Anda di halaman 1dari 11

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 120-130

Pemetaan Potensi Pengembangan Produk Natural Uncertainty Contract (NUC)


pada Pembiayaan Produktif dan Produk Natural Certainty Contract (NCC)
pada Pembiayaan Konsumtif di Bank Syariah

Trimulato
Prodi Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia
Email korenpondensi: trimsiuii@yahoo.co.id

Abstrak
Perbankan syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, terlihat pangsa pasar bank syariah
sudah menembus 5 persen. Aset perbankan syariah pada akhir tahun 2016 sebesar
254.184.000.000.000. Pada sisi pembiayaan, porsi konsumtif masih mendominasi dari pembiayaan di
bank syariah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yang akan menguraikan perkembangan akad
pembiaayaan NUC dan Pembiayaan NCC di bank syariah kemudian memetakan pembiayaan untuk
konsumtif, produktif, dan investasi. Dari hasil penelitian ini menujukkan perkembangan akad NCC di
bank syariah sebesar 14,039 persen. Dengan akad murabahah sebesar 133.956.000.000 dan ijarah
8.105.000.000 dan salam 25.000.000. Sedangkan pertumbuhan akad pembiayaan NUC sebesar 23,99
%. Akad mudharabah sebesar 15.263.000.000 dan musyarakah 71.710.000.000. Pembiayaan
konsumtif mendominasi pada pembiayaan di bank syariah sebesar 40,57 persen atau sebesar
100.602.000.000. bank syariah perlu melakukan pemetaan terhadap produk pembiayaan. Akad-akad
pembiayaan NCC untuk konsumtif dan akadakad NUC untuk kegiatan produktif (modal kerja dan
Investasi).

Kata Kunci : Pembiayaan NCC, Pembiayaan NUC, dan Bank Syariah

Saran sitasi: Trimulato. (2019). Pemetaan Potensi Pengembangan Produk Natural Uncertainty
Contract (NUC) pada Pembiayaan Produktif dan Produk Natural Certainty Contract (NCC) pada
Pembiayaan Konsumtif di Bank Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 120-130. doi:
http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v5i2.386

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v5i2.386

1. Pendahuluan pengelolaan dan pembiayaan bisnis secara efektif


1.1. Latar Belakang dapat tercapai. Bank Islam tidak membebankan
Ide dasar sistem perbankan Islam bunga, melainkan mengajak partisipasi dalam
sebenarnya dapat dikemukakan dengan bidang usaha yang didanai.Para deposan juga
sederhana.Operasi institusi keuangan Islam sama-sama mendapat bagian dari keuntungan
terutama berdasarkan pada prinsip PLS (porfit- bank sesuai dengan rasio yang telah ditetapkan
and-loss-sharing bagi untung dan rugi). Prinsip sebelumnya. Dengan demikian ada kemitraan
bagi hasil ini dalam keuangan Islam sangat antara bank Islam dan para deposan di satu pihak,
dianjurkan dan merupakan solusi yang pantas dan antara bank para nasabah investasi sebagai
dan relevan untuk mengatasi masalah alokasi pengelola sumber daya para deposan dalam
dana yang terbatas, baik yang berupa dana berbagai usaha produktif dipihak lain
pinjaman atau tabungan dengan maksud supaya (Algaoud:2001).
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 121
Karakteristik sistem perbankan syari’ah akad pembiayaan NCC adalah jual beli
yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil murabahah, jual beli salam, jual beli istisnha’,
memberikan alternatif sistem perbankan yang ijarah dan Ijarah Muntahiyya Bit Tamlik (IMBT).
saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, Adapun akad pembiayaan yang masuk dalam
serta menonjolkan aspek keadilan dalam NUC yaitu akad Mudharabah dan akad
bertransaksi, investasi yang beretika, Musyarakah.
mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan Risiko bank syariah dalam akad pembiayaan
persaudaraan dalam berproduksi, dan NUC potensial tinggi karena sangat
menghindari kegiatan spekulatif dalam mengandalkan kepercayaan yang sangat tinggi
bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan sebagai jaminan moral. Dalam literatur fiqih,
beragam produk serta layanan jasa perbankan kedua produk NUC disebut sebagi produk
yang beragam dengan skema keuangan yang dengan akad kepercayaan (uqud al-amanah).
lebih bervariatif, perbankan syari’ah menjadi Praktek moral hazard mencerminkan
alternatif sistem perbankan yang kredibel dan pengkhianatan terhadap kepercayaan yang
dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat diberikan oleh nasabah kepada bank dan
Indonesia tanpa terkecuali (www.bi.go.id). kepercayaan bank pada nasabah. Kepercayaan
Bank syari’ah lebih dikenal dengan sistem merupakan faktor yang sangat diandalakn oleh
bagi hasil yang mempunyai berbagai produk bank syariah sebagai nilai yang berbasis ajaran
yang menggunakan akad Mudharabah dan islam. Kedua akad NUC rentan terhadap praktek
Musyarakah, dianggap lebih adil bagi semua moral hazard yang dilakukan nasabah maupun
pihak. Namun saat ini sepertinya sudah mulai oleh manajemen bank jika tidak ada komitmen
terjadi pergeseran di bank syari’ah, Bank moral dalam melaksanakan kontrak. Al-qur’an
syari’ah lebih senang dan lebih mengunggulkan melarang kita menghianati kepercayaan (QS. Al-
produk pembiayaan dengan akad Murabahah, Maidah ayat 1). Oleh karena itu, manajemen
yang memberikan hasil yang pasti. Bisa dilihat bank syariah perlu menunjukkan komitmen
perbandingan pembiayaan di bank syari’ah konkrit agar nilai-nilai kepercayaan tetap terjaga
dengan menggunakan akad Mudharabah dan selama jangka waktu perjanjian (Alwi:2013).
akad Murabahah. Bank syari’ah lebih dikenal dengan sistem
Jenis pembiayaan yang ada di bank syariah bagi hasil yang mempunyai berbagai produk
terbagi dua, yaitu pembiayaan dengan akad yang menggunakan akad Mudharabah dan
Natural Certainty Countract (NCC) dan Musyarakah, dianggap lebih adil bagi semua
pembiayaan akad Natural Uncertainty contract pihak. Namun saat ini sepertinya sudah mulai
(NUC). Akad pembiayaan NCC adalah akad terjadi pergeseran di bank syari’ah, Bank
yang memberikan kepastian pengembalian dan syari’ah lebih senang dan lebih mengunggulkan
keuntungan termasuk kepastian waktu, produk pembiayaan dengan akad Murabahah,
sedangkan akad pembiayaan NUC adalah akad yang memberikan hasil yang pasti. Bisa dilihat
yang tidak memberikan kepastian pengembalian perbandingan pembiayaan di bank syari’ah
atau keuntungan. Adapun yang masuk dalam dengan menggunakan akad NCC dan akad NUC.
Tabel 1.1
Produk Pembiayaan di Bank Syariah Desember 2015 (OJK:2015)
NO JENIS PEMBIAYAAN BESAR PEMBIAYAAN FREKUENSI/ KONTRIBUSI
1 AKAD PEMBIAYAAN NCC
- MURABAHAH 122.111
- SALAM -
- ISTISNHA’ 770
- IJARAH 10.631
- IMBT -
TOTAL 133.512 63,868 %

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 122
NO JENIS PEMBIAYAAN BESAR PEMBIAYAAN FREKUENSI/ KONTRIBUSI
2 AKAD PEMBIAYAAN NUC
- MUDHARABAH 14.820
- MUSYARKAH 60.713
TOTAL 75.533 36,132 %
3 TOTAL 209.045 100 %
Sumber : OJK, Data Statistik Perbankan Syariah (Data diolah)
* Dalam Milyar Rupiah

Dari data diatas menunjukkan bahwa dari dari Negara lain sehingga jika terjadi masalah
total pembiayaan di bank syariah desember 2015 ekonomi dengan Negara lain maka tidak
sebesar 209.045.000.000.000 masih didominasi memberikan dampak apapun bagi Negara ini.
penyaluran pembiayaan dengan akad NCC yaitu Terbukti jika terjadi krisis ekonomi dunia maka
dengan kontribusi sebesar 63,828 persen. perekonomian domestik menjadi perhatian dan
Sedangkan porsi penyaluran pembiayaan dengan solusi mengatasinya, sebab tidak terkena
akad NUC masih sangat minim dibawah 50 dampaknya. Jadi sebaiknya ekonomi di sektor
persen yaitu hanya dikisaran 36,132 persen. rill khususnya tataran domestik harus menjadi
Padahal kita ketahui bahwa bank syariah itu perhatian bersama terutama bagi pemerintah.
lebih dikenal sebagai bank bagi hasil bukan bank Peluang tetap terbuka dari sejumlah keunggulan
jual beli. Maka dari itu perlu didorong agar bank yang kini ada dalam perekonomian Indonesia,
syariah bisa mengembalikan jati dirinya sebagai seperti pasar dalam negeri yang besar, peluang
bank bagi hasil. Bank syariah sebagai lembaga investasi yang masih terbuka luas, dan sejumlah
keuangan syariah perlu memperlihatkan produk unggulan di pasar ekspor. Adanya
eksistensinya kepada masyarakat dalam intervensi pemerintah dalam ekonomi islam
meningkatkan pembiayaan dengan bagi hasil. terhadap perekonomian sangat dibutuhkan, sebab
Diperlukan segmen yang tepat bagi bank syariah Negara menjadi wadah terciptanya kesejahteraan
untuk berani memberikan pembiayaan dengan ummat manusia. Dalam kepemilikan individu
akad NUC. Akad NUC betul sangat berisiko tapi tidaklah bersifat mutlak, namun kepemilikan itu
juga jangan diabaikan bahwa dengan Bank dibatasi oleh beberapa hal. Dalam beberapa
syariah memberikan NUC maka besar bisa kondisi, negara mempunyai hak intervensi
memberikan keuntungan yang lebih besar. Saat terhadap kepemilikan, hak untuk membatasi atau
ini makin tumbuh dan diminati sektor usaha mengatur kepemilikan itu dalam kehidupan
UMKM dengan beragam jenis kegiatan. masyarakat (Al-Mishri:2006). Perekonomian
Konon katanya jika dihitung pendapatan domestik dalam pengembangannya juga
rata-rata masyarakat Indonesia sama besarnya dibutuhkan pihak yang memberikan kemudahan
pendapatan rata-rata Negara maju. Hanya saja di dalam permodalan sehingga pemberdayaan
Indonesia sebagian pihak kekayaannyanya masyarakat dapat tercipta.
menjulang naik setinggi langit sedangkan ada Dari uraian ini menjadi sangat penting bagi
pihak yang amat memprihatinkan tidak mampu bank syariah untuk bisa berkontribusi dalam
memenuhi kebutuhan primer. Hal semacam ini mengembangkan ekonomi domestik khusunya
yang tidak berlaku dalam ekonomi islam, bagi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Perlu
pemberdayaan masyarakat guna pengembangan buat desain produk yang bisa memberi jalan bagi
sektor rill harus ditingkatkan dan peran bank syariah untuk bisa bersatu mengembangkan
masyarakat dalam tataran ekonomi domestik usaha kecil dan menenghah (UMKM). Saat ini
harus mendapatkan perhatian lebih dari semua bermuculan upaya bank syariah untuk bisa
pihak. Ekonomi domestik adalah ekonomi kita memmberikan pembiayaan pada sektor UMKM.
yang sebenarnya, tidak akan ada campur tangan Krisis yang melanda bangsa Indonesia telah

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 123
meluluh lantakkan segala sendi-sendi kehidupan berupaya mencari terobosan- terobosan lain yang
termasuk juga sektor perbankan yang juga di justru memberikan harapan yang lebih
pandang sebagai salah satu pemicunya, yaitu menjanjikan terhadap masa depan perekonomian
dengan disalurkannya kredit-kredit yang salah kita. Saat sekarang ini seiring dengan
sasaran. Krisis membuktikan bahwa usaha kecil berkembangnya pola pikir masyarakat Indonesia
menengah yang jumlah sangat banyak mampu pada umumnya, telah bisa melahirkan terobosan-
bertahan menghadapi krisis tersebut secara terobosan baru dalam rangka pengembangan
mandiri. Disaat perekonomian kini mulai ekonomi bangsa, dari banyak terobosan-
menunjukkkan geliat untuk bangkit kembali, terobosan tersebut salah satunya dapat kita amati
usaha kecil menengah nampaknya seolah dari segi perkembangan sector Asaha Kecil dan
kembali terlupakan, terutama lagi dengan banyak Menengah (www.kompasiana.com).
masuk dan beroperasinya usaha asing – termasuk Dari uraian diatas peneliti merasa tertarik
perbankan asing pasca periode penjualan aset- untuk melakukan penelitian lebih lanjut
aset perbankan nasional. Perbankan syariah yang mengenai pembiayaan NCC dan NUC di bank
telah dirintis sejak tahun 1992 nampaknya kini syariah, serta sasaran dari kegiatan pembiayaan
dapat menjadi harapan baru bagi pengembangan tersebut. Tidak semua pembiayaan di bank
usaha kecil menengah, khususnya dalam syariah harus menggunakan akad NCC dan tidak
pengadaan modal kerja. Dari peristiwa krisis semua harus menggunakan akad NUC. Tetapi
yang telah melanda bangsa Indonesia tersebut harus sesuai dari tujuan dari pembiayaan yang
telah menciptakan kemiskinan bagi sebagian dibutuhkan oleh nasabah. Adapaun judul
kalangan masyarakat kita yang sifatnya penelitian yang diangkat adalah Pemetaan
terstruktur, melalui pemberdayaan perbankan Potensi Pengembangan Produk Pembiayaan
syariah ini harapan kita akan bisa menangani NCC Bagi Konsumtif dan Produk Pembiayaan
kemiskinan dengan menghilangkannya melalui NUC bagi Produktif di bank syariah.
proses trickle down effect. Akibatnya 1.2. Telaah Pustaka
kemungkinan terjadinya ketimpangan distribusi Sebelum melakukan penelitian, peneliti
dan akses sumber daya ekonomi. Karena berusaha menelaah literatur karya ilmiah
pendekatan ini butuh biaya besar dan harus sebelumnya yang berkaitan dengan judul yang
ditanggung oleh negara (mengandalkan pinjaman diteliti. Hasil penelitian-penelitian yang pernah
luar negeri). Untuk mengatasi permasalahan dilakukan sebelumnya perlu dikemukakan
yang telah terjadi selama ini terhadap Negara sebagai bahan perbandingan dengan penelitian
kita yang selalu mengandalkan ketergantungan yang dilakukan penulis. Adapun karya-karya
kepada bantuan dari luar nergeri salah satu ilmiah yang relevan dengan topik yang peneliti
langkah yang dianggab efektif adalah angkat antara lain:
menggunakan keuangan mikro sebagai metode Yuli Anisah dalam penelitiannya yang
utama. Kontribusi pendekatan ini terdiri dari berjudul Pengaruh Sistem Profit Sharing
diversifikasi pelaku utama pembangunan adalah Terhadap Keinginan Nasabah Untuk
masyarakat, pembiayaan pembangunan yang Berinvestasi Pada Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
menggunakan sumber keuangan masyarakat Di Kota Banda Aceh, menyimpulkan Profit
sendiri serta menerapkan pendekatan Sharing membuat keinginan berinvestasi
pembangunan yang memiliki potensi untuk menunjukkan sebesar 0,452 pada taraf
berlanjut (sustainable). Beranjak dari signifikansi 1 persen. pengujian hipotesis
permasalahan itu, kita sebagai Subyek yang akan diperoleh bahwa Ha diterima yang berarti bahwa
menentukan masa depan bangsa kita tidak akan antara x dengan y terdapat pengaruh yang
mingkin bergantung secara terus menerus signifikan. Sistem bagi hasil di lembaga
terhadap upaya- upaya tersebut. Kita harus keuangan syari’ah memberi mempengaruhi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 124
minat para nasabah untuk menanamkan Marwini dalam tulisannya pada jurnal Az-
menabung dilembaga keuangan syariah Zarqa’ yang berjudul Aplikasi Kontraktual
BMT.Dari tahun ketahun, dengan penambahan Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah
jumlah nasabah yang terus menerus menyebutkan bahwa Aplikasi dan mekanisme
(Anisah:2012). kontrak pembiayaan murabahah KPR Syariah ini,
Dini Arwati dalam tulisannya menyebutkan dilihat dari syarat rukun kontrak, telah memenuhi
bahwa Perbankan Syariah lebih tepat memilih syarat-rukun sahnya kontrak (akad jual beli)
mitra kerjanya kepada UMKM yang jumlahnya dalam fikih muamalah. Yaitu pertama, adanya
banyak, sesungguhnya pemahaman mengenai para pihak yang memenuhi syarat tamyiz
ekonomi syariah, penerapan akuntansi syariah, Kedua,adalah pernyataan kehendak dari para
penyaluran pembiayaan syariah, dan pihak (shighatul ‘aqdi) yang berbentuk ijab qabul
penghimpunan dana syariah lebih cepat dan Ketiga, adalah objek akad (mahallul ‘aqdi),
sesuai sasaran. Untuk menetapkan besarnya bagi berupa rumah, dan keempat adalah sesuai dengan
hasil dalam pembiayaan syariah ini tentunya syariah. Dalam transaksi ini ada dua akad yang
diperlukan perangkat yang standar. Informasi ini dilakukan, yaitu akad wakalah dan akad
biasanya disebut dengan Laporan Keuangan. murabahah Prosedur yang dilakukan dalam
Dalam hubungan perbankan syariah maupun non mekanisme Pembiayaan KPR Syariah adalah
syariah dengan UKM, maka dari pihak UKM bank sebagai penjual barang telah sesuai dengan
harus bisa menyediakan laporan keuangan yang prinsip jual beli murabahah, yaitu
dapat diandalkan (Arwati:2013). memberitahukan secara jujur harga pokok dan
Muslimin Kara dalam tulisannya ditambah margin keuntungan (Marwini:2012).
menyebutkan perkembangan pembiayaan 1.3. Akad Pembiayaan
perbankan syariah dalam upaya pengembangan 1.3.1. Akad Pembiayaan Natural Uncertanty
UMKM di Kota Makassar selama tahun 2010– Contract (NUC)
2011 mengalami peningkatan yang berfluktuasi. Mudharabah berasal dari kata adhdharbu fil
Hal tersebut mencerminkan bahwa peran serta ardhi, yaitu berpergian untuk urusan dagang.
pembiayaan perbankan syariah dalam Firman Allah dalam surat 73 ayat 20. “Mereka
peningkatan usaha mikro kecil dan menengah bepergian di muka bumi mencari karunia
(UMKM) di Kota Makassar belum optimal. Allah.’’Disebut juga qiradh yang berasal dari
Secara rata-rata perkembangan pembiayaan kata al-qardhu yang berarti al-qath’u (potongan),
perbankan syariah selama periode Januari – karena pemilik memotong sebagian hartanya
Desember 2010 sebesar 14,23%, sedangkan untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian
periode Januari – September tahun 2011 sebesar keuntungan (Sudarsono:2005).
18,43% (Kara: 2013). Secara teknis mudharabah adalah akad
Herni Ali dan Miftahurrohman dalam kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak
tulisannya dalam jurnal esensi yang berjudul pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
Determinan yang mempengaruhi pembiayaan modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
murabahah pada perbankan syariah di indonesia, pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah
menyimpulkan bahwa dana pihak ketiga, return dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan
on asset (ROA), inflasi, dan PDB bepengaruh dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
positif terhadap pembiayaan murabahah. ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian
Sedangkan CAR dan tingkat suku bunga kredit itu bukan akibat kelalaian si pengelola.
berpengaruh negatif terhadap pembiayaan Seandainya kerugian itu diakibatkan karena
murabahah. Kemudian, NPF dan BOPO tidak kecurangan atau kelalaian si pengelola, si
berpengaruh terhadap jumlah pembiayaan pengelola harus bertanggungjawab atas kerugian
murabahah(Herni:2016). tersebut (Sudarsono:2005).
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 125
1.3.2. Akad Natural Certainty Contract (NCC) Hukum jual beli dengan cara kredit adalah
Murabahah dalam literatur klasik menurut boleh dengan menetapkan harga suatu barang
Ayub (2007; 215-216) adalah berasal dari kata secara total lebih dahulu ketika terjadi transaksi
“Ribh” yang artinya laba, keuntungan atas tanpa mengaitkan dengan bunga dalam tempo
tambahan.dalam murabahah, penjual harus baik kedua belah pihak melakukan transaksi
menyebutkan keuntungan. Transaksi seperti ini melakukan persetujuan persentase bunga atau
telah dipraktekkan dalam masa sebelum mengaitkan bunga dengan yang berlaku pada
peradaban Islam (Widodo:2014). umumnya. Masalah ini elah dibahas dalam
Murabahah adalah jual beli barang pada ketetapan Konvensi Fiqih Islami pad Organisasi
harga asal dengan tambahan keuntungan yang Kongres Islami yang dilaksanakan di Jeddah,
disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam yaitu keputusan nomor 5 (2/6), tanggal 17-
murabahah, penjual menyebutkan harga 23/1/1410 H dan keputusan nomor 5/ (2/6),
pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia tanggal 12/11/1412 H yang dilaksankan di
mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Jeddah (Abdullah:2009).
Pada perjanjian murabahah, bank membiayai
2. Metode Penelitian
pembelian barang yang dibutuhkan oleh
2.1. Jenis Penelitian
nasabahnya dengan membeli barang itu dari Jenis penelitian yang digunakan dalam
pemasok, dan kemudian menjualnya kepada tulisan ini adalah dengan menggunakan Library
nasabah dengan harga yang ditambah Reserch (Studi Pustaka) yang diperoleh dari
keuntungan atau di-mark-up. Dengan kata lain, beberapa sumber yang relevan dengan tema yang
penjualan barang kepada nasabah dilakukan atas diangkat.
dasar cost-plust profit (Sudarsono:2008). Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
Pengertian Bai'al-Murabahah merupakan yang artinya menggambarkan suatu subyek
kegiatan jual beli pada harga pokok dengan penelitian. Dalam hal ini adalah bentuk produk
tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam pembiayaan dengan akad NUC dan NCC di bank
hal ini penjual harus terlebih dulu syari’ah. Kemudian tentang potensi
memberitahukan harga pokok yang ia beli pengembangan produk pembiayaan dengan akad
ditambah keuntungan yang diinginkannya. NUC dan NCC di bank syari’ah sesuai tujuan
Murabahah bitsaman ajil atau lebih dikenal
pembiayaan produktif dan konsumtif.
sebagai Murabahah berasal dari kata ribhu
(keuntungan) adalah transaksi jual beli dimana 2.2. Jenis Data
bank menyebut jumlah keuntungan yang diambil Jenis data yang digunakan dalam tulisan ini
dari barang yang akan dibeli nasabah terserbut. adalah data kualitatif yang bersumber dari data
Bank bertindak sebagai penjual, sementara primer dan data sekunder. Data primer berupa
nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah sumber data yang langsung memberikan data
harga beli bank dari pemasok ditambah kepada peneliti atau data yang diperoleh
keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati langsung dari lapangan (objek penelitian),
harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga sedangkan data sekunder adalah sumber data
jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika yang tidak langsung memberikan data kepada
telah disepakati tidak dapat berubah selama pengumpul data (peneliti) atau data yang diambil
berlakunya akad (www.nuansa.net). Dalam peneliti sebagai pendukung atas penelitian secara
perbankan, Murabahah lazimnya dilakukan ilmiah yaitu dengan melakukan studi pustaka
dengan cara pembayaran cicilan (bitsaman ajil). (penelusuran melalui buku, artikel, jurnal,
Dalam transaksi ini barang diserahkan segera majalah, internet dan sumber lainnya)
setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan (Farizal:2010).
secara tangguh/cicil.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 126
Data-data yang digunakan penulis antara 2.4. Analisis data
lain: Metode analisis data yang digunakan adalah
a. Teori-teori yang peneliti ambil dari berbagai dengan menggunakan pendekatan kualitatif
literatur. deskriptif yaitu dengan cara memaparkan metode
b. Pengambilan data-data dari hasil yang telah teori produk pembiayaan dengan akad NUC dan
tersaji dari suatu lembaga. NCC di bank syari’ah, melalui potensi
pengembangan akad pembiayaan NUC dan NCC
2.3. Teknik Pengumpulan Data
dalam memberikan pembiayaan sesuai dengan
Teknik pengumpulan data yang diperlukan
porsinya. Kemudian bagaimana penerapannya di
dalam tulisan ini adalah dengan menggunakan
bank syari’ah sebagi produk yang bisa disalurkan
beberapa metode yaitu:
bagi usaha masyarakat.
3.2.1. Studi Kepustakaan
Penelitian kualitatif adalah prosedur
Metode ini digunakan untuk menggali dasar-
penelitian yang menghasilkan data deskriptif
dasar teori yang terkait produk pembiayaan
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
dengan akad NUC dan NCC di Bank Syariah dan
orang dan keadaan yang diamati. Penelitian
terkait dengan tujuan pembiayaan yaitu produktif
kualitatif adalah metode penelitian yang
dan konsumtif.
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
3.2.2. Pengamatan
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
Setiap data yang didapatkan dari berbagai
eksprimen) dimana peneliti adalah sebagai
sumber diamati dan dianalisa terkait dengan
instrument kunci, teknik pengumpulan data
kondisi produk pembiayaan NUC dan NCC di
dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisa
bank syariah.
data bersifat induktif dan hasil dari penelitian
kualitatif lebih bersifat makna daripada
generalisasi.

3. Hasil Penelitian
3.1. Perkembangan Akad Natural Uncertanty Contract (NUC) di Bank Syariah
Tabel 3.1
Perkembangan Akad Pembiayaan NUC di Bank Syariah Tahun 2016
NO JENIS AKAD NUC TAHUN 2015 TAHUN 2016 PERTUMBUHAN
1 MUDHARABAH 14.815 15.263 3%
2 MUSYARAKAH 55.331 71.710 29,601 %
3 TOTAL 70.146 86.973 23,99 %
Sumber: OJK, Statistik Perbankan Syariah Desember 2016 (data Diolah)
*dalam Milyar Rupiah

Dari data diatas menunjukkan adanya 29,601 persen. Kemudian akad mudharabah
pertumbuhan pada produk pembiayaan dengan hanya tumbuh sebesar 3 persen. Secara total
akadakad NUC di Bank Syariah pada periode pembiayaan dengan akad NUC pada tahun 2016
2015 sampai dengan periode 2016. Data sebesar 86.973.000.000 atau tumbuh sebesar
menunjukkan bahwa pertumbuhan ditunjukkan 23,99 persen.
oleh akad musyarakah yang tumbuh sebesar

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 127
3.2. Perkembangan Akad Natural Certanty Contract (NCC) di Bank Syariah
Tabel 3.2
Pertumbuhan Produk Pembiayaan NCC di Bank Syariah
NO NAMA PRODUK DESEMBER DESEMBER PERTUMBUHAN
2015 2016
1 MURABAHAH 115.605 133.956 16 %
2 IJARAH 8.972 8.105 -9,663 %
3 SALAM/ 120 25 -79,167
ISTISNHA
4 TOTAL 124.577 142.086 14,039 %
Sumber: OJK, Statistik Perbankan Syariah Desember 2016 (data Diolah) *dalam Milyar Rupiah

Dari data diatas menunjukkan adanya Menurut keperluannya, pembiayaan


perkembangan produk pembiayaan (financing) produktif dapat dibagi menjadi;
dengan akad NCC yang terjadi di bank syariah a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan
pada periode desember 2015 sampai dengan untuk memenuhi kebutuhan (1) peningkatan
desember 2016. Data menunjukkan secara produksi, baik secara kuantitatif, yaitu
pertumbuhan akad pembiayaan murabahah jumlah hasil produksi, maupun secara
mengalami pertumbuhan tersebsar yaitu tumbuh kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau
sebesar 16 persen. Adapaun akad Ijarah mutu hasil produksi; dan (2) untuk keperluan
mengalami penurunan sebesar -9,663 persen dan perdagangan atau peningkatan utility of place
akad salam dan istisnha’ juga mengalami dari suatu barang.
penurunan sebesar -79,167. Adapun total b. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi
pembiayaan dengan akad NCC pada periode kebutuhan barang-barang modal (capital
desember 2016 sebesar 142.086.000.000 atau goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat
tumbuhsebesar 14,039 persen. kaitannya dengan itu.
3.3. Pemetaan Akad NUC Untuk Pembiayaan Bank syariah tidak pernah meminjamkan
Produktif dan Akad NCC Untuk uang tetapi menjual barang kepada nasabah
Pembiayaan Konsumtif. dengan memberikan fasilitas untuk mencicil
Pembiayaan merupakan salah satu tugas harga barang. Bank syariah menyewakan barang
pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan kepada nasabah untuk jangka waktu tertentu.
dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak Untuk memperoleh barang yang dijual atau
yang merupakan defisit unit. Menurut sifat disewakan kepada nasabah itu, bank syariah
penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi membeli dari pemasok barang. Tegasnya,
menjadi:(Nurkholis:2008) nasabah tidak pernah memperoleh dana berupa
a. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan pinjaman dari bank syariah. Modus operandi
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bank syariah yang demikian itu adalah karena
konsumsi, yang akan habis digunakan untuk bank syariah tidak boleh membebankan bunga
dipakai memenuhi kebutuhan. kepada nasabah. Artinya, karena berlakunya
b. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan larangan memberikan pinjaman uang dengan
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bunga, maka bank syariah tidak memberikan
produksi dalam arti luas, yaitu untuk fasilitas pemberiaan dana dengan langsung
peningkatan usaha, baik usaha produksi, kepada nasabah seperti halnya bank
perdagangan, maupun investasi. konvensional, tetapi melalui modus operandi
lain.(Remy:2014).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 128
Tabel 3.3
Penyebaran Produk Pembiayaan di Bank Syariah Tahun 2016
NO JENIS PENGGUNAAN TAHUN 2016 Frekuensi
1 MODAL KERJA
a. UMKM a. 35.827
b. Bukan UMKM b. 51.536
87.363 35,22 %
2 Investasi
a. UMKM a. 18.703
b. Bukan UMKM b. 41.339
60.042 24,21 %
3 Konsumsi 100.602 40,57 %
JUMLAH 248.007 100%
SUMBER : OJK, SPS April 2017 (Data diolah)
*Dalam Milyar Rupiah
Dari data diatas menujukkan bahwa porsi nominalnya hanya dapat disepakati nisbahnya
pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah (porsinya) jika mendapatkan keutungan.
masih didominasi oleh pembiayaan dengan pola Bank syariah sudah harus bisa memetakan
konsumtif yaitu sebesar 100.602.000.000 atau porsi pembiayaan yang akan diberikan kepada
sebesar 40,57 persen. Sedangkan untuk porsi nasabanhya, serta memahami skema dan karakter
modal kerja sebesar 35,22 persen dan Investasi tujuan pembiayaan yang diberikannya. Jika
hanya sebesar 24,21 persen. Sejalan dengan akad pembiayaan untuk konsumsi maka akad yang
pembiayaan yang digunakan bank syariah masih tepat adalah akad Natural Certainty Contract
didominasi oleh akad dengan pembiayaan (NCC) yang terdiri dari akad Murabahah
Natural Ceratinty Contract (NUC). Seharusnya (jualbeli), akad Ijarah (Sewa), dan akad Ijarah
dengan pola pembagian jenis pembiayaan bank Muntahiya Bittamlik (IMBT). Jika untuk tujuan
syariah mampu menempatkan pola akad Investasi dan Modal Kerja maka akad yang tepat
pembiayaan yang akan diberikan sesuaikan digunakan adalah akad Natural Uncertainty
dengan karakter dari akadnya. Contract (NUC) yang terdiri dari akad
Jika produk pembiayaan untuk keperluan mudharabah dan akad musyarakah. Tidak semua
konsumsi maka akad yang tepat diberikan oleh pembiayaan harus menggunakan akad NCC
adalah akad dengan skema NCC. Sesuai dengan apalagi dalam rangka menghindari risiko pada
karakter dari akad NCC yang memberikan akad NUC, sehingga tujuan investasi dan modal
kepastian pengembalian dan keuntungan baik kerja juga diberikan NCC. Kemudian dengan
dari segi waktu maupun besaran keuntungan pemetaan bank syariah diharap bisa memberikan
yang diperoleh. lebih banyak pembiayaan produktif dalam
Berbeda dengan pembiayaan yang bertujuan bentuk pembiayaan modal kerja dan investasi
keperluan Investasi dan Modal kerja, maka akad dengan skema yang tepat NUC.
yang tepat adalah akad dengan skema NUC,
4. Kesimpulan
sesuai dengan karakternya Investasi dan Modal Pertumbuhan pada produk pembiayaan
kerja untuk tujuan bisnis, tidak bisa ditentukan dengan akadakad NUC di Bank Syariah pada
diawal keuntungannya dan pendapatannya periode 2015 sampai dengan periode 2016. Data
tergantung dari pendapat riil dari usaha atau menunjukkan bahwa pertumbuhan ditunjukkan
investasi yang diperoleh nasabah. Sehingga oleh akad musyarakah yang tumbuh sebesar
kareter ini sejalan dengan NUC yang tidak boleh 29,601 persen. Kemudian akad mudharabah
memberikan kepastian keuntungan atau hanya tumbuh sebesar 3 persen. Secara total
pendapatan nasabah bagi perbankan syariah. pembiayaan dengan akad NUC pada tahun 2016
Besarnya pendapatan tidak bisa disepakati sebesar 86.973.000.000 atau tumbuh sebesar
23,99 persen.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 129
Perkembangan produk pembiayaan 5. Daftar Pustaka
(financing) dengan akad NCC yang terjadi di Algaoud Latifa M. dan Mervyn K. Lewis. 2001.
bank syariah pada periode desember 2015 Perbankan Syariah, Prinsip, Praktik,
sampai dengan desember 2016. Data Prospek, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
menunjukkan secara pertumbuhan akad Abdul, Al-Mishri Sami’. 2006. Pilar-Pilar
pembiayaan murabahah mengalami pertumbuhan Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka
tersebsar yaitu tumbuh sebesar 16 persen. Pelajar.
Adapaun akad Ijarah mengalami penurunan Ali, Herni dan Miftahurrohman. 2016.
sebesar -9,663 persen dan akad salam dan Determinan Yang Mepengaruhi Pembiayaan
Murabahah Pada Perbankan Syariah di
istisnha’ juga mengalami penurunan sebesar -
Indonesia. Jurnal Esensi: Jurnal Bisnis dan
79,167. Adapun total pembiayaan dengan akad Manajemen. Vol (6)1, Jakarta: Fakultas
NCC pada periode desember 2016 sebesar Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
142.086.000.000 atau tumbuh sebesar 14,039 Negeri Syarif Hidayatullah. 2016.
persen. Alwi, Syafaruddin.2013. Memahami Sistem
Tujuan dari pembiayaan di bank syariah Perbankan Syariah Berkaca Pada Pasar
terdiri dari tiga yaitu untuk keperluan konsumtif, Umar Bin Khattab. 2013. Jakarta:
keperluan modal kerja, dan keperluan investasi. BukuRepublika.
Keperluan konsumtif masih menjadi dominan Amah, Nik. Bank Syariah dan UMKM Dalam
dari pembiyaan yang diberikan oleh bank syariah Menggerakkan Roda Perekonomian
yaitu sebesar 40,57 persen, sedangkan untuk Indonesia : Suatu Kajian Literatur, Jurnal
modal kerja hanya 35,22 persen dan investasi Assets : Jurnal Akuntansi dan Pendidikan,
Vol 2. No 1. Madiun: Program Studi
sebesar 24,21 persen. Hal ini sejalan dengan
Pendidikan Akuntansi, FPIPS, IKIP PGRI
akad pembiayaan yang dominan di bank syariah Madiun.
masih didominasi akad NCC dalam hal ini
Anisah, Yuli. 2012. Pengaruh Sistem Profit
adalah akad murabahah sebesar 63,89 persen. Sharing Terhadap Keinginan Nasabah
Bank syariah harus melakukan pemetaan Untuk Berinvestasi Pada Baitul Maal Wa
terhadap produk pembiayaan yang dimilkinya Tamwil (BMT) Di Kota Banda Aceh. Jurnal
jenis tujuan pembiayaan harus disesuaikan Ekonomi Dan Bisnis Vol 12, No.1.
dengan akad yang dimilikinya. Jika tujuannya Loksumawe: FEB Politeknik Negeri
konsumsi maka akad yang tepat adala NCC dan Louksumawe.
jika pembiayaan bertujuan untuk modal kerja dan Arwati, Dini. Peran Strategis Ekonomi Berbasis
investasi maka akad yang tepat adalah akad NUC. Syariah Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Hal perlu dilakukan agar bank syariah bisa
(UMKM), Ditinjau Dari Penerapan
memberikan pembiayaan lebih yang bersifat Akuntasi Syariah dan Akuntansi UMKM.
produktif. Kemudian untuk bisa meningkatkan Jurnal Ekono-Insentif, Vol 4. No 1.
jumah penggunaan pembiayaan NUC yang Bandung: Koordinasi Perguruan Tinggi
menjadi karakter sekaligus pembeda dengan Swasta Wilayah IV Jawa Barat dan Banten.
produk konvensional. Jika bank syariah banyak Bin, Abdullah Muhammad Ath- Thayyar, dkk.
melakukan pembiayaan produktif dan 2009. Ensiklopedi Fiqih Muamalah Dalam
menerapkan pembiayaan dengan akad NUC Pandangan 4 Madzhab. Yogyakarta:
maka keberadaanya akan lebih terasa dan Maktabah Al- Hanif.
bermanfaat bagi orang banyak. Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia,
2008, Kodifikasi Produk Perbankan Syariah.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(02), 2019, 130
Farizal. 2010. Pengembangan Kompetensi SDM Prasanto.2013. Faktor Yang Mempengeruhi
Perbankan Syari’ah Melalui Corporate Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum
University, Forum Riset Perbankan Syariah Syariah di Indonesia. Jurnal AAJ. Vol 2.
II, Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah No.1, Semarang: Prodi Akuntansi Fakultas
Yogyakarta. Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Hakiem, Hilman dan Desi Sulfiaratih Waluyo. Remy, Sutan Sjahdeini. 2014. Perbankan
2011. Musyarakah, Mudharabah dan Syariah Produk-produk dan Aspek-aspek
Pertumbuhan Sektor Riil.Jurnal Ekonomi Hukumnya. Jakarta: Kencana. 2014.
Islam AL-Infaq. Vol.2. No. 1. Bogor: Sudarsono, Heri. 2008. Bank & Lembaga
Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi
Agama Islam Universitas Ibnu Khaldun. Edisi 3. Yogyakarta: EKONISIA.
Iska, Syukri. 2012. Sistem Perbankan Syariah di Widodo, Sugeng. 2014. Moda Pembiayaan
Indonesia dalam Perspektif Fikih Ekonomi. Lembaga Keuangan Islam Perspektif
Yogyakarta: Fajar Media Press. Aplikatif. Yogyakarta. Kaukaba.
Mahbub dan Abdi Fauzi Hadiono.2014. Analisis http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbanka
Penerapan Muarabahah Sebagai Bentuk n+Syariah/, diakses Pada tanggal 14 Juni
Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri 2012
KCP Rogojampi Banyuwangi. Jurnal Istiqro;
Jurnal Hukum Islam, Ekonomi dan Bisnis. http://insco.co.id/?p=1264, diakses pada tanggal
Vol 1, No. 1. Banyuwangi: Institut Agama 26 Agustus 2014
Islam Darussalam Banyuwangi. http://www.kompasiana.com/sangsurya/peran-
Marwini. 2012. Aplikasi Kontraktual bank-syariah-dalam-mengembangan-usaha-
Pembiayaan Murabahah Pada Bank kecil-
Syariah. Jurnal Az-Zarqa’ Jurnal Hukum menengah_5517d225a333114907b6616c
dan Bisnis Islam . Vol 4. No. 2. Yogyakarta: pada tanggal 19 Pebruari 2016
Jurusan Muamalat Fakultas Syariah http://porakranjau.wordpress.com/2008/03/27/p
Universitas Islam Negeri Sunankalijaga otensi-pembiayaan-mudharabah/ Diakses
Yogyakarta. pada tanggal 9 April 2011
Muhamad. 2013. Manajemen Keuangan Syariah http://nuansaonline.net/index.php?option=com_c
Analisis Fiqih dan Keuangan. Yogyakarta: ontent&task=view&id=163&Itemid=30,
tp. Diakses pada tanggal 8 Juni 2013.
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK
UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA
SYARIAH.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157 ; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai