Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu Dosen Pengampuh

Budaya Melayu Juswandi

Jurnal Kebudayaan Melayu di Daerah Langgam Riau

Oleh :
Abdul Agel
2252251060

Prodi Kehutanan
Universitas Lancang Kuning
T.A 2022/2023
Tradisi Mandi Baliamau Kasai Didesa Langgam Pelalawan

Mandi balimau kasai potang mogang adalah salah satu tradisi masyarakat langgam saat
menyambut bulan suci Ramadan, tradisi ini dilaksanakan 4 hari sebelum bulan Ramadan. Mandi
balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk serta
wewangian, kasai adalah salah satu bahan yang dicampurkan di dalam air pemandian yang
terbuat dari campuran beras, kunyit, daun serai dan daun jeruk purut. Sedangkan potang mogang
adalah menjelang petang.

Rangkaian acara yang dilakukan antara lain bersih-bersih makam dan ziarah bersama,
upacara tonggak tonggol, tonggol sendiri memiliki arti bendera atau lambang kemerdekaan suku
besar di kelurahan langgam. Tujuan dari tradisi mandi balimau kasai potang mogang ini pertama
untuk membersihkan diri menyambut bulan suci Ramadan. Kedua tradisi ini bertujuan untuk
berkumpul dan bersilaturahim bersama masyarakat, teman, keluarga dan sebagainya.

Setiap muslim beragama islam yang akan melaksanakan ibadah ramadhan dengan
melaksanakan puasa sebulan penuh di sunahkan mensucikan diri dari penyakit hati dengan saling
bermaaf maafan dan besih jasmani maupun rohani sehinga setiap muslim siap untuk
melaksanakan ibadah puasa 30 hari kedepan.
Dalam mensucikan diri bersih jasmani muslim di Indonesia khususnya di Kabupaten
Pelalawan Propinsi Riau memiliki cara tersendiri di dalam menyambut bulan suci ramadhan
setiap tahunnya dengan melakukan mandi balimau yang mana tradisi religius ini sudah turun
temurun di laksanakan oleh masyarakat Pelalawan sejak dahulu kala.

Mandi Balimau Potang Mogang yang merupakan khasanah negeri seiya sekata
Kabupaten Pelalawan ini di laksanakan di tepian sungai Kampar yaitu Balai Anjungan Tepiah
Ranah Tanjung Bunga Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam.

Anda mungkin juga menyukai