Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI IOT DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

NAMA : ATAYA PANDYAHANUN WINANDO


NIM : 40040222650093
PRODI : REKAYASA PERANCANGAN MEKANIK

GOJEK SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI MASA KINI

Gojek (ditulis bergaya sebagai goȷek, sebelumnya ditulis GO-JEK) merupakan sebuah perusahaan
teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 2009 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Ide mendirikan Gojek muncul dari pengalaman pribadi
Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap hari ke tempat kerjanya untuk menembus
kemacetan di Jakarta. Sebagai seseorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat
ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal menunggu
penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan penghasilan lebih banyak bila terus mencari
penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya
sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan.
Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan
yang dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek.
Sistem aplikasi driver transportasi online mengatur pemberian order pekerjaan kepada mitra driver
berdasarkan kinerja driver. Terdapat tiga klasifikasi jenis akun aplikasi driveryaitu akun prioritas, akun
normal dan akun yang tidak diperioritaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis cara kerja sistem
aplikasi transportasi onlinedan dampaknya terhadap kinerja drivertransportasi online. (Yunus et al., 2019)
PRINSIP KERJA.
1. Teknologi Database

Teknologi database merupakan aplikasi yang memungkinkan perusahaan Gojek untuk


mengakses informasi, menjalankan kegiatan bisnis, dan berinteraksi dengan para konsumen
kapan saja selama masih terhubung dengan koneksi internet.

Contoh nyata dari teknologi database ini di aplikasi Gojek adalah hadirnya sistem cloud
computing dan smartphone storage.

API (Application Programming Interface)

API adalah serangkaian software yang digunakan oleh programmer untuk mempercepat
proses pembuatan atau proses kerja suatu aplikasi melalui penggunaan perintah, protokol, dan
fungsi.

Contoh dari API ini di aplikasi Gojek adalah fitur Google Maps dan Google Place.

2. Sistem Ecommerce

Walaupun sistem ecommerce biasa digunakan oleh aplikasi toko online, tetapi Gojek juga
membutuhkannya karena terdapat beberapa layanan di aplikasi Gojek yang memerlukan
bantuan sistem ecommerce ini agar bisa berjalan. Contohnya:

Instant courier

Gojek menyediakan jasa instans courier untuk pengiriman secara real time. Nah, untuk
menjamin keberhasilan instant courier ini, sistem ecommerce dapat menentukan harga yang
perlu dibayar berdasarkan jarak tempuh dan waktu yang diperlukan untuk mengirimkan
barang dari lokasi pengemudi ke konsumen.

Transport

Layanan transport juga merupakan layanan utama Gojek. Untuk memberikan layanannya
tersebut, Gojek menggunakan sistem ecommerce untuk menentukan lokasi penumpang,
tempat tujuan, dan memberikan konfirmasi harga yang perlu dibayar.

Food delivery

Peran sistem informasi juga penting dalam menyediakan food delivery karena konsumen bisa
tahu apa saja menu makan yang tersedia, biaya yang perlu dibayar untuk makanan atau jasa
pengiriman, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar pesanannya bisa sampai.
Shopping

Shopping merupakan contoh utama dari sistem ecommerce karena konsumen bisa membeli
barang yang ada di toko dengan biaya yang pasti dan tanpa perlu datang ke tokonya.

ELEMEN.

Salah satu elemen penting dalam pembuatan sebuah produk mobile app adalah UI (user
interface) dan UX (user experience). Kebanyakan para konsumen tidak peduli akan segala
macam proses yang terjadi di balik layar ponsel mereka, yang mereka pedulikan hanyalah apa
yang dapat mereka lihat, alami, dan rasakan. Di situlah desainer UI/UX berperan.

GO-JEK sebagai salah satu perusahaan teknologi paling berkembang di Indonesia pun sangat
menyadari peran UI/UX tersebut. GO-JEK memiliki departemen Tech and Infrastrucutre yang
didalamnya tidak hanya berisi Developer namun juga Designer untuk bersama-sama
berkolaborasi menciptakan suatu produk yang tidak hanya bermanfaat namun juga dapat
mengambil hati masyarakat melalui kemudahan penggunaanya.

Aplikasi GO-JEK sendiri secara garis besar terdiri dari dua kubu pengguna, yaitu konsumen
dan driver. Untuk konsumen yang rata-rata didominasi oleh kalangan menengah ke atas, proses
desain mungkin tidak terlalu bermasalah dikarenakan karakteristik mereka yang kehidupannya
sudah terlalu dekat dengan teknologi. Tantangan muncul ketika melakukan design antarmuka
untuk driver, dimana sebagian besar dari mereka masih belum familiar dengan
penggunaan smartphone. Di sini, para Designer harus dapat menampilkan segala fitur yang
dimiliki GO-JEK sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami dengan mudah bahkan oleh
pengguna yang baru pertama kali mengenal teknologi.

Tim UI/UX GO-JEK percaya bahwa produk yang baik adalah produk yang tidak hanya mampu
memberikan manfaat secara fungsi, tapi juga memberikan pengalaman (experience) terhadap
pengguna. Dengan demikian pengguna akan memiliki keterikatan emosi dengan produk dan
cenderung menggunakan produk tersebut secara terus menerus. Karena jika menyangkut
mengenai konsumen dan produk, yang paling utama adalah membuat konsumen mengerti cara
penggunaan.
ARSITEKTUR.
Dalam ekosistem big pada Gojek, mereka menggunakan infrastruktur yang beragam. Yang terbaru,
Gojek telah mengimplementasikan Google BigQuery dan Google Cloud Storage untuk proses
warehousing mereka. Hal ini dianggap pas karena mereka hanya perlu membayar biaya bulanan saja
dengan menyewa Virtual Private Server tanpa harus membangun infrastruktur sendiri.

Aplikasi dan backend Gojek menggunakan beberapa DBMS, yaitu MongoDB, PostgreSQL, dan
MySQL (walaupun pada kabar terbaru mereka beralih menggunakan MariaDB). Seluruh DBMS ini
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Aplikasi Gojek sendiri menggunakan Postgre. RDBMS ini dipilih
karena Postgre mendukung open connection yang lebih besar dibandingkan MySQL. Backend Gojek
yang dibangun dalam bahasa Ruby memfasilitasi penggunaan basis data yang beragam, sehingga
mereka menggunakan Apache Kafka sebagai agregator data source ke ETL.
Data tersebut diproses terlebih dahulu melalui ETL process (Extract, Transform, Load). Dalam proses
ini, Gojek memanfaatkan Pentaho, Python, Logstash, dan Java. Tentu saja fungsi dari seluruh
komponen ini berbeda-beda. Pentaho berfungsi untuk melakukan proses ETL multi-node lalu data di-
passing ke BigQuery. Python berfungsi untuk proses machine learning, karena machine learning
memiliki efisiensi tinggi dalam melakukan proses transform. Logstash merupakan bagian dari Elastic,
bersama dengan Elastic Search dan Elastic Kibana. Kegunaan yang paling terlihat dari Logstash adalah
log processing pada server Gojek.
Tahap selanjutnya adalah warehousing. Gojek telah mengimplementasikan Google BigQuery dan
Google Cloud Storage. Google BigQuery memfasilitasi Gojek untuk me-request data menggunakan
Google Query dengan waktu pemrosesan kurang dari 20 detik. Tentu saja proses ini akan menghemat
waktu dan infrastruktur karena seluruh proses dijalankan di cloud. Google Cloude Storage sendiri mirip
dengan Amazon Web Service S3 (digunakan oleh Traveloka dan Tiket.com). Fungsinya adalah menjadi
data warehouse dari seluruh data Gojek. Tujuan dari implementasi ini adalah untuk membangun
kekuatan backend yang besar sehingga tidak mengganggu proses bisnis yang ada.
Tahap terakhir adalah data presentation. Di tahap ini, Gojek melakukan data visualization untuk
diarahkan menjadi informasi yang berguna bagi C-level. Gojek menggunakan Tableau sebagai data
visualization platform. Tableau menghasilkan bagan dan grafik yang berisi informasi dari data yang
diolah Gojek. Tableau memiliki fungsionalitas yang tinggi dan dapat beroperasi langsung dengan
Google Cloud Storage.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN.


Kelebihan
Tidak perlu sibuk mencari driver ojek.(cukup dari aplikasi)
Harga langsung ditetapkan dari aplikasi( jadi driver tidak bisa bermain curang)
Keamanan terjamin
Bisa cancel orderan .
Jalan bisa sesuai petunjuk yang sudah diarahkan.
Bisa menggunakan jalan alternatif
Bisa memesankannya untuk orang lain.
Beberapa pelayanan yang maksimal
Driver mudah didapat.
Bisa dibayar menggunakan 2 cara yaitu gopay dan manual

Kekurangan
Tidak bisa pilah pilih driver yang sesuai keinginan.
Jika ternyata merubah arah maka bersedia untuk dikenakan bayaran yang lebih.
Pemesanan harus menggunakan internet. Dan hp android.
Terkadang sering miss komunikasi.
Aplikasi sering eror
Di beberapa daerah masih sulit mencari driver karena membernya masih sedikit, ( dikota kota
tertentu). Bisa Report kritik dan saran kurang ditanggapi.
Untuk go-food kadang pemesanan lama datangnya.
Untuk go-food harus membayar 2 kali lipat dari harga makanan.
Driver kerap salah menerima informasi.
Tidak bisa naik berdua(bonceng) dengan teman atau sahabat.

Referensi.
https://www.gojek.com/blog/gohr/story-of-go-jek-uiux/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gojek
https://masoemuniversity.ac.id/berita/gojek-contoh-penerapan-dari-sistem-informasi-yang-
bermanfaat-untuk-
masyarakat.php#:~:text=Layanan%20transport%20juga%20merupakan%20layanan,konfirma
si%20harga%20yang%20perlu%20dibayar.
http://edocs.ilkom.unsri.ac.id/1691/1/Mengintip%20Ekosistem%20Big%20Data%20di%20G
ojek.pdf
https://www.jagoankode.com/11-kelebihan-dan-kekurangan-gojek-online-angkutan-masa-
kini/

Anda mungkin juga menyukai