Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

A. KASUS ( MASALAH UTAMA)


Harga diri rendah
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada
harapan dan putus asa (Stuart g.w, 2019)..

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri ( Stuart g.w, 2019)..

2. Etiologi
Harga diri rendah disebabkan karena adanya koping individu yang tidak efektif
akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung kemunduran
perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang negative, difungsi system
keluarga serta terinfeksi pada tahap perkembangan awal (Dermawan, D., & Rusdi.
2020).

Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan


menuntut lebih dari kemampuannya.

a. Faktor Predisposisi
1) faktor Biologis
a) Kerusakan lobus frontal
b) Kerusakan hipotalamus
c) Kerusakan system limbic
d) Kerusakan neurotransmitter
2) Faktor psikologis
a) Penolakan orang tua
b) Harapan orang tua tidak realistis
c) Orang tua yang tidak percaya pada anak
d) Tekanan teman sebaya
e) Kurang reward system
f) Dampak penyakit kronik
3) Faktor sosial
a) Kemiskinan
b) Terisolasi dari lingkungan
c) Interaksi kurang baik dalam keluarga
4) Faktor Kultural
a) Tuntutan peran
b) Perubahan kultur
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai
tanggu jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang
tidak realistis.
b. Faktor Presipitasi
Adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh,
kegagalan atau produktivitas yang menurun. Secara umum gangguan konsep
diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara situasional atau kronik. Secara
situasional misalnya karena trauma yang muncul secara tiba-tiba misalnya
harus di operasi, kecelakaan, pemerkosaan atau dipenjara termasuk dirawat di
rumah sakit bias menyebabkan harga diri rendah di sebabkan karena penyakit
fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman. Penyebab
lainnya adalah harapan fungsi tubuh yang tidak tercapai serta perlakuan
petugas kesehatan yang kurang menghargai klien dan keluarga
3. Tanda dan Gejala
a) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap
penyakit
b) Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c) Merendahkan martabat
d) Percaya diri kurang
e) Ekspresi malu atau merasa bersalah dan khawatir, menolak diri sendiri
f) Perasaan tidak mampu
g) Pandangan hidup yang pesimitis
h) Tidak berani menatap lawan bicara
i) Lebih banyak mengamuk
j) Penolakan terhadap kemampuan diri
k) Kurang memperhatiakan perawatan diri
(Lilik & Azizah dkk, 2019).

4. Rentang respon HDR


Individu dengan kepribadian sehat akan terdapat citra tubuh yang
positif/sesuai, ideal diri yang realistic, konsep diri positif, harga diri tinggi,
penampilan peran yang memuaskan dan identitas yang jelas.

Respons Respons

Adaptif Maladaptif

Akualisasi Konsep diri Harga diri Keracunan depersonalisasi


positif
diri identitas
Keterangan :

1. Respon adaptif adalah respon yang dihadapi klien bila klien menghadapi suatu
masalah dapat menyelesaikannya secara baik antara lain :
a. Aktualisasi diri
b. Konsep diri positif
2. Respon mal-adaptif individu akan sukses dalam menghadapi masalah. Respon
maladaptive gangguan konsep diri adalah :
a. Harga diri rendah
b. Kekacauan identitas
c. Depersonalisasi (tidak mengenal diri)
(Amin Huda dkk, 2019)

C. POHON MASALAH

Risiko isolasi social :


menarik diri Resiko perilaku
kekerasan

Gangguan konsep diri :

 Harga diri rendah : kronis


 Gangguan citra tubuh
 Penampilan peran

Koping keluarga tak efektif

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
2. Isolasi sosial: menarik diri
3. Koping individu tidak efektif
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Pasien Keluarga
SP1P SP1K
1 Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan Diskusikan masalah yang diasakan dalam merawat
dan aspek positif pasien (buat daftar pasien
kegiatan)
2 Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
dilakukan saat ini (pilih dari daftar terjadinya harga diri rendah (gunakan booklet)
kegiatan): buat daftar kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini
3 Bantu pasien memilih salah satu kegiatan Diskusikan kemampuan atau aspek positif pasien
yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih yang pernah dimiliki sebelum dan setelah sakit
4 Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama
melakukannya) memberikan pujin semua hal yang positf pada
pasien
5 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan
latihan dua kali/ hari pertama yang dipilih pasien: bombing dan beri
pujian
6 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian
SPIIp SPIIk
1 Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing
dan berikan pujian pasien melaksanakan kegiatan pertama yang dipilih
dan dilatih pasien. Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan
akan dilatih kegiatan kedua yang diilih pasien
3 Latih kegiatan kedua (alat dan cara) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
memberi pujian
4 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan: dua kegiatan masng-masing dua
kali/ hari
SPIIIp SPIIIk
1 Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing
telah dilatih dan berikan pujian pasien melaksanakan kegiatan petama dan kedua
yang telah dilatih. Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang Bersama keluarga melatih pasien melakukan
akan dilatih kegiatan ketiga yang dipilih
3 Latih kegiatan kedua (alat dan cara) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
4 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan: tiga kegiatan, masing-masing dua
kali/ hari
SPIVp SPIVk
1 Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing
ketiga yang telah dilatih dan berikan pujin pasien melaksanakan kegiatan pertama, kedua dan
ketiga. Beri pujian
2 Bantu pasien memilih kegiatan keempat Bersama keluarga melatih pasien melakukan
yang akan dilatih kegiatan keempat yang dipilih rujukan
3 Latih kegiatan keempat (alat dan cara) Jelaskan follow up ke RSJ/ PKM, tanda kambuh
4 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
latihan: empat kegiatan masing-masing dua memberikan pujian
kali/ hari
SPVp SPVk
1 Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian Evaluasi kegiatan dalam membimbing pasien
melakukan kegiatan yang dipilih oleh pasien. Beri
pujian
2 Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak Nilai kemampuan keluarga
terhingga
3 Nilai kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga membimbing pasien
melakukan kontol ke RSJ/ PKM
4 Nilai apakah harga diri pasien meningkat
DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda Nur Arif & Hardhi Kusuma.(2019).Aplikasi Askep Berdasarkan Diagnosa Medis
dan Nanda Nic Noc Edisi 2.Jogjakarta : Media Action.
Dermawan, D., & Rusdi. (2020). Keperawatan Jiwa; Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishin
Lilik M, Azizah, dkk. (2019). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa -Teori dan Aplikasi
Praktik Klinik. Yokyakarta : Indomedia Pustaka
Stuart g.w. (2019). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta :EGC
Yusuf,Ah, Fitryani, R dan Nihayati, H.E (2018). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakaerta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai