Disusun Oleh :
Kelompok 3
A. Latar Belakang
Zaman senantiasa melaju dengan pesat bagaikan roda yang berputar terus
menerus tanpa henti-hentinya. Dalam perputaran itu, selalu terjadi perubahan
(change) sebagai konsekuensi dari arus perkembangan pemikiran manusia dalam
rangka mencari cara baru untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Perubahan
menuju kepada perkembangan (modern), banyak menimbulkan persoalan baru,
terutama karena bias dari kemajuan sains dan teknologi. Perkembangan modern
tersebut melahirkan berbagai macam bentuk perubahan, baik secara struktural
maupun kultural.
Dalam era modernisasi ini, salah satu aspek pemikiran yang ikut mengalami
tuntutan respon dan perubahan adalah bidang hukum Islam, dimana banyaknya
persoalan-persoalan baru yang muncul pada abad modern ini, yang belum
dijelaskan dalam nash Al Qur’an Hadits, bahkan oleh para Fuqaha. Dalam
menghadapi persoalan inilah, penafsiran dan upaya penemuan hukum dan ahli
hukum Islam sangat dituntut. Karena nash Al Qur’an -Hadits tidak begitu saja
disosialisasikan untuk merespons persoalan kultural, atau berlaku hanya pada
waktu tertentu saja, tapi juga diperuntukkan buat seluruh masyarakat (pada waktu
tertentu), sampai hari kiamat.
1
Yusuf Al-Qardhawy, Tentang Ijtihad Kontemporer, Alih Bahasa: Ahmad Syathori, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1987). h. 132
1
B. Rumusan Masalah
a. Ulama - ulama kontemporer dan karyanya ?
b. Perbandingan Pendapat Antar ulama Mengenai Hukum Islam Pada Masa
Sekarang ( Kontemporer )?
c. Contoh Kasus Hukum Islam di Masa Sekarang ( Kontemporer )
Berdasarkan Fatwa MUI No. 24 Tahun 2017 ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, Ulama adalah orang yang memiliki ilmu. Ilmu yang
dimaksudkan tentu sangat luas baik ilmu agama maupun ilmu umum. Namun,
banyak kalangan yang mengatakan ulama adalah seseorang yang memahami
berbagai ilmu, seperti ilmu fiqih, ilmu hadits, ilmu tauhid dan lainnya. Karena
batasan makna ulama begitu luas maka cara memahaminya juga sangat luas.
3
Yusuf Al-Qardhawi lahir di desa Shafat Thurab, Mesir bagian Barat, pada
tanggal 9 September 1926. Desa tersebut adalah tempat dimakamkannya salah
seorang sahabat Rasulullah SAW, yaitu Abdullah bin Harits r.a.3
Yusuf Al-Qardhawi berasal dari keluarga yang taat beragama. Ketika berusia
2 tahun, ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak yatim ia hidup dan diasuh oleh
pamannya, yaitu saudara ayahnya. Ia mendapat perhatian cukup besar dari
pamannya sehingga ia menganggap pamannya itu sebagai orang tuanya sendiri.
Seperti keluarganya, keluarga pamannya pun taat menjalankan agama Islam.
Sehingga ia terdidik dan dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan agama dan
Syariat Islam.4
3
Yusuf Al-Qardhawi, Fatawa Qardhawi, terj: H. Abdurrahman Ali Bauzir, (Surabaya: Risalah
Gusti,1996), h. 399
4
Yusuf Al-Qardhawi, Pasang Surut Gerakan Islam, terj: Faruq Uqbah, (Jakarta: Media Dakwah,
1987), h. 153
4
Auliyyaat Diraasah Jadiidah Fii Dhau’il-Qur’ani was-Sunnati, (4) Al-halal wa al-
Haram fi al-Islam, (5) As-sunnah Mashdaran li Al-Ma’rifah wa al-Hadharah, (6)
Syariat Islam di Tantang Zaman.
Beliau wafat diserang bom bunuh diri tepat saat beliau mengisi Ta'lim di
Masjid Jami' Al Iman di Kota Damaskus, Suriah, ba`da maghrib hari Kamis, 21
Maret 2013. Beliau Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi adalah salah
seorang tokoh ulama dunia yang menjadi sumber rujukan masalah-masalah
keagamaan. Beliau juga merupakan seorang pemikir Islam moderat sekaligus
penulis yang sangat produktif. Terhitung total jumlah karya yang beliau buat
sebanyak 75 buku. Karya-karyanya juga banyak syariah, sastra, filsafat, sosial
bahkan dalam bidang ilmu kebudayaan.5
5
Ibid, h. 10-11
5
Buya Yahya memiliki nama lengkap: Yahya Zainul Ma ’arif Jamzuri. Beliau
lahir di Blitar, Jawa Timur pada hari Rabu Legi tanggal 16 Rojab tahun 1393
Hijriyah atau 10 Agustus 1973 Masehi. Saat ini Buya Yahya bertempat tinggal di
lingkungan Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah Kel. Sendang
Kec. Sumber Kab. Cirebon, Jawa Barat. Adapun Karya – karya Buya Yahya
diantarnya yaitu :
M. Quraish Shihab sangat aktif sebagai penulis. Saat ini, aktivitas harian
Quraish lebih banyak didedikasikan untuk menulis buku, data mencatat sudah ada
sekitar 61 judul buku yang beliau tulis, dan tentunya Quraish juga memiliki karya
besar, Tafsir Al-Misbah, dan semua buku karya Quraish yang penerbitnya adalah
Lentera Hati. Quraish Shihab adalah ulama-pemikir yang sangat produktif
menciptakan karya tulis. Selain itu, ia sangat Istiqomah pada jalannya, yakni
pembahasan Alquran dan tafsir. Mendekati seluruh karyanya yang berkolerasi
dengan persoalan Alquran dan tafsir. Karya beliau pun mendapat respon positif
6
dan apresiasi dari masyarakat serta menjadi karya terbaik yang beberapa kali
pencetakan ulang. Adapun Karya-karyanya yaitu, diantaranya :
Adapun pandangan Ulama- ulama Mengenai Hukum Islam Pada Masa Sekarang
( Kontemporer ) yaitu :
7
M. Quraish Shihab juga berpendapat meskipun ayat jilbab menggunakan
redaksi perintah, tetapi bukan berarti semua perintah dalam Al-Qur’an merupakan
perintah wajib. Namun perintah berjilbab bagi wanita merupakan perintah dalam
artian “sebaiknya” bukan seharusnya. Seperti tasymit al-athis atau perintah
mengunjungi orang sakit dan mengantar jenazah, yang ke semuanya hanya
merupakan anjuran yang sebaiknya dilakukan bukan seharusnya. Maka dari itu,
siapa pun tidak boleh berkata bahwa yang menutup seluruh badannya kecuali
wajah dan telapak tangannya telah menjalankan ayat tersebut, bahkan mungkin
berlebih. Tetapi di saat yang sama juga tidak boleh menyatakan mereka yang tidak
memakai kerudung atau yang menampakkan tangannya bahwa mereka secara
pasti telah melanggar petunjuk agama, karena Al-Qur’an tidak menyebut batas
aurat.
Tak hanya itu, M. Quraish Shihab juga berargumen bahwa rambut bukan
merupakan aurat, karena menurutnya masih ada anggota tubuh lain yang lebih
besar daya rangsangannya selain rambut misalnya, suara yang merdu, badan yang
indah, dan pacar masa kini berupa aneka bedak dan make-up yang sedemikian
rupa. Jadi, ketika wajah dipenuhi oleh pacar lebih besar daya rangsangannya
daripada hanya menampakkan keindahan rambut wanita, karena wajah merupakan
perhiasan wanita yang paling berharga.
8
Jilbab adalah pakaian yang lebarnya semacam baju kurung yang digunakan
oleh wanita dengan tujuan untuk menutup tubuhnya. Sebagian perempuan
jahiliyah masa lampau apabila keluar rumah mereka menampakkan sebagian
kecantikannya sehingga mereka diganggu oleh laki-laki yang usil dan fasik.
Menurut Yusuf Qordowi dalam bukunya Halal dan Haram dalam Islam,
mengatakan bahwa semua bagian tubuh yang tidak boleh ditampakkan adalah
aurat. Dengan kata lain, aurat adalah bagian-bagian tubuh seseorang yang sudah
balig yang apabila dibuka atau diperlihatkan itu haram hukumnya.
9
Mengenai Fatwa MUI No. 24 Tahun 2017 Tentang FATWA TENTANG
HUKUM DAN PEDOMAN BERMUAMALAH MELALUI MEDIA SOSIAL
yaitu Sebagai Berikut :
a) Ketentuan umum
1. Bermuamalah adalah proses interaksi antar individu atau kelompok yang
terkait dengan hubungan antar sesama manusia (hablun minannas)
meliputi pembuatan (produksi), penyebaran (distribusi), akses (konsumsi),
dan penggunaan informasi dan komunikasi.
2. Media Sosial adalah media elektronik, yang digunakan untuk
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi dalam bentuk Blog, jejaring
sosial, forum, dunia virtual, dan bentuk lain.
b) Ketentuan Hukum
1) Dalam bermuamalah dengan sesama, baik di dalam kehidupan riil
maupun media sosial, setiap muslim wajib mendasarkan pada keimanan
dan ketakwaan, kebajikan (mu‟asyarah bil ma‟ruf), persaudaraan
(ukhuwwah), saling wasiat akan kebenaran (al-haqq) serta mengajak pada
kebaikan (al-amr bi al-ma‟ruf) dan mencegah kemunkaran (al-nahyu „an
al-munkar).
10
c. Memperkokoh kerukunan, baik intern umat beragama, antar umat
beragama, maupun antara umat beragama dengan Pemerintah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ulama kontemporer yaitu ulama yang berada pada saat sekarang dengan
mengambil metodologi berlatar sosio-kultural dengan tujuan untuk perbaikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13