Anda di halaman 1dari 191

Penelitian

Tujuan:
 Mahasiswa mampu mendefinisikan tentang penelitian
 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang urgensi
penelitian
 Mahasiswa mampu menganalisis berbagai dimensi
penelitian
 Mahasiswa mampu menguraikan berbagai pendekatan
dalam penelitian
 Mahasiswa mampu membedakan asumsi dasar penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
Pengertian Penelitian

Secara etimologi:
Penelitian berasal dari kata teliti yang artinya cermat,
saksama, hati-hati.
Penelitian adalah pemeriksaan, penyelidikan yang
cermat, saksama dan hati-hati.
Penelitian dalam bahasa Inggris adalah Research (Riset)
terdiri dari dua suku kata re dan search.
Re ialah awalan yang berarti lagi atau sekali lagi dan
search ialah kata kerja yang berarti memeriksa secara
teliti atau cermat, menguji dan mencoba atau
menyelidiki. Dari dua suku kata itu Grinnel
menjelaskan bahwa kata tersebut membentuk kata
benda yang berarti suatu penyelidikan yang cermat dan
sistimatis dalam suatu bidang pengetahuan yang
dilakukan untuk menetapkan fakta atau prinsip.
 Riset artinya peyelidikan suatu masalah secara
sistimatis, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang
baru, atau menafsirkan yang labih baik. Penelitian juga
dijelaskan sebagai pencarian, pengumpulan, pengolahan
dan analisis suatu objek yang dilakukan berdasarkan
teori serta cara yang sistimatis, untuk memperoleh
jawaban atas suatu masalah yang bersifat keilmuan atau
untuk menguji hipotesis dalam pengembangan prinsip
umum. Sedangkan riset diartikan secara singkat
penyelidikan ilmiah.
Sercara terminologi:
Pengertian penelitian (Research) dari beberapa ahli
 Menurut Faisal: penelitian merupakan aktifitas menelah
suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah
secara terancang dan sisitimatis untuk menemukan
pengetahuan baru yang terandalkan mengenai dunia
alam atau dunia sosial.
 Singh: Penelitian adalah proses mengamati fenomena
secara mendalam dari dimensi yang berbeda.
 Rusk: Penelitian merupakan titik pandang, tindakan,
tindakan penyelidikan atas dasar kerangka pikiran
tertentu.
 Mouly: Penelitian adalah proses ilmiah yang sistimatis
dan penerapan metode ilmiah yang ditafsirkan dalam
arti luas untuk mencari solusi atas suatu permasalah
sosial.
 Monroe: Penelitian adalah metode untuk mempelajari
solusi atas suatu permasalahan, solusi yang harus
diambil dari sebagian atau sejumlah fakta-fakta.
 Hutchins: Penelitian berarti pengembangan, perluasan
dan penyempurnaan prinsip secara bersama-sama
dengan mengumpulkan dan menggunakan bahan-bahan
empiris.
 Andarias Bambang Subagyo menjelaskan bahwa
penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data yang dilakukan secara
sistimatis dan obyektif untk memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan suatu prinsip-prinsip umum.
Menurut Sugiyono, penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Ia menjelaskan bahwa ada empat kunci yang
perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan dan
kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris dan sistimatis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan. Sistimatis artinya proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis.
Menurut Dwi Priyatno, penelitian adalah aktivitas atau
kegiatan yang dilakukan secara sistimatis, berencana,
dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan
sesuatu yang objektif dan rasional tentang suatu hal.
David H. Penny: Penelitian adalah pemikiran yang
sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
J. Suprapto: Penelitian ialah penyelidikan dari suatu
bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
sabar, hati-hati serta sistematis.
Sutrisno Hadi: Sesuai dengan tujuannya, penelitian
dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.
Mohammad Ali Penelitian adalah suatu cara untuk
memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau
melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul
sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara
hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Pengertian Metodologi Penelitian “Metodologi
penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya
cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “Logos”
yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan
pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk
mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis
sampai menyusun laporannya.
Jadi yang dimaksud dengan metodologi penelitian
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara,
langkah-langkah melaksanakan penelitian sampai
menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau
gejala-gejala secara ilmiah
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa metodologi
penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara
melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat
secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun
secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta
menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga
dapat dipergunakan untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu
pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.
Urgensi Penelitian

Mengapa seseorang melakukan penelitian?


Urgensi, kegunaan, dan manfaat yang terpenting dari
pada penelitan ilmiah sangat tergatung pada judul dan
masalah penelitian. Urgensi penelitian dapat
mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan
target yang ingin dicapai. Tujuan suatu penelitian terdiri
dari tujuan utama dan tujuan sekunder.
Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan
masalah penelitian. Tujuan sekunder suatu penelitian
lebih bersifat subjektif bagi peneliti
 Menemukan suatu masalah dan memberi solusi
 Ada target yang bisa dicapai
 Mendapatkan data yang benar
 Menemukan titik terang sebuah masalah
Urgensi penelitian ilmiah:
1. Melatih mengungkapkan pemikiran secara sistimatis
dan rasional.
2. Menumbuhkan etos ilmiah dan penghasil
gagasan/pemikiran.
3. Wahana transformasi pengetahuan.
4. Membangun potensi dan wawasan ilmiah.
5. Menolong pribadi atau kelompok memprediksi sesuatu.
6. Memudahkan dalam pengambilan suatu keputusan.
7. Menolong dalam menyusun sebuah rencana atau
rancangan.
8. Menjadi wahana pengembangan ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah penelitian ilmiah:
1. Penemuan Masalah
2. Merumuskan dugaan (hipotesis)
3. Melakukan pengamatan atau mengumpulkan data
4. Membuat kasimpulan
5. Menguji kesimpulan kembali.
Ciri-ciri penelitian Ilmiah:
1. Penelitian merupakan suatu proses mendapatkan
pengetahuan baru dengan mengumpulkan data primer.
2. Menekankan pada penemuan prinsip-prinsip umum
3. Penelitian merupakan proses penyelidikan yang tepat,
sistimatis dan akurat
4. Penelitian menggunakan alat seperangkat pengumpulan
data tertentu yang valid.
5. Penelitian adalah kegiatan yang bersifat logis dan
objektif.
6. Penelitian menghindari manupulasi data.
7. Peneliti menghindari preperensi pribadi dan perasaan.
8. Penelitian mengorganisasi data dengan baik.
9. Penelitian merupakan atifitas yang dilakukan dengan
sabar dan tidak tergesa-gesa.
10. Penelitian dilakukan dengan hati-hati, dicatat dan
dilaporkan.
11. Kesimpulan diambil dengan teliti dan hati-hati.
Pendekatan dalam Penelitian:
Pendekatan (approach) merupakan cara pandang
terhadap sesuatu objek atau permasalahan.
Ada beberapa pendekatan:
1. Pendekatan positivistik
Pendekatan positivistik beranggapan bahwa ilmu alam
dan sosial sama, hanya terletak pada objek kajiannya
dan berlaku sama di semua tempat.
2. Pendekatan interpretatif:
Pendekatan ini berupaya memahami gejala sosial
dengan memosisikan individu sebagai mahluk yang aktif.
Sebagai individu yang aktif dapat memberikan makna
terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya.
Pendekatan Interpretatif adalah analisis sistematis
mengenai penelitian sosial yang bermakna melalui
observasi manusia secara terperinci dan langsung dalam
latar ilmiah, supaya bisa memperoleh pemahaman dan
interpretasi mengenai cara orang menciptakan dan
mempertahankan dunia sosial mereka.
3. Pendekatan Kritis:
Pendekatan ini berupaya melakukan kritik terhadap
realitas sosial serta berupaya mengungkap makna di
balik realitas yang tidak terlihat. Pendekatan ini juga
berupaya melakukan perubahan kondisi dan membangun
realitas yang lebih baik. Peneliti disarankan agar tidak
terlalu memercayai sesuatu yang sifatnya nyata, namun
seorang peneliti harus berupaya menyelidiki sesuatu
yang terjadi di balik realitas rill.
Dimensi Penelitian:

