Anda di halaman 1dari 4

Von Thunen adalah seorang tuan tanah dari daerah Mecklenburg, Jerman.

Model Von
Thunen awalnya digunakan untuk pemodelan pertanian pada suatu daerah. Dalam membuat
modelnya, Von Thunen memiliki beberapa asumsi awal yaitu:

 Kota terletak pada lokasi sentral dalam wilayah yang terisolasi, wilayah tersebut
dikelilingi oleh hutan belantara
 Topografi lokasi datar, tanpa adanya gunung atau sungai
 Iklim dan kualitas tanah yang sama dalam satu wilayah
 Petani/peternak memindahkan barang tani mereka sendiri ke kota tanpa adanya jalan
 Petani bersifat rasional untuk memaksimalkan keuntungan

Dalam menghitung lokasi penggunaan lahan tani dan juga kemampuan sewanya, Von
Thunen menggunakan rumus:

R=Y(p-c)-YFm\,

R adalah sewa yang mampu dibayarkan

Y adalah produksi per unit lahan pertanian

p adalah harga pasar produk tersebut

c adalah biaya produksi produk tersebut

F adalah biaya transportasi per unit produk per satuan jarak

m adalah jarak dari lokasi pertanian menuju pasar

Teorema Land Rent Von Thunen bergantung pada produktivitas dari produk tersebut
berbanding dengan harga pasar. Semakin rendah biaya produksi dibandingkan dengan harga
pasar, maka petani akan dapat membayar sewa lebih banyak. Hal ini dilambangkan dengan
garis produk yang terletak semakin tinggi di sumbu Y, sedangkan jika harga selisih antara
biaya produksi dengan harga pasar rendah, maka garis produk akan berada lebih rendah pada
sumbu Y.
Jika biaya transportasi untuk suatu produk berkurang, maka grafik akan cenderung
melandai kearah kanan. Hal ini menunjukkan bahwa profit atau rent yang sanggup
dibayarkan oleh petani meluruh lebih lambat.

Produk yang memiliki volume yang besar dan berat serta produk yang perishable
umumnya memiliki grafik yang terjal. Hal ini dikarenakan dengan semakin jauhnya jarak,
mereka semakin kehilangan nilai, bisa jadi karena produk tersebut berkurang utilitasnya
seperti susu basi atau sayuran tidak segar, atau bisa juga karena biaya transportasi yang
diperlukan untuk mengangkutnya melebihi harga pasar produk tersebut.
Cincin Von Thunen Berdasarkan alasan yang sudah dijelaskan diatas, model Von Thunen
akan menciptakan cincin-cincin yang menunjukkan delineasi penggunaan lahan. Cincin ini
berdasarkan observasi Von Thunen sendiri. Cincin-cincin tersebut dapat dilihat pada gambar
disamping ini.

Titik Hitam menunjukkan lokasi pasar. Putih menunjukkan lokasi pertanian market
garden dan peternakan sapi perah. Hijau menunjukkan lokasi perhutanan dan industri
perhutanan. Kuning menunjukkan lokasi gandum dan perladangan. Merah menunjukkan
industri peternakan ranching. Hijau gelap menunjukkan zona yang tidak dapat dilakukan
agrikultur karena kualitas lahan rendah atau biaya transport terlalu tinggi.

Zonasi diatas dapat terbentuk karena adanya perbedaan biaya transportasi dan biaya
utilitas dari produk-produk yang dipasarkan. Semakin jauh dari pasar maka biaya sewa tanah
akan berkurang dan biaya transportasi akan meningkat. Oleh karena itu, produk yang
berlokasi dekat dengan pasar adalah produk yang memiliki biaya transport tinggi, sedangkan
yang berlokasi jauh dari pasar adalah yang memiliki biaya transportasi rendah. Contohnya
adalah industri hasil hutan yang berlokasi dekat dengan pasar karena volume dan berat kayu
yang mempersulit transportasi.

Selain transportasi, terdapat pula faktor utiltias seperti yang telah dijelaskan diatas.
Apabila nilai kegunaan suatu barang berkurang seiring dengan waktu, produsen barang
tersebut akan cenderung memilih lokasi yang dekat dengan pasar agar dapat meminimalisir
waktu transportasi barang. Contohnya adalah pertanian sayuran dan peternakan sapi perah.
Modifikasi Teori Von Thunen

Adaptasi teori von thunen terhadap daerah bersungai

Terdapat pula modifikasi dari teori Von Thunen yang mengasumsikan adanya sungai yang
memudahkan transportasi. Pada model ini dapat dilihat bahwa produksi sayuran market
gardening dan peternakan sapi perah dapat berlokasi jauh dari pasar asalkan dekat dengan
jalur transportasi sungai.

Model ini mengasumsikan bahwa sungai tersebut dapat digunakan untuk mempermudah
transportasi dengan memanfaatkan kapal. Kapal ini pun dapat membawa barang dari lokasi-
lokasi yang jauh dari pasar, sehingga mereka dapat dengan mudah menjual produknya di
pasar. Implikasi dari model ini adalah biaya sewa yang meningkat drastis seiring jalur sungai.

Anda mungkin juga menyukai