Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


State Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
Delika Glorianti Gogoan
A1C22117

CI LAHAN CI INSTITUSI

……………...…………… …..…………………...…....

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH

A. KASUS ( MASALAH UTAMA)


Harga diri rendah
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada
harapan dan putus asa (Stuart g.w, 2019)..
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena
tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri ( Stuart g.w, 2019).
2. Etiologi
Harga diri rendah disebabkan karena adanya koping individu yang tidak
efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung
kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang negative,
difungsi system keluarga serta terinfeksi pada tahap perkembangan awal
(Dermawan, D., & Rusdi. 2020).
Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan
menuntut lebih dari kemampuannya.
a. Faktor Predisposisi
1) faktor Biologis
a) Kerusakan lobus frontal
b) Kerusakan hipotalamus
c) Kerusakan system limbic
d) Kerusakan neurotransmitter
2) Faktor psikologis
a) Penolakan orang tua
b) Harapan orang tua tidak realistis
c) Orang tua yang tidak percaya pada anak
d) Tekanan teman sebaya
e) Kurang reward system
f) Dampak penyakit kronik
3) Faktor sosial
a) Kemiskinan
b) Terisolasi dari lingkungan
c) Interaksi kurang baik dalam keluarga
4) Faktor Kultural
a) Tuntutan peran
b) Perubahan kultur
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang
mempunyai tanggu jawab personal, ketergantungan pada orang lain,
ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor Presipitasi
Adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh,
kegagalan atau produktivitas yang menurun. Secara umum gangguan
konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara situasional atau
kronik. Secara situasional misalnya karena trauma yang muncul secara
tiba-tiba misalnya harus di operasi, kecelakaan, pemerkosaan atau
dipenjara termasuk dirawat di rumah sakit bias menyebabkan harga diri
rendah di sebabkan karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang
membuat klien tidak nyaman. Penyebab lainnya adalah harapan fungsi
tubuh yang tidak tercapai serta perlakuan petugas kesehatan yang kurang
menghargai klien dan keluarga
3. Tanda dan Gejala
a) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit
b) Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c) Merendahkan martabat
d) Percaya diri kurang
e) Ekspresi malu atau merasa bersalah dan khawatir, menolak diri sendiri
f) Perasaan tidak mampu
g) Pandangan hidup yang pesimitis
h) Tidak berani menatap lawan bicara
i) Lebih banyak mengamuk
j) Penolakan terhadap kemampuan diri
k) Kurang memperhatiakan perawatan diri
(Lilik & Azizah dkk, 2019).
4. Rentang respon HDR
Individu dengan kepribadian sehat akan terdapat citra tubuh yang positif/sesuai,
ideal diri yang realistic, konsep diri positif, harga diri tinggi, penampilan peran
yang memuaskan dan identitas yang jelas.

Respons Respons

Adaptif Maladaptif

Akualisasi Konsep diri Harga diri Keracunan depersonalisasi


positif
diri identitas

Keterangan :

1. Respon adaptif adalah respon yang dihadapi klien bila klien menghadapi
suatu masalah dapat menyelesaikannya secara baik antara lain :
a. Aktualisasi diri
b. Konsep diri positif
2. Respon mal-adaptif individu akan sukses dalam menghadapi masalah.
Respon maladaptive gangguan konsep diri adalah :
a. Harga diri rendah
b. Kekacauan identitas
c. Depersonalisasi (tidak mengenal diri)
(Amin Huda dkk, 2019)
C. POHON MASALAH

Risiko isolasi social :


menarik diri Resiko perilaku
kekerasan

Gangguan konsep diri :

 Harga diri rendah : kronis


 Gangguan citra tubuh
 Penampilan peran

Koping keluarga tak efektif


D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
2. Isolasi sosial: menarik diri
3. Koping individu tidak efektif

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Pasien Keluarga
SP1P SP1K
1 Identifikasi kemampuan melakukan Diskusikan masalah yang diasakan
kegiatan dan aspek positif pasien dalam merawat pasien
(buat daftar kegiatan)
2 Bantu pasien menilai kegiatan yang Jelaskan pengertian, tanda & gejala,
dapat dilakukan saat ini (pilih dari dan proses terjadinya harga diri rendah
daftar kegiatan): buat daftar kegiatan (gunakan booklet)
yang dapat dilakukan saat ini
3 Bantu pasien memilih salah satu Diskusikan kemampuan atau aspek
kegiatan yang dapat dilakukan saat positif pasien yang pernah dimiliki
ini untuk dilatih sebelum dan setelah sakit
4 Latih kegiatan yang dipilih (alat dan Jelaskan cara merawat harga diri
cara melakukannya) rendah terutama memberikan pujin
semua hal yang positf pada pasien
5 Masukkan pada jadwal kegiatan Latih keluarga memberi tanggung
untuk latihan dua kali/ hari jawab kegiatan pertama yang dipilih
pasien: bombing dan beri pujian
6 Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberikan pujian
SPIIp SPIIk
1 Evaluasi kegiatan pertama yang telah Evaluasi kegiatan keluarga dalam
dilatih dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
kegiatan pertama yang dipilih dan
dilatih pasien. Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegiatan kedua Bersama keluarga melatih pasien
yang akan dilatih dalam melakukan kegiatan kedua yang
diilih pasien
3 Latih kegiatan kedua (alat dan cara) Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberi pujian
4 Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan: dua kegiatan masng-
masing dua kali/ hari
SPIIIp SPIIIk
1 Evaluasi kegiatan pertama dan kedua Evaluasi kegiatan keluarga dalam
yang telah dilatih dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
kegiatan petama dan kedua yang telah
dilatih. Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegiatan ketiga Bersama keluarga melatih pasien
yang akan dilatih melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
3 Latih kegiatan kedua (alat dan cara) Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan berikan pujian
4 Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan: tiga kegiatan, masing-
masing dua kali/ hari
SPIVp SPIVk
1 Evaluasi kegiatan pertama, kedua, Evaluasi kegiatan keluarga dalam
dan ketiga yang telah dilatih dan membimbing pasien melaksanakan
berikan pujin kegiatan pertama, kedua dan ketiga.
Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegiatan Bersama keluarga melatih pasien
keempat yang akan dilatih melakukan kegiatan keempat yang
dipilih rujukan
3 Latih kegiatan keempat (alat dan Jelaskan follow up ke RSJ/ PKM,
cara) tanda kambuh
4 Masukkan pada jadwal kegiatan Anjurkan membantu pasien sesuai
untuk latihan: empat kegiatan jadwal dan memberikan pujian
masing-masing dua kali/ hari
SPVp SPVk
1 Evaluasi kegiatan latihan dan berikan Evaluasi kegiatan dalam membimbing
pujian pasien melakukan kegiatan yang
dipilih oleh pasien. Beri pujian
2 Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak Nilai kemampuan keluarga
terhingga
3 Nilai kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga
membimbing pasien melakukan kontol
ke RSJ/ PKM
4 Nilai apakah harga diri pasien
meningkat
DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda Nur Arif & Hardhi Kusuma.(2019).Aplikasi Askep Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda Nic Noc Edisi 2.Jogjakarta : Media Action.
Dermawan, D., & Rusdi. (2020). Keperawatan Jiwa; Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishin
Lilik M, Azizah, dkk. (2019). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa -Teori dan Aplikasi
Praktik Klinik. Yokyakarta : Indomedia Pustaka
Stuart g.w. (2019). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta :EGC
Yusuf,Ah, Fitryani, R dan Nihayati, H.E (2018). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakaerta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai