Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK PELATIHAN

GROW ME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU


BAHASA INGGRIS MENERAPKAN MODEL
KOOPERATIF TIPE STAD

M. Amir1; Paningkat Siburian2; Abdul Muin Sibuea3


1
Guru SMA Negeri 11 Kabupaten Tebo –Provinsi Jambi
2
Dosen Fakultas Teknik – Unimed Medan; 3Dosen Fakultas Teknik – Unimed Medan

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah supervisi akademik teknik
pelatihan GROW ME dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menerapakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Subjek penelitian ini terdiri dari delapan
orang guru bahasa Inggris yang mengajar di Kelas X. Penelitian ini dilakukan dalam
bentuk penelitian tindakan sekolah. Enam langkah GROW ME (Goal, Reality, Option,
What next/will, Monitoring, Evaluation) digunakan pada setiap tindakan pada setiap
siklus. Hasil Peneltian ini menunjukan bahwa rata-rata kemampuan guru meningkat
pada setiap siklus. pada siklus pertama dalam membuat RPP model pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah 80,10%, pada siklus pertama kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah
74,53%. Sementara itu pada siklus kedua kemampuan guru menunjukan peningkatan
setelah cara melaksanakan tindakan pada siklus sebelumnya direvisi pada siklus
kedua. Rata-rata kemampuan guru dalam membuat RPP model pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah 86, 46%, kemampuan guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 86, 84%. Kesimpulan penelitian ini adalah
penerapan supervisi akademik teknik pelatihan GROW ME dapat meningkatkan
kemampuan guru bahasa Inggris dalam menerapakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD di Kabupaten Tebo.
Kata Kunci: Supervisi Akademik, Pelatihan GROW ME, Kemampuan Guru,
STAD
Abstract
The aim of the research is to investigate whether any improvement of English teacher
capabilities in applying cooperative learning model through the using of coaching
GROW ME as a technique in academic supervision. The subjects of this research were
eight English teachers who tough in first grade. The research is conducted in the form
of action research. The six steps of GROW ME (Goal, Reality, Option, what next/will,
Monitoring, Evaluation) are used in each action in each cycles. The result of the
research showed that the average teacher’s capabilities are increasing in every cycle.
Score in preparing the lesson plan of cooperative learning model type STAD on the
first cycle is 80.10%, teacher capabilities on implementing the cooperative learning
model type STAD is 74, 53% in the first cycle. Meanwhile in the second cycle the
capabilities of teachers are increasing and showing an improvement after the way of
action in the previous cycles is revised. The average teacher’s capabilities score in
preparing the lesson plan of cooperative learning model type STAD on the Second
cycle is 86.46%, teacher capabilities on implementing the cooperative learning model
type STAD is 86, 84%. In conclusion the use of coaching GROW ME in academic

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 65


supervision canImprove English teacher’s capabilities in implementing cooperative
learning model type STAD at SMA Negeri in the Tebo regency.
Key Words: Academic Supervision, Coaching GROW ME, Teacher Capabilities,
STAD

PENDAHULUAN meningkatkan kemampuannya sendiri


Supervisi akademik yang dengan bantuan seorang pelatih.
dilakukan oleh pengawas bertujuan Hasil studi pendahuluan terhadap
untuk melakukan perbaikan situasi delapan orang guru Bahasa Inggris di
belajar mengajar dan menggunakan Kabupaten Tebo menunjukan bahwa
keterampilan mengajar dengan tepat. kemampuan guru dalam melaksanakan
Bantuan kegiatan supervisi akademik model pembelajaran kooperatif masih
guru akan mampu mengindentifikasi rendah. Hal ini disebabkan oleh dua
prilaku yang dapat diobservasi yang faktor yaitu belum dipahaminya cara
mendasari konsep pembelajaran. Sudjana melaksanakan model pembelajaran
(2012), Purwanto (2010),Mukhtar dan kooperatif sesuai dengan mata pelajaran
Iskandar (2013), dan Makawimbang yang di ampunya dan masih minimnya
(2013) menyatakan dalam kegiatan penyelengaraan pelatihan penerapan
supervisi seorang supervisor akan model pembelajaran kooperatif oleh
membantu guru dalam hal menyusun pihak terkait. Hal tersebut dapat
silabus dan rencana pelaksanaan terungkap dari hasil wawancara bahwa
pembelajaran dan memberikan contoh sebagian besar mereka mengaku pernah
dan menjelaskan penggunaan model dan menerapkan model pembelajaran
strategi pembelajaran. Melalui kooperatif tipe STAD. Untuk tipe model
pelaksanan supervisi akademik yang pembelajaran kooperatif yang lain jarang
dilakukan oleh seorang supervisor sekali mereka gunakan. Mereka lebih
permasalahan yang dihadapi oleh guru memilih tipe STAD karena relatif lebih
dalam melaksanakan kegiatan belajar mudah bagi mereka. Namun, sebagian
mengajar dapat diatasi. besar mereka kesulitan dalam mengelola
Berbagai macam bentuk kelas, penilaian, dan manajemen waktu
pelatihantelah diperkenalkan oleh untuk melaksanakan model pembelajaran
kemdikbud sebagai alternatif pembinaan kooperatif tipe STAD. Dari keselurahan
guru pada Kurikulum 2013. pelatihan guru (8 orang guru bahasa Inggris)
yang diperkenalkan adalah coaching sepakat bahwa mereka memerlukan
model GROW ME( pelatihan GROW penguatan akan/upgrade kemampuan
ME). Kemdikbud (2013: 22), Miller dalam melaksanakan model
(1985), Tolhurst (2006) menerangkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
bahwa pelatihan GROW ME adalah Harapan mereka selanjutnya dengan
bentuk pembinaan atau pendampingan adanya upgrade kemampuan dalam
sebaya yang berfokus pada menerapkan model pembelajaran dapat
pengembangan manusia yang meningkatkan gairah mereka dalam
memungkinkan pengawas, kepala mengajar di kelas.
sekolah dan bahkan guru dapat

66 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015


KAJIAN TEORI kelompok berbagi tanggung jawab.
Pengertian Kemampuan dalam kaitannya Siswa secara individu diberi suatu tes
dengan seorang guru dijelaskan oleh yang ikut berpengaruh terhadap evaluasi
Freeman & Diana Larsen (2003), seluruh anggota kelompok. Hasil belajar
Spranger, M. (2005), Teven dan kelompok tersebut dibandingkan dengan
Handson (dalam Agus W & Hamrin, kelompok lainnya guna memperoleh
2012), Duncan, G. & Met, M. (2010), penghargaan.
adalah kepemilikan pengetahuan atau Abidin (2014) menyatakan dalam
keahlian tertentu pada diri seorang guru sebuah kelompok pembelajaran
dalam melaksanakan tugas tugasnya kooperatif tipe STAD jumlah anggota
sebagai seorang guru. dapat ditarik kelompok harus dibatasi minimal empat
kesimpulan bahwa kemampuan guru sampai lima orang agar kelompok
adalah akumulasi kepemilikan nilai-nilai, teresebut dapat berjalan dengan efektif.
wawasan, keahlian, bakat dan sikap Kelibihan kelompok yan berjumlah
tertentu pada seorang guru yang empat sampai lima orang tersebut yaitu:
digunakan oleh guru tersebut untuk mudah dipecahkan menjadi berpasangan,
malaksanakan tugasnya sebagai seorang lebih banyak ide muncul, lebih banyak
guru. Tugas guru itu dapat berupa tugas yang bisa dilakukan, dan guru akan
merencanakan, melaksanakan dan lebih mudah memonitor siswa.
melakukan penilaian terhadap hasil Joyce, Bruce,. Marsha Weil &
pembelajaran ditambah tugas-tugas Emily Calhoun (2011) menjelaskan
lainya sesuai apa yang telah disepakati bahwa terdapat enam langkah
dan ditetapkan. pembelajaran kooperatif tipe STAD
Hosnan (2014) menyatakan yaitu: (1) Penyampaian tujuan dan
bahwa pembelajaran kooperatif adalah motivasi, (2) Pembagian kelompok, (3)
pembelajaran yang secara sadar dan Prsentasi dari guru, (4) Kegiatan belajar
sengaja mengembangkan interaksi saling dalam tim (kerja tim), (5) Kuis
asuh antar siswa untuk menghindari (evaluasi), (6) Penghargaan prestasi tim.
ketersinggungan dan kesalah pahaman Berdasarkan uraian diatas model
yang dapat menimbulkan permusuhan. pembelajajaran kooperatif tipe STAD
Dari pernyataan tersebut dapat di adalah sebuah model pembelajaran
tafsirkan bahwa pembelajaran kooperatif kooperatif dengan langkah-langkah yaitu
pada dasarnya adalah pembelajaran yang menyampaikan tujuan dan memotivasi,
melibatkan siswa dari latar belakang mengorganisasikan siswa kedalam
yang berbeda-beda, mulai dari warna kelompok belajar, menyampaikan
kulit, agama, dan bahkan dari tingkat informasi, kegiatan belajar dalam
kemampuan berpikir dan gaya belajar kelompok, evaluasi dan pemberian
mereka. penghargaan oleh guru. Pada model
Pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran kooperatif tipe ini siswa
STAD adalah salah satu bentuk belajar berkelompok dan berdiskusi yang
pembelajaran kooperatif tempat siswa terdiri dari maksimal 4-5 orang untuk
belajar secara berkelompok, berdiskusi mendapatkan, memahami dan
guna menemukan dan memahami menemukan serta menerapkan konsep-
konsep-konsep. Semua anggota konsep sebuah pembelajaran untuk

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 67


mencapai tujuan pembelajaran dibawah 3. Option. Pada langkah ini pelatih
bimbingan guru. bersama guru
mempertimbangkan
Langkah-Langkah Supervisi kemungkinan tindakan untuk
Akademik Teknik Pelatihan GROW meraih tujuan. Pada tahap ini
ME kelemahan yang ditemukan dari
hasil tes ataupun observasi pada
Pelatihan grow me terdiri dari enam tahap Goal dijadikan acuan untuk
langkah yaitu: Goal, Reality, What next, memilih tindakan apa yang akan
Monitoring, dan evaluation.Arifin dan dipilih, setiap tindakan yang
Barnawi (2014) dan Creasy, Jan.e & dipilih harus memperhitungkan
Fred Paterson (2005) menerangkan untung rugi. Pada tahap ini guru
keenam langkah Pelatihan grow me dapat meminta pelatih untuk
dalam meningkatkan profesionalisme memberikan materi penguatan
guru sebagai berikut; dalam rangka meningkatkan
1. Goal. Pada langkah ini pelatih kinerja guru;
bersama dengan guru menyusun 4. What next. Pada langkah ini
target yang diharapkan dari pelatih dapat meminta guru untuk
pelaksanaan Pelatihan. Pada membuat action plan yang akan
langkah ini pelatih harus dijadikan acuan oleh guru untuk
mengetahui terlebih dahulu menyelesaikan masalahnya
tingkat kemampuan guru dengan masing-masing. Pada langkah ini
cara memberikan tes atau pelatih bersama guru menetapkan
memngobservasi secara langsung. tindakan-tindakan yang akan
Observasi ataupun tes yang dilaksanakan dan melakukan
diberikan harus sesuai dengan tindakan untuk meraih tujuan
masalah yang ingin diselesaikan; yang diinginkan;
2. Reality. Pada langkah ini pelatih 5. Monitoring. Pada langkah ini
bersama dengan guru menganalis pelatih bersama guru melakukan
masalah yang terjadi saat ini. pengecekan atau pengamatan
Hasil observasi ataupun tes dari terhadap tindakan-tindakan yang
tahap Goal kemudian dianalis dilakukan serta kemajuannya.
bersama. setiap aspek misalnya; Pada langkah ini guru
pengetahuan, pembuatan produk, menerapkan hasil pengetahuan
dan kinerja mengajar dianalisis dan keterampilan yang difasilitasi
dan ditemukan kelemahan oleh pelatih;
masing-masing. Guru diberi 6. Evaluation. Pada langkah ini
kesempatan untuk mengomentari pelatih bersama guru melakukan
kenerjanya sendiri. Pada tahap ini refleksi terhadap semua tindakan
pelatih dapat membantu guru yang dilakukan dan kinerja yang
untuk melihat penyebab dari dihasilkan. Pada langkah ini guru
kelemahan yang kemudian dan pelatih harus menilai apakah
diberikan penguatan; tujuan yang yang telah ditetapkan
telah tercapai dengan

68 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015


memperhatikan kelemahannya kemampuan guru telah mencapai nilai 80
sebelum pemberian tindakan; maka tindakan yang diberikan dalam
Berdasarkan paparan di atas dapat penelitian ini di anggap berhasil.
disimpulkan bahwa Pelatihan GROW
MEadalah salah satu cara untuk PEMBAHASAN
memberikan Pelatihan terhadap Masalah yang diangkat dalam
seseorang dimana peserta dapat penelitian ini adalah tentang bagaimana
menentukan sendiri dimana tempat, meningkan kemampuan guru dalam
waktu dan bagaimana pelaksanaan menerapkan model pembelajaran
Pelatihan. Pelatihan grow me dapat kooperatif tipe STAD melalui supervisi
dilakukan oleh siapapun yang dapat akademik teknik pelatihan GROW ME.
menggali potensi diri seseorang dengan Rendahnya kemampuan guru dalam
membangun kepercayaan orang tersebut menyusun RPP dan melaksanakan model
terhadap dirinya. Supervisi akademik pembelajaran kooperatif tipe STAD
teknik pelatihan GROW MEadalah dikarenakan guru terfokus pada
sebuah teknik supervisi yang sama bagaimana menyelesaikan materi sesuai
dengan konsep pelatihan teman sebaya. dengan tuntutan silabus. Materi
Supervisi akademik teknik pelatihan disampaiakan dengan cara ceramah dan
GROW ME berkemungkinan besar dapat pemberian formula-formula grammar
memberi solusi pada padatnya aktivitas saja dengan tidak melibatkan banyak
guru di sekolah dalam melaksanakan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
tugasnya. Pada pelaksanaan supervisi banyaknya pekerjaan guru mulai dari
akademik teknik pelatihan GROW ME harus mengajar 24 jam, menyelesaikan
guru tidak perlu untuk pergi atau tugas administrasi kepegawaian,
berkumpul disuatu tempat untuk membimbing siswa, terlibat dalam
mengikuti pelatihan karena pelatih akan kegiatan ektra dan intrakurikuler menjadi
mendatangi guru satu persatu alasan guru sulit untuk menyususn RPP
disekolahnya. dan menerapkan model pembelajaran di
dalam kelas khususnya model kooperatif
tipe STAD.
METODE DAN ANALISIS DATA Sementara itu model
Subjek penelitian ini adalah 8 pembelajaran kooperatif tipe STAD
(delapan) orang guru bahsa Inggris yang menuntut persiapan yang baik sebelum
mengajar di SMA Negeri 1, 2, 5, dan 11 di guru masuk kedalam kelas untuk
Kabupaten Tebo. Penelitian dilaksanakan melaksanakan pembelajaran. Model
Mulai dari Maret – Mei 2015. Penelitian ini pembelajaran kooperatif tipe STAD
didesain menggunakan desain penelitian relative memakan waktu yang lama
tindakan sekolah (School Action Research). dalam pelaksananaannya di dalam kelas,
Untuk mengumpulkan data penelitian memancing sisa gaduh di dalam kelas,
disusunlah intrumen lembar observasi
memerlukan sumber belajar yang
kemampuan guru menyusun RPP dan
melaksanakan model pembelajaran tipe variatif, dan kadang membuat guru tidak
STAD di dalam kelas. Data yang di dapat dapat mengotrol kelas dengan baik.
dari lembar observasi kemudian dihitung Penelitian dilaksanakan dalam 2
presentase kesesuaiannya. Jika nilai (dua) siklus tindakan dengan

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 69


menerapkan supervisi akademik teknik diri mereka ketika melaksanakan
pelatihan GROW ME. Supervisi pembelajaran mereka kekurangan waktu
akademik teknik pelatihan GROW ME untuk melaksanakan aspek yang lain
adalah salah satu langkah pelatihan serta guru mengaku belum terbiasa di
(coaching) yang baik dimana pelatihan amati oleh supervisor ketika
dilaksanakan dengan prinsip kerjasama, melaksanakan pembelajaran.
berbagi, menjembatani gap, formal dan Pelaksanaan tindakan pada siklus
informal, persamaan, saling percaya serta kedua merupakan hasil refleksi dari
saling menghormati (Kemdikbud, siklus pertama, dimana pelaksanaan
2013:19) tindakan yang belum terlaksana atau
Pada siklus pertama diketahui perlu ditambahkan dari hasil refleksi
bahwa rata-rata kemampuan guru dalam diterapkan pada siklus kedua. Tindakan
menyusun RPP model pembelajaran pada siklus kedua bertujuan untuk
kooperatif tipe STAD adalah 80,11 % menyempurnakan tindakan pada siklus
dimana masih terdapat skor rendah pada pertama sehingga kemampuan guru
aspek menuliskan kegiatan bahasa Inggris dalam menerapkan model
pendahuluan,membuat materi kooperatif tipe STAD lebih meningkat
pembelajaran, metode belajar, sumber dari siklus pertama dan mencapai
belajar, serta menuliskan kegiatan kategori baik. Pada siklus kedua materi
penutup .Hal ini disebabkan oleh guru pelatihan pada pertemuan pertama
belum terbiasa menggunakan model berdasarkan permintaan dari guru subjek
pembelajaran kooperatif tipe STAD. lebih ditekankan pada praktik penerapan
Pada siklus pertama juga model kooperatif tipe STAD di dalam
diperoleh data kemampuan guru kelas sehingga peneliti memilih dan
melaksanakan model pembelajaran mendatangkan narasumber yang
kooperatif tipe STAD dengan nilai rata- dianggap kompeten untuk
rata 74,53% dengan skor terendah adalah menyampaikan materi yang sesuia
pada menjelaskan tugas siswa dala dengan harapan guru subjek. Sehingga
kelompoknya, membimbing kelompok materi yang disampaikan sedikit berbeda
diskusi, menjelaskan prosedur dengan siklus pertama. Pada siklus
pembelajaran serta membimbing pertama lebih ditekankan pada konsep
kelompok mempresentasikan hasil kerja dan pemamaparan materi sedangkan
kelompoknya. Rendahnya kemampuan pada siklus kedua selain penyampaian
guru dalam beberapa aspek tersebut di materi tentang model model kooperatif
akui guru karena mereka belum terbiasa tipe STAD ditambah dengan praktik atau
menggunakan model kooperatif tipe contoh dari guru model dalam
STAD sehingga ada kekuatiran dalam menerapkan model kooperatif tipe STAD
dan juga pemutaran video penerapan pendahuluan dengan angka 79,16% dan
model kooperatif tipe STAD di dalam menuliskan sumber belajar 78.13%. Hal
kelas. ini disebabkan oleh guru tidak
Pada siklus 2 terjadi peningkatan menuliskan kegiatan apersepsi,
rata-rata kemampuan guru menyusun memotivasi dan menyiapkan siswa untuk
RPP yakni menjadi 86,46% dimana skor belajar pada kegiatan pendahuluan.
terendah pada aspek menuliskan kegiatan Namun, secara keseluruhan kemampuan

70 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015


guru menyususn RPP telah mencapai dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
indikator keberhasilan. Sedangkan untuk model supervisi
Kemampuan guru melaksanakan akademik teknik GROW ME terbukti
model pembelajaran kooperatif tipe dapat meningkatkan kemampuan guru
STAD juga telah mencapai indikator menerapkan kemampuannya khususnya
keberhasilan pada siklus 2 yaitu pada dalam penelitian ini kemampuan guru
angka 86,84% meskipun ditemukan dalam menerapkan model kooperatif tipe
beberapa guru masih lemah dalam hal STAD yang juga hampir serupa dengan
mengaitkan materi dengan pengetahuan penelitian yang telah dilakukan oleh
siswa, menjelaskan tugas siswa dalam Sumai (2014) yang dalam penelitiannya
kelompok, serta lupa untuk memotivasi telah membuktikan bahwa dengan
siswa. Secara keseluruhan rata-rata pelatihan GROW ME dapat
kemampuan guru menenerapkan model meningkatkan sikap dan minat guru,
kooperatif tipe STAD dalam kepala sekolah dan juga tenaga
pembelajaran telah mencapai indikator administrasi.
keberhasilan. Hal ini sesuai dengan Selanjutnya data peningkatan
penelitian yang telah dilakukan oleh rata-rata kemampuan guru dalam
Ahmad & Mahmud (2009: 151—164) menerapkan model pembelajaran
yang mengemukakan bahwa model kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada
pembelajaran kooperatif tipe STAD Tabel 4. 12 berikut:

Tabel 4. 12. Rekapitulasi Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menerapkan Model


Kooperatif Tipe STAD Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
NO Aspek Penilaian Rata-rata Kemampuan Guru (%)
Keterangan
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
1 Penyusunan RPP 57.81 80.10 86.46 Meningkat
2 Pelaksanaan STAD 59.94 74.53 86.84 Meningkat
Rata-rata 58.87 77.31 86.65 Meningkat

Dari Tabel 4.12 tersebut di atas diketahui menjadi 77.31 pada siklus 1 dan
bahwa terjadi peningkatan kemampuan meningkat menjadi 86,65% pada siklus
guru dalam menerapkan model 2. Data tersebut dapat digambarkan
kooperatif tipe STAD sebesar 27,78 % dalam Histogram sebagai berikut:
yaitu dari 58,87% pada kondisi awal

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 71


100
80
60
40
20
0
1 2 3
Penyusunan RPP 57,81 80,1 86,46
Pelaksanaan STAD 59,94 74,53 86,84
Rata-rata 58,87 77,31 86,65

Gambar 4. 3 Histogram Rata-Rata Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD

Pada penelitian ini ditemukan bahwa disampaikan oleh peneliti pada kerangka
perbedaan kemampuan mengajar guru berpikir terbukti, dimana pada kerangka
dalam menerapkan model pembelajaran berpikir dikemukankan bahwa supervisi
kooperatif tipe STAD juga dipengaruhi akademik teknik pelatihan GROW ME
oleh motivasi guru dalam merencanakan adalah salah satu cara yang cukup efektif
dan melaksanakan model kooperatif tipe apabila diterapkan untuk meningkatkan
STAD dan kesibukan/banyaknya kemampuan guru dalam merencanakan
aktivatas guru selain mengajar di dalam dan melaksanakan model pembelajaran
kelas. Hal tersebut terlihat ketika kooperatif tipe STAD.
pelaksanaan tindakan dan respon Hanya dalam waktu yang singkat
masing- masing guru subjek ketika yakni kurang lebih satu bulan masalah
pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu, yang dihadapi guru subjek dalam
diharapkan supervisor pendidikan yang menerapkan model pembelajaran
akan melaksanakan tindakan supervisi kooperatif tipe STAD dapat di tingkatkan
yang serupa hendaknya mentolerir menjadi lebih baik dari sebelumnya.
tingkat emosi, motivasi serta kesibukan Guru subjek dapat ikut serta dalam
guru pada pelaksanaan supervisi menentukan tindakan/ kegiatan apa yang
akademik teknik pelatihan GROW ME. dapat dilakukan untuk mengatasi
Berdasarakan hasil pembahasan masalah mereka dalam hal menerapkan
di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
penerapan supervisi akademik teknik STAD. Hal ini sesuai dengan apa yang
pelatihan GROW ME membuktikan telah dikemukan oleh Tolhurst (2006),
bahwa supervisi dengan teknik ini dapat Neufeld,Barbara & Dana Roper (2003)
diterapakan pada kondisi padatnya bahwa pelatihan yang dilakukan di
aktivitas guru di sekolah dalam sekolah akan mampu mempercepat
melaksanakan tugasnya. supervisi pengembangan diri individu dan dapat
akademik teknik pelatihan GROW ME membantu peserta lebih cepat
tidak mengganggu aktivitias menyesuaikan dengan hal-hal baru.
pembelajaran di sekolah. Hal ini Keberhasilan peneliti dalam
membuktikan bahwa asumsi yang membangun rasa percaya dengan seluruh

72 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015


guru subjek, dukungan dari para kepala menfokuskan penelitian pada
sekolah dan Dinas Pendidikan peningkatan kemampuan guru yang lain.
merupakan faktor penentu berhasilnya
penerapan supervisi akademik teknik DAFTAR PUSTAKA
pelatihan dalam meningkatkan Abidin, Yunus. 2014. Desain
kemampuan guru Bahasa Inggris dalam Pembelajaran Dalam Konteks
menerapkan model pembelajaran Kurikulum 2013. Bandung:
kooperatif tipe STAD. Hal ini sesuai Refika Aditama
dengan apa yang dikemukanan oleh Jean
M Baker seperti dikutip oleh Arifin dan Ahmad, Zaher & Nasir, Mahmood. 2010.
Bernawi (2014), Daryanto (2014) bahwa Effect of Cooperative Learning
terdapat empat faktor yang menentukan vs Traditiobal Instruction on
keberhasilan pelatihan GROW ME yaitu prospective Teacher‘s Learning
hubungan saling percaya antar pertisipan, Experience and Achievement.
dukungan administrative, optimisme Journal Faculty of Education and
terhadap adanya peningkatan serta Science. Vol. 43. No. 1
ketersedian waktu dan dana.
Agus, W. & Hamrin. 2012. Menjadi
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN Guru Berkarakter (Strategi
SARAN Membangun Kompetensi &
Berdasarkan hasil penelitian dan Karakter Guru). Yogyakarta:
pembahasan data penelitian, maka dapat Pustaka Pelajar
ditarik kesimpulan bahwa Penerapan
supervisi akademik teknik Pelatihan Arifin, M. & Barnawi. 2014.
GROW ME dapat meningkatkan Pengembangan Keprofesionalan
kemampuan guru bahasa Inggris kelas Berkelanjutan Bagi
satu (X) dalam menerapkan model Guru.Yogyakarta: Gava Media
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada Creasy, Jan.e & Fred Paterson. 2005.
SMA Negeri di Kabupaten Tebo Leading Coaching in School.
Pengawas Sekolah dan Pengawas Nottingham: National Collage for
sekolah dapat menggunakan Supervisi School Leadership
Akademik teknik Pelatihan GROW ME
untuk meningkatkan kemampuan guru Daryanto. 2013. Standar Kompetensi dan
terutama dalam hal menerapkan model Penilaian Kinerja Guru
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Professional.Yogyakarta: Gava
Model pembelajaran memang tidak ada Media
yang bisa dikatakan paling baik untuk
sebuah mata pelajaran tetapi, dalam Duncan, G. & Met, M. 2010. Startalk:
penelitian ini telah membuktikan bahwa from paper to Practice: Collage
model pembelajaran kooperatif tipe Park: University of Maryland
STAD terbukti efektif membantu guru
dalam melaksanakan pembelajaran di Freeman & Diana Larsen. 2003.
dalam kelas. Untuk penelitian Techniques and Principles in
selanjutnya dapat disarankan untuk dapat

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 73


Language Teaching. Oxford: Neufeld,Barbara & Dana Roper .2003.
Oxford University Press Coaching: a Strategy for
Developing Instructional
Hosnan. 2014. Pendekatan dan Capacity. Washington: The
Kontekstual dalam Pembelajaran Aspen Instute & Anneberg
Abad 21. Bogor: Ghalia Instute for School Reform
Indonesia
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi
Joyce, Bruce,. Marsha Weil & Emily dan Supervisi Pendidikan.
Calhoun. 2011. Model of Bandung: Remaja Rosda Karya.
Teaching: Model-Model
Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Spranger, M. 2005. How to Teach so
Pelajar Student Remember. Alexandaria:
ASCD
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2013. Supervisi Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan
Pembelajaran dan Manajerial Kepengawasan. Bekasi:
Pada kurikulum 2013. Jakarta: Binamitra-Publishing
BPSDMP&PMP Kemdikbud
Sumai La. 2014. Meningkatkan
Makawimbang, H Jerry. 2013. Supervisi Kelayakan Sekolah dalam
Klinis: Teori dan Pencapaian Standar Nasional
Pengukuran(Analisis di Bidang Pendidikan Melalui Supervisi
Pendidikan). Bandung: Alfabeta. Model GROW-ME di Sekolah
Binaan wilayah Kapontori dan
Miller, John, P & Wayne Seller. (1985). Pasarwajo. Jurnal PTK DIKMEN.
Curriculum Perspectives and Vol.4. No. 1.
Practice. New York & London:
Longman Tolhurst, Judith. 2006. Coaching for
School: A Practical Guide to
Mukhtar dan Iskandar. 2013. Orientasi Building Leadership Capacity.
Baru Supervisi Pendidikan. Graet Britain: Pearson Longman
Jakarta: Referensi

74 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai