Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN

PRATIWI PUTRI WULANDARY


193030404109
KELAS C

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya lah, penulis
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Inventarisasi Sumber Daya Hutan. Makalah ini
mencakup Inventarisasi Sumber Daya Hutan Tingkat Nasional sehingga dibuat agar lebih
mengerti serta memahami apa saja hal-hal yang terkandung di dalamnya . Tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Bismart Ferry Ibie, M.Si. atas bimbingan dan
materi yang disampaikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik. Semoga makalah tentang
Inventarisasi Sumber Daya Hutan tingkat Nasional dan penggunaan software
SPSS/Minitab/SAS ini bermanfaat serta dapat dipahami sehingga menambah pengetahuan
khususnya bagi pembaca. Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palangka Raya, Desember 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hutan sebagai salah satu sumberdaya alam merupakan kekayaan Negara yang
harus dikelola secara bijaksana guna kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu pengelolaan hutan harus dilaksanakan secara baik melalui
perencanaan yang cermat, rasional dan terarah. Pengelolaan hutan yang baik
membutuhkan adanya data dan informasi yang memadai (handal, akurat, dibutuhkan,
standar, tidak berbias dan dapat diakses). Untuk keperluaan data informasi tersebut
maka diperlukan suatu kegiatan inventarisasi hutan. Inventarisasi hutan adalah sebuah
proses untuk memperoleh informasi tentang kualitas dan kuantitas sumber daya hutan.
Kegiatan inventarisasi menjadi dasar dalam perencanaan dan kebijakan dalam pengelolaan
hutan. Kegiatan inventarisasi tegakan merupakan salah satu tahapan awal yangsangat
penting dalam perencanaan dan pengelolahan hutan yang ditujukan untukmen-dapatkan
data yang akurat dan berkualitas dengan faktor pembatas sepertisumber-daya manusia,
biaya dan waktu yang digunakan.
Kegiatan inventarisasi hutan, keadaan tegakan, komposisi serta penyebaran jenis
pohonmemegang pe-ranan yang sangat penting dalam menentukan tindakan-
tindakansilvikultur yang akan diterapkan. Ketelitian data yang diperoleh dari kegiatan
inventarisasi potensi tegakan tersebut merupakan kunci dari tercapainya kelestarian
pengusahaan dan kelestarian sumberdaya hutan yang akan dikelola. Inventarisasi hutan
dilaksanakan berdasarkan tingkatannya. Tingkatan tersebut terdiri dari tingkatan nasional,
tingkatan wilayah, tingkatan daerah aliran sungai (DAS), dan tingkat unit pengelolaan.
Pelaksanaan inventarisasi hutan dapat dilakukan dengan cara survei melalui pengindraan
jauh (citra atau inderaja) dan terrestris. Dalam makalah ini dibahas tentang inventarisasi
hutan tingkat nasional. Inventarisasi Hutan Nasional (IHN), atau dalam Bahasa Inggris
disebut dengan National Forest Inventory (NFI).
Makalah ini juga membahas tentang perangkat lunak SPSS/Minitab/SAS dan SeXl-FS.
SPSS singkatan dari Statistical Package for the Social Software. Pertama kali dirilis pada
tahun 1968 yang dikembangkan oleh Norman H. Nie dan C. Hadlai Hull. Minitab
dikembangkan di Pennsylvania State University oleh periset Barbara F. Ryan, Thomas A.
Ryan, Jr., dan Brian L. Joiner pada tahun 1972. SAS adalah singkatan dari Statistical
Analysis System yang disediakan oleh SAS Institute Inc. SAS pertama kali dikembangkan
oleh Anthony J. Barr pada tahun 1966. SExI-FS adalah model yang mensimulasikan
interaksi antara pohon-pohon. Model ini dikembangkan menggunakan pemograman
dengan pendekatan berorientasi objek

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional ?
2. Apa ciri dari Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional ?
3. Bagaimana penggunaan perangkat lunak SPSS/Minitab/SAS dan SeXL-FS ?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah Inventarisasi Sumber Daya Hutan antara lain :
1. Untuk mengetahui apa saja hal tentang Inventarisasi Sumber Daya Hutan Tingkat
Nasional.
2. Untuk mengerti bagaimana cara penggunaan perangkat lunak SPSS/Minitab/SAS dan
SeXL-FS.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional


Inventarisasi hutan tingkat Nasional diselenggarakan dan dibina oleh menteri
yang diberi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Badan Planologi Kehutanan.
inventarisasi hutan dilaksanakan minimal 1 (satu) kali setiap 5 (lima) tahun dan
dijadikan acuan untuk pelaksanaan inventarisasi tingkat yang lebih rendah, seperti
tingkat wilayah, DAS, dan unit pengelolaan. Objek dari inventarisasi hutan adalah
kawasan hutan atau hutan negara dan hutan hak. Hasil dari inventarisasi hutan memuat:
informasi deskriptif, data numerik, dan peta skala minimal 1:1.000.000. National Forest
Inventory (NFI) atau Inventarisasi Hutan Nasional (IHN) adalah program nasional yang
digagas oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 1989 (dilaksanakan Direktorat
Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Hutan/INTAG) melalui Proyek NFI dengan
bantuan FAO dan Bank Dunia. Sejak dimulainya proyek i ni, telah dibangun s ekitar
2.735 Klaster yang dibuat secara sistematis dengan jarak 20 km x 20 km di seluruh
wilayah hutan Indonesia. Setiap klaster terdiri dari 72 plot contoh sementara
(Temporary Sample Plot - TSP) dan 1 plot contoh permanen (Permanent Sample Plot
- PSP) seluas 1 ha. Pengukuran pertama dilakukan pada periode 1990 – 1996 dan
hasilnya dilaporkan pada tahun 1996dalam Statistik Sumber Daya Hutan Indonesia.
Ciri-ciri dari Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional antara lain:
a) Mencakup areal hutan di seluruh Indonesia
b) Diselenggarakan oleh menteri kehutanan
c) Dilaksanakan minimal 1 kali dalam 5 tahun
d) Dilakukan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh seperti potret udara,
citra satelit dan radar, serta secra terestris dengan intensitas sampling minimal
0,0025 %
e) Digunakan untuk menyusun rencana kehutanan tingkat nasional
Hasil inventarisasi hutan nasional dimaksud adalah hasil inventarisasi hutan
dalam periode 5 (lima) tahun terakhir. Tingkat nasional mempunyai cakupan areal
hutan di seluruh Indonesia. Inventarisasi hutan tingkat nasional menjadi acuan
pelaksanaan inventarisasi tingkat yang lebih rendah. Hasil Data dan Informasi
Inventarisasi Hutan cakupan wilayah nasional antara lain:
a) Keadaan status dan fungsi kawasan hutan.
b) Kondisi fisik kawasan hutan antara lain topografi, tanah, dan iklim.
c) Informasi DAS dan Sub DAS.
d) Keadaan penutupan lahan.
e) Potensi sumberdaya hutan kayu berupa pohon dan tingkat permudaannya meliputi
jenis dan pengelompokan kayu (seperti jenis niagawi, kelas diameter dan lain-lain),
volume pohon/massa tegakan, jumlah batang, penyebaran, status kelangkaan dan
populasi
f) Potensi sumberdaya hutan tumbuhan non kayu meliputi jenis dan pengelompokan
jenis, volume/berat, jumlah batang/rumpun, penyebaran, status kelangkaan, populasi
dan nilai ekonomis tumbuhan non kayu. Potensi satwa liar meliputi jenis/sub jenis,
pengelompokan jenis antara laiberdasarkan perlindungan jenis satwa liar,
penyebaran, status kelangkaan dan populasi baik in situ maupun eks situ.
h) Kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar kawasan hutan.
i) Peta hasil kegiatan minimal skala 1 : 500.000.

B. Minitab
Minitab yaitu program komputer yang dirancang untuk melakukan pengolahan
statistik. Minitab menggabungkan kemudahan penggunaan layaknya Microsoft Excel
dengan kemampuannya melakukan analisis statistik yang kompleks. Minitab
dikembangkan di Pennsylvania State University oleh periset Barbara F. Ryan, Thomas
A. Ryan, Jr., dan Brian L. Joiner pada tahun 1972. Minitab didistribusikan oleh Minitab
Inc, sebuah perusahaan swasta yang bermarkas di State College, Pensylvania dengan
kantor cabang Coventry,Inggris (Minitab Ltd) Paris, Perancis (Minitab SARL) dan
Sydney, Australia (Minitab Pty.). Minitab seringkali digunakan dalam perusahaan
industri sebagai implementasi Six Sigma – TQM, CMMIserta metode perbaikan proses
yang berbasis statistik lainnya dikenal dengan Design of Experiment (DOE). Minitab
Inc, juga membuat perangkat lunak sebagai pelengkap Minitab 16, Quality Trainer
danQuality Companion 3. Berikut merupakan langkah mengolah data menggunakan
minitab yaitu Pilih Stat => ANOVA => Test for Equal Variances, masukkan variabel
Nilai ke dalam kotak Response:, masukkan variabel Kelas ke dalam kotak Factors.
Kemudian pilih Storage, sehingga muncul tampilan Test for Equal Variances. Pada
tampilan Test for Equal Variances – Storage, pilih Variances. Kemudian pilih OK dan
OK. Nilai statistik uji Levene dari hasil yang diperoleh berdasarkan SPSS dan Minitab
berbeda. Kelebihan software dari minitab yaitu analisis statistik dalam bidang Teknik
serta gambar atau grafik lebih menarik daripada SAS.

C. SPSS
Program statistika satu ini, sering digunakan pada perkuliahan atau pun di
beberapa perusahaan besar. SPSS singkatan dari Statistical Package for the Social
Software. Pertama kali dirilis pada tahun 1968 yang dikembangkan oleh Norman H.
Nie dan C. Hadlai Hull. SPSS pertama kalo muncul dengan versi PC dengan nama
SPSS/PC+ (versi DOS). Setelah mulai populernya sistem WINDOWS maka SPSS
berkembang mulai dari versi 6.0 hingga sekarang. SPSS pada awalnya dibuat untuk
keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu sosial (sesuai dengan singkatan
dari SPSS itu sendiri). SPSS pada tanggal 28 Juli 2009 disebut sebagai PASW
(Predictive Analytics SoftWare), karena perusahaan ini telah dibeli oleh perusahaan
IBM dengan harga US$ 1,2 milyar. Dan pada Januari 2010 menjadi SPSS : Sebuah
Perusahaan IBM”, dan menjadi nama IBM SPSS yang sepenuhnya diintegrasikan ke
dalam IBM Corporation dan merupakan salah satu merk dibawah IBM Software Group
Portofolio Bisnis Analytics bersama dengan IBM Cognos.Misalkan diberikan data
mengenai nilai ujian matematika kelas 1,2, dan 3 SMA. Dengan menyatakan nilai ujian
matematika siswa kelas 1 SMA, 𝑌 menyatakan nilai ujian matematika siswa kelas 2
SMA, dan 𝑍 menyatakan nilai ujian siswa kelas 3 SMA. Berikut akan digunakan uji
Levene dalam SPSS untuk menguji apakah 𝑋, 𝑌, dan 𝑍 memiliki varians populasi yang
sama pada tingkat signifikansi 5%.
Kelebihan dari SPSS yaitu dapat mengolah data statistic dalam bidang-bidang
social. Dengan kata lain, akan di uji asumsi bahwa sampel-sampel ditarik dari populasi-
populasi yang memiliki varians yang sama. Cara pengolahan data menggunakan SPSS
sebagai berikut yaitu pilih Analyze => Compare Means => One-Way ANOVA,
sehingga muncul kotak dialog One-Way ANOVA. Masukan variabel nilai pada kotak
Dependent List dan variabel kelompok pada kotak Factor. Kemudian pilih Options,
sehingga muncul kotak dialog One-Way ANOVA. Pilih Homogeneity of Variance Test
dan Continue. Selanjutnya pilih OK. Hasil SPSS akan tersaji. Pengambilan keputusan
terhadap hipotesis juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas (p-
value) dari uji Levene terhadap tingkat signifikansi 𝛼 (significance level). Berikut
aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan pendekatan nilai
probabilitas.
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 ≥ 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖,𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝐻1 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘.
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 < 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖,𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝐻1 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎.

D. SAS
SAS adalah singkatan dari Statistical Analysis System yang disediakan oleh
SAS Institute Inc. SAS pertama kali dikembangkan oleh Anthony J. Barr pada tahun
1966. Seorang mahasiswa lulusan dari North Carolina State University lulus 1962-
1964. SAS menggunakan bahasa pemograman, dan memungkinkan programmer
melakukan entri data, analisis statistik, peramalan untuk mendukung keputusan riset
operasi, peningkatan kualitas pengembangan aplikasi data dan lain sebagainya.
Kelebihan SAS yaitu dapat menganalisis statistik dalam bidang teknik dan social.
Program dalam SAS dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu data step untuk membuat,
membaca atau pun memanipulasi data, dan proc step (procedure step) digunakan untuk
menganalisa, meringkas atau pun membuat tabulasi dari sebuah data. SAS dibangun
sejak versi 6.0 hingga versi 9.2. Adapun analisa yang dapat dilakukan dengan
menggunakan SAS adalah :
1. Base SAS – Basic Procedure and Data Management
2. SAS/STAT – Statistical Analysis
3. SAS/GRAPH – Graphic and presentation
4. SAS/OR – Operation research
5. SAS/ETS – Econometric and Time Series
6. SAS/IML – Interactive matrix language
7. SAS/AF – Aplication facility
8. SAS/QC – Quality control
9. SAS/INSIGHT – Data mining
10. SAS/PH – Clinical trial analysis
11. Enterprise Miner – Data mining

E. SeXL-FS
SeXI-FS adalah model yang mensimulasikan interaksi antara pohon-
pohon. Model ini dikembangkan menggunakan pemograman dengan pendekatan
berorientasi objek (Harja dan Vincent, 2008). Pada perangkat lunak terdapat
visualisasi 3D dan antarmuka pengguna grafis interaktif yang memungkinkan
pengguna untuk mengeksplorasi sepenuhnya berbagai skenario manajemen. Desain
berbasis objek pada pemodelan ini memungkinkan pengguna untuk melakukan
pendekatan pengelolaan pada masing-masing individu spesies, dimana
pengguna dapat mensimulasikan penanaman, interplantingdan penebangan selektif.
SeXL-FS adalah sebuah aplikasi (SExl-FS = Spatially Explicit Individual-based Forest
Simulator) untuk menggambarkan (visualisasi) profil tegakan yang dapat
diproyeksikan secara vertical dan horizontal. Pengumpulan data tegakan dapat
dilakukan pada plot permanen. Tidak menutup kemungkinan aplikasi ini nantinya dapat
dipergunakan dalam pengamatan dan analisa vegetasi teman-teman didalam blok
pengelolaan resort masing-masing. Banyak sekali hal-hal (manfaat) yang bisa diambil
dari aplikasi ini, salah satunya gambaran tegakan dengan berbagai jenis pohon. Aplikasi
ini hanya dapat membaca data dalam format.txt, apabila data diolah diprogram excel,
tinggal save as saja menjadi .txt. Dalam software ini dapat memasukkan data topografi
yang diperoleh dari data pengukuran lapangan pada setiap jenis tegakan, memasukkan
data posisi pohon dan attribute di dalamnya, dapat melihat visualisasi secara vertical
dengan ukuran tajuk dan masing-masing warna dari tiap jenis pohon serta dapat
menampilkan 3D termasuk profil topografi. Untuk menyusun modul produktifitas
dalam model SExI-FS, diperlukan informasi mengenai hubungan antara hasil pohon
(baik berupa buah maupun kayu) dengan ukuran individu pohon. Dalam studi ini
kami menggunakan komoditas Durian (Durio zibethinus) di Jambi, Sumatera untuk
mengkalibrasi model. Berikut adalah tahapan yang kami lakukan untuk mendapatkan
informasi ini:
1.Melakukan survey di tingkat petani untuk mendapatkan informasi dari petani
mengenai produksi dari setiap pohon yang dimilikinya.
2.Padasetiap pohon tersebut dilakukan pengukuran berupa: diameter batang pohon,
kondisi naungan oleh pohon di sekitarnya (Crown Posisi Indeks: CP) dan kondisi
tajuknya (Crown Form Indeks: CF). Penjelasan CP dan CF.
3.Menyusun model statistik antara ukuran individu pohon dan hasil produksi
buah menggunakan Metode Generalized Linear Model.dengan menggunakan
perangkat lunak statistika.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Inventarisasi hutan tingkat Nasional adalah inventarisasi yang diselenggarakan dan
dibina oleh menteri yang diberi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Badan Planologi
Kehutanan.
2. Ciri-ciri dari Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional antara lain yaitu mencakup areal
hutan di seluruh Indonesia, diselenggarakan oleh menteri kehutanan, dilaksanakan
minimal 1 kali dalam 5 tahun dan dilakukan dengan menggunakan teknologi
penginderaan jauh seperti potret udara, citra satelit dan radar, serta secra terestris
dengan intensitas sampling.
3. SPSS/Minitab/SAS dan SEXL-FS merupakan perangkat lunak atau software yang
digunakan untuk mengolah data dan memiliki kelebihan masing-masing.

B. Saran
Saran dalam pembuatan makalah adalah sebaiknya penulisan kata dan aturan tanda baca
dapat disesuaikan dengan aturan PUEBI dan susunan pada bab pembahasan dapat
diurutkan dengan baik. Saat mengolah data sebaiknya harus dilakukan dengan teliti agar
hasil yang di dapatkan tidak terdapat selisih.
DAFTAR PUSTAKA

Husch, B. 1987. Perencanaan Inventarisasi Hutan. University Indonesia Press. Jakarta.


Madyana. 1989. Ilmu Ukur Kayu. IPB Press. Jakarta.
Malamassam, D. 2009. Inventarisasi Hutan. Modul Pembelajaran Program Studi
Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Simon, H. 1988. Pengantar Ilmu Kehutanan. Bagian Penerbitan Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Iriawan, Nur., Ph.D., dan Astuti, Septin Pji., S.Si., MT. 2006. Mengolah Data Statistik dengan
Mudah Menggunakan Minitab 14. Edisi 1. Andi Offset : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai