Anda di halaman 1dari 151

i

Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

MODUL
Pembelajaran Literasi Numerasi
Tindak Lanjut Pemaknaan Hasil
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia
Capaian Kompetensi 1-5
2023

ii
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

DAFTAR ISI

MODUL ....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................iii

PENDAHULUAN ......................................................................1
A. Pengantar ........................................................................1
B. Tindak Lanjut Hasil AKMI ...............................................3
C. Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil AKMI ..4
D. Sasaran Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil
AKMI...............................................................................7

DESKRIPSI ISI MODUL ..........................................................11


Modul Pembelajaran Literasi Numerasi ...............................11

PEMBELAJARAN LITERASI NUMERASI ..................................14


A. Memetakan Target Kompetensi dan Cakupan Materi .....14
B. Mengembangkan Indikator dari Kompetensi yang
Ditargetkan ...................................................................26
C. Merumuskan Tujuan Pembelajaran ...............................34
D. Mengembangkan Materi Pembelajaran .........................44
E. Mengembangkan Media Pembelajaran..........................63
F. Menjabarkan Skenario Pembelajaran ............................69
G. Mengembangkan Instrumen Penilaian Pembelajaran...109
H. Merancang Pendalaman dan Pengayaan
Pembelajaran ..............................................................111
I. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ...........................................................................141
J. Refleksi Guru terhadap Pembelajaran yang telah
dilakukan ....................................................................141
K. Referensi .....................................................................142

iii
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

iv
PENDAHULUAN
Pengantar Modul Tindak Lanjut

A. Pengantar
AKMI bertujuan untuk mengukur capaian kompetensi
peserta didik atau memetakan tingkat kompetensi peserta
didik dari hasil belajar kognitif yang berupa kemampuan
literasi yang mencakup literasi membaca, literasi numerasi,
literasi sains, dan literasi sosial budaya. Tingkat kompetensi
ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi
pembelajaran yang efektif dan berkualitas. AKMI akan
mendukung “Teaching at the right point”. Selain itu, AKMI
merupakan asesmen diagnostik untuk menghasilkan
informasi akurat yang dapat menjadi pondasi untuk
memperbaiki kualitas belajar-mengajar yang berdampak
pada perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta
didik. Karena itu, program AKMI pada hakikatnya bertujuan
untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran, hasil AKMI memberikan
bahan dasar yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru
untuk memperoleh informasi tentang kompetensi peserta
didik dalam literasi membaca, literasi numerasi, literasi
sains, dan literasi sosial-budaya. Hasil AKMI menunjukkan
seberapa tinggi tingkat penguasaan peserta didik dalam
keempat literasi tersebut. Dari hasil AKMI tersebut, guru
dapat mengetahui dan memahami secara objektif
kompetensi peserta didik dalam literasi membaca, literasi
numerasi, literasi sains, dan literasi sosial-budaya.

1
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Pemahaman ini penting bagi guru agar dapat melaksanakan


pembelajaran secara inovatif dan kreatif serta mengantisipasi
dan meminimalkan problema belajar peserta didik yang
kemungkinan terjadi dalam aktivitas pembelajaran. Selain
itu, guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran, yang pada
gilirannya akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Hasil AKMI tahun 2021, secara generik,
mengelompokkan tingkat penguasaan peserta didik dalam
literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi
sosial-budaya ke dalam 2 kategori tingkat kemahiran.
Kategori pertama adalah tingkat kemahiran belum
memenuhi standar, yakni tingkat kemahiran yang
menunjukkan bahwa peserta didik masih berada pada level
sangat minimum dan perlu mendapatkan perhatian serius
dari guru dan/atau pemangku kepentingan. Sementara, hasil
AKMI tahun 2022 mengelompokkan peserta didik ke dalam
5 tingkat kemahiran, yakni perlu pendampingan, dasar,
cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi.
Orientasi AKMI 2023 berbeda dengan orientasi AKMI
dua tahun sebelumnya. AKMI pada tahun 2023 lebih
menekankan pada upaya untuk memotret kompetensi
peserta didik pada tingkat capaian kompetensi yang mana
dari 9 (Sembilan) capaian kompetensi yang digariskan oleh
AKMI. Sembilan tingkat capaian kompetensi tersebut
bergradasi yang menggambarkan bahwa semakin tinggi
tingkat capaian kompetensi menunjukkan semakin tinggi
tingkat kompetensi yang dapat dicapai oleh peserta didik.
Asesmen AKMI tahun 2023 memberikan peluang untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan kompetensi peserta
didik dalam mencapai CK tersebut. Karena itu, melalui
diagnosis hasil AKMI tersebut, ada kemungkinan peserta
didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) dapat mencapai CK-4 atau
CK-5 meskipun standar capaian kompetensinya untuk MI
adalah CK1—CK3. Peserta didik Madrasah Tsanawiyah

2
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

(MTs) juga demikian, ada yang kemungkinan mencapai CK-


7 atau CK-8, atau sebaliknya, baru menguasai CK-3
meskipun standar capaian kompetensi yang digariskan
dalam AKMI untuk MTs adalah CK-4—CK-6. Demikian juga,
untuk peserta didik Madrasah Aliyah (MA), ada
kemungkinan mereka baru mencapai CK-6 meskipun
standar capaian yang ditetapkan untuk MA adalah CK7—
CK-9.

B. Tindak Lanjut Hasil AKMI


Data asesmen dari AKMI tidak akan memberikan
dampak secara optimal pada mutu proses dan hasil
pembelajaran apabila tidak dimanfaatkan dengan baik oleh
guru dalam perbaikan sistem pembelajaran. Data hasil AKMI
merupakan data objektif-empiris tentang kondisi kompetensi
peserta didik dalam pembelajaran. Data tersebut memiliki
makna penting dalam merancang system pembelajaran agar
proses pembelajaran menjadi semakin berkualitas sehingga
mampu menjangkau kebutuhan peserta didik dalam belajar.
Perbaikan proses belajar akan berdampak secara positif pada
capaian kompetensi peserta didik dalam belajar. Karena itu,
data hasil AKMI akan bermakna apabila digunakan secara
benar, konkret, dan operasional dalam perencanaan,
pengembangan, dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk memberikan makna pada hasil AKMI,
diperlukan mekanisme dan aktivitas konkret untuk
mengawal proses pembelajaran yang sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan AKMI. Tanpa pengawalan yang terprogram
secara sistemis dan sistematis, kualitas proses dan hasil
pembelajaran tidak akan tercapai secara optimal
sebagaimana yang diprogramkan oleh AKMI. Karena itu,
guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan dan
pembelajaran perlu diberi bekal pemahaman yang memadai
agar mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran

3
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

yang berkualitas baik, berwawasan ke depan, dan dapat


diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan perencanaan
tersebut, guru diharapkan dapat melaksanakan
pembelajaran secara kreatif dan inovatif sesuai dengan
karakteristik peserta didik sehingga mampu
mengembangkan karakter peserta didik yang mandiri,
kreatif, dan mampu memecahkan masalah dalam
kehidupannya.
Model pembelajaran yang diharapkan sebagai tindak
lanjut dari pemaknaan hasil AKMI adalah pembelajaran
yang mengintegrasikan aspek kognitif, psikomotorik, dan
afektif. Dalam pembelajaran, peserta didik sebagai subjek
belajar diarahkan agar terlibat aktif dalam pencapaian
kompetensi literasi sehingga terbentuk sikap peserta didik
yang mandiri, kreatif, dan mampu memecahkan masalah.
Melalui pembelajaran literasi, peserta didik akan
mendapatkan pengalaman belajar bermakna yang
menjadikan mereka cerdas secara intelektual, emosional,
dan spiritual. Untuk itu, guru harus memiliki wawasan,
pemahaman, keterampilan, dan pengalaman yang memadai
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
dapat dikembangkan melalui bimtek pembelajaran. Sejalan
dengan kebutuhan bimtek bagi guru, diperlukan perangkat
materi yang andal untuk mendukung kelancaran kegiatan
bimtek tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
dilakukan langkah strategis, yakni pengembangan modul
pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI.

C. Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil AKMI


Hasil AKMI telah tersusun menjadi dokumen resmi
yang menyediakan rujukan secara memadai untuk
mereformasi mutu pembelajaran yang mengarah pada
capaian kompetensi literasi peserta didik di madrasah secara
optimal. Dokumen hasil AKMI merupakan laporan hasil tes

4
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

diagnostik yang menganalisis kondisi kompetensi dan


kebutuhan belajar peserta didik. Sebagai dokumen resmi
yang didasarkan pada hasil kajian teoritis-empiris, hasil
AKMI dapat menjadi panduan yang memberikan dasar, arah,
dan strategi dalam mendesain perubahan mekanisme
pembelajaran dan mengimplementasikannya untuk
perbaikan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik dikatakan
memiliki kemampuan literasi apabila mereka memiliki
kemampuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan,
berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta
kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat
mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat. Kemampuan literasi tersebut
mencakup makna melek teknologi, berpikiran kritis, peka
terhadap lingkungan sekitar, serta mampu mengaplikasikan
apa yang dipelajari. Literasi tersebut dapat dicapai melalui
belajar, mengalami, berlatih memecahkan masalah, dan
berusaha secara sungguh-sungguh dalam menghadapi
tantangan kehidupan.
Desain pembelajaran dikatakan berkualitas apabila
dirancang berdasarkan kondisi objektif dan kebutuhan
peserta didik yang dibelajarkan (Wagner, 2021). Desain
pembelajaran yang berkualitas akan menuntun dan
membimbing guru dalam menjalankan aktivitas
pembelajaran dan mengurangi resiko terjadinya problema
dalam pembelajaran. Guru dapat menjalankan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan mekanisme dan prosedur
pembelajaran yang telah dirancang sehingga guru memiliki
kesempatan yang cukup untuk memantau perkembangan
belajar peserta didik (Garreta-Domingo et al., 2017).
Dengan memanfaatkan desain tersebut, guru tidak lagi
terbebani oleh pemikiran tentang apa yang harus dilakukan
dan bagaimana melakukannya, tetapi mereka dapat

5
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

berkonsentrasi pada apa persoalan yang dihadapi oleh


peserta didik dalam belajar. Dengan demikian, resiko yang
dihadapi peserta didik dalam belajar dapat diantisipasi dan
diminimalisasi.
Implementasi tindak lanjut hasil AKMI dalam
pembelajaran perlu dirancang secara sistematis dan cermat
agar mampu merealisasikan harapan yang menjadi tujuan
dan target AKMI. Perencanaan yang matang akan membawa
dampak positif pada pelaksanaan dan hasil yang dicapai
(Waqar, 2013). Pertimbangan aspek visibilitas, akuntabilitas,
keefektifan, efisiensi, praktikabilitas, valuabilitas, dan
kontinuitas menjadi aspek penting untuk mendukung
pemahaman, persebaran, dan keberterapan tindak lanjut
hasil AKMI tersebut secara luas dan merata di seluruh
madrasah Indonesia. Atas dasar pertimbangan aspek-aspek
di atas, hasil AKMI perlu ditindaklanjuti dan disosialisasikan
kepada para pemegang kebijakan, pemangku kepentingan,
dan para guru di lapangan. Karena itu, keberadaan bahan
sosialisasi yang berupa modul pembelajaran literasi dan
bimtek untuk para guru menjadi bagian penting dalam
pelaksanaan tindak lanjut hasil AKMI.
Pengembangan modul pembelajaran literasi
merupakan langkah operasional untuk merealisasikan tindak
lanjut hasil AKMI tersebut ke dalam pembelajaran.
Pengembangan modul tersebut melibatkan para penulis
modul dan tim pakar untuk menerjemahkan framework dan
rekomendasi hasil AKMI tersebut ke dalam desain
pembelajaran yang dipandang mampu mewujudkan tujuan
AKMI. Modul pembelajaran tersebut merupakan sumber
bahan yang dapat dijadikan sebagai panduan guru dalam
melakukan manajemen pembelajaran yang lebih inovatif.
Dalam konteks AKMI, pengembangan modul ini
merujuk pada 6 (enam) kata kunci di dalam visi Kementerian
Agama, yaitu profesional, andal, saleh, moderat, cerdas, dan

6
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

unggul. Visi tersebut mengarah pada upaya membangun


masyarakat yang saleh, moderat, dan cerdas, dan unggul.
Penddikan diharapkan dapat menghasilkan produk yang
berupa masyarakat yang taat dan sungguh-sungguh
menjalankan ibadah, selalu menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem dan berkecenderungan ke arah
dimensi atau jalan tengah, sempurna perkembangan akal
budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya) dan
tajam pikiran, serta lebih pandai dan cakap.
Modul pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI
disusun berdasarkan acuan yang dikembangkan dalam
kerangka kerja AKMI, yang meliputi konten dan konteks,
kompetensi dan subkompetensi, dan capaian kompetensi
yang diharapkan dapat diperoleh oleh peserta didik. Modul
pembelajaran tersebut terdiri atas sembilan modul
pembelajaran literasi membaca. Sembilan modul tersebut
mengembangkan sembilan capaian kompetensi secara
berjenjang tingkat cakupan isi ataupun kompleksitas
materinya. Setiap modul berisi materi untuk
mengembangkan 3 kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik, yaitu (1) menemukan dan mengakses, (2)
menginterpretasi dan mengintergrasi, (3) dan mengevaluasi
dan merefleksi.

D. Sasaran Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil


AKMI
Modul pembelajaran literasi merupakan modul
pembelajaran yang digunakan sebagai acuan dan panduan
dalam bimtek tindak lanjut hasil AKMI. Modul tersebut
ditujukan untuk membekali dan memperkaya wawasan serta
mengembangkan kreativitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga guru mampu meningkatkan
kompetensi literasi peserta didik sesuai dengan tujuan AKMI.
Dalam konteks tersebut, modul pembelajaran literasi ini

7
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

tidak berisi materi tentang pendalaman materi ajar bagi


peserta didik, tetapi berisi model dan langkah-langkah
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
merencanakan dan melaksanakan proses belajar-mengajar.
Karena itu, modul pembelajaran literasi ini dirancang dan
dikembangkan secara praktis dan prosedural sehingga dapat
menjadi panduan dan dapat diterapkan oleh guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, Melalui modul tersebut, guru
dapat memperoleh pemahaman tentang pembelajaran
literasi dan mampu menerapkan pemahamannya itu dalam
pembelajaran yang kreatif dan efektif serta pemilihan strategi
pembelajaran inovatif,
Modul pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI
ini dikhususkan bagi para instruktur bimtek dan guru yang
mengajar di Madrasah. Modul ini dimaksudkan untuk
membantu dan memberikan wawasan tambahan kepada
para guru dalam mengajarkan literasi. Melalui pemahaman
secara seksama isi modul ini, para instruktur dapat
memberikan pelatihan kepada para guru dalam
mengajarkan literasi kepada para peserta didiknya.
Berdasarkan hasil bimtek tersebut, para guru diharapkan
memiliki pemahaman secara memadai sehingga dapat
menerapkan pemahamannya dalam aktivitas pembelajaran
di madrasah.
Modul tersebut digunakan sebagai perangkat
pendukung dan acuan dalam aktivitas bimtek . Sebagai
perangkat pendukung, paparan isi dan contoh yang
dikembangkan dalam modul ini tidak menjabarkan seluruh
kompetensi yang tercakup dalam framework AKMI, tetapi
hanya menyajikan sebagian dari kompetensi tersebut
sebagai contoh dan pemantik bagi peserta bimtek . Sebagian
kompetensi lainnya yang belum dijabarkan dalam modul ini
digunakan sebagai materi bimtek yang harus diselesaikan
oleh peserta bimtek . Dengan demikian, peserta bimtek dan

8
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

para guru yang menggunakan modul ini dapat berlatih


mengembangkan kreativitasnya dalam merancang
pembelajaran yang lebih inovatif untuk memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar secara
optimal pada peserta didik. Karena itu, melalui modul ini,
diharapkan guru dapat meningkatkan wawasan,
pemahaman, dan keterampilan guru dalam pembelajaran
yang lebih kritis, kreatif, dan inovatif.
Melalui pemahaman modul ini dan pendalaman
melalui kegiatan bimtek , guru diharapkan memiliki
kemampuan akademis yang mencakup keterampilan dan
sikap dalam mengembangkan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Secara lebih terperinci, tujuan
tersebut meliputi (1) membiasakan untuk melakukan
aktivitas belajar melalui stimulus (bahan bacaan) yang
komprehensif dan kompleksitas relatif tinggi, (2)
menanamkan karakter baik kepada peserta didik melalui
pendidikan dan pembelajaran sehingga mereka tumbuh
menjadi generasi yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul
melalui pemahaman stimulus (bahan bacaan) yang beragam
dan moderat, (3) melaksanakan pembelajaran yang lebih
kritis, kreatif, dan inivatif untuk meningkatkan kemampuan
literasi peserta didik sehingga terwujud generasi yang kreatif,
produktif, inovatif, dan kolaboratif berlandaskan keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia, (4) melaksanakan
pembelajaran secara aktif dan terprogram untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengolah,
memahami, dan memanfaatkan informasi secara cerdas dan
bertanggung jawab di era literasi global, (5) melaksanakan
pembelajaran secara kreatif dan menantang untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam merespons
dan membuat narasi yang menyejukkan di dunia maya serta
tidak mudah terpengaruh informasi negatif atau hoaks, dan
(6) melatih dan membiasakan peserta didik untuk

9
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

memanfaatkan teks bacaan atau fenomena yang ada


dilingkungannya dengan memahami ciri-ciri dan kunci-
kunci penanda makna untuk memprediksi,
menginterpretasi, dan merekonfirmasi makna secara tepat.

10
DESKRIPSI ISI MODUL
Pembelajaran Literasi di Asesmen Kompetensi
Madrasah Indonesia

Modul Pembelajaran Literasi Numerasi


Modul pembelajaran literasi numerasi dikembangkan untuk
kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dengan tingkat
capaian kompetensi literasi yang beragama dari Capaian
Kompetensi 1 hingga Capaian Kompetensi 5.

Merujuk pada definisi literasi numerasi sebagaimana diuraikan


pada bagian sebelumnya, wacana atau teks yang dijadikan bahan
kegiatan numerasi disusun dan disajikan dengan
mempertimbangkan tiga aspek, yaitu konten, konteks, dan tema.

11
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 2.3 Konten, Kompetensi dan Konteks Literasi Numerasi


Konten Kompetensi Konteks
• Bilangan • Merepresentasikan • Personal
• Aljabar objek • Pekerjaan
• Geometri dan • Menerapkan Strategi • Sosial
Pengukuran • Menalar dan Memberi • Ilmiah
• Statistika dan Alasan
Peluang

Modul pembelajaran tindak lanjut hasil AKMI untuk literasi


numerasi jenjang MI mencakup Capaikan Kompetensi
sebagai berikut.

Tabel 2.4 Capaian Kompetensi Modul Literasi Numerasi


CK Deskripsi Capaian Kompetensi

1 Mengidentifikasi objek atau mengklasifikasi objek/situasi


matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata pada konteks
personal, pekerjaan, dan sosial yang berkaitan dengan sifat
urutan dan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 100,
pengukuran panjang dan berat benda dengan satuan tidak baku,
pola gambar, bentuk-bentuk bangun geometri dari berbagai
benda konkret, serta penyajian data dalam bentuk diagram
gambar sederhana
2 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata pada konteks
personal, pekerjaan, dan sosial yang berkaitan dengan sifat
urutan dan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan
10.000, pecahan sederhana, pengukuran panjang, berat dan
waktu dengan satuan baku, pola bilangan sederhana, ciri-ciri
bangun geometri, serta penyajian data dalam bentuk tabel

12
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

CK Deskripsi Capaian Kompetensi


3 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata pada konteks
personal, pekerjaan, dan sosial yang berkaitan dengan sifat
urutan dan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan
1.000.000, pecahan senilai dan berbagai bentuk pecahan, faktor
dan kelipatan bilangan, persamaan sederhana, keliling dan luas
bangun datar (persegi panjang dan persegi), serta penyajian data
dalam bentuk diagram batang
4 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari pada konteks
personal, pekerjaan, sosial, dan ilmiah yang berkaitan dengan
representasi bilangan rasional, persamaan linier satu variabel,
keliling dan luas bangun datar, serta penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran
5 Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari pada konteks
personal, pekerjaan, sosial, dan ilmiah yang berkaitan dengan
sifat urutan bilangan rasional, pertidaksamaan linier satu
variabel, luas permukaan bangun ruang sisi datar, serta
penyajian data dalam bentuk diagram batang ganda

13
PEMBELAJARAN LITERASI
NUMERASI

A. Memetakan Target Kompetensi dan Cakupan Materi

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh pemahaman tentang target
kompetensi dan cakupan materi serta mampu menerapkannya dalam
pemetaan kompetensi yang akan dicapai dan cakupan materi yang
akan digunakan dalam pembelajaran.

Target kompetensi yang dipetakan akan menjadi pusat


pembelajaran. Target kompetensi ini akan dijabarkan dalam
bentuk indikator, tujuan, langkah pembelajaran, pengembangan
materi, pemilihan media pembelajaran, dan instrumen penilaian
yang semuanya harus saling terkait menjadi satu kesatuan yang
mengarah pada pencapaian target kompetensi. Berdasarkan
kerangka kerja yang dikembangkan dalam AKMI, kompetensi dan
cakupan materi untuk Literasi numerasi seperti pada Tabel 3.1
berikut.

Tabel 3.1 Kompetensi dan Cakupan Materi CK-1 untuk Modul 1


Kompetensi
Menggunakan
C Merepresentasikan Deskripsi capaian
strategi Menalar dan
K objek atau situasi kompetensi
pemecahan memberi alasan
matematika
masalah
Mengidentifikasi Melakukan Menganalisis, Mengidentifikasika
atau perhitungan mengevaluasi, dan n objek atau
mengklasifikasi untuk menginterpretasi mengklasifikasi
objek/situasi menyelesaikan solusi matematika objek/situasi
1 matematika untuk masalah di dalam matematika,
menyelesaikan kehidupan nyata menyelesaikan melakukan
masalah di dengan pada masalah di perhitungan,
kehidupan nyata konteks personal, kehidupan nyata menganalisis,
pada konteks pekerjaan, dan dengan pada mengevaluasi, dan

14
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Kompetensi
Menggunakan
C Merepresentasikan Deskripsi capaian
strategi Menalar dan
K objek atau situasi kompetensi
pemecahan memberi alasan
matematika
masalah
personal, sosial berkaitan konteks personal, menginterpretasi
pekerjaan, dan dengan sifat pekerjaan, dan solusi dalam
sosial yang urutan dan operasi sosial berkaitan menyelesaikan
berkaitan dengan hitung bilangan dengan sifat masalah di
sifat urutan dan cacah sampai urutan dan operasi kehidupan nyata
operasi hitung dengan 100, hitung bilangan pada konteks
bilangan cacah pengukuran cacah sampai personal,
sampai dengan panjang dan berat dengan 100, pekerjaan, dan
100, ukuran benda dengan pengukuran sosial yang
panjang dan berat satuan tidak baku, panjang dan berat berkaitan dengan
benda dengan pola gambar, benda dengan sifat urutan dan
satuan tidak baku bentuk-bentuk satuan tidak baku, operasi hitung
yang sesuai, pola bangun geometri pola gambar, bilangan cacah
gambar, bentuk- dari berbagai bentuk-bentuk sampai dengan
bentuk bangun benda konkret, bangun geometri 100, pengukuran
geometri dari serta penyajian dari berbagai panjang dan berat
berbagai benda data dalam bentuk benda konkret, benda dengan
konkret, serta diagram gambar serta penyajian satuan tidak baku,
penyajian data sederhana data dalam bentuk pola gambar,
dalam bentuk diagram gambar bentuk-bentuk
diagram gambar sederhana bangun geometri
sederhana dari berbagai
benda konkret,
serta penyajian
data dalam bentuk
diagram gambar
sederhana
2 Mengidentifikasi Melakukan Menganalisis, Mengidentifikasika
atau perhitungan dala mengevaluasi, n objek atau
mengklasifikasi m menyelesaikan dan mengklasifikasi
objek/situasi masalah menginterpretasi objek/situasi
matematika untuk kehidupan sehari- solusi matematika matematika, mela
menyelesaikan hari dalam pada dalam kukan
masalah kehidupan konteks personal, menyelesaikan perhitungan, men
sehari-hari dalam pekerjaan, dan masalah ganalisis,
pada konteks sosial berkaitan kehidupan sehari- mengevaluasi, dan
personal, dengan sifat hari dalam pada menginterpretasi s
pekerjaan, dan urutan dan konteks personal, olusi dalam
sosial berkaitan operasi hitung pekerjaan, dan menyelesaikan
dengan sifat urutan bilangan cacah sosial berkaitan masalah di
dan operasi hitung sampai dengan dengan sifat kehidupan nyata
bilangan cacah 10.000, pecahan urutan dan pada konteks
sampai dengan sederhana, operasi hitung personal,
10.000, pecahan pengukuran bilangan cacah pekerjaan, dan
sederhana, ukuran panjang, berat sampai dengan sosial yang
panjang, berat dan dan waktu 10.000, pecahan berkaitan dengan
waktu dengan dengan satuan sederhana, sifat urutan dan

15
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Kompetensi
Menggunakan
C Merepresentasikan Deskripsi capaian
strategi Menalar dan
K objek atau situasi kompetensi
pemecahan memberi alasan
matematika
masalah
satuan baku yang baku, pola pengukuran operasi hitung
sesuai, ciri-ciri bilangan panjang, berat bilangan cacah
bangun geometri, sederhana, ciri- dan waktu dengan sampai dengan
pola bilangan ciri bangun satuan baku, pola 10.000, pecahan
sederhana, serta geometri, serta bilangan sederhana,
penyajian data penyajian data sederhana, ciri- pengukuran
dalam bentuk tabel. dalam bentuk ciri bangun panjang, berat dan
tabel. geometri, serta waktu dengan
penyajian data satuan baku, pola
dalam bentuk bilangan
tabel. sederhana, ciri-ciri
bangun geometri,
serta penyajian
data dalam bentuk
tabel.

3 Mengidentifikasi Melakukan Menganalisis, Mengidentifikasi


atau perhitungan mengevaluasi kan objek atau
mengklasifikasi untuk , dan mengklasifikasi
objek/situasi menyelesaik menginterpret objek/situasi
matematika untuk an masalah asi solusi matematika,
untuk kehidupan matematika melakukan
menyelesaikan sehari-hari untuk perhitungan,
masalah kehidupan pada konteks menyelesaika menganalisis,
sehari-hari pada personal, n masalah mengevaluasi,
konteks personal, pekerjaan, kehidupan dan
pekerjaan, dan dan sosial sehari-hari menginterpretasi
sosial berkaitan berkaitan pada konteks solusi dalam
sifat urutan dan dengan sifat personal, menyelesaikan
operasi hitung urutan dan pekerjaan, masalah di
bilangan cacah operasi dan sosial kehidupan nyata
sampai dengan hitung berkaitan sifat pada konteks
1.000.000, bilangan urutan dan personal,
pecahan senilai dan cacah operasi pekerjaan, dan
berbagai bentuk sampai hitung sosial yang
pecahan, faktor dan dengan bilangan berkaitan
kelipatan bilangan, 1.000.000, cacah sampai dengan sifat
persamaan pecahan dengan urutan dan
sederhana, keliling senilai dan 1.000.000, operasi hitung
dan luas bangun berbagai pecahan bilangan cacah
datar (persegi bentuk senilai dan sampai dengan
panjang dan pecahan, berbagai 1.000.000,
persegi), serta faktor dan bentuk pecahan senilai
penyajian data kelipatan pecahan, dan berbagai
dalam bentuk bilangan, faktor dan bentuk pecahan,
diagram batang. persamaan kelipatan faktor dan
sederhana, bilangan, kelipatan

16
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

keliling dan persamaan bilangan,


luas bangun sederhana, persamaan
datar keliling dan sederhana,
(persegi luas bangun keliling dan luas
panjang dan datar (persegi bangun datar
persegi), panjang dan (persegi panjang
serta persegi), serta dan persegi),
penyajian penyajian serta penyajian
data dalam data dalam data dalam
bentuk bentuk bentuk diagram
diagram diagram batang.
batang. batang.

4 Mengidentifikasikan Melakukan Menganalisis,


atau perhitungan mengevaluasi,
mengklasifikasikan untuk atau
objek atau situasi menyelesaikan menyimpulkan Mengidentifikasikan
matematika dalam masalah solusi objek atau
kehidupan sehari-hari kehidupan matematika mengklasifikasi
pada konteks sehari-hari untuk objek/situasi
personal, pekerjaan, pada konteks menyelesaikan matematika,
sosial, dan ilmiah personal, masalah melakukan
berkaitan dengan pekerjaan, kehidupan perhitungan,
representasi bilangan sosial, dan sehari-hari menganalisis,
rasional, persamaan ilmiah pada konteks mengevaluasi, dan
linier satu variabel, berkaitan personal, menyimpulkan
keliling dan luas dengan pekerjaan, solusi matematika
bangun datar, serta representasi sosial, dan dalam
penyajian data dalam bilangan ilmiah menyelesaikan
bentuk diagram rasional, berkaitan masalah di
lingkaran. persamaan dengan kehidupan sehari-
linier satu representasi hari pada konteks
variabel, bilangan personal, pekerjaan,
keliling dan rasional, sosial, dan ilmiah
luas bangun persamaan yang berkaitan
datar, serta linier satu dengan representasi
penyajian data variabel, bilangan rasional,
dalam bentuk keliling dan persamaan linier
diagram luas bangun satu variabel,
lingkaran. datar, serta keliling dan luas
banyaknya data bangun datar, serta
dalam bentuk penyajian data
diagram dalam bentuk
lingkaran. diagram lingkaran.

17
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

5 Mengidentifikasi atau Melakukan Menganalisis, Mengidentifikasi


mengklasifikasi perhitungan mengevaluasi, objek atau
objek/situasi untuk atau mengklasifikasi
matematika dalam menyelesaikan menyimpulkan objek/situasi
kehidupan sehari-hari masalah solusi matematika,
pada konteks kehidupan matematika melakukan
personal, pekerjaan, sehari-hari untuk perhitungan,
sosial, dan ilmiah pada konteks menyelesaikan menganalisis,
berkaitan dengan sifat personal, masalah mengevaluasi, dan
urutan bilangan pekerjaan, kehidupan menyimpulkan
rasional, sosial, dan sehari-hari solusi matematika
pertidaksamaan linier ilmiah pada konteks dalam
satu variabel, luas berkaitan personal, menyelesaikan
permukaan bangun dengan sifat pekerjaan, masalah di
ruang sisi datar, serta urutan sosial, dan kehidupan sehari-
penyajian data dalam bilangan ilmiah hari pada konteks
bentuk diagram rasional, berkaitan personal, pekerjaan,
batang ganda. pertidaksamaa dengan sifat sosial, dan ilmiah
n linier satu urutan bilangan yang berkaitan
variabel, luas rasional, dengan sifat urutan
permukaan pertidaksamaan bilangan rasional,
bangun ruang linier satu pertidaksamaan
sisi datar, serta variabel, luas linier satu variabel,
penyajian data permukaan luas permukaan
dengan bangun ruang bangun ruang sisi
diagram batang sisi datar, serta datar, serta
ganda. penyajian data penyajian data
dalam bentuk dalam bentuk
diagram batang diagram batang
ganda. ganda.

Tabel berikut ini merupakan contoh deskripsi capaian


kompetensi dengan pemilihan salah satu dari kompetensi,
subkompetensi, tema, konten, dan konteks, serta model
pembelajaran yang berbeda.

Tabel 3.2 Identitas Modul CK-1 Bilangan


Capaian Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi
kompetensi 1 objek/situasi matematika, melakukan perhitungan,
menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi
solusi dalam menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata pada konteks personal, pekerjaan, dan sosial
yang berkaitan dengan sifat urutan dan operasi
hitung bilangan cacah sampai dengan 100,

18
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

pengukuran panjang dan berat benda dengan


satuan tidak baku, pola gambar, bentuk-bentuk
bangun geometri dari berbagai benda konkret,
serta penyajian data dalam bentuk diagram gambar
sederhana
Kompetensi Menggunakan strategi pemecahan masalah
Subkompetensi Melakukan perhitungan untuk menyelesaikan
masalah di kehidupan nyata pada konteks
pekerjaan berkaitan dengan sifat urutan bilangan
Tema Kesehatan
pembelajaran
Konten Bilangan
Konteks Pekerjaan.
Model LOK-R
pembelajaran

Tabel 3.3 Identitas Modul CK-1 Statistika dan Peluang


Capaian Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi
kompetensi 1 objek/situasi matematika, melakukan perhitungan,
menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi
solusi dalam menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata pada konteks personal, pekerjaan, dan sosial
yang berkaitan dengan sifat urutan dan operasi
hitung bilangan cacah sampai dengan 100,
pengukuran panjang dan berat benda dengan
satuan tidak baku, pola gambar, bentuk-bentuk
bangun geometri dari berbagai benda konkret,
serta penyajian data dalam bentuk diagram gambar
sederhana
Kompetensi Menalar dan memberi alasan
Subkompetensi Menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi
solusi matematika dalam menyelesaikan masalah
di kehidupan nyata pada konteks sosial berkaitan
dengan penyajian data dalam bentuk diagram
gambar sederhana
Tema Kesehatan
pembelajaran

19
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Konten Statistika dan peluang


Konteks Sosial
Model Saintifik
pembelajaran

Tabel 3.4 Identitas Modul CK-2 Geometri dan Pengukuran


Capaian Kompetensi MI (Capaian-2)
Deskripsi Capaian Mengidentifikasikan objek atau
Kompetensi 2 mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi,
dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata
pada konteks personal, pekerjaan, dan sosial
yang berkaitan dengan sifat urutan dan
operasi hitung bilangan cacah sampai dengan
10.000, pecahan sederhana, pengukuran
panjang, berat dan waktu dengan satuan
baku, pola bilangan sederhana, ciri-ciri
bangun geometri, serta penyajian data dalam
bentuk tabel.
Kompetensi Menggunakan Strategi Pemecahan Masalah.
Subkompetensi Melakukan perhitungan untuk
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata
berkaitan dengan ciri-ciri bangun geometri
Tema Pembelajaran Keselamatan Kerja
Konten Geometri dan Pengukuran
Konteks Pekerjaan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Tabel 3.3 Identitas Modul CK-2 Statistika dan Peluang
Capaian Kompetensi MI (Capaian-2)
Deskripsi Capaian Mengidentifikasikan objek atau
Kompetensi 2 mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi,
dan menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata
pada konteks personal, pekerjaan, dan sosial
yang berkaitan dengan sifat urutan dan
operasi hitung bilangan cacah sampai dengan
10.000, pecahan sederhana, pengukuran

20
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

panjang, berat dan waktu dengan satuan


baku, pola bilangan sederhana, ciri-ciri
bangun geometri, serta penyajian data dalam
bentuk tabel.
Kompetensi Menalar dan memberi alasan.
Subkompetensi Menganalisis, mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari berkaitan dengan penyajian data dalam
bentuk tabel.
Tema Pembelajaran Keselamatan Kerja
Konten Statistika dan Peluang
Konteks Personal
Model Pembelajaran Inquiry learning

Tabel 3.5 Identitas Modul CK-3 Aljabar


Capaian Kompetensi 3 Mengidentifikasikan objek atau
mengklasifikasi objek/situasi
matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi dalam
menyelesaikan masalah di
kehidupan nyata pada konteks
personal, pekerjaan, dan sosial
yang berkaitan dengan sifat urutan
dan operasi hitung bilangan cacah
sampai dengan 1.000.000,
pecahan senilai dan berbagai
bentuk pecahan, faktor dan
kelipatan bilangan, persamaan
sederhana, keliling dan luas
bangun datar (persegi panjang dan
persegi), serta penyajian data
dalam bentuk diagram batang.

21
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Menggunakan strategi pemecahan


Kompetensi masalah
Melakukan perhitungan untuk
menyelesaikan masalah di
Subkompetensi kehidupan nyata pada konteks
personal berkaitan dengan
persamaan sederhana
Tema Pembelajaran Lingkungan
Konten Aljabar
Konteks Personal
Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Tabel 3.6 Identitas Modul CK-3 Bilangan


Capaian Mengidentifikasikan objek atau
Kompetensi 3 mengklasifikasi objek/situasi matematika,
melakukan perhitungan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi
dalam menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata pada konteks personal, pekerjaan, dan
sosial yang berkaitan dengan sifat urutan dan
operasi hitung bilangan cacah sampai
dengan 1.000.000, pecahan senilai dan
berbagai bentuk pecahan, faktor dan
kelipatan bilangan, persamaan sederhana,
keliling dan luas bangun datar (persegi
panjang dan persegi), serta penyajian data
dalam bentuk diagram batang.
Kompetensi Menalar dan memberi alasan
Menganalisis, mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi matematika dalam
Subkompetensi menyelesaikan masalah di kehidupan nyata
pada konteks sosial berkaitan dengan
pecahan senilai dan berbagai bentuk
pecahan
Tema Lingkungan
Pembelajaran

22
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Konten Bilangan
Konteks Sosial
Model Contextual Teaching Learning (CTL)
Pembelajaran

Tabel 3.7 Identitas Modul CK-4 Aljabar


Capaian Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 4 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan representasi
bilangan rasional, persamaan linier satu
variabel, keliling dan luas bangun datar, serta
penyajian data dalam bentuk diagram
lingkaran.
Kompetensi Menggunakan Strategi Pemecahan Masalah.
Melakukan perhitungan untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
personal berkaitan dengan persamaan linier
Subkompetensi satu variabel.
Tema Berakhlak Mulia
Pembelajaran
Konten Aljabar
Konteks Personal
Model Number Head Together (NHT)
Pembelajaran

Tabel 3.8 Identitas Modul CK-4 Statistika dan Peluang


Capaian Mengidentifikasikan objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 4 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan representasi

23
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

bilangan rasional, persamaan linier satu


variabel, keliling dan luas bangun datar, serta
penyajian data dalam bentuk diagram
lingkaran.
Kompetensi Menalar dan Memberi Alasan
Mengevaluasi atau menyimpulkan solusi atau
hasil matematika untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari dalam berbagai
konteks sosial berkaitan dengan banyaknya
Subkompetensi data dengan diagram lingkaran.
Tema Berakhlak Mulia
Pembelajaran
Konten Statistika dan Peluang
Konteks Sosial
Model Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran

Tabel 3.9 Contoh Identitas Topik Pembelajaran pada Modul CK-


5 Konten Bilangan
Capaian Mengidentifikasi objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 5 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan sifat urutan
bilangan rasional, pertidaksamaan linier satu
variabel, luas permukaan bangun ruang sisi
datar, serta penyajian data dalam bentuk
diagram batang ganda.
Merepresentasikan objek atau situasi
Kompetensi matematika
Subkompetensi Mengidentifikasi atau mengklasifikasikan
objek/situasi matematika untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
ilmiah berkaitan dengan sifat urutan bilangan
rasional.

24
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tema Fenomena Alam


Pembelajaran
Konten Bilangan
Konteks Ilmiah
Model Discovery Learning
Pembelajaran

Tabel 3.10 Contoh Identitas Topik Pembelajaran pada Modul CK-


5 Konten Statistika dan Peluang
Capaian Mengidentifikasi objek atau mengklasifikasi
Kompetensi 5 objek/situasi matematika, melakukan
perhitungan, menganalisis, mengevaluasi, dan
menyimpulkan solusi matematika dalam
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-
hari pada konteks personal, pekerjaan, sosial,
dan ilmiah yang berkaitan dengan sifat urutan
bilangan rasional, pertidaksamaan linier satu
variabel, luas permukaan bangun ruang sisi
datar, serta penyajian data dalam bentuk
diagram batang ganda.
Kompetensi Menggunakan strategi pemecahan masalah.
Melakukan perhitungan untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
personal berkaitan dengan penyajian data
Subkompetensi dalam bentuk diagram batang ganda.
Tema Fenomena Alam
Pembelajaran
Konten Statistika dan Peluang
Konteks Personal
Model Inquiry
Pembelajaran

25
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

B. Mengembangkan Indikator dari Kompetensi yang


Ditargetkan

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan tentang cara menganalisis kompetensi dasar ke dalam
indikator yang lebih operasional dan lebih khusus, serta mampu
menerapkannya dalam mengembangkan indikator untuk kompetensi
pembelajaran.

Indikator kompetensi merupakan kompetensi spesifik dan


operasional yang harus dikuasai peserta didik melalui
pembelajaran. Kompetensi tersebut bersifat khusus dan dapat
diukur melalui aktivitas penugasan atau menjawab pertanyaan
yang mengukur penguasaan kompetensi khusus tersebut.
Semakin spesifik kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran semakin mudah dan jelas bagi guru dalam
mengukur capaian kompetensi tersebut. Karena itu, guru harus
benar-benar memiliki pemahaman secara memadai tentang
kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan mampu
merinci indikator dari kompetensi tersebut secara spesifik dan
operasional. Gambar 3.1 berikut merupakan ilustrasi
mengembangkan indikator dari kompetensi yang akan dicapai
melalui pembelajaran.
Dalam mengembangkan indikator dari kompetensi yang
akan dicapai melalui pembelajaran, ada beberapa cara yang
dapat ditempuh, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Langkah 1: Guru harus memahami dengan benar dan utuh
kompetensi atau subkompetensi yang akan dicapai melalui
pembelajaran.
2. Langkah 2: Guru harus memposisikan diri sebagai peserta
didik yang belum tahu atau belum memiliki kompetensi
tersebut. Dalam konteks ini, guru dapat memunculkan
pertanyaan pada diri sendiri, misalnya: “jika saya ingin tahu
hal tersebut, pengetahuan apa saja yang saya perlukan?”,

26
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

“untuk dapat memahami masalah itu, apa yang harus saya


ketahui?”, dan sebagainya.
3. Langkah 3: Guru berusaha menemukan jawaban atas
pertanyaannya sendiri dan mendaftar rincian jawaban
tersebut, misalnya: “saya harus A, B, C, D, dst”.
4. Langkah 4: Guru merumuskan rincian jawaban tersebut
menjadi rincian indikator dari kompetensi yang akan
dicapai.
Pada modul ini, terdapat beberapa konten. Berikut
disajikan satu contoh penerapan empat langkah dalam
mengembangkan indikator dari kompetensi di atas pada konten
tersebut.

Tabel 3.11 Contoh Indikator Subkompetensi (1) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Bilangan untuk CK-1
Konten &
Subkompetensi Indikator
Konteks
Bilangan Melakukan perhitungan a) Mampu mengetahui
dengan untuk menyelesaikan informasi yang ada
konteks masalah di kehidupan dalam masalah nyata
pekerjaan nyata pada konteks yang disajikan pada
pekerjaan berkaitan konteks pekerjaan
dengan sifat urutan berkaitan dengan sifat
bilangan urutan bilangan.
(indikator prasyarat)
b) Mampu menyelesaikan
masalah nyata yang
disajikan pada konteks
pekerjaan berkaitan
dengan sifat urutan
bilangan. (indikator inti)
c) Mampu menerapkan
strategi pemecahan
masalah nyata yang
disajikan pada konteks
pekerjaan berkaitan

27
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

dengan sifat urutan


bilangan. (indikator inti)
d) Mampu menganalisis
penyelesaian masalah
nyata yang disajikan
pada konteks pekerjaan
berkaitan dengan sifat
urutan bilangan.
(indikator pengayaan)

Tabel 3.12 Contoh Indikator Subkompetensi (2) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Statistika dan Peluang untuk CK-1
Konten &
Subkompetensi Indikator
Konteks
Statistika Menganalisis, a) Mampu menyelesaikan
dan mengevaluasi, dan masalah nyata yang
peluang menginterpretasi solusi disajikan pada konteks
konteks matematika dalam sosial berkaitan dengan
sosial menyelesaikan masalah penyajian data dalam
di kehidupan nyata pada bentuk diagram gambar
konteks sosial berkaitan sederhana. (indikator
dengan penyajian data prasyarat)
dalam bentuk diagram b) Mampu menganalisis
gambar sederhana penyelesaian masalah
nyata yang disajikan
pada konteks sosial
berkaitan dengan
penyajian data dalam
bentuk diagram gambar
sederhana. (indikator inti)
c) Mampu mengevaluasi
penyelesaian masalah
nyata yang disajikan
pada konteks sosial
berkaitan dengan
penyajian data dalam

28
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

bentuk diagram gambar


sederhana. (indikator inti)
d) Mampu
merepresentasikan
informasi masalah nyata
yang disajikan pada
konteks sosial ke dalam
bentuk tabel. (indikator
pengayaan)

Tabel 3.13 Contoh Indikator Subkompetensi (2) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Geometri dan Pengukuran untuk CK-2
Konten &
Subkompetensi Indikator
Konteks
Geometri Melakukan Mampu mengidentifikasi ciri-ciri masing-
dan perhitungan masing bangun geometri. (indikator
pengukuran untuk prasyarat)
dengan menyelesaikan mampu menggunakan ciri-ciri bangun
konteks masalah geometri dalam proses penyelesaian
pekerjaan kehidupan masalah di dunia nyata. (indikator inti)
sehari-hari mampu melakukan perhitungan dalam
berkaitan menyelesaikan masalah sehari-hari
dengan ciri-ciri terkait ciri-ciri bangun geometri.
bangun (indikator inti)
geometri mampu menganalisis solusi dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari
terkait ciri-ciri bangun geometri di dunia
nyata. (indikator pengayaan)

Tabel 3.14 Contoh Indikator Subkompetensi (3) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Statistika dan Peluang untuk CK-2
Konten & Subkompetensi Indikator
Konteks
Statistika Menganalisis, Mampu memecahkan masalah sehari-
dan peluang mengevaluasi, hari terkait penyajian data dalam bentuk
dengan dan tabel. (indikator prasyarat)
konteks menginterpretas mampu menganalisis solusi matematika
personal i solusi dalam menyelesaikan masalah

29
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

matematika kehidupan sehari-hari terkait data dalam


dalam bentuk tabel. (indikator inti)
menyelesaikan mampu menginterpretasi solusi
masalah matematika dalam bentuk data yang
kehidupan disajikan dalam bentuk tabel terkait
sehari-hari masalah kehidupan sehari-hari. (indikator
terkait inti)
penyajian data mampu merepresentasikan data dari
dalam bentuk bentuk tabel ke bentuk diagram batang.
tabel. (indikator pengayaan)

Tabel 3.15 Contoh Indikator Subkompetensi (1) Konten Aljabar


untuk CK-3
Konten &
Subkompetensi Indikator
Konteks
Aljabar Melakukan Mampu memodelkan situasi
dan perhitungan matematika berkenaan dengan
konteks untuk persamaan sederhana (Indikator
personal menyelesaikan Prasyarat).
masalah di Mampu menerapkan strategi
kehidupan nyata pemecahan masalah berkenaan
pada konteks dengan persamaan sederhana
personal berkaitan (Indikator Inti).
dengan persamaan Mampu menentukan
sederhana penyelesaian masalah berkenaan
dengan persamaan sederhana
(Indikator inti).
Mampu mengevaluasi solusi
matematika dalam penyelesaian
masalah berkenaan dengan
persamaan sederhana (Indikator
pengayaan).

30
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.16 Contoh Indikator Subkompetensi (2) Konten Bilangan


untuk CK-3
Konten &
Subkompetensi Indikator
Konteks
Bilangan Menganalisis, Mampu melakukan
dan mengevaluasi, dan perhitungan berkenaan
konteks menginterpretasi solusi dengan pecahan senilai dan
sosial matematika dalam berbagai bentuk pecahan
menyelesaikan masalah (Indikator Prasyarat).
di kehidupan nyata Mampu menganalisis
pada konteks sosial penyelesaian masalah
berkaitan dengan berkaitan dengan pecahan
pecahan senilai dan senilai dan berbagai bentuk
berbagai bentuk pecahan (Indikator Inti).
pecahan Mampu mengevaluasi
penyelesaian masalah
berkaitan dengan pecahan
senilai dan berbagai bentuk
pecahan (Indikator Inti).
Mampu mengidentifikasi
objek/situasi matematika dari
masalah yang berkaitan
dengan representasi bilangan
rasional (Indikator
Pengayaan).

Tabel 3.17 Contoh Indikator Subkompetensi (1) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Aljabar untuk CK-4
Jenis
Kompetensi Sub Kompetensi Indikator Kompetensi
Indikator
Mengguna kan Melakukan Mampu
Strategi perhitungan mengklasifikasikan dan
Pemecahan untuk mengidentifikasi
Masalah menyelesaikan informasi berkenaan Indikator
masalah dengan persamaan prasyarat
kehidupan linier satu variabel
sehari-hari pada berkenaan dengan isu
konteks personal tersebut

31
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

berkaitan dengan Mampu menerapkan


persamaan linier strategi pemecahan
satu variabel. masalah berkenaan Indikator
dengan persamaan inti
linier satu variabel dan
isu tersebut.
Mampu menentukan
penyelesaian masalah
berkenaan dengan Indikator
dengan persamaan inti
linier satu variabel dan
isu tersebut
Mampu mengevaluasi
suatu kejadian
Indikator
berkenaan dengan
pengaya
persamaan linier satu
an
variabel dan isu
tersebut.

Tabel 3.18 Contoh Indikator Subkompetensi (2) Pembelajaran


Literasi Numerasi Konten Statistika dan Peluang untuk CK-4
Sub Jenis
Kompetensi Indikator Kompetensi
Kompetensi Indikator
Menalar Mengevaluasi Mampu menyelesaikan
dan atau masalah nyata yang
Memberi menyimpulkan disajikan pada konteks Indikator
Alasan solusi atau hasil sosial berkaitan dengan prasyarat
matematika penyajian data dalam
untuk bentuk diagram lingkaran
menyelesaikan Mampu mengevaluasi
masalah atau menyimpulkan
kehidupan penyelesaian masalah
sehari-hari nyata yang disajikan pada
Indikator inti
dalam konteks konteks sosial berkaitan
sosial berkaitan dengan penyajian data
dengan dalam bentuk diagram
banyaknya data lingkaran
dengan diagram Mampu
lingkaran. menginterpretasikan Indikator inti
penyelesaian masalah

32
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

nyata yang disajikan pada


konteks
sosial berkaitan dengan
penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran
Mampu
merepresentasikan
informasi masalah nyata
Indikator
yang disajikan pada
pengayaan
konteks sosial ke dalam
bentuk diagram batang
ganda

Tabel 3.19 Contoh Indikator Kompetensi pada Modul CK-5


Konten Bilangan untuk CK-5
Jenis
Kompetensi Subkompetensi Indikator Kompetensi
Indikator
Merepresentasikan Mengidentifikasi Mampu Indikator
objek atau situasi atau mengidentifikasi Prasyarat
matematika mengklasifikasi bilangan berkaitan
objek/situasi dengan sifat urutan
matematika bilangan rasional.
untuk Mampu Indikator
menyelesaikan mengklasifikasikan inti
masalah bilangan berkaitan
kehidupan dengan sifat urutan
sehari-hari pada bilangan rasional.
konteks ilmiah Mampu Indikator
berkaitan merepresentasikan inti
dengan sifat bilangan berkenaan
urutan bilangan dengan sifat urutan
rasional. bilangan rasional.
Mampu Indikator
menggunakan strategi Pengayaan
pemecahan masalah
yang melibatkan sifat
urutan bilangan
rasional.

33
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.20 Contoh Indikator Kompetensi pada Modul CK-5


Konten Statistika dan Peluang untuk CK-5
Jenis
Kompetensi Subkompetensi Indikator Kompetensi
Indikator
Menggunakan Melakukan Mampu mengklasifikasi Indikator
strategi perhitungan situasi matematika Prasyarat
pemecahan untuk tentang penyajian data
masalah menyelesaikan dalam bentuk diagram
masalah batang.
kehidupan Mampu melakukan Indikator inti
sehari-hari perhitungan untuk
pada konteks menyelesaian masalah
personal matematika yang
berkaitan berkaitan dengan
dengan penyajian data dalam
penyajian data bentuk diagram batang
dalam bentuk ganda
diagram Mampu menerapkan Indikator inti
batang ganda. strategi pemecahan
masalah berkenaan
dengan penyajian data
dalam bentuk diagram
batang ganda.
Mampu mengevaluasi Indikator
suatu kejadian berkaitan Pengayaan
dengan penyajian data
dalam bentuk diagram
batang ganda.

C. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan tentang cara merumuskan indikator kompetensi ke
dalam tujuan pembelajaran

Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP), rincian indikator dari kompetensi menjadi dasar dalam
pengembangan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang

34
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

benar, terstruktur dan lengkap memiliki peran penting sebagai


petunjuk bagi guru untuk memilih materi ajar, strategi, model,
metode dan media pembelajaran yang digunakan saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Terdapat 4 unsur pokok yang ada
pada perumusan tujuan pembelajaran, 4 unsur ini disingkat
menjadi ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Audience adalah peserta didik yang menjadi subjek, juga
sekaligus objek, dalam pembelajaran. Behavior adalah perilaku
yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik melalui
pembelajaran, dalam hal ini, ditunjukkan dengan menggunakan
satu kata kerja operasional. Condition adalah aktivitas yang harus
dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi dalam
pembelajaran. Degree adalah perbandingan capaian kompetensi
antara sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Jabaran
empat unsur dalam tujuan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Tujuan Melalui diskusi kelompok, peserta didik secara tepat


Pembelajaran mampu menyelesaikan masalah nyata yang disajikan pada
konteks pekerjaan berkaitan dengan sifat urutan bilangan.
Condition Melalui diskusi kelompok
Audience peserta didik
Behavior mampu menyelesaikan masalah nyata yang disajikan pada
konteks pekerjaan berkaitan dengan sifat urutan bilangan
Degree Secara tepat

Berdasarkan rumusan indikator kompetensi dalam


contoh di atas, rumusan tujuan pembelajaran dapat dicontohkan
seperti Tabel 3.21 dan Tabel 3.22 berikut.

Tabel 3.21 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (1)


Konten Bilangan untuk CK-1
Indikator dari Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
yang Diajarkan
Mampu mengetahui Melalui membaca bahan
informasi yang ada dalam bacaan/stimulus secara cermat,

35
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Indikator dari Kompetensi


Tujuan Pembelajaran
yang Diajarkan
masalah nyata yang disajikan peserta didik secara kritis mampu
pada konteks pekerjaan mengetahui informasi yang ada
berkaitan dengan sifat urutan dalam masalah nyata yang disajikan
bilangan (indikator prasyarat) pada konteks pekerjaan berkaitan
dengan sifat urutan bilangan
Mampu menyelesaikan Melalui diskusi kelompok, peserta
masalah nyata yang disajikan didik mampu menyelesaikan
pada konteks pekerjaan masalah nyata yang disajikan pada
berkaitan dengan sifat urutan konteks pekerjaan berkaitan dengan
bilangan (indikator inti) sifat urutan bilangan dengan tepat
Mampu menerapkan strategi Melalui menyelesaikan masalah
pemecahan masalah nyata kontekstual dalam LKPD, peserta
yang disajikan pada konteks didik mampu menerapkan strategi
pekerjaan berkaitan dengan pemecahan masalah nyata yang
sifat urutan bilangan disajikan pada konteks pekerjaan
(indikator inti) berkaitan dengan sifat urutan
bilangan dengan benar
Mampu menganalisis Melalui tanya jawab dan diskusi
penyelesaian masalah nyata kelas, peserta didik mampu
yang disajikan pada konteks menganalisis penyelesaian masalah
pekerjaan berkaitan dengan nyata yang disajikan pada konteks
sifat urutan bilangan pekerjaan berkaitan dengan sifat
(indikator pengayaan) urutan bilangan dengan benar

Tabel 3.22 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (2)


Konten Statistika dan Peluang untuk CK-1
Indikator dari Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
yang Diajarkan
Mampu menyelesaikan Melalui diskusi kelas, peserta didik
masalah nyata yang disajikan mampu menyelesaikan masalah
pada konteks sosial berkaitan nyata yang disajikan pada konteks
dengan penyajian data dalam sosial berkaitan dengan penyajian
bentuk diagram gambar data dalam bentuk diagram gambar
sederhana (indikator prasyarat) sederhana dengan benar

36
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Indikator dari Kompetensi


Tujuan Pembelajaran
yang Diajarkan
Mampu menganalisis Melalui tanya jawab dan diskusi
penyelesaian masalah nyata kelas, peserta didik secara kritis
yang disajikan pada konteks mampu menganalisis penyelesaian
sosial berkaitan dengan masalah nyata yang disajikan pada
penyajian data dalam bentuk konteks sosial berkaitan dengan
diagram gambar sederhana penyajian data dalam bentuk
(indikator inti) diagram gambar sederhana
Mampu mengevaluasi Melalui menyelesaikan masalah
penyelesaian masalah nyata kontekstual dalam LKPD, peserta
yang disajikan pada konteks didik mampu mengevaluasi
sosial berkaitan dengan penyelesaian masalah nyata yang
penyajian data dalam bentuk disajikan pada konteks sosial
diagram gambar sederhana berkaitan dengan penyajian data
(indikator inti) dalam bentuk diagram gambar
sederhana dengan benar
Mampu merepresentasikan Melalui membaca bahan
informasi masalah nyata yang bacaan/stimulus dan diskusi kelas,
disajikan pada konteks sosial peserta didik mampu
ke dalam bentuk tabel merepresentasikan informasi
(indikator pengayaan) masalah nyata yang disajikan pada
konteks sosial ke dalam bentuk
tabel dengan benar

Tabel 3.23 Contoh tujuan pembelajaran Subkompetensi (2) pada


konten geometri dan pengukuran untuk CK-2
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu mengidentifikasi Melalui tanya jawab dalam langkah stimulasi
ciri-ciri masing-masing model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
bangun geometri. Share (TPS) peserta didik secara kritis mampu
mengidentifikasi bangun geometri dari ciri-
cirinya dengan kritis
Mampu menggunakan ciri- Melalui diskusi kelompok langkah model
ciri bangun geometri dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
proses penyelesaian (TPS) peserta didik mampu menggunakan ciri-
masalah di dunia nyata. ciri bangun geometri dalam proses
penyelesaian masalah di dunia nyata dengan
sistematis dan teliti.

37
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran


mampu melakukan Melalui proses pemecahan masalah dalam
perhitungan dalam model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
menyelesaikan masalah peserta didik mampu melakukan perhitungan
sehari-hari terkait ciri-ciri dalam menyelesaikan masalah sehari-hari
bangun geometri. terkait ciri-ciri bangun geometri dengan tepat
dan logis.
mampu menganalisis solusi Melalui penugasan pemecahan masalah,
dalam menyelesaikan peserta didik mampu menganalisis solusi
masalah sehari-hari terkait dalam menyelesaikan masalah sehari-hari
ciri-ciri bangun geometri di terkait ciri-ciri bangun geometri di dunia nyata
dunia nyata. dengan kritis dan sistematis.

Tabel 3.24 Contoh tujuan pembelajaran Subkompetensi (3) pada


konten Statistika dan Peluang untuk CK-2
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu memecahkan Melalui tanya jawab dalam langkah orientasi
masalah sehari-hari terkait masalah pada model Inquiry Learning peserta
penyajian data dalam didik mampu menjawab permasalahan terkait
bentuk tabel data dalam bentuk tabel dengan tepat dan
logis.
Mampu menganalisis solusi Melalui diskusi kelompok langkah model
matematika dalam Inquiry Learning peserta didik mampu
menyelesaikan masalah menganalisis solusi matematika dalam
kehidupan sehari-hari menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
terkait data dalam bentuk dengan sistematis dan logis.
tabel.
mampu menginterpretasi Melalui diskusi kelompok terbimbing dalam
solusi matematika dalam model Inquiry Learning peserta didik mampu
bentuk data yang disajikan menginterpretasikan solusi matematika dalam
dalam bentuk tabel terkait bentuk data bentuk tabel terkait masalah
masalah kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari dengan tepat dan
hari. sistematis.
mampu merepresentasikan Melalui penugasan peserta didik mampu
data dari bentuk tabel ke merepresentasikan data dari bentuk tabel ke
bentuk diagram batang. bentuk diagram batang dengan kreatif dan
kritis.

38
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.25 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (1)


Konten Aljabar untuk CK-3
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu Melalui kegiatan tanya jawab dan
memodelkan mengamati informasi pada poster,
situasi matematika peserta didik dapat memodelkan situasi
berkenaan dengan matematika berkenaan dengan
persamaan persamaan sederhana dengan cermat.
sederhana.
Mampu Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi
menerapkan kelompok dengan model pembelajaran
strategi pemecahan kooperatif tipe STAD, peserta didik dapat
masalah berkenaan menerapkan strategi pemecahan masalah
dengan persamaan berkenaan dengan persamaan sederhana
sederhana. dari isu yang diberikan dengan tepat.
Mampu Melalui kegiatan diskusi kelompok
menentukan dengan model pembelajaran kooperatif
penyelesaian tipe STAD, peserta didik dapat
masalah berkenaan menentukan penyelesaian masalah
dengan persamaan berkenaan dengan persamaan sederhana
sederhana. dari isu yang diberikan secara kreatif.
Mampu Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi
mengevaluasi solusi kelas, peserta didik dapat mengevaluasi
matematika dalam solusi matematika dalam penyelesaian
penyelesaian masalah berkenaan dengan persamaan
masalah berkenaan sederhana dari isu yang diberikan secara
dengan persamaan kritis.
sederhana.

Tabel 3.26 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (2)


Konten Bilangan untuk CK-3
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran

Mampu melakukan Melalui kegiatan mengamati poster dan


perhitungan berkenaan tanya jawab, peserta didik mampu
dengan pecahan senilai melakukan perhitungan berkenaan

39
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran

dan berbagai bentuk dengan pecahan senilai dan berbagai


pecahan bentuk pecahan dengan cermat.
Mampu menganalisis Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi
penyelesaian masalah kelompok dengan model pembelajaran
berkaitan dengan pecahan CTL, peserta didik mampu menganalisis
senilai dan berbagai penyelesaian masalah berkaitan dengan
bentuk pecahan. pecahan senilai dan berbagai bentuk
pecahan secara kreatif.
Mampu mengevaluasi Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab
penyelesaian masalah dengan model pembelajaran CTL, peserta
berkaitan dengan pecahan didik mampu mengevaluasi penyelesaian
senilai dan berbagai masalah berkaitan dengan pecahan senilai
bentuk pecahan. dan berbagai bentuk pecahan secara
kritis.
Mampu mengidentifikasi Melalui kegiatan membaca
objek/situasi matematika bacaan/stimulus dan diskusi kelas, peserta
dari masalah yang didik mampu mengidentifikasi
berkaitan dengan objek/situasi matematik dari masalah yang
representasi bilangan berkaitan dengan representasi bilangan
rasional rasional dengan benar.

Tabel 3.27 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (1)


Konten Aljabar untuk CK-4
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu Melalui belajar berkelompok dan
mengklasifikasikan dan bermain angka melalui pembelajaran
mengidentifikasi informasi NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
berkenaan dengan dapat mengklasifikasi informasi
persamaan linier satu berkenaan dengan persamaan linier satu
variabel berkenaan variabel berkenaan dengan isu yang
dengan isu tersebut. diberikan
(indikator prasyarat)
Mampu menerapkan Melalui belajar berkelompok dan
strategi pemecahan bermain angka melalui pembelajaran
masalah berkenaan NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
dengan persamaan linier dapat menerapkan strategi pemecahan
masalah berkenaan dengan persamaan

40
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

satu variabel dan isu linier satu variabel dan isu yang
tersebut. (indikator inti) diberikan
Mampu menentukan Melalui belajar berkelompok dan
penyelesaian masalah bermain angka melalui pembelajaran
berkenaan dengan NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
persamaan linier satu dapat menentukan penyelesaian
variabel dan isu tersebut. masalah berkenaan dengan persamaan
(indikator inti) linier satu variabel dan isu yang
diberikan
Mampu mengevaluasi Melalui belajar berkelompok dan
suatu kejadian berkenaan bermain angka melalui pembelajaran
dengan persamaan linier NHT, peserta didik secara aktif dan kritis
satu variabel dan isu dapat mengevaluasi suatu kejadian
tersebut. (indikator berkenaan dengan persamaan linier satu
pengayaan) variabel dan isu yang diberikan

Tabel 3.28 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi (2)


Konten Statistika dan Peluang untuk CK-4
Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mampu menyelesaikan masalah Melalui pembelajaran berbasis pada
nyata yang disajikan pada konteks masalah, peserta didik secara kritis
sosial berkaitan dengan penyajian dapat menyelesaikan masalah nyata
data dalam bentuk diagram lingkaran yang disajikan pada konteks sosial
(indikator prasyarat) berkaitan dengan penyajian data
dalam bentuk diagram lingkaran.
Mampu mengevaluasi atau Melalui pembelajaran berbasis pada
menyimpulkan penyelesaian masalah masalah, peserta didik secara kritis
nyata yang disajikan pada konteks dapat mengevaluasi atau
sosial berkaitan dengan penyajian menyimpulkan penyelesaian masalah
data dalam bentuk diagram lingkaran nyata yang disajikan pada konteks
(indikator inti) sosial berkaitan dengan penyajian
data dalam bentuk diagram
lingkaran.
Mampu menginterpretasikan Melalui pembelajaran berbasis pada
penyelesaian masalah nyata yang masalah, peserta didik secara kritis
disajikan pada konteks sosial dapat menginterpretasikan
berkaitan dengan penyajian data penyelesaian masalah nyata yang
dalam bentuk diagram lingkaran disajikan pada konteks sosial
(indikator inti) berkaitan dengan penyajian data
dalam bentuk diagram lingkaran.

41
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Indikator Kompetensi Tujuan Pembelajaran


Mampu merepresentasikan informasi Melalui pembelajaran berbasis pada
masalah nyata yang disajikan pada masalah, peserta didik secara kritis
konteks sosial ke dalam bentuk dapat merepresentasikan informasi
diagram batang ganda. (indikator masalah nyata yang disajikan pada
pengayaan) konteks sosial ke dalam bentuk
diagram batang ganda.

Tabel 3.29 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi


Konten Bilangan untuk CK-5
Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu mengidentifikasi bilangan Melalui kegiatan observasi
berkaitan dengan sifat urutan peserta didik mampu
bilangan rasional. mengidentifikasi informasi
berkenaan dengan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.
Mampu mengklasifikasikan Melalui kegiatan pembelajaran
bilangan berkaitan dengan sifat Discovery Learning peserta
urutan bilangan rasional. didik mampu
mengklasifikasikan bilangan
berkenaan dengan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.
Mampu merepresentasikan Melalui kegiatan pembelajaran
bilangan berkenaan dengan sifat Discovery Learning peserta
urutan bilangan rasional. didik mampu
merepresentasikan bilangan
berkenaan dengan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.
Mampu menggunakan strategi Melalui kegiatan pembelajaran
pemecahan masalah yang Discovery Learning peserta
melibatkan sifat urutan bilangan didik mampu menggunakan
rasional. strategi pemecahan masalah
yang melibatkan sifat urutan
bilangan rasional dengan benar.

42
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.30 Contoh Tujuan Pembelajaran Subkompetensi Konten


Statistika dan Peluang untuk CK-5
Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu mengklasifikasi situasi Melalui kegiatan tanya jawab
matematika tentang penyajian peserta didik mampu
data dalam bentuk diagram mengklasifikasi masalah
batang. kehidupan sehari-hari berkaitan
dengan penyajian data dalam
bentuk diagram batang dengan
benar.
Mampu melakukan perhitungan Melalui kegiatan pembelajaran
untuk menyelesaikan masalah model inquiry peserta didik
matematika yang berkaitan mampu melakukan perhitungan
dengan penyajian data dalam untuk menyelesaikan masalah
bentuk diagram batang ganda matematika yang berkaitan
dengan penyajian data dalam
bentuk diagram batang ganda
dengan benar.
Mampu menerapkan strategi Melalui kegiatan pembelajaran
pemecahan masalah berkenaan model inquiry peserta didik
dengan penyajian data dalam mampu menerapkan strategi
bentuk diagram batang ganda. pemecahan masalah berkenaan
dengan penyajian data dalam
bentuk diagram batang ganda
dengan benar.
Mampu mengevaluasi suatu Melalui kegiatan pembelajaran
kejadian berkaitan dengan model inquiry peserta didik
penyajian data dalam bentuk mampu mengevaluasi suatu
diagram batang ganda. kejadian berkaitan dengan
penyajian data dalam bentuk
diagram batang ganda dengan
benar.

43
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

D. Mengembangkan Materi Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam memilih dan mengembangkan materi
pembelajaran sesuai dengan konten dan konteks yang telah
ditetapkan dalam AKMI serta memenuhi ketentuan cakupan isi dan
kebahasaan teks untuk mencapai tujuan pembelajaran
CK-1.

Materi pembelajaran dikembangkan setelah guru


merancang indikator kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan
mengembangkan materi belajar sebaik dan setepat mungkin agar
dapat mencapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan.
Dalam mengembangkan materi pembelajaran, setelah
menentukan tema, konten, dan konteks bacaan, guru dapat
melakukan eksplorasi teks sesuai dengan ketentuan (1) tema dan
topik bahan bacaan/stimulus yang telah ditetapkan, (2) konten
dan konteks yang dipersyaratkan, (3) panjang teks yang telah
ditentukan, dan (4) kredibilitas sumber teks yang sangat
dianjurkan. Setiap mengambil bahan bacaan/stimulus dari suatu
sumber tertentu diwajibkan menuliskan sumber bacaan tersebut.
Hal ini untuk menghindari aduan atau masalah plagiarisme.
Materi pembelajaran sebagai bahan bacaan/stimulus yang
dikembangkan dalam modul CK-1 ini adalah bilangan dengan
konteks pekerjaan dan statistika dan peluang dengan konteks
sosial. Namun, dalam modul CK-1 tersebut hanya dicontohkan
untuk konten bilangan dan statistika peluang karena paparan yang
dikembangkan dalam modul ini hanya sebagai contoh untuk
memantik para peserta bimtek dan para guru dalam
mengembangkan kreativitas dan kemampuan inovatifnya. Dalam
pelaksanaan bimtek, para peserta bimtek dapat mengembangkan
konten materi pembelajaran dengan konteks yang lainnya.

44
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Berdasarkan beberapa pertanyaan di atas, berikut ini


dicontohkan bahan bacaan/stimulus untuk pembelajaran Literasi
Numerasi.
Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Konten Bilangan
dengan Konteks Pekerjaan untuk CK-1

Materi ini dapat digunakan dengan syarat peserta didik


telah memahami materi bentuk persen; operasi hitung
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan
cacah.

Berikut disajikan bahan bacaan/stimulus yang sesuai dengan


identifikasi sebelumnya.

Apoteker dan Obat

Bu Yani seorang apoteker di salah satu rumah sakit yang baru


berdiri di Kabupaten Sejahtera. Adapun aktivitas sehari-hari
adalah mengecek ketersediaan berbagai obat. Ada berbagai
jenis obat untuk setiap indikasi penyakit. Bu Yani menyediakan
setiap jenis obat dalam bentuk tablet seperti pada poster
berikut.

45
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Konten Statistika dan


Peluang dengan Konteks Sosial untuk CK-1

Materi ini dapat digunakan dengan syarat peserta didik


telah memahami materi membaca data dalam bentuk diagram
gambar sederhana, serta operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.

Berikut disajikan bahan bacaan/stimulus yang sesuai dengan


identifikasi sebelumnya.

Penyaluran Bantuan Obat

Bencana alam banjir telah terjadi di Kota Sejahtera. Akibatnya


muncul beragam penyakit di kalangan para korban akibat
bencana alam tersebut. Oleh karenanya Pemerintah

46
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

menjadwalkan penyaluran obat-obatan bagi para korban.


Adapun data obat-obatan yang akan disalurkan seperti pada
diagram berikut.

Tabel 3.31 Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Konten


Geometri dan Pengukuran Konteks Pekerjaan dalam
Pembelajaran untuk CK-2

Menyimpan Air Bersih di Tower Air

Fungsi utama air bersih bagi makhluk hidup adalah untuk dikonsumsi. Tanpa
air, manusia dan hewan bisa mengalami dehidrasi yang menyebabkan
gangguan kesehatan. Sedangkan tumbuhan yang hidup tanpa air, bisa
kekeringan, layu, dan kemudian mati. Air bersih juga memerlukan
penyimpanan yang bersih dan tempat yang tinggi agar dapat mengalir dalam
jarak yang jauh. Berikut adalah salah satu bangunan tower tandon air yang
biasa dikerjakan pekerja konstruksi di perumahan dan perlengkapan
keselamatan yang dikenakan oleh pekerja.

47
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.32 Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Konten


Statistika dan Peluang Konteks Personal dalam Pembelajaran
untuk CK-2

Kode Helm Pak Andi dan Kawan-Kawannya

Pak Andi dan teman-temannya merupakan pekerja konstruksi yang


telah lama bekerja di perusahaan konstruksi. Pekerja konstruksi merupakan
sebuah pekerjaan yang menghasilkan barang berupa produk dengan wujud
fisik yang menjadikannya bisa dilihat, dirasa, disentuh, dipegang, dan
mendapat perlakuan fisik lainnya. Pada area konstruksi, semua pekerja harus
menggunakan helm sebagai perlindungan kepala. Selain sebagai alat
perlindungan, helm juga menunjukkan kode khusus dari pekerja yang
memakainya, seperti berikut:

48
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh pengembangan materi konten aljabar subkonten


persamaan sederhana dengan konteks personal untuk CK-3
disajikan sebagai berikut.

Pembuatan Kompos

49
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Ibu Fatma ingin mencoba mengolah limbah dapur menjadi


kompos. Limbah dapur dari sisa-sisa makanan akan dicampur
dengan daun kering dengan perbandingan komposisi bahan 3 : 1.
Kedua bahan dikumpulkan lalu dicampur ke dalam alat pembuat
kompos sederhana (komposter). Bu Fatma telah mengumpulkan
bahan tersebut selama tiga hari dengan jumlah sebagai berikut.

Contoh pengembangan materi konten bilangan untuk CK-3.


Taman Kota

Kota Belawa memiliki dua buah taman yaitu Taman Makmur


dan Taman Bahagia dengan luas masing-masing 18 𝑑𝑎𝑚! dan
24 𝑑𝑎𝑚! . Kedua taman kota tersebut dibagi menjadi beberapa
area, yaitu bagian yang ditanami pohon, area rumput dan
taman bunga, serta fasilitas umum seperti jalan, bangku, dan
taman bermain. Berikut disajikan rincian pembagian area di
Taman Makmur dan Taman Bahagia.

50
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh pengembangan materi konten bilangan untuk CK-3.

Calon Jemaah Haji

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Jika seorang


muslim sudah mukallaf (aqil baligh) dan mampu untuk
melaksanakan haji, maka wajib hukumnya bagi dia untuk
menunaikan ibadah haji. Pada musim haji reguler tahun 2023,
calon jemaah haji dari Kota Belawa akan diberangkatkan
dalam dua kloter (kloter 10 dan 21), dengan jumlah jemaah
masing-masing adalah 360 dan 420 orang. Berikut disajikan
rincian jumlah jemaah dari kedua kloter berdasarkan usia.

Contoh pengembangan materi konten statistika untuk CK-4.


Berikut disajikan bahan bacaan/stimulus yang sesuai dengan
identifikasi sebelumnya

Aksi Donasi

Desa Aruna terletak tidak jauh dari Desa Lembayung. Desa


Aruna merupakan desa yang terkena dampak bencana banjir
bandang. Kepala Desa Lembayung bersama para warga mencoba
membantu atau memberikan infaq kepada Desa Aruna dengan
mengumpulkan bantuan berupa pakaian, selimut, sembako,
uang, obat-obatan dan peralatan sanitasi. Desa Lembayung
terkenal dengan para warganya yang berakhlak mulia, santun dan

51
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

suka bersedekah. Jumlah warga di Desa Lembayung ada


sebanyak 1234 warga. Pembagian jenis bantuan dan banyaknya
warga yang membantu tiap jenis bantuan dapat dilihat dari poster
aksi donasi berikut.

52
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Konten Bilangan


dengan Konteks Ilmiah untuk CK-5

Contoh Rancangan Bahan Bacaan untuk Statistika Bilangan


dengan Konteks Ilmiah untuk CK-5

53
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Materi di atas digunakan sebagai contoh materi belajar


untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sebagaimana
yang telah dirinci ke dalam indikator dan telah dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran. Melalui materi tersebut, guru dapat
mengarahkan aktivitas pembelajaran dengan fokus pada tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Hal ini seperti dicontohkan
pada Tabel 3.8 dan 3.9 berikut.

54
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.33 Contoh Pemanfaatan Materi Bilangan Konteks


Pekerjaan dalam Pembelajaran untuk CK-1
Pemanfaatan Teks Bacaan/Stimulus dalam
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas Pembelajaran
Melalui membaca bahan Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
bacaan/stimulus secara cermat, dapat memanfaatkan bahan
peserta didik secara kritis bacaan/stimulus tersebut sebagai bahan
mampu mengetahui informasi belajar dengan cara menugasi peserta didik
yang ada dalam masalah nyata membaca secara cermat, terutama terkait
yang disajikan pada konteks informasi yang ada dalam bacaan tersebut.
pekerjaan berkaitan dengan Melalui aktivitas tersebut, peserta didik
sifat urutan bilangan (tujuan dapat menjawab pertanyaan secara tepat
dari indikator prasyarat) ketika menghadapi soal yang berkaitan
dengan informasi yang ada pada bahan
bacaan/stimulus
Melalui diskusi kelompok, Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
peserta didik dengan tepat dapat meminta peserta didik untuk
mampu menyelesaikan masalah memahami secara cermat bahan
nyata yang disajikan pada bacaan/stimulus beserta soalnya.
konteks pekerjaan berkaitan Selanjutnya, guru menugasi peserta didik
dengan sifat urutan bilangan bekerja dalam kelompok untuk
(tujuan dari indikator inti) menyelesaikan masalah nyata yang
terdapat pada soal. Melalui aktivitas
tersebut, peserta didik akan mampu
menyelesaikan masalah nyata yang terkait
dengan bahan bacaan/stimulus
Melalui menyelesaikan masalah Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
kontekstual dalam LKPD, dapat meminta peserta didik untuk
peserta didik dengan benar memahami secara cermat bahan
mampu menerapkan strategi bacaan/stimulus beserta soalnya.
pemecahan masalah nyata yang Selanjutnya, guru menugasi peserta didik
disajikan pada konteks bekerja dalam kelompok untuk
pekerjaan berkaitan dengan menyelesaikan masalah nyata yang
sifat urutan bilangan (tujuan terdapat pada soal. Melalui aktivitas
dari indikator inti) tersebut, peserta didik akan mampu
menerapkan strategi pemecahan masalah
nyata yang terkait dengan bahan
bacaan/stimulus
Melalui tanya jawab dan diskusi Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
kelas, peserta didik dengan dapat meminta peserta didik untuk
benar mampu menganalisis menganalisis secara tepat dan cermat
penyelesaian masalah nyata bahan bacaan/stimulus beserta soalnya.

55
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

yang disajikan pada konteks Selanjutnya, guru menugasi peserta didik


pekerjaan berkaitan dengan bekerja dalam kelompok untuk
sifat urutan bilangan (tujuan menganalisis penyelesaian masalah.
dari indikator pengayaan) Melalui aktivitas tersebut, peserta didik
akan mampu menganalisis penyelesaian
masalah nyata yang terkait dengan bahan
bacaan/stimulus

Tabel 3.34 Contoh Pemanfaatan Materi Statistika dan Peluang


Konteks Sosial dalam Pembelajaran untuk CK-1
Pemanfaatan Teks Bacaan/Stimulus
Tujuan Pembelajaran
dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui diskusi kelas, peserta Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
didik dengan benar mampu dapat meminta peserta didik untuk
menyelesaikan masalah nyata memahami secara cermat bahan
yang disajikan pada konteks bacaan/stimulus beserta soalnya.
sosial berkaitan dengan Selanjutnya, guru menugasi peserta didik
penyajian data dalam bentuk bekerja dalam bentuk diskusi kelas untuk
diagram gambar sederhana menyelesaikan masalah nyata yang
(tujuan dari indikator prasyarat) terdapat pada soal. Melalui aktivitas
tersebut, peserta didik akan mampu
menyelesaikan masalah nyata yang
terkait dengan bahan bacaan/stimulus
Melalui diskusi kelompok dan Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
menyelesaikan masalah dapat meminta peserta didik untuk
kontekstual dalam LKPD, peserta menganalisis secara tepat dan cermat
didik secara kritis mampu bahan bacaan/stimulus beserta soalnya.
menganalisis penyelesaian Selanjutnya, guru menugasi peserta didik
masalah nyata yang disajikan bekerja dalam kelompok untuk
pada konteks sosial berkaitan menyelesaikan masalah dalam LKPD.
dengan penyajian data dalam Melalui aktivitas tersebut, peserta didik
bentuk diagram gambar akan mampu menganalisis penyelesaian
sederhana (tujuan dari indikator masalah nyata yang yang terkait dengan
inti) bahan bacaan/stimulus dalam LKPD
Melalui diskusi kelompok dan Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
menyelesaikan masalah dapat meminta peserta didik untuk
kontekstual dalam LKPD, peserta mengevaluasi secara tepat dan cermat
didik dengan tepat mampu bahan bacaan/stimulus beserta soalnya.
mengevaluasi penyelesaian Selanjutnya, guru menugasi peserta didik
masalah nyata yang disajikan untuk menyelesaikan masalah dalam
pada konteks sosial berkaitan LKPD. Melalui aktivitas tersebut, peserta
dengan penyajian data dalam didik akan mampu menganalisis

56
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

bentuk diagram gambar penyelesaian masalah nyata yang terkait


sederhana (tujuan dari indikator dengan bahan bacaan/stimulus dalam
inti) LKPD
Melalui membaca bahan Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
bacaan/stimulus dan diskusi dapat memanfaatkan bahan
kelas, peserta didik dengan benar bacaan/stimulus tersebut sebagai bahan
mampu mengidentifikasi belajar dengan cara menugasi peserta
informasi masalah nyata yang didik mengidentifikasi informasi yang ada
disajikan pada konteks sosial dalam bentuk tabel. Melalui aktivitas
berkaitan dengan penyajian data tersebut, peserta didik dapat
dalam bentuk tabel (tujuan dari mengidentifikasi informasi yang ada
indikator pengayaan) dalam bentuk tabel

Tabel 3.35 Contoh Pemanfaatan Materi Geometri dan


Pengukuran Konteks Pekerjaan dalam Pembelajaran untuk CK-2
Pemanfaatan Teks dalam Aktivitas
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
Melalui tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik
dalam langkah stimulasi dapat memanfaatkan bahan bacaan/stimulus
model pembelajaran tersebut sebagai bahan belajar dengan cara
Kooperatif Tipe Think Pair menugasi peserta didik membaca dan
Share (TPS) peserta didik memperhatikan ilustrasi secara cermat,
secara kritis mampu terutama terkait informasi dan gambar bangun
mengidentifikasi bangun geometri yang ada dalam bacaan dan ilustrasi
geometri dari ciri-cirinya tersebut. Melalui aktivitas tersebut, peserta
dengan kritis didik dapat mengidentifikasi bangun geometri
dari ciri-cirinya dengan kritis ketika
menghadapi soal yang berkaitan dengan
informasi yang ada pada bahan
bacaan/stimulus.
Melalui diskusi kelompok Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik
langkah model dapat memanfaatkan bahan bacaan/stimulus
pembelajaran Kooperatif tersebut sebagai bahan untuk berdiskusi secara
Tipe Think Pair Share berkelompok tentang temuannya terhadap
(TPS) peserta didik proses penyelesaian masalah dengan
mampu menggunakan menggunakan ciri-ciri bangun geometri secara
ciri-ciri bangun geometri sistematis dan teliti.
dalam proses penyelesaian
masalah di dunia nyata
dengan sistematis dan
teliti.

57
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Melalui proses pemecahan Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik


masalah dalam model dapat meminta peserta didik untuk memahami
Kooperatif Tipe Think Pair secara cermat bahan bacaan/stimulus beserta
Share (TPS) peserta didik soalnya tersebut dengan fokus lebih kepada
mampu melakukan soal yang diberikan. Selanjutnya, Pendidik
perhitungan dalam menugasi peserta didik untuk menentukan
menyelesaikan masalah penyelesaian masalah yang terdapat pada soal
sehari-hari terkait ciri-ciri dengan tepat dan logis terkait bacaan/stimulus.
bangun geometri dengan
tepat dan logis.
Melalui penugasan Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik
pemecahan masalah, dapat meminta peserta didik untuk
peserta didik mampu menganalisis secara kritis dan sistematis bahan
menganalisis solusi dalam bacaan/stimulus beserta soalnya dengan fokus
menyelesaikan masalah lebih kepada soal yang diberikan. Selanjutnya,
sehari-hari terkait ciri-ciri Pendidik menugasi peserta didik untuk
bangun geometri di dunia mengevaluasi suatu kejadian penyelesaian
nyata dengan kritis dan masalah.
sistematis.

Tabel 3.36 Contoh Pemanfaatan Teks Materi Statistika dan


Peluang Konteks Personal dalam Pembelajaran untuk CK-2
Tujuan Pembelajaran Pemanfaatan Teks dalam Aktivitas
Pembelajaran
Melalui tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik
dalam langkah orientasi dapat memanfaatkan bahan bacaan/stimulus
masalah pada model tersebut sebagai bahan belajar untuk
Inquiry Learning peserta menunjukkan masalah yang ada dalam
didik mampu menjawab kehidupan sehari-hari dan memecahkannya.
permasalahan terkait data Pendidik dapat menugasi peserta didik
dalam bentuk tabel membaca dan memperhatikan ilustrasi secara
dengan tepat dan logis. cermat, terutama terkait bentuk tabel yang ada
dalam bacaan dan ilustrasi tersebut.
Melalui diskusi kelompok Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik
langkah model Inquiry dapat meminta peserta didik untuk memahami
Learning peserta didik secara cermat bahan bacaan/stimulus beserta
mampu menganalisis soalnya tersebut dengan fokus lebih kepada
solusi matematika dalam menganalisis solusi mengenai berbagai
menyelesaikan masalah masalah yang berkaitan dengan stimulus yang
kehidupan sehari-hari diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi
dengan sistematis dan peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
logis.

58
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

saling mendiskusikan hasil analisis yang


dilakukan.
Melalui diskusi kelompok Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik
terbimbing dalam model dapat meminta peserta didik untuk memahami
Inquiry Learning peserta secara cermat bahan bacaan/stimulus beserta
didik mampu soalnya tersebut dengan fokus lebih kepada
menginterpretasikan solusi permasalahan yang diberikan. Selanjutnya,
matematika dalam bentuk Pendidik menugasi peserta didik bekerja dalam
data bentuk tabel terkait kelompok untuk menginterpretasikan data
masalah kehidupan sehari- dalam bentuk tabel yang terdapat pada
hari dengan tepat dan bacaam/stimulus.
sistematis.
Melalui penugasan peserta Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik
didik mampu dapat meminta peserta didik untuk memahami
merepresentasikan data secara cermat bahan bacaan/stimulus beserta
dari bentuk tabel ke soalnya tersebut dengan fokus lebih kepada
bentuk diagram batang soal yang diberikan. Selanjutnya, Pendidik
dengan kreatif dan kritis. menugasi peserta didik bekerja dalam
kelompok untuk merepresentasikan data yang
terdapat pada bacaan/stimulus ke dalam
diagram batang.

Tabel 3.37 Contoh Pemanfaatan Materi Aljabar Konteks


Personal dalam Pembelajaran untuk CK-3
Pemanfaatan Teks Bacaan/Stimulus
Tujuan Pembelajaran
dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
dan mengamati informasi pada dapat mengaitkan stimulus tersebut
poster secara cermat, peserta dengan kegiatan apersepsi yang
didik dapat memodelkan situasi membahas tentang pemodelan situasi
matematika berkenaan dengan matematika. Guru harus memastikan
persamaan sederhana. peserta didik dapat mengidentifikasi
informasi relevan dalam sebuah
permasalahan nyata untuk dimodelkan
ke dalam bentuk persamaan sederhana.
Melalui kegiatan tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
dan diskusi kelompok dengan dapat mengarahkan peserta didik untuk
model pembelajaran kooperatif memahami secara cermat bahan
tipe STAD, peserta didik secara bacaan/stimulus sebagai bahan untuk
teliti dapat menerapkan strategi menyelesaikan soal yang menyertai
pemecahan masalah berkenaan stimulus. Peserta didik diminta untuk
berdiskusi dan bekerja dalam kelompok

59
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

dengan persamaan sederhana untuk menentukan strategi yang tepat


dari isu yang diberikan. dalam menyelesaikan masalah
persamaan sederhana yang diberikan.
Melalui kegiatan diskusi Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
kelompok dengan model dapat mengarahkan peserta didik untuk
pembelajaran kooperatif tipe memahami secara cermat bahan
STAD, peserta didik secara bacaan/stimulus sebagai bahan untuk
kreatif dapat menentukan menyelesaikan soal yang menyertai
penyelesaian masalah stimulus. Guru memotivasi peserta didik
berkenaan dengan persamaan untuk memunculkan ide/strategi kreatif
sederhana dari isu yang melalui diskusi kelompok dalam
diberikan. menyelesaikan masalah persamaan
sederhana yang diberikan.
Melalui kegiatan tanya jawab Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
dan diskusi kelas, peserta didik dapat meminta peserta didik untuk
secara kritis dapat menganalisis secara kritis bahan
mengevaluasi solusi bacaan/stimulus beserta soal yang
matematika dalam menyertainya. Setelah mendapat solusi
penyelesaian masalah dari soal yang diberikan, guru dapat
berkenaan dengan persamaan meminta peserta didik untuk
sederhana dari isu yang mengevaluasi kebenaran serta
diberikan. menjelaskan makna solusi tersebut
berdasarkan konteks permasalahan
yang diberikan.

Contoh Pemanfaatan Materi Aljabar Konteks Personal dalam


Pembelajaran untuk CK-4
Tujuan Pembelajaran Pemanfaatan Teks dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan memanfaatkan bahan bacaan/stimulus tersebut
bermain angka peserta sebagai bahan belajar dengan cara menugasi
didik secara aktif dan peserta didik membaca secara cermat, terutama
kritis dapat terkait informasi yang ada dalam bacaan tersebut.
mengklasifikasi Melalui belajar berkelompok dan bermain angka
informasi berkenaan peserta didik secara aktif dan kritis, peserta didik
dengan persamaan linier dapat menjawab pertanyaan secara tepat ketika
satu variabel berkenaan menghadapi soal yang berkaitan dengan informasi
dengan isu yang yang ada pada bahan bacaan/stimulus.
diberikan (tujuan dari
indikator prasyarat)
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan meminta peserta didik untuk memahami secara

60
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

bermain angka peserta cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya


didik secara aktif dan tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
kritis dapat menerapkan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi peserta
strategi pemecahan didik untuk dapat menerapkan strategi
masalah berkenaan penyelesaian masalah untuk menyelesaikan
dengan persamaan linier masalah yang terdapat pada soal. Melalui belajar
satu variabel dan isu berkelompok dan bermain angka peserta didik
yang diberikan (tujuan secara aktif dan kritis, peserta didik akan mampu
dari indikator inti) menyelesaikan masalah nyata yang terdapat pada
bahan bacaan/stimulus.
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan meminta peserta didik untuk memahami secara
bermain angka peserta cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
didik secara aktif dan tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
kritis dapat menentukan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi peserta
penyelesaian masalah didik untuk menentukan penyelesaian masalah
berkenaan dengan yang terdapat pada soal. Melalui belajar
persamaan linier satu berkelompok dan bermain angka peserta didik
variabel dan isu yang secara aktif dan kritis, peserta didik akan mampu
diberikan. (tujuan dari menentukan penyelesaian masalah dan
indikator inti) menyelesaikan masalah nyata yang terdapat pada
bahan bacaan/stimulus.
Melalui belajar Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berkelompok dan meminta peserta didik untuk menganalisis secara
bermain angka, peserta tepat dan cermat bahan bacaan/stimulus beserta
didik secara aktif dan soalnya dengan fokus lebih kepada soal yang
kritis dapat diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi peserta
mengevaluasi suatu didik untuk mengevaluasi suatu kejadian
kejadian berkenaan penyelesaian masalah. Melalui belajar
dengan persamaan linier berkelompok dan bermain angka peserta didik
satu variabel dan isu secara aktif dan kritis, peserta didik akan mampu
yang diberikan (tujuan mengevaluasi penyelesaian masalah nyata yang
dari indikator terdapat pada bahan bacaan/stimulus.
pengayaan)

Contoh Pemanfaatan Materi Statistika dan Peluang Konteks


Sosial dalam Pembelajaran CK-4
Tujuan Pembelajaran Pemanfaatan Teks dalam Aktivitas Pembelajaran
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, memanfaatkan bahan bacaan/stimulus tersebut
peserta didik secara kritis sebagai bahan belajar dengan cara menugasi
dapat menyelesaikan peserta didik membaca secara cermat, terutama

61
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

masalah nyata yang terkait informasi yang ada dalam bacaan tersebut.
disajikan pada konteks Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
sosial berkaitan dengan peserta didik secara kritis, peserta didik dapat
penyajian data dalam menyelesaikan masalah nyata yang disajikan
bentuk diagram lingkaran pada bahan bacaan/stimulus.
(tujuan dari indikator
prasyarat)
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, meminta peserta didik untuk memahami secara
peserta didik secara kritis cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
dapat mengevaluasi atau tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
menyimpulkan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi
penyelesaian masalah peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
nyata yang disajikan pada menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal.
konteks sosial berkaitan Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
dengan penyajian data peserta didik secara kritis, peserta didik akan
dalam bentuk diagram mampu mengevaluasi atau menyimpulkan
lingkaran.. (tujuan dari penyelesaian masalah nyata yang terdapat pada
indikator inti) bahan bacaan/stimulus.
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, meminta peserta didik untuk memahami secara
peserta didik secara kritis cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
dapat tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
menginterpretasikan diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi
penyelesaian masalah peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
nyata yang disajikan pada menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal.
konteks sosial berkaitan Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
dengan penyajian data peserta didik secara kritis akan mampu
dalam bentuk diagram menginterpretasikan penyelesaian masalah nyata
lingkaran. (tujuan dari yang terdapat pada bahan bacaan/stimulus.
indikator inti)
Melalui pembelajaran Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidik dapat
berbasis pada masalah, meminta peserta didik untuk memahami secara
peserta didik secara kritis cermat bahan bacaan/stimulus beserta soalnya
dapat merepresentasikan tersebut dengan fokus lebih kepada soal yang
informasi masalah nyata diberikan. Selanjutnya, Pendidik menugasi
yang disajikan pada peserta didik bekerja dalam kelompok untuk
konteks sosial ke dalam menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal.
bentuk diagram batang Melalui pembelajaran berbasis pada masalah,
ganda. (tujuan dari peserta didik secara kritis akan mampu
indikator pengayaan) merepresentasikan informasi masalah nyata yang
terdapat pada bahan bacaan/stimulus.

62
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

E. Mengembangkan Media Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam memilih dan mengembangkan media
pembelajaran yang layak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan komponen penting dalam


pembelajaran karena bermanfaat untuk memperlancar proses dan
meningkatkan capaian pengalaman belajar peserta didik. Karena
itu, guru sangat dianjurkan untuk memiliki wawasan dan terampil
mengembangkan dan menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran. Dalam merancang dan menetapkan media
pembelajaran ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, di
antaranya adalah (1) sesuai dengan tingkat kematangan berpikir
peserta didik, (2) sesuai dengan kompetensi atau pengalaman
belajar yang akan dicapai, (3) sesuai dengan kondisi dan konteks
lingkungan belajar, (4) murah dan mudah diperoleh atau
diadakan, (5) secara efektif dan efisien dapat digunakan dalam
pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dapat
berupa media cetak, maupun non cetak, seperti media berbasis
IT, atau media dalam bentuk tiga dimensi, dan lainnya. Media
pembelajaran dapat juga berfungsi sebagai sarana membantu
pemahaman siswa terhadap suatu konsep materi tertentu, atau
panduan dalam rangkaian aktivitas belajar. Berdasarkan topik
pembelajaran yang telah ditetapkan, tema, konten dan konteks
materi pembelajaran ditentukan, maka alternatif media yang
dapat digunakan seperti contoh berikut.

63
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-1 Bilangan


1. Poster pohon keluarga
Poster ini berisi urutan hubungan kekeluargaan dalam suatu
keluarga yang berbentuk pohon keluarga. Dari pohon keluarga ini
terlihat secara tersirat urutan usia sehingga dapat digunakan
sebagai bahan apersepsi untuk mengenalkan manfaat dari sifat
urutan bilangan.
2. Teks bacaan “Apoteker dan Obat”.
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
butir soal.
3. Poster terkait indikasi dan banyaknya obat per penyakit.
Poster ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan “Apoteker dan Obat”
4. Teks bacaan “Pasien Dokterku”
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
butir soal.
5. Poster terkait jumlah pasien sementara
Poster ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan “Pasien Dokterku”
6. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan pendekatan LOK-R.
LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik bereksplorasi,
diberikan saat kegiatan inti pembelajaran dan dikerjakan dalam
kelompok.
7. Teks bacaan “Perawat Rumah Sakit”
Teks ini digunakan saat pendalaman materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
butir soal.
8. Poster terkait distribusi perawat di Rumah Sakit Pulih
Poster ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan “Perawat Rumah
Sakit” yang digunakan saat pendalaman materi.
9. Poster harga bahan makanan yang tertera di brosur minimarket.
Poster ini digunakan sebagai stimulus untuk bagian pengayaan.

64
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-1 Statistika dan Peluang


1. Piktogram tepuk pramuka.
Piktogram ini digunakan sebagai bahan apersepsi untuk
mengenalkan manfaat dari penyajian data dalam bentuk diagram
gambar sederhana. Nantinya peserta didik mempraktekkan tepuk
pramuka sesuai dengan piktogram tersebut.
2. Piktogram es krim kesukaan siswa kelas II.
Piktogram ini dapat digunakan sebagai bahan apersepsi tambahan
untuk mengenalkan manfaat dari penyajian data dalam bentuk
diagram gambar sederhana. Nantinya peserta didik diberikan
pertanyaan terkait piktogram tersebut.
3. Teks bacaan “Penyaluran Bantuan Obat”.
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
butir soal.
4. Diagram gambar sederhana terkait jenis dan berat obat yang
disalurkan kepada korban bencana alam.
Diagram ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan “Penyaluran Bantuan
Obat”
5. Teks bacaan “Balita di Desa Sumber Bahagia”.
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
butir soal.
6. Diagram gambar sederhana terkait sebaran balita di Desa Sumber
Bahagia.
Diagram ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan “Balita di Desa
Sumber Bahagia”
7. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan pendekatan saintifik.
LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik bereksplorasi,
diberikan saat kegiatan inti pembelajaran dan dikerjakan dalam
kelompok.
8. Teks bacaan “Imunisasi di Posyandu”
Teks ini digunakan saat pendalaman dan pengayaan materi
sebagai sarana memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal.

65
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

9. Diagram gambar sederhana terkait sebaran balita pada Posyandu


di Kelurahan Sehat.
Diagram ini berisi informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan butir soal terkait teks bacaan “Imunisasi di
Posyandu” yang digunakan saat pendalaman dan pengayaan
materi.

Contoh media pembelajaran modul CK-2 geometri dan


pengukuran
● Bangun-bangun geometri di lingkungan kelas dan sekolah
Bangun geometri dalam bentuk nyata dapat digunakan untuk bahan
apersepsi dalam mengingat kembali pelajaran sebelumnya tentang
mengidentifikasi ciri-ciri bangun geometri dan menghubungkannya
dengan masalah dunia nyata.
● Teks bacaan bertema “Keselamatan Pekerja Konstruksi Tower”.
Teks ini ditujukan untuk memberikan konteks nyata tentang pemecahan
masalah menggunakan ciri-ciri bangun geometri.
● Cetak biru desain tower air yang memuat ukuran-ukuran bagiannya.
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memuat langkah pemecahan masalah
sesuai tujuan pembelajaran.
● Teks bacaan bertema “Pagar Buatan Tukang Kayu”.
Teks ini digunakan sebagai stimulus evaluasi setelah pembelajaran.
● Desain pagar kayu beserta ukuran bagian-bagiannya.
Teks bacaan bertema “Menara Pengamat Api Polisi Hutan”
Teks ini digunakan saat memberikan pendalaman dan pengayaan sebagai
sarana untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.

Contoh media pembelajaran CK-2 konten statistika dan peluang


● Poster tabel tentang perolehan medali lomba olahraga antar kabupaten.
Poster digunakan untuk bahan apersepsi dan mengaitkannya dengan
materi pelajaran yang akan dipelajari.
● Teks Bacaan bertema “Kode Helm Pak Andi dan Kawan-Kawannya”.
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi tentang lama jabatan
berdasarkan warna helm yang dikenakan dalam bentuk tabel.
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bermuatan langkah model
pembelajaran inquiry.
● Teks bacaan bertema “Bekerja Sebagai Mobile Fotografer”.

66
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Teks ini dimuat dalam LKPD yang memuat informasi yang diperlukan.
Selain itu juga sebagai bahan bacaan yang diperlukan untuk evaluasi
pembelajaran dan pendalaman.
● Teks bacaan bertema “Hasil Pelatihan Menyelam”.
Teks ini digunakan untuk pengayaan yang menyajikan data dalam bentuk
tabel yang nantinya diubah menjadi bentuk diagram batang.

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-3 Konten Aljabar


Konten: Aljabar
Subkonten: Persamaan Sederhana
1. Poster ‘Layanan Jasa Angkut Sampah’
2. Poster ‘Daur Ulang Sampah Organik’
3. Teks Bacaan ‘Pembuatan Kompos’
4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-3 Konten Bilangan


Konten: Bilangan
Subkonten: Pecahan Senilai dan Berbagai Bentuk Pecahan
● Poster ‘Data Sampah Plastik’
● Teks Bacaan ‘Taman Kota’
● Poster ‘Pembangunan Taman Kota’
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Contoh Media Pembelajaran pada Modul CK-4 Aljabar


● Teks Bacaan Bertema “Berakhlak Mulia” dengan judul “Wakaf
Kemanusiaan”
● Info poster “Wakaf Kemanusiaan”
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Contoh Media Pembelajaran pada Modul CK-4 Statistika dan


Peluang
● Teks Bacaan Bertema “Berakhlak Mulia” dengan judul “Aksi
Donasi”
● Info poster “Aksi Donasi Korban Banjir Desa Aruna”
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

67
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-5 Bilangan


● Bahan bacaan/stimulus “Pertumbuhan Kecambah” .
Bahan ini digunakan saat kegiatan apersepsi tentang sifat urutan
bilangan rasional.
● Bahan bacaan/stimulus “Kecambah Kacang Hijau”.
Bahan ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menjembatani
sifat urutan bilangan rasional.
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model pembelajaran
discovery. LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik
bereksplorasi, diberikan saat kegiatan inti pembelajaran dan
dikerjakan dalam kelompok.
● Video Pembelajaran dari kanal daring.
● Bacaan bacaan/stimulus “Lomba Olahraga”.
Teks ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
butir soal pada tahap evaluasi.

Contoh Media Pembelajaran Modul CK-5 Statistika dan Peluang


● Power point (PPT) atau chart berisi apersepsi
● Teks bacaan “Sampah Anorganik”.
Bahan ini digunakan saat mengenalkan materi sebagai sarana
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menjembatani
tentang penyajian data dalam bentuk diagram batang ganda.
● Video Pembelajaran dari kanal daring
● Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan model pembelajaran
inquiry. LKPD ini sebagai ruang untuk peserta didik
bereksplorasi, diberikan saat kegiatan inti pembelajaran dan
dikerjakan dalam kelompok.

68
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

F. Menjabarkan Skenario Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam menjabarkan skenario pembelajaran yang layak
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran CK-1.

Merancang atau membuat rencana pelaksanaan


pembelajaran merupakan aktivitas penting dalam proses
keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan tersebut dapat
memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama
bagi guru yang sedang dalam taraf pengembangan pengalaman
mengajarnya. Namun, perancangan pembelajaran ini juga
penting bagi guru yang sudah memiliki pengalaman panjang
dalam mengajar karena hal ini merupakan pekerjaan yang tak
terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai
pendidik.
Skenario pembelajaran dirancang berdasarkan
pendekatan, model, atau strategi pembelajaran yang dipilih oleh
guru. Langkah-langkah pembelajaran mengikuti sintaks yang
digariskan oleh model pembelajaran tersebut, tetapi dari segi
teknik pelaksanaannya guru dapar dapat mengembangkan secara
kreatif dan menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran yang
sedang berlangsung. Model-model pembelajaran tersebut banyak
ragamnya. Model pembelajaran mana yang terbaik adalah model
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai,
karakteristik peserta didik, kemampuan gurunya, dan kondisi
lingkungan belajarnya. Model-model pembelajaran tersebut, di
antaranya adalah pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran
berbasis projek, LOK-R (literasi, orientasi, kolaborasi, dan
refleksi), pembelajaran berbasis lingkungan, pembelajaran
inkuiri, dan sebagainya.
Model-model pembelajaran yang disebutkan di atas tidak
secara keseluruhan dikembangkan dalam senario pembelajaran

69
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

ini. Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam modul


hanya sebagai contoh dan mungkin sangat terbatas. Model-model
pembelajaran tersebut secara teoritis juga tidak dicantumkan
dalam modul ini. Dalam hal ini, guru dapat menggunakan
rujukan tentang model-model pembelajaran tersebut dari sumber
informasi di luar modul ini. Demikian juga, tidak semua materi
pembelajaran dijabarkan skenario pembelajarannya dalam
modul ini karena contoh skenario yang dikembangkan dalam ini
hanya bersifat memantik kreativitas guru. Guru dapat
mengembangkan skenario pembelajaran ini secara lebih inovatif
sesuai dengan kreativitasnya masing-masing sesuai dengan
karakteristik peserta didik, konten dan konteks materi yang
diajarkan, pengalaman belajar yang akan dicapai, dan kondisi
sekolah dan lingkungan tempat belajar.
Pada umumnya, skenario pembelajaran terdiri atas tiga
segmen, yakni awal pembelajaran, penyampaian inti
pembelajaran, akhir pembelajaran.

Tahap Awal Pembelajaran


Tahap awal pembelajaran merupakan tahap penyiapan
atau pengkondisian peserta didik agar siap untuk melaksanakan
pembelajaran. Pada tahap awal pembelajaran ini, guru dapat
melakukan berbagai teknik sesuai dengan konteks, kondisi, dan
situasi yang terjadi di kelas. Untuk memulai pembelajaran,
beberapa teknik berikut ini dapat digunakan oleh guru,
diantaranya:
1. Menyampaikan salam
2. Mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik
(tidak harus dipanggil satu per satu)
4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan
peserta didik
5. Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu
perhatian

70
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

6. Melakukan tanya jawab tentang keseharian peserta didik


(pertanyaan sedapat mungkin sejalan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan)
7. Menceritakan hal penting yang menarik yang perlu
diperhatikan peserta didik
8. Mendorong semangat belajar peserta didik
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual yang ada di
lingkungan peserta didik
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking agar
terbangun suasana belajar yang kondusif
11. Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang pernah
dipelajari
12. Melakukan pre-reading (pra Numerasi) terkait dengan materi
ajar yang akan dipelajari
13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang akan
dilakukan hari itu
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai pelajaran
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi peserta
didik dan lingkungannya

Tahap Inti Pembelajaran


Tahap inti pembelajaran merupakan tahap penting dalam
upaya penyampaian materi belajar untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Aktivitas pembelajaran pada tahap ini
bergantung pada model pembelajaran yang dipilih oleh guru
untuk menyampaikan inti pembelajaran, seperti pembelajaran
saintifik, CPS (creative problem solving), discovery learning, LOK-
R, inquiry, NHT (number head together), PBL (problem based
learning), PjBL (project based learning), dan model pembelajaran
lainnya. Aktivitas tersebut di antaranya dapat berupa aktivitas
berikut.
Penjelasan materi konseptual melalui ceramah
1. Pengamatan atau penelitian kecil

71
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

2. Kerja mandiri
3. Kerja kelompok
4. Diskusi kelompok kecil dan kelas
5. Tanya-jawab tentang topik tertentu
6. Pelaporan hasil kerja projek
7. Bimbingan atau konsultasi individual
8. Dan sebagainya

Tahap Akhir Pembelajaran


Tahap akhir pembelajaran merupakan tahap penutup
untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran pada pertemuan
tersebut. Tahap tersebut merupakan tahap penting untuk
melakukan refleksi terhadap aktivitas belajar yang telah dilakukan
dan menentukan pengalaman belajar yang telah diperoleh
selama aktivitas pembelajaran. Melalui kegiatan refleksi tersebut,
guru dapat menentukan tindak lanjut untuk aktivitas
pembelajaran selanjutnya. Beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dalam mengakhiri pembelajaran tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut.
Memberikan post tes
1. Menggali dan meminta pendapat tentang pengalaman
belajar peserta didik
2. Memberikan tugas pendalaman dan pengayaan
3. Menyampaikan simpulan hasil belajar sebagai penguatan
4. Memberikan saran dan apresiasi atas pengalaman belajar
yang telah diperoleh
5. Memberikan saran untuk mempertahankan motivasi belajar
peserta didik
6. Mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam
7. Dan sebagainya

Berdasarkan tahap-tahap dalam pembelajaran, berikut ini


disajikan contoh skenario pembelajaran untuk penguatan
kemampuan dalam Literasi numerasi.

72
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.38 Contoh Skenario Pembelajaran CK-1: Bilangan


Konteks Pekerjaan Subkompetensi (1)
Tahap Aktivitas sintaks pembelajaran Waktu
Pembelajaran Aktivitas Pendidik Aktivitas Peserta Didik (3x35’)
Awal a) Guru mengucapkan
a) Peserta didik
Pembelajaran salam
menjawab salam
b) Guru mengecek
b) Peserta didik
kesiapan belajar
menyiapkan sikap
peserta didik
dan mental serta
c) Guru memberikan
peralatan belajar
apersepsi pohon
c) Peserta didik
keluarga kepada
memperhatikan
peserta didik
dan memberikan
d) Guru menjelaskan 7’
respon terkait
tujuan dan
apersepsi yang
aktivitas belajar
diberikan guru
yang akan
d) Peserta didik
dilakukan hari ini
memperhatikan
adalah dengan
penjelasan guru
diskusi kelompok
e) Peserta didik
e) Guru memberi
termotivasi oleh
motivasi kepada
guru
peserta didik
Inti Fase Literasi Fase Literasi
Pembelajaran a) Guru a) Peserta didik
menampilkan mengamati
stimulus di layar stimulus di layar
LCD (jika fasilitas LCD (jika fasilitas
LCD tidak LCD tidak
memadai maka memadai maka
dapat diganti dapat diganti
dengan poster dengan poster
yang ditempel di yang ditempel di
papan tulis) papan tulis)
b) Guru meminta b) Peserta didik
peserta didik menuliskan
menuliskan informasi yang 10’
informasi apa saja didapat dari bahan
yang didapat dari bacaan/stimulus
bahan yang ditampilkan
bacaan/stimulus di layar LCD (jika

73
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

yang ditampilkan fasilitas LCD tidak


di layar LCD (jika memadai maka
fasilitas LCD tidak dapat diganti
memadai maka dengan poster
dapat diganti yang ditempel di
dengan poster papan tulis)
yang ditempel di c) Peserta didik
papan tulis) mengamati
c) Guru meminta hubungan dari
peserta didik setiap informasi
mengamati yang telah
hubungan dari diperoleh
setiap informasi sebelumnya
yang telah
diperoleh Fase Orientasi
sebelumnya a) Peserta didik
secara lisan
Fase Orientasi menjelaskan
a) Dalam kegiatan hubungan dari
tanya jawab, setiap informasi
peserta didik yang telah
secara acak diperoleh
diminta sebelumnya
menjelaskan b) Peserta didik
secara lisan berdiskusi di
hubungan dari dalam kelompok
setiap informasi c) Peserta didik
yang telah menerima LKPD 13’
diperoleh
b) Guru membagi Fase Kolaborasi
peserta didik a) Peserta didik di
dalam beberapa dalam kelompok
kelompok menyelesaikan
(kelompok LKPD yang telah
heterogen dengan diberikan oleh
maksimal 3-4 guru
peserta didik) b) Peserta didik
c) Guru memberikan perwakilan dari
LKPD kepada setiap kelompok
peserta didik mempresentasikan
hasil pengerjaan
Fase Kolaborasi LKPD, sementara
peserta didik dari

74
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

a) Guru meminta kelompok yang


peserta didik di lain
dalam memperhatikan
kelompoknya c) Peserta didik yang
menyelesaikan tidak presentasi
masalah yang bertanya,
terdapat di dalam mengkritisi, dan
LKPD berkomentar
b) Guru terkait presentasi
mempersilahkan dari kelompok 35’
perwakilan dari presenter
setiap kelompok
mempresentasikan Fase Refleksi
hasil pengerjaan a) Peserta didik
LKPD menyimpulkan
c) Guru memberi hasil penyelesaian
kesempatan masalah nyata
kepada peserta dalam LKPD yang
didik lainnya sudah dikerjakan
untuk bertanya, b) Peserta didik
mengkritisi, menyampaikan
memberikan hal apa yang
komentar apakah sudah mereka
setuju terkait pahami, apa yang
presentasi dari belum dipahami,
kelompok termasuk perasaan
presenter mereka dalam
proses
Fase Refleksi pembelajaran
a) Guru meminta
peserta didik untuk
menyimpulkan
hasil penyelesaian
masalah nyata
dalam LKPD yang
sudah dikerjakan
b) Guru meminta
peserta didik
menyampaikan hal
apa yang sudah
mereka pahami,
apa yang belum,
termasuk perasaan

75
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

mereka dalam 35’


proses
pembelajaran.
Dapat dilakukan
dengan lembar
khusus, atau cara
lainnya. Hal ini
menjadi bahan
evaluasi dan
refleksi oleh
pendidik untuk
perbaikan
pembelajaran
kedepan, dan
pemetaan
pemahaman
peserta didik
Akhir 1. Guru memberikan 1. Peserta didik
Pembelajaran penguatan memperhatikan
pengalaman penguatan
belajar peserta pengalaman
didik dengan belajar berupa
menyimpulkan kesimpulan hasil
hasil diskusi dan diskusi dan
pembahasan yang pembahasan yang
telah dilakukan telah dilakukan
2. Guru memberikan 2. Peserta didik 5’
evaluasi berupa memperhatikan
tugas pendalaman dan mengerjakan
dan pengayaan evaluasi berupa
3. Guru mengakhiri tugas pendalaman
pembelajaran dan pengayaan
dengan doa dan yang diberikan
salam 3. Peserta didik
berdo’a dan
menjawab salam

76
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.39 Contoh Skenario Pembelajaran CK-1: Statistika dan


Peluang Konteks Sosial Subkompetensi (2)
Tahap Aktivitas Pembelajaran
Waktu
Pembelajar
Aktivitas Pendidik Aktivitas Peserta Didik (3x35’)
an
Awal a) Guru mengucapkan a) Peserta didik
Pembelajar salam menjawab salam
an b) Guru melakukan b) Peserta didik
presensi atau menjawab ketika 7’
mengecek dipresensi satu per
kehadiran peserta satu
didik c) Peserta didik
c) Guru memberi termotivasi oleh guru
motivasi kepada d) Peserta didik
peserta didik memperhatikan
d) Guru menjelaskan penjelasan guru
tujuan dan aktivitas terkait tujuan dan
belajar yang akan aktivitas pembelajaran
dilakukan hari ini hari ini
adalah dengan e) Peserta didik memberi
diskusi kelompok respon terkait
e) Guru mengecek pertanyaan pada
kemampuan materi prasyarat
prasyarat peserta
didik
Inti Fase 1: Mengamati Fase 1: Mengamati 7’
Pembelajar Guru meminta peserta Peserta didik mengamati
an didik mengamati masalah 1 (termasuk
masalah 1 (termasuk diagram sederhana) yang
diagram sederhana) yang ada di dalam LKPD
ada di dalam LKPD yang
sudah diberikan pada
pertemuan sebelumnya

Fase 2: Menanya
Guru memberi Fase 2: Menanya
kesempatan bertanya Peserta didik bertanya
tentang hal yang belum tentang hal yang belum 8’
dipahami atau hal yang dipahami atau hal yang
membingungkan dari membingungkan dari
masalah 1 (termasuk masalah 1 (termasuk
diagram sederhana) yang diagram sederhana) yang
diamati diamati

Fase 3: Menalar

77
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Guru meminta peserta


didik mencoba Fase 3: Menalar
menjawab pertanyaan Peserta didik menalar
peserta didik lain pada dengan mencoba
kegiatan sebelumnya menjawab pertanyaan 8’
(fase 2: menanya) peserta didik lain pada
kegiatan sebelumnya (fase
Fase 4: Mencoba 2: menanya)
Guru meminta peserta
didik mencoba Fase 4: Mencoba
menyelesaikan masalah Peserta didik mencoba 25’
yang ada di dalam LKPD menyelesaikan masalah
yang ada di dalam LKPD
Fase 5: Mengkomunikasi
a) Guru meminta
peserta didik
kesempatan untuk
mempresentasikan Fase 5: Mengkomunikasi
hasil pengerjaan a) Peserta didik
LKPD di depan mempresentasikan
kelas hasil pengerjaan
b) Guru memberi LKPD di depan kelas
kesempatan kepada b) Peserta didik yang
peserta didik tidak presentasi
lainnya untuk bertanya, mengkritisi, 20’
bertanya, dan berkomentar
mengkritisi, terkait presentasi dari
memberikan kelompok presenter
komentar apakah
setuju terkait
presentasi dari
kelompok presenter
Akhir a) Guru meminta a) Peserta didik 5’
Pembelajar peserta didik menyampaikan hal
an menyampaikan hal apa yang sudah
apa yang sudah mereka pahami, apa
mereka pahami, apa yang belum dipahami,
yang belum, termasuk perasaan
termasuk perasaan mereka dalam proses
mereka dalam pembelajaran
proses b) Peserta didik
pembelajaran. menerima saran dan
Dapat dilakukan apresiasi yang berikan
dengan lembar guru
khusus, atau cara c) Peserta didik
lainnya. Hal ini memperhatikan

78
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

menjadi bahan penguatan


evaluasi dan refleksi pengalaman belajar
oleh pendidik untuk berupa kesimpulan
perbaikan hasil diskusi dan
pembelajaran pembahasan yang
kedepan, dan telah dilakukan
pemetaan d) Peserta didik
pemahaman peserta memperhatikan dan
didik mengerjakan evaluasi
b) Guru memberikan berupa tugas
saran dan apresiasi pendalaman dan
serta pesan kepada pengayaan yang
peserta didik terkait diberikan
pembelajaran e) Peserta didik berdo’a
c) Guru memberikan dan menjawab salam
penguatan terhadap
hasil diskusi yang
telah dilakukan
4. Guru memberikan
evaluasi berupa
tugas pendalaman
dan pengayaan
5. Guru mengakhiri
pembelajaran
dengan doa dan
salam

Tabel 3.40 Contoh Aktivitas Pembelajaran CK-2 Konten


Statistika dan Peluang Model Pembelajaran Inquiry
Tahap Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Awal Guru mengucapkan salam Peserta didik 2’
Pembelajaran menjawab salam
Guru mengecek kesiapan Peserta didik 3’
belajar peserta didik menjawab sesuai
termasuk melakukan pertanyaan guru.
absensi (tidak harus
dipanggil satu per satu)
dan menyapa peserta didik
yang memerlukan
perhatian.
Guru menyampaikan Peserta didik 3’
apersepsi berupa cerita menyimak dan

79
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

sebagai prawacana tentang menanggapi yang


topik yang akan dipelajari disampaikan oleh
dengan menghubungkan guru
materi yang sudah
dipelajari dengan yang
akan dipelajari.
Guru memberikan
motivasi kepada peserta
didik dengan
menyebutkan penerapan
dan manfaat dari materi
yang akan dipelajari.
Inti Fase 1: Orientasi Masalah
Pembelajaran Guru membentuk Peserta didik 3’
kelompok-kelompok kecil membentuk
yang beranggotakan 4-5 kelompok sesuai
peserta didik dengan dengan arahan
mempertimbangkan guru.
kemampuan yang
heterogen.
Guru membagikan LKPD Peserta didik
yang memuat masalah memperhatikan
yang akan dipecahkan. penjelasan dari
Guru memberikan guru
pengantar tentang apa
yang akan dipecahkan
terkait stimulus “Bekerja
Sebagai Mobile
Fotografer”.
Fase 2: Merumuskan Masalah

Guru membimbing proses Peserta didik 3’


diskusi untuk merumuskan mencari masalah-
masalah masalah yang harus
dipecahkan.
Fase 3: Menyusun Hipotesis
Guru membimbing siswa Peserta didik 3’
untuk membuat hipotesis membuat hipotesis
awal tentang pemecahan awal tentang
masalah yang mereka penyelesaian
hadapi. masalah yang
dihadapi sebelum

80
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

melakukan
eksplorasi.
Fase 4: Eksplorasi
Guru membimbing peserta Peserta didik 3’
didik melakukan melakukan
eksplorasi dan perhitungan eksplorasi
guna menguji hipotesis berdasarkan
yang sudah dibuat. hipotesis yang telah
dibuat.
Fase 5: Menguji Hipotesis
Guru membimbing peserta Peserta didik 3’
didik untuk mengarahkan menguji hipotesis
pada pengujian hipotesis. yang sudah dibuat.
Fase 6: Membuat Kesimpulan
Guru membimbing peserta Peserta didik 4’
didik untuk membuat memberikan
kesimpulan dari langkah- kesimpulan atas
langkah sebelumnya. hasil pengujian
hipotesis.
Guru meminta beberapa Peserta didik
kelompok untuk melakukan
mempresentasikan hasil presentasi dan
pengujian hipotesis yang melakukan proses
dilakukan sekaligus diskusi.
memimpin jalannya
diskusi.
Akhir Guru memberikan Peserta didik 2’
Pembelajaran penguatan pengalaman memperhatikan
belajar peserta didik dan menanggapi
dengan menyimpulkan guru
hasil diskusi dan
pembahasan yang telah
dilakukan.
Guru melakukan post-test Peserta didik 4’
mengerjakan post-
test.
Guru meminta pendapat Peserta didik 2’
peserta didik tentang menanggapi
pembelajaran yang sudah pertanyaan dari
berjalan. guru

81
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Guru memberikan Peserta didik


pendalaman dan mengerjakan soal
pengayaan. atau tugas
pendalaman dan
pengayaan.
Guru menutup Peserta didik
pembelajaran dengan menjawab salam.
salam

Tabel 3.41 Contoh Aktivitas Pembelajaran CK-2 Konten


Geometri dan Pengukuran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS)
Tahap Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Awal Guru mengucapkan Peserta didik 2’
Pembelajaran salam menjawab salam
Guru mengecek kesiapan Peserta didik 3’
belajar peserta didik menjawab sesuai
termasuk melakukan pertanyaan guru.
absensi (tidak harus
dipanggil satu per satu)
dan menyapa peserta
didik yang memerlukan
perhatian.
Guru menyampaikan Peserta didik 3’
apersepsi berupa cerita menyimak dan
sebagai prawacana menanggapi yang
tentang topik yang akan disampaikan oleh
dipelajari dengan guru
menghubungkan materi
yang sudah dipelajari
dengan yang akan
dipelajari.
Guru memberikan
motivasi kepada peserta
didik dengan
menyebutkan penerapan
dan manfaat dari materi
yang akan dipelajari.
Menyajikan Informasi

82
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Inti Guru memberikan Peserta didik 3’


Pembelajaran stimulus awal terkait memperhatikan
materi pembelajaran dan menanggapi
yang akan dilakukan guru
dengan stimulus yang
berkaitan dengan materi
ciri-ciri bangun geometri
dan stimulus tentang
“keselamatan pekerja
konstruksi tower”.
Fase 1: Berpikir (THINK)

Guru membagi peserta Peserta didik 1’


didik dalam kelompok- mengikuti instruksi
kelompok kecil berisikan guru.
4 atau 6 peserta didik,
diusahakan membagi
siswa kedalam kelompok
dengan isi peserta didik
berjumlah genap dengan
memperhatikan
keragaman kemampuan
kognitif siswa.
Guru memberikan LKPD Peserta didik 5’
kepada setiap peserta mengerjakan
didik. Kemudian, LKPD sesuai
meminta peserta didik instruksi guru.
untuk mulai mengerjakan
LKPD secara individu
terlebih dahulu.
Fase 2: Berpasangan (PAIR)
Guru meminta siswa Peserta didik 5’
untuk berpasangan berdiskusi secara
dengan salah satu berpasangan
anggota kelompoknya terkait pekerjaan
masing-masing. yang telah
dilakukan dalam
LKPD.
Guru membimbing Peserta didik
diskusi dari setiap meminta
pasangan. bimbingan guru
jika mengalami

83
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

kendala yang tidak


bisa dipecahkan
secara
berpasangan.
Fase 3: Berbagi (SHARE)
Guru meminta setiap Peserta didik 1’
pasangan untuk kemabli bergabung dalam
bergabung membentuk kelompok awal
kelompok awal. dan berdiskusi
hasil pemikiran
setiap pasangan
dalam kelompok.
Guru meminta beberapa Setiap kelompok 4’
pasangan untuk mengikuti instruksi
mempresentasikan hasil guru untuk
pekerjaan dan diskusi mempresentasikan
yang telah dilakukan. hasil pekerjaan
Penentuan dilakukan kelompok.
dengan game
konsentrasi.
Guru memimpin proses Pasangan peserta
presentasi dan didik mengikuti
memberikan kesempatan proses diskusi dan
pasangan lain untuk memberikan
menanggapi. tanggapan
terhadap pasangan
presenter.
Pemberian Penghargaan
Guru memberikan Peserta didik 1’
penghargaan terhadap mengikuti proses
pasangan yang pemberian
berpartisipasi aktif penghargaan.
dengan kategori
pasangan paling solutif,
pasangan paling aktif, dll.
Guru memberikan Peserta didik
kesimpulan tentang poin- memperhatikan
poin yang telah dipelajari dan mencatat hal-
dengan mengaitkan hal yang
tentang hal-hal yang disampaikan oleh
telah disampaikan guru.
selama proses diskusi.

84
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Akhir Guru memberikan Peserta didik 2’


Pembelajaran penguatan pengalaman memperhatikan
belajar peserta didik dan menanggapi
dengan menyimpulkan guru
hasil diskusi dan
pembahasan yang telah
dilakukan.
Guru melakukan post- Peserta didik 4’
test mengerjakan post-
test.
Guru meminta pendapat Peserta didik 1’
peserta didik tentang menanggapi
pembelajaran yang pertanyaan dari
sudah berjalan. guru
Guru memberikan Peserta didik
pendalaman dan mengerjakan soal
pengayaan. atau tugas
pendalaman dan
pengayaan sesuai
arahan guru.
Guru menutup Peserta didik
pembelajaran dengan menjawab salam.
salam

Tabel 3.42 Sintaks dan Alokasi Waktu untuk Skenario


Pembelajaran CK-3 Konten Aljabar
Alokasi
Tahap
Aktivitas Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
(3 x 45’)
Awal Guru mengucapkan salam dan peserta 6’
Pembelajaran didik menjawab salam.
Guru mengajak peserta didik untuk
berdoa.
Guru mengecek kehadiran dan kesiapan
belajar peserta didik.
Guru melakukan apersepsi dengan
mengingatkan materi-materi yang telah
dipelajari peserta didik, terutama materi
prasyarat.

85
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Fase 1: Menyampaikan tujuan dan 4’


memotivasi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan dan aktivitas
belajar yang akan dilaksanakan pada hari
itu.
Guru memotivasi siswa tentang manfaat
materi yang akan dipelajari.
Inti Fase 2: Menyajikan informasi 8’
Pembelajaran Guru menampilkan poster ‘Daur Ulang
(Disesuaikan Sampah Organik’
dengan Guru menyajikan informasi tentang
Sintaks bagaimana cara mengolah sampah serta
Pembelajaran memantik diskusi dengan memberikan
Kooperatif pertanyaan terkait yang relevan.
Tipe STAD) Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik 20’
ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru membagi peserta didik ke dalam
kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang dalam struktur
kelompok heterogen.
Guru meminta peserta didik untuk
membaca dengan saksama stimulus yang
ada pada LKPD.
Setelah memahami informasi dalam
stimulus, peserta didik diarahkan untuk
berdiskusi secara berkelompok untuk
menyelesaikan permasalahan pada LKPD.
Peserta didik berdiskusi kelompok dalam
menyelesaikan masalah.
Guru memantau kegiatan diskusi setiap
kelompok serta memberikan bimbingan
dan arahan terkait proses penyelesaian
masalah yang mereka lakukan.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja 45’
dan belajar
Peserta didik berdiskusi dalam menyusun
penyelesaian masalah dan membuat
simpulan.
Guru membantu peserta didik dalam
mengkomunikasikan (baik lisan atau
tertulis) proses penyelesaian masalah, jika
mereka menemukan kendala.

86
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Guru meminta perwakilan tiap kelompok


untuk maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok
mereka.
Fase 5: Mengevaluasi 17’
Guru bersama peserta didik mengecek dan
mencocokkan jawaban dari tiap
kelompok.
Guru mengevaluasi kebenaran jawaban
dan meluruskan jawaban jika ada yang
kurang tepat, serta memberikan
penguatan terkait simpulan yang
20’
diperoleh oleh tiap kelompok.
Guru meminta peserta didik untuk
mengerjakan soal evaluasi sebagai bentuk
penilaian individu.
Fase 6: Memberikan penghargaan 5’
Guru memberi apresiasi dan penghargaan
hasil belajar peserta didik, baik secara
individu maupun kelompok.
Akhir Guru dan peserta didik bersama-sama 10’
Pembelajaran menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru meminta peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengalaman mereka
selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru menutup pembelajaran dan
mengucapkan salam.

Tabel 3.43 Sintaks dan Alokasi Waktu untuk Skenario


Pembelajaran CK-3 Konten Bilangan
Alokasi
Tahap Aktivitas
Waktu
Pembelajaran (Sintaks Pembelajaran)
(3 x 45’)
Awal Guru mengucapkan salam dan peserta didik 10’
Pembelajaran menjawab salam.
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa.
Guru mengecek kehadiran dan kesiapan
belajar peserta didik.

87
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Guru melakukan apersepsi tentang materi-


materi yang telah dipelajari peserta didik,
terutama materi prasyarat.
Guru memotivasi peserta didik dengan
menjelaskan manfaat mempelajari berbagai
bentuk pecahan.
Guru menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar
yang akan dilaksanakan pada hari itu.
Inti Fase 1: Constructivism 10’
Pembelajaran Guru memulai pembelajaran dengan
(Disesuaikan melakukan mini project ‘mendesain taman
dengan favorit’.
Sintaks Guru menstimulasi daya analisis peserta didik
Pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan
Model CTL) berdasarkan ‘desain taman favorit’ yang telah
mereka buat.
Fase 2: Inquiry 15’
Guru meminta peserta didik untuk membaca
dengan saksama stimulus “Taman Kota” pada
LKPD.
Guru meminta peserta didik untuk mencermati
dan memahami informasi dalam stimulus
“Taman Kota” dengan baik.
Guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa kelompok kecil dan memberikan
instruksi tentang aktivitas yang akan dilakukan
selanjutnya.
Fase 3: Questioning 15’
Guru memberikan pertanyaan terbuka yang
dapat menstimulasi pemikiran kritis dan
kemampuan analisis peserta didik
berdasarkan informasi dari stimulus Ruang
Terbuka Hijau. Contoh pertanyaan yang bisa
dimunculkan misalnya “Jika area fasilitas
umum pada Taman Bahagia ditambah
sebesar 5% dari total luas taman, apakah
luasnya akan sama dengan area fasilitas
umum di Taman Makmur?”
Fase 4: Learning Community 35’
Guru mendorong peserta didik untuk saling
berdiskusi dalam kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan.

