Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khresna Bintang Maulida

Kelas : D-ALPR

Rangkuman Pertemuan Pertama


Pertemuan hari ini di isi oleh ibu Nindya Sari , ST.,MT. beliau hari ini menjelaskan materi
yang berjudul Teori Lokasi Von Thunen (JOHANN HEINRICH VONTHUNEN ( 1783 – 1850 ) + Petani
di daerah Meclenburg, Rostock. Atau beberapa teori classic.
Johan Heinrich Von Thunen adalah Ahli ekonomi pertanian asal jerman. Menurut Von
Thunen kegiatan pertanian merupakan komoditi yang cukup besar di perkotaan. Teori ini
menjelaskan tentang bagaimana mengatur kegiatan pertanian, dia mengatur bagaimana
menempatkan lokasi-lokasi untuk beberapa komoditas. Penempatan ini dilakukan agar letak
komoditas-komoditas ini bisa berfungsi optimal agar upah bisa sebanding dengan usaha-usaha
para petani dan kawasan yang di pakai oleh teori von thunen ini adalah kawasan pedesaan.
Von Thunen menitik beratkan pada 2 hal utama untuk ruang pertanian yaitu bagaimana
jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat produk pertaniannya (keawetan,harga,beban angkut).
Menempatkan lokasi pada setiap komoditas ini nantinya Von Thunen akan membandingkan
hubungan antara biaya produksi dari setiap komoditas, membandingan dengan harga pasar dan
membandingkan dengan biaya transportasi.
Dalam teori Von Thunen ini juga mengeluarkan 1 sistem yaitu sistem sewa lahan (
Locational Rent ) locational rent ini adalah seberapa besar lahan ini memberikan keuntungan
untuk komoditas kita.
Inti dari teori Von Thunen ini adalah bahwa harga sewa lahan pertanian akan berbeda-beda
nilainya tergantung tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat pasar atau kota akan
lebih mahal di bandingkan lahan yang jauh dari pusat pasar. Karena jarak yang makin jauh dari
pusat pasar, akan meningkatkan biaya transportasi.
Untuk membentuk modelnya Von Thunen terlebih dahulu membuat beberapa asumsi dia
membuat 1 keidealan. kawasan itu di buat seideal mungkin untuk menimalkan batasan-batasan
dari suatu wilayah.
Von Thunen memiliki 7 asumsi untuk membentuk modelnya. Ilustarasi model Von Thunen
mengambarkan suatu kawasan sebagai sebuah lingkaran dan di tengah lingkaran terdapat pusat
yang merupakan kota kecil dan di sekelilingnya merupakan daerah pedesaan yang menjadi
wilayah produksi pertanian untuk kota tersebut.
Asumsi pertama adalah isolate stated di umpakan ada satu kawasan atau daerah terpencil
yang ada pusat dan daerah pedesaan nya (hinterland). Isolate stated adalah semua kebutuhan
kota di sediakan oleh desa yang ada di sekitar kota tersebut.
Asumsi Kedua adalah single market di sebut single market karna petani menjual komoditas
hanya ke kota tersebut tidak menjual ke kota- kota lain
Asumsi Ketiga adalah single destination, Single destination merupakan daerah pedalaman
tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain kecuali kedaerah perkotaan import ekspor
tidak akan di temukan disini.
Asumsi Keempat adalah daerah pedalaman merupakan daerah yang berciri sama (
homogenous ) dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran menengah. Keuntungan dari
asumsi ini kita dapat menanam apapun yang kita ingin kan.
Asumsi kelima adalah Maximun oriented merupakan asumsi bahwa daerah pedalaman di
huni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk
menyesuaikan hasil tanaman dan peternakannya dengan permintan yang terdapat di daerah
perkotaan.
Asumsi keenam adalah one moda transportation satu – satunya angkutan yang terdapat
pada waktu itu adalah angkutan darat berupa gerobag yang dihela oleh kuda
Dan yang terakhir adalah asumsi equidistant merupakan biaya angkutan yang ditanggung
oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh. Petani mengangkut semua
hasil dalam bentuk segar

Anda mungkin juga menyukai