Anda di halaman 1dari 65

i

MODUL
Pembelajaran Literasi Sains
Tindak Lanjut Pemaknaan Hasil
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia
Capaian Kompetensi 1-5
2023

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains ii


DAFTAR ISI

MODUL ....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................iii

PENDAHULUAN ......................................................................1
A. Pengantar ........................................................................1
B. Tindak Lanjut Hasil AKMI ...............................................3
C. Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil AKMI ..4
D. Sasaran Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil
AKMI...............................................................................7

DESKRIPSI ISI MODUL ..........................................................11


Modul Pembelajaran Literasi Sains ......................................11

PEMBELAJARAN LITERASI SAINS...........................................17


1. Menentukan Topik Pembelajaran ..................................17
2. Menentukan Indikator dan Tujuan Pembelajaran ..........26
3. Mengembangkan Materi Pembelajaran .........................38
4. Merancang Media/Sumber Pembelajaran ......................39
5. Merancang Skenario Pembelajaran ...............................40
6. Mengembangkan Instrumen Penilaian Pembelajaran.....56
7. Referensi .......................................................................59

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains iii


PENDAHULUAN
Pengantar Modul Tindak Lanjut

A. Pengantar
AKMI bertujuan untuk mengukur capaian kompetensi
peserta didik atau memetakan tingkat kompetensi peserta
didik dari hasil belajar kognitif yang berupa kemampuan
literasi yang mencakup literasi membaca, literasi numerasi,
literasi sains, dan literasi sosial budaya. Tingkat kompetensi
ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi
pembelajaran yang efektif dan berkualitas. AKMI akan
mendukung “Teaching at the right point”. Selain itu, AKMI
merupakan asesmen diagnostik untuk menghasilkan
informasi akurat yang dapat menjadi pondasi untuk
memperbaiki kualitas belajar-mengajar yang berdampak
pada perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta
didik. Karena itu, program AKMI pada hakikatnya bertujuan
untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran, hasil AKMI memberikan
bahan dasar yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru
untuk memperoleh informasi tentang kompetensi peserta
didik dalam literasi membaca, literasi numerasi, literasi
sains, dan literasi sosial-budaya. Hasil AKMI menunjukkan
seberapa tinggi tingkat penguasaan peserta didik dalam
keempat literasi tersebut. Dari hasil AKMI tersebut, guru
dapat mengetahui dan memahami secara objektif
kompetensi peserta didik dalam literasi membaca, literasi
numerasi, literasi sains, dan literasi sosial-budaya.

1
Pemahaman ini penting bagi guru agar dapat melaksanakan
pembelajaran secara inovatif dan kreatif serta mengantisipasi
dan meminimalkan problema belajar peserta didik yang
kemungkinan terjadi dalam aktivitas pembelajaran. Selain
itu, guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran, yang pada
gilirannya akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Hasil AKMI tahun 2021, secara generik,
mengelompokkan tingkat penguasaan peserta didik dalam
literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi
sosial-budaya ke dalam 2 kategori tingkat kemahiran.
Kategori pertama adalah tingkat kemahiran belum
memenuhi standar, yakni tingkat kemahiran yang
menunjukkan bahwa peserta didik masih berada pada level
sangat minimum dan perlu mendapatkan perhatian serius
dari guru dan/atau pemangku kepentingan. Sementara, hasil
AKMI tahun 2022 mengelompokkan peserta didik ke dalam
5 tingkat kemahiran, yakni perlu pendampingan, dasar,
cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi.
Orientasi AKMI 2023 berbeda dengan orientasi AKMI
dua tahun sebelumnya. AKMI pada tahun 2023 lebih
menekankan pada upaya untuk memotret kompetensi
peserta didik pada tingkat capaian kompetensi yang mana
dari 9 (Sembilan) capaian kompetensi yang digariskan oleh
AKMI. Sembilan tingkat capaian kompetensi tersebut
bergradasi yang menggambarkan bahwa semakin tinggi
tingkat capaian kompetensi menunjukkan semakin tinggi
tingkat kompetensi yang dapat dicapai oleh peserta didik.
Asesmen AKMI tahun 2023 memberikan peluang untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan kompetensi peserta
didik dalam mencapai CK tersebut. Karena itu, melalui
diagnosis hasil AKMI tersebut, ada kemungkinan peserta
didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) dapat mencapai CK-4 atau
CK-5 meskipun standar capaian kompetensinya untuk MI
adalah CK1—CK3. Peserta didik Madrasah Tsanawiyah

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 2


(MTs) juga demikian, ada yang kemungkinan mencapai CK-
7 atau CK-8, atau sebaliknya, baru menguasai CK-3
meskipun standar capaian kompetensi yang digariskan
dalam AKMI untuk MTs adalah CK-4—CK-6. Demikian juga,
untuk peserta didik Madrasah Aliyah (MA), ada
kemungkinan mereka baru mencapai CK-6 meskipun
standar capaian yang ditetapkan untuk MA adalah CK7—
CK-9.

B. Tindak Lanjut Hasil AKMI


Data asesmen dari AKMI tidak akan memberikan
dampak secara optimal pada mutu proses dan hasil
pembelajaran apabila tidak dimanfaatkan dengan baik oleh
guru dalam perbaikan sistem pembelajaran. Data hasil AKMI
merupakan data objektif-empiris tentang kondisi kompetensi
peserta didik dalam pembelajaran. Data tersebut memiliki
makna penting dalam merancang system pembelajaran agar
proses pembelajaran menjadi semakin berkualitas sehingga
mampu menjangkau kebutuhan peserta didik dalam belajar.
Perbaikan proses belajar akan berdampak secara positif pada
capaian kompetensi peserta didik dalam belajar. Karena itu,
data hasil AKMI akan bermakna apabila digunakan secara
benar, konkret, dan operasional dalam perencanaan,
pengembangan, dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk memberikan makna pada hasil AKMI,
diperlukan mekanisme dan aktivitas konkret untuk
mengawal proses pembelajaran yang sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan AKMI. Tanpa pengawalan yang terprogram
secara sistemis dan sistematis, kualitas proses dan hasil
pembelajaran tidak akan tercapai secara optimal
sebagaimana yang diprogramkan oleh AKMI. Karena itu,
guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan dan
pembelajaran perlu diberi bekal pemahaman yang memadai
agar mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 3


yang berkualitas baik, berwawasan ke depan, dan dapat
diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan perencanaan
tersebut, guru diharapkan dapat melaksanakan
pembelajaran secara kreatif dan inovatif sesuai dengan
karakteristik peserta didik sehingga mampu
mengembangkan karakter peserta didik yang mandiri,
kreatif, dan mampu memecahkan masalah dalam
kehidupannya.
Model pembelajaran yang diharapkan sebagai tindak
lanjut dari pemaknaan hasil AKMI adalah pembelajaran
yang mengintegrasikan aspek kognitif, psikomotorik, dan
afektif. Dalam pembelajaran, peserta didik sebagai subjek
belajar diarahkan agar terlibat aktif dalam pencapaian
kompetensi literasi sehingga terbentuk sikap peserta didik
yang mandiri, kreatif, dan mampu memecahkan masalah.
Melalui pembelajaran literasi, peserta didik akan
mendapatkan pengalaman belajar bermakna yang
menjadikan mereka cerdas secara intelektual, emosional,
dan spiritual. Untuk itu, guru harus memiliki wawasan,
pemahaman, keterampilan, dan pengalaman yang memadai
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
dapat dikembangkan melalui bimtek pembelajaran. Sejalan
dengan kebutuhan bimtek bagi guru, diperlukan perangkat
materi yang andal untuk mendukung kelancaran kegiatan
bimtek tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
dilakukan langkah strategis, yakni pengembangan modul
pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI.

C. Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil AKMI


Hasil AKMI telah tersusun menjadi dokumen resmi
yang menyediakan rujukan secara memadai untuk
mereformasi mutu pembelajaran yang mengarah pada
capaian kompetensi literasi peserta didik di madrasah secara
optimal. Dokumen hasil AKMI merupakan laporan hasil tes

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 4


diagnostik yang menganalisis kondisi kompetensi dan
kebutuhan belajar peserta didik. Sebagai dokumen resmi
yang didasarkan pada hasil kajian teoritis-empiris, hasil
AKMI dapat menjadi panduan yang memberikan dasar, arah,
dan strategi dalam mendesain perubahan mekanisme
pembelajaran dan mengimplementasikannya untuk
perbaikan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik dikatakan
memiliki kemampuan literasi apabila mereka memiliki
kemampuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan,
berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta
kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat
mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat. Kemampuan literasi tersebut
mencakup makna melek teknologi, berpikiran kritis, peka
terhadap lingkungan sekitar, serta mampu mengaplikasikan
apa yang dipelajari. Literasi tersebut dapat dicapai melalui
belajar, mengalami, berlatih memecahkan masalah, dan
berusaha secara sungguh-sungguh dalam menghadapi
tantangan kehidupan.
Desain pembelajaran dikatakan berkualitas apabila
dirancang berdasarkan kondisi objektif dan kebutuhan
peserta didik yang dibelajarkan (Wagner, 2021). Desain
pembelajaran yang berkualitas akan menuntun dan
membimbing guru dalam menjalankan aktivitas
pembelajaran dan mengurangi resiko terjadinya problema
dalam pembelajaran. Guru dapat menjalankan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan mekanisme dan prosedur
pembelajaran yang telah dirancang sehingga guru memiliki
kesempatan yang cukup untuk memantau perkembangan
belajar peserta didik (Garreta-Domingo et al., 2017).
Dengan memanfaatkan desain tersebut, guru tidak lagi
terbebani oleh pemikiran tentang apa yang harus dilakukan
dan bagaimana melakukannya, tetapi mereka dapat

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 5


berkonsentrasi pada apa persoalan yang dihadapi oleh
peserta didik dalam belajar. Dengan demikian, resiko yang
dihadapi peserta didik dalam belajar dapat diantisipasi dan
diminimalisasi.
Implementasi tindak lanjut hasil AKMI dalam
pembelajaran perlu dirancang secara sistematis dan cermat
agar mampu merealisasikan harapan yang menjadi tujuan
dan target AKMI. Perencanaan yang matang akan membawa
dampak positif pada pelaksanaan dan hasil yang dicapai
(Waqar, 2013). Pertimbangan aspek visibilitas, akuntabilitas,
keefektifan, efisiensi, praktikabilitas, valuabilitas, dan
kontinuitas menjadi aspek penting untuk mendukung
pemahaman, persebaran, dan keberterapan tindak lanjut
hasil AKMI tersebut secara luas dan merata di seluruh
madrasah Indonesia. Atas dasar pertimbangan aspek-aspek
di atas, hasil AKMI perlu ditindaklanjuti dan disosialisasikan
kepada para pemegang kebijakan, pemangku kepentingan,
dan para guru di lapangan. Karena itu, keberadaan bahan
sosialisasi yang berupa modul pembelajaran literasi dan
bimtek untuk para guru menjadi bagian penting dalam
pelaksanaan tindak lanjut hasil AKMI.
Pengembangan modul pembelajaran literasi
merupakan langkah operasional untuk merealisasikan tindak
lanjut hasil AKMI tersebut ke dalam pembelajaran.
Pengembangan modul tersebut melibatkan para penulis
modul dan tim pakar untuk menerjemahkan framework dan
rekomendasi hasil AKMI tersebut ke dalam desain
pembelajaran yang dipandang mampu mewujudkan tujuan
AKMI. Modul pembelajaran tersebut merupakan sumber
bahan yang dapat dijadikan sebagai panduan guru dalam
melakukan manajemen pembelajaran yang lebih inovatif.
Dalam konteks AKMI, pengembangan modul ini
merujuk pada 6 (enam) kata kunci di dalam visi Kementerian
Agama, yaitu profesional, andal, saleh, moderat, cerdas, dan

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 6


unggul. Visi tersebut mengarah pada upaya membangun
masyarakat yang saleh, moderat, dan cerdas, dan unggul.
Penddikan diharapkan dapat menghasilkan produk yang
berupa masyarakat yang taat dan sungguh-sungguh
menjalankan ibadah, selalu menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem dan berkecenderungan ke arah
dimensi atau jalan tengah, sempurna perkembangan akal
budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya) dan
tajam pikiran, serta lebih pandai dan cakap.
Modul pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI
disusun berdasarkan acuan yang dikembangkan dalam
kerangka kerja AKMI, yang meliputi konten dan konteks,
kompetensi dan subkompetensi, dan capaian kompetensi
yang diharapkan dapat diperoleh oleh peserta didik. Modul
pembelajaran tersebut terdiri atas sembilan modul
pembelajaran literasi membaca. Sembilan modul tersebut
mengembangkan sembilan capaian kompetensi secara
berjenjang tingkat cakupan isi ataupun kompleksitas
materinya. Setiap modul berisi materi untuk
mengembangkan 3 kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik, yaitu (1) menemukan dan mengakses, (2)
menginterpretasi dan mengintergrasi, (3) dan mengevaluasi
dan merefleksi.

D. Sasaran Modul Pembelajaran Literasi Tindak Lanjut Hasil


AKMI
Modul pembelajaran literasi merupakan modul
pembelajaran yang digunakan sebagai acuan dan panduan
dalam bimtek tindak lanjut hasil AKMI. Modul tersebut
ditujukan untuk membekali dan memperkaya wawasan serta
mengembangkan kreativitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga guru mampu meningkatkan
kompetensi literasi peserta didik sesuai dengan tujuan AKMI.
Dalam konteks tersebut, modul pembelajaran literasi ini

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 7


tidak berisi materi tentang pendalaman materi ajar bagi
peserta didik, tetapi berisi model dan langkah-langkah
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
merencanakan dan melaksanakan proses belajar-mengajar.
Karena itu, modul pembelajaran literasi ini dirancang dan
dikembangkan secara praktis dan prosedural sehingga dapat
menjadi panduan dan dapat diterapkan oleh guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, Melalui modul tersebut, guru
dapat memperoleh pemahaman tentang pembelajaran
literasi dan mampu menerapkan pemahamannya itu dalam
pembelajaran yang kreatif dan efektif serta pemilihan strategi
pembelajaran inovatif,
Modul pembelajaran literasi tindak lanjut hasil AKMI
ini dikhususkan bagi para instruktur bimtek dan guru yang
mengajar di Madrasah. Modul ini dimaksudkan untuk
membantu dan memberikan wawasan tambahan kepada
para guru dalam mengajarkan literasi. Melalui pemahaman
secara seksama isi modul ini, para instruktur dapat
memberikan pelatihan kepada para guru dalam
mengajarkan literasi kepada para peserta didiknya.
Berdasarkan hasil bimtek tersebut, para guru diharapkan
memiliki pemahaman secara memadai sehingga dapat
menerapkan pemahamannya dalam aktivitas pembelajaran
di madrasah.
Modul tersebut digunakan sebagai perangkat
pendukung dan acuan dalam aktivitas bimtek . Sebagai
perangkat pendukung, paparan isi dan contoh yang
dikembangkan dalam modul ini tidak menjabarkan seluruh
kompetensi yang tercakup dalam framework AKMI, tetapi
hanya menyajikan sebagian dari kompetensi tersebut
sebagai contoh dan pemantik bagi peserta bimtek . Sebagian
kompetensi lainnya yang belum dijabarkan dalam modul ini
digunakan sebagai materi bimtek yang harus diselesaikan
oleh peserta bimtek . Dengan demikian, peserta bimtek dan

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 8


para guru yang menggunakan modul ini dapat berlatih
mengembangkan kreativitasnya dalam merancang
pembelajaran yang lebih inovatif untuk memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar secara
optimal pada peserta didik. Karena itu, melalui modul ini,
diharapkan guru dapat meningkatkan wawasan,
pemahaman, dan keterampilan guru dalam pembelajaran
yang lebih kritis, kreatif, dan inovatif.
Melalui pemahaman modul ini dan pendalaman
melalui kegiatan bimtek , guru diharapkan memiliki
kemampuan akademis yang mencakup keterampilan dan
sikap dalam mengembangkan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Secara lebih terperinci, tujuan
tersebut meliputi (1) membiasakan untuk melakukan
aktivitas belajar melalui stimulus (bahan bacaan) yang
komprehensif dan kompleksitas relatif tinggi, (2)
menanamkan karakter baik kepada peserta didik melalui
pendidikan dan pembelajaran sehingga mereka tumbuh
menjadi generasi yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul
melalui pemahaman stimulus (bahan bacaan) yang beragam
dan moderat, (3) melaksanakan pembelajaran yang lebih
kritis, kreatif, dan inivatif untuk meningkatkan kemampuan
literasi peserta didik sehingga terwujud generasi yang kreatif,
produktif, inovatif, dan kolaboratif berlandaskan keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia, (4) melaksanakan
pembelajaran secara aktif dan terprogram untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengolah,
memahami, dan memanfaatkan informasi secara cerdas dan
bertanggung jawab di era literasi global, (5) melaksanakan
pembelajaran secara kreatif dan menantang untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam merespons
dan membuat narasi yang menyejukkan di dunia maya serta
tidak mudah terpengaruh informasi negatif atau hoaks, dan
(6) melatih dan membiasakan peserta didik untuk

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 9


memanfaatkan teks bacaan atau fenomena yang ada
dilingkungannya dengan memahami ciri-ciri dan kunci-
kunci penanda makna untuk memprediksi,
menginterpretasi, dan merekonfirmasi makna secara tepat.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 10


DESKRIPSI ISI MODUL
Pembelajaran Literasi di Asesmen Kompetensi
Madrasah Indonesia

Modul Pembelajaran Literasi Sains


Modul pembelajaran literasi sains dikembangkan sebagai
acuan bagi guru dalam pembelajaran literasi sains sesuai
dengan sembilan capaian kompetensi (CK) yang
dikembangkan dalam AKMI.

Merujuk pada definisi literasi sains sebagaimana diuraikan


pada bagian sebelumnya, wacana atau teks yang dijadikan
bahan kegiatan disusun dan disajikan dengan
mempertimbangkan tiga aspek, yaitu konten, konteks, dan
tema.

Tabel 2.5 Konten, Kompetensi dan Konteks Literasi Sains


Konten Kompetensi Konteks
• Sistem fisik • Menjelaskan • Personal
• Sistem fenomena secara • Lokal/nasional
kehidupan ilmiah • Global
• Sistem bumi • Mengevaluasi dan
dan antariksa merancang
• Sistem penyelidikan ilmiah
teknologi • Menafsirkan data dan
bukti ilmiah

Modul pembelajaran tindak lanjut hasil AKMI untuk literasi


sains jenjang MI mencakup Capaikan Kompetensi sebagai
berikut.

11
Tabel 2.6. Capaian Kompetensi Modul Literasi Sains
CK TARGET KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
1 a. mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang
sesuai tentang sains
b. mengidentifikasi pertanyaan yang diajukan dalam
sebuah studi ilmiah yang diberikan tentang konsep
variabel bebas, terikat, dan kontrol, dan
c. mentransformasi data dari satu representasi ke
representasi lainnya tentang konsep pengukuran
kuantitatif dan kualitatif terkait sistem fisik, kehidupan,
serta bumi dan antariksa dalam konteks personal dan
lokal/nasional. (CK-1)
d. menggagas hipotesis untuk menjelaskan konsep variabel
bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan sains,
e. mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan tertentu
secara ilmiah tentang fungsi berbagai bentuk
penyelidikan empiris dalam membangun pengetahuan
sains, termasuk tujuan dan desainnya, dan
f. mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam teks
yang berhubungan dengan sains tentang pengembangan
klaim ilmiah (argumentasi ilmiah) didukung oleh data
dan penalaran dalam sains terkait sistem fisik,
kehidupan, serta bumi dan antariksa dalam konteks
personal, lokal/nasional, dan global.
2 a. mengidentifikasi, menggunakan dan menggagas model
representasi dan penjelasan dan membuat serta
menjustifikasi prediksi yang tepat tentang sains
b. membedakan pertanyaan yang mungkin diselidiki
secara ilmiah dan mengusulkan cara untuk mencari
jawaban atas pertanyaan secara ilmiah tentang
mekanisme pengukuran berulang dan
c. menganalisis dan menafsirkan data serta menarik
simpulan yang sesuai tentang cara umum untuk
mengabstraksi dan merepresentasikan data
menggunakan tabel, grafik, dan bagan terkait sistem

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 12


CK TARGET KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
fisik, kehidupan, serta bumi dan antariksa dalam
konteks personal, lokal/nasional, dan global (CK-2)
d. menggagas hipotesis untuk menjelaskan konsep variabel
bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan sains,
e. mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan tertentu
secara ilmiah tentang fungsi berbagai bentuk
penyelidikan empiris dalam membangun pengetahuan
sains, termasuk tujuan dan desainnya, dan
f. mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam teks
yang berhubungan dengan sains tentang pengembangan
klaim ilmiah (argumentasi ilmiah) didukung oleh data
dan penalaran dalam sains terkait sistem fisik,
kehidupan, serta bumi dan antariksa dalam konteks
personal, lokal/nasional, dan global. (CK-3)
3 a. menggagas hipotesis untuk menjelaskan konsep variabel
bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan sains,
b. mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan tertentu
secara ilmiah tentang fungsi berbagai bentuk
penyelidikan empiris dalam membangun pengetahuan
sains, termasuk tujuan dan desainnya, dan
c. mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam teks
yang berhubungan dengan sains tentang pengembangan
klaim ilmiah (argumentasi ilmiah) didukung oleh data
dan penalaran dalam sains terkait sistem fisik,
kehidupan, serta bumi dan antariksa dalam konteks
personal, lokal/nasional, dan global. (CK-3)
d. Mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang
sesuai, mengidentifikasi, menggunakan dan menggagas
model representasi dan penjelasan tentang sains
e. Mengidentifikasi pertanyaan yang diajukan dalam
sebuah studi ilmiah yang diberikan tentang konsep
variabel bebas, terikat, dan kontrol, membedakan
pertanyaan yang mungkin diselidiki secara ilmiah
tentang usulan cara untuk mencari jawaban atas
pertanyaan secara ilmiah

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 13


CK TARGET KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
f. Mentransformasi data dari satu representasi ke
representasi lainnya tentang konsep pengukuran
kuantitatif dan kualitatif, serta menganalisis dan
menafsirkan data dan menarik simpulan yang sesuai
tentang cara umum untuk mengabstraksi dan
merepresentasikan data ilmiah menggunakan tabel,
grafik, dan bagan terkait sistem fisik, kehidupan, serta
bumi dan antariksa dalam konteks personal,
lokal/nasional, dan global. (CK-4)
4 a. Mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang
sesuai, mengidentifikasi menggunakan dan menggagas
model representasi dan penjelasan tentang sains
b. Mengidentifikasi pertanyaan yang diajukan dalam
sebuah studi ilmiah yang diberikan tentang konsep
variabel bebas, terikat, dan kontrol, membedakan
pertanyaan yang mungkin diselidiki secara ilmiah
tentang usulan cara untuk mencari jawaban atas
pertanyaan secara ilmiah
c. Mentransformasi data dari satu representasi ke
representasi lainnya tentang konsep pengukuran
kuantitatif dan kualitatif, serta menganalisis dan
menafsirkan data dan menarik simpulan yang sesuai
tentang cara umum untuk mengabstraksi dan
merepresentasikan data ilmiah menggunakan tabel,
grafik, dan bagan terkait sistem fisik, kehidupan, serta
bumi dan antariksa dalam konteks personal,
lokal/nasional, dan global. (CK-4)
d. Menjelaskan potensi implikasi dari pengetahuan ilmiah
bagi masyarakat tentang sifat observasi ilmiah, fakta,
hipotesis, model dan teori,
e. Mendeskripsikan dan mengevaluasi cara-cara yang
digunakan ilmuwan untuk memastikan keajegan
(reliabiitas) data serta objektivitas dan generalisabilitas
penjelasan tentang tujuan ilmu pengetahuan, dan

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 14


CK TARGET KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
f. Mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari sumber
yang berbeda (misalnya koran, internet, jurnal) tentang
sifat penalaran yang digunakan dalam ilmu pengetahuan
terkait sistem fisik, kehidupan, bumi dan antariksa, serta
teknologi dalam konteks personal, lokal/nasional, dan
global. (CK-6)
5 a. Membuat dan menjustifikasi prediksi yang tepat tentang
sains, menggagas hipotesis untuk menjelaskan konsep
variabel bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan
sains,
b. Mengusulkan cara untuk mencari jawaban atas
pertanyaan secara ilmiah tentang mekanisme
pengukuran berulang dan mengevaluasi cara
mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah fungsi
berbagai bentuk penyelidikan empiris dalam
membangun pengetahuan, termasuk tujuan dan
desainnya, dan
c. Mengidentifikasi asumsi, bukti, dan penalaran dalam
teks yang berhubungan dengan sains tentang
pengembangan klaim ilmiah (argumentasi ilmiah) yang
didukung oleh data dan penalaran dalam sains dan
membedakan antara argumen yang didasarkan pada
bukti dan teori ilmiah dan didasarkan pada
pertimbangan lain tentang penyusunan klaim ilmiah
yang didukung oleh data dan penalaran dalam sains
terkait sistem fisik, kehidupan, bumi dan antariksa, serta
teknologi dalam konteks personal, lokal/nasional, dan
global. (CK-5)
d. Menjelaskan potensi implikasi dari pengetahuan ilmiah
bagi masyarakat tentang sifat observasi ilmiah, fakta,
hipotesis, model dan teori,
e. Mendeskripsikan dan mengevaluasi cara-cara yang
digunakan ilmuwan untuk memastikan keajegan
(reliabilitas) data serta objektivitas dan generalisabilitas
penjelasan tentang tujuan ilmu pengetahuan, dan

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 15


CK TARGET KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
f. Mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari sumber
yang berbeda (misalnya koran, internet, jurnal) tentang
sifat penalaran yang digunakan dalam ilmu pengetahuan
terkait sistem fisik, kehidupan, bumi dan antariksa, serta
teknologi dalam konteks personal, lokal/nasional, dan
global. (CK-6)

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 16


PEMBELAJARAN
LITERASI SAINS

1. Menentukan Topik Pembelajaran


Target kompetensi dan cakupan materi Literasi sains
yang dikembangkan dalam modul ini adalah sebagai
berikut:

UNTUK CK-1
a. Struktur Materi dalam Konteks Personal
Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah
yang sesuai tentang sains,
2) mengidentifikasi pertanyaan yang diajukan dalam
sebuah studi ilmiah yang diberikan tentang konsep
variabel bebas, terikat, dan kontrol, dan
3) mentransformasi data dari satu representasi ke
representasi lainnya tentang konsep pengukuran
kuantitatif dan kualitatif terkait sistem fisik,
kehidupan, serta bumi dan antariksa dalam
konteks personal dan lokal/nasional (CK-1).

Cakupan Isi Materi


Bahan yang disajikan merupakan struktur materi yang
diuraikan berdasarkan analisis keluasan dari model partikel,
ikatan dalam bentuk pemetaan konsep atau bagan konsep
yang lengkap. Dari keseluruhan pemetaan konsep tersebut
diidentifikasi konsep-konsep esensial (salah satu amanat dari
Kurikulum Merdeka) dengan cara menandai dapat berupa
warna atau tanda lainnya. Konsep esensial terpilih dijadikan
panduan dalam menguraikan materi/bahan pembelajaran

17
yang akan disampaikan kepada peserta didik. Deskripsi
bahan penyajian struktur materi ini diharapkan lebih
berorientasi pada kondisi riil kehidupan sehari-hari yang
lebih konkrit. Karakteristik materi disajikan dalam bentuk
kalimat, grafik, gambar yang sederhana sehingga mudah
untuk dipahami peserta didik. Penyajian materi disesuaikan
dengan sintaks model pembelajaran yang digunakan. Pada
materi ini menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah atau Problem Based Learning (PBL).

b. Sifat Materi dalam Konteks Lokal/Nasional


Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) menggagas hipotesis untuk menjelaskan hubungan
antara konsep variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol pada penyelidikan sains,
2) mengevaluasi cara menjawab pertanyaan tertentu
secara ilmiah tentang fungsi berbagai bentuk
penyelidikan empiris dalam membangun pengetahuan
sains, termasuk tujuan dan desainnya, dan
3) mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam
teks yang berhubungan dengan sains tentang
pengembangan klaim ilmiah (argumentasi ilmiah)
didukung oleh data dan penalaran dalam sains terkait
sistem fisik, kehidupan, serta bumi dan antariksa dalam
konteks personal, lokal/nasional, dan global. (CK-3)

Cakupan Isi Materi


Bahan yang disajikan merupakan struktur materi yang
diuraikan berdasarkan analisis keluasan dari perubahan
keadaan, konduktivitas termal, dan listrik dalam bentuk
pemetaan konsep atau bagan konsep yang lengkap. Dari
keseluruhan pemetaan konsep tersebut diidentifikasi
konsep-konsep esensial (salah satu amanat dari Kurikulum
Merdeka) dengan cara menandai dapat berupa warna atau

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 18


tanda lainnya. Bagan konsep esensial terpilih dijadikan
panduan dalam menguraikan materi/bahan pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik. Penyajian
bersifat singkat dan padat sehingga berguna pada bagian
penyajian bahan ajar. Deskripsi bahan penyajian struktur
materi ini diharapkan lebih berorientasi pada kondisi ril
kehidupan sehari-hari yang lebih konkrit, karakteristik materi
disajikan dalam bentuk kalimat, grafik, gambar yang masih
sederhana. Penerapan materi ini harus konsisten dengan
model pembelajaran yang digunakan, yaitu model Inkuiri
Terbimbing dengan menggunakan strategi penilaian
autentik/ penilaian proses.

UNTUK CK-2
a. Sel dalam Konteks Personal
Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) Mengidentifikasi, menggunakan, dan menggagas
model representasi dan penjelasan dan membuat
serta menjustifikasi prediksi yang tepat tentang
sains
2) Membedakan pertanyaan yang mungkin diselidiki
secara ilmiah dan mengusulkan cara untuk
mencari jawaban atas pertanyaan secara ilmiah
tentang mekanisme pengukuran berulang, dan
3) Menganalisis dan menafsirkan data serta menarik
simpulan yang sesuai tentang cara umum untuk
mengabstraksi dan merepresentasikan data
menggunakan tabel, grafik, dan bagan terkait
sistem fisik, kehidupan, serta bumi dan antariksa
dalam konteks personal dan lokal/nasional. (CK-2)

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 19


Cakupan Isi Materi
Bahan yang disajikan merupakan struktur materi yang
diuraikan berdasarkan analisis keluasan dari struktur dan
fungsi, tumbuhan dan hewan dalam bentuk bagan konsep
yang lengkap. Dari keseluruhan bagan konsep tersebut
diidentifikasi konsep-konsep esensial (salah satu amanat dari
Kurikulum Merdeka) dengan cara menandai dapat berupa
warna atau tanda lainnya. Bagan konsep esensial terpilih
dijadikan panduan dalam menguraikan materi/bahan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Penyajian bersifat singkat dan padat sehingga berguna pada
bagian penyajian bahan ajar. Deskripsi bahan penyajian
struktur materi ini diharapkan lebih berorientasi pada
kondisi riil kehidupan sehari-hari yang lebih konkret,
karakteristik materi disajikan dalam bentuk kalimat, grafik,
gambar yang masih sederhana. Penerapan materi ini harus
konsisten dengan model pembelajaran yang digunakan,
yaitu model diskoveri (sesuai rincian sintak model diskoveri)
dengan menggunakan strategi penilaian autentik/ penilaian
proses.

b. Manusia dalam Konteks Nasional


Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) Menggagas hipotesis untuk menjelaskan konsep
variabel bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan
sains,
2) mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan tertentu
secara ilmiah tentang fungsi berbagai bentuk
penyelidikan empiris dalam membangun pengetahuan
sains, termasuk tujuan dan desainnya, dan
3) mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam
teks yang berhubungan dengan sains tentang
pengembangan klaim ilmiah (argumentasi ilmiah)
didukung oleh data dan penalaran dalam sains terkait

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 20


sistem fisik, kehidupan, serta bumi dan antariksa dalam
konteks personal, lokal/nasional, dan global. (CK-3)

UNTUK CK-3
a. Populasi dan Personal
Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) menggagas hipotesis untuk menjelaskan konsep
variabel bebas, terikat, dan kontrol pada
percobaan sains,
2) mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan
tertentu secara ilmiah tentang fungsi berbagai
bentuk penyelidikan empiris dalam membangun
pengetahuan sains, termasuk tujuan dan
desainnya, dan
3) mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran
dalam teks yang berhubungan dengan sains
tentang pengembangan klaim ilmiah (argumentasi
ilmiah) didukung oleh data dan penalaran dalam
sains terkait sistem fisik, kehidupan, serta bumi
dan antariksa dalam konteks personal,
lokal/nasional, dan global (CK-3).

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 21


Cakupan Isi Materi
Bahan yang disajikan merupakan struktur materi yang
diuraikan berdasarkan analisis keluasan dari spesies, evolusi,
keanekaragaman hayati, dan variasi genetik dalam bentuk
bagan konsep yang lengkap. Dari keseluruhan bagan konsep
tersebut diidentifikasi konsep-konsep esensial (salah satu
amanat dari Kurikulum Merdeka) dengan cara menandai
konsep yang dipilih (dapat berupa warna atau tanda
lainnya). Bagan konsep esensial terpilih dijadikan panduan
dalam menguraikan materi/bahan pembelajaran yang akan
disampaikan kepada peserta didik. Penyajian bersifat singkat
dan padat sehingga berguna untuk penyajian bahan ajar.
Deskripsi bahan penyajian populasi ini diharapkan lebih
berorientasi pada kondisi ril kehidupan sehari-hari yang
lebih konkrit, karakteristik materi disajikan dalam bentuk
kalimat, grafik, dan gambar yang tidak terlalu sederhana.
Penerapan materi ini harus konsisten dengan model
pembelajaran yang digunakan, yaitu PBL (sesuai rincian
sintak PBL) dengan menggunakan strategi penilaian
autentik/penilaian proses.

b. Ekosistem dalam Konteks Nasional


Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang
sesuai, mengidentifikasi, menggunakan dan menggagas
model representasi dan penjelasan tentang sains,
2) mengidentifikasi pertanyaan yang diajukan dalam
sebuah studi ilmiah yang diberikan tentang konsep
variabel bebas, terikat dan kontrol, membedakan
pertanyaan yang mungkin diselidiki secara ilmiah
tentang usulan cara untuk mencari jawaban atas
pertanyaan secara ilmiah,
3) mentransformasi data dari satu representasi ke
representasi lainnya tentang konsep pengukuran

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 22


kuantitatif dan kualitatif, serta menganalisis dan
menafsirkan data dan menarik simpulan yang sesuai
tentang cara umum untuk mengabstraksi dan
merepresentasikan data ilmiah menggunakan tabel,
grafik, dan bagan terkait sistem fisik, kehidupan, serta
bumi dan antariksa dalam konteks personal,
lokal/nasional, dan global (CK-4).

Cakupan Isi Materi


Bahan yang disajikan merupakan struktur materi yang
diuraikan berdasarkan analisis keluasan dari rantai
makanan, aliran materi dan energi dalam bentuk pemetaan
konsep atau bagan konsep yang lengkap. Dari keseluruhan
pemetaan konsep tersebut diidentifikasi konsep-konsep
esensial (salah satu amanat dari Kurikulum Merdeka) dengan
cara menandai konsep yang dipilih (dapat berupa warna
atau tanda lainnya). Peta konsep esensial terpilih dijadikan
panduan dalam menguraikan materi/bahan pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik. Penyajian
bersifat singkat dan padat sehingga berguna untuk penyajian
bahan ajar. Deskripsi bahan penyajian struktur materi ini
diharapkan lebih berorientasi pada kondisi ril kehidupan
sehari-hari yang lebih konkrit, karakteristik materi disajikan
dalam bentuk kalimat, grafik, dan gambar yang kompleks.
Penerapan materi ini harus konsisten dengan model
pembelajaran yang digunakan, yaitu PjBL (sesuai rincian
sintak PjBL) dengan menggunakan strategi penilaian
autentik/penilaian proses.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 23


UNTUK CK-5
a. Ekosistem dalam Konteks Nasional
Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) Membuat dan menjustifikasi prediksi yang tepat
tentang sains, menggagas hipotesis untuk
menjelaskan konsep variabel bebas, terikat, dan
kontrol pada percobaan terkait ekosistem.
2) Mengusulkan cara untuk mencari jawaban atas
pertanyaan secara ilmiah tentang mekanisme
pengukuran berulang dan mengevaluasi cara
mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah
fungsi berbagai bentuk penyelidikan empiris
dalam membangun pengetahuan, termasuk tujuan
dan desain terkait ekosistem.
3) Mengidentifikasi asumsi, bukti, dan penalaran
dalam teks yang berhubungan dengan sains
tentang pengembangan klaim ilmiah (argumentasi
ilmiah) yang didukung oleh data dan penalaran
dalam sains dan membedakan antara argumen
yang didasarkan pada bukti dan teori ilmiah dan
didasarkan pada pertimbangan lain tentang
penyusunan klaim ilmiah yang didukung oleh data
dan penalaran dalam sains terkait ekosistem, serta
teknologi dalam konteks personal, lokal/nasional,
dan global.

Cakupan Isi Materi


Bahan yang disajikan merupakan materi ekosistem
yang diuraikan berdasarkan analisis rantai makanan, aliran
materi, dan energi dalam bentuk pemetaan konsep atau
bagan konsep yang lengkap. Dari keseluruhan pemetaan
konsep tersebut diidentifikasi konsep-konsep esensial
dengan cara menandai konsep yang dipilih (dapat berupa
warna atau tanda lainnya). Bagan materi esensial terpilih

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 24


dijadikan panduan dalam menguraikan materi/bahan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Penyajian bersifat singkat dan padat sehingga berguna untuk
penyajian bahan ajar. Deskripsi bahan penyajian ekosistem
ini diharapkan lebih berorientasi pada kondisi ril kehidupan
sehari-hari yang lebih konkrit, karakteristik materi disajikan
dalam bentuk kalimat, grafik, gambar yang agak kompleks.
Penerapan materi ini harus konsisten dengan model
pembelajaran yang digunakan, yaitu Problem Based
Learning (PBL) dengan menggunakan strategi penilaian
autentik/ penilaian proses.

b. Struktur Sistem Bumi dalam Konteks Personal


Kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran:
1) Menjelaskan potensi implikasi dari pengetahuan ilmiah
bagi masyarakat tentang sifat observasi ilmiah, fakta,
hipotesis, model dan teori,
2) mendeskripsikan dan mengevaluasi cara-cara yang
digunakan ilmuwan untuk memastikan keajegan
(reliabilitas) data serta objektivitas dan generalisabilitas
penjelasan tentang tujuan ilmu pengetahuan, dan
3) mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari sumber
yang berbeda (misalnya koran, internet, jurnal) tentang
sifat penalaran yang digunakan dalam ilmu
pengetahuan terkait sistem fisik, kehidupan, bumi dan
antariksa, serta teknologi dalam konteks personal,
lokal/nasional, dan global (CK-6).

