Anda di halaman 1dari 14

“ KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR DILIHAT DARI SISI

PSIKOLOGIS, KEMAMPUAN BERBAHASA DAN KESULITAN


BERBAHASA TERKHUSUS PADA BAHASA INGGRIS“
Diajukan untuk memenuhi tugas Pembelajaran B.Inggris kelas rendah

Disusun Oleh :

Endah Christianingsih (41182109180121)

Universitas Islam ‘45’ Bekasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

202
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya,makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas“KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR DILIHAT
DARI SISI PSIKOLOGIS, KEMAMPUAN BERBAHASA DAN KESULITAN BERBAHASA
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS“ yang merupakan suatu hal agar kita dapat
mengetahui tentang karakteristik siswa sekolah dasar dilihat dari sisi psikologis, kemampuan
berbahasan dan kesulitan berbahasa pada pembelajaran bahasa inggris.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa
Inngris Kelas Rendah. Semoga dengan dibuatnya makalah ini baik penyusun maupun pembaca
dapat mengetahui bagaimana karakteristik siswa sekolah dasar dilihat dari sisi psikologis,
kemampuan berbahasa dan kesulitan berbahasa terkhusus pada bahasa inggris.

Dalam penulisan ini pastilah tidak luput dari banyak kesalahan,maka dari itu penulis
mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya apabila di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan,kata-kata yang kurang benar dan kesalahan-kesalahan lain.

Bekasi,16 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1 Karakteristik Umum....................................................................................3
2.2 Karakteristik Perkembangan Fisik..............................................................3
2.3 Karakteristik Perkembangan Psikologis.....................................................4
2.4 Kemampuan Berbahasa dan Kesulitan Berbahasa......................................6
2.5 Kemampuan Berbahasa dan Kesulitan Berbahasa Pada Bahasa Inggris....8
BAB III PENUTUP....................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...............................................................................................10
3.2 Saran.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap siswa dan kelompok kelas memiliki karakter, ciri khas, dan kemampuan yang
berbeda-beda, sehingga perlakuan yang sama terhadap semua siswa dan kelompok kelas justru
akan mengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh
karena itu salah satu tahap penting dalam proses perencanaan pembelajaran yang penting adalah
melakukan analisis karakteristik siswa. Karakteristik siswa merujuk kepada ciri khusus yang
dimiliki oleh siswa, dimana ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pencapaian
tujuan belajar. Analisis karakteristik awal siswa merupakan salah satu upaya yang dilakukan
untuk memperoleh pemahaman tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan
siswa, berkaitan dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang begitu
perlu mengingat banyak pertimbangan seperti; siswa, perkembangan sosial, budaya, ekonomi,
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan program pendidikan pembelajaran tertentu
yang akan diikuti siswa.
Maka hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan, potensi dan kecakapan,
dinamika perilaku serta kegiatan siswa terutama perilaku belajar, menjadi kajian utama dan
penting bagi psikologi pendidikan. Pengetahuan mengenai psikologi ini amat penting bagi
seorang pendidik di semua jenjang satuan pendidikan.
Selain perkembangan psikologis, perlu juga memperhatikan perkemabangan berbahasa
anak. Kemampuan bahasa berkembang sepanjang masa sekolah. Siswa makin mampu
memahami dan menginterpretasi komunikasi baik lisan, tulisan maupun bahasa tubuh yang
membuat diri mereka dipahami dan memahami orang-orang yang ada disekitarnya. Semakin
besar anak tumbuh dan berkembang, kemampuan bahasanya mulai berkembang dari tingkat yang
sangat sederhana menuju yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan
karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungannya. Anak belajar bahasa
seperti halnya belajar hal yang lain, yaitu dengan meniru dan mengulang kata-kata yang dipakai
orang dewasa.

1
Namun banyak pula siswa yang masih mengalami kesulitan berbahasa, Permasalahan
meliputi kelambanan dalam mengenal dan mengingat huruf, miskinnya kosa kata, kelambanan
memahami bunyi, ketidakmampuan mengucapkan atau melafalkan huruf. Komunikasi yang
dilakukan seringkali menghadapi hambatan sehingga komunikasi tidak lancar.
Dalam belajar bahasa inggris, dengan mulai diterapkannya kurikulum, siswa diharapkan
mempunyai kompetensi dalam menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar.
Pembelajaran Bahasa Inggris di SD diarahkan agar siswa memiliki keterampilan dalam membaca
dan menulis,menyimak dan berbicara dan dapat dipergunakan sebagai alat berkomunikasi,
terutama dalam masalah berbicara (berkomunikasi secara lisan) dengan bahasa Inggris banyak
sekali siswa yang kesulitan untuk berbicara dalam bahsa Inggris, hal ini dapat dimengerti karena
dalam Bahasa Inggris antara tulisan dengan pengucapan yang sangat berbeda
Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan materi menggunakan
prosedur yang tepat, diantaranya metode yang tepat, alat peraga yang sesuai, bahasa pengantar
yang menarik, sehingga motivasi dan minat anak akan bangkit.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik umum siswa sekolah dasar usia 6-12 thn?


2. Bagaimana karakteristik siswa dilhat dari perkembangan fisik?
3. Bagaimana karakteristik siswa dilihat dari perkembangan psikologis?
4. Bagaimana kemampuan berbahasa dan kesulitan berbahasa siswa usia 6-12 thn?
5. Bagaimana kemampuan berbahasa dan kesulitan berbahasa siswa usia 6-12thn
terkhusus pada bahasa inggris?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana karakteristik siswa sekolah dasar usia 6-12thn dilihat dari
berbagai sisi baik itu dari perkembangan psikologis, kemampuan berbahasa, dan
kesulitan berbahasa terkhusus pada bahasa inggris.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Umum

Karakteristik umum pada dasarnya adalah menggambarkan tentang kondisi peserta didik
seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. Karakteristik siswa merujuk kepada ciri khusus yang
dimiliki oleh siswa, dimana ciri-ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan belajar. Karakteristik siswa merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh masing-
masing siswa baik sebagai individu atau kelompok sebagai pertimbangan guru dalam proses
pengorganisasian pembelajaran.
Cruickshank mengemukakan beberapa karakteristik umum siswa yang perlu
mendapatkan perhatian dalam mendesain proses atau aktivitas pembelajaran, yaitu: (1) kondisi
sosial ekonomi, (2) faktor budaya, (3) jenis kelamin, (4) pertumbuhan, (5) gaya belajar dan (6)
kemampuan belajar. Semua karakteristik yang bersifat umum perlu dipertimbangkan dalam
menciptakan proses belajar yang efektif dan dapat membantu individu mencapai kemampuan
yang optimal.
Analisis karakteristik awal siswa merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
memperoleh pemahaman tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan siswa, yang
berkaitan dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang begitu perlu
mengingat banyak pertimbangan seperti; siswa, perkembangan sosial, budaya, ekonomi, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan program pendidikan/pembelajaran tertentu yang
akan diikuti siswa.

2.2 Karakteristik Perkembangan Fisik

1) Usia 0 -- 5 tahun
Perkembangan kemampuan fisik pada usia anak kecil ditandai dengan anak mampu
melakukan bermacam-macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan gerakan
berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, atau

3
gerakan yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibat
partumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan
pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembangan fisik pada
masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan
baik.
2) Usia 5-8 tahun
Pada tahap ini waktu perkembangan akan lebih lambat dibanding masa kanak-kanak,
koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot-otot kecil,
kesehatan umum relatif tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
3) Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi anggota tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki-laki
cenderung menyukai aktivitas yang ada hubungannya dengan kontak fisik seperti
berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan juga lebih baik, sistem peredaran
darah masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik, dari segi
psikologi anak perempuan lebih maju satu tahun dari lelaki.
4) Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki-laki lebih kuat dari perempuan, Kenaikan tekanan darah dan
metabolism yang tajam. Perempuan mulai mengalami kematangan seksual pada usia 12
tahun, lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual. 

2.3 Perkembangan Psikologis


Kemampuan memahami tingkah laku belajar anak didiknya akan memberi
penjelasan bahwa anak sedang dalam keadaan belajar dengan baik atau tidak.
Pemahaman yang demikian ini dapat mengukur kemampuan belajar dan kemampuan
menerima materi pelajaran bagi para anak didiknya. Memahami dan mengikuti pola
perkembangan anak didik, berarti pendidik dapat memahami pertumbuhan dan
perkembangan belajarnya, serta dapat meningkatkan kemampuan belajar mereka sesuai
dengan potensi (fitrah) yang dimiliki masing-masing.
Secara umum, tahap perkembangan manusia menurut Crijns adalah sebagai berikut:
1) Umur 2-4 tahun, disebut masa kanak-kanak. Pada masa ini anak sudah mulai bisa
pengamatan yang mula-mula global, kini sudah mulai bisa melihat struktur,

4
permainan-permainan mereka bersifat fantasi, masih suka mengkhayal, sebab
belum sadar akan lingkungannya.
2) Umur 5-8 tahun, disebut masa dongeng. Pada masa ini anak mulai sadar akan
dirinya sebagai seseorang yang mempunyai kedudukan tersendiri seperti halnya
orang lain. Mereka mulai bisa bermain bersama dan melakukan tindakan-tindakan
yang konstruktif.
3) Umur 9-13 tahun, disebut masa Robinson Crusoe (nama seorang petualang). Pada
masa ini mulai berkembang pemikiran kritis, nafsu, persaingan, minat-minat dan
bakat. Mereka ingin mengetahui segala sesuatu secara mendalam, suka bertanya,
dan menyelidiki. Hidup mereka mulai berkelompok-kelompok, anak laki-laki
terpisah dengan anak-anak perempuan.
Sedangkan pentahapan yang bersifat khusus, Jean Piaget membagi tingkat perkembangan
kognisi menjadi empat tahap, yaitu:
1) Periode sensorimotor (umur 0-2 tahun) Kemampuan anak terbatas pada gerak-
gerak refleks. Reaksi intelektual hampir seluruhnya karena rangsangan langsung
dari alat-alat indra. Punya kebiasaan memukul-mukul dan bermain-main dengan
permainannya. Mulai dapat menyebutkan nama-nama objek tertentu.
2) Periode praoperasional (umur 2-6 tahun) Perkembangan bahasa anak ini sangat
pesat. Anak mulai menggunakan symbol-simbol untuk merepresentasi dunia
(lingkungan) secara kognitif. Simbol-simbol itu berupa kata-kata, bilangan yang
dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan (tingkah laku yang tampak).
3) Periode operasional konkret (umur 6-11 tahun) Mereka sudah bisa berpikir logis,
sistematis, dan memecahkan masalah yang bersifat konkret. Mereka sudah
mampu mengerjakan penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
4) Periode operasional formal (umur 11-dewasa) Periode ini merupakan operasi
mental tingkat tinggi. Mereka sudah mampu berpikir logis terhadap masalah baik
yang konkret maupun yang abstrak dan dapat membentuk ide-ide dan masa depan
secara realistis.

5
2.4 Kemampuan Berbahasa dan Kesulitan Berbahasa
Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan
mengenal dan menguasai perbendaharaan kata (vocabulary). terdapat dua faktor penting
yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu: (1) proses jadi matang, yaitu anak itu
menjadi matang (organ-organ suara/bicara sudah berfungsi) untuk berkata-kata, (2)
proses belajar, yaitu anak yang telah matang untuk berbicara lalu mempelajari bahasa
orang lain dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapan/ kata-kata yang didengarnya.
Kedua proses ini berlangsung sejak masa bayi dan kanak-kanak, sehingga pada usia anak
memasuki sekolah dasar sudah sampai pada tingkat (1) dapat membuat kalimat yang
lebih sempurna, (2) dapat membuat kalimat majemuk, (3) dapat menyusun dan
mengajukan pertanyaan.

K. Eileen dan Lynn R. Marotz (2020: 159- 215) menjelaskan tentang profil
perkembangan dan pola pertumbuhan anak termasuk perkembangan berbicara dan
berbahasa anak usia 6-12 tahun, diantaranya adalah:
1. Berbicara dan Berbahasa Anak Usia 6 Tahun: Berbicara tanpa henti; bisa digambarkan
seperti pengoceh, Bercakap-cakap seperti orang dewasa; banyak bertanya.
2. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak Usia 7 Tahun: 1) Senang bercerita; suka
menulis cerita pendek, menceritakan dongeng khayalan. 2) Menggunakan susunan
kalimat dan bahasa percakapan seperi orang dewasa; pola kalimat mencerminkan
perbedaan budaya dan letak geografis.
3. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak Usia 8 Tahun: 1) Senang menceritakan
lelucon dan tekateki. 2) Mengerti dan melakukan instruksi beberapa tahap (sampai lima
tahap); mungkin minta diulang karena tidak mendengar seluruhnya. 3) Membaca dengan
mudah dan memahaminya.
4. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak Usia 9-10 Tahun: 1) Senang berbicara,
sering kali tidak berhenti dan tanpa alasan yang jelas; kadang digunakan sebagai alat
untuk mendapatkan perhatian. 2) Mengungkapkan perasaan dan emosinya secara efektif
melalui kata-kata.
5. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa Anak Usia 11-12 Tahun: 1) Menyelesaikan
sebagian besar perkembangan bahasa pada akhir fase ini; hanya sedikit perbaikan masih

6
diperlukan selama beberapa tahun mendatang. 2) Senang berbicara dan berargumentasi,
sering tidak pernah berhenti, dengan siapa pun yang mau mendengarkan. 3)
Menggunakan struktur bahasa yang lebih panjang dan kompleks.
Tingkat kemampuan berfikir sangat berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa.
Demikian pula sebaliknya. Orang yang kemampuan berfikirnya rendah akan mengalami
kesulitan dalam menyusun kata-kata atau kalimat yang baik, logis dan sistematis.
Penyebab gangguan perkembangan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan
mulai dari proses pendengaran, penerusan impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat
suara.
Menurut Yusi Riksa (2009: 148) perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
a) Kesehatan, kondisi kesehatan yang kurang baik memuat anak mengalami kelambanan
perkembangan bahasa. Asupan gizi mempengaruhi daya kerja otak, dan daya kerja otak
mempengaruhi kemampuan memproses informasi.
b) Intelegensi, tingkatan intelektual mempengaruhi perkembnagan bahasa. Anak dengan
keterbelakangan mental yang paling rendah sangat miskin dalam berbahasa.
c) Status sosial ekonomi, anak keluarga miskin mengalami hambatan dalam berbahasa
karena akses untuk literasy yaitu mengenal huruf sebagai lambang dan bunyi terbatas.
Selain itu kesempatan belajar serta asupan gizi yang diperoleh juga terbatas.
d) Jenis kelamin, vokalisasi anak perempuan lebih cepat sejak usia dua tahun. Interaksi yang
lebih intens antara anak perempuan dengan orang tua dan teman sebaya juga membuat
perbendaharaan kata makin meningkat.
e) Hubungan keluarga, pola asuh keluarga yang demokratis dan autoritatif yang memandang
dan menempatkan anak sebagai bagian dari keluarga membuat anak belajar dan
memperoleh contoh bagaimana berkomunikasi dengan baik dan memiliki kebebasan
untuk menyatakan dan mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakan melalui
beragam bahasa
f) Akses komunikasi, keterbukaan dan dukungan untuk bergaul dengan lingkungan sekitar
baik keluarga inti, kelaurga besar, masyarakat, institusi atau lembaga pendidikan maupun
media komunikasi mendorong kemampuan berbahasa anak berkembang dengan optimal.

7
2.5 Kemampuan Berbahasa dan Kesulitan Berbahasa dalam Bahasa
Inggris
Saat ini siswa sekolah dasar diarahkan memiliki keterampilan dalam membaca
menulis,menyimak dan berbicara dengan bahasa Inggris, namun banyak sekali siswa
yang kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Inggris, hal ini dapat dimengerti karena
dalam Bahasa Inggris antara tulisan dengan pengucapan yang sangat berbeda
Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan materi
menggunakan prosedur yang tepat, diantaranya metode yang tepat, alat peraga yang
sesuai, bahasa pengantar yang menarik, sehingga motivasi dan minat anak akan bangkit.
Segala sesuatu yang dilakukan memiliki kesulitan yang berbeda-beda tak terkecuali
Kesulitan dalam belajar bahasa inggris. Banyak sekali siswa yang ingin mahir berbahasa
inggris namun mereka masih di hambatkan dengan kesulitan-kesulitan yang berbeda-
beda.
Berikut ini kesulitan yang sering di alami dalam proses belajar bahasa inggris :
1) Malu (Tidak Percaya Diri)
Ini adalah kesulitan belajar bahasa inggris yang sering terjadi pada setiap orang
yang ingin belajar bahasa inggris. Kenapa? Seperti yang kelian tau, masih banyak
orang yang sering bilang sok inggris ketika teman mereka berbicara inggris di
depannya. Itu memberikan dampak buruk kepada orang yang sedang bersemangat
belajar bahasa inggris.
2) Metode belajar yang salah
Metode belajar bahasa inggris juga harus kalian perhatikan jika tidak kalian akan
mendapatkan kesulitan dalam belajar bahasa inggris. Seperti yang kalian ketahui
tipe pembelajaran seseorang itu berbeda-beda, Jadi usahakan cari metode yang
membuat kalian nyaman dan cepat dimengerti ketika kalian belajar bahasa
inggris.
Banyak metode belajar bahasa inggris yang menyenangkan, seperti halnya :
 Mendengarkan lagu bahasa inggris sambil mengartikan lirik demi lirik
dari lagu tersebut.
 Membaca buku atau novel bahkan komik yang kalian gemari.

