Berikan contoh tiga permasalahan sosial yg dihadapi oleh masyarakat yg tinggal di sekitar hutan terkait dengan pengelolaan hutan, dan bagaimana strategi penyeselaian permasalahan tersebut.
* JAWABAN *
1. KONFLIK PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG
BULUSARAUNG PROVINSI SULAWESI SELATAN Perubahan fungsi sebagian kawasan hutan di Kabupaten Maros menjadi kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) membawa dampak tersendiri bagi aktivitas masyarakat sekitar kawasan yang dapat memicu terjadinya konflik antara pemerintah dengan masyarakat. KONFLIK YANG TERJADI : Konflik yang terjadi yaitu, antara pemerintah dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan TN Babul terkait dengan tata batas kawasan dan pemanfaatan sumberdaya alam hutan (SDAH) yang terdapat di dalamnya. Konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan persepsi dan pemberian informasi yang kurang benar dan lengkap terkait tata batas kawasan hutan dan pemanfaatan SDAH, belum efektifnya kegiatan sosialisasi kebijakan taman nasional, serta rendahnya tingkat pendapatan masyarakat sekitar kawasan TN Babul. UPAYA PENYELESAIAN : Yang dapat dilakukan dalam mengatasi dan mencegah terjadinya konflik yang lebih luas adalah dengan melakukan komunikasi dan dialog dengan masyarakat, melakukan sosialisasi kebijakan Taman Nasional dan mendetailkan kegiatan-kegiatan pada setiap zona TN Babul dengan tetap memperhatikan kondisi dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat 2. KONFLIK ANTARA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN, MASYARAKAT ADAT, DAN PERUSAHAAN PENGUSAHAAN HUTAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KONFLIK YANG TERJADI : 1. Masalah tata batas yang tidak jelas antar dua belah pihak. 2. Pelanggaran adat oleh pengusaha hutan. 3. Ketidakadilan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan persoalan. 4. Hancurnya penyokong kehidupan masyarakat adat dan masyarakat sekitar hutan karena semakin rusak dan sempitnya hutan. 5. Tak ada kontribusi positif pengelolaan hutan selama ini terhadap masyarakat adat dan masyarakat sekitar hutan. 6. Perusahaan tidak melibatkan masyarakat adat dan atau masyarakat sekitar hutan dalam pengusahaan hutan UPAYA PENYELESAIAN : Salah satu alternatif pemecahan masalah / upaya penyelesaian permsalahan tersebut yaitu mempertemukan tiga stakeholders yaitu pemerintah daerah, masyarakat sekitar hutan, dan perusahaan untuk menelusuri kembali sumber-sumber konflik tersebut. Ketiga stakeholders harus pada posisi seimbang sebagai tiga komponen yang saling menguntungkan. Apabila keharmonisan antar ketiga komponen dan keadilan tetap terjaga, maka konflik-konflik baru tak akan terjadi. Pertemuan itu sangat perlu dilakukan untuk membuat kesepakatan sebelum terjadi konflik baru atau telah terjadi konflik, negosiasi, konsultasi, konsiliasi, dan membicarakan ganti rugi bagi pihak yang jadi korban antar tiga stakeholder tersebut. Apabila masalah itu tak bisa juga diselesaikan dengan hukum di luar ruangan lebih baik menggunakan hukum lingkungan yang telah diatur oleh UU Pengelolaan Lingkungan no 23 tahun 1997.
3. KONFLIK PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN HUTAN PADA WILAYAH
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL BANJAR ,DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN KONFLIK YANG TERJADI : Tentang Perbedaan persepsi mengenai batas di dalam kawasan hutan yang didukung dengan ketidakjelasan tata batasnya. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik dalam penggunaan kawasan hutan di wilayah KPHP Model Banjar pada Kecamatan Sungai Pinang adalah : a) Perbedaan persepsi mengenai batas kawasan hutan b) Unit manajemen HTI dalam kawasan tidak aktif c) Kurangnya sinergitas antar instansi terkait d) Perbedaan persepsi mengenai kawasan hutan UPAYA PENYELESAIAN : Perlu kejelasan dan percepatan penyelesaian tata batas kawasan hutan dengan pemasangan patok-patok permanen, baik untuk batas fungsi maupun batas luar kawasan hutan, dengan didukung kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kegiatan pemantapan kawasan hutan yang dilakukan. Kemudian didukung fasilitasi usulan pelepasan kawasan hutan untuk pemukiman masyarakat (khususnya yang sudah memiliki legalitas tanah) beserta sarana prasaranya melalui mekanisme enclave.