Cakupan Isi Materi


Bahan yang disajikan merupakan struktur konsep sistem
bumi yang diuraikan berdasarkan analisis litosfer, hidrosfer,
dan atmosfer dalam bentuk pemetaan konsep atau bagan
konsep yang lengkap. Dari keseluruhan pemetaan konsep
tersebut diidentifikasi konsep-konsep esensial dengan cara

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 25


menandai konsep yang dipilih (dapat berupa warna atau
tanda lainnya). Bagan materi esensial terpilih dijadikan
panduan dalam menguraikan materi/bahan pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik. Penyajian
bersifat singkat dan padat sehingga berguna untuk penyajian
bahan ajar. Deskripsi bahan penyajian ekosistem ini
diharapkan lebih berorientasi pada kondisi ril kehidupan
sehari-hari yang lebih konkrit, karakteristik materi disajikan
dalam bentuk kalimat, grafik, gambar yang lebih kompleks.
Penerapan materi ini harus konsisten dengan model
pembelajaran yang digunakan, yaitu Discovery dengan
menggunakan strategi penilaian autentik/ penilaian proses.

2. Menentukan Indikator dan Tujuan Pembelajaran


a. Indikator Pembelajaran
Indikator kompetensi yang akan dicapai dalam
pembelajaran merupakan kompetensi spesifik yang
harus dikuasai peserta didik melalui pembelajaran.
Kompetensi tersebut bersifat khusus dan dapat diukur
melalui aktivitas penugasan atau menjawab pertanyaan
yang mengukur penguasaan kompetensi khusus
tersebut. Semakin spesifik kompetensi yang akan
dicapai dalam pembelajaran semakin mudah dan jelas
bagi guru dalam mengukur capaian kompetensi
tersebut. Karena itu, guru harus benar-benar memiliki
pemahaman secara memadai tentang kompetensi yang
akan dicapai dalam pembelajaran dan mampu merinci
indikator dari kompetensi tersebut secara spesifik dan
operasional.
Beberapa cara dapat ditempuh dalam
mengembangkan indikator dari kompetensi yang akan
dicapai melalui pembelajaran, di antaranya adalah
sebagai berikut.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 26


1) Langkah 1: Guru harus memahami dengan benar
dan utuh kompetensi atau sub kompetensi yang
akan dicapai melalui pembelajaran.
2) Langkah 2: Guru harus memposisikan diri sebagai
peserta didik yang belum tahu atau belum
memiliki kompetensi tersebut. Dalam konteks ini,
guru dapat memunculkan pertanyaan pada diri
sendiri, misalnya: “jika saya ingin tahu hal
tersebut, pengetahuan apa saja yang saya
perlukan”, “untuk dapat memahami masalah itu,
apa yang harus saya ketahui?”, dan sebagainya.
3) Langkah 3: Guru berusaha menemukan jawaban
atas pertanyaannya sendiri dan mendaftar rincian
jawaban tersebut, misalnya: “saya harus A, B, C,
D, dst”.
4) Langkah 4: Guru merumuskan rincian jawaban
tersebut menjadi rincian indikator dari kompetensi
yang akan dicapai.
Pengembangan indikator dari kompetensi yang
akan dicapai dalam pembelajaran ditunjukkan pada
Tabel berikut.

Tabel 5.1 Sub kompetensi dan Indikator CK-1


Subkompetensi Indikator
Mengingat dan 1. Mampu menyebutkan definisi struktur materi.
menerapkan 2. Mampu menunjukkan contoh struktur materi yang
pengetahuan dibahas berdasarkan bahan rujukan.
ilmiah yang 3. Mampu menjelaskan komponen-komponen yang
sesuai tentang termasuk struktur materi.
struktur materi. 4. Mampu menerapkan informasi terkait komponen
struktur materi untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Mampu menjelaskan proses penyusunan struktur
materi berdasarkan informasi ilmiah/kegiatan
penyelidikan.
Mengidentifikasi 6. Mampu membuat pertanyaan tentang sebuah
pertanyaan yang fenomena yang terkait dengan struktur materi.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 27


diajukan dalam 7. Mampu menjelaskan masalah yang terdapat dalam
sebuah studi pertanyaan terkait dengan struktur materi.
ilmiah yang 8. Mampu menentukan hal-hal yang mempengaruhi
diberikan tentang suatu fenomena terkait dengan struktur materi.
konsep variabel 9. Mampu menentukan hal-hal yang menjadi akibat
bebas, terikat, terjadinya suatu fenomena terkait dengan struktur
dan kontrol dari materi.
struktur materi. 10. Mampu menentukan beberapa hal yang berperan
pada terjadinya fenomena terkait dengan struktur
materi.
Mentransformasi 11. Mampu mendapatkan informasi dari data terkait
data dari satu struktur materi dalam konteks personal.
representasi ke 12. Mampu memahami informasi dalam data terkait
representasi struktur materi dalam konteks personal.
lainnya tentang 13. Mampu membedakan data yang bersifat kuantitatif
konsep dan kualitatif terkait struktur materi dalam konteks
pengukuran personal.
kuantitatif dan 14. Mampu menyajikan data dalam suatu bentuk
kualitatif terkait representasi ke bentuk representasi lain terkait
struktur materi struktur materi dalam konteks personal.
dalam konteks
personal.

Tabel 5.2 Subkompetensi dan Indikator CK-2


Subkompetensi Indikator
Mengidentifikasi, Mampu mengidentifikasi struktur sel
menggunakan dan Mampu menggunakan model representasi sel
menggagas model Mampu menggagas penjelasan terkait sel
representasi dan protozoa
penjelasan terkait sel
Membedakan pertanyaan Mampu membedakan pertanyaan yang dapat
yang mungkin diselidiki diselidiki secara ilmiah terkait sel protozoa
secara ilmiah terkait sel
Menganalisis dan Mampu menganalisis data yang dieproleh
menafsirkan data dan tentang sel
menarik simpulan yang Mampu menafsirkan data hasil penyelidikan
sesuai terkait sel tentang sel
Mampu menarik kesimpulan yang sesuai terkait
sel

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 28


Tabel 5.3 Sub Kompetensi dan Indikator CK-3
Subkompetensi Indikator
Menggagas hipotesis Mampu menjelaskan secara utuh terkait konsep
untuk menjelaskan populasi tentang keanekaragaman makhluk hidup
konsep variabel Mampu membandingkan setiap jenis variabel pada
bebas, terikat, dan percobaan terkait konsep populasi tentang
kontrol pada keanekaragaman makhluk hidup
percobaan sains
Mampu meramalkan keadaan yang akan terjadi
terkait dengan
pada suatu percobaan atau pengamatan terkait
konsep populasi
populasi tentang keanekaragaman makhluk hidup
Mengevaluasi cara Mampu membuat pertanyaan penelitian sebagai
mengeksplorasi dasar penyelidikan empiris terkait konsep populasi
pertanyaan tertentu tentang keanekaragaman makhluk hidup
secara ilmiah tentang Mampu menguraikan secara detail terkait konsep
fungsi berbagai populasi tentang keanekaragaman makhluk hidup
bentuk penyelidikan
empiris dalam
membangun Mampu mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan
pengetahuan sains, terjadinya perubahan terkait konsep populasi
termasuk tujuan dan tentang keanekaragaman makhluk hidup
desainnya terkait
dengan konsep
populasi
Mengidentifikasi Mampu mengidentifikasi keterhubungan terkait
asumsi, bukti dan konsep populasi tentang keanekaragaman makhluk
penalaran dalam teks hidup
yang berhubungan
dengan sains tentang Mampu memberikan argumentasi mengenai asumsi,
pengembangan klaim bukti dan penalaran dalam teks terkait konsep
ilmiah (argumentasi populasi tentang keanekaragaman makhluk hidup
ilmiah) didukung Mampu memberikan kesimpulan berdasarkan
oleh data dan asumsi, bukti dan penalaran dalam teks terkait
penalaran dalam konsep populasi tentang keanekaragaman makhluk
sains terkait dengan hidup
konsep populasi
dalam konteks
personal

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 29


Tabel 5.4 Deskripsi Sub Kompetensi dan Indikator CK-5
Sub Kompetensi Indikator
1. Membuat dan 1.1 Mampu membuat prediksi yang tepat terkait
menjustifikasi Ekosistem.
prediksi yang tepat 1.2 Mampu mendefinisikan secara operasional
tentang sains, variabel bebas, terikat, dan kontrol pada
menggagas hipotesis percobaan sains tentang ekosistem.
untuk menjelaskan
konsep variabel
bebas, terikat, dan 1.3 Mampu menggagas hipotesis untuk
kontrol pada menjelaskan hubungan antar variabel bebas,
percobaan sains terikat, dan kontrol pada percobaan sains
tentang ekosistem tentang ekosistem.
2. Mengusulkan cara 2.1 Mampu mengusulkan cara untuk mencari
untuk mencari jawaban atas pertanyaan secara ilmiah tentang
jawaban atas mekanisme pengukuran berulang terkait
pertanyaan secara ekosistem.
ilmiah tentang
mekanisme
2.2 Mampu mengevaluasi cara mengeksplorasi
pengukuran berulang
pertanyaan tertentu secara ilmiah dan
dan mengevaluasi
memahami fungsi berbagai bentuk penyelidikan
cara mengeksplorasi
empiris dalam membangun pengetahuan
pertanyaan tertentu
tentang ekosistem.
secara ilmiah fungsi
berbagai bentuk 2.3 Mampu mengembangkan tujuan dan desain
penyelidikan empiris penelitian untuk menjelaskan konsep variabel
dalam membangun bebas, terikat, dan kontrol pada percobaan sains
pengetahuan, tentang ekosistem.
termasuk tujuan dan
desainnya tentang
ekosistem
3. Mengidentifikasi 3.1 Mampu mengidentifikasi asumsi, bukti, dan
asumsi, bukti, dan penalaran dalam teks yang berhubungan
penalaran dalam teks dengan sains tentang pengembangan klaim
yang berhubungan ilmiah.
dengan sains tentang
pengembangan
klaim ilmiah
(argumentasi ilmiah)
yang didukung oleh

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 30


Sub Kompetensi Indikator
data dan penalaran 3.2 Mampu membedakan antara argumen yang
dalam sains dan didasarkan pada bukti dan teori ilmiah dan
membedakan antara didasarkan pada pertimbangan lain tentang
argumen yang penyusunan klaim ilmiah yang didukung oleh
didasarkan pada data dan penalaran dalam sains terkait sistem
bukti dan teori fisik, kehidupan, bumi dan antariksa, serta
ilmiah dan teknologi pada ekosistem.
didasarkan pada
pertimbangan lain
tentang penyusunan 3.3 Mampu menghubungkan pengembangan
klaim ilmiah yang klaim ilmiah dalam konteks personal,
didukung oleh data lokal/nasional, dan global pada ekosistem.
dan penalaran dalam
sains terkait
ekosistem dalam
konteks personal,
lokal/nasional, dan
global.

Setelah membaca dan memahami uraian di atas,


Saudara dapat menerapkan cara-cara yang mudah
dalam pengembangan indikator dari kompetensi yang
akan dicapai melalui pembelajaran.

b. Tujuan Pembelajaran
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), rincian indikator dari kompetensi
menjadi dasar dalam pengembangan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang benar,
terstruktur dan lengkap memiliki peran penting sebagai
petunjuk bagi guru untuk memilih materi ajar, strategi,
model, metode dan media pembelajaran yang
digunakan saat KBM berlangsung. Terdapat empat
unsur pokok yang ada pada perumusan tujuan
pembelajaran, empat unsur ini disingkat menjadi
ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Audience adalah peserta didik yang menjadi subjek

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 31


dalam pembelajaran. Behavior adalah perilaku yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik melalui
pembelajaran, dalam hal ini, ditunjukkan dengan
menggunakan satu kata kerja operasional. Condition
adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh peserta didik
untuk mencapai kompetensi dalam pembelajaran.
Degree adalah perbandingan capaian kompetensi yang
diharapkan tercapai sesudah pembelajaran
berlangsung. Jabaran empat unsur dalam tujuan
pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 5.5 Jabaran Empat Unsur dalam Tujuan Pembelajaran


Melalui data yang disajikan, peserta didik mampu
Tujuan membedakan data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif
Pembelajaran terkait struktur materi dalam konteks personal berdasarkan
ciri-ciri data yang disajikan.
Condition melalui data yang disajikan
Audience peserta didik
Behavior mampu membedakan data yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif terkait struktur materi dalam konteks personal
Degree Berdasarkan ciri-ciri data yang disajikan

Berdasarkan contoh rumusan tujuan pembelajaran


dalam contoh di atas, rumusan tujuan pembelajaran
CK-1 dapat dicontohkan sebagai berikut.

Tabel 5.6 Indikator dan Tujuan Pembelajaran CK-1


Indikator dari Kompetensi Tujuan Pembelajaran
yang Diajarkan
Mampu menyebutkan 1. Melalui informasi singkat, peserta didik
definisi struktur materi. mampu menyebutkan definisi struktur
materi berdasarkan informasi yang
didapatkan.
Mampu menunjukkan 2. Melalui fenomena nyata yang diamati,
contoh struktur materi yang peserta didik mampu menunjukkan
dibahas berdasarkan bahan contoh struktur materi berdasarkan benda
rujukan. yang diamati.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 32


Mampu menjelaskan 3. Melalui observasi pada suatu benda,
komponen-komponen yang peserta didik mampu menjelaskan
termasuk struktur materi. komponen-komponen yang termasuk
struktur materi berdasarkan keadaan
benda yang diobservasi.
Mampu menerapkan 4. Melalui tayangan gambar, peserta didik
komponen struktur materi mampu menerapkan konsep komponen
dalam kehidupan sehari- struktur materi dalam kehidupan sehari-
hari. hari berdasarkan esensi gambar yang
diamati.
Mampu menjelaskan proses 5. Melalui kegiatan penyelidikan, peserta
penyusunan struktur materi didik mampu menjelaskan proses
berdasarkan informasi penyusunan struktur materi berdasarkan
ilmiah/kegiatan hasil penyelidikan yang didapatkan.
penyelidikan.
Mampu menjelaskan 6. Melalui kerja secara mandiri, peserta
kembali proses yang didik mampu menjelaskan kembali proses
berkaitan dengan struktur yang berkaitan dengan struktur materi
materi. tersebut menggunakan kalimat yang
dirancang sendiri.
Mampu membuat 7. Melalui tayangan gambar/video, peserta
pertanyaan tentang sebuah didik mampu membuat pertanyaan
fenomena yang terkait tentang sebuah fenomena yang terkait
dengan struktur materi. dengan struktur materi berdasarkan
fenomena yang diamati.
Mampu menjelaskan 8. Melalui pertanyaan yang dikemukakan,
masalah yang terdapat peserta didik mampu menjelaskan
dalam pertanyaan terkait masalah yang terdapat dalam pertanyaan
dengan struktur materi. terkait dengan struktur materi berdasarkan
suatu fenomena yang mendasari
timbulnya pertanyaan.
Mampu menentukan hal- 9. Melalui studi literatur/kajian referensi,
hal yang mempengaruhi peserta didik mampu menentukan faktor
suatu fenomena terkait yang mempengaruhi suatu fenomena
dengan struktur materi. terkait dengan struktur materi berdasarkan
hasil studi literatur/kajian referensi.
Mampu menentukan hal- 10. Melalui pemaparan fenomena, peserta
hal yang menjadi akibat didik mampu menentukan beberapa hal
terjadinya suatu fenomena yang menjadi akibat terjadinya suatu
terkait dengan struktur fenomena terkait dengan struktur materi
materi. berdasarkan hasil pengamatan pada
fenomena tersebut.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 33


Mampu menentukan 11. Melalui pemaparan fenomena, peserta
beberapa hal yang didik mampu menentukan beberapa hal
berperan pada terjadinya yang berperan pada terjadinya fenomena
fenomena terkait dengan terkait dengan struktur materi berdasarkan
struktur materi. hasil pengamatan pada fenomena
tersebut.
Mampu mendapatkan 12. Melalui penyelidikan, peserta didik
informasi dari data terkait mampu mendapatkan informasi dari data
struktur materi dalam terkait struktur materi dalam konteks
konteks personal. personal berdasarkan hasil penyelidikan.
Mampu memahami 13. Melalui pengamatan pada data, peserta
informasi dalam data terkait didik mampu memahami informasi dalam
struktur materi dalam data terkait struktur materi berdasarkan
konteks personal. hasil pengamatan pada data.
Mampu membedakan data 14. Melalui data yang disajikan, peserta didik
yang bersifat kuantitatif dan mampu membedakan data yang bersifat
kualitatif terkait struktur kuantitatif dan kualitatif terkait struktur
materi dalam konteks materi dalam konteks personal
personal. berdasarkan ciri-ciri data yang disajikan.
Mampu menyajikan data 15. Melalui pemahaman terhadap suatu data,
dalam suatu bentuk peserta didik mampu menyajikan data
representasi ke bentuk dalam suatu bentuk representasi ke
representasi lain terkait bentuk representasi lain terkait struktur
struktur materi dalam materi dalam konteks personal
konteks personal. berdasarkan kesesuaian dengan data yang
menjadi acuan.

Tabel 5.7 Indikator dan Tujuan Pembelajaran CK-2


Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu mengidentifikasi struktur Melalui penjelasan singkat, peserta didik
sel mampu mengidentifikasi struktur sel
dengan benar.
Mampu menggunakan model Melalui tayangan gambar/video, peserta
representasi sel didik mampu menggunakan model
representasi sel yang dibahas
berdasarkan tayangan secara tepat.
Mampu menggunakan mikroskop Melalui pengamatan menggunakan
sederhana mikroskop sederhana, peserta didik
mampu menjelaskan sel protozoa
berdasarkan bagian-bagiannya

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 34


Mampu membedakan pertanyaan Melalui percobaan pengamatan tentang
yang mungkin diselidiki secara sel protozoa, peserta didik mampu
ilmiah terkait sel protozoa membedakan pertanyaan yang mungkin
diselidiki secara ilmiah terkait sel
protozoa berdasarkan bagian-bagiannya.
Mampu menganalisis data yang Melalui percobaan pengamatan tentang
diperoleh tentang sel sel protozoa, peserta didik mampu
menganalisis data yang diperoleh tentang
sel dengan lengkap dan benar.
Mampu menafsirkan data hasil Melalui kerja secara mandiri, peserta
penyelidikan tentang sel didik secara individu mampu
menafsirkan data hasil penyelidikan
tentang sel dengan tepat.
Mampu menarik kesimpulan yang Melalui diskusi bersama, peserta didik
sesuai terkait sel mampu menarik kesimpulan yang sesuai
terkait sel dengan benar.

Tabel 5.8 Indikator dan Tujuan Pembelajaran untuk CK-3


Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
Mampu menjelaskan secara utuh Melalui informasi singkat, peserta didik
terkait konsep populasi tentang mampu menjelaskan konsep
keanekaragaman makhluk hidup keanekaragaman makhluk hidup dengan
benar
Mampu membandingkan setiap Melalui suatu kegiatan pengamatan yang
jenis variabel pada percobaan dilakukan, peserta didik mampu
terkait konsep populasi tentang membandingkan setiap jenis variabel pada
keanekaragaman makhluk hidup pengamatan terkait keanekaragaman
makhluk hidup minimal 2 variabel
Mampu meramalkan keadaan yang Melalui suatu kegiatan pengamatan yang
akan terjadi pada suatu percobaan dilakukan, peserta didik mampu
terkait populasi tentang meramalkan keadaan yang terjadi terkait
keanekaragaman makhluk hidup keanekaragaman makhluk hidup
berdasarkan pengamatan yang dilakukan
Mampu membuat pertanyaan Melalui suatu masalah yang diberikan,
penelitian sebagai dasar peserta didik mampu membuat pertanyaan
penyelidikan empiris terkait konsep penelitian sebagai dasar untuk melakukan
populasi tentang keanekaragaman penyelidikan empiris terkait
makhluk hidup keanekaragaman makhluk hidup minimal 2
pertanyaan
Mampu menguraikan secara detail Melalui suatu masalah yang diberikan,
terkait konsep populasi tentang peserta didik mampu menguraikan
keanekaragaman makhluk hidup

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 35


jawaban atas pertanyaan ilmiah secara
detail
Mampu mengidentifikasi hal-hal Melalui suatu masalah yang diberikan,
yang menyebabkan terjadinya peserta didik mampu mengidentifikasi
perubahan terkait konsep populasi penyebab terjadinya perubahan terkait
tentang keanekaragaman makhluk keanekaragaman makhluk hidup secara
hidup rinci
Mampu mengidentifikasi Melalui teks bacaan yang diberikan,
keterhubungan terkait konsep peserta didik mampu menghubungkan data
populasi tentang keanekaragaman yang ada terkait keanekaragaman makhluk
makhluk hidup hidup dengan tepat
Mampu memberikan argumentasi Melalui teks bacaan yang diberikan,
mengenai asumsi, bukti dan peserta didik mampu memberikan
penalaran dalam teks terkait konsep argumentasi berdasarkan fakta-fakta yang
populasi tentang keanekaragaman ada terkait keanekaragaman makhluk
makhluk hidup hidup secara benar
Mampu memberikan kesimpulan Melalui teks bacaan yang diberikan,
berdasarkan asumsi, bukti dan peserta didik mampu memberikan
penalaran dalam teks terkait konsep kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang
populasi tentang keanekaragaman ada terkait keanekaragaman makhluk
makhluk hidup hidup minimal 2 fakta

Tabel 5.9 Indikator dan Tujuan Pembelajaran yang Diajarkan


untuk CK-5
Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
1) Mampu membuat prediksi 1) Melalui informasi ilmiah, peserta
yang tepat terkait Ekosistem. didik dapat membuat prediksi
tentang dampak perubahan suhu
terhadap keberadaan organisme di
dalam ekosistem paling sedikit 2
prediksi.
2) Mampu menjelaskan konsep 2) Melalui percobaan, peserta didik
variabel bebas, terikat, dan dapat mendefinisikan secara
kontrol pada percobaan sains operasional variabel bebas, terikat,
tentang ekosistem. dan kontrol dalam sebuah percobaan
perubahan suhu terhadap
keberadaan organisme di dalam
ekosistem paling sedikit 2 variabel.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 36


Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
3) Mampu menggagas hipotesis 3) Melalui hasil diskusi, peserta didik
untuk menjelaskan konsep dapat menggagas hipotesis tentang
variabel bebas, terikat, dan bagaimana perubahan suhu terhadap
kontrol pada percobaan sains keberadaan organisme di dalam
tentang ekosistem. ekosistem paling sedikit 2 hipotesis.
4) Mampu mengusulkan cara 4) Melalui tayangan video, peserta
untuk mencari jawaban atas didik dapat mengusulkan cara untuk
pertanyaan secara ilmiah mencari jawaban atas pertanyaan
tentang mekanisme tentang pengaruh variasi suhu
pengukuran berulang pada terhadap keberadaan organisme di
ekosistem. dalam ekosistem paling sedikit 2
usulan cara untuk mencari jawaban..
5) Mampu mengevaluasi cara 5) Melalui diskusi, peserta didik dapat
mengeksplorasi pertanyaan mengevaluasi berbagai metode
tertentu secara ilmiah dan penelitian yang digunakan untuk
memahami fungsi berbagai mempelajari interaksi biotik dan
bentuk penyelidikan empiris abiotik pada perubahan suhu
dalam membangun terhadap keberadaan organisme di
pengetahuan tentang dalam ekosistem dan memahami
ekosistem. keuntungan dan kelemahan masing-
masing metode paling sedikit
mengevaluasi 2 langkah dalam
metode ilmiah yang dilakukan.
6) Mampu mengembangkan 6) Melalui diskusi bersama
tujuan dan desain penelitian kelompoknya, peserta didik dapat
untuk menjelaskan konsep merancang penelitian eksperimental
variabel bebas, terikat, dan untuk mengevaluasi pengaruh
kontrol pada percobaan sains perubahan suhu terhadap
tentang ekosistem. keberadaan organisme di dalam
ekosistem dan memperhatikan
variabel bebas, terikat, dan kontrol
paling sedikit 2 rancangan penelitian
eksperimental.
7) Mampu mengidentifikasi 7) Melalui informasi ilmiah, peserta
asumsi, bukti, dan penalaran didik dapat mengidentifikasi asumsi,
dalam teks yang bukti, dan penalaran yang digunakan
berhubungan dengan sains dalam teks tentang dampak
tentang pengembangan klaim perubahan suhu terhadap
ilmiah. keberadaan organisme di dalam
ekosistem dan mengembangkan

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 37


Indikator dari Kompetensi yang
Tujuan Pembelajaran
Diajarkan
klaim ilmiah yang didukung oleh
data dan penalaran paling sedikit
menuliskan 2 asumsi, bukti atau hasil
penalaran..
8) Mampu membedakan antara 8) Melalui beberapa sumber informasi,
argumen yang didasarkan peserta didik dapat membedakan
pada bukti dan teori ilmiah antara klaim ilmiah yang didukung
dan didasarkan pada oleh bukti dan teori ilmiah dengan
pertimbangan lain tentang klaim ilmiah yang didasarkan pada
penyusunan klaim ilmiah pertimbangan lain dalam sebuah teks
yang didukung oleh data dan tentang perubahan suhu terhadap
penalaran dalam sains terkait keberadaan organisme di dalam
sistem fisik, kehidupan, bumi ekosistem paling sedikit
dan antariksa, serta teknologi membedakan 2 klaim ilmiah. .
pada ekosistem.
9) Mampu menghubungkan 10) Melalui hasil diskusi dan pencarian
pengembangan klaim ilmiah sumber belajar yang relevan, peserta
dalam konteks personal, didik dapat mengidentifikasi
lokal/nasional, dan global perubahan suhu terhadap
pada ekosistem. keberadaan organisme di dalam
ekosistem pada tingkat lokal dan
global, dan mengembangkan klaim
ilmiah yang didukung oleh data dan
penalaran yang tepat tentang cara
meminimalkan dampak tersebut
paling sedikit mengidentifikasi 2 data
hasil identifikasi dan klaim
ilmiahnya.

3. Mengembangkan Materi Pembelajaran


Pengembangan bahan pembelajaran tentang struktur
materi harus diawali dari eksplorasi guru terhadap keluasan
dan kedalaman bahan struktur materi tersebut. Salah satu
strategi yang dapat dilakukan adalah dengan membaca
berbagai sumber tentang struktur materi, seperti dari buku
induk, situs web yang kredibel, laporan jurnal atau sumber
lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan secara saintifik.
Hasil pembacaan secara eksploratif tersebut pertama kami

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 38


dapat disajikan dalam bentuk pemetaan konsep atau bagan
konsep. Untuk membuat pemetaan konsep dapat
menggunakan berbagai aplikasi, misalnya menggunakan
aplikasi XMap atau Mindmup, dll.
Berdasarkan pemetaan konsep itulah, maka guru
dapat mendeskripsikan materi. Materi pembelajaran
dikembangkan setelah guru merancang indikator
kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru
diharapkan mampu memilih dan mengembangkan materi
belajar sebaik mungkin agar dapat mencapai kompetensi
pembelajaran yang diharapkan. Dalam mengembangkan
materi pembelajaran, setelah menentukan tema, konten, dan
konteks materi, guru dapat melakukan eksplorasi teks sesuai
dengan ketentuan (1) tema dan konten yang telah
ditetapkan, (2) konten dan konteks yang telah ditentukan, (3)
keluasan dan kedalaman materi yang telah ditetapkan, dan
(4) kredibilitas sumber teks rujukan yang sangat dianjurkan.
Setiap mengambil materi sains dari suatu sumber tertentu
diwajibkan menuliskan sumber teks tersebut. Hal ini untuk
menghindari aduan atau masalah plagiarisme.

4. Merancang Media/Sumber Pembelajaran


Media pembelajaran merupakan komponen penting
dalam pembelajaran karena bermanfaat untuk
memperlancar proses dan meningkatkan capaian
pengalaman belajar peserta didik. Karena itu, guru sangat
dianjurkan untuk memiliki wawasan dan terampil
mengembangkan dan menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran. Dalam merancang dan menentukan media
pembelajaran ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, di antaranya adalah (1) sesuai dengan tingkat
kematangan berpikir siswa, (2) sesuai dengan kompetensi
atau pengalaman belajar yang akan dicapai, (3) sesuai
dengan kondisi dan konteks lingkungan belajar, (4) murah

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 39


dan mudah diperoleh atau diadakan, (5) secara efektif dan
efisien dapat digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan
topik pembelajaran yang telah ditetapkan, tema, konten dan
konteks materi pembelajaran ditentukan, seperti contoh
berikut.

Media Yang Akan Digunakan Untuk Pembelajaran Literasi


Sains
a. Bahan-bahan/benda untuk diobservasi saat apersepsi.
b. Gambar.
c. Video/gambar yang berkaitan materi
d. Sumber referensi tentang tema yang dibahas
e. Alat dan bahan untuk uji coba.

5. Merancang Skenario Pembelajaran


Merancang atau membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran merupakan aktivitas penting dalam proses
keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan tersebut
dapat memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran,
terutama bagi guru yang sedang dalam taraf pengembangan
pengalaman mengajarnya. Namun, perancangan
pembelajaran ini juga penting bagi guru yang sudah
memiliki pengalaman panjang dalam mengajar karena hal
ini merupakan pekerjaan yang tak terpisahkan dari tugas dan
tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik.
Skenario pembelajaran dirancang berdasarkan model
atau strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru. Langkah-
langkah pembelajaran mengikuti sintaks yang digariskan
oleh model pembelajaran tersebut, tetapi dari segi teknik
pelaksanaannya guru dapat mengembangkan secara kreatif
dan menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran yang
sedang berlangsung. Model-model pembelajaran tersebut
banyak ragamnya. Model pembelajaran mana yang terbaik
adalah model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 40


yang akan dicapai, karakteristik peserta didik, jenis materi
yang akan diajarkan, kemampuan gurunya, dan kondisi
lingkungan belajarnya. Model-model pembelajaran
tersebut, di antaranya adalah pembelajaran berbasis
masalah atau dikenal juga dengan nama Problem Based
Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL)/pembelajaran
berbasis proyek, Discovery Learning, LOK-R (Literasi,
Orientasi, Kolaborasi, dan Refleksi), pembelajaran berbasis
lingkungan, pembelajaran inkuiri, dan sebagainya.
Model-model pembelajaran yang disebutkan di atas
tidak secara keseluruhan dikembangkan dalam skenario
pembelajaran ini. Skenario pembelajaran yang
dikembangkan dalam modul hanya sebagai contoh dan
mungkin sangat terbatas. Model-model pembelajaran
tersebut secara teoritis juga tidak dicantumkan dalam modul
ini. Dalam hal ini, guru dapat menggunakan rujukan tentang
model-model pembelajaran tersebut dari sumber informasi
di luar modul ini. Demikian juga, tidak semua materi
pembelajaran dijabarkan skenario pembelajarannya dalam
modul ini karena contoh skenario yang dikembangkan
dalam ini hanya bersifat memantik kreativitas guru. Guru
dapat mengembangkan skenario pembelajaran ini secara
lebih inovatif sesuai dengan kreativitasnya masing-masing
sesuai dengan karakteristik siswa, konten dan konteks materi
yang diajarkan, pengalaman belajar yang akan dicapai, dan
kondisi sekolah dan lingkungan tempat belajar.
Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran
untuk Literasi sains.

Tabel 5.10 Skenario Pembelajaran CK-1


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Awal Pembelajaran 1. Mengucapkan salam dan peserta didik
menjawab salam.
2. Mengecek kesiapan belajar peserta didik.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 41


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
3. Menunjukkan sebuah tempe yang kemudian
dihancurkan dan memperlihatkan bagian-bagian
penyusun tempe kepada peserta didik. (stimulus
semangat belajar awal) (TP 2)
Q-1: Apa yang menurut kalian menarik dari
fenomena tersebut? (1 menit)
4. Menyajikan gambar tentang bahan-bahan tempe
sebagai apersepsi tentang topik struktur materi
yang akan dipelajari. (apersepsi)

5. Menjelaskan manfaat mempelajari struktur


materi/benda dalam kehidupan sehari-hari.
(motivasi)
6. Menjelaskan tujuan pembelajaran (terdapat
beberapa butir tujuan pembejaran) yang paling
penting tentang struktur materi. (memahami-
mempertimbangkan)
Q-2: Tuliskan salah satu tujuan pembelajaran
yang paling penting menurut anda dan jelaskan
alasannya! (3 menit)
Inti Pembelajaran Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah
(SINTAKS PBL) 7. Meminta peserta didik mengamati berbagai
macam jenis tali. (observasi) (TP 3)
Q3: “Jelaskan komponen-komponen penyusun
masing-masing jenis tali!” (2 menit)
8. Meminta peserta didik mengamati gambar
mengenai “penggunaan jenis tali yang kurang
tepat” pada suatu fenomena dan meminta
mereka menulis pertanyaan atas apa yang telah

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 42


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
diobservasi pada LKPD masing-masing
(kepekaan). (TP 7)

Ilustrasi pada gambar:


Pada gambar di atas diceritakan bahwa seorang anak
yang bernama Doni memiliki dua ekor hewan
peliharaan. Hewan pertama adalah sapi dan hewan
kedua adalah ayam. Si sapi, ditali dengan
menggunakan tali yang terbuat dari bahan plastik
dengan diameter lebih kecil (tali tampar) dari diameter
tali yang digunakan untuk mengikat ayam. Tali yang
digunakan untuk mengikat ayam terbuat dari bahan
serat rotan dan tebal (tali manila). Pada suatu ketika
Doni meninggalkan kedua hewan peliharaan tersebut,
dan ketika kembali dia menemukan tali yang
digunakan untuk mengikat sapinya terputus dan
sapinya hilang tidak ada di tempat.
(Bapak ibu guru dapat menggunakan kisah lain yang
sesuai dengan tema struktur materi, karena kisah di atas
hanyalah sebuah contoh kasus yang dapat digunakan
sebagai masalah yang sesuai dengan tema struktur
materi).
Q-4: “Buatlah satu pertanyaan tentang hasil
pengamatan yang kalian lakukan!” (2 menit)
9. Meminta peserta didik untuk mencoba
menjawab pertanyaannya sendiri pada LKPD
dan menjelaskan masalah yang terdapat pada
gambar yang diamati. (analisis) (TP 8)

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 43


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Q5: Jawablah pertanyaan yang kalian buat dan
jelaskan masalah yang kalian temukan pada
gambar tersebut! (5 menit)
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
10. Meminta peserta didik melakukan kajian
mengenai struktur materi/benda pada beberapa
sumber terpercaya. (mencari rujukan,
memahami, menganalisis)
11. Meminta siswa menentukan hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya masalah berdasarkan
hasil kajian pada rujukan dan menuliskannya
pada LKPD masing-masing. (mengetahui,
memahami, dan menganalisis) (TP 9)
Q-6: Apakah hal-hal yang mempengaruhi
terjadinya masalah? Jelaskan! dan Apakah
terdapat keterkaitan antara bahan penyusun tali
dengan kekuatan tali? Jelaskan! (5 menit)
Fase 3: Membantu penyelidikan mandiri dan
kelompok
12. Membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok dengan komposisi kelompok yang
heterogen (terdapat peserta didik yang pandai,
kurang pandai, dan tidak pandai dengan jumlah
proporsional).
13. Membantu peserta didik merancang
penyelidikan tentang “uji coba kekuatan
berbagai macam jenis tali”. (kreativitas-
kolaborasi)
Q-7: Rancanglah penyelidikan untuk mengetahui
kekuatan suatu benda berdasarkan perbedaan
struktur materi pada benda tersebut, bersama
teman sekelompokmu! (15 menit)
14. Menugaskan peserta didik menyiapkan beberapa
alat dan bahan sesuai dengan pembagian.
(kolaborasi, kedisiplinan, tanggung jawab,
ketelitian)
15. Membimbing peserta didik melakukan
penyelidikan sesuai rancangan yang telah dibuat
sebelumnya. (pemahaman, kedisiplinan,
ketelitian, tanggung jawab, kolaborasi) (TP 12)

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 44


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Q-8: Tulis hasil penyelidikan dan jawablah setiap
pertanyaan yang terdapat pada LKPD! (10 menit)
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan artifak (hasil
karya) dan memamerkannya
16. Meminta peserta didik menuangkan hasil
penyelidikannya dalam bentuk gambar diagram
batang tentang “perbedaan kekuatan tali”.
(kreativitas, kolaborasi, pemahaman) (TP 15)
Q-9: Tuliskan hasil penyelidikan dalam bentuk
gambar diagram batang yang dilengkapi dengan
penjelasannya! (15 menit)
17. Meminta peserta didik menjelaskan hasil
penyelidikannya di depan kelas. (keberanian-
pemahaman) (TP 14)
Q-10: Jelaskan bersama teman sekelompokmu
tentang gambar tersebut di depan teman-teman
dan gurumu! (5 menit)
Q-11: Jelaskan keterkaitan antara makna ayat 7-
8 pada Al-Qur’an Surah Al-Zalzalah yang
membahas tentang “partikel terkecil suatu benda
(yang digambarkan sebagai zarrah”) dengan
materi struktur materi? Jelaskan! (10 menit)
Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan
masalah
18. Melakukan evaluasi proses penyelidikan
sederhana yang dilakukan oleh peserta didik.
(analisis-ketelitian)
Q-12: Apakah ada kendala dalam proses
penyelidikan dan pemecahan masalah yang
kalian lakukan? Jika ada, sebutkan dan jelaskan
pada LKPD masing-masing! (5 menit)

Akhir Pembelajaran 19. Memberikan kesempatan kepada peserta didik


untuk menjelaskan aktivitas pembelajarannya.
(aktivitas-disiplin)

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 45


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
20. Memberikan kesempatan peserta didik untuk
menjelaskan kerjasamanya selama proses
pembelajaran. (kerjasama-toleransi)
21. Memberikan penguatan pengalaman belajar
peserta didik berdasarkan hasil diskusi dan
pembahasan untuk merumuskan kesimpulan.
Q-13: Tuliskan kesimpulan tentang materi
struktur benda hasil belajarmu hari ini, serta
kaitannya dengan makna “zarrah” dalam QS. Al
Zalzalah ayat 7-8! (5 menit)

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran model


Diskoveri untuk mengajarkan kompetensi CK-2.

Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Awal Pembelajaran 1. Mengucapkan salam dan peserta didik menjawab
salam
2. Mengecek kesiapan belajar peserta didik
3. Menyajikan tayangan gambar/infografik tentang sel
protozoa sebagai apersepsi tentang sel yang akan
dipelajari. (apersepsi)
Q1: Tuliskan konsep penting apa saja yang kalian
pahami dari tayangan di atas (2 menit)
4. Menjelaskan manfaat mempelajari sel protozoa dalam
kehidupan sehari-hari. (motivasi)
Q2: Tuliskan apa yang manfaat mempelajari konsep sel
bagimu dan jelaskan alasannya (3 menit)
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran tentang sel
(mungkin ada beberapa butir tujuan pembelajaran).
Q3: Tuliskan salah satu tujuan pembelajaran yang
paling penting menurut kamu dan jelaskan alasannya
(3 menit)
Inti Pembelajaran Fase 1: Stimulasi
(SINTAKS 6. Memberi stimulasi atau rangsangan kepada peserta
PEMBELAJARAN didik dengan menayangkan video sel protozoa
DISESUAIKAN Q4: Apa yang kamu amati dari video tersebut? (5
DENGAN SINTAKS menit)
DISKOVERI) Fase 2: Mengidentifikasi Masalah

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 46


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
7. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan pendapat atau jawaban sementara terkait
dengan Sel Protozoa
Q5: Apa yang kamu ketahui tentang protozoa? (5
Menit)
Fase 3: Pengumpulan Data
8. Memberikan kesempatan peserta didik mengumpulkan
informasi relevan sebanyak-banyaknya.
Q6: Tuliskan bentuk Sel Protozoa yang kamu amati dari
kegiatan pengamatan sel protozoa (15 menit)
Fase 4: Pengolahan Data
9. Mengolah informasi yang telah diperoleh dari hasil
pengamatan sel protozoa
Q7: Tuliskan ciri-ciri dari sel protozoa yang kamu amati
ke dalam tabel yang ada pada LKPD (10 menit)
Fase 5: Pembuktian
10. Mempresentasikan hasil pengolahan informasi masing-
masing kelompoknya di hadapan para peserta didik
lain
Q8: Tuliskan perbedaan hasil penyelidikanmu dengan
kelompok lain (8 menit)
Fase 6: Generalisasi
11. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
menarik kesimpulan dengan bimbingan dan tuntunan
guru.
Q9: Tuliskan kesimpulan dari hasil penyelidikan
tentang sel protozoa (5 menit)
Akhir Pembelajaran 12. Memberikan kesempatan peserta didik untuk
menjelaskan aktivitasnya selama proses pembelajaran.
(aktivitas-disiplin)
Q10: tuliskan aktivitas penting apa yang telah kamu
lakukan selama pembelajaran ini dan apakah kamu
dapat menyelesaikan pekerjaan/tugas2 selama proses
pembelajaran berlangsung (3 menit)

Q 11: Tuliskan aktivitas bagian mana yang paling


menarik bagimu, dan apa perbaikan yang harus
dilakukan untuk pembelajaran berikutnya (3 menit)
13. Memberikan kesempatan peserta didik untuk
menjelaskan kerjasamanya selama proses
pembelajaran (kerjasama-toleransi)

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 47


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Q12: Tuliskan dengan siapa saja kamu aktif
berkomunikasi dan apa perananmu dalam kelompok
(3 menit)
14. Memberikan penguatan pengalaman belajar peserta
didik berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan untuk
merumuskan kesimpulan.
Q13: Tuliskan kesimpulan tentang sel protozoa dan
hasil diskusi serta pembahasan dalam kelompokmu (5
menit)

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran model PBL


untuk mengajarkan kompetensi CK-3.
Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Awal 1. Mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam
Pembelajaran 2. Mengecek kesiapan belajar peserta didik
3. Menyajikan tayangan gambar/foto tentang manusia dari
berbagai macam negara, tumbuhan dengan aneka warna
yang berbeda seperti mawar dan bougenville sebagai
apersepsi dan motivasi tentang topik keanekaragaman
makhluk hidup yang akan dipelajari.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 48


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran

Q1: Tuliskan poin penting apa saja yang dapat kalian


rincikan berdasarkan tayangan di atas (2 menit)
Q2: Tuliskan peranan penting mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup bagimu dan jelaskan
alasannya (3 menit)
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi
keanekaragaman makhluk hidup
Q3: Tuliskan salah satu tujuan pembelajaran yang paling
penting bagimu dan jelaskan alasannya (3 menit)
Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah
Pembelajaran 5. Memberikan penjelasan ringkas mengenai topik
keanekaragaman makhluk hidup

Q4: Tuliskan apa yang kamu ketahui tentang


keanekaragaman makhluk hidup (3 menit)

6. Membagikan teks berita kepada peserta didik untuk


dianalisis permasalahan yang ada pada teks tersebut
https://www.antaranews.com/berita/2187326/guru-besar-
ipb-perdagangan-satwa-liar-mengancam-keanekaragaman-
hayati
Q5: Tuliskan apa masalah utama yang dapat kamu
temukan berdasarkan teks berita tersebut (4 menit)
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
7. Mengelompokkan peserta didik beranggotakan 3-4 peserta
didik yang heterogen.

8. Memfasilitasi peserta didik untuk kerja bersama dan saling


berkolaborasi menemukan konsep dan fakta terkait
keanekaragaman makhluk hidup melalui teks bacaan yang
diberikan oleh guru

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 49


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Q6: Tuliskan poin-poin utama dari teks bacaan yang telah
kamu kaji (2 menit)
Fase 3: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
9. Membantu peserta didik untuk melakukan pengamatan
tentang keanekaragaman makhluk hidup melalui LKPD
(LKPD yang berisi instruksi dan 3 pertanyaan, yaitu Q7
dan Q8).
Q7: Tuliskan data yang kamu peroleh dari hasil
pengamatan yang sudah dilakukan (3 menit)
Q8: Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatan
kelompokmu mengenai keanekaragaman makhluk hidup (3
menit)
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan artifak (hasil karya)
dan memamerkannya
10. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil pengamatan kelompoknya.
Q9: Tuliskan hal penting apa yang dapat kamu simpulkan
berdasarkan presentasi hasil pengamatan kelompok yang
tampil (5 menit)
Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
11. Memandu peserta didik untuk menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah (berdasarkan
pengamatan pada langkah sebelumnya).
Q10: Tuliskan langkah-langkah yang sudah kamu lakukan
untuk menyelesaikan permasalahan yang telah kamu
amati bersama kelompokmu (6 menit)
Akhir 12. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan
Pembelajaran aktivitasnya selama proses pembelajaran. (aktivitas-
disiplin)
Q11: Tuliskan 2 aktivitas yang telah kamu lakukan selama
pembelajaran yang kamu anggap penting dan
mendukungmu dalam penyelesaian tugas kelompok (2
menit)
13. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan
kerjasamanya selama proses pembelajaran (kerjasama-
toleransi)
Q12: Tuliskan dengan siapa saja kamu aktif
berkomunikasi dan apa peran kamu dalam kelompok (2
menit)
14. Memberikan penguatan pengalaman belajar peserta didik
berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan untuk
merumuskan kesimpulan.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 50


Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Q13: Tuliskan hal yang dapat kamu simpulkan dari
kegiatan pembelajaran mengenai materi keanekaragaman
makhluk hidup (4 menit)

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran model PBL


untuk mengajarkan kompetensi CK-4.
Tahap Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Awal 1. Mengucapkan salam dan peserta didik menjawab
Pembelajaran salam
2. Mengecek kesiapan belajar peserta didik
3. Menyajikan tayangan gambar/infografik video
tentang perubahan kimia suatu zat sebagai apersepsi
tentang topik perubahan kimia suatu zat yang akan
dipelajari. (apersepsi)
Q1: Tuliskan konsep penting apa saja yang kalian
pahami dari tayangan di atas (2 menit)
Catatan: media yang digunakan dalam apersepsi
disesuaikan dengan konten/materi pada topik dari
pelajaran yang diampu
4. Menjelaskan manfaat mempelajari Perubahan kimia
suatu zat dalam kehidupan sehari-hari. (motivasi)
Q2: Tuliskan apa yang manfaat mempelajari
perubahan kimia suatu zat bagimu dan jelaskan
alasannya (3 menit)
Catatan: manfaat yang dijelaskan dalam memberi
motivasi disesuaikan dengan materi pada topik dalam
mata pelajaran yang diampu
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran tentang Perubahan
kimia suatu zat (mungkin ada beberapa butir tujuan
pembelajaran).
Q3: Tuliskan salah satu tujuan pembelajaran yang
paling penting menurut kamu dan jelaskan alasannya
(3 menit)

Catatan : tujuan diambil dari pengembangan


indikator yang telah dibuat
Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah
Pembelajaran Guru menayangkan berita tentang fenomena hujan
asam dan dampaknya dari media elektronik/cetak

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 51


(SINTAKS Q4: tulis pertanyaan terkait peristiwa yang ditayangkan
PEMBELAJARAN
SESUAIKAN Untuk mengarahkan peserta didik pada masalah dapat
DENGAN dilakukan dengan cara lainya diantaranya menyimak
SINTAKS PBL) berita, menayangkan gambar dll,
Ayo coba buat kegiatan untuk mengarahkan peserta didik
pada masalah dari topik dalam mata pelajaran yang
diampu

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar


Guru membagi kelompok kegiatan 4-5 orang untuk
melakukan penyelidikan sifat larutan berdasarkan derajat
keasamannya serta meminta setiap kelompok untuk
membagi tugas dalam kegiatannya.
Q5: tulis nama kawan kawan dalam kelompokmu
Q6. Tulis tugasmu dalam kelompok

Catatan: kegiatan ini dapat dilakukan dengan


mengelompokkan peserta didik, membagi tugas dalam
kelompok atau antar kelompok dalam kelas untuk
melakukan kegiatan pada Langkah berikutnya, ayo dicoba
pada topik dalam mata pelajaran yang diampu!
Fase 3: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
Guru membimbing percobaan uji asam basa pada
beberapa larutan
Peserta didik dibantu LKPD untuk melakukan kegiatannya
Q7: tulis Langkah percobaan yang kamu lakukan

Catatan: untuk melakukan penyelidikan tidak harus


dengan percobaan, diantaranya dapat dilakukan dengan
mengamati lingkungan, menggali informasi dari berbagai
sumber/media seperti buku, internet, media elektronik dll
Ayo lanjutkan untuk mencoba dari topik pada mata
pelajaran yang diampu
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan artifak (hasil
karya) dan memamerkannya
Guru meminta peserta didik untuk menyajikan hasil
percobaannya dalam sebuah tabel
Q8: tulis larutan mana saja yang Phnya dibawah 7

Catatan: setelah melakukan penyelidikan, peserta didik


memiliki data/informasi terkait masalah yang sedang

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 52


dipecahkan, data/informasi yang diperoleh disajikan
dalam berbagai bentuk hasil karya seperti poster, diagram,
mindmap, simulasi dll, untuk diamati oleh kelompok yang
lainnya
Ayo teruskan untuk mencoba menyusunnya dari topik
pada mata pelajaran yang diampu
Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Guru meminta peserta didik menguraikan penyebab
terjadinya hujan asam berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan
Q9: tulis kesimpulanmu mengapa terjadinya hujan asam

Catatan: setelah selesai pameran hasil karya, peserta didik


dibimbing untuk menganalisis dan menilai hasil
pengamatannya untuk memecahkan masalah yang
diorientasikan pada fase pertama, Langkah ini dapat
dilakukan dengan diskusi terbuka.
Ayo dicoba untuk mengembangkannya pada topik dalam
mata pelajaran yang diampu

Akhir 6. Memberikan kesempatan peserta didik untuk


Pembelajaran menjelaskan aktivitasnya selama proses
pembelajaran. (aktivitas-disiplin)
Q-10: Aktivitas penting apa yang telah kamu lakukan
selama pembelajaran ini dan apakah kamu dapat
menyelesaikan pekerjaan/tugas2 selama proses
pembelajaran berlangsung (3 menit)
7. Memberikan kesempatan peserta didik untuk
menjelaskan kerjasamanya selama proses
pembelajaran (kerjasama-toleransi)
Q-11: Tuliskan dengan siapa saja kamu aktif
berkomunikasi dan apa peranmu dalam kelompok (3
menit)
Memberikan penguatan pengalaman belajar peserta didik
berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan untuk
merumuskan kesimpulan.
Q-12: Tuliskan kesimpulan tentang Perubahan kimia
suatu zat hasil kegiatan pembelajaran hari ini (5
menit)
Catatan: bagian penutup merupakan refleksi dan
tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 53


hari itu, dan dapat dilakukan untuk semua mata
pelajaran dapat dengan cara yang sama seperti diatas

Berikut ini disajikan contoh skenario pembelajaran


model PBL untuk mengajarkan kompetensi CK-5.
Tahap
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Awal 1. Mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam.
Pembelajaran 2. Mengecek kesiapan belajar peserta didik.
3. Menyajikan tayangan gambar tentang ekosistem sebagai
apersepsi tentang topik ekosistem yang akan dipelajari.
(apersepsi).
Q1: Tuliskan konsep penting apa saja yang kalian
pahami dari tayangan di atas! (2 menit).
4. Menjelaskan manfaat mempelajari ekosistem dalam
kehidupan sehari-hari. (motivasi).
Q2: Tuliskan apa manfaat mempelajari konsep ekosistem
bagimu dan jelaskan alasannya! (3 menit).
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran tentang ekosistem.
Q3: Tuliskan salah satu tujuan pembelajaran paling tepat
menurut kamu dan jelaskan alasannya! (3 menit).
Inti Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah
Pembelajaran 6. Memfasilitasi peserta didik menganalisis berita tentang
(Sintaks PBL) ikan yang keluar dari perairan dalam bentuk artikel berita
(terlampir dalam media slide pembelajaran).
Q4: Mari kita analisis! Berdasarkan informasi di atas,
dapatkah kamu membedakan klaim/pendapat ilmiah dan
non ilmiah tentang fenomena ikan yang naik ke
permukaan? Tuliskan hasil analisismu?.

Q5: Setelah menyimak informasi di atas, bagaimana


prediksi/ dugaan penyebab fenomena tersebut?.

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar


7. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
kecil yang terdiri dari 3-4 orang.
Fase 3: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
8. Memfasilitasi peserta didik melalui gambar dalam
melakukan penyelidikan tentang pengaruh suhu
terhadap organisme.
Desain A

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 54


Gambar 3. Desain Penyelidikan 1
Sumber Gambar AKMI 2023

Desain B

Gambar 4. Desain Penyelidikan 2


Sumber Gambar AKMI 2023

Q6: Berdasarkan desain penyelidikan yang kamu pilih,


alat dan bahan apa yang diperlukan dalam penyelidikan
tersebut? Jika memerlukan alat dan bahan tambahan
silakan tuliskan juga dalam Lembar Kegiatan.

Q7:Selanjutnya, Uraikan langkah kegiatan


penyelidikanmu dalam Lembar Kegiatan.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan artifak (hasil
karya) dan memamerkannya
9. Memfasilitasi peserta didik dari berbagai sumber
informasi yang dapat digunakan untuk menyusun
laporannya.
Baik, silakan kelompok yang bersedia untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya untuk ke depan.
Waktu untuk presentasi 10 menit ya.
Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
10. Memfasilitasi peserta didik untuk mengevaluasi proses
kerja ilmiahnya.
Q8: Apakah penyelidikanmu memiliki keterbatasan?
Jelaskan.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 55


Akhir 11. Memberikan kesempatan peserta didik untuk
Pembelajaran menjelaskan aktivitasnya selama proses pembelajaran.
(aktivitas-disiplin).
Q9: Aktivitas penting apa yang telah kamu lakukan
selama pembelajaran ini dan apakah kamu dapat
menyelesaikan pekerjaan/tugas-tugas selama proses
pembelajaran berlangsung (3 menit).
12. Memberikan kesempatan peserta didik untuk
menjelaskan kerjasamanya selama proses pembelajaran
(kerjasama-toleransi).
Q10: Tuliskan dengan siapa saja kamu aktif
berkomunikasi dan apa peran kamu dalam kelompok (3
menit)
13. Memberikan penguatan pengalaman belajar peserta
didik berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan untuk
merumuskan kesimpulan.
Q11: Tuliskan kesimpulan tentang ekosistem hasil diskusi
dan pembahasan dalam kelompokmu (5 menit).

6. Mengembangkan Instrumen Penilaian Pembelajaran


Penilaian pembelajaran merupakan komponen penting
dalam pembelajaran. Penilaian pembelajaran adalah proses
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi
informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian
tujuan pembelajaran. Penilaian pembelajaran pada
dasarnya merupakan proses menentukan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya melalui cara yang sistematis. Penilaian
pembelajaran ini berfungsi untuk (1) memperoleh
keefektifan pelaksanaan pembelajaran dan
hasil pembelajaran yang telah berlangsung/dilaksanakan
pendidik, (2) membuat keputusan berkenaan dengan
pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan (3). meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam rangka upaya
meningkatkan kualitas keluaran. Penilaian yang
dikembangkan dan dicontohkan dalam modul pembelajaran
ini ada 2 macam, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 56


a. Penilaian Proses
Penilaian proses bertujuan untuk mendapatkan
data tentang keefektifan langkah-langkah pembelajaran
yang dilakukan oleh guru berdasarkan sintaks
pembelajaran yang dipilihnya. Setiap langkah
pembelajaran selayaknya dapat diketahui apakah
berdampak optimal kepada kemampuan peserta didik
yang mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu penilaian
proses tidak dapat memisahkan antara kinerja guru
dengan kinerja peserta didik secara simultan. Sehingga
penting upaya mendapatkan data otentik langsung dari
peserta didik terhadap kompetensi apa yang akan
dicapai dari setiap langkah mengajar guru. Sehingga
ada keselarasan dan konsistensi alur mengajar dan alur
belajar (teaching and learning trajectory) (Sztajn et al,
2012; Clements & Sarama, 2020).
Untuk memastikan bahwa peserta didik mengikuti
dari setiap langkah pembelajaran dalam skenario
pembelajaran yang telah disusun guru, maka tentu
diperlukan sarana berupa rekaman dalam bentuk
lembar kegiatan peserta didik (LKPD) atau Student
Activities Sheet/SAS. LKPD ini adalah rekaman seluruh
kinerja peserta didik dalam satu pertemuan yang
berupa: deskripsi narasi, gambar, grafik, tabel hasil
pengamatan, ungkapan sikap, jawaban soal
perhitungan, dan bentuk lainnya. Diyakini bahwa ada
hubungan antara kualitas kinerja dengan kompetensi
peserta didik dalam suatu proses pembelajaran (Xin,
2004; Rahmatullah, 2016). Selain itu ada kaitan antara
kualitas capaian pembelajaran keseluruhan peserta
didik dengan keefektifan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru (Makarem et. al, 2001; Paolini, 2015).

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 57


Berdasarkan contoh di atas, maka bahan penilaian
proses dapat diperoleh dari daftar kinerja peserta didik
(SAS). Pada satu pertemuan, setiap peserta didik
diharapkan mengerjakan instruksi berupa jawaban
pertanyaan pada setiap Kuis (Q1, Q2, dst). Setiap
jawaban peserta didik dapat ditimbang, dinilai atau
diberi skor dengan rubrik sebagai berikut.

Tabel 5.11 Rubrik Skor Jawaban


No Jawaban Skor
1 Benar dan Lengkap 4
2 Benar tapi tidak lengkap 3
3 Sangat minimal 2
4 Salah 1
5 Tidak Menjawab 0

Berdasarkan rubrik/sistem penskoran sederhana di


atas, maka diharapkan guru mendapatkan rekapitulasi
data sebagai berikut:

Tabel 5.12 Contoh Penskoran

N=6, maka skor maksimal 6 x 4 = 24


Interpretasi sederhana dari Tabel 3.6 adalah:
● Capaian (%) kinerja peserta didik terdapat pada kolom paling
kanan. Rata-rata capaian pembelajaran pada pertemuan ini
adalah 74,0%. Peserta didik yang terendah capaian
pembelajarannya adalah peserta didik D. Peserta D adalah
peserta didik yang perlu mendapat pendampingan atau
perhatian khusus.
● Keefektifan pembelajaran (5) yang terendah adalah pada
lengkap pembelajaran yang menggunakan Q3 dan Q5 (jenis

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 58


langkah pembelajaran dapat ditelusuri pada dokumen
skenario pembelajaran). Langkah pembelajaran Q3 dan Q5
inilah yang masih perlu ditingkatkan.

b. Penilaian Hasil
Penilaian hasil bertujuan untuk mendapatkan data
capaian hasil pembelajaran peserta didik di setiap akhir
pembelajaran. Penilaian hasil dilakukan melalui
pemberian tugas atau tes yang berisi butir-butir soal
subjektif/uraian atau soal objektif dengan beragam
bentuk. Adapun dalam model pembelajaran PBL,
penilaian hasil didapatkan pada pemecahan masalah
yang dilakukan oleh peserta didik. Ragam bentuk tes
objektif tersebut meliputi: soal pilihan benar-salah, soal
pilihan ganda dengan satu pilihan jawaban, soal pilihan
ganda kompleks, soal pilihan benar-salah dengan
alasan, soal menjodohkan, dan soal jawaban singkat.
Bapak dan ibu guru dapat membuat soal semisal AKMI
atau soal yang setara dengan soal AKMI sebagai
penilaian hasil pembelajaran.

7. Referensi

Afnidar. (Tanpa Tahun). Kegiatan Belajar 1 Materi, Sifatnya,


dan Pembelajarannya. PEKI4401/MODUL 3.
Universitas Terbuka.
Ahmat Baiquni. (1997). Al-Quran dan Ilmu Kealaman,
Yogyakarta: Darma Bakti Yasa.
Asril, M., dkk (2022). Keanekaragaman Hayati. Medan:
Yayasan Kita Menulis.
Atap. (2021). Literasi-Biologi, Gramedia.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 59


Clements, D. H., & Sarama, J. (2020). Learning and teaching
early math: The learning trajectories approach.
Routledge.
Informasi Kimia Air Hujan, BMKG, 2023 (Juli 2023)
Makarem, S., Dumit, N. Y., Adra, M., & Kassak, K. (2001).
Teaching effectiveness and learning outcomes of
baccalaureate nursing students in a critical care
practicum: a lebanese experience. Nursing
Outlook, 49(1), 43-49.
Maknun, Djohar (2017). Ekologi: Populasi, Komunitas,
Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau, Asri, Islami dan
Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.
Mutia, N. B. (2022). Development of Students’ Worksheet
Based on Multiple Representation of Environmental
Pollution Theme for Junior High School. Education
Journal: Journal Education Research and Development,
6(1), 35-46.
Pakar Urai jalan Tol Dirancang untuk Kecepatan Tertentu,
CNN Indonesia, 2021 (November-06)
Paolini, A. (2015). Enhancing Teaching Effectiveness and
Student Learning Outcomes. Journal of effective
teaching, 15(1), 20-33.
Petrucci. (1996). Kimia Dasar Prinsip Penerapan Modern,
Cet.6. Jakarta: Erlangga.
Rahmatullah, M. (2016). The Relationship between Learning
Effectiveness, Teacher Competence and Teachers
Performance Madrasah Tsanawiyah at Serang, Banten,
Indonesia. Higher Education Studies, 6(1), 169-181.
Rochman, C., Mahen, E.C.S., & Nasrudin, D. (2018).
Authentic Assesment Based on Teaching and Learning
Trajectory with Student Activity Sheet (SAS) on Basic
Physics Courses. Wahana Pendidikan Fisika: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Fisika, 3(1), 1-8.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 60


Rusdi dan Hapipi, Kamus Indonesia Ara, Cet. 1, Jakarta:
Rineka Cipta, 1992.
Sabarni, S. (2017). Atom Dan Molekul Berdasarkan Ilmu
Kimia Dan Perspektif Al-Quran. Lantanida Journal, 2(2),
123-136.
Sastrohamidjojo, H. (2018). Kimia dasar. Ugm Press
Sztajn, P., Confrey, J., Wilson, P. H., & Edgington, C. (2012).
Learning trajectory based instruction: Toward a theory
of teaching. Educational researcher, 41(5), 147-156.
Torelli, R., Balluchi, F., & Furlotti, K. (2020). The materiality
assessment and stakeholder engagement: A content
analysis of sustainability reports. Corporate Social
Responsibility and Environmental Management, 27(2),
470-484.
Tuti Budiwati, ANALISIS HUJAN ASAM DAN CO2
ATMOSFER, Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan
Iklim-LAPAN
Xin, T., Xu, Z., & Tatsuoka, K. (2004). Linkage between
teacher quality, student achievement, and cognitive
skills: A rule-space model. Studies in Educational
Evaluation, 30(3), 205-223.

Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 61


Modul 1 s/d 5 – Pembelajaran Literasi Sains 62

Anda mungkin juga menyukai