasarkan syarat-syarat kontrak yang berlaku pada penerbitan.
○ Klasifikasi sebagai liability jika instrumen tersebut menimbulkan suatu kewajiban untuk
mentransfer financial instrument kepada pemegangnya jika option tersebut di exercise.
● Kesimpulannya, convrtibel bonds itu tergnatung risiko. Kalau misal lebih tinggi bunganya dr
bonds yang lain, inialasan investor yang beli tapi risikonya juga tinggi.
Deferred Credits
● Question: Are they liabilities?
○ Tidak, karena secara konsep teori bilang tidak, karena libilities garus bayar dengan uang
yang aritnya melunasi. Tapi ini bayarnay dengan jasa, karena harusnya terjadi transkasi
normal penjualan, dan disini kita ga membayar kembali dlm bentuk uang,
● Umumnya timbul karena adanya kebutuhan dari pencatatan (double-entry accounting).
○ Ini dicatat karena kita menggunakan doubelu entry accounting di man ada debet dan
credit. Logikanya kan harusny list piutang dan utang itu nama pt nya saa, yang satu beli,
dan satunya lagi jual bareang. Tapi di prakteknya, seirng terjadi satu PT itu ada utang dan
aada juga piutangnya. Hal ini dikarenakan mungkin jual barang tp belum ada (Pre Order
mungkin sehingga da PT yang catat itu sbg utang dia ke customer)
Contingencies
Kewajiban di masa depan, jika da tuntutan hukum ini masuknya ke probable.
Tapi di sini pertanyaannya berapa probabilitas dia terjadi? → bedanya dengan provisi adalag provision ini
sudah pasti angkanya, kalau contigencies kadang belum pasti dan masih harus tunggu keputusan dulu di
akhirnya gimana.
Probable (>50%) – possible (20 - 50%) – rare (< 20%)
● Gain
● Loss
● Accounting treatment
○ Financial flexibility
■ Performa financial statements
■ Ini semacam what-if analysis: kalau utang saya sekian maka apa yang terjadi
dengan lapkeu saya?
■ Ini biasanya digunakan utk pengambilan keputusan