88
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Guru membimbing dan mengarahkan peserta


didik untuk berbagi ide dan pemikiran dalam
memahami konsep pecahan dan aplikasinya
melalui kegiatan eksperimen sederhana serta
memberikan umpan balik yang konstruktif
kepada teman sebaya.
Fase 5: Modeling 15’
Guru meminta perwakilan tiap kelompok
maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka.
Guru dapat mendemonstrasikan kembali
penyelesaian masalah menggunakan media
konkret jika terdapat kekurangan atau
kekeliruan pada hasil presentasi kelompok.
Fase 6: Reflection 5’
Guru meminta peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengalaman mereka
setelah melakukan aktivitas pembelajaran.
Akhir Evaluasi (Fase 7: Authentic Assessment) 20’
Pembelajaran Guru melakukan penilaian secara individu
untuk mengukur pemahaman peserta didik
tentang konsep pecahan senilai dan berbagai
bentuk pecahan.
Guru dan peserta didik bersama-sama 10’
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru meminta peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengalaman mereka
selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru menutup pembelajaran dan
mengucapkan salam

Tabel 3.44 Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks dan Alokasi


Waktu pada Model Pembelajaran NHT (Number Head
Together) untuk CK-3
Alokasi Waktu (3 x
Tahapan Kegiatan Aktivitas Pembelajaran
45’)
Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi 3’
b. Motivasi 3’

89
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

c. Tujuan 3’
Pembelajaran
Kegiatan Inti a. Penomoran 5’
b. Mengajukan
Pertanyaan 5’
c. Berpikir bersama 25’
d. Menjawab 25’
e. Penilaian dan
pemberian
tanggapan 25’
f. Kesimpulan 10’
Kegiatan Penutup a. Evaluasi 20’
b. Refleksi 8’
c. Penutupan 2’

Tabel 3.45 Contoh Skenario Pembelajaran CK-4 Konten Aljabar


Konteks Personal untuk CK-4
Tahap Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran
Awal Pembelajaran 1. Menyampaikan salam
2. Mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Melakukan presensi atau mengecek kehadiran
peserta didik (tidak harus dipanggil satu per satu)
4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah
dilakukan peserta didik
5. Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap
perlu perhatian
6. Melakukan tanya jawab tentang keseharian
peserta didik (pertanyaan sedapat mungkin
sejalan dengan materi pembelajaran yang akan
dilakukan)
7. Menceritakan hal penting yang menarik yang
perlu diperhatikan peserta didik
8. Mendorong semangat belajar peserta didik
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual
yang ada di lingkungan peserta didik
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking
agar terbangun suasana belajar yang kondusif
11. Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang
pernah dipelajari
12. Melakukan pre-reading (pra numerasi) terkait
dengan materi ajar yang akan dipelajari

90
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang


akan dilakukan hari itu
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai
pelajaran
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi
peserta didik dan lingkungannya
Inti Pembelajaran Fase 1: Penomoran
Dalam fase ini, kegiatan yang dilakukan Pendidik
adalah memberikan penomoran kepada setiap peserta
didik, masing-masing anggota kelompok memperoleh
nomor yang berbeda-beda. Langkah penomoran
sebagai berikut:
1. Tentukan format penomoran yang akan
digunakan, misalnya "NHT-001", "NHT-002",
dan seterusnya melalui penomoran pada absen.
2. Pendidik bersama peserta didik menguji kesiapan
dengan memanggil sebagian peserta didik secara
random, dalam rangka menstimulus kesiapan dan
kesigapan peserta didik.
Fase 2: Mengajukan Stimulus Soal dan Pertanyaan
Dalam fase yang kedua ini, kegiatan Pendidik
selanjutnya adalah memberikan stimulus soal kepada
peserta didik dengan menayangkan menggunakan
LCD. Dengan memberikan pertanyaan yang
diharapkan bervariasi dan juga dapat berupa
pertanyaan yang spesifik dan tentunya dalam bentuk
kalimat tanya. Tujuan pemberian stimulus soal dan
pertanyaan ini adalah untuk mentransformasikan
pengetahuan baru ke arah situasi pembelajaran atau
mengarahkan peserta didik untuk menanggapi materi
yanga akan dipelajarinya. Dengan demikian, akan
membentuk sebuah situasi penalaran terhadap
pengalaman baru yang akan dipelajari dengan lebih
siap untuk dipahami dan diterimanya. Langkah-
langkah pengajuan pertanyaan sebagai berikut:
1. Pendidik menayangkan stimulus soal melalui
LCD.
2. Setiap peserta diminta untuk membaca dan
memahami stimulus soal tersebut. Peserta juga
dapat menandai bagian penting yang menurutnya
perlu dijelaskan lebih lanjut.
3. Pendidik memberikan pertanyaan sesuai stimulus
soal yang telah ditayangkan tentang informasi

91
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

dan hubungan antar informasi yang diperoleh


dari stimulus soal.
4. Peserta didik dapat menjawab dan mengajukan
pertanyaan dengan mengangkat tangan dengan
menyebutkan kode penomoran NHT. Peserta
juga dapat menambahkan komentar atau
penjelasan terkait pertanyaan yang diajukan
sebelumnya.
5. Setiap peserta didik yang menjawab pertanyaan
harus memastikan jawabannya jelas dan mudah
dipahami oleh semua peserta NHT.
6. Jika ada peserta didik yang membutuhkan
penjelasan lebih lanjut, maka diskusi dapat
berlanjut sampai seluruh peserta memahami
dengan jelas topik yang dibahas.
Fase 3: Berpikir Bersama
Dari pertanyaan pada fase kedua tersebut, peserta
didik bersama kelompoknya membahas dan
menyatukan pendapatnya. Pada fase berpikir
bersama, Pendidik memberikan LKPD pada setiap
kelompok yang dibentuk. Langkah-langkah dalam
fase berpikir bersama sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik ke dalam kelompok kecil
(biasanya terdiri dari 3-5 orang) dan berikan
nomor kepada masing-masing anggota.
2. Setelah terbentuk kelompok maka akan ada
kelompok 1, 2, dan seterusnya. Penomoran
untuk kelompok akan menjadi “NHT-122”
dengan 3 digit dibelakang NHT, artinya
1 menandakan kelompok 1 sedangkan 22 adalah
nomor peserta didik berdasarkan absen. Misalkan
“NHT-314”, artinya peserta didik tersebut berada
di kelompok 3 dengan absen nomor 14.
3. Setiap kelompok diberikan LKPD oleh Pendidik.
Topik dan masalah tersebut relevan dengan
materi yang sedang dipelajari.
4. Berikan waktu untuk anggota kelompok
berdiskusi dan saling bertukar pikiran mengenai
topik atau masalah yang diberikan pada LKPD.
Pastikan setiap anggota kelompok terlibat aktif
dalam diskusi dan memberikan kontribusi yang
setara.

92
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

5. Setelah diskusi selesai, minta setiap anggota


kelompok untuk menuliskan jawaban mereka
pada selembar kertas.
Fase 4: Menjawab
Pada fase ini, Pendidik memanggil suatu nomor
tertentu dengan cara acak sesuai dengan pembagian
nomor, kemudian peserta didik yang sesuai dengan
nomor yang dipanggil Pendidik mengacungkan
tangan dan menjawab pertanyaan Pendidik tadi untuk
dijawab kepada seluruh kelas. Langkah-langkah
dalam menjawab sebagai berikut:
1. Dengarkan dengan saksama pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan oleh Pendidik.
2. Diskusikan pertanyaan atau pernyataan tersebut
dengan anggota kelompok lainnya dan cari
jawaban yang paling tepat atau relevan dengan
konteks yang diberikan.
3. Setelah anggota kelompok telah mencapai
kesepakatan mengenai jawaban, tuliskan
jawaban tersebut pada selembar kertas.
4. Nomor kertas tersebut sesuai dengan nomor yang
telah diberikan pada masing-masing anggota
kelompok.
5. Selanjutnya, Pendidik akan memilih nomor
secara acak dan anggota kelompok yang memiliki
nomor tersebut harus mempresentasikan jawaban
kelompok dengan jelas dan tepat.
6. Anggota kelompok yang lain harus
mendengarkan presentasi dengan baik dan
membantu anggota kelompok yang sedang
mempresentasikan jawabannya jika ada yang
kurang jelas atau salah.
Fase 5: Penilaian dan pemberian tanggapan
Pada fase ini, Pendidik meminta peserta didik yang
lain untuk memberikan tanggapan, jawaban dan
masukannya terhadap hasil jawaban peserta didik
pada fase 4. Selanjutnya Pendidik memanggil dan
menunjuk nomor yang lain. Kegiatan ini dilakukan
berulang-ulang sampai berakhirnya nomor pada
peserta didik dan menyesuikan dengan alokasi waktu.
Langkah-langkah dalam penilaian dan pemberian
tanggapan sebagai berikut:

93
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

1. Pertama, tentukan kriteria penilaian yang jelas


dan terukur. Kriteria ini dapat mencakup
kemampuan peserta didik dalam mengikuti
aturan NHT, partisipasi mereka dalam diskusi,
kemampuan mereka dalam memecahkan
masalah atau menjawab pertanyaan, dan
sebagainya.
2. Berikan kesempatan kepada setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Dalam presentasi ini, setiap anggota kelompok
harus berbicara dan menjelaskan bagaimana
mereka mencapai jawaban atau pemecahan
masalah serta merangkum jawaban hasil akhir
dari diskusi antar kelompok.
3. Setelah presentasi selesai, berikan tanggapan
positif dan konstruktif kepada setiap kelompok.
Pujilah mereka untuk upaya mereka dalam
bekerja sama dan menyelesaikan tugas.
Kemudian, berikan kritik yang konstruktif jika ada
kesalahan atau kekurangan dalam jawaban
mereka.
4. Berikan umpan balik individu kepada setiap
anggota kelompok. Ini dapat dilakukan melalui
diskusi singkat atau melalui komentar tertulis
pada kertas atau formulir penilaian. Berikan
umpan balik yang konstruktif dan bermanfaat
untuk membantu peserta didik meningkatkan
kinerja mereka di masa depan.
5. Terakhir, berikan kesempatan bagi peserta didik
untuk memberikan umpan balik tentang teknik
pembelajaran ini. Dengan cara ini, Anda dapat
mengetahui pendapat mereka tentang kelebihan
dan kekurangan NHT dan apakah teknik ini
efektif dalam membantu mereka belajar.
Fase 6: Kesimpulan
Agar tidak menimbulkan kerancuan atau salah
persepsi pada peserta didik, maka pada fase ini
langkah Pendidik adalah memberikan kesimpulan dan
penjelasan atas pertanyaan dari jawaban yang
disampaikan peserta didik.
Akhir Pembelajaran Pendidik memberikan evaluasi dan refleksi

94
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Pendidik memberikan penguatan pengalaman belajar


peserta didik dengan menyimpulkan hasil diskusi dan
pembahasan yang telah dilakukan.
Pendidik memberikan tugas pendalaman dan
pengayaan.
Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
salam.

Tabel 3.46 Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks dan Alokasi


Waktu pada Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
untuk CK-4
Alokasi Waktu (3
Tahapan Kegiatan Aktivitas Pembelajaran
x 45’)
Kegiatan a. Apersepsi 3’
Pendahuluan b. Motivasi 3’
c. Tujuan Pembelajaran 4’
Kegiatan Inti a. Orientasi Masalah 10’
b. Pengorganisasian
peserta didik untuk
belajar 5’
c. Membimbing
penyelidikan mandiri
atau kelompok
d. Mengembangkan dan 30’
menyajikan hasil
karya
e. Menganalisis dan 30’
mengevaluasi proses
pemecahan masalah

20’
Kegiatan Penutup a. Evaluasi 20’
b. Refleksi 8’
c. Penutupan 2’

95
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.47 Contoh Skenario Pembelajaran CK-4 Konten


Statistika dan Peluang Konteks Sosial untuk CK-4
Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Awal 1. Menyampaikan salam
Pembelajaran 2. Mengajak peserta didik untuk berdoa
3. Melakukan presensi atau mengecek
kehadiran peserta didik (tidak harus
dipanggil satu per satu)
4. Menanyakan kondisi dan aktivitas yang
telah dilakukan peserta didik
5. Menyapa beberapa peserta didik yang
dianggap perlu perhatian
6. Melakukan tanya jawab tentang
keseharian peserta didik (pertanyaan
sedapat mungkin sejalan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan)
7. Menceritakan hal penting yang menarik
yang perlu diperhatikan peserta didik
8. Mendorong semangat belajar peserta didik
9. Menyampaikan fenomena atau peristiwa
aktual yang ada di lingkungan peserta
didik
10. Membuat teka-teki edukatif sebagai ice
breaking agar terbangun suasana belajar
yang kondusif
11. Melakukan apersepsi tentang materi-
materi yang pernah dipelajari
12. Melakukan pre-reading (pra Numerasi)
terkait dengan materi ajar yang akan
dipelajari
13. Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar
yang akan dilakukan hari itu
14. Mengecek kesiapan peserta didik untuk
memulai pelajaran
15. Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan
kondisi peserta didik dan lingkungannya
Inti Pembelajaran Fase 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah

96
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

1. Identifikasi masalah: Pada awalnya,


penting untuk membantu peserta didik
mengidentifikasi masalah yang ingin
dipecahkan atau diatasi. Dalam hal ini,
Pendidik dapat memberikan beberapa
contoh masalah yang umum dihadapi oleh
peserta didik, atau meminta peserta didik
untuk mengidentifikasi masalah yang
mereka hadapi.
2. Analisis masalah: Setelah identifikasi
masalah dilakukan, selanjutnya adalah
menganalisis masalah secara lebih
mendalam. Pendidik dapat membantu
peserta didik untuk mengumpulkan
informasi dan data terkait masalah yang
dihadapi, dan membantu mereka untuk
mengidentifikasi penyebab dan dampak
dari masalah tersebut.
3. Pengembangan solusi: Setelah masalah
dan penyebabnya teridentifikasi, peserta
didik dapat diminta untuk
mengembangkan beberapa solusi untuk
mengatasi masalah tersebut. Pendidik
dapat membantu peserta didik untuk
mempertimbangkan pro dan kontra dari
setiap solusi yang diusulkan, dan
membantu mereka untuk memilih solusi
yang paling tepat.
4. Implementasi solusi: Setelah solusi yang
tepat dipilih, selanjutnya adalah
mengimplementasikan solusi tersebut.
Pendidik dapat membantu peserta didik
untuk membuat rencana tindakan yang
jelas dan spesifik, dan membantu mereka
untuk mempersiapkan semua yang
diperlukan untuk mengimplementasikan
solusi tersebut.

97
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

5. Evaluasi hasil: Setelah solusi


diimplementasikan, penting untuk
mengevaluasi hasilnya. Pendidik dapat
membantu peserta didik untuk menilai
apakah solusi yang diimplementasikan
telah berhasil mengatasi masalah yang
dihadapi, dan apakah ada aspek yang
masih perlu ditingkatkan atau diperbaiki.
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok heterogen yang berbeda
kemampuan dan jenis kelamin, terdiri dari
4-5 anggota, dan duduk saling berhadapan
2. Pendidik memfasilitasi peserta didik
dengan membagikan media kertas karton
atau kertas plano dan spidol berwarna
untuk menuangkan ide jawaban masing-
masing kelompok.
3. Pendidik menjelaskan bagaimana proses
pembelajaran hari ini. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:
a. Pendidik terlebih dahulu
menginformasikan cara atau petunjuk
mengerjakan masalah
b. Pendidik menginformasikan bahwa
peserta didik akan diminta menyajikan
jawaban dalam bentuk gambar,
argument, dan dalam bentuk bagian
yang akan di dapat masing-masing
anak. Setiap kelompok bisa
menyajikan jawaban yang berbeda
sesuai dengan imajinasinya dan harus
disertakan alasan logis.
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok
Pendidik dapat memberikan bimbingan secara
berkala pada masing-masing kelompok peserta

98
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

didik. Pada tahap ini pendidik hanya sebagai


fasilitator kelompok diskusi, peserta didik yang
lebih banyak berperan dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan. Bapak/Ibu dapat
bergerak aktif untuk meninjau secara langsung
diskusi kelompok masing-masing. Dan
memberikan bimbingan ringan kepada
kelompok yang membutuhkan.
1. Pendidik memberikan peserta didik waktu
untuk bekerja.
2. Pendidik melakukan kunjungan ke setiap
kelompok, melihat bagaimana peserta didik
bekerja, dan mengecek per kelompok
apakah LKPD yang berisikan masalah sudah
terisi atau belum.
3. Tentu tingkat kesulitan yang akan dialami
masing-masing kelompok akan berbeda.
Bapak/Ibu dapat memberikan beberapa
pertanyaan pemantik untuk membantu
menjembatani peserta didik dalam
menyelesaikan masalahnya di dalam LKPD.
4. Jika ada yang tidak dipahami oleh peserta
didik, silahkan pendidik menjelaskan, baik
itu terhadap kelompok yang bertanya atau
menjelaskan di papan tulis. Namun
sebaiknya pendidik tidak menjelaskan
secara penuh, namun hanya memberikan
penjelasan singkat atau gambaran cara
mengerjakan LKPD, bukan memberikan
jawaban LKPD.
5. Pendidik mengingatkan kembali untuk
menyalin jawaban pada kertas karton dan
menempelkan hasil diagram lingkaran pada
kertas karton dan menjelaskan argumennya.
6. Pada tahap ini juga, pendidik dapat
melakukan penilaian dari aspek kerja sama,
keaktifan peserta didik di dalam diskusi
kelompok

99
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil


karya
1. Peserta didik mempresentasikan jawaban
kelompoknya di depan kelas secara
bergantian.
2. Pendidik meminta peserta didik dan
kelompok lainnya memperhatikan dan
menyimak penjelasan dari kelompok yang
tampil. Jika waktu tidak memungkinkan
untuk peserta didik tampil, cukup
perwakilan 1 atau 2 kelompok saja.
Namun, sebaiknya Pendidik menempel
semua pekerjaan peserta didik di papan
tulis atau di dinding kelas sehingga peserta
didik merasa bahwa pekerjaan mereka
dihargai dan dinilai oleh Pendidik.
Pendidik bisa mengarahkan kelompok lain
saling berkunjung hasil karya satu sma
lainnya.
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1. Pendidik dapat memberi kesempatan
kepada seluruh peserta didik untuk
memberikan komentar dari jawaban
kelompok lain dan Pendidik menguatkan
jawaban-jawaban yang ada.
2. Jika terdapat perbedaan pendapat,
pendidik memberikan penguatan jawaban
mana yang benar sehingga pemahaman
peserta didik tidak terputus.
3. Pendidik bisa memberikan reward atau
penghargaan terhadap kelompok yang
tampil terbaik, atau dengan kelompok
yang teraktif. Contoh: memberikan
emoticon/ gambar bintang/ tepuk tangan/
memberikan poin tambahan kepada
kelompok terbaik.
Pendidik memberikan refleksi dan kesimpulan

100
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Akhir Pada tahap refleksi pendidik dapat menggali


Pembelajaran tingkat pemahaman peserta didik serta kesulitan
yang dihadapinya. Beberapa pertanyaan dapat
diajukan oleh pendidik untuk merefleksi
pemahaman peserta didik serta mengetahui
kesulitan yang dihadapi peserta didik. Berikut
adalah contoh lembar refleksi. Lembar refleksi
ini dapat dibagikan ke setiap peserta didik
Pendidik memberikan penguatan pengalaman
belajar peserta didik dengan menyimpulkan
hasil diskusi dan pembahasan yang telah
dilakukan.
Nah, anak-anak, sekarang mari kita simpulkan
bagaimana merepresentasikan data ke diagram
lingkaran?
Kesulitan apa yang kalian dapatkan pada
pembelajaran hari ini?
Bagaimana cara membentuk besar sudut dalam
merepresentasikan data ke diagram lingkaran?

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran model


pembelajaran Discovery Learning untuk mengajarkan
kompetensi CK-5.

Persiapan Pembelajaran
Dalam mempersiapkan pembelajaran, Bapak/Ibu sebaiknya
mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
● Bagaimana strategi Bapak/ibu dalam pemberian
pembelajaran berdiferensiasi, bermakna, dan kontekstual?
● Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam menghubungkan materi
prasyarat sifat urutan bilangan bulat?
● Hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
membentuk kelompok agar diskusi kelompok menjadi aktif,
bermakna, dan kolaboratif?

101
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

● Kesalahpahaman (miskonsepsi) apa saja yang sering


dilakukan oleh peserta didik dalam memodelkan atau
menerapkan strategi pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan sifat urutan bilangan rasional?

Awal Pembelajaran
Pembelajaran di awali dengan menyapa peserta didik, berdo’a,
dan menanyakan kehadiran siswa.
Sebelum membahas materi sifat urutan bilangan rasional, guru
diharapkan dapat menjelaskan pengalaman belajar yang akan
didapat peserta didik setelah mempelajari materi ini. Hal ini dapat
direalisasikan melalui kegiatan apersepsi dan motivasi berikut.

1. Apersepsi
Pada tahap apersepsi, guru memberikan ilustrasi tentang
“Pertumbuhan Kecambah” sebagai salah satu bentuk
pengaplikasian sifat urutan bilangan rasional dalam
kehidupan sehari-hari melalui LKPD. Minta peserta didik
untuk membuka LKPD, kemudian memaknai bahan
bacaan tersebut. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan
pemantik dan meminta peserta didik untuk memikirkan
dan mencoba mendapatkan solusi alternatif terhadap
pertanyaan tersebut. Berikut contoh tuturan kepada peserta
didik, bahan bacaan atau stimulus mengenai Pertumbuhan
Kecambah beserta pertanyaan pemantiknya.

2. Motivasi
Dalam memotivasi peserta didik, guru mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui beberapa permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan Sifat urutan bilangan rasional.

102
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

3. Tujuan Pembelajaran
Bapak/Ibu boleh menyampaikan tujuan pembelajaran
langsung kepada peserta didik atau menunjuk peserta didik
yang mempunyai gaya belajar audio atau kinestetik untuk
membacakan tujuan pembelajaran yang ditampilkan
melalui proyektor atau pada lembar kerja peserta didik
(LKPD).

Inti Pembelajaran
Bapak/Ibu, tahap inti pembelajaran merupakan tahap penting
dalam upaya pemberian pengalaman pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pada
kegiatan inti, disediakan LKPD yang dapat mengakomodir
sintaks pembelajaran Discovery Learning dan juga
memfasilitasi gaya belajar peserta didik yang auditory,
kinestetik, dan visual sehingga pembelajaran lebih aktif,
komunikatif, bermakna, dan kolaboratif.
1. Tahap Memberi Stimulus
Pada tahap ini, Bapak/Ibu mengarahkan aktivitas peserta
didik pada CK-5.
2. Tahap mengidentifikasi masalah
Pada tahap ini, Bapak/Ibu memberikan beberapa
pertanyaan pemantik sebagai bentuk identifikasi masalah.
3. Tahap mengumpulkan data
Bapak/Ibu, pada tahap ini secara berkelompok, peserta
didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual
berdasarkan minat atau gaya belajar peserta didik baik
melalui internet, buku di perpustakaan, maupun
wawancara guru mata pelajaran yang lain. Guru dapat
menyesuaikan kebutuhan dengan fasilitas yang ada di
madrasah. Jika di madrasah ada laboratorium komputer
atau perpustakaan, maka arahkan peserta didik
menggunakan fasilitas tersebut. Namun jika tidak ada,

103
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

maka guru mengarahkan peserta didik untuk


mewawancarai guru lainnya.
4. Tahap mengolah data
Pada tahap ini, motivasi peserta didik untuk berani
mencoba, jika belum tepat, ayo perbaiki. Ulangi sampai
mendapatkan hasil yang sesuai. Minta peserta didik
mengaitkan hasil pengolahan data dengan urutan bilangan
rasional. Peserta didik diarahkan untuk mencatat hasil
temuan dalam bentuk yang menarik sesuai dengan
kreativitas masing-masing peserta didik. Peserta didik boleh
merangkum hasil temuan dalam bentuk mind mapping,
piktogram, diagram alur, tulisan indah (lettering),
menggunakan media PowerPoint, merekam Audio,
merekam Video, membuat Podcast, dan lain-lain. Jika
Bapak/Ibu khawatir dengan alokasi waktu, Bapak/Ibu boleh
menyediakan alat atau medianya terlebih dahulu.
5. Tahap Memverifikasi Data
Pada tahap ini, setiap kelompok mempresentasikan solusi
alternatif yang telah ditetapkan benar dan tepat oleh guru.
Sedangkan kelompok lain, menyimak dan memverifikasi
jawaban dengan yang telah dipresentasikan sehingga setiap
peserta didik mendapat informasi yang lebih utuh dan
lengkap, tidak hanya hasil temuannya melainkan hasil
temuan kelompok lainnya.
6. Tahap Menarik Kesimpulan
Bapak/Ibu, setelah mendapatkan solusi, peserta didik perlu
menjelaskan makna solusi tersebut ke dalam konteks
permasalahan yang ada. Pada tahap ini, guru menunjukkan
konsep yang benar dan sesuai kepada peserta didik
mengenai materi yang telah dipelajari. Kemudian salah satu
kelompok menyampaikan kesimpulan berdasarkan hasil
diskusi.

104
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Akhir Pembelajaran
Pada tahap ini, disajikan evaluasi dan refleksi, serta pendalaman
dan pengayaan kepada peserta didik. Tahap evaluasi digunakan
untuk mengukur ketercapaian indikator dan tujuan
pembelajaran. Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran, setelah
proses evaluasi. Sedangkan pendalaman diberikan untuk peserta
didik yang belum mencapai kompetensi yang ingin dicapai.

Refleksi
Bapak/Ibu, refleksi adalah kegiatan yang dirancang oleh guru
dalam memfasilitasi bagaimana peserta didik mampu
mendeskripsikan pembelajaran yang telah dilaluinya. Tujuan
refleksi yaitu meningkatkan kesadaran peserta didik mengenai
bagaimana ia belajar, sehingga pada pembelajaran selanjutnya ia
berusaha lebih maksimal. Pada tahap ini, guru juga akan lebih
mengenal peserta didik.

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran model


pembelajaran Inquiry untuk mengajarkan kompetensi CK-5.

Persiapan Pembelajaran
Dalam mempersiapkan pembelajaran, Bapak/Ibu sebaiknya
mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
● Bagaimana strategi Bapak/ibu dalam pemberian
pembelajaran berdiferensiasi, bermakna, dan kontekstual?
● Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam menghubungkan materi
prasyarat menyajikan diagram batang ganda?
● Hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
membentuk kelompok agar diskusi kelompok menjadi aktif,
bermakna, dan kolaboratif?
● Kesalahpahaman (miskonsepsi) apa saja yang sering
dilakukan oleh peserta didik dalam melakukan perhitungan
untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari pada

105
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

konteks personal berkaitan dengan penyajian data dalam


bentuk diagram batang ganda?

