Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR PENGESAHAN

Disahkan di
Bogor, Juli 2022

Mengetahui,

Pengawas Pembina Kepala SDN Katulampa 1

Drs. H. Asep Dadan Hidaya, M.Si Sumarni, S.Pd.,M.


NIP. 196306071983051005 NIP. 197210122006042013
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
penyusunan sop Guru dan Tenaga Kependidikan SDN Katulampa 1 Tahun Pelajaran 2021/2022 ini.
Sebagaimana Permen PAN & RB, Nomor 35 Tahun 2012, SOP adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Sedangkan, Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP) adalah standar operasional
prosedur dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SOP pengelolaan guru dan tenaga kependidikan menjadi penting untuk dipersiapkan
guna memberikan acuan bagi guru maupun tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas
sehari-hari di sekolah. Menurut Undang-Undang (UU) nomor 14 tahun 2005, Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini.

Kami menyadari bahwa SOP Guru8 dan temnaga Kependidikan SDN Katulampa 1 yang telah
kami susun ini masih memiliki banyak celah kelemahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
segala kritik, saran, dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami
harapkan. SDN Katulampa 1 menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung dan membantu penyusunan SOP ini

Bogor, Juli 2021

Kepala SDN Katulampa 1

Sumarni,S.Pd.M.M

NIP. 196602231988092001

iii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN...............................................................................................Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Dasar Hukum...............................................................................................................................1
C. Manfaat........................................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup............................................................................................................................3
BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR...............................................................................4

A. SOP Rekrutmen Guru dan Tenaga Kependidikan.......................................................................4


B. SOP Kehadiran Guru dan Tenaga Kependidikan........................................................................5
C. SOP Penugasan Guru...................................................................................................................6
D. SOP Pengembangan Kompetensi................................................................................................7
E. SOP Penilaian Kinerja.................................................................................................................7
F. SOP Penghargaan dan Sansi........................................................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................8

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Permen PAN & RB, Nomor 35 Tahun 2012, SOP adalah serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
Sedangkan, Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP) adalah
standar operasional prosedur dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi
pemerintahan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SOP pengelolaan guru dan tenaga kependidikan menjadi penting untuk dipersiapkan
guna memberikan acuan bagi guru maupun tenaga kependidikan dalam melaksanakan
tugas sehari-hari di sekolah. Menurut Undang-Undang (UU) nomor 14 tahun 2005, Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 20 tahun 2003, yak dimaksud tenaga
kependidikan (tendik) adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 jo. Nomor 11 Tahun
2008 tentang Serifikasi Guru Dalam Jabatan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal.

1
8. Permeneg PAN dan RB Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional guru dan
Angka Kreditnya.
9. Permendikbud nomor 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Benan Kerja guru, Kepala
Sekolah, dan Pengawas sekolah.

C. Manfaat
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan
yang menjadi tugasnya;
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh
seorang pegawai atau pelaksana dalam melaksanakan tugas;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab individual pegawai dan organisasi secara keseluruhan;
4. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam
pelaksanaan proses sehari-hari;
5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;
6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara
konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang
telah dilakukan;
7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat
berlangsung dalam berbagai situasi;
8. Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu,
dan prosedur;
9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai
oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya;
10. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi pegawai;
11. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya;
12. Sebagai instrumen yang dapat melindungi pegawai dari kemungkinan
tuntutan hukum karena tuduhan melakukan penyimpangan;
13. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas;
14. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan
pelayanan;

2
15. Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan standar
pelayanan, sehingga sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan
16. Sedangkan, prinsip penyusunan sop administrasi pemerintahan adalah:
17. Kemudahan dan kejelasan. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus dapat dengan
mudah dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai bahkan bagi seseorang yang
sama sekali baru dalam pelaksanaan tugasnya;
18. Efisiensi dan efektivitas. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus merupakan
prosedur yang paling efisien dan efektif dalam proses pelaksanaan tugas;
19. Keselarasan. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus selaras dengan
prosedur-prosedur standar lain yang terkait;
20. Keterukuran. Output dari prosedur-prosedur yang distandarkan mengandung standar
kualitas atau mutu baku tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya;
21. Dinamis. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus dengan cepat dapat
disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang
berkembang dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
22. Berorientasi pada pengguna atau pihak yang dilayani. Prosedurprosedur yang
distandarkan harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna (customer’s
needs) sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengguna;
23. Kepatuhan hukum. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus memenuhi
ketentuan dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku;
24. Kepastian hukum. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus ditetapkan oleh
pimpinan sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan dan menjadi
instrumen untuk melindungi pegawai atau pelaksana dari kemungkinan
tuntutan hukum.

D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup penyusunan SOP Pengelolaan Pegawai adalah:

1. Rekrutmen Guru dan Tenaga Kependidikan


2. Penugasan Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Pengembangan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidi
4. Penilaian Kinerja Guru dan Tenaga Kependidi
5. Penghargaan dan Sanksi Guru dan Tenaga Kependidi

3
BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

A. SOP Rekrutmen Guru dan Tenaga Kependidikan


1. Tujuan

Prosedur ini ditetapkan untuk mendapatkan sumberdaya guru dan/atau tenaga


kependidikan yang kompeten.

2. Lingkup
a. Rekrutmen Guru
b. Rekrutmen Tenaga Kependidikan
3. Acuan
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
2.
4. Definisi
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
2. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
5. Prosedur
5.1 Pengumuman Formasi Pegawai
Pengumuman formasi dilakukan secara terbuka melalui website sekolah dan
media sosial.
5.2 Seleksi Calon Pegawai
5.2.1 Kualifikasi akademik sesuai ketentuan yang berlaku.
5.2.2 Kompetensi calon pegawai diseleksi dengan cara tes tertulis
5.2.3 Performance diseleksi melali presentasi dan wawancara
5.2.4 Seleksi Kompetensi
5.3 Penetapan Pegawai
Peserta seleksi yang dinyatakan lulus dipilih berdasarkan ranking. Sekolah
memilih ranking tertinggi sesuai jumlah pegawai yang dibutuhkan.

4
B. SOP Kehadiran Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Tujuan

Prosedur ini ditetapkan untuk monitoring atau memantau kehadiran guru dan
tenaga kependidikan di sekolah

2. Lingkup
a. Kehadiran guru pada semua kegiatan di sekolah
b. Kehadiran tenaga kependidikan pada semua kegiatan di sekolah
3. Acuan
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara.
b. Peraturan Pemerintah (PP) tentang Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008, jo PP
Nomor 17 Tahun 2017 Tentang Guru
4. Definisi
a. Disiplin Kehadiran adalah kesanggupan pegawai negeri sipil untuk menaati
kewajiban datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja.
b. Setiap PNS wajib memenuhi jam kerja 7,5 (tujuh koma lima) jam per hari atau
37,5 jam dalam seminggu.
5. Prosedur
a. Tanggung Jawab dan Wewenang
1) Tanggung jawab kepala sekolah untuk mengawasi mengawasi
kehadiran guru di sekolah dan tenaga kependidikan.
2) Tanggung jawab wakil kepala sekolah untuk membantu kepala sekolah
mengawasi kehadiran guru dan tenaga kependidikan di sekolah.
3) Tanggung jawab guru dan tenaga kependidikan hadir di sekolah sesuai
ketentuan yang berlaku.
b. Pelaksanaan
1) Waktu Kehadiran
a) Guru dan tenaga kependidikan hadir selambat-lambatnya pukul 07.00
WIB.
2) Guru dan tenaga kependidikan hadir berpakaian seragam lengkap sesuai
dengan tata tertib sekolah.
3) Awal Kehadiran
a) Mengisi daftar hadir, jika tidak absen dianggap terlambat.
b) Senyum, salam, dan sapa.
c) Merapikan diri.
4) Kepulangan
a) Waktu Pulang Guru dan tenaga kependidikan pukul 15.00 WIB.

5
b) Sebelum pulang, guru dan tenaga kependidikan merapikan tempat
kerja terlebih dahulu dan melakukan absen pulang.
c) Berpamitan dengan teman sejawat.
6. Indikator Mutu
a. Setiap guru dan tenaga kependidikan harus hadir setiap waktu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Setiap guru dan tenaga kependidikan yang mengabaikan ketentuan dalam POS
ini harus diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
.

C. SOP Penugasan Guru


1. SOP Guru dalam Perencanaan Pembelajaran
a. Tujuan
b. Lingkup
c. Acuan
d. Definisi
e. Prosedur
f. Indikator Mutu

2. SOP Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran


a. Tujuan
b. Lingkup
c. Acuan
d. Definisi
e. Prosedur
f. Indikator Mutu

3. SOP Guru dalam Penilaian Proses dan Hasil Belajar


a. Tujuan
b. Lingkup
c. Acuan
d. Definisi
e. Prosedur
f. Indikator Mutu

4. SOP Guru dalam Membimbing dan Melatih Peserta Didik


a. Tujuan
b. Lingkup
c. Acuan
d. Definisi
e. Prosedur
f. Indikator Mutu

5. SOP Guru dalam Melaksanakan Tugas yang Melekat pada Tugas Guru
a. Tujuan
b. Lingkup

6
c. Acuan
d. Definisi
e. Prosedur
f. Indikator Mutu

D. SOP Pengembangan Kompetensi


1. Tujuan
2. Lingkup
3. Acuan
4. Definisi
5. Prosedur
6. Indikator Mutu

E. SOP Penilaian Kinerja


1. Tujuan
2. Lingkup
3. Acuan
4. Definisi
5. Prosedur
6. Indikator Mutu

F. SOP Penghargaan dan Sansi


1. Tujuan
2. Lingkup
3. Acuan
4. Definisi
5. Prosedur
6. Indikator Mutu

7
BAB III PENUTUP

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu bagian dari manajemen
administrasi di SDN Katulampa 1 yang patut diberi perhatian lebih, agar terwujudnya tujuan
dari manajemen administrasi itu sendiri yaitu salah satunya keefektifan dan keefisienan kerja.
Sebagai contoh bagaimana prosedur dalam memberikan suatu layanan kepada masyarakat.
Di SDN Katulampa 1 akan selalu berhubungan dengan masyarakat dalam berbagai urusan
pendidikan. SOP pengelolaan guru dan tenaga kependidikan menjadi penting untuk
dipersiapkan guna memberikan acuan bagi guru maupun tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari di sekolah. Menurut Undang-Undang
(UU) nomor 14 tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 20 tahun 2003,
yak dimaksud tenaga kependidikan (tendik) adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai