Proposanya Kikim
Proposanya Kikim
OLEH :
Rizky Ferdinan Rumagit
05.01.19.1752
OLEH :
Rizky Ferdinan Rumagit
05.01.19.1752
TUGAS AKHIR
Sebagai salah satu syarat memperoleh sebutan professional
Sarjana Terapan Pertanian pada Progam Diploma IV
2023
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
PERNYATAAN KEASLIAN
iv
karya sendiri dengan arahan dan bimbingan dosen pembimbing dan belum
diajkukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun data dan
informasi yang dikutip telah disebarkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka laporan tugas akhir ini. Apabila pernyataan yang saya buat
Penulis
PRAKATA
v
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah mencurahkan kasih karunia, berkat dan anugerah-Nya kepada
penulis, sehingga Laporan Tugas Akhir Penambahan Trichoderma sp untuk
menunjang Pertumbuhan Cabe rawit (Capsicum sp) Ini dapat selesai dengan
baik dan tepat waktu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Detia Tri Yunandar,
SP.,M.Si dan Bapak Rachmat, SP.MP selaku dosen pembimbing atas
kesediaan waktunya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. dan kepada Bapak Ir
Abd.Rahman Arinong dan Ibu Munirah selaku penguji yang dengan setia
memberikan saran dan masukan yang membangun bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Laporan
tugas akhir ini, baik dari segi materi maupun teknik penulisan dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Untuk itu
penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan tidak menutup diri terhadap
semua kritik dan saran serta masukan yang bersifat konstruktif bagi penulis.
Semoga proposal tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis, institusi
pendidikan dan masyarakat luas.
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
vii
HALAMAN JUDUL ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
D. Manfaat 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspek Teknis 5
1. Deskripsi tanaman cabe 5
2. Trichoderma Sp 7
3. Media Tanam Cabe Rawit 8
B. Aspek Penyuluhan Pelaksanaan Kajiwidya 10
C. Kerangka Berpikir 15
D. Hipotesis . 17
III. METODE PELAKSANAAN
A. Kajian 18
1. Tempat Dan Waktu 18
2. Alat dan Bahan . 18
3. Pelaksanaan Kajian 18
4. Parameter Pengamatan . 21
viii
LAMPIRAN 30
DAFTAR TABEL
ix
Gambar Halaman
1 Kerangka Pikir 17
DAFTAR GAMBAR
1
DAFTAR LAMPIRAN
2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
gunakan dalam kuliner Indonesia yaitu Cabe rawit, Pengunaan Cabe rawit
juga tidak sebatas hanya sebagai bumbu masak tetapi juga dikonsumsi
secara segar serta dapat diolah menjadi berbagai produk seperti Saos,
pasta, bubuk cabe bahkan obat obatan. Hal inilah yang menjadi salah satu
selalu bisa memenuhi permintaan konsumen. Namun ada beberapa hal yang
dari segi budidaya. Umumnya pada budidaya tanaman cabe rawit , Petani
sangat tergantung pada penggunaan pupuk kimia seperti Urea dan NPK
Adijaya (2013) Penggunaan Pupuk kimia pada saat budidaya cabe dinilai
Agensisa hayati dalam proses budidayanya. Salah satu Agensia hayati yang
bersifat
satu jenis cendawan yang banyak dijumpai hampir pada semua jenis tanah
dan pada berbagai habitat yang m erupakan salah satu jenis cendawan yang
Cendawan ini dapat berkembang biak dengan cepat pada daerah perakaran
1.3 Tujuan
media tanamnya.
1.4 Manfaat
Berdasarkan Tujuan diatas agar proposal tugas akhir ini memiliki manfaat
antaralain
pertumbuhan yang berbeda pada tempat dan waktu yang sama (Fitria et
all, 2021).
Cabe rawit (Cap sicum sp.) adalah sayuran semusim yang termasuk
zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk kesehatan manusia. Cabe rawit
cukup baik, serta komoditas yang dapat dijual dalam berbagai bentuk produk
(Setiadi, 2020).
suatu zat yang memberikan rasa pedas pada cabe. Zat ini berkhasiat untuk
Semprotan cabe yang berbahan aktif capsaicin digunakan secara luas untuk
perlindungan pribadi. Cabe rawit merah juga dapat digunakan sebagai obat .
nyeri otot, sendi, dan sakit gigi, untuk mengobati batuk, asma, dan sakit
tenggorokan, sebagai stimulan, dan untuk mengobati sakit perut (Rawit et all,
2019).
sayuran lain. Tanaman Cabai pun kini menjadi komoditas ekspor yang
2. Trichoderma sp
pada lingkungan tumbuh yang sama dengan patogen (Fitria et all, 2021).
melepaskan nutrisi dalam bentuk yang bisa dengan mudah di serap tanaman
yaitu melalui aktivitas pelarutan fosfat dalam tanah, hal itulah yang menjadi
dalam tanah yaitu seperti auksin, giberelin dan sitokinin yang diketahui dapat
tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis
tanam yang tepat media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah
unsur hara.
Media tanam yang baik untuk tanaman cabe ialah media tanam dengan
kondisi yang gembur hal ini bertujuan agar pertumbuhan akar tanaman dan
agar akar tanaman lebih mudah berkembang dan menyerap nutrisi untuk
10
humus dan unsur hara sebagai kebutuhan nutrisi tanaman, tidak mengandung
benih penyakit dan hama yang dapat menyerang tanaman di kemudian hari
(Ariyanto, 2019).
misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit
bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibanding dengan
unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik juga memiliki pori-
pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang
dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi. (Dalimoenthe,
2019).
