Anda di halaman 1dari 7

PROBLEMATIKA DALAM KELUARGA

DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATKUL PAI (Pendidikan Agama Islam)

Dosen matkul : Ibu Ina Maryana, S.Pd.I.,M.Pd.I

Deny Qodar Ramdhani ( 20230103040)

Fida Alifah ( 20230103061)

Ahmad muzaki ( 20230103064)

Riyan nur arifa (20230103062)

Uga sugantina ( 20230103059)

Yayan adipriatna ( 20230103070)


BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Keluarga merupakan dunia keakraban yang diikat tali batin sehingga menjadi bagian yang vital di
dalam kehidupanya,penyebab timbulnya keluarga broken home antara lain,perceraian,menunjuka suatu
kenyataan dari suami istri yang tidak lagi dijiwai oleh rasa kasih saying dasar-dasar perkawinan yang
telah terbina bersama,telah goyah dan tidak mampu menopang keutuhan keluarga yang harmonis, Dengan
demikian hubungan suami istri tersebut makin lama makin renggang, masing-masing atau sekali waktu
membuat jarak sedemikian rupa sehingga komunikasi terputus sama sekali. Hubungan itu menunjukan
situasi keterasingan dan keterpisahan yang makin melebar dan menjauh ke dalam dunianya sendiri. Jadi
ada pergeseran arti dan fungsi sehingga masing-masing merasa serba asing tanpa ada rasa keterkaitan
yang intim lagi Keluarga yang tanpa dialog dan komunikasi akan menimbulkan rasa frustasi dan rasa
jengkel dalam jiwa anakanak sehingga tidak sedikit anak-anak meninggalkan rumahnya tanpa pamit
karena mereka merasa tidak nyaman tidak betah tinggal di rumahnya sendiri. Bila orang tua tidak
memberikan kesempatan dialog dan komunikasi dalam arti yang sungguh - sungguh yaitu bukan basa basi
atau sekedar bicara pada hal-hal yang perlu atau penting saja, anak-anak tidak mungkin mau
mempercayakan masalah-masalahnya dan membuka diri. Mereka lebih baik berdiam diri saja. Situasi
kebudayaan bisu tersebut akan mampu mematikan kehidupan itu sendiri dan pada sisi yang sama dialog
mempunyai peranan yang sangat penting. Perilaku anak yang menyimpang dapat berakar pada kurangnya
dialog pada masa kanak-kanak dan masa berikutnya di dalam keluarga, karena orang tua terlalu
menyibukkan diri sedangkan kebutuhan yang lebih mendasar yaitu cinta kasih dan perhatian diabaikan.
Akibatnya anak menjadi terlantar dalam kesendirian dan kebisuannya,

Ternyata perhatian orang tua dengan memberikan kesenangan materil belum mampu menyentuh
kemanusiaan anak. Dialog tidak dapat digantikan kedudukannya dengan benda mahal dan bagus sekali
pun. Menggantikannya berarti melemparkan anak ke dalam sekumpulan benda mati. Perang dingin adalah
lebih berat dari pada kebudayaan bisu. Sebab dalam perang dingin selain kurang terciptanya dialog juga
disisipi oleh rasa perselisihan dan kebencian dari masingmasing pihak. Awal perang dingin dapat
disebabkan karena suami mau memenangkan pendapat dan pendiriannya sendiri, sedangkan istri hanya
mempertahankan keinginan dan kehendaknya sendiri. Harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna
karakter yang membentuk kekuatan eksistensi sebuah benda. Perpaduan inilah yang membuat warna apa
pun bisa cocok menjadi rangkaian yang indah dan serasi. Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang
cocok yang rukun yang selalu terjalin cinta kasih antara sang suami dan istri yang digambarkan dalam
perilaku saling menghargai saling menutupi kelemahan dan kekurangan masing-masing

Pengaruh terhadap perilaku anak sangatlah signipikan. Karena anak belajar dari kehidupannya.
Persoalanrumah tangga amatlah penting artinya bagi kehidupan anak, baik balita, kanak-kanak, maupun
remaja. Karena mereka membutuhkan perlindungan, perhatian dan kasih sayang dari orang sekitarnya
terutama orang tua. Jadi bila hubungan orang tua retak, tidak romantis lagi maka akan berakibat buruk
bagi anak. Hal tersebut untuk mengantisipasinya, agar anak diberikan Pendidikan Agama, untuk
menanamkan akhlak atau perilaku agar siswa tidak terbawa pada situasi keluarga yang kurang harmonis.
Semua siswa diperlakukan dengan sama baik yang memiliki keluarga harmonis maupun tidak harmonis.
Disinilah Peran Guru Bimbingan dan Penyuluhan atau Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan
mampu memberikan solusi bagi siswa yang benar-benar membutuhkan bimbingan dalam rangka
mengantisipasi atau menyelesaikan permasalahan di rumahnya, sehingga perilaku dan prestasi belajarnya
tetap konsisten.

Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT kepada orang tuanya.
Oleh karena itu, harus menjaga, memelihara, dan mendidik serta menyampaikan amanat itu kepada yang
berhak menerimanya. Karena manusia adalah milik Allah SWT. Mereka harus mengantarkan anaknya
untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah SWT

Dengan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul:

“Pengaruh Perceraian Orang Tua Terhadap Perilaku dan Prestasi Belajar Siswa (Studi di MTsN 1
Rajeg Kabupaten Tangerang)”.

Lokasi Madrasah yang penulis pilih dalam penelitian ini yaitu MTsN 1 Kabupaten Tangerang, dimana di
Madrasah tersebut terdapat beberapa siswa yang orang tuanya bercerai dengan latar belakang yang
berbeda-beda, dan akibat dari perceraian orang tua tersebut, terdapat beberapa siswa yang memiliki
perilaku yang tidak baik dan prestasi belajar menurun.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berawal dari masalah ketidak harmonisan di dalam rumah tangga, yang pemandangan ini
sering sekali terdengar di kalangan masyarakat dengan tanda-tandanya pertengkaran,
perselingkuhan dan perceraian yang akhirnya berakibat buruk pada perkembangan anak-anak
mereka. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Banyaknya siswa korban perceraian orang tua di Madrasah


2. Perilaku siswa yang malas dan sering datang terlambat ke Madrasah
3. Perilaku siswa yang cenderung berprilaku tidak baik dan bergaul dengan anak-anak yang
nakal
4. Prestasi belajar siswa yang menurun dengan tidak pernah mengikuti pembelajaran di kelas
dengan baik
5. Adanya perbedaan motivasi belajar antara siswa berasal dari keluarga yang bercerai
(broken home) denganmotivasi belajar siswa dari keluarga utuh (yang tidak bercearai).
6. Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua dengan kondisi keluarga yang kurang harmonis dan
pola asuh orang tua yang kurang tepat.
C. BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh persceraian orang tua terhadap
perilaku dan prestasi belajar siswa. Agar hasil penelitian ini dapat terarah dalam mencapai tujuan dan
tidak menyimpang dari judul tersebut, maka penulis membatasai penelitian sebagai berikut:

1. Faktor perceraian yang terjadi pada orang tua siswa

2. Perilaku dan prestasi belajar siswa

3. Pengaruh perceraian orang tua terhadap perilaku siswa

4. Pengaruh perceraian orang tua terhadap prestasi belajar siswa

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh perceraian orang tua terhadap perilaku siswa MTsN1 Rajeg Kabupaten
Tangerang?
2. Apakah ada pengaruh perceraian orang tua terhadap prestasi belajar siswa MTsN 1 Rajeg Kabupaten
Tangerang?
3. Apakah ada pengaruh perceraian orang tua terhadap perilaku dan prestasi belajar siswa MTsN 1
Rajeg Kabupaten Tangerang?

E. TUJUAN PENELITIAN

Dengan memperhatikan rumusan masalah dari penelitian ini, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui apakah ada pengaruh perceraian orang tua terhadap perilaku siswa MTsN 1 Rajeg
Kabupaten Tangerang.
2. Mengetahui apakah ada pengaruh perceraian orang tua terhadap prestasibelajar siswa MTsN 1 Rajeg
Kabupaten Tangerang
3. Mengetahui apakah ada pengaruh perceraian orang tua terhadap perilaku dan prestasi belajar siswa
MTsN 1 Rajeg Kabupaten Tangerang

F. KEGUNAAN PENELITIAN

Dengan adanya penelitian yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
PAI yang diberikan kepada mahasiswa Universitas Cipasung angkatan 2023. Kegunaan penelitian ini
dapat terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Kegunaan Teoritis
a. Implikasi hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kwalitas
tentang perilaku siswa, serta meminimalisir siswa yang mengalami perceraian orang tua dengan
tetap memiliki perilaku dan prestasi belajar.
b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan Islam pada
khususnya.
c. Sebagai sumbangan data ilmiah dalam bidang pendidikan dan dalam disiplin ilmu yang lainnya
untuk khazanah keilmuan pendidikan di Indonesia pada umumnya, dan khususnya di UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten.

2. Kegunaan Praktis Implikasi penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
kemajuan pendidikan khususnya di Kabupaten Tangerang dalam rangka peningkatan prestasi belajar
dan perilaku siswa MTsN 1 Rajeg Kabupaten Tangerang dan memberikan masukkan khususnya
untuk para pengelola sekolah yaitu stakeholder Pendidikan diantaranya :
a. Bagi Struktur Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam hal ini dibawah naungan Kementerian
Agama Kabupaten Tangerang, diharapkan hasil penelitian ini sebagai acuan perbandingan cara
pengelolaan sekolah dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa dengan mengantisipasi siswa
yang putus sekolah karena adanya perceraian orang tua.
b. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan mengetahui pengaruh perceraian orang tua terhadap
perilaku dan prestasi belajar siswa.
c. Bagi penyelenggara pendidikan Madrasah Tsanawiyah yang ada di kabupaten Tangerang Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam mengembangkan sekolahnya
untuk dapat bersaing secara kompetitif untuk menyongsong era globalisasi dan perkembangan ilmu
teknologi dan informasi, serta mengembangkan sekolah ke arah sekolah model dan sekolah
unggulan, dengan salah satunya menghasilkan output siswa yang berprestasi.

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Untuk mempermudah pembaca mencerna dan memahami pembahasan tesis ini, maka penulis
menyusun dengan sistematika pembahasan terdiri dari lima bab, dan sub bab sebagaimana berikut: Bab
Kesatu, Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

Bab Kedua, Kajian teoretik, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis, yang meliputi kajian teoritik
membahas tentang: Keluarga, Pengertian Keluarga, Konsep Keluarga Ideal, Fungsi Keluarga, Pendidikan
dalam Keluarga, Tujuan Pendidikan dalam Keluarga, Pernikahan meliputi; Pengertian Pernikahan,
Hukum melakukan pernikahan, dan Tujuan Pernikahan, Perceraian, meliputi; Pengertian Perceraian, dan
Faktor-faktor Penyebab Perceraian, Perilaku, meliputi; Pengertian Perilaku, Faktor-faktor yang
mempengaruhi Perilaku Manusia, Prestasi Belajar meliputi; Pengertian Prestasi, Faktor-faktor yang
mempengaruhi Prestasi, Pengertian Belajar, Teori-teori Belajar, Pengertian Prestasi Belajar, dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Penelitian yang Relevan, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan
Hipotesis.

Bab Ketiga, Metodologi penelitian, meliputi; Pendekatan Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian,
terdiri dari : Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian,
terdiri dari : Populasi dan Teknik Sampling (Sampel), Teknik
Pengumpulan Data, meliputi: Teknik Observasi, Teknik Dokumentasi, Teknik Angket atau Kuesioner,
Variebel Penelitian, meliputi: Definisi Konseptual, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran, Teknik
Analisis Data meliputi: Penyajian Data Hasil Sebaran Angket, Uji Prasyarat, Uji Hipotesis, dan Hipotesis
Penelitian.

Bab Keempat, Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Diskripsi Hasil Penelitian, terdiri dari:
Hasil Angket Perceraian Orang Tua (Variabel X), Hasil Angket Perilaku Siswa (Variabel Y1), dan Hasil
Angket Prestasi Belajar Siswa (Variabel 2), Pengujian Hipotesis, terdiri dari: Pengaruh Perceraian Orang
Tua Terhadap Perilaku Siswa MTsN 1 Rajeg Kabupaten Tangerang, Pengaruh Perceraian Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTsN 1 Rajeg Kabupaten Tangerang, dan Pengaruh Perceraian Orang
Tua Terhadap Perilaku dan Prestasi Belajar Siswa MTsN 1 Rajeg Kabupaten Tangerang, Pembahasan
Hasil Penelitian dan Keterbatasan Penelitian.

Bab Kelima Penutup, terdiri dari Simpulan, Implikasi dan Saran-saran

Anda mungkin juga menyukai