ABSTRACT
ABSTRAK
Salah satu masalah pada masa pubertas yang dialami remaja putri adalah keputihan.
Sebesar 31,% remaja putri berumur 15-24 tahun dapat mengalami gejala keputihan. Ini
menunjukkan remaja putri lebih berisiko mengalami fluor albus, yang dapat menjadi
pencetus terjadinya infeksi atau fluor albus patologi. Masalah keputihan tidak bisa
diremehkan, jika fluor albusnya sudah dalam kondisi patologis, maka dapat berakibat
sangat fatal bila terlambat ditangani, misalnya dapat menimbulkan kemandulan dan
radang panggul. Salah satu penanganan yang dilakukan adalah dengan menggunakan
daun sirih yang mengandung antiseptik dan antibiotik alami. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh daun sirih merah (Piper crocatum) terhadap kejadian fluor albus
pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan teknik one
group pre and post test design, dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat penurunan jumlah bakteri setelah menggunakan rebusan daun
sirih merah sebesar 0,87 koloni/m2 dan adanya pengaruh daun sirih merah terhadap
keputihan pada remaja putri, berdasarkan hasil uji statistik dengan nilai p<0,05 (0.02).
Dapat disimpulkan, larutan daun sirih merah sebagai herbal alami dapat digunakan
sebagai terapi keputihan pada remaja putri. Herbal ini dapat digunakan dengan mudah
oleh masyarakat, selama bahan bakunya tersedia di lingkungan sekitarnya.
246
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 12 No 2, Oktober 2020 (Huruf besar depan saja)
247
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021
248
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021
besar sampel yang diperlukan dalam sebelum intervensi dan hari ke-8
penelitian ini adalah 30 sampel. sesudah penggunaan rebusan.
Teknik pengumpulan data dimulai Prosedur pembuatan rebusan
dengan memberikan penjelasan tujuan daun sirih merah dimulai dari
dan prosedur penelitian, kemudian menyiapkan alat dan bahan, kemudian
meminta persetujuan responden. mencampurkan daun sirih merah
Selanjutnya responden diberikan dengan aquades sesuai takaran
penyuluhan tentang cara penggunaan formulasi yang telah ditentukan yaitu 3-
rebusan daun sirih merah. 5 lembar daun sirih merah segar di
Langkah berikutnya, peneliti rebus dengan aquades 300 ml. Bahan
melakukan pengambilan spesimen tersebut kemudaian direbus selama 30
hapusan fluor albus yang menempel di menit sesekali rebusan diaduk,
vulva. Pengambilan spesimen ini perebusan dengan suhu titik didih air
dilakukan sebelum dan setelah 98°-101°C. Setelah mendidih
intervensi. didinginkan di suhu ruangan, lalu
Intervensi dilakukan selama 7 hari dituangkan ke botol kemasan ± 140 ml
sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore). dan terkahir menempelkan label pada
Responden menggunakan air cebokan botol.
daun sirih 2x dalam sehari yang Peneliti berusaha menjamin
dilakukan selama tujuh hari berturut- homogenitas pembuatan rebusan
turut pemantauan dilakukan dengan dengan cara dan tehnik yang sama
mengingatkan responden lewat untuk menghasilkan 15 paket rebusan
whatsapp atau sms. dan setiap paketnya berisi 140 ml.
Pemantuan kondisi kesehatan Formulasi rebusan untuk setiap
responden dilakukan setiap 3 hari sekali responden untuk 7 hari yang dilakukan
oleh peneliti. Selama intervensi pembuatan pada 1 hari sebelum produk
responden mengisi kuesioner untuk didistribusikan.
mengetahui kondisi keputihan meliputi Pengolahan data dilakukan
jumlah, warna, bau dan rasa gatal. dengan analisis univariabel dan
Pasca intervensi di hari ke-8, peneliti bivariabel. Uji normalitas dengan uji
melakukan pemeriksaan meliputi: shapiro wilk yaitu 0.265 (p > 0.05)
kondisi responden (tanda-tanda vital, sehingga data terdistribusi normal,
kondisi vagina, keluhan yang dialami dimana syarat data normal jika p > α
responden), evaluasi kepatuhan dalam (0.05). Ethical Clearance penelitian ini
penggunaan, evaluasi keluhan yang diperoleh dari Komite Etik Poltekkes
dialami responden selama perlakuan 7 Bandung.
hari dan dilanjutkan dengan
pengambilan suspensi apusan sekret HASIL
vagina.
Hasil apusan ini segera dibawa ke Data dari hasil penelitian ini
laboratorium untuk diperiksa jumlah adalah sebagai berikut:
koloni bakteri. Hapusan dikirim ke
Laboratorium untuk dilakukan Tabel 1
identifikasi jumlah bakteri (pengecatan Karakteristik Responden
gram, dan perbenihan berbagai tes Karakteristik Min Maks Mean SD
biokimia) untuk mengetahui jumlah
bakteri. Usia (th) 13 18 16,2 2,01
Peneliti bekerja sama dengan Usia menarche 11 14 12,6 0,92
laboratorium mikrobiologi Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa
Barat untuk menganalisa perbedaan Karakteristik responden pada penelitian
jumlah koloni bakteri pada hari ke-0 setara, diantaranya dalam umur dan
249
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021
250
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021
251
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021
252
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021
253
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1919