8
 Menonton film yang menggunakan bahasa inggris tanpa subtitle.
3) Sulit menghafal kosakata bahasa inggris
Karena terlalu banyak kosakata bahasa inggris, kalian mungkin mendapat
kesulitan dalam hal tersebut. Seperti yang di ketahui bahasa inggris merupakan
bahasa yang memiliki kosakata yang lumayan banyak dan peningkatan kosakata
baru setiap harinya juga lumayan.
Tips belajar Vocabulary dengan cepat :
 Buat daftar vocabulary dan tempel disetiap dinding rumah kalian
 Belajar dengan bersama dengan teman-teman yang sudah mahir belajar
bahasa inggris
 Manfaatkan internet untuk mencari vocabulary beserta terjemahannya
 Ambil program kursus bahasa inggris
4) Tidak mempunyai teman belajar
Jika hal ini terjadi pada kalian, ada metode lain yang bisa jadi solusi. Contohnya
kalian bisa belajar sendiri dan praktikan apa yang sudah kalian dapat di depan
cermin. Terdengar gila sih, namun efeknya bagus untuk melatih kelancaran dan
percaya diri yang kalian miliki.
5) Terbatasnya Waktu Untuk Belajar
Di sekolah, waktu dihabiskan sejak pagi hari hingga sore hari, dan pelajaran
bahasa Inggris yang diterapkan disekolah pun masih banyak menggunakan
metode belajar tradisional, yang tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengasah pemahamannya dan pengajar hanya melakukan penilaian secara
keseluruhan kelas tanpa adanya feedback yang personal. Salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah dengan mengikuti kursus ataupun institusi yang membantu
mengembangkan kemampuan mu tanpa memberikan beban tambahan dalam
belajar.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Karakteristik umum pada dasarnya adalah menggambarkan tentang kondisi peserta didik
seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. Karakteristik siswa merujuk kepada ciri khusus
yang dimiliki oleh siswa, dimana ciri-ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan belajar. Karakteristik siswa merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh
masing-masing siswa baik sebagai individu atau kelompok sebagai pertimbangan guru dalam
proses pengorganisasian pembelajaran
Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan
menguasai perbendaharaan kata (vocabulary). Saat ini siswa sekolah dasar diarahkan
memiliki keterampilan dalam membaca menulis,menyimak dan berbicara dengan bahasa
Inggris, namun banyak sekali siswa yang kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Inggris, hal
ini dapat dimengerti karena dalam Bahasa Inggris antara tulisan dengan pengucapan yang
sangat berbeda. Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan
materi menggunakan prosedur yang tepat, diantaranya metode yang tepat, alat peraga yang
sesuai, bahasa pengantar yang menarik, sehingga motivasi dan minat anak akan bangkit.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan

10
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, Iswah (2008). ”Memahami Pola Perkembangan Bahasa Anak Dalam Konteks
Pendidikan”. Vol 3(1) : 107-120 (Diakses pada tanggal 16 Oktober 2020)

Mardison, Safri (2016). “Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar/Madrasah


Ibtidaiyah (SD/MI)”. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad. Vol 4(2) : 635-643 (Diakses tanggal 16
Oktober 2020)

Marisa, Riandi. “Permasalahan Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Anak”. FKIP


Universitas Almuslim. (Diakses tanggal 16 0ktober 2020)

Ameliasari, Vina (2019). “Karakteristik Peserta Didik Di Sekolah Dasar”. Kompasiana Beyond
Blogging. (Diakses tanggal 16 0ktober 2020)
(https://www.kompasiana.com/vinaameliasari8163/5dc97b26097f360a56651102/karakteristik-
peserta-didik-di-sekolah-dasar)

Mr. Einsten (2016). “Kesulitan Dalam Belajar Bahasa Inggris”. KampungInggrisme.com


(Diakses tanggal 17 Oktober 2020) (https://kampunginggrisme.com/kesulitan-dalam-belajar-
bahasa-inggris/)

11

Anda mungkin juga menyukai