Awal Pembelajaran
Pembelajaran di awali dengan menyapa peserta didik, berdo’a,
dan menanyakan kehadiran siswa.
Sebelum membahas materi penyajian data dalam bentuk diagram
batang ganda, guru diharapkan dapat menjelaskan pengalaman
belajar yang akan didapat peserta didik setelah mempelajari
materi ini. Hal ini dapat direalisasikan melalui kegiatan apersepsi
dan motivasi berikut.
1. Apersepsi
Pada tahap apersepsi, guru memberikan pertanyaan
pemantik dan meminta peserta didik untuk memikirkan
dan mencoba mendapatkan solusi alternatif terhadap
pertanyaan tersebut.
2. Motivasi
Dalam memotivasi peserta didik, guru mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui beberapa permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan menyajikan data dalam bentuk diagram batang
ganda.
3. Tujuan Pembelajaran
Bapak/Ibu boleh menyampaikan tujuan pembelajaran
langsung kepada peserta didik atau menunjuk peserta didik
yang mempunyai gaya belajar audio atau kinestetik untuk
membacakan tujuan pembelajaran yang ditampilkan
melalui proyektor atau pada lembar kerja peserta didik
(LKPD).

Inti Pembelajaran
Bapak/Ibu, tahap inti pembelajaran merupakan tahap penting
dalam upaya pemberian pengalaman pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pada

106
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

kegiatan inti, disediakan LKPD yang dapat mengakomodir sintaks


pembelajaran Inquiry dan juga memfasilitasi gaya belajar peserta
didik yang auditory, kinestetik, dan visual sehingga pembelajaran
lebih aktif, komunikatif, bermakna, dan kolaboratif.

Tahap merumuskan masalah


Pada tahap ini, peserta didik mengamati permasalahan atau
persoalan yang mengandung teka-teki atau konsep yang jelas
yang diberikan guru. Peserta didik membuat pertanyaan mereka
sendiri, dan mencari pola atau hubungan yang mungkin ada.
Guru dapat membimbing peserta didik untuk merumuskan
masalah.

Tahap merumuskan hipotesis


Setelah peserta didik membuat berbagai pertanyaan dari
permasalahan yang diberikan guru, pada tahap ini guru
mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara dari
berbagai pertanyaan yang mereka peroleh.

Tahap mengumpulkan data


Setelah peserta didik merumuskan jawaban sementara dari
pertanyaan yang telah dirumuskan, pada tahap ini, peserta didik
bersama teman satu kelompok mengumpulkan data tentang apa
saja pertanyaan dan rumusan jawaban yang telah mereka peroleh
masing-masing dan saling berdiskusi.

Tahap menguji hipotesis


Setelah peserta didik mengumpulkan data yang sudah disepakati
dalam kelompok, pada tahap ini, peserta didik mempresentasikan
hasil yang sudah mereka dapatkan. Beberapa kelompok dapat
menampilkan hasil diskusi mereka dan saling memberikan
pertanyaan dan tanggapan sehingga peserta didik dapat
memahami materi yang sedang mereka pelajari.

107
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tahap membuat kesimpulan


Pada tahap ini, guru membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan dari langkah-langkah sebelumnya, dan menemukan
konsep dari materi yang sudah dipelajari.

Akhir Pembelajaran
Pada tahap ini, disajikan evaluasi dan refleksi, serta pendalaman
dan pengayaan kepada peserta didik. Tahap evaluasi digunakan
untuk mengukur ketercapaian in indikator dan tujuan
pembelajaran. Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran, setelah
proses evaluasi. Sedangkan pendalaman diberikan untuk peserta
didik yang belum mencapai kompetensi yang ingin dicapai.
Pengayaan dipersiapkan untuk peserta didik yang sudah
mencapai kompetensi pada CK-5. Setelah itu, guru dapat
menutup pembelajaran dan memberi penghargaan kepada
kelompok terbaik.

Refleksi
Bapak/Ibu, refleksi adalah kegiatan yang dirancang oleh guru
dalam memfasilitasi bagaimana peserta didik mampu
mendeskripsikan pembelajaran yang telah dilaluinya. Tujuan
refleksi yaitu meningkatkan kesadaran peserta didik mengenai
bagaimana ia belajar, sehingga pada pembelajaran selanjutnya
ia berusaha lebih maksimal.

108
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

G. Mengembangkan Instrumen Penilaian Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam mengembangkan instrumen penilaian
pembelajaran yang layak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Penilaian pembelajaran merupakan komponen penting


dalam pembelajaran. Penilaian pembelajaran adalah proses
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi
secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian pembelajaran pada dasarnya merupakan
proses menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis.
Penilaian pembelajaran ini berfungsi untuk (1) memperoleh
pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah
berlangsung/dilaksanakan pendidik, (2) membuat keputusan
berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan (3)
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam
rangka upaya meningkatkan kualitas keluaran. Penilaian yang
dikembangkan dan dicontohkan dalam modul pembelajaran ini
ada 2 macam, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.
Dalam pembelajaran, penilaian proses dapat dilakukan
selama aktivitas pembelajaran berlangsung. Selama aktivitas
pembelajaran, guru dapat mengamati perilaku peserta didik
dalam menjalankan proses belajar. Guru dapat mengamati
keaktifan peserta didik dalam belajar, kerja sama dalam
melaksanakan kerja kelompok, toleransi dalam berdiskusi dan
pengerjaan tugas, dan kedisiplinan mereka dalam mengikuti
tugas-tugas belajar. Untuk memudahkan dalam penilaian, guru
dapat memberikan skor penilaian seperti tampak pada Tabel 3.12
contoh format penilaian proses berikut.

109
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Tabel 3.48 Contoh Format Penilaian Proses


Rubrik Penilaian Proses
Kriteria Skor Kriteria Skor
✔ Selalu mengajukan ✔ Sering mengajukan
gagasan atau usul gagasan atau usul
dalam memecahkan dalam memecahkan
masalah masalah
✔ Sangat lengkap dalam ✔ Cukup lengkap dalam
menuliskan jawaban menuliskan jawaban
✔ Sangat tepat dalam ✔ Cukup tepat dalam
4 2
menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil
pemecahan masalah pemecahan masalah
✔ Sangat baik dalam ✔ Cukup baik dalam
kerjasama kelompok kerjasama kelompok
✔ Sangat baik dalam ✔ Cukup baik dalam
mengkomunikasikan mengkomunikasikan
hasil kerja hasil kerja
✔ Pernah mengajukan ✔ Tidak pernah
gagasan atau usul mengajukan gagasan
dalam memecahkan atau usul dalam
masalah memecahkan masalah
✔ Lengkap dalam ✔ Sangat tidak lengkap
menuliskan jawaban dalam menuliskan
✔ Tepat dalam jawaban
menyimpulkan hasil ✔ Sangat tidak tepat
3 1
pemecahan masalah dalam menyimpulkan
✔ Baik dalam kerjasama hasil pemecahan
kelompok masalah
✔ Baik dalam ✔ Sangat tidak baik dalam
mengkomunikasikan kerjasama kelompok
hasil kerja ✔ Sangat tidak baik dalam
mengkomunikasikan
hasil kerja
*Catatan: Rubrik penilaian proses di atas hanya contoh. Guru
dapat memodifikasi sesuai kebutuhan

Penilaian hasil dilakukan melalui pemberian tugas atau tes


yang berisi butir-butir soal subjektif/uraian atau soal objektif
dengan beragam bentuk. Ragam bentuk tes objektif tersebut

110
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

meliputi: soal pilihan benar-salah, soal pilihan ganda dengan satu


pilihan jawaban, soal pilihan ganda kompleks, soal pilihan benar-
salah dengan alasan, soal menjodohkan, dan soal jawaban
singkat.
Soal-soal pemahaman bacaan dikembangkan berdasarkan tujuan
yang akan dicapai melalui aktivitas pembelajaran. Dengan
memfokuskan pada tujuan tersebut, guru dapat membuat soal-
soal atau pertanyaan yang dikembangkan dari teks yang dijadikan
materi belajar. Soal-soal tersebut berfungsi sebagai alat ukur
untuk menentukan apakah kompetensi yang ditargetkan dalam
pembelajaran dapat dicapai atau belum.

H. Merancang Pendalaman dan Pengayaan Pembelajaran

Target Capaian Kegiatan:


Peserta bimtek dan para guru memperoleh wawasan dan
keterampilan dalam merancang pendalaman dan pengayaan
pembelajaran yang layak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan dan hasil


evaluasi pembelajaran telah diketahui, guru dapat memberikan
rekomendasi kepada peserta didik apa yang harus dilakukan.
Rekomendasi tersebut dapat berupa pemberian pendalaman atau
pengayaan. Pemberian pendalaman ditujukan untuk peserta didik
apabila belum mencapai kompetensi yang dituju. Pendalaman
dapat dilakukan dengan pemberian soal dan penugasan, dengan
cara mengembangkan stimulus yang lebih sederhana sehingga
mampu mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan soal
ataupun tugas yang telah diberikan. Sedangkan, bagi peserta didik
yang telah mencapai kompetensi diberikan pengayaan.
Pemberian pengayaan juga dapat dilakukan dengan pemberian
soal dan tugas, namun berisi kompetensi yang lebih tinggi.
Guru dapat memberikan beberapa soal atau tugas kepada
peserta didik untuk pendalaman pengalaman belajarnya, atau

111
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

memberikan tugas di luar apa yang telah dipelajari untuk


pengayaan pengalaman belajarnya. Pendalaman dapat berupa
pemberian beberapa soal atau tugas penguatan kompetensi yang
diajarkan, sementara untuk pengayaan dapat berupa pemberian
beberapa soal atau tugas yang kompetensinya di atas dari
kompetensi yang diajarkan atau dapat juga pemberian beberapa
soal atau tugas.

Contoh Materi Pendalaman: Bilangan Konteks Pekerjaan untuk


CK-1
Perawat Rumah Sakit

Gedung rawat inap Rumah Sakit Pulih terdiri dari 6 lantai dan
setiap lantainya memiliki 15 kamar rawat inap. Di setiap lantai
terdapat perawat yang bertugas untuk memberikan asuhan
kepada pasien rawat inap dan rawat jalan serta keluarga
pasien. Banyaknya perawat untuk tiap lantai Rumah Sakit Pulih
seperti tampak pada poster berikut.

112
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Hari Rabu minggu lalu, terjadi lonjakan pasien rawat inap di


Rumah Sakit Pulih. Pasien diletakkan di lantai 4 dan 5 sebab
banyak kamar yang belum ditempati di lantai ini, akibatnya
terjadi perpindahan tugas bagi beberapa perawat.
Perpindahan tersebut diantaranya seluruh perawat di lantai 6
pindah melayani pasien lantai 4, 1 perawat di lantai 3 pindah
melayani pasien lantai 4, dan setengah perawat di lantai 1
pindah melayani pasien lantai 5.
Jika Pak Andi diperbolehkan memilih kamar untuk anaknya
yang akan dirawat inap dan Pak Andi ingin memilih lantai
yang ketersediaan perawat paling banyak, maka lantai yang
dipilih oleh Pak Andi adalah … .
Solusi alternatif:
Lantai 1
Banyak perawat semula = 6
Banyak perawat terkini = 6 − 3 = 3
Lantai 2
Banyak perawat = 6
Banyak perawat terkini = 6
Lantai 3
Banyak perawat = 4
Banyak perawat terkini = 4 − 1 = 3
Lantai 4
Banyak perawat = 5
Banyak perawat terkini = 5 + 2 + 1 = 8
Lantai 5
Banyak perawat = 3
Banyak perawat terkini = 3 + 3 = 6
Lantai 6
Banyak perawat = 2
Banyak perawat terkini = 0
Lantai yang ketersediaan perawat paling banyak dan dapat
dipilih oleh Pak Andi adalah lantai 4.

113
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Materi Pendalaman: Statistika dan Peluang Konteks


Sosial untuk CK-1
Imunisasi di Posyandu

Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan kepada para


balita, hal ini karena imunisasi merupakan kebutuhan untuk
perkembangan dan pertumbuhan balita. Berbagai posyandu di
Kelurahan Sehat selalu melayani imunisasi bagi balita yang
terdata di posyandu tersebut. adapun jumlah balita yang
tersebar pada Posyandu di Kelurahan Sehat seperti pada
diagram gambar berikut.

Seluruh Posyandu di Kelurahan Sehat secara serentak


mengadakan kegiatan berbagi vitamin kepada seluruh balita
terdaftar dan setiap balita mendapatkan 2 jenis vitamin.
Tentukan benar atau salah pada pernyataan berikut!
No. Pernyataan Jawaban
1 Vitamin tambahan untuk balita di Posyandu B-S
Melati berjumlah 40
2 Vitamin tambahan untuk balita di Posyandu B-S
Teratai berjumlah 48

114
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

3 Vitamin tambahan untuk balita di Posyandu B-S


Mawar berjumlah 34

Solusi alternatif: BBS


Balita di Posyandu Melati = 5 × 4 = 20 balita
Vitamin tambahan balita di Posyandu Melati 20 × 2 = 40
Sehingga:
Vitamin tambahan untuk balita di Posyandu Melati
berjumlah 40. (benar)
Balita di Posyandu Teratai = 6 × 4 = 24 balita
Vitamin tambahan balita di Posyandu Teratai 24 × 2 = 48
Sehingga:
Vitamin tambahan untuk balita di Posyandu Teratai
berjumlah 48. (benar)
Balita di Posyandu Mawar = 4 × 4 = 16 balita
Vitamin tambahan balita di Posyandu Mawar 16 × 2 = 32
Sehingga:
Vitamin tambahan untuk balita di Posyandu Mawar
berjumlah 34. (salah)

Contoh Materi Pengayaan: Bilangan Konteks Pekerjaan untuk


CK-1
Pengayaan yang diberikan dapat berupa instruksi kepada
peserta didik untuk mengurutkan suatu hal, misalkan harga
buah dan sayur (bahan makanan) yang ada di brosur suatu toko
yang disebarkan oleh guru. Urutan dapat divariasikan mulai
dari harga tertinggi atau terendah. Berikut contoh brosur yang
dapat digunakan seperti pada infografik berikut.

115
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Materi Pengayaan: Statistika dan Peluang Konteks Sosial


untuk CK-1
Imunisasi di Posyandu

Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan kepada para


balita, hal ini karena imunisasi merupakan kebutuhan untuk
perkembangan dan pertumbuhan balita. Berbagai posyandu di
Kelurahan Sehat selalu melayani imunisasi bagi balita yang
terdata di posyandu tersebut. adapun jumlah balita yang
tersebar pada Posyandu di Kelurahan Sehat seperti pada
diagram gambar berikut.

116
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Jumlah balita di posyandu mengalami perubahan akibat


adanya pertumbuhan penduduk. Jika di Posyandu Mawar dan
Melati mengalami peningkatan 3 kali lipat dari jumlah semula.
"
Posyandu Delima dan Teratai mengalami peningkatan 2 kali
!
lipat dari jumlah semula. Sajikanlah jumlah balita pada tiap
Posyandu di Kelurahan Sehat tersebut dalam bentuk tabel.

Solusi alternatif:

117
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Materi Pendalaman untuk CK-2


Buatlah contoh materi pendalaman untuk peserta didik pada
tingkat capaian kompetensi tersebut. Materi pendalaman dapat
berupa tugas atau soal-soal/pertanyaan yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Berikut adalah contoh soal pendalaman
untuk Subkompetensi melakukan perhitungan untuk
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata dengan pada
konteks pekerjaan berkaitan dengan ciri-ciri bangun geometri:

Stimulus:
Menara Pengamat Api Polisi Hutan

Polisi kehutanan merupakan sebuah pekerjaan yang bertugas


untuk melakukan pengawasan terhadap hutan. Pada musim
kemarau, hutan di beberapa wilayah Indonesia kerap dilanda
kebakaran hutan. Kebakaran hutan tidak langsung terlihat
karena bermula dari api yang kecil. Sehingga, diperlukan
sebuah menara pengamat api yang ditempatkan di beberapa
titik untuk memantau jika terlihat ada api meskipun belum
berkobar besar agar bisa diantisipasi lebih awal. Bentuk
menara pengamat api biasanya seperti yang terlihat pada
gambar, dengan ukuran yang tertera. Selain itu, polisi juga

118
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

tetap harus memperhatikan keamanan dalam memadamkan


api seperti menggunakan masker, rompi anti api dan alat
pemadam kebakaran (APAR) yang sesuai standar.
Pertanyaan pertama:
Berdasarkan informasi pada gambar, bisa diketahui setiap
palang horizontal setiap lantai memiliki panjang yang sama,
hal ini bisa diketahui dari?
a. Karena diagonalnya sama panjang.
b. Karena merupakan persegi panjang.
c. Karena merupakan alas segitiga sembarang.
d. Karena merupakan bangun datar.
Pertanyaan kedua:
Petugas akan membangun sebuah menara pengamat api baru
di area hutan. Sehingga petugas memerlukan batang baja
sepanjang … Meter untuk digunakan pada rusuk diagonal
dengan panjang masing-masing 10 meter.

Langkah penyelesaian:
Banyak palang diagonal dari sisi depan adalah … buah
Banyak karena memiliki empat sisi (depan, belakang, kiri, dan
kanan), maka … × 4 = …. Buah.
Masing-masing palang panjangnya adalah … meter. Sehingga,
panjang batang baja yang diperlukan
… × … = … meter

Kemudian, berikut adalah contoh soal pendalaman untuk


Subkompetensi menganalisis, mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi matematika dalam menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penyajian
data dalam bentuk tabel:
Stimulus
Bekerja Sebagai Mobile Fotografer
Andi, Indra, dan Sari merupakan seorang mobile fotografer
yang bekerja mencari foto yang layak untuk dijual secara

119
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

online. Ketiganya menggunakan smartphone yang berbeda-


beda. Namun suatu hari, mereka mendapati smartphone
mereka mengalami masalah memori hampir penuh. Adapun
banyak memori yang terisi ditunjukkan pada tabel berikut:

Mereka bertiga berencana membeli smartphone baru dan


memindahkan seluruh data smartphone lama ke smartphone
baru. Adapun smartphone baru yang mereka beli memiliki
kapasitas memori internal sebagai berikut:
Andi Indra Sari
Kapasitas 256 GB 128 GB 128 GB
memori
Memori yang 60 GB 14 GB 5 GB
sudah terpakai
oleh sistem

Pertanyaan Pertama
Setelah Andi, Indra, dan Sari membeli smartphone baru dan
melakukan pemotretan yang membutuhkan memori 60 GB,
Siapakah yang masih bisa memotret lagi?
a. Hanya Indra
b. Indra dan Sari
c. Hanya Sari
d. Indra dan Andi

120
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Pertanyaan Kedua
Berdasarkan tabel yang ada, apakah bisa diambil kesimpulan
bahwa semakin besar kapasitas memori, maka semakin banyak
memori kosong dari sebuah smartphone?
a. Benar
b. Salah
Alasan:
a. Karena kapasitas memori menentukan banyak memori
yang ada di smartphone.
b. Karena banyak memori kosong dipengaruhi banyak
data dari smartphone lama.
c. Karena juga harus memperhatikan data dari
smartphone lama dan yang terpakai sistem.
d. Karena hal lain tidak ada yang mempengaruhi selain
kapasitas memori

Contoh Materi Pengayaan untuk CK-2.


Buatlah contoh materi pengayaan untuk peserta didik pada
tingkat capaian kompetensi yang lebih tinggi dari CK-2
tersebut. Untuk skenario pembelajaran yang pertama, yang
dibahas dalam pembelajaran adalah konten geometri dan
pengukuran untuk melakukan perhitungan untuk
menyelesaikan masalah di kehidupan nyata dengan pada
konteks pekerjaan berkaitan dengan ciri-ciri bangun geometri.
Sehingga, pengayaan mengambil kompetensi yang lebih tinggi,
yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi solusi
matematika dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
hari berkaitan dengan ciri-ciri bangun geometri.Berikut
contoh pengayaan dalam bentuk soal:

121
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Stimulus:
Menara Pengamat Api Polisi Hutan

Polisi kehutanan merupakan sebuah pekerjaan yang


bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap hutan. Pada
musim kemarau, hutan di beberapa wilayah Indonesia kerap
dilanda kebakaran hutan. Kebakaran hutan tidak langsung
terlihat karena bermula dari api yang kecil. Sehingga,
diperlukan sebuah menara pengamat api yang ditempatkan di
beberapa titik untuk memantau jika terlihat ada api meskipun
belum berkobar besar agar bisa diantisipasi lebih awal. Bentuk
menara pengamat api biasanya seperti yang terlihat pada
gambar, dengan ukuran yang tertera. Selain itu, polisi juga
tetap harus memperhatikan keamanan dalam memadamkan
api seperti menggunakan masker, rompi anti api dan alat
pemadam kebakaran (APAR) yang sesuai standar.
Untuk mengetahui ukuran-ukuran dari menara
pengamat api seperti pada gambar, tidak perlu untuk
mengukur satu persatu bagian, tapi bisa menggunakan ciri-ciri
bangun geometri. Apakah bisa mengetahui ukuran tinggi setiap
lantai pasti 6 meter? Tentukan alasannya!
a. Bisa
b. Tidak bisa

122
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Alasan
● Karena setiap lantai berbentuk persegi panjang dengan
ukuran yang sama.
● Karena tinggi setiap lantai merupakan salah satu sisi dari
jajargenjang.
● Karena merupakan sisi alas dari segitiga sama kaki dengan
panjang kaki yang sama.
● Karena diagonalnya memiliki panjang yang sama.

Untuk skenario pembelajaran yang kedua, karena CK-2 yang


dibahas dalam pembelajaran adalah konten statistika dan
peluang untuk menganalisis, mengevaluasi, dan
menginterpretasi solusi matematika dalam menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penyajian
data dalam bentuk tabel. Sehingga, pengayaan mengambil
pada CK-3 untuk konten statistika dan peluang, yaitu
mengidentifikasi atau mengklasifikasi objek/situasi
matematika untuk untuk menyelesaikan masalah kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan penyajian data dalam bentuk
diagram batang. Pengayaan dapat diberikan dalam bentuk soal
maupun penugasan. Berikut contoh pengayaan dalam bentuk
penugasan.

Stimulus:

Hasil Pelatihan Menyelam

Sebagai seorang petugas Search and Rescue (SAR),


seorang petugas harus mampu menyelam baik menggunakan
alat penyelaman maupun secara free diving (tanpa alat) saat
bertugas menyelamatkan korban di laut. Sehingga, sebagai
anggota baru, harus dilatih untuk menyelam dengan ketahanan
menahan nafas dalam air. Berikut adalah data kemampuan
menahan nafas anggota baru selama pelatihan.

123
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Nama Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Minggu


1 2 Ke-3 Ke-4

Andi 35 detik 58 detik 80 detik 127 detik

Toni 50 detik 60 detik 90 detik 120 detik

Tio 42 detik 50 detik 75 detik 100 detik

Sani 60 detik 70 detik 70 detik 98 detik

Guna memudahkan menunjukkan sebuah data, selain


dibentuk dalam tabel, data dapat dibentuk dalam bentuk
diagram. Berikut ini adalah sebuah diagram batang yang dibuat
berdasarkan data tabel diatas. Namun, data yang dimasukkan
baru hasil pelatihan peserta atas nama Andi dan Toni. Silahkan
kalian lengkapi dengan data dari peserta yang lain sesuai
dengan keterangan warna masing-masing dalam diagram
batang berikut ini!

Setelah diagram batang di atas lengkap, Jawablah pertanyaan


berikut ini!
Berdasarkan data diatas, siapa peserta pelatihan yang
mengalami peningkatan paling banyak dari minggu pertama ke
minggu keempat?

124
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Berdasarkan data diatas, siapa peserta pelatihan yang


mengalami peningkatan paling sedikit pada minggu kedua ke
minggu ketiga?
Setelah menjawab pertanyaan sebelumnya, apakah
representasi data lebih mudah dibaca dalam bentuk diagram
atau tabel? Mengapa demikian? Jelaskan!

Contoh Materi Pendalaman CK-3 Konten Aljabar

Usaha Kerajinan Daur Ulang

Kelompok Usaha Berkah menjalankan program daur ulang


botol dan kantong plastik menjadi berbagai macam kerajinan
tangan. Salah satu hasil kerajinan yang dihasilkan adalah vas
bunga. Sebuah vas bunga membutuhkan bahan baku 3 botol
dan 5 kantong plastik. Bahan baku yang tersedia pekan ini
adalah 114 botol dan 215 kantong plastik.

Soal
1. Pasangkanlah dengan tepat pernyataan di kolom kiri dan kanan.
Jika jumlah bahan baku botol yang digunakan A. 40 buah
adalah 24 buah, maka jumlah kantong plastik
yang dibutuhkan adalah ….
Jumlah vas yang diproduksi pekan lalu adalah B. 69 buah
29 buah. Jumlah bahan baku botol yang
digunakan adalah ….
Untuk membuat vas dengan jumlah maksimal, C. 84 buah
maka jumlah botol yang dibutuhkan jika
terdapat 118 kantong plastik yang tersedia
adalah ….
D. 89
buah
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom benar atau salah untuk
setiap pernyataan di bawah ini!

125
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Pilihan Jawaban
Pernyataan (√)
Benar Salah
Bahan baku yang tersedia masih cukup untuk
membuat 35 buah vas pesanan.
Jika bahan baku yang tersedia digunakan
untuk membuat 25 buah vas, sisa bahan yang
tersisa adalah 35 botol dan 85 kantong
plastik
Jumlah maksimal vas bunga yang dapat
diproduksi dari bahan baku yang tersedia
pekan ini adalah 38 buah.

3. Jika setiap vas bunga membutuhkan 3 botol dan 5 kantong


plastik, maka banyak bahan baku yang tersisa setelah semua
bahan yang tersedia pekan ini dibuat menjadi vas bunga adalah
….
Solusi Alternatif
1.
Jika jumlah bahan baku botol yang A. 40 buah
digunakan adalah 24 buah, maka jumlah
kantong plastik yang dibutuhkan adalah ….
Jumlah vas yang diproduksi pekan lalu B. 69 buah
adalah 29 buah. Jumlah bahan baku botol
yang digunakan adalah ….
Untuk membuat vas dengan jumlah C. 84 buah
maksimal, maka jumlah botol yang
dibutuhkan jika terdapat 118 kantong
plastik yang tersedia adalah ….
D. 89
buah

2. Pilihan
Pernyataan Jawaban (√)
Benar Salah
Bahan baku yang tersedia masih cukup √
untuk membuat 35 buah vas pesanan.

126
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Jika bahan baku yang tersedia digunakan √


untuk membuat 25 buah vas, sisa bahan
yang tersisa adalah 25 botol dan 85
kantong plastik.
Jumlah maksimal vas bunga yang dapat
diproduksi dari bahan baku yang tersedia √
pekan ini adalah 38 buah.

3. Jika setiap vas bunga membutuhkan 3 botol dan 5 kantong


plastik, maka banyak bahan baku yang tersisa setelah semua
bahan yang tersedia pekan ini dibuat menjadi vas bunga adalah
25 buah botol.

Contoh Materi Pendalaman CK-3 Konten Bilangan


Program Penghijauan

Pemerintah daerah Kabupaten Melawai meluncurkan


program penghijauan yang akan dilaksanakan selama 2
tahun berturut-turut. Luas total wilayah Kabupaten Melawai
adalah 1500 ℎ𝑚! . Untuk memperkuat fungsi ekosistem,
sebagian dari wilayah tersebut akan ditanami pohon bakau,
pinus dan jati. Berikut rincian informasi terkait program
penghijauan yang akan dilaksanakan.

127
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Soal
1. Pasangkanlah dengan tepat pernyataan di kolom kiri dan
kanan.
Luas lahan yang akan ditanami pohon jati A. 60
di tahun pertama adalah …. ℎ𝑚!
Luas wilayah yang akan ditanami pinus di B. 120
tahun kedua adalah …. ℎ𝑚!
Luas wilayah yang akan ditanami cemara C. 150
di tahun kedua adalah …. ℎ𝑚!
D. 180
ℎ𝑚!

2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom benar atau salah


untuk setiap pernyataan di bawah ini!
Pilihan Jawaban (√)
Pernyataan
Benar Salah
Jumlah pohon jati yang akan ditanam pada tahun
pertama sama dengan jumlah pohon pinus yang
akan ditanam pada tahun kedua.

128
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Terjadi peningkatan 5% luas lahan yang akan


ditanami pohon dari tahun 1 ke tahun 2.
Luas wilayah yang akan ditanami cemara dan
bakau di tahun kedua adalah 180 hm2

3. Urutan jenis pohon berdasarkan jumlah pohon yang


ditanam, dimulai dari yang terbanyak adalah …
a. Jati, mahoni, bakau, pinus, cemara
b. Jati, pinus, bakau, mahoni, cemara
c. Pinus, jati, mahoni, cemara, bakau
d. Pinus, jati, bakau, mahoni, cemara

Solusi Alternatif

1 Luas lahan yang akan ditanami A. 60


pohon jati di tahun pertama ℎ𝑚!
adalah ….
Luas wilayah yang akan B. 120
ditanami pinus di tahun kedua ℎ𝑚!
adalah ….
Luas wilayah yang akan C. 150
ditanami cemara di tahun ℎ𝑚!
kedua adalah ….
D. 180
ℎ𝑚!

2 Pilihan Jawaban
Pernyataan
Benar Salah
Jumlah pohon jati yang akan ditanam √
pada tahun pertama sama dengan jumlah
pohon pinus yang akan ditanam pada
tahun kedua.

129
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Terjadi peningkatan 5% luas lahan yang √


akan ditanami pohon dari tahun pertama
ke tahun kedua.
Luas wilayah yang akan ditanami cemara √
dan bakau di tahun kedua adalah 180
ℎ𝑚! .

3. Urutan jenis pohon berdasarkan jumlah pohon yang


ditanam, dimulai dari yang terbanyak adalah jati, pinus,
bakau, mahoni, cemara (B).

Contoh Materi Pengayaan CK-3 Konten Aljabar

Stimulus
Proyek Pembersihan Sungai

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan proyek


pembersihan sungai di Kota Belawa. Setelah dikeruk, volume
tumpukan sampah diperkirakan mencapai 121.430 𝑚# . Sampah
tersebut akan diangkut oleh petugas kebersihan menuju tempat
pembuangan akhir. Kepala DLH menargetkan bahwa proyek
pembersihan tersebut dapat selesai dalam waktu kurang dari 1
minggu. Namun karena keterbatasan mobil pengangkut sampah
yang tersedia, setiap harinya petugas kebersihan hanya mampu
mengangkut sampah sebanyak 34 𝑚# .

Contoh Materi Pengayaan CK-3 Konten Bilangan


Sampah yang Mencemari Laut
Salah satu isu pencemaran lingkungan yaitu banyaknya
sampah yang terbuang ke laut. Beberapa jenis sampah yang
banyak ditemukan di laut di antaranya adalah puntung
rokok, kemasan makan dan dan minuman plastik, tutup
botol, kantong plastik, dan sedotan plastik. Secara rinci,

130
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

berikut disajikan data tentang enam jenis sampah terbanyak


yang terbuang ke laut.

Soal

Berdasarkan data enam jenis sampah paling banyak terbuang


ke laut, tentukan proporsi masing-masing jenis sampah
plastik tersebut terhadap total sampah plastik yang terbuang
di laut dalam satu tahun. Nyatakan dalam bentuk bilangan
rasional.

Contoh Materi Pendalaman CK-4 Konteks Personal dan Konten


Aljabar

Hari Raya Kurban

Hari raya Idul Adha akan segera tiba, setiap umat Islam yang
mampu dan yang sudah berkecukupan disunnahkan untuk
melakukan kurban. Hukum berkurban adalah sunnah muakkadah
yang artinya sangat dianjurkan. Melihat keutamaan-keutamaan

131
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

berkurban, Pak Rahmat selaku ketua panitia kurban masjid Al


Ikhlas selalu mengimbau warganya untuk berkurban. Himbauan
Pak Rahmat disambut antusias oleh warga dan terkumpul 33
orang yang akan melakukan kurban. Pak Rahmat telah
menetapkan harga hewan kurban per orang dan adanya
penambahan Rp200.000 sebagai biaya operasional serta biaya
penyembelihan. Teknis atau cara pembelian serta pengangkutan
hewan kurban juga telah menjadi pertimbangan oleh Pak
Rahmat. Hewan kurban yang dibeli diangkut menggunakan pick
up yang disewa oleh Pak Rahmat.

1. Pak Rahmat selaku ketua panitia kurban menetapkan bahwa


jenis kurban sapi dapat dibeli secara kolektif atau bersama
untuk tujuh orang, sedangkan jika belum mencukupi tujuh
orang maka hewan kurban akan dialihkan menjadi kambing
tiap orang. Setelah hari tasyrik, yaitu tiga hari setelah Hari
Raya Idul Adha yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah,
tidak ada lagi warga yang berkurban, maka berapa ekor
kambing yang diterima oleh Pak Rahmat?
A. 2 ekor
B. 3 ekor
C. 4 ekor
D. 5 ekor

2. Biaya untuk membeli hewan kurban sudah terkumpul. Pak


Rahmat dan warga sepakat membeli hewan dari peternak
lokal yang ada disekitar agar memperoleh harga murah. Pak
Rahmat akhirnya mendapatkan potongan untuk setiap ekor
sapi dan untuk setiap ekor kambing. Pak Rahmat menetapkan
untuk 7 orang akan dibelikan satu ekor sapi, sedangkan
sisanya akan dibelikan satu ekor kambing per orang. Pak
Rahmat membayar hewan kurban kepada peternak lokal
Rp99.000.000, yaitu Rp84.000.000 untuk membeli sapi dan
Rp15.000.000 untuk membeli kambing. Pak Rahmat

132
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

memperoleh uang kembalian Rp1.400.000, untuk sapi dan


Rp 75.000 untuk kambing. Berikut pilihlah dua pernyataan
yang benar terkait pembelian hewan kurban oleh Pak
Rahmat.
☐ Harga satu ekor sapi Rp20.650.000
☐ Harga satu ekor kambing Rp3.000.000
☐ Harga satu ekor sapi dan satu ekor kambing
Rp23.635.000
☐ Potongan harga satu ekor sapi dan satu ekor kambing
Rp50.000

3. Untuk mengangkut hewan kurban yang telah dibeli, Pak


Rahmat menyewa mobil pick up sekaligus supirnya.
Kapasitas mobil pick up tersebut adalah 1 ton. Berat badan
Pak Rahmat adalah 68 kg, sedangkan berat badan supir
adalah 64 kg. Berat satu ekor sapi yang dibeli Pak Rahmat
berkisar 250 kg hingga 300 kg, sedangkan berat satu ekor
kambing berkisar 30 kg. Pak Rahmat menetapkan untuk 7
orang akan dibelikan satu ekor sapi, sedangkan sisanya akan
dibelikan satu ekor kambing per orang. Analisis dan tentukan
berapa kali Pak Rahmat harus mengambil hewan kurban
yang dibeli serta berikan alasan untuk formasi sapi dan
kambing yang mungkin bisa dibawa dengan mobil pick up.

Contoh Materi Pendalaman CK-4 Konteks Sosial dan Konten


Statistika dan Peluang

Imla’

Imla’ merupakan keterampilan menulis Al Qur’an yang termasuk


dalam salah satu aspek penilaian untuk syarat kenaikan kelas di
pesantren Al Hidayah. Pondok pesantren Al Hidayah memiliki 600
santri yang terdiri dari 66% santri perempuan dan sisanya santri laki-
laki. Penilaian yang diberikan berdasarkan kebenaran kaidah
penulisan dan kesempurnaan penulisan ayat dengan skala penilaian

133
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

1 sampai 10. Penilaian tersebut kemudian di rekap seperti dalam tabel


dan dilaporkan kepada ketua pondok Pesantren Al Hidayah sebagai
bahan pertimbangan tiap santri.

1. Ustaz merupakan panggilan para santri kepada pengajar laki-laki


di pondok pesantren, sedangkan ustazah merupakan pengajar
santri perempuan. Para ustaz mengelompokkan kemampuan
penulisan imla’ berdasarkan tinggi, sedang dan rendah. Kategori
kemampuan tinggi berada di nilai 7 sampai 10, kemampuan
sedang berada di nilai 4 sampai 6, dan kemampuan rendah berada
di nilai 1 sampai 3. Berapa persen santri yang memiliki
kemampuan sedang dalam penulisan imla’ yang didata oleh para
ustaz dari seluruh santri di Pesantren Al Hidayah?
A. 41
B. 25,33
C. 21,5
D. 15,67

2. Kementerian Agama RI mengadakan perlombaan penulisan imla’


tingkat nasional. Pesantren Al Hidayah mengikuti perlombaan
penulisan imla’ dengan mengirimkan santri perempuan. Ustazah

134
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

mengirimkan santri yang memiliki kemampuan menulis imla’ di


atas nilai 7. Analisis pernyataan terkait dengan perlombaan
penulisan imla’, serta pilihlah pernyataan benar atau salah!

Pernyataan Benar Salah


Santri yang mengikuti perlombaan 39 santri
Santri yang mengikuti perlombaan 143
santri perempuan
Santri yang mengikuti perlombaan 17,33%
dari seluruh santri
Santri yang mengikuti perlombaan 26,26%
dari seluruh santri perempuan

3. Untuk mengevaluasi kemampuan imla’ seluruh santri, para ustaz


dan ustazah melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian imla’
untuk tahun ini. Para ustaz dan ustazah akan megelompokkan
berdasarkan jenis kelamin santri maupun per tiap nilai yang
diperoleh oleh para santri.
a. Bantulah ustaz dan ustazah untuk menganalisis data seluruh
santri dari berbagai indikator (jenis kelamin maupun
berdasarkan nilai)
b. Eksplorasi persentase yang mungkin di buat oleh para ustaz
dan ustazah
c. Eksplorasi diagram lingkaran yang mungkin dibuat
d. Eksplorasi diagram batang ganda yang mungkin dibuat
e. Gunakan dan eksplorasi dengan menggunakan bantuan
aplikasi komputer

Contoh Materi Pengayaan CK-4 Konteks Personal dan Konten


Aljabar

CK-4 yang dibahas dalam pembelajaran adalah konten aljabar


dengan menggunakan strategi pemecahan masalah untuk
melakukan perhitungan menyelesaikan masalah kehidupan
sehari-hari pada konteks personal berkaitan dengan persamaan
linier satu variabel, sehingga pengayaan mengambil pada CK-5

135
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

untuk konten aljabar, dengan menggunakan strategi pemecahan


masalah melakukan perhitungan untuk menyelesaikan masalah
kehidupan sehari-hari pada konteks personal berkaitan dengan
pertidaksamaan linier satu variabel. Pengayaan dapat diberikan
dalam bentuk soal maupun penugasan. Berikut contoh
pengayaan dalam bentuk penugasan.

Zakat Fitrah Masjid Safinatul Ulum

Pak Hasan merupakan ketua panitia zakat fitrah Masjid Safinatul


Ulum. Zakat yang terkumpul dibagikan kepada delapan
golongan penerima zakat yaitu fakir, miskin, fii sabilillah (orang
yang berjuang di jalan Alloh), mualaf, gharim (orang yang
berhutang), ibnu sabil, amil dan riqab (hamba sahaya). Beras
hasil dari zakat fitrah Masjid Safinatul Ulum dibawa oleh supir
dan Pak Hasan menggunakan truk. Berat badan Pak Hasan 86
kg dan berat badan supir 64 kg, sedangkan berat setiap karung
beras 25 kg.

a. Setelah membaca info di atas, tulislah model matematis dari


permasalahan dan jelaskan!
b. Cobalah kalian buat strategi dan solusi dari permasalahan
terkait banyaknya karung yang dapat diangkut oleh truk?

136
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

c. Pak Hasan akan mengangkut 211 karung beras. Carilah solusi


terbaik terkait berapa kali Pak Hasan harus mengangkut beras
tersebut? Jelaskan!

Contoh Materi Pengayaan CK-4 Konteks Sosial dan Konten


Statistika dan Peluang

CK-4 yang dibahas dalam pembelajaran adalah konten aljabar


dengan mengevaluasi atau menyimpulkan solusi atau hasil
matematika untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
dalam berbagai konteks sosial berkaitan dengan banyaknya data
dengan diagram lingkaran, sehingga pengayaan mengambil pada
CK-5 untuk konten statistika dan peluang dengan menganalisis,
mengevaluasi, atau menyimpulkan solusi matematika untuk
menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari pada konteks
sosial berkaitan dengan penyajian data dalam bentuk diagram
batang ganda. Pengayaan dapat diberikan dalam bentuk soal
maupun penugasan. Berikut contoh pengayaan dalam bentuk
penugasan.

Hafidz Quran

Ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum Alloh yang


berhubungan dengan segala amaliah mukallaf (perbuatan-
perbuatan yang dapat dikenai hukum dalam Islam), baik yang
wajib, sunah, mubah, makruh atau haram yang digali dari dalil-
dalil yang jelas. Salah satu dalil yang jelas dalam ilmu fiqih adalah
Al Quran, sehingga ilmu fiqih sangat berkaitan erat dengan Al
Quran. Berdasarkan pemikiran tersebut, para Pendidik fiqih,
Pendidik mata pelajaran, kepala sekolah dan komite dari MTs
Safinatul berencana ingin meneliti sekaligus mendata jumlah
peserta didik yang telah memiliki hafalan Al Quran. Penelitian
ingin melihat keterkaitan antara banyaknya hafalan Al Quran
peserta didik dengan akhlak (sopan santun) dan prestasi yang

137
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

diperoleh peserta didik di MTs Safinatul tahun pelajaran


2022/2023 dari kelas tujuh hingga kelas sembilan. Jumlah peserta
didik di MTs Safinatul berjumlah 450 peserta didik yang tersebar
sama di masing-masing kelas.

a. Analisis tabel di atas berdasarkan banyaknya hafalan Al


Quran untuk seluruh kelas maupun per kelas
b. Analisis dan buatlah langkah pengerjaan diagram lingkaran
untuk tiap kelas tujuh, delapan maupun sembilan dan untuk
semua kelas terkait banyaknya hafalan Al Quran peserta
didik
c. Analisis dan buatlah langkah pengerjaan diagram batang
ganda untuk tiap kelas tujuh, delapan maupun sembilan dan
untuk semua kelas terkait banyaknya hafalan Al Quran
peserta didik
d. Lakukan evaluasi untuk setiap langkah dan hasil dari
pengerjaan diagram lingkaran maupun batang ganda yang
dibuat dan bandingkan hasil dengan menggunakan aplikasi
dalam komputer.

138
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Contoh Materi Pendalaman Materi Bilangan untuk CK-5

Lomba Lari

Salah satu lomba dalam kegiatan classmeeting yang


dilakukan adalah lomba lari 100 meter. Lomba di ikuti oleh
perwakilan 1 orang setiap kelas. Berikut tabel data waktu pelari
untuk kelas VII.

Kelas Nama Pelari Waktu


Mulai Selesai
VII.1 Ali 08:30:00 08:30:22
VII.2 Alwi 08:30:00 08:30:19
VII.3 Akbar 08:30:00 08:30:18
VII.4 Ghazi 08:30:00 08:30:17
VII.5 Raihan 08:30:00 08:30:20
VII.6 Rasyid 08:30:00 08:30:15
VII.7 Shaleh 08:30:00 08:30:19

1. Berdasarkan informasi tersebut, berilah tanda centang pada


kolom benar atau salah dari pernyataan-pernyataan
berikut!
Pernyataan Benar Salah
Ali berlari dengan kecepatan yang paling
besar
Kecepatan peringkat pertama adalah 6,7
m/detik
Selisih kecepatan peringkat pertama
dengan terakhir adalah 2,2 m/detik

Solusi : Kecepatan dapat dirumuskan dengan perbandingan


jarak dengan waktu
Sehingga untuk Kecepatan Ali = 100 m : 22 detik = 4,5
m/detik

139
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Kecepatan Rasyid = 100 m : 15 detik = 6,7 m/detik


Selisih kecepatan peringkat pertama dan terakhir adalah:
6,7 – 4,5 = 2,2 m/detik
Jadi jawabannya adalah S – B - B

2. Berdasarkan hubungan kecepatan dengan waktu tempuh,


maka kecepatan peringkat ketiga adalah ….
Solusi : Hubungan kecepatan dengan waktu berbanding
terbalik.
peringkat ketiga adalah Akbar,
maka Kecepatan Akbar = 100 m : 18 detik = 5,6 m/detik.
Jawabannya adalah : 5,6 m/detik.

Contoh Materi Pengayaan Materi Statistika untuk CK-5

Asiknya ke Perpustakaan

Fathonah mendapat tugas dari bu guru untuk mendata banyak


pengunjung perpustakaan dalam 2 minggu untuk peserta didik kelas
VII. Peserta didik kelas VII di Madrasah Fathonah berjumlah 160
orang. Fathonah mulai mengumpulkan data pada hari senin. Dia
pergi ke perpustakaan untuk mencari data yang telah ditugaskan
oleh bu Guru. Berikut data yang diperoleh Fathonah.

Guna memudahkan menunjukkan sebuah data, selain dibentuk


dalam tabel, data dapat dibentuk dalam bentuk diagram.
Silakan ananda sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang
ganda.
Kemudian dari informasi tersebut jawablah pertanyaan berikut !

140
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

1. Berdasarkan informasi data dalam 2 minggu tersebut,


a. Hari apakah perpustakaan yang paling banyak dikunjungi
oleh siswa kelas VII?
b. Hari apakah perpustakaan yang paling terlihat
perbedaannya antara perempuan atau laki-laki dalam
mengunjungi perpustakaan?
c. Hari apakah persentase paling tinggi perpustakaan
dikunjungi oleh peserta didik kelas VII dan berapakah
persentasenya?
2. Setelah menjawab pertanyaan sebelumnya, apakah representasi
data lebih mudah dibaca dalam bentuk diagram atau tabel?
Mengapa demikian? Jelaskan!

I. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Dalam menyusun RPP, guru harus memiliki pemahaman
secara memadai dan mampu melakukan berbagai aktivitas
berikut, yakni (1) mengidentifikasi topik pembelajaran, (2)
mengembangkan indikator kompetensi dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, (3) menyusun dan mengembangkan materi
pembelajaran, (4) memilih dan mengembangkan media/sumber
pembelajaran, (5) merancang dan mengembangkan skenario
pembelajaran, (6) menyusun dan mengembangkan instrumen
penilaian, dan (7) merancang model pendalaman dan pengayaan
materi pembelajaran.

J. Refleksi Guru terhadap Pembelajaran yang telah dilakukan


Setelah Bapak/Ibu melaksanakan proses persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, diharapkan Bapak/Ibu
dapat melakukan kegiatan refleksi sebagai bentuk tindak lanjut
dan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.

141
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

K. Referensi

Aubusson, P. (2008). Teacher Learning and Development:


The Mirror Maze. Australia: Springer Science +
Business Media B.V.
Blomhøj, M., & Jensen, T. H. (2007). What’s all the fuss
about competencies? Experiences with using a
competence perspective on mathematics education to
develop the teaching of mathematical modelling.
In Modelling and applications in mathematics
education: The 14th ICMI study (pp. 45-56). Boston,
MA: Springer US.
Boud, D. & Felleti, G.I. (1997). The challenge of problem
based learning. London: Kogapage.
Cannon, K.C & Krow, G, R. (1998). Synthesis of Complex
Natutal Product as a Vehicle for Student-centered,
Problem-based Learning. Journal of Chemical
Education, 75(10), 1259-1260.
Caponera, E., Sestito, P. & Russo, P. M. (2016). The
influence of reading literacy on mathematics and
science achievement. The Journal of Educational
Research, 109(2): 197-204, DOI:
10.1080/00220671.2014.936998.
Chamot, Anna Uhl, et.al. (1999). Handbook: The Learning
Strategies. New York: Longman.
Dasna, I Wayan. (2005). Penggunaan Model Pembelajaran
Problem-based Learning dan Kooperatif learning
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
kuliah metodologi penelitian. Malang: Lembaga
Penelitian UM.
De Porter, B., Reardon, M., dan Sarah Singer-Nourie. (2001).
Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Direktorat Sekolah Dasar. (2020). Persiapkan Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM) Menuju Sekolah

142
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Berkualitas—Direktorat Sekolah Dasar.


http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/persiapka
n-asesmen-kompetensi-minimum-akm-menuju-
sekolah-berkualitas
Fogarty, R. (1997). Problem-based learning and other
curriculum models for the multiple intelligence
classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.
Garreta-Domingo, M., Sloep, P. B., Hernández-Leo, D., &
Mor, Y. (2017). Learning design for teacher
professional development. International Journal of
Educational Technology in Higher Education, 14, 1-3
Hiller A. Spires, H. A., Paul, C. M., & Kerkhoff, S. N. (2018).
Encyclopedia of Information Science and Technology,
Fourth Edition. Hershey, PA : Information Science
Reference.
Hirai, Debra L. Cook, Irene Borrego dan Emilio Garza, dan
Carl T. (2009). Klock. Literacy Strategies for
Adolescents: How to Manual for Educator. New York:
Routledge Taylor & Francis Kalantzis, M. & Cope, B.
(2012). Literacies. New York: Cambridge University
Press.
Hodgson, J. (2019). Literary literacy? English in Education,
53(2), 113–115.
https://doi.org/10.1080/04250494.2019.1613093
Hughes, Nora & Schwab, Irene. (2010). Teaching Adult
Literacy: Principles and Practice. England: Open
University Press
Jonassen, D.H. (1999). Designing constructivist learning
environments. Dalam Reigeluth, C.M. (Ed):
Instructional-design theories and models: A new
paradigm of instructional theory, volume II. Pp. 215-
239. New Jersey: Lawrence Erlbaum associates,
Publisher.

143
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Kalantzis, M., & Cope, B. (2012). Literacies. Cambridge


University Press.
Larsen-Freeman, Diane. (2000). Techniques and Principles
in Language Teaching. Oxford: Oxford University
Press.
Marcos, et al. (2020). Promoting children’s creative thinking
through reading and writing in a cooperative learning
classroom. Thinking Skills and Creativity, 36(June):
100663.
Montoya, S. (2018). Defining Literacy. Paper presented on
GAML Fith Meeting, Hamburg Germany, 17-18
October 2018. Retreived from
https://gaml.uis.unesco.org/wp-
content/uploads/sites/2/2018/12/4.6.1_07_4.6-
defining-literacy.pdf
Nurokhman, A. (2017). Alternatif Pengembangan Madrasah
Berbasis Pesantren. Jurnal Kependidikan, 5(2), 130–
139. https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1940
OECD. (2018). PISA for Development Assessment and
Analytical Framework: Reading, Mathematics and
Science. https://www.oecd.org/education/pisa-for-
development-assessment-and-analytical-framework-
9789264305274-en.htm
OECD. (2019). PISA 2018 Assessment and Analytical
Framework. OECD publishing.
Priyatni, E. T., & Martutik. (2020). The Development of a
Critical–Creative Reading Assessment Based on
Problem Solving. SAGE Open, 10(2),
2158244020923350.
https://doi.org/10.1177/2158244020923350
Setyosari, P. (2017). Menciptakan Pembelajaran yang Efektif
dan Berkualitas. JINOTEP (Jurnal Inovasi Dan
Teknologi Pembelajaran): Kajian Dan Riset Dalam

144
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Teknologi Pembelajaran, 1(1), 20–30.


https://doi.org/10.17977/um031v1i12014p020
Sumaryati, A. S., & Hasanah, D. U. (2015). Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta. Jurnal
Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika, 2(2), 56-64.
Sutrisno. (2006). Problem-based Learning. Dalam monograf
Model-model pembelajaran Sains (kimia) inovatif.
Malang:Jurusan Kimia\
Suyitno, Imam. (2010). Memahami Tindakan Pembelajaran:
Cara Mudah Melakukan PTK. Bandung: Refika
Aditama.
Suyitno, Imam. (2018). Penelitian Deskripsi Kelas: Konsep
Teoretis – Prosedur Analitis – Contoh Praktis. Jakarta:
RajaGrafindo.
Triana, N. M., Nasution, I., & Nasution, T. S. F. (2022).
Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan pada SMA
Abdi Utama Kecamatan Barumun Kabupaten Padang
Lawas. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 214–219.
Turner, R. (2010). Exploring mathematical competencies.
Research Developments, 24(24), 5
Wagner, E. D. (2021). Becoming a Learning Designer.
Design for Learning.
https://edtechbooks.org/id/learning_designer.
Waqar, Y. (2013). The Impact of Learning Design on Student
Learning in Technology Integrated Lessons. Procedia
- Social and Behavioral Sciences, 93, 1795–1799.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.10.119
Zhu, Y. (2022) Reading matters more than mathematics in
science learning: an analysis of the relationship
between student achievement in reading,
mathematics, and science. International Journal of

145
Modul 1 s/d 5 – Literasi Numerasi

Science Education, 44:1, 1–17, DOI:


10.1080/09500693.2021.2007552.

146
266

Anda mungkin juga menyukai