Jur n al Ma naj e m e n P e nd id ik a n
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 7, No. 2, Juli-Desember 2020
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 141-151
Anjelica Reisa
Universitas Pelita Harapan
anjelica.reisa@gmail.com
Niko Sudibjo
Universitas Pelita Harapan
niko.sudibjo@uph.edu
ABSTRACT
Voice behavior is the attitude that consider the goal of the organization with the willingness
to give the positive input and opinion to the organization. There are so many factors that can
affect Employee Voice Behavior. The purpose of this research was to examine the effect of
self-efficacy, proactive personality, and work engagement on EVB. This research was done
on 35 respondents among lecturers in conservatory of music UPH by analyzing the path
coefficient on Smart PLS. The result showed that self-efficacy, proactive personality as
endogen variable has the positive effect on EVB, meanwhile work engagement as mediator
has no effect on EVB lecturers in Conservatory of Music UPH.
Article Info
Received date: 7 Agustus 2020 Revised date: 5 Desember 2020 Accepted date: 15 Desember 2020
141
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020
sedang dilakukan pada periode itu. Beberapa ini adalah untuk melihat (1) Menganalisis self-
penelitian juga menemukan bahwa karyawan efficacy berpengaruh positif terhadap EVB (2)
yang menunjukkan sikap rasa memiliki atau Menganalisis kepribadian proaktif berpengaruh
yang loyal terhadap organisasi tersebut akan positif terhadap EVB (3) Menganalisis work
mengekspresikan rasa ketidakpuasan yang engagement berpengaruh positif terhadap EVB
sedang dialami, sedangkan karyawan yang (4) Menganalisis self-efficacy berpengaruh
tidak loyal terhadap organisasi tersebut akan positif terhadap WE (5) Menganalisis
segera meninggalkan pekerjaannya dan tidak kepribadian proaktif berpengaruh positif
memberikan masukan apapun (Zahidah et al. terhadap WE.
2018, 510). Penelitian ini didasarkan pada kondisi
Banyak faktor yang dapat yang terjadi di lapangan, dengan melihat
mempengaruhi employee voice behavior, beberapa karyawan tetap maupun tidak tetap
diantaranya adalah self-efficacy. Hidayat kurang aktif dan tidak terbuka di dalam
(2017) menyebutkan bahwa elf-efficacy mengungkapkan pendapat atupun masukan
merupakan keyakinan diri seseorang akan terhadap situasi yang dialami oleh fakultas
kemampuannya untuk mencapai pencapaian di kepada atasan, sehingga hal ini mendorong
level tertentu yang diharapkan. Menurut peneliti mencoba untuk melihat variabel-
Bandura, orang yang memiliki self-efficacy variabel terkait yang dapat mempengaruhi
yang tinggi biasanya akan bertingkah laku lebih employee voice behavior di Fakultas Ilmu Seni.
proaktif dan akan lebih berusaha dalam Oleh sebab itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan hasil yang positif terhadap sesuatu memberikan manfaat di dalam pengembangan
pekerjaan yang sedang dikerjakan (Qian et al. teori kedepannya, terutama di dalam
2019, 7). Hal ini berhubungan dengan ciri khas pengembangan penelitian di dalam ruang
employee voice behavior, tingkah laku yang lingkup organisasi perguruan tinggi. Dari sisi
memberikan hal-hal positif untuk organisasi praktisi organisasi, diharapkan penelitian ini
tempat karyawan tersebut bekerja. Selain itu dapat meningkatkan efektivitas organisasi UPH
faktor lain yang dapat mempengaruhi employee dan juga organisasi lainnya terutama di dalam
voice behavior adalah work engagement, hal ini kajian topik terkait dengan employee voice
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh behavior.
Liang et al. (2019) yang mengatakan bahwa
seseorang akan berani mengungkapkan METODE PENELITIAN
pendapat mereka apabila karyawan tersebut Penelitian kali ini menggunakan
memiliki rasa keterikatan atau engagement pendekatan kuantitatif dengan menguji analisis
yang tinggi terhadap perusahaan tersebut jalur menggunakan Smart PLS. Metode
(Zahidah et al., 2018) kuantitatif merupakan salah satu metode
Dengan melihat dari beberapa penelitian yang berdasarkan kepada kumpulan
penelitian yang ada sebelumnya, terkait data berupa angka dan yang kemudian dilihat
variabel-variabel yang mempengaruhi EVB, hubungan atau korelasi antara variabel yang
maka penelitian kali ini peneliti akan mengukur ada, yang mana hasilnya kemudian dilakukan
pengaruh antara self-efficacy, kepribadian dalam bentuk statistika (Wahidmurni, 2017).
proaktif, dengan menggunakan variabel work Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap 35
engagement sebagai mediator untuk melihat responden para dosen di Fakultas Ilmu Seni
pengaruh ketiga variabel ini terhadap employee UPH, baik dari dosen full time, semi full time,
voice behavior para dosen di Fakultas Ilmu Seni dan juga part time. Pada penelitian kali ini,
Universitas Pelita Harapan. Tujuan penelitian
142
Employee Voice Behavior: Pengaruh Self-efficacy, Kepribadian Proaktif dan … | Anjelica Reisa & Niko Sudibjo
analisis statistik dilakukan melalui statistik variabel dan indikator yang kemudian akan
deskriptif dan juga statistik inferensial. menjadi data yang dapat dikelola (Darna &
Perhitungan sampel menggunakan Herlina, 2018). Skala yang digunakan di dalam
SmartPLS, dimana sistem akan mengkalkulasi penelitian ini adalah skala Likert, dimana skala
setiap indikator yang ada dengan menghitung ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
validitas dan reliabilitas nya, untuk reliabilitas maupun persepsi seseorang mengenai kondisi
menggunakan alpha Cronbach dengan nilai di maupun keadaan yang ada (Rukajat, 2018).
atas 0,6 sedangkan composite reliabilitas di atas Skala Likert yang digunakan adalah:
0,7 (Fariz & Munir 2018, 782). Setelah itu 1= Sangat tidak setuju
untuk melihat korelasi antar variabel dapat 2= Tidak setuju
menghitung collinearity statistics dari Variance 3= Ragu-ragu
Inflation Factor (VIF) dengan nilai kurang dari 4= Setuju
5. Nilai VIF ini digunakan untuk melihat 5= Sangat setuju
korelasi dengan variabel endogen dengan Jika dilihat dari penelitian-penelitian
eksogen, dimana nilai variabel eksogen juga sebelumnya kaitan antar variabel self-efficacy,
sebaiknya tidak melebihi nilai variabel kepribadian proaktif, work engagement, dan
endogen. juga employee voice behavior, maka penelitian
Perhitungan R2 juga diperlukan untuk kali ini meneliti beberapa hipotesis terkait
melihat seberapa besar pengaruh variabel yaitu:
eksogen yaitu self-efficacy, kepribadian H1 : Self-efficacy berpengaruh positif terhadap
proaktif, dan work engagement terhadap employee voice behavior dosen di
variabel endogen yaitu employee voice Fakultas Ilmu Seni UPH
behavior, dan nilai yang R square yang ada H2 : Self-efficacy berpengaruh positif terhadap
harus berkisar antara 0 sampai 1. Untuk analisis work engagement dosen di Fakultas Ilmu
jalur (path coefficient) diperlukan untuk Seni UPH
melihat apakah variabel endogen dipengaruhi H3 : Kepribadian proaktif berpengaruh positif
langsung oleh variabel eksogen. Hal ini juga terhadap employee voice behavior dosen
diperlukan untuk melihat apakah hipotesis di Fakultas Ilmu Seni UPH
didukung atau tidak didukung. Jika hasil H4 : Kepribadian proaktif berpengaruh positif
analisis jalur lebih dari nol maka hipotesis terhadap work engagement dosen di
didukung, sedangkan jika hasil koefisien sama Fakultas Ilmu Seni UPH
atau lebih kecil dari nol maka hipotesis tidak H5 : Work engagement berpengaruh positif
didukung. terhadap employee voice behavior dosen
Di dalam pertanyaan kuesioner ini di Fakultas Ilmu Seni UPH
menggunakan skala yang sudah ditetapkan.
Skala merupakan salah satu instrumen yang Berikut adalah model penelitian yang
dapat digunakan untuk membedakan setiap diajukan:
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh dan sudah memenuhi nilai rule of thumb yaitu
variabel berada di angka di atas 0,50 sehingga berada di atas 0,50. Data yang terdapat pada
setiap pernyataan dinyatakan valid, di samping Tabel 2, dapat digunakan sebagai acuan dan
itu nilai diskriminan validitas berada di atas 0,7 bukti bahwa nilai akar kuadrat AVE berada di
sehingga memenuhi syarat nilai validitas. atas 0,70. Dimana nilai akar kuadrat AVE
Jika dilihat dari hasil data di atas, maka setiap konstruk harus lebih besar dibandingkan
terlihat beberapa seluruh item berada di atas dengan nilai korelasi antar variabel lainnya,
angka 0,50 sehingga seluruh item dinilai valid seperti halnya terlihat dari tabel berikut ini:
Uji reliabilitas diperlukan untuk dilihat Cronbach, uji split half. Dan untuk nilai
keabsahan suatu instrument atau pertanyaan composite reliability yang memenuhi syarat
yang ada atau sejauh mana suatu instrument dan disebut reliabel adalah berada di atas 0,70
dapat dipercaya (Yusup, 2018). Untuk menguji (Yulan & Bernanto, 2017).
reliabilitas dapat dilakukan dengan beberapa Melalui pengolahan data yang
cara seperti melalui t-test, ekuivalen, dan dilakukan, maka di dapatkan hasil sebagai
internal consistency melalui perhitungan alpha berikut:
Dari Tabel 4 di atas, maka didapatkan dan juga dilihat dari path coefisien yang
hasil composite reliability di atas 0,70, sehingga dilakukan melalui Smart PLS. Uji
setiap indikator dari masing-masing variabel multikolinearitas diperlukan untuk melihat
yang ada dapat dikatakan reliabel. korelasi antar variabel yang ada apakah
Hasil Uji Inner Model berkolerasi tinggi atau tidak, dan untuk nilai
Uji inner model diperlukan untuk VIF yang memenuhi syarat adalah berada di
melihat kesesuaian model, uji inner model ini bawah 5 (Sutopo & Slamet, 2017). Berikut
dapat dilakukan dengan cara menghitung R tabel yang menunjukkan uji dengan
square, nilai Variance Inflation Factor (VIF), perhitungan VIF:
145
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020
Jika dilihat dari hasil pengolahan data melihat nilai variabel variance dengan
pada Tabel 5, maka dapat dikatakan nilai VIF menghitung R-square dari variabel eksogen dan
antar variabel eksogen berada di bawah 5, endogen, jika nilai R-square semakin tinggi
sehingga dapat dikatakan setiap variabel maka dapat dikatakan model yang diajukan
memiliki nilai yang baik dan tidak terjadi juga semakin baik (Riyanto & Hatmawan 2020,
adanya multikolinearitas. Selain itu uji 232). Tabel berikut ini menunjukkan hasil
kesesuaian model dilakukan melalui cara pengolahan data R-square:
Dari hasil nilai koefisien jalur yang Di dalam penelitian kali ini, jika dilihat
didapat, maka dapat dijelaskan hasil uji dari hasil pengolahan data yang ada maka dapat
hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 self- dilihat bahwa para dosen di Fakultas Ilmu Seni
efficacy berpengaruh positif terhadap employee UPH memiliki EVB yang cukup tinggi dan
voice behavior dengan angka koefisien jalur salah satunya yang mempengaruhi variabel ini
lebih dari nol, dengan nilai sebesar 0,405. Hasil adalah bagaimana setiap dosen memiliki
penelitian ini mendukung hasil hipotesis yang kepercayaan terhadap kemampuan yang
dilakukan oleh penelitian terdahulu, dimiliki di dalam melakukan pekerjaan yang
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan diberikan, hal ini terlihat dari hasil indikator
oleh Qing Tian et al. (2018) yang menjelaskan dari SE2, SE3, SE5, SE6, SE7 yang
jalur model dimana self-efficacy terbukti memaparkan pernyataan ini. Hal ini dapat
berpengaruh positif terhadap EVB. dikatakan bahwa setiap dosen yang memiliki
146
Employee Voice Behavior: Pengaruh Self-efficacy, Kepribadian Proaktif dan … | Anjelica Reisa & Niko Sudibjo
self-efficacy tinggi biasanya cenderung untuk dan juga memiliki kemampuan di dalam
memperhatikan kondisi pekerjaan yang ada dan memberikan pengaruh terhadap lingkungan
akan mengutarakan masalah yang dialami kerja, indikator ini terdapat pada KP6, KP7, dan
selama melakukan pekerjaan tersebut KP8. Seseorang yang memiliki kepribadian
(Dedahanov et al., 2019). proaktif yang tinggi cenderung memberikan
Hipotesis 2 self-efficacy berpengaruh pengaruh yang positif terhadap lingkungan
positif terhadap work engagement dengan hasil kerja, selain itu mereka juga terampil di dalam
analisis jalur yang diperoleh adalah sebesar mengerjakan tugas yang diberikan (Kong & Li,
0,379. Hasil penelitian ini mendukung beberapa 2018).
penelitian yang dilakukan sebelumnya, Hipotesis 4 kepribadian proaktif
diantaranya adalah yang dilakukan oleh Song et berpengaruh positif terhadap work engagement
al. (2018), Buric & Macuka (2018), dan juga dengan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
yang dilakukan oleh Tian et al. (2019). variabel kepribadian proaktif memiliki nilai
Penelitian kali ini menunjukkan bahwa 0,462 terhadap work engagement. Hasil uji
dosen di FIS UPH memiliki tingkat self- hipotesis ini mendukung beberapa penelitian
efficacy yang tinggi seperti yang dikemukakan sebelumnya yaitu Li et al. (2017), Kong & Li
di atas, salah satu indikator yang (2018), dan Wang et al. (2017).
mempengaruhi self-efficacy dan pengaruhnya Dari hasil kuesioner yang diperoleh
terhadap work engagement adalah seperti yang dapat dikatakan bahwa para dosen FIS UPH
terdapat pada indikator SE5, SE6, dan SE7, memiliki kepribadian proaktif yang tinggi,
dimana teradapat indikator yang menyatakan salah satu indikator yang mempengaruhi
adanya kemampuan dan rasa percaya diri yang kepribadian proaktif adalah kemampuan di
kuat terhadap pekerjaan yang dilakukan. Rasa dalam melihat peluang-peluang baru dan juga
kepercayaan akan kemampuan yang dimiliki di dalam mengungkapkan pendapat, hal ini
membuat seseorang juga pada akhirnya terdapat pada indikator KP2 dan KP3.
memiliki motivasi dan keterkaitan yang kuat Seseorang yang memiliki kepribadian proaktif
terhadap pekerjaan yang dilakukan (Song et al., yang tinggi akan cenderung berani di dalam
2018). mengungkapkan pendapat terkait dengan
Hipotesis 3 kepribadian proaktif pekerjaan yang dilakukan dan memiliki inisiatif
berpengaruh positif terhadap employee voice di dalam mengambil tindakan-tindakan yang
behavior dengan hasil analisis jalur diperoleh diperlukan demi tujuan organisasi (Wijaya,
angka lebih dari nol dengan nilai sebesar 0,355. 2019).
Hasil penelitian kali ini mendukung beberapa Di samping itu, kepribadian proaktif
penelitian terdahulu mengenai kedua variabel juga ditandai oleh rasa kepercayaan terhadap
ini, diantaranya adalah penelitian yang diri sendiri yang tinggi (KP5 dan KP6), dimana
dilakukan oleh Miceli & Near (R. Burke & seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang
Cooper, 2013), Elsaied et al. (2019), dan juga tinggi akan berani dan percaya bahwa setiap
Wijaya (2019). tindakan yang dilakukan itu baik untuk
Melalui penelitian kali ini, diperoleh organisasi sehingga dapat memberikan
hasil bahwa setiap dosen FIS UPH memiliki pengaruh bagi lingkungan kerja (R. Burke &
tingkat kepribadian proaktif yang tinggi, dan Cooper, 2013) yang ada dimana terdapat pada
variabel ini berpengaruh terhadap variabel work indikator KP7 dan KP8.
engagement, hal ini ditandai oleh adanya Hipotesis 5 work engagement tidak
pengaruh dari indikator yang ada, diantaranya berpengaruh terhadap employee voice behavior.
adalah memiliki rasa percaya diri yang tinggi Hasil uji hipotesis yang diperoleh berdasarkan
147
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Juli-Desember 2020
hasil analisis jalur diperoleh hasil -0,240, nilai variabel ini, namun penelitian kali ini
ini berarti lebih kecil dari nol. Nilai ini menemukan hasil yang berbeda yang di dapat
menunjukkan arah pengaruh terbalik, dimana dari para dosen di FIS UPH, hal ini didapati
semakin tinggi employee voice behavior work engagement setiap dosen di FIS UPH
seseorang maka karyawan tersebut dapat tidak memiliki kaitan dengan EVB para dosen.
dikatakan kurang memiliki work engagement. Work engagement dalam penelitian ini
Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan digunakan sebagai mediator dan didapatkan
penelitian yang dilakukan oleh Zahidah et al. hasil bahwa rasa semangat (WE2 dan WE3),
(2018) yang mengungkapkan bukti empiris ketekunan di dalam melakukan pekerjaan
bahwa work engagement berpengaruh positif (WE4), motivasi (WE6), dan juga dedikasi di
terhadap employee voice behavior, dan Liang et dalam pekerjaan (WE7 dan WE8) tidak
al. (2017) juga menemukan hipotesis yang berpengaruh terhadap EVB.
serupa dimana ada pengaruh positif antara Dari hasil pengolahan data tersebut,
variabel work engagement dan employee voice maka diperoleh model penelitian sebagai
behavior. berikut:
Dari beberapa penelitian di atas dapat
dikatakan bahwa ada hubungan antara kedua
148
Employee Voice Behavior: Pengaruh Self-efficacy, Kepribadian Proaktif dan … | Anjelica Reisa & Niko Sudibjo
151