Anda di halaman 1dari 3

Nama : Riyana Zahra (221431056)

Kelas : 2B ANK
Kelompok : 6
Tanggal Praktikum : 21 September 2023
Dosen Pembimbing : Kardian Rinaldi, S.Pd., M.S

KROMATOGRAFI KOLOM (KLASIK)


A. TUJUAN
1. Memahami prinsip kromatografi kolom (KK) dan melakukan pemisahan dengan
metoda (KK)
2. Mampu melakukan pemisahan dan mengidentifikasi sampel dengan metoda (KK)

B. DASAR TEORI
Kromatografi Kolom merupakan metode pemisahan yang di dasarkan pada
pemisahan daya adsorbsi suatu adsorben terhadap suatu senyawa baik pengotornya
maupun hasil isolasinya. Seberapa jauh komponen itu dapat diserap absorben
tergantung pada sifat fisika komponen tersebut. Prinsip kerja kromatografi kolom
adalah perbedaan daya serap dari masing-masing komponen, yakni komponen fase
diam dan fase gerak. Campuran yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu
di masukan lewat puncak kolom dan dibiarkan mengalir kedalam zat menyerap.
Senyawa yang lebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun lebih lambat dari
senyawa non polar terserap lebih lemah dan turun lebih cepat. Zat yang di serap dari
larutan secara sempuma oleh bahan penyerap berupa pita sempit pada kolom. Pelarut
lebih lanjut dengan tanpa tekanan udara masing-masing zat akan bergerak turun
dengan kecepatan khusus sehingga terjadi pemisahan dalam kolom
(Sastrohamidjojo2004)
Kromatografi kolom umumnya digunakan dalam proses pemurnian,
pemisahan campuran, dan isolasi senyawa, baik dalam skala kecil maupun besar.
Kromatografi kolom digolongkan ke dalam kromatografi cair padat (KCP) kolom
terbuka.
Dalam percobaan ini, akan dilakukan pemisahan secara kromatografi kolom
dari sampel zat warna. Dengan menggunakan system eluen (pelarut pengembang)
yang dipilih, akan dapat dipelajari pengaruh system pengembang terhadap waktu dan
derajat pemisah yang dihasilkan.

C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
1. Kolom kaca
2. Pipet Pasteur panjang 4 buah, pendek 4 buah
3. Kapas (untuk penyanggah)
4. Silika gel
5. Sampel (Rhodamine B dan metilen biru)
6. Larutan eluen (n-heksana, etil asetat, etanol)
7. Labu kimia 50cc (6buah), Erlenmeyer 100ml dan 250ml dilengkapi tutup
8. Sarung tangan
Langkah kerja
1. Dengan menggunakan sarung tangan, masukkan secara hati-hati sejumlah
kapas kedalam bagian paling bawah dari kolom
2. Tambahkan sedikit demi sedikitsampai membentuk lapisan tipis (sekitar 1-
2mm) di atas permukaan glass wool
3. Alirkan dengan melalui dinding kolom setetes demi setetes etanol untuk
mencuci dan membilas pasir (kwarsa) dan glass woolnya
4. Masukkan silika gel dengan hati-hati kedalam kolom. Ketuk-ketuk dengan
pensil atau batang pengaduk agar diperoleh susunan yang rata didalam kolom
5. Masukkan dengan melalui dinding kolom sampel yang diberikan pembimbing
6. Tambahkan dengan hati-hati pelarut pengembang. Jaga jangan sampai sampel
yang akan dianalisis terencerkan dan tercampur dnegan pelarut pengembang
7. Amati Gerakan pelarut pengembang di dalam kolom. Amati pula jika
terbentuk pita-pita berwarna. Tamping setiap pita warna yang diperoleh
8. Dengan bantuan lampu UV-Vis, intensitas warna larutan yang diperoleh dari
kolom, dibandingkan dengan larutan pembanding yang sudah diketahui
jenisnya.

D. DATA PENGAMATAN
Eluen yang dipakai:
FI : n – heksana
F2 : n – heksana, etil asetat 1:1
F3 : etil asetat
F4 : etil asetat, etanol 1:1
F5 : etanol

F1 F2 F3 F4 F5
penampung 1
penampung 2
penampung 3
Penampung 4

Anda mungkin juga menyukai