Resume A Systems Thinking Approach For Responding To The COVID-19 Pandemic

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

RESUME

A Systems Thinking approach for responding to the COVID-19 pandemic

Besarnya biaya yang disebabksn oleh Pandemi Covid-19 baik dari segi manusia,
sosial, dan ekonomi menyaratkan bahwasannya kita perlu memiliki pengendalian yang efektif
untuk dapat mengurangi hingga mengendalikan Infeksi Virus Covid-19. WHO sendiri
menganjurkan penggunaan pendekatan ‘Systems Thinking’ dalam merumuskan rencana
untuk menyelesaikan masalah sosial dan kesehatan yang kompleks salah satunya dalam
memerangi pandemic Covid-19. Sistem didefinisikan sebagai suatu entitas dengan bagian-
bagian yang saling terkait dan saling bergantung yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama maka pelayanan kesehatan juga termasuk ke dalam suatu sistem.

System Thinking dapat diartikan sebagai pendekatan secara menyeluruh dalam


memhami secara lebih baik interaksi antara elemen sistem dari waktu ke waktunya dalam
pengertian ini ada kaitannya dengan System Dynamics. System Thinking bertujuan untuk
mendapatkan pendekatan (solusi) yang tepat untuk intervensi pemecahan masalah yang
efektif (area leverage yang kuat) yang kemudian memungkinkan users/organisasi untuk
mendesign ulang sistem mereka. Terdapat juga lima langkah penting dalam System Thinking:

1. Analisis akar penyebab,


2. Pemilihan akan fokus pada area dengan pengaruh yang kuat,
3. System Design ,
4. Memastikan untuk meniadakan dampak dari setiap konsekuensi yang tidak diinginkan
dari intervensi yang dilakukan,
5. Pembelajaran dan perbaikan terus-menerus dari seluruh tindakan.

Salah satu hal penting dalam systems thinking adalah mengidentifikasi akar masalah,
dimana metode sederhana yang ditawarkan seperti fenomena gunung es, yaitu jika
menggunakan metode tersebut pada kejadian Pandemi Covid-19 maka dapat terlihat pada
gambar berikut:
Gambar 1. Fenomena Gunung Es pada Pandemi Covid-19

Dalam metode dapat dipetakan leverage point pada tiap tindakan intervensi, di mana rendah
pada intervensi events dan patterns masalah dan semakin tinggi leverage point-nya pada
intervensi Systemic Structure dan Mental Models. Hal tersebut sesuai dengan stratifikasi
masalah yang terbagi atas empat elemen, yaitu:

1. peristiwa masalah;
2. pola yang mendasar hal tersebut terjadi;
3. struktur yang secara langsung mempengaruhi pola; dan
4. Model mental yang mendasari dan ‘memelihara’ keberlangsungan masalah.

Anda mungkin juga menyukai