Anda di halaman 1dari 162

BERITA RESMI

MUHAMMADIYAH

TANFIDZ
KEPUTUSAN MUKTAMAR
SATU ABAD MUHAMMADIYAH
(MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46)
PENGANTAR REDAKSI
BERITA RESMI MUHAMMADIYAH
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M Alhamdulillah, Berita Resmi Muhammadiyah bisa
Diterbitkan oleh kembali hadir. Masih dengan format yang sama dengan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah edisi-edisi terdahulu, walaupun ada beberapa perubahan
untuk kalangan sendiri pada tim redaksi seiring dengan perubahan susunan
sebagai sarana komunikasi organisasi
personalia di Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai
Penanggungjawab : Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. hasil dari Muktamar satu abad Muhammadiyah.
Ketua Redaksi : Drs. H. Marpuji Ali, M.Si. Pada edisi ini, Berita Resmi Muhammadiyah berisi
Sekretaris Redaksi : Drs. H. A. Rosyad Sholeh
beberapa keputusan resmi yang telah dikeluarkan oleh
Dewan Redaksi : 1. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.
2. Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum. Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pertama, tanfidz
3. H. M. Muchlas Abror keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-46. Tanfidz ini
4. Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. perlu segera disampaikan kepada pimpinan Persyarikatan,
5. Prof. Dr. H. Zamroni
terutama sebagai acuan untuk menyusun program kerja
Redaksi Pelaksana : Sofriyanto Solih Mu’tasim, S.Pd.
Tata Usaha : Iqbal Hargo Sudibyo, S.Sos.
dan kebijakan-kebijakan baik ketika Musywil, Musyda,
Data dan Dokumentasi : 1. Nurhadiantoro Musycab, Musyran Pimpinan Persyarikatan dan Ortom
2. A. Halim Hendra Kurniawan ataupun bagi pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah.
Keuangan dan Iklan : 1. Machfudz A. Abuchoir, S.E. Kedua, Susunan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Widodo
Distribusi : 1. M. Suparno
periode 20010-2015. Sebagaimana dimaklumi, Muktamar
2. Haryadi Widodo, S.H. Muhammadiyah telah memilih 13 orang personalia
3. Joko Susilo Pimpinan Pusat dengan Ketua Umum Prof. Dr. HM Din
Alamat Redaksi Syamsuddin, MA dan Sekertaris Umum Dr. H. Agung
Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Danarto, M.Ag. Dalam sidang pleno, PP Muhammadiyah
Jl. Cik Ditiro No. 23 Yogyakarta kemudian menetapkan susunan PP Muhammadiyah
Telp. (0274) 553132, Faks. (0274) 553137
E-mail : pp_muhammadiyah@yahoo.com
yang 13 orang terpilih dan menambah 5 orang pimpinan
tambahan. Susunan selengkapnya kami muat dalam BRM
Infaq BRM sebesar Rp. 30.000,- dapat dikirimkan melalui ini.
rekening atas nama PP Muhammadiyah
Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta Ketiga, Nomenklatur Unsur Pembantu Pimpinan
No. Rekening 1550003000 Persyarikatan (Majelis dan Lembaga). Ada beberapa Majelis
Dicetak oleh
yang dipisah menjadi dua, ada Majelis yang ganti nama,
Percetakan Muhammadiyah ada lembaga yang dijadikan Majelis dan ada juga lembaga
SURYA SARANA GRAFIKA
Jl. Menteri Supeno No. 42 Yogyakarta 55162
Telp. (0274) 389823, Faks. (0274) 388760, SMS. 08175464499 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH iii
E-mail: Suryasarana_utama@yahoo.com No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
baru. Keempat, instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah DAFTAR ISI
untuk penyelenggaraan Musywil, Musyda, Musycab dan
Musyran. Kami masukkan agar sosialisasinya bisa lebih
intensif. Kelima, Maklumat tentang Penetapan Ramadhan, Kata Pengantar • iii
Syawwal, dan Dzulhijjah 1431 H Daftar Isi • v
Mudah-mudahan Berita Resmi Muhammadiyah
ini bisa menjadi media informasi terhadap keputusan- A. Tanfidz Keputusan Muktamar
keputusan resmi persyarikatan. Instruksi PP Muhammadiyah tentang Pelaksanaan
Keputusan PP Muhammadiyah tentang Tanfidz
Yogyakarta, September 2010 Muktamar Satu Abad Muhammadiyah •3
Redaksi SK PP Muhammadiyah tentang Tanfidz Keputusan
Muktamar Satu Abad Muhammadiyah •5
Keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah •7
Lampiran I
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang
Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode
2005-2010 •11
Lampiran II
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang
Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua •15
Lampiran III
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang
Program Muhammadiyah 2010-2015 •37
Bab I. Muqaddimah •37
Bab II. Kerangka Kebijakan Program
Muhammadiyah Jangka Panjang (Visi
Muhammadiyah 2025) •71
Bab III. Program Muhammadiyah 2010-2015
(Visi Muhammadiyah 2015) •95

iv BERITA RESMI MUHAMMADIYAH BERITA RESMI MUHAMMADIYAH v


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Bab IV. Pengorganisasian dan Pelaksanaan SK tentang Tata Kerja PP Muhammadiyah Periode
Program •145 2005-2010 •260
Bab V. Khatimah •154
SK tentang Nomenklatur Unsur Pembantu Pimpinan
Lampiran IV-a Persyarikatan Periode 2010 - 2015 •280
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang
Pedoman Revitalisasi Cabang Muhammadiyah •156 Instruksi tentang Pelaksanaan Musyawarah Wilayah/
Daerah/Cabang/Ranting •284
Lampiran IV-b
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang Maklumat tentang Penetapan Ramadhan, Syawwal,
Pedoman Revitalisasi Ranting Muhammadiyah •173 dan Dzulhijjah 1431 H •286
Lampiran V
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang C. Suplemen
Revitalisasi Kader dan Anggota Muhammadiyah •183 Transkrip Pidato Iftitah Ketua Umum PP
Lampiran VI Muhammadiyah dalam Pembukaan Muktamar Satu
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang Abad Muhammadiyah •293
Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah •217
Transkrip Pidato Presiden RI dalam Pembukaan
Bab I. Muqaddimah •217
Muktamar Satu Abad Muhammadiyah •301
Bab II. Rumusan Filsafat Pendidikan
Muhammadiyah •220 Transkrip Pidato Wakil Presiden RI dalam Penutupan
Bab III. Konsep Pendidikan Muhammadiyah •223 Muktamar Satu Abad Muhammadiyah •308
Bab IV. Rencana Strategi Pendidik
Muhammadiyah •233
Lampiran VII
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 tentang
Muhammadiyah dan Isu-Isu Strategis Keumatan,
Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal •235

B. Surat-surat Keputusan dan Edaran


PP Muhammadiyah
SK tentang Susunan PP Muhammadiyah Periode 2010-
2015 •257

vi BERITA RESMI MUHAMMADIYAH BERITA RESMI MUHAMMADIYAH vii


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
TANFIDZ
KEPUTUSAN MUKTAMAR

viii BERITA RESMI MUHAMMADIYAH


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADYAH

INTRUKSI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADYAH


Nomor: 07/INS/I.0/B/2010
Tentang:
PELAKSANAAN KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT
MUHAMMADIYAH
NOMOR : 177/KEP/I.0/B/2010 TENTANG
TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR
SATU ABAD MUHAMMADIYAH
(MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-46)
Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan
Keputusan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah nomor 177/KEP/
I.0/B/2010 tentang Tanfidz Keputusan
Muktamar Satu Abad Muhammadiyah
(Muktamar Muhammadiyah Ke-46),
dipandang perlu mengeluarkan instruksi
pelaksanaannya;
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Pasal 11 ayat (1);
2. Anggaran Rumah Tangga Pasal 10 ayat (1);

MENGINSTRUKSIKAN
Kepada : 1. Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah,
Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting
Muhammadiyah di seluruh Indonesia;
2. Pimpinan Majelis dan Lembaga tingkat
Pusat;

2 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 3


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
3. Pimpinan Organisasi Otonom tingkat
Pusat;
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNTUK
Pertama : Melaksanakan Keputusan Muktamar SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Satu Abad Muhammadiyah (Muktamar Nomor: 177/KEP/I.0/B/2010
Muhammadiyah Ke-46) yang sudah Tentang:
ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR
Muhammadiyah dengan Surat Keputusan SATU ABAD MUHAMMADIYAH
nomor 177/KEP/I.0/B/2010 tanggal 29 (MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-46)
Ramadhan 1431 H / 08 September 2010
M sesuai dengan tugas dan fungsinya Bismillahirrahmanirrahim
masing-masing. Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
Kedua : Memberikan bimbingan, petunjuk, melakukan
koordinasi dan monitoring terhadap Membaca : Keputusan Muktamar Satu Abad
pelaksanaan instruksi ini serta melaporkan Muhammadiyah (Muktamar
hasilnya, sesuai dengan jalur hierarchis masing- Muhammadiyah ke-46);
masing yang telah ditentukan. Menimbang : 1. bahwa Keputusan Muktamar
Ketiga : Melaksanakan instruksi ini mulai tanggal Muhammadiyah ke-46 telah diambil
ditetapkan. secara sah sesuai ketentuan yang diatur
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Ditetapkan di : Yogyakarta Rumah Tangga Muhammadiyah;
Pada tanggal : 29 Ramadhan 1431 H 2. bahwa oleh karena itu perlu segera
08 September 2010 M ditanfidzkan dengan surat keputusan
agar dapat segera dilaksanakan;
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Pasal 11, 22, 34, dan 41;
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
2. Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
Pasal 10, 15, 21, dan 30;

M E M U T US K A N :
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAM-
NBM. 563653 NBM. 608658 MADIYAH TENTANG TANFIDZ KEPUTUSAN
MUKTAMAR SATU ABAD MUHAMMADIYAH
(MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-46)

4 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 5


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Pertama : Menanfidzkan Keputusan Muktamar Lampiran Surat Keputusan Pimpinan Pusat
Satu Abad Muhammadiyah (Muktamar Muhammadiyah
Muhammadiyah ke-46) yang Nomor : 177/KEP/I.0/B/2010
dilangsungkan pada tanggal 20 - 25 Rajab Tentang : Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad
1431 H bertepatan tanggal 3 – 8 Juli 2010 Muhammadiyah (Muktamar Muhammadiyah
di Yogyakarta seperti tersebut dalam Ke-46)
lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Keputusan Muktamar Satu Abad KEPUTUSAN
Muhammadiyah (Muktamar
Muhammadiyah ke-46) tersebut dapat
MUKTAMAR SATU ABAD MUHAMMADIYAH
dijadikan sebagai pedoman dan rujukan (MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-46)
dalam pengambilan kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan di tingkat Wilayah, Bismillahirrahmanirrahim
Daerah, Cabang, dan Ranting, kecuali
keputusan yang memerlukan tindak lanjut Muktamar Satu Abad Muhammadiyah (Muktamar
akan disusun dalam aturan tersendiri. Muhammadiyah ke-46) yang diselenggarakan pada tanggal
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 20-25 Rajab 1431 H bertepatan dengan tanggal 3-8 Juli
ditetapkan. 2010 bertempat di Yogyakarta, setelah menyimak dan
mencermati dengan seksama:
Ditetapkan di : Yogyakarta 1. Sambutan Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo
Pada tanggal : 29 Ramadhan 1431 H Bambang Yudoyono pada upacara Pembukaan
08 September 2010 M Muktamar Muhammadiyah ke-46 di Stadion Mandala
Krida Yogyakarta;
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri
Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Sultan Hamengku Buwono X;
3. Pidato Iftitah Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA;
4. Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. 2005-2010 yang disampaikan oleh Sekretaris Umum
NBM. 563653 NBM. 608658 Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs. H.A. Rosyad
Sholeh;
5. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua yang
disampaikan oleh Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.;

6 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 7


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
6. Program Muhammadiyah Periode 2010-2015 12. Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA.
dan Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah yang 13. Drs. H. Sukriyanto AR., M.Hum.
disampaikan oleh H. M. Muchlas Abror; B. Menetapkan Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A.
7. Muhammadiyah dan Isu-isu Strategis Keumatan, dan Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. masing-masing
Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal yang sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum
disampaikan oleh Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc.; Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2010 -
8. Hasil pemilihan Anggota Pimpinan Pusat 2015.
Muhammadiyah periode 2010 - 2015;
9. Tanggapan, pendapat, pembahasan, saran dan usul- II. LAPORAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
usul peserta Muktamar yang disampaikan dalam PERIODE 2005-2010
Sidang Pleno dan Sidang Komisi; Menerima Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
periode 2005-2010 dengan beberapa catatan
MEMUTUSKAN: sebagaimana tersebut pada lampiran 1.

I. PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH PERIODE 2010 - III. PERNYATAAN PIKIRAN MUHAMMADIYAH ABAD
2015 KEDUA
A. Mengesahkan hasil pemilihan Anggota Pimpinan Menerima Draf Pernyataan Pikiran Muhammadiyah
Pusat Muhammadiyah periode 2010 - 2015 Abad Kedua sebagaimana tersebut pada lampiran 2.
sebanyak 13 orang dari hasil pemilihan 39
calon yang diajukan oleh Tanwir, sesuai urutan
perolehan suara, sebagai berikut: IV. PROGRAM MUHAMMADIYAH PERIODE 2010-2015
1. Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A. Mengesahkan Rancangan Program Muhammadiyah
2. Drs. H. Muhammad Muqoddas, Lc., M.A. Periode 2010-2015 sebagai PROGRAM
3. Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc. MUHAMMADIYAH PERIODE 2010-2015 sebagaimana
4. Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum. tersebut pada lampiran 3.
5. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.
6. Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. V. PEDOMAN REVITALISASI CABANG DAN RANTING
7. Dr. H. Abdul Mu`ti, M.Ed. MUHAMMADIYAH
8. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. Menerima Rancangan Pikiran tentang Pedoman
9. Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni Revitalisasi Cabang dan Ranting Muhammadiyah
10. Dr. H. A. Fattah Wibisono, M.A. sebagaimana tersebut pada lampiran 4.
11. Drs. H. M. Goodwill Zubir

8 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 9


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
VI. REVITALISASI KADER DAN ANGGOTA MUHAMMADIYAH Lampiran I
Menerima Rancangan tentang Revitalisasi Kader dan
Anggota Muhammadiyah sebagaimana tersebut pada KEPUTUSAN
lampiran 5. MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46
TENTANG
VII. REVITALISASI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
Menerima Rancangan tentang Revitalisasi Pendidikan LAPORAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah sebagaimana tersebut pada lampiran 6. PERIODE 2005-2010

VIII. MUHAMMADIYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS


Menerima Rancangan tentang Muhammadiyah A. Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
dan Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan, dan Menerima Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kemanusiaan Universal sebagaimana tersebut pada dengan catatan-catatan sebagai berikut :
lampiran 7. 1. Laporan keuangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
yang disampaikan dalam Muktamar hendaknya
Yogyakarta , 25 Rajab 1431 H menyeluruh dengan memasukan pendapatan/
08 Juli 2010 M pengeluaran baik yang bersumber dari dalam
maupun dari luar Persyarikatan, termasuk laporan
keuangan Lazis Muhammadiyah.
Pimpinan Sidang,
2. Perlu melakukan sensus (pendataan) yang
menyeluruh tentang anggota, amal usaha, asset,
dan kekayaan Muhammadiyah.
Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A. 3. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu membuat
model evaluasi dan monitoring program serta
pelaporan kegiatan.
4. Meminta Pimpinan Pusat Muhammadiyah
periode 2010-2015 menjadwalkan kenjungan/
pembinaan PWM secara periodik (tidak sebatas
memenuhi undangan), menyusun standarisasi
format laporan, melakukan revitaslisasi Perguruan
Tinggi dan Amal Usaha lainnya di daerah.

10 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 11


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
5. Pimpinan Pusat Muhammadiyah hasil Muktamar 2. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu
46 perlu segera melakukan langkah- langkah meningkatkan konsolidasi organisasi termasuk
untuk memperbaiki hubungan yang harmonis registrasi anggota Muhammadiyah.
dengan pemerintah, serta lebih bijak dan netral 3. Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar memberi
dalam mengambil sikap politik. perhatian khusus untuk memberdayakan dan
6. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu melakukan mengembangkan Muhammadiyah di daerah-
sosialisasi dan tindak lanjut kerjasama-kerjasama daerah minoritas muslim.
(MoU) dengan pihak luar, baik dengan pemerintah 4. Ketentuan tentang calon pimpinan Ortom yang
pusat, BUMN maupun Swasta, agar terealisasi diatur dalam qaidah termasuk rekomendasi dari
sampai ke daerah. Pimpinan Persyarikatan setingkat harus ditaati
7. Dalam mengaktifkan HW maupun penggantian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pramuka menjadi HW, baik di dalam maupun di 5. Pimpinan Pusat Muhammadiyah hendaknya
luar Persyarikatan, perlu diperhatikan aspek dan mengusahakan Muhammadiyah Incorporated
misi dakwah Muhammadiyah. disertai kajian dan ketentuan yang seksama.
8. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu lebih 6. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu
meningkatkan usaha dan memfasilitasi kerjasama menyusun ketentuan/aturan tentang kerja sama
dengan lembaga-lembaga donor dari negara- Persyarikatan, Majelis/Lembaga, amal usaha, dan
negara Timur Tengah. Ortom dengan pihak ketiga.
9. Dalam memberikan masukan kepada Pimpinan 7. Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar
Persyarikatan, Lembaga Hikmah dan Kebijakan mengintensifkan gerakan iuran dan infaq anggota.
Publik hendaknya lebih mengedepankan aspirasi 8. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu menyusun
dan sikap Persyarikatan. kebijakan yang lebih komprehensif terhadap tata
10. Sesuai ketentuan AD / ART, Pimpinan Pusat kelola kekayaan persyarikatan termasuk wakaf
Muhammadiyah perlu mengatur lebih lanjut dan kehartabendaan.
tentang tugas dan fungsi Penasehat Pimpinan 9. Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar lebih
Persyarikatan. meningkatkan koordinasi dengan PWM dan PDM
dalam pemanfaatan fungsi tanah-tanah yang
B. Umum dan Organisasi terlantar.
1. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu meningkatkan 10. Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam
kesadaran tentang pentingnya kemandirian agar menyempurnakan peraturan PTM untuk
menjadi sikap dan kepribadian bagi individu, organisasi, menentukan pimpinan AUM dan/atau BPH agar
serta amal usaha Muhammadiyah.

12 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 13


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
memperhatikan/mempertimbangkan Pimpinan Lampiran II
Persyarikatan yang mendirikan.
11. Majelis Pendidikan Tinggi yang dibentuk di KEPUTUSAN
tingkat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sesuai MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46
ketentuan perlu diperjelas tugas dan fungsinya.
TENTANG
12. Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar menyusun/
menentukan regulasi transformasi kader dalam
kepemimpinan persyarikatan dan AUM. PERNYATAAN PIKIRAN
13. Lembaga Hukum dan HAM perlu meningkatkan MUHAMMADIYAH ABAD KEDUA
perhatian dan peran aktif dalam penyelesaian
ZHAWÂHIR AL-AFKÂR AL-MUHAMMADIYYAH
sengketa-sengketa hukum dan pertanahan.
LI AL-QARNI AL-TSÂNI
C. USUL-USUL: BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
1. Meminta kepada Pimpinan Persyarikatan yang
terpilih untuk mengkhidmatkan diri guna
melaksanakan amanah Persyarikatan. I. KESYUKURAN
2. Mengusulkan kepada Pimpinan Pusat Satu abad merupakan tonggak sejarah yang penting
Muhammadiyah untuk mempertimbangkan bagi Muhammadiyah dalam ikhtiar mengemban misi
berlakunya seragam nasional Muhammadiyah dakwah dan tajdid di tengah lintasan zaman yang penuh
seperti halnya ‘Aisyiyah. gelora. Dalam rentang seratus tahun Muhammadiyah
3. Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu telah berjuang mencerahkan kehidupan umat, bangsa, dan
meningkatkan sosialisasi fatwa tentang tukar peradaban manusia semesta. Perjuangan Muhammadiyah
guling tanah wakaf Muhammadiyah menjadi akhirnya memperoleh pengakuan masyarakat luas sebagai
tanah produktif. gerakan Islam yang menorehkan tinta emas pembaruan di
Indonesia.
Keberhasilan perjuangan satu abad merupakan
anugerah Allah SWT yang harus disyukuri berdasarkan
firman Allah SWT Q.S. Ibrahim ayat 7 dan menjadi modal
ruhaniah paling berharga untuk melangkah ke depan
dengan optimis. Kesyukuran itu disertai kesadaran
bermuhasabah diri atas kekurangan dan kelemahan yang

14 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 15


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
harus diperbarui dengan seksama guna mengukir kisah dan pada awal kemerdekaan, Muhammadiyah berperan
sukses yang lebih utama di abad kedua. aktif dalam meletakkan fondasi negara-bangsa yang
Dengan senantiasa mengharap ridha Allah SWT berlandaskan Pancasila dan UUD 19945. Pada masa Orde
disertai ikhtiar pembaruan yang berkesinambungan guna Lama Muhammadiyah istiqamah dalam menegakkan
memasuki abad baru maka Muhammadiyah sebagai Negara Republik Indonesia agar tetap berada dalam koridor
gerakan dakwah dan tajdid mendeklarasikan Pernyataan konstitusi dan cita-cita kemerdekaan, disertai usaha-usaha
Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua yang mengandung modernisasi sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
manifesto gerakan pencerahan yang berkemajuan, Di era Orde Baru, Muhammadiyah terus berkiprah dengan
berkeadaban, dan berkeadilan bagi kehidupan warga kerja-kerja kemasyarakatan untuk memajukan kehidupan
Persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. bangsa, disertai sikap hikmah dalam menghadapi situasi
politik nasional. Pada era Reformasi, Muhammadiyah
II. REFLEKSI SATU ABAD menjadi pilar penting masyarakat madani (civil society)
dan memelopori era baru Indonesia yang demokratis,
Muhammadiyah sejak berdiri tahun 1912 menghargai hak asasi manusia, berwawasan kemajemukan,
menegaskan diri sebagai gerakan Islam yang berjuang serta bersikap responsif dan kritis kepada pemerintah
menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam di sesuai dengan Kepribadian Muhammadiyah. Pergerakan
Indonesia yang diilhami oleh firman Allah SWT dalam Muhammadiyah dalam lintasan satu abad itu merupakan
surat Ali Imran 104. Misi Muhammadiyah tersebut dikenal perwujudan dari pembaruan (tajdid) yang dipelopori Kyai
dengan gerakan dakwah dan tajdid yang diwujudkan Haji Ahmad Dahlan selaku pendiri gerakan Islam ini. Spirit
melalui kepeloporan dalam pembaruan pemahaman pembaruan telah menjadi kesadaran yang melekat dalam
agama, reformasi sistem pendidikan Islam, pengembangan gerakan Muhammadiyah genarasi awal untuk memahami
pranata pelayanan-pelayanan sosial dan pemberdayaan dan menerjemahkan kembali ajaran Islam ke dalam kerja-
masyarakat berbasis Penolong Kesengsaraan Oemoem kerja kemanusiaan dan kemasyarakatan yang mencerahkan.
(PKO), memajukan peran perempuan muslim (Aisyiyah) Setiap babakan sejarah telah dilalui Muhammadiyah
di ruang publik, pengorganisasian zakat dan haji, merintis dengan sikap optimis untuk terus berjuang mewujudkan
taman pustaka dan publikasi, tabligh yang mencerdaskan, Islam dalam pencerahan kehidupan.
dan mengembangkan amaliah Islami yang memajukan
kehidupan. Muhammadiyah dalam lintasan satu abad telah
memantapkan proses modernisasi sosial berbasis
Dalam kehidupan kebangsaan Muhammadiyah pembaruan Islam. Pemahaman agama dan metode dakwah
telah berkiprah melewati berbagai fase zaman yang yang dikembangkan Muhammadiyah telah menjadi cetak
sarat dinamika yang dihadapi dengan penuh keikhlasan biru modernisme Islam di Indonesia. Islam yang ditampilkan
dan perjuangan tanpa kenal lelah. Di era kolonial Muhammadiyah berkarakter tengahan (wasithiyah)
Muhammadiyah berperan dalam pergerakan kebangkitan dan menyejarah sehingga melahirkan format Indonesia
kebangsaan menuju kemerdekaan Indonesia. Menjelang

16 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 17


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
yang Islami (Islamic Indonesia). Alam pikiran yang maju harapan, tetapi masih dihadapkan pada sejumlah masalah
disertai sikap kokoh dalam prinsip mampu membuahkan keterpinggiran, konflik, dan pandangan negatif dari luar.
tradisi amaliah yang melembaga untuk kepentingan hajat Di tengah kecenderungan baru kesemarakan Islam di
hidup orang banyak. Pandangan dan cita-cita hidup Islam ruang publik terdapat masalah keumatan menyeruak
yang berkarakter pembaruan menjadi berbobot dan ke permukaan seperti kemiskinan kepemimpinan,
implementatif karena dilembagakan ke dalam bentuk komoditisasi agama, konservatifisme dan formalisasi
organisasi (Persyarikatan) yang didukung sumber daya agama yang mengabaikan kemajuan dan substansi, bias
manusia yang berideologi kemajuan dan pranata-pranata pandangan dalam memaknai kemajemukan, dan belum
sosial baru yang modern, sehingga terbentuk sistem sosial terciptanya relasi sosial yang berkadilan gender.
Indonesia yang bercorak Islami. Dalam kehidupan kebangsaan, di tengah harapan
Dalam kiprah kebangsaan yang penuh dinamika baru reformasi dan tumbuhnya demokrasi yang dihargai
perjuangan Muhammadiyah bersama elemen umat dunia, bangsa Indonesia masih dihadapkan pada banyak
Islam yang lainnya ikut meletakkan dasar konstitusi masalah krusial. Di bidang politik terdapat masalah
dan orientasi politik Islam yang berbasis moral dan kerancuan dalam sistem ketatanegaraan antara sistem
berwawasan kebangsaan. Pada saat yang sama karya presidensial dan parlementer yang menimbulkan banyak
nyata Muhammadiyah di bidang pemikiran, pendidikan masalah, kelembgaan negara yang tidak efektif antar
dan kepedulian sosial juga menjadi persemaian budaya lembaga-lembaga negara yang permanen dan ad-hoc,
madani dan nilai-nilai demokrasi untuk tegaknya keadaban sistem kepartaian yang bercorak multipartai yang tidak
dan kemajuan masyarakat. Dengan ideologi pembaruan produktif dan rawan masalah, dan berkembangnya
yang melahirkan modernisasi itulah Muhammadiyah pragmatisme politik yang dilakukan elit maupun partai
sesungguhnya terlah berkiprah sepanjang masa dalam politik. Dalam bidang hukum terdapat krisis kepercayaan
mencerdaskan kehidupan bangsa secara utuh dan luas terhadap lembaga-lembaga penegakan hukum, lemahnya
sebagaimana terkandung dalam cita-cita kemerdekaan. pemberantasan korupsi, mekarnya mafia hukum, dan erosi
Kini Muhammadiyah menghadapi kehidupan moral para penegak hukum. Di bidang ekonomi berkisar
keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan univerasl yang pada paradigma ekonomi yang tidak konsisten, struktur
berada dalam pertaruhan yang krusial karena dilanda ekonomi yang dualistis, kebijakan fiskal yang tidak mandiri,
berbagai persoalan yang dilematik. Bahwa Umat Islam sistem keuangan dan perbankan yang tidak memihak
Indonesia sebagai penduduk terbesar masih menghadapi rakyat, kebijakan perdagangan dan industri yang liberal, dan
masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia, cengkeraman ekonomi neoliberal yang melahirkan banyak
kemiskinan, ketertinggalan, dan keterbelakangan dalam dilema dalam membangun perekenomian konstitusional
banyak aspek kehidupan. Kendati di tingkat dunia jumlah dan memihak rakyat. Sedangkan dalam aspek sosial-
dan perkembangan umat Islam terutama di negara- budaya tumbuh masalah memudarnya rasa dan ikatan
negara Barat cukup menggembirakan dan menjanjikan kebangsaan, disorientasi nilai keagamaan, memudarnya

18 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 19


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kohesi dan integrasi sosial, dan melemahnya karakter dan III. PANDANGAN KEISLAMAN
mentalitas positif bangsa. Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang
Dalam ranah kemanusiaan universal masih terdapat melaksanakan misi dakwah dan tajdid untuk terwujudnya
sejumlah masalah yang meniscayakan keprihatinan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Bagi
seluruh kekuatan dunia. Masalah-masalah krusial yang Muhammadiyah Islam merupakan nilai utama sebagai
bersifat mondial adalah krisis kemanusiaan modern, fondasi dan pusat inspirasi yang menyatu dalam seluruh
kemiskinan sejumlah negara sedang berkembang di tengah denyut-nadi gerakan. Muhammadiyah berkeyakinan
melimpahruahnya kemakmuran negara-negara maju, krisis bahwa Islam sebagai risalah yang dibawa para Nabi hingga
pangan dan energi, krisis ekonomi khususnya keuangan Nabi akhir zaman Muhammad s.a.w. adalah agama Allah
dan fiskal, krisis lingkungan dan perubahan iklim, migrasi yang lengkap dan sempurna. Islam selain mengandung
global, dan yang berkaitan dengan relasi antarperadaban. ajaran berupa perintah-perintah dan larangan-larangan
Masalah lain ialah terorisme internasional, ketidakadilan tetapi juga petunjuk-petunjuk untuk keselamatan hidup
politik dan standar ganda yang dilakukan negara-negara umat manusia di dunia dan akhirat.
maju terhadap negara-negara sedang berkembang, dan Muhammadiyah memandang bahwa Islam
secara khusus masalah Islamofobia yang dihadapi umat merupakan agama yang mengandung nilai-nilai
Islam di negara-negara Barat yang berlangsung masif dan kemajuan untuk mewujudkan kehidupan umat manusia
sistematik. yang tercerahkan. Kemajuan dalam pandangan Islam
Dalam gerak melintasi zaman dari abad kesatu ke abad adalah kebaikan yang serba utama, yang melahirkan
kedua dan dalam menghadapi masalah-masalah keumatan, keunggulan hidup lahiriah dan ruhaniah. Adapun da’wah
kebangsaan, dan kemanusiaan universal yang sangat dan tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan
kompleks itu Muhammadiyah berkomitmen kuat untuk perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama bagi
menjadi bagian dari penyelesai masalah (problem solver) kemajuan hidup umat manusia sepanjang zaman. Dalam
dengan mengambil prakarsa, partisipasi, dan langkah- perspektif Muhammadiyah, Islam merupakan agama
langkah yang proaktif dan strategis. Muhammadiyah pada yang berkemajuan (din al-hadlarah), yang kehadirannya
abad kedua meneguhkan komitmen gerakannya untuk membawa rahmat bagi semesta kehidupan.
berperan lebih proaktif dalam melakukan pencerahan bagi Islam yang berkemajuan memancarkan pencerahan
kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang bagi kehidupan. Islam yang berkemajuan dan melahirkan
sarat tantangan. pencerahan secara teologis merupakan refleksi dari nilai-
nilai transendensi, liberasi, emansipasi, dan humanisasi
sebagaimana terkandung dalam pesan Al-Quran Surat Ali
Imran ayat 104 dan 110 yang menjadi inspirasi kelahiran
Muhammadiyah. Secara ideologis Islam yang berkemajuan
untuk pencerahan merupakan bentuk transformasi Al-

20 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 21


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Ma’un untuk menghadirkan dakwah dan tajdid secara bentuk keterbelakangan, ketertindasan, kejumudan, dan
aktual dalam pergulatan hidup keumatan, kebangsaan, ketidakadilan hidup umat manusia.
dan kemanusiaan universal. Transformasi Islam bercorak Dengan pandangan Islam yang berkemajuan dan
kemajuan dan pencerahan itu merupakan wujud dari ikhtiar menyebarluaskan pencerahan, maka Muhammadiyah
meneguhkan dan memperluas pandangan keagamaan tidak hanya berhasil melakukan peneguhan dan pengayaan
yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan makna tentang ajaran akidah, ibadah, dan akhlak kaum
mengembangkan ijtihad di tengah tantangan kehidupan muslimin, tetapi sekaligus melakukan pembaruan dalam
modern abad ke-21 yang sangat kompleks. mu’amalat dunyawiyah yang membawa perkembangan
Islam yang berkemajuan menyemaikan benih-benih hidup sepanjang kemauan ajaran Islam. Paham Islam
kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, yang berkemajuan semakin meneguhkan perspektif
kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi tentang tajdid yang mengandung makna pemurnian
seluruh umat manusia. Islam yang menjunjungtinggi (purifikasi) dan pengembangan (dinamisasi) dalam gerakan
kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan Muhammadiyah, yang seluruhnya berpangkal dari gerakan
tanpa diksriminasi. Islam yang mengelorakan misi kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah (al-ruju’ ila al-
antiperang, antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan, Quran wa al-Sunnah) untuk menghadapi perkembangan
antiketerbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk zaman.
pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan Karakter Islam yang berkemajuan untuk pencerahan
kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta peradaban telah memberikan kekuatan yang dinamis
berbagai kemunkaran yang menghancurkan kehidupan. dalam menghadapkan Islam dengan perkembangan
Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang zaman. Dalam penghadapan Islam atas realitas zaman itu
memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan dikembangkan ijtihad dengan penggunaan akal pikiran dan
kebudayaan umat manusia di muka bumi. ilmu pengetahuan sebagai instrumen kemajuan, sehingga
Muhammadiyah berkomitmen untuk terus Islam benar-benar menjadi agama bagi kehidupan yang
mengembangkan pandangan dan misi Islam yang bersifat kontekstual tanpa kehilangan pijakannya yang
berkemajuan sebagaimana spirit awal kelahirannya autentik pada sumber ajaran. Ijtihad dan tajdid dalam
tahun 1912. Pandangan Islam yang berkemajuan yang gerakan Muhammadiyah sejak awal menemukan ruang
diperkenalkan oleh pendiri Muhammadiyah telah artikulasi dalam kontekstualisasi ajaran Islam sebagaimana
melahirkan ideologi kemajuan, yang dikenal luas sebagai dikembangkan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Adapun
ideologi reformisme dan modernisme Islam, yang rasionalisasi memperoleh bingkai yang kokoh sebagaimana
muaranya melahirkan pencerahan bagi kehidupan. disebut pendiri Muhammadiyah sebagai “akal pikiran yang
Pencerahan (tanwir) sebagai wujud dari Islam yang yang suci”, sedangkan dalam Matan Keyakinan dan Cita-
berkemajuan adalah jalan Islam yang membebaskan, Cita Hidup Muhammadiyah disebut “akal pikiran yang
memberdayakan, dan memajukan kehidupan dari segala sesuai dengan jiwa ajaran Islam”.

22 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 23


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Muhammadiyah memandang bahwa Islam dalam Dengan demikian masyarakat Islam menampilkan
pergumulan dengan kehidupan sepanjang zaman harus corak yang bersifat tengahan, yang melahirkan format
diwujudkan dalam amal. Islam sangat menjunjung tinggi kebudayaan dan peradaban yang berkeseimbangan.
amal sejajar dengan iman dan ilmu, sehingga Islam hadir Masyarakat Islam yang dicita-citakan Muhammadiyah
dalam paham keseimbangan sekaligus membumi dalam memiliki kesamaan karakter dengan masyarakat madani
kehidupan. Dalam kehidupan yang konkret tidak ada (civil-society) yang maju, adil, makmur, demokratis,
manifestasi lain dari Islam kecuali dalam amal. Kyai Ahmad mandiri, bermartabat, berdaulat, dan berakhlak-mulia
Dahlan dengan Muhammadiyah yang dididirikannya (al-akhlaq al-karimah) yang dijiwai nilai-nilai Ilahiah.
memelopori penafsirkan ulang doktrin Islam secara nyata Masyarakat Islam sebagai kekuatan madaniyah (masyarakat
untuk perubahan sebagaimana tercermin dalam teologi madani) menjunjungtinggi kemajemukan agama dan
Al-Ma’un. Dari teologi Al-Ma’un lahir transformasi Islam pemihakan terhadap kepentingan seluruh elemen
untuk mengubah kehidupan yang bercorak membebaskan, masyarakat, perdamaian dan nir-kekerasan, serta menjadi
memberdayakan, dan memajukan. Model pemahaman tenda besar bagi golongan dan kelompok masyarakat
doktrin Islam dan penafsirannya yang implementatif itu tanpa diskriminasi. Masyarakat Islam yang dicita-citakan
menunjukkan daya hidup dan kemampuan Muhammadiyah Muhammadiyah merupakan masyarakat yang terbaik
dalam merumuskan ulang pesan-pesan dan nilai-nilai yang mampu melahirkan peradaban yang utama sebagai
Islam yang responsif dengan problematika kemanusiaan, alternatif yang membawa pencerahan hidup umat manusia
serta berdialog dengan realitas zaman secara cerdas dan di tengah pergulatan zaman.
mencerahkan.
Muhammadiyah memahami bahwa Islam memiliki IV. WAWASAN KEBANGSAAN DAN KEMANUSIAAN
pandangan tentang masyarakat yang dicita-citakan,
yakni masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam Muhammadiyah dalam melintasi zaman dari abad
pesan Al-Quran (QS. Ali Imran ayat 110; Al Baqarah ayat kesatu ke abad kedua menegaskan pandangan tentang
143), masyarakat Islam yang diidealisasikan merupakan wawasan kebangsaan dan kemanusiaan universal sebagai
perwujudan khaira ummah (umat terbaik) yang memiliki komitmen yang menyatu dalam gerakannya. Bahwa
posisi dan peran ummatan wasatha (umat tengahan), bangsa Indonesia dan dunia kemanusiaan universal
dan syuhada ‘ala al-nas (pelaku sejarah) dalam kehidupan merupakan ranah sosio-historis bagi Muhammadiyah
manusia. Masyarakat Islam adalah suatu masyarakat yang di dalam menyebarkan misi dakwah dan tajdid. Misi dakwah
dalamnya ajaran Islam berlaku dan menjiwai seluruh bidang dan tajdid dalam konteks kebangsaan dan kemanusiaan
kehidupan yang dicirikan oleh ber-Tuhan dan beragama, merupakan aktualisasi dari fungsi kerisalahan dan
berpersaudaraan, berakhlak dan beradab, berhukum kerahmatan Islam untuk pencerahan peradaban.
syar’i, berkesejahteraan, bermusyawarah, berihsan, Dalam kehidupan kebangsaan Muhammadiyah sejak
berkemajuan, berkepemimpinan, dan berketertiban. awal berjuang untuk pengintegrasian keislaman dan

24 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 25


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
keindonesiaan. Bahwa Muhammadiyah dan umat Islam dan kemerdekaan, sekaligus sebagai nilai dan arah utama
merupakan bagian integral dari bangsa dan telah berkiprah perjalanan bangsa dan negara.
dalam membangun Indonesia sejak pergerakan kebangkitan Pembentukan Negara Indonesia selain menentukan
nasional hingga era kemerdekaan. Muhammadiyah cita-cita nasional juga untuk menegaskan kepribadian
terlibat aktif dalam peletakan dan penentuan fondasi bangsa sebagaimana tercermin dalam Pancasila. Sebagai
negara-bangsa yang berdasar Pancasila dan Undang- dasar negara, Pancasila merupakan perjanjian luhur dan
Undang Dasar 1945. Muhammadiyah berkonstribusi konsensus nasional yang mengikat seluruh bangsa. Dalam
dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa serta falsafah dan ideologi negara terkandung ciri keindonesiaan
memelihara politik Islam yang berwawasan kebangsaaan yang memadukan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan
di tengah pertarungan berbagai ideologi dunia. Sejak (humanisme religius). Nilai-nilai tersebut tercermin dalam
awal Muhammadiyah memiliki wawasan kebangsaan hubungan individu dan masyarakat, kerakyatan dan
yang jelas bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia permusyawaratan, serta keadilan dan kemakmuran.
yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 merupakan Cita-cita nasional dan falsafah bangsa yang ideal
konsensus nasional yang final dan mengikat seluruh itu perlu ditransformasikan ke dalam seluruh sistem
komponen bangsa dengan menjadikan Muhammadiyah kehidupan nasional sehingga terwujud Indonesia sebagai
sebagai perekat dan pemersatu bangsa, sesuai dengan bangsa dan negara yang maju, adil, makmur, berdaulat,
ayat Al Qur’an Surat Al Hujurat ayat 13. dan bermartabat di hadapan bangsa-bangsa lain. Paham
Muhammadiyah memandang bahwa proklamasi nasionalisme serta segala bentuk pemikiran dan usaha
1945 merupakan fase baru bagi Indonesia menjadi bangsa yang dikembangkan dalam membangun Indonesia
merdeka. Dengan kemerdekaan itu bangsa Indonesia haruslah berada dalam kerangka negara-bangsa dan
secara berdaulat menentukan nasib dan masa depannya diproyeksikan secara dinamis untuk terwujudnya cita-cita
sendiri yang dimanifestasikan dalam rumusan cita-cita nasional yang luhur itu. Nasionalisme bukanlah doktrin
nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan mati sebatas slogan cinta tanah air tetapi harus dimaknai
UUD 1945, yaitu terwujudnya (1) Negara Indonesia dan difungsikan sebagai energi positif untuk membangun
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur; Indonesia secara dinamis dan transformasif dalam
(2) Perikehidupan kebangsaan yang bebas; dan (3) mewujudkan cita-cita nasional di tengah badai masalah
Pemerintahan Negara Indonesia untuk melindungi segenap dan tantangan zaman.
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan Bahwa segala bentuk separatisme yang ingin
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, memisahkan diri dari Indonesia dan mencita-citakan bentuk
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan negara yang lain sesungguhnya bertentangan dengan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi komitmen nasional dan cita-cita proklamasi kemerdekaan.
seluruh rakyat Indonesia. Cita-cita nasional yang luhur Demikian pula setiap bentuk penyelewengan dalam
itu merupakan pengejawantahan semangat kebangsaan mengurus negara, korupsi, kolusi, nepotisme, penjualan

26 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 27


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
aset-aset negara, pengrusakan sumberdaya alam dan persatuan nasional. Para perintis Muhammadiyah generasi
lingkungan, penindasan terhadap rakyat, otoritanisme, awal memiliki wawasan dan pergaulan budaya yang bersifat
pelanggaran hak asasi manusia, tunduk pada kekuasaan kosmopolit yang berinteraksi dengan orang-orang asing
asing, serta berbagai tindakan yang merugikan hajat hidup dari Eropa, Turki, Arab, Cina, India, dan lain-lain. Secara
bangsa dan negara merupakan penghianatan terhadap intelektual pendiri dan tokoh Muhammadiyah berinteraksi
cita-cita kemerdekaan. dengan pikiran-pikiran maju dari Timur Tengah dan Barat,
Bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki nilai-nilai yang membentuk dan memperluas cakrawala kosmopolitan.
keutamaan yang mengkristal menjadi modal sosial dan Secara ideologis Muhammadiyah merupakan gerakan Islam
budaya penting. Di antara nilai-nilai itu adalah daya juang, modernis yang banyak mengadopsi perangkat, metode,
tahan menderita, mengutamakan harmoni, dan gotong dan unsur-unsur modernisme Barat sebagai embrio sikap
royong. Nilai-nilai keutamaan tersebut masih relevan, kosmopolitan tanpa terjebak pada pembaratan.
namun memerlukan penyesuaian dan pengembangan Kosmopolitanisme Islam yang dikembangkan
sejalan dengan dinamika dan tantangan zaman. Tantangan Muhammadiyah dapat menjadi jembatan bagi kepentingan
globalisasi yang meniscayakan orientasi kepada kualitas, pengembangan dialog Islam dan Barat serta dialog antar
persaingan dan daya saing menuntut bangsa Indonesia peradaban. Dalam perspektif baru konflik antar peradaban
memiliki karakter yang bersifat kompetitif, dinamis, merupakan pandangan yang kadaluwarsa dan dapat
berkemajuan, dan berkeunggulan disertai ketangguhan menjadi pemicu benturan yang sesungguhnya. Tatanan
dalam menunjukkan jatidiri bangsa. dunia baru memerlukan dialog, kerjasama, aliansi, dan
Dalam menghadapi perkembangan kemanusiaan koeksistensi antar peradaban. Dalam kaitan relasi antar
universal Muhammadiyah mengembangkan wawasan peradaban dan perkembangan kemanusiaan universal
keislaman yang bersifat kosmopilitan. Kosmopolitanisme saat ini sungguh diperlukan global ethic (etika global) dan
merupakan kesadaran tentang kesatuan masyarakat global wisdom (kearifan global) yang dapat membimbing,
seluruh dunia dan umat manusia yang melampaui mengarahkan, dan memimpin dunia menuju peradaban
sekat-sekat etnik, golongan, kebangsaan, dan agama. yang lebih tercerahkan.
Kosmopolitanisme secara moral mengimplikasikan Bersamaan dengan itu Muhammadiyah memandang
adanya rasa solidaritas kemanusiaan universal dan rasa bahwa peradaban global dituntut untuk terus berdialog
tanggungjawab universal kepada sesama manusia tanpa dengan kebudayaan-kebudayaan setempat agar peradaban
memandang perbedaan dan pemisahan jarak yang bersifat umat manusia semesta tidak terjebak pada kolonisasi budaya
primordial dan konvensional. sebagaimana pernah terjadi dalam sejarah kolonialisme
Muhammadiyah memiliki akar sejarah kosmopolitan masa lampau yang menyengserakan kehidupan bangsa-
yang cukup kuat. Secara sosio-historis, Muhammadiyah bangsa. Globalisasi dan multikulturalisme tidak membawa
lahir di era kolonialisme dengan interaksi antar-bangsa hegemoni kolonialisme baru yang membunuh potensi
baik pribumi, Eropa, Cina, dan Arab, yang membentuk kebudayaan lokal, tetapi sebaliknya mau berdialog dan

28 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 29


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
mampu memberikan ruang kebudayaan untuk tumbuhnya Islam yang dinamis dan progresif dalam menjawab
local genius (kecerdasan lokal) dan local wisdom (kearifan tantangan zaman, tanpa harus kehilangan identitas dan
lokal) yang menjadi pilar penting bagi kelangsungan rujukan Islam yang autentik.
peradaban semesta. Muhammadiyah dalam melakukan gerakan
pencerahan berikhtiar mengembangkan strategi dari
V. AGENDA ABAD KEDUA revitalisasi (penguatan kembali) ke transformasi (perubahan
Muhammadiyah pada abad kedua berkomitmen kuat dinamis) untuk melahirkan amal usaha dan aksi-aksi
untuk melakukan gerakan pencerahan. Gerakan pencerahan sosial kemasyarakatan yang memihak kaum dhu’afa dan
(tanwir) merupakan praksis Islam yang berkemajuan mustadh’afin serta memperkuat civil society (masyarakat
untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan madani) bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Dalam
kehidupan. Gerakan pencerahan dihadirkan untuk pengembangan pemikiran Muhammadiyah berpijak pada
memberikan jawaban atas problem-problem kemanusiaan koridor tajdid yang bersifat purifikasi dan dinamisaai,
berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan serta mengembangkan orientasi praksis untuk pemecahan
persoalan-persoalan lainnya yang bercorak struktural masalah kehidupan. Muhammadiyah mengembangkan
dan kultural. Gerakan pencerahan menampilkan Islam pendidikan sebagai strategi dan ruang kebudayaan bagi
untuk menjawab masalah kekeringan ruhani, krisis moral, pengembangan potensi dan akal-budi manusia secara utuh.
kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan ekologis, Sementara pembinaan keagamaan semakin dikembangkan
dan bentuk-bentuk kejahatan kemanusiaan. Gerakan pada pengayaan nilai-nilai aqidah, ibadah, akhlak, dan
pencerahan berkomitmen untuk mengembangkan relasi mu’amalat-dunyawiyah yang membangun keshalehan
sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi, memuliakan individu dan sosial yang melahirkan tatanan sosial baru
martabat manusia laki-laki dan perempuan, menjunjung yang lebih relijius dan humanistik.
tinggi toleransi dan kemajemukan, dan membangun Dalam gerakan pencerahan, Muhammadiyah
pranata sosial yang utama. memaknai dan mengaktualisasikan jihad sebagai ikhtiar
Dengan gerakan pencerahan Muhammadiyah terus mengerahkan segala kemampuan (badlul-juhdi) untuk
bergerak dalam mengemban misi dakwah dan tajdid untuk mewujudkan kehidupan seluruh umat manusia yang maju,
menghadirkan Islam sebagai ajaran yang mengembangkan adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat. Jihad dalam
sikap tengahan (wasithiyah), membangun perdamaian, pandangan Muhammadiyah bukanlah perjuangan dengan
menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat kekerasan, konflik, dan permusuhan. Umat Islam dalam
kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, mencerdaskan berhadapan dengan berbagai permasalahan dan tantangan
kehidupan bangsa, menjunjungtinggi akhlak mulia, kehidupan yang kompleks dituntut untuk melakukan
dan memajukan kehidupan umat manusia. Komitmen perubahan strategi dari perjuangan melawan sesuatu (al-
Muhammadiyah tersebut menunjukkan karakter gerakan jihad li-al-muaradhah) kepada perjuangan menghadapi
sesuatu (al-jihad li-al-muwajahah) dalam wujud

30 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 31


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
memberikan jawaban-jawaban alternatif yang terbaik VI. PENUTUP
untuk mewujudkan kehidupan yang lebih utama. Muhammadiyah setelah melewati abad pertama
Dalam kehidupan kebangsaan Muhammadiyah memasuki abad kedua senantiasa memohon pertolongan
mengagendakan revitalisasi visi dan karakter bangsa, serta Allah SWT untuk terus menguatkan tekad dan langkah yang
semakin mendorong gerakan mencerdaskan kehidupan sungguh-sungguh dalam menjalankan gerakan dakwah
bangsa yang lebih luas sebagaimana cita-cita kemerdekaan. dan tajdid yang bersifat pencerahan. Gerakan pencerahan
Dalam menghadapi berbagai persaingan peradaban yang dilakukan melalui proses transformasi yang bersifat
tinggi dengan bangsa-bangsa lain dan demi masa depan membebaskan, mencerahkan, dan memajukan kehidupan.
Indonesia yang lebih maju maka diperlukan transformasi Karena itu Muhammadiyah menyeru kepada
mentalitas bangsa ke arah pembentukan manusia semua elemen umat, bangsa, dan masyarakat luas
Indonesia yang berkarakter kuat. Manusia yang berkarakter untuk bekerjasama dalam gerakan pencerahan menuju
kuat dicirikan oleh kapsitas mental yang membedakan dari terciptanya tatanan kehidupan yang lebih utama.
orang lain seperti keterpercayaan, ketulusan, kejujuran, Gerakan pencarahan Muhammadiyah diproyeksikan bagi
keberanian, ketegasan, ketegaran, kuat dalam memegang terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan
prinsip, dan sifat-sifat khusus lainnya yang melekat dalam tersebarluaskannya Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin (QS.
dirinya. Sementara nilai-nilai kebangsaan lainnya yang Al Anbiya’ ayat 107) yang melahirkan peradaban utama.
harus terus dikembangkan adalah nilai-nilai spiritualitas,
solidaritas, kedisiplinan, kemandirian, kemajuan, dan
keunggulan.
Pada abad kedua Muhammadiyah menghadapi
perkembangan dunia yang semakin kosmopolit. Dalam
perspektif kosmopolitanisme yang melahirkan relasi umat
manusia yang semakin mendunia, Muhammadiyah sebagai
bagian integral dari warga semesta dituntut komitmennya
untuk menyebarluaskan gerakan pencerahan bagi
terbentuknya wawasan kemanusiaan universal yang
menjunjungtinggi perdamaian, toleransi, kemajemukan,
kebajikan, keadaban, dan nilai-nilai yang utama. Orientasi
gerakan yang kosmopolitan tidak sertamerta menjadikan
Muhammadiyah kehilangan pijakan yang kokoh dalam
ranah keindonesiaan dan lokalitas kebudayaan setempat,
serta mencerabut dirinya dari kepribadian Muhammadiyah.

32 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 33


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Rujukan Ayat Al Quran:

1. Surat Ibrahim ayat 7:

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan


untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu fasik.
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih”.
4. Surat Al Baqarah ayat 143:
2. Surat Ali Imran ayat 104:

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan


umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.

3. Surat Ali Imran ayat 110:

Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu


(umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)

34 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 35


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kamu. dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi Lampiran III
kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui
(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa KEPUTUSAN
yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46
itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang
telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan
TENTANG
menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. PROGRAM MUHAMMADIYAH 2010-2015

5. Surat Al Hujuraat ayat ayat 13: BAB I


MUQADDIMAH

Z
Alhamdulillah bahwa dengan limpahan ridha, karunia,
hidayah, dan taufik Allah SWT maka Muhammadiyah
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan sebagai Gerakan Islam dalam rentang satu abad dapat
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan menjalankan dakwah dan tajdid untuk membawa
dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan keselamatan hidup umat manusia di dunia dan akhirat.
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Gerakan dakwah dan tajdid yang dijalankan oleh
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu Muhammadiyah diwujudkan melalui berbagai usaha yang
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kemudian diterjemahkan ke dalam program dan kegiatan
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi yang tujuan utamanya menuju tercapainya masyarakat
Maha Mengenal. Islam yang sebenar-benarnya. Dalam jangkauan yang lebih
luas misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah itu tidak lain
sebagai perwujudan mengemban risalah Islam sebagai
6. Surat Al Anbiya’ ayat 107:
rahmat bagi semesta alam.
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang
menjadi tujuan Muhammadiyah memang merupakan
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk cita-cita luhur yang mungkin tidak akan terwujud
(menjadi) rahmat bagi semesta alam. secara ideal, tetapi sebagai suatu perjuangan gerakan

36 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 37


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Islam hal itu harus terus diusahakan sehingga setidak- Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
tidaknya mendekati pencapaian masyarakat yang diidam- umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
idamkan itu. Secara bertahap, terus menerus, dan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
tersistem sebenarya kehidupan umat Islam khususnya merekalah orang-orang yang beruntung (QS Ali
Muhammadiyah dalam rentang satu abad perjalananya Imran: 104)
telah berusaha menampilkan diri sebagai masyarakat Islam
yang diinginkan, sehingga jamaah Muhammadiyah secara
keseluruhan sampai batas tertentu merupkan wujud
nyata dari masyarakat Islam kendati masih jauh dari ideal
sebagaimana idealisme masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Tugas utama Muhammadiyah ialah tidak kenal
berhenti dalam berusaha untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, baik dalam kehidupan
masyarakat Muhammadiyah maupun umat Islam dan
masyarakat luas pada umumnya, sehingga pada setiap (Yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan
tahapan perkembangan dicapai kondisi yang semakin lebih mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan
baik dalam menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat
sebenar-benarnya. ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar;
dan kepada Allah-lah kembali segala urusan (QS Al-
Muhammadiyah dalam mencapai tujuan terwujudnya Hajj: 41)
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melakukan
perjuangan melalui usaha yang diwujudkan ke dalam
program, amal usaha, dan kegiatan. Dalam menjalankan
usahanya itu Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang
menjalankan misi dakwah dan tajdid senantiasa dilandasai,
dijiwai, dan diarahkan oleh ajaran Islam yang antara lain
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi)
menyuruh mengajak kepada kebaikan, mengajak kepada
seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, menunaikan
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat
risalah Tuhan, dan berjihad di jalan-Nya, sebagaimana
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian
pesan Allah SWT dalam al-Quran di bawah ini:
dari rezki yang kami berikan kepada mereka (QS As-
Syura: 38)

38 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 39


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
perbaikan hidup yang berkualitas; (7) Meningkatkan
kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; (8)
Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan
sumberdaya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan; (9)
Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari dalam berbagai bidang dan kalangan masyarakat dalam
keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan dan luar negeri; (10) Memelihara keutuhan bangsa serta
kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat (11) Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas
baik (QS Al-Ankabut: 69) anggota sebagai pelaku gerakan; (12) Mengembangkan
sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan
A. Latar Belakang gerakan; (13) Mengupayakan penegakan hukum, keadilan,
Muhammadiyah didirikan dengan maksud dan dan kebenaran serta meningkatkan pembelaan terhadap
tujuan untuk menegakkan dan menjunjungtinggi Agama masyarakat; dan (14) Usaha-usaha lain yang sesuai dengan
Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar- maksud dan tujuan Muhammadiyah (ART Muhammadiyah
benarnya. Dalam mewujudkan tujuan atau visi idealnya itu pasal 3.).
Muhammadiyah melakukan usaha-usaha yang dilaksanakan Perwujudan usaha dalam mencapai tujuan
secara tersistem. Usaha Muhammadiyah diwujudkan Muhammadiyah dilaksanakan melalui program yang
dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan yang dirumuskan pada setiap Muktamar, sebagai suatu
meilputi: (1) Menanamkan keyakinan, memperdalam dan rancangan kegiatan yang harus dilaksanakan pada setiap
memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan, tahapan baik yang bersifat jangka menengah (pada
serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek setiap periode lima tahunan) maupun dalam jangka
kehidupan; (2) Memperdalam dan mengembangkan panjang sesuai dengan visi dan misi pengembangan
pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan yang ditetapkan organisasi. Muhammadiyah sebagai
untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya; gerakan Islam baik dalam melaksanakan program maupun
(3) Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, keberadaan, peran, dan kiprahnya tidak lepas dari kondisi
wakaf, shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya; (4) atau konteks keberadaan gerakan Islam ini dalam berbagai
Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya lingkungan. Kondisi yang dihadapi Muhammadiyah
manusia agar berkemampuan tinggi serta berakhlaq tersebut mempengaruhi dinamika gerakan, khususnya
mulia; (5) Memajukan dan memperbaharui pendidikan dalam melaksanakan program untuk mencapai tujuan
dan kebudayaan, mengembangkan ilmu pengetahuan, utamanya yakni mewujudkan masyarakat Islam yang
teknologi, dan seni, serta meningkatkan penelitian; (6) sebenar-benarnya.
Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah

40 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 41


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Secara umum pasca Muktamar Malang yakni pada Dengan menghargai sejumlah kisah sukses di
kurun waktu 2005-2010 terlah terjadi perkembangan sejumlah bidang kehidupan seperti keberhasilan dalam
kehidupan yang relatif dinamik, baik dalam kehidupan demokrasi, pemulihan krisis ekonomi, dan resolusi konflik
nasional maupun global. Dalam kehidupan bangsa terjadi di sejumlah daerah; diiakui bahwa Indonesia hingga saat
dinamika kehidupan nasional yang ditandai munculnya ini masih menghadapi berbagai masalah nasional yang
masalah-masalah politik, ekonomi, dan sosial-budaya yang kompleks. Di antaranya masalah politik, ekonomi, dan
memerlukan prioritas yang harus dipecahkan. Sedangkan sosial-budaya yang memerlukan prioritas dan perhatian
dalam konteks kehidupan global pada kurun lima tahun untuk dipecahkan yang dapat mempengaruhi perjalanan
tersebut ditandai oleh fenomena internasional yang bangsa ke depan. Kini, setelah reformasi tahun 1998
dinamik seperti disahkannya ASEAN Charter oleh sepuluh perjalanan bangsa dan negara Indonesia menunjukkan
negara; serta pergeseran yang cepat titik gravitasi geo- dinamika antara keberhasilan dan masalah yang harus
politik, geo-ekonomi, dan geo-sosial-budaya dari Eropa dihadapi, yang seringkali tidak mudah untuk dikelola
dan Amerika Utara ke Asia dengan pusat utamanya China. karena berbagai kendala dan kelemahan termasuk dalam
Demikian pula dinamika dan permasalahan yang dihadapi hal kepemimpinan dan cara mengurus negara.
umat Islam baik pada ranah nasional maupun internasional. Reformasi tahun 1998 merupakan pilihan yang niscaya
Adapun faktor kondisional yang dihadapi Muhammadiyah dan telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia
sekaligus menjadi latarbelakang dirumuskannya program sebagai jalan keluar dari kondisi dan era otoritarian rezim
Muhammadiyah secara rinci dapat dijelaskan dan Orde Baru pada masa sebelumnya. Era baru ini diharapkan
digambarkan sebagai berikut. dapat membawa perubahan ke arah perbaikan sistem
politik dan ekonomi negara yang sedang dilanda krisis
1. Kehidupan Nasional multidimensi, yang dalam sejumlah hal telah menunjukkan
Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk prestasi atau perkembangan yang positif terutama dalam
menjadi sebuah bangsa dan negara yang maju, adil, demokratisasi. Dengan reformasi Indonesia menjadi
makmur, berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung negara demokrasi ketgiga setelah Amerika Serikat dan
oleh sejumlah fakta positif yang dimiliki bangsa ini. India yang diakui prestasinya di dunia internasional, di
Pertama, posisi geopolitik yang sangat strategis. Kedua, samping perkembangan lainnya seperti mulai tumbuhnya
kekayaan alam dan keanekaragaman hayati. Ketiga, jumlah pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak warga
penduduk yang besar. Keempat, kemajemukan sosial negara yang di masa sebelumnya mengalami pengekangan
budaya. Namun modal dasar dan potensi yang besar itu yang luar biasa.
tidak dikelola dengan optimal dan sering disia-siakan Namun perkembangan bangsa di era reformasi yang
sehingga bangsa ini kehilangan banyak momentum untuk telah berjalan satu dasawarsa ini masih ditandai oleh
maju dengan cepat, sekaligus menimbulkan masalah yang sejumlah masalah yang serius. Perkembangan politik
kompleks. nasional relatif menggembirakan terutama di bidang

42 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 43


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
stabilitas-keamanan dan demokrasi. Hal ini ditandai nilai-nilai termasuk nilai moral. Bangsa Indonesia dalam
oleh peningkatan partisipasi politik, kebebasan pers berdemokrasi cenderung menganut paham demokrasi
dan berekspresi, serta penegakan hukum dan hak asasi liberal, yang dalam jangka panjang menimbulkan persoalan
manusia. Kenyataan ini telah menempatkan Indonesia termasuk dalam hubungan dengan moral dan agama.
sebagai negara demokratis terbesar setelah India dan Pancasila seolah kehilangan dasar orientasi nilai dalam
Amerika Serikat. Meskipun demikian, capaian-capaian di membingkai demokrasi. Demikian pula kecenderungan
atas masih disertai sejumlah masalah yang memerlukan demokrasi liberal tampak menguat dalam mengembangkan
penyelesaian secara sungguh-sungguh. Di antara masalah praktik otonomi daaerah dan melaksanakan pemilihan
politik yang krusial ialah kerancuan sistem ketatanegaraan kepala daerah. Sememntara sistem politik multipartai di
dan pemerintahan, kelembagaan negara yang tidak efektif, Indonesia semakin menunjukkan kerancuan dalam sistem
sistem kepartaian yang tidak mendukung, dan pragmatisme ketatanegaraan dan pemerintahan, disertai dengan prilaku
politik yang meluas. elite politik dan partai politik yang semakin pragmatis, yakni
Penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) orientasi politik yang berpusat pada mengejar kekuasaan
masih belum menyentuh aspek-aspek yang mendasar dan semata-mata dan sampai batas tertentu menghalalkan
masih terkesan diskriminatif, yang ditunjukkan dengan segala cara.
sejumlah kasus yang besar yang belum diusut tuntas. Kekisruhan dalam Pemilihan Umum 2009 antara
Pemberantasan korupsi juga terkesan masih tebang pilih, lain menunjukkan kecenderungan politik yang pragmatis
yang ditandai dengan tidak ditanganinya kasus-kasus seperti itu. Sementara harapan-harapan rakyat terutama
korupsi-korupsi kelas kakap, masih ringannya hukuman kalangan bawah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
terhadap koruptor-koruptor besar, berkembangnya mafia hari yang lebih berkecukupan dan untuk meraih kehidupan
kasus dan mafia hukum, perlakuan yang istimewa di yang lebih adil dan makmur masih jauh dari kenyataan.
penjara terhadap narapidana korupsi, dan masih lemahnya Pemerintahan tidak dikelola dengan sistem tatakelola
peranan institusi-institusi penegakan humum dalam yang semestinya sehingga tidak mewujudkan keadilan,
pemberantasan korupsi. Kecenderungan nepotisme baru kemakmuran, dan pemenuhan hajat hidup bagi sebesar-
juga bermunculan dengan keterlibatan anggota keluarga besarnya kepentingan rakyat sebagaimana amanat UUD
dalam kancah politik tanpa didasarkan pada profesionalitas 1945 dan cita-cita kemerdekaan.
dan karir politik yang memadai, yang melahirkan politik Dalam pembangunan ekonomi banyak kemajuan yang
dinasti. telah diraih bangsa ini. Pertumbuhan ekonomi dan rata-rata
Dalam kehidupan demokrasi memang mengalami pendapatan perkapita terus meningkat. Stabilitas makro
kemajuan yang pesat, tetapi terjadi kecenderungan ekonomi pun semakin terpelihara. Perhatian pemerintah
demokrasi prosedural tidak diimbangi dengan demokrasi terhadap persoalan ekonomi masyarakat semakin nyata
subtantif, sehingga kualitas dan perilaku berdemokrasi dengan banyak dan beragamnya skema program ekonomi
cenderung serba pragmatis dan mengalami penggerusan

44 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 45


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
yang ditujukan untuk masyarakat terutama golongan Dalam bidang sosial-budaya Indonesia telah mencapai
menengah-bawah. beberapa keberhasilan. Di bidang pendidikan terdapat
Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa berbagai peningkatan anggaran pendidikan, peningkatan dan
kemajuan ekonomi yang tercermin dari pertumbuhan dan pemerataan kesempatan belajar, dan peningkatan prestasi
stabilitas indikator makroekonomi sesungguhnya masih anak-anak Indonesia di tingkat regional dan internasional.
jauh dari memadai dan bias terhadap fakta-fakta ekonomi Di bidang penegakan hukum terdapat keseriusan usaha
yang ada. Fondasi dan ketahanan ekonomi Indonesia pemberantasan korupsi yang membawa implikasi pada
masih lemah dan rentan. Hal ini disebabkan orientasi moralitas publik, disertai lahirnya produk perundang-
pembangunan ekonomi yang lebih menekankan aspek undangan yang berpihak pada hak asasi manusia,
pertumbuhan, bertumpu pada investasi asing, utang luar perlindungan perempuan dan anak, serta penegakan moral.
negeri, dan konglomerasi. Kondisi demikian mengakibatkan Di bidang kehidupan beragama semakin meluas iklim dan
hasil pembangunan hanya dikuasai dan dinikmati oleh kesadaran untuk hidup rukun dalam kemajemukan. Dalam
sebagian kecil masyarakat, kesenjangan melebar, dan hubungan sosial masih cukup kuat budaya gotong royong
sendi-sendi kehidupan sosial-ekonomi nasional tumbuh dan semangat kebersamaan sebagaimana ditunjukkan
tanpa akar yang kuat. Beberapa persoalan ekonomi ketika menghadapi bencana alam.
nasional yang mendasar dan bersifat struktural adalah Namun demikian masih terdapat permasalahan
paradigma ekonomi yang tidak konsisten, struktur ekonomi sosial-budaya yang perlu mendapatkan pemecahan
yang dualistik, kebijakan fiskal yang belum mandiri, sistem yang serius, di antaranya memudarnya rasa dan ikatan
keuangan dan perbankan yang tidak memihak rakyat, serta kebangsaan, disorientasi nilai keagamaan, memudarnya
kebijakan perdagangan dan industri yang liberal. kohesi sosial, dan melemahnya mentalitas yang positif.
Paradigma dan kebijakan ekonomi yang cenderung Di bidang pendidikan, negeri ini sulit menghindar
liberal atau neoliberal menjadikan perekonomian dari kecenderungan komersialisasi pendidikan karena
mikro, kecil, dan menengah tidak berkembang sehat keterbatasan pemerintah dalam membiayai dan
dan memperoleh prioritas utama, bahkan terkalahkan. memberikan pelayanan pendidikan yang memadai bagi
Bangsa ini masih dihadapkan pada kesenjangan ekonomi anak-anak usia sekolah, kendati anggaran pendidikan telah
masyarakat yang semakin lama justru semakin melebar. dinaikkan. Biaya pendidikan yang semakin sulit dijangkau
Masyarakat yang kaya semakin kaya dan masyarakat yang oleh rakyat miskin mengakibatkan kesenjangan sosial yang
miskin semakin miskin. Kondisi ini membuat Indonesia semakin menganga dan menimbulkan masalah-masalah
sangat rentan terhadap gejolak sosial. Praktik korupsi yang baru dalam kehidupan sosial.
mengakar sangat kuat juga menjadi masalah tersendiri Masalah lain yang juga tampak mencolok ialah
bagi upaya pemulihan krisis ekonomi yang tidak berangsur kecenderungan kian melemahnya karakter bangsa dan
pulih, sehingga menambah berat beban dan masalah meluasnya penyakit-penyakit sosial dalam masyarakat
ekonomi terutama bagi rakyat kecil. seperti kekerasan termasuk kekerasan terhadap anak-

46 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 47


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
anak dan perempuan, kriminalitas, perjudian, pornografi terjadinya kebudayaan Indonesia berada di persimpanan
dan pornoaksi, dan perilaku-perilaku menyimpang jalan dalam dinamika globalisasi yang semakin menggurita.
lainnya yang merusak nilai-nilai agama dan moral bangsa. Bangsa Indonesia juga memerlukan strategi
Lemahnya karakter bangsa juga dapat ditunjukkan dalam kebudayaan baik dalam menghadapi globalisasi maupun
praktik kehidupan politik dan perilaku para politisi maupun menghadapi dinamika masyarakat Indonesia yang majemuk
pejabat negara/pemerintahan, yang terlibat dalam korupsi, yang sering menghadapi banyak konflik sosial. Selain itu
penyalahgunaan kekuasaan, dan memanfaatkan peluang keragaman bahasa, sistem teknologi, sistem ekonomi,
untuk ajimungpung. Wajah politik dan kehidupan nasional organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenian,
menunjukkan kecenderungan pada pragmatisme dan cenderung menguat dengan semakin efektifnya proses
oportunisme, sehingga banyak masalah tidak terselesaikan, demokrasi dan otonomi daerah, yang dapat membawa
amanat rakyat terabaikan, dan agenda-agenda strategis konsekuensi luas dalam sistem kebudayaan masyarakat
bangsa tidak memperoleh perhatian yang serius. Persoalan Indonesia. Hal tersebut akan menjadi tantangan besar
penggerusan watak dan kepribadian bangsa ini menjadi bagi organisasi Muhammadiyah yang telah berkembang
agenda besar yang harus dicarikan penyelasaian dan cara semakin besar dan kompleks, dengan jangkauan wilayah
mengatasinya karena menyangkut pertaruhan masa depan yang sangat luas untuk menghadirkan gerakan Islam
bangsa. yang berwawasan kebangsaan dan kebudayaan yang
Dalam kurun waktu spuluh hingga duapuluh mampu memberikan jawaban-jawaban alternatif yang
tahun ke depan Indonesia diproyeksikan masih akan mencerahkan, membebaskan, dan memberdayakan bagi
mengalami berbagai perubahan yang penuh dinamika dan kepentingan kejayaan masa depan bangsa.
permasalahan yang kompleks. Secara politik, Indonesia Lima tahun ke depan bangsa Indonesia memerlukan
akan berkembang semakin demokratis, meski belum tentu revitalisasi visi dan karakter bangsa sebagai titik tolak
akan mengalami stabilitas politik yang permanen. Secara melakukan konsolidasi reformasi. Dengan menyadari nilai
ekonomi, Indonesia akan kembali mengalami pertumbuhan positif yang dihasilkan reformasi dan kesadaran adanya
ekonomi yang stabil dan menjadi salah satu “macan asia”, masalah dan tantangan yang cukup berat, maka kini
tetapi belum menjamin adanya pemerataan dan keadilan diperlukan penajaman-penajaman terhadap visi reformasi
untuk kemakmuran rakyat. Sementara itu, Indonesia juga maupun pembangunan nasional di tubuh bangsa ini.
akan semakin menghadapi berbagai masalah sosial yang Reformasi perlu dirancang-bangun dan diintegrasikan ke
tidak mudah untuk diselesaikan di bidang pertahanan dan dalam pembangunan nasional yang bersifat menyeluruh
keamanan, mengatasi kerusakan lingkungan, dan menjaga dan berkesinambungan, sehingga reformasi berada dalam
martabat serta kedaulatan bangsa dan negara. Sementara arah dan jalur yang benar.
budaya populer akan semakin menjadi kecenderungan Pembangunan nasional dalam berbagai bidang
yang luas dalam masyarakat seiring dengan perkembangan kehidupan perlu dikembangkan dalam bingkai paradigma
media elektronik yang sangat pesat, yang memungkinkan pembangunan berkelanjutan yang bermakna (sustainable

48 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 49


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
development with meaning). Paradigma ini bertumpu pasar (market forces) dan globalisasi; keempat, pergeseran
pada prinsip pengembangan sumber daya manusia teknologi industri ke teknologi digital, berikut kesenjangan
sebagai subjek pembangunan, pemanfaatan sumberdaya digital (digital divide), dan kelima, terhimpitnya peradaban
alam secara produktif dengan menjaga kelestarian, Islam di tengah dinamika peradaban global yang bercorak
kebijakan ekonomi dan politik yang berpihak kepada post-modern. Globalisasi yang menjadi kekuatan dominan
kepentingan rakyat, serta menjunjung tinggi moralitas dan dalam dunia abad ke-21 di satu pihak membuka ruang
menjaga martabat bangsa. Pada dasarnya pembangunan dunia baru yang semakin bebas dari sekat-sekat negara dan
berkelanjutan yang bermakna merupakan upaya perbaikan primordialisme lama, tetapi pada saat yang sama membawa
dalam kehidupan manusia dengan menjaga keseimbangan hegemoni ekonomi dan politik negara-negara maju yang
antara material dan spiritual, individu dan masyarakat. tidak bebas dari kepentingan ekonomi-politik sepihak serta
Dalam lima tahun ke depan diperlukan revitalisasi membawa muatan infiltrasi kebudayaan globalisme yang
politik, ekonomi, dan sosial-budaya sebagai matarantai berbasis neoliberalisme dan neokapitalisme.
dari revitalisasi visi dan karakter bangsa, yakni sebagai Perkembangan global tersebut diwarnai beberapa
berikut: (1) Dalam kehidupan politik diperlukan penguatan paradoks. Bahwa proses modernisasi dan industrialisasi
nilai dan budaya demokrasi ke arah pemantapan sistem tingkat lanjut telah menghadirkan realitas-realitas baru,
ketatanegaraan dan pemerintahan presidensial, efektivitas namun pada saat yang sama mengikis kearifan-kearifan
fungsi kelembagaan negara (eksekutif, legislatif, dan lama yang sesungguhnya dibutuhkan oleh manusia,
yudikatif), rasionalisasi sistem kepartaian, dan penegakan seperti keberagamaan atau relijiusitas, kebersamaan
etika politik; (2) Dalam kehidupan ekonomi diperlukan atau komunalitas, dan kearifan budaya lokal. Globalisasi
penguatan ekonomi nasional yang dicirikan dengan informasi di satu sisi telah mampu meleburkan sekat-
terciptanya struktur ekonomi yang adil, mandiri, berdaya sekat geografis antarnegara karena kita dapat mengikuti
saing, dan memihak kepada rakyat demi tercapainya perkembangan mengenai apa yang terjadi di belahan
kemakmuran bangsa; dan (3) Dalam kehidupan sosial budaya dunia lain dalam waktu yang sangat singkat. Akan tetapi
diperlukan penguatan rasa kebangsaan, keber-agama-an di sisi lain sekat-sekat budaya terasa semakin mengkristal
yang transformatif, integrasi sosial, dan penanaman nilai- dengan semakin meluasnya konflik yang dilatarbelakangi
nilai kepribadian yang kuat dan berkarakter. oleh perbedaan keyakinan serta kepentingan politik dan
ekonomi.
2. Kehidupan Global Sementara itu, dampak buruk dari globalisme atau
Dalam beberapa dekade mendatang umat manusia globalisasi ekonomi yang didesakkan dari atas, dari pusat
dan realitas kehidupan global masih akan menghadapi ke pinggiran (periferi), mulai memperlihatkan sosoknya
dunia yang ditandai oleh lima realitas besar (great reality), sebagai ancaman baru bagi perkembangan masyarakat,
yakni pertama, hegemoni Amerika Serikat (AS); kedua, khususnya di negara-negara Dunia Ketiga. Paling sedikit
berlanjutnya dominasi peradaban Barat; ketiga, kekuasaan dapat ditemukan sembilan ancaman globalisasi yang

50 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 51


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
menghantui dunia saat ini dan di masa-masa yang akan kesalahan adaptasi, dan kegoncangan budaya. Pengaruh
datang. Pertama, pengaburan batas-batas kultural dan mencolok terlihat dalam kultur pop, baik dalam musik,
geografis/ekologis sehingga kemampuan menyesuaikan informasi, bahasan, film, makanan, pakaian, gaya hidup,
diri dan daya tahan menurun, terutama bagi masyarakat administrasi publik dan usaha, mode dan kegemaran,
atau bangsa yang lemah. Kedua, terbaginya ekonomi arsitektur, rekreasi, sikap mental, pertanian, maupun
dunia menjadi dua bagian, yaitu negara-negara yang kaya pendidikan. Hal yang harus diwaspadai adalah lunturnya
tenaga otot serta negara-negara yang kaya tenaga otak. identitas dan kesalahan asimilasi, yang mengancam masa
Ketiga, gaya pikir dipengaruhi oleh produsen informasi depan peradaban.
dan penyebarnya yang dominan, sehingga menimbulkan Meluasnya peradaban global dalam konteks dunia Islam
gangguan yang tidak dapat diadaptasi di belahan Selatan. juga memunculkan beragam pemikiran Islam dan paham
Keempat, sepintas lalu uang dipikat dan mengalir dengan keagamaan seperti konservatisme, fundamentalisme,
gegap-gempita ke Selatan, tetapi kenyataannya uang radikalisme, dan tradisionalisme, yang berhadapan dengan
diam-diam lebih banyak mengalir ke Utara. Sedang arus kecenderungan liberalisme dan sekularisme yang serba
barang dan tenaga kerja juga tidak seimbang. Kelima, hak- ekstrem; yang masing-masing cenderung melakukan klaim
hak manusia yang dipropagandakan adalah versi Barat kebenaran sepihak dan menafikan pihak lain. Selain tidak
dengan bersandar pada individualisme. Hak-hak kelompok produktif bagi kemajuan dunia Islam, kecenderungan
banyak terlanggar dan diabaikan, serta hak-hak manusia demikian tidak menyelesaikan problem kemiskinan,
dikalahkan oleh hak-hak modal. Keenam, terancamnya keterbelakangan, dan rendahnya mutu pendidikan
demokrasi oleh globalisme. Demokrasi berarti banyak dan kualitas hidup umat yang dihadapi Dunia Islam.
pilihan, multiopsional, tiap-tiap manusia dan negara bebas Pada saat yang sama paradoks besar juga terjadi dalam
memilih yang terbaik untuk dirinya. Sedangkan globalisme kehidupan umat Islam ketika umat Islam saat ini sedang
mengurangi penganekaragaman di dunia yang sangat mendapat sorotan negatif dengan label teroris dan lekat
bervariasi. Ketujuh, konsumsi dirangsang oleh iklan dapat dengan citra keterbelakangan, sedangkan populasi umat
dilihat setiap waktu dalam media massa, kebutuhan didikte Islam dan kegairahan untuk mengenal Islam di negara-
oleh nagara ekonomi kuat sesuai dengan gagasan mereka negara Barat semakin meningkat. Kecenderungan global
dan internasionalisasi pertanian dan pangan menentukan tersebut menjadi sebuah tantangan besar bagi umat Islam,
pemenang dan pekalah dalam persaingan yang disanjung- khususnya Muhammadiyah, untuk menunjukkan wajah
sanjung melebihi kerjasama. Kedelapan, globalisasi Islam yang rahmatan lil-alamin dan mampu menjadi bagian
sistem pangan menambah kesenjangan negara kaya dan dari pemecahan atas berbagai problematika masyarakat
miskin, serta merangsang konsumerisme yang hampir tak modern.
terbatas. Kesembilan, kontak budaya terjadi dalam skala Perkembangan global yang mutakhir menunjukkan
besar, cepat, multidimensional dan serempak, sehingga perkembangan dunia internasional yang menarik.
tidak dapat dielakkan terjadinya peniadaan budaya, Pertama disahkannya ASEAN Charter oleh sepuluh negara

52 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 53


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
anggota ASEAN yang berkomitmen untuk menjadi satu Fenomena meningkatnya populasi umat Islam dan
komunitas ekonomi, satu komunitas keamanan, dan satu kegairahan untuk mengenal Islam di negara-negara Barat
komunitas sosial-budaya. Kedua, bergesernya pusat titik merupakan sebuah indikasi positif bagi perkembangan
berat gravitasi geo-politik, geo-ekonomi, dan geo-sosial- dunia Islam. Perkembangan positif Islam di Eropa dan
budaya dari Eropa dan Amerika Utara ke Asia dengan pusat Amerika Serikat maupun di negara maju lainnya seperti
utamanya China. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam di Jepang dan Cina, menunjukan fenomena baru tentang
mau tidak mau harus menghadapi dan beradaptasi dengan eksistensi umat Islam di setiap kawasan negara maju
perkembangan global tersebut. dengan daya adaptasi, akulturasi, dan integrasi yang
memberikan harapan bagi masa depan Islam di dunia.
3. Kehidupan Umat Islam Hanya saja perkembangan tersebut tidak akan banyak
berarti tanpa diiringi kebangkitan umat Islam di negara-
Umat Islam di Indonesia merupakan penduduk negara Islam sendiri untuk mengejar ketertinggalannya
terbesar, sedangkan pada tingkat dunia menunjukkan dari negara-negara Barat dan membangun konstruksi baru
kecenderungan yang terus menaik sehingga total jumlah dalam kaitan Islam dan Barat.
muslim di dunia saat ini sekitar 1,5 miliar orang. Jumlah
umat Islam yang cukup besar itu merupakan potensi Era kebangkitan Islam hanya akan benar-benar terwujud
yang dapat menjadi kekuatan baik dalam kehidupan jika umat Islam mau melakukan introspeksi diri terhadap
nasional maupun internasional. Kesadaran umat Islam sebab-sebab ketertinggalan dan keterbelakangannya dan
sejak tumbuhnya era kebangkitan pada era tahun 1980-an tidak larut dalam kebencian terhadap hegemoni dunia Barat
telah memacu kemajuan negara-negara muslim maupun dan kecenderungan untuk menyalahkan pengaruh nilai-
komunitas umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk nilai Barat sebagai ancaman bagi umat Islam. Dialog antara
di Indonesia, sehingga memberikan harapan positif bagi Islam dan Barat maupun dengan bangsa-bangsa lain di muka
perkembangan ke depan. Namun diakui bahwa masalah bumi merupakan jalan baru untuk meminimalisasi saling
dan tantangan umat Islam sangatlah berat seperti masalah permusuhan dan konflik sekaligus dalam upaya membangun
kemiskinan, ketertinggalan di bidang ilmu pengetahuan tatanan dunia baru yang lebih damai, adil, demokratis,
dan teknologi, marjinalisasi politik, dan secara umum bermartabat, dan beradab. Kondisi yang positif itu bahkan
masih terbilang sebagai bangsa dan negara yang sedang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara Islam dan umat
berkembang atau tertinggal dari bangsa dan negara maju. Islam sedunia untuk membangun tatanan dunia muslim yang
Dalam sejumlah umat Islam di sejumlah negara masih lebih maju, makmur, adil, bermartabat, dan berdaulat sejajar
menghadapi kegamangan seperti dalam menghadapi isu- dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Dengan demikian
isu hak asasi manusia, demokrasi, pengakuan terhadap hak- umat Islam baik pada setiap negara maupun dunia mampu
hak perempuan, perkembangan pemikiran kontemporer, menjadi kekuatan baru dan dalam jangka panjang mampu
dan masalah-masalah struktural yang bersifat aktual di era menampilkan peradaban utama sebagaimana pengalaman
post-modern. sejarah di era kejayaan Islam di masa lampau.

54 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 55


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Keberadaan umat Islam di Indonesia menunjukkan Islam di sejumlah bidang, sehingga masih dituntut untuk
dua kondisi antara kemajuan dan masalah atau tantangan. meningkatkan peranannya secara lebih optimal. Kekuatan-
Perkembangan mutakhir menunjukkan partisipasi umat kekuatan umat Islam dituntut untuk menyusun agenda dan
Islam dalam dinamika kehidupan kebangsaan cenderung langkah-langkah strategis di bidang dakwah, pendidikan,
positif, yang ditandai dengan masuknya elite dan kader ekonomi, politik, dan sosial-budaya secara tersistem
umat ke dalam berbagai struktur pemerintahan, sekaligus sehingga dapat melakukan transformasi kehidupan umat
terjadinya penguatan lembaga-lembaga dan organisasi- menuju pada keunggulan di semua bidang kehidupan.
organisasi Islam dalam peran-peran politik kebangsaan. Dalam pembinaan spiritualitas dan akhlaq umat
Penguatan partisipasi ini dimulai sejak era reformasi Islam memerlukan transformasi yang bersifat fungsional,
dengan merebaknya politik santri yang ditandai dengan sehingga melahirkan kesalihan yang dinamis. Fenomena
munculnya tokoh-tokoh santri dalam pentas politik nasional kekeringan spiritualitas yang dialami masyarakat modern
serta berperannya kembali sejumlah partai politik Islam. telah melahirkan respons berbagai bentuk majlis taklim,
Dalam bidang ekonomi ditandai dengan tumbuhnya sistem kelompok pengajian, majelis zikir, serta kelompok-
ekonomi syariah yang memberikan harapan lebih adil dan kelompok kajian keagamaan lain. Fenomena merupakan
sampai kini menunjukkan kecenderungan yang positif hal yang positif, tetapi harus disikapi secara kritis oleh
dengan semakin mendapat tempat di hati masyarakat. umat Islam agar kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya
Pertumbuhan bank-bank syariah serta lembaga keuangan terjebak pada kecenderungan eskapisme (pelarian
lain seperti asuransi atau pegadaian syariah masih akan spiritual) yang melahirkan kesalihan pasif atas masalah-
mewarnai denyut nadi perekonomian Indonesia ke depan. masalah sosial yang berat tanpa mampu memberikan
Harapan ke depan baik dalam dunia politik maupun solusi yang memadai bagi persoalan-persoalan nyata yang
ekonomi syariah ialah semakin terujinya politik dan dihadapi umat. Pengembangan spiritualitas dalam Islam
ekonomi Islam sebagai kekuatan baru yang lebih bersih, haruslah melahirkan kesalehan individual dan kesalehan
adil, maju, dan benar-benar teruji menjadi suatu alternatif sosial, peduli dan mampu memberikan pemecahan-
yang lebih unggul atau utama dari yang lainnya, sehingga pemecahan atas persoalan nyata umat dan masyarakat,
bukan sekadar formalitas dan pengakuan normatif belaka. serta melahirkan muslim sebagai pelaku perubahan
Namun umat Islam Indonesia juga tidak lepas dari sebagaimana pesan Islam sebagai agama bagi rahmatan
masalah dan tantangan yang berat. Pertumbuhan secara lil-‘alamin.
kuantitas tidak sepadan dengan kualitas. Umat Islam masih Khusus di bidang pendidikan umat Islam semakin
menghadapi masalah kemiskinan, rendahnya tingkat memerlukan lembaga pendidikan Islam yang inovatif dan
pendidikan dan kesahatan, tertinggal dalam kemajuan berkualitas unggul seiring dengan pertumbuhan kelompok
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan rendahnya kualitas kelas menengah muslim yang semakin luas. Jika kebutuhan
hidup. Peran organisasi dan partai politik Islam belum tersebut tidak dapat terpenuhi secara sepadan, maka
maksimal dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat fenomena larinya generasi muda muslim ke lembaga

56 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 57


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
pendidikan non-muslim yang dinilai lebih berkualitas lingkup nasional maupun global, termasuk di dalamnya
masih akan terus terjadi, sehingga dalam jangka panjang dinamika kehidupan umat Islam. Posisi Muhammadiyah
akan merugikan umat Islam sendiri. Pendidikan Islam yang dalam dinamika dan permasalahan kehidupan nasional,
lebih inovatif, unggul, dan sejalan dengan kepentingan global, dan dunia Islam sebagaimana digambarkan di atas
umat dan perkembangan zaman yang semakin kompetititf. dibingkai dan ditandai dengan lima peran yang secara
Transformasi pendidikan tersebut perlu sejalan dan umum menggambarkan misi Persyarikatan. Kelima peran
disertai dengan usaha-usaha membangun kekuatan dan tersebut adalah sebagai berikut:
kemandirian di bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya Pertama, Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid terus
secara terpadu sehingga menjadi suatu keniscayaan bagi mendorong tumbuhnya gerakan pemurnian ajaran Islam
kepentingan kejayaan masa depan Islam. dalam masalah yang baku (al-tsawabit) dan pengembangan
Perkembangan dunia Islam ke depan sebenarnya pemikiran dalam masalah-masalah ijtihadiyah yang
memberikan harapan, termasuk perkembangan Islam menitikberatkan aktivitasnya pada dakwah amar makruf
di negeri-negeri Barat, tetapi memerlukan usaha-usaha nahi munkar. Muhammadiyah bertanggung jawab atas
terobosan, kerjasama, pembaruan, dan proyeksi yang lebih berkembangnya syiar Islam di Indonesia, dalam bentuk:
penting lagi pemikiran dan mentalitas yang lebih unggul. 1) makin dipahami dan diamalkannya ajaran Islam dalam
Sindrom rendah diri (inferiority complex) yang selama ini kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, 2)
melanda umat Islam sampai batas tertentu masih mewarnai kehidupan umat yang makin bermutu, yaitu umat yang
perjalanan umat Islam di berbagai belahan dunia dengan cerdas, berakhlak mulia, dan sejahtera.
ditandai kegamangan dan sikap reaktif dalam merespon Kedua, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
berbagai persoalan yang menimpa umat Islam, termasuk dengan semangat tajdid yang dimilikinya terus mendorong
dalam menghadapi Barat. Umat Islam perlu mengubah tumbuhnya pemikiran Islam secara sehat dalam berbagai
orientasi perjuangan dari sikap serba menentang (jihad bidang kehidupan. Pengembangan pemikiran Islam yang
li’l-mu’aradhah) ke sikap berani menghadapi tantangan berwatak tajdid tersebut sebagai realisasi dari ikhtiar
(jihad li’l-muwajahah), sehingga tampil menjadi warga mewujudkan risalah Islam sebagai rahmatan lil-alamin yang
dunia yang bermental unggul atau memiliki tradisi besar berguna dan fungsional bagi pemecahan permasalahan
(great tradition) sebagaimana era kejayaan Islam di masa umat, bangsa, negara, dan kemanusiaan dalam tataran
keemasan. peradaban global.
Ketiga, sebagai salah satu komponen bangsa,
B. PROYEKSI DAN KONDISI MUHAMMADIYAH Muhammadiyah bertanggung jawab atas berbagai upaya
Persyarikatan Muhammadiyah yang melintasi untuk tercapainya cita-cita bangsa dan Negara Indonesia,
perjalanan usia satu abad senantiasa bersinggungan dan sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Konstitusi
memiliki kaitan dengan berbagai permasalahan yang Negara. Upaya-upaya tersebut melalui: 1) penegakan
sedang dihadapi oleh umat manusia saat ini, baik dalam hukum dan pemerintahan yang bersih, 2) perluasan

58 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 59


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kesempatan kerja, hidup sehat dan berpendidikan yang eksistensi Muhammadiyah sebagai gerakan yang
bebas dari kemiskinan, 3) peneguhan etika demokrasi dalam berada langsung dalam puasaran dinamika umat dan
kehidupan ekonomi dan politik, 4) pembebasan kehidupan masyarakat, maka Program Persyarikatan dirumuskan
berbangsa dan bernegara dari praktek kemunkaran dan secara terintegrasi, baik secara vertikal maupun horisontal,
kemaksiatan; serta berkesinambungan dalam perencanaan dan
Keempat, sebagai warga Dunia Islam, Muhammadiyah pelaksanaannya di semua tingkatan, organisasi otonom,
bertanggung jawab atas terwujudnya kemajuan umat Islam dan amal usaha Muhammadiyah.
di segala bidang kehidupan, bebas dari ketertinggalan, Sejarah menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai
keterasingan, dan keteraniayaan dalam percaturan dan gerakan Islam dalam rentang usia satu abad telah berkhiprah
peradaban global. Dengan peran di dunia Islam yang optimal untuk memajukan kehidupan umat Islam dan
demikian itu Muhammadiyah berkiprah dalam membangun bangsa Indonesia, yang memberi makna bagi kehidupan
peradaban dunia Islam yang semakin maju sekaligus dapat umat manusia pada umumnya. Muhammadiyah telah
mempengaruhi perkembangan dunia yang semakin adil, berjuang melalui gerakan dakwah dan tajdid dalam usaha
tercerahkan, dan manusiawi. pembinaan kehidupan beragama sejalan dengan Al-Quran
Kelima, sebagai warga dunia, Muhammadiyah dan Sunnah Nabi serta melakukan usaha-usaha pembaruan
senantiasa bertanggungjawab atas terciptanya tatanan kemasyarakatan melalui pendidikan, pelayanan kesehatan,
dunia yang adil, sejahtera, dan berperadaban tinggi sesuai pelayanan sosial, pemberdayaan masyarakat, peran politik
dengan misi membawa pesan Islam sebagai rahmatan lil- kebangsaan, dan sebagainya, yang merupakan perwujudan
alamin. Peran global tersebut merupakan keniscayaan untuk membentuk masyarakat Islam yang sebenar-
karena di satu pihak Muhammadiyah merupakan bagian benarnya dan menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi
dari dunia global, di pihak lain perkembangan dunia di semesta alam.
tingkat global tersebut masih ditandai oleh berbagai Dalam bidang pendidikan hingga tahun 2010
persoalan dan krisis yang mengancam kelangsungan hidup Muhammadiyah memiliki 4.623 Taman Kanak-Kanak;
umat manusia dan peradabannya karena keserakahan 6.723 Pendidikan Anak Usia Dini; 15 Sekolah Luar Biasa;
negara-negara maju yang melakukan eksploitasi di banyak 1.137 Sekolah Dasar; 1.079 Madrasah Ibtidaiyah; 347
aspek kehidupan. Madrasah Diniyah; 1.178 Sekolah Menengah Pertama;
Dalam merealisasikan peran-peran tersebut, 507 Madrasah Tsanawiyah; 158 Madrasah Aliyah; 589
Muhammadiyah perlu merumuskan strategi gerakannya, Sekolah Menengah Atas; 396 Sekolah Menengah Kejuruan;
yang diwujudkan dalam Program Persyarikatan. Program 7 Muallimin/Muallimat; 101 Pondok Pesantren; serta 3
tersebut bersifat realistis dan antisipatif guna menjawab Sekolah Menengah Farmasi. Dalam bidang pendidikan
berbagai persoalan umat Islam, bangsa, dan dunia tinggi, sampai tahun 2010, Muhammadiyah memiliki
kemanusiaan, dengan berpijak pada capaian program 40 Universitas, 93 Sekolah Tinggi, 32 Akademi, serta
Muhammadiyah sampai saat ini Di sisi lain, mengingat 7 Politeknik. Dalam bidang kesehatan, hingga tahun

60 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 61


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2010 Muhammadiyah memiliki 71 Rumah Sakit Umum; Dalam bidang aksi kemasyarakatan seperti dalam
49 Rumah Sakit Bersalin/Rumah Bersalin; 117 Balai pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat
Pengobatan/Balai Kesehatan Ibu dan Anak; 47 Poliklinik, secara luas, kendati dalam periode 2005-2010 sudah dirintis
Balkesmas, dan layanan kesehatan lain. Lalu, dalam bidang dengan sungguh-sungguh, tampaknya masih memerlukan
kesejahteraan sosial, hingga tahun 2010 Muhammadiyah langkah yang semakin terfokus, teristem, dan langsung
telah memiliki 421 panti asuhan yatim, 9 panti jompo, menembus jantung persoalan masyarakat luas terutama
78 Asuhan Keluarga, 1 panti cacat netra, 38 santunan di akar-rumput (grass roots). Program dan kegiatan sosial-
kematian, serta 15 BPKM. Dalam bidang ekonomi, hingga kemasyarakatan yang dilakukan Muhammadiyah sesuai
tahun 2010 Muhammadiyah memiliki 6 Bank Perkreditan dengan spirit Al-Ma’un, dituntut semakin tajam dan
Rakyat, 256 Baitu Tamwil, 303 Koperasi. dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga gerakan
Peningkatan jumlah amal usaha tersebut tidak dapat Islam ini benar-benar menjadi pilar utama dan strategis
menutup kenyataan lain yaitu masalah kualitas amal usaha dinamika kehidupan masyarakat di akar-rumut yang
Muhammadiyah. Bahwa amal usaha Muhammadiyah memberikan bimbingan, pencerahan, pembebasan, dan
dalam hal kualitas mengalami dua masalah sekaligus, pemberdayaan. Dengan orientasi gerakan kemasyarakatan
yaitu, pertama, terlambatnya pertumbuhan kualitas yang demikian diharapkan Muhammadiyah semakin nyata,
dibandingkan dengan penambahan jumlah yang kokoh, dan memberikan manfaat yang sebesar-sebasarnya
spektakuler, sehingga dalam beberapa hal kalah bersaing sebagai kekuatan Masyarakat Madani (Civil Society) yang
dengan pihak lain. Kedua, tidak meratanya pengembangan berada di jantung kehidupan masyarakat Indonesia.
mutu lembaga pendidikan. Dalam sejumlah aspek banyak Dalam bidang teologi atau pemikiran Islam, banyak
disoroti kelemahan amal usaha khususnya di bidang kalangan menilai bahwa organisasi dan gerakan Islam
pendidikan, pelayanan sosial dan kesehatan, yang belum Muhammadiyah termasuk dalam kelompok Islam yang
mampu menunjukkan daya saing di tingkat nasional menginginkan berlakunya ajaran Islam otentik dan murni,
apalagi internasional. Amal usaja Muhammadiyah tidak yakni dengan menyerukan doktrin kembali kepada al-
mengalami proses inovasi yang merata dan signifikan, Qur’an dan Sunnah. Implikasi negatifnya Muhammadiyah
sehingga cenderung berjalan di tempat, kendati beberapa seringkali dianggap cenderung mengabaikan dan karena
lainnya mulai bangkit mengembangkan ide-ide dan itu tidak terlalu menguasai tradisi; baik tradisi keilmuan
metode baru dalam peningkatan kualitas dan keberadaan Islam klasik maupun tradisi dan budaya lokal. Di samping
amal usaha Muhammadiyah. Ke depan diperlukan itu, banyak kalangan yang menganggap bahwa salafisme
peningkatan kualitas yang lebih inovatif, sehingga amal Muhammadiyah sekarang ini memiliki kecenderungan
usaha Muhammadiyah unggul di bidangnya masing- konservatif (dalam pemahaman keagamaan) dan
masing, serta mampu mengemban misi dakwah dan tajdid fundamentalis (dalam sikap politik). Kecenderungan
Muhammadiyah. ini menyebabkan Muhammadiyah tidak lagi responsif
terhadap perkembangan pemikiran keislaman yang bersifat

62 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 63


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
aktual dan kontekstual, serta terjebak pada aktivisme yang 3) Jaringan organisasi yang sudah tersebar di seluruh
“sempit” dalam kancah dinamika kebangsaan di Indonesia. penjuru tanah air dan beberapa negara ASEAN
Ke depan sayap atau pilar dinamisasi (pengembangan) maupun di sejumlah negara lain yang membuat
harus semakin dikembangkan menyertai purifikasi Muhammadiyah lebih mudah dan memberikan
(pemurnian) disertai pengayaan pada masing-masing aspek kekuatan kelembagaan dalam mengembangkan
tajdid (pembaruan) Muhammadiyah, sehingga gerakan aktivitas di tingkat akar rumput yang membutuhkan
Islam mampu menampilkan Islam yang berkemajuan koordinasi berjenjang dan melibatkan partisipasi
sebagaimana spirit al-ruju’ ila al-Quran wa al-Sunnah masyarakat luas di berbagai daerah.
dengan mengembangkan ijtihad. 4) Perkembangan amal usaha yang sangat besar secara
Dalam perkembangan Muhammadiyah saat ini kuantitatif juga menjadi aset sumber daya, fasilitas, dan
dapat digambarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan insfrastruktur yang sangat penting bagi persyarikatan
tantangan sebagai berikut. Muhammadiyah selain dalam mempertahankan
diri dari berbagai situasi krisis, sekaligus berkiprah
a. Kekuatan Muhammadiyah luas dalam memajukan kehidupan bangsa dan umat
manusia.
Sebagai sebuah organisasi yang telah berusiasatu
abad kekuatan Muhammadiyah terletak pada: 5) Muhammadiyah sebagai kekuatan organisasi sosial-
keagamaan atau organisasi kemasyarakatan yang
1) Fondasi Islam yang berlandaskan pada Al-Quran telah berkiprah lama dan luas di Indinesia sejak pra
dan Al-Sunnah yang disertai pengembangan ijtihad, hingga setelah kemerdekaan, telah menjadikan
merupkan kekuatan Muhammadiyah sehingga gerakan Islam ini memiliki modal sosial dan modal
menjadi gerakan Islam modern yang terbesar, moral sehingga menjadi kekuatan politik kebangsaan
sekaligus memperoleh kepercayaan luas dari umat yang diperhitungkan di negeri ini.
Islam pada khususnya maupun bangsa Indonesia dan
masyarakat dunia pada umumnya.
2) Reputasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam b. Kelemahan Muhammadiyah
modern yang terbesar telah dikenal luas secara nasional Di samping kekuatan, Muhammadiyah masih memiliki
maupun internasional, sehingga berdampak pada kelemahan yang harus terus dikoreksi, diperbaiki, dan
berbagai kemudahan dan dukungan yang diperoleh diperbarui, di antaranya:
oleh Muhammadiyah dalam menyelenggarakan 1) Kecenderungan kuat Muhammadiyah sebagai
kegiatan di tingkat lokal maupun nasional, termasuk gerakan aksi (amaliah) menjadikan gerakan pemikiran
dalam mengembangkan program kerjasama dengan kurang berkembang dengan baik, sehingga kurang
lembaga-lembaga internasional. memberikan kontribusi bagi pengembangan
pemikiran Islam dan kebangsaan di Indonesia, maupun

64 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 65


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran bagi dan nyata di negeri ini untuk terus mengembangkan
peradaban dunia. gerakannya secara lebih luas dalam berbagai bidang
2) Perkembangan amal usaha yang sangat pesat secara kehidupan.
kuantitatif belum diimbangi peningkatan kualitas 2) Era otonomi daerah yang memberikan keleluasaan
yang sepadan, sehingga sampai batas tertentu kepada pemerintah daerah untuk mengatur
kurang memiliki daya saing yang tinggi, serta kurang rumah tangganya sendiri menjadi peluang bagi
memberikan sumbangan yang lebih luas dan inovatif Muhammadiyah di daerah-daerah untuk lebih
bagi pengembangan kemajuan umat dan bangsa. berperan dalam pengambilan keputusan publik
3) Pertumbuhan organisasi yang telah semakin besar dan pembangunan daerah, sehingga keberadaan
membuat Muhammadiyah cenderung birokratis dan dan peran gerakan Islam ini semakin meluas dalam
lamban dalam menghadapi persoalan-persoalan yang kehidupan masyarakat Indonesia.
berkembang dalam masyarakat, terutama dalam 3) Pengakuan masyarakat internasional terhadap
mennyikapi masalah-masalah sosial baru seperti Muhammadiyah sebagai salah satu pilar masyarakat
isu-isu pelanggaran hak asasi manusia, kemiskinan madani di Indonesia membuka peluang kerjasama
struktural, dampak buruk globalisasi, perdagangan yang sangat luas dengan pemerintah di berbagai
manusia, pengursakan lingkungan, korupsi dan negara maupun dengan lembaga-lembaga
kejahatan kerah putih, dan masalah-masalah Internasional, sehingga jika peluang posotif ini dapat
demoralisasi yang meluas dalam kehidupan bangsa. dimanfaatkan dengan baik dapat mendorong kiprah
4) Organisasi Muhammadiyah yang demikian besar juga organisasi di berbagai bidang khususnya dalam
dinilai belum secara optimal menyentuh persoalan- meningkatkan kualitas amal usaha-amal usaha dan
persoalan masyarakat/rakyat di akar rumput (grass- kegiatan Muhammadiyah.
roots) terutama yang mengalami marjinalisasi seperti 4) ASEAN Charter memberikan peluang terbuka bagi
buruh, petani, nelayan, dan kaum dhu’afa (lemah) Muhammadiyah untuk memperluas gerakannya
serta mustadh’afin (tertindas) lainnya, sehingga menembus batas Negara Kesatuan Republik Indonesia
menimbulkan kesan gerakan Islam ini hanya bergerak (NKRI) dan memasuki ke sepuluh negara ASEAN
di lingkungan atas dan perkotaan. terutama Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam,
Philipina, dan Thailand.
c. Peluang Muhammadiyah 5) Momentum bergesernya titik berat gravitasi geo-
1) Keterbukaan masyarakat Indonesia yang semakin politik, geo-ekonomi, dan geo-sosial-budaya dari
baik dan demokratis sebagai kondisi objektif yang Eropa dan Amerika Utara ke Asia khususnya China
menguntungkan bagi Muhammadiyah sebagai dapat dimanfaatkan untuk lebih memperkuat,
organisasi Islam modern yang telah berkiprah lama memodernisasi, dan merekontekstualisasi gerakan
Muhammadiyah.

66 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 67


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
d. Tantangan/Ancaman Muhammadiyah C. Sistematika
1) Arus sekularisme-materialisme yang tengah melanda Dengan latarbelakang kondisi dan masalah
dunia menjadi godaan sekaligus tantangan yang sebagaimana digambarkan di atas maka disusun Program
besar bagi warga Muhammadiyah untuk dapat Muhammadiyah pada Muktamar ke-46 atau Muktamar
tetap memegang teguh komitmennya dalam Satu Abad sebagai berikut:
bermuhammadiyah dan menjadikan Islam sebagai
agama rahmatan lil-‘alamin.
Bab I : Muqaddimah berisi latar belakang
2) Kecenderungan-kecenderungan radikal dalam yang disertai gambaran kondisi bangsa,
gerakan sosial-politik dan keagamaan yang melahirkan perkembangan global, umat Islam, dan
konflik dan kekerasan, menjadi tantangan bagi perkembangan global; kondisi dan proyeksi
Muhammadiyah dalam menawarkan gerakan Islam Muhammadiyah; serta sistematika naskah
yang membawa pada perdamaian, pencerahan, dan Program Muhammadiyah
rahmat bagi alam semesta.
Bab II : Kerangka Kebijakan Program
3) Cengkeraman kapitalisme global yang berdampak Muhammadiyah Jangka Panjang (Visi
pada pembangunan dan orientasi kehidupan yang Muhammadiyah 2025) yang memaparkan
serba berlandaskan profit, eksploitasi, dan memuja visi/tujuan dan misi program, landasan
materi serta kesenangan duniawi dalam kehidupan program, prinsip-prinsip penyusunan
masyarakat dunia, sehingga berpengaruh pula program, dan pentahapan program jangka
terhadap pengembangan amal usaha Muhammadiyah panjang Muhammadiyah yang dimulai
yang cenderung berorientasi profit dan menjauh dari pada periode 2005-2010 sampai 2020-
teologi/ideologi Al-Ma’un sebagaimana gerakan awal 2025.
“Penolong Kesengsaraan Oemoem” (PKO).
Bab III : Program Muhammadiyah 2010-2015 (Visi
4) ASEAN Charter dan bergesernya titik berat gravitasi
Muhammadiyah 2015) yang memaparkan
geo-politik, geo-ekonomi, dan geo-sosial-budaya
rincian Program Muhammadiyah dalam
dari Eropa dan Amerika Utara ke Asia khususnya
berbagai bidang yang akan dilaksanakan
China dapat menjadi ancaman sekaligus tantangan
pada periode lima tahun yang akan
bagi Muhammadiyah apabila tidak ditanggapi oleh
datang, meliputi Bidang Tarjih, Tajdid,
Muhammadiyah secara konret, dalam hal ini ada
dan Pemikiran Islam; Bidang Tabligh;
ancaman Muhammadiyah dapat menjadi organisasi
Bidang Pendidikan, Iptek, dan Litbang;
yang out-dated.
Bidang Perkaderan; Bidang Kesehatan dan

68 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 69


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Kesejahteraan Masyarakat; Bidang Wakaf; BAB II
Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan ZIS; KERANGKA KEBIJAKAN
Bidang Pemberdayaan Masyarakat; Bidang PROGRAM MUHAMMADIYAH
Lingkungan Hidup; Bidang Seni Budaya dan
JANGKA PANJANG
Olah Raga; Bidang Pustaka dan Informasi;
Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia; (VISI MUHAMMADIYAH 2025)
Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik;
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Program Muhammadiyah adalah rencana kegiatan
Perlindungan Anak; Bidang Hubungan dan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan visi yang
Kerjasama Luar Negeri. ditetapkan dan ingin dicapai oleh organisasi. Program
Bab IV : Pengorganisasian dan Pelaksanaan Muhammadiyah merupakan perwujudan dari usaha
Program yang berisi mekanisme penjabaran persyarikatan untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
program di tingkat Wilayah sampai Ranting Program merupakan serangkaian langkah berencana
serta pembagian kewenangan pelaksanaan dan berkesinambungan dalam rangka merealisasikan
program pada masing-masing jenjang misi Muhammdiyah, baik sebagai gerakan Islam yang
kepemimpinan. menjalankan misi dakwah dan tajdid, sebagai bagian dari
Bab V : Khatimah yang memaparkan tentang umat Islam dan komponen bangsa Indonesia. Dengan
perlunya tekad yang bulat serta mobilisasi demikian program disusun selain berpedoman pada acuan
segenap kekuatan untuk diarahkan bagi dasar organisasi juga pada realitas permasalahan yang
terlaksananya program Muhammadiyah. dihadapi umat, bangsa, dan dunia Islam pada umumnya
serta visi ideal atau kondisi yang ingin diciptakan yang
terkait dengan terciptanya tujuan Muhammadiyah yaitu
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
sesuai dengan pentahapannya.

A. Visi dan Misi Ideal serta Usaha Muhammadiyah


Program Muhammadiyah bukan semata-mata
rencana dan pelaksanaan seperangkat kegiatan yang
praktis, tetapi merupakan aktualisasi atau perwujudan
dari misi utama Muhammadiyah yaitu menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Misi utama

70 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 71


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
atau misi ideal Muhammadiyah tersebut merupakan 1.3. Usaha Muhammadiyah
gerak berkelanjutan yang tidak pernah berhenti sejak (1) Menanamkan keyakinan, memperdalam dan
Muhammadiyah berdiri hingga saat ini dan masa-masa memperluas pemahaman, meningkatkan
ke depan sebagai perjuangan kolektif melalui organisasi. pengamalan, serta menyebarluaskan ajaran Islam
Capaian utamanya ialah terwujudnya masyarakat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
yang sebenar-benarnya. Format masyarakat Islam yang (2) Memperdalam dan mengembangkan
sebenar-benarnya diaktualisasikan dalam gerakan yang pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek
multivariasi melalui Amal Usaha Muhammadiyah, kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan
Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah, Keluarga Sakinah, kebenarannya.
Qoryah Thoyyibah, dan secara inklusif dalam format
Islamic Civil Society (Masyarakat Civil Islam), di samping (3) Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat,
melalui berbagai langkah pembentukan jamaah-jamaah infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal shalih
di akar rumput atau Ranting yang mencerminkan kualitas lainnya.
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Adapun visi (4) Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas
ideal (tujuan utama), misi ideal (misi utama), dan usaha sumberdaya manusia agar berkemampuan tinggi
Muhammadiyah yang harus diwujudkan melalui program serta berakhlaq mulia.
Muhammadiyah ialah sebagai berikut. (5) Memajukan dan memperbaharui pendidikan
1.1. Visi Ideal Muhammadiyah dan kebudayaan, mengembangkan ilmu
Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar- pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
benarnya. meningkatkan penelitian.
(6) Memajukan perekonomian dan kewirausahaan
ke arah perbaikan hidup yang berkualitas
1.2. Misi Ideal Muhammadiyah
(7) Meningkatkan kualitas kesehatan dan
(1) Menegakkan Tauhid yang murni berdasarkan Al- kesejahteraan masyarakat.
Quran dan As-Sunnah.
(8) Memelihara, mengembangkan, dan
(2) Menyebarluaskan dan memajukan Ajaran Islam mendayagunakan sumberdaya alam dan
yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah lingkungan untuk kesejahteraan.
yang shahihah/maqbulah.
(9) Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan
(3) Mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, kerjasama dalam berbagai bidang dan kalangan
keluarga, dan masyarakat. masyarakat dalam dan luar negeri.
(10) Memelihara keutuhan bangsa serta berperan
aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

72 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 73


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
(11) Membina dan meningkatkan kualitas serta 2. Prinsip Kerahmatan; maksudnya program
kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan. Muhammadiyah hendaknya merupakan penjabaran
(12) Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dan pelaksanaan dari fungsi kerahmatan ajaran Islam;
dana untuk mensukseskan gerakan. 3. Prinsip Kekhalifahan; maksudnya program
(13) Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, Muhammadiyah hendaknya merupakan penjabaran
dan kebenaran serta meningkatkan pembelaan dan pelaksanaan dari fungsi kekhalifahan umat Islam
terhadap masyarakat. dalam mengelola kehidupan;
(14) Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud 4. Prinsip Kerisalahan; maksudnya program
dan tujuan Muhammadiyah. Muhammadiyah hendaknya merupakan penjabaran
dan pelaksanaan dari fungsi kerisalahan umat Islam,
yaitu dakwah amar makruf nahi munkar dalam arti
B. Landasan Yuridis yang luas;
Bahwa program Muhammadiyah dengan rangkaian 5. Prinsip Kemaslahatan; maksudnya program
kebijakan dan kegiatannya senantiasa berpijak pada: Muhammadiyah hendaknya memperhatikan
(1) Al Quran dan As Sunnah sebagai sumber ajaran dan kemaslahatan umum;
hukum Islam. 6. Prinsip Kemajuan; maksudnya program
(2) Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Muhammadiyah merupakan rangkaian kegiatan yang
dan Peraturan-peraturan yang berlaku dalam membawa pada pencapaian keberhasilan usaha
Persyarikatan. dalam mencapai tujuan gerakan.
(3) Mengindahkan falsafah dan dan dasar negara serta 7. Prinsip Rasionalitas dan Keilmuan; maksudnya
hukum yang sah dalam kehidupan kebangsaan dan program Muhammadiyah direncanakan dan
kenegaraan. dilaksanakan secara rasional dengan memperhatian
dan memanfaatkan secara proporsional ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan;
C. Prinsip Pelaksanaan Program
8. Prinsip Kreatifitas Lokal dan Desentralisasi
Program Muhammadiyah dirumuskan dan Proporsional; maksudnya perencanaan dan
dilaksanakan dengan mempedomani prinsip-prinsip pelaksanaan program Muhammadiyah di tiap tingkatan
sebagai berikut: pimpinan serta organisasi otonom dan amal usaha,
1. Prinsip Ketauhidan; maksudnya program di samping mengacu pada program Muhammadiyah
Muhammadiyah hendaknya merupakan perwujudan hasil keputusan Muktamar, hendaknya disusun
dari iman, tauhid dan ibadah kepada Allah; dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan
permasalahan dan potensi sumberdaya lokal, dengan

74 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 75


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
memadukan secara seimbang dan proporsional antara amal usaha, dan aksi gerakan sebagai faktor penting
pendekatan sentralistik (top-down) dan pendekatan dan strategis bagi terwujudnya masyarakat Islam yang
desentralistik (bottom-up); sebenar-benarnya serta peran Muhammadiyah dalam
9. Prinsip Fleksibilitas, Efektivitas dan Efisiensi; dinamika kehidupan umat, bangsa, dan percaturan
maksudnya pelaksanaan program Muhammadiyah global.
hendaknya fleksibel, tepat sasaran dan memanfaatkan 2. Terlaksananya ajaran Islam dan tumbuhnya kesadaran
sumber daya dengan efisien. masyarakat yang lebih luas akan keutamaan kehidupan
10. Prinsip Hukum dan Keadilan, maksudnya Islami, yang menjamin terciptanya tatanan kehidupan
pelaksanaan program Muhammadiyah hendaknya (sistem sosial) yang lebih baik/unggul (utama) di segala
mempertimbangkan/mengindahkan hukum yang bidang kehidupan sebagai wujud kehadiran Islam
berlaku dan berorientasi pada penciptaan keadilan yang bersisifat rahmatan lil’’alamin dan membawa
dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. keutamaan hidup umat manusia meraih keselamatan/
kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat (khasanah
fiddun-ya wa a- akhirah).
D. Tujuan Program Jangka Panjang (Visi Muhammadiyah
2025) 3. Tumbuhkembangnya kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang semakin berkualitas
Program Muhammadiyah Jangka Panjang yang disusun (utama) yang tercermin dengan meningkatnya
sejak Muktamar ke-45 tahun 2005 sampai tahun 2025 kehidupan keagamaan, moralitas, intelektualitas,
adalah suatu tahapan pencapaian tujuan persyarikatan itu dan kapasitas sosial masyarakat; serta mendorong
sendiri, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi Agama berkembangnya fungsi-fungsi kekuatan sosial dan
Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar- kelembagaan-kelembagaan pemerintahan yang
benarnya. Secara spesifik rumusan tujuan Program menjamin terwujudnya kehidupan bangsa dan negara
Jangka Panjang sebagai Visi Muhammadiyah 2015 adalah: yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat
“Menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam di bawah naungan ridha Alah SWT (baldatun
yang utama serta terciptanya kondisi dan faktor-faktor tayyibatun wa rabbun ghafur).
pendukung bagi terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya”, yang ditandai dengan: 4. Berkembangnya tatanan kehidupan global yang adil,
damai, dan bermartabat serta semakin proporsional
1. Terciptanya perkembangan Muhammadiyah sebagai peran dan tanggungjawab umat Islam (dunia Islam) di
gerakan Islam yang berkualitas utama (unggul) di antara komunitas dunia yang lain sebagai perwujudan
bandingkan gerakan-gerakan keagamaan lain dalam kehadiran Islam sebagai rahmatan lil-‘alamin dalam
melaksanakan misi dakwah dan tajdid yang ditunjukkan dinamika peradaban dunia.
oleh keunggulan pelaku gerakan, sistem gerakan,
organisasi dan kepemimpinan, jaringan, infrastruktur,

76 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 77


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
E. Tahapan Kebijakan Program kemajuan) sistem organisasi dan jaringan yang maju,
Pokok kebijakan program jangka panjang merupakan profesional, dan modern; (2) berkembangnya sistem
pedoman dan arah gerak Persyarikatan yang dilaksanakan gerakan dan amal usaha yang berkualitas utama
secara bertahap melalui program lima tahunan selama 20 dan mandiri bagi terciptanya kondisi dan faktor-
tahun. Tahapan-tahapan program jangka panjang tersebut faktor pendukung terwujudnya masyarakat Islam
adalah sebagai berikut. yang sebenar-benarnya; serta (3) peningkatan dan
a. Tahapan pertama (2005-2010), kebijakan program pengembangan peran strategis Muhammadiyah
Muhammadiyah pada lima tahun pertama difokuskan dalam kehidupan umat, bangsa, dan dinamika global.
pada: (1) penataan dan pembinaan organisasi dan d. Tahapan keempat (2020-2025), kebijakan program
jaringan agar mampu dan efektif untuk menjadi Muhammadiyah pada lima tahun keempat (terakhir)
gerakan Islam yang maju, profesional, dan modern; difokuskan pada: (1) terciptanya seluruh elemen sistem
serta (2) penataan dan pembinaan sistem gerakan dan gerakan Muhammadiyah yang unggul; (2) terciptanya
amal usaha yang berkualitas bagi terciptanya kondisi kondisi dan faktor-faktor pendukung terwujudnya
dan faktor-faktor pendukung terwujudnya masyarakat masyarakat Islam yang sebenar-benarnya; serta (3)
Islam yang sebenar-benarnya; serta (3) meningkatnya berkembangluasnya peran strategis Muhammadiyah
peran Muhammadiyah dalam kehidupan umat, dalam kehidupan umat, bangsa, dan dinamika global.
bangsa, dan dinamika global.
b. Tahapan kedua (2010-2015), kebijakan program F. Garis Besar Program Muhammadiyah
Muhammadiyah pada lima tahun kedua difokuskan 1. Program Bidang Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam
pada: (1) peningkatan dan pengembangan organisasi a. Rencana Strategis:
dan jaringan untuk menjadi gerakan Islam yang
maju, profesional, dan modern; (2) peningkatan Menghidupkan tarjih, tajdid, dan pemikiran
dan pengembangan sistem gerakan, sumberdaya Islam dalam Muhammadiyah sebagai gerakan
manusia, dan amal usaha yang unggul dan mandiri pembaharuan yang kritis-dinamis dalam kehidupan
bagi terciptanya kondisi dan faktor-faktor pendukung masyarakat dan proaktif dalam menjawab problem
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar- dan tantangan perkembangan sosial budaya dan
benarnya; serta (3) peningkatan peran strategis kehidupan pada umumnya sehingga Islam selalu
Muhammadiyah dalam kehidupan umat, bangsa, dan menjadi sumber pemikiran, moral, dan praksis
dinamika global. sosial di tengah kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara yang sangat kompleks.
c. Tahapan ketiga (2015-2020), kebijakan program
Muhammadiyah pada lima tahun ketiga difokuskan b. Garis Besar Program:
pada (1) transformasi (perubahan cepat ke arah 1) Mengembangkan dan menyegarkan
pemahaman dan pengamalan ajaran

78 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 79


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Islam dalam kehidupan masyarakat yang 2. Peningkatan mutu dan kompetensi muballigh
multikultural dan kompleks. Muhammadiyah
2) Mensistematisasi metodologi pemikiran dan 3. Perluasan jangkauan dakwah agar mampu
pengamalan Islam sebagai prinsip gerakan menyentuh berbagai level dan jenis
tajdid dalam gerakan Muhammadiyah kelompok masyarakat
3) Mengoptimalkan peran kelembagaan bidang 4. Pengembangan dan implementasi dakwah
tajdid, tarjih dan pemikiran Islam untuk multimedia baik media lokal, maupun media
selalu proaktif dalam menjawab masalah riil dengan muatan teknologi baru
masyarakat yang sedang berkembang 5. Mengevaluasi dan memperbaiki konsep
4) Mensosialisasikan produk-produk dan implementasi proyek-proyek dakwah
tajdid, tarjih dan pemikiran ke-Islaman Muhammadiyah, seperti dakwah jamaah,
Muhammadiyah ke seluruh lapisan dakwah kultural dan sebagainya, agar
masyarakat kembali berjalan secara efektif.
5) Membentuk dan mengembangkan pusat 6. Mengembangkan metode dan praktek
penelitan, kajian, dan informasi bidang pembinaan kehidupan Islami dalam
tajdid dan pemikiran Islam yang terpadu masyarakat.
dengan bidang lainnya.
3. Program Bidang Pendidikan, Iptek, dan Litbang
2. Program Bidang Tabligh a. Rencana Strategis:
a. Rencana strategis: Membangun kekuatan Muhammadiyah dalam
Peningkatan kuantitatif dan kualitatif peran bidang Pendidikan dan Pengembangan Sumber
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Daya Insani, ilmu pengetahuan dan teknologi
kemasyarakatan yang berpengaruh langsung (iptek), dan eksplorasi aspek-aspek kehidupan
dalam menciptakan masyarakat Islami sebagai yang bercirikan Islam, sehingga mampu menjadi
perwujudan dari partisipasi aktif Muhammadiyah alternatif kemajuan dan keunggulan di tingkat
dalam pembangunan umat dan bangsa untuk Nasional atau Regional.
mencapai tujuan Muhammadiyah. b. Garis Besar Program:
b. Garis besar program: 1) Membangun sistem informasi kekuatan
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas dakwah Sumber Daya Insani (SDI) Muhammadiyah
dalam segala dimensi kehidupan sesuai dalam bidang Iptek
dengan prinsip gerakan Muhammadiyah.

80 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 81


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2) Menyusun Roadmap pengembangan ilmu dan berbagai aspek kehidupan yang penting
pengetahuan dan teknologi Muhammadiyah dan strategis sebagai basis bagi pengambilan
3) Memobilisasi kekuatan Muhammadiyah kebijakan dan pengembangan kemajuan
dalam bidang Iptek melalui pusat-pusat Persyarikatan.
keunggulan yang berbasis lembaga 11) Mengembangkan jaringan dan kerjasama
pendidikan Muhammadiyah lembaga-lembaga serta pusat-pusat
4) Membangun cetak biru (blue print) penelitian dan pengembangan di lingkungan
pendidikan Muhammadiyah untuk menjawab Persyarikatan.
ketertinggalan pendidikan Muhammadiyah
selama ini, dan sebagai langkah antisipasi 4. Program Bidang Kaderisasi
bagi masa depan pendidikan yang lebih a. Rencana Strategis
kompleks
Membangun kekuatan dan kualitas pelaku
5) Menegaskan posisi dan implementasi gerakan serta peran dan ideologi gerakan
nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan Muhammadiyah dengan mengoptimalkan sistem
kaderisasi dalam seluruh sistem pendidikan kaderisasi yang menyeluruh dan berorientasi ke
Muhammadiyah masa depan.
6) Mempercepat proses pengembangan b. Garis Besar program:
institusi pendidikan Muhammadiyah sebagai
pusat keunggulan dengan menyusun standar 1) Meningkatkan kualitas perkaderan dalam
mutu segala aspek, meliputi materi, pengelolaan,
metode, strategi, dan orientasi perkaderan
7) Menjadikan mutu sebagai tujuan utama bagi agar lebih relevan dan kompatible dengan
seluruh usaha pengembangan amal usaha kepentingan dan kebutuhan para kader
pendidikan Muhammadiyah
2) Meningkatkan kompetensi kader yang
8) Mengintegrasikan pengembangan amal meliputi kompetensi akademis dan
usaha pendidikan Muhammadiyah dengan intelektual, kompetensi keberagamaan,
program pengembangan masyarakat dan kompetensi sosial-kemanusiaan guna
9) Menyusun sistem pendidikan menghadapi tantangan organisasi masa
Muhammadiyah yang berbasis Al-Qur’an depan
dan Sunnah 3) Transformasi kader secara terarah dan
10) Mengembangkan program-program kontinyu guna memberi peluang bagi kader
penelitian dan pengembangan di bidang dalam mengaktualisasikan potensi dan
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kompetensinya di Muhammadiyah, serta

82 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 83


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
memperluas akses ke berbagai bidang dan b. Garis Besar Program:
profesi di luar Persyarikatan 1) Mendorong pelayanan terpadu bidang
4) Pemberdayaan AMM yang terdiri dari tiga kesehatan yang menekankan pada kesehatan
unsur, yaitu anggota organisasi-organisasi fisik, jiwa, iman, hukum dan sosial
otonom angkatan muda Muhammadiyah, 2) Mengembangkan konsep jalinan dan
anggota keluarga warga Muhammadiyah dan keterpaduan antara pelayanan sosial
pelajar/mahasiswa serta lulusan lembaga kesehatan Muhammadiyah dengan
pendidikan Muhammadiyah masyarakat dalam rangka mengembangkan
5) Penguatan sekolah-sekolah kader misi Islam dan Muhammadiyah.
Muhammadiyah seperti Madrasah 3) Membangun jaringan pelayanan sosial dan
Mualllimin/ Muallimat Muhammadiyah, kesehatan Muhammadiyah yang mendorong
Pondok Hj. Nuriyah Shobron, PUTM bagi terciptanya daya dukung kekuatan
(Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah), pelayanan yang kuat, strategis dan cepat
Pondok Pesantren Darul Arqom kepada masyarakat akar rumput
Muhammadiyah, dan lain-lain dengan 4) Membuat dan mengembangkan pusat
pengawasan yang intensif. penelitian, pengembangan, data, informasi
6) Pemantapan dan peningkatan pembinaan dan crisis center kesejahteraan masyarakat
ideologi gerakan di kalangan kader, pimpinan, sebagai peta dasar dan tindakan strategis
dan anggota Persyarikatan sebagai basis dalam memberikan pelayanan sosial
solidaritas dan kekuatan perjuangan dalam Muhammadiyah di masyarakat.
mewujudkan tujuan Muhammadiyah. 5) Menghidupkan suasana ke-Islaman dan
dakwah dalam setiap memberikan pelayanan
5. Program Bidang Kesehatan, Kesejahteraan, dan kepada masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat 6) Membuat prioritas penanganan masalah
b. Rencana Strategis dalam memberikan pelayanan kesejahteraan
Mengembangkan dan memperluas kekuatan masyarakat berdasarkan kebutuhan
basis gerakan Muhammadiyah yang terletak masyarakat.
pada pusat “Penolong Kesengsaraan Oemoem“ 7) Mengembangkan alternatif-alternatif
sehingga menjadi tenda besar bagi pelayanan baru program pengembangan masyarakat
dan keberpihakan sosial Muhammadiyah secara untuk berbagai level dan jenis kelompok
terpadu dan lebih luas. masyarakat.

84 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 85


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
8) Mengintegrasikan kerja persyarikatan dan 3) Menegaskan keberpihakan Muhammadiyah
amal usaha dalam program pengembangan terhadap usaha-usaha ekonomi dalam
masyarakat. membangun kekuatan masyarakat kecil
9) Mendorong, mengembangkan, dan (akar rumput) yang dhu’afa dan musatdh’afin
mengoptimalkan terus menerus kekuatan melalui kegiatan-kegiatan ekonomi alternatif.
Muhammadiyah sebagai elemen 4) Peningkatan pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq,
pemberantasan serta penyalahgunaan Shadaqah) dan akuntabilitasnya sehingga
NAPZA. menjadi penyangga kekuatan gerakan
10) Meningkatkan dan memperluas jangkauan pemberdayaan umat.
program pemberdayaan masyarakat di 5) Mengupayakan terlaksananya ekonomi
lingkungan komunitas petani, buruh, syariah yang lebih kuat dan terorganisasi
nelayan, dan mereka yang mengalami dengan tersistem.
marjinalisasi sosial di perkotaan maupun 6) Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan
pedesaan. perkuasan gerakan sertifikasi tanah-tanah
wakaf di lingkungan Persyarikatan.
6. Program Bidang Wakaf, ZIS (Zakat, Infak, dan 7) Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk
Shadaqah), dan Pemberdayaan Ekonomi wakaf tunai dan wakaf produktif
a. Rencana Strategis:
Terciptanya kehidupan sosial ekonomi umat 7. Program Bidang Partisipasi Kehidupan Berbangsa
yang berkualitas sebagai benteng atas problem dan Bernegara
kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan a. Rencana Strategis
pada masyarakat bawah melalui berbagai Membangun dan mengembangkan partisipasi-
program yang dikembangkan Muhammadiyah. kritis dan strategis bagi warga Muhammadiyah
b. Garis Besar Program: untuk terlibat dalam dinamika kehidupan
1) Menciptakan cetak biru (blue print) kenegaraan dan kebangsaan yang didasari oleh
pengembangan ekonomi sebagai usaha akhlaqul karimah dan Khittah Perjuangan.
untuk mengevaluasi dan merancang program b. Garis Besar Program:
pemberdayaan ekonomi ummat yang efektif. 1) Mengembangkan Jaringan persyarikatan
2) Mengembangkan model pemberdayaan Muhammadiyah untuk dioptimalkan
ekonomi yang didasarkan atas kekuatan pemanfaatannya guna mempengaruhi
sendiri sebagai wujud cita-cita kemandirian kebijakan nasional yang sesuai dengan
ekonomi ummat

86 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 87


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
aspirasi masyarakat umum terutama umat 8) Mendorong, mengembangkan, dan
Islam mengoptimalkan terus menerus kekuatan
2) Mengoptimalkan peran kelembagaan, dalam Muhammadiyah sebagai elemen
hal ini Majelis Hikmah, untuk memfasilitasi, pemberantasan korupsi, kolusi, dan
mendorong, dan mengkoordinasikan para nepotisme, serta penegak nilai-nilai moral
politisi Muhammadiyah untuk berperan dan karakter bangsa.
aktif dan berpihak pada kepentingan umat
Islam dan rakyat secara umum maupun 8. Program Bidang Konsolidasi Organisasi
kepentingan Muhammadiyah secara khusus. a. Rencana Strategis:
3) Merumuskan dan mengembangkan kaidah Membangun kembali pengelolaan organisasi
etika politik bagi warga Muhammadiyah dalam membawa Muhammadiyah sebagai
yang akan duduk di lembaga-lembaga gerakan Islam terdepan (leading) dalam
kenegaraan dan atau yang akan menempati manajemen organisasi ke-Islaman maupun dalam
jabatan politik maupun jabatan publik. menjalankan perannya di tengah dinamika umat,
4) Mengembangkan Jaringan dengan berbagai bangsa, dan perkembangan global..
partai politik, LSM, lembaga sosial lainnya, b. Garis Besar Program:
dan organisasi profesi untuk membangun misi
politik yang didasarkan pada kemashlahatan 1) Membangun manajemen organisasi
umum terutama umat Islam. Muhammadiyah agar berjalan efektif,
efisien, profesional, akuntabel, dan kuat
5) Bersikap proaktif dalam membahas dan dalam memobilisasi seluruh jaringan dan
memberi masukan mengenai isu-isu nasional kekuatan Muhammadiyah untuk mencapai
dan legal drafting, baik yang berlaku secara tujuan Muhammadiyah.
nasional maupun daerah
2) Mengembangkan budaya kerja organisasi
6) Mengembangkan model pendidikan politik yang amanah dan terukur (measurable) di
bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat seluruh jenjang organisasi dan amal usaha
umum sehingga masyarakat mampu bersikap Muhammadiyah.
kritis dan konstruktif dalam memberikan
aspirasi politiknya 3) Mengembangkan instrumen-instrumen
penilaian kinerja organisasi sebagai wujud
7) Membangun dan mengembangan kekuatan pengelolaan organisasi yang amanah.
kontrol terhadap pemerintah dalam
pengambilan kebijakan publik, transparansi, 4) Memperluas jaringan persyarikatan di
dan akuntabilitas publik. seluruh Indonesia, termasuk di luar negeri.

88 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 89


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
5) Meningkatan perhatian dan kesungguhan kemiskinan.
Muhammadiyah dalam mempersiapkan 3) Mengembangkan pola dakwah lingkungan
kadernya baik untuk kepentingan organisasi, hidup dan konsep pendidikan lingkungan di
umat, maupun bangsa. lembaga pendidikan Muhammadiyah.
6) Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah 4) Proaktif dan responsif terhadap masalah-
dalam usaha membangun masyarakat masalah lingkungan hidup yang ada di
akar rumput yang berbasis Ranting tengah masyarakat
serta membangkitkan kembali gerakan 5) Melakukan advokasi masyarakat korban
Muhammadiyah di tingkat jama’ah. pencemaran lingkungan hidup.
7) Mengembangkan model pemberdayaan 6) Mengembangkan panduan praktis
warga Muhammadiyah untuk terlibat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan
proses penataan otonomi daerah dan hidup bagi masyarakat luas.
pengembangan masyarakat madani.
7) Membangun Jaringan dengan NGO,
8) Peningkatan kualitas dan fungsi-fungsi pemerintah, dan organisasi sosial lain
kepemimpinan organisasi di seluruh tingkatan dalam rangka pengelolaan dan pelestarian
agar mampu menjalankan misi Persyarikatan. lingkungan hidup.
8) Melakukan pengembangan kemitraan
9. Program Bidang Lingkungan Hidup dengan lembaga atau institusi yang selama
a) Rencana Strategis ini mempunyai komitmen, persepsi, dan
Membangun dan mengembangkan model-model reputasi baik di bidang lingkungan hidup.
praksis gerakan lingkungan dan etika lingkungan 9) Mensosialisasikan segala sesuatu yang
hidup yang bersumber pada nilai-nilai Islam yang berhubungan dengan pengelolaan
terpadu dengan bidang lainnya. dan pelestarian lingkungan hidup bagi
b. Garis Besar Program: masyarakat.
1) Merumuskan dan mengembangkan etika
lingkungan hidup yang sesuai dengan ajaran 10. Program Bidang Pustaka dan Informasi
Islam. a. Rencana Strategis
2) Membangun, mendorong, dan Membangun kemampuan dan keluasan jaringan
mengembangkan simpul-simpul masyarakat kekuatan informasi serta pustaka Muhammadiyah
untuk peduli melakukan pemecahan konkrit sebagai organisasi Islam modern di tengah era
terhadap persoalan lingkungan hidup dan kehidupan masyarakat informasi.

90 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 91


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
b. Garis Besar Program membangun peradaban umat manusia yang
1) Mengorganisasi dan memperluas sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.
kelengkapan perpustakaan dan fungsi-fungsi 3) Mengembangkan kerjasama dalam
pustaka sebagai sumber pengembangan memproduksi hasil-hasil kreativitas seni dan
pengetahuan dan informasi bagi kemajuan budaya yang mengarah pada terbentuknya
Persyarikatan. peradaban umat dan manusia yang sesuai
2) Meningkatkan kemampuan penguasaan dengan fitrah selaku makhluk Allah yang
teknologi informasi dan media publikasi mulia.
sebagai instrumen bagi pengembangan 4) Mengembangkan gerakan kesadaran dan
peran-peran Persyarikatan dalam pemasyarakatan olahraga di lingkungan
menjalankan misi di tengah kehidupan. warga Muhammadiyah.
3) Pengembangan kerjasama dalam
pengelolaan pustaka dan publikasi secara 12. Program Bidang Ukhuwah dan Kerjasama
lebih terorganisasi. Kelembagaan
a. Rencana strategis:
11. Program Bidang Seni Budaya dan Olahraga Membangun kekuatan Muhammadiyah yang
a. Rencana Strategis berperan sebagai tenda besar bagi umat Islam
Mengembangkan seni-budaya yang bernapaskan khususnya dan umat manusia pada umumnya,
Islam dan mencerahkan peradaban manusia dalam rangka mengemban misi kerahmatan.
sebagai makhluk yang berbudaya dan berakhlak b. Garis besar program:
mulia. 1) Membangun jaringan dengan berbagai
b. Garis Besar Program elemen masyarakat, bangsa, dan negara
1) Mengembangkan potensi seni dan dalam rangka mendukung tercapainya
budaya Islami yang menghidupkan fitrah tujuan Muhammadiyah
kemanusiaan yang halus, indah, dan 2) Membentuk dan mengembangkan simpul-
berakhlak mulia sebagai basis pembentukan simpul aksi kepedulian terhadap berbagai
peradaban mulsim yang menjadi rahmat persoalan umat, bangsa, negara, dan dunia
bagi alam semesta. internasional
2) Mengapresiasi dan melakukan seleksi 3) Menjaring kerjasama dengan berbagai
terhadap perkembangan seni dan budaya lembaga nasional dan internasional dalam
masyarakat sebagai bagian dari ikhtiar

92 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 93


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
rangka meningkatkan kualitas sumberdaya BAB III
kader Muhammadiyah PROGRAM MUHAMMADIYAH 2010-2015
4) Proaktif membangun dan mengembangkan (VISI MUHAMMADIYAH 2015)
solidaritas umat dan manusia terhadap
berbagai persoalan nasional dan internasional
yang menyangkut ketidakadilan, HAM, dan A. Gambaran Umum Program
kemanusiaan.
Program Muhammadiyah 2005-2010 merupakan
penjabaran dan pemfokusan program jangka panjang
untuk lima tahun pertama masa berlakunya program jangka
panjang ke dalam program jangka menengah dalam periode
dimaksud. Dengan demikian, Program Muhammadiyah
2005-2010 disesuaikan dengan penahapan program
sebagaimana dicantumkan dalam program jangka panjang.
Pada program lima tahunan sebagaimana
program jangka panjang ditetapkan dua aspek yaitu
visi pengembangan dan program pengembangan.
Visi pengembangan adalah kondisi/keadaan yang
ingin diwujudkan sebagai tujuan dari setiap program
Muhammadiyah. Adapun program pengembangan
yakni rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang
pelaksanaanya dijabarkan kemudian dalam bentuk jenis-
jenis kegiatan dari program Muhammadiyah tersebut.
Program Muhammadiyah dikategorisasikan ke dalam
dua aspek yaitu program umum dan program perbidang.
Program umum merupakan rangkaian kegiatan yang bersifat
lintas aspek dan lintas majelis/lembaga yang koordinasinya
langsung oleh Persyarikatan atau Majelis/Lembaga tertentu
atau badan lain yang dimandati Pimpinan Persyarikatan
untuk menjadi koordinator dalam pelaksanaan program
tersebut. Adapun program perbidang merupakan rencana
kegiatan yang bersifat aspek tertentu yang pelaksanaannya
di bawah Majelis/Lembaga tertentu.

94 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 95


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Dalam kerangka kebijakan program jangka panjang C. Prioritas Pengembangan
disebutkan bahwa kebijakan program Muhammadiyah Pada periode lima tahun ke depan (2010-2015)
pada lima tahun kedua (2010-2015) difokuskan pada beberapa program dijadikan prioritas sebagai program
sasaran yaitu peningkatan dan pengembangan (1) pengembangan sebagai bagian dari strategi pengembangan
organisasi dan jaringan untuk menjadi gerakan Islam yang untuk mencapai visi Muhammadiyah 2015, yakni sebagai
maju, profesional, dan modern; (2) sistem gerakan dan berikut:
amal usaha yang unggul dan mandiri bagi terciptanya 1. Peningkatan dan pengembangan kuantitas
kondisi dan faktor-faktor pendukung terwujudnya dan kualitas Cabang dan Ranting sebagai basis
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya; serta (3) peran penguatan, pemberdayaan, dan perluasan gerakan
strategis Muhammadiyah dalam kehidupan umat, bangsa, Muhammadiyah di akar-rumput sebagai bagian
dan dinamika global. penting dan strategis dalam mengembangkan
Berdasar pada kerangka kebijakan program kekuatan civil Islam (masyarakat madani, civil society)
Muhammadiyah tersebut maka disusun kerangka program di masyarakat.
periode 2010-2015. Dalam periode lima tahun ke depan 2. Peningkatan dan pengembangan sistem gerakan yang
sebagaimana pada periode 2005-2010 program perbidang ditekankan pada pengayaan kualitas ideologi dan
mengalami perubahan atau pengembangan, sehingga pemikiran yang menjadi basis bagi pengembangan
jenis program perbidang tidak persis sama dengan bidang- nilai-nilai keagamaan, intelektualitas, dan praksis
bidang program jangka panjang. Adapun kerangka gerakan yang bersifat pembaruan sebagai bagian
kebijakan program periode 2010-2015 adalah sebagai penting dan strategis bagi pengembangan tajdid
berikut: Muhammadiyah untuk pencerahan masyarakat.
3. Peningkatan dan pengembangan kualitas sumberdaya
B. Tujuan anggota dan kader sebagai pelaku gerakan yang
1. Meningkat dan berkembangnya organisasi dan mampu memperluas peran Muhammadiyah dalam
jaringan untuk menjadi gerakan Islam yang maju, dinamika kehidupan umat, bangsa, dan percaturan
profesional, dan modern. global.
2. Meningkat dan berkembangnya sistem gerakan dan 4. Peningkatan dan pengembangan amal usaha dan
amal usaha yang unggul dan mandiri bagi terciptanya praksis sosial Muhammadiyah yang unggul dengan
kondisi dan faktor-faktor pendukung terwujudnya memperluas program ekonomi dan pemberdayaan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. masyararakat sebagai basis kekuatan kemandirian.
3. Meningkat dan berkembangnya peran strategis 5. Peningkatan dan pengembangan peran strategis
Muhammadiyah dalam kehidupan umat, bangsa, dan Muhammadiyah dalam kehidupan bangsa dan negara
dinamika global. serta percaturan global yang berbasis pada kualitas

96 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 97


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kepribadian, kemandirian, pencerahan, pembebasan, (b) Menguatnya sistem kepemimpinan kolektif-
dan pencerahan. kolegial yang transformatif yang mampu
memberikan keteladanan, memobilisasi
D. Ciri Pengembangan potensi, memproyeksikan masa depan, dan
mengagendakan perubahan.
Dalam penyusunan program periode 2010-2015
ditetepkan ciri pengembangan yang mengandung aspek- (c) Perluasan organisasi dan kepemimpinan Daerah,
aspek tertentu yang penting, strategis, dan memiliki Cabang, dan Ranting sebagai basis gerakan di
pengaruh yang menentukan serta harus diwujudkan tingkat bawah.
secara terukur dalam gerakan Muhammadiyah. Ciri (d) Tersusunnya rancangan dan terlaksananya
pengembangan tersebut harus tercermin dalam setiap perintisan restrukturisasi organisasi yang bercorak
program, baik program umum maupun perbidang, yang gerakan antara lain beraasas potensial, responsif,
penjabarannya disusun dalam kerangka kebijakan program dan desentralisasi sejalan dengan prinsip gerakan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dapat diukur Muhammadiyah.
keberhasilannya. Adapun ciri-ciri pengembangan program 3. Jaringan
Muhammadiyah tersebut adalah sebagai berikut: Hal yang berkaitan dengan hubungan internal dan
1. Sistem Gerakan eksternal Muhammadiyah.
Hal yang berkaitan dengan aspek-aspek nilai dan (a) Menguatnya peran dan jaringan keumatan,
konsep, yang berkaitan dengan hal-hal mendasar kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
dalam gerakan Muhammadiyah. (b) Menguat dan meluasnya jaringan amal usaha,
(a) Menguatnya sistem gerakan Muhammadiyah kegiatan, dan perangkat Persyarikatan.
yang maju, profesional, dan modern. (c) Menguatnya hubungan dan kerjasama
(b) Meninguatnya sistem gerakan Muhammadiyah internasional.
yang dilandasi keikhlasan dan komitmen dari 4. Sumberdaya
seluruh anggotanya. Hal yang berkaitan dengan aspek pendukung dan
(c) Menguatnya pemahaman ideologi dan visi pelaku gerakan Muhammadiyah.
gerakan Muhammadiyah. (a) Terlaksananya pembinaan, pengembangan, dan
2. Organisasi dan Kepemimpinan pemberdayaan anggota Muhammadiyah sebagai
Hal yang berkaitan dengan kelembagaan dan kekuatan subjek gerakan secara konsisten dan berkelanjutan.
penggerak dalam Muhammadiyah. (b) Terlaksananya sistem kaderisasi dan regenerasi
(a) Menguatnya sistem manajemen organisasi dalam Muhammadiyah secara konsisten dan
Muhammadiyah yang dinamis dan produktif. berkelanjutan.

98 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 99


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
(c) Meningkatnya jumlah simpatisan sebagai basis b. Program Pengembangan
rekrutmen anggota Muhammadiyah. 1) Mengintensifkan pembinaan ideologi di
(d) Terlaksananya sistem pengelolaan sumber- seluruh lingkungan organisasi termasuk di
sumber dana, harta kekayaan, dan aset amal usaha, majelis/lembaga, dan organisasi
Persyarikatan secara transparan, akuntabel, dan otonom Muhammadiyah melalui berbagai
konsisten. usaha yang terintegrasi sehingga prinsip,
5. Aksi dan Pelayanan visi, dan misi Muhammadiyah teraktualisasi
Hal yang berkaitan dengan aktivitas secara dalam aktivitas gerakan.
langsung dan dapat dinikmati hasilnya oleh anggota 2) Mengintensifkan dan memasyarakatkan
Muhammadiyah dan masyarakat luas. Manhaj Gerakan Muhammadiyah
(a) Terbangunnya sinergi pelayanan publik sebagai (Muqaddimah, Kepribadian, Khittah, Matan
wahana untuk menumbuhkembangkan Islamic Keyakinan dan Cita-Cita Hidup, Pedoman
Civil Society. Hidup Islami, dan lain-lain) sebagai sumber
inspirasi, acuan, dan tuntunan dalam
(b) Terlaksananya pelayanan publik melalui amal seluruh lingkungan organisasi dan anggota
usaha, program, dan kegiatan Muhammadiyah Persyarikatan.
yang berkualitas.
3) Meningkatkan posisi dan fungsi
(c) Terlaksananya fungsi advokasi dalam Persyarikatan sebagai sumber inspirasi dan
pelayanan dan kebijakan publik dari gerakan rujukan pemikiran baik ke dalam maupun
Muhammadiyah. ke luar lingkungan Persyarikatan sehingga
Muhammadiyah menjadi kekuatan strategis
E. Program Umum Persyarikatan serta tenda besar umat dan bangsa.
1. Program Konsolidasi Ideologis 4) Mengembangkan Ideopolitor (ideologi,
a. Visi Pengembangan politik, dan organisasi), up-grading,
Teraktualisasikannya prinsip-prinsip, idealisme, refreshing, dan pengajian-pengajian atau
dan konsep-konsep dasar gerakan yang kajian-kajian pimpinan yang diselenggarakan
menunjukkan keunggulan Muhammadiyah di semua lini organisasi untuk meningkatkan
sebagai gerakan Islam yang maju/modern komitmen, wawasan, dan aksi gerakan
serta berperan aktif-strategis dalam dinamika Muhammadiyah dalam menghadapi
kehidupan umat, bangsa, dan perkembangan berbagai tantangan yang kompleks.
global. 5) Memprioritaskan pembinaan dan
pengembangan sekolah-sekolah kader

100 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 101


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
(Madrasah Mu’allimin, Mu’allimat, b. Program Pengembangan
Pondok Pesantren), organisasi otonom, 1) Meningkatkan kapasitas organisasi dan
dan lembaga-lembaga pendidikan kepemimpinan yang lebih efektif sehingga
Muhammadiyah sebagai pusat pembibitan organisasi dan kepemimpinan tidak
kader Muhammadiyah bekerjasama dengan bertumpu pada figur tetapi lebih berbasis
Majelis/Lembaga/Badan terkait di seluruh sistem.
lingkungan Persyarikatan. 2) Membangun kinerja organisasi yang
6) Meningkatkan dan mengembangkan model- efektif efisien dan akuntabel, dengan
model pembinaan jama’ah dan peran menitikberatkan perhatian pada upaya
Muhammadiyah di akar-rumput. fungsionalisasi seluruh jajaran organisasi,
7) Meningkatkan upaya-upaya pengorganisasian sehingga Muhammadiyah menjadi organisasi
dan penyebaran kader Muhammadiyah yang maju/modern dan melaksanakan
dalam lembaga-lembaga strategis nasional prinsip-prinsip good governance (tata kelola
dan internasional untuk memerankan fungsi yang baik).
pencerahan, pembebasan, pemberdayaan, 3) Memperkuat organisasi Muhammadiyah
dan pengembangan tatanan kehidupan yang sebagai basis gerakan kultural yang
utama. menjangkau segenap lapisan masyarakat
8) Menyusun dan memproduksi konsep- dengan komitmen keumatan/
konsep/pemikiran-pemikiran strategis dalam kemasyarakatan yang kuat dan konsisten.
menghadapi isu-isu, masalah, dan tantangan 4) Mengintensifkan pembinaan Cabang
umat, bangsa, dan perkembangan global dan Ranting yang lebih tersistem disertai
sebagai bingkai dan acuan konseptual bagi pemetaan yang akurat serta mengembangkan
seluruh institusi dan anggota Muhammadiyah Cabang dan Ranting Muhammadiyah
dalam menghadapi perkembangan zaman. sebagai prioritas penting sehingga dalam
masa kerja 2010-2015 minimal tercapai 40%
2. Program Konsolidasi Kelembagaan desa telah berdiri Ranting Muhammadiyah
a. Visi Pengembangan dan 70% kecamatan telah berdiri Cabang
Muhammadiyah.
Berkembangnya kualitas institusi organisasi yang
menunjukkan keunggulan Muhammadiyah sebagai 5) Mengembangkan percontohan Gerakan
gerakan Islam yang maju/modern serta berperan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah yang
aktif-strategis dalam dinamika kehidupan umat, dipadukan dengan program Keluarga Sakinah
bangsa, dan perkembangan global. dan Qoryah Thayyibah yang diselenggarakan
‘Aisyiyah.
102 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 103
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
6) Menyusun kembali peta dakwah yang 13) Meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan
lengkap untuk memudahkan penentuan kunjungan ke wilayah/daerah/cabang/
sasaran, pemilihan pendekatan, dan metode ranting; termasuk dan perlu menjadi prioritas
dalam mengembangkan tabligh yang tepat. kepada tingkat pimpinan Persyarikatan yang
7) Penyusunan data base Persyarikatan yang sangat memerlukan pembinaan.
lengkap dan menyeluruh untuk berbagai 14) Meningkatkan pembentukan Cabang
kepentingan dan pengembangan organisasi. Istimewa Muhammadiyah yang berbasis
8) Meningkatkan kordinasi dan komunikasi perhimpunan dan tanpa harus terikat
pimpinan Persyarikatan dengan organisasi dalam lingkup negara (yang berarti
otonom di berbagai tingkatan yang bersifat dalam satu negara terutama negara
reguler. besar dapat dibentuk sejumlah Cabang
9) Mengefektifkan manajemen masjid dan Istimewa Muhammadiyah), sehingga
mushalla yang dikelola Muhammadiyah memberi peluang bagi Muhammadiyah
sebagai basis gerakan Persyarikatan di akar- untuk menyebarluaskan pandangan dan
rumput. peranannya di negara-negara lain.
10) Meningkatkan, mengembangkan, dan
menerapkan sistem tatakelola organisasi 3. Program Pengembangan Kemitraan
dan tatakelola keuangan di seluruh a. Visi Pengembangan
tingkatan pimpinan dan amal usaha yang Berkembangnya kualitas dan intensitas hubungan
berdasarkan pada prinsip amanah, kejujuran, organisasi yang menunjukkan peran strategis dan
keterbukaan, dan tersistem. keterlibatan proaktif Muhammadiyah sebagai
11) Meningkatkan, mengembangkan, dan gerakan Islam yang maju/modern dalam dinamika
menerapkan pengawasan dan pembinaan kehidupan umat, bangsa, dan perkembangan
keuangan termasuk pelaporan yang global.
terstandar dan reguler di seluruh tingkatan b. Program Pengembangan
pimpinan persyarikatan, amal usaha, dan 1) Meningkatkan partisipasi aktif
institusi-institusi Muhammadiyah dengan Muhammadiyah dalam berbagai forum
regulasi yang tersistem. regional maupun internasional, termasuk
12) Menyempurnakan konsep-konsep/pedoman/ dengan Cabang Istimewa Muhammadiyah
tuntunan sistem tatakelola organisasi dan dan mengembangkan jaringan dengan
keuangan yang terpadu di seluruh lingkungan organisasi sepaham/serumpun di luar negeri
organisasi Muhammadiyah.

104 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 105


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
sebagai media mengembangkan Islam yang 4. Program Pemberdayaan Anggota dan Kader
berkemajuan. a. Visi Pengembangan
2) Meningkatkan komunikasi, jaringan, dan Berkembangnya kuantitas, kualitas, dan kapasitas
kerjasama dengan organsasi-organisasi anggota serta kader Muhammadiyah sebagai
Islam, organisasi kemasyarakatan, dan sumberdaya pelaku gerakan dalam upaya
kekuatan-kekuatan strategis baik nasional mewujudkan terbentuknya masyarakat Islam
maupun dunia internasional dalam ikhtiar yang sebenar-benarnya.
membangun tatanan kehidupan yang damai, b. Program Pengembangan
maju, adil, makmur, bermartabat, dan
berperadaban utama. 1) Mengembangkan model-model
pengembangan jumlah anggota secara
3) Mengembangkan kerjasama yang proaktif dan proaktif sebagai bagian penting dari strategi
harmonis yang saling menguntungkan dengan gerakan yang bersifat ekspansif untuk
berbagai instansi, baik pemerintah, maupun mewujudkan tujuan Muhammadiyah.
swasta, serta dalam maupun luar negeri, untuk
mendukung gerak Persyarikatan. 2) Meningkatkan model-model pengembangan
kualitas anggota yang terintegrasi dengan
4) Mengembangkan kerjasama dengan pembinaan keluarga sakinah, pendidikan,
berbagai pihak, baik dalam maupun luar kesehatan, dan amal usaha Muhammadiyah.
negeri sesuai dengan prinsip-prinsip
gerakan Muhammadiyah, dalam rangka 3) Melaksanakan program pengiriman kader
meningkatkan kualitas kehidupan umat Muhammadiyah ke lembaga-lembaga
Islam guna mengejar ketertinggalan dalam pendidikan di dalam dan luar negeri secara
berbagai bidang serta untuk meningkatkan terorganisasi dengan melibatkan dukungan
peran Muhammadiyah dan umat Islam amal usaha terkait dengan target yang
secara lebih luas. ditentukan secara terukur.
5) Mengembangkan peran dan kemitraan 4) Meningkatkan perhatian dan usaha secara
lembaga-lembaga Muhammadiyah dengan serius yang berkaitan kesejahteraan dan
ASEAN di berbagai bidang strategis seperti masa depan kader sebagai bagian penting
pengembangan pemikiran Islam, ilmu dari transformasi peran kader dalam lingkup
pengetahuan dan teknologi, pendidikan, persyarikatan, kader umat, dan kader
ekonomi, kesehatan, dan lain-lain dalam bangsa.
menghadapi ASEAN Charter dan pergesran 5) Menggalang potensi kader Muhammadiyah
pusat geo-politik, geo-ekonomi, dan geo- yang tersebar di berbagai lembaga
sosial-budaya ke Asia khususnya China. pemerintahan (eksekutif, legislatif,

106 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 107


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
yudikatif, dan institusi-institusi negara masyarakat, yang menggunakan pendekatan
lainnya) dan lembaga-lembaga profesi serta dakwah.
institusi-institusi strategis lainnya untuk 3) Meningkatkan gerakan TV-sehat
pengembangan visi dan misi Persyarikatan. sebagaimana dikembangkan oleh Aisyiyah
6) Meningkatkan dan mengembangkan ikatan sebagai salah satu bentuk pembelajaran
persaudaraan di kalangan aktivis/kader dan pencegahan atas dampak negatif televisi
persyarikatan dari berbagai profesi dan dan bentuk-bentuk perluasan pengaruh
lingkungan dengan mengefektifkan forum- teknologi sejenis lainnya yang dapat merusak
forum pengajian, pertemuan, dialog, masa depan generasi umat dan bangsa.
ideopolitor, dan lain-lain. 4) Meningkatkan pembinaan kualitas
kesehatan dsan kesejahteraan keluarga
5. Program Pemberdayaan Keluarga termasuk kesehatan reproduksi terutama di
a. Visi Pengembangan lingkungan masyarakat yang dhu’afa melalui
berbagai kegiatan sebagai bagian terpadu
Berkembangnya kualitas keluaarga yang berbasis dari pengembangan kehidupan Keluarga
kehidupan keluarga sakinah dalam kehidupan Sakinah, Qoryah Thayyibah, serta Gerakan
masyarakat sebagai wujud keberhasilan dakwah Jamaah dan Dakwah Jamaah.
Muhammadiyah.
5) Meningkatkan gerakan budaya membaca
b. Program Pengembangan di lingkungan keluarga sebagai basis dari
1) Meningkatkan usaha-usaha pembinaan masyarakat pembelajaran menuju kehidupan
keluarga sakinah disertai penyebarluasan keluarga yang cerdas menuju pencerdasan
tuntunan-tuntunan praktis di linkungan kehidupan bangsa.
keluarga-keluarga Muhammadiyah maupun
masyarakat sebagaimana dituntunkan oleh
Tarjih dan pengembangan model keluarga 6. Program Partisipasi Kebangsaan
sakinah yang disusun Aisyiyah sebagai bentuk a. Visi Pengembangan
keteladanan yang baik (uswah hasanah) dari Berkembangnya peran-peran strategis
model kehidupan keluarga dalam masyarakat. Muhammadiyah sebagai kekuatan Islam modernis
2) Meningkatkan model-model bimbingan- terbesar dalam mempengerahui kebijakan-
konseling, advokasi, dan crisis-center dalam kebijakan negara/pemerintahan dan proses
memecahkan masalah-masalah keluarga, dinamika politik-kebangsaan sebagai perwujudan
baik di lingkungan Muhammadiyah maupun dakwah amar ma’ruf dan nahi munkar dalam

108 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 109


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai sebagai penduduk mayoritas dalam peran
Khittah dan Kepribadian Muhammadiyah. kehidupan berbangsa dan negara.
b. Program Pengembangan 5) Memperkuat posisi dan peran
1) Meningkatkan komunikasi, hubungan, dan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam
kerjasama secara proaktif dengan berbagai modern terbesar dalam dinamika nasional
lembaga negara/pemerintahan baik dengan dan global melalui berbegai keterlibatan
eksekutif, legislatif, yudikatif maupun yang strategis, selektif, dan produktif dengan
institusi-institusi negara/pemerintahan tetap mengindahkan prinsip kemandirian
lainnya dalam usaha mengembangkan misi dan sejalan Khittah serta Kepribadian
Muhammadiyah. Muhammadiyah.
2) Meningkatkan perhatian, kepedulian, dan
penyikapan terhadap persoalan-persoalan F. Program Perbidang Persyarikatan
aktual dan krusial yang menyangkut hajat 1. Program Bidang Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam
hidup publik, termasuk kepentingan a. Visi Pengembangan
umat Islam, sebagai bentuk keterlibatan
aktif Muhammadiyah dalam kehidupan Berkembangnya fungsi tarjih, tajdid, dan pemikiran
berbangsa dan bernegara. Islam yang mendorong peran Muhammadiyah
sebagai gerakan pembaharuan yang kritis,
3) Meningkatkan prakarsa dan forum lintas dinamis, dan proaktif dalam menjawab problem
dengan komponen bangsa yang lain dan tantangan aktual sehingga Islam menjadi
dalam usaha memperkuat posisi kekuatan sumber pemikiran, moral, dan praksis sosial
masyarakat madani (civil society) untuk kehidupan umat, bangsa, dan perkembangan
memperjuangkan aspirasi rakyat terhadap global yang kompleks.
pemerintah atau lembaga-lembaga negara
lainnya sesuai dengan prinsip dakwah amar a. Program Pengembangan
ma’ruf dan nahi munkar yang dilaksanakan 1. Menyegarkan dan mengembangkan
Muhammadiyah. pemahaman dan pengamalan ajaran
4) Meningkatkan prakarsa dan komunikasi Islam dalam kehidupan masyarakat yang
khusus dengan organisasi-organisasi Islam multikultural dan kompleks disertai dengan
dalam usaha memperkuat ukhuwah dan permusan Risalah Islamiyah, tafsir Al-Quran,
kepemimpinan umat Islam, menyelesaikan dan pemikiran-pemikiran keislaman lainnya
masalah-masalah krusial dan strategis, serta yang komprehensif.
untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam 2. Memulai menyusun Tafsir Al Quran yang dapat
menjadi rujukan dan panduan/pedoman

110 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 111


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
bagi seluruh warga Muhammadiyah dalam 6. Memperluas, mensosialisasikan, dan
memahami dan mengimplementasikan Al mendorong penerapan/aktualisasi
Quran dan As Sunah yang shahihah dalam pandangan keislaman Muhammadiyah
kehidupan. tentang perempuan yang mengarah pada
3. Mengoptimalkan peran kelembagaan dan keadilan dan kesetaraan relasi laki-laki dan
pusat-pusat kajian bidang tajdid, tarjih, perempuan yang mencerminkan tatanan
dan pemikiran Islam yang bersifat proaktif kehidupan yang bersifat rahmatan lil-‘alamin.
dalam menjawab masalah-masalah aktual 7. Mengembangkan pandangan dan pedoman
masyarakat dan meningkatkan peran-peran hisab yang menjadi rujukan bagi masyarakat
strategis bidang keagamaan di tengah luas dan terus mengusahakan berlakunya
dinamika kehidupan kontemporer. kalender Islam internasional.
4. Memperluas dan mensosialisasikan Konsep 8. Mengintensifkan kajian-kajian pemikiran
Islami dan produk-produk pemikiran di Islam dalam merespon isu-isu dan masalah-
bidang tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam masalah penting dan strategis di berbagai
yang menjadi pandangan, pedoman, bidang yang berkembang dalam kehidupan
bimbingan, acuan, dan tuntunan dalam umat dan masyarakat luas.
kehidupan masyarakat seperti Himpunan 9. Meningkatkan kepustakaan dan
Putusan Tarjih, Fatwa Agama, Keluarga pendayagunaan koleksi keputusan tarjih
Sakinah, Fikih Tata Kelola, Fiqif Ikhtilaf dan serta kitab-kitab/buku-buku/sumber-
hasil-hasil Musyawarah Tarjih. sumber rujukan utama baik klasik maupun
5. Mengembangkan kapasitas/kompetensi kontemporer serta cetak dan elektronik di
kelembagaan dan kader ulama bidang bidang tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam.
tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam termauk 10. Meningkatkan usaha penyebaran pemikiran
pembinaan kader hisab dan falak serta Islam yang berkemajuan khususnya di
kelompok pemikir Islam untuk memperkokoh lingkungan ASEAN dalam mengantisipasi
dan mengembangkan Muhammadiyah ASEAN Charter dan pergeseran pusat geo-
sebagai gerakan pembaruan dan kepentingan politik, geo-ekonomi, dan geo-sosial-budaya
menghadapi perkembangan yang kompleks ke China maupun pada ranah global sehingga
dalam dinamika kehidupan umat, bangsa, pandangan keislaman Muhammadiyah
dan tantangan global misalnya melalui dikenal, dipahami, dan mempengaruhi
program memperbanyak ulama hadits dan dinamika pemikiran dunia.
ushul fiqh, disamping ulama pada umumnya.

112 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 113


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2. Program Bidang Tabligh sensitif terhadap masalah serta dinamika
a. Visi Pengembangan kehidupan masyarakat setempat.
Berkembang gerakan tabligh Muhammadiyah 4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas
dalam pembinaan keagamaan yang bersifat muballigh yang dapat menjangkau
meneguhkan dan mencerahkan pada berbagai multistrata, multietnis, dan multimedia di
kelompok sosial yang luas sehingga Islam dihayati, berbagai lingkungan kehidupan masyarakat
dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari- termasuk di televisi melalui berbagai
hari serta menjadi rahmatan lil-alamin di tengah kursus, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan
dinamika masyarakat Indonesia yang kompleks. yang meningkatkan kapasitas mubaligh di
b. Program Pengembangan tengah tuntutan kehidupan yang semakin
memerlukan acuan Islam.
1) Menyusun pedoman-pedoman / tuntunan-
tuntunan dan materi tabligh yang bersifat 5) Mengoptimalkan pengadaan dan pengiriman
praktis dan menjadi acuan bagi para mubaligh mubaligh untuk masyarakat suku terasing
serta semakin tumbuh-kembangnya dan daerah tertinggal disertai usaha-usaha
kehidupan keagamaan/keislaman dalam pembinaan dan pengorganisasiannya yang
masyarakat seperti tuntunan/pedoman lebih tersistem.
tabligh, kurikulum/materi tabligh, materi 6) Mengusahakan peningkatan sarana dan
khutbah, dan pedoman/tuntunan kehidupan sumber dana untuk mempermudah
beragama sehari-hari. pengembangan fungsi tabligh dan peran
2) Menghidupkan dan mengembangkan mubaligh dalam kehidupan masyarakat.
berbagai jenis pengajian di lingkungan 7) Peningkatan fungsi media tabligh seperti
Persyarikatan dan umat Islam disertai buletin, leaflet, website, tabligh seluler,
pengembangan materi, pendekatan, metode dan media lainnya yang menyajikan materi/
yang menarik dan tepat sasaran, serta pesan tabligh yang bersifat membimbing,
meningkatkan keyakinan, pemahaman, dan meneguhkan, menggembirakan, dan
pengamalan Islam yang lebih mendalam/ mencerahkan yang mencerminkan
substantif yang menghadirkan Islam Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
berwajah rahmatan lil-‘alamin. dan tajdid sehingga ajaran Islam semakin
3) Mengoptimalkan pengelolaan masjid diterima oleh dan menjadi pedoman sehari-
dan musholla sebagai sarana pembinaan hari dalam kehidupan masyarakat luas.
keislaman dan aktivitas keumatan yang 8) Mengembangkan tabligh yang memberikan
pemahaman Islam yang luas tentang

114 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 115


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kemulian dan keadilan relasi antara laki- berbagai aspeknya, termasuk pemetaan
laki dan perempuan, perdamaian dan sumberdaya insani, pusat-pusat keunggulan,
antikekerasan, dan hubungan antargolongan fasilitas, tata kelola, kepemimpinan, dan
yang berwawasan rahmatan lil-‘alamin. lain-lain yang mendukung pengembangan
9) Pelatihan kristologi bagi muballigh dalam kualitas/keunggulan pendidikan
satu paket dengan pelatihan mubaligh Muhammadiyah di tengah persaingan yang
lainnya diserta pemahaman peta dakwah tinggi.
secara menyeluruh. 3) Meningkatkan peran dan fungsi pendidikan
10) Melakukan pembinaan berkelanjutan Muhammadiyah sebagai lembaga pelayanan
dalam aspek-aspek keagamaan secara masyarakat dengan membuka dan
terprogram bagi jamaah haji binaan memperluas akses dan kesempatan bagi
Muhammadiyah/’Aisyiyah. seluruh masyarakat tanpa memandang
suku, bangsa, agama dan kelas sosial untuk
memperoleh pendidikan yang bermakna
3. Program Bidang Pendidikan, Iptek, dan Litbang bagi diri, keluarga dan masyarakat.
a. Visi Pengembangan 4) Meningkatkan peran dan fungsi lembaga
Berkembangnya kualitas dan ciri khas pendidikan pendidikan Muhammadiyah sebagai
Muhammadiyah yang unggul, holistik, dan pusat pembelajaran yang mencerahkan,
bertatakelola baik yang didukung oleh mencerdaskan dan memberdayakan peserta
pengembangan iptek dan litbang sebagai wujud didik sehingga menjadi manusia yang
aktualisasi gerakan dakwah dan tajdid dalam bertaqwa, berilmu pengetahuan, terampil,
membentuk manusia yang utuh sebagaimana berkepribadian kuat, mandiri, berorientasi
tujuan pendididikan Muhammadiyah. ke masa depan dan bertanggung jawab
b. Program Pengembangan terhadap kehidupan masyarakat, umat dan
1) Mengembangkan sistem pendidikan bangsa.
Muhammadiyah yang holistik atau 5) Mengoptimalkan peran dan fungsi
menyeluruh sebagai kelanjutan dari konsep lembaga pendidikan Muhammadiyah
blueprint pendidikan Muhammadiyah sebagai pusat dakwah Islam melalui usaha-
menuju pada pencapaian pendidikan yang usaha memperluas dan memperdalam
unggul/utama di masa depan. pemahaman Agama, mengamalkan ibadah
2) Menyusun Roadmap keunggulan pendidikan berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW,
Muhammadiyah baik tingkat dasar dan mengembangkan interaksi yang sesuai
menengah maupun perguruan tinggi dalam dengan akhlak mulia dan menata lingkungan

116 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 117


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
fisik yang mencerminkan nilai-nilai Islam atas tuntunan dan kebutuhan masyarakat
yang berkemajuan. melalui berbagai usaha memperluas dan
6) Mengembangkan model-model pendidikan memperkuat pelayanan pendidikan sebagai
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di seluruh agen perubahan sosial berdasarkan spirit
jenjang pendidikan yang memberikan tajdid dan amal shalih.
pencerahan paham Islam dan komitmen 10) Mengembangkan sistem kurikulum yang
gerakan Muhammadiyah yang berkemajuan. mengintegrasikan iman, ilmu pengetahuan
7) Meningkatkan dan memperkuat peran dan dan akhlak sebagai usaha membangun dan
fungsi pendidikan Muhammadiyah sebagai mengembangkan pendidikan holistik dan
pusat perkaderan dengan pembinaan Ikatan pendidikan nilai untuk terwujudnya manusia
Pelajar Muhammadiyah (IPM), Kepanduan seutuhnya.
Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci Putera 11) Meningkatkan mutu pendidikan
Muhammadiyah (TS), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sehingga memenuhi
Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi delapan standar pendidikan nasional
intra kurikuler melalui pengembangan dan mengembangkan lembaga-lembaga
kegiatan-kegiatan intra dan ekstra pendidikan yang berstatus mandiri menjadi
kulikuler yang meningkatkan wawasan dan lembaga pendidikan berstandar internasional
kemampuan kepemimpinan, memperkuat dengan keunggulan khusus dalam bidang
jatidiri pelajar dan mahasiswa sebagai kader Agama, akhlak mulia, kepemimpinan dan
persyarikatan, umat dan bangsa. kecakapan hidup.
8) Memperkuat dan memperteguh identitas 12) Meningkatkan kemampuan profesional
pendidikan Muhammadiyah dengan pendidik melalui peningkatan jenjang
membangun filosofi pendidikan yang khas pendidikan (studi lanjut), pelatihan-
berdasarkan Alquran dan Sunnah serta pelatihan formal kependidikan,
dengan mempertimbangkan pengalaman- penyelenggaraan forum-forum akademik
pengalaman yang berasal dari tradisi dan pengembangan lembaga-lembaga
pendidikan Islam, ajaran dan pemikiran KHA profesi yang memungkinkan terjadinya
Dahlan dan para tokoh Muhammadiyah transfer keahlian di antara sesama pendidik
serta nilai-nilai sosial-budaya masyarakat seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran
yang tidak bertentangan dengan ajaran (MGMP), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
Islam. (MKKS) dan lain-lain.
9) Mengembangkan jenis, jenjang dan jalur
pendidikan baru sebagai alternatif dan solusi

118 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 119


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
13) Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan Muhammadiyah dengan lembaga pendidikan
tenaga kependidikan sesuai kemampuan di luar negeri sebagai usaha meningkatkan
Persyarikatan dan satuan pendidikan mutu dan mengembangkan gerakan dan
setempat berdasarkan sistem kinerja dan menyebarluaskan paham Muhammadiyah
meritokrasi dengan mempertimbangkan di dunia internasional.
tingkat kebutuhan hidup masyarakat 18) Memperkuat ukhuwah dan silaturrahim antar
setempat, loyalitas, lama pengabdian, lembaga pendidikan melalui penyelenggaran
kreativitas dan profesionalisme kerja. kegiatan musabaqah, olimpiade, turnamen
14) Mengembangkan budaya good governance, olah raga, festival kesenian dan kegiatan
hidup sehat, anti korupsi dan hemat energi lain yang menumbuhkan semangat,
sebagai gerakan kebudayaan yang merupakan kebanggaan dan persatuan di antara warga
perwujudan, pengamalan dan internalisasi Muhammadiyah.
nilai-nilai al-Islam dan Kemuhammadiyah 19) Menyusun peta pendidikan, pusat data
dalam lembaga pendidikan. dan informasi pendidikan Muhammadiyah
15) Mengembangkan dan memperkuat sebagai bahan pengkajian ilmiah dan dasar
kemandirian pendidikan Muhammadiyah pengambilan kebijakan dan pengembangan
melalui pengembangan dan optimalisasi pendidikan Muhammadiyah.
tradisi filantropi pendidikan, partisipasi 20) Memfasilitasi dan membantu kegiatan
masyarakat, unit-unit usaha ekonomi dan penelitian dan usaha-usaha kreatif
kerjasama dengan berbagai pihak yang tidak dalam pengembangan ilmu pengetahuan
mengikat baik secara ideologis maupun dan teknologi melalui kerjasama dan
politik. pengembangan jaringan penelitian di dalam
16) Meningkatkan, memperluas dan dan di luar negeri.
memperkuat kerjasama dan kemitraan 21) Mendorong inovasi, kreativitas dan
dalam berbagai bidang antara lembaga- penemuan baru dalam bidang ilmu
lembaga pendidikan Muhammadiyah, pengetahuan dan teknologi dan seni-
Persyarikatan, Majelis, Pemerintah, budaya yang bermanfaat bagi peningkatan
masyarakat dan lembaga-lembaga sosial kesejahteraan masyarakat, pembangunan
baik di dalam maupun luar negeri sebagai peradaban dan kemanusiaan bermartabat
usaha meningkatkan mutu pendidikan. dan penciptaan tata dunia yang damai.
17) Merintis usaha-usaha membuka atau 22) Mendorong dan melaksanakan penelitian
mengembangkan sister school antara tentang Muhammadiyah sebagai usaha
sekolah, madrasah atau perguruan tinggi pemetaan dan pengembangan gerakan
120 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 121
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Muhammadiyah secara lebih sistematis, 27) Meningkatkan kualitas, jaringan, dan
sistemik dan berkesinambungan untuk kerjasama antar lembaga pendidikan
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar- Muhammadiyah di semua jenjang pendidikan
benarnya. sehingga dapat saling memberdayakan
23) Memberikan penghargaan kepada mereka dan menjadi pusat keunggulan bersama
yang berprestasi untuk menumbuhkan dalam satu kesatuan lembaga pendidikan
semangat ber-Muhammadiyah dan Muhammadiyah terutama untuk daerah
mendorong kepeloporan dan keteladanan di tertinggal.
kalangan warga Muhammadiyah. 28) Mengorganisasi kerjasama, jaringan, dan
24) Mengintegrasikan aktivitas lembaga fungsi-fungsi lmbaga-lembaga/pusat-pusat
pendidikan Muhammadiyah dengan program penelitian dan pengembangan di lembaga-
pengembangan masyarakat dan kegiatan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Persyarikatan di lingkungan setempat. 29) Pengembangan pusat-pusat kaderisasi
25) Mengingintensifkan pembinaan akhlak khusus yang dipadukan secara tersistem
Islami, ideologi Muhammadiyah, dan dalam lembaga-lembaga pendidikan
penekanan pada pendidikan karakter di Muhammadiyah tertentu seperti untuk
seluruh jenjang pendidikan Muhammadiyah kepentingan kader tarjih/tajdid/pemikiran
sebagai satu kesatuan utuh dengan Islam, kader mubaligh, dan kader
pengembangan intelektualitas/kecerdasan, persyarikatan lainnya.
keahlian, dan aspek-asek penting lainnya 30) Menjadikan pusat-pusat kajian dan
yang menunjukkan keunggulan kualitas dan perpustakaan di lembaga-lembaga
ciri khas pendidikan Muhammadiyah. pendidikan Muhammadiyah terutama di
26) Mengembangkan kualitas kepemimpinan, perguruan tingginya sebagai penyuplai,
tatakelola termasuk tatakelola keuangan, penyangga, pendukung, dan sumber-
peraturan-peraturan yang terpadu dan seumber pengembangan bagi kepentingan-
standar, pemanfaatan IT (Information kepentingan strategis Persyarikatan,
Tecknology), penjaminan mutu, dan bebagai termasuk dalam hal kepentingan penyusunan
aspek/perangkat penting lainnya yang konsep-konsep atau pemikiran-pemikiran
mendukung pengembangan keunggulan strategis Muhammadiyah.
pendidikan Muhammadiyah di tingkat 31) Meningkatkan kemitraan lembaga
perguruan tinggi maupun dasar dan pendidikan dengan lembaga-lembaga
menengah. pendidikan di ASEAN dalam mengantisipasi

122 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 123


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
ASEAN Charter dan pergeseran pusat geo- 4) Melaksanakan Ideopolitor (Ideologi,
politik, geo-ekonomi, dan geo-sosial-budaya Politik, dan Organisasi) bagi pimpinan di
ke China, yang dilaksanakan secara tersistem lingkungan pimpinan Persyarikatan dan
dengan kebijakan Persyarikatan. Amal Usaha untuk meneguhkan komitmen
ideologis, memperluas visi dan pemikiran,
4. Program Bidang Perkaderan dan mengembangkan organisasi sebagai
instrumen gerakan Islam.
a. Visi Pengembangan
5) Menyusun materi perkaderan dan
Berkembangnya kualitas anggota dan kader materi ideologi yang terkandung
Muhammadiyah sebagai pelaku gerakan yang dalam Muqaddimah Anngoaran
memiliki keunggulan kapasitas, komitmen Dasar Muhammadiyah, Kepribadian
ideologis, dan mampu memajukan serta Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan
menyebaruaskan peran Muhammadiyah Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Khittah
dalam dinamika kehidupan umat, bangsa, dan Perjuangan Muhammadiyah, Pedoman
perkembangan global. Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
b. Program Pengembangan 6) Menyelenggarakan Latihan Instruktur
1) Mengintensifkan pelaksanaan Sistem disertai pembentukan Korp Instruktur di
Perkaderan Muhammadiyah dan menjadikan masing-masing tingkatan sesuai dengan
prkaderan sebagai budaya organisasi di Sistem Perkaderan Muhammadiyah.
seluruh tingkatan pimpinan, amal usaha, dan 7) Menyusun dan melaksanakan perkaderan
institusi-institusi yang berada dalam struktur fungsional untuk mewadahi dan menyalurkan
Persyarikatan. potensi anggota dan kader yang tersebarluas
2) Mengoptimalkan pendayagunaan pilar-pilar di berbagai lingkungan profesi dan lembaga
perkaderan di lingkungan Persyarikatan di luar Muhammadiyah.
yakni di keluarga, organisasi otonom, 8) Meningkatkan proses transformasi kader
lembaga pendidikan, dan amal usaha dengan banyak melibatkan dan memberi
Muhammadiyah. peran yang proporsional kepada kader
3) Mengintensifkan dan mendesain pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM)
anggota di lingkungan Persyarikatan dan dalam berbagai aktifitas Persyarikatan.
Amal Usaha dan kelompok-kelompok 9) Bekerjasama dengan Majlis Tarjih dan
jama’ah melalui Darul Arqam, Baitul Arqam, Tabligh membentuk forum kajian tafaqquh
pengajian khusus, dan berbagai model fiddin (seperti kajian tafsir Quran dan Hadits)
perkaderan lainnya yang bersifat spesifik. di semua tingkat pimpinan.
124 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 125
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
10) Bekerjasama dengan Majelis/Lembaga/ b. Program Pengembangan
Amal Usaha terkait menyelenggarakan 1) Meningkatkan sistem penyelenggaraan/
Daru Arqam/Baitul Arqam dan pengelolaan amal usaha bidang kesehatan
pengkajian Pedoman Hidup Islami warga dan kesejahteraan masyarakat (AUMKESSOS)
Muhamamdiyah, baik secara teori maupun yang unggul dan berbasis PKO (Penolong
praktek. Kesengsaraan Omoeom) / Al-Ma’un
11) Melakukan koordinasi kaderisasi dengan dengan manajmen terpadu, tatakelola,
organisasi otonom pada setiap jenjang pengawasan standar pelayanan dan mutu,
pimpinan Muhammadiyah. dan pengelolaan IPO (Input-Proses-Output)
12) Identifikasi, penyusunan data base, dan yang berkualitas utama sehingga mampu
pemetaan sumberdaya kader yang dimiliki bersaing dan menjangkau masyarakat luas.
Muhammadiyah di semua lini organisasi. 2) Mengoptimalkan jaringan amal usaha
13) Melaksanakan sertifikasi bekerjasama bidang kesehatan dan kesejahteraan
dengan Majelis Diktilitbang dan Majelis masyarakat (AUMKESOS) melalui berbagai
Dikdasmen untuk pengajar Al-Islam dan model pengembangan konsorsium,
Kemuhammadiyahan di lembaga perguruan kerjasama internal dan eksternal, teknologi
tinggi serta pendidikan dasar dan menengah. informasi, pengembangan koperasi, konsep
14) Meningkatkan kajian-kajian perkaderan satelit klinik, konsep Central Purchasing,
untuk pengembangan konsep, model, dan bentuk-bentuk jejaring lainnya yang
pendekatan, dan metode yang lebih membawa pada keungulan secara kolektif.
berkualitas dalam pelaksanaan perkaderan 3) Meningkatkan kualitas sumberdaya amal
Muhammadiyah. usaha bidang kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat (AMKUESOS) melalui
peningkatan kapasitas tenaga AUMKESSOS,
5. Program Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan pendidikan, promosi, dayadukung fasilitas,
Masyarakat dan berbagai skill yang mengembangkan
a. Visi Pengembangan keunggulan.
Berkembangnya fungsi pelayanan kesehatan dan 4) Mengoptimalkan standar pelayanan
kesejahteraan yang unggul dan berbasis Penolong kesehatan melalui standarisasi pelayanan
Kesengsaraan Oemoem (PKO) sehingga mampu AUMKES, pengembangan rumah sakit
meningkatkan kualitas dan kemajuan hidup dengan layanan unggulan di setiap daerah,
masyarakat khususnya kaum dhu’afa sebagai optimalisasi pelayanan AUMKES terhadap
wujud aktualisasi dakwah Muhammadiyah.

126 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 127


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
permasalahan kesahatan masyarakat dan manajemen dan pengadaan logistik tanggap
penanggulangan bencana, dan peningkatan darurat, serta advokasi dan reabilitasi pasca
jumlah AUMKES sebagai Satelit Klinik Rumah bencana.
Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di daerah 9) Mengembangkan kesadaran bencana di
pedalaman/terpencil. lingkungan Muhammadiyah, kampanye
5) Mengoptimalkan penanggulangan masalah kesadaran menghadapi bencana di
kesehatan masyarakat (Flu Burung, Flu Babi, masyarakat, advokasi sistem penanggulangan
Malaria, TBC, HIV/AIDS, dan sebagainya) , bencana, dan usaha-usaha lain dalam
kampanye kesadaran hidup sehat dan bersih, program rehabilitasi pasca tanggap darurat
kampanye dan penyuluhan kesehatan yang tersistem dengan program dan prinsip-
reproduksi, serta kampanye dan penyuluhan prinsip gerakan Muhammadiyah.
antinarkoba. 10) Mengoptimalkan lembaga panti asuhan
6) Meningkatkan standarisasi pelayanan Muhammadiyah menjadi tempat
warga asuh di lingkungan AUMKES, jumlah penyemaian kader Muhammadiyah.
AUMSOS di daerah terpencil, perlindungan 11) Mengembangkan jenis-jenis/model-model
anak dan korban kekerasan, pengembangan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
konsep asuhan keluarga, pengembangan baru yang langsung menyentuh kehidupan
pusat perlindungan anak, dan pendidikan di masyarakat di akar-rumput yang bersinergi
lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Anak. dengan Rumah Sakit dan Panti Asuhan serta
7) Meningkatkan dan mengoptimalkan AUMKESOS Muhammadiyah sebagai wujud
sistem penanggulangan bencana dalam gerakan Al-Ma’un/PKO.
bentuk jejaring simpul-simpul tanggap 12) Meningkatkan kemitraan program kesehatan
darurat, rehabilitasi bencana di lingkungan dengan lembaga-lembaga kesehatan di
Muhammadiyah dalam penanggulangan ASEAN dalam mengantisipasi ASEAN Charter
bencana; peningkatan kapasitas kader, dan pergeseran pusat geo-politik, geo-
relawan, dan pengelola penanggulangan ekonomi, dan geo-sosial-budaya ke China;
bencana yang dilaksanakan secara tersistem dengan
8) Meningkatkan keterpaduan dan kesiapan kebijakan Persyarikatan.
AUMKESOS dan Rumah Sakit dalam
penanggulangan bencana, peningkatan
kualitas tanggap darurat (response time
dan mobilisasi), peningkatan kualitas

128 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 129


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
6. Program Bidang Wakaf koperasi, dan BTM/BMT sebagai wadah
a. Visi Pengembangan kerjasama dan pemberdayaan antar pelaku
Berkembangnya kemampuan dan usaha ekonomi di lingkungan Persyarikatan
pengorganisasian umat untuk berwakaf, berzakat, menuju pada kekuatan dan kemandirian
berinfaq, dan bershadaqah serta meningkatnya Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.
sistem pengelolaan, jalinan kepedulian, dan 2) Meningkatkan pembinaan kualitas
pelayanan bagi kaum dhu’afa yang menumbuhkan sumberdaya manusia pelaku usaha
keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. ekonomi umat melalui kegiatan pelatihan,
b. Program Pengembangan pendampingan, dan konsultasi bisnis yang
intensif dan sistematik.
1) Inventarisasi dan arbitrase harta benda
Persyarikatan yang diperoleh dari wakaf serta 3) Mengembangkan usaha/bisnis ritel barang
mengintensifkan pelaksanaan, penertiban, konsumsi dan usaha-usaha unggulan yang
dan pengelolaan sertifikasi tanah-tanah memiliki nilai tambah yang tinggi disertai
wakaf Muhammadiyah. dengan dukungan permodalan, sumberdaya
manusia, dan jaringan yang kuat di seluruh
2) Memasyarakatkan wakaf uang dan wakaf lingkungan Persyarikatan.
yang tidak bergerak yang terpadu dengan
pengorganisasian dan pemanfaatan ZIS 4) Mengembangkan model pemberdayaan
menuju pemberdayaan umat. ekonomi yang berskala mikro, kecil, dan
menengah yang didasarkan atas kekuatan
3) Memanfaatkan tanah wakaf kosong untuk sendiri sebagai wujud cita-cita kemandirian
hal-hal produktif dan kegiatan-kegiatan lain ekonomi umat.
sesuai fungsinya.
5) Mengembangkan jaringan dan kerjasama
dengan pemerintah, swasta, dan lembaga-
7. Program Bidang Ekonomi dan ZIS (Zakat, Infaq, lembaga lain dalam program-program
Shadaqah) pemberdayaan ekonomi khususnya ekonomi
a. Visi Pengembangan mikro, kecil, dan menengah yang berdampak
Berkembangnya kapasitas dan bangkitnya langsung dalam membangun kekuatan
kembali etos ekonomi Muhammadiyah untuk masyarakat kecil (akar rumput) yang dhu’afa
meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan dan musatdh’afin melalui model-model
kesejahteraan umat. kegiatan ekonomi alternatif.
b. Program Pengembangan 6) Mengembangkan jumlah dan kualitas BMT
1) Mengembangkan lembaga keuangan mikro, (Baitul Mal wa Tanwil) Muhammadiyah

130 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 131


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
disertai peningkatan mutu sumberdaya ZIS (zakat, infaq, dan shadaqah) dengan
manusia, tata kelola, jaringan, dan kerjasama memobilisasi seluruh potensi.
untuk mencapai tingkat keunggulan sebagai 11) Optimalisasi usaha-usaha penggalian,
sarana pemberdayaan ekonomi umat/ pencarian, dan pengumpulan zakat,
masyarakat. infaq, dan shadaqah secara lebih proaktif,
7) Peningkatan gerakan ekonomi di kalangan terorganisasi, dan terkelola dengan prinsip
warga Muhammadiyah disertai pembentukan tatakelola yang baik melalui Lembaga ZIS
mentalitas dan budaya kewirausahaan serta Muhammadiyah.
berbagai pelatihan sehingga terbangun 12) Pengembangan pemanfaatan fungsi
kondisi dan infrastruktur Muhammadiyah pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah
sebagai kekuatan ekonomi. ke hal-hal yang lebih produktif selain yang
8) Mengembangkan jaringan lembaga bersifat kedermawanan.
keuangan mikro (syari’ah) di lingkungan 13) Meningkatkan pembinaan dan jaringan
Persyarikatan untuk memperkuat lembaga-lembaga ZIS (Zakat, Infaq,
kemampuan BTM/BMT melalui suatu Shadaqah) sehingga memiliki fungsi yang
wadah kerjasama yang mampu berperan efektif, produktif, dan akuntabel dalam
meningkatkan akses kepada sumberdaya menjalankan kegiatannya.
ekonomi khususnya pendanaan, selain 14) Meningkatkan kemitraan ekonomi dengan
meningkatkan kemampuan manajemen lembaga-lembaga ekonomi di ASEAN
BTM/BMT dan pengorganisasiannya dalam dalam mengantisipasi ASEAN Charter
sistem organisasi Muhammadiyah. dan pergeseran pusat geo-politik, geo-
9) Meningkatkan pengentasan kemiskinan ekonomi, dan geo-sosial-budaya ke China,
dengan instrumen ZIS dan usaha-usaha yang dilaksanakan secara tersistem dengan
ekonomi yang memiliki nilai tambah yang kebijakan Persyarikatan.
tinggi khsusnya yang berskala kecil, mikro, dan
menengah dengan memanfaatkan berbagai
jaringan yang dimiliki Muhammadiyah 8. Program Bidang Pemberdayaan Masyarakat
termasuk yang berbasis di cabang dan a. Visi Pengembangan
Ranting. Meningatnya kapasitas, daya saing, posisi tawar,
10) Meningkatkan kualitas sumberdaya, dan intensitas pemberdayaan masyarakat
organisasi dan manajemen, administrasi, berbasis misi Penolong Kesengsaraan Oemoem
sinergi, dan pelayanan dalam menggerakkan, (PKO) dan gerakan Al-Ma’un menuju kehidupan
pengelolaan, dan pemanfaatan wakaf dan

132 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 133


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan kelompok petani, nelayan, dan peternak
berkeadaban. yang kuat dan mandiri.
b. Program Pengembangan 7) Meningkatkan advokasi dan pendampingan
1) Mengaplikasikan konsep-konsep gerakan terhadap kelompok miskin, buruh, dan
seperti implementasi Teologi/Fikih Al-Ma’un kelompok dhua’afa/mustadh’afin lainnya
dan model pemberdayaan masyarakat untuk memiliki akses, usaha, dan kekuatan
lainnya yang terpadu dengan sistem gerakan kemandirian.
Muhammadiyah. 8) Meningkatkan perhatian, kepedulian,
2) Mengembangkan model-model dan advokasi kepada kelompok difabel
pemberdayaan masyarakat yang bersifat untuk memperoleh hak-hak dasar dan
bottom-up dan partisipatif untuk komunitas kesejahteraan dalam kehidupannya.
buruh, tani, nelayan, dan kaum marjinal di 9) Mengupayakan advokasi kebijakan publik
perkotaan maupun pedesaan. yang tidak sensitif dan tidak memihak kepada
3) Mengembangkan potensi sumberdaya kaum miskin, dhu’afa, dan mustadh’afin.
manusia untuk pemberdayaan masyarakat 10) Mengembangkan pusat penanganan krisis
disertai peningkatan kualitas pengelola, (crisis center) di pusat dan wilayah sebagai
optimalisasi multimedia dan teknologi wahana penanggulangan krisis yang dihadapi
informasi, dan mobilisasi sumber dana dari masyarakat terutama masyarakat miskin,
berbagai pihak yang sah dan tidak mengikat. dhu’afa, dan mustadh’afin.
4) Meningkatkan kapasitas pengorganisasian 11) Meningkatkan kapasitas keahlian,
dan pengembangan program pemberdayaan modal, produksi, dan distribusi usaha-
masyarakat dengan meanfaatkan berbagai usaha di bidang pertanian, perikanan,
dayadukung yang dimiliki Persyarikatan. peternakan, dan usaha-usaha lainnya yang
5) Meningkatkan jaringan hubungan dan mampu meningkatkan kemandirian dan
kerjasama baik di lingkungan Persyarikatan kesejahteraan masyarakat.
maupun lembaga-lembaga lain yang
memiliki kepedulian pada pengembangan 9. Program Bidang Lingkungan Hidup
civil society atau masyarakat madani sejalan a. Visi Pengembangan
dengan prinsip gerakan Muhammadiyah.
Berkembangnya kesadaran dan perilaku ramah
6) Mengembangkan model-model pertanian, lingkungan di kalangan masyarakat serta warga
peternakan, dan perikanan yang terintegrasi Muhammadiyah sebagai wujud dakwah amar
dari hulu sampai hilir menuju pemberdayaan

134 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 135


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
ma’ruf dan nahi munkar dalam penyelamatan 10. Program Bidang Seni Budaya dan Olahraga
lingkungan hidup. a. Visi Pengembangan
b. Program Pengembangan Berkembangnya seni budaya yang bernapaskan
1) Menyusun pedoman/tuntunan baik prinsip Islam dan mencerahkan akal budi manusia
maupun teknis yang menjadi acuan bagi sebagai makhluk yang berperadaban mulia.
usaha-usaha penyelematan lingkungan b. Program Pengembangan
sebagai wujud dakwah Islam di bidang 1) Mengembangkan apresiasi kesenian,
lingkungan. kesusastraan, dan pariwisata yang Islami
2) Mengintensifkan sosialisasi sadar dan dan memberikan nuansa kehalusan budi
perilaku ramah lingkungan dalam berbagai dan spiritual Islami dalam kehidupan warga
model aksi penyelematan lingkungan. persyarikatan, umat, dan masyarakat luas.
3) Mengembangkan pendidikan lingkungan 2) Memproduksi film, buku, dan seni
hidup guna membangun kesadaran dan pertunjukan yang membawa pesan
perilaku ramah lingkungan di seluruh kerisalahan dan peradaban Islami.
tingkatan dan lini organisasi sehingga 3) Mengembangkan dan mengapresiasi seni
Muhammadiyah menjadi pioner dalam budaya lokal yang dipadukan dengan dakwah
gerakan lingkungan. kultural Muhammadiyah.
4) Meningkatkan kapasitas sumberdaya 4) Mengembangkan pendidikan seni budaya
manusia, kelembagaan, dan jaringan Islami melalui lembaga pendidikan, keluarga,
Muhammadiyah dalam gerakan dan komunitas jama’ah.
pendampingan, advokasi, dan penyelamatan
lingkungan. 5) Melakukan kajian dan kritik terhadap praktik-
praktik kesenian dan berbagai publikasi yang
5) Mengintensifkan kerjasama dengan bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-
berbagai lembaga, baik pemerintah maupun norma ajaran Islam serta merusak akhlak
swasta dan komunitas-komintas masyarakat, dan peradaban manusia.
dalam penyelematan lingkungan
dan mengembangan pembangunan 6) Meningkatkan pengadaan dan pengelolaan
berkelanjutan. sarana, prasarana, pendidikan, produksi,
dan pengembangan kesenian di lingkungan
persyarikatan.
7) Meningkatkan kerjasama dengan berbagai
pihak dalam pengembangan seni-budaya
Islami.
136 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 137
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
8) Memanfaatkan media massa cetak Muhammadiyah yang unggul dan lengkap
dan elektronik sebagai sarana dalam disertai pemanfaatan multimedia dan
pengembangan program seni budaya dalam teknologi informasi untuk menopang
Muhammadiyah. aktivitas persyarikatan meliputi media
9) Mengembangkan kesadaran dan elektronik, dalam hal ini radio dan televisi,
pemasyarakatan olahraga untuk media internet dan mobile devices,
menumbuhkan fisik dan jiwa yang sehat di media cetak, integrasi database personal/
lingkungan warga Muhammadiyah melalui kader, kantor maya, sistem aplikasi profil
berbagai macam kegiatan yang terprogram. Muhammadiyah, digitalisasi dokumen,
Distro Linux Muhammadiyah, dan lain-lain.
11. Program Bidang Pustaka dan Informasi 5) Menyusun database profil, kegiatan, amal
usaha, dan pendataan multimedia di
a. Visi Pengembangan lingkungan Muhammadiyah.
Terbangunnya budaya pustaka dan informasi 6) Mengelola website Muhammadiyah,
sebagai organisasi Islam modern di tengah pengembangan aplikasi KTAM, pengembangan
dinamika perkembangan masyarakat yang aplikasi SiMajelis, radio komunitas, dan jaringan
kompleks. antar media di lingkungan Muhammadiyah.
b. Program Pengembangan 7) Meningkatkan pelayanan publikasi baik yang
1) Mengembangkan dokumentasi sejarah, bersifat cetak maupun elektronik sebagai
karya intelektual, dan sistem pustaka bagian penting dalam pengembangan syi’ar
termasuk di dalamnya mengembangkan persyarikatan.
E-Library (perpustakaan digital) dan distribusi 8) Menerapkan pengendalian dan
kepustakaan di seluruh jenjang pimpinan penjaminan mutu penerbitan di lingkungan
Muhammadiyah. Muhammadiyah.
2) Peningkatan pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan yang berfungsi untuk
pengembangan pengetahuan dan informasi 12. Program Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia
warga persyarikatan dan masyarakat luas. a. Visi Pengembangan
3) Melaksanakan pelatihan pustakawan dan Berkembangnya kesadaran dan advokasi di
public relations dalam menunjang pelayanan lingkungan Persyarikatan atas persoalan-
dan fungsi-fungsi tugas persyarikatan. persoalan hukum dan hak asasi manusia yang
4) Mengembangkan sistem informasi dihadapi masyarakat sebagai wujud dakwah
amar ma’ruf dan nahi munkar.

138 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 139


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
b. Program Pengembangan 2) Berpartisipasi secara aktif dan kreatif
1) Memperluas jaringan dan usaha peningkatan dalam upaya penguatan masyarakat sipil
kesadaran di lembaga Muhammadiyah dalam (civil society, masyarakat madani) serta
melakukan advokasi dan pemberdayaan penegakan demokrasi yang lebih substantif
atas persoalan-persoalan hukum dan hak dan berperadaban mulia.
asasi manusia yang dihadapi masyarakat 3) Mengintensifkan gerakan aksi antikorupsi
khususnya kaum dhu’afa. dengan mengembangkan jaringan dan
2) Melakukan penyadaran kepada masyarakat kerjasama berbagai lembaga pemerintah,
tentang kesadaran hukum dan hak asasi organisasi kemasyarakatan, lembaga
manusia melalui berbagai lembaga sosial swadaya masyarakat, swasta, dan komunitas-
termasuk lewat jalur pendidikan. komunitas dalam masyarakat.
3) Mengemangkan kerjasama dengan pemerintah 4) Membangun jalinan dan jaringan yang sinergis
dan berbagai lembaga untuk kepentingan antar kader dan simpatisan Muhammadiyah
penegakkah hukum dan hak asasi manusia, yang berada di lembaga legislatif, eksekutif,
termasuk dalam pemberatasan korupsi. yudikatif, dan lembaga-lembaga strategis
lainnya guna meningkatkan peran strategis
Muhammadiyah dalam kehidupan bangsa
13. Program Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik dan negara.
a. Visi Pengembangan 5) Meluaskan pendidikan kewarganegaraan
Berkembangnya partisipasi dan peran warga (civic education) yang selama ini telah
Muhammadiyah dalam dinamika kebangsaan dikembangkan di berbagai Universitas
yang didasari oleh prinsip akhlaqul karimah Muhammadiyah bagi semua lembaga
dan Khittah Perjuangan menuju terwujudnya pendidikan milik Muhammadiyah, yang
kehidupan bangsa dan negara yang lebih maju, terarah pada pembangunan masyarakat
adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat. yang demokratis dan berkeadaban.
b. Program Pengembangan 6) Menyelenggarakan pendidikan kader politik
1) Mengintensifkan kajian-kajian khusus dan menyusun panduan tentang politik yang
tentang isu-isu strategis serta kebijakan Islami disertai pengembangan forum dan
nasional yang menyangkut hajat hidup jaringan kader.
rakyat dan menjadi bahan bagi penyikapan
Muhammadiyah dalam menghadapi
persoalan-persoalan bangsa dan negara.

140 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 141


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
14. Program Bidang Pemberdayaan Perempuan dan ruang publik yang tidak kondusif seperti di
Perlindungan Anak penjara, pabrik, dan tempat-tempat yang
a. Visi Pengembangan dipandang rawan lainnya.
Berkembangnya relasi dan budaya yang 6) Mengembangkan pendidikan informal dan
menghargai perempuan berbasis ajaran Islam no-formal selain formal yang berbasis pada
yang berkeadilan gender dan terlindunginya anak- pendidikan antikekerasan dan pendidikan
anak dari berbagai ancaman menuju kehidupan perdamaian yang pro-perlindungan terhadap
yang berkeadaban utama. perempuan dan anak-anak.
b. Program Pengembangan
1) Meningkatkan usaha-usaha advokasi 15. Program Bidang Hubungan dan Kerjasama Luar
terhadap kekerasan anak dan perempuan Negeri
serta human trafficking yang merusak a. Visi Pengembangan
kehidupan keluarga dan masa depan bangsa. Berkembangnya hubungan dan kerjasama
2) Meningkatkan usaha dan kerjasama dengan Muhammadiyah dengan lembaga-lembaga di luar
berbagai pihak dalam mencegah dan negeri baik pemerintah maupun non-pemerintah
mengadvokasi kejahatan human trafficking untuk mewujudkan dakwah yang membawa misi
(penjualan manusia) yang pada umumnya Islam berkemajuan di dunia internasional.
menimpa anak-anak dan perempuan. b. Program Pengembangan
3) Meningkatkan usaha dan kerjasama 1) Meningkatkan networking, dialog
dengan berbagai pihak dalam melakukan perdamaian dan counter terorism,
perlindungan terhadap tenaga kerja pembentukan core networking, serta
perempuan dan anak-anak dari berbagai human resources dan capacity building
bentuk eksploitasi dan pelanggaran hak untuk memperkuat jaringan keumatan,
asasi manusia. kebangsaan, dan kemanusiaan universal
4) Menyusun dan menyebarluaskan pandangan yang diperankan Muhammadiyah.
Islam yang berpihak pada keadilan gender 2) Meningkatkan sosialisasi pemikiran dan
disertai tuntunan-tuntunan produk Majelis peran persyarikatan serta membangun
Tarjih dan sosialisasinya yang bersifat luas solidaritas dunia Islam di dunia internasional
dan praktis. melalui berbagai kegiatan yang mendukung
5) Mengembangkan model advokasi berbasis dinamika Muhammadiyah di tengah
dakwah dalam menghadapi berbagai bentuk perkembangan global.
ekploitasi terhadap perempuan dan anak di

142 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 143


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
3) Mengembangkan forum-forum kajian BAB IV
khusus tentang berbagai isu internasional PENGORGANISASIAN DAN PELAKSANAAN
yang strategis, termasuk di dalamnya PROGRAM
Ambassador Lecture berupa seminar/public
lecture mengenai situasi dunia, untuk
menjadi bahan penyikapan dan langkah A. Prinsip Pengorganisasian dan Pelaksanaan
Muhammadiyah dalam menghadapi Program Muhammadiyah jangka panjang dua puluh
perkembangan dunia internasional. tahun (2005-2025) dan program lima tahun ke depan
4) Meningkatkan kajian dan perhatian untuk (2010-2015) dikembangkan berdasarkan beberapa prinsip
kepentingan advokasi dan dukungan proaktif pengorganisasian dan pelaksanaan sebagai berikut:
dalam memecahkan persoalan-persoalan 1. Program Muhammadiyah hasil Muktamar ke-46 /
yang dihadapi dunia Islam. Muktamar satu abad merupakan program nasional/
5) Memfasilitasi, menjalin hubungan, pusat (keseluruhan) yang menjadi acuan umum
dan mengembangkan jaringan untuk bagi perumusan dan pelaksanaan program di
pengembangan pendidikan kader dan tingkat wilayah, daerah, cabang, ranting, organisasi
sumberdaya insani Muhammadiyah ke luar otonom, dan amal usaha Persyarikatan sesuai dengan
negeri yang melibatkan majelis/lembaga kewenangan, kepentingan, dan kondisi masing-
terkait. masing.
6) Memfasilitasi dan membuka jalur bagi 2. Program Muhammadiyah 2010-2015 secara umum
peningkatkan hubungan, jaringan, dan dan keseluruhan berada dalam tanggung jawab
kerjasama Persyarikatan dengan lembaga- Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sedangkan
lembaga internasional untuk kepentingan pelaksanaan serta penjabaran program berada di
pengembangan berbagai aspek yang menjadi tingkat daerah sebagai pusat adminstrasi pelaksanaan
perhatian dan aksi gerakan Muhammadiyah, program. Artinya bahwa Pimpinan Muhammadiyah
termasuk dalam menangani konflik, Daerah menjadi tempat konsentrasi administrasi dan
bencana, dan hal-hal penting lainnya yang pelaksanaan program dengan pertimbangan lebih
menjadi perhatian dunia internasional. dekat ke arus bawah yakni cabang dan ranting serta
lebih realistis dalam melakukan pengorganisasian dan
pelaksanaan program Muhammadiyah sesuai dengan
orientasi otonomi dan opersional program dari bawah
(bottom-up).
3. Kebijakan pengorganisasian dan pelaksanaan program
di tingkat wilayah meliputi tiga aspek/fungsi, pertama

144 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 145


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
sebagai pelaksana kebijakan Pimpinan Pusat dalam tahunan, yang materinya bersifat kebijakan umum
melaksanakan program umum menyeluruh/nasional, sebagai pelaksana kebijakan program nasional di
kedua bertanggung jawab dalam pengorganisasian masing-masing wilayah yang disesuaikan dengan
secara umum terhadap pelaksanaan program di kewenangan, kreativitas, kepentingan, dan kondisi
bawahnya, dan ketiga melaksanakan kebijakan- setempat.
kebijakan khusus sesuai dengan kewenangan dan 2. Pimpinan Wilayah bertanggung jawab dalam
kepentingan wilayah masing-masing. memonitor pengorganisasian dan pelaksanaan
4. Khusus bagi Organisasi Otonom Muhammadiyah program di wilayah sesuai dengan mekanisme
program Muhammadiyah hasil Muktamar ke-46 organisasi dalam Persyarikatan.
menjadi acuan umum sesuai dengan prinsip-prinsip 3. Program tingkat wilayah disusun dengan mengacu
otonomi dan kekhususan organisasi otonom masing- program nasional/pusat Muhammadiyah dan
masing. diarahkan pada hal-hal berikut:
5. Bagi amal usaha Persyarikatan, program a. Relevansi program dengan potensi dan
Muhammadiyah hasil Muktamar ke-46 merupakan permasalahan (masyarakat dan Persyarikatan) di
kewajiban untuk menjadi sumber materi dan wilayah yang bersangkutan.
dilaksanakan sesuai dengan jenis dan kegiatan amal b. Mencantumkan target yang akan dicapai selama
usaha masing-masing. lima tahun dan target tahunan.
6. Pengorganisasian dan pelaksanaan program c. Kandungan program meliputi dua hal, yaitu: (1)
tetap mempertimbangkan sistem satu atap dan kegiatan terprogram yang lebih strategis yang
lintas sektoral di bawah tanggungjawab Pimpinan akan dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah, dan
Persyarikatan. (2) acuan program yang akan dijabarkan dalam
7. Program Muhammadiyah secara umum dijabarkan Program Muhammadiyah di tingkat Daerah,
oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke dalam Cabang, dan Ranting, serta Program Ortom dan
Kebijakan Pelaksanaan Program Muhammadiyah Amal Usaha di tingkat wilayah.
sehingga menjadi sistem kegiatan yang operasional,
baik program umum maupun bidang.
C. Pengorganisasian dan Penjabaran Program di Tingkat
Daerah
B. Pengorganisasian dan Penjabaran Program di Tingkat 1. Rumusan program Muhammadiyah tingkat daerah
Wilayah diputuskan dalam Musyawarah Daerah, yaitu berupa
1. Rumusan program Muhammadiyah tingkat wilayah “Program Daerah Muhammadiyah” periode lima-
diputuskan dalam Musyawarah Wilayah, yaitu berupa tahunan.
“Program Wilayah Muhammadiyah” periode lima-

146 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 147


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2. Pimpinan Daerah Muhammadiyah merupakan a. Relevansi program dengan potensi dan
tempat konsentrasi administrasi pengorganisasian permasalahan (masyarakat dan Persyarikatan) di
dan pelaksanaan program nasional/keseluruhan Cabang yang bersangkutan.
dan program wilayah Muhammadiyah agar tercapai b. Mencantumkan target yang akan dicapai selama
kesuksesan program di tingkat bawah. lima tahun dan target tahunan.
3. Program tingkat daerah disusun dengan mengacu c. Kandungan program meliputi dua hal, yaitu: (1)
program nasional/pusat dan wilayah yang mekanisme, kegiatan terprogram yang akan dilaksanakan oleh
arah, dan pengorganisasiannya sebagai berikut: Pimpinan Cabang, dan (2) acuan program yang
a. Relevansi program dengan potensi dan akan dijabarkan dalam Program Muhammadiyah
permasalahan (masyarakat dan Persyarikatan) di di tingkat ranting, serta Program Ortom dan Amal
daerah yang bersangkutan. Usaha di tingkat cabang.
b. Mencantumkan target yang akan dicapai selama
lima tahun dan target tahunan. E. Pengorganisasian dan Penjabaran Program di Tingkat
c. Kandungan program meliputi dua hal, yaitu: (1) Ranting
kegiatan terprogram yang akan dilaksanakan oleh 1. Rumusan program Muhammadiyah tingkat ranting
Pimpinan Daerah, dan (2) acuan program yang diputuskan dalam Musyawarah Ranting, yaitu berupa
akan dijabarkan dalam Program Muhammadiyah “Program Ranting Muhammadiyah” periode lima-
di tingkat cabang dan ranting, serta Program tahunan.
Ortom dan Amal Usaha di tingkat daerah. 2. Program tingkat Ranting disusun dengan mengacu
program nasional/pusat, wilayah, daerah, dan cabang
D. Pengorganisasian dan Penjabaran Program di Tingkat yang mekanisme, arah, dan pengorganisasiannya sbb:
Cabang a. Relevansi program dengan potensi dan
1. Rumusan program Muhammadiyah tingkat Cabang permasalahan (masyarakat dan Persyarikatan) di
diputuskan dalam Musyawarah Cabang, yaitu berupa Ranting yang bersangkutan.
“Program Cabang Muhammadiyah” periode lima- b. Mencantumkan target yang akan dicapai selama
tahunan. lima tahun dan target tahunan.
2. Program tingkat Cabang disusun dengan mengacu c. Kandungan program meliputi dua hal, yaitu: (1)
program nasional/pusat, wilayah, dan daerah yang kegiatan terprogram yang akan dilaksanakan oleh
mekanisme, arah, dan pengorganisasiannya sebagai Pimpinan Ranting, dan (2) acuan program yang
berikut: akan dijabarkan dalam Program Muhammadiyah
di tingkat Ranting, serta Program Ortom
dan Amal Usaha di tingkat Ranting, dan (3)

148 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 149


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Mengorganisasikan dan mengoperasionalkan program Muhammadiyah sesuai dengan jenis dan
pelaksanaan kegiatan di lingkungan anggota/ bidang yang ditanganinya, serta tidak dibenarkan
jama’ah. menentukan kebijakan yang melampaui kewenangan
Pimpinan Persyarikatan dan melampaui fungsi-
F. Pengorganisasian dan Penjabaran Program oleh tugasnya masing-masing selaku Unsur Pembantu
Ortom Persyarikatan Pimpinan.
1. Perumusan Program organisasi otonom khususnya di 2. Kebijakan-kebijakan majelis dan lembaga dalam
tingkat pusat secara umum mengacu pada program melaksanakan program dan kegiatan bersifat
nasional Muhammadiyah dan mengembangkan operasional dan penjabaran, sedangkan kebijakan-
program sesuai dengan jenis dan lahan garapan kebijakan strategis selain menjadi kewenangan
masing-masing. pimpinan Persyarikatan juga dalam bidangnya masing-
masing harus memperoleh persetujuan pimpinan
2. Setiap organisasi otonom memiliki kewenangan, Persyarikatan sesuai dengan mekanisme organisasi
mekanisme, dan kekhususan masing-masing yang berlaku.
dalam merumuskan program dan kebijakan sesuai
dengan otonomi masing-masing; tetapi tidak boleh 3. Pelaksanaan dan penjabaran program Muhammadiyah
bertentangan dengan program Muhammadiyah. oleh majelis dan lembaga harus bersumber dari
program nasional untuk tingkat pusat serta program
3. Seluruh organisasi otonom dapat mengembangkan di tingkat masing-masing untuk majelis dan lembaga
jaringan kerjasama dan program yang terpadu sesuai yang setingkat.
dengan kepentingan dan asas efektivitas-efisiensi, baik
yang menyangkut sumberdaya insani, dana, potensi, 4. Dalam penjabaran dan pelaksanaan program oleh
dan peluang yang tersedia dengan tetap berpijak majelis dan lembaga harus diterapkan prinsip
pada prinsip-prinsip yang ditetapkan Pimpinan operasional yang bersifat efektif-efisien, terfokus pada
Persyarikatan. jenis program yang sesuai dengan majelis/lembaga/
badan yang bersangkutan, menghindari tumpang-
4. Mengembangkan kemandirian dengan menggalang tindih, realistis, dan berorientasi pada bidang masing-
keterpaduan dan jaringan kelembagaan dalam masing, serta dapat mencapai target yang digariskan.
melaksanakan program masing-masing organisasi
otonom. 5. Penjabaran dan pelaksanaan program Muhammadiyah
oleh masing-masing majelis dan lembaga cukup
dilakukan melalui rapat kerja di tingkat masing-masing
G. Pelaksanaan Program oleh Majelis dan Lembaga dan melalui pengesahan oleh pimpinan Persyarikatan
1. Majelis dan lembaga sebagai unsur pembantu di tingkat masing-masing. Sedangkan fungsi-fungsi
pimpinan Persyarikatan berfungsi sebagai pelaksana koordinasi, pengendalian, evaluasi, dan tahap-tahap

150 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 151


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
pengorganisasian lainnya dilakukan sesuai dengan terikat pada nilai-nilai dan peraturan Persyarikatan.
mekanisme organisasi yang berlaku. 3. Perumusan program amal usaha hendaknya disusun
6. Majelis dan lembaga dapat menyelenggarakan Rapat secara dinamis dengan memperhatikan kebutuhan
Kerja Nasional untuk koordinasi organisasi yang dan permasalahan serta potensi jenis/bidang garap di
dipandang penting sesuai keperluan dengan tetap tempat amal usaha berada.
memperhatikan efisiensi dan efektivitas. Rapat Kerja 4. Perumusan dan penjabaran Program Amal Usaha
Nasional tidak mengagendakan perumusan program secara rinci ditetapkan oleh majelis yang terkait yang
baru yang membawa kemungkinan pada menambah kemudian dibakukan dalam kegiatan amal usaha yang
dan memperluas program melebihi keputusan bersangkutan.
Muktamar atau permusyawaratan di setiap tingkatan 5. Pelaksanaan program di lingkungan Amal Usaha
pimpinan Persyarikatan lainnya. Muhammadiyah selain mengacu pada landasan dan
7. Rapat Kerja Nasional yang diselenggarakan oleh prinsip Program Muhammadiyah, juga dikembangkan
Majelis/Lembaga dan unit kelembagaan lainnya dalam kebijakan-kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang
Persyarikatan tidak diperbolehkan menyusun dan semakin mengarah pada kualitas sesuai dengan jenis/
menetapkan hal-hal yang bersifat umum dan strategis bidang dan tujuan amal usaha yang bersangkutan.
yang melampaui kewenangan Pimpinan Persyarikatan
serta melampaui fungsi tugas/kewenangannya
masing-masing selaku Unsur Pembantu Pimpinan.

H. Pelaksanaan Program oleh Amal Usaha


1. Rumusan program Amal Usaha Muhammadiyah
dilakukan dengan mengacu secara umum pada (1)
Program Nasional Muhammadiyah, Program Wilayah
Muhammadiyah, dan Program Persyarikatan di
lingkungan masing-masing, dan (2) Program Majelis
terkait, sesuai dengan jenis/bidang amal usaha yang
bersangkutan.
2. Rumusan program amal usaha disusun secara fleksibel,
sesuai dengan Statuta, Qaidah atau Pedoman Amal
Usaha yang bersangkutan, dengan mengindahkan
prinsip-prinsip penyusunan program sebagaimana
tercantum pada Program Muhammadiyah dan tetap

152 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 153


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
BAB V lingkungan Persyarikatan sesuai dengan etos tajdid, jihad,
KHATIMAH dan ibadah dalam melaksanakan misi Muhammadiyah
menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Adapun hal-hal yang bersifat teknis operasional
Program Muhammadiyah sebagai rangkaian kegiatan bilama perlu akan ditindak-lanjuti dengan petunjuk
merupakan perwujudan operasional dari pelaksanaan pelaksanaan program terutama yang berkaitan dengan
usaha Persyarikatan menuju pencapaian terwujudnya pengorganisasian di tingkat Wilayah, Daerah, Cabang, dan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Program Ranting sehingga memudahkan pelaksanaannya.
Muhammadiyah sekaligus sebagai bagian terpadu dan tidak
Akhirnya, keberhasilan pelaksanaan program
terpisahkan dari misi dakwah dan tajdid yang dilaksanakan
Muhammadiyah sebagai bagian dari usaha dakwah amar
Muhammadiyah selaku gerakan Islam. Dengan demikian
makruf nahi munkar tergantung pada kesungguhan
melalui program yang dilaksanakannya Muhammadiyah
ikhtiar dan do’a dari seluruh warga, kader, dan pimpinan
harus mampu membawa perubahan konstruktif yang
Persyarikatan dalam ikhtiar mewujudkan kemaslahatan
bersifat pencerahan dalam bentuk membebeskan,
hidup di dunia dan akhirat, serta dalam meraih karunia dan
memberdayaan, dan memajukan kehidupan anggota
ridha Allah Subhanahu Wata’ala.
Persyarikatan maupun umat Islam, masyarakat/bangsa,
serta umat manusia keseluruhan.
Program Muhammadiyah sebagai bagian dari ikhtiar
yang terorganisasi dalam melaksanakan usaha-usaha dan
mencapai visi Persyarikatan dituntut untuk dilaksanakan
seoptimal mungkin dalam mendekatkan atau bahkan
mencapai tujuan Muhammadiyah, yaitu terbentuknya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Karena itu
segenap potensi, kemampuan, dana, daya dukung,
dan infrastruktur organisasi harus dikerahkan dalam
melaksanakan dan menyukseskan program Muhammadiyah
tersebut. Berkaitan dengan itu, keberhasilan kepemimpinan
Muhammadiyah di setiap tingkatan dan lini Persyarikatan
pun salah satu tolok ukurnya terletak dalam membawa
keberhasilan pelaksanaan program Muhammadiyah.
Pelaksanaan program Muhammadiyah juga
memerlukan komitmen (niat dan pengkhidmatan) yang
tinggi, kerja keras, dan kerjasama yang kuat di seluruh

154 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 155


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Lampiran IV-a 4. Belum semua amal usaha di Cabang-cabang
Muhammadiyah dikelola secara baik sehingga
belum sepenuhnya dapat menjadi sarana dakwah
KEPUTUSAN sebagaimana diharapkan.
MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46 5. Adanya persaingan yang ketat antara amal usaha
TENTANG Cabang Muhammadiyah dengan amal usaha yang
PEDOMAN REVITALISASI dilakukan oleh organisasi-organisasi lain.
CABANG MUHAMMADIYAH 6. Makin gencar/aktifnya kelompok-kelompok lain
dalam melakukan ekspansi gerakan, baik dari
kalangan Islam maupun pihak luar.
A. REVITALISASI
C. LANDASAN
Proses dan strategi penguatan kembali Cabang yang
dalam struktur Persyarikatan setingkat di atas Ranting 1. ART Muhammadiyah menyebutkan bahwa
melalui proses penataan, pemantapan, peningkatan, dan Cabang berfungsi : a. melakukan pembinaan,
pengembangan ke arah kemajuan dalam berbagai aspek pemberdayaan, dan koordinasi Ranting; b.
gerakan Muhammadiyah. penyelenggaraan pengelolaan Muhammadiyah;
c. penyelenggaraan amal usaha.
2. Keputusan Muktamar ke-45 yang telah
B. MASALAH
memutuskan Program Nasional 2005– 2010
1. Belum semua Kecamatan di Kota/Kabupaten antara lain dalam Bidang Konsolidasi Organisasi
seluruh Indonesia berdiri Cabang Muhammadiyah. menyebutkan, “ … dan di 60 % kecamatan telah
Tetapi juga harus bersyukur bahwa di sejumlah berdiri Cabang Muhammadiyah”
Kecamatan telah berdiri lebih dari satu Cabang
3. “Keputusan Tanwir tahun 2007 tentang
Muhammadiyah.
Pembinaan Cabang dan Ranting Muhammadiyah.
2. Belum semua Cabang Muhammadiyah bergerak
aktif sesuai dengan fungsinya. Masih banyak
Cabang yang tidak bergerak, pasif, statis, bahkan D. URGENSI
tidak sedikit di antaranya yang mati. 1. Adanya Cabang-cabang Muhammadiyah yang
3. Secara umum, Cabang-cabang Muhammadiyah belum tidak bergerak, statis, pasif, kurang aktif, bahkan
sungguh-sungguh menuntunkan, menggerakkan, dan mati perlu dibangkitkan dan penguatan kembali.
melaksanakan Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah 2. Makin gencarnya kelompok-kelompok lain
sejak diprogramkan tahun 1968. yang masuk ke tingkat Kecamatan yang dapat

156 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 157


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
melemahkan gerak Persyarikatan, maka Cabang Pendidikan Al-Qur’an/Madrasah Diniyah/Sekolah
harus melakukan konsolidasi secara baik. Dasar; (e) kegiatan dalam bidang sosial, ekonomi,
3. Makin tingginya persaingan gerakan di tingkat dan kesehatan; (f) kantor. (ART pasal 6 ayat 2)
Kecamatan karena kepentingan politik maupun 3. Cabang berfungsi strategis karena pimpinannya
untuk pengembangan berbagai organisasi dan (PCM) dalam struktur Persyarikatan setingkat di
paham, maka Cabang perlu melakukan antisipasi, atas Ranting yang berada di tingkat basis bertugas:
pembentengan, dan siap berkompetisi aktif. (a) menetapkan kebijakan Muhammadiyah
dalam Cabangnya berdasarkan kebijakan
E. TUJUAN Pimpinan di atasnya, keputusan Musyawarah
Cabang, dan Musyawarah Pimpinan tingkat
Terciptanya kondisi dan perkembangan Cabang yang Cabang; (b) memimpin dan mengendalikan
lebih kuat, dinamis, dan berkemajuan sesuai dengan pelaksanaan kebijakan/instruksi Pimpinan Pusat,
prinsip dan cita-cita gerakan Muhammadiyah menuju Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, serta Unsur
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pembantu Pimpinannya; (c) membimbing dan
meningkatkan amal usaha serta kegiatan Ranting
F. EKSISTENSI dalam Cabangnya sesuai kewenangannya; (d)
1. Cabang adalah kesatuan Ranting di suatu tempat membina, membimbing, mengintegrasikan, dan
yang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga Ranting mengkoordinasikan kegiatan Unsur Pembantu
yang berfungsi : (a) melakukan pembinaan, Pimpinan dan Organaiasi Otonom tingkat Cabang
pemberdayaan, dan koordinasi Ranting; (b) (ART pasal 13 ayat 1).
penyelenggaraan pengelolaan Muhammadiyah;
dan (c) penyelenggaraan amal usaha (AD pasal 9 G. KEBIJAKAN UMUM
dan ART pasal 6 ayat 1). 1. Membangkitkan dan mengaktifkan kembali
2. Syarat pendirian Cabang sekurang-kurangnya Cabang-cabang yang pasif, statis, atau mati dan
mempunyai : (a) pengajian/kursus berkala untuk kemudian dilakukan pembinaan secara kontinyu
anggota Pimpinan Cabang dan Unsur Pembantu sehingga kehadirannya berdaya guna.
Pimpinannya, Pimpinan Ranting, serta Pimpinan 2. Mengefektifkan dan mengintensifkan fungsi
Organisasi Otonom tingkat Cabang sekurang- Cabang sebagai pemimpin yang membina,
kurangnya sekali dalam sebulan; (b) pengajian/ memberdayakan, dan mengkoordinasi Ranting,
kursus muballigh/muballighat dalam lingkungan menyelenggarakan pengelolaan Muhammadiyah,
Cabangnya, sekurang-kurangnya sekali dalam serta menyelenggarakan amal usahanya.
sebulan; (c) Korps muballigh/muballighat
Cabang sekurang-kurangnya 10 orang; (d).Taman 3. Menyelenggarakan pengelolaan Muhammadiyah

158 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 159


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
dalam arti sejak dari membuat perencanaan 10. Mengembangkan fungsi pelayanan crisis centre
program, pelaksanaan, dan sampai pembinaan untuk advokasi di tingkat Cabang.
serta pengawasannya secara baik agar tidak 11. Menambah jumlah dan meningkatkan kualitas
terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. amal usaha Muhammadiyah dalam multibidang
4. Memekarkan dan mengembangkan Cabang yang di tiap Cabang agar berbagai amal usaha ini selain
sudah kuat, memiliki kemampuan, dan sumber sebagai manifestasi rasa syukur, menjadi saluran
daya manusianya mencukupi menjadi lebih dari beramal, memenuhi hajat masyarakat, dapat
satu cabang untuk memudahkan pembinaan, melahirkan kader, juga sekaligus sebagai sarana
mengingat luasnya teritorial Kecamatan. Atau dakwah.
membentuk cabang yang sama sekali baru di tiap 12. Menyiapkan dan mengusahakan kader
Kecamatan yang selama ini belum ada cabangnya. Muhammadiyah untuk menempati posisi-
Dan memperbanyak pendirian Ranting. posisi dan peran-peran strategis dalam kiprah
5. Melaksanakan pembinaan Ranting-Ranting dalam kemasyarakatan di tingkat Kecamatan setempat.
Cabangnya secara kontinyu dan berkelanjutan 13. Meningkatkan konsolidasi, termasuk komunikasi
antara lain sering mengadakan kunjungan ke dan jaringan intensif, dengan seluruh Majelis dan
Ranting-Ranting, misal, untuk menggerakkan Organisasi Otonom di tingkat Cabang.
dan melaksanakan Gerakan Jama’ah dan Dakwah 14. Khusus dengan Aisyiyah perlu lebih
Jama’ah. mengembangkan sinergi yang solid dan
6. Menaruh perhatian serius terhadap perencanaan, memberikan peran yang lebih siginifikan karena
pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan Organisasi Otonom Khusus ini berwenang
program Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah. menyelenggarakan amal usaha dan memiliki
7. Menghidupkan dan menyemarakkan pengajian- basis kegiatan yang kuat dan cukup intensif yang
pengajian pimpinan dan anggota dengan berbagai berhubungan langsung dengan masyarakat di
model alternatif. bawah.
8. Menyelenggarakan pengajian umum dan khusus 15. Menggerakkan pimpinan dan anggota untuk
sesuai dengan model yang dikembangkan dalam berlangganan Suara Muhammadiyah dan
Muhammadiyah secara terpadu/tersistem, menyebarluaskan buku-buku tuntunan hidup
intensif, dan bersifat alternatif. beragama Islam yang telah diterbitkan oleh Suara
9. Menyelenggarakan berbagai kursus bagi Muhammadiyah
pengembangan bakat dan kemampuan anggota 16. Mengembangkan kegiatan-kegiatan
serta pendayagunaannya untuk keperluan pemberdayaan masyarakat seperti di bidang
Muhammadiyah. pertanian, perikanan, perkebunan, dan kegiatan-

160 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 161


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kegiatan ekonomi mikro yang terjangkau dapat 5) Mengikuti Darul Arqam/Baitul Arqam dan up
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. grading/refreshing yang diselenggarakan oleh
17. M e m b a n g u n / m e n y e d i a k a n / m e l e n g k a p i PDM
perkantoran/gedung Cabang yang bersifat 2. Gerakan Pengajian
serbaguna dan menjadi pusat gerakan 1) Melaksanakan pengajian Ahad pagi bagi umum/
Muhammadiyah, sekaligus pusat pelayanan umat Islam dan warga Persyarikatan yang
masyarakat, termasuk pemasangan papan nama. direncanakan sebaik mungkin dengan muballigh
Muhammadiyah yang mampu memahami alam
H. MODEL PENGEMBANGAN pikiran jama’ah.
1. Darul Arqam dan Baitul Arqam 2) Melaksanakan pengajian-pengajian umum
1) Melaksanakan Darul Arqam bagi anggota PCM dalam memperingati hari-hari besar Islam sesuai
bersama Majelis-Majelis dan amal usaha Cabang, tema peristiwa baik dengan muballigh Cabang
PRM dalam lingkungannya, dan Pimpinan setempat ataupun mendatangkan dari Cabang
Organisasi Otonom tingkat Cabang sesuai Sistem tetangga dan Daerah atau lainnya dari lingkungsn
Perkaderan Muhammadiyah yang disesuaikan Persyarikatan.
dengan kepentingan setempat minimal satu kali 3) Melaksanakan pengajian/tabligh akbar pada hari
dalam satu periode. tertentu setiap dua bulan sekali berdasarkan
2) Melaksanakan Baitul Arqam bagi anggota kesepakatan bersama yang dihadiri para
PCM, Majelis-Majelis dan amal usaha Cabang pimpinan dan anggota Muhammadiyah se
yang bersangkutan sesuai Sistem Perkaderan Cabang dengan mengundang muballigh Daerah
Muhammadiyah dua kali dalam satu peeriode atau lainnya dari lingkungan Persyarikatan. Hari
dengan tema khusus sesuai dengan kepentingan tabligh akbar yang kemudian disebut sebagai
setempat. hari Muhamamadiyah Cabang setempat itu
bermanfaat ganda disamping dapat tambahan
3) Melaksanakan Darul Arqam/Baitul Arqam ilmu dan memantapkan hidup dalam ber Islam
terpadu khusus bagi anggota Pimpinan Organisasi dan ber Muhammadiyah, juga dapat melakukan
Otonom tingkat Cabang bersangkutan dua kali silaturrahim saling mengenal, bertukar pikiran
dalam satu periode. dan pengalaman, sekaligus dapat berwisata dan
4) Melaksanakan up-grading/refreshing, sesuai menampakkan syiar.
kepentingan khusus, bagi anggota PCM bersama 4) Melaksanakan pengajian Milad Muhammadiyah
Majelis-Majelis dan amal usaha Cabang, PRM khusus bagi warga/anggota dan simpatisan
dalam lingkungannya, dan Pimpinan Organisasi pada setiap tanggal 8 Dzulhijjah atau tanggal 18
Otonom tingkat Cabang.

162 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 163


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
November yang merupakan tanggal kelahiran Pembantu Pimpinan yang menjalankan sebagian
Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad tugas pokok Muhammadiyah. Atau dengan
Dahlan. kata lain, Majelis bertugas menyelenggarakan
5) Melaksanakan pengajian khusus bagi pimpinan amal usaha, program, dan kegiatan dalam
Muhammadiyah yang diselenggarakan secara bidang tertentu.. Penentu kebijakan dan
rutin setiap satu bulan sekali. penanggung jawab amal usaha adalah Pimpinan
6) Melaksanakan pengajian-pengajian khusus bagi Muhammadiyah.
kader, pimpinan, dan anggota Persyarikatan 2) Amal usaha Muhammadiyah disamping
seperti pengajian tafsir, hadits, ketarjihan, merupakan usaha sekaligus juga menjadi media
dan ilmu-ilmu keislaman (dirasah Islamiyah) dakwah Persyarikatan untuk mencapai maksud
yang diperlukan untuk peningkatan wawasan dan tujuan Persyarikatan. Karena itu, semua amal
keislaman. usaha Muhammadiyah harus mengarah kepada
7) Melaksanakan pengajian khusus membahas terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan.
tema-tema yang menjadi wacana publik baik Amal usaha haruslah berada dalam sistem
di lingkungan umat, masyarakat, maupun gerakan Muhammadiyah dan bukan sebaliknya.
Persyarikatan yang memerlukan pendalaman 3) Amal usaha Muhammadiyah adalah milik
pemahaman yang waktu pelaksanaannya Persyarikatan. Semua bentuk kepemilikan
disesuaikan dengan aktualitas wacana yang Persyarikatan hendaklah diinventarisasi secara
berkembang. baik dan dilindungi dengan bukti kepemilikan
8) Melaksanakan berbagai kursus, misal, kursus yang sah mernurut hukum yang berlaku.
muballigh/muballighat atau kursus kader 4) Menciptakan suasana kehidupan Islami di
muballigh/muballighat, kursus khatib dan setiap atau seluruh amal usaha Muhammadiyah
imam (Jum’at, ‘Idain, dll), dan kursus merawat merupakan hal yang penting. Karena keberadaan
jenazah yang sebelumnya direncanakan secara amal usaha ini merupakan dan menjadi sarana
baik sehingga terbentuk korps muballigh/ dakwah. Sehingga kehadirannya menarik dan
muballighat cabang, memiliki sejumlah khatib punya daya tarik yang kuat.
Jum’at dan ‘Idain, serta korps perawat jenazah 5) Pimpinan amal usaha Muhammadiyah diangkat
untuk memenuhi keperluan Muhammadiyah dan dan diberhentikan oleh Pimpinan Persyarikatan
masyarakat. dalam waktu tertentu. Dengan demikian,
3. Pengelolaan Amal Usaha pimpinan amal usaha dalam mengelola amal
1) Memiliki Majelis-Majelis sesuai dengan kebutuhan usahanya harus tunduk pada kebijaksanaan
yang dibentuk oleh PCM. Majelis adalah Unsur Persyarikatan, juga harus amanah, jujur,

164 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 165


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
istiqamah, sabar, ulet, memiliki kesetiaan, Muhammadiyah yang telah dibina dalam
komitmen, bertanggungjawab, siap-sedia untuk Rantingnya masing-masing untuk memenuhi
diaudit sewaktu-waktu, dapat menjadi teladan, fungsinya sebagai subyek gerakan, pelaku dan
dan ikhlas. pelaksana usaha Muhammadiyah.
6) Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus 5) Melakukan kunjungan ke Ranting-Ranting secara
banyak inisiatif, kreatif, senantiasa berusaha berkelanjutan selain untuk memimpinkan dan
dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan, memasyarakatkan keputusan dan kebijakan
memajukan, dan mengembangkan amal usaha yang telah diambil oleh Pimpinan Persyarikatan
yang dipimpinnya agar mampu berlomba dalam di atasnya juga menggerakkan Ranting-
kebaikan atau fastabiqul khairat di tengah Ranting dalam lingkungan Cabangnya untuk
persaingan yang ketat. mensukseskan dan melaksanakan berbagai
7) Mendirikan dan membuka amal usaha baru program dan kegiatan Cabang
dan meningkatkan kualitas amal usaha 6) Mengembangkan Muhammadiyah dengan
Muhammadiyah yang telah ada guna memenuhi memperbanyak pendirian Ranting dalam
tuntutan zaman dan masyarakat. lingkungan Cabangnya, dengan mengikuti
4. Pembinaan Ranting ketentuan yang diatur dalam AD dan ART, asal
1) Membina dan mendayagunakan Ranting-Ranting benar mampu memenuhi fungsinya.
Muhammadiyah dalam lingkungan Cabangnya 5. Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah
antara lain melalui pertemuan-pertemuan pada 1) Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah menjadi
hari tertentu secara kontinyu. arena kiprahnya para anggota Muhammadiyah
2) Menjadikan Ranting-Ranting dalam lingkungan untuk mempraktekkan atau mengamalkan ajaran-
Cabangnya sebagai kekuatan utama bagi tegak ajaran Islam yang diyakini akan mendatangkan
berdirinya Muhammadiyah yang memiliki rahmatan lil ‘alamin. Dalam Gerakan ini ada
kemampuan menjalankan missi Persyarikatan. tiga komponen, yaitu : (a) inti jama’ah (anggota
3) Memantapkan dan meyakinkan Ranting-Ranting Muhammadiyah, sebagai motor penggerak,
untuk giat bergerak menyebarluaskan ajaran- pembimbing, dan pembina); (b) dakwah jama’ah
ajaran Islam menurut paham Muhammadiyah (dakwah yang dilakukan oleh inti jama’ah
yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pendekatan kesejahteraan); (c) jama’ah
dan berikutnya menggembirakan masyarakat (kelompok keluarga di suatu tempat yang hendak
beragama Islam yang sebenar-benarnya. dan berhasil didakwahi oleh inti jama’ah dengan
sistem dakwah jama’ah). Dapat disimpulkan
4) Memberi bimbingan kepada Ranting-Ranting bahwa inti jama’ah adalah pelaku, dakwah
untuk membagi dan mendayagunakan anggota

166 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 167


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
jama’ah adalah alat, dan jama’ah adalah tujuan 6. Pemberdayaan Masyarakat
yang hendak dicapai, ialah suatu lingkungan 1) Muhammadiyah sejak kelahirannya sampai
hidup yang sejahtera lahir-batin, dunia-akhirat. memasuki abad ke duanya sekarang dalam
2) Menggerakkan Ranting-Ranting dalam perjuangannya tetap berpihak kepada fuqara’
lingkungan Cabangnya memiliki satu pilot proyek masakin dan dhu’afa’. Di negeri ini sangat terasa
Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah. Setelah dan terlihat yang kaya semakin bertambah kaya,
melalui pembinaan secara teratur, kemudian sedangkan mereka yang tidak punya dan lemah
dinilai dan berhasil, dari percontohan ini dapat semakin memprihatinkan. Bahkan mereka
dikembangkan ke tempat lain. yang kehidupannya memprihatinkan jumlahnya
3) Ranting menjadi tempat melapor bagi anggota makin bertambah banyak dan terpinggirkan.
Muhammadiyah yang telah mempraktekkan Padahal negeri ini sebenarnya subur, tanah airnya
Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah serta mempunyai sumber-sumber kekayaan yang luar
memberi solusi terhadap kesulitan yang dihadapi. biasa.
Jika masalah kesulitan yang ditemukan tidak 2) Keberpihakan dan kepedulian Muhammadiyah
daapat dipecahkan di Ranting, maka Ranting kepada mereka dibuktikan dengan melaksanakan
dapat membawa masalah ini ke Cabang untuk berbagai program atau kegiatan yang pro rakyat
dirembug dan dicarikan solusi pemecahan dan masyarakat lapis bawah. Muhammadiyah
bersama-sama. mengembangkan kegiatan-kegiatan
4) Sebelum Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah pemberdayaan masyarakat seperti di bidang
dilaksanakan terlebih dulu hendaklah Cabang pertanian, perikanan, perkebunan, dan kegiatan-
bersama Ranting-Ranting dalam lingkungannya kegiatan ekonomi mikro yang terjangkau dapat
melakukan kajian bersama untuk mendalami meningkatkan kesejahteraan rakyat.
dan memahami program penting ini. Barulah 3) Pemberdayaan masyarakat yang telah
kemudian disosialisasikan untuk memahamkan dilaksanakan selama ini dalam berbagai bidang
secara baik kepada para anggota Muhammadiyah. telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
5) Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah Tetapi upaya pemberdayaan masyarakat ini
bermanfaat menjadi sarana mengaktifkan masih harus terus ditingkatkan, misal, dalam
anggota Muhammadiyah menjadi subyek pelaku pendampingan dan advokasi.
gerakan, sebagai inti jama’ah, dan jama’ah 4) Muhammadiyah Cabang bersama dengan
yang dilahirkan oleh dakwah jama’ah setelah Ranting-Ranting dalam lingkungannya
berhasil akan bermanfaat bagi pengembangan harus menggerakkan dan mengikutsertakan
Muhammadiyah ke depan. para anggotanya dalam berbagai kegiatan

168 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 169


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
pemberdayaan masyarakat dan membina 4) Pengurus Takmir Masjid Muhammadiyah yang
kesejahteraan hidup dan kehidupannya dilengkapi beberapa Seksi sesuai keperluan
5) Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat hendaklah mempunyai sejumlah program dan
yang telah, sedang, dan akan terus dilakukan kegiatan baik yang bersifat harian, mingguan,
secara tulus, yang menunjukkan rahmatan lil bulanan, triwulanan, tahunan maupun insidental
‘alaminnya Agama Islam, pasti berdampak positif yang keseluruhannya untuk memakmurkan
bagi lebih cepat tersiar dan berkembangnya masjid
Muhammadiyah 5) Pada waktu-waktu tertentu diselenggarakan
7. Pengelolaan Masjid pertemuan Pengurus Takmir Masjid
1) Muhammadiyah Cabang dan Ranting-Ranting Muhammadiyah se Cabang yang dimaksudkan
dalam lingkungannya telah banyak membangun dalam rangka pembinaan dan penyeragaman
atau mendirikan masjid, mushalla, langgar, langkah serta penyampaian informasi penting
atau surau. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak lainnya.
diharapkan, maka pada masjid, mushalla, langgar, 6) Pengurus Takmir Masjid Muhammadiyah pada
atau surau itu dipasang prasasti bahwa masjid, masa akhir kepengurusan melaporkan apa yang
mushalla, langgar, atau surau dibangun/didirikan telah, sedang, dan belum dapat dikerjakan
oleh Muhammadiyah. kepada PCM/PRM.
2) Masjid yang dibangun/didirikan oleh
Muhammadiyah Cabang/Ranting tidak hanya I. PENGORGANISASIAN
menjadi pusat ibadah, tetapi sekaligus menjadi Untuk terlaksananya tujuh strategi program tersebut,
pusat kebudayaan. Para anggota Muhammadiyah PCM setempat perlu melakukan pengorganisasian sebagai
harus digerakkan untuk memakmurkan masjid berikut :
dengan mengajak warga masyarakat lingkungan 1. Delapan strategi program tidak seluruhnya ditangani
sekitarnya. oleh PCM. Di antaranya memang ada yang ditangani
3) Menyadarkan dan menggembirakan anggota langsung oleh PCM, tetapi juga ada yang didelegasikan
Muhammadiyah untuk siap sedia menjadi kepada Majelis-Majelis tertentu untuk menanganinya
Pengurus Takmir Masjid Muhammadiyah (Masjid dalam rangka memfungsikannya.
yang dibangun/didirikan oleh Muhammadiyah). 2. PCM menangani langsung dua dari tujuh strategi
Pengurus Takmir Masjid Muhammadiyah program tersebut, yaitu : Pembinaan Ranting dan
dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah.
PRM/PCM dengan surat keputusan yang berlaku
dalam waktu tertentu. 3. Majelis-Majelis sesuai dengan bidang tugasnya dibagi,
diatur, dan ditugasi :

170 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 171


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
1) Majelis Pendidikan Kader melaksanakan Darul Lampiran IV-b
Arqam dan Baitul Arqam
2) Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus melaksanakan
Gerakan Pengajian dan Pengelolaan Masjid
KEPUTUSAN
3) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46
melaksanakan Pengelolaan Amal Usaha TENTANG
4) Majelis Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan PEDOMAN REVITALISASI
Pemberdayaan Masyarakat. RANTING MUHAMMADIYAH
4. Baik PCM maupun Majelis-Majelis berkewajiban
melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan
pembinaan serta pengawasan secara baik sehingga A. REVITALISASI
hasilnya terukur
Strategi penguatan kembali Ranting sebagai
5. Penanggung jawab keseluruhan itu, baik yang basis gerakan melalui proses penataan, pemantapan,
ditangani langsung oleh PCM maupun oleh Majelis- peningkatan, dan pengembangan ranting baru ke arah
Majelis adalah PCM. kemajuan dalam berbagai aspek gerakan Muhammadiyah.

ooOOoo B. MASALAH
1. Jumlah Ranting yang belum signifikan dibanding
jumlah Desa/Kelurahan/Kawasan di Tanah Air
2. Kondisi Ranting yang vakum/statis/mati
3. Masjid di lingkungan Muhammadiyah yang tidak
terkelola/terurus dengan baik
4. Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah yang tidak
berjalan/terlaksana (sejak diprogramkan tahun
1968)
5. Kegiatan/gerakan Muhammadiyah di basis
jama’ah yang lemah / tidak berkembang
6. Makin gencar/aktifnya kelompok lain dalam
melakukan/melakukan ekspansi gerakan, baik
dari kalangan Islam maupun pihak luar

172 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 173


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
C. LANDASAN prinsip dan cita-cita gerakan Muhammadiyah menuju
1. AD/ART: Ranting sebagai basis pembinaan dan terwujudnya masyarakat Islam yan sebenar-benarnya.
pemberdayaan anggota Muhammadiyah.
2. Keputusan Muktamar Ke-45: Amanat F. EKSISTENSI
memenuhi target pembentukan 1000 Ranting 1. Ranting adalah sebagai kesatuan anggota dalam
Muhammadiyah. satu tempat atau kawasan yang terdiri dari
3. Keputusan Tanwir tahun 2007 tentang Pembinaan sekurang-kurangnya 15 orang yang berfungsi
Cabang dan Ranting Muhammadiyah melakukan pembinaan dan pemberdayaan
anggota. (AD ps. 9, ART ps 5)
D. URGENSI 2. Syarat pendirian Ranting sekurang-kurangnya
1. Adanya Ranting-Ranting yang statis/mati atau mempunyai (a) pengajian/kursus berkala min. 1
kurang aktif yang memerlukan penguatan bl sekali, (b) pengajian/kursus umum min. 1 bl
kembali. sekali; (c) Mushala/surau/langgar sebagai pusat
kegiatan, (d) Jama’ah.
2. Sekitar 90% desa di Indonesia belum memiliki
ranting Muhammadiyah. 3. Ranting berfungsi strategis sebagai pemimpin
anggota dalam struktur Persyarikatan di tingkat
3. Makin gencarnya kelompok-kelompok lain yang basis (akar rumput) untuk menyelenggarakan
masuk ke basis akar-rumput Muhammadiyah usaha-usaha dan sebagai pembina Jama’ah
yang dapat melemahkan gerak Persyarikatan
4. Ranting menyatu dengan denyut nadi umat dan
4. Makin tingginya persaingan gerakan ke akar- masyarakat di akar-rumput
rumput baik karena kepentingan politik maupun
untuk pengembangan berbagai organisasi dan
paham. G. KEBIJAKAN UMUM
5. Makin kompleksnya persoalan yang dihadapi 1. Mengaktifkan kembali Ranting-Ranting yang mati
masyarakat/umat di tingkat bawah/akar-rumput atau setengah-mati/stagnan
6. Arus pemurtadan akidah yang cukup intensif dan 2. Mengefektifkan dan mengintensifkan fungsi
memerlukan pembentengan/kompetisi aktif Ranting sebagai pimpinan yang membina anggota
dan jama’ah
E. TUJUAN 3. Membentuk Ranting-Ranting baru terutama di
pedesaan dan pusat-pusat kawasan kota besar
Terciptanya kondisi dan perkembangan Ranting yang
lebih kuat, dinamis, dan berkemajuan sesuai dengan 4. Menjadikan Ranting-Ranting tertentu yang
memiliki infrastruktur dan prasyarat/kondisi yang

174 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 175


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kondusif untuk pilot proyek/program Keluarga Muhammadiyah, sekaligus pusat pelayanan
Sakinah serta Gerakan Jamaah dan Dakwah masyarakat, termasuk pemasangan papan nama.
Jamaah (GJDJ) 12. Selain mengelola amal usaha Ranting, perlu
5. Menghidupkan dan menyemarakkan pengajian- meningkatkan sinergi dan kerjasama dengan
pengajian pimpinan dan anggota dengan berbagai amal usaha yang berada di lingkungan Ranting
model alternatif Muhammadiyah setempat.
6. Mengembangkan fungsi pelayanan crisis center 13. Menyelenggarakan pengajian umum dan khusus
untuk advokasi di tingkat Ranting. sesuai dengan model yang dikembangkan dalam
7. Menjadikan Ranting sebagai basis kegiatan Muhammadiyah secara terpadu/tersistem,
pemberdayaan masyarakat dan pembentukan intensif, dan bersifat alternatif.
Islamic Civil Society 14. Melaksanakan Gerakan Jama’ah dan Dakwah
8. Meningkatkan konsolidasi, termasuk komunikasi Jama’ah minmal yang bersifat terbatas, tidak
dan jaringan intensif, dengan seluruh organisasi harus ideal, yang mengikat Muhammadiyah
otonom dan unit-unit kelembagaan di tingkat dengan masyarakat setempat.
Ranting. 15. Menyebarluaskan tuntunan-tuntunan hidup
9. Khusus dengan Aisyiyah perlu lebih beragama melalui media buletin. brosur, dsb,
mengembangkan sinergi yang solid dan dalam bahasa Indoneia atau daerah yang dikemas
memberikan peran yang lebih signifikan karena dengan baik dan komunikatif.
organisasi otonom khusus ini memiliki basis 16. Memanfaatkan radio komunitas (radio Mentari)
kegiatan yang kuat dan cukup intensif yang sebagai media informasi dan silaturahmi/interaksi
berhubungan langsung dengan masyarakat di 17. Membentuk jama’ah-jama’ah bina kesehatan,
bawah. bina kesejahteraan, bina pemberdayaan
10. Menyiapkan dan mengusahakan kader pendidikan, bina kerukunan sosial, dsb.
Muhammadiyah untuk menempati posisi- 18. Mengembangkan kegiatan-kegiatan
posisi dan peran-peran penting serta strategis pemberdayaan masyarakat seperti di bidang
dalam kiprah kemasyarakatan di wilayah/ pertanian, perikanan, perkebunan, dan kegiatan-
kawasan Ranting setempat seperti menjadi kegiatan ekonomi mikro dan kecil yang terjangkau
Ketua RT, kelompok-kelompok sosial, organisasi dan dapat meningkatkan kesejahteraan
kepemudaan, kelompok tani, dan sebagainya. masyarakat, dengan pendekatan GJDJ.
11. Membangun / menyediakan / melengkapi
perkantoran/gedung Ranting yang bersifat
serbaguna dan menjadi pusat gerakan

176 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 177


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
H. MODEL PENGEMBANGAN g. Melaksanakan kursus-kursus keagamaan yang
1. Gerakan Pengajian intensif untuk para anggota.
a. Melaksanakan pengajian Ahad pagi bagi umum/
umat Islam dan warga Persyarikatan yang 2. Pengelolaan Masjid
direncanakan sebaik mungkin dengan mubaligh a. Menjadikan masjid menjadi basis pembinaan
Muhammadiyah yang mampu memahami alam umat /jamaah dan bagian penting dari kegiatan
pikiran jama’ah. Ranting
b. Melaksanakan pengajian-pengajian umum b. Menguasai sepenuhnya dan mengorganisasikan
dalam memperingati hari besar Islam sesuai kembali pengelolaan masjid-masjid
tema peristiwa baik dengan mubaligh setempat Muhammadiyah
maupun mendatangkan dari Cabang dan Daerah c. Reorganisasi Takmir-takmir masjid di lingkungan
atau lainnya dari lingkungan Persyarikatan. Persyarikatan
c. Melaksanakan pengajian Milad Muhammadiyah d. Penyiapan dan peningkatan peran/fungsi, kuantitas
khusus bagi warga/anggota dan simpatisan dan kualitas aktivis dan mubaligh pengelola masjid,
pada setiap tanggal 18 November sesuai dengan imam dan khatib Muhammadiyah.
tanggal dan tahun kelahiran Muhammadiyah.
e. Menata/Menghidupkan kembali dan
d. Melaksanakan pengajian khusus bagi pimpinan mengembangkan kegiatan-kegiatan pokok masjid
Muhammadiyah yang diselenggarakan secara yang bersifat rutin dan berkala secara lebih aktif
rutin setiap satu bulan sekali. dan terorganisasi rapih: imam shalat, khutbah
e. Melaksanakan pengajian-pengajian khusus bagi jum’at, pengajian, kajian, syi’ar, remaja masjid,
kader, pimpinan, dan anggota Persyarikatan TPA, dsb.
seperti pengajian tafsir, hadis, ketarjihan, f. Pengelolaan dana, infrastruktur, dan media untuk
dan ilmu-ilmu keislaman (dirasah Islamiyah) memakmurkan masjid
yang diperlukan untuk peningkatan wawasan
keislaman.
f. Melaksanakan pengajian khusus membahas 3. Darul Arqam dan Baitul Arqam
tema-tema yang menjadi wacana publik baik a. Melaksanakan Darul Arqam bagi anggota
di lingkungan umat, masyarakat, maupun pimpinan Ranting dan amal usaha di lingkungan
Persyarikatan yang memerlukan pendalaman Ranting yang bersangkutan sesuai Sistem
pemahaman yang waktu pelaksanaannya Perkaderan Muhammadiyah yang disesuaikan
disesuaikan dengan aktualitas wacana yang dengan kepentingan setempat minimal satu kali
berkembang. dalam satu periode.

178 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 179


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
b. Melaksanakan Baitul Arqam bagi anggota b. Mendidik inti jamaah menjadi fasilitator untuk
pimpinan Ranting dan amal usaha di lingkungan mendampingi jamaah-jamaah kecil sesuai dengan
Ranting yang bersangkutan sesuai Sistem keahlian.
Perkaderan Muhammadiyah dua kali dalam satu c. Melakukan pendampingan kepada jamaah-
periode dengan tema khusus sesuai dengan jamaah kecil dalam rangka peningkatan taraf
kepentingan setempat. hidup masyarakat.
c. Melaksanakan Darul Arqam/Baitul Arqam d. Melakukan pendampingan dan memenuhi hak-
terpadu khusus bagi anggota organisasi otonom hak kelompok difabel yang ada di lingkungan
Muhammadiyah yang berada dalam lingkup desa atau kawasan.
Ranting yang pelaksanaannya dua kali dalam satu
e. Mengefektifkan Ranting sebagai pusat
periode.
penanggulangan bencana, baik pada tahap
d. Melaksanakan up-grading/refreshing bagi tanggapdarurat maupun pada tahap rehabilitasi.
anggota pimpinan Persyarikatan, amal usaha,
f. Mengefektifkan Ranting sebagai wahana advokasi
dan organisasi otonom yang dilaksanakan sesuai
kebijakan publik di tingkat pedesaan maupun
dengan kepentingan khusus.
kawasan yang tidak sensitif dan akomodatif
terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya
4. Keluarga Sakinah masyarakat miskin.
a. Melaksanakan pembinaan keluarga sakinah g. Dalam keadaan dimana Ranting Muhammadiyah
sebagaimana telah menjadi pedoman yang belum ada, model GJDJ untuk Pemberdayaan
disusun oleh Aisyiyah sebagai basis kelembagaan Masyarakat dapat dikembangkan terlebih
bagi pembentukan masyarakat Islam yang dahulu sebagai salah satu bentuk rintisan untuk
sebenar-benarnya. pembentukan Ranting Muhammadiyah.
b. Menjadikan keluarga sakinah sebagai bagian
integral dari program Qoriah Thoyyibah. I. PENGORGANISASIAN
1. Pimpinan Cabang Muhammadiyah mengidentifikasi
5. Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah untuk Ranting yang ada, baik yang aktif maupun yang
Pemberdayaan Masyarakat kurang aktif atau tidak lagi aktif.
a. Membentuk jamaah-jamaah kecil berbasis jenis 2. Pimpinan Cabang Muhammadiyah mengidentifikasi
pekerjaan, seperti petani, nelayan, pedagang desa di lingkungan kecamatan atau kawasan yang
kecil, industri berskala rumah tangga, dan lain- belum ada Ranting Muhammadiyah.
lain. 3. Dalam keadaan di mana di suatu kecamatan atau

180 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 181


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kawasan belum ada Cabang Muhammadiyah, Lampiran V
Pimpinan Daerah Muhammadiyah atau
Pimpinan Cabang Muhammadiyah terdekat
mengidentifikasi desa di lingkungan kecamatan KEPUTUSAN
atau kawasan yang belum ada Ranting MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46
Muhammadiyah. TENTANG
4. Bagi desa yang telah ada Ranting Muhammadiyah REVITALISASI KADER DAN ANGGOTA
tetapi kurang aktif atau tidak aktif lagi, Pimpinan
Cabang Muhammadiyah mengambil inisiatif
MUHAMMADIYAH
untuk melakukan penyegaran aktivitas, dan bila
dianggap perlu, melakukan juga penyegaran
pengurus. I. PENDAHULUAN
5. Bagi desa tau kawasan yang belum ada Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah,
Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Tuhan semesta alam. Bahwa Muhammadiyah sebagai
Muhammadiyah dapat memulai aktivitas dengan gerakan Islam yang mengemban misi dakwah dan
melaksanakan GJDJ untuk Pemberdayaan tajdid memiliki misi dan tujuan yang harus diwujudkan,
Masyarakat, sambil menyiapkan pembentukan yakni menegakkan dan menjunjungtinggi Agama Islam
ranting baru. sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
6. Dalam keadaan di mana di suatu kecamatan atau benarnya. Perwujudan misi, usaha, dan tujuan yang
kawasan belum ada Cabang Muhammadiyah, luhur itu memerlukan subjek atau pelaku gerakan, yakni
Pimpinan Daerah Muhammadiyah atau anggota Muhammadiyah. Anggota Muhammadiyah yang
Pimpinan Cabang Muhammdiyah terdekat dapat memiliki kualitas dan tugas khusus tertentu adalah kader,
mengambil inisiatif untuk memulai aktivitas sedangkan yang mengorganisasi dalam sistem adalah
dengan melaksanakan GJDJ untuk Pemberdayaan pimpinan Muhammadiyah yang berada dalam seluruh
Masyarakat, sambil menyiapkan pembentukan jenjang organisasi.
Cabang dan Ranting baru. Bahwa dalam suatu organisasi apapun termasuk
Muhammadiyah terkandung tiga komponen utama
yaitu pemimpin, kader, dan anggota. Dengan demikian,
dinamika suatu organisasi dan masa depannya tidak bisa
lepas dari keberadaan anggota dan kader, di samping selalu
terkait dengan fungsi kepemimpinan dan sistem yang
dimilikinya. Hal yang sama juga berlaku bagi Persyarikatan
Muhammadiyah. Karena itu perhatian terhadap anggota

182 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 183


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
dan kader, termasuk melalui pemberdayaan dan untuk kepentingan pelibatan mereka dalam berbagai
pendayagunaannya, menjadi bagian yang melekat dari program dan agenda kerja yang sudah dirancang. Demikian
program dan agenda Persyarikatan Muhammadiyah yang pula posisi kader, maka keberadaannya sangat strategis
berkesinambungan. dan menentukan bagi bagi kemajuan organisasi. Nilai
Sejak awal KH Ahmad Dahlan dan generasi awal lebih tersebut menjadi suatu keniscayaan karena kader
Muhammadiyah telah memikirkan posisi strategis dan menempati posisi yang signifikan di antara pemimpin dan
fungsi dari keberadaan kader dan anggota bagi kelangsungan anggota, yaitu sebagai tenaga pendukung dan pelaksana
eksistensi Muhammadiyah. Masa depan organisasi ini misi pemimpin serta menjadi penggerak dan pendinamis
ditentukan oleh seberapa jauh keseriusan dalam membina aktivitas partisipatif anggota/warga, yang muara sistemnya
dan memberdayakan para kader serta anggotanya. Di abad menjalankan misi dan usaha organisasi.
kedua Muhammadiyah dituntut merumuskan terobosan- Dalam kenyataan terdapat kecenderungan bahwa
terobosan baru yang strategis, khususnya dalam pembinaan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, masalah yang
dan pengembangan sumberdaya manusia atau revitalisasi berkaitan dengan kader dan anggota tidak sepenuhnya
kader dan anggotanya, setidak-tidaknya dilakukan langkah- terbina dan terorganisasi secara optimal. Demikian pula
langkah yang berani dan sistematik untuk meningkatkan dalam perkembangan kader dan anggota Muhammadiyah
kuantitas dan kualitas baik kader maupun anggota menginjak abad kedua dalam perjalanan gerakan Islam ini.
Muhammadiyah. Karena itu diperlukan revitalisasi dalam bentuk penataan,
Dalam Keputusan Muktamar ke-45 tahun 2005 pembinaan, peningkatan, dan pengembangan kader dan
dirumuskan rencana strategis program nasional bidang anggota Muhammadiyah baik secara kuantitas maupun
kaderisasi yaitu “Membangun kekuatan dan kualitas pelaku kualitas menuju pada keunggulan.
gerakan serta peran dan ideologi gerakan Muhammadiyah
dengan mengoptimalkan sistem kaderisasi yang II. PRINSIP GERAKAN MUHAMMADIYAH
menyeluruh dan berorientasi ke masa depan”. Terdapat tiga Muhammadiyah sebagai gerakan Islam tidak hanya
kata kunci dalam rencana strategis tersebut yaitu pelaku terdiri dari pelaku gerakan, tetapi memiliki sistem sekaligus
gerakan; ideologi gerakan; dan sistem perkaderan dalam nilai-nilai dasar gerakan yang menjadi fondasi, orientasi,
Muhammadiyah. Khusus yang diistilahkan dengan ”pelaku dan bingkai gerakannya dalam mencapai tujuan yakni
gerakan” cakupan subjeknya terdiri dari pemimpin, kader, terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
dan anggota atau warga Persyarikatan. Karena itu setiap anggota Muhammadiyah, lebih khusus
Dalam ruang lingkup dan dinamika gerakan kader dan pimpinan yang berada di seluruh jenjang dan
Muhammadiyah, maka secara organisatoris ketiga lini struktur Persyarikatan, dituntut untuk memahami
subjek tersebut saling membutuhkan dan pengaruh- Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dengan berbagai
mempengaruhi. Bahwa pemimpin membutuhkan anggota/ nilai atau prinsip gerakannya. Prinsip dan nilai gerakan
warga, baik sebagai basis legitimasi kepemimpinan maupun

184 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 185


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Muhammadiyah tersebut bahkan harus ditanamkan, serangan luar. Misi ideal organisasi Muhammadiyah.
disosialisasikan, dan dipraktikkan dalam kehidupan Dengan misi kesejarahan itu dirumuskanlah misi utama
anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah. Muhammadiyah yaitu: Muhammadiyah (1) Menegakkan
Muhammadiyah memiliki sejarah yang panjang keyakinan tauhid yang murni; (2) Menyebarluaskan ajaran
di Republik ini (tahun 1912), jauh sebelum negara Islam yang bersumber kepada Al Qur’an dan As-Sunnah;
dan pemerintahan Indonesia berdiri (tahun 1945). dan (3) Mewujudkan amal Islami dalam kehidupan pribadi,
Muhammadiyah telah berkiprah untuk umat dan bangsa keluarga, dan masyarakat (PP Muhammadiyah, 2007).
tanpa pamrih. Ketika Kyai Haji Ahmad Dahlan ditetapkan Dengan misi utama atau misi ideal itu Muhammadiyah
sebagai Pahlawan Nasional tahun 1962, Pemerintah bercita-cita untuk terwujudnya masyarakat Islam yang
Indonesia mengakui karya nyata pendiri Muhammadiyah sebenar-benarnya, sebagai tujuan yang harus diusahakan
tersebut dalam empat aspek penting, yakni: (1) KHA Dahlan agar tercapai dalam kehidupan nyata.
telah memelopori kebangunan umat Islam Indonesia Dalam upaya mencapai misi dan tujuan Muhammadiyah
untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang tersebut maka dilakukan usaha-usaha yang diwujudkan
masih harus belajar dan berbuat; (2) Dengan organisasi dalam amal usaha, program, dan kegiatan yang terpadu
Muhammadiyah yang didirikannya telah memberikan dan berkembang pada setiap periode secara berkelanjutan.
ajaran Islam yang murni kepada bangsanya; Ajaran yang Adapun usaha-usaha Muhammadiyah ialah sebagai
menuntut kemajuan, kecerdasan dan beramal bagi berikut: (1) Menanamkan keyakinan, memperdalam dan
masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam; (3) memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan,
Dengan organisasinya Muhammadiyah telah memelopori serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek
amal-usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan kehidupan; (2) Memperdalam dan mengembangkan
bagi kebangunan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan
Islam; dan (4) Dengan organisasinya Muhammadiyah untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya;
bagian Wanita atau Aisyiyah telah memelopori kebangunan (3) Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak,
wanita bangsa Indonesia untuk mengecap pendidikan dan wakaf, shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya; (4)
berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya
Sejak Kelahirannya Muhammadiyah memiliki misi manusia agar berkemampuan tinggi serta berakhlaq
sebagai gerakan Islam yang melaksanakan usaha-usaha mulia; (5) Memajukan dan memperbaharui pendidikan
dakwah dan tajdid. Misi kesejarahan Muhammadiyah dan kebudayaan, mengembangkan ilmu pengetahuan,
ialah sebagai berikut (1) Membersihkan Islam di Indonesia teknologi, dan seni, serta meningkatkan penelitian; (6)
dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam; (2) Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah
Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam perbaikan hidup yang berkualitas; (7) Meningkatkan
pikiran modern; (3) Reformulasi ajaran dan pendidikan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; (8)
Islam; dan (4) Mempertahankan Islam dari pengaruh dan Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan

186 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 187


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
sumberdaya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan; (9) Islam, (8) Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga
Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam
dalam berbagai bidang dan kalangan masyarakat dalam serta membela kepentingannya, (9) Membantu pemerintah
dan luar negeri; (10) Memelihara keutuhan bangsa serta serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara
berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan membangun Negara mencapai masyarakat adil dan
(11) Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas makmur yang diridlai Allah, (10) Bersifat adil serta korektif
anggota sebagai pelaku gerakan; (12) Mengembangkan ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan Dalam melaksanakan usaha dan mencapai tujuannya
gerakan; (13) Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, Muhammadiyah dibingkai oleh nilai-nilai dasar yang
dan kebenaran serta meningkatkan pembelaan terhadap disebut dengan ideologi Muhammadiyah. Ideologi
masyarakat; dan (14) Usaha-usaha lain yang sesuai dengan Muhammadiyah adalah sistem keyakinan, cita-cita, dan
maksud dan tujuan Muhammadiyah (Anggaran Rumah perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam
Tangga Muhammadiyah pasal 3 tahun 2005). mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan Pokok-pokok pikiran ideologi Muhammadiyah terkandung
anggota Muhammadiyah termasuk kader dan pimpinan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, yang
sebagai pelakunya memiliki Kepribadian sebagai ciri terdiri atas enam hal yang bersifat fundamental/mendasar,
khusus yang membentuk pola sikap dan tindakannya, yakni : (1) Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah,
yang membedakannya dari pihak lain. Kepribadian dan taat kepada Allah; (2)Hidup manusia bermasyarakat;
Muhammadiyah tersebut didasarkan pada nilai-nilai akhlak (3) Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan
Islam sekaligus merupakan model penyikapan terhadap bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian
keadaan yang membentuk pola perilaku secara kolektif dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat;
dan organisatoris. Adapun Kepribadian Muhammadiyah (4) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
itu adalah seperangkat sifat-sifat yang bercirikan sebagai masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah
berikut: (1) Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan ihsan kepada kemanusiaan; (5) ‘Ittiba kepada langkah
dan kesejahteraan, (2) Memperbanyak kawan dan perjuangan Nabi Muhammad s.a.w.; (6) Melancarkan
mengamalkan ukhuwah Islamiyah, (3) Lapang dada, luas amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam, (4) Enam prinsip pemikiran dalam Muqaddimah Anggaran
Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan, (5) Mengindahkan Dasar Muhammadiyah tersebut telah diberi penjelasan
segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan yang lengkap oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
falsafah negara yang sah, (6) Amar ma’ruf nahi munkar melalui H.M. Djindar Tamimy dalam rumusan Penjelasan
dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, yang
baik, (7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan tersebar dan dikutip di berbagai edisi penerbitan buku
maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran tentang Muhammadiyah.

188 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 189


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Rumusan idelogi Muhammadiyah secara sistematis b. Akhlaq, c. ‘Ibadah, d. Mu‘malat dunyawiyat. 4.1.
pada perkembangan berikutnya terkandung dalam Matan Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ‘aqidah Islam
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah tahun yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan,
1969. Kandungan Matan keyakinan dan Cita-Cita Hidup bid‘ah dan khurafat, tanpa mengabaikan prinsip
Muhammadiyah berisi lima pokok pemikiran utama toleransi menurut ajaran Islam. 4.2. Muhammadiyah
yang fundamental atau mendasar yang menyangkut bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia
paham agama, pemikiran ideologis, serta fungsi dan misi dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran
Muhammadiyah yaitu sebagai berikut: dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
(1) Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah ciptaan manusia. 4.3. Muhammadiyah bekerja untuk
Amar Makruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan tegaknya ‘ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah
bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, bercita-cita s.a.w. tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam 4.4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya
yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi mu‘amalat dunyawiyah (pengolahan dunia dan
dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran-
muka bumi. ajaran Agama serta menjadikan semua kegiatan
(2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah dalam bidang ini sebagai ‘ibadah kepada allah S.W.T.
Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul- (5) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa
Nya sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa
seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
S.A.W., sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia
umat manusia sepanjang masa, dan menjamin yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-
kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi sama menjadikan suatu negara yang adil makmur dan
dan ukhrawi. diridlai Allah S.W.T.: ”BALDATUN THAYYIBATUN WA
(3) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam RABBUN GHAFUR”
berdasarkan: a. Al-Qur’an: kitab Allah yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad s.a.w. b. Sunnah Rasul: Dalam melaksanakan usaha dan misi gerakannya
penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an untuk mencapai tujuan, Muhammadiyah tidak lepas dari
yang diberikan oleh Nabi Muhammad s.a.w.; dengan situasi dan kondisi yang bersifat politik. Politik merupakan
menggunakan akal-fikiran sesuai dengan jiwa ajaran urusan dunia yang penting (al-umur al-dunyawiyyat),
Islam. tetapi khusus yang berkaitan dengan urusan politik-praktis
(4) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran- (politik yang berkaitan dengan perjuangan kekuasaan
ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang: a. ‘Aqidah, sebagaimana yang diperankan partai politik) maka
Muhammadiyah tidak bergerak dalam lapangan politik

190 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 191


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
yang khusus itu. Karena itu, dengan tetap berkiprah untuk tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara; (2)
dalam politik kebangsaan secara luas, Muhammadiyah Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha-usaha
membingkai dirinya yang juga mengikat seluruh anggota membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, baik
Muhammadiyah dengan Khittah Muhammadiyah. Khittah melalui perjuangan politik maupun melalui pengembangan
Muhammadiyah tahun 1971 di Ujung Pandang memagari masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang
Muhammadiyah dari perhimpitan dengan partai politik, mutlak diperlukan untuk membangun kehidupan di mana
yang disempurnakan dalam Muktamar tahun 1978, dengan nilai-nilai Ilahiah melandasi dan tumbuh subur bersamaan
garis kebijakan sebagai berikut: (1) Muhammadiyah adalah dengan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, keadilan,
Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam segala bidang perdamaian, ketertiban, kebersamaan, dan keadaban
kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai untuk terwujudnya “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun
hubungan organisatoris dengan dan tidak merupakan Ghafur”; (3) Muhammadiyah memilih perjuangan dalam
afiliasi dari suatu Partai Politik atau Organisasi apapun; kehidupan berbangsa dan bernegara melalui usaha-
dan (2) Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna
asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi terwujudnya masyarakat madani (civil society) yang kuat
lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk mewujudkan
Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan hal-
yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah (PP hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan
Muhammadiyah, 2003: 24). sebagai proses dan hasil dari fungsi politik pemerintahan
Dalam menghadapi dinamika nasional baru setelah akan ditempuh melalui pendekatan-pendekatan secara
reformasi tahun 1998, Muhammadiyah merumuskan tepat dan bijaksana sesuai prinsip-prinsip perjuangan
Khittah Denpasar tahun 2002, sebagai garis perjuangan kelompok kepentingan yang efektif dalam kehidupan
yang tidak terpisahkan dari Khittah tahun 1971, yang negara yang demokratis; (4) Muhammadiyah mendorong
memberi ruang bagi gerakan Islam ini untuk berkiprah secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis
dalam partisipasi kebangsaan tanpa terjebak pada politik- atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk
praktis. Adapun Khittah Denpasar tahun 2002 mengandung dijalankan oleh partai-partai politik dan lembaga-
garis perjuangan sebagai beriokut: (1) Muhammadiyah lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya
meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan menuju terciptanya sistem politik yang demokratis dan
negara merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur bangsa dan
dalam urusan keduniawian (al-umur ad-dunyawiyat) negara. Dalam hal ini perjuangan politik yang dilakukan
yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh oleh kekuatan-kekuatan politik hendaknya benar-benar
nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama. Karena mengedepankan kepentingan rakyat dan tegaknya nilai-
itu diperlukan sikap dan moral yang positif dari seluruh nilai utama sebagaimana yang menjadi semangat dasar
warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan politik dan tujuan didirikannya negara Republik Indonesia

192 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 193


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
yang diproklamasikan tahun 1945; (5) Muhammadiyah menjauhi kemudharatan, dan bertujuan untuk membangun
senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih
dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan jalan baik, maju, demokratis dan berkeadaban.
mempengaruhi proses dan kebijakan negara agar tetap Selain nilai-nilai dasar tersebut Muhammadiyah juga
berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur merumuskan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
bangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan (PHIWM) yang menjadi pola bagi tingkahlaku seluruh
perekat bangsa dan berfungsi sebagai wahana pendidikan anggota Persyarikatan. Secara keseluruhan hakikat,
politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai misi, kepribadian, ideologi, khittah, dan berbagai prinsip
dan berkeadaban; (6) Muhammadiyah tidak berafiliasi gerakan Muhammadiyah tersebut haruslah mengikat
dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan dan menjadi pedoman, acuan, dan model bagi seluruh
kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun. anggota Persyarikatan, termasuk bagi kader dan pimpinan
Muhammadiyah senantiasa mengembangkan sikap positif Muhammadiyah. Karena itu nilai-nilai atau prinsip-prinsip
dalam memandang perjuangan politik dan menjalankan gerakan tersebut haruslah menjadi komitmen, integritas,
fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar orientasi, dan pola perilaku setiap anggota termasuk kader
demi tegaknya sistem politik kenegaraan yang demokratis dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh struktur dan
dan berkeadaban; (7) Muhammadiyah memberikan lingkungan Persyarikatan.
kebebasan kepada setiap anggota Persyarikatan untuk
menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai
hati nurani masing-masing. Penggunaan hak pilih tersebut III. KEBERADAAN KADER DAN ANGGOTA
harus merupakan tanggungjawab sebagai warga negara Dalam melaksanakan misi, usaha, dan pencapaian
yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan tujuan Muhammadiyah diperlukan anggota sebagai pelaku
misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan gerakan. Muhammadiyah memandang penting keberadaan
bangsa dan negara; (8) Muhammadiyah meminta kepada anggota sebagai subjek atau pelaku gerakan yang aktif
segenap anggotanya yang aktif dalam politik untuk benar- dalam perjuangan organisasi. Anggota Muhammadiyah
benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara secara normatif-organisatoris terdiri atas: (a) Anggota
sungguh-sungguh dengan mengedepankan tanggung Biasa ialah warga negara Indonesia beragama Islam, (b)
jawab (amanah), akhlak mulia (akhlaq al-karimah), Anggota Luar Biasa ialah orang Islam bukan warga negara
keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah). Indonesia, dan (c) Anggota Kehormatan ialah perorangan
Aktifitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya beragama Islam yang berjasa terhadap Muhammadiyah
memperjuangkan misi Persyarikatan dalam melaksanakan dan atau karena kewibawaan dan keahliannya bersedia
da’wah amar ma’ruf nahi munkar; dan (9) Muhammadiyah membantu Muhammadiyah.
senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan mana Hak dan kewajiban serta peraturan lain tentang
pun berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

194 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 195


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
(Anggaran Dasar Muhammadiyah, 2005, pasal 8). Anggota Muhammadiyah, yaitu: (1) Beramal dan berjuang untuk
Biasa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (a) perdamaian dan kesejahteraan; (2) Memperbanyak kawan
Warga Negara Indonesia beragama Islam, (b) Laki-laki dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah; (3) Lapang dada,
atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah menikah, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam; (4)
(c) Menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah, (d) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan; (5) Mengindahkan
Bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan
Muhammadiyah, (e) Mendaftarkan diri dan membayar falsafah negara yang sah; (6) Amar ma’ruf nahi munkar
uang pangkal. Adapun Anggota Luar Biasa ialah seseorang dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
bukan warga negara Indonesia, beragama Islam, setuju baik; (7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan
dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran
bersedia mendukung amal usahanya. Sedangkan Anggota Islam; (8) Kerjasama dengan golongan Islam manapun
Kehormatan ialah seseorang beragama Islam, berjasa juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama
terhadap Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan Islam serta membela kepentingannya; (9) Membantu
dan keahliannya diperlukan atau bersedia membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain
Muhammadiyah (Angaran Rumah Tangga Muhammadiyah, dalam memelihara dan membangun Negara mencapai
2005, pasal 4). masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah; dan (10)
Dalam Pedoman Hidup Islami secara lengkap Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan
terkandung kualitas normatif-keislaman atau berupa pola bijaksana (PP Muhammadiyah, 2009: 45).
perilaku Islami yang harus dimiliki dan diwujudkan oleh Dalam mewujudkan tujuan Muhammadiyah
setiap anggota Muhammadiyah. Pedoman Hidup Islami kualitas anggota Muhammadiyah yang menjadi
Warga Muhmmadiyah tersebut merupakan pedoman pelaku gerakan sangat diperlukan. Lebih khusus lagi
untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, para pelaku gerakan Muhammadiyah bahkan harus
keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal memiliki kualitas di atas rata-rata, termasuk dalam
usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan kualitas militansi selaku penggerak Muhammadiyah.
bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu Militansi Muhammadiyah yakni ketangguhan dalam
pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni ber-Muhammadiyah yang dibangun di atas basis nilai-
dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah nilai dasar gerakan (Paham Agama, Manhaj Tarjih,
atau teladan yang baik. Dengan pola perilaku yang teladan Muqaddimah AD, MKCH, Kepribadian, Khittah, Pedoman
itu maka akan terwujud masyarakat Islam yang sebenar- Hidup Islami Warga Muhammadiyah) yang menunjukkan
benarnya sebagaimana menjadi tujuan Muhammadiyah. ciri-ciri: (a) komitmen tinggi pada misi dan kepentingan
Sedangkan dalam Kepribadian Muhammadiyah Muhammadiyah, (b) tangguh dalam menjalankan usaha-
terkandung sepuluh sifat yang harus dimiliki dan usaha Muhammadiyah, (c) memiliki integritas tinggi pada
menjadi pola perilaku serta tindakan anggota/orang cita-cita dan jatidiri Muhammadiyah, (d) rela berkorban

196 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 197


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
untuk kepentingan dan perjuangan Muhammadiyah, (e) Adapun hal-hal yang berkaitan dengan potensi
disiplin tinggi dan kerja keras untuk menjalankan misi serta sumberdaya kader dan anggota yang dimiliki atau berada di
usaha-usaha Muhammadiyah, (f) bersedia ditugaskan dan lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai
ditempatkan di mana pun tanpa memilih-milih, (g) ikhlas berikut: (1) Jumlah anggota dan simpatisan yang banyak
berkiprah dan tidak menduakan atau menomorsekiankan dan tersebar di berbagai bidang keahlian; (2) Segmentasi
Muhammadiyah di atas yang lain-lain, (h) menjaga nama kader berdasarkan kelompok umur dan status terdapat di
baik dan mau memperbaiki kekurangan Muhammadiyah, berbagai Organisasi Otonom (NA, PM, IPM, IMM); (3) Jumlah
(i) bersedia bekerjasama dengan semua komponen yang siswa dan mahasiswa di pergurun Muhammadiyah sangat
ada dalam Muhammadiyah, (j) taat pada pimpinan serta banyak; (4) Keluarga (tokoh atau anggota Muhammadiyah)
garis kebijakan serta aturan Persyarikatan, dan hal-hal merupakan sumber kader dan anggota yang banyak; (5)
penting lainnya yang menunjukkan diri sebagai kader yang Jaringan vertikal dan horizontal Persyarikatan, mulai dari
setia pada Muhammadiyah. Ranting hingga Pusat, tersebar di penjuru tanah air; (6) Amal
Adapun kader merupakan bagian inti dari anggota, usaha Muhammadiyah yang melimpah dengan fasilitas dan
yakni anggota yang utama dan berperan sebagai anak panah sumberdaya yang memadai untuk perekrutan, pembinaan,
gerakan Muhammadiyah. Apapun yang sulit dan tidak serta pendistribusian kader dan anggota; (7) Jaringan
dapat dilakukan oleh anggota, semuanya dapat dilakukan Muhammadiyah dengan organisasi-organisasi sejenis,
oleh kader, karena kader merupakan anggota yang terpilih baik di dalam maupun di luar, yang memiliki visi dan misi
atau anggota yang utama. Bagaikan anak panah, kader serupa; dan (8) Sistem perkaderan Muhammadiyah yang
adalah busur yang harus selalu melesat dengan tajam dan mapan. Hal yang diperlukan adalah optimalisasi segenap
tepat sasaran ke mana pun tujuannya. Dengan demikian potensi di atas sehingga menjadi kesadaran bersama
seluruh syarat dan kualitas yang diniscayakan kepada bahwa Muhammadiyah memerlukan pengelolaan HRD
anggota, seluruhnya harus melekat dan meniscaya dalam secara serius dan terarah.
diri kader secara lebih utama atau lebih unggul daripada
anggota. Muhammadiyah dikenal memiliki potensi IV. STRATEGI DAN ASPEK REVITALISASI
sumberdaya kader dan anggota yang banyak. Masyarakat Revitalisasi merupakan strategi perubahan yang
juga mengenal anggota dan warga Muhammadiyah dilakukan secara sistematik melalui tahapan penataan,
sebagai sosok santri terpelajar, berpikiran modern, gemar pembinaan, peningkatan, dan pengembangan secara
beramal, terpercaya, serta memiliki kemampuan dan optimal berbasis pada potensi yang dimiliki. Revitalisasi
keahlian yang baik. Tersebarnya kader Muhammadiyah di kader dan anggota Muhammadiyah merupakan sebuah
berbagai lingkungan birokrasi pemerintahan dalam masa- proses yang berkelanjutan untuk meningkatkan kuantitas,
masa sebelum ini juga menunjukkan kualitas sumberdaya vitalitas, daya juang, dan kualitas kader berbasis ruh ber-
yang handal. Muhammadiyah melalui berbagai proses penguatan
menuju keunggulan anggota dan kader Muhammadiyah.

198 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 199


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Melalui revitalisasi kader dan anggota ini, suplai kader dan Idealisme gerakan tersebut berkisar pada nilai-nilai
anggota tidak hanya berfungsi bagi pemenuhan kebutuhan dasar Islam, pandangan dunia atau pemikiran-pemikiran
internal organisasi, tetapi tidak kalah pentingnya peran fundamental Muhammadiyah, orientasi dakwah dan
strategis dalam kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan tajdid, serta aktualisasi jihad dan amal melalui gerakan
universal sebagai perwujudan misi, usaha, dan pencapaian Muhammadiyah. Jika merujuk pada pesan Al-Quran,
tujuan Muhammadiyah di tengah dinamika perkembangan revitalisasi idealisme bertumpu antara lain pada Al-Quran
zaman. Surat Ali Imran 102-104, bahwa untuk lahirnya gerakan
Revitalisasi kader dan anggota menitikberatkan menyebarluaskan dan melaksanakan dakwah (Ali Imran
pada penguatan kapasitas individual dan kolektif dalam 104) sebagaimana tujuan Muhammadiyah, diperlukan
hal komitmen, pengetahuan, wawasan, dan kompetensi prasyarat kokohnya ukhuwah dan terhindarkannya
selaku pelaku gerakan. Revitalisasi kader dan anggota juga perpecahan (Ali Imran 103) serta kekuatan taqwa sebagai
diarahkan pada peningkatan jumlah dan persebaran pelaku basis kepribadian utama (Ali Imran 102). Sejarah Nabi juga
gerakan sehingga Muhammadiyah semakin meluas dalam menunjukkan, bahwa untuk terbentuknya kejayaan Islam
kehidupan masyarakat. Aspek sasaran revitalisasi kader dan kaum muslimin yang dicapai pada era Madinah tidak
dan anggota menyangkut aspek idealisme, spiritualitas, dapat dilepaskan dan dimulai dari perjuangan semasa
intelektualitas, dan praksis selaku pelaku gerakan. Dalam di Mekkah, sehingga dalam tempo 23 tahun terbentuk
proses yang meningkat dan berkelanjutan revitalisasi peradaban Islam yang kokoh.
kader dan anggota diharapkan semakin terpadu dengan Revitalisasi spiritualitas menyangkut penataan,
meningkatkan semakin banyak jumlah anggota, membina pembinaan, peningkatan, dan pengembangan kualitas
dan mengembangkannya, dan menjadikan anggota ruhani yang membentuk pribadi yang shaleh, alim, ihsan,
sebanyak mungkin menjadi kader, sehingga terbangun dan memiliki uswah hasanah dalam kehidupan. Kader dan
pelaku gerakan yang semakin berkembang baik dari segi anggota Muhammadiyah memiliki kekayaan ruhaniah di
jumlah maupun kualitas. atas rata-rata dari yang lain, sehingga dapat melahirkan
Revitalisasi idealisme menyangkut penguatan aspek keshalehan individual sekaligus keshalehan sosial.
yang berkaitan dengan semangat (ruh, jiwa, spirit), Spiritualitas kader dan anggota Muhammadiyah selain
komitmen, spiritualitas, sikap, dan tingkahlaku anggota menunjukkan kekayaan ruhani atau batin dan kepribadian,
dan kader dalam berkiprah di Muhammadiyah sebagai sekaligus menunjukkan sikap dinamis sehingga mampu
gerakan Islam. Arah revitalisasi idealisme diorientasikan menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana tugas utama
pada dua hal: 1) kokohnya segenap kader dan anggota manusia (QS Al-Baqarah: 30), selain sebagai abdi Allah
Muhammadiyah dalam ber-Muhammadiyah sebagai (QS Adz-Dzariat: 56). Spiritualitas yang utama tersebut
sesuatu yang bersifat mendasar/ideal; 2) terbentuknya merupakan cermin dari pengamalan Pedoman Hidup
kemampuan dalam mewujudkan cita-cita Muhammadiyah Islami Warga Muhammadiyah dalam kehidupan pribadi,
berdasarkan nilai-nilai ideal dalam Persyarikatan. keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan universal.

200 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 201


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Revitalisasi intelektualitas menyangkut aspek-aspek dan anggota Muhammadiyah menjadi manusia-manusia
pengetahuan, wawasan, dan pemikiran yang menujukkan yang bermanfaat dan rahmat bagi seluruh umat manusia.
keutamaan dari pelaku gerakan Muhammadiyah. Bahwa Bahwa upaya revitalisasi kader dan anggota dengan
kader dan anggota Muhammadiyah sebagaimana melekat mengintensifkan penguatan idealisme, spiritualitas,
dengan jatidiri gerakan Islam ini sebagai gerakan dakwah intelektualitas, dan praksis sebagai pelaku gerakan
dan tajdid, dituntut memiliki keutamaan atau keunggulan dituntut pula untuk memperhatikan aspek-aspek lainnya
dalam pengetahuan, pemikiran, dan wawasan baik yang yang dinamis dan juga penting seperti yang berkaitan
menyangkut keislaman maupun soal-soal kemasyarakatan dengan masalah profesionalitas, kekuatan ekonomi,
secara luas. Aspek intelektualitas merupakan bagian dan modal sosial lainnya yang penting dan relasi-relasi
penting dari semangat Islam sebagai agama yang menjujung sosial kehidupan. Dengan demikian arti penting lain dari
tinggi ilmu pengetahuan, akal pikiran, dan kemajuan sesuai revitalisasi kader dan anggota adalah memiliki link and
dengan jiwa ajaran Islam. Intelektual dalam makna yang match, baik ke dalam maupun ke luar, sehingga mampu
luas merupakan bagian penting dari kemajuan peradaban menjadi pelaku gerakan yang bergerak dinamis dalam
Islam, yang terbukti menjadi pilar kejayaan Islam di masa kehidupan yang kompleks di tengah perkembangan zaman.
silam, sekaligus menjadi acuan bagi kemajuan peradaban
Islam kini dan ke depan. Revitalisasi intelektualitas
ditujukan untuk peningkatan kualitas pengetahuan, V. LANGKAH REVITALISASI KADER
pemikiran, dan wawasan dalam menjalankan misi dakwah Revitalisasi kader merupakan langkah penataan,
dan tajdid, sekaligus dalam menjalani kehidupan sebagai pembinaan, peningkatan, dan pengembangan anggota inti
muslim yang menjunjung tinggi kemajuan dan peradaban Persyarikatan yang dapat melaksanakan misi, usaha, dan
Islami. pencapaian tujuan Muhammadiyah. Tujuan revitalisasi ialah
Revitalisasi aspek praksis dimaksudkan untuk menata, berkembangnya jumlah dan kualitas kader Muhammadiyah
membina, meningkatkan, dan mengembangkan kuantitas yang berperan aktif dalam persyarikatan, umat, bangsa,
dan kualitas peran-peran amaliah dan tindakan kader dan dan kemanusiaan universal sebagai perwujudan pelaku
anggota selaku pelaku gerakan Muhammadiyah. Dalam dakwah dan tajdid. Dengan revitalisasi kader diharapkan
kehidupan di lingkungan umat Islam pada khususnya agar rekruitmen dan pengembangan kader benar-
maupun masyarakat atau bangsa dan dunia kemanusiaan benar menjadi komitmen organisasi secara menyeluruh,
pada umumnya setiap kader dan anggota Muhammadiyah konsisten, dan didukung berbagai seumberdana, jaringan,
menjadi pribadi-pribadi dan kelompok yang terkategorisasi dan dukungan yang optimal.
sebagai umat pelaku dakwah (QSAli Imran: 104) dan Adapaun komptensi yang secara normatif penting
khaira ummah atau umat terbaik (QS Ali Imran: 110) yang untuk diwujudkan dalam revitalisasi kader Muhammadiyah
menjadi umat tengahan dan suyahada ‘ala al-nas atau adalah sebagai berikut:
saksi sejarah dalam kehidupan (QS Al-Baqarah: 143). Kader

202 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 203


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
a. Kompetensi Keberagamaan, dicirikan dengan nilai- 3) Istiqamah (konsisten) dalam lisan, pikiran, dan
nilai: tindakan.
1) Kemurnian aqidah (keyakinan berbasis tauhid 4) Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk
yang bersumber pada ajaran Al-Qur’an dan untuk selalu mengembangkan diri, mencari dan
Sunnah Nabi yang shahih/maqbullah) yang memperkaya ilmu, serta mengamalkan ilmu
membentuk keshalehan dalam kehidupan. pengetahuan dalam kehidupan.
2) Ketaatan beribadah (senantiasa menjalankan 5) Moderat (arif dan mengambil posisi di tengah)
ibadah mahdhah, baik yang wajib maupun yang dalam bersikap, berpikiran, dan bertindak.
sunnat tathawwu` sesuai tuntunan Rasulullah) 6) Kompetensi sosial-kemanusiaan dan
yang tahsinah (kemanfaatan atau fungsi) dari kepeloporan, dicirikan dengan nilai-nilai:
ibadah itu terpantul dalam kehidupan sehari- 7) Keshalehan (perilaku yang baik) dalam kehidupan
hari. pribadi, keluarga, dan masyarakat luas.
3) Kikhlasan (melakukan sesuatu semata- 8) Kepeduliaan sosial (keterpanggilandalam
mata karena Allah SWT) dalam hidup dan meringankan beban hidup orang lain);
berjuang menegakkan ajaran Islam melalui
Muhammadiyah. 9) Suka beramal (gemar melaksanakan amal saleh
untuk kemaslahatan hidup);
4) Shiddiq (jujur dan dapat dipercaya) dalam hati,
kata, dan tindakan. 10) Keladanan (menjadi uswah hasanah [teladan
yang baik] dalam seluruh sikap dan tindakan);
5) Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral
yang tinggi) dalam mengemban tugas organisasi. 11) Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang
lain, komunikatif dan terampil membangun
6) Berjiwa gerakan (semangat untuk aktif dalam jaringan).
Muhammadiyah sebagai panggilan jihad di jalan
Allah). 12) Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam
mengembangkan kemajuan organisasi.
b. Kompetensi akademis dan intelektual, dicirikan
dengan nilai-nilai: 13) Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah
pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadi
1) Fathonah (kecerdasan pikiran sebagai Ulul Albab) misi dan usaha gerakan.
dalam berpikir, berwawasan, dan menghasilkan
karya pemikiran. d. Kompetensi keorganisasian dan kepemimpinan,
dicirikan oleh:
2) Tajdid (pembaruan dan berpikiran maju) dalam
mengembangkan kehidupan dan menggerakkan 1) Pengkhidmatan dan partisipasi aktif dalam
Persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam. peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan
universal.

204 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 205


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2) Menempati posisi apapun dengan semangat sebagai tim assistensi, dzawil qurba, panitia ad
ikhlas, berdedikasi, berprestasi, dan menghasilkan hoc, dan lain-lain); dengan tetap dalam koridor
hal-hal terbaik. sistem.
3) Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut d. Pembinaan intensif keluarga dan anak-anak
nadi kehidupan Persyarikatan, umat, dan bangsa pimpinan persyarikatan sebagai salah satu
sebagai wujud menjalankan misi organisasi. sumber perekrutan kader.
4) Berkomitmen dan menjunjungtinggi ideologi e. Pemanfaatan kegiatan-kegiatan Muhammadiyah
Muhammadiyah dan mampu bersikap tegas yang bersifat intensif dan berkelanjutan sebagai
tetapi arif dalam membela serta menegakkan salah satu sumber perekrutan kader disertai
prinsip dan kepentingan Persyarikatan. pembinaan yang tersistem.
5) Mengutamakan misi dan kepentingan f. Memanfaatkan jaringan organisasi
Muhammadiyah di atas lainnya dengan niat ikhlas Muhammadiyah di luar negeri untuk melakukan
dan berkhidmat. perekrutan kader.
Revitalisasi kader dengan misi, arah, dan kompetensi
tersebut memerlukan proses intensifikasi dan optimalisasi 2) Pengembangan:
yang berlangsung secara tersistem dan berkelanjutan, yang a. Intensifikasi dan massifikasi perkaderan formal
meliputi tahapan sebagai berikut: (BA dan DA) serta perkaderan-pekaderan
1. Perekrutan: fungsional lainnya yang diperlukan oleh kader-
a. Pemetaan dan pendataan segenap potensi dan kader Persyarikatan (Ideopolitor, Up-grading
distribusi kader, baik di lingkungan keluarga, Pimpinan, dll);
organisasi otonom, amal usaha khususnya b. Intensifikasi pembinaan kader melalui jalur
lembaga pendidikan dan panti asuhan, dan keluarga-keluarga Muhammadiyah,yang
sumber-sumber kader lainnya secara lebih disinergikan dan diintegrasikan dengan
terprogram. perkaderan formal dalam Muhammadiyah.
b. Menjadikan Baitul Arqam, Darul Arqam, dan c. Intensifikasi pembinaan kader di lembaga-
bentuk-bentuk pelatihan pengembangan lembaga pendidikan dan panti asuhan
kompetensi lain yang dibutuhkan oleh kader Muhammadiyah secara terprogram sebagai
sebagai basis perekrutan dan distribusi kader bagian penting dan strategis dalam perkaderan
yang sistematis. Muhammadiyah.
c. Pelibatan kader-kader potensial yang belum d. Sinergi antara AUM dan Pimpinan persyarikatan
masuk dalam struktur kepemimpinan dalam setempat dalam pembinaan kader;
berbagai kegiatan Persyarikatan (misalnya:

206 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 207


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
e. Memperbanyak kegiatan dan ruang beraktualisasi Muhammadiyah yang berperan aktif dalam persyarikatan,
para kader sesuai dengan minat dan bakat yang umat, bangsa, dan kemanusiaan universal sebagai
mereka miliki; perwujudan pelaku dakwah dan tajdid. Dengan revitalisasi
f. Membangun fungsi ketokohan para kader dalam anggota diharapkan agar rekruitmen dan pengembangan
masyarakat sehingga dapat menjadi figur teladan anggota Muhammadiyah benar-benar menjadi komitmen
dan daya tarik bagi orang-orang di sekitarnya, organisasi secara menyeluruh, konsisten, dan didukung
dengan tetap mengembangkan aspek-aspek berbagai seumberdana, jaringan, dan dukungan yang
objektif. optimal.
g. Membangun program pelatihan kader dengan Adapaun komptensi yang secara normatif
memperhatikan isu-isu strategis seperti berikut penting untuk diwujudkan dalam revitalisasi anggota
ini: Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
h. Pemantapan mengenai ideologi, visi dan misi, 1) Memahami hakikat Islam yang mencakup aspek
program dan gagasan Persyarikatan secara aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah dunyawiyah,
kontekstual;. bersumberkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Maqbulah.
i. Pengayaan pengetahuan dan keterampilan yang 2) Berusaha terus menerus untuk mewujudkan ajaran
berkaitan dengan pengelolaan organisasi yang Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan
dinamis; masyarakat sebagaimana tuntunan Pedoman Hidup
j. Pemahaman masalah-masalah aktual serta Islami Warga Muhammadiyah.
teknikal dalam memecahkan suatu permasalahan 3) Melandasi segala sesuatu dengan niat ikhlas yang
(problem solving skills); diwujudkan dalam kehidupan yang dinamis untuk
k. Optimalisasi koordinasi dan transformasi kader meraih ridha Allah SWT.
antar-Ortom; 4) Memiliki semangat jihad yakni berjuang dan berkorban
l. Penyiapan kader-kader politik dan entrepreneur secara sungguh-sungguh dengan mengerahkan
yang berjiwa Muhammadiyah. segala kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk
memperjuangkan Islam sebagaimana komitmen
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam.
VI. LANGKAH REVITALISASI ANGGOTA 5) Mempunyai keteguhan hati dalam mengamalkan,
Revitalisasi anggota merupakan langkah penataan, menegakkan, dan memperjuangkan Islam, dengan
pembinaan, peningkatan, dan pengembangan anggota arti kata tidak mundur karena ancaman dan tidak
Persyarikatan yang dapat melaksanakan misi, usaha, dan terbujuk dengan rayuan dan selalu istiqamah dalam
pencapaian tujuan Muhammadiyah. Tujuan revitalisasi kebenaran;
ialah berkembangnya jumlah dan kualitas anggota

208 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 209


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
6) Menaati prinsip/ideologi dan ketentuan-ketentuan penduduk kota/desa, jenis pekerjaan, tingkat
organisasi yang berlaku dalam Muhammadiyah. pendidikan, penghasilan, dan sebagianya) dengan
7) Mematuhi pimpinan dalam hal-hal yang disukai dan sistem perekrutan yang tersistem/terprogram.
tidak disukai selama berada dalam kebenaran dan c. Menyiapkan sumberdaya, sarana dan
sistem gerakan. prasarana untuk melakukan rekruitmen
8) Mengamalkan ukhuwah Islamiyah, tasamuh anggota Muhammadiyah secara tersistem,
(toleransi), dan ta’awun (tolong menolong) dalam termasuk melalui penerbitan Kartu Anggota
kehidupan bermasyarakat. Muhammadiyah yang dikelola secara aktif dan
9) Aktif dalam kegiatan-kegiatan dakwah Islam termasuk terorganisasi.
dalam kegiatan pengajian dan aktivitas ibadah di d. Memperbanyak forum-forum pengajian serta
masjid yang dilaksanakan Muhammadiyah dengan kegiatan kemasyarakatan yang terbuka untuk
kesadaran beribadah, beramal, dan berjihad di jalan umum sebagai salah satu wahana perekrutan
Allah. anggota Muhammadiyah secara proaktif dan
10) Menjadi teladan yang baik (uswa hasanah) dan terorganisasi.
suka beramal shaleh dalam kehidupan sehari-hari e. Memperluas jaringan dan aktivitas
sehingga tercipta kondisi kehidupan masyarakat yang Muhammadiyah secara opensif dalam masyarakat
mencerminkan nilai-nilai Islami. termasuk melalui aktivis dan pimpinan
Muhammadiyah yang aktif di garda paling depan
dalam menyuarakan kepentingan bersama dan
Revitalisasi anggota sebagai pelaku gerakan membela hak-hak dasar masyarakat sehingga
memerlukan proses intensifikasi yang berlangsung secara melahirkan simpati dan dukungan terhadap
tersistem dan berkelanjutan, yang meliputi tahapan Muhammadiyah.
sebagai berikut:
f. Publikasi informasi tentang Muhammadiyah
1. Rekruitmen: serta materi-materi keagamaan yang menjangkau
a. Memperluas jumlah anggota Muhammadiyah segenap lapisan masyarakat.
secara proaktif dan terprogram sesuai dengan g. Mengembangkan amal-amal pelayanan sosial-
persyaratan-persyaratan organisasi yang kemasyarakatan melalui fungsi pelayanan
diintegrasikan dengan kegiatan dakwah dan Amal Usaha dan program serta aktivitas
aktivitas amal usaha Muhammadiyah dalam Muhammadiyah yang dapat dirasakan langsung
masyarakat. oleh masyarakat sekaligus menarik simpati dan
b. Menentukan kelompok sasaran dan basis anggota dukungan masyarakat/objek dakwah terhadap
mana yang akan direkrut (kalangan pemuda, Muhammadiyah.
kelompok laki-laki, kelompok perempuan,

210 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 211


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
h. Menggarap segmen sosial yang selama ini kurang e. Mengembangkan sinergi antara Amal Usaha
dilakukan Muhammadiyah dalam menjangkau Muhammadiyah dengan Pimpinan Ranting,
sasaran warga masyarakat sebagai calon anggota Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Daerah setempat
Muhammadiyah di pedesaan, pusat-pusat dalam pembinaan dan pengembangan masyarakat
aktivitas kota-kota besar, dan ruang-ruang sosial termasuk pembinaan/pengembangan anggota.
potensial lainnya. f. Melaksanakan fungsi-fungsi pelayanan dakwah
i. Memperlakukan anggota sesuai dengan alam dan sosial kemasyarakatan yang partisipatif
pikiran dan kondisi yang dihadapi untuk diarahkan sesuai dengan prinsip Dakwah Kultural yang
ke peningkatan dan pengembangan kualitas mampu memahami dan mengembangkan
sesuai dengan prinsip dakwah. kehidupan masyarakat setempat sebagai wahana
pembinaan anggota.
2. Pengembangan:
a. Melaksanakan pengajian-pengajian umum dan VII. PENGORGANISASIAN
khusus dalam berbagai model yang konvensional Revitalisasi kader dan anggota Muhammadiyah dalam
dan nonkonvensional sebagai wahana pembinaan berbagai aspeknya memerlukan pengorganisasian yang
anggota Muhammadiyah secara intensif dan rapi, solid dan sistemik di seluruh jenjang dan lini struktur
meluas. Persyarikatan. Seluruh komponen dan lini Persyarikatan
b. Optimalisasi gerakan keluarga sakinah, Muhammadiyah penting untuk dilibatkan, baik yang
Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah; serta berada dalam struktur kepemimpinan Persyarikatan dan
Qoryah Thayyibah yang terintegrasi dengan Ortom, AUM, maupun yang masih menjadi anggota atau
Aisyiyah dan seluruh elemen/komponen dalam kader. Dengan demikian revitalisasi kader dan anggota
Muhammadiyah secara terpadu dan tidak ini menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh unsur
berjalan sendiri-sendiri. organisasi secara tersistem.
c. Optimalisasi Baitul Arqam bagi anggota dan Karena itu dalam revitalisasi kader dan anggota
kegiatan ta`aruf organisasi bagi simpatisan diperlukan pengorganisasian sebagai berikut:
Muhammadiyah dan masyarakat luas yang 1) Pimpinan Muhammadiyah dari tingkat Pusat sampai
dikembangkan dalam berbagai model yang aktual Ranting didukung oleh seluruh Unsur Pembantu
dan menarik. Pimpinan, Organisaso Otonom, Amal Usaha, dan
d. Pimpinan aktif melakukan “anjangsana” atau institusi-institusi lainnya yang berada di lingkungan
silaturrahim ke rumah atau tempat kegiatan Persyarikatan bertanggungjawab atas revitalisasi
anggota Persyarikatan dan masyarakat Muslim; kader dan anggota sebagai usaha dan kebijakan yang
penting serta strategis dalam membawa kemajuan,

212 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 213


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kebesaran, dan kejayaan Muhammadiyah untuk 8) Memperkuat organisasi otonom Muhammadiyah
mewujudkan misi, usaha, dan tujuannya. sebagai basis dan wahana rekrutmen kader dan
2) Mengembangkan budaya organisasi yang melahirkan anggota yang bersifat khusus sesuai dengan spesifikasi
kesadaran dan komitmen bersama secara tersistem fungsi organisasi otonom masing-masing.
bahwa pembinaan anggota dan kader sebagai 9) Merealisasikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan
merupakan kebutuhan Persayarikatan yang penting Kader (Pusdiklat Kader) yang representatif sebagai
dan strategis di seluruh jenjang kepemimpinan dan pusat kajian, penelitian, pelatihan, perekrutan, serta
lini organisasi yang dibuktikan dengan dukungan pengembangan kader dan anggota Muhammadiyah
formal dan nyata, alokasi sumberdaya, dan sumber secara melembaga.
dana yang mencukupi.
3) Koordinasi antar-majelis dan lembaga serta Amal VIII. PENUTUP
Usaha Muhammadiyah di seluruh tingkatan dengan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki misi
MPK sebagai leading sector-nya; dan dalam sejumlah dan usaha yang terus menerus dan terorganisasi untuk
hal di bawah tanggungjawab langsung Persyarikatan. mencapai tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam
4) Di bawah koordinasi MPK perlu dibentuk badan yang yang sebenar-benarnya. Pembentukan masyarakat
secara khusus dan professional menangani proses Islam yang sebenar-benarnya, yakni masyarakat yang
perekrutan dan pembinaan kader dan anggota, terbaik (khaira ummah), tidak mungkin lahir tanpa pelaku-
termasuk dalam pengkoordinasian Ortom, yang pelaku dan komunitas gerakan yang unggul, dalam hal
pengelolaannya dilakukan secara profesional dan ini anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah lebih
tersistem. luas lagi seluruh jama’ah Muhammadiyah yang memang
5) Di tingkat Wilayah dan Daerah perlu ada Korp unggul. Gerakan yang unggul hanya akan lahir dari kualitas
Instruktur; Korp Kader, dan Jaringan Anggota pelaku dan jama’ah yang unggul. Di antara unsur penting
Muhammadiyah secara terorganisasi baik. dari keunggulan pelaku dan jama’ah yang unggul itu ialah
6) Secara khusus mengkoordinasikan dan jumlah dan kualitas kader dan anggota Muhammadiyah
mengembangkan jaringan lembaga-lembaga yang utama sebagai pelaku gerakan.
pendidikan Muhammadiyah termasuk pondok Dalam diri anggota, kader, dan lebih khusus lagi
pesantren dan madrasah-madrasah Muhammadiyah pimpinan harus tertanam kuat bahwa keberhasilan
sebagai basis pengkaderan. Muhammadiyah dalam menjalankan misi, usaha, dan
7) Evaluasi secara berkala proses perekrutan, pembinaan pencapaian tujuannya sangat tergantung pada kegigihan
dan distribusi anggota dan kader sebagai bahan dan kerja keras mereka yang menjadi pelaku gerakan Islam
pengambilan kebijakan dan pengembangan kader dan ini. Bahwa kader dan anggota Muhammadiyah sebagai
anggota secara sistemik. pelaku gerakan selain harus terus bertambah kuantitasnya,

214 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 215


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
pada saat yang sama meniscayakan peningkatan kualitas Lampiran VI
sesuai dengan syarat kompetensi sebagai pelaku gerakan
yang unggul dalam Muhammadiyah. Karena itu diperlukan
usaha terus menerus dan tersistem melalui revitalisasi KEPUTUSAN
yang dilakukan dalam proses penataan, pembinaan, MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46
peningkatan, dan pengembangan kader dan anggota TENTANG
Muhammadiyah.
REVITALISASI PENDIDIKAN
Muhammadiyah memasuki abad kedua dalam
gerakannya meniscayakan jumlah dan mutu kader dan
MUHAMMADIYAH
anggota yang semakin unggul atau utama, sebagai
prsyarat gerakan menuju babak baru melitasi zaman untuk BAB I
mengemban misi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya MUQADDIMAH
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang melahirkan
peradaban utama. Insya Allah jika seluruh komponen dalam Pendidikan Manusia yang Menghidupkan1
Persyarikatan bekerja sungguh-sungguh dalam setiap
dan Membebaskan2
mewujudkan niat dan ikhtiar maka Allah akan membuka
jalan dan pertolongan-Nya. Nashrun min Allah wa Fathun Peradaban manusia yang terus bergerak, berubah
Qarib. dan berkembang semakin cepat sebagai kekuatan
spiritual sejarah adalah wujud dari kehendak robbul
jalal. Sejarah adalah kisah keberhasilan, kemajuan dan
kegagalan manusia meniti perubahan peradaban dalam
usaha memenuhi hajat hidupnya. Sebagian manusia dan
bangsa-bangsa bisa menikmati kemajuan dan perubahan
peradaban, sedangkan yang lain menderita akibat gagal
meniti perubahan peradaban itu.
Manusia dan bangsa-bangsa yang dicerahi iman
ialah manusia dan bangsa-bangsa yang menguasai
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) secara
spiritual (tanpa lelah dan berhenti) bisa memanfaatkan
perkembangan peradaban bagi kepentingan kemanusiaan
pada zamannya dan generasi sejenisnya di masa depan.

1 Al Anfal 24,
2 Ali Imron 110.

216 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 217


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Manusia dan bangsa-bangsa yang menguasai ipteks sebagai pengabdian (ibadah) kepada Allah, wujud
adalah manusia dan bangsa yang unggul, berkemajuan, keyakinan tauhid. Satu abad lalu KH. Ahmad Dahlan merintis
berkeadaban dan tercerahkan yang terus memperbarui dan pembaruan pendidikan sebagai kesatuan kelembagaan
mengembangkan ipteks melalui penelitian dan pendidikan berbasis kesatuan ipteks yang telah tumbuh sebagai tradisi
bagi kepentingan kemanusiaan masyarakat pembelajar berbasis makrifat spiritual dalam
Islam yang diwahyukan, termaktub dalam Al-Qur’an bentuk tabligh (pendidikan luar sekolah), pesantren,
adalah al-din yang mengajarkan prinsip-prinsip perubahan madrasah, dan sekolah sebagai realisasi dakwah amar
peradaban dan perkembangan ipteks bagi keadaban ma’ruf nahi munkar.
manusia untuk hidup bersama (taawwun) mengelola alam
semesta ciptaan robbul jalal sebagaimana dituntunkan
sunnah Rasul Muhammad SAW. Al-Qur’an adalah wahyu
berisi kisah jatuh-bangunnya manusia dan bangsa-bangsa
di dunia sepanjang sejarah sebagai pelajaran dan petunjuk
hidup bersama (taawwun; tolong menolong) memihak
yang menderita, membebaskan manusia dari kebodohan
dan kemiskinan bagi keunggulan keadaban, kesejahteraan
dan kemakmuran seluruh manusia dalam sebuah bangsa.
Pendidikan merupakan upaya sadar penyiapan
peluang bagi manusia untuk menguasai ipteks berbasis
wahyu tekstual (qauliyah) dan wahyu natural (qauniyah:
alam semesta), mengembangkan kemampuan
pemanfaatan alam semesta, menyerap seluruh prinsip
perubahan peradaban bagi kesejahteraan seluruh umat
manusia dalam bentangan masa depan sejarah. Pendidikan
Muhammadiyah adalah pendidikan pencerahan kesadaran
ketuhanan (makrifat iman/tauhid) yang menghidupkan,
mencerdaskan dan membebaskan manusia dari kebodohan
dan kemiskinan bagi kesejahteraan dan kemakmuran
manusia dalam kerangka kehidupan bangsa dan tata
pergaulan dunia yang terus berubah dan berkembang.
Adalah kewajiban setiap Muslim mengembangkan,
menyebarluaskan, belajar dan mengajarkan ipteks bagi
kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia

218 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 219


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
BAB II rasional adalah awal dari kesadaran spiritual makrifat
RUMUSAN FILSAFAT PENDIDIKAN ketuhanan. Pengabdian ibadah kepada Allah meliputi
MUHAMMADIYAH ibadah yang terangkum dalam rukun Islam, penelitian
dan pengembangan IPTEKS, penataan lingkungan hidup
yang lestari berkelanjutan dalam kehidupan bersama yang
Pendidikan Muhammadiyah adalah penyiapan beradab, berkeadilan dan sejahtera, serta pembebasan
lingkungan yang memungkinkan seseorang tumbuh setiap orang dari penderitaan akibat kebodohan dan
sebagai manusia yang menyadari kehadiran Allah swt kemiskinan.
sebagai Robb dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni (IPTEKS). Dengan kesadaran spiritual makrifat
(iman/tauhid) dan penguasaan IPTEKS, seseorang mampu VISI DAN MISI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri, peduli A. Visi
sesama yang menderita akibat kebodohan dan kemiskinan, Terbentuknya manusia pembelajar yang bertaqwa,
senantiasa menyebarluaskan kemakmuran, mencegah berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam
kemungkaran bagi pemuliaan kemanusiaan dalam kerangka IPTEKS sebagai perwujudan tadjid dakwah amar
kehidupan bersama yang ramah lingkungan dalam sebuah ma’ruf nahi munkar
bangsa dan tata pergaulan dunia yang adil, beradab dan B. Misi
sejahtera sebagai ibadah kepada Allah.
1. Mendidik manusia memiliki kesadaran ketuhanan
Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan (spiritual makrifat).
Islam modern yang mengintegrasikan agama dengan
2. Membentuk manusia berkemajuan yang
kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistic.
memiliki etos tadjid, berfikir cerdas, alternatif
Dari rahim pendidikan Islam yang untuk itu lahir generasi
dan berwawasan luas.
muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya,
sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan 3. Mengembangkan potensi manusia berjiwa
zaman. Inilah pendidikan Islam yang berkemajuan. mandiri, beretos kerja keras, wira usaha,
kompetetif dan jujur.
IPTEKS adalah hasil pemikiran rasional secara holistik
dan komprehensif atas realitas alam semesta (ayat kauniah) 4. Membina peserta didik agar menjadi manusia
dan atas wahyu dan sunnah (ayat qauliyah) yang merupakan yang memiliki kecakapan hidup dan ketrampilan
satu kesatuan integral melalui kegiatan penelitian dan sosial, teknologi, informasi dan komunikasi.
pengembangan yang terus menerus diperbaharui bagi 5. Membimbing peserta didik agar menjadi manusia
kemulyaan kemanusiaan dalam alam kehidupan yang yang memiliki jiwa, kemampuan menciptakan
lestari. Penguasaan IPTEKS adalah langkah awal dari dan mengapresiasi karya seni-budaya.
tumbuhnya kesadaran makrifat, sehingga pemikiran

220 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 221


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
6. Membentuk kader persyarikatan, ummat BAB III
dan bangsa yang ikhlas, peka, peduli dan KONSEP PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
bertanggungjawab terhadap kemanusiaan dan

lingkungan.
A. Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Muhammadiyah
Amal usaha bidang pendidikan dalam persyarikatan
Muhammadiyah merupakan bidang yang paling
strategis bagi upaya mewujudkan kemajuan umat dan
bangsa. Lembaga pendidikan Muhammadiyah telah
eksis dan bertahan selama seabad yakni sejak 1911-
2010 menurut perhitungan kalender miladiyah dan
lebih dari seratus tahun menurut perhitungan hijriyah
(1330-1431 H). Fakta ini memberikan pelajaran bahwa
kemampuan untuk survive lembaga pendidikan yang
dimiliki Muhammadiyah dan kontribusinya bagi
bangsa Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari model
pendidikan Muhammadiyah yang didasarkan atas nilai-
nilai3 berikut; pertama, pendidikan Muhammadiyah
diselenggarakan merujuk pada nilai-nilai yang bersumber
pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.4 Kedua, ruhul ikhlas
untuk mencari ridha Allah SWT, menjadi dasar dan inspirasi
3 Nilai-nilai dasar pendidikan Muhammadiyah didasarkan kebenaran, pencera-
han dan budi pekerti yang baik. Dalam Surat Al-Furqan ayat 44 dinyatakan bahwa “Ada-
kah engkau mengira bahwa kebanyakan manusia itu suka mendengarkan (pelajaran yang
benar) atau suka memikir-mikir (menetapi perbuatan yang benar)? Sungguh tidak! Tak
lain dan tak bukan mereka itu hanyalah seperti hewan, malah mereka itu lebih sesat lagi
jaln yang ditempuhnya”. Dalam kaitan dengan ayat tersebut, KH. Ahmad Dahlan menge-
luarkan fatwa “Manusia tidak menuruti, tidak mempedulikan sesuatu yang sudah terang
benar bagi dirinya. Artinya, dirinya sendiri, fikirannya sendiri, sudah dapat mengatakan
itu benar, tetapi ia tidak mau menuruti kebenaran itu karena takut mendapatkan kesu-
karan, takut berat dan takut bermacam-macam yang dikhawatirkan, karena nafsu dan
hatinya sudah terlanjur rusak, berpenyakitan akhlak (budi pekerti), hanyut dan tertarik
oleh kebiasaan buruk”. Lihat R. Hadjid, Pelajaran KHA. Dahlan (7 Falsajah Ajaran dan 17
Kelompok Ayat Al-Qur’an), (Yogyakarta: LPI PP Muhammadiyah, 2005), hlm. 24 – 25.
4 Lihat surat Al-Bayyinah (98): ayat 5 ”Dan tiadalah mereka diperintahkan me-
lainkan supaya mereka menyembah Allah dengan mengikhlaskan agama kepadaNya
sambil menjauhi kesesatan dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat, demikian itulah agama yang lurus” (sumber Keputusan Muktamar ke-38 [1971]
tentang Pedoman Pokok Pendidikan Muhammadiyah).

222 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 223


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
dalam ikhtiar mendirikan dan menjalankan amal usaha di B. Aspek-Aspek Pendidikan Muhammadiyah
bidang pendidikan. Ketiga, menerapakan prinsip kerjasama 1. Aspek Pembelajar
(musyarokah) dengan tetap mememlihara sikap kritis, baik Pendidikan Muhammadiyah yang menghidupkan
pada masa Hindia Belanda, Dai Nippon (Jepang), Orde dapat dilihat dari aspek pembelajar (peserta didik) adalah
Lama, Orde Baru hingga pasca Orde Baru.5 Keempat, selalu model pendidikan yang memberikan peluang untuk
memelihara dan menghidup-hidupkan prinsip pembaruan berkembangnya akal sehat pada diri pembelajar serta
(tajdid), inovasi dalam menjalankan amal usaha di bidang pada waktu yang sama juga mendorong untuk tumbuhnya
pendidikan. Kelima, memiliki kultur untuk memihak hati yang suci dalam diri peserta didik serta soft skill (IQ,
kepada kaum yang mengalami kesengsaraan (dhuafa dan EQ, SQ).8
mustadh’afin) dengan melakukan proses-proses kreatif
sesuai dengan tantangan dan perkembangan yang terjadi Dengan kompetensi yang dimiliki oleh para pembelajar
pada masyarakat Indonesia.6 Keenam, memperhatikan yang dihasilkan oleh pendidikan Muhammadiyah,
dan menjalankan prinsip keseimbangan (tawasuth atau maka para pembelajar tersebut pada tahap berikutnya
moderat) dalam mengelola lembaga pendidikan antara akan memiliki kemampuan untuk hidup di masyarakat,
akal sehat dan kesucian hati.7 bermanfaat bagi bangsa, negara dan ummat. Pendidikan
yang condong kepada terciptanya individu yang sesuai
5 Prinsip ini digambarkan dengan baik dalam Pendoman Hidup Islami Warga fithrahnya, cakap dalam bidang ilmu yang dipelajarinya
Muhammadiyah bahwa “...Muhammadiyah beserta bidang sosial, pendidikan dan ke-
agamaan yang dimilikinya haruslah menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan atas
dan menjadi agen bagi pencapaian tujuan hidup yang
prinsip menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan manusia, memupuk rasa persaudaraan sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.9
dan kesatuan kemanudiaa, mewujudkan kerjasama umat manusia menuju masyarakat
yang sejahtera lahir dan batin, memupuk jiwa toleransi, menghormati kebebasan orang bahaya akhirat. Nabi Muhammad SAW mengajarkan ayat-ayat dan Sunnah Nabi dalam
lain, menegakkan budi baik, menegakkan amanat dan keadilan, perlakuan yang sama, membersihkan hawa nafsu, ialah membersihkan hawa nafsu mereka dari kufur, berhala
menepati janji, menanamkan kasih sayang dan mencegah kerusakan, menjadikan ma- sesembahan mereka (selain kepada Allah); bersih dari akhlak yang busuk, rendah, sifat
syarakat menjadi masyarakat yang saleh dan utama...”, lihat PP Muhammadiyah, Pedo- yang tercela, bersih dari sifat hewan, bersih dari dosa, was-was dan perbuatan jahat”.
man Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2003), Sebab-sebab manusia itu sesat menurut KHA. Dahlan: “Karena belum mengerti pada
hlm. 20-21 kebenaran. Belum kedatangan ajaran-ajaran Islam; karena mereka telah mempunyai
6 Institusi pendidikan Muhammadiyah tidak hanya berorientasi pada pencapa- kebiasaan-kebiasaan yang dicintai lebih dulu”. Lihat R. Hadjid, Pelajaran KHA. Dahlan (7
ian kapital atau orientasi profit semata, tetapi juga mengembang misi kemanusiaan dan Falsajah Ajaran dan 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an), (Yogyakarta: LPI PP Muhammadiyah,
misi dakwah amar ma’ruf nahi munkar, Muhammadiyah sebagaimana disebutkan dalam 2005), hlm. 52
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah dinyatakan bahwa “... menghormati dan 8 Pesan KH Ahmad Dahlan dipublikasikan oleh HB Muhammadiyah Majlis
mengasihi antara yang tua dan yang muda, tidak merendahkan sesama, tidak berpra- Taman Pustaka, 1923. Antara lain memberikan pesan “Akal manusia sesung-
sangka buruk kepada sesama, peduli kepada orang miskin dan yatim, tidak mengambil guhnya satu ketika menghadapi bahaya. Dan jika manusia menghadapi keadaan
hak orang lain, berlomba dalam kebaikan, dan hubungan-hubungan sosial lainnya yang yang demikian itu maka sesungguhnya ia sudah memiliki perangkat mengha-
bersifat istilah menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, lihat PP dapinya ialah ‘hati yang suci’. Oleh karena itu orang yang mempunyai akal harus
Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Mu- menjaga bahaya akal yang merusak kesician hati.
hammadiyah, 2003), hlm. 21 9 Pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam adalah pendidikan yang didasar-
7 Lihat Surat Jumu’ah ayat 2 ”Dialah Allah yang mengutus seorang utusan dari kan pada nilai-nilai kemanusiaan dan sesuai fithrah manusia, Lihat Surat Ar-Rum ayat 30
antara mereka orang-orang ummi yang membacakan ayat-ayat Allah kepada mereka ”Tegakkanlah pendirianmu pada agama yang condong kepada kebenaran (kepada Allah
dan yang menyucikan dan yang mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka”. KH. dengan meninggalkan lainnya). Allah-lah yang menciptakan manusia menurut fithrah ke-
Ahmad Dahlan memberikan keterangan mengenai ayat tersebut ”Untuk mencapai kesu- jadiannya, tidaklah akan berganti pada makhluk itu, demikian itulah agama yang benar,
cian jiwa dapat dilakukan dengan ingat kepada Allah, shalat dan memikirkan bahaya- akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti”. Berkaitan dengan ayat KH. Ahmad

224 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 225


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2. Aspek Pembelajaran bangsa dan negara. Pendidikan Muhammadiyah harus
Pendidikan yang menghidupkan dan membebaskan memperhatikan dimensi sosialnya akan bermanfaat bagi
memerlukan adanya integrasi kritis antara legitimasi kemanusiaan dan memperhatikan dimensi ideologis agar
normatif (Al-Qur’an dan Al-Hadits) dengan realitas sosial. dapat menjadi “industri” bagi pencerahan peradaban dan
Pendidikan Muhammadiyah tidak bisa menjadi lembaga sekaligus sebagai sarana terciptanya kader persyarikatan
pendidikan sebagaimana yang dikelola lembaga sosial yang mampu menafsir tanda-tanda zaman.
keagamaan lainnya, tetapi pendidikan Muhammadiyah
terikat dengan nilai-nilai dasar perjuangan Persyarikatan, 3. Aspek Pendidik
artinya pendidikan dalam Muhammadiyah harus menjamin Pendidikan Muhammadiyah yang menghidupkan dari
terciptanya lulusan yang cerdas sekaligus berposisi aspek pendidik dapat dimaknai sebagai proses integrasi
sebagai kader organisasi demi kelangsungan organisasi berbagai aspek yang terkait dengan pembelajaran
Muhammadiyah.10 seperti kompetensi akademik, kompetensi pedagogik,
Penyelenggaraan pendidikan di lingkungan kompetensi atau komitmen ideologi persyarikatan,
Muhammadiyah perlu memperhatikan nilai manfaat sebagai kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian, artinya
upaya pemenuhan prinsip-prinsip sosio kemanusiaan pendidik yang bekhidmat dalam lingkungan amal usaha
(aspek sosiologis) sehingga out put lembaga pendidikan pendidikan Muhammadiyah yang unggul dalam bidang
Muhammadiyah memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat, keilmuan dan keislaman. Pendidik yang mengabdi pada
lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah pendidik
Dahlan menerangkan bahwa ”Agama itu (adalah) cenderungnya ruhani (berpaling) dari yang memiliki kompetensi dasar sebagai pendidik yang
nafsu, yang naik ke angkasa kesempurnaan, yang suci, yang bersih dari tawanan benda-
benda”. Lihat R. Hadjid, Pelajaran KHA. Dahlan (7 Falsajah Ajaran dan 17 Kelompok Ayat didukung oleh komitmennya pada ideologi persyarikatan
Al-Qur’an), (Yogyakarta: LPI PP Muhammadiyah, 2005) Muhammadiyah, nilai-nilai dan pemahaman keislaman
10 Institusi pendidikan Muhammadiyah yang menghisupkan dan membebaskan
harus mengintegrasikan kebutuhan-kebutuhan empirik umat dan realisasi ideologi sebagaimana yang dipahami Muhammadiyah. Dengan
organisasi. Integrasi ini sebagai strategi untuk mencapai misi pendidikan yang meng- kompetensi pendidik Muhammadiyah tersebut, maka
hidupkan. Dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan ayat 44 dinyatakan “Adakah engkau men-
gira bahwa kebanyakan manusia itu suka mendengarkan (pelajaran yang benar) atau pendidik dapat memainkan peran penting dalam upaya
suka memikir-mikir (menetapi perbuatan yang benar)? Sungguh tidak! Tak lain dan tak untuk mewujudkan pendidikan Muhammadiyah yang
bukan mereka itu hanyalah seperti hewan, malah mereka itu lebih sesat lagi jaln yang
ditempuhnya”. Manusia diciptakan dengan akal fikiran, dengan akal itu manusia dapat
menghidupkan dan membebaskan.
mengerti yang benar dan salah, tetapi perbuatannya selalu tidak menepati kebenaran Kemampuan komparatif yang dimiliki para pendidik
dan tidak tahu gunanya hidup, tidak tahun hikmahnya dia diciptakan. Konteks ini ditafsir
oleh KHA. Dahlan, beliau mengatakan “Manusia tidak menuruti, tidak mempedulikan di lingkungan lembaga pendidikan Muhammadiyah akan
sesuatu yang sudah terang benar bagi dirinya. Artinya, dirinya sendiri, fikirannya sendiri, menentukan arah perubahan peradaban. Para pendidik
sudah dapat mengatakan itu benar, tetapi ia tidak mau menuruti kebenaran itu karena
takut mendapatkan kesukaran, takut berat dan takut bermacam-macam yang dikhawat- harus memiliki pengetahuan dasar mengenai pendidikan
irkan, karena nafsu dan hatinya sudah terlanjur rusak, berpenyakitan akhlak (budi peker- moral (akhlak) sebagai sarana untuk menanamkan karakter
ti), hanyut dan tertarik oleh kebiasaan buruk”. Lihat R. Hadjid, Pelajaran KHA. Dahlan (7
Falsajah Ajaran dan 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an), (Yogyakarta: LPI PP Muhammadiyah, pembelajar yang sesuai dengan nilai-nilai Islam; pendidikan
2005), hlm. 24-25

226 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 227


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
individu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran itu sebagai kebutuhan untuk tetap menghidupkan lembaga
individu yang utuh;11 dan pendidikan kemasyarakatan pendidikan Muhammadiyah, selain kebutuhan untuk
sebagai usaha menumbuhkan kesediaan dan keinginan merespons perubahan yang berlangsung, juga tetap
hidup bermasyarakat. menggalang prinsip-prinsip dasar pengelolaan lembaga
yang dirumuskan Muhammadiyah sebagai induk lembaga
4. Aspek Persyarikatan pendidikan Muhammadiyah.
Pendidikan Muhammadiyah yang menghidupkan dan Penerapan manajemen modern seperti adanya
membebaskan dikaitkan dengan persyarikatan adalah standarisasi, profesionalisme, impersonal, reward and
model pendidikan yang mampu menjadi media dan punishment, di satu sisi memberikan dasar yang kuat bagi
instrumen bagi eksistensi dan pengembangan kegiatan eksistensi lembaga pendidikan Muhammadiyah, tapi di sisi
sosial kemanusiaan persyarikatan Muhammadiyah. Sinergi lain – kalau itu dilakukan secara kaku dan rigid akan merugikan
lembaga pendidikan Muhammadiyah sebagai instrumen Persyarikatan Muhammadiyah, misalnya dalam recruitment
persyarikatan mencapai tujuan terwujudnya masyarakat di lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah bisa
Islam yang sebenar-benarnya menjadi penting untuk melupakan pertimbangan yang bersifat ideologis
merespons tantangan perkembangan dan perubahan yang gerakan. Kondisi tersebut telah menyebabkan institusi
begitu cepat. Lembaga pendidikan perlu mengembang misi pendidikan di lingkungan Muhammadiyah dikelola oleh
persyarikatan dengan konsisten agar lembaga pendidikan orang-orang yang profesional dibidangnya, namum kurang
benar-benar menjadi alat persyarikatan mencapai memiliki pemahaman yang kuat pada prinsip-prinsip nilai
tujuannya12. sebagaimana yang diperjuangkan Muhammadiyah.
Memperhatikan pengalaman seabad pengelolaan
institusi pendidikan yang ada dalam lingkungan
5. Aspek Manajerial Muhammadiyah kiranya perlu ditegaskan adalah urgensi
Aspek manajerial manajemen yang dipakai di adanya sikap kritis dan prudential dalam implementasi
lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah yang sesuai manajemen modern agar tidak bertentangan dengan ruh
dengan prinsip-prinsip Islam, juga mengadopsi prinsip- Persyarikatan Muhammadiyah. Implementasai manajemen
prinsip manajemen modern. Perpaduan prinsip manajemen modern dalam pengelolaan institusi-institusi pendidikan
11 KH. Ahmad Dahlan menyebut pendidikan yang utuh ini adalah pendidikan yang di lingkungan Muhammadiyah harus dapat dikembalikan
berkeseimbangan antara perkembangan mental dan jasmani, antara keyakinan dan in- pada prinsip-rpinsip dasar (core of values) yang telah
telek, antara perasaan dengan akal fikiran, serta antara dunia dengan akhirat. Lihat Djar-
nawi Hadikusumo, Ilmu Akhlaq, (Yogyakarta: Persatuan, 1980), hlm. 5 disepakati oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
12 KHA Dahlan pernah berpesan, “Muhammadiyah sekarang ini lain dengan Mu-
hammadiyah yang akan datang. Maka teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu penge-
tahuan dimana saja. Jadilah guru, kembalilah ke Muhammadiyah. Jadilah dokter, kem- 6. Aspek Kurikulum
balilah ke Muhammadiyah. Jadilah master, insiyur, dan lain-lain, dan kembalilah ke pada
Muhammadiyah”, Junus Salam, KHA. Dahlan; Amal dan Perjuangannya, (Tangerang; Al Strategi pengembangan kurikulum berdasarkan
Wasat, 2009), hlm. 135.

228 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 229


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
pada orientasi kebutuhan, dimana dimensi akademik yang bersinergi antara tuntutan etis pendidikan dengan
dan keorganisasian menjadi faktor krusial dan inti dalam misi Persyarikatan. Lembaga pendidikan dapat berfungsi
penentuan muatan kurikulum. Pendekatan backward sebagai penyangga bagi eksistensi Muhammadiyah untuk
curriculum harus dikedepankan agar prinsip religius, menghidupkan, mencerdaskan dan membebaskan dengan
ideologis dan humanistis dapat dipenuhi dalam struktur menjadikan Persyarikatan sebagai induk yang menaungi
kurikulum yang diterapkan dalam penyelenggaraan institusi pendidikan.
pendidikan Muhammadiyah113. Dalam mengelola pendidikan Muhammadiyah tetap
Kontekstualisasi pendidikan akan berguna bagi memperhatikan kepentingan organisasi bukan semata-
organisasi dan peserta didik apabila proses dan mata berorientasi pada stakeholders. Keberadaan institusi
muatannya dirancang sesuai dengan kebutuhan dasar pendidikan sebagai amal usaha ditempatkan sebagai
keilmuan, ideologi persyarikatan dan pasar atau yang instrumen dan wahana beramal sehingga pendidikan tidak
dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini untuk menjawab diarahkan semata pada pencapaian kompetensi tetapi juga
tantangan-tantangan modernitas. Kurikulum pendidikan dalam kerangka pengkaderan Persyarikatan.
Muhammadiyah harus menganut prinsip desentralisasi
yang mampu memberdayakan pendidik untuk 7. Aspek Kemasyarakatan
mendinamisasikan isi kurikulum secara maksimal. Integrasi
kurikulum yang mengakomodasi dimensi akademik, sosial Pendidikan Muhammadiyah yang menghidupkan,
dan persyarikatan dapat dicapai dengan tidak membebani mencerdaskan, dan membebaskan dapat dibaca sebagai
peserta didik dengan kurikulum yang tidak berlebihan. proses kegiatan pendidikan yang memihak kepada
Pencapaian kurikulum pendidikan Muhammadiyah harus masyarakat yang mengalami kesengasaraan (dhu’afa dan
berorientasi pada kompetensi dan berkelanjutan. mustadh’afin). Jika dipahami dalam konteks sekolah masa
kini di abad ke 21, model pendidikan Muhammadiyah dari
Pelaksanaan pendidikan digerakkan dengan nilai-nilai sisi in put, proses kegiatan pembelajarannya, materi yang
organisasi Muhammadiyah seperti keikhlasan, pengabdian diajarkan (kompetensi yang ingin dicapai) serta out put dari
dan semangat menolong serta mengutamakan kebutuhan hasil pendidikan yang dijalankan haruslah memihak kepada
organisasi. Manajemen pendidikan Muhammadiyah harus orang-orang yang sengsara. Hasil dari akumulasi kegiatan
berbasis manajemen Persyarikatan yaitu manajemen pendidikan dari institusi yang dimiliki oleh persyarikatan
13 Dalam pengembangan dan pembaruan pendidikan Muhammadiyah juga di- Muhammadiyah dari tingkat TK, SD, Sekolah Menengah
perlukan penajaman ciri pendidikan Muhammadiyah yang berbasiskan Al Islam dan
Ke-Muhammadiyahan, dengan melakukan objektivasi ke dalam nilai-nilai keunggulan sampai Perguruan Tinggi haruslah dapat mengentaskan
(excellent) sesuai prinsip Islam dan ideologi persyarikatan sebagai pondasinya. Menurut kehidupan masyarakat yang miskin (mengalami
Mohammad Ali, ada lima identitas obektif sebagai elaborasi dari Al Islam dan Ke-Mu-
hammadiyahan ke dalam sistem pendidikan Muhammadiyah, yakni; 1) menumbuhkan kesengsaraan) menjadi lebih baik kehidupannya.
cara berfikir tajdid/inovatif, 2) memiliki kemampuan antisipatif, 3) mengembangkan si-
kap pluralistic, 4) memupuk watak mandiri, dan 5) mengambil langkah moderat, dalam
Dengan rumusan lain proses kegiatan pendidikan yang
Haedar Nashir, Muhammadiyah Gerakan Pembaruan, (Yogyakarta; Suara Muhammadi- dilakukan oleh Muhammadiyah memiliki kewajiban secara
yah, 2010), hlm. 420-421

230 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 231


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
keimanan yang dinamis untuk mampu melakukan social BAB IV
reconstruction secara bertahap dan pada akhirnya akan RENCANA STRATEGI
mampu memberikan kontribusi melahirkan suatu social
construction, masyarakat baru seperti dicita-ciatakan oleh
PENDIDIK MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah yakni masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya (al ijtima al madinah). A. Pengembangan Kurikulum
Dalam koteks kehidupan modern abad ke 21 amal usaha 1. Strategi pengembangan kurikulum
dibidang pendidikan yang dijalankan oleh Muhammadiyah 2. Kurikulum integratif
harus tetap konsisten dengan misi perjuangannya untuk 3. Kurikulum kompetensi
memihak kepada orang-orang nasibnya kurang baik secara 4. Kurikulum humanistik
ekonomi. Amal Usaha yang dimiliki oleh Muhammadiyah 5. Kurikulum sosial dan antisipatif
tidak boleh hanyut terbawa angin globalisasi yang dalam
batas-batas tertentu membawa efek samping semakin B. Pengembangan Sumber Daya Manusia
merembesnya paham kehidupan yang merujuk pada 1. Peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan
paham materilisme-kapiltalisme liberalisme. Pendidikan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Muhammadiyah sejauh mungkin harus dapat memberikan
2. Peningkatan loyalitas pada persyarikatan
akses kepada kaum dhu’afa untuk bisa menikmati
Muhammadiyah
institusi-institusi yang dimiliki oleh Muhammadiyah14. Jika
masyarakat yang mengalami kesengsaran secara ekonomi 3. Peningkatan kualifikasi akademik pendidik dan
tetap memiliki harapan akan datang masanya terjadi tenaga kependidikan.
perubahan nasib hidupnya melalui berbagai amal usaha 4. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme
yang dimiliki oleh Muhammadiyah di bidang pendidikan, tenaga pendidikan
maka kehadiaran Muhammadiyah melalui amal usahanya 5. Peningkatan kemampuan manajerial kepimpinan
di bidang pendidikan kiranya dapat disebut sebagai lembaga pendidikan.
pendidikan yang menghidupkan, mencerdaskan, dan
membebaskan.
C. Reformasi Manajemen Pendidikan
1. Hubungan antar lembaga pendidikan
Muhammadiyah dengan masyarakat, pemerintah,
14 Pembaharuan dan pengembangan amal usaha Pendidikan (Pendidikan) Mu-
hammadiyah tersebut harus dimotivasi kembali dengan semangat Teologi Al Maun agar
dan persyarikatan
tidak sekedar menjadi lembaga pelayanan sosial yang berspeifat rutin, tetapi menjadi 2. Sistim kepegawaian yang diatur bersama oleh
institusi pembebasan dan pemberdayaan terutama masyarakat dhu’afa (lemah, miskin
) dan mustadh’afin (marjinal, tersingkir, tertindas) sebagi misi PKO Muhammadiyah di lembaga pendidikan dengan persyarikatan dan
masa lalu. Haedar Nashir, Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan, (Yogyakarta; Suara SOP
Muhammadiyah, 2010), hlm. 421-422.

232 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 233


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
3. Sistim keuangan berbasis kinerja dan SOP Lampiran VII
4. Penerapan prinsip-prinsip good governance
KEPUTUSAN
D. Pemberdayaan Kelembagaan MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE 46
1. Fungsi pendidikan TENTANG
2. Fungsi dakwah MUHAMMADIYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS
3. Fungsi pengkaderan
4. Fungsi pelayanan
KEUMATAN, KEBANGSAAN, DAN
KEMANUSIAAN UNIVERSAL
E. Penanaman Kultur
Bismillahirrahmanirrahim
1. Disiplin ibadah, waktu, belajar, bekerja
2. Kesantunan Muhammadiyah melalui Muktamar Satu Abad (Muktamar
3. Keteladanan ke-46) tanggal 3 s/d 8 Juli 2010 M bertepatan dengan 20
4. Kejujuran s/d 25 Raja 1431 H yang berlangsung di Yogyakarta setelah
5. Kesederhanaan mengkaji secara seksama tentang isu-isu strategis yang
6. Kebersihan berkaitan dengan masalah keumatan, kebangsaan, dan
7. Suka beramal saleh kemanusiaan universal maka dengan ini menyampaikan
8. Layanan pandangan dan rekomendasi sebagai berikut.
9. Hemat
10. Percaya diri
A. KEUMATAN
11. Sabar dan bersyukur
12. Bijak dan bertanggungjawab 1. Kemiskinan Kepemimpinan dan Keteladanan
13. Dinamis Secara umum, umat Islam yang berbeda-beda
14. Berfikiran maju organisasi, madzhab dan afiliasi partai politik hidup
dalam suasana damai dan semangat persaudaraan
F. Pengembangan Sarana dan Prasarana yang dewasa. Kerukunan internal umat Islam cukup
baik dan kondusif. Meskipun demikian, di dalam tubuh
1. Pendataan aset pendidikan Muhammadiyah
umat Islam terdapat gejala meningkatnya ashabiyyah,
2. Standarisasi sarana dan prasarana pendidikan
banyaknya mobilisasi umat untuk kepentingan politik
Muhammadiyah
jangka pendek dan melemahnya solidaritas antar
3. Pengembangan ICT, penerbitan dan perpustakaan
umat. Gejala-gejala tersebut terjadi karena kemiskinan
kepemimpinan umat yang ditandai oleh terbatasnya

234 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 235


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
jumlah pemimpin yang berkarakter profetik (shiddiq, Karena itu, umat Islam dan para muballigh dihimbau
tabligh, amanah, dan fathanah) visioner, menjadi untuk dapat mengajarkan Islam dengan pemahaman
teladan, dan mampu mempersatukan umat. yang benar sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah,
Dalam pandangan Muhammadiyah, kemiskinan melaksanakan ibadah dengan ikhlas dan hanif serta
kepemimpinan, dan keteladanan merupakan masalah membimbing umat dengan penuh keteladanan dan
serius yang jika tidak segera diatasi umat Islam tanggung jawab.
bisa tercerai-berai dan semakin terpuruk dalam
keterbelakangan. Untuk itu diperlukan peningkatan 3.Konservatifisme Agama
dialog dan kerjasama internal umat Islam untuk Konservatifisme agama adalah kecenderungan untuk
mempersempit khilafiyah-furuiyyah, meningkatkan mengembalikan praktik keagamaan pada tradisi masa
sikap saling menerima, toleransi dan bekerjasama lampau dengan menolak kemajuan. Konservatifisme
dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. agama potensial menimbulkan beberapa masalah
Umat Islam perlu mengembangkan kepemimpinan keagamaan dan kebangsaan seperti kekeliruan
kolektif transformatif sebagai penyempurnaan model identifikasi Islam dengan Arab, kekakuan beragama
kepemimpinan personal kharismatik yang tidak lagi yang menganggap diri dan kelompoknya paling benar
relevan dalam konteks masyarakat yang terbuka dan serta ekslusivisme.
rasional.
Sejalan dengan paham Islam yang berkemajuan,
Muhammadiyah mengajak kepada umat Islam diajak
2.Komoditisasi Agama untuk mengembangkan pemahaman agama yang
Umat Islam Indonesia memiliki ketaatan yang tinggi luas dan mendalam, realistis terhadap masalah-
dalam melaksanakan shalat, membayar zakat, masalah kekinian, menghargai rasionalitas dan nilai-
berpuasa di Bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah nilai transendental, berorientasi ke masa depan,
haji. Selain itu, kegiatan keislaman seperti pengajian, serta terbuka dan toleran terhadap perbedaan. Islam
dzikir, ziarah, dan festival keagamaan juga cukup yang berkemajuan mendorong substansialisasi agama
semarak. Walaupun demikian, kesemarakan beragama ke dalam perundang-undangan, sistem politik dan
ternyata belum diikuti oleh keluasan pemahaman, kehidupan kebangsaan-kenegaraan.
kedalaman penghayatan, dan kerahmatan
pengamalan Islam. Selain itu juga terlihat fenomena
deviasi keberagamaan dalam bentuk komodifikasi 4. Kemajemukan Agama
agama untuk kepentingan bisnis dan politik. Kemajemukan agama adalah realitas obyektif dalam
Muhammadiyah memandang komoditisasi kehidupan sosial-keagamaan sebagai sunnatullah.
agama dapat merusak makna dan hakikat Islam. Penolakan terhadap kemajemukan agama berdampak
sikap yang tidak toleran, menafikan eksistensi pihak

236 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 237


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
lain sehingga menimbulkan perpecahan di kalangan Selain bertentangan dengan Islam dan Hak Azasi
umat dan masyarakat. Manusia (HAM), sikap merendahkan kaum perempuan
Muhammadiyah menerima pluralitas agama juga bertentangan dengan realitas sosial, ekonomi,
tetapi menolak pluralisme yang mengarah pada politik, dan keagamaan. Muhammadiyah mendukung
sinkretisme, sintesisme, dan relatifisme. Karena itu, usaha-usaha yang bertujuan untuk meningkatkan
umat Islam diajak untuk memahami kemajemukan kualitas, memberdayakan, memperluas, dan
agama dan keberagamaan dengan mengembangkan memperkuat peran, serta memberikan penghargaan
tradisi toleransi dan ko-eksistensi (hidup atas prestasi kaum perempuan di berbagai bidang
berdampingan secara damai) dengan tetap meyakini kehidupan sesuai dengan ajaran Islam demi terciptanya
kebenaran agamanya masing-masing. Setiap individu masyarakat, umat dan bangsa yang bermartabat.
bangsa hendaknya menghindari segala bentuk
pemaksaan kehendak, ancaman dan penyiaran B.KEBANGSAAN
agama yang menimbulkan konflik antar pemeluk 1.Revitalisasi Karakter Bangsa
agama. Pemerintah diharapkan memelihara dan
meningkatkan kehidupan beragama yang sehat untuk Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk
memperkuat kemajemukan dan persatuan bangsa. menjadi sebuah bangsa yang maju, adil, makmur,
berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung oleh
sejumlah fakta positif yang dimiliki bangsa ini yakni
5. Keadilan Gender posisi geopolitik yang sangat strategis, kekayaan
Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan alam dan keanekaragaman hayati, jumlah penduduk
sebagai makhluk yang sempurna dan terhormat. yang besar, dan kemajemukan sosial budaya. Namun
Laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan modal dasar dan potensi yang besar itu tidak dikelola
kedudukan di hadapan Allah, kesempatan yang sama dengan optimal dan sering disia-siakan sehingga
untuk beribadah, berperan dalam berbagai aspek bangsa ini kehilangan banyak momentum untuk maju
kehidupan, dan berhak mendapat penghargaan yang dengan cepat, sekaligus menimbulkan masalah yang
adil sesuai dengan amalnya. Tetapi, realitas kehidupan kompleks. Di antara masalah yang menghambat dan
perempuan di kalangan umat masih jauh dari cita- menjadi faktor krusial dalam kehidupan bangsa ini
ideal ajaran Islam. Perempuan masih dipandang dan ialah lemahnya karakter bangsa.
ditempatkan sebagai masyarakat kelas dua sehingga Dalam kehidupan bangsa Indonesia dijumpai
banyak yang menjadi objek domestikasi, diskriminasi, kecenderungan mentalitas yang tidak sejalan dengan
pelecehan seksual, kekerasan, perdagangan manusia etos kemajuan dan keunggulan peradaban seperti sifat
dan tindak kejahatan lainnya. malas, meremehkan mutu, suka menerabas (jalan
pintas), tidak percaya pada diri sendiri; tidak berdisiplin

238 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 239


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
murni; suka mengabaikan tanggungjawab, berjiwa berlangsung secara sistemik dan sistematis melibatkan
feodal, suka pada hal-hal beraroma mistik, mudah jaringan di eksekutif, pengadilan, parlemen, partai
meniru gaya hidup luar dengan kurang selektif, gaya politik, lembaga perbankan, termasuk lembaga
hidup mewah, dan lain-lain. Kendati kecenderungan pendidikan dan keagamaan. Jika dibiarkan, korupsi
mentalitas teresbut tidak bersifat menyeluruh tetapi tidak hanya merusak tetapi membunuh secara
manakala dibiarkan akan menjadi penyakit mentalitas sistematis seluruh sendi kehidupan bangsa dan
secara kesluruhan di tubuh bangsa ini. negara.
Karena itu Muhammadiyah memandang dan Pemberantasan korupsi harus dilakukan secara
menuntut langkah pemecahan bahwa dalam sistemik dan komprehensif melalui jalur politik, hukum
memasuki dinamika kehidupan bangsa di tengah dan kebudayaan. Presiden sebagai kepala negara
pergulatan dunia yang sarat tantangan diperlukan dan pemerintahan harus memimpin pemberantasan
revitalisasi karakter bangsa ke arah pembentukan korupsi dengan lebih tegas, konsisten, transparan,
manusia Indonesia yang berkarakter kuat. Pendidikan akuntabel, adil, tidak diskriminatif, serta menerapkan
nasional harus menempatkan pendidikan karakter sistem pembuktian terbalik. Muhammadiyah
sebagai bagian penting dan strategis, bukan hanya mendesak para pemimpin lembaga pemberantasan
menekankan pada sopan santun, tetapi pendidikan korupsi untuk bekerja lebih amanah, berani dan
karakter dalam aspek yang luas dan progresif. Bahwa independen melalui kerjasama yang erat dan kuat
manusia yang berkarakter kuat dicirikan oleh kapasitas dengan pemerintah dan kekuatan masyarakat madani.
mental yang membedakan dari orang lain seperti Muhammadiyah siap bergandeng tangan dengan
keterpercayaan, ketulusan, kejujuran, keberanian, semua pihak untuk membangun dan mengembangkan
ketegasan, ketegaran, kuat dalam memegang prinsip, budaya anti korupsi melalui jalur pendidikan, sosial
dan sifat-sifat khusus lainnya yang melekat dalam dan keagamaan.
dirinya.
3. Reformasi Lembaga Penegakan Hukum
2. Pemberantasan Korupsi Penegakan supremasi hukum masih terkendala
Korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa terhadap oleh perilaku korup lembaga penegakan hukum
rakyat, pengkhiatan terhadap cita-cita kemerdekaan seperti merebaknya makelar kasus, mafia peradilan,
bangsa dan kemunkaran terhadap negara. Korupsi di manipulasi data, dan penegakan hukum semu
Indonesia terjadi bukan semata-mata karena faktor yang penuh tipu muslihat. Hal ini berdampak
kebutuhan untuk pemenuhan hajat hidup, tetapi juga pada munculnya skeptisme, sinisme, delegitimasi
kerakusan yang didorong oleh nafsu memperluas dan kekuasan, hilangnya kepercayaan kepada keadilan
memperkokoh kekuasaan. Kejahatan korupsi telah dan meluasnya pembangkangan sosial terhadap

240 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 241


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
negara dan berkembangnya budaya amuk. Reformasi memberikan jaminan dan perlindungan HAM pekerja
lembaga penegakan hukum merupakan prasyarat dengan menghapuskan sistem outsourcing dan
dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa dan menggantikannya dengan sistem full-employment
memberi harapan baru sebagai bangsa beradab. yang memberi keadilan kepada pekerja.
Oleh karena itu, Muhammadiyah mendesak
kepada pemerintah bersama-sama dengan lembaga- 5.Sistem Suksesi Kepemimpinan Nasional
lembaga negara untuk menjadikan reformasi lembaga Sejak reformasi politik 1998, Indonesia memasuki
penegakan hukum sesuai dengan amanat konstitusi era kehidupan kebangsaan yang demokratis dan
untuk melahirkan lembaga penegak hukum yang terbuka. Transisi demokrasi yang aman ditandai oleh
mandiri, kokoh, dan independen sebagai agenda yang pelaksanaan mekanisme demokrasi dan politik yang
mendesak serta melaksanakannya dengan penuh baik mengangkat posisi Indonesia sebagai negara
tanggung jawab dan keteladanan. Muhammadiyah demokrasi terbesar ke tiga di dunia. Walaupun
mengajak seluruh elemen masyarakat untuk demikian, demokrasi yang berlangsung lebih dari
melakukan gerakan moral yang lebih masif demi sepuluh tahun belum mampu menjadikan Indonesia
terlaksananya reformasi lembaga penegakan hukum. sebagai negara yang sejahtera. Situasi politik dan
budaya masyarakat semakin carut marut. Penyebabnya
4.Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja bukanlah penerapan sistem demokrasi, tetapi
Perlindungan dan kesejahteraan pekerja masih kepemimpinan nasional yang tidak transformatif dan
menjadi masalah sosial yang serius seperti rendahnya alih generasi yang lambat.
upah, tidak adanya jaminan sosial dan kesehatan, Muhammadiyah memandang sistem demokrasi
mudahnya PHK, lemahnya perlindungan hukum, sejalan dengan Islam dan merupakan pilihan politik
sistem outsourcing yang merugikan pekerja, serta yang tepat untuk bangsa Indonesia yang majemuk.
eksploitasi dan ketidak adilan. Jika tidak dilakukan Tetapi, demokrasi yang tidak disertai dengan etika,
perbaikan, kondisi demikian bisa berdampak pada supremasi hukum dan kepemimpinan yang kuat akan
berkembangnya kesenjangan sosial yang mengancam menimbulkan anarki dan tirani kekuasaan, sehingga
keutuhan dan persatuan bangsa. yang terjadi adalah feodalisme dan oligarki politik.
Muhammadiyah memandang kaum pekerja Karena itu, Muhammadiyah mengajak semua
sebagai kaum dhuafa dan subyek yang harus komponen bangsa untuk mengutamakan etika dan
mendapatkan perlindungan dan pembelaan. moralitas berdemokrasi, bukan ketamakan kekuasaan,
Untuk memperbaiki nasib pekerja Indonesia, siap menang tidak siap kalah. Muhammadiyah
Muhammadiyah mengusulkan agar segera dilakukan berpendapat bahwa sudah waktunya bagi bangsa
review Undang-undang Ketenagakerjaan yang lebih Indonesia untuk memikirkan dan mempersiapkan

242 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 243


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
sistem suksesi kepemimpinan nasional dan suksesi yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat kecil.
kepemimpinan daerah yang demokratis, efektif Akibatnya terjadi ketidakadilan kepemilikan tanah; di
dan efisien serta alih generasi yang damai, adil dan satu pihak jutaan rakyat menjadi tuna tanah (landless),
konstitusional. di pihak lain segelintir orang menjadi tuan tanah
(landlord). Masalah pertanahan semakin kompleks
6.Reformasi Birokrasi karena selama ini pemerintah justeru memberikan
fasilitas dan konsesi kepada sekelompok orang untuk
Birokrasi Indonesia selama ini masih belum beranjak mengusai jutaan hektar tanah. Jika tidak segera
dari kinerja yang tidak produktif, berbelit-belit, tidak dilakukan langkah-langkah perbaikan, masalah agraria
disiplin, tidak ramah karena lebih menempatkan dirinya dan pertanahan akan menjadi bom waktu yang dapat
sebagai alat kekuasaan daripada pelayan negara dan memicu keresahan, konflik dan kekacauan sosial.
rakyat. Kondisi birokrasi yang demikian berdampak
pada inefisiensi dan pemborosan anggaran negara, Muhammadiyah memberikan perhatian yang
semakin menumpuknya permasalahan bangsa, serius terhadap masalah agraria dan pertanahan
korupsi yang merajalela, dan merosotnya kepercayaan dengan menjadikannya sebagai kajian keilmuan dan
masyarakat kepada pemerintah dan negara. kebijakan dari berbagai perspektif. Muhammadiyah
memandang hak atas tanah sebagai pemberian
Muhammadiyah memandang birokrasi sebagai Allah SWT kepada manusia dan hak dasar setiap
lembaga negara yang penting dalam melayani, warga negara yang dijamin oleh Undang-undang
membantu, mempermudah dan menyelesaikan segala Dasar. Karena itu, Muhammadiyah akan melakukan
urusan masyarakat. Karena itu, Muhammadiyah pembelaan hak atas tanah dan mendesak kepada
mendesak pemerintah untuk menciptakan tatakelola pemerintah agar segera melakukan reforma agraria
pemerintahan yang baik dengan menjadikan reformasi dan kebijakan pertanahan yang adil untuk seluruh
birokrasi sebagai prioritas utama melalui peningkatan rakyat dengan merevisi Undang-Undang No. 5 Tahun
kinerja dan kedisiplinan pegawai, perbaikan sistem 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
pelayanan dan penerapan meritokrasi yang adil, serta
menghindari dominasi golongan tertentu atas instansi
pemerintah. C. KEMANUSIAAN UNIVERSAL
1. Krisis Kemanusiaan Modern
7. Reforma Agraria dan Kebijakan Pertanahan Kehidupan masyarakat modern abad ke-21
Masalah agraria dan hak atas tanah merupakan menujukan kemajuan yang luar biasa terutama di
masalah nasional yang rawan dan krusial. bidang pemikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi,
Pembangunan nasional selama ini tidak diimbangi dan aspek-aspek lainnya yang mengantarkan manusia
dengan penataan (reform) dan kebijakan pertanahan di planet ini berada dalam peradaban yang tinggi.

244 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 245


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Namun bersamaan dengan itu terjadi kecenderungan Pemerintah dan segenap kekuatan bangsa di
hidup yang serba ekstrem yang melahirkan krisis berbagai belahan dunia dituntut tanggungjawab
kemanusiaan modern. Manusia modern mengalami moralnya untuk menjadikan kehidupan modern dengan
lost of soul (kegersangan ruhani), disorientasi segala perangkatnya mampu menjamin kelangsungan
makna, anomali (penyimpangan moral dan sosial), hidup umat manusia dan lingkungan tempat tinggalnya
kekerasan, dan future shock (kejutan masa depan). secara harmoni, memberikan keleluasaan tumbuhnya
Masalah-masalah tersebut timbul sebagai akibat moral dan ruhani, serta lahirnya peradaban yang
dari orientasi hidup yang serba rasional-instrumental utama. Kekerasan, rasialisme, gonosida (pemusnahan
yang melahirkan manusia serba modular dan bangsa lain), diksriminasi, penindasan, dan berbagai
kehilangan makna-makna ruhaniah yang otentik. bentuk kebiadaban oleh satu golongan, bangsa, dan
Bersamaan dengan itu kebudayaan modern memiliki negara terhadap lainnya haruslah dijadikan musuh
sisi negatif berupa penghambaan yang berlebihan bersama bangsa-bangsa beradab. Ekspansi budaya
terhadap materi (materialisme), kesenangan inderawi populer dan serba permisif melalui media massa dan
(hedonisme), dan peniadaan nilai-nilai (nihilisme). jalur lainnya harus dieliminasi secepatnya karena
Muhammadiyah memandang bahwa kehidupan telah membunuh benih-benih autentik (fitrah) dalam
manusia dan masyarakat modern memerlukan fondasi diri manusia.
dan bingkai ruhaniah yang kokoh, yang bersumber
pada agama sebagai kanopi suci (tha sacred canopy) 2. Krisis Pangan dan Energi
dari segala problem atau krisis kemanusiaan yang Saat ini dunia mengalami ancaman ketahanan
dihadapinya. Agama perlu ditransformasikan sebagai pangan (food security) yang sangat serius karena
kekuatan moral, spiritual, dan intelektual yang terbatasnya ketersediaan sumber-sumber dan bahan
berfungsi sebagai pemberi bimbingan, arahan, makanan karena keterbatasan lahan, kekeringan
penyucian diri, integrasi, kritik, dan fungsi-fungsi dan ledakan jumlah penduduk. Krisis energi dan
kerisalahan serta kerahmatan lainnya yang menjadikan pangan yang berkelanjutan merupakan masalah
manusia atau masyarakat semakin berakal-budi yang sangat mengancam masa depan umat manusia
mulia. Agama dan pendidikan agama dituntut untuk dan kemanusiaan. Semakin menipisnya ketersediaan
menjadikan manusia tumbuh dan berkembang secara sumber daya energi alam yang tidak terbarukan,
utuh selaku makhluk Tuhan yang mulia, yang memiliki terutama minyak bumi, barubara dan gas telah
relasi kuat dan seimbang antara hubungan dengan menimbulkan kompetisi terhadap akses energi yang
Tuhan (habl min Allah) dan hubungan dengan sesama tidak sehat sebagai salah satu penyulut ketegangan,
(habl min al-nas) dan lingkungan alam semesta, serta konflik, peperangan dan hegemoni negara-negara
memposisikan diri sebagai khalifah Allah di muka bumi kaya atas kedaulatan ekonomi dan politik negara-
untuk membumikan hukum-hukum-Nya. negara miskin.

246 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 247


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Muhammadiyah memandang masalah krisis tersebut merembet secara sistemik ke perusahaan
energi dan pangan bukan semata-mata sebagai lain, dan (2) memberikan stimulus fiskal kepada
persoalan ekonomi dan politik, tetapi juga keagamaan perekonomian dengan harapan bisa merestorasi
dan kemusiaan. Karena itu, kedaulatan energi pertumbuhan ekonomi yang pada umumnya sangat
dan pangan merupakan masalah azasi yang harus tertekan, bisa menciptakan pekerjaan baru untuk
diperjuangkan oleh semua pemerintah, tidak mengkompensasi banyaknya pekerjaan yang hilang,
terkecuali pemerintah Indonesia. Untuk mengatasi dan bisa menghambat proses pemiskinan masyarakat
krisis energi dan pangan, Muhammadiyah mendesak terutama di tingkat akar rumput. Kebijakan seperti itu
pemerintah Indonesia dan negara-negara industri memberikan tekanan fikal yang luar biasa sehingga
agar lebih bersungguh-sungguh mengembangkan banyak negara terpaksa menerapkan kebijakan
dan mendorong usaha-usaha diversifikasi sumber- defisit anggaran yang teramat longgar disertai oleh
sumber energi yang terbarukan dan produk-produk meningkatnya utang negara relatif terhadap PDBnya.
teknologi yang hemat energi dan ramah lingkungan. Akibat umum dari krisis ini adalah (1) memburuknya
Muhammadiyah mengajak seluruh masyarakat untuk kondisi fiskal negara, (2) krisis keuangan yang semula
membangun budaya hemat energi khususnya air, terjadi di sektor swasta merembet menggerogoti
listrik dan bahan bakar yang tidak terbarukan. Sudah sektor negara, (3) peringkat kredit sektor swasta di
saatnya, Muhammadiyah mengembangkan gerakan banyak negara melorot tajam, yang karena kebijakan
budaya hidup hemat dengan menghentikan budaya bail-out, menyebabkan peringkat kredit sektor negara
konsumerisme sebagai wujud pengamalan ajaran pun ikut memburuk, dan (4) memburuknya kinerja
Islam melalui jalur pendidikan formal dan non-formal, dan stabilitas ekonomi. Di banyak negara, kesulitan
media massa dan kegiatan keagamaan. ekonomi ini menjadi semakin pelik untuk dipecahkan,
ketika kesulitan ekonomi itu berinteraksi dengan
3. Krisis Ekonomi Global permasalahan politik dalam negeri.
Globalisasi ekonomi telah menyebabkan semakin Pelajaran yang bisa dipetik dari kejadian ini adalah
tingginya tingkat keterkaitan ekonomi antar negara. bahwa di antara negara-negara yang menganut sistem
Krisis keuangan tahun 2008-2009 yang berawal pasar bebas, kesuksesan ekonomi tidak mudah untuk
dari krisis kredit perumahan di Amerika Serikat menjalar ke negara lain, semenrara kegagalan ekonomi
telah menjalar ke hampir seluruh dunia. Untuk sangat mudah, bahkan tak tertahankan, untuk
menyelamatkan perekonomiannya, pada umumnya menjalar ke negara lain. Di samping itu, kesuksesan
negara-negara di dunia mengambil kebijakan sektor swasta tidak mudah untuk dirembetkan
ekonomi Keynesian yang hampir mirip, dengan ciri: manfaatnya ke sektor negara, tetapi kegagalan sektor
(1) segera memberikan bail-out kepada perusahaan- swasta, terutama yang besar, sangat mudah menjadi
perusahaan swata yang gagal, sebelum kegagalan tanggungan negara.

248 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 249


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Muhammadiyah memandang perlunya tentang perubahan iklim kepada masyarakat melalui
disusun tata ekonomi dunia baru dengan Sistem jalur pendidikan formal, media massa dan organisasi-
Ekonomi Islam/Syariah yang berkeadilan serta organisasi sosial.
memfasilitasi pengaruh sukses ekonomi antar negara, Muhammadiyah mendesak para kepala negara
dan di sisi lain menghambat dampak kegagalan dan pemerintahan untuk mematuhi kesepakatan-
ekonomi antar negara. Pada tingkat domestik, perlu kesepakatan tentang pengurangan emisi gas karbon,
dilakukan sinkronisasi antara sistem ekonomi, sistem perdagangan karbon dan pengurangan konsumsi
politik, dan sistem hukum agar penanganan krisis energi yang dihasilkan dalam forum internasional
ekonomi tidak lagi ditangani secara ad hoc dan perubahan iklim seperti Protokol Tokyo, Deklarasi Bali,
memunculkan banyak ketidak-adilan yang kemudian Kopenhagen dan kesepakatan internasional lainnya.
diatasi secara ad hoc pula. Muhammadiyah mengajak komunitas beragama
untuk melakukan aksi bersama (interfaith action)
4.Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim mengatasi masalah perubahan iklim melalui kegiatan-
Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim berakibat kegiatan yang terpadu berbasis masyarakat.
pada menurunnya jumlah dan kualitas produksi hasil
pertanian dan kelautan yang berdampak sistemik 5. Islamophobia
terhadap menurunnya pendapatan petani, nelayan Pasca peristiwa “11 September 2001”, kaum muslimin
dan masyarakat yang bekerja pada dua sektor tersebut. di berbagai penjuru dunia kembali menghadapi
Jumlah penganggur dan orang miskin bertambah. gelombang baru “Islamophobia” yang terus
Kerusakan alam telah berdampak pada menurunnya berkembang secara masif dan sistemik. Islamophobia
daya tahan tubuh, tingkat kesehatan dan penyebaran adalah sebuah wawasan dan pandangan dunia yang
penyakit endemi dan pandemi. disebabkan oleh ketakutan dan kebencian tidak
Meskipun kerusakan alam dan dampak kerusakan berdasar terhadap Islam, yang muncul melalui praktek-
yang ditimbulkannya sudah terlihat jelas, pemahaman praktek pengasingan dan diskriminasi terhadap
dan kesadaran masyarakat masih sangat rendah kaum muslimin dalam berbagai bidang kehidupan.
karena kurangnya sosialisasi oleh pemerintah dan Secara ideologis, Islamophobia muncul dalam bentuk
para pemangku kepentingan. Masalah lingkungan penilaian serta penggambaran negatif terhadap Islam
hidup dan pemanasan global tidak hanya terbatas di yang dipersepsikan sebagai agama yang tidak rasional,
kalangan elit, bahkan telah menjadi ladang bisnis di primitif, dan anti kemajuan hingga mengobarkan
kalangan elit dan negara. Karena itu Muhammadiyah kekerasan dan mendukung atau apresiatif terhadap
mengajak kepada semua pihak, terutama pemerintah, terorisme. Islamophobia dimanifestasikan dalam
untuk memperluas dan mempercepat informasi bentuk miskonsepsi atau penyamaan makna jihad

250 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 251


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
dengan terorisme, penggambaran negatif tentang transportasi, keamanan dan kekerasan. Masyarakat
ajaran Islam dan intoleransi ummat Islam di media bermigrasi dari satu negara ke negara lainnya untuk
massa, pelecehan terhadap nabi dan kitab suci, meningkatkan kesejahteraan hidup, mendapatkan
kebijakan yang diskriminatif terhadap imigran muslim, rasa aman dan mencari pengalaman. Secara alamiah,
hingga semangat dan sikap rasisme anti-ummat Islam migrasi global melahirkan percampuran etnis,
sebagai golongan minoritas yang berbeda dengan akumulasi dan akulturasi budaya. Tetapi, lambat-laun,
kelompok mayoritas. migrasi global menimbulkan perubahan komposisi
Muhammadiyah memandang bahwa penduduk yang langsung atau tidak langsung
Islamophobia merupakan ancaman global yang menimbulkan masalah persatuan bangsa seperti
mereduksi hakikat peradaban dan keadaban ummat sentimen antara pendatang dengan penduduk aseli,
manusia, bertentangan dengan prinsip-prinsip hak identitas kebudayaan, kewargaan dan masalah sosial-
asasi, serta berbahaya bagi terwujudnya perdamaian politik lainnya.
dunia. Muhammadiyah menyerukan agar Islamophobia Muhammadiyah memandang migrasi global
dengan segala bentuk dan manifestasinya yang muncul sebagai sesuatu yang alamiah dan sunnatullah karena
di sejumlah negara segera diakhiri dan diganti dengan Allah SWT menciptakan manusia yang berbeda-beda
dialog dan kerjasama antar peradaban yang kondusif suku, bangsa dan warna untuk saling mengenal dan
serta menjunjung tinggi hakekat kemanusiaan, bertebaran di muka bumi. Karena itu, Muhammadiyah
semangat persaudaraan, prinsip kesetaraan, serta mendesak agar semua negara membuka pintu imigrasi
komitmen terhadap keadilan dalam tatanan global dan memberikan pelayanan dan perlindungan kepada
dan dinamika hubungan antar agama dan peradaban kaum migran dan pengungsi sebagai wujud tanggung
di dunia. Muhammadiyah sangat menghargai prakarsa jawab kemanusiaan dan komitmen terhadap
dan peran serta pemerintah Indonesia dalam berbagai aturan-aturan internasional yang berlaku dengan
forum dialog. Sebagai negara berpenduduk muslim menghormati pranata hukum dan kebudayaan yang
terbesar, kiranya prakarsa dialog dengan pemerintah berlaku di komunitas setempat.
berbagai negara, khususnya negara-negara Barat
dapat lebih ditingkatkan. Selanjutnya Muhammadiyah 7. Dialog Antar Agama dan Peradaban
mendorong kepada kaum muslimin agar jangan takut
melaksanakan ajaran agamanya dengan benar. Tidak dapat dipungkiri, kekerasan bernuansa
agama yang terjadi di berbagai kawasan dunia telah
menimbulkan sentimen dan rasa tidak suka di antara
6. Migrasi Global pemeluk agama, khususnya pemeluk agama besar
Migrasi global merupakan fenomena sosial yang dunia: Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Budha dan Kong Hu
diakibatkan oleh industrialisasi, kemajuan teknologi Chu. Globalisasi yang ditandai oleh kemajuan teknologi

252 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH TANFIDZ KEPUTUSAN MUKTAMAR 253


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
informasi yang menghilangkan batas-batas geografis
antar negara membuat ”benturan” antar budaya dan
peradaban tidak terhindarkan. Fundamentalisme
agama dan kebudayaan berkembang di hampir semua
agama dan kebudayaan.
Pada sisi lainnya, dialog dan kerjasama antar iman
(interfaith) dan antar peradaban (intercivilization)
berkembang dengan baik sebagai jawaban dan usaha
positif memecahkan berbagai masalah keagamaan
dan kebudayaan. Muhammadiyah sangat mendukung
dan berperan serta dalam prakarsa dan kegiatan dialog
yang terbuka, tulus dan bersahabat. Muhammadiyah
menghimbau agar dialog yang sudah diselenggarakan
oleh negara dan masyarakat dapat ditingkatkan ke
arah kerjasama kemanusiaan yang konkrit untuk
menciptakan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan SURAT-SURAT KEPUTUSAN
bersama (common good) tidak terbatas pada elit
DAN EDARAN
pemimpin agama tetapi juga masyarakat akar rumput.
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

254 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH


Nomor : 153/KEP/I.0/D/2010
Tentang :
SUSUNAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
PERIODE 2010 – 2015

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Pimpinan Pusat Muhammadiyah :

Membaca : Keputusan Muktamar Satu Abad


Muhammadiyah (Muktamar Muham-
madiyah ke-46) yang dilangsungkan pada
tanggal 20 – 25 Rajab 1431 H / 3 – 8 Juli
2010 M di Yogyakarta;

Menimbang : 1. bahwa untuk ketertiban dan


kelancaran jalannya organisasi, perlu
segera ditetapkan susunan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah periode 2010 –
2015;
2. bahwa anggota Pimpinan Pusat
Muhammadiyah periode 2010
- 2015 sebanyak 13 orang hasil
pemilihan dalam Muktamar Satu
Abad Muhammadiyah (Muktamar
Muhammadiyah ke-46) perlu
ditambah sesuai dengan ketentuan
organisasi;

256 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 257


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Mengingat : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Ketua : Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc.,M.Ag.
Tangga Muhammadiyah; Ketua : Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni
Berdasar : Pembahasan dan keputusan Rapat Pleno
Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggal Ketua : Dr. H. A. Fattah Wibisono, M.A.
16 Juli 2010 di Yogyakarta dan 16 Agustus Ketua : Drs. H. M. Goodwill Zubir
2010 di Jakarta; Ketua : Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA
Ketua : Drs. H. Sukriyanto AR., M.Hum.
M E M U T U S K A N:
Ketua : Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si.
Menetapkan : Ketua : Dra. Hj. Siti Noorjannah Djohantini, M.M., M.Si
KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH (ex officio Ketua Umum PP ’Aisyiah)
TENTANG SUSUNAN PIMPINAN PUSAT
Sekretaris Umum : Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
MUHAMMADIYAH PERIODE 2010 – 2015
Pertama : Sekretaris : Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Mengesahkan tambahan anggota Pimpinan Pusat Sekretaris : Drs. H. Marpuji Ali, M.Si.
Muhammadiyah periode 2010 – 2015 yang nama- Bendahara Umum : Prof. Dr. H. Zamroni, M.Sc.
namanya seperti tersebut di bawah: Bendahara : Dr. H. Anwar Abbas, M.M, M.Ag.
1. Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si.
2. Prof. Dr. H. Zamroni, M.Sc. Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
3. Drs. H. Marpuji Ali, M.Si. ditetapkan.
4. Dr. H. Anwar Abbas, M.M, M.Ag.
Ditetapkan di : Yogyakarta
5. Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si. Pada Tanggal : 08 Ramadhan 1431 H
(ex officio Ketua Umum PP ‘Aisyiyah) 18 Agustus 2010 M
Kedua :
Menetapkan susunan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
periode 2010 – 2015 adalah sebagai berikut : Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Ketua Umum : Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A.
Ketua : Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc.
Ketua : Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
Ketua : Drs. H. Muhammad Muqoddas, Lc., M.A.
NBM. 563653 NBM. 608658
Ketua : Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum.

258 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 259


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Mengingat: 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Muhammadiyah;
2. Keputusan Muktamar Satu Abad
Muhammadiyah (Muktamar
Muhammadiyah ke-46);
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH Berdasar : Pembahasan dan keputusan Rapat Pleno
Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada
KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH tanggal 16 Agustus 2010 di Jakarta;
Nomor : 158/KEP/I.0/B/2010
Tentang : MEMUTUS KAN:
PEDOMAN DAN TATA KERJA PIMPINAN PUSAT
MUHAMMADIYAH Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT
PERIODE 2010 – 2015 MUHAMMADIYAH TENTANG PEDOMAN
DAN TATA KERJA PIMPINAN PUSAT
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM MUHAMMADIYAH PERIODE 2010 – 2015

Pimpinan Pusat Muhammadiyah: BAB I


KEDUDUKAN
Memperhatikan : Surat Keputusan Pimpinan Pusat Pasal 1
Muhammadiyah nomor 77.1/KEP/ Pimpinan Pusat adalah pimpinan tertinggi yang memim-
I.0/B/2005 tanggal 27 Jumadil Akhir pin Persyarikatan secara keseluruhan
1426 H/03 Agustus 2005 M tentang
Pedoman dan Tata Kerja Pimpinan Pusat BAB II
Muhammadiyah masa jabatan 2005 – TUGAS DAN FUNGSI
2010; Pasal 2
Menimbang : 1. bahwa kedudukan, susunan, 1. Pimpinan Pusat mempunyai tugas menentukan
pembagian tugas, dan tata kerja kebijaksanaan Persyarikatan dan mentanfidzkan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah keputusan Muktamar dan Tanwir serta memimpin
sebagaimana diatur dalam surat dan mengendalikan pelaksanaannya berdasar prinsip-
keputusan tersebut di atas perlu prinsip Muhammadiyah serta ketentuan Anggaran
disesuaikan dan disempurnakan; Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan
2. bahwa penyesuaian dan
Muktamar dan Tanwir.
penyempurnaan pedoman dan tata
kerja dimaksud perlu dituangkan 2. Pimpinan Pusat mewakili Persyarikatan untuk tindakan
dalam surat keputusan; di dalam dan di luar pengadilan.

260 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 261


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Pasal 3 dan pimpinan Muhammadiyah seperti dalam
Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 2, Pimpinan mengembangkan sikap moderat, maju dan suka
Pusat Muhammadiyah mempunyai fungsi sebagai berikut : beramal.
1. Mentanfidzkan keputusan Muktamar dan Tanwir. 3. Menjalankan keputusan Muktamar Muhammadiyah
2. Menetapkan kebijakan Persyarikatan berdasarkan ke-46, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
keputusan Muktamar dan Tanwir. Muhammadiyah, serta peraturan-peraturan/qaidah-
3. Menetapkan rencana kegiatan Persyarikatan qaidah yang berlaku dalam Persyarikatan yang
berdasarkan Program Persyarikatan yang diputuskan diwujudkan dalam rencana setrategis yang sesuai
oleh Muktamar dan Tanwir. dengan prinsip dan kultur dalam Muhammadiyah.
4. Memimpin pelaksanaan kegiatan serta keputusan 4. Melaksanakan komitmen anggota Pimpinan Pusat
Muktamar dan Tanwir. Muhammadiyah yang ditandatangani seluruh anggota
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2010 – 2015,
5. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara amanah dan konsisten.
terhadap pelaksanaan kegiatan serta keputusan
Muktamar dan Tanwir. 5. Berorientasi pada kerja sesuai dengan pembagian
tugas yang telah ditentukan. Menjalankan sistem
6. Mewakili Persyarikatan di dalam dan di luar pengadilan. kepemimpinan kolektif – kolegial dengan mengikuti
tata kerja serta menjaga kekompakan, ukhuwah dan
BAB III produktivitas dalam menjalankan kepemimpinan
PRINSIP KERJA Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2010 – 2015.
Pasal 4
Pimpinan Pusat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya 6. Melaksanakan kepemimpinan dengan tiga fungsi
harus selalu berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai penting secara komplementer/terpadu yaitu
berikut : menjalankan kebijakan hasil Muktamar dan misi
gerakan, memainkan peran-peran strategis keumatan
1. Berpijak pada landasan gerak Muhammadiyah, yaitu – kebangsaan – kemanusiaan dan melakukan
Al Qur`an dan As Sunnah, Muqaddimah Anggaran pelayanan-pelayanan organisasi/warga Persyarikatan.
Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita
Hidup Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah,
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, BAB IV
Khittah Muhammadiyah serta pemikiran-pemikiran SUSUNAN DAN PERSONALIA
mendasar lainnya yang menjadi dasar nilai dan norma Pasal 5
gerakan. Pimpinan Pusat terdiri dari 18 orang, 13 orang diantaranya
yang dipilih oleh Muktamar Muhammadiyah ke-46 dan
2. Memelihara kultur/tradisi dalam berorganisasi
5 orang anggota tambahan yang merupakan kesatuan
yang selama ini menjadi khazanah kearifan warga
kolektif dengan susunan dan personalia sebagai berikut :
262 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 263
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Ketua Umum : Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA. 1. Ketua Umum (Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA.)
Ketua : Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc. a. Memimpin dan bertanggung jawab atas
Ketua : Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. pelaksanaan tugas Pimpinan Pusat.
Ketua : Drs. H. Muhammad Muqoddas, Lc., M.A.
Ketua : Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum. b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
Ketua : Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc.,M.Ag. mengendalikan pelaksanaan program serta
Ketua : Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni rencana kegiatan Persyarikatan.
Ketua : Dr. H. A. Fattah Wibisono, M.A. c. Mengkordinasikan anggota Pimpinan Pusat lainnya
Ketua : Drs. H. M. Goodwill Zubir dalam melaksanakan tugas masing-masing
Ketua : Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA d. Melakukan peran-peran strategis keumatan –
Ketua : Drs. H. Sukriyanto AR., M.Hum. kebangsaan dan kemanusiaan sesuai prinsip
Ketua : Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si.
dan kepentingan Persyarikatan serta melakukan
Ketua : Dra. Hj. Siti Noordjannah
pelayanan-pelayanan organisasi/warga
Djohantini, M.M., M.Si.
(ex. officio Ketua Umum PP ’Aisyiah) Persyarikatan.
Sekretaris Umum : Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. e. Mewakili Pimpinan Pusat kedalam dan keluar
Sekretaris : Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. Persyarikatan, sesuai ketentuan yang berlaku.
Sekretaris : Drs. H. Marpuji Ali, M.Si. f. Memimpin rapat-rapat Pimpinan Pusat.
Bendahara Umum: Prof. Dr. H. Zamroni, M.Sc.
g. Membina dan mengkordinasikan Unsur
Bendahara : Dr. H. Anwar Abbas, M.M, M.Ag.
Pembantu Pimpinan: Lembaga Hubungan dan
BAB V Kerjasama Internasional
PEMBAGIAN TUGAS 2. Ketua (Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc.)
Pasal 6 a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
Pimpinan Pusat merupakan kesatuan yang bulat dan Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
tersistem dalam organisasi. Pembagian tugas dimaksudkan b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
untuk memudahkan pelaksanaan tugas dan fungsi. mengendalikan pelaksanaan program Bidang
Oleh karena itu setiap anggota Pimpinan Pusat dalam Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
menjalankan tugasnya wajib melakukan dan memelihara Litbang.
hubungan, koordinisasi, integrasi, dan sinkronisasi secara
c. Membantu Ketua Umum dalam melakukan
terus menerus.
pelayanan-pelayanan organisasi/waga Persyarikatan.
Setiap anggota Pimpinan Pusat melakukan tugas sebagai
d. Membantu Ketua Umum dalam Memimpin
berikut :
Rapat-rapat Pimpinan Pusat.

264 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 265


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
e. Membina dan mengkordinasikan Unsur 5. Ketua (Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum.)
Pembantu Pimpinan: a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
1. Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
2. Majelis Pendidikan Sekolah, Madrasah, dan b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
Pesantren mengendalikan pelaksanaan program Bidang
3. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Perkaderan dan Pembinaan Organisasi Otonom.
3. Ketua (Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.) c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat-
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas rapat Pimpinan Pusat.
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. d. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan
b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan konsolidasi Wilayah dan pembinaan Organisasi
mengendalikan pelaksanaan program Bidang Otonom Muhammadiyah.
Konsolidasi Ideologis, Kelembagaan, dan e. Membina dan mengkordinasikan Unsur
Pemberdayaan Anggota. Pembantu Pimpinan: Majelis Pendidikan Kader.
c. Membantu Ketua Umum dalam melakukan 6. Ketua (Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc.,M.Ag.)
pelayanan-pelayanan organisasi/warga a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
Persyarikatan. Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
d. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat- b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
rapat Pimpinan Pusat mengendalikan pelaksanaan program Bidang
e. Membina dan mengkordinasikan Unsur Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam.
Pembantu Pimpinan: Lembaga Pengembangan c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat-
Cabang dan Ranting. rapat Pimpinan Pusat.
4. Ketua (Drs. H. Muhammad Muqoddas, Lc., M.A.) d. Membina dan mengkordinasikan Unsur
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas Pembantu Pimpinan: Majelis Tarjih dan Tajdid.
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. 7. Ketua (Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni)
b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
mengendalikan pelaksanaan program Bidang Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
Tabligh. b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat- mengendalikan pelaksanaan program Bidang
rapat Pimpinan Pusat. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.
d. Membina dan mengkordinasikan Unsur c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat-
Pembantu Pimpinan: Majelis Tabligh. rapat Pimpinan Pusat.

266 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 267


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
d.Membina dan mengkordinasikan Unsur b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, dan
Pembantu Pimpinan: mengendalikan pelaksanaan program Bidang
1. Majelis Pelayanan Kesehatan Umum Ekonomi, ZIS, dan Pemberdayaan Masyarakat.
2. Majelis Pelayanan Sosial c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat-
3. Lembaga Penanggulangan Bencana rapat Pimpinan Pusat
8. Ketua (Dr. H. A. Fattah Wibisono, M.A.) d. Membina dan mengkordinasikan Unsur
Pembantu Pimpinan:
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. 1. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan 2. Majelis Pemberdayaan Masyarakat
mengendalikan pelaksanaan program Hukum, 3. Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah
HAM, Hikmah dan Kebijakan Publik. 11. Ketua (Drs. H. Sukriyanto AR., M.Hum.)
c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat- a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
rapat Pimpinan Pusat. Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
d. Membina dan mengkordinasikan Unsur b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
Pembantu Pimpinan: mengendalikan pelaksanaan program Bidang
1. Majelis Hukum dan HAM Lingkungan Hidup, Seni Budaya, dan Olahraga.
2. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat-
9. Ketua (Drs. H. M. Goodwill Zubir) rapat Pimpinan Pusat.
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas d. Membina dan mengkordinasikan Unsur
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. Pembantu Pimpinan :
b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi, dan 1. Majelis Lingkungan Hidup
mengendalikan pelaksanaan program Bidang 2. Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga
Wakaf dan Kehartabendaan. 12. Ketua (Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si.)
c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat- a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
rapat Pimpinan Pusat Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
d. Membina dan mengkordinasikan Unsur Pembantu b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
Pimpinan: Majelis Wakaf dan Kehartabendaan. mengendalikan pelaksanaan program Bidang
10. Ketua (Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA.) Pustaka dan Informasi.
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat-
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. rapat Pimpinan Pusat.

268 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 269


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
d.Membina dan mengkordinasikan Unsur Pembantu 2. Biro Perencanaan dan Pengendalian Program
Pimpinan: Majelis Pustaka dan Informasi. i. Memimpin dan menyelenggarakan penerbitan
13. Ketua (Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., BRM
M.Si / ex officio Ketua Umum PP ’Aisyiah) 15. Sekretaris (Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed.)
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
b. Mengarahkan, membimbing, mengawasi b. Membantu Sekretaris Umum dalam
dan mengendalikan pelaksanaan program mengendalikan segala informasi masukan dan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. informasi keluaran yang diperlukan Persyarikatan.
c. Membantu Ketua Umum dalam memimpin rapat- c. Membantu Sekretaris Umum dalam
rapat Pimpinan Pusat. mempersiapkan dan menyelenggarakan
14. Sekretaris Umum (Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.) rapat-rapat Pimpinan Pusat serta menyiapkan
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan menyelesaikan hasilnya dalam tuangan
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. kesimpulan dan atau rumusan keputusan sampai
b. Mengendalikan segala informasi masukan dan kepada penyiapan tanfidznya.
informasi keluaran yang diperlukan Persyarikatan. d. Membantu Sekretaris Umum dalam memantau
c. Mempersiapkan dan menyelenggarakan dan mengendalikan pelaksanaan keputusan
rapat-rapat Pimpinan Pusat serta menyiapkan rapat-rapat Pimpinan Pusat.
dan menyelesaikan hasilnya dalam tuangan e. Membantu Sekretaris Umum dalam memimpin
kesimpulan dan atau rumusan keputusan sampai kegiatan Sekretariat Pimpinan Pusat Kantor
kepada penyiapan tanfidznya. Jakarta.
d. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan 16. Sekretaris (Drs. H. Marpuji Ali, M.Si)
keputusan rapat-rapat Pimpinan Pusat. a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
e. Membantu Ketua Umum/Ketua dalam memimpin Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.
rapat-rapat Pimpinan Pusat khususnya ketika b. Membantu Sekretaris Umum dalam
mereka berhalangan. mengendalikan informasi masukan dan informasi
f. Memimpin kegiatan Sekretariat Pimpinan Pusat. keluaran yang diperlukan Persyarikatan
g. Mengkordinasikan kegiatan Sekretariat yang c. Membantu Sekretaris Umum dalam
dilakukan oleh Unsur Pembantu Pimpinan. mempersiapkan dan menyelenggarakan
h. Membina dan mengkordinasikan: rapat-rapat Pimpinan Pusat serta menyiapkan
dan menyelesaikan hasilnya dalam tuangan
1. Biro Organisasi

270 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 271


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
kesimpulan dan atau rumusan keputusan sampai b. Membantu Bendahara Umum dalam
kepada penyiapan tanfidznya. menyelenggarakan pengelolaan keuangan
d. Membantu Sekretaris Umum dalam memantau Pimpinan Pusat.
dan mengendalikan pelaksanaan keputusan c. Membantu Bendahara Umum dalam
rapat-rapat Pimpinan Pusat. mempersiapkan bahan dan menyusun anggaran
e. Membantu Sekretaris Umum dalam memimpin pendapatan dan belanja Pimpinan Pusat.
kegiatan Sekretariat Pimpinan Pusat Kantor d. Membantu Bendahara Umum dalam
Yogyakarta. mengkordinasikan usaha penggalian dana.
f. Membantu Sekretaris Umum dalam membina e. Membantu Bendahara Umum dalam mengatur
dan mengkordinasikan Biro Organisasi, Biro dan menyelenggarakan pembukuan keuangan
Perencanaan dan Pengendalian Program, serta Pimpinan Pusat.
penyelenggaraan penerbitan BRM. f. Membantu Bendahara Umum dalam mengadakan
17. Bendahara Umum (Prof. Dr. H. Zamroni, M.Sc.) penilaian terhadap pelaksanaan anggaran
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas Pimpinan Pusat.
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya. g. Membantu Bendahara Umum dalam
b. Menyelenggarakan pengelolaan dan menyelenggarakan pertanggungjawaban
perbendaharaan keuangan Persyarikatan. keuangan Pimpinan Pusat.
c. Mempersiapkan bahan dan menyusun anggaran h. Membantu Bendahara Umum dalam membina
pendapatan dan belanja Pimpinan Pusat. Biro Keuangan.
d. Mengkordinasikan usaha penggalian dana.
BAB VI
e. Mengatur dan menyelenggarakan pembukuan TATA HUBUNGAN
keuangan Pimpinan Pusat. Pasal 7
f. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan 1. Ketua Umum dan Ketua-ketua, Sekretaris Umum
anggaran Pimpinan Pusat dan Sekretaris, Bendahara Umum dan Bendahara
g. Menyelenggarakan pertanggungjawaban merupakan satu kesatuan yang bulat dalam
keuangan Pimpinan Pusat. menjalankan tugasnya dan dilakukan secara kolektif
h. Membina Biro Keuangan dan Lembaga Pembina dalam sistem kepemimpinan kolegial.
dan Pengawas Keuangan. 2. Fungsi Ketua Umum adalah memimpin Pimpinan
18. Bendahara (Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag.) Pusat. Dalam hal Ketua Umum berhalangan secara
tetap melakukan tugasnya, fungsi Ketua Umum
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
Pimpinan Pusat yang diserahkan kepadanya.

272 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 273


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
dilaksanakan oleh salah seorang Ketua sebagai pejabat Pusat, terutama yang berkaitan dengan tugas
berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat. pengendalian program, pembinaan anggota,
3. Sekretaris Umum dan atau Sekretaris adalah pembinaan organisasi, bimbingan amal usaha
pengendali segala informasi masukan dan keluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya yang menjadi
yang diperluakan Persyarikatan; oleh karenanya tugas Pimpinan Pusat di Yogyakarta.
bertanggung jawab atas terselenggaranya kelancaran b. Kantor Pimpinan Pusat di Jakarta melaksanakan
arus informasi ke semua jurusan. Pembagian tugas-tugas ketatausahaan untuk melayani
kerja antara Sekretaris di Yogyakarta dan Jakarta pelaksanaan tugas Pimpinan Pusat, terutama
sesuai dengan garis pembagian kerja antara Kantor yang berkaitan dengan hubungan Persyarikatan
Yogyakarta dan Kantor Jakarta. dengan Pemerintah Pusat, organisasi
4. Bendahara Umum dan atau Bendahara adalah kemasyarakatan dan organisasi lain tingkat Pusat,
penanggungjawab pengadaan dan penggunaan dana hubungan Persyarikatan dengan pihak-pihak
oleh Pimpinan Pusat termasuk perencanaan dan lain di luar negeri, upaya penegakan supremasi
pengendaliannya dalam sistem anggaran menurut hukum dan HAM serta kegiatan-kegiatan lainnya
tata cara dan proses pengelolaan keuangan yang yang menjadi tugas Pimpinan Pusat di Jakarta.
diatur dengan peraturan tersendiri. 4. Kantor Pimpinan Pusat di Yogyakarta dan Jakarta,
5. Hubungan kerja horisontal antara Unsur Pelaksana masing-masing dipimpin oleh Kepala Kantor dengan
Pimpinan dan Ortom Tingkat Pusat dengan Pimpinan Struktur Organisasi yang akan ditentukan dalam
Pusat dilakukan secara langsung. keputusan tersendiri.

BAB VII BAB VIII


KANTOR PIMPINAN PUSAT SURAT – SURAT
Pasal 8 Pasal 9
1. Kantor Pimpinan Pusat adalah pusat penyelenggaraan 1. Semua surat yang masuk dan keluar dicatat dengan
kegiatan Pimpinan Pusat. tertib melalui Sekretariat Pimpinan Pusat.
2. Kantor Pimpinan Pusat berada di Yogyakarta dan 2. Semua anggota Pimpinan Pusat yang menerima surat
Jakarta. secara langsung mencatatkan surat tersebut pada
3. Kantor Pimpinan Pusat merupakan satu kesatuan, Sekretariat sesuai tata cara yang ditentukan.
dengan pembagian tugas sebagai berikut: 3. Surat-surat yang masuk disampaikan oleh Sekretaris
a. Kantor Pimpinan Pusat di Yogyakarta Umum/Sekretaris kepada Ketua Umum/Ketua /
melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan Bendahara Umum/Bendahara sesuai permasalahannya.
untuk melayani pelaksanaan tugas Pimpinan

274 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 275


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
4. Semua surat Pimpinan Pusat ditandatangani oleh Pasal 11
Ketua Umum bersama Sekretaris Umum dengan Rapat Pimpinan Pusat Yogyakarta / Jakarta
ketentuan sebagai berikut: 1. Rapat Pimpinan Pusat Kantor Yogyakarta atau Kantor
a. Dalam hal Ketua Umum berhalangan atau dalam Jakarta diadakan sekurang-kurangnya seminggu sekali,
bidang tertentu, surat-surat dapat ditandatangani yang pesertanya adalah anggota Pimpinan Pusat yang
oleh Ketua. berdomisili di yogyakarta atau Jakarta dan sekitarnya.
b. Dalam hal Sekretaris Umum berhalangan, surat- 2. Rapat Pimpinan Pusat Kantor Yogyakarta atau Kantor
surat ditandatangani oleh Sekretaris. Jakarta adalah bagian yang subordinatif dari Rapat
Pleno dan memperoleh pelimpahan wewenang dari
5. Surat-surat Pimpinan Pusat yang mengenai keuangan
Rapat Pleno yang berkenaan dengan:
dan kebendaharaan ditandatangani oleh Ketua
Umum/Ketua bersama Bendahara Umum/Bendahara. a. Pemecahan masalah pada tingkat operasinal.
Dalam hal Bendahara Umum/Bendahara berhalangan, b. Penetapan rencana dan kebijaksanaan taktis
surat-surat ditandatangani oleh Ketua Umum/Ketua Persyarikatan, khususnya berkenaan dengan
bersama Sekretaris Umum/Sekretaris. persoalan pengelolaan Unsur Pelaksana Pimpinan
6. Surat-surat yang bersifat rutin dapat ditandatangai di bawah yuridiksinya termasuk hubungan
oleh Sekretaris Umum/Sekretaris. dengan luar Persyarikatan.
7. Surat-surat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat c. Pembahasan atau pengolahan masalah yang akan
Kantor Yogyakarta yang ditujukan kepada pihak lain di menjadi bahan atau usulan yang dipersiapkan
dalam dan di luar Persyarikaatan, disertai tembusan untuk Rapat Pleno.
kepada Pimpinan Pusat Kantor Jakarta, demikian pula 3. Keputusan rapat Pimpinan Pusat Kantor Yogyakarta
sebaliknya. dan Kantor Jakarta dilaporkan kepada Rapat Pleno.
4. Rapat Pimpinan Pusat Kantor Yogyakarta atau Kantor
BAB IX Jakarta dipimpin oleh Ketua Umum/Ketua atau
RAPAT-RAPAT anggota Pimpinan Pusat lainnya menurut domisilinya
Pasal 10 masing-masing.
Rapat Pimpinan Pusat terdiri dari:
1. Rapat Pimpinan Pusat Yogyakarta/Jakarta Pasal 12
2. Rapat Pleno Rapat Pleno
3. Rapat Pleno Lengkap 1. Rapat Pleno adalah rapat Pimpinan Pusat lengkap,
pesertanya terdiri dari 18 orang anggota Pimpinan
Pusat, diadakan secara reguler, sekurang-kurangnya
sekali sebulan atau menurut keperluan.

276 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 277


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2. Rapat Pleno berfungsi sebagai forum pembahasan dan Pasal 14
musyawarah pengambilan keputusan Pimpinan Pusat Penutup
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, khususnya 1. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
yang berkenaan dengan: 2. Keputusan ini sebagai pengganti Keputusan Pimpinan
a. Pentanfidzan keputusan Muktamar dan Tanwir, Pusat Muhammadiyah nomor 77.1/KEP/I.0/B/2005,
Rapat Kerja Pimpinan, Rapat Kerja Unsur tanggal 27 Jumadil Akhir 1426 H/03 Agustus 2005
Pelaksana Pimpinan dan Muktamar/Musyawarah M tentang Pedoman dan Tata Kerja Pimpinan Pusat
Nasional dan Rapat Kerja Organisasi Otonom. Muhammadiyah masa jabatan 2005 – 2010.
b. Perencanaan dan atau kebijaksanaan strategis 3. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan
serta evaluasi pelaksanaannya. ditetapkan kemudian.
c. Pemecahan masalah mendasar tentang 4. Apabila ternyata di kemudian hari diketahui terdapat
Persyarikatan dan Kepemimpinannya. kekeliruan atau kekurangan dalam Keputusan ini
d. Penentuan sikap Muhammadiyah yang akan diubah, disempurnakan atau diatur kembali
berdampak luas pada masyarakat, bangsa, dan sebagaimana mestinya.
umat.
Ditetapkan di : Yogyakarta
3. Rapat Pleno dipimpinan oleh Ketua Umum atau Ketua. Pada Tanggal : 11 Ramadhan 1431 H
21 Agustus 2010 M
Pasal 13
Rapat Pleno Lengkap Pimpinan Pusat Muhammadiyah
1. Rapat Pleno lengkap adalah rapat yang dihadiri oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum,
seluruh anggota Pimpinan Pusat dan Ketua Majelis/
Lembaga Ex Officio serta Ketua Organisasi Otonom
Tingkat Pusat Ex Officio.
2. Rapat Pleno lengkap diadakan tiga bulan sekali atau
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
menurut keperluan yang dipimpin oleh Ketua Umum/
NBM. 563653 NBM. 608658
Ketua.
3. Rapat Pleno lengkap adalah rapat informatif dan
koordinatif untuk tujuan melancarkan jalannya
pimpinan dalam segala aspeknya serta menerima
usulan dan masukan untuk menetapkan kebijaksanaan.

278 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 279


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
2. Bahwa nama-nama Unsur Pembantu
Pimpinan Persyarikatan periode 2010
– 2015 perlu ditetapkan dengan surat
keputusan;
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 20;
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH 2. Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah Pasal 19;
SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH 3. Surat Keputusan Pimpinan Pusat
No. 170/KEP/I.0/B/2010 Muhammadiyah nomor 120/KEP/
Tentang: I.0/B/2006 tanggal 09 Sya’ban 1427 H/02
PENETAPAN NOMENKLATUR September 2006 M tentang Qa`idah
UNSUR PEMBANTU PIMPINAN PERSYARIKATAN Pembantu Pimpinan Persyarikatan;
PERIODE 2010 - 2015 Berdasar : Pembahasan dan keputusan dalam Rapat
Bismillahirrahmanirrahim Pleno Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah: tanggal 16 Juli 2010 dan 16 Agustus 2010;
Memperhatikan : 1. Keputusan Muktamar Satu Abad
Muhammadiyah (Muktamar MEMUTUSKAN:
Muhammadiyah ke-46); Menetapkan :
2. Surat Keputusan Pimpinan Pusat KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAM-MADIYAH TENTANG
Muhammadiyah nomor 158/ PENETAPAN NOMEN-KLATUR UNSUR PEMBANTU PIMPINAN
KEP/I.O/B/2010 tanggal 11 Ramadhan PERSYARIKATAN PERIODE 2010- 2015
1431 H/21 Agustus 2010 M. tentang
Pedoman dan Tata Kerja Pimpinan Pertama :
Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan Membentuk dan menetapkan Unsur Pembantu
2010 – 2015; Pimpinan Persyarikatan pada Pimpinan Pusat
Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan Keputusan Muhammadiyah periode 2010 – 2015 dengan
Muktamar Satu Abad Muhammadiyah nomenklatur sebagai berikut:
(Muktamar Muhammadiyah ke-46) A. MAJELIS:
Pimpinan Pusat perlu membentuk 1. Majelis Tarjih dan Tajdid
Unsur Pembantu Pimpinan 2. Majelis Tabligh
Persyarikatan yang bertugas secara
3. Majelis Pendidikan Tinggi
operasional menyelenggarakan amal
4. Majelis Pendidikan Sekolah, Madrasah, dan
usaha, program, dan kegiatan serta
membantu Pimpinan Pusat dalam Pesantren
bidang-bidang tertentu yang bersifat 5. Majelis Pendidikan Kader
pelaksanaan kebijakan; 6. Majelis Pelayanan Kesehatan Umum

280 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 281


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
7. Majelis Pelayanan Sosial Kelima :
8. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Khusus Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
9. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan keberadaannya harus dibentuk di tingkat Wilayah dan
10. Majelis Pemberdayaan Masyarakat Daerah karena melekat dengan fungsi organisasi/
11. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia Persyarikatan dan revitalisasi Cabang dan Ranting
12. Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah.
13. Majelis Pustaka dan Informasi Keenam :
B. LEMBAGA: Pimpinan Persyarikatan pada tingkat Wilayah, Daerah,
1. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting dan Cabang agar menyesuaikan nomenklatur Pembantu
2. Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan Pimpinan yang dibentuknya sesuai dengan nomenklatur
3. Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang ditetapkan di tingkat Pusat.
4. Lembaga Penanggulangan Bencana Ketujuh :
5. Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Ketentuan lebih lanjut tentang Majelis dan Lembaga
6. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik adalah sebagaimana telah diatur dalam Qa`idah
7. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pembantu Pimpinan Persyarikatan.
8. Lembaga Hubungan dan Kerjasama Kedelapan :
Internasional Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Kedua : sampai diadakan perubahan atau dicabut kembali.
Majelis berkedudukan di tingkat Pusat, Wilayah,
Ditetapkan di : Yogyakarta
Daerah, dan Cabang yang dibentuk oleh Pimpinan
Pada Tanggal : 22 Ramadhan 1431 H
Persyarikatan masing-masing tingkat sesuai dengan 01 September 2010 M
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketiga : Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Khusus Majelis Pendidikan Tinggi pada tingkat
Wilayah dibentuk oleh Pimpinan Wilayah sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku atas
persetujuan Pimpinan Pusat. Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
Keempat : NBM. 563653 NBM. 608658
Lembaga berkedudukan di tingkat Pusat dan dibentuk
Tembusan:
oleh Pimpinan Pusat. Apabila dipandang perlu, 1. Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kantor Jakarta
Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah dapat 2. Majelis dan Lembaga tingkat Pusat
membentuk Lembaga dengan persetujuan Pimpinan 3. Pimpinan Pusat Organisasi Otonom
4. Pimpinan Persyarikatan di semua Tingkat
Persyarikatan setingkat di atasnya.

282 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 283


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Sesuai ketentuan Anggaran Rumah Tangga, hasil keputusan
Musyawarah dilaporkan kepada Pimpinan di atasnya,
sebambat-lambatnya 1 bulan untuk Musyawarah Wlayah dan
Musyawarah Daerah, serta 15 hari untuk Musyawarah Cabang
dan Musyawarah Ranting.
Nomor : 06/INS/I.0/B/2010 Yogyakarta, 07 Syakban 1431 H
19 Juli 2010 M Selain itu perlu kami sampaikan juga :
Hal. : Instruksi menyelenggarakan Musyawarah 1. Khusus Daerah Muhammadiyah yang belum mendapatkan
Surat Keputusan Pengesahan Pendirian Daerah dari
Kepada Yth. Pimpinan Pusat Muhammadiyah meski sudah disahkan
1. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah oleh Pimpinan Wilayah, agar dalam Musyda diagendakan
pembahasan tentang pengesahan pendirian Daerah.
2. Pimpinan Daerah Muhammadiyah
2. Pimpinan Daerah yang baru hasil Musyda agar
di Seluruh Indonesia
menyampaikan surat permohonan pengesahan pendirian
Assalamu`alaikum wr.wb. Daerah kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan
Berkat Rahmat dan pertolongan Allah SWT, Alhamdulillah dilampiri keputusan Musyda tentang pengesahan pendirian
Muktamar Satu Abad Muhammadiyah telah berlangsung Daerah.
dengan anggun, beradab, dan membuahkan keputusan- Demikian agar instruksi ini dilaksanakan sebagaimana mestinya
keputusan penting yang Insya Allah akan membawa kemajuan dan atas perhatian Saudara kami sampaikan terima kasih.
dan pencerahan bagi umat dan bangsa, disamping kemajuan Wassalamu`alaikum wr.wb.
bagi Persyarikatan sendiri.
Untuk dapat segera menindaklanjuti dan melaksanakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
keputusan Muktamar tersebut, Pimpinan Pusat Ketua Umum, Sekretaris Umum,
menginstruksikan kepada seluruh PWM, PDM, PCM, dan PRM
untuk menyelenggarakan Musyawarah dengan acara, peserta,
dan lain-lain sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.
Untuk ketertiban jalannya Musyawarah, kami harapkan agar Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
Musyawarah diselenggarakan sesuai jadwal berikut ini : NBM. 563653 NBM. 608658
No Musyawarah Waktu
1 Wilayah Agustus – November 2010
2 Daerah Desember 2010–Pebruari 2011 Tembusan : Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kantor Jakarta
3 Cabang Maret - April 2011
4 Ranting Mei – Juni 2011

284 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 285


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
B. SYAWWAL 1431 H
1. Ijtimak menjelang Syawwal 1431 H terjadi pada hari
Rabu, 08 September 2010 M pukul 17:31:01 WIB.
2. Tinggi hilal pada saat Matahari terbenam di
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH Yogyakarta (φ = -07° 48′ dan λ = 110° 21′ BT) =
­–02° 08′ 16″ (hilal belum wujud) dan di seluruh
MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam
Nomor : 05/MLM/I.0/E/2010 hilal masih di bawah ufuk.
Tentang:
PENETAPAN 1 RAMADHAN, 1 SYAWWAL, 1 DZULHIJJAH 3. Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan
1431 HIJRIYAH SERTA HIMBAUAN MENYAMBUT Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa
RAMADHAN 1431 HIJRIYAH 1 Syawwal 1431 H jatuh pada hari Jumat, 10
September 2010 M.
C. DZULHIJJAH 1431 H
1. Ijtimak menjelang Dzulhijah 1431 H terjadi pada hari
Sabtu, 06 November 2010 M pukul 11:53:04 WIB.
Assalamu’alaikum wr., wb.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini mengumumkan 2. Tinggi hilal pada saat Matahari terbenam di
awal Ramadhan, 1 Syawwal, 1, 9, dan 10 Dzulhijjah 1431 Yogyakarta (φ = -07° 48′ dan λ = 110° 21′ BT) =
H sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh +01° 34′ 23″ (hilal sudah wujud) dan di seluruh
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam
sebagai berikut: hilal sudah di atas ufuk.
A. RAMADHAN 1431 H 3. Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan
1. Ijtimak menjelang Ramadhan 1431 H terjadi pada Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa:
hari Selasa 10 Agustus 2010 M pukul 10:09:17 WIB. a. 1 Dzulhijjah 1431 H jatuh pada hari Ahad, 07
2. Tinggi hilal pada saat Matahari terbenam di November 2010 M.
Yogyakarta (φ = -07° 48′ dan λ = 110° 21′ BT) = b. Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1431 H) jatuh pada
+02° 30′ 03″ (hilal sudah wujud) dan di seluruh hari Senin, 15 November 2010 M.
wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam c. ’Idul Adha (10 Dzulhijjah 1431 H) jatuh pada
hilal sudah di atas ufuk. hari Selasa, 16 November 2010 M.
3. Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan 1431 H
Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan
Ramadhan 1431 H jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus himbauan sebagai berikut:
2010 M.

286 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 287


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
1. Warga Muhammadiyah dihimbau menjaga niat dan donor darah, reboisasi, memperbanyak sedekah dan
kemurnian ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya sebagainya, sampai terwujud perubahan-perubahan
sesuai dengan ajaran Islam yang menjadi pegangan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang
Muhammadiyah dengan semangat menjadikan kehidupan masyarakat.
Ramadhan 1431 H ini sebagai metamorfosis kehidupan 4. Warga Muhammadiyah dan umat Islam dan segenap
dan proses transformasi diri dari keadaan yang serba bangsa (khususnya terkait dengan Ramadhan yang
negatif kepada keadaan yang serba positif. bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik
2. Warga Muhammadiyah khususnya dan umat Indonesia yang ke-65), diharapkan dapat memaknai
Islam pada umumnya dihimbau dapat mengambil Ramadhan dan peringatan kemerdekaan RI dengan
keberkahan Ramadhan dari semua aktifitas positif dan pendekatan dan aksi-aksi sosial yang hidup. Ramadhan
dapat memajukan Islam dan umat Islam, termasuk dan peringatan kemerdekaan bangsa harus dekat
dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pemberdayaan dengan manusia dan kemanusiaan, terutama yang
umat. Pada bulan Ramadhan tersebut umat Islam selama ini tertindas dan terkungkung oleh sejarah.
hendaknya benar-benar berinteraksi dengan al-qur’an Karena agama dan negara hadir untuk membebaskan
untuk meraih keberkahan hidup dan meniti jenjang manusia sebagai manusia seutuhnya dari belenggu-
menuju umat yang terbaik dengan petunjuk al- belenggu kehidupan. Inilah makna kemerdekaan
qur’an. Berinteraksi dalam arti hidup dalam naungan sejati dan makna dari dimensi horizontal dan vertikal
al-qur’an baik secara tilawah (membaca), tadabbur manusia beragama.
(memahami), hifzh (menghafalkan), tanfiidzh 5. Mengajak kaum muslimin dan segenap komponen
(mengamalkan), ta’liim (mengajarkan), dan tahkiim bangsa Indonesia untuk menjadikan Idul Fitri 1431
(menjadikannya sebagai pedoman). H sebagai titik tolak memasuki hidup otentik, yaitu
3. Warga Muhammadiyah dan umat Islam dihimbau kembali menjadi manusia suci in optima forma.
agar memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik- Kesucian adalah pembawaan alamiah mausia yang
baiknya dengan melakukan dakwah dan tarbiyah, harus dipertahankan dengan tindakan suci. Dan
terus melakukan gerakan reformasi (harakatul karena kesucian primordial itu ada pada setiap
ishlah) kehidupan berbangsa, membuka pintu-pintu orang, maka melalui Ramadhan yang diikuti dengan
hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama, Hari Raya Idul Fitri ini manusia disadarkan tentang
meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman kesucian sesamanya. Maka, setiap manusia hendaknya
dan kemaksiatan. Warga Muhammadiyah dihimbau menghormati sesamanya seperti menghormati
untuk menyebarkan syiar Islam, meramaikan masjid dirinya sendiri, dan ikut berusaha menegakkan pola
dan menggairahkan bulan Ramadhan dengan segala hidup bersama yang dijiwai oleh sikap saling percaya
amaliyah-nya seperti tabligh, pengajian al-Qur’an, dengan baik (husnu al-dzan, prasangaka baik), karena
kajian hidup Islami, tadarus kitab, bersih kampung, sikap saling tidak percaya (su’u al-dzan, prasangka

288 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SK DAN EDARAN PP MUHAMMADIYAH 289


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
buruk) adalah bertentangan dengan dasar kesucian
primordial, sehingga dengan sendirinya juga tidak
manusiawi, menyimpang dari fitrah yang hanif.
Demikian himbauan ini disampaikan untuk dilaksanakan
dan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah
dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1431 H. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah
Nya kepada kita, amien ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 04 Sya’ban 1431 H


16 J u l i 2010 M

Pimpinan Pusat Muhammadiyah


Ketua Umum, Sekretaris Umum,

SUPLEMEN
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.
NBM. 563653 NBM. 608658

290 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
TRANSKRIP PIDATO IFTITAH
KETUA UMUM PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA
Pada Acara Pembukaan
Muktamar Muhammadiyah Ke-46,
Muktamar Aisyiah Ke-46,
dan Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ke-17
di Stadion Mandala Krida Yogyakarta 3 Juli 2010

Bismillahirahmanirahim…
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi wabarakatuh..
Alhamdulillahhi robbil’alamin… wasalatu wassalamu’ala
asrafil mursalin, wa’ala alihi waashabi’i ajma’in..
- Yang kami hormati Presiden Republik Indonesia Bapak
Susilo Bambang Yudono beserta Ibu Hj. Ani Bambang
Yudoyono dan segenap anggota rombongan yang kini
berada di tanah suci Al-Madinah Al-Munawwarah.
- Yang saya hormati para menteri dan pimpinan
lembaga-lembaga negara, excelences embassadors
of orient country and reprecentatives of international
organitations.
- Yang saya hormati Gubernur DIY Bapak Sultan
Hamengkubuwono X beserta Ibu Ratu Hemas.
- Yang saya muliakan para sesepuh Muhammadiyah,
hadir ditengah kita dua penasehat PP Muhammadiyah,
mohon beri sambutan Prof. Dr. Amien Rais dan Prof.
Dr. Syafi’i Ma’arif masing-masing beserta ibu.
- Yang saya hormati para pimpinan partai-partai politik
dan organisasi-organisasi kemasyarakatan, hadir

292 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 293


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
bersama kita mantan Ketua Umum PB NU Dr. KH. Muktamar Satu Abad Muhammadiyah ini secara langsung
Hasyim Muzadi. dari kota suci Al-Madinah Al Munawwarah melalui satelit.
- Segenap anggota dan peserta Muktamar baik Bapak Presiden dan rombongan. Ada diantara warga
Muktamar Muhammadiyah, Muktamar ‘Aisyiyah, dan Muhammadiyah yang bertanya kepada kami mengapa
Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Presiden Susilo Bambang Yudoyono tidak bisa hadir secara
- Muktamirin dan Muktamirt rahima kumullah, langsung di Stadion Mandala Krida ini?
serta hadirin dan hadirat, para undangan dan Sudah kami sampaikan dan jelaskan dengan penuh
para penggembira, serta segenap keluarga besar khusnudzan, bahwa Presiden Republik Indonesia memiliki
Muhammadiyah baik yang sempat datang di hubungan batin yang dekat dengan Muhammadiyah. Karena
Yogyakarta maupun yang menyaksikan acara ini dari kita semua berkeyakinan wahai warga Muhammadiyah,
seantero Indonesia, dan khususnya yang berada di tidak mungkin ada pertentangan antara Muhammadiyah
Stadion Mandala Krida Yogyakarta ini, semoga kita dengan Pemerintah. Karena antara Muhammadiyah dan
semua dirahmati Allah SWT. pemerintah terjalin hubungan yang saling memerlukan.
Memang Muhammadiyah lebih tua dari negara,
Tiada yang patut kita ungkapkan kecuali rasa syukur Muhammadiyah sebagai gerakan mencerdaskan
kehadiran Allah SWT, bahwa pada hari yang berbahagia kehidupan bangsa tentu memerlukan negara, memerlukan
ini kita dapat memulai sebuah peristiwa penting yaitu pemerintah. Namun kami berkeyakinan bahwa
Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan Ikatan Pelajar pemerintahpun sangat memerlukan Muhammadiyah.
Muhammadiyah yang bertepatan dengan peringatan satu Oleh karena itu, pertemuan pada saat yang berbahagia
abad Muhammadiyah, “Alhamdulillahi rabbil’alamin”. ini walaupun kita berada pada dimensi ruang dan waktu
Kita ungkapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT bahwa yang berbeda, namun kami berkeyakinan dimensi rohani,
Persyarikatan Muhammadiyah yang kita cintai ini telah dimensi hati diantara kita tiadalah terlalu berjarak. Dan
berhasil melintasi zaman satu abad dan kini memasuki abad yang paling penting antara Muhammdiyah dan pemerintah
yang ke dua. Alhamdulillah Muhammadiyah telah mampu memiliki visi yang sama yaitu untuk Indonesia yang
eksis, bertahan dan bahkan semakin berkiprah bagi kemajuan sejahtera, adil, makmur, berdaulat dan bermartabat.
bangsa dan negara. Alhamdulillah Muhammadiyah mampu Bagi Muhammadiyah yang lahir jauh sebelum negara
bertahan menghadapi arus sejarah dan gelombang peradaban ada, dan alhamdulillah telah mampu berkiprah bagi bangsa
dan mampu menebarkan kemaslahatan dan kemanfaatan dan Negara, Muhammadiyah ada digarda terdepan dalam
khususnya bagi bangsa Indonesia. perjuangan menegakkan kemerdekaan Indonesia. Maka
Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah kami Muhammadiyah merasa ikut bertanggung jawab terhadap
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masa depan bangsa dan negara ini. Karena sejatinya
Presiden Republik Indonesia atas kesediaan membuka Muhammadiyah adalah gerakan pencerahan, gerakan
untuk pencerdaskan kehidupan bangsa.

294 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 295


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Dan oleh karena itu Muhammadiyah sepanjang satu Menuju Peradaban Utama.”Sejumlah materi untuk itu telah
abad perjalanan dan kehidupannya alhamdulillah telah disiapkan antara lain: Pernyataan Pikiran Muhammadiyah
mampu berbuat untuk mencerdaskan kehidupan rakyat Abad Kedua, yang memuat refleksi, evaluasi, dan
Indonesia. Dengan ribuan amal usaha, lembaga-lembaga instrospeksi terhadap perjalanan Muhammadiyah abad
pendidikan, lembaga-lembaga pelayanan kesehatan, yang lalu, dan juga sejumlah proyeksi kedepan, merumuskan
lembaga-lembaga pelayanan sosial, pemberdayaan agenda-agenda strategis, nilai-nilai keutamaan apa
ekonomi dan tentu dakwah pencerahan. yang perlu kita tampilkan pada abad yang akan datang.
Gerakan pencerahan Muhammadiyah berdimensi
pembebasan, pemberdayaan dan pemajuan. Oleh karena Bapak Presiden, hadirin yang kami hormati,
itulah bapak Presiden beserta rombongan, tema milad satu Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan bangsa,
abad Muhammadiyah adalah tak kenal lelah, berkiprah, yang Alhamdulillah diakui di dunia internasional sebagai
mendidik dan memajukan bangsa untuk terwujudnya the largest modernis Islamic organitation, organisasi
peradaban utama. Oleh karena itu, bagi Muhammadiyah modern Islam terbesar di dunia. Oleh karena itu dengan
takkan kenal lelah berkiprah bagaimanapun cuaca modal sejarah yang sangat besar itu Muhammadiyah
kehidupan nasional kita. Muhammadiyah takkan kenal bertakad untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan
lelah berkiprah, siapapun pemerintah Indonesia. kehidupan bangsa Indonesia, terutama dimasa kini, ketika
Kalau Muhammadiyah ibarat matahari, dan negara harus kita akui Muhammadiyah menengarai masih banyak
adalah bumi. Bumi diciptakan karena ada matahari. Dan permaslahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, kita
matahari diciptakan untuk ada bumi. Maka matahari, takkan memang patut bersyukur dan berbangga banyak kemajuan-
pernah berhenti bersinar, selama bumi masih berputar. kemajuan yang telah dicapai, tapi kita harus juga terbuka
Matahari takkan pernah berhenti menyinari walaupun dan membuka diri bahwa masih banyak permaslahan yang
terjadi tsunami di muka bumi. Itulah Muhammadiyah dihadapi oleh bangsa dimasa kini.
selama ini, bagaikan ungkapan “Cahyaning Surya Dan permasalahan mendasar bagi bangsa, menurut
Suminaring Nagari”. Yaitu Sang Surya yang menyinari bumi Muhammadiyah itu masih merajalelanya buta aksara
dan memberikan manfaat bagi kehidupan bersama. moral, moral iliterasi, yang masih melanda sebagian dari
Oleh karena itulah, hadirin dan hadirat, khususnya kehidupan bangsa Indonesia. Buta aksara moral, lebih
muktamirun dan muktamirat, memasuki abad kedua bahaya, berbahaya dari buta aksara baik huruf latin
marilah kita bersatupadu melanjutkan pengabdian dan maupun arab. Karena buta aksara moral tidak hanya
perjuangan kita bagi bangsa dan negara. Memasuki abad melanda dari masyarakat bawah, yang mungkin tidak
kedua Muhammadiyah kita telah datangkan tekad untuk memiliki pendidikan tinggi, tetapi buta aksara moral, moral
meneruskan “the seconds wave of tajdid”, yaitu gelombang iliterasi bahkan menghinggapi para elit dan mereka kaum
pembaharuan abad kedua, untuk itulah tema Muktamar kita terdidik, itulah yang kemudian menampilkan gejala dan
kali ini adalah “Gerak Melintasi Zaman: Dakwah dan Tajdid fakta korupsi, menampilkan gejala dan fakta makelar kasus,

296 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 297


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
makelar peradilan dan masih banyak persoalan-persoalan pribadi dan sikap organisasi yang saya pimpin, kita berada
lain yang dihadapi oleh bangsa ini. pada ranah loyal kritis.
Untuk itu Muhammadiyah mengajak seluruh pihak Kita tetap kritis terhadap pemerintah, loyalitas
termasuk pemerintah marilah kita bekerjasama, marilah Muhammadiyah kepada pemerintah tidak perlu
kita bahu membahu untuk membangun bangsa ini. Untuk diraguklan. Justru, kami berpendapat sahabat sejati adalah
membangun bangsa ini kita memerlukan kerjasama dan sahabat yang mau memberi koreksi, sahabat sejati bukan
kemitraan strategis yang sejati dengan semua pihak. Karena sahabat yang suka memuji penuh berbasa basi. Amar
tidak ada yang bisa berpretensi kapan bisa menyelesaikan ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah tidak akan berhenti.
masalah bangsa dengan sendirinya. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan bukti kecintaan kami
Kami yakin pemerintah juga tidak berpretensi demikian. kepada bangsa dan negara, dan kecintaan kami kepada
Muhammadiyah pun demikian dan seluruh kelompok pemerintah. Oleh karena itulah, kami berharap untuk masa
masyarakat pun demikian. Maka harus ada kerjasama, yang akan datang, silaturahim kebangsaan diantara seluruh
kemitraan startegis yang sejati dan Muhammadiyah, Bapak komponen bangsa, silaturahim diantara pemerintah dan
Presiden, siap untuk bekerjasama dengan pemerintah. Muhammadiyah akan bisa berkembang secara lebih baik
Tetapi sebagaimana yang sering saya sampaikan dan saya dan lebih maju lagi.
nyatakan dari hati yang dalam, ketika saya menerima Oleh karena itulah mengakhiri pidato iftitah ini, ijinkan
amanat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, pada kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
penutupan Muktamar Malang tahun 2005, dihadapan kepada seluruh pihak yang telah membantu Muhammadiyah
wakil pemerintah -Wakil Presiden Jusuf Kalla waktu itu- selama ini, termasuk kepada pemerintah yang besar
saya sampaikan kepada warga Muhammadiyah bahwa sekali dukungannya kepada gerakan Muhammadiyah, dan
hubungan Muhammadiyah dengan negara, hubungan khusus untuk penyelenggara Muktamar ini sekali lagi kami
Muhammadiyah dengan pemerintah, akan tetap baik dan ucapakan terima kasih atas kesediaan Bapak Presiden
bersifat proposional. Susilo Bambang Yudoyono untuk membuka Muktamar
Maksudnya, kalau pemerintah baik dan benar maka satu abad Muhammadiyah ini secara langsung dari tanah
Muhammadiyah tidak akan segan-segan berada di garda suci Al-Madinah Al-Munawwarah.
terdepan mendukung pemerintah. Tetapi kalau pemerintah Kami berkeyakinan berkah dari Al-Madinah Al-
menyimpang dan menyeleweng dari konstitusi dari UU Munawwarah akan menyertai kita semua. Mudah-mudahan
termasuk dari nilai-nilai agama, maka Muhammadiyah Bapak Presiden ketika shalat di masjid nabawi tadi, telah
tidak sungkan-sungkan untuk melakukan koreksi. Bagi dapat menyelipkan do’a untuk kemajuan Muhammadiyah
Muhammadiyah, Bapak Presiden, para hadiri hadirot yang di masa yang akan datang. Begitu pula kami ucapkan
kami hormati, sikap seperti itu adalah sikap yang bersifat terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
loyal kritis. Saya pernah menyampaikan sekali dua kali penyelenggaraan Muktamar satu abad Muhammadiyah
kepada Presiden Susilo Bambang Yudoyono sikap saya ini. Kepada kementrian-kementrian negara, kepada

298 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 299


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
melalui Bapak Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono TRANSKRIP SAMBUTAN
X, beserta pemerintah Kabupaten dan Kota se-Daerah PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Istimewa Yogyakarta, kepada aparat keamanan, Polri,
Tentara Nasional Indonesia dan semua pihak, termasuk
Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono
Pada Acara Pembukaan
berbagai kekuatan masyarakat yang ikut berpartisipasi atas
Muktamar Muhammadiyah Ke-46,
terselanggaranya Muktamar Muhammadiyah ini, secara
Muktamar Aisyiah Ke-46,
khusus kepada masyarakat Yogyakarta yang telah bersedia
dan Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ke-17
mambantu dan mendukung penyelenggaraan Muktamar
Melalui Video Conference Langsung
Muhammadiyah ini.
dari Al-Madinah, Al-Munawaroh, Arab Saudi
Kami juga tidak lupa memohon maaf jika dengan 3 Juli 2010
penyelenggaraan Muktamar ini, terdapat gangguan-
gangguan. Kota Yogyakarta dan sekitarnya mengalami
kemacetan total, dan menurut informasi panitia, terdapat Bismillahirrahmanirrahim,
enam ribu peserta Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
dan IPM, terdapat hampir satu juta penggembira yang
datang dari seluruh pelosok tanah air. Juga kepada - Yang saya hormati para pimpinan Lembaga-lembaga
media massa kami juga mengucapakan terimakasih atas Negara dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,
dukungan dan kerja sama untuk mensyiarkan Muktamar - Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat dan
Muhammadiyah ini. para pimpinan Organisasi-organisasi Internasional,
Akhirnya seperti, theme song atau lagu tema - Yang saya hormati Gubernur Daerah Istimewa
Muktamar Muhammadiyah pada bagian reff, Yogyakarta beserta Ibu Ratu Hemas,
ke Jogja kita kembali, abad kedua kita mulai, tekad - Yang saya muliakan para tokoh nasional, saya lihat
membaja di hati walau jalan mendaki, ayo bergandengan hadir dari sini, Bapak Muhammad Jusuf Kalla, Bapak
tangan, hadapi segala tantangan, gerakkan laskar zaman, Muhammad Amien Rais, Bapak Buya Safi’i Ma’arif dan
jayalah masa depan. para tokoh nasional yang lain,
Masa depan Muhammadiyah, masa depan bangsa - Yang saya hormati para Ketua Pimpinan Pusat
dan negara yang kita cintai ini, terima kasih mohon maaf. Muhammadiyah, Aisyiyah dan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah,
Wabillahi taufiq walhidayah - Yang saya hormati para sesepuh, para ulama
Wassalamualiakum wa rahmatullahi wabarokatuh. Muhammadiyah, Aisyiyah yang hadir pada acara yang
penting ini, para tamu undangan dari negara-negara
sahabat, para Muktamirin,
300 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 301
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan, Dari kota suci ini, saya ingin menyampaikan ucapan
Mengawali sambutan ini, marilah kita sekali lagi, selamat bermuktamar kepada para Muktamirin yang
memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, datang dari seluruh penjuru tanah air. Saya turut berdoa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, kepada kita masih ke hadirat Allah SWT, semoga para Muktamirin dapat
diberikan nikmat kesempatan, nikmat kekuatan, dan mengikuti seluruh kegiatan Muktamar dalam keadaan
nikmat kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya sehat wal’afiat. Semoga pula para Muktamirin senantiasa
kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada umat, kepada berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi
masyarakat, serta kepada bangsa dan negara tercinta. Maha Penyayang, Allah SWT dalam menunaikan amanat
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Persyarikatan yang kita cintai ini.
kita, Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga,
para sahabat, serta para pengikut beliau dan insya Allah, Para Muktamirin dan hadirin sekalian yang saya muliakan,
termasuk kita semua hingga akhir jaman. Muktamar kali ini terasa sangat istimewa bagi warga
Sungguh merupakan kebahagiaan bagi saya, pada Muhammadiyah, karena bertepatan dengan 1 abad
pagi hari ini dari kota suci Madinah Al-Munawaroh melalui berdirinya Muhammadiyah dan jelang 1 abad berdirinya
video conference dan bantuan dari pemerintah Kerajaan Aisiyah. Satu abad yang penuh dengan catatan sejarah,
Arab Saudi, saya dapat bertatap muka secara langsung perjuangan, dan pengabdian kepada umat bangsa dan
dengan keluarga besar Muhammadiyah yang saya cintai negara, karena itu tema yang diangkat pada Muktamar ini,
dan saya banggakan. yaitu “Satu Abad Muhammadiyah Gerak Melintasi Zaman
Sebagaimana saudara-saudara ketahui, dalam Dakwah dan Tajdid Menuju Peradaban Utama”, sungguh
beberapa hari terakhir ini saya bersama delegasi Indonesia tepat penuh makna, inspiratif, dan berwawasan jauh ke
melakukan tugas kenegaraan ke luar negeri untuk pertama- depan.
tama, menghadiri konferensi tingkat tinggi negara-negara Dalam rentang waktu 1 abad, sejak didirikan pada
G-20 di Toronto, Kanada untuk melaksanakan kerja sama tahun 1912 di Yogyakarta, Persyarikatan Muhammadiyah
dalam mengatasi krisis perekonomian dunia. telah menapaki jalan sejarah yang sangat panjang. Sejarah
Dari Kanada, saya dan delegasi melanjutkan kunjungan dalam menebarkan dakwah, sejarah untuk membangkitkan
kenegaraan ke Turki yang telah membuka peluang kerja semangat tajdid atau pembaharuan, dan sejarah dalam
sama dalam berbagai bidang bagi kedua negara demokrasi membangun tatanan dunia berdasarkan nilai-nilai
yang mayoritas penduduknya muslim. Dan Alhamdulillah, peradaban, termasuk nilai-nilai Islam yang luhur.
dalam dua hari ini, saya beserta rombongan berada di Muhammadyah dengan spirit pembaharuannya juga
Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah umroh di Makkah, telah berjuang untuk mencerahkan dan mencerdaskan
dilanjutkan dengan berziarah ke makam Rasulullah SAW di kehidupan umat dan bangsa kita, beragam dakwah dan
Nabawi, di Madinah. tajdid Persyarikatan Muhammadiyah yang menjadi tema

302 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 303


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Muktamar kali ini, tiada lain untuk mewujudkan peradaban tetap dapat meneguhkan komitmen gerakannya sebagai
masyarakat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad pembawa misi Islam yang maju. Muhammadiyah memang
SAW, peradaban yang mencerminkan nilai-nilai luhur, harus selalu tampil di barisan terdepan untuk menjadi
keteladanan, kemuliaan, dan kesalehan sosial, sebagaimana kesiapan perubahan yang bersifat transformatif menuju
yang juga menjadi cita-cita luhur Muhammadiyah. terbangunnya peradaban umat manusia yang utama.

Hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia, Saudara-saudara,


Dalam tempo satu abad Muhammadiyah telah Di era global sekarang ini, kita harus mampu
menjadi organisasi kemasyarakatan yang bergerak di menampilkan semangat dan pesan Islam yang berkemajuan.
barisan terdepan dalam meningkatkan pendidikan, Di samping itu, kita juga ingin menghadirkan Islam yang
kesehatan, dan amal sosial. Ratusan sekolah, rumah ramah dan toleran, dan menjadi peneduh dan penyejuk
sakit, panti asuhan dan lembaga-lembaga Keislaman dalam kehidupan bangsa yang majemuk. Islam yang
telah didirikan oleh Muhammadiyah di seluruh tanah juga dapat menjadi jembatan peradaban di antara Timur
air. Tidak berhenti sampai di situ, Muhammadiyah juga dan Barat. Dialog peradaban yang sering dilakukan oleh
terlibat aktif dalam dialog lintas peradaban, dialog antara Muhammadiyah dan ormas-ormas lain, saya nilai penting
Timur, Barat dan Islam, yang ditujukan untuk membangun untuk terus dikembangkan, melalui dialog peradaban dan
harmoni antar peradaban yang mengedepankan prinsip lintas agama, kita dapat saling berinteraksi satu sama lain,
saling menghormati dan saling menghargai pluralisme dan kita dapat saling memahami persamaan dan perbedaan
perbedaan. yang ada. Melalui dialog itu pulalah, kita dapat menjalin
Saat ini Muhammadiyah bukan saja telah tampil hubungan yang makin harmonis.
sebagai salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar
di tanah air, tetapi juga merupakan salah satu organisasi Para Muktamirin sekalian yang saya muliakan,
Islam terbesar di dunia. Gerakan tajdid Muhammadyah Dalam aktivitas kaum perempuan di tanah air,
telah membawa pencerahan dan pembaharuan pemikiran Muhammadiyah juga telah mempelopori lahirnya gerakan
umat Islam. Tidaklah berkelebihan kiranya, jika kita katakan perempuan Islam ke ruang publik, yaitu Aisyiyah yang
bahwa kiprah Muhammadiyah di awal kelahirannya didirikan pada tahun 1917. Aisyiyah merupakan gerakan
telah berhasil memperbaharui suasana intelektual kaum perempuan Muhammadiyah yang juga mengambil peran
muslimin di tanah air. dalam kongres perempuan pertama tahun 1928. Ketika
Di awal abad 21 ini, Muhammadiyah memasuki fase kaum muslimin masih dibelenggu oleh budaya patriarki yang
kesinambungan perjuangan dalam mengetengahkan meminggirkan posisi kaum perempuan, maka kelahiran
Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Saya berharap Aisyiyah menjadi sangat penting dan sangat berarti dalam
memasuki abad ke-2 perjuangannya, Muhammadiyah pergerakan Islam modern di tanah air. Kehadiran Aisyiyah

304 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 305


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
merupakan cerminan penting dari pesan Islam sebagai yang mengedepankan persamaan daripada memperuncing
agama yang memelihara harkat dan martabat perempuan perbedaan. Mari kita bangun kerja sama yang positif di
tanpa diskriminasi. antara sesama umat Islam dan dengan umat beragama
Kelahiran Aisyiyah telah menjadi peristiwa yang lain bagi kemajuan bangsa kita.
monumental yang sangat besar pengaruhnya dalam Sekali lagi, saya mengajak Muhammadiyah untuk
pergerakan Islam di tanah air. Kontribusi dan partisipasi memelopori ide-ide pembaharuan sebagai pembawa
Aisyiyah sejak didirikannya hingga saat ini, sangat misi Islam yang terus maju, tumbuh berkembang dalam
penting dalam mengangkat derajat kaum perempuan, menjawab tantangan zaman. Jadilah kekuatan perubahan
memberdayakan kaum miskin dan papa, memelihara anak- transformatif menuju terbangunnya peradaban umat
anak yatim piatu dan meningkatkan ibadah sosial yang manusia, yang utama khairul ummah.
tidak ternilai pahalanya. Kepada para sesepuh, para alim ulama, pimpinan
Dari kota Madinah ini pula, Ibu Negara menyampaikan Persyarikatan, serta keluarga besar Muhammadiyah dan
salam dan ucapan selamat bermuktamar kepada keluarga organisasi-organisasi otonomnya, saya ucapkan terima
besar Aisyiyah. Saya dan Ibu Negara juga mengucapkan kasih dan penghargaan yang tulus atas peran aktifnya
terima kasih dan penghargaan yang tulus atas peran dalam pencerahan, pencerdasan dan pemberdayaan umat
Aisyiyah dan kaum perempuan di tanah air, utamanya di tanah air. Semoga aktivitas Saudara sekalian dicatat oleh
dalam membimbing, membina dan menanamkan akhlak Allah SWT sebagai amal yang sholeh.
mulia yang sesuai dengan budaya dan jati diri bangsa kita. Akhirnya, dari kota suci Madinah Al-Munawaroh,
Sejalan dengan aktivitas Muhammadiyah dan dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT
Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim,
otonom dari Muhammadiyah juga memiliki peran Muktamar ke-46 Satu Abad Muhammadiyah, Muktamar
penting dalam organisasi kesiswaan dan kepemudaan ke-46 Aisyiyah, dan Muktamar ke-17 Ikatan Pelajar
di tanah air. Sebagaimana organisasi otonom lainnya di Muhammadiyah dengan resmi saya nyatakan dibuka.
Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi
tempat pengkaderan para intelektual Muslim di masa Terima kasih.
depan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Para Muktamirin dan hadirin sekalian yang saya hormati,


Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengajak
segenap warga Muhammadiyah beserta seluruh organisasi
masa Islam di tanah air untuk terus menciptakan kehidupan
keagamaan yang teduh dan damai. Kehidupan keagamaan

306 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 307


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
yang kini berkembang menjadi sangat besar dan sangat
berpengaruh ini.
TRANSKRIP SAMBUTAN Dalam perhitungan tahun Hijriyah, itu terjadi seabad
WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA yang lalu. Dalam perhitungan masehi, itu sudah 98 tahun
Prof. Dr. H. Boediono yang silam.
Pada Acara Penutupan Muhammadiyah memang lahir sebagai organisasi
Muktamar Muhammadiyah Ke-46, pembaharu. Oleh karena itu tidaklah kebetulan bahwa
Muktamar Aisyiah Ke-46, Muhammadiyah selalu berada di depan dalam perjalanan
dan Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ke-17 sejarah bangsa kita. Kontribusinya sebagai elemen
di Sportorium UMY, 8 Juli 2010 penggerak dan pembangun bangsa, telah terbukti.
Ke depan, saya yakin Muhammadiyah akan mampu
memberikan yang terbaik bagi bangsa ini seperti di tahun-
tahun sebelumnya dan siap menghadapi tantangan-
Bismillahirrahmanirrahim; tantangan yang muncul.
Assalamu’alaikum wr. wb. Saya tak perlu mengingatkan lagi betapa besar
Hari ini saya merasa bahagia, dan sekaligus tantangan yang dihadapi Umat Islam di negeri ini dan di
mendapatkan kehormatan, dapat bersama Saudara- negara-negara lain. Salah satu tantangan utama adalah
Saudara sekalian, keluarga besar Muhammadiyah, untuk memerangi kesenjangan kesejahteraan yang ditunjukkan
menyaksikan penutupan perhelatan akbar. Dalam beberapa oleh Indeks Pembangunan Manusia (Human Development
hari ini telah berlangsung 3 Muktamar : Muktamar ke-46 Index) atau Millennium Development Goals PBB.
Muhammadiyah, Muktamar ke-46 Aisyiah dan Muktamar Saya yakin, seperti yang dilakukan selama ini,
ke-17 Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dan semua itu Muhammadiyah akan terus ikut turun tangan mengatasi
dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Satu Abad tantangan itu. Kiprah Muhammadiyah di dunia pendidikan,
Muhammadiyah. Sudah sewajarnya apabila Saudara- kesehatan, ekonomi, dan berbagai kegiatan sosial lainnya
Saudara hari ini merasa lega karena telah menyelesaikan sudah terbukti. Muhammadiyah punya rekam jejak
kegiatan besar dengan baik. cemerlang dan sangat panjang.
Pada kesempatan ini, ada baiknya kita mengingat Menghadapi tantangan-tantangan baru, saya yakin
kembali mengapa Muhammadiyah didirikan. para ulama dan cerdik-cendekia Muhammadiyah akan
Muhammadiyah didirikan sebagai respons terhadap dapat melahirkan gagasan-gagasan baru, cara-cara baru,
semacam kebekuan. Pendiri organisasi besar ini, KH. program-program baru.
Ahmad Dahlan, melihat situasi jumud dan merasakan
adanya belenggu pemikiran di kalangan umat. Kebekuan Muktamar yang sebentar lagi ditutup ini adalah
itulah yang mendorong beliau mendirikan organisasi momentum yang tepat untuk makin memantapkan peran

308 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 309


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Muhammadiyah. Masa kepemimpinan baru biasanya Trend yang ketiga menyebutkan bahwa pusat-
membawa suasana kondusif untuk melakukan perubahan pusat pertumbuhan penduduk akan terkonsentrasi di
dan perbaikan. negara-negara Islam. Enampuluh tahun lalu, Bangladesh,
Maka, izinkanlah saya menaruh harapan besar pada Indonesia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki bersama-
jajaran pimpinan baru Muhammadiyah. Sebagai pribadi, sama memiliki penduduk 242 juta. Pada tahun 2009, total
sebagai bagian dari umat Islam, maupun sebagai bagian penduduk di enam negara tersebut telah mencapai hampir
dari Pemerintahan dan saya kira kita semua mendambakan empat kalinya, yaitu 886 juta. Hingga 2050, penduduk
sosok Muhammadiyah yang modern, besar dan kuat, negara-negara ini diperkirakan menjadi lebih dari 1,3
menyejukkan umat, menjadi pilar bangsa, trengginas dan miliar. Ini angka yang amat fantastis dan akan mempunyai
gesit mengatasi tantangan. konsekuensi besar terhadap perimbangan global.
Adapun mega-trend keempat adalah bahwa sebagian
Hadirin dan Hadirat yang berbahagia, besar populasi dunia akan tinggal di perkotaan. Manusia
semakin meninggalkan desa. Sementara kota-kota seperti
Seperti yang telah saya singgung tadi, tantangan kita Mumbai, Shanghai, termasuk juga Jakarta, akan tumbuh
ke depan tidaklah lebih ringan. menjadi kota dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Laporan PBB menyebutkan bahwa dalam beberapa Peningkatan kepadatan penduduk yang terjadi akan
dekade mendatang, terdapat empat mega trends menimbulkan berbagai persoalan yang terkait dengan
demografi yang akan mengubah wajah dunia. urbanisasi.
Keempat mega trend tersebut adalah pertama, Indonesia jelas akan berada di tengah-tengah kancah
penduduk di negara maju akan terus berkurang dibanding pergeseran sejarah itu. Dalam satu dekade mendatang,
penduduk negara-negara berkembang. Ini akan menjadi penduduk Indonesia akan didominasi oleh kaum muda,
faktor penting mengapa akan terjadi pergeseran kekuatan berusia di antara 16-65 tahun.
ekonomi dari negara maju ke negara berkembang. Dekade ini membuka peluang emas, tapi sekaligus
Kebangkitan raksasa ekonomi Cina dan India adalah tanda- membawa tantangan berat.
tanda jaman. Yang lain pasti akan menyusul.
Di satu sisi, masa transisi itu akan dapat memberikan
Mega trend yang kedua adalah bahwa di negara-negara apa yang disebut “bonus demografi”. Dengan struktur
maju, penduduk usia tua akan mendominasi populasinya. kependudukan yang “muda”seperti itu, lebih mudah untuk
Ini akan mengakibatkan rendahnya pertumbuhan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, perubahan
ekonomi di negara maju dan pada saat yang bersamaan struktur demografi ini akan menimbulkan tantangan yang
akan meningkatkan permintaan imigran tenaga kerja. amat besar.
Implikasinya adalah bahwa pergerakan manusia antar
negara akan makin meningkat, dengan segala konsekuensi Tantangan di sektor pendidikan, kesempatan kerja
sosial, politik, ekonomi dan keamanan. dan penyediaan modal usaha akan menjadi permasalahan
pelik yang menuntut respon segera.
310 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 311
No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M
Diperkirakan sebagian besar dari peningkatan jumlah Pemerintah mendapat amanah yang sama dengan
penduduk itu akan tinggal di kota. Dan ini akan beimplikasi Muhammadiyah, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat,
luas pada penyediaan fasilitas. Infrastruktur perkotaan, kesejahteraan umat. Tugas ini memerlukan sinergi antara
sanitasi, pelayanan kesehatan akan menjadi kebutuhan seluruh komponen masyarakat. Saya yakin ada ruang dan
mendesak. Mengantisipasi dampak mega trend ini dengan peluang lebar bagi Muhammadiyah bersama Pemerintah,
program-program nyata adalah tugas besar kita bersama. dapat bahu-membahu melaksanakan amanah yang amat
mulia itu.
Hadirin dan hadirat yang mulia, Muhammadiyah adalah aset bangsa yang tak ternilai. Ia
Dalam perubahan yang begitu dahsyat itu, tak bisa adalah bagian yang tak terpisahkan dari bangsa ini. Tidaklah
tidak Muhammadiyah akan dapat dan bahkan wajib berlebihan apabila kita katakan bahwa Muhammadiyah
memainkan peranan yang penting bersama komponen- adalah milik bangsa ini. Sebaliknya, Pemerintah yang dipilih
komponen bangsa lain, untuk menjawab tantangan bangsa secara demokratis oleh rakyat adalah milik rakyat, milik
kita. Sebagai organisasi sosial yang ingin melihat kemajuan umat, milik para anggota Muhammadiyah. Rasa saling
dan kesejahteraan rakyat Indonesia Muhammadiyah pasti memiliki antara Muhammadiyah dan Pemerintah adalah
tidak akan berdiam diri. landasan kuat untuk kita bersama-sama mencapai tujuan
bersama yaitu kesejahteraan rakyat Indonesia.
Muhammadiyah sendiri sudah merumuskan tujuan
ingin mewujudkan Peradaban yang Utama, Peradaban Akhir kata, saya ucapkan selamat atas terpilihnya
Khaira Ummah, Umat Terbaik. Ini sungguh selaras dengan pengurus-pengurus baru Muhammadiyah, Aisyiah dan
tujuan pembangunan nasional kita yakni mensejahterakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Selamat bekerja dan
rakyat. Muhammadiyah, saya percaya, pasti berada di sukses akan menanti anda semua.
garis depan dalam perjuangan ini. Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil ‘alamin,
Muhammadiyah telah dan akan mampu mencapai Muktamar ke-46 Muhammadiyah, Muktamar ke-46
hasil luar biasa melalui kepeloporan di bidang pendidikan, Aisyiah, dan Muktamar Pelajar Muhammadiyah ke-17,
kesehatan, ekonomi dan bidang-bidang lain. Jaringan secara resmi saya nyatakan ditutup.
Muhammadiyah tersebar hingga ke pelosok Nusantara. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-
Jumlah anggotanya amat besar. Nya kepada kita semua.
Saya sendiri adalah contoh hidup kontribusi Terimakasih.
Muhammadiyah itu. Saya menyelesaikan fondasi Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
pendidikan saya di SD Muhammadiyah di Kota Blitar, lebih
dari setengah abad yang lalu. Saya sekarang dapat berdiri
disini, di depan para hadirin sekalian, antara lain karena
Muhammadiyah. Terimakasih, Muhammadiyah!

312 BERITA RESMI MUHAMMADIYAH SUPLEMEN 313


No. 01/2010-2015/Syawwal 1431 H/September 2010 M

Anda mungkin juga menyukai