0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan2 halaman
Teori Lokasi Von Thunen menjelaskan tentang penempatan komoditas pertanian di sekitar kota untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan mempertimbangkan jarak ke pasar dan sifat produk. Teori ini didasarkan pada 7 asumsi seperti kawasan terpencil dengan satu pasar dan satu moda transportasi darat.
Teori Lokasi Von Thunen menjelaskan tentang penempatan komoditas pertanian di sekitar kota untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan mempertimbangkan jarak ke pasar dan sifat produk. Teori ini didasarkan pada 7 asumsi seperti kawasan terpencil dengan satu pasar dan satu moda transportasi darat.
Teori Lokasi Von Thunen menjelaskan tentang penempatan komoditas pertanian di sekitar kota untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan mempertimbangkan jarak ke pasar dan sifat produk. Teori ini didasarkan pada 7 asumsi seperti kawasan terpencil dengan satu pasar dan satu moda transportasi darat.
Pertemuan hari ini di isi oleh ibu Nindya Sari , ST.,MT. beliau hari ini menjelaskan materi yang berjudul Teori Lokasi Von Thunen (JOHANN HEINRICH VONTHUNEN ( 1783 – 1850 ) + Petani di daerah Meclenburg, Rostock. Atau beberapa teori classic. Johan Heinrich Von Thunen adalah Ahli ekonomi pertanian asal jerman. Menurut Von Thunen kegiatan pertanian merupakan komoditi yang cukup besar di perkotaan. Teori ini menjelaskan tentang bagaimana mengatur kegiatan pertanian, dia mengatur bagaimana menempatkan lokasi-lokasi untuk beberapa komoditas. Penempatan ini dilakukan agar letak komoditas-komoditas ini bisa berfungsi optimal agar upah bisa sebanding dengan usaha-usaha para petani dan kawasan yang di pakai oleh teori von thunen ini adalah kawasan pedesaan. Von Thunen menitik beratkan pada 2 hal utama untuk ruang pertanian yaitu bagaimana jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat produk pertaniannya (keawetan,harga,beban angkut). Menempatkan lokasi pada setiap komoditas ini nantinya Von Thunen akan membandingkan hubungan antara biaya produksi dari setiap komoditas, membandingan dengan harga pasar dan membandingkan dengan biaya transportasi. Dalam teori Von Thunen ini juga mengeluarkan 1 sistem yaitu sistem sewa lahan ( Locational Rent ) locational rent ini adalah seberapa besar lahan ini memberikan keuntungan untuk komoditas kita. Inti dari teori Von Thunen ini adalah bahwa harga sewa lahan pertanian akan berbeda-beda nilainya tergantung tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat pasar atau kota akan lebih mahal di bandingkan lahan yang jauh dari pusat pasar. Karena jarak yang makin jauh dari pusat pasar, akan meningkatkan biaya transportasi. Untuk membentuk modelnya Von Thunen terlebih dahulu membuat beberapa asumsi dia membuat 1 keidealan. kawasan itu di buat seideal mungkin untuk menimalkan batasan-batasan dari suatu wilayah. Von Thunen memiliki 7 asumsi untuk membentuk modelnya. Ilustarasi model Von Thunen mengambarkan suatu kawasan sebagai sebuah lingkaran dan di tengah lingkaran terdapat pusat yang merupakan kota kecil dan di sekelilingnya merupakan daerah pedesaan yang menjadi wilayah produksi pertanian untuk kota tersebut. Asumsi pertama adalah isolate stated di umpakan ada satu kawasan atau daerah terpencil yang ada pusat dan daerah pedesaan nya (hinterland). Isolate stated adalah semua kebutuhan kota di sediakan oleh desa yang ada di sekitar kota tersebut. Asumsi Kedua adalah single market di sebut single market karna petani menjual komoditas hanya ke kota tersebut tidak menjual ke kota- kota lain Asumsi Ketiga adalah single destination, Single destination merupakan daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya ke daerah lain kecuali kedaerah perkotaan import ekspor tidak akan di temukan disini. Asumsi Keempat adalah daerah pedalaman merupakan daerah yang berciri sama ( homogenous ) dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran menengah. Keuntungan dari asumsi ini kita dapat menanam apapun yang kita ingin kan. Asumsi kelima adalah Maximun oriented merupakan asumsi bahwa daerah pedalaman di huni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan peternakannya dengan permintan yang terdapat di daerah perkotaan. Asumsi keenam adalah one moda transportation satu – satunya angkutan yang terdapat pada waktu itu adalah angkutan darat berupa gerobag yang dihela oleh kuda Dan yang terakhir adalah asumsi equidistant merupakan biaya angkutan yang ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dengan jarak yang ditempuh. Petani mengangkut semua hasil dalam bentuk segar