DISUSUN OLEH :
DITA KUMALA
MUBARAK QODRY SIREGAR
NELSON DALIMUNTE
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan karuniaNYA
penyusunan makalah ini selesai sesuai dengan apa yang diharapkan. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan tak lupa saya
ucapkan terimakasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah “Makalah
Strategi Pengembanganberbahasa Anak Usia Dini 2 Tahun”.
Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi. Meskipun saya berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Perkembangan bahasa anak................................................................ 3
B. Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia
Taman Kanak-kanak........................................................................... 4
C. Tahap perkembangan bahasa dan bicara anak secara umum............. 5
D. Metode Pengembangan bahasa Anak Usia Dini................................. 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang perkembangan bahasa
anak?
2. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang Aspek-Aspek
Perkembangan Bahasa Anak Usia Taman Kanak-kanak.
3. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang tahap perkembangan
bahasa dan bicara anak secara umum.
4. Agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat menmbah wawasan tentang Metode
Pengembangan bahasa Anak Usia Dini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rita kurnia. 2009. Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini. Cendikia insani. Pekanbaru hal. 56
3
Jika anak mengalami keterlambatan bicara, ada beberapa tanda yang ditunjukkan anak usia 2
tahun, yaitu:
Jarang berbicara atau meniru perkataan orang lain
Tidak bereaksi saat namanya dipanggil
Menghindari kontak mata saat diajak berbicara
Belum bisa merangkai 2–3 kata menjadi kalimat sederhana
Sulit menyebutkan nama-nama peralatan rumah atau anggota tubuh
Belum mampu mengajukan pertanyaan sederhana
Tidak dapat mengikuti arahan sederhana
Memiliki suara yang tidak biasa, seperti serak atau sengau
Kemampuan berbicara anak sama pentingnya dengan kemampuan lain dalam
perkembangan anak usia 2 tahun.
Jika anak Bunda menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara, segera konsultasikan
ke dokter. Dokter akan mengevaluasi keterlambatan bicara pada tahap perkembangan anak
usia 2 tahun dan menyarankan penanganan yang sesuai, misalnya dengan melakukan terapi
wicara.
2
Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-kanak. Grasindo. Jakarta
hal. 76
4
lisan dengan susunana kalimat yang baik. Misalnya: “Rita memberi makan
kucing” bukan “kucing Rita makan memberi”.
3. Semantik
Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak di taman kanak-kanak
sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan dan pendapatnya dengan menggunakan
kata-kata dan kalimat yang tepat. Misalnya: “tidak mau” untuk menyatakan penolakan.
4. Fonem (satuan bunyi terkecil yang membedakan kata)
Anak di taman kanak-kanak sudah memilki kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang di
dengarnya menjadi satu kata yang mengabdung arti. Misalnya: i.b.u menjadi ibu.
5
D. Metode Pengembangan bahasa Anak Usia Dini
Metode yang digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini.
1. Metode bercerita4
2. Pengertian Metode bercerita
Metoda bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi Anak Usia Dini
dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus
menarik dan mengundang perhatian anak.
Penggunaan bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran untuk Anak Usia Dini,
haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Isi cerita harus terkait dengan dunia kehidupan anak, sehingga anak memahami isi
cerita tersebut
2. Kegiatan bercerita diusahakan dapat memberikan perasaan gembira.lucu dan
mengasyikan sesuai dengan kehidupan anak yang penuh suka cita.
3. Kegiatan bercerita diusahakan menjadi pengalaman yang bersifat unik dan menarik
bagi anak.
Untuk dapat bercerita dengan baik, pendidik harus memperhatikan hal-hal berikut:
Menguasai isi cerita secara tuntas
Memiliki ketrampilan bercerita
Berlatih dalam irama dan modulasi suara secara terus-menerus
Menggunakan perlengkapan yang menarik perhatian anak
Menciptakan situasi emosional sesuai dengan tuntutan cerita.
Teknik-teknik yang bisa digunakan guru dalam membacakan cerita:
Membaca langsung dari buku cerita
Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku
Menceritakan dongeng
Bercerita dengan papan flannel
Bercerita dengan menggunakan media boneka
Dramatisasi suatu cerita
Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan
1. Manfaat bercerita bagi anak:
4
Wilson. 2009. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. FKIP UNRI. Pekanbaru hal. 96
6
Bagi Anak Usia Dini mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan
lingkungannya merupakan kegiatan yang mengaksyikan.
Guru dapat menanmkan kegiatan bercerita untuk menanamkan kejujuran,
keberanian,kesetiaan, keramahan,ketulusan,dan sikap-sikap positif yang lain daalm
kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah.
Memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-nilai moral dan keagamaan.
Memberikan pengalaman untuk belajar dan berlatih mendengarkan
Memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif, efektif maupun
psikomotorik.
Memungkinkan dimensi perasaan anak.
Memberika informasi tentang kehidupan sosial anak dengan orang-orang yang ada di
sekitarnya dengan bermacam pekerjaan.
Membantu anak membangun bermacam peran yang mungkin dipilih anak, dan
bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
1. Tujuan Kegiatan Bercerita bagi Anak Usia Dini :
2. Menanamkan pesan-pesan atau nila-nilai sosial, moral dan agama yang terkandung
dalam sebuah cerita.
3. Guru memberikan informasi tentang lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang
perlu diketahui oleh anak.
4. Tema Kegiatan bercerita bagi Anak Usia Dini
Tema yang dipilih sebagai materi sangatlah banyak dan beragam, diantaranya adalah tema-
tema yang berkaitan dengan kehidupan anak sehari-hari.
1. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Bercerita:
Menetapkan tujuan dan tema cerita
Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih
Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita
Menetapkan langkah-langkah kegiatan bercerita
2. Metode Bercakap-cakap
3. Pengertian Metode
Metode bercakap-cakap merupakan suatu penyampaian pengembangan yang dilaksanakan
melalui bercakap-cakap antara guru dengan anak.
Tujuan metode bercakap-cakap menurut Moeslihatun (1999) adalah:
1. Mengmbangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapat
kepada siapapun.
7
2. memberi kesempatan pada anak untuk berekspresi secara lisan
3. Memperbaiki lafal dan ucapan anak
4. Mengembangka intelegensi anak
5. Menambah perbendaharaan kosa kata
6. Melatih daya tangkap
7. Melatih daya fikir dan fantasi anak
8. Menambah pengetahuan dan pengalaman anak
9. Memberikan kesenangan pada anak
10. Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis
1. Bentuk metode bercakap-cakap
Bercakap-cakap bebas
Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
Bercakap-cakap dengan menggunakan gambar seri
3. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab biasanya dapat digunakan dengan metoda lain yang disebut metode
bantu. Menurut Depdikbud (1998) adalah suatu metode dalam pengembangan bahasa yang
dapat memberi rangsangan agar anak aktif untuk berfikir, melalui pertanyaan-pertanyan guru,
anak akan berusaha memahaminya dan menenukan jawabannya.
4. Metode bermain Peran
Metode bermain peran merupakan salah satu metoda yang dapat digunakan dalam
mengmbangkan kemampuan bahasa dimana diupayakan untuk membantu anak dalam
menemukan makna dari lingkungan yang bermanfaat dan memecahkan masalah yang
dihadapi dengan kelompok sebayanya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, dapat digunakan untuk berfikir,
mengekspresikan perasaan dan melalui bahasa dapat menerima pikiran dan perasaan orang
lain. Perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada
pengalaman, penguasaan dan pertumbuhan bahasa. Pengembangan kemampuan berbahasa
bagi Anak Usia Dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan
lingkungannya.
Konteks pengembangan bahasa meliputi: mendengarkan , berbicara, membaca, dan
menulis dini. Dalam mengembangkan kemampuan bahas anak, guru/tutor dapat memilih
strategi dan metoda secara bervariasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan kemampuan berbahasa adalah kegiatan yang dapat menstimulasi
kemampuan mendengarkan, berbicara dam menulis. Metoda bercerita merupakan salah satu
metoda yang banyak dipergunakan untuk Anak Usia Dini.Cerita yang dibawakan guru harus
menarik dan mengundang perhatian anak dan tidaj lepas dari tujuan pendidikan bagi Anak
Usia Dini.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu perlu dibuat
makalah yang lebih sempurna untuk menambah wawasan Mahasiswa/Mahasiswi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar, Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal tingkat dasar (2008)
Rita kurnia. 2009. Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini. Cendikia insani.
Pekanbaru.
Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-
kanak. Grasindo. Jakarta.
Wilson. 2009. Konsep dasar pendidikan anak usia dini. FKIP UNRI. Pekanbaru.
10