Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Studi Kasus Sistem Kekerabatan dan Pemerintahan di Desa


Sade”

OLEH:
LALU HUSNU YAHYA (D1A021467)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah studi kasus yang berjudul “ “
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah studi kasus ini
adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dosen pada mata kuliah Hukum
Pemerintahan Desa Dan Kelurahan, selain itu makalah studi kasus ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang studi kasus di Indonesia bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen mata kuliah Hukum
Pemerintahan Desa Dan Kelurahan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan Kami. kami menyadari, bahwa makalah yang
Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram , 30 September 2022


DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................................i

Kata Pengantar……………………………………………………………...……………….ii

Daftar isi .................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................................2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian sistem kekerabatan.................................................................................3


B. peran pemerintah desa dalam pengembangan desa wisata sade…………………………4
C. Bagaimana Sistem kekerabatan di desa adat sade..................................................5

Bab III Penutup


A. Kesimpulan................................................................................................................7
B. Saran...........................................................................................................................7

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 8
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa). Masyarakat desa
biasanya saling mengenal antara satu dengan yang lain serta memiliki sikap sosial dan
solidaritas yang tinggi. Sebagian besar masyarakat desa pada umumnya mata
pencahariannya adalah petani, karena wilayah desa merupakan daerah pertanian.

Pemerintahan desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan kepentingan


masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa). Pemerintahan desa
dalam pembagian wilayah administratif Indonesia berada di bawah kecamatan. Desa
dipimpin oleh seorang kepala desa. Penyelenggara pemerintahan desa merupakan sub
sistem dari penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya (Widjaja, 2013). Penyelenggaraan
pemerintahan ini kepala desa bertanggung jawab kepada Badan Permusyawaratan Desa dan
menyampaikan laporan pelaksanaan pemerintahan tersebut kepada Bupati. Keberadaan
desa merupakan cermin utama berhasil tidaknya pemerintahan suatu negara serta
pelaksanaan kehidupan demokrasi di daerah. Hal ini sangat dibutuhkan peran serta
masyarakat desa supaya terwujud kehidupan yang demokrastis. Dalam suatu desa pasti
terdapat suatu kekerabatan, sistem kekerabatan termasuk keturunan dan pernikahan
(melalui hubungan darah atau dengan melalui hubungan status perkawinan). Pengertian
bahwa seseorang dinyatakan sebagai kerabat bila ia memiliki pertalian atau ikatan darah
dengan seseorang lainnya, contoh kongkrit dari hubungan darah ialah kakak-adik
sekandung. Manusia melalui pemikahan umum disebut sebagai "hubungan dekat ketimbang
keturunan (juga disebut konsunguitas), meskipun kedua hal itu bisa tumpang tindih dalam
pemikahan diantara orang yang satu moyang. Hubungan kekerabatan adalah salah satu
prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran
katagori dan silsilah, hubungan kekeluargaan dapat dihadirkan secara nyata (ibu saudara
kakek) atau secara abstrak menurut tingkatan kekerabatan sebuah hubungan dapat
memiliki syarat relatif (misalnya: ayah adalah seorang yang memilki anak).

permasalahan dengan mengatakan bahwa, Kekerabatan adalah hubungan yang berdasarkan


pada hubungan antara seorang ayah dan anak serta seorang ibu dan anak. Kita menganggap
hubungan kekerabatan yang di dasarkan pada darah sebagai suatu hal yang alamiah dan
abadi, dalam hal ini menyebabkan timbulnya kewajiban solidaritas (apa yang di sebut Fortes
sebagai "aksioma persahabatan"). Hubungan ini berbeda dengan hubungan karena ikutan
perkawinan yaitu ketergantungan dan hubungan atas dasar hukum yang timbul karena
adanya ikatan perkawinan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat disimpulkan rumusan masalah nya yaitu :
1) Pengertian Sistem Kekerabatan
2) Apa peran pemerintah desa dalam pengembangan desa wisata sade
3) Bagaimana Sistem kekerabatan di desa adat sade?

C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua. Selain itu, penulisan ini juga dilakukan untuk memperoleh data
informasi mengenai sistem kekerabatan yang ada pada masyarakat.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penulisan makalah ini untuk memberi dan. memperoleh informasi pada
mahasiswa mengenai sistem kekerabatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kekerabatan


Dalam hal mengartikan kekerabatan para ahli banyak mengalami dilema konseptual yang
berulang kali muncul dalam antropologi. Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat
penting dalam struktur sosial, Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan
suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari
masyarakat yang bersangkutan. Dalam usaha menemukan suatu istilah dari tradisi budaya
dan bahasa kita, yang cukup luwes sehingga cocok dengan rentangan keragaman budaya,
namun tetap mempertahankan makna pokoknya. Kekerabatan bagi kita secara intuisi
menunjuk pada hubungan darah " sehingga masyarakat kita beranggapan bahwa
kekerabatan adalah mereka yang bertalian berdasarkan ikatan "darah" dengan mereka.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki
hubungan darah atau hubungan perkawinan. Struktur-struktur kekerabatan mencakup
kekeluargaan dan bentuk kelompok yang merupakan perluasan keluarga seperti suku atau
klen. Ikatan diantara orang yang bukan kerabat melahirkan banyak macam bentuk
pengelompokan mulai dari "persaudaraan sedarah" sampai persahabatan semacam
"perkumpulan". Umur dan ikatan yang terbentuk karena keinginan sendiri termasuk
kedalam kategori bukan kerabat. Kekerabatan atau kekeluargaan merupakan hubungan
antara manusia yang memiliki asal usul silsilah yang sama, baik melalui keturunan biologis
sosial maupun budaya.
Dalam antropologi sistem kekerabatan termasuk keturunan dan pernikahan (melalui
hubungan darah atau dengan melalui hubungan status perkawinan). Pengertian bahwa
seseorang dinyatakan sebagai kerabat bila ia memiliki pertalian atau ikatan darah dengan
seseorang lainnya, contoh kongkrit dari hubungan darah ialah kakak-adik sekandung.
Manusia melalui pemikahan umum disebut sebagai "hubungan dekat ketimbang keturunan
(juga disebut konsunguitas), meskipun kedua hal itu bisa tumpang tindih dalam pemikahan
diantara orang yang satu moyang. Hubungan kekerabatan adalah salah satu prinsip
mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran katagori dan
silsilah, hubungan kekeluargaan dapat dihadirkan secara nyata (ibu saudara kakek) atau
secara abstrak menurut tingkatan kekerabatan sebuah hubungan dapat memiliki syarat
relatif (misalnya: ayah adalah seorang yang memilki anak).
permasalahan dengan mengatakan bahwa, Kekerabatan adalah hubungan yang berdasarkan
pada hubungan antara seorang ayah dan anak serta seorang ibu dan anak. Kita menganggap
hubungan kekerabatan yang di dasarkan pada darah sebagai suatu hal yang alamiah dan
abadi, dalam hal ini menyebabkan timbulnya kewajiban solidaritas (apa yang di sebut Fortes
sebagai "aksioma persahabatan"). Hubungan ini berbeda dengan hubungan karena ikutan
perkawinan yaitu ketergantungan dan hubungan atas dasar hukum yang timbul karena
adanya ikatan perkawinan.

