Anda di halaman 1dari 3

Nama : ipia prima

Nim. : 041120934

Tugas : 3

MK. : ADPU4510/ P. Administrasi Negara

Jawaban :

1. Dalam pelayanan publik kendala yang sering terjadi adalah minimnya SDM dan fasilitas yang
memadai sehingga beberapa pelayanan publik masih membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam melayani masyarakat serta masih banyak masalah penting yang masih terjadi dalam
proses penyelenggaraan pelayanan publik seperti : diskriminasi pelayanan, belum adanya
kepastian waktu dan biaya, serta tingkat kepuasan masyarakat yang masih rendah terhadap
pelayanan publik itu sendiri, disamping itu hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
penyebab belum berkualitasnya pelayanan publik misalnya faktor SDM aparatur, organisasi
birokrasi, tata laksana, pola pikir, kinerja organisasi, budaya birokrasi, inovasi birokrasi dan
teknologi informasi, perilaku birokrasi, sistem dan strategi pelayanan, kepemimpinan yang
transaksional, struktur organisasi yang adaptif, perilaku organisasi yang koruptif, lemahnya
implementasi kebijakan, belum diterapkannya prinsip good governance dan komunikasi
birokrasi.

2. Pendekatan fungsional struktural menganalisis adminstrasi sebuah negara secaramakro.


Pendekatan ini memandang masyarakat adalah sebuah sistem yang teratur dan bersifatstabil,
pendekatan ini juga memandang masyarakat sebagai sistem kompleks yang bagian bagian di
dalamnya bekerja secara bersama guna menghasilkan solidaritas dan stabilitas.Sistem yang
stabil ini dicirikan oleh masyarakat dimana mayoritas anggota atau para individumemiliki
perangkat nilai, kepercayaan, dan perilaku yang digunakan secara bersama.Pendekatan ini juga
memandang masyarakat terdiri atas bagian bagian yang menjalankanfungsi yang saling
berhubungan satu sama lain.Analisis SWOT mengungkapkan faktor internal dan faktor
eksternal yang dianggap penting dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengidentifikasikan
kekuatan (strength),kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat ).
Analisis inididasarkan pada logika berpikir bahwa dalam menentukan strategi kebijakan yang
akandiimplementasikan, sebuah negara harus memaksimalkan kekuatan dan peluang,
dansekaligus dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada, sehingga dapat
dicapaikeseimbangan antara kondisi internal dengan kondisi eksternal.Berdasarkan analisis
SWOT, bagi negara kapitalis liberal yang kebanyakan juganegara dengan sistem politik
demokrasi, kekuasaan birokrasi dianggap sebagai ancaman bagidemokrasi.Adanya ketakutan
akan dominasi birokrasi, maka di negara demokrasi liberal peran birokrasi dibatasi hanya di
bidang pertahanan keamanan, perlindungan hak-hak asasimanusia, dan menyediakan barang-
barang yang bersifat sangat kolektif. Peranan birokrasi diluar itu dianggap akan membatasi
kebebasan inisiatif masyarakat. Semakin terbatas perannegara berarti makin terbatas pula
fungsi yang dijalankan administrasi negara.

Dalam sistem sosialis, negara mengambil peranan yang sangat besar sebagi pemilikfaktor-
faktor produksi (tanah, sumber daya alam dan manusia, kapital, sarana, dan sebagainya) dan
pelaku utama dalam aktivitas ekonomi (menentukan harga dan alokasi barang dan
jasa).Semakin luas cakupan peran negara berarti fungsi-fungsi yang dijalankanadministrasi
negara pun semakin beragam dan kompleks.Kondisi demikian ini dapatmenimbulkan masalah
baru, seperti besarnya anggaran pemerintah, banyaknya jumlah aparat pemerintah,
berkurangnya efisiensi pelayanan publik, dan sebagainya.

Weakness

(kelemahan) pada sistem kapitalis liberal, ternyata mekanisme pasarmempunyai keterbatasan


(disebutmarket failure) yakni antara lain pasar bebas tidak bisa berfungsi jika terjadi monopoli,
adanya eksternalitas yang tidak bisa ditangani pasar, sertaketidakmampuan pasar menyediakan
barang publik. Selain itu pasar bebas juga dapatmenimbulkan problem ketimpangan sosial
ekonomi, misalnya dampak industrialiasi sepertiurbanisasi, perkampungan kumuh, kriminalitas,
pengangguran, dan lebih berat lagi adalahkrisis keuangan ataupun ekonomi. Sosialis yang
memberi porsi peran negara yang besar jugamempunyai kelemahan yang disebut sebagai
“government failure”.Campur tangan negara yang besar pada perbagai segi kehidupan
menyebabkan konsentrasi kekuasaan pada birokrasi, yang lebih jauh membuka peluang bagi
terjadinya inefisiensi pelayanan publikmaupun macetnya kegiatan ekonomi karena banyaknya
terjadi korupsi dan kolusi.Kelemahan sistem ekonomi campuran, beban pemerintah berat dari
pada beban swastaMelalui pendekatan manajemen konflik, sebuah negara baik negara maju
maupunnegara berkembang harus mengartikan konflik sebagai hal positif dan fungsional.
Manajemenkonflik diharapkan mampu melahirkan keuletan, ketangguhan, dan daya tahan
negarasehingga memberikan kontribusi bagi upaya mempertahankan identitas, integritas,
dankelangsungan hidup dalam mencapai cita-cita negaranya.

Perbandingan negara maju dan negara berkembang

Negara maju

Sistem pemerintahannyaPresidensial Campuran. Masa jabatan presiden 5 tahun danhanya


untuk satu periode.Perdana menteri adalah pembantu eksekutif utama presiden. Presiden
menunjuk perdana menteri dengan persetujuan legislatif atauMajelis Nasional, sedangkanWakil
Perdana Menteri ditunjuk / diangkat olehPresiden dengan rekomendasiPerdana Menteri.
Lembagalegislatif dipegang olehDewan Perwakilan yangmenjabat selama 4 tahun.Presiden
mengepalai Dewan Negara dan menunjukanggotanya denganrekomendasi dari perdanamenteri.
Dewan ini harusterdiri dari minimal 15 dantidak lebih dari 30 menteri pemerintahan, termasuk
perdana menteri. Perdanamenteri dan anggota Dewan Negara mempunyai hak
untukmembimbing menteriadministratif, membuatkebijakan utama nasional danmenyuarakan
pendapat dirapat Majelis Nasional.Perdana Menteri mempunyaifungsi mewakili tugas-
tugasPresiden bilamana berhalangan dan bertugasmembantu Presiden sertamengarahkan para
menterikabinet sesuai petunjukPresiden. Perdana Menteri juga dapat memberikan rekomendasi
kepada presiden dalam pengangkatan menteri dalam kabinet

Negara berkembang

Sistem pemerintahan yangdianut presidensial, namundalam prakteknya sistem pemerintahan


yang berjalan diIndonesia adalah sistem pemerintahan yang merupakan perpaduan antara
sistem pemerintahan presidensialdengan sistem pemerintahan parlementer. Sistem
organisasinya terdiri dari lembaga-lembaga yangmengatur serta mengurusurusan negara.
Lembaga-lembaga tersebut diantaranyaMPR, Presidem, dan WakilPresiden, DPR, DPD,
KPU,Bank Sentral, BPK, dan sebagainya.

3. E-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses


pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan pelayanan publik. Pada dasarnya dalam pengembangan e-
government lembaga, perlu diperhatikan dan disiapkan aspek kepemimpinan (e-leadership),
aspek kesadaran akan manfaat e-government (awareness building), aspek sumber daya
manusia dan peraturan perundangan yang mendukung. E-government yang terjadi pada daerah
sekitar saya sudah cukup berkembang daripada sebelumnya beberapa hal yang paling
mencolok adalah seperti e-KTP, aplikasi layanan kesehatan dan sebagainya sehingga
membawa dampak perubahan yang cukup signifikan biasanya KTP memerlukan waktu
berbulan" dalam prosesnya namun dengan adanya e-KTP mempermudah dalam prosesnya dan
menjadi lebih cepat, menurut saya juga e-government harus terus berkembang memberikan
yang terbaik dalam peningkatan pelayanan publik sehingga strategi pelayanan publik dapat
terealisasikan dengan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai