Anda di halaman 1dari 66

Perencanaan Unit Distribusi Air Minum

Bagian 1: Lingkup Perencanaan


Pelatihan Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum
PKB - IATPI

Didik Wahyudi

21 Mei 2023
1
Iterasi Perancangan Teknik

2
Referensi Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria dalam Perencanaan AM

• Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum
• Peraturan Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM
• Peraturan Menteri PUPR Nomor 29 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal PUPR
• Peraturan Menteri PUPR Nomor 04 Tahun 2020 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan SPAM
• Peraturan Menkes Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan (Parameter wajib Air
Minum)
• Permen PUPR Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya
Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
• Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi
• SNI 7509:2011 Tata cara perencanaan teknik jaringan distribusi dan unit pelayanan
sistem penyediaan air minum
• Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 3
Rangkaian Operasi/Kegiatan Perencanaan Unit Distribusi AM [1]

1.Menentukan wilayah pelayanan, area pelayanan, dan zona pelayanan (peta dasar, tata guna
lahan, foto udara, dsb)
2.Menghitung dan memetakan kebutuhan air per wilayah, per area, dan per zona pelayanan (data
social dan demografi, data potensi pelanggan, dsb)
3.Survei topografi terrestrial (posisi X dan Y, elevasi Z, menentukan benchmark, status kepemilikan
lahan, dsb)
4.Penyelidikan tanah (jenis tanah, daya dukung tanah, kedalaman air tanah, sifat korosifitas tanah,
dsb)
5.Menentukan trase/jalur pipa dan sistem pengaliran (posisi pipa, gravitasi atau pompa, status dan
kelas jalan, penerbit izin penempatan utilitas, dsb)
6.Menentukan jenis pipa dan menghitung dimensi pipa (material pipa, lapisan pelindung pipa,
diameter optimal, dsb)
7.Menentukan perlintasan pipa baik berupa jembatan atau sifon (status badan air, izin perlintasan,
dsb)
8.Menentukan fungsi dan menghitung kebutuhan fitting/aksesoris pipa (fungsi dan jenis, lokasi
penempatan)
9.Menghitung kebutuhan penahan dan pengaman pipa (thrust block, anker block, abutment
jembatan pipa, dsb)
10.Menentukan titik dan sarana pengurasan pipa (lokasi, saluran pembuang, izin, dsb) 4
Rangkaian Operasi/Kegiatan Perencanaan Unit Distribusi AM [2]

1.Menghitung hidrolika pengaliran air (profil hidrolis, kehilangan tekanan, kecepatan aliran, aliran
minimum maksimum, dsb)
2.Memprediksi dan menghitung akibat pukulan air (water hammer)
3.Menghitung umur air dan prediksi penurunan kualitas air (water aging, chlorine decay, post
chlorination, dsb)
4.Menyusun gambar perencanaan (skema/diagram unit distribusi, layout/denah jaringan distribusi,
potongan memanjang, potongan melintang, dsb)
5.Menyusun gambar tipikal untuk desain bangunan/prasarana yang dapat berlaku umum (galian,
timbunan dipadatkan, sambungan pipa lurus, dsb)
6.Menyusun gambar detil/gambar khusus untuk desain bangunan/prasarana tertentu (jembatan
pipa, perlintasan pipa, box valve, belokan pipa, percabangan pipa, dsb)
7.Menghitung volume pekerjaan (BoQ) dan perkiraan Rencana Anggaran Biaya (Engineer Estimate),
termasuk harga dasar dan AHSP
8.Menentukan spesifikasi teknis pekerjaan (rencana kerja dan syarat)
9.Menginventarisir material impor dan produk dalam negeri serta menghitung TKDN
10.Menentukan tingkat resiko keselamatan konstruksi
11.Menyusun rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan (Kurva S)
12.Menyusun laporan 5
Penentuan Wilayah Pelayanan

1. Berdasarkan
wilayah
administrasi atau
berdasarkan
potensi jumlah
pelanggan
2. Berdasarkan
topografi wilayah
atau sistem
pengaliran
(pemompaan
atau gravitasi)
3. Berdasarkan
institusi lembaga
pengelola
4. Pertimbangan
lainnya. 6
Menghitung dan Memetakan Kebutuhan Air

1. Kondisi
eksisting
pelayanan
air minum
2. Estimasi
alokasi
kebutuhan
air minum
3. Jumlah dan
kategori
umum
pelanggan
potensial
4. Pada
umumnya
didapat dari
Real
Demand
Survey pada
saat studi
kelayakan 7
Menentukan Jenis Pipa dan Menghitung Dimensi Pipa

1. Menghitung diameter pipa, panjang pipa, kehilangan tekanan mayor


2. Menentukan jenis dan rating pipa (pressure nominal)

8
Menentukan Fungsi dan Menghitung Kebutuhan Fitting/Aksesoris Pipa

1. Bahan untuk menyusun daftar kuantitas fitting/aksesoris pipa dan harga satuan
2. Data untuk menghitung kehilangan tekanan minor

9
Menyusun Gambar Potongan

10
Menyusun Gambar Detil

11
Menghitung Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya [1]

12
Menghitung Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya [2]

13
Menentukan Spesifikasi Teknis/Rencana Kerja dan Syarat

14
Menginvetarisir Material Impor dan Menghitung TKDN

1. Menentukan
kebutuhan
material yang
tidak diproduksi
di Indonesia
2. Mengkaji dan
memastikan tidak
dimungkinan
substitusi dengan
material lain yang
memiliki TKDN
3. Mengkaji dan
memastikan
bahwa tanpa
menggunakan
material impor
tersebut, hasil
pekerjaan tidak
dapat fungsional
secara optimal 15
Menyusun Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

1. Menentukan
bobot masing-
masing item
pekerjaan
2. Menentukan
urutan
pelaksanaan
pekerjaan
3. Menghitung
estimasi waktu
pelaksanaan per
item pekerjaan
4. Menghitung
waktu total untuk
penyelesaian
pekerjaan
16
Identifikasi Resiko Keselamatan Konstruksi

17
Terima Kasih

18
Dibantu oleh:

• I Made Putra Dananjaya Primara (JFT Muda)


• Soritua Adelbert Evangel Hutagalung (JFT Muda)
• John Philip Yosua (JFT Muda)

19
SPAM REGIONAL

▪ Pada Spam Regional ada tambahan Reservoir Off Take.


▪ Pada Spam Regional unit distribusi dan unit pelayanan spam perkotaan, merupakan satu
unit pelayanan

UNIT DISTRIBUSI UNIT PELAYANAN

20
KOMPONEN PADA UNIT DISTRIBUSI AM

• Pipa Transmisi Air Minum


TRANSMISI
• Jaringan Distribusi Utama TRANSMISI
AIR MINUM
AIR BAKU
AIR BAKU
• Reservoir Distribusi
• Jaringan Distribusi
Pembagi PELAYANAN

• Jaringan Distribusi IPA R


Pelayanan
• District Metered Area DISTRIBUSI
(DMA)
• Fitting/Aksesoris Pipa
• Perlintasan Pipa
UNIT UNIT UNIT DISTRIBUSI UNIT PELAYANAN
• Penahan dan Pengaman AIR BAKU PRODUKSI
Pipa

21
RENCANA KEGIATAN
RENCANA TEKNIS TERINCI (DED)
SISTEM TRANSMISI DAN UNIT DISTRIBUSI
PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN ANALISA DAN
PENGUMPULAN RENCANA
DATA PRIMER EVALUASI DATA TEKNIS TERINCI
DATA SEKUNDER

Pengumpulan Data ▪ Survey Wilayah Studi ▪ Kompilasi Data ▪ Laporan Rencana


Sekunder : Dan SPAM Eksisting Sekunder Dan Primer Teknis Terinci
▪ Peta Dasar, ▪ Survey Topografi ▪ Kebutuhan Sistem Unit Transmisi
Topografi, morfologi, Dan Unit
▪ Penyelidikan Tanah ▪ Perpipaan Transmisi Distribusi
tata guna lahan, foto
udara atau citra satelit ▪ Survey Sumber Daya ▪ Reservoir Distribusi ▪ Memo Design
Energi ▪ Perpipaan Distribusi
▪ Data Kependudukan ▪ Gambar Teknis
Dan Sosial Ekonomi ▪ Survey Ketersediaan
▪ Kebutuhan Pompa ▪ RAB Dan BOQ
Bahan Konstruksi Dan
▪ Kondisi SPAM Mekanikal Elektrikal ▪ Zona Dan Blok ▪ Spesifikasi Teknis
Eksisting Termasuk Pelayanan
Data Pemakaian Air ▪ Survey Harga Satuan
Pelanggan
▪ Studi – Studi Terkait
Dan Peraturan Yang
Belaku KRITERIA
PERENCANAAN
Persiapan Peralatan 22
SISTEM TRANSMISI DAN UNIT DISTRIBUSI

• Sistem transmisi meliputi sistem Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jalur:
perpipaan transmisi air baku dan dan
sistem perpipaan transmisi air minum • Jalur pipa diupayakan sependek mungkin dengan menghindari jalur
• Sistem transmisi air baku berfungsi yang mengakibatkan konstruksi sulit dan mahal, seperti mengurangi
mengalirkan air dari sumber air ke Unit jalur yang harus membangun jembatan, perlintasan jalan, perlintasan
Produksi/IPA atau mengalirkan air dengan infrastruktur lainnya, jalan kereta api dan lain-lain
minum ke reservoir distribusi bila • Jalur pipa harus mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan
kualitas air sudah memenuhi persyaratan • Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu tinggi, ataupun head
kualitas air minum. pompa yang terlalu tinggi dalam sistem perpompaan, yang
• Sistem transmisi air minum berfungsi mengakibatkan kebutuhan kelas pipa dan aksesories yang lebih
mengalirkan air dari reservoir produksi tinggi.
ke reservoir distribusi • Perletakan reservoir distribusi yang dekat dengan wilayah pelayanan
• Unit distribusi air berfungsi mengalirkan • Bangunan penunjang dalam jalur perpipaan:
air minum terkirim secara merata o Bak Pelepas Tekan (BPT) pada sistem pengaliran gravitasi
(Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dan o Stasion Booster (untuk menambah tekanan pada system
Tekanan) dari reservoir distribusi ke perpompaan)
seluruh wilayah pelayanan o Jembatan pipa
o Syphon (perlintasan di bawah sungai / saluran)
o Thrust Block dan lain - lain

23
SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR

• Sistem Pengaliran
• Sistem Jaringan (Pola pendistribusian)
• Sistem Waktu Pengaliran
• Sistem Perpipaan
Sistem pengaliran air minum pada system distribusi sangat Sistem jaringan atau pola pendistribusian air:
tergantung kondisi topografi wilayah pelayanan dan lokasi IPA • Sistem loop
• Sistem distribusi secara gravitasi: Sistem jaringan distribusi tertutup
Bila daerah pelayanan di bawah dari lokasi IPA dan Reservoir • Sistem bercabang
Distribusi • Gabungan sistem loop dan bercabang
• Sistem distribusi secara pemompaan: Sistem Perpipaan:
Bila wilayah pelayanan datar • Jaringan Distribusi Utama (Primer):
• Kombinasi system gravitasi dengan system perpompaan Adalah rangkaian pipa distribusi yang membentuk
Sistem Waktu Pengaliran: zona distribusi
• Sistem continuous: • Jaringan distribusi Pembawa (Sekunder)
Pengaliran kontinyu atau terus menerus Adalah jalur pipa yang menghubungkan antara
selama 24 jam jaringan pipa primer dengan sel utama
• Sistem intermiten: • Jaringan Distribusi Pembagi (Tertier)
Pengaliran dengan pengaturan waktu, • Jaringan Distribusi Layanan
missal pagi 2-4 jam; malam 2-4 jam
24
DISTRIBUTION SYSTEM TYPES:
BRANCHING AND LOOP SYSTEM

25
PERHITUNGAN HIDROLIS

• Jika jaringan berstruktur bercabang, aliran dan


arahnya dapat dengan mudah ditentukan dengan
asumsi kontinuitas aliran di setiap node.
• Namun dalam sistem perulangan diperlukan suatu
metode khusus untuk merancang dan menganalisis
sistem distribusi air tersebut Metode Hardy Cross
EPANET

26
PRIMARY, SECONDARY, AND SMALL DISTRIBUTION LINES

27
RESERVOIR DISTRIBUSI
Fungsi Reservoir :
• Kebutuhan air pada saat jam puncak dapat terpenuhi oleh sistem
• Tetap tersedia aliran air dalam sistem pada saat terjadi kegagalan atau penghentian operasi
• instalasi pengolah, pemadaman listrik
• Menyediakan air untuk kebutuhan pemadaman kebakaran dan kebutuhan darurat lainnya.
Penempatan Reservoir :
• Lokasi sedekat mungkin dengan pusat wilayah pelayanan
• Reservoir ditempatkan pada lokasi tertinggi pada wilayah pelayanan yang memungkinkan dengan pengaliran secara gravitasi
• Pada wilayah pelayanan yang cukup jauh dari reservoir distribusi, yang mengakibatkan tekanan pada sistem melebihi 60
meter, dapat digunakan reservoir booster yang dekat dengan wilayah pelayanan
• Tinggi reservoir distribusi pada sistem gravitasi, ditentukan berdasarkan perhitungan hidrolis jaringan pipa distribusi. Tinggi
muka air minimum, merupakan muka air reservoir rencana.
Volume Reservoir Distribusi :
• Volume = ( 15 - 20 %) x Qmd/1000 x 86400 m

Fungsi Reservoir Booster adalah untuk menaikkan tekanan berdasarkan pertimbangan teknis :
• Jarak Jalur Pipa Terjauh
• Kondisi Topografi
• Kemiringan hidrolis maksimum pipa akan digunakan. Kemiringan Hidrolis berkisar antara 2 – 4 meter/1000 1000

28
RESERVOIR DISTRIBUSI

Reservoir Beton Reservoir Tangki Reservoir Menara

29
CONTOH SKEMATIK SISTEM EKSISTING DAN PENEMPATAN
RESERVOIR BOOSTER

30
FAKTOR PENENTU PERENCANAAN SPAM

KEBUTUHAN AIR
• Kebutuhan Pelanggan dan Calon Pelanggan
• Kebutuhan Sistem (Air Baku - Produksi - Transmisi -
Distribusi)

• Pola pemakaian air suatu daerah dapat diketahui dari KEBUTUHAN PELANGGAN / KONSUMEN
pengelola air di daerah tersebut (PDAM), serta juga • Jumlah Penduduk Yang akan dilayani
wawancara langsung dengan masyarakat. • Pola Pemakaian Air Yang Terkait Taraf Hidup (Kesejahteraan)
• DRD selama 5 tahun terakhir, yang menunjukkan pola • Domestik (non-niaga) : Kebutuhan Perkapita x Jumlah
konsumsi air yang terdiri dari pelanggan rumah tangga, Penduduk
sosial, niaga dan non domestik lainnya dapat dijadikan acuan • Non-Domestik : tergantung jenis pelanggan (niaga, industri,
awal untuk menentukan proyeksi kebutuhan air institusi pendidikan, perkantoran, dll.
• Fasilitas Umum : terutama untuk menyiram taman kota dan
Hidran Pemadam Kebakaran
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
• Pertumbuhan Penduduk
• Perubahan Pola Pemakaian Air
• Jumlah Air Terjual
• Jumlah Air Didistribusikan
• Jumlah Air Diproduksi
• Jumlah Air Baku 31
KEBUTUHAN STANDAR PEMAKAIAN AIR

Kategori Kota
Jenis Kebutuhan
I II III IV V
1. Rumah Tangga (l/org/hari) 200 175 150 120 100

2. Konsumsi Hidran Umum (l/org/hari). 60 40 40 30 30

3. Sisa Tekanan di Jaringan terjauh (m). 10 10 5 5 5

4. Jam Operasi 24 24 24 24 24

5. Cakupan Pelayanan (%) 80 80 80 80 80


I = Kota Metropolitan :
(penduduk > 1.000.000)
KUNCI PENTING DALAM MENENTUKAN KEBUTUHAN AIR
II = Kota Besar : 500.000 –
DAERAH PERENCANAAN:
1.000.000
• Pola pemakaian air suatu daerah dapat diketahui dari
III = Kota Sedang : 100.000 –
pengelola air di daerah tersebut (PDAM), serta juga
500.000
wawancara langsung dengan masyarakat.
IV = Kota Kecil : 20.000 – 100.000
Catatan : • DRD selama 5 tahun terakhir, yang menunjukkan pola
V = Kota proyeksi
Dalam membuat Pedesaan :
kebutuhan air, <ada
20.000
data konsumsi air yang terdiri dari pelanggan rumah tangga,
DRD (Data Rekening Ditagih) PDAM, maka gunakan sosial, niaga dan non domestik lainnya dapat dijadikan
data DRD sebagai acuan pemakaian/kebutuhan air 32
acuan awal untuk menentukan proyeksi kebutuhan air
eksisting
VARIASI PENGGUNAAN AIR DOMESTIK HARIAN

33
KEBUTUHAN AIR PADA SISTEM
• Kapasitas Intake & transmisi air baku
= Kapasitas Produksi + Kehilangan air untuk operasional unit produksi
• Kapasitas Unit Produksi
= [ Kebutuhan Pelanggan + Kebocoran ] * faktor pemakaian maksimum harian (maximum
day)
• Kapasitas Transmisi air minum
= Kapasitas Rata2 * faktor maksimum harian (maksimum day)
• kapasitas Distribusi air minum
= Kapasitas Rata2 * faktor pemakaian jam puncak (peak flow)

34
CONTOH KEBUTUHAN AIR SPAM REGIONAL

PELAYANAN
▪ Bila sudah ada pengelola air atau PDAM, maka :
⮚Data konsumsi air 5 tahun terkahir dapat
diminta ke PDAM. Eksisting Kab/Kota A
Kab/kota A ▪ Jumlah Penduduk
⮚Data Produksi dan Distribusi Air 5 tahun
⮚Data fasilitas lainnya Res. ▪ Jumlah Pelanggan
▪ Dari data BPS didapat : offtake ▪ Pemakaian Air
⮚Data penduduk dan data jiwa per KK Pelanggan/Tahun
⮚Data niaga, fasilitas pendidikan dan lain-lain. ▪ Qr, Qmd, Qph
Qjpuncak
▪ Dapat dianalisa kapasitas sistem eksisting, Rencana
Qmd
sehingga kebutuhan masing – masing
kabupaten/kota dapat dihitung

AIR BAKU
Kab/kota B

IPA R Res.
offtake
Qmd Qmd
Qjpuncak

Kab/kota C

Res.
offtake 35
CONTOH MEMBUAT PROYEKSI KEBUTUHAN AIR

36
KAPASITAS SISTEM TRANSMISI & DISTRIBUSI SPAM REGIONAL ABC

KEBUTUHAN SISTEM
• Kapasitas pipa transmisi air baku SPAM REG ABC
• Kapasitas Pipa Transmisi/Jaringan Distribusi Utama
• Volume Reservoir Off take Kab/Kota A, B dan C
• Volume Reservoir Booster Kab/Kota A, B dan C, bila diperlukan Booster
• Kapasitas Sistem Distribusi
37
= Kapasitas Rata2 * faktor pemakaian jam puncak (peak flow)
PERHITUNGAN DIMENSI PIPA

Q (m3/det) = 0,2785 . C . D2,63 . S0,54

S=H/L Q = Debit Air (m3/det)


C = Koefisien Kekasaran Pipa
Titik A D = Diameter Pipa (m)
L H = Kehilangan Tekanan (m)
Hs L = Panjang Pipa (m)
Titik B

38
KEHILANGAN TEKANAN PADA PIPA (HEAD LOSS MAYOR) DAN
PADA AKSESORIES (HEAD LOSS MINOR)

KEHILANGAN TEKANAN PADA KEHILANGAN TEKANAN PADA


PIPA (HEAD LOSS MAYOR) AKSESORIES (HEAD LOSS MINOR)

L ▪ Hl = k v2/2.g
Q1,85 ▪ K= konstanta (tergantung aksesories,
H = 1,214 x 1010 tabel k)
C1,85 ▪ v = kecepatan air pada pipa
D4,87 ▪ g = percepatan gravitasi, 9,81 m/det2
dimana :
▪ H = Kehilangan tekanan (m) Pendekatan :
▪ L = Panjang pipa (m) ▪ Hl = (10% - 30%) dari kehilangan
tekanan pipa
▪ Q = Debit air (liter/detik)
▪ D = Diameter dalam pipa
(mm)
▪ C = Koefisien kekasaran
pipa. TOTAL KEHILANGAN TEKANAN

Hltotal = Hpipa + Hs + Hlaksesoris


39
KRITERIA DESIGN PERPIPAAN DISTRIBUSI
▪ v (kecepatan dalam pipa)
⮚ PVC antara 0.3 – 4.5 meter/detik; hdpe antara 0,3 – 3 meter/detik
⮚ Steel dan DCIP antara 0,3 – 6 meter/detik (disarankan kecepatan antara
0,3 – 2 meter/detik)
▪ Tekanan yang diinginkan minimum 5 m di titik tapping sambungan
pelanggan, maksimum 60 meter pada sistem distribusi.
Namun disarankan tekanan pada sistem antara 15 – 40 meter untuk
mencegah kebocoran dan juga penggunaan energi yang lebih rendah.
▪ Perhitungan dimensi pipa distribusi menggunakan QPH :
Qph= Fph X Qrata2 Qph = Qpeak hour = Qjam puncak
▪ Fph = ( 1.5 – 3 )
Fph = Faktor peak hour = faktor jam puncak
▪ Gunakan Rumus Hardy Cross
▪ Program yg biasa digunakan : Epanet 2.0, Alied, UNDP, Watercad dan lain –
lain
▪ C pipa baru = 120 – 140 (faktor kekasaran pipa)
▪ C pipa lama = 100 – 110 (faktor kekasaran pipa) 40
BAHAN PIPA
▪ Bahan pipa yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis SNI, British
Standar atau standar lain yang juga diakui di Indonesia.
▪ Penentuan bahan pipa harus memperhatikan kondisi tanah pada jalur
pemasangan pipa
▪ Standard Pipa PVC
o JIS K 6741:2000 Aksesories JIS K 6742:2000
o SNI 06- 0084-2002
▪ Standard Pipa HDPE SNI 06-4829-2005 / iso 4427.96
▪ Standard Pipa Black atau Galvanized Welded Steel Pipe BS 1387.67
▪ Standard Pipa Steel SNI 07-0822-1989, SII 2527-90, JIS G 3452, JIS G 3457

