Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STRATEGI PENGEMBANGAN

BERBAHASA ANAK USIA DINI 2 TAHUN

DOSEN PEMBIMBING : TIROILAN.M.Pd.I

DISUSUN OLEH :
DITA KUMALA
MUBARAK QODRY SIREGAR
NELSON DALIMUNTE

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH


MEDAN
T.A 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan karuniaNYA
penyusunan makalah ini selesai sesuai dengan apa yang diharapkan. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan tak lupa saya
ucapkan terimakasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah “Makalah
Strategi Pengembanganberbahasa Anak Usia Dini 2 Tahun”.
Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi. Meskipun saya berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca

Medan, Desember 2022


Salam

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Perkembangan bahasa anak................................................................ 3
B. Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia
Taman Kanak-kanak........................................................................... 4
C. Tahap perkembangan bahasa dan bicara anak secara umum............. 5
D. Metode Pengembangan bahasa Anak Usia Dini................................. 6

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 9


A. Kesimpulan...................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal.
Anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, bermain, beristirahat, berekreasi,
dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi, belajar adalah hak anak bukan kewajiban. Orang
tua dan pemerintah wajib menyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk anak dalam
rangka program belajar. Karena belajar adalah hak anak, maka belajar harus menyenangkan,
kondusif, dan memungkinkan anak untuk termotivasi dan antusias. Memperoleh rangsangan
rangsangan kemampuan dasar terhadap perkembangan bahasa, kognitif, fisik motorik dan
seni, serta pengembangan pembiasaan yang terdiri dari nilai – nilai agama, sosial, emosional
dan kemandirian., Kemampuan dasar anak saling mendukung satu sama lainnya.
Salah satu kemampuan dasar yaitu kemampuan bahasa. Kemampuan bahasa memegang
peranan penting dalam perkembangan anak, namun perkembangan yang lain juga tidak kalah
pentingnya. perkembangan bahasa anak usia 2 tahun sangatcepat. Kemampuan mereka
menyerap dan mengingat pembicaraan orang disekitarnya sangat tinggi. Para peneliti di
Amerika anak umur 2 tahun telah menguasai 2000 kata, dan penambahan kata mereka tiap
bulannya 50 kata. Orang tua dan guru yang sering berkomunikasi membacakan cerita, dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara tentang pengalaman, pemikiran dan
perasaannya sangat besar manfaatnya dalam mempercepat penguasaan bahasa anak.
Pentingnya pemberian kesempatan berbahasa yang disertai penghargaan atau penguatan
kepada anak – anak usia 2 tahun. Hal ini disebabkan anak mau belajar berbahasa kalau
merasa senang. Ketika anak tumbuh dan berkembang, terjadi peningkatan baik dalam hal
kualitas maupun kuantitas, produk bahasanya secara bertahap kemampuan anak meningkat,
bermula dari mengexpresikan suara saja, hingga mengexpresikannya dengan komunikasi.
Komunikasi anak yang bermula dengan mennggunakan gerakan dan isyarat untuk
menunjukkan keinginannya secara bertahap berkembang menjadi komunkasi melalui ujaran
yang tepat dan jelas.
1
B. Rumusan Masalah
E. Apa itu perkembangan bahasa anak?
F. Jelaskan Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Taman Kanak-kanak?
G. Bagaimana tahap perkembangan bahasa dan bicara anak secara umum?
H. Jelaskan tentang Metode Pengembangan bahasa Anak Usia Dini?

C. Tujuan
1. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang perkembangan bahasa
anak?
2. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang Aspek-Aspek
Perkembangan Bahasa Anak Usia Taman Kanak-kanak.
3. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang tahap perkembangan
bahasa dan bicara anak secara umum.
4. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang Metode
Pengembangan bahasa Anak Usia Dini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Bahasa Anak


Salah satu bentuk perkembangan pada anak usia 2 tahun adalah kemampuan bicaranya
yang semakin baik. Perkembangan ini dapat ditandai dengan anak mulai meniru perkataan
orang tuanya, menyebutkan anggota tubuh, dan menunjuk benda tertentu.1
Perkembangan anak usia 2 tahun dalam berbicara berkaitan dengan kemampuan
mendengarkan, memahami, dan menyusun kembali kata-kata yang didengar. Meski
demikian, pada dasarnya kemampuan berbicara tiap anak berbeda-beda.
Bunda tidak perlu khawatir jika anak belum bisa bicara pada usia 2 tahun.
Sebab, keterlambatan berbicara tersebut bisa dikejar dalam beberapa minggu. Yang
terpenting, Bunda memahami tanda-tanda keterlambatan bicara pada anak.
Tanda Perkembangan Anak Usia 2 Tahun dalam Berbicara
Kemampuan bicara anak secara umum dimulai sejak usianya menginjak 9 bulan. Pada usia 9
bulan, anak-anak bisa mengucapkan kata-kata, seperti “mama” atau “nana”. Meski tidak
diucapkan dengan sempurna, kemampuan bicara anak akan meningkat saat usianya mencapai
2 tahun.
Perkembangan anak usia 2 tahun dalam berbicara dapat terlihat dari beberapa tanda yang ia
tunjukkan, seperti:
 Mengikuti petunjuk sederhana
 Menguasai setidaknya 50 kosa kata
 Mengulangi kata-kata yang didengar dalam percakapan
 Mengucapkan 2–4 kata menjadi kalimat sederhana, seperti “aku mau kue”
 Mengetahui nama orang tua, saudara, anggota tubuh, dan benda
 Menunjuk benda atau gambar saat mendengar nama dari benda maupun gambar
tersebut
Tanda Perkembangan Anak Usia 2 Tahun Terlambat Bicara
Tidak sedikit anak usia 2 tahun yang perkembangannya terlambat, sehingga ia belum
memiliki kemampuan berbicara yang seharusnya. Umumnya, kemampuan bicara anak laki-
laki sedikit lebih lambat dibanding anak perempuan.