(H2O), dan mineral. Mineral yang dihasilkan merupakan sumber unsur hara
11
yang dapat diserap tanaman sebagai zat makanan. Selain itu, kelebihan dari
penggunaan pupuk organik yang berasal dari pupuk kandang pada media
B. Aspek Penyuluhan
1. Penyuluhan pertanian
pembelajaran luar sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya
(ibu tani dan petani muda) dengan tujuan agar mereka mau dan mampu,
2. Tujuan penyuluhan
12
inovasi pertanian yang disuluhkan atau yang menjadi misinya. Tanpa terjadi
3. Materi penyuluhan
kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari
4. Metode penyuluhan
13
menjadi 5 yaitu :
b. Sasaran
c. Sumber daya
d. Keadaan daerah
e. Kebijakan pemerintah.
dengan sasaran, hal ini dilakukan untuk membuat petani merasa dihargai
oleh petugas, sehingga petani akan lebih bebas dan terbuka untuk
5. Media penyuluhan
empat, yaitu :
dan lain-lain
bagi petani untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya
keputusan yang dibuat oleh sumber atau penyuluh pertanian dalam memilih
serta menata simbol dan isi pesan, menentukan pilihan cara dan frekuensi
7. Evaluasi penyuluhan
baik yang menggunakan instrumen tes dan non tes. Evaluasi penyuluhan
disuatu wilayah dapat dicapai dan menafsirkan informasi atau data yang
C. Kerangka pikir
tanaman cabai dinilai masih sangat kurang. Melihat realita yang ada
pengetahuan dan sikap petani. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar 1
Masalah Tujuan
1. 1.
Bagaima Agar petani
evektifitas dapat
pertumbuhan bagaimana
mengetahui dan evektifitas
evektifitas pertumbuhan dan perkembangan cabe
perkembangan cabe rawit ketika dilakukan
rawit ketika dilakukan penambahan Trichoderma sp
penambahan Trichoderma sp pada media
pada media tanamnya.
tanamnya?
2. Agar petani memiliki pengetahuan sikap dan
2. Bagaimana respon petani terhadap evektifitas
keterampilan terhadap evektifitas pertumbuhan dan
pertumbuhan dan perkembangan cabe rawit ketika
perkembangan cabe rawit ketika dilakukan
dilakukan penambahan Trichoderma sp pada
penambahan Trichoderma sp pada media tanamnya.
media tanamnya?
17
Pelaksanaan Kajiwidya
Hasil Kajiwidya
D. Hipotesis
1. Diduga adanya pengaruh pada tanaman cabe terhadap penambahan
A. Kajian
45 cm, jangka sorong, cangkul, baki semai, dan timbangan. Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Trikoderma, benih cabe rawit, air
3. Pelaksanaan Kajian
K0 : Tanpa penambahanTrichoderma sp
Bibit cabai rawit yang dipilih adalah bibit yang baik dengan ciri ciri
antara lain: telah berumur 28 hari setelah semai, memiliki daun sebanyak 5-6
20
helai, memiliki batang yang kokoh, tinggi tanaman yang seragam yaitu 8-
10cm, Bersih, sehat, serta tidak ada tanda serangan hama ataupun penyakit.
2) Pembuatan Trichoderma
tangan, tupperware dengan ukuran tinggi 5cm lebar 7x7cm, dan kain
sebanyak 50gram/Tupperware.
Cara pembuatan
- Ambil nasi yang telah disiapkan lalu dibulatkan seukuran jempol orang
dewasa.
berkembang biak.
- Setelah 6-7 hari maka akan muncul jamur berwarna hijau yang
Penanaman cabe rawit dilakukan pada pagi hari sekitar jam 7-9 pagi
saat matahari belum terlalu terik, hal ini dimaksudkan agar tanaman tidak layu
pertama tama buat lobang tanam dengan dalam 5cm kemudian masukan
masukan bibit cabe rawit dan timbun pangkal batang cabe rawit dengan tanah
5) Pemeliharaan
sebanyak 2x sehari pada pagi dan Sore hari, Penggemburan tanah dilakukan
setiap 2-3 hari sekali agar penyerapan air dan unsur hara pada tanah oleh
Parameter Pengamatan
1) Tinggi tanaman
2) Jumlah daun
3) Diameter batang
4) Pembungaan
kegiatan Kajiwidya.
23
sampaikan.
C. Aspek penyuluhan
1) Desain Penyuluhan
analisis kebutuhan, masalah, tujuan yang ingin dicapai, metode serta teknik
yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu dengan cara sensus yang
orang.
adalah dari segi aspek teknis, karakter petani, ekonomi serta lingkungan
diperlukan alat bantu yaitu folder,kuesioner dan benda sesungguhnya. Hal ini
E. Pelaksaan Penyuluhan
pengetahuan dan sikap petani tentang materi yang disampaikan. Media yang
F. Evaluasi Penyuluhan
Hasil penilaian tes awal dan terakhir diberi actor dengan ketentuan
sebagai berikut: opsi (a) nilai 4, opsi (b) nilai 3, opsi (c) nilai 2 dan opsi (d)
digunakan analisis rating scale atau skala nilai. Adapun untuk mengukur
yaitu:
Jumlah Skor
Peningkatan Aspek = ×100 % … … … … ..
Nilai Tertinggi
Ps−Pr
Efektivitas Penyuluhan= ×100 % … . .
N 4 Q−Pr
N = Jumlah respoden
4 = Nilai tertinggi
Q = Jumlah pertanyaan
Ps–Pr = Peningkatan pengetahuan
N.4.Q = Nilai kesenjangan
≤ 25 % = Kurang efekiif
27
51-75 % = Efektif
G. Devinisi Oprasional
1) Agensia adalah mikroorganisme yang mengintervensi / menghambat
media pembusukan
grafikal
28
bertahan hidup.
tanaman.
BAB IV
Daftar pustaka
LAMPIRAN