Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2 Pendidikan Agama Islam

049894866
Anggoro Islama Akbar

1. Seperangkat aturan yang berasal dari pembuat syari’at (Allah SWT) yang berhubungan dengan
perbuatan manusia, yang bersifat menuntut agar dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan
suatu larangan atau yang memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan.

2. i. Wajib: suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang tersebut akan
mendapatkan pahala jika tidak dikerjakan makan akan mendapatkan siksa. Pada umumnya
kalimat perintah dalam Al-Quran menuntut untuk dikerjakan sehingga wajib hukumnya,
meskipun ada pengecualian-pengecualian tertentu sesuai konteks ayat.

ii. Sunnah: suatu perbuatan apabila dikerjakan maka yang mengerjakan akan mendapat pahala,
apabila ditinggalkan orang tersebut tidak mendapatkan siksa.

iii. Haram: perbuatan yang apabila dilakukan oleh seseorang makan orang tersebut akan
mendapatkan siksa, apabila ditinggalkan orang tersebut akan mendapatkan pahala.

iv. Makruh: suatu perbuatan yang apabila seseorang meninggalkan makan orang tersebut akan
mendapatkan pahala, dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapatkan siksa.

v. Mubah: suatu perbuatan yang apabila dilakukan seseorang tidak mendapatkan pahala dan
apabila ditinggalkan tidak berdosa.
3. i. Prinsip Tauhid: prinsip yang menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan
yang sama sebagai hamba Allah. Berdasarkan penjelasan prinsip tersebut, maka pelaksanaan
dan pengamalan hukum Islam merupakan suatu ibadah, yaitu penghambaan manusia kepada
Allah SWT.
ii. Prinsip Keadilan: hukum Islam yang mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya
harus dilandaskan kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan
dirinya sendiri, individu dengan manusia dan masyarakatnya, serta individu dengan
lingkungannya. Dari prinsip inilah maka lahirlah kaidah dalam hukum Islam yang menyatakan
bahwa hukum Islam dalam praktiknya dapat beradaptasi sesuai ruang dan waktu. Ketika terjadi
perubahan maka yang sulit menjadi mudah dan kemudahan tersebut sebatas terpenuhinya
kebutuhan pokok.
iii. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar: merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama dan
kedua. Amar Ma’ruf yang berarti hukum Islam ditegakkan untuk menjadikan umat manusia
dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT.
Sedangkan Nahi Munkar berarti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat.
iv. Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan: prinsip yang berarti bahwa hukum Islam tidak
diterapkan berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentatif
yang dapat meyakinkan. Apakah manusia pada akhirnya menolak atau menerima sepenuhnya
diserahkan pada masing-masing individu.
v. Prinsip Persamaan: prinsip yang berarti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama
meskipun faktanya berbeda dalam lahiriyahnya, dari warna kulit, bahasa, suku, bangsa dan lain-
lain. Kesamaan tersebut, terutama dalam hal nilai kemanusiaannya. Hukum Islam memandang
perbedaan secara lahiriyah tidak menjadikan manusia berbeda dari segi nilai kemanusiaannya.
vi. Prinsip Tolong-menolong: prinsip yang mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus
saling menolong demi tercapainya kemaslahatan bersama.
vii. Prinsip Toleransi: prinsip yang mengajarkan bahwa hukum Islam mengharuskan kepada
umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. Toleransi ini harus menjamin
tidak dilanggarnya hukum Islam dan hak umat Islam.
4. Posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Quran maksudnya adalah bahwa seseorang khususnya
para mujtahid yang ingin menetapkan suatu hukum makan yang pertama dicarinya adalah ayat-
ayat dalam Al-Quran. Apabila tidak ada, kemudian baru mencarinya dalam sunnah Rasulullah
SAW.

5. Moral: tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai nilai baik atau buruk, salah
atau benar, layak atau tidak layak.
Susila: perilaku baik yang dilakukan seseorang
Budi pekerti: perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah laku
manusia
Akhlak: keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang melahirkan perbuatan-
perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjut.
Etika: sebuah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Bersifat teoritis.

Kaitan antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah bahwa semuanya berkaitan
dengan perilaku manusia yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh individu
atau masyarakat. Moral dan etika membentuk dasar nilai-nilai yang dianggap benar atau salah,
sedangkan susila dan budi pekerti mencakup perilaku yang baik dan sopan. Akhlak melibatkan
pengembangan karakter yang baik dan bertanggung jawab, yang didasarkan pada nilai-nilai
moral dan etika.

Anda mungkin juga menyukai