1. Buang semua bahan kimia yang tidak lagi berguna untuk penelitian Anda,
kedaluwarsa (atau lebih dari 5 tahun), atau terdegradasi – cari kristal, pemisahan fasa,
kerusakan wadah. Kemas bahan kimia ini dengan benar dan lengkapi Manifes Limbah
Berbahaya untuk mengambilnya.
2. Pastikan semua tumpahan atau kontaminasi lainnya dibersihkan dengan benar – beri
perhatian khusus pada lemari dan lemari es.
3. Pastikan bahan kimia dalam freezer tidak membeku bersama atau menempel di sisi
atau rak.
4. Pastikan bahwa bahan yang akan diinventarisasi berada di lokasi penyimpanan yang
tepat.
5. Pastikan bahan kimia memiliki label yang dapat dibaca dan sesuai – sistem
ChemWatch dapat digunakan untuk mencetak label yang sesuai dengan GHS jika
label wadah asli rusak atau tidak memadai. Struktur dan singkatan nama bahan kimia
tidak tepat sebagai satu-satunya indikator identitas bahan kimia.
6. Bahan kimia di lokasi yang menunjukkan tanda-tanda kebocoran kotor atau
kontaminasi tidak akan dimasukkan dan bahan tersebut akan ditandai untuk dibuang
sebagai limbah.
7. Sebagian besar bahan kimia dalam wadah aslinya akan diinventarisasi. Buffer,
pengenceran, dan produk pembersih tidak akan disertakan dalam inventaris.
Salah satu proses yang paling diremehkan di laboratorium juga merupakan salah satu yang
paling penting, yaitu mengelola sistem inventaris bahan kimia yang mutakhir.
Cara Menjaga Inventaris Bahan Kimia Terkini:
Bahan Kimia baru yang masuk ke lab
Merupakan tanggung jawab lab untuk memasukkan setiap bahan kimia yang masuk ke lab ke
dalam database dengan memanfaatkan sistem barcode. Kode batang disediakan oleh EH&S
dan Petunjuk Inventaris Bahan Kimia menjelaskan proses pembaruan inventaris Anda yang
sederhana dan mudah.