Anda di halaman 1dari 6

PT.

BANGUNINDO KARYA LUTAMA

SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP)

ELEMEN 4.3.8
SOP PENGELOLAAN
ERGONOMI
PT. BANGUNINDO KARYA LUTAMA
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)

TITLE / JUDUL Ergonomi


ID. / NOMOR SOP/013/PTBKL/HSE/XI-2021
COMPANY/PERUSAHAAN PT.BANGUNINDO KARYA LUTAMA
SECTION / BAGIAN
DATE / TANGGAL 27 NOVEMBER 2021
VERSION / VERSI 1
IMPORTANCE / TINGKAT
Routine Critical / Kritis
KEPENTINGAN

Created by : Reviewed by : Checked by :


Dibuat oleh : Direview oleh : Diperiksa oleh :

Mirnayanti M #C-032992 Jamerson Tungka #C-026360 Eka R Julismart #C031926

Date/Tanggal : Date/Tanggal : Date/Tanggal :

Approved by :
Disetujui oleh :

Ahmad Baskam M #C032147

2
PT. BANGUNINDO KARYA LUTAMA
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)

Daftar Isi

I. Tujuan ......................................................................................... 3
II. Ruang Lingkup ............................................................................3
III. Referensi ..................................................................................... 3
IV. Defenisi ........................................................................................ 3

V. Prosedur
5.1. Posisi Kerja ............................................................................ 3
5.2. Proses Kerja .......................................................................... 3
5.3. Tata Letak Tempat Kerja .......................................................... 4
5.4. Mengangkat Beban ..................................................................

3
PT. BANGUNINDO KARYA LUTAMA
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)

I. Tujuan
Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja dimulai dari yang sederhana dan
pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan
efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan
kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat. Adapun tujuan penerapan ergonomi adalah
sebagai berikut :
 Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja
tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan
kepuasan kerja.
 Mengurangi resiko cidera,kecelakaan akibat ergonomi.

II. Ruang Lingkup


Prosedur ini hanya berlaku di lingkungan PT. Bangunindo Karya Lutama
III. Referensi
Persyaratan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan

IV. Defenisi
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar
tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia.

4
PT. BANGUNINDO KARYA LUTAMA
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)

Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk “fitting the job to the
worker” atau menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja, sementara itu ILO antara lain
menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi
pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain
meningkatkan produktivitasnya”

V. Prosedur
5.1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi
berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara
seimbang pada dua kaki.

5.2. Proses Kerja


Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja
dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.

5.3. Tata Letak Tempat Kerja


Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol
yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.

5.4. Mengangkat beban


Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang
punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
a. Menjinjing beban
Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sbb:
 Laki-laki dewasa 40 kg
 Wanita dewasa 15-20 kg
 Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg

5
PT. BANGUNINDO KARYA LUTAMA
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)

 Wanita (16-18 th) 12-15 kg


b. Organisasi kerja
Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara :
 Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun
 Frekuensi pergerakan diminimalisasi
 Jarak mengangkat beban dikurangi
 Tidak licin dan tidak terlalu tinggi saat mengangkat beban
 Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.
c. Metode mengangkat beban
 Posisi kaki yang benar
 Punggung kuat dan kekar
 Posisi lengan dekat dengan tubuh
 Mengangkat dengan benar
 Menggunakan berat badan

Anda mungkin juga menyukai