Disusun Oleh:
Adhe Sri Widya Ningsih 12120222471
Kelas C
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah segala puji bagi Allah SWT. karena atas limpahan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul “Sistem Kekerabatan Orang Melayu” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas terstruktur mata kuliah Islam dan tamaddun
Melayu. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu
menambah wawasan kita mengenai sistem kekerabatan orang melayu dengan
tamaddun Melayu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..........................................................................................................8
B. Saran .................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah asal mula dan perkembangan keluarga dalam masyarakat telah lama menjadi
perhatian para ahli ilimu- ilmu sosial, yang dalam upaya itu telah mencari bahan
perbandingannya dalam kawanan- kawanan hewan yang hidup berkelompok. Dengan
menganalisis hubungan anak terhadap ayahnya dengan membandingkan hubungan yang
ada dalam keluarga.
Sistem keluarga atau kekerabatan adalah hukum adat yang bentuknya tidak tertulis
dan di dalamnya terdapat kata sapaan ini menjadi pendekat diantaranya. Dalam sistem
kekerabatan Melayuini tentu saja memiliki makna atau nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dan adapula kekurangan dan kelebihan nyadalam menjalaninya. Penulisan ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem kekerabatan orang melayu mulai dari
konsep sistem kekerabatan orang melayu kemudian tentang panggilan- panggilan umum
dalam kekerabatan orang melayu, selanjutnya mengenai nilai-nilai yang terkandung
dalam kekerabatan orang melayu.
Dari penelitian para ahli terungkap bahwa masyarakat dengan sisitem kekerabatan
berdasarkan matrilineal tidak hanya ada pada masyarakat- masyarakat dengan tingkat
perkembangan kebudayaan yang sangat rendah, tetapi juga ada apada banyak kebudayaan
yang berasal dari berbagai tingkat perkembangan. Sistem kekerabatan merupakan bagian
yang sangat penting dalam struktur sosial. Setiap suku di indonesia memilki sistem
1
kekerabatan yang berbeda- beda. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari
beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota
kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek,
nenek dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuaraikan diatas, maka permasalahan yang
akan dibahas ialah:
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang yang telah disebutkan, maka makalah ini bertujuan
untuk:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kekerabatan atau sanak saudara adalah unut-unit sosial yang terdiri dari beberapa
keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Sistem kekerabatan
pada masyarakat melayu di kalimatan barat pada umumnya menganut sistem bilinal atau
bilateral yaitu mengambil garis keturunan dari ayah dan ibu. Anak dapat perhatian dan
pelaku yang sama dari orang tua maupun dari sanak keluarga dari ayah dan ibu. Tetapi
dalam pembagian warisan anak laki-laki memperoleh bagian yang lebih banyak dari anak
Perempuan.
Sistem keluarga atau kekerabatan adalah hukum adat yang bentuknya tidak tertulis
dan di dalamnya terdapat pengaturan mengenai hubungan hukum atau kekerabatan yang
terdapat diantara individu dengan individu yang lainya, apakah hubungan ayah dan anak,
ibu dan anak, kakek dan cucu, dan sebagainya.
Hubungan keluarga atau kekerabatan merupakan yang sangat penting dalam hal :1
1
Bushar Muhammad, Pokok-Pokok Hukum Adat, Pmdnya Paramita, Jakarta, 2009, hal 5
3
B. Panggilan-panggilan umum dalam kekerabatan orang melayu
Atan, awing, ajak, amad: sebutan untuk anak atau orang lelaki secara umum.
Siti, lela, laila, nong, nur: sebutan untuk anak perempuan melayu secara umum.
Wak: orang yang telah terbiasa dipanggil oleh ponakan yang berarti pamanatau Om /
tante/ bibi, sehingga menjadi wak atan, wak amad, wak siti, wak lela, dan lainya.
Mak : panggilan bagi Perempuan melayu yang telah berumur misalnya menjadi
kebiasaan mak ucu, mak uteh, mak ude, mak njang, dan sebagainya.
