Tugas Praktik Mandiri Keempat
Tugas Praktik Mandiri Keempat
1. Sumber penyebab api dapat berasal dari berbagai faktor, antara lain:
• Kebakaran listrik: Korsleting listrik, kabel yang rusak, peralatan listrik yang tidak
aman.
• Panas berlebihan: Misalnya, sinar matahari yang terik, percikan api, atau suhu yang
sangat tinggi.
• Bahan mudah terbakar: Material yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, minyak, dan
gas.
• Reaksi kimia: Misalnya, reaksi kimia yang tidak terkendali atau tidak stabil.
• Aktivitas manusia: Kesalahan manusia seperti merokok sembarangan, penggunaan api
terbuka yang tidak aman, atau kelalaian dalam penggunaan peralatan.
4. Sarana proteksi kebakaran aktif adalah peralatan yang digunakan untuk memadamkan atau
mengendalikan kebakaran secara aktif, seperti:
• Alat Pemadam Api Ringan (APAR): Digunakan untuk memadamkan kebakaran di tahap
awal, terdiri dari tabung bertekanan yang berisi bahan pemadam api.
• Sistem Sprinkler: Sistem yang menggunakan alat pemadam air otomatis yang aktif saat
mendeteksi suhu atau asap yang tinggi.
• Hydrant: Sistem pemadam kebakaran yang menggunakan tekanan air dari jaringan air
umum untuk memadamkan kebakaran.
6. Dalam RJP (Resusitasi Jantung Paru), tekanan dada atau kompresi yang dilakukan adalah
sebanyak 30 kali dengan kedalaman sekitar 5-6 cm.
7. A. Untuk menentukan jumlah anggota yang harus tersertifikasi sebagai first aider, dapat
digunakan standar rasio 1:50. Artinya, untuk setiap 50 orang pekerja, minimal harus ada 1
orang yang tersertifikasi sebagai first aider. Dalam kasus ini, jumlah pekerja adalah 4500,
sehingga jumlah anggota yang harus tersertifikasi sebagai first aider adalah:
4500 / 50 = 90 orang
B. Untuk menentukan jumlah kotak P3K yang harus digunakan, dapat digunakan standar rasio
1 kotak P3K per 50 orang pekerja. Dalam kasus ini, jumlah pekerja adalah 4500, sehingga
jumlah kotak P3K yang harus digunakan adalah:
4500 / 50 = 90 kotak P3K
C. Jika terjadi henti jantung pada salah satu karyawan dan Adi sudah tersertifikasi sebagai first
aider, langkah-langkah yang harus Adi lakukan adalah sebagai berikut:
1. Segera hubungi nomor darurat atau tim medis yang ada di perusahaan.
2. Mulai memberikan resusitasi jantung paru (CPR) dengan mengikuti prosedur yang benar.
3. Gunakan AED (Automated External Defibrillator) jika tersedia dan ikuti instruksi
penggunaan dengan benar.
4. Teruskan CPR dan tindakan pertolongan lainnya sampai tim medis atau paramedis tiba di
tempat kejadian.
Dalam situasi gawat darurat seperti ini, waktu sangat penting. Oleh karena itu, Adi harus segera
mengambil tindakan dan memberikan pertolongan yang diperlukan dengan cepat dan efektif.
APAR Powder ABC adalah APAR yang memiliki bahan pemadam berupa serbuk kimia kering
yang dapat memadamkan api pada kelas A, B, dan C. Bahan pemadam ini cocok untuk
memadamkan api yang berasal dari bahan padat, cair, dan gas, termasuk kabel listrik dan
peralatan elektronik.
APAR CO2 adalah APAR yang menggunakan karbon dioksida (CO2) sebagai bahan pemadam.
APAR ini cocok untuk memadamkan api pada peralatan listrik dan elektronik yang sensitif
terhadap air atau serbuk pemadam yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Pilihan APAR yang tepat harus disesuaikan dengan jenis kebakaran yang mungkin terjadi di
perusahaan tersebut, risiko kebakaran yang ada, dan rekomendasi dari ahli kebakaran atau
peraturan yang berlaku.
B. Berapa jumlah tim kebakaran yang harus disertifikasi perusahaan tersebut?
Jumlah tim kebakaran yang harus disertifikasi oleh perusahaan kabel listrik dengan jumlah
pekerja sebanyak 1500 dapat bervariasi tergantung pada risiko kebakaran yang ada di
lingkungan kerja. Namun, sebagai pedoman umum, perusahaan sebaiknya memiliki minimal
satu tim kebakaran yang terlatih dan disertifikasi untuk setiap area kerja atau lantai bangunan.
Tim kebakaran yang terlatih dan disertifikasi biasanya terdiri dari personel yang dilatih dalam
pemadam kebakaran, prosedur evakuasi, dan tindakan darurat lainnya. Mereka harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menghadapi situasi kebakaran dan
memastikan keselamatan semua pekerja.
Jumlah anggota tim kebakaran dapat disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas perusahaan,
serta rekomendasi dari ahli kebakaran atau peraturan yang berlaku. Perusahaan juga harus
memastikan bahwa personel yang disertifikasi tetap menjalani pelatihan dan pembaruan
keterampilan secara berkala.
C. Apa yang harus dilakukan sutejo untuk membuat aktivitas management kebakaran dari
mulai Tindakan preventif, Tindakan tanggap darurat hingga Tindakan sesudah terjadi keadaan
tanggap darurat ?
untuk menjalankan aktivitas manajemen kebakaran dengan efektif, Sutejo dapat mengikuti
langkah-langkah berikut dari tindakan preventif hingga tindakan pasca keadaan darurat:
1. Tindakan Preventif:
a. Pemeliharaan Rutin: Sutejo harus memastikan bahwa peralatan pemadam kebakaran
seperti sprinkler, alat pemadam api ringan, dan sistem deteksi kebakaran berfungsi dengan baik
melalui pemeliharaan rutin dan pemeriksaan berkala.
b. Pelatihan Karyawan: Mengadakan pelatihan reguler bagi karyawan tentang tindakan
pencegahan kebakaran, penggunaan peralatan pemadam kebakaran, serta evakuasi darurat.
c. Penyusunan Rencana Evakuasi: Sutejo harus merencanakan dan mengkomunikasikan
rencana evakuasi kepada seluruh karyawan. Rencana ini harus mencakup jalur evakuasi, titik
pertemuan, dan tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat.
Penting bagi Sutejo untuk selalu mengikuti peraturan dan standar keamanan yang berlaku.
Juga, konsultasikan dengan ahli kebakaran atau otoritas setempat untuk mendapatkan panduan
yang lebih rinci dan spesifik untuk wilayah tempat usaha beroperasi.