Di Susun Oleh :
Nama : DYAH DWI DJYANTI APRILIANI, S.Tr.Keb
NIP : 19940419 202012 2 018
NDH : 13
Jabatan : Ahli Pertama-Bidan
Instansi : Kabupaten Konawe Utara
iv
8. Bapak Aliamin
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2022 Se-Kabupaten
Sulawesi Tenggara.
10. Terkhusus Kelas C Angkatan CXXXIV tahun 2022 yang selalu kompak dan rasa
kebersamaan serta persaudaraan yang terjalin dengan baik.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan Laporan Aktualisasi ini.
Wassalamu ‘Alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Penulis,
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................5
C. Manfaat.........................................................................................................5
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ............................................................6
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN ASN DAN PENETAPAN ISU ...................................7
A. Gambaran Umum Organisasi .......................................................................7
B. Profil Peserta ................................................................................................13
C. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN ......................15
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................35
A. Identiffikasi, Penetapan dan Analisis Isu ......................................................35
B. Gagasan Kreatif dan Kegiatan Sebagai Pemecahan Isu .............................39
C. Deskripsi Kegiatan........................................................................................41
D. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) ......59
E. Estimasi Biaya ..............................................................................................60
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan......................................................................61
BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI .............................................60
A. Realisasi Kegiatan ........................................................................................62
B. Capaian Aktualisasi ......................................................................................64
C. Matrik Rekapitulasi Relisasi Habituasi Nnd Asn (Berakhlak) .......................90
D. Capaian Penyelesaian Core Isu ...................................................................91
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu ............................................................92
vi
F. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi ......................................................94
BAB V PENUTUP ...................................................................................................97
A. Kesimpulan ...................................................................................................97
B. Saran/Rekomendasi .....................................................................................117
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Asera
Tabel 1.2 Jumlah keadaan dan Ruangan Puskesmas Asera
Tabel 3.6 Kegiatan 3 : Kolaborasi dengan petugas gizi untuk pemberian makanan
tambahan
Tabel 3.7 Kegiatan 4: Melakukan KIE Pada Ibu Hamil Dan Pemberian Makanan
Tambahan
Tabel 3.8 Kegiatan 5 : Evaluasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Asupan Gizi Ibu
Hamil
viii
Tabel kegiatan 5.1 Keterkaitan Nilai BerAKHLAK
Tabel Rencana Aksi Optimalisasi Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Pada Ibu
Hamil Tentang Pentingnya Asupan Gizi Selama Kehamilan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Asera Kab. Konawe Utara
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan kebijakan publik
serta pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah yang
merupakan bagian dari reformasi birokrasi. Untuk mewujudkan ASN sebagaibagian
dari reformasi birokrasi, maka ASN memiliki kewajiban mengelola
danmengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam
pelaksanaan manajemen ASN dengan menanamkan nilai-nilai Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK).
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), untuk membentuk karakter ASN yang kuat, yang mampu bersikap
dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat, maka ASN wajib mengikuti
pelatihan dasar. Pelatihan dasar tahun 2022 Golongan III dilaksanakan dengan pola
baru sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
CPNS.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan dengan sistem klasikal
(peserta di asrama serta diberikan kegiatan penunjang berupa kegiatan peningkatan
kesegaran jasmani) dan nonklasikal (proses pembelajaran yang dilakukan paling
1
kurang melalui e-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihan di alam bebas,
pelatihan jarak jauh dan/atau magang). Pada pelatihan dasar ini, para calon ASN
diharapkan mampu membuat rancangan aktualisasi yang nantinya akan
dilaksanakan dan diterapkan di instansi tempatnya bekerja.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehtanan yang menyelenggrakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan tingkat perorangan tingkat
pertama , dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif di wilayah
kerjanya. Puskesmas diatur kembali oleh peraturan menetri kesehatan yang baru
yaitu Permenkes 43 tahun 2019 tentang puskesmas
Puskesmas Asera terletak di Kelurahan Asera Kecamatan Asera Kab. Konawe
utara. Puskesmas Asera berjarak kurang lebih 8 km dari Ibukota Kabupaten Konawe
Utara dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan
waktu tempuh kurang lebih 20 menit,dan berjarak kurang lebih 130 km dari Ibu kota
provinsi dan dapat di tempuh kurang lebih 3 jam menggunakan kendaraan roda dua
ataupun roda empat.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan
dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat,
terutama yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak. Menurut Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 1 bahwa
kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil,
masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi,
balita dan anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
Sejalan era Desentralisasi, eksisitensi program dan kelembagaan keluarga
berencana nasional di daerah mengalami masa-masa kritis. Sesuai dengan Keppres
nomor 103 tahun 2001, yang kemudian dirubah menjadi Keppres tahun 2004 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata kerja
lembaga Pemerintah non Departemen menyatakan bahwa sebagian urusan di
bidang Keluarga berencana diserahkan kepada pemerintah kabupaten dan kota.
Dengan demikian tahun 2004 merupakan tahun pertama keluarga berencana
2
nasional di era desentralisasi. Hingga pada tahun 2009 Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional, berganti nama dari Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional sesuai dengan Undang Undang no 52 Tahun 2009.
Penulis lulus formasi Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2019 pada formasi
jabatan Ahli Pertama Bidan di Puskesmas Asera Kabupaten Konawe Utara dan
bertugas sebagai staf bidan di puskesmas Asera sejak bulan April 2021. Selama
12 bulan bertugas di Puskesmas Asera Kabupaten Konawe Utara penulis melihat
bahwa masih banyak pelayanan kebidanan di puskesmas yang belum optimal
dilakukan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan bidan koordinator puskesmas
Asera Asniwati, S.Tr.Keb bahwa di wilayah kerja puskesmas asera data jumlah ibu
dengn kekurangan energi kronis (KEK) masih cukup banyak. Dibuktikan dengan data
berikut :
3
4
Tabel 1.1 Data Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Asera
Jumlah Jumlah
Kod Jumla Ibu Jumla Ibu Jumla Jumla Jumla Jumla
DESA/KEL Jumla Jumla Jumla Jumla
e h Ibu Hamil h Ibu Hamil h Ibu h Ibu h Ibu h Ibu
h Ibu h Ibu h Ibu h Ibu
Hamil KEK Hamil KEK Hamil Hamil Hamil Hamil
Hamil Hamil Hamil Hamil
Periks Mendapa Periks Mendapa Periks Periks Periks Periks
KEK KEK KEK KEK
a LiLA t MT a LiLA t MT a LiLA a LiLA a LiLA a LiLA
1 2 1 2 3
1 Walasolo 1 - - 2 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Kota Mulya 2 - - - - - - - - - - -
3 Asera - - - 2 - - 2 - - - - -
4 Longeo 4 2 2 - - - - - - - - -
5 Amorome 1 - - 1 - - 2 1 1 - - -
Wawolimbu
6 - - - 1 - - - - - - - -
e
Amorome
7 3 1 1 1 - - - - - - - -
Utama
8 Oheo Trans 1 1 1 - - - 1 - - - - -
UPT II
9 - - - 1 - - 1 - - - - -
Amorome
Asemi
10 - - - 1 - - - - - - - -
Nunulai
Puskesmas 12 4 4 9 1 1 7 2 2 1 1 1
5
Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat pasien ibu hamil dengan
kekurangan energi kronis (KEK) setiap bulannya. Sejak bulan januari 2022 sampai
dengan bulan April 2022 petugas gizi puskesmas Asera mencatat jumlah Ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis (KEK) sebanyak 8 orang. Hal ini bisa diakibatkan
dari kurang Optimalnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi
selama kehamilan.
Berdasarkan hasil diskusi penulis dengan pimpinan puskesmas , dalam hal ini
bertindak sebagai mentor penulis, menyampaikan persoalan masih kurang
optimalnya informasi ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi. Berdasarkan
permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul “Optimalisasi
Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Pada Ibu Hamil Tentang Pentingnya
Asupan Gizi Selama Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Asera Kabupaten
Konawe Utara” dalam melakukan kegiatan aktualisasi, penulis mengutamakan
aktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai pedoman dalam melakukan
kegiatan tersebut.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang berlandaskan pada
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif).
2. Tujuan Khusus
Mengoptimalkan Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Pada Ibu Hamil
tentang pentingnya asupan gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Asera.
C. MANFAAT
1. Manfaat Untuk Penulis
Meningkatan kemampuan penulis selaku bidan agar mampu menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
6
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal bagi masyarakat
2. Manfaat Untuk Organisasi/Unnit Kerja
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan Ibu dan Meningkatkan
pelayanan kebidanan, khususnya dalam pelaksanaan KIE kepada pasien di
Puskesmas Asera
3. Manfaat Untuk Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat adalah masyarakat diharapkan mampu menerima
komunikasi informasi dan konseling tentang pentingnya asupan gizi selama hamil
yang diberikan sehingga meningkatkan pengetahuan serta Meningkatkan tingkat
kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di lingkup
kerja Puskesmas Asera
D. RUANG LUNGKUP
Berdasarkan dari beberapa tugas pokok dan fungsi sebagai Bidan Ahli
Pertama di Puskesmas Asera, penulis akan mengaktulisasikan nilai-nilai
BerAKHLAK pada salah satu tugas pokok yaitu melakukan Komunikasi Informasi
dan Edukasi dengan sasaran Ibu Hamil KEK.
7
BAB II
1. Profil Organisasi
Puskesmas Asera terletak di Kelurahan Asera Kecamatan Asera
Kab.Konawe utara. Puskesmas Asera berjarak kurang lebih 8 km dari Ibukota
Kabupaten Konawe Utara dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua
dan roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit,dan berjarak
kurang lebih 130 km dari Ibu kota provinsi dan dapat di tempuh kurang lebih 3
jam menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Batas - Batas Wilayah Kerja Puskesmas Asera
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Landawe
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Andowia
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Konawe
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Andowia
Batas Luas Tanah Puskesmas Asera
Depan 95 M
Belakang 85 M
Samping Kiri 25 M
Samping Kanan 75 M
b. Misi
Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk hidup sehat,
8
Memberikan Pelayanan secara prima
Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia,
Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan Kesehatan,
Meningkatkan upaya Kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan kemitraan.
3. Nilai Organisasi
a. Akuntabel
Memberikan Layanan Kesehatan Sesuai Pedoman dan Standar pelayanan
yang ditetapkan serta terukur dan dapat dipertanggung jawabkan
b. Sopan Santun
Menunjukan sikap sopan santun bagi semua pelanggan
c. Empati
Empati pada kebutuhan pasien
d. Ramah
Ramah dalam memberikan layanan
e. Adil
Tidak memihak dan tidak sewenang-wenang dalam memberikan pelayanan
9
4. Struktur Organisasi
SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN KEUANGAN
INSARNI, S. Kep
SRI ERLIYANTI,S.Kep.Ns HASNIWATI, AM. Keb
JEJARING &
UKM JARINGANNYA
UKP HASNIWATI, AM. Keb
JEJARING JARINGAN
PEMERIKSAAN
UKM ESENSIAL DAN UKMPENGEMBA FASYANKES FASYANKES
UMUM
PERKESMAS NGAN
dr. RAYZA ASWAN
POSBINDU
AWANTI
PELAYANAN GIGI DAN MULUT
PROMKES INSARNI, S. Kep INTAN, AMKG
PUSKESMAS KELILING
HERAWATI, SKM
INSARNI, S.Kep
KESEHATAN KERJA
KESEHATAN LINGKUNGAN UNIT GAWAT DARURAT POLINDES WALASOLO
RISNAWATI.,A.md.Kep
ACENG YINUSAR, AMKL HARTIN HAMID, AMK DYAH DWI DJAYANATI
APRILIANI, S.Tr.Keb
PELAYANAN GIZI
RIZKI ADLI, S.Gz BIDES OHEO TRANS
EKAWATI, AMd. Keb
LABORATORIUM
BIDES UPT II AMOROME
MAKKA EKA ARLI M, AMd. Keb
DAVID,A.Md.Ak
BIDES ASEMINUNULAI
INDA GUSRIANI
MALAKA, A.Md.Keb
10
a. Data sumber daya yang dimiliki unit kerja
1) Sarana puskesmas
11
Tabel 1.2 Jumlah keadaan dan Ruangan Puskesmas Asera
Ruangan Proramer /
8 5 M2 Baik
Kesling/P2M
12
2) Jumlah Pegawai
Tenaga kesehatan di Puskesmas Asera Tahun 2021 adalah sebanyak 33
orang yang terdiri dari 18 orang berstatus sebagai PNS, 16 orang berstatus
sebagai tenaga sukarela yang terdiri dari tenaga Perawat, Bidan, Gizi, sopir
dan Cleaning Servis. Untuk mengetahui jumlah tenaga kesehatan
Puskesmas Asera dapat dilihat pada tabel.
13
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya, dan
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
B. Profil Peserta
14
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
21) Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan
masyarakat;
15
22) Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
29) Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu
ke anak (PPIA) di Puskesmas atau Rumah Sakit;
Adapun tugas pokok dan fungsi yang terkait dengan isu actual dalam
rancangan aktualisasi adalah tupoksi no 12 yaitu memberikan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Kesehatan ibu dan anak pada individua
tau keluarga sesuai dengan kebutuhan.
7. Pengalaman Kerja : BLUD RS Konawe Selatan
1. Berorientasi Pelayanan
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan public.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam
konteks ASN:
16
1. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi
2. Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat
3. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa
setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat.
Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa
kriteria:
1. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai.
2. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code
of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh
dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut
3. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggaan.
Penjabaran berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku/kode etik
dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
2. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
3. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Pelayanan publik erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting
untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai berorientasi pelayanan
yangharusdilandasiperubahan pola pikir ASN, didukung dengan semangat
penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan sistem,
penyederhanaan proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan
berbasis digital. Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi
ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena
dapat menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani.
17
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk betanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN,
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindakan dan tanduknya sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga
Pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Jadi secara sederhana definisi Akuntabel adalah bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan. Kode etik/Panduan Perilaku Amanah seorang
menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai
dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.
Kemampuan menggunakan kekayaan dan barangmilik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
Kemampuan menggunakan Kewenangan
jabatannyadengan berintegritas tinggi .
Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas diantaranya:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel memiliki pimpinan yang dapat memainkan
peranan pentingdan mengayomi Pimpinan mempromosikan lingkungan
yangakuntabel dengan memberikan contoh, adanya komitmen tinggi terhadap
pekerjaannya, terhindar dari aspek yang menggagalkan kinerja.
b. Transparansi
Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup- tutupi.
Organisasi yang transparanmemiliki laporan yang jelas secara berkala
sehinggaseluruh anggota organisasidan masyarakat dapat mengetahui kinerja
organisasitersebut.
18
c. Integritas
Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi segala hukumyang berlaku, undang- undang, kontrak, dan
kebijakanyang berlaku.
d. Tanggung jawab (Responsibilitas)
Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi
individu dan lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yangtelah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab
ataskeputusan yang telah dibuat.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus dipromosikan
oleh pimpinan kepada lingkungan organisasinya agar tercipta organisasi yang
akuntabel.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang akuntabel
tidak lahir dari hal yang tidak dipercaya.
g. Keseimbangan
Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian akan tercipta
kerja sama organisasi yang baik.
h. Kejelasan
Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara akuntabel,
mereka harus memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi masing-masing
serta memiliki gambaran yang jelas akan tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
19
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship).
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat sehingga
hubungan yang terjadi adalah hubungan yang bertanggungjawab;
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results oriented).
Hasil yang diharapkan perilaku aparat pemerintah yang
bertanggungjawab, adil dan inovatif;
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires
reporting). Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas;
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless
without consequences). Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban
menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau
sanksi;
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance). Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi
akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam
proses evaluasi dan berfokus peningkatan kerja.
a. Jenis-Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas yang
lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas.
20
b. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 (lima) tingkatan, yaitu:
1) Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika;
2) Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya;
3) Akuntabilitas kelompok mengacu pada pembagian kewenangan dan
semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada
dalam sebuah institusi dan memainkan peranan yang penting dalam
tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan;
4) Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai;
5) Akuntabilitas stakeholder merupakan tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat terhadap masyarakat umum.
3. Kompeten
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4 antara lain,
disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b) Membantu orang lain belajar dan
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini
sebagaimana dalam poin 5 Surat Edaran Menteri PANRB menjadi bagian
dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung
pancapaian kinerja Individu dan tujuan organisasi/instansi.
21
Adapun Kode Etik nilai Kompeten yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi diri :
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah keniscayaan.
Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau
disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis
pada sumber pembelajaran utama dari internet.
Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online
network.
Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian
para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi ASN
bekerja atau tempat lain.
Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network), yang mengatur
diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar
organisasi.
b. Membantu orang lain belajar
Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk
morning tea/ coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam “pasar
pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).
Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repository di mana ia dapat dengan mudah
disimpan dan diambil (Knowledge Respositories).
Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalamatn (lessons learned).
22
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup
dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.
Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan
dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
4. Harmonis
Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan
dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kemendikbud, harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat;
keselarasan; keserasian.
Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara
berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Unsur-unsur yang dapat di tarik dari perumusan pengertian harmonisasi,
antara lain:
a) Adanya hal-hal ketegangan yang berlebihan
b) Menyelaraskan kedua rencana dengan menggunakan bagian masing-masing
agar membentuk suatu system
c) Suatu proses atau suatu upaya untuk merealisasi keselarasan, kesesuaian,
kecocokan, dan keseimbangan
d) Kerjasama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa, hingga faktor-faktor
tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur.
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika , yang
berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus
dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap
ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat
lebih produktif.
23
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata
loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita
organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan
oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain :
a. Taat pada Peraturan
Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan
pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika peraturan
yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya
pelaksanaan kerja organisasi.
b. Bekerja dengan Integritas
Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar
dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya
adalah “ melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak
mengetahui apakah anda melakukannya atau tidak”.
c. Tanggung Jawab pada Organisasi
Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas,
maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-
tugasnya, namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi
demi kepentingan organisasi.
24
d. Kemauan untuk Bekerja Sama
Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok memungkinkan
seorang anggota mampu mewujudkan impian perusahaan untuk dapat
mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seseorang anggota secara
individual.
e. Rasa Memiliki yang Tinggi
Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat anggota
memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap organisasi
sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian
loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.
f. Hubungan Antar Pribadi
Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai hubungan
antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya.
Hubungan pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari,
baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan pribadi.
g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa-
masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Seorang
pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan
ini dengan bijaksana.
h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat mereka
tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun, mereka ingin
organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka berani
melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.
i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan
contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi teladan akan berpegang
teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan interpersonal
yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan
memecahkan masalah dengan baik.
25
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara, dengan kata kunci komitmen, dedikasi,
konstribusi, nasionalisme, dan pengabdian, serta dengan adanya panduan
perilaku :
a) Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara; serta
c) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
6. Adaptif
Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan
(diri) dengan keadaan. Adaptif berarti terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu
karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai
adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor
publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang
terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi
dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci Inovasi, antusias terhadap
perubahan, dan proaktif.
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk
hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuh
kembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan
mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus
berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa
hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku
26
tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai
budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada
diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Diharapkan setiap ASN nantinya menanamkan nilai adaptif sehingga
setiap ASN akan cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan, terus berinovasi
dan mengembangkan kreatifitas, serta selalu bertindak proaktif pada setiap
perubahan.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok,
dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi khalayak
yang dilayani, dan membangun sistem yang saling terkait untuk mengatasi
masalah dan peluang. Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan
tanggung jawab untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program-program untuk mencapai tujuan bersama. Jika dikaitan
dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Seorang
ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan.
Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaikan tugas-tugasnya harus
mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada ditempatnya bekerja
sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis yang dapat
memaksimalkan hasil dari tugas yang dilaksanakannya. Menurut perez lopes et
al,2004. Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai
berikut :
1. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi
2. Organisasi menganggap Individu (Staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka
27
3. Organisasi memberikan erhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan
ketika terjadi kesalahan)
4. Pendapat yang Berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai
5. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik
6. kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorongsecara keseluruhan setiap
divisi memili kesadan terahadap kualitas layanan yang diberikan
Menurut Esteve et al, 2013. Mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi
antar oganisasi yaitu :
1. Kerjasama Informal
2. Perjanjian Bantuan Bersama
3. Memberikan pelatihan
4. Menerima Pelatihan
5. Perencanaan Bersama
6. Menyediakan Peralatan
7. Menerima Peralatan
8. Memberikan bantuan Teknis
9. Menerima Bantuan Teknis
10. Memberikan Pengelolaan Hibah
11. Menerima Pengelolahan hibah
Ansen dan gash, 2012. Mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu :
1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2. Face tof Face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersunguh-
sunggguh
3. Komitemen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan sharing
ownership dalam proses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama
4. Pemahaman Bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama
5. Menetapkan outcome antara
28
Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi
“Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas-
tugasnya. Kata kunci dari kolaboratif yang perlu dipegang oleh seorang ASN
adalah :
29
yaitu: Pertama, Perencanaan ASN, dengan membuka formasi/kualifikasi ASN
yang sesuai dengan arah pembangunan nasional serta potensi daerah. Kedua,
Pengadaan ASN yang transparan, objektif dan fairness untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat sekaligus menjaring putra-putri terbaik bangsa.
Ketiga, Meningkatkan profesionalisme, yakni meningkatkan kompetensi,
kualifikasi dan kinerja sebagaimana yang diamanatkan UU ASN. Tahapan
RPJMN ke-3 (2015-2019) yang berakhir pada tahun ini 2019 merupakan
pembangunan ASN pada tahap SMART ASN. Pola ini untuk mewujudkan ASN
berwawasan global, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing, dan
jejaring kerja (networking), serta berintegritas.
2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai
suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam
satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai,
memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan
atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam implementasinya,
seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.
30
3) Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus
(Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu
profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan kemampuannya
secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat
dilaksanakan secara profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka,
menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi
agar dapat melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan
dan memperhatikan mengenai profesionalisme. (Mustaqiem: Jurnal Kebijakan
dan Manajemen PNS VOL. 4, No.2, November 2010)
4) Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang
mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja
melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan
menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada baik dalam skala
nasional maupun internasional.
31
7) Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan
berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka
seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
8) Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya
saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:
a. Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari meliputi:
1. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan
etika berinternet (netiquette)
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
3. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
4. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
32
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan
perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan
nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi,
berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.
33
d. Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalma
kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (Handphone/HP,
Personal Computer/PC)
2. Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
3. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting
4. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
b. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memilikinilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi,dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
34
a) Pelaksana kebijakan publik;
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b) Pelayan publik;
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c) Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
Mepererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
35
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi, Penetapan dan Analisi Isu
1. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul rencana aktualisasi, terlebih dahulu dilakukan
penetapan isu, diambil dari hasil pengamatan ASN di instansi. setelah
menemukan isu tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait
kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. dari identifikasi isu akan
menghasilkan isu yang layak diangkat untuk dijadikan rancangan aktualisasi.
beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis di Puskesmas Asera terkait dengan
usaha promotif dan prefentif terkait dengan Smart ASN dan manajemen ASN.
identifikasi isu terkait berdasarkan tugas dan fungsi, isi teridentifikasi dan
keterkaitan dengan agenda III dapat dilihat pada table berikut:
Pelayanan
Publik :
melakukan
36
pelayanan secara
akuntabel dan
responsif
Kolaborasi
dengan petugas
Gizi untuk
pemberian
makanan
tambahan untuk
ibu hamil.
Koordinasi
dengan Kepala
Desa untuk
pemberian susu
hamil
2 Rendahnya Pengetahuan ibu Manajemen ASN
: Memberikan
hamil mengenai pola makan
pemahaman
selama hamil terkait pola
makan sealama
hamil dengan
profesionalitas.
Pelayanan
Publik :
Partisipatif
dalam
memberikan
pelayanan pada
ibu hamil
Pelibatan dan
kerjasama antar
ibu hamil dan
keluarga
3 Kurangnya Pemahaman Ibu Manajemen ASN
: Memberikan
Hamil tentang Hiperemesis
pemahaman
Gravidarum kepada ibu terkait
hyperemesis
gravidarum.
Pelayanan
Publik :
37
Partisipatif
dalam
memberikan
pelayanan pada
ibu hamil
2. Analisis Isu
Teknik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk
memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti yaitu metode APKL. Dengan
cara menentukan tingkat Aktualitas, Projectatika, Kekhalayakan, dan
Layaknya suatu isu untuk segera diselesaikan. APKL (Aktualitas,
Projectatika, Kekhalayakan, dan Layaknya) yang artinya :
1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2) Problematika, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
3) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4) Layak, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
38
Tabel 3.3. Identifikasi Isu Menggunakan APKL
NILAI
TOTAL RANKING
NO ISU
A P K L
UTAM
A
1. Rendahnya pengetahuan
ibu hamil tentang I
5 5 5 5 20
pentingnya asupan gizi
selama kehamilan diwilayah
kerja Puskesmas Asera
2. Kurangnya Pemahaman Ibu
Hamil tentang Hiperemesis 5 5 4 4 18
II
Gravidarum
3. Rendahnya Pengetahuan
ibu hamil mengenai pola
5 4 4 4 17 III
makan selama ibu hamil
39
Gambar 3.1 Pemetaan Isu
Prioritas
status ekonomi
yang rendah
pemahaman yang
kurang tentang
gizi ibu hamil
40
B. GAGASAN KREATIF SEBAGAI PEMECAHAN ISU
41
C. DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN
Tabel 3.4. Kegiatan 1. Konsultasi dengan mentor/atasan terkait rancangan yang akan dilakukan.
Kontribusi Terhadap
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
NO Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
43
bentuk pengabdian
penulis keada
mentor
3 Meminta Tersedianya
Kompteten
surat surat persetujuan
persetujuan Meminta surat
kegiatan
kegiatan persetujuan
aktualisasi aktualisasi dari
kegiatan
pimpinan/mentor.
aktualisasi dari
Hasil Kegiatan: pimpinan dengan
Surat kinerja terbaik
persetujuan Kolaboratif
dan surat Penulis bekerja
dukungan sama dalam
aktualisasi membuat surat
persetujuan
kegiatan
aktualisasi dari
pimpinan
Akuntabel
Penulis meminta
surat persetujuan
kegiatan
aktualisasi dari
44
pimpinan dengan
penuh integritas
agar dapat
diperacaya
kebenarannya
Perkiraan Hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat
Analisis Dampak Apabila Kegiatan Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk melakukan
Dampak Tidak Terlaksana kegiatan aktualisasi
1 2 3 4 5 6 7
Membuat Mencari dan Materi Poster Kompeten Pembuatan poster dan Akuntabel:
Poster menyiapkan dan Quesioner Penulis melakukan kuesioner dapat memberikan Dalam membuat
dan Quesioner materi Poster telah tersedia kinerja terbaik dalam kontribusi terhadap visi Poster harus
1 dan Quesioner Hasil mencari materi puskesmas yakni Terwujudnya sesuai dengan
tentang asupan Kegiatan: Adaptif masyarakat sehat dan mandiri. pedoman dan
gizi ibu Hamil Materi poster Penulis proaktif dalam Misi Puskesmas Asera yakni : standar
dan Quesioner mengumpulkan materi 1. mendorong kemandirian pelayanan dan
45
Kolaboratif masyarakat untuk hidup dapat
Penulis bersedia sehat dipertanggung
bekerja sama dengan 2. memberikan pelayan secara jawabkan
teman sejawat maupun prima Empati:
teman staf dalam 3. Meningkatkan Dalam membuat
menyiapkan materi profesionalisme sumber poster dan
Menyusun Poster dan daya manusia questioner
Ber Orientasi
dan Quesioner 4. menungkatkan akses dan penulis harus
Pelayanan
mendesign sudah keterjangkauan masyarakat Empati kepada
Penulis mampu
poster dan tersusun dan terhadap pelayanan kebutuhan
Menyusun design
Quesioner terdesign Kesehatan pasien
kuesioner dengan
tentang dengan baik. 5. meningkatkan upaya
memahami dan
Asupan Gizi kesehatan masyarakat
Hasil Kegiatan: memenuhi kebutuhan
Ibu hamil melalui pemberdayaan
masyarakat
2 Foto design keluarga, masyarakat, dan
Akuntabel
Poster dan kemitraan
Quesioner Penulis penuh
tanggung jawab dalam
menyusun dan
mendesign poster dan
quesioner
Loyal
Penulis berdedikasi
dan selalu berupaya
46
meningkatkan
kualitas hasil
kerjanya demi
terwujudnya
kemanfaatan publik
yang sebesar-
besarnya
Akuntabel
Penulis melakukan
Tercetaknya
Proses pencetakan
Mencetak Quesioner
dengan penuh
poster dan dan poster
tanggung jawab.
Quesioner tentang
dan Asupan Gizi Kompeten
berkerjasama ibu Hamil.
3 Penulis Mengurus
dengan Hasil
proses pencetakan
percetakan kegiatan :
Poster dan leaflet
untuk Foto dan
dengan kinerja terbaik
mencetak Lembar
Harmonis
Poster Quesioner
dan poster Penulis melakukan
pencetakan poster
dengan baik dan
47
selaras
Analisis Perkiraan Hambatan Poster dan Quesioner tidak tersusun dengan baik dan menarik
Dampak Dampak Apabila Kegiatan Tidak Ibu hamil sulit memahami isi poster dan Quesioner
Terlaksana
Alternatif Solusi Bekerjasama dengan percetakan untuk menghasilkan design yang baik dan
menarik.
Memberikan pertanyaan (Quesioner) yang mudah dipahami.
Tabel 3.6 Kegiatan 3 : Kolaborasi dengan petugas gizi untuk pemberian makanan tambahan
Kontribusi Terhadap
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
NO Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
48
petugas gizi dan mandiri. Misi Santun: Sikap
Adaptif: Puskesmas Asera saling
Penulis proaktif dalam yakni : menghormati
menyampaikan rencana 1. mendorong dan
kegiatan dengan tepat kemandirian menghargai
sesuai tupoksi bidan. masyarakat satu dan
Kolaboratif: untuk hidup lainnya
Penulis bersedia sehat sesame
bekerjasama dengan 2. memberikan tenaga medis
petugasa gizi pelayan secara Ramah: Sikap
Berkolaborasi Terlaksanannya Kompeten prima untuk ramah
dengan serah terima 3. Meningkatkan dalam bertutur
Penulis telah melaksanakan
petugas gizi makanan profesionalisme kata dan
tugas dengan kualitas terbaik
menyiapkan tambahan sumber daya bersikap
Harmonis:
makanan (biskuit ibu manusia menunjang
Penulis menerakan sikap
tambahan hamil) antara 4. menungkatkan tinggi
saling peduli dan
2 (biskuit ibu petugas gizi akses dan peningkatan
mengharagai dalam
hamil) dan bidan keterjangkauan pelayanan
berkolaborasi dengan
masyarakat dimana untuk
petugas Gizi
Hasil Kegiatan: Foto terhadap meningkatkan
Loyal:
kegiatan pelayanan
Penuli bekerja keras untuk kesehatan ibu
Kesehatan dan anak
menyampaikan tujuan dari
5. meningkatkan
kegiatan yaitu untuk
49
berdedikasi dan upaya
menutamakan kepentingn kesehatan
masyarakat terutama pasien masyarakat
Ibu hamil melalui
Kolaboratif: pemberdayaan
Penulis bersedia keluarga,
bekerjasama dengan masyarakat, dan
petugasa gizi kemitraan
Mendistribusikan Tersedianya makanan BerOrientasi Pelayanan:
dan menyiapkan tambahan (biskuit ibu Penulis mengutamakan
makanan hamil) di Rumah Kepala kualitas dan kepuasan
tambahan Desa dalam melakukan kegiatan
(biskuit ibu mendistribusikan makanan
Hasil kegiatan:
hamil) di Rumah tambahan
3 Kepala Desa Foto kegiatan dan stok Akuntabel:
manakan tambahan Penulis dengan penuh
(biskuit ibu hamil). tanggung jawab
mendistribusikan dan
menyiapkan makanan
tambahan
Kompeten:
50
Penulis akan melakukan
kegiatan dengan Kinerja
Terbaik
Dampak Apabila Kegiatan Tidak Rangkaian kegiatan tidak dapat berjalan karena tidak memperoleh
Analisis
Terlaksana dukungan dari petugas gizi
Dampak
Alternatif Solusi Selalu mengingatkan kembali petugas gizi untuk Jadwal pertemuan yang
sudah disepakati.
Tabel 3.7 Kegiatan 4: Melakukan KIE Pada Ibu Hamil Dan Pemberian Makanan Tambahan
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
51
Tambahan : Foto Kegiatan Harmonis: masyarakat sehat menunjukan sikap
Dalam menyampaikan dan mandiri. Misi sopan santun bagi
pesan penulis Puskesmas Asera saat menulis
menunjukan sikap saling yakni : undangan
peduli dan menghargai 1. mendorong Ramah:
Adaptif: kemandirian Menunjukan sikap
Penulis mampu masyarakat ramah dalam
mencapai target untuk hidup menulis undangan
dengan terus sehat
ibu hamil dengan
berinovasi dan 2. memberikan
sepenuh hati,
antusias pelayan secara
mementingkan
menggerakan atau prima
nilai-nilai
menghadapi 3. Meningkatkan
kemanusiaan dan
perubahan profesionalisme
mempermudah
Melakukan pretest Tersedianya sumber daya
Akuntabel: ibu hamil dalam
untuk mengukur Lembar Quesioner manusia
Penulis bersikap menerima
tingkat pengetahuan yang telah di isi 4. menungkatkan
transparan agar dapat pelayanan
ibu hamil oleh ibu hamil akses dan
dipercaya dalam Adil:
2 keterjangkauan
melaksanakan pretest Tidak memihak
Hasil Kegiatan : masyarakat
Adaptif: dan tidak
Foto kegiatan terhadap
sewenang-
Penulis bertindak proaktif pelayanan
wenang dalam
dalam melaksanakan Kesehatan
52
pretest 5. meningkatkan memberikan
upaya pelayanan
Kompeten:
kesehatan kepada ibu hamil
Penulis melaksanakan
masyarakat baik yang
tugas dengan kualitas
melalui kekurangan
terbaik untuk membantu
pemberdayaan energi kronik
orang lain belajar
keluarga, maupun tidak
melalui pretest
masyarakat, dan
Akuntabel:
kemitraan
Penulis dengan penuh
Terjadinya tanggung jawab
Peningkatan memberikan KIE
Pengetahuan kepada ibu hamil.
Melakukan
ibu hamil, serta Kompeten:
Komunikasi,
kemauan dan Penulis
Informasi dan
3 kemampuan melaksanakannya
Edukasi tentang
untuk dengan kinerja terbaik
asupan gizi ibu
melaksanakan. melalui kelincahan
hamil.
belajar dalam
Hasil Kegiatan : memberikan KIE
Foto kegiatan kepada ibu hamil
Kolaboratif:
Dalam
53
menyampaikan KIE
penulis membangun
kerja sama yang
sinergis antara Bidan
selaku pemateri dan
Ibu hamil penerima
materi penyuluhan
Memberikan Terlaksananya Akuntabel:
makanan tambahan pemberian Penulis dengan penuh
berupa biskuit, makanan tanggung jawab
susu dan suplemen tambahan memberikan makanan
pada ibu hamil (biskuit, susu dan tambahan pada ibu
suplemen ibu hamil
hamil) Loyal:
Penulis
4
Hasil kegiatan melaksanakannya
: Foto Kegiatan dengan penuh dedikasi
dan mengutamakan
kebutuhan ibu hamil
Adaptif:
Penulis mencapai
hasil sesuai target
dengan berhasil
54
karena penulis
mampu terus
berinovasi dan
antusias terhadap
perubahan
Analisis Perkiraan Hambatan Terdapat ibu hamil yang tidak hadir
Dampak
Dampak Apabila Kegiatan Tidak Pengetahuan ibu hamil tidak meningkat sehingga terhambatnya upaya
Terlaksana perbaikan gizi ibu hamil.
Alternatif Solusi Melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil
Tabel 3.8 Kegiatan 5 : Evaluasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Asupan Gizi Ibu Hamil
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
55
laporan hasil melakukan KIE hasil post test Harmonnis: memberikan Informasi
kegiatan Penulis menunjukan sikap kontribusi terhadap dan Edukasi
Hasil Kegiatan : visi puskesmas yakni Asupan Gizi
saling peduli dan menghargai
Foto kegiatan
perbedaan dalam melakukan Terwujudnya Ibu Hamil
56
Hasil Kegiatan : tabulasi data terkait kegiatan masyarakat
Foto kegiatan dan Kompeten: terhadap
Format Tabulasi
data Penulis melakukan kinerja pelayanan
Analisis Perkiraan Hambatan Ibu hamil yang akan mengisi lembar questioner tidak mampu mengisi
Dampak karena kondisi fisik yang kurang baik.
Dampak Apabila Kegiatan Tidak Bila ibu hamil tidak mengisi lembar questioner maka penulis tidak mampu
Terlaksana mengukur sejauh mana keefektifan kegiatan dalam peningkatan
pengetahuan ibu hamil.
58
Alternatif Solusi Membantu pasien dalam mengisi lembar questioner dengan cara
mendampingi pengisian lembar survey.
COACH, PESERTA,
59
D. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Jumlah
Kegiatan Aktualisasi Per
No Mata Pelatihan MP
1 Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 2 6
2 Akuntabel 2 2 2 2 4 12
3 Kompeten 2 2 1 1 3 9
4 Harmonis 1 1 1 1 2 6
5 Loyal 1 1 1 1 2 6
6 Adaptif 1 1 1 2 1 6
7 Kolaboratif 1 1 2 1 1 6
60
E. Rincian Biaya
Tabel 3.10 Rincian Biaya
61
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.11 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Nama Peserta : Dyah Dwi Djayanti Apriliani, S.Tr.Keb
Unit Kerja : Puskesmas Asera, Kabupaten Konawe Utara
Waktu : 16 Mei 2022 s/d 18 Juni 2022
JADWAL AKTUALISASI (16 Mei 2022 – 18 Juni 2022)
No Kegiatan 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Ket
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Melakukan
1 konsultasi
kepada mentor
Membuat poster
2
& kuesioner
Kolaborasi
3. dengan petugas
gizi
Koordinasi
4. dengan Kepala
Desa
Melakukan KIE
5.
pada Ibu Hamil
Evaluasi
Optimalisasi
pengetahuan
6. Ibu hamil serta
membuat
laporan hasil
aktualisasi
62
63
BAB IV
4. 1 Realisasi Kegiatan
64
(biskuit ibu makanan tambahan makanan
hamil) (biskuit ibu hamil) tambahan (biskuit
ibu hamil) antara
petugas gizi dan
bidan
4. Koordinasi 1. melakukan kunjungan 1. Terlaksananya Kegiatan
dengan Kepala ke rumah kepala desa pertemuan dan berjalan
Desa terkait untuk melaporkan penyerahan surat sesuai
dukungan kegiatan Aktualisasi izin aktualisasi rencana
Aktualisasi dan 2. Mendistribusikan dan 2. Tersedianya
mendistribusik menyiapkan makanan makanan tambahan
an makanan tambahan (biskuit ibu (biskuit ibu hamil) di
tambahan hamil) di Rumah Rumah Kepala Desa
(biskuit ibu Kepala Desa
hamil)
5. Melakukan KIE 1. Melakukan 1. Terlaksananya Kegiatan
pada ibu hamil penyebaran kegiatan yang berjalan
Dan Pemberian informasi/undangan sesuai
dihadiri oleh ibu
Makanan via Whatsapp untuk rencana
Tambahan mengikuti kegiatan hamil
penyuluhan (KIE) 2. Tersedianya Lembar
2. Melakukan pretest
Quesioner yang
untuk mengukur
tingkat pengetahuan telah di isi oleh ibu
ibu hamil hamil
3. Melakukan
3. Terjadinya
Komunikasi, Informasi
dan Edukasi tentang Peningkatan
asupan gizi ibu hamil. Pengetahuan ibu
4. Memberikan makanan hamil, serta
tambahan berupa
biskuit, susu dan kemauan dan
suplemen pada ibu kemampuan untuk
hamil melaksanakan.
4. Terlaksananya
pemberian makanan
tambahan (biskuit,
65
susu dan suplemen
ibu hamil)
6. Evaluasi 1. Melakukan Post test 1. Tercapainya Kegiatan
Optimalisasi untuk mengevaluasi peningkatan berjalan
pengetahuan pengetahuan ibu hamil pengetahuan ibu sesuai
Ibu Hamil setelah melakukan hamil yang rencana
Serta KIE ditunjukkan dari hasil
Membuat 2. Melaporkan hasil post test
laporan hasil evaluasi kepada 2. Terlaksananya
kegiatan pimpinan/mentor laporan hasil
3. Melakukan tabulasi evaluasi kepada
data pimpinan/mentor
4. Membuat laporan hasil 3. Tersedianya hasil
capaian aktualisasi tabulasi
4. Tersedianya laporan
hasil aktualisasi
4.2 Capaian Atualisasi
66
Berorientasi Pelayanan:
Menyiapkan bahan -bahan materi dengan penuh kualitas
Akuntabel:
Adanya rasa tanggung jawab untuk menyiapkan materi yang
akan dikonsultasikan.
Harmonis:
menyiapkan materi dengan selaras
Dokumentasi
67
Meminta arahan konsultasi tentang rancangan kegiatan
aktualisasi, yang akan dilaksanakan
Adaptif:
Mengikuti arahan serta bimbingan dari mentor dengan baik
mengenai kondisi dilapangan secara proaktif
Loyal
Meminta arahan dengan baik dan mendengarkan dengan
seksama untuk dilaksanakan kemudian, sebagai bentuk
pengabdian penulis kepada mentor
Dokumentasi
68
Output: Tersedianya surat persetujuan kegiatan aktualisasi
dari pimpinan/mentor.
Kompteten
Meminta surat persetujuan kegiatan aktualisasi dari
pimpinan dengan kinerja terbaik
Kolaboratif
Penulis Bersedia untuk bekerja sama dalam membuat
surat persetujuan kegiatan aktualisasi dari pimpinan
Akuntabel
Penulis akan meminta surat persetujuan kegiatan aktualisasi
dari pimpinan dengan penuh integritas agar dapat diperacaya
kebenarannya
Dokumentasi
69
2. memberikan pelayan secara prima
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. menungkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat
terhadap pelayanan Kesehatan
5. meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan kemitraan
Konstribusi Terhadap Nilai-nilai organisasi yang memberikan penguatan antaralain:
Penguatan Nilai- Nilai Akuntabel:
Organisasi Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
Sopan santun:
Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya
baik terhadap teman sejawat maupun pimpinan/mentor
Analisis Dampak a. Perkiraan Hambatan:
Pimpinan instansi atau atasan langsung tidak berada di
tempat saat akan melakukan konsultasi.
b. Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana:
Rencana kegiatan selanjutnya terhambat
c. Alternatif Solusi:
Membuat janji terlebih dahulu sebelum melakukan
konsultasi rancangan
70
berkerjasama dengan percetakan untuk mencetak Leaflet
Tahap Kegiatan 1 Mencari dan menyiapkan materi Poster dan Quesioner
tentang asupan gizi ibu Hamil
Waktu: 20 Mei 2022 sampai 21 Mei 2022
Output: Materi Poster dan Quesioner
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Tahap
Kegiatan:
Kompeten
Penulis akan melakukan kinerja terbaik dalam mencari
materi
Adaptif
Penulis akan proaktif dalam mengumpulkan materi
Kolaboratif
Penulis bersedia bekerja sama dengan teman sejawat
maupun teman staf dalam menyiapkan materi
Dokumentasi
Tahap Kegiatan 2 Mendesign poster dan Quesioner tentang Asupan Gizi Ibu
hamil Bersama Bidan Kordinator
71
Waktu: 23 Mei 2022 sampai 25 Mei 2022
Output: Foto design Poster dan Quesioner.
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Tahap
Kegiatan:
Ber Orientasi Pelayanan
Penulis akan mampu Menyusun design kuesioner dengan
memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Akuntabel
Penulis akan penuh tanggung jawab dalam menyusun dan
mendesign poster dan quesioner
Loyal
Penulis akan berdedikasi dan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya
Dokumentasi
72
Output: Foto dan Lembar Quesioner dan poster
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Tahap
Kegiatan:
Akuntabel
Penulis akan melakukan Proses pencetakan dengan
penuh tanggung jawab.
Kompeten
Penulis akan Mengurus proses pencetakan Poster dan
leaflet dengan kinerja terbaik
Harmonis
Penulis akan melakukan pencetakan poster dengan baik dan
selaras
Manfaat/Kontribusi Kegiatan ini mendukung visi puskesmas yakni mewujudkan
Kegiatan Terhadap masyarakat yang sehat dan mandiri diwilayah kerja
Visi, Misi dan Tugas
puskesmas Asera.
Organisasi
Misi Puskesmas Asera yakni :
1. mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2. memberikan pelayan secara prima
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. menungkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat
terhadap pelayanan Kesehatan
5. meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan kemitraan
Konstribusi Terhadap Nilai-nilai organisasi yang memberikan penguatan antaralain:
Penguatan Nilai- Nilai Akuntabel:
Organisasi Dalam membuat Poster harus sesuai dengan pedoman dan
standar pelayanan dan dapat dipertanggung jawabkan
Empati:
Dalam membuat poster dan questioner penulis harus Empati
kepada kebutuhan pasien
Analisis Dampak a. Perkiraan Hambatan:
73
Poster dan Quesioner tidak tersusun dengan baik dan
menarik
b. Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana:
Ibu hamil sulit memahami isi poster dan Quesioner
c. Alternatif Solusi:
Bekerjasama dengan percetakan untuk menghasilkan
design yang baik dan menarik.
74
kegiatan dengan tepat sesuai tupoksi bidan.
Kolaboratif:
Penulis bersedia bekerjasama dengan petugasa gizi
Dokumentasi
75
Kolaboratif:
Penulis bersedia bekerjasama dengan petugasa gizi
Dokumentasi
76
Ramah: Sikap untuk ramah dalam bertutur kata dan bersikap
menunjang tinggi peningkatan pelayanan dimana untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Analisis Dampak a. Perkiraan Hambatan:
Petugas gizi tidak berada di tempat
b. Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana:
Rangkaian kegiatan tidak dapat berjalan karena tidak
memperoleh dukungan dari petugas gizi
c. Alternatif Solusi:
Selalu mengingatkan kembali petugas gizi untuk Jadwal
pertemuan yang sudah disepakati..
77
Penulis dengan penuh tanggung jawab melakukan
kujungan ke rumah kepala desa
Kolaboratif:
Penulis membangun kerja sama yang sinergis dengan tokoh
setempat
Harmonis
Dalam melakukan koordinasi dengan Kepala Desa, penulis
membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal
Penulis bersikap baik dihadapan Kepala Desa demi menjaga
nama baik ASN, pimpinan, instansi dan Negara
Dokumentasi
78
ibu hamil).
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Tahap
Kegiatan:
BerOrientasi Pelayanan:
Penulis telah mengutamakan kualitas dan kepuasan dalam
melakukan kegiatan mendistribusikan makanan tambahan
Akuntabel:
Penulis dengan penuh tanggung jawab telah
mendistribusikan dan menyiapkan makanan tambahan
Kompeten:
Penulis telah melakukan kegiatan dengan Kinerja Terbaik
Adaptif
Penulis bertindk proaktif dalam mendistribusikan makanan
tambahan ibu hamil berupa biskuit
Dokumentasi
79
Visi, Misi dan Tugas kontribusi terhadap visi puskesmas yakni Terwujudnya
Organisasi masyarakat sehat dan mandiri. Misi Puskesmas Asera yakni:
1. mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2. memberikan pelayan secara prima
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat
terhadap pelayanan Kesehatan
5. meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan kemitraan
c. Alternatif Solusi:
Membuat Janji Temu Sebelumnya Dengan Kepala Desa
80
Tabel 4.2.5 Kegiatan 2: Melakukan KIE pada Ibu hamil
Judul Kegiatan No. 5 Melakukan KIE Pada Ibu Hamil Dan Pemberian Makanan
Tambahan
Tanggal 04 Juni sampai dengan 07 Juni 2022
Pelaksanaan
Kegiatan
Daftar Lampiran Dokumentasi Foto saat menyebarkan undangan via
Bukti Kegiatan/ Whatsapp kepada ibu hamil untuk mengikuti kegiatan
Evidence penyuluhan (KIE)
Dokumentasi Foto melakukan pretest.
Dokumentasi Foto saat melakukan penyuluhan (KIE)
Dokumentasi Foto memberikan makanan tambahan
81
Tahap Kegiatan 2 Melakukan pretest untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu
hamil
Waktu: 06 Juni 2022
Output: Foto Kegiatan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Tahap
Kegiatan:
Akuntabel:
Penulis bersikap transparan agar dapat dipercaya dalam
melaksanakan pretest
Adaptif:
Penulis bertindak proaktif dalam melaksanakan pretest
Kompeten:
Penulis melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik untuk
82
membantu orang lain belajar melalui pretest
Dokumentasi
83
Tahap Kegiatan 4 Memberikan makanan tambahan berupa biskuit, susu dan
suplemen pada ibu hamil
Waktu: 06 Juni 2022
Output: Foto Kegiatan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Tahap
Kegiatan:
Akuntabel:
Penulis dengan penuh tanggung jawab akan memberikan
makanan tambahan pada ibu hamil
Loyal:
Penulis akan melaksanakannya dengan penuh dedikasi dan
mengutamakan kebutuhan ibu hamil
Adaptif:
Penulis akan mencapai hasil sesuai target dengan berhasil
karena penulis mampu terus berinovasi dan antusias
terhadap perubahan
Dokumentasi
84
Manfaat/Kontribusi Melakukan KIE pada ibu hamil dapat memberikan kontribusi
Kegiatan Terhadap terhadap visi puskesmas yakni Terwujudnya masyarakat
Visi, Misi dan Tugas
sehat dan mandiri. Misi Puskesmas Asera yakni :
Organisasi
1. mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2. memberikan pelayan secara prima
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat
terhadap pelayanan Kesehatan
5. meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan kemitraan
Konstribusi Terhadap Nilai-nilai organisasi yang memberikan penguatan antaralain:
Penguatan Nilai- Nilai
Dalam melakukan koordinasi maka nilai organsasi yang
Organisasi
sesuai adalah
Sopan Santun: Sikap saling menghormati dan menghargai
antara tenaga Kesehatan dengan tokoh masyarakat
setempat, dengan meminta ijin dalam setiap rencana
pelaksanaan kegiatan.
Ramah: Sikap untuk ramah dalam bertutur kata dan bersikap
85
menunjang tinggi peningkatan dihadapan Tokoh masyarakat
setempat
Analisis Dampak a. Perkiraan Hambatan:
Terdapat ibu hamil yang tidak hadir
b. Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana:
Pengetahuan ibu hamil tidak meningkat sehingga
terhambatnya upaya perbaikan gizi ibu hamil.
c. Alternatif Solusi:
Melakukan Kunjungan ke Rumah Ibu hamil
Tabel 4.2.6 Kegiatan 2: Evaluasi Optimalisasi Pengetahuan Ibu Hamil Serta Membuat
Laporan Hasil Kegiatan
Judul Kegiatan No. 6 Evaluasi Optimalisasi Pengetahuan Ibu Hamil Serta
Membuat Laporan Hasil Kegiatan
Tanggal 06 Juni sampai 18 Juni 2022
Pelaksanaan
Kegiatan
Daftar Lampiran Dokumentasi Foto saat melakukan Post test untuk
Bukti Kegiatan/ mengevaluasi pengetahuan ibu hamil setelah melakukan
Evidence KIE.
Dokumentasi Foto saat melaporkan hasil evaluasi kepada
pimpinan/mentor
Dokumentasi Foto saat melakukan Tabulasi Data
Dokumentasi Foto saat membuat laporkan hasil capaian
aktualisasi
Tahap Kegiatan 1 Melakukan Post test untuk mengevaluasi pengetahuan ibu
hamil setelah melakukan KIE
Waktu: 06 Juni 2022
Output: Foto Kegiatan
Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Tahap
86
Kegiatan:
BerOrientasi Pelayanan:
Penulis dengan penuh komitmen memberikan peayanan
prima saat post tes demi kepuasan masyarakat.
Harmonnis:
Penulis menunjukan sikap saling peduli dan menghargai
perbedaan dalam melakukan kegiatan post tes
Adaptif:dalam melakukan post tes penulis cepat
menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. penulis
secra cepat menyesuaikan diri dari peserta yang sebelumnya
melakukan tanya jawab, langsung diganti dengan post tes
Kolaboratif:
Penulis membangun kerja sama yang sinergis untuk
mengumpulkan hasil post test
Dokumentasi
87
Kegiatan:
Akuntabel:
Penulis dengan penuh tanggung jawab melaporkan hasil
evaluasi terkait kegiatan
Loyal:
Penulis melaporkan hasil evalusi kepada pimpinan sebagai
bentuk dedikasi dan pengabdian penulis kepada organisasi
Kompeten:
Penulis telah melakukan kinerja terbaik sebagai bentuk
keberhasilan penulis dalam melaksanakan evaluasi dan
tabulasi data
Dokumentasi
88
Penulis dengan penuh tanggung jawab melakukan tabulasi
data terkait kegiatan
Kompeten:
Penulis melakukan kinerja terbaik dalam melakukan tabulasi
data
Loyal:
Penulis berkomitmen dan berdedikasi dalam melakukan
kegiatan tabulasi
Dokumentasi
89
Penulis membut laporkan hasil kegiatan dengan baik dan
berkualitas sehingga menimbulkan kepuasan
Harmonis:
Penulis membuat laporan hasil kegiatan dengan baik dan
selaras sesuai dengan proses evaluasi dan tabulasi
Manfaat/Kontribusi Melakukan Evaluasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Kegiatan Terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil dapat memberikan kontribusi
Visi, Misi dan Tugas
terhadap visi puskesmas yakni Terwujudnya masyarakat
Organisasi
sehat dan mandiri. Misi Puskesmas Asera yakni :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2. Memberikan pelayan secara prima
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat
terhadap pelayanan Kesehatan
5. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan kemitraan
Konstribusi Terhadap Dalam melakukan Evaluasi Komunikasi, Informasi dan
Penguatan Nilai- Nilai
Edukasi Asupan Gizi Ibu Hamil penulis harus bersikap;
Organisasi
Empati:
Menunjukan sikap empati pada kebutuhan pasien
Ramah:
Menunjukan sikap ramah dalam memberitahukan seluruh
evaluasi komunikasi dan informasi edukasi asupan gizi ibu
hamil
Analisis Dampak a. Perkiraan Hambatan:
Penulis tidak menemukan kendala apapun
b. Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana:
Tidak terdapat dampak kegiatan karena tahapan
kegiatan berjalan sesuai dengan rencana.
c. Alternatif Solusi:
90
Tidak terdapat Alternatif solusi karena seluruh tahapan
kegiatan berjalan sesuai rencana
91
4.3 Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai- Nilai Dasar ASN ( BerAKHLAK)
Tabel 4.3 Matriks Rekapitulasi
Jumlah
Kegiatan
Aktualisasi/MP
Mata
No Ke - 1 Ke - 2 Ke - 3 Ke - 4 Ke - 5 Ke - 6
Pelatihan
Renca Realis Renca Realis Renca Realis Renca Realis Renc Realis Renca Realis Renca Realisa
na asi na asi na asi na asi ana asi na asi na si
1. Berorientasi
1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 16 16
Pelayanan
2. Akuntabel 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 26 26
3. Kompeten 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 20 20
4. Harmonis 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 14 14
5. Loyal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 14 14
6. Adaptif 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 16 16
7. Kolaboratif 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 14 14
Jumlah
Aktualisasi per 9 9 9 9 8 8 9 3 12 12 13 13 120 120
kegiatan
92
Penyelesaian Core Isu
93
4.5 Manfaat Terselesaikannya Core Isu
Manfaat yang didapat dari terpecahkannya Core Isu adalah sebagai berikut :
Manfaat
pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan kolaborasi dengan petugas Terbuka dalam bekerja sama untuk Meningkatkan
lain dalam hal ini adalah petugas gizi menghasilkan nilai tambah profesionalisme sumber
dalam melakukan KIE, demi mencapai (Kolaboratif) daya manusia
94
hasil yang lebih baik, serta lebih optimal
dalam pemberian infromasi
95
4.6 Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
96
gizi untuk kolaborasi dengan sampai 31
pemberian petugas gizi Mei 2022
makanan
tambahan
(biskuit ibu
hamil)
97
6 Evaluasi Terlaksananya 06 Juni 1. Mentor - 1. Kertas HVS
Optimalisasi evaluasi 2022
2. Peserta 2. hasil tabulasi
pengetahuan Komunikasi sampai 18
Ibu Hamil Serta Informasi dan Juni 2022
Membuat Edukasi tentang
laporan hasil pentingnya asupan
kegiatan gizi selama hamil
98
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keterkaitan dengan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Nilai Dasar
99
dengan seksama untuk
dilaksanakan kemudian,
sebagai bentuk
pengabdian penulis
kepada mentor
100
3. Meminta surat Tersedianya surat Deskripsi Nilai-Nilai
persetujuan kegiatan persetujuan kegiatan Dasar dalam
aktualisasi aktualisasi dari pelaksanaan tahap
pimpinan/mentor. kegiatan:
Kompteten
Meminta surat
persetujuan
kegiatan
aktualisasi dari
pimpinan dengan
kinerja terbaik
Kolaboratif
Penulis Bersedia
untuk bekerja sama
dalam membuat surat
persetujuan kegiatan
aktualisasi dari
pimpinan
Akuntabel
Penulis meminta surat
persetujuan kegiatan
aktualisasi dari pimpinan
dengan penuh integritas
agar dapat diperacaya
kebenarannya
Kegiatan ini mendukung visi puskesmas yakni mewujudkan masyarakat yang sehat
dan mandiri diwilayah kerja puskesmas Asera.
Misi Puskesmas Asera yakni :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2. Memberikan pelayan secara prima
101
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. Menungkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan
Kesehatan
5. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga,
masyarakat, dan kemitraan
Penguatan Nilai Organisasi :
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi.
Sopan santun: Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya baik
terhadap teman sejawat maupun pimpinan/mentor
Permasalahan yang dihadapi :
Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
Dampak negatif :
Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
Dampak positif :
Pelaksanaan kegiatan konsultasi merupakan perwujudan dari whole of
government, dimana saya melakukan konsultasi dan koordinasi terhadap pimpinan
dalam pelaksanaan kegiatan
Alternatif solusi :
Kegiatan berjalan sebagaimana mestinya
102
Quesioner tentang Penulis melakukan kinerja
asupan gizi ibu Hamil terbaik dalam mencari
materi
Adaptif
Penulis proaktif dalam
mengumpulkan materi
Kolaboratif
Penulis bersedia bekerja
sama dengan teman
sejawat maupun teman staf
dalam menyiapkan materi
103
meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi
terwujudnya
kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya
104
Kesehatan
5. meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga,
masyarakat, dan kemitraan
Penguatan Nilai Organisasi :
Akuntabel: Dalam membuat Poster harus sesuai dengan pedoman dan standar
pelayanan dan dapat dipertanggung jawabkan
Empati: Dalam membuat poster dan questioner penulis harus Empati kepada
kebutuhan pasien
Permasalahan yang dihadapi : Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
Dampak Negatif: Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
105
jawab Penulis dengan
penuh tanggung jawab
berkolaborasi dengan
petugas gizi
Adaptif:
Penulis proaktif dalam
menyampaikan rencana
kegiatan dengan tepat
sesuai tupoksi bidan.
Kolaboratif:
Penulis bersedia
bekerjasama dengan
petugas gizi
106
terutama pasien Ibu hamil
Kolaboratif:
Penulis bersedia
bekerjasama dengan
petugasa gizi
107
Permasalahan yang dihadapi :
Dampak negatif :
Dampak positif :
Alternatif solusi :
108
rumah kepala desa
Kolaboratif:
Penulis membangun kerja
sama yang sinergis dengan
tokoh setempat
Harmonis
Dalam melakukan koordinasi
dengan Kepala Desa, penulis
membangun lingkungan kerja
yang kondusif
Loyal
Penulis bersikap baik
dihadapan Kepala Desa demi
menjaga nama baik ASN,
pimpinan, instansi dan Negara
Akuntabel:
Penulis dengan penuh
tanggung jawab telah
mendistribusikan dan
menyiapkan makanan
tambahan
109
Kompeten:
Penulis telah melakukan
kegiatan dengan Kinerja
Terbaik
Adaptif
Penulis bertindk proaktif dalam
mendistribusikan makanan
tambahan ibu hamil berupa
biskuit
Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan evaluasi tentang lima momen cuci tangan ini
menguatkan nilai organisasi yaitu Pada tahapan ini saya membuat laporan
aktualisasi dengan penuh tanggung jawab (Akuntabel)
110
Permasalahan yang dihadapi :
Dampak negatif :
Dampak positif :
Alternatif solusi :
Kegiatan 5 : Melakukan KIE Pada Ibu Hamil Dan Pemberian Makanan Tambahan
111
Penulis mampu mencapai
target dengan terus
berinovasi dan antusias
menggerakan atau
menghadapi perubahan
Adaptif:
Penulis bertindak proaktif
dalam melaksanakan pretest
Kompeten:
Penulis melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik untuk
membantu orang lain belajar
melalui pretest
112
dalam memberikan KIE
kepada ibu hamil
Kolaboratif:
Dalam menyampaikan KIE
penulis membangun kerja
sama yang sinergis antara
Bidan selaku pemateri dan
Ibu hamil penerima materi
penyuluhan
113
2. memberikan pelayan secara prima
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. menungkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan
Kesehatan
5. meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga,
masyarakat, dan kemitraan
Penguatan Nilai Organisasi :
Dalam Melakukan KIE pada ibu hamil penulis harus bersikap;
Sopan Santun:
Menunjukan sikap sopan santun bagi saat menulis undangan
Ramah:
Menunjukan sikap ramah dalam menulis undangan ibu hamil dengan sepenuh hati,
mementingkan nilai-nilai kemanusiaan dan mempermudah ibu hamil dalam menerima
pelayanan
Adil:
Tidak memihak dan tidak sewenang-wenang dalam memberikan pelayanan kepada
ibu hamil baik yang kekurangan energi kronik maupun tidak
Permasalahan yang dihadapi : Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
Dampak Negatif: Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
Dampak positif : Dengan adanya KIE tentang pentingnya asupan gizi dalam
kehamilan, pengetahuan ibu hamil akan meningkat, sehingga bisa menambah
kewaspadaan agar terhindar dari resiko ibu hamil KEK dan Bayi lahir prematur
114
Tabel kegiatan 5.6 Keterkaitan Nilai BerAKHLAK
115
Kolaboratif:
Penulis membangun kerja
sama yang sinergis untuk
mengumpulkan hasil post test
116
terbaik dalam melakukan
tabulasi data
Loyal:
Penulis berkomitmen dan
berdedikasi dalam melakukan
kegiatan tabulasi
117
2. memberikan pelayan secara prima
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. menungkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan
Kesehatan
5. meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga,
masyarakat, dan kemitraan
Penguatan Nilai Organisasi :
Dalam melakukan Evaluasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Asupan Gizi Ibu
Hamil penulis harus bersikap;
Empati: Menunjukan sikap empati pada kebutuhan pasien
Ramah: Menunjukan sikap ramah dalam memberitahukan seluruh evaluasi
komunikasi dan informasi edukasi asupan gizi ibu hamil
Permasalahan yang dihadapi : Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
Dampak Negatif: Tidak ada masalah/ kendala yang dihadapi
2. Gagasan kreaif
118
pemberian makanan tambahan
6. Evaluasi Optimalisasi pengetahuan Ibu Hamil Serta Membuat laporan hasil
kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai
dasar ASN yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta SMART ASN dan Manajemen ASN.
B. SARAN/REKOMENDASI
119
2) Senantiasa membina hubungan baik dan meningkatkan kerjasama dan koordinasi
antara pimpinan dan pegawai terkait dalam pelaksanaan kegiatan tidak hanya saat
aktualisasi namun seterusnya dimanapun kita ditempatkan.
3) Dengan aktualisasi seperti ini diharapkan pegawai ASN senantiasa memegang
teguh nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga segala keterbatasan bukanlah
kendala, justru dapat dijadikan wahana untuk berinovasi dalam meningkatkan
kualitas mutu pelayanan kepada masyarakat.
4) Setiap pegawai ASN hendaknya selalu menekankan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
dalam setiap kegiatan di lingkungan kerja, sehingga citra PNS menjadi baik dan
tidak kalah bersaing dengan pegawai swasta yang senantiasa mengutamakan
pelayanan, sehingga visi misi puskesmas mudah tercapai.
5) Rencana Tindak Lanjut Setelah pelaksanaan aktualisasi Peningkatan
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi selama kehamilan, Melalui
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan pemasangan Poster Di Puskesmas
Asera Kabupaten Konawe Utara maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
yaitu:
1. Kegiatan aktualisasi ini dapat dimasukkan dalam salah satu program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Asera Kabupaten Konawe
Utara, sehingga dapat dilaksanakan bagi setiap Bidan di wilayah kerja
puskesmas Asera.
2. Diharapkan agar kegiatan ini tetap menjalin kerjasama dengan Kepala Desa
dan Petugas Gizi agar kegiatan ini dapat tetap terlaksana dan berkelanjutan
120
DAFTAR PUSTAKA
121
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ManajemenAparaturSipil
Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri SipilGolongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Smart ASN Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
TentangAparaturSipil Negara.
Menteri PendayagunaanAparatur Negara. 2003. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 139/KEP/M.PAN/II/2003 Tentang
Jabatan Fungsional Dokterdan Angka Kreditnya. Jakarta: Kementerian
PendayagunaanAparatur Negara.
Republik Indonesia. 2019. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2019 Tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil.
Republik Indonesia. 2019. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintahNomor 11 Tahun 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
122
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT
AKTUALISASI DAN HABITUASI
Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXIV Tahun
2022 berkomitmen untuk menindak lanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) sesuai kedudukan dan peran sebagai PNS dalam NKRI.
Tabel Rencana Aksi Optimalisasi Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Pada
Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asupan Gizi Selama Kehamilan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Asera Kab. Konawe Utara
123
Kabupaten Konawe (KIE) yang mana adalah merupakan dilakukan
Utara tanggung jawab (Akuntabel) dan Triwulan/sekali
tugas saya sebagai tenaga Bidan
Desa. Dalam melakukan penyuluhan
(KIE) ini saya bisa membantu orang
lain belajar (Kompeten) yang mana
saya bisa membangun lingkungan
kerja yang kondusif (Harmonis)
sesama petugas kesehatan. Dalam hal
ini saya harus menjaga nama baik
pimpinan (Loyal) saya dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab
saya dalam membuat inovasi
(Adaptif). Tetapi dalam mencapai
kegiatan tindak lanjut ini saya harus
bersikap terbuka dalam bekerja sama
(Kolaboratif) dalam mencapai tujuan
bersama yaitu meningkatkan mutu
pelayanan masyarakat.
124
Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) tentang lima momen cuci tangan
yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya asupan gizi selama
kehamilan di Puskesmas Asera
(Manajemen ASN).
125
LAMPIRAN
126
LAMPIRAN
Kegiatan 1
Konsultasi dengan mentor/atasan terkait rancangan yang
akan dilakukan
127
Tahap 3: Meminta surat persetujuan kegiatan aktualisasi
128
Kegiatan 2
Tahap 1 : Mencari dan menyiapkan materi Poster dan Quesioner tentang asupan gizi
ibu Hamil
Tahap 2: Menyusun dan mendesign poster dan Quesioner tentang Asupan Gizi Ibu
hamil
129
Tahap 3: Mencetak poster dan Quesioner dan berkerjasama dengan percetakan untuk
mencetak Poster
130
131
132
133
Menempel Poster Di Ruang Tunggu Dan Di Ruang KIA
134
Kegiatan 3
Kolaborasi Dengan Petugas Gizi Untuk Pemberian Makanan
Tambahan
135
Kegiatan 4
Koordinasi Dengan Kepala Desa
136
Tahap 2: Mendistribusikan dan menyiapkan makanan tambahan (biskuit ibu hamil) di
Rumah Kepala Desa
137
Kegiatan 5
Melakukan KIE pada ibu hamil Dan Pemberian Makanan
Tambahan
138
Tahap 3: Melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi tentang asupan gizi ibu hamil.
Tahap 4: Memberikan makanan tambahan berupa biskuit, susu dan suplemen pada ibu
hamil
139
140
Kegiatan 6
Evaluasi Optimalisasi pengetahuan Ibu Hamil Serta
Membuat laporan hasil kegiatan
Tahap 1 : Melakukan Post test untuk mengevaluasi pengetahuan ibu hamil setelah
melakukan KIE
141
Tahap 2: Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan/mentor
142
Tahap 3: Melakukan tabulasi data
143
Tahap 4: Membuat laporan hasil capaian aktualisasi
Optimalisasi Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Pada Ibu Hamil Tentang Pentinganya Asupan Gizi Selama Kehamilan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Asera
Nomor Soal
Jumlah
No Nama Ibu Hamil 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai KKM Predikat
Benar
Nilai Yang Diperoleh
1 Intan, AMKG B B B B B B S B B B 8 90 90 Lulus
2 Popy Ausia Hakim B S B S S B S B B B 6 60 90 Tidak
Lulus
3 Sri Nika B S B B S S S S S B 4 40 90 Tidak
Lulus
4 Nelvia B B B S S B S B B B 7 70 90 Tidak
Lulus
5 Mardalena B B B B S B S B S B 7 70 90 Tidak
Lulus
NILAI 320
RATA-RATA 64 Presentase Kelulusan
NILAI TERENDAH 40 20 %
NILAI TERTINGGI 80
144
Analisis Kuesioner Post Test
Optimalisasi Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Pada Ibu Hamil Tentang Pentinganya Asupan Gizi Selama Kehamilan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Asera
Nomor Soal
NILAI 490
145
ANALISIS KUESIONER DILIHAT DALAM TABEL GRAFIK DIAGRAM
Chart Title
120
100
80
60
40
20
0
Intan, AMKG Popy Ausia Hakim Sri Nika Nelvia Mardalena
1 2 3 4 5
146
cxlvii
cxlviii
cxlix
cl
cli
clii
cliii
cliv
clv
clvi
clvii
clviii
clix
clx
clxi
clxii
clxiii
clxiv
clxv
clxvi
clxvii
clxviii
clxix
clxx
clxxi
clxxii
clxxiii
clxxiv
clxxv
clxxvi
clxxvii