Menurut Nanang Martono ada empat dimensi penelitian:


1. Berdasarkan tujuan:
a. Eksploratif
b. Deskriptif
c. Eksplanatif
2. Berdasarkan manfaat:
a. Penelitian dasar
b. Penelitian terapan
3. Berdasarkan cara pengumpulan data:
a. Kualitatif:
 Grounded Research
 Perbandingan sejarah
 Analisis wacana

b. Kuantitatif
 Survei
 Analisis Isi
 Analisis data sekunder
 Ekperimen
4. Berdasarkan waktu penelitian:
a. Penelitian longitudinal (antar waktu)
b. Penelitian cross sectional (satu waktu)
Penelitian Kualitatif:
Pengertian metode Kualitatif
Metode ini muncul kerena adanya perubahan
perspektif/paradigma dalam memandang suatu realitas,
fenomena atau gejala. Realitas sosial dipandang
sebagai sesuatu yang holistik, kompleks, utuh, dinamis
dan penuh makna. Paradigma ini biasa disebut
postpositifisme. Paradigma ini berbeda dengan
paradigma sebelumnya yakni paradigma positifisme
yang memandang gejala atau persoalan bersifat
tunggal, statis (tidak bergerak , tidak berubah) dan
kongkrit. Paradigma postpotitifisme mengembangkan
metode penelitian kualitatif dan positifisme
mengembangkan metode penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah yang berbeda dengan eksperimen di mana
peneliti adalah sebagai istrumen kunci, tehnik
pengumpulan data dilakukan secara triagulasi atau
gabungan dan analisis bersifat induktif atau bertolak
dari kaidah atau peristiwa khusus ke umum. Hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi (kesimpulan umum).
 Mengapa makna kerukunan antar umat beragama mengalami
pergeseran.
 Apakah yang menjadi Faktor Penghambat kerukunan
 Mengapa terjadi perbedaan sikap dalam membangun toleransi
 Mengapa toleransi antar umat beragama di lembang randan batu
sangat kuat?
 Bagaimana Pengaruh adat terhadap kerukunan antar umat
beragama?
 Bagaimana pengaruh FKUB terhadap kerukunan atar umat
beragama?
 Bagaimana pengaruh pemimpin terhadap kerukunan antar umat
beragama.
Metode penelitian kualitiatif biasa disebut naturalis
setting, karena dilakukan pada kondisi yang alamiah
seperti etnographi (deskripsi ttg suku-suku bangsa yang
hidup), antropologi budaya dll. Data yang terkumpul
analisisnya bersifat kualitatif.
Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang
alamiah sehingga metode penelitain ini sering disebut
metode penelitian naturalistik. Yang dimaksud objek
yang alamiah ialah apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti. Pada saat peneliti memasuki objek, berada di
objek dan setelah keluar dari objek, relatif tidak
berubah. Oleh karena itu berbeda dengan eksperimen
di mana peneliti pada saat berada di laboratorium yang
merupakan kondisi buatan, peneliti sering menemukan
bias antara keadaan di laboratorium dengan keadaan
yang sesungguhnya.
Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen
yang biasa disebut human istrument. Untuk itu peneliti
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas agar
mampu bertanya, menganalisis, memotret,
mengonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas
dan bermakna.
Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data
yang pasti. Data yang pasti adalah data yang
sebenarnya, terjadi sebagaimana adanya. Bukan data
yang sekedar terlihat, terucap, tetapi data yang
mengandung makna. Contoh data yang pasti misalnya
data orang menangis. Orang menangis itu harus
dipastikan, apakah menangis karena susah atau justru
karena kebahagiaaan. Untuk mendapatkan data yang
pasti maka diperlukan berbagai sumber data dan
berbagai tehnik pengumpulan data. Dua sumber data
yang memberikan data yang bersifat induktif yang
berbeda maka data tersebut belum pasti.
Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara
yang menghasilkan data yang berbeda maka data
tersebut belum pasti. Bila data yang diperoleh masih
meragukan dan belum memperoleh kepastian, maka
penelitian masih harus terus dilanjutkan. Jadi
pengumpulan data dengan tehnik triagulasi adalah
pengumpulan data yang menggunakan berbagai sumber
dan berbagai tehnik pengumpulan data secara simultan,
sehingga dapat diperoleh data yang pasti.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak
dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang
ditemukan pada saat penelitian berada di lapangan.
Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat
induktif (kaidah atau peristiwa khusus ke umum)
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian
dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.
Jadi dalam penelitian kualitatif melakukan analisis data
untuk membangun hipotesis sedangkan dalam penelitian
kuantitatif melakukan analisis data untuk menguji
hipotesis. Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak peneliti menyusun proposal,
melaksanakan pengumpulan data di lapangan, sampai
peneliti mendapatkan seluruh data.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data
yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.
Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti
yang merupakan suatu nilai di balik sesuatu yang
nampak oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak
menekankan generalisasi, tetapi lebih menekankan
makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif
dinamakan tranferability artinya hasil penelitian
tersebut dapat digunakan di tempat lain manakala
tempat tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh
berbeda. Dalam hal generalisasi perbedaan antara
metode kuantitatif dengan kualitatif.
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Untuk memehami metode kualitatif secara lebih
mendalam maka perlu dibandingkan dengan metode
kuantitatif. Perbedaan antara metode kualitatif
dengan kuantitatif. Kualitatif tidak menggunakan angka
sedangkan kuantitatif menggunakan angka.
Perlu diketahui bahwa penelitian kualitatif tidak
menolak angka dan tehnik statistik untuk penyajian
data dan analisis. Penelitian kualitatif yang mendalam
yang mampu mengkonstruksikan hubungan antara
fenomena dapat menggunakan statistik untuk
mengetahui hubungan antara fenomena tersebut.
Statistik di sini tidak digunakan untuk menguji hipotesis,
sehingga tidak ada kata signifikansi.
Perbedaan anatara metode penelitian kualitatif dengan
kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang
aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitian
itu sendiri.
 Perbedaaan aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian
kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang
realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan genaralisasi, dan
peranan nilai.
Sifat Realitas
Dalam memadang realitas, gejala atau objek yang
diteliti, terdapat perbedaan antara metode kualitatif
dan kuantitatif. Dalam metode kuantitatif realitas
dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati
dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut
jenis, bentuk, warna dan prilaku, tidak berubah dan
dapat diferifikasi.
Dengan demikian dalam penelitian kuantitatif, peneliti
dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari
objek yang diteliti, dan kemudian dapat membuat
instrumen untuk mengukurnya. Dalam penelitian
kualitatif suatu realistas atau objek tidak dapat dilihat
sebagai ssesuatu yang parsial atau dipecah dalam
beberapa variabel.
Penelitian kualitatif memandang objek sebagai sesuatu
yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan utuh
(holistik) karena setiap aspek dari objek itu merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat
meneliti mobil tidak tidak hanya meneliti mesinnya saja
atau bodynya saja tetapi keseluruhan karena
merupakan satu kesatuan.
Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya tampak
(teramati) tetapi sampai di balik yang tampak (yang
tidak kelihatan).
Contoh: Orang memancing.
Bagi penelitian kuantitatif, orang memancing adalah
kegiatan mencari ikan. Bagi peneliti kualitatif mereka
akan melihat yang lebih dalam lagi yakni mengapa
memancing. Mungkin hobby, mungkin menghilangkan
stress, mungkin mencari teman. Jadi realitas
merupakan konstruksi dari pemahaman terhadap semua
data dan maknanya.
Rumusan Masalah penelitian.

 Menjelaskan tentang rumusan masalah masalah


penelitian
 Menjelaskan beberapa sumber masalah sosial dalam
penelitian
 Menjelaskan peran peran serta urgensi masalah masalah
dalam penelitian
 Menjelaskan tipe masalah penelitian berdasarkan
tujuannya
 Merumuskan masalah penelitian dengan baik.
Masalah Penelitian:
Sesuatu yang tidak diinginkan keberadaannya
Sesuatu yang harus dicarikan solusinya/jawabannya
Sesuatu yang belum ada jawabannya
Penghalang yang harus diselesaikan
Sesuatu yang mengherankan
Sesuatu yang membuat kita penasaran
Sesuatu yang fondasi yang menggerakkan kita mencari jawabannya.
Sesuatu yang berbeda antara teori dan fakta
Suatu hubungan yang membingungkan.
Suatu kejadian yang meresahkan/rusak.
Sesuatu yang kurang/tidak/beres
Sesuatu yang membuat kita menangis/sedih.
Rumusan Masalah:
 Dibuat dalam kalimat tanya
 Ada hubungan dengan variabel penelitian
 Mendorong kita mencari data-data dan jawaban
 Rumusan masalah menuntun peneliti menyusun tujuan
penelitian
 Bagaimana pengaruh perceraian terhadap psikologi
anak
 Indikator manakah dari perceraian yang dominan
mempengaruhi psikologi anak?

Tujuan penelitian:
 Untuk menemukan pengaruh perceraian terhadap
psikologi anak
 Untuk menemukan indikator yang dominan dari
perceraian yang mempengaruhi psikologi anak
Bab I. (Kuantitatif)

 Latar belakang masalah


 Identifikasi masalah
 Batasan Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian
 Sistimatika Uraian
Bab I (Kualitatif)

 Latar belakang masalah


 Fokus Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian
 Sistimatika Uraian
Rumusan masalah:
Sejauhmanakah pengaruh penggunaan metode
pembelajaran terhadap keaktifan anak usia dini.

Tujuan penelitian:
Untuk mengetahui sejauhmanakah penggunaan metode
pembelajaran terhadap keaktifan anak usia dini.
Pengaruh Penyusunan skripsi terhadap tingkat stres
mahasiswa di STT Kibaid.

Sejauhmana penyusunan skripsi memengaruhi tingkat


stres mahasiswa STT Kibaid.

Untuk mengetahui pengaruh penyususnan skripsi


terhadap tingkat sters mahasiswa.
Pengaruh media sosial terhadap perselingkuhan di
Tana Toraja

Rumusan masalah:
Sejauhmana media sosial memengaruhi
perselingkuhan di tana Toraja
Pengaruh FB terhadap Moralitas
Masyarakat Tana Toraja.

Latar Belakang Masalah


Banyak kegiatan terbengkalai
Etika komunikasi merosot
Ada dampak positif dan ada dampak negatif
Ada banyak pelecehan
Masalah Penelitian
Penelitian dimaknai sebagai sebuah proses pencarian
jawaban atas sebuah masalah dengan menggunakan
metode ilmiah.
Dengan pemahaman ini berarti bahwa proses penelitian
itu diawali dengan masalah.
Apakah yang dimaksud dengan rumusan masalah
penelitian?
 Bagaimana kepemimpinan Penatua di Gereja Era Post
modern di gereja Adven se- Tana Toraja
 Apakah yang mempengaruhi pergeseran nilai-nilai
kepemimpian penatua di gereja Adven se Tana Toraja.
 Masalah penelitian adalah gejala atau fenomena yang
tidak dikehendaki keberadannya atau sesuatu yang
seharusnya tidak terjadi;
 Fenomena atau gejala yang mengandung pertanyaan
dan membutuhkan jawaban.
 Masalah penelitian adalah hubungan dua faktor atau
lebih yang menghasilkan sesuatu yang membingungkan.
 Ketidaksesuaian antara kondisi ideal, kondisi yang
seharusnya terjadi (das sollen) dan kondisi yang terjadi
(das sein).
Contoh: laki-laki dan perempuan seharusnya memiliki
prestasi yang sama (kondisi das sollen) tetapi faktanya
nilai perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki atau
sebaliknya.
Rumusan Masalah Penelitian

 Rumusan Masalah Penelitian adalah pertanyaan-


pertanyaan yang diajukan/disusun sedemikian rupa
untuk mencari jawaban dalam proses penelitian.
 Rumusan Masalah penelitian adalah pertanyaan yang
diupayakan jawabannya melalui percobaan sampai
mendapat jawaban yang pasti.
Rumusan masalah penelitian merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat
eksplanasi (Sugiyono).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perumusan masalah yaitu:

1. Dirumuskan secara jelas


2. Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan
alternaatif tindakan yang akan dilakukan
3. Dapat diuji secara empiris
4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada
dan keadaan yang diinginkan
5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat
6. Jelas cangkupannya
7. Memungkinkan untuk dijawab dengan
mempergunakan metode atau teknik tertentu.
Analisis faktor ketidak aktifan
Pemuda dalam persekutuan
Masalah penelitian:
Pemuda kurang aktif dalam persekutuan
1. Faktor apakah yang mempengaruhi ketidak aktifan
pemuda dalam persekutuan?
2. Bagaimana strategi peningkatan pemuda dalam
persekutuan?
Ketidakaktifan PKP dalam kegiatan kerohanian di
Jemaat Kaluku
1. Mengapa kaum pria di Gereja KIBAID jemaat Kaluku
kurang aktif dalam persekutuan?
2. Bagaimana strategi pembinaan PKP di gereja KIBAID
Jemaat Kaluku?
Pengaruh Komitmen pelayan
terhadap pertumbuhan gereja
GPDI Tanamalia.
Kurangnya komitmen pelayan bagi pertumbuhan gereja

1. Sejauh mana pengaruh komitmen pelayan terhadap


pertumbuhan gereja GPDI Tanamalia.
2. Prinsip manakah dari komitmen pelayan yang paling
berpengaruh bagi pertumbuhan gereja GPDI
Tanamalia.
Apakah bedanya masalah penelitian dengan topik
penelitian?
Topik penelitian dimaknai sebagai ide dasar yang
sifatnya sangat umum atau general sedangkan masalah
penelitian adalah bagian dari topik. Masalah penelitian
diturunkan dari topik.
Contoh:
Pemasalahan penelitian tentang perbedaan prestasi
belajar laki-laki dan perempuan diambil dari topik
“gender atau kesetaraan pendidikan”. Topik penelitian
dapat didasarkan pada berbagai sumber.
Topik dapat bersumber pada:
 Pengalaman pribadi (personal experience)
pengalaman yang diperoleh dari suatu tempat yang
pernah dikunjungi dapat menjadi inspirasi untuk
melakukan penelitian.
 Rasa ingin tehu terhadap informasi yang pernah dimuat
di media massa. Misalnya tindakan kriminal yang akhir-
akhir ini banyak terjadi menjadi bahan berita.
 Pengetahuan di lapangan (the state of knowledge in a
field).
Misalnya: Interaksi sosial antara petani di suatu
kampung A. Hubungan sosial antar pedagang sayur di
pasar. Banyaknya pengemis di perempatan jalan.
 Sebuah masalah yang membutuhkan solusi (problem
solving).
Misalnya: mahasiswa yang pasip dalam perkuliahan,
kualitas pelayanan aparat pemerintah yang buruk,
banyaknya pelanggar peraturan lalulintas.
 Tawaran topik penelitian dari penyandang dana (sosial
premium).
Biasanya pihak sponsor memerlukan sebuah data yang
dapat menunjang kinerjanya.
 Nilai-nilai pribadi (personal value).
Misalnya seseorang mempunyai komitmen atau
perhatian yang besat terhadap isu persamaan ras dan
kekejaman terhadap kelompok minoritas. Suatu ketika
mendengar tentang diskriminasi ras di suatu daerah
maka dapat menjadikan diskriminasi ras sebagai topik
penelitian.
 Kehidupan sehari-hari (everyday life)
Gejala sosial yang terjadi di sekitar kita juga dapat
menjadi sumber topik penelitian. Misalnya prilaku
penduduk di sekitar kita.
Topik harus sempit dan terfokus atau tidak meluas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membatasi topik:
1. Pengulangan proyek penelitian sebelumnya yang sama
dengan sedikit variasi.
2. Penggalian penelitian baru yang tidak terduga dalam
penelitian sebelumnya.
3. Pemberian ide yang diberikan oleh peneliti untuk
penelitian di masa selanjutnya pada akhir artikel
Mengapa perlu merumuskan masalah dalam penelitian?
1. Supaya ada kebaruan (mengindari duplikasi yang tidak
perlu)
2. Mondorong keingintahuan secara ilmiah.
3. Mengasah kualifikasi peneliti
Contoh Rumusan Masalah:

Rumusan Masalah Deskriptif


Merupakan bentuk rumusan masalah yang berhubungan
dengan pertanyaan pada satu variabel atau lebih.
Isi dari penelitian tidak membandingkan variabel dengan
sample lain dan mencari hubungan variabel itu dengan
variabel lain.
Contohnya:
1. Seberapa besar tingkat kecerdasan anak-anak Indonesia?
2. Seberapa besar keuntungan ekspor kopi Indonesia pada
tahun 2017?
3. Bagaiamana pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun
2017?
2. Rumusan Masalah Komparatif
Kebalikan dari rumusan masalah Komparatif, penelitian
ini isinya membandingkan keberadaan suatu variabel
atau lebih terhadap dua atau lebih sample yang berbeda
atau pada waktu yang berbeda.
 Contohnya:
 Adakah perbedaan antara siswa Indonesia dengan Korea?
 Adakah perbedaan antara pendapatan rumah tangga
kota Rantepao dengan Kota Makale?
 Adakah perbedaan antara produk Jepang dengan produk
Indonesia.
Mengenal faktor perbedaan keaktifan pemuda Paku
dan Simbuang dalam Persekutuan
Perbedaan Keaktifan Pemuda Paku dan Simbuang
dalam Persekutuan

1. Adakah perbedaan keaktifan antara Pemuda PAKU


dan Pemuda Simbuang.
Rumusan Masalah Asosiatif
Jenis rumusan masalah ini berisi pertanyaan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Ada tiga macam jenis
hubungan, yaitu:
Hubungan Simetris
Adalah suatu jenis hubungan antara dua variabel atau lebih
yang kebetulan muncul secara bersamaan.
Contohnya:
 Adakah hubungan antara tindakan asusila dengan
mudahnya anak-anak mengakses internet?
 Adaka hubungan antara kesuksesan seseorang dengan
kebiasaan membaca buku?
 Adakah hubungan antara tingginya pemerkosaan dengan
rok mini wanita?
 Adakah hubungan antara produktivitas anak dengan jam
tayang nonton tv?
Hubungan Kausal
Suatu jenis hubungan yang sifatnya sebab dan akibat, yang
mana terdapat variabel yang mempengaruhi dan
dipengaruhi.
Contohnya:
 Adakah pengaruh antara jalanan macet dengan mobil
murah?
 Adakah pengaruh antara banjir dengan membuang sampah
sembarangan?
 Adakah pengaruh menurunnya korupsi dengan hadirnya
badan KPK?
 Adakah pengaruh bangkitnya ekonomi Indonesia dengan
semakin banyaknya jumlah pengusaha?
 Adakah hubungan penyajian kotbah dengan jumlah
peserta ibadah?
 Adakah hubungan kehadiran pendeta dengan
pertumbuhan iman jemaat?
 Adakah hubungan siasat gerejawi dengan pertobatan?
 Adakah hubungan keuangan jemaat dengan iman
jemaat.
Teori dan studi
Pustaka dalam
Penelitian:
Studi Pustaka ialah upaya
mempelajari berbagai buku
referensi dan hasil penelitian
sebelumnya untuk
mendapatkan landasan teori
sehubungan dengan masalah
yang diteliti.
Studi pustaka merupakan
merupakan tehnik
pengumpulan data dengan
melakukan penelaan terhadap
buku-buku, literatur, catatan
serta berbagai laporan
berkaitan dengan masalah
penelitian.
Pengertian:
 Pendapat para ahli dari buku-
buku yang berkaitan dengan
penelitian
 Sebagai pedoman untuk
mencari jawaban atas masalah
penelitian.
Studi Pustaka adalah kajian
teoretis, referensi serta
literatur ilmiah lainnya yang
berkaitan dengan budaya, nilai
dan norma yang berkembang
pada situasi sosial yang diteliti.
Studi kepustakaan dapat diartikan
sebagai suatu langkah untuk
memperoleh informasi dari penelitian
terdahulu yang harus dikerjakan,
tanpa memperdulikan apakah sebuah
penelitian menggunakan data primer
atau data sekunder, apakah penelitian
tersebut menggunakan penelitian
lapangan ataupun laboratorium atau
didalam museum.
Pengertian studi kepustakaan adalah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti.
Studi kepustakaan merupakan langkah yang sangat
penting dalam metode ilmiah untuk mencari data
sekunder yang dapat menuntun dalam penelitian.
Fungsi studi pustaka dalam penelitian:
1. Memberikan pola dalam proses interprestasi data
2. Menghubungkan satu studi dengan studi lainnya.
3. Memudahkan dalam Penyajikan kerangka berpikir
4. Menuntun peneliti menginterpretasi data
5. Dasar yang kokoh dalam sebuah penelitian
6. Menolong Peneliti untuk berasumsi/menyususn hipotesis.
7. Memudahkan membuat instrumen penelitian
8. Memperjelas masalah yang diteliti
9. Menjadi pedoman menjelaskan, memprediksi dan
mengendalikan.
 Teori sebuah teori dalam penelitian adalah seperangkat
proposisi yang terdiri atas konstruk-konstruk yang
terdefinisikan dan saling terhubung.
 Teori adalah seperangkat variabel/konstruk dan dengan
demikian merupakan suatu pandangan
sistematis mengenai fenomena
fenomena yang dideskripsikan oleh variabel-variabel
itu.
 Teori kita bisa membuat sebuah prediksi yang sukses.
Variabel dan Hipotesis dalam
penelitian
Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek
pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai
faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang
akan diteliti. Menurut Kerlinger (2006: 49), variabel
adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang
mempunyai nilai yang bervariasi.
Menurut Sugiyono, variabel adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa
yang menjadi pusat perhatian penelitian.
Jenis-Jenis Variabel
Penelitian
Variabel dapat dikelompokkan menurut beragam cara,
namun terdapat beberapa jenis pengelompokkan
variabel yang sangat penting dan mendapatkan
penekanan.
Karlinger, antara lain: Variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas sering disebut independent,
variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel
output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi,
melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang
dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya
variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita
jelaskan.
M.A. Widiyanto membagi variabel penelitian sbb:
1. Berdasarkan Jenis datanya:
a. Variabel Deskrit
b. Variabel kontinu
2. Berdasarkan fungsinya:
a. Variabel devendent
b. Variabel Indevendent
c. Variabel moderator
d. Variabel Intervening
e. Variabel kontrol
3. Berdasarkan sifat:
a. Variabel aktif (variabel yang dimanupulasi oleh peneliti)
misalnya metode mengajar. Metode mengajar
bermacam-macam. Misalnya metode ceramah berbeda
dengan diskusi dll.
b. Variabel atribut (tidak dapat dimanipulasi) Contoh: jenis
kelamin, pendidikan, dll.
Contohnya, dalam penelitian tentang merokok dan
kanker paru-paru, merokok (yang memang telah
dilakukan oleh banyak subyek) merupakan variable
bebas, sementara kangker paru-paru merupakan akibat
dari merokok atau sebagai variabel terikat. Jadi
variabel bebas adalah variabel penyebab, sadangkan
variabel terikat yang menjadi akibatnya. Dalam bidang
pendidikan variabel terikat yang paling lazim adalah,
misalnya prestasi, atau “hasil belajar”.
Variabel aktif dan variabel
atribut
Variabel aktif adalah variabel bebas yang dimanipulasi.
Sebarang variabel yang dimanipulasikan merupakan
variabel aktif. Misalnya peneliti memberikan penguatan
positif untuk jenis kelakuan tertentu dan melakukan hal
yang berbeda terhadap kelompok lain atau memberikan
instruksi yang berlainan pada kedua kelompok tersebut
atau peneliti menggunakan metode pembelajaran yang
berbeda, atau memberikan imbalan kepada subyek-
subyek dalam kelompok lain, atau menciptakan
kecemasan dengan instruksi-instruksi yang meresahkan,
maka peneliti secara aktif memanipulasi variabel
metode, penguatan, dan kecemasan.
Variabel atribut adalah yang tidak dapat dimanipulasi
atau kata lain variabel yang sudah melekat dan
merupakan ciri dari subyek penelitian. Misalnya:
Intelegensi, bakat jenis kelamin, status sosial-ekonomi,
sikap, daerah geografis suatu wilayah, dan seterusnya.
Ketika kita melakukan penelitian atau kajian subyek-
subyek penelitian kita sudah membawa variabel-
variabel (atribut-atribut) itu. Yang membentuk individu
atau subyek penelitian tersebut adalah lingkungan,
keturunan, dan situasi-situasi lainnya.
Hipotesis

Awalnya, istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani


yang terdiri dari dua kata, yaitu “hupo” artinya
sementara dan “thesis” berarti pernyataan atau
teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara
yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji
kebenarannya. Menurut Kerlinger, hipotesis ditafsirkan
sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel
atau lebih. Sedangkan Sudjana, mengartikan hipotesis
adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekannya.
Memotivasi peneliti bekerja keras mencari jawaban
masalah penelitian
Menuntun peneliti mencari jawaban sesungguhnya.
Secara statistik, hipotesis diartikan sebagai pernyataan
mengenai keadaan populasi (Parameter) yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari
sampel penelitian. Dengan demikian dalam perhitungan
statistik yang diuji adalah hipotesis nol (H0). Jadi,
hipotesis nol adalah pernyataan tidak ada hubungan,
pengaruh atau perbedaan antara parameter dengan
statistik dan lawannya adalah Ha yang menyatakan
adanya hubungan, pengaruh atau perbedaan antara
parameter dengan statistik. Hipotesis nol (H0)
dinyatakan dengan kalimat negatif.
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang
harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah.
Hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab
permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang
relevan dengan masalah penelitian dan belum
berdasarkan fakta dan dukungan data yang nyata di
lapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan
kalimat positif.
Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik,
peneliti memiliki sejumlah besar kemungkinan variabel
bebasnya, antara lain: kecerdasan, kelas sosial, metode
pembelajaran, tipe kepribadian, tipe motivasi
(imbalan/hadiah dan hukuman), sikap terhadap sekolah,
suasana kelas dan seterusnya. Untuk lebih mudah
dipahami berikut ini ditampilkan skema mengenai
penjelasan di atas.
Tehnik Sampling dalam
Penelitian
Tujuan:
 Mahasiswa mampu menguraikan unit analisis, unit
observasi, populasi, kerangka sampel dan sampel.
 Mahasiswa mampu menganalisa tehnik-tehnik sampling
dalam penelitian.
 Mahasiswa mampu mengevaluasi karakteristik sampel
yang baik.
Sampel dan Populasi

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai


ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian atau
keseluruhan unit atau individu yang dalam ruang lingkup
yang akan diteliti.
Pada saat peneliti mengumpulkan data yang akan
dianalisis, adakalanya dalam jumlah yang banyak
sehingga tidak mungkin jumlah populasi memberikan
data secara keseluruhan.
Misalnya:
 Data pemuda semua denominasi di Kab. Tana Toraja.
 Seluruh siswa di SMA Neg. I Makale
 Semua guru-guru di Kab Tana Toraja.
Kalau ingin mendapatkan data yang akan diteliti secara
keseluruhan dari populasi yang dimaksudkan maka akan
menyulitkan peneliti. Di samping waktu yang terlalu
lama, biaya, tenaga dan lain-lain. Oleh karena itu
dibutuhkan sampel penelitian.
Ada beberapa hal yang penting dipahami berkaitan
dengan sampel dan populasi:
1. Unit analisis:
Keseluruhan satuan atau unit yang akan diteliti
(individu, kelompok, organisasi atau keluarga).
2. Unit observasi:
Unit yang merupakan sumber informasi tempat kita
mendapatkan informasi (mahasiswa, kepala keluarga,
kepala desa, petugas perpustakaan).
3. Kerangka sampel:
Daftar seluruh populasi yang akan dijadikan sampel.
Dalam penelitian kuantitatif, sampel sangat penting
untuk menentukan keabsahan hasil penelitian.
Mengapa sampel sangat penting dalam penelitian
kuantitatif:
1. Memudahkan peneliti meneliti dalam jumlah yang
sedikit.
2. Penelitian dapat dilaksanakan lebih efektif dan
efisien.
3. Lebih teliti dan lebih cermat dalam dalam proses
pengumpulan data.
Kapan menggunakan sampel?
1. Apabila tidak memungkinkan memperoleh data
seluruh anggota populasi.
2. Data yang akan diperoleh dipastikan dapat mewakili
seluruh populasi.
3. Sampel dapat memberikan informasi yang lebih
menyeluruh dan mendalam.
Tehnik Sampling

Tehnik sampling adalah metode atau cara menentukan


sampel dan jumlah/besaran sampel.
Dalam penelitian ada dua tehnik pengambilan sampel
yang biasa digunakan:
1. Probability sampling:
Tehnik sampling memberikan peluang yang sama bagi
seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Tehnik probability sampling terdiri dari:
a. Simple random sampling:
Tehnik pengambilan sampel yang dilakukan secara
acak.
b. Proporsionate random sampling:
Tehnik pengambilan sampel yang dilakukan dengan
cara yang proporsional dan berstrata.
c. Disproporsionate stratifield random sampling:
Tehnik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tidak
proporsional.
Misalnya: Ada PNS 4 orang, petani 50 orang, pedagang
40 orang. PNS diambil secara keseluruhan dan petani
serta pedagang secara proporsional.
d. Cluster sampling (area sampling)
Tehnik sampling daerah yang digunakan untuk
menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas. Misalnya sampel yang ada di
sebuah kabupaten, dapat dipilih kecamatan tertentu,
kemudian dapat memilih salah satu atau beberapa desa
dalam kecamatan itu menjadi sampel.
2. Nonprobability sampling:
Tehnik sampling yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Ada beberapa tehnik nonprobability sampling:
a. Sampling sistimatis
Tehnik pengambilan sampel berdasarkan urutan populasi
yang telah diberi nomor urut.
Misalnya:
Misalnya menentukan sampel sebanyak 20% dari
mahasiswa STT Kibaid yang berjumlah 200 orang jadi
sampel yang diambil 40 mahasiswa.
Untuk menentukan interval nomor mahasiswa yang akan
dipilih sebagai sampel digunakan rumus:
I: P/S
I: Interval
P: Jumlah populasi
S: Jumlah sampel
Maka Interval I: 200/40 = 5
Interval no mahasiswa yang menjadi sampel adalah: 5.
Jadi no. 1 s/d 200 dipilih setiap urutan 5.
Misalnya dipilih 6 maka selanjutnya 11, 16, 21....
b. Sampling kuota:
Tehnik menentukan sampel dari populasi yang memiliki
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Tehnik ini cukup efektif digunakan mana kala peneliti
tidak mengetahui berepa jumlah anggota populasi
secara pasti.
Namun, penentuan jumlah kuota sampel yang akan
diambil perlu memperhatikan faktor kelayakan jumlah,
misalnya minimal 30 responden.
c. Acidental sampling:
Tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sebagai
sumber data.
d. Purposive sampling, tehnik penentuan sampel dengan
alasan tertentu. Kita memilih orang sebagai sampel
dengan memilih orang yang benar-benar mengetahui
atau memiliki kompetensi dengan topik penelitian kita.
d. Sampel jenuh
Tehnik penetuan sampel bila semua anggota populasi
dipilih sebagai sampel. Tehnik ini juga disebut sensus.
e. Snowbal sampling:
Tehnik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian sampel pertama ini diminta untuk
mencari sampel yang lainnya.
Karakteristik Sampel yang
baik:
1. Mewakili populasi sesuai dengan dengan sifat-sifatnya.
2. Bebas dari bias, sampel tidak memunculkan imaginasi
dari peneliti untuk memengaruhi pilihan.
3. Sampel yang objektif, objektivitas dalam memilih
prosedur (terhindar dari subjektifitas).
4. Menjaga akurasi yang artinya menghasilkan perkiraan
yang akurat secara statistik dan tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
5. Bersifat Konfrehensif yang artinya yang artinya
mempunyai keterwakilan yang menyeluruh dari
populasi.
6. Lebih ekonomis dari tenaga, waktu dan biaya.
7. Mudah didekati, artinya subjek yang menjadi sampel
mudah didekati dan memberikan data yang baik.
8. Memberikan hasil yang akurat.
9. Membuat penelitian menjadi lebih layak
10. Memiliki kepraktisan untuk situasi penelitian.
Analisis Isi

Tujuan:
 Mahasiswa mampu mengevaluasi pengertian analisis isi
 Mahasiswa mampu mengindetifikasi masalah penelitian
berkaitan dengan analisis isi
 Mahasiswa mampu menilai proses analisis isi
 Mahasiswa mampu mempraktekkan penelitian
kuantitatif dengan metode analisis isi.
Analisis Isi

Analisis adalah upaya mengungkap berbagai informasi


dibalik data yang disajikan atau tehnik menganalisis isi
dari suatu teks. Isi dari suatu teks dapat berupa kata,
arti, gambar, simbol, ide, tema, atau beberapa pesan
yang dapat dikomunikasikan.
Analisis isi merupakan metode penggambaran secara
objektif, sistimatis dengan menggunakan tehnik
deskripsi kuantitatif dari setiap prilaku simbolis
(Cartwright).

Analisis isi adalah sebuah tehnik yang digunakan untuk


mendapatkan informasi yang diinginkan dalam tubuh
materi (teks) secara sistimatis dan objektif dengan
mengidentifikasi karakteristik tertentu dari suatu
materi (Smith).
Analisis isi biasa digunakan dalam penelitian sejarah,
jurnalistik, ilmu sosial, pendidikan, psikologi dsb.
Analisis isi diketegorikan dalam tipe penelitian
nonreaktif karena objek penelitian tidak memberikan
rekasi atau pengaruh terhadap peneliti.
Peneliti cukup menganalisis berbagai data dari berbagai
sumber. Berbeda dengan survei dan ekperimen yang
menggunakan individu atau kelompok sosial sebagai
objek penelitian.
Untuk itu analisis isi jauh lebih mudah dilakukan karena
peneliti tidak menyiapkan istrumen yang rumit untuk
diberikan kepada responden. Dengan menggunakan
analisis isi peneliti dapat membandingkan berbagai
simbol dalam media atau teks tertentu dan
menganalisisnya dengan tehnik kuantitatif.
Contoh-contoh
Lagu-lagu tahun 70 an, 80 an, 90 an
Kasus pemerkosaan di suatu wilayah yang diperoleh dari
surat kabar.
Contoh perumusan masalah dalam analisis Isi:
 Mengapa terjadi tindak kriminal tahun 2017 di kab. Tana
Toraja?
(Judul: Analisis Tindak kriminal tahun 2017 di Kab. Tana
Toraja).
 Bagaimana perbedaan jenis masalah yang dihadapi
remaja laki-laki dan perempuan di SMA I Makale?
(Judul: Analisis persoalan remaja laki dan perempuan di
SMA I Makale).
 Isu-isu sosial apa sajakah yang diangkat sebagai materi
kampaye terbuka para calon bupati Kab. Tana Toraja
2016?
(Judul: Analisis materi kampaye terbuka calon bupati
Kab. Tana Toraja tahun 2016).
Judul: Analisis ikan Bolu yang berformalin di Tana
Toraja.
Mengapa ikan Bolu di Tana Toraja berformalin?
Apa dampak ikan bolu yang berformalin di masyarakat
Tana Toraja?
Judul: Analisis kurangnya minat baca siswa Kelas XI dan
XII di SMA Kristen Makale.
Mengapa minat baca siswa sangat kurang di SMA Kristen
Makale kelas XI dan XII
Bagaimana menanggulangi kurangnya minat baca siswa
Kelas XI dan XII di SMA Kristen makale.
Judul: Analisis kurangnya pemahaman generasi muda
tentang adat dan budaya Tana Toraja.

Mengapa generasi muda kurang memahami tentang


adat dan budaya Tana Toraja?
Bagaimana strategi meningkatkan pemahaman generasi
muda tentang budaya Tana Toraja?
Langkah-Langkah melakukan analisis isi:
1. Merumuskan Masalah
2. Melakukan studi Pustaka
3. Menentukan unit observasi dan unit analisis
4. Menentukan sampel
5. Menentukan variabel
6. Membuat kategorisasi dan pedoman pengodingan
7. Mengumpulkan data
8. Melakukan koding data
9. Mengola data
10. Menyajikan data dan memberikan interfretasi
11. Menyususn laporan penelitian.
Analisis data Sekunder
dalam Penelitian
Tujuan:
 Mahasiswa mampu menguraikan pengertian tentang
analisis data sekunder dalam penelitian.
 Mahasiswa mampu mengindentifikasi masalah penelitian
yang sesuai untuk analisis data sekunder.
 Mahasiswa mampu menguraikan tentang proses
penelitian data sekunder.
 Mahasiswa mampu mempraktekkan penelitian dengan
metode analisis data sekunder.
Secondary data analysis atau analsisis data sekunder
(ADS) adalah upaya peneliti memanfaatkan data yang
sudah ada (matang) yang dapat diperoleh pada istansi
atau lembaga tertentu.
Perbedaan analisis isi dan analisis
data sekunder

Analaisis Isi Analisis data sekunder


Peneliti memanfaatkan data- Peneliti memmanfaatkan
data berupa simbol-simbol data yang sudah matang yang
dari media atau teks dapat diperoleh pada
tertentu dan peneliti instansi atau lembaga
sendirilah yang mengolah tertentu.
data sedemikian rupa
sehingga memiliki arti.
Sumber data berupa teks Sumber data menggunakan
atau simbol yang diperoleh dokumen yang dapat
dari media (surat kabar, diperoleh dari instansi atau
majalah, TV, tabloid), buku lembaga pemerintah/swasta
atau karya sastra (film,
novel, cerven, lagu, puisi).
Kesulitan analisis data sekunder
1. Masalah dana, waktu, tenaga mencari data.
2. Jika tidak berani bertanya, data tidak mungkin
diperoleh.
3. Data yang diperoleh biasanya kurang akurat.
4. Data yang dibutuhkan tidak lengkap.
5. Prosedur izin penelitian.
6. Data yang bisa diakses tidak tersedia.
7. Masalah bahasa.
8. Istilah yang srringkali berbeda
Masalah Penelitian Analisis data sekunder (ADS)
Analisis data sekunder pada umumnya mudah diperoleh
dari setiap negara, pemerintah dengan menggunakan
akses internet atau lengsung ke kantor-kantor
pemerintah atau lembaga. Namun seringkali data
sekunder yang dibutuhkan tidak lengkap bahkan tidak
ada. Oleh karena itu ada kalanya peneliti mengolah
data sekunder yang ada untuk melengkapi data yang
diharapkan.
Masalah Validitas dan Reliabilitas dalam ADS
Valid artinya ketepatan data yang dibutuhkan peneliti.
Suatu hal yang sering terjadi dalam penelitian
kuantitatif adalah masalah validitas dan Reliabilitas.
Masalah ini seringkali terjadi karena peneliti memaknai
data yang berbeda.
Misalnya lama studi mahasiswa STT Kibaid 4,5 tahun
dimaknai 4 tahun 5 bulan, bukan 4 tahun 6 bulan.
Untuk memperoleh data yang valid peneliti harus
berhati-hati. Untuk memperoleh data yang valid
sebaiknya dikonversi dalam satuan bulan, sehingga 4,5
tahun menjadi 53 bulan.
Contoh lain:
Data perkawinan di suatu tempat/wilayah tertentu yang
diteliti. Apakah data perkawinan itu hanya yang
tercatat pertama atau juga yang poligami. Oleh karena
itu perlu data yang valid sehingga data yang dibutuhkan
valid.
Data tentang keluarga sejahtera ditentukan jumlah
jumlah tanggungan dan penghasilan pokok saja. Atau
data penghasilan termasuk juga dengan penghasilan
tambahan.
Masalah lain yang berkaitan dengan validitas ialah
seringkali peneliti hanya menggunakan data yang sudah
tanpa memperhatikan apakah data yang diberikan
adalah data yang valid. Oleh karena itu sedapat
mungkin peneliti berhati-hati dan membandingkan
dengan yang lain sehingga data betul-betul valid.
Reliabilitas artinya keandalan atau konsistensi dari data
atau instrument penelitian.
Nemuman menjelaskan beberapa jenis reliabitas:
 Reliabilitas stabilitas (berkaitan dengan stabilitas
difinisi/konsep). Kadang-kadang dalam penelitian
reliabilitas stabilitas mengalami masalah kerena kensep
yang berbeda seperti NEM (Nilai Ebtanas Murni) untuk
tingkat SD sampai SMA diemudian hari diganti dengan
Istilah Ujian Nasional.
 Reliabilitas ekuivalen (data sama dari dua daerah atau
lebih).
Masalah yang sering ditemukan dalam penelitian ini
sehubungan dengan data adalah data sama dari dua
daerah atau lebih tetapi indikator berbeda.

Problem lain yang seringkali ditemukan peneliti dalam


ADS adalah data yang tidak tersedia dengan lengkap,
Data dalam beberapa tahun tidak dapat diakses, data
yang tersedia di setiap provinsi tidak sama, data di
daerah A bisa diakses tetapi di daerah B, C tidak bisa
diakses. Bila hal ini terjadi peneliti bisa gagal.
Langkah-Langkah melakukan analisis data sekunder:
1. Merumuskan masalah
2. Menentukan unit analisis (Tingkat mana penelitian kita dimanfaatkan).
3. Menguji atau mengecek kembali ketersediaan data
4. Melakukan studi pustaka
5. Mengumpulkan data
6. Mengolah data sekunder
7. Menyajikan data dan memberikan informasi
8. Menyusun laporan hasil penelitian
Kelebihan dan kekurangan Analisis data sekunder:
Kelebihan:
 Hemat Waktu, tenaga, biaya.
 Lebih aman dilakukan
 Dapat meneliti gejala sosial secara makro
 Memiliki efek sosial (data yang dikumpulkan bisa
digunakan orang lain lagi).
Kelemahan:
 Ketersediaan data sering tidak lengkap
 Data yang valid dan reliabel kadang tidak terdeteksi.
Statistik dalam Penelitian

Tujuan:
 Mahasiswa mampu menganalisis tentang statistik dalam
penelitian
 Mahasiswa mampu menguraikan tentang peran dan
fungsi statistik dalam penelitian
 Mahasiswa mampu mengindentifikasi tentang alat-alat
uji statistik
 Mahasiswa mampu mempraktekkan program SPSS dalam
Penelitian.
Pengertian Statistik dalam Penelitian:
Dalam penelitian sangat diharapkan tentang kajian
secara ilmiah. Oleh karena itu dalam penelitian
kuantitatif pengolahan secara ilmiah sangat
membutuhkan statistik.
Statistik adalah tehnik pengolahan data kuantitatif atau
data yang berupa angka.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari mengenai
statistik.
Definisi:
 Bagian dari metode pengolahan data secara ilmiah
 Cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas,
dan menyajikan data penyelidikan (Hadi).
 Cara untuk mengolah data dan menarik kesimpulan-
kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang
logis dari pengolahan data tersebut (Hadi).
 Suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data
statistik dan fakta yang benar, atau suatu kajian ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang tehnik
pengumpulan data, pengolahan data, penarikan kesimpulan
serta pembuatan kebijakan atau keputusan yang cukup
kuat alasannya berdasarkan data dan fakta yang benar
(Riduwan).
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari metode
pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi data serta
penarikan kesimpulan dan pembuatan keputusan
berdasarkan data yang telah dikumpulkan secara
objektif atau fakta sebenrnya (Mika Agus Widiyanto).
Fungsi Statistik secara umum:
 Memungkinkan pencatatan secara eksak mengenai data
penelitian
 Menyediakan cara-cara untuk meringkas data dalam bentuk
yang berarti dan lebih mudah mengerjakannya.
 Memberi dasar-dasar untuk menarik konklusi-konklusi
melalui proses-proses yang mengikuti cara yang dapat
diterima oleh ilmu pengetahuan.
 Memberi landasan untuk meramalkan secara ilmiah
menganai suatu gejala yang akan terjadi dalam kondisi
yang telah diketahui.
 Memungkinkan peneliti menganalisis, menguraikan sebab
akibat yang kompleks dan rumit, yang tanpa statistik
merupakan peristiwa yang membingungkan, kejadian yang
tidak teruaraikan (Hadi).
Fungsi statistik dalam sebuah proses penelitian:
 Sebagai alat untuk menghitung besarnya anggota sampel
yang diambil dari suatu populasi
 Alat untuk menguji validitas dan relaibilitas istrumen
penelitian.
 Tehnik-tehnik menyajikan data, sehingga data-data
lebih komunikatif.
 Alat untuk menganalisis data seperti untuk menguji
hipotesis.
Statistik Deskriptif dengan SPSS
 Statistik deskripsi lebih berhubungan dengan
pengumpulan data dan peringkasan data, serta
penyajian hasil peringkasan tersebut. Data-data
statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus, servei
atau pengamatan lainnya, umumnya masih acak,
“mentah” dan tidak terorganisir dengan baik (raw
data). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik
dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi
grafis, sebagai dasar untuk berbagai pengambilan
keputussan (Statistik Inferensi).
Penyajian tabel grafik yang digunakan dalam statistik
deskripsi seperti:
 Distribusi Frekuensi.
 Presentasi grafis seperti Histogram, Pie Chart dan lain-
lain.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang data,
selain dengan tabel dan diagram, masih diperlukan ukuran-
ukuran lain yang merupakan wakil dari data tersebut.
Ukuran yang dimaksudkan dapat berupa :
 Ukuran Pemusatan (Rata-Rata Hitung atau Mean, Median
dan Modus)
 Ukuran Letak (Quartil dan Persentil)
 Ukuran Penyimpangan/Penyebaran (Range, Ragam,
Simpangan Baku dan Galat Baku)
 Skewness adalah tingkat kemiringan
 Kurtosis adalah tingkat keruncingan
Dua ukuran penting yang sering dipakai dalam pengambilan
keputusan adalah:
 Mencari central tendency (kecenderungan memusat),
seperti Mean, Median, dan Modus
 Mencari ukuran dispersion, seperti Standar Deviasi dan
Variansi

Selain central tendency dan dispersion, ukuran lain


yangdipakai adalah Skewness dan Kurtosis yang
berfungsi untuk mengetahui kemiringan data (gradien
data).
Dalam menu analyze SPSS terdapat beberapa sub menu
sebagai berikut:
 Frequencies. Menu ini membahas beberapa penjabaran
ukuran statistik deskriptif seperti Mean, Median,
Kuartil, Persentil, Standar Deviasi dan lainnya.
 Descriptives. Menu ini berfungsi untuk mengetahui
skor-z dari suatu distribusi data dan menguji apakah
data berdistribusi normal atau tidak.
 Explore. Menu ini berfungsi untuk memeriksa lebih teliti
sekelompok data. Alat utama yang dibahas adalah Box-Plot
dan Steam & Leaf Plot, selain beberapa uji tambahan untuk
menguji apakah data berasal dari distribusi normal.
 Crosstabs. Menu ini dugunakan untuk menyajaikan
deskripsi data dalam bentuk tabel silang (crosstab), yang
terdiri atas baris dan kolom. Selain itu menu ini juga
dilengkapi dengan analisis hubungan diantara baris dan
kolom, seperti independensi diantara mereka, besar
hubungannya dan lainnya.
 Case Summaries. Menu ini digunakan untuk melihat lebih
jauh isis statistik deskriptif yang meliputi subgroup dari
sebuah kasus, seperti grup “Pria” dan grup “Wanita”, bisa
dibuat subgroup “Pria Dewasa” dan “Pria Remaja”,
kemudian “Wanita Dewasa” dan “Wanita Remaja”, serta
dibagi lagi menjadi yang tinggal di kota dan di desa, dan
seterusnya.
No. Berat Badan Tinggi Badan No. Berat Badan Tinggi Badan
1 73 175 12 56 172
2 63 151 13 51 162
3 52 169 14 59 174
Sekarang
4 data yang akan kita
50 150 analisis adalah
15 data77
seperti dibawah182
ini:

5 65 165 16 52 183
6 66 165 17 60 168
7 50 169 18 54 167
8 63 172 19 59 164
9 62 169 20 43 171
10 64 169 21 54 168
11 55 172
Ok, kita mulai...
pertama, Silahkan buka aplikasi SPSS dengan melakukan
double click pada icon desktop atau dengan cara lain.
 Setelah itu buat nama variabel serta tipe data dari
variabel tersebut dengan melakukan klik pada
button Variable View, dalam hal ini variabel yang
dibutuhkan adalah No dengan tipe data
numeric, BeratBadan dengan tipe data numeric
serta TinggiBadan dengan tipe data numeric.
Selanjutnya adalah melakukan entri data pada variabel
yang telah dibuat tadi, dilakukan dengan mengklik
button Data View kemudian mulai melakukan entri
data.
Untuk melakukan analis data deskriptif terhadap data
tersebut, maka dilakukan dengan melakukan klik pada
menu Analyze– Deskriptive Statistics – Frequencies

Kemudian pindahkan
variabel BeratBadan dan TinggiBadan dengan mengklik
tanda ( > ) dan centang pada Display frequency tables.
Selanjutnya adalah klik pada button Statistics…
dan centang pada Quartiles, Percentile(s): (25, 50,
75), Mean, Median, Mode, Sum, Std.
deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum, S.E.
mean, Skewness dan Kurtosis,
selanjutnya klik pada button Continue.
Selanjutnya klik pada button Charts…,
pilih Histograms: dan centang pada Show normal curve
on histogram serta klik button Continue.
Klik Ok, sehingga muncul tampilan output seperti gambar
berikut:

INTERPRETASI:
Pada output Statistcs di atas ditampilkan hasil dari
perhitungan atau analisis deksriptif yang terdiri dari 4
kelompok yaitu :

Pertama, Percentile Values, yang berisi perhitungan


terhadap quartile dan percentile, Quartile adalah titik atau
skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke
dalam empat bagian sama besar sedangkan percentile
adalah titik atau nilai yang membagi distribusi data
menjadi seratus bagian yang sama besar, karena itu
percentile sering disebut “ukuran perseratusan”.
Kedua, Central Tendensy (ukuran tendensi sentral),
dalam kelompok ini yang dihitung adalah mean (rata-
rata), median (nilai tengah), mode (modus), dan sum
(jumlah nilai keseluruhan).
Ketiga, Dispersion (ukuran penyebaran data) dalam kelompok ini yang
dihitung adalah standar deviasi, variansi, range, minimum (nilai
terendah), maksimum (nilai tertinggi) dan standart error of mean.
Standar deviasi menunjukkan keheterogenan yang terjadi dalam data
yang sedang diteliti atau dapat dikatakan sebagai jumlah rata-rata
variabilitas di dalam satu set data pengamatan. Semakin besar nilai dari
standar deviasi, maka semakin besar jarak rata-rata setiap unit data
terhadap rata-rata hitung (mean). Tujuan dari variansi adalah melihat
keberagaman data suatu instrumen yang dibuat, sehingga data atau
variabel tersebut dapat dinilai validitasnya (layak atau tidaknya untuk
diikutsertakan dalam instrumen penelitian). Semakin besar angka
variansi maka semakin beragamlah datanya dan semakin kecil nilai
variansi maka semakin homogenlah datanya. Standard Error (of mean)
adalah indeks yang menggambarkan sebaran rata-rata sampel terhadap
rata-rata dari rata-rata keseluruhan kemungkinan sampel (rata-rata
populasi), Pengukuran ini berguna, terutama untuk menjawab
pertanyaan seberapa baik rata-rata yang kita dapatkan dari data sampel
dapat mengestimasi rata-rata populasi.

Keempat, Distribution, untuk mengetahui skewness dan
kurtosis pada distribusi data. Skewness merupakan suatu
besaran statistik yang menunjukkan kemiringan data.
Skewness ini menunjukkan datanya cenderung berada di
tengah atau miring di satu sisi. Statistik ini dapat digunakan
untuk melihat sebaran data normal yaitu dengan rasio
skewness, data dikatakan normal ketika nilai rasio
skewness berada pada rentang nilai -2 sampai 2, pada hasil
analisis tinggi dan berat badan tersebut nilai skewness
menunjukkan angka 0,453 dan -0649 berarti data tersebut
normal. Sedangkan kurtosis dapat digunakan untuk
menentukan nilai keruncingan data, kurtosis > 3 disebut
leptokurtic, kurtosis = 3 disebut mesokutic dan kurtosis < 3
disebut platykurtic, pada data tersebut nilai keruncingan
datanya berada pada platykurtic karena kurang dari 3 yaitu
0,275 dan 1,569.
Selain keempat kelompok tersebut output statistics
diatas juga dapat menerangkan N atau jumlah data
serta data yang valid (terbaca dengan baik) dan data
yang missing (hilang / corrupt).
Kemudian pada Menu Charts digunakan untuk
menampilkan data dalam bentuk diagram. Seperti
Histogram dengan kurva normal, pie chart (diagram
lingkaran) atau bar chart (diagram batang).
Hasil output SPSS juga dapat menampilkan tabel
frekuensi dari data dimana dalam tabel ini tersaji
frekuensi, perentase serta komulatif persen.

Anda mungkin juga menyukai