Anda di halaman 1dari 11

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam teori dan praktek, Administrasi telah mengalami perubahan yang sangat
signifikan. Perkembangan itu dimulai pada masa sebelum lahirnya konsep Negara Bangsa
hingga lahirnya ilmu modern dan Administrasi yang hingga saat ini telah mengalami
beberapa kali pergeseran paradigma, mulai dari model klasik yang berkembang daam
kurun waktu 1855/1887 hingga akhir 1980an.
Pada era platinum saat ini (tahun 2000-an), Indonesia menjalani proses modernisasi
yang menuntut setiap individu dapat menjalankan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan
tanggung jawab. Sehingga tercipta cara berpikir individu modern dengan konsep
administrasi. Cara berpikir modern meliputi tiga inti yaitu: (a) Rasionalitas (masuk akal);
(b) Kalkulus (berdasarkan perhitungan); dan (c) Metode (penggunaan cara yang akan
dipakai).
Istilah administrasi identik dengan kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat dan
sebagainya. Hal inilah yang menjadikan setiap lembaga, instansi dan perusahaan memiliki
sistem administrasi. Dalam buku Pengantar Ilmu Administrasi (2020) oleh Alemian
Henuk, secara etimologis administrasi berasal dari bahasa Yunani 'administrare' yang
artinya melayani dan membantu. Secara umum, sistem administrasi memiliki peran
penting untuk membantu sebuah perusahaan dalam memberikan data serta informasi yang
diperlukan.

B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang menjadi pokok pembahan makalah ini, antara
lain :
1) Penggolongan Ilmu Administrasi
2) Perangkat Administrasi
3) Perbedaan Pokok antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga
4) Perbedaan antara Administrasi yang Ilmiah dan Nonilmiah

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penulisan makalah ini, yaitu:
1) Memahami masalah terkait Penggolongan Ilmu Administrasi
2) Memahami masalah terkait Perangkat Administrasi
3) Memahami masalah terkait Perbedaan Pokok antara Administrasi Negara dan
Administrasi Niaga
4) Memahami masalah terkait Perbedaan antara Administrasi yang Ilmiah dan
Nonilmiah

BAB II.
PEMBAHASAN
A. Penggolongan Ilmu Administrasi
Unsur-unsur dan pendekatan administrasi dalam “Mengenal Substansi Ilmu Administrasi oleh
Maharuddin Pangewa” mengatakan bahwa ilmu administrasi merupakan suatu ilmu yang cukup luas.
Pengkajian terhadap masing-masing unsur administrasi menghasilkan cabang-cabang pokok ilmu
pengetahuan administrasi secara tersendiri yang teruji kebenarannya serta mempunyai sasaran atau
objek pembicaraan sendiri. Karena itu, dengan mengacu pada delapan unsur umum administrasi yang
dikemukakan oleh The Liang Gie dalam “Mengenal Substansi Ilmu Administrasi oleh Maharuddin
Pangewa”, maka ada delapan bidang ilmu administrasi, yaitu:

1) Ilmu organisasi yang bersasaran pada pengaturan kerja sama dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu,
2) Ilmu manajemen bersasaran pada proses menggerakkan orang dan mengarahkan segenap fasilitas
yang dipunyai dalam kerja sama sekelompok orang tersebut,
3) Ilmu komunikasi bersasaran pada penyempaian berita atau ide yang terjadi dalam setiap usaha
kerja sama untuk mencapai suatu tujuan,
4) Ilmu administrasi kepegawaian bersasaran pada tenaga kerja manusia yang ada dalam sesuatu
organisasi,
5) Ilmu administrasi keuangan suatu pengetahuan yang bersasaran pada biaya uang,
6) Ilmu administrasi perbekalan suatu pengetahuan yang bersasaran pada barang-barang
perbekalan,
7) Ilmu tata usaha suatu pengetahuan yang bersasaran pada data kebutuhan informasi, dan
8) Ilmu hubungan masyarakat suatu pengetahuan yang bersasaran tentang cara-cara menjalin
hubungan baik antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.

