Anda di halaman 1dari 3

Notulen FGD HARI AKSI

ARUTALA WIRADHARMA
Sarah Azzahra Santoso

Persoalan:

Konflik antara rukun tani pakel dan perhutani muncul karena perbedaan perspektif terkait penggunaan
lahan dan kawasan untuk sumber daya alam di kawasan tersebut.
Rukun tani pakel merasa dirugikan karena perhutani melakukan penebangan hutan yang akan merusak
ekosistem alam yang telah mereka garap. Namun menurut perhutani, mereka telah melakukan tanggung
jawabnya untuk menjaga kelestarian hutan.

Faktor:

- Kurangnya korelasi antara rukun tani pakel dan perhutani.


- Perhutani langsung mengambil alih tanah dan kawasan tersebut secara paksa tanpa melakukan izin dan
komunikasi terlebih dahulu bersama rukun tani pakel.
- Perhutani melakukan penambahan lahan dengan membakar kawasan tani pakel.
- Kawasan tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi pada daerah tani pakel yang sangat penting bagi
para petani sebagai mata pencaharian dan dapat menjadi keberlangsungan hidup. Konflik ini terjadi
karena petani merasa terancam dengan adanya pengalihan lahan.
- PT Bumi Sari mengambil dan mengelola sepihak lahan perkebunan sehingga masyarakat takut dan tidak
percaya pada pengelola tanah pasca hal ini terjadi.

Potensi Solusi:

- Pemerintah harus mengutamakan kesejahteraan rakyat terlebih dahulu yaitu memberikan kebijakan
dengan aware dan adil dengan warga setempat khususnya rukun tani pakel terkait lahan. Hal ini sejalan
dengan landasan negara kita, berdasarkan ideologi Pancasila khususnya sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang
adil dan beradab.
- Pemerintah dan masyarakat harus berkoordinasi untuk membagi antara lahan konservasi dan lahan
pertanian.
- Mengajak kerjasama antara perhutani dan tani pakel. Perhutani yang memiliki wewenang dan kekuasaan
lahan dapat berkolaborasi bersama tani pakel yang memiliki sumber daya manusia yang banyak. Dengan
adanya kerjasama kedua belah pihak, tentunya mereka dapat menuangkan inovasi dan merealisasikannya
dengan merencanakan dan melaksanakan sustainablity program atau program keberlanjutan untuk
memajukan ekonomi dan sumber daya alam di kawasan tersebut.
- Perhutani memberikan lahan kepada tani pakel dengan syarat lahan itu sepenuhnya digunakan oleh hasil
pertanian dengan tidak merusak kawasan tersebut. Hal ini tentunya dapat memajukan ekonomi negara.
- Adanya solusi yang realistis dengan menempuh jalur hukum dengan mengeluarkan bukti untuk
meyakinkan hal kepemilikan tanah dan dibuktikan dengan data dan fakta agar diketahui secara jelas dan
pasti siapa yang berhak atas kepemilikan tanah tersebut.

- Pemerintah harus lebih merangkul lagi tani pakel. Sebagai pemerintah harus memberikan arahan kepada
tani pakel dan memikirkan win win solution dengan tidak merugikan satu pihak dengan yang lainnya.
- Pemerintah harus responsif dengan memberikan kepercayaan, terbuka dan transparan kepada
masyarakat untuk menghindari terjadinya misskomunikasi. Sebagai mahasiswa, kita dapat mengambil
peran dengan berhak memberikan kritik dan saran.
- Menyampaikan dan menyebarkan informasi terkait konflik ini untuk kemudian akan dibantu dicarikan
solusi bersama dengan organisasi FAO (Food and Agriculture Organization).
- Membuat pernyataan tertulis antara kedua belah pihak. Petani pakel dapat membuktikan bahwa lahan
tersebut tak hanya mereka kelola, tetapi turut memajukan tujuan kedua belah agar sama sama
menguntungkan.
- Mengharapkan bantuan pihak ketiga, contohnya publik figur ikut menyuarakan konflik ini di sosial
media yang dapat menjadi power publikasi saat ini.

Kesimpulan :

Membuktikan bahwa pemerintah yang saat ini bukan pemerintah yang otoriter. Pemerintah dapat
bekerjasama dengan mengayomi bersama tani pakel dengan baik dan tidak dengan membakar lahan dan
merusak ekosistem. Dengan adanya koordinasi tersebut, maka kesejahteraan masyarakat akan terjadi dan
konflik antara pemerintah dan petani pakel dapat terselesaikan. Hal ini juga dapat didukung oleh
organisasi internasional FAO untuk menjawab solusi atas konflik ini.

Anda mungkin juga menyukai