Cik : berasal dari gelar kebangsawanan bagi keturunan cina tetapi telah
dipergunakan luas diberbagai suku lain, sehingga orang melayupun ada juga yang
dipanggil misalnya Cik awing ataupun Cik siti.
Long : panggilan terhadap anak sulung.
Ngah : panggilan terhadap anak tengah , baik yang kedua ataupun yang lain tetapi
bukan panggilan anak yang paling kecil.
Ude : menjadi kebiasaan panggilan terhadap anak yang paling muda ataupun nomor
kedua muda.
Ucu : menjadi kebiasaan panggilan anak yang paling kecil atau bungsu.
2
Effendy,O.U.ilmu komunikasi ;Teori dan praktek,Bandung:Rosda,2003
3
Arso H.M. Kemampuan Memahami PenggunaanKata Sapaan dalam Wacana Bahasa Indonesia
LisanSiswa Kelas VIIG SMPN 1 Jember. Jember:Universitas Negeri Jember,2010
4
https://www.scribd.com/document/591867108/Makalah-Sistem-Kekerabatan-Dan-Tamadun-Melayu
4
Uteh : orang yang berkulit putih.
Itam : orang yang berkulit hitam.
Njang atau anjang : oaring yang tinggi.
Iting : orang yang berambut kriting.
Yek : umumnya digunakan sebutan diawal nama panggilan kebiasaan bagi kalangan
bugis melayu sehingga misalnya panggilan menjadi Yek long, Yek ucu, Yek ngah,
dan sebagainya,
Dari berbagai banyak panggilan yang beragam karena menurut orang melayu adalah:
1. Sebagai penghormatan.
2. Jujur dari panggilan mereka.
3. Mudah untuk dihafal.
4. Tanda kasih sayang keluarga.
5. Sebagai lambing tradisi.
6. Pembeda antara sanak saudara
Ada beberapa kelebikan dari sistem kekerabatan orang melayu diantaranya adalah : 5
1. Kuatnya hubungan jauh dekat antara keluarga.
2. Tetap terjaganya silaturrahmi.
3. Terjaganya nilai kekerabatan.
4. Terjaganya nilai budaya.
5. erjaganya nilai keturunan
Ada beberapa kekurangan atau kelemahan sistem kekerabatan orang melayu
diantaranya adalah :6
1. Hanya tetkumpul satu kekerabatan saja.
2. Tidak berkembang.
3. Kurangnya pariasi suku dalam keluarga.
4. Kurangnya pariasi adat istiadat.
5. Kerukunan hanya terjaga dalam satu kelompok saja.
6. Timbulnya panatisme suku keluarga.
5
https://saparrudinn.blogspot.com/2014/02/sistem-kekerabatan-dalam-tamadun-melayu.html?m=1
6
Mulyadi, Perkuliaha Islam Dan Tamadun Melayu (Tembilahan : STAI Auliaurrasyidin 2011)
5
D. Nilai-nilai system kekerabatan orang melayu
Sistem kekerabatan orang melayu mengandung nilai- nilai luhur dalam kehidupan,
diantaranya :7
1. Pembagiaan peran. Nilai ini tercemin dari sistem kekerabatan yang dibagi
dalam bagian-bagian tertentu. Secara sosial, pembagiaan ini ditunjukkan untuk
membagi peran masing- masing, baik dikeluarga maupun masyarakat.
Pembagian peran ini sangat penting karena setiap manusia tentu saja saling
membutuhkan dan harus saling membantu.
2. Harmoni masyarakat. Sistem ini secara sosial juga bernilai kepada harmonisasi
masyarakat. Dengan ini tentunya kehidupan sosial akan berjalan dengan baik
jika masing- masing menjalankan peranya dan tidak melanggar aturan.setiap
orang memang memiliki perannya masing-masing yang secara mau tidak mau
ia harus melakukannya dikarenakan ini merupakan hukum adat.
3. Melestarikan tradisi. Pelaksanaan sistem ini dalam kehidupan keluarga
maupun sosial menjadi bukti tindak orang melayu dalam melestarikan
tradisi.tradisi yang dilakukan secara turun menurun dapat menjadi suatu ciri
khas tersendiri dalam Masyarakat tersebut.
4. Menjadi menghargai sesama melalui sistem ini, orang melayu satu keluarga
telah diberi porsi masing- masing. Hal itu akan berefek pada sikap saling
menghormati antar sesame anggota keluarga. Karena diadakannya sistem
kekerabatan ini Masyarakat melayu akan saling menghargai sesamanya
sehingga tidak ada lagi orang yang berbuat semena-mena terhadap anggota
keluarganya apalagi sampai mentelantarkan anggota keluarganya sendiri.
5. Menjaga adat. Salah satu tugas yang diemban oaring melayu menjadi wali adat.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa salah satu tujuan sistem kekerabatan ini
adalah untuk menjaga adat melayu agar tetap lestari.sehingga terus menerus
diajarkan kepada anak cucu walaupun kemajuan zaman semakin modern kita
tetap harus memakai nilai-nilai yang sudah dijalanin secara turun menurun
tersebut.
7
Soemannan. Anto, hal 102
6
6. Menjaga keturunan. Satu hal penting dari sistem kekerabatan adalah
berlangsungnya keturunan agar bertahan dan bermanfaat bagi sesame. Melalui
sistem ini, keluhuran melayu ingin menjaga nasab setiap orang agar tetap
tersambung baik itu dari nasab ibu maupun nasab ayah.
7. Menjaga persatuan dan kesatuan suku dalam konteks suku, sistem kekerabatan
bernilai untuk menjaga persatuan dan kesatuan suku. Hal ini disebabkan oleh
kesadaran mereka yang diikat oleh satu keluhur dari suku yang sama
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sistem kekerabatan orang melayu terdapat dua konsep yang mana yang
pertama adalah sistem patrinineal atau yang berarti sistem kekerabatan dari nasab
ayah dan yang kedua yaitu matrilineal yang berarti sistem kekerabatan dari nasab ibu.
Hubungan keluarga atau kekerabatan merupakan yang sangat penting dalam hal
Masalah perkawinan dan juga Masalah warisan.
Kekerabatan atau sanak saudara adalah unut-unit sosial yang terdiri dari
beberapa keluarga yang memmiliki hubungan darah atau hubungan
perkawinan.Sistem kekerabatan pada masyarakat melayu di kelimatan barat pada
umumnya menganut sistem bilinal atau bilateral yaitu mengambil garis keturunan dari
ayah dan ibu. Anak dapat perhatian dan pelaku yang sama dari orang tua maupun dari
sanak keluarga dari ayah dan ibu. Tetapi dalam pembagaian warisan, anak laki-laki
memperoleh bagian yang lebih banyak dari anak permpuan.
8
B. Saran
Semoga dengan penjelasan materi yang telah dipaparkan diatas dapat dipahami
oleh pembaca serta dapat memberi manfaat untuk kedepannya. Amin. Saya sebagai
penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun supaya kami
dapat lebih baik kedepannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bushar Muhammad, Pokok-Pokok Hukum Adat, Pmdnya Paramita, Jakarta, 2009, hal 5
Arso H.M. Kemampuan Memahami PenggunaanKata Sapaan dalam Wacana Bahasa Indonesia
LisanSiswa Kelas VIIG SMPN 1 Jember. Jember:Universitas Negeri
Jember,2010
https://www.scribd.com/document/591867108/Makalah-Sistem-Kekerabatan-Dan-Tamadun-
Melayu
https://saparrudinn.blogspot.com/2014/02/sistem-kekerabatan-dalam-tamadun-
melayu.html?m=1
Mulyadi, Perkuliaha Islam Dan Tamadun Melayu (Tembilahan : STAI Auliaurrasyidin 2011)
10