B. Peran Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Desa Wisata Sade


Desa memiliki hak untuk mengatur desanya secara mandiri termasuk sosial, politik dan
ekonomi. Bagi desa, otonomi yang dimiliki berbeda dengan otonomi yang dimiliki oleh
daerah provinsi maupun daerah kabupaten dan daerah kota. Otonomi yang dimiliki oleh
desa adalah berdasarkan asal-usul dan adat istiadatnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui, mendiskripsikan dan menganalisis bagaimana peran pemerintah desa
dalam pengembangan desa wisata sade di desa rembitan Kabupaten Lombok Tengah.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang menggunakan metode analisis Milles dan Huberman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa Pemerintah Desa memiliki peran yang cukup
baik sebagai motivator, fasilitator, dan dinamisator. Sebagai penggerak, Pemerintah
Desa berperan baik dalam memberikan motivasi atau dorongan kepada warga desa
untuk ikut dalam kegiatan pengembangan Desa Wisata Sade melalui pengarahan dan
pembinaan yang dibantu oleh bawahannya. Sebagai fasilitator, Pemerintah Desa
berperan baik dalam memfasilitasi semua pihak dalam kegiatan gotong-royong
memperbaiki infrastruktur jalan desa untuk kepentingan wisatawan yang datang
berkunjung ke Desa Wisata Sade. Sebagaiator, Pemerintah Desa berperan baik dalam
mengajak masyarakat dan semua pihak terkait untuk berpartisipasi, dinamis, dan
bersinergi dalam pengembangan Desa Wisata Sade Pemerintah Desa cukup berperan
baik dalam memfasilitasi semua pihak dalam kegiatan gotong-royong memperbaiki
infrastruktur jalan desa untuk kepentingan para wisatawan yang berkunjung ke Desa
Wisata Sade. Sebagaiator, Pemerintah Desa berperan baik dalam mengajak masyarakat
dan semua pihak terkait untuk berpartisipasi, dinamis, dan bersinergi dalam
pengembangan Desa Wisata Sade Pemerintah Desa cukup berperan baik dalam
memfasilitasi semua pihak dalam kegiatan gotong-royong memperbaiki infrastruktur
jalan desa untuk kepentingan para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Sade.
Sebagaiator, Pemerintah Desa berperan baik dalam mengajak masyarakat dan semua
pihak terkait untuk berpartisipasi, dinamis, dan bersinergi dalam pengembangan Desa
Wisata Sade

C. Kekerabatan Di Desa Sade


Desa sade, siapa yang tidak mengeal desa sade yang merupakan salah satu tempat
wisata yang ada dikabupaten Lombok tengah, tempat wisata ini sangat ramai dikunjungi
baik turis local maupun turis luar, hal ini dikarenakan desa sade adalah tempat wisata
yang memberikan kesan dan pesan yang sangat menarik karena jika kita berkunjung kita
bukan hanya sekdar jalan-jalan saja akan tetapi kita juga bisa belajar tentang budaya
pada desa sade tersebut. Warga masih sangat sederhana dan memng dipertahankan
dari dahulu serta disetiap rumah juga pasti berdagang atau berjualan, dimana yang
dujual adalah baju, kain, gelang dan semua jualan tersebut merupakan hasil dari karya
mereka sendiri, didesa sade setiap atas rumah terbuat dari re/roman atau bekas padi,
dan juga alas dari rumah tersebut maish menggunakan tanah tanpa dihaluskan
mngunakan semen, nah hal menarik dari rumah warga sade tersebut adalah warga akan
bergotong royong atau bersama-sama untuk membersihkan rumah mereka diamana
dalam melakukan pembersihan tersebut warga mengepel lantai rumah menggunakan
bekas kotoran sapi, hal ini dikaranakn untuk membuat lantai menjadi licin dan
menggunakan bekas kotoran sapi, hal ini dikaranakn untuk membuat lantai menjadi licin
dan halus, didesa sade juga sebagian warganya masih menggunakan lampu yang sering
disebut dengan copok atau ada juga lampu yang terbuat dari kapas. Menurut informasi
yang saya dapatkan pada desa sade tersebut ada 700 penduduk yang tinggal didesa
tersebut.
Pada desa sade proses perkawinan yang dilakuakn hampir sama dengan proses yang
dilkukan oleh suku sasak yang menjadi pembeda adalah pada desa sade setiap orang
yang akan menikah dibawa kepohon cinta. Dan perlu dingat juga bahwa syarat untuk
seorang perempuan menikah pada desa sade diharuskan pandai menenun, jika syarat
tersebut belum dipenuhi maka anak tersebut tidak diperbolehkan menikah sebesar
apaun dia memaksa jiak syarat tersbeut tidak maka itu tidaka akn pernah terwujud,
untuk para laki-laki diperbolehkan menikah lebih dari satu kali sedangkan untuk
perempuan cukup hanya satu kali saja, dan apabila dalam sutu pernikahan tersbut salah
satu diantara mereka ketahuan berselingkuh maka dia akan dikenakan sanksi berupa
dibunuh dan dikeoryok didepan masa, sedangkan untuk menikah pada desa sade itu,
dulu tidak diperbolehkan menikah dengan orang diluar sukunya, Terkait tentang ahli
waris, pada desa sade manggunakan system patrilinier, hal ini dikarenakan pada dese
sade anak laki-lakilah yang paling berhak untuk menerima warisan atau penimnggalan
dari kedua orang tuanya, sendangkan untuk perempuan tidak mendapatkan apapun
kecuali perabotan rumah tangga yang ada dirumah tersebut, dan peninggalan atau
warisan yang paling kecil yang diberikan kepada anak laki-lakinya adalah rumah. Perlu
dingat juga bahwa hukum ahli waris pada desa sade apabila kedua orang tuanya tidak
mempunyai anak laki-laki maka hak waris akan diberikan kepada sepupunya yang laki-
laki baik dari ibu mapun dari bapak tergantung sipa yang mempunyai anak laki-laki
tersebut.Terkait tentang larangan-larangan apa saja yang tidak boleh dilakuakn, pada
desa sade ada tiga larangan yang tidak boleh dilakuakn diantaranya:
1. Berselingkuh hal ini dikarenakn apabila ada yang ketahuan selingkuh sanski yang
akan diberikan yaitu dibunuh
2. Mencuri, larangan ini juga berlaku didesa sade, dan apabila seseorang diketahui
mencuri maka ia akan dikenakan sanksi berupa denda (uang yang telah dinetukan
bersama oleh warga didesa sade)
3. Dalam perkawinan, kina mengethaui bahwa syarat dari seorang peremuan desa
sade menikah harus bisa menenun (sekitar 25 lembar) .
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah saya lakukan study kasus saya mengambil kesimpulan dari makalah ini bahwa
desa sade mempunyai potensi yang bagus untuk menarik wisatawan dengan kekerabatanya
dan bantuan pemerintahan desa yang mendukung dan memberikan apa yang dibutuhkan
desa sade tersebut,pemerintahan desa sangat berperan sebagai motivator, fasilitator, dan
dinamisator. Sebagai penggerak, Pemerintah Desa berperan baik dalam memberikan
motivasi atau dorongan kepada warga desa untuk ikut dalam kegiatan pengembangan Desa
Wisata Sade melalui pengarahan dan pembinaan yang dibantu oleh bawahannya. Sebagai
fasilitator, Pemerintah Desa berperan baik dalam memfasilitasi semua pihak dalam kegiatan
gotong-royong memperbaiki infrastruktur jalan desa untuk kepentingan wisatawan yang
datang berkunjung ke Desa Wisata Sade.

Saran
Berdasaarkan study kasus tersebut saran saya pemerintahan desa lebih memperhatikan apa
yang menjadi potensi yang ada di desa sade tersebut supaya perkembangan di desa sade
tersebut lebih berkembang pesat dan tidak terlepas juga dari masyarakat desa nya yang
harus ikut serta dalam membantu pemerintahan desa menjalankan kegiatannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://tourism.binus.ac.id/2019/12/06/desa-adat-sade-lombok/

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiB-
LuXg8T6AhWJFLcAHeJBA4sQFnoECAQQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.ums.ac.id
%2F44839%2F3%2FBAB%2520I.pdf&usg=AOvVaw3BK-mJp_iLnc0OFYxSa8GP

http://ppebalinusra.menlhk.go.id/ekowisata-di-desa-sade/

http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8507/

Anda mungkin juga menyukai