Pembidangan ilmu administrasi dalam delapan cabang ilmu administrasi seperti yang disebutkan
di atas, dinamakan pembidangan administrasi berdasarkan “ragam teknis”.
Penggolongan dan perincian lain terhadap ilmu administrasi, yaitu pembagian dan perincian
menurut lingkungan suasana dan tujuan usaha kerja sama. Sukarno K (1958:12) dan Lubis (1984:19)
membedakannya dalam 3 (tiga) jenis, yaitu lingkungan suasana kenegaraan melahirkan ilmu
administrasi negara, lingkungan suasana perusahaan melahirkan ilmu administrasi perusahaan, dan
lingkungan suasana kemasyarakatan melahirkan ilmu administrasi sosial. Masing-masing dari ruang
lingkup/cabang ilmu administrasi tersebut diperinci lebih lanjut sebagai berikut:

Ilmu administrasi negara dapat dibagi menjadi:


1. Administrasi Kepolisian
2. Administrasi Kemiliteran
3. Administrasi Pengadilan
4. Administrasi Kepenjaraan
5. Administrasi Kepajakan
6. Administrasi Pengajaran Rakyat
7. Administrasi Kesehatan Rakyat
8. Administrasi Rekreasi
9. Administrasi Internasional

Ilmu administrasi perusahaan dengan cabang-cabang pengetahuan khusus sebagai berikut:


1. Administrasi Penjualan
2. Administrasi Periklanan
3. Administrasi Kepasaran
4. Administrasi Keproduksian
5. Administrasi Perbankan
6. Administrasi Perhotelan
7. Administrasi Pengangkutan
8. Dan cabang-cabang lainnya dalam bidang perusahaan.

Ilmu administrasi sosial dengan cabang-cabangnya sebagai berikut: administrasi sosial berkisar
pada usaha-usaha kerja sama yang bertujuan memajukan atau memelihara sesuatu kepentingan dari
segolongan orang. Usaha kerja sama ini pada umumnya dilakukan oleh semacam badan/lembaga
sosial, yang mengejar tercapainya tujuan yang bersifat sosial, kemanusiaan, keagamaan, kebudayaan,
kesenian dan sebagainya, misalnya: perhimpunan, yayasan, badan wakaf, gereja. Ilmu administrasi
sosial ini meliputi:
1. Administrasi Keagamaan
2. Administrasi Serikat Buruh
3. Administrasi Perkoperasian
4. Administrasi Perhimpunan
5. Administrasi Pekerjaan Sosial

Sebagai bahan perbandingan, Wayong (1969: 13) membagi ilmu administrasi dalam dua ruang
lingkup, yaitu: (1) ilmu administrasi negara dan (2) ilmu administrasi niaga. Dalam Kamus
Administrasi (1972: 32) dimuat pendapat Atmosudirdjo tentang sistematika ilmu administrasi, yaitu:
1. Ilmu administrasi publik
a. Ilmu administrasi (publik) internasional
b. Ilmu administrasi (publik) nasional
1) Ilmu administrasi negara umum
2) Ilmu administrasi daerah (otonom)
3) Ilmu administrasi negara khusus
2. Ilmu administrasi private
a. Ilmu administrasi niaga (business administration)
b. Ilmu administrasi private non niaga

Lagi pula, Sukarno K (1985: 12), Simbolon (2004: 17), dan Lubis (1984: 19) membagi
administrasi atas tiga golongan besar dengan rincian sebagai berikut:

1. Administrasi Negara ialah administrasi yang berobjek kenegaraan, terdiri atas


1) administrasi pemerintahan dan
2) administrasi perusahaan negara
 Administrasi pemerintahan terbagi dua bagian, yaitu:
a) administrasi sipil ialah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh departemen, jawatan, kantor
daerah, kantor kecamatan, dan kantor kelurahan. Atau seluruh kegiatan negara dikurangi
kegiatan perusahaan Negara dan kegiatan militer/TNI
b) administrasi militer (angkatan bersenjata); yang terdiri dari: administrasi angkatan udara,
angkatan laut, angkatan darat, dan angkatan kepolisian

 Administrasi perusahaan Negara ialah seluruh kegiatan yang terdapat di dalam perusahaan yang
dibiayai oleh Negara, di bidang produksi, distribusi, transportasi, perbankan, dan asuransi.

2. Administrasi Niaga ialah administrasi yang berobjek swasta/perniagaan, yang terdiri dari:
 Administrasi perusahaan ialah kegiatan-kegiatan di bidang produksi, transportasi, asuransi,
perbankan, dan lain-lain di bidang perusahaan swasta
 Administrasi sosial/bukan perusahaan, biasanya cenderung ke arah usaha sosial, seperti:
administrasi sekolah swasta, rumah sakit swasta,yayasan, klub, dan lain-lain.

Di sini sulit dibedakan secara tegas antara “public service” (pelayanan negara) dengan “bussines"
(niaga) karena ada yang pada awalnya sebagai “public” kemudian menjadi “bussines”. Contohnya:
Jawatan kereta api yang berubah menjadi perusahaan negara kereta api.

3. Administrasi internasional, ialah administrasi yang berobjek internasional termasuk di


dalamnya seluruh aktivitas yang bergerak di bidang internasional seperti yang dilakukan oleh PBB
beserta cabang-cabangnya, misalnya: Unicep, ILO, Unesco, dan sebagainya. Juga Asean Games, The
Ford Foundation, AID, IMF, IBRD, ASEAN, dan lain-lain. Hutabarat (1984: 9) membagi administrasi
internasional ke dalam tiga bagian, yaitu:
1) administrasi internasional yang bergerak dalam bidang kenegaraan,
2) administrasi internasional yang bergerak dalam bidang keniagaan
3) administrasi internasional yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan (kesosialan).

Karena perkembangan administrasi yang sangat dinamis, maka klasifikasi yang sederhana sudah
semakin kompleks. Misalnya dengan semakin pentingnya peranan suatu pemerintah dalam
meningkatkan taraf hidup seluruh rakyatnya, maka adalah suatu hal yang lumrah bahwa pemerintah
pun turut berkecimpun dalam kegiatan keniagaan. Hal inilah terbukti dengan adanya “public
corporation” yang meskipun dikuasai oleh negara, kegiatan-kegiatannya, motif bekerja dan struktur
organisasinya keseluruhannya bersifat keniagaan. Karena itu, timbul pulalah kegiatan yang bersifat
“public bussiness administration” maka Siagian (1985: 9) membagi administrasi ke dalam tiga bagian
seperti dibawah ini:

Public Private (Business)


Administration Administration

Public Business
Administration

Sebagai simpulan, ilmu administrasi memiliki cabang ilmu yang cukup luas dan dapat dibagi
dalam dua golongan besar, yaitu:
1. Menurut ragam teknis, administrasi dapat dibagi dalam delapan cabang pengetahuan
pokok, yaitu: ilmu organisasi, ilmu manajemen, ilmu komunikasi administrasi, ilmu
administrasi kepegawaian, ilmu administrasi keuangan, ilmu administrasi perbekalan,
ilmu adminis-trasi keterangan/ ketatausahaan/perkantoran, dan ilmu hubungan
masyarakat
2. Menurut aspek lingkungan suasana dan tujuan usaha kerja sama, ilmu administrasi
dapat dibagi dalam empat kelompok pengetahuan atau jenis substantif, yaitu:
a. Administrasi negara, meliputi: :administrasi kepolisian, administrasi kemiliteran,
administrasi penga-dilan, administrasi kepenjaraan, administrasi kepajakan,
administrasi pengajaran rakyat, administrasi kesehatan rakyat, dan administrasi
rekreasi
b. Administrasi perusahaan/niaga, meliputi: administrasi penjualam, administrasi
periklanan, adminis-trasi kepasaran, administrasi keproduksian, administrasi
perbankan,, dan administrasi perhotelan
c. Administrasi social, meliputi: administrasi keagamaan, administrasi serikat buruh,
administrasi perkoperasian, administrasi perhimpunan, dan administrasi pekerjaan
sosial.
d. Administrasi internasional, meliputi: administrasi internasional yang bergerak dalam
bidang kenegaraan, administrasi internasional yang bergerak dalam bidang
keniagaan, dan administrasi internasional yang bergerak dalam bidang
kemasyarakatan (kesosialan).

1) Ilmu Organisasi
2) Ilmu Manajemen
3) Ilmu Komuniksi Administrasi
Menurut Ragam 4) Administrasi Kepegawaian
Teknis 5) Administrasi Keuangan
6) Administrasi Perbekalan
7) Ketatausahaan/Administrasi Perkantoran
8) Hubungan Masyarakat (Humas)

a) Administrasi Kepolisian
b) Administrasi Kemiliteran
c) Administrasi Pengadilan
d) Administrasi Kepenjaraan.
Pembidangan 1) Administ.. e) Administrasi Kepajakan
Administrasi Negara f) Administrasi Pengajaran
Rakyat
g) Administrasi Kesehatan
Rakyat
h) Administrasi Rekreasi

a) Administrasi Penjualan
b) Administrasi Periklanan
2) Admminist. c)Administrasi Kepasaran
Menurut Perusah./ d) Administrasi Keproduksian
Lingkungan Niaga e) Administrasi Perbankan
Suasana f) Administrasi Perhotelan
a) Administrasi Keagamaan
b) Administrasi Serikat Buruh
Pangewa 3) Administ. c) Administrasi Perkoperasian
Sosial d) Administrasi Perhimpunan
e) Administrasi Pekerjaa Sosial

a) bidang kenegaraan
4) Administ. b) bidang keniagaan, dan
Internas. c) bidang kemasyarakatan

B. Perangkat Administrasi
Perangkat adalah alat kelengkapan. Perangkat administrasi adalah alat kelengkapan
administrasi atau bagian yang berfungsi sebagai penunjang terlaksananya kegiatan administrasi. Sudah
diuraikan pada bab sebelumnya bahwa di dalam administrasi selalu dijumpai adanya tiga proses yaitu
proses yang bersifat pemikiran, teknis operasoional, dan yang bersifat pembantuan. Untuk
terlaksananya proses-proses tersebut diperlukan perangkat administrasi yang bertugas melaksanakan
seluruh rangkaian kegiatan kerja sama untuk mencapai tujuan sasaran yang telah ditentukan.
Sehubungan dengan itu, Makkasau (1982: 130) menggolongkan perangkat administrasi dalam tiga
bagian, yaitu perangkat kendali, perangkat operasional, dan perangkat pendukung.
1. Perangkat kendali administrasi, adalah alat/sarana yang mengendalikan kegiatan
administrasi secara terarah dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan atau sasarannya,
meliputi:
1) perangkat yang bersifat landasan idiil seperti Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
2) perangkat yang bersifat konstitusional, yaitu UUD 45 bagi NKRI, dan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga untuk organisasi biasa,
3) perangkat yang bersifat operasional sebagai penjabaran lebih lanjut dari kedua
landasan adil dan konstitusi atau hanya berdasarkan kepada salah satunya, misalnya
doktrin, petunjuk, dan program.
2. Perangkat operasional administrasi, yaitu perangkat yang melakukan kegiatan-kegiatan
administrasi secara operasional di lapangan yang terdiri atas:
1) manajemen
2) organisasi
3) kepemimpinan
4) personal
Perangkat pendukung administrasi, meliputi:
 perangkat kendali pendukung yang terdiri atas: prosedur pengadaan, prosedur
penggunaan, prosedur pemeliharaan, dan lain-lain.
 perangkat operasional pendukung, terdiri dari perencanaan pendukung program
pengadaan/penggunaan, metode dan teknik penggunaan/pemeliharaan, dan lain-
lain.
 perangkat sarana/prasarana pendukung terdiri dari: prasarana/sarana/fasilitas,
biaya/anggaran, dan materiil//logistik.

Landasan Idiil
Perangkat
Pengendalian Landasan Konstitusional

Landasan Operasional

Manajemen
Perangkat Perangkat
Organisasi
Administrasi Operasional
Kepemimpinan dan
Personil

Peralatan
Perangkat
Pendukung
Biaya/Anggaran

Materiil/Logistik
Makkasau
memperoleh
revisi dari penulis

C. Perbedaan Pokok antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga


Meskipun telah dikatakan bahwa pembagian administrSebagai simpulan, ilmu administrasi
memiliki cabang ilmu yang cukup luas dan dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu:
1. Menurut ragam teknis, administrasi dapat dibagi dalam delapan cabang pengetahuan pokok,
yaitu: ilmu organisasi, ilmu manajemen, ilmu komunikasi administrasi, ilmu administrasi
kepegawaian, ilmu administrasi keuangan, ilmu administrasi perbekalan, ilmu adminis-trasi
keterangan/ ketatausahaan/perkantoran, dan ilmu hubungan masyarakat
2. Menurut aspek lingkungan suasana dan tujuan usaha kerja sama, ilmu administrasi dapat
dibagi dalam empat kelompok pengetahuan atau jenis substantif, yaitu:
a. Administrasi negara, meliputi: :administrasi kepolisian, administrasi kemiliteran,
administrasi penga-dilan, administrasi kepenjaraan, administrasi kepajakan, administrasi
pengajaran rakyat, administrasi kesehatan rakyat, dan administrasi rekreasi
b. Administrasi perusahaan/niaga, meliputi: administrasi penjualam, administrasi
periklanan, adminis-trasi kepasaran, administrasi keproduksian, administrasi perbankan,, dan
administrasi perhotelan
c. Administrasi social, meliputi: administrasi keagamaan, administrasi serikat buruh,
administrasi perkoperasian, administrasi perhimpunan, dan administrasi pekerjaan sosial.
d. Administrasi internasional, meliputi: administrasi internasional yang bergerak
dalam bidang kenegaraan, administrasi internasional yang bergerak dalam bidang keniagaan, dan
administrasi internasional yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan (kesosialan).

Sebagai simpulan, ilmu administrasi memiliki cabang ilmu yang cukup luas dan dapat dibagi
dalam dua golongan besar, yaitu:
1. Menurut ragam teknis, administrasi dapat dibagi dalam delapan cabang pengetahuan pokok,
yaitu: ilmu organisasi, ilmu manajemen, ilmu komunikasi administrasi, ilmu administrasi
kepegawaian, ilmu administrasi keuangan, ilmu administrasi perbekalan, ilmu administrasi
keterangan/ ketatausahaan/perkantoran, dan ilmu hubungan masyarakat
2. Menurut aspek lingkungan suasana dan tujuan usaha kerja sama, ilmu administrasi dapat
dibagi dalam empat kelompok pengetahuan atau jenis substantif, yaitu:
a. Administrasi negara, meliputi: :administrasi kepolisian, administrasi kemiliteran,
administrasi penga-dilan, administrasi kepenjaraan, administrasi kepajakan, administrasi
pengajaran rakyat, administrasi kesehatan rakyat, dan administrasi rekreasi
b. Administrasi perusahaan/niaga, meliputi: administrasi penjualam, administrasi
periklanan, adminis-trasi kepasaran, administrasi keproduksian, administrasi perbankan,, dan
administrasi perhotelan
c. Administrasi social, meliputi: administrasi keagamaan, administrasi serikat buruh,
administrasi perkoperasian, administrasi perhimpunan, dan administrasi pekerjaan sosial.
d. Administrasi internasional, meliputi: administrasi internasional yang bergerak dalam
bidang kenegaraan, administrasi internasional yang bergerak dalam bidang keniagaan, dan
administrasi internasional yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan (kesosialan).

Siagian (1985: 30-32) memberikan perbedaan pokok antara administrasi negara dengan
administrasi niaga dari beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Tujuan
a. Administrasi negara bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat dalam
wilayah negara
b. Administrasi niaga bertujuan untuk mengusahakan keabadian kelangsungan hidup
organisasi yang dimung-kinkan oleh adanya akumulasi modal, penambahan investasi,
diversifikasi produk yang dihasilkan dan keuntungan yang lebih wajar
2. Faktor Motif
a. Administrasi negara dalam proses pelaksanaan kegiatannya bermotifkan pemberian
service yang seefisien, seekonomis dan seefektif mungkin kepada setiap warga negara
yang harus dilayaninya
b. Administrasi niaga dalam operasinya bermotifkan keuntungan yang wajar atas modal
yang telah ditanam.

3. Sifat Pelayanan

a. Administrasi negara berkewajiban melayani semua warganegara dengan perlakuan yang


sama
b. Administrasi niaga dalam memberikan layanannya sering membedakan sifat service yang
diberikan karena motif untuk mencari keuntungan

4. Wilayah Yuridiksi

a. Administrasi negara mempunyai wilayah kekuasaan yang sama luasnya dengan wilayah
kekuasaan negara
b. Administrasi niaga tidak mempunyai wilayah kekuasaan tetapi yang ada hanya wilayah
operasi yang luasnya dapat sama atau lebih sempit atau lebih luas dari wilayah kekuasaan
negara

5. Kekuasaan

a. Administrasi negara memperoleh kekuasaannya dari rakyat melalui lembaga perwakilan


b. Administrasi niaga mempunyai kekuasaannya terletak pada besarnya modal yang
dimiliki serta kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil kemajuan dibidang teknologi

6. Orientasi Politik

a. Administrasi negara sebagai abdi dari rakyat berorientasi politik netral, tidak memihak
dan berdiri di atas semua golongan, aliran dan lapisan yang ada di dalam masyarakat
b. Administrasi niaga menjalankan politik pilihannya secara memihak dan menganut sesuatu
aliran yang dianggapnya akan membantu usaha-usahanya dalam mengadakan pengabdian
kehidupan organisasi

7. Cara Bekerja

a. Administrasi negara lebih lamban dibandingkan dengan administrasi niaga


b. Administrasi niaga kegiatan-kegiatannya lebih sering didasarkan kepada aproach
programatis daripada legalitas.

PERBEDAAN ANTARA ADMINISTRASI NEGARA


DAN ADMINISTRASI NIAGA
( Soewarno Handayaningrat, 1985:)

Administrasi Negara Administrasi Niaga


1) Administrasi negara bertujuan 1) Administrasi swasta/niaga ber-
memberikan pelayanan yang tujuan memperoleh untung se-
sebaik-baiknya kepada besar-besarnya (profit motive)
masyarakat (public service)
2) Administrasi swasta/niaga da-lam
2) Administrasi negara dalam pen- pencapaian tujuannya di-lakukan
capaian tujuannya dilakukan ber- dengan kebijaksana-an yang
dasarkan ketentuan/peraturan bersifat mengun-tungkan (tidak
per-undang-undangan yang sangat terikat dengan ketentuan
berlaku (legalistic approach) yang telah ditetap-kan)

3) Administrasi negara dalam kegi- 3) Administrasi swasta/niaga tidak


atannya mengutamakan sela-lu terikat dengan prosedur
kebenaran sesuai dengan yang berlaku, tetapi meng-
prosedur yang telah ditentukan utamakan hasil yang dicapai.
(birokrasi-bureau-cracy)
4) Administrasi negara cara 4) Administrasi swasta/niaga cara
kerjanya diang-gap kurang begitu kerja-nya sangat efisien (efficient)
efisien (in efficient)
5) Administrasi swasta/niaga da-lam
5) Administrasi negara bersifat mo- kegiatannya sifatnya ada-lah
nopolistik karena sifatnya meng- persaingan bebas (free
utamakan kepentingan umum competition)
(nocompetition)
6) Administrasi swasta/niaga dalam
6) Administrasi negara dalam kegi- ke-giatannya tidak mem-
atannya ditujukan bagi kepen- pertimbangkan bagi kepen-tingan
tingan kesejahteraan rakyat ba- kesejahteraan rakyat tetapi
nyak (social welfare), misalnya: memperhitungkan kepen-tingan
pembuatan jalan/jembatan, kesejahteraan individu atau
penga-iran, kesehatan, dan lain- kelompok
lain

D. Perbedaan antara Administrasi yang Ilmiah dan Nonilmiah


Sudah dijelaskan pada Bab II Subbab C bahwa administrasi merupakan suatu seni (arts) dan
juga sebagai ilmu (scince). Administrasi sebagai seni telah timbul sejak zaman purba hingga lakhirnya
ilmu administrasi dan tidak didasarkan kepada keilmuan (dus non-ilmiah). Administrasi yang telah
bersifat keilmuan yang lakhir sejak tahun 1886 dengan gerakan manajemen/administrasi yang ilmiah
dan masih terus berlangsung hinga sekarang. Karena itu, administrasi sekarang ini merupakan suatu
“artistic science” dan “scientific arts”, maka ada perbedaan antara administrasi yang ilmiah dengan
yang non-ilmiah.
Dalam membedakan antara administrasi yang ilmiah (ilmu) dengan yang non-ilmiah, Siagian
(1985: 34) tidak membedakan antara administrasi dengan manajemen. Hal ini dapat dipahami karena
kegiatan administrasidapat terlaksana dengan baik apabila manajemen berfungsi untuk mengendalikan
dan mengarahkan seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentuka.
Misalnya kegiatan dekan susah dipisahkan dengan kegiatan fakultas, karena dekanlah yang
mengendalikan dan mengaraahkan seluruh kegiatan yang ada di dalam fakultas.
Perbedaan antara administrasi dan manajemen ilmiah non-ilmiah yang dikemukakan oleh
Siagian (1985: 34) adalah sebagai bnerikut.

1. Filsafat yang dianut

a. Administrasi yang ilmiah menganut filsafat yang “people centered” yang berarti
memandang dan memperlakukan manusia itu tidak hanya sebagai alat pelaksana semata-
mata akan tetapi sebagai oknum yang berkepribadian, bertujuan, bercita-cita dan
mempunyai rasio
b. Administrasi non-ilmiah menganut filsafat yang “job centered” yang berarti bahwa dalam
usaha mencapai tujuan yang penting adalah tugas yang harus dilaksanakan agar supaya
selesai tepat pada waktunya.

2. Approach yang dipergunakan

a. Administrasi yang ilmiah oleh para pelaksananya semakin disadari bahwa sumber-sumber
yang tersedia semakin terbatas karena itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
“efisiensi” dan “ekonomis”
b. Administrasi non ilmiah adalah efektivitas yang berarti bahwa dalam proses administrasi
tercapainya tujuanlah yang terpenting dan tidak mempersoalkan mengenai pengorbanan
tenaga, waktu, ruang, uang yang diberikan.

3. Metode Kerja

a. Administrasi ilmiah menggunakan metode kerja yang sistematis dan prosedur kerja yang
sederhana dan sesuai dengan kebutuhan
b. Administrasi yang non ilmiah menggunakan metode kerja yang tidak sistematis dan cara
kerja sering didasarkan kepada sistim coba-coba yang sering mengakibatkan kesalahan

4. Cara Bekerja

a. Administrasi yang ilmiah bekerja dengan cara revolusioner cepat


b. Administrasi non ilmiah bekerja dengan cara-cara tradisional telah dijalankan kurang daya
cipta serta lamban.

BAB III.
PENUTUP (KESIMPULAN)
1. The Liang Gie dalam “Mengenal Substansi Ilmu Administrasi oleh Maharuddin Pangewa”,
bidang ilmu administrasi terbagi atas 8 bagian berdasarkan ragam teknis.
2. Ilmu administrasi memiliki cabang ilmu yang cukup luas dan dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu:
a) Menurut ragam teknis, administrasi dapat dibagi dalam delapan cabang pengetahuan pokok,
yaitu: ilmu organisasi, ilmu manajemen, ilmu komunikasi administrasi, ilmu administrasi
kepegawaian, ilmu administrasi keuangan, ilmu administrasi perbekalan, ilmu adminis-trasi
keterangan/ ketatausahaan/perkantoran, dan ilmu hubungan masyarakat
b) Menurut aspek lingkungan suasana dan tujuan usaha kerja sama, ilmu administrasi dapat
