Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH (HDR)


DI RSJ SAMBANG LIHUM BANJARMASIN

Disusun Oleh :
ADE IRMA
PO.62.20.1.22.001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
PRODI DIII KEPERAWATAN REGULER XXIV
TAHUN 2024
A. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Secara subjektif pasien menilai diri negatif (mis. tidak berguna, tidak tertolong),
merasa malu / bersalah, merasa tidak mampu melakukan apapun, meremehkan
kemampuan mengatasi masalah, merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan
positif, melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri, menolak penilaian
positif tentang diri sendiri. Secara objektif ditandai dengan enggan mencoba hal baru,
berjalan menunduk, postur tubuh menunduk. Selain itu bisa juga dilihat dari kontak
mata yang kurang, lesu dan tidak bergairah, berbicara pelan dan lirih, pasif, perilaku
tidak asertif, mencari penguatan secara berlebihan, bergantung pada pendapat orang
lain, sulit membuat keputusan, dan seringkali mencari penegasan.
Gangguan harga diri yang disebut harga diri rendah dapat terjadi secara :
a. Situational, yaitu terjadi tertama yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami atau istri, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan
malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba ).
b. kronik, yaitu perassan negativ terhadap diri berlangsung lama yaitu sebelum sakit
atau dirawat Klien ini mempunyai cara berfikir yang negative.

B. ETIOLOGI
Beberapa faktor yang mengakibatkan harga diri rendah kronik, meliputi faktor
predisposisi dan faktor presipitasi sebagai berikut.
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi harga diri rendah terdiri dari :
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan
ideal diri yang tidak realistis.
2) Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereotipe peran gender,
tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya
3) Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidakpercayaan
orangtua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur sosial.

b. Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian
tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh,kegagalan atau produktivitas yang
menurun. Secara umum, gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi
secara emosional atau kronik. Secara situasional karena trauma yang muncul
secara tiba-tiba, misalnya harus dioperasi,kecelakaan,perkosaan atau dipenjara,
termasuk dirawat dirumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan
karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien sebelum
sakit atau sebelum dirawat klien sudah memiliki pikiran negatif dan meningkat
saat dirawat.
C. Jenis-jenis
Harga diri rendah merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga
diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa
syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, dan kegagalan, tetapi merasa
sebagai seseorang yang penting dan berharga.
Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan
melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh
evaluasi diri yang negatif membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri. Gangguan
diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1) Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan,dicerai
suami, putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada pasien yang dirawat dapat
terjadi harga diri rendah karena prifasi yang kurang diperhatikan. Pemeriksaan
fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan, harapan akan struktur,
bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/penyakit, perlakuan
petugas yang tidak menghargai.
2) Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama,yaitu sebelum
sakit/dirawat. Pasien mempunyai cara berfikir yang negativ. Kejadian sakit dan
dirawat akan menambah persepsi negativ terhadap dirinya. Kondisi ini
mengakibatkan respons yang maladaptive, kondisi ini dapat ditemukan pada
pasien gangguan fisik yang kronis atau pada pasien gangguan jiwa

D. Tanda dan gejala


Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah adalah sebagai berikut.
a) Mengritik diri dan atau orang lain
b) Menurunnya produktivitas
c) Destruksi pada orang lain
d) Gangguan berhubungan
e) Melebih-lebihkan dirinya penting
f) Rasa tak mampu
g) Rasa bersalah
h) Mudah tersinggung atau marah berlebihan
i) Perasaan negatif thd tubuhnya
j) Merasa ada ketegangan peran
k) Pesimistis dalam memandang kehidupan
l) Keluhan fisik
m) Pandangan polarisasi thd kehidupan
n) Menolak kemampuan pribadi
o) Merusak diri
p) Merendahkan diri
q) Menarik diri dari sosial
r) Penyalahgunaan zat
s) Menarik diri dari realita
t) Kuatir

E. Rentang respon

1. Respon Adaptif
Respon adaptif adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
a) Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
b) Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari
dirinya.
2. Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu ketika dia tidak mampu lagi
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
a) Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya yang
negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
b) Keracunan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas sehingga tidak
memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan.
c) Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu mempunyai
kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu berhubungan dengan orang lain
secara intim. Tidak ada rasa percaya diri atau tidak dapat membina hubungan baik
dengan orang lain

F. Mekanisme koping
- Aktivitas lari dari krisis identitas: musik rock, berlatih fisik berat.
- Aktivitas mengganti identitas sementara: kegiatan sosial, agama, politik.
- Aktivitas yg memperkuat rasa diri: kompetisi olah raga, pencapaian akademik, kontes
popularitas.
- Membuat identitas tak bermakna: drug abuse
G. Pohon masalah

H. Analisa
Data Masalah
Ds :
- Pasien menilai diri tidak berguna
- Merasa malu
- Melebih-lebihkan penilaian negative
tentang diri sendiri
- Menolak penilaian positif tentang
diri sendiri
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit tidur
harga diri rendah kronik
Do :
- Berbicara pelan dan lirih
- Menolak berinteraksi dengan orang
lain
- Berjalan menunduk
- Postur tubuh menunduk
- Kontak mata kurang
- Lesu dan tidak bergairah
- pasif
I. Diagnosa keperawatan
1. harga diri rendah

J. Rencana Tindakan
Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Harga Diri TUM : a. Setelah 2 x SP I p
Rendah Pasien mampu pertemuan pasien 1. Mengidentifikasi
mengatasi rendah mampu kemampuan dan aspek
yang dialaminya menyebutkan positif yang di miliki
kemampuan dan pasien
TUK 1 : aspek positif yang 2. Membantu pasien
Mengidentifikasi di miliki menilai kemampuan
kemampuan dan b. Setelah 2 x pasien yang masih dapat
aspek positif yang pertemuan pasien digunakan
dimiliki mampu 3. Membantu pasien
menyebutkan memilih kegiatan yang
TUK 2 : kemampuan yang akan di latih sesuai
Menilai dimiliki dan dapat dengan kemampuan
kemampuan yang digunakan pasien
dapat di gunakan c. Setelah 1 x 4. Melatih pasien sesuai
pertemuan pasien kemampuan yang dipilih
TUK 3 : mampu 5. Memberikan pujian yang
Memilih kegiatan merencanakan wajar terhadap
yang sesuai dengan kegiatan yang keberhasilan pasien
kemampuan sesuai dengan 6. Menganjurkan pasien
kemampuan yang memasukkan dalam
TUK 4 : dimilikinya jadwal kegiatan harian
Melatih kegiatan d. Setelah 1 x SP II p
yang sudah di pilih pertemuan pasien 1. Mengevaluasi jadwal
mampu melakukan kegiatan harian pasien
TUK 5 : kegiatan sesuai 2. Melatih kemampuan
Merencanakan jadwal yang sudah kedua
kegiatan yang dibuat 3. Menganjurkan pasien
sudah di pilihnya memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

SP III p
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan
ketiga
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
TUM : Setelah 2 x pertemuan SP I k
Keluarga mampu keluarga mampu 1. Mendiskusikan masalah
mengatasi harga a. Mengidentifikasi yang dirasakan keluarga
diri rendah yang kemampuan yang dalam merawat pasien
dialami pasien dimiliki pasien 2. Menjelaskan pengertian,
TUK I : b. Menyediakan tanda dan gejala harga
Keluarga mampu fasilitas untuk diri rendah yang dialami
merawat pasien pasien melakukan pasien beserta proses
dengan harga diri kegiatan terjadinya
rendah di rumah c. Membantu melatih 3. Menjelaskan cara-cara
pasien merawat pasien harga diri
TUK II : d. Memberikan rendah
Keluarga menjadi reinforcement saat
sistem pendukung pasien melakukan SP II k
yang efektif bagi kegiatan 1. Melatih keluarga
pasien e. Membantu mempraktekkan cara
menyusun jadwal merawat pasien dengan
kegiatan pasien harga diri rendah
2. Melatih keluarga
melakukan cara merawat
langsung kepada pasien
harga diri rendah
SP III k
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas
di rumah termasuk
minum obat (discharge
planning.
2. Menjelaskan follow up
pasien setelah pulang
LEMBAR PENGESAHAN
Yang membuat Laporan pendahuluan Jiwa

Nama Mahasiswa : Putri Ramadhani

NIM : PO.62.20.1.22.038

Tingkat/ Semester : Semester IV

Program Studi : D-III Keperawatan

Tahun Akademik : 2024

Yang Menyetujui Laporan pendahuluan Jiwa

Banjarmasin, Maret 2024


Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

(………………………………) (………………………………………)

Anda mungkin juga menyukai