1
Rita kurnia. 2009. Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini. Cendikia insani. Pekanbaru hal. 56

3
Jika anak mengalami keterlambatan bicara, ada beberapa tanda yang ditunjukkan anak usia 2
tahun, yaitu:
 Jarang berbicara atau meniru perkataan orang lain
 Tidak bereaksi saat namanya dipanggil
 Menghindari kontak mata saat diajak berbicara
 Belum bisa merangkai 2–3 kata menjadi kalimat sederhana
 Sulit menyebutkan nama-nama peralatan rumah atau anggota tubuh
 Belum mampu mengajukan pertanyaan sederhana
 Tidak dapat mengikuti arahan sederhana
 Memiliki suara yang tidak biasa, seperti serak atau sengau
Kemampuan berbicara anak sama pentingnya dengan kemampuan lain dalam
perkembangan anak usia 2 tahun.
Jika anak Bunda menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara, segera konsultasikan
ke dokter. Dokter akan mengevaluasi keterlambatan bicara pada tahap perkembangan anak
usia 2 tahun dan menyarankan penanganan yang sesuai, misalnya dengan melakukan terapi
wicara.

B. Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Taman Kanak-kanak


Anak usia taman kanak-kanak berada dalam fase perkembangan bahasa secara
ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan keinginananya,
penolakannya, maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan sudah
dapat di gunakan anak sebagai alat berkomunikasi. Aspek-aspek yang berkaitan dengan
perkembangan bahasa anak tersebut adalah sebagai berikut:2
1. Kosa kata
Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya,
kosa kata anak berkembang dengan pesat.
2. Sintaksis (tata bahasa)
Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa, akan tetapi melalui contoh-contoh berbahasa
yang di dengar dan di lihat anak di lingkungannya, anak telah dapat menggunakan bahasa

2
Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-kanak. Grasindo. Jakarta
hal. 76

4
lisan dengan susunana kalimat yang baik. Misalnya: “Rita memberi makan
kucing” bukan “kucing Rita makan memberi”.
3. Semantik
Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak di taman kanak-kanak
sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan dan pendapatnya dengan menggunakan
kata-kata dan kalimat yang tepat. Misalnya: “tidak mau” untuk menyatakan penolakan.
4. Fonem (satuan bunyi terkecil yang membedakan kata)
Anak di taman kanak-kanak sudah memilki kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang di
dengarnya menjadi satu kata yang mengabdung arti. Misalnya: i.b.u menjadi ibu.

C. Metode Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini


1. Metode Eksplorasi (percobaan)3
Metode eksplorasi (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa diharapkan kepada suatu
masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk
dibahas dan dipecahkan bersama.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
4. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakainya
sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah social.
5. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada
menarik kesimpilan.
3
Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-kanak. Grasindo. Jakarta
hal 80

5
D. Metode Pengembangan bahasa Anak Usia Dini
Metode yang digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini.
1. Metode bercerita4
2. Pengertian Metode bercerita
Metoda bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi Anak Usia Dini
dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus
menarik dan mengundang perhatian anak.
Penggunaan bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran untuk Anak Usia Dini,
haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Isi cerita harus terkait dengan dunia kehidupan anak, sehingga anak memahami isi
cerita tersebut
2. Kegiatan bercerita diusahakan dapat memberikan perasaan gembira.lucu dan
mengasyikan sesuai dengan kehidupan anak yang penuh suka cita.
3. Kegiatan bercerita diusahakan menjadi pengalaman yang bersifat unik dan menarik
bagi anak.
Untuk dapat bercerita dengan baik, pendidik harus memperhatikan hal-hal berikut:
 Menguasai isi cerita secara tuntas
 Memiliki ketrampilan bercerita
 Berlatih dalam irama dan modulasi suara secara terus-menerus
 Menggunakan perlengkapan yang menarik perhatian anak
 Menciptakan situasi emosional sesuai dengan tuntutan cerita.
Teknik-teknik yang bisa digunakan guru dalam membacakan cerita:
 Membaca langsung dari buku cerita
 Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku
 Menceritakan dongeng
 Bercerita dengan papan flannel
 Bercerita dengan menggunakan media boneka
 Dramatisasi suatu cerita
 Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan
1. Manfaat bercerita bagi anak:
4
Wilson. 2009. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. FKIP UNRI. Pekanbaru hal. 96

6
 Bagi Anak Usia Dini mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan
lingkungannya merupakan kegiatan yang mengaksyikan.
 Guru dapat menanmkan kegiatan bercerita untuk menanamkan kejujuran,
keberanian,kesetiaan, keramahan,ketulusan,dan sikap-sikap positif yang lain daalm
kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah.
 Memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-nilai moral dan keagamaan.
 Memberikan pengalaman untuk belajar dan berlatih mendengarkan
 Memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif, efektif maupun
psikomotorik.
 Memungkinkan dimensi perasaan anak.
 Memberika informasi tentang kehidupan sosial anak dengan orang-orang yang ada di
sekitarnya dengan bermacam pekerjaan.
 Membantu anak membangun bermacam peran yang mungkin dipilih anak, dan
bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
1. Tujuan Kegiatan Bercerita bagi Anak Usia Dini :
2. Menanamkan pesan-pesan atau nila-nilai sosial, moral dan agama yang terkandung
dalam sebuah cerita.
3. Guru memberikan informasi tentang lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang
perlu diketahui oleh anak.
4. Tema Kegiatan bercerita bagi Anak Usia Dini
Tema yang dipilih sebagai materi sangatlah banyak dan beragam, diantaranya adalah tema-
tema yang berkaitan dengan kehidupan anak sehari-hari.
1. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Bercerita:
 Menetapkan tujuan dan tema cerita
 Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih
 Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita
 Menetapkan langkah-langkah kegiatan bercerita
2. Metode Bercakap-cakap
3. Pengertian Metode
Metode bercakap-cakap merupakan suatu penyampaian pengembangan yang dilaksanakan
melalui bercakap-cakap antara guru dengan anak.
Tujuan metode bercakap-cakap menurut Moeslihatun (1999) adalah:
1. Mengmbangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapat
kepada siapapun.
7
2. memberi kesempatan pada anak untuk berekspresi secara lisan
3. Memperbaiki lafal dan ucapan anak
4. Mengembangka intelegensi anak
5. Menambah perbendaharaan kosa kata
6. Melatih daya tangkap
7. Melatih daya fikir dan fantasi anak
8. Menambah pengetahuan dan pengalaman anak
9. Memberikan kesenangan pada anak
10. Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis
1. Bentuk metode bercakap-cakap
 Bercakap-cakap bebas
 Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
 Bercakap-cakap dengan menggunakan gambar seri
3. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab biasanya dapat digunakan dengan metoda lain yang disebut metode
bantu. Menurut Depdikbud (1998) adalah suatu metode dalam pengembangan bahasa yang
dapat memberi rangsangan agar anak aktif untuk berfikir, melalui pertanyaan-pertanyan guru,
anak akan berusaha memahaminya dan menenukan jawabannya.
4. Metode bermain Peran
Metode bermain peran merupakan salah satu metoda yang dapat digunakan dalam
mengmbangkan kemampuan bahasa dimana diupayakan untuk membantu anak dalam
menemukan makna dari lingkungan yang bermanfaat dan memecahkan masalah yang
dihadapi dengan kelompok sebayanya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, dapat digunakan untuk berfikir,
mengekspresikan perasaan dan melalui bahasa dapat menerima pikiran dan perasaan orang
lain. Perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada
pengalaman, penguasaan dan pertumbuhan bahasa. Pengembangan kemampuan berbahasa
bagi Anak Usia Dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan
lingkungannya.
Konteks pengembangan bahasa meliputi: mendengarkan , berbicara, membaca, dan
menulis dini. Dalam mengembangkan kemampuan bahas anak, guru/tutor dapat memilih
strategi dan metoda secara bervariasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan kemampuan berbahasa adalah kegiatan yang dapat menstimulasi
kemampuan mendengarkan, berbicara dam menulis. Metoda bercerita merupakan salah satu
metoda yang banyak dipergunakan untuk Anak Usia Dini.Cerita yang dibawakan guru harus
menarik dan mengundang perhatian anak dan tidaj lepas dari tujuan pendidikan bagi Anak
Usia Dini.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu perlu dibuat
makalah yang lebih sempurna untuk menambah wawasan Mahasiswa/Mahasiswi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bahan Ajar, Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal tingkat dasar (2008)
Rita kurnia. 2009. Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini. Cendikia insani.
Pekanbaru.
Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-
kanak. Grasindo. Jakarta.
Wilson. 2009. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. FKIP UNRI. Pekanbaru.

10

Anda mungkin juga menyukai