41
BAHAN PIPA

42
BAHAN PIPA

43
BAHAN PIPA

44
BAHAN PIPA

45
BAHAN PIPA

46
BAHAN PIPA

47
BAHAN PIPA
Standard Pipa DCIP ISO 2531, BS EN 545, EN598
• Internal coating Cement ISO 4179
• External Zinc dan Bitumen ISO 8179, ISO 8180

48
PEMILIHAN PIPA YANG EKONOMIS
Perhitungan dengan menggunakan beberapa alternatif perhitungan dimensi pipa, dengan melihat aspek:
• Nominal Diameter
• Nominal Tekanan atau klas pipa
• Tekanan
• Harga Pipa
Banyak terjadi kesalahan karena perencana menghitung diameter nominal tanpa melihat ketebalan pipa terutama untuk pipa
pvc dan hdpe, yang cukup tebal terhadap diameter nominalnya, sehingga sangat berpengaruh terhadap kapasitas ataupun
kehilangan tekanan pada pipa

49
PIPA ALTERNATIF

50
LAMPIRAN AKSESORIS PIPA

51
52
GAMBAR TYPICAL
JEMBATAN PIPA

53
PERLETAKAN PERLENGKAPAN PERPIPAAN (i)

Perletakan perlengkapan Sistem Pengaliran Secara Gravitasi


penunjang yang penting
dalam jalur perpipaan
transmisi dan distribusi :

⮚ Katup / Valve
⮚ Katup Udara (Air Valve)
⮚ Katup Penguras (Wash
Out / Blow Off)

54
PERLETAKAN PERLENGKAPAN PERPIPAAN (ii)
Katup / Valve :
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air dalam pipa, dipasang pada :
▪ Lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar;
▪ Setiap percabangan;
▪ Pipa outlet pompa;
▪ Pipa penguras atau wash out
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa transmisi adalah Katup Gerbang (Gate Valve)
dan Katup kupu-kupu (Butterly Valve).

Katup Udara (Air Valve) :


Dipasang pada titik tertinggi di sepanjang pipa distribusi, di jembatan
pipa dan pada jalur lurus setiap jarak tertentu.

Katup Penguras (Wash Out / Blow Off)


Dipasang pada tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur
pipa, ujung jalur pipa yang mendatar dan menurun dan titik awal jembatan.
55
Perlengkapan sistem perpipaan
• Air admission valve
• Menghindari under-pressure dengan memasukkan udara ke
pipa ketika internal pressure terlalu rendah
• Check valve
• Untuk mengatur arah aliran
• Bak pelepas tekan
• Untuk mengurangi tekanan pada pipa

56
CONTOH TYPICAL PEMASANGAN GATE/BUTTERFLY VALVE

57
Air valve?

58
CONTOH TYPICAL PEMASANGAN AIR VALVE

59
Wash out

60
CONTOH TYPICAL WASH OUT UNTUK DAERAH
RAWA
PVC

FLANGE ADAPTOR
PVC

GATE
VALVE

61
Check valve

62
BAK PELEPAS TEKAN
• Kadang kadang pada jalur pipa transmisi diperlukan 1
atau lebih bak pelepas tekanan. Bak Pelepas Tekanan ini
berfungsi untuk mengurangi tekanan yang ada dalam pipa
transmisi.
• Besarnya tekanan yang ada dalam pipa transmisi
tergantung dari besarnya beda tinggi antara sumber air
dengan daerah pelayanan. Bak Pelepas Tekanan
diperlukan bila tekanan yang ada dalam pipa lebih dari
100 m.
• Bak Pelepas Tekanan berupa bak atau reservoir kecil
yang terbuat dari konstruksi beton. Disini tekanan air
dalam pipa transmisi akan dilepas sehingga tekanan air
akan menjadi sama dengan tinggi muka air dalam Bak
Pelepas Tekanan.
63
64
65
66

Anda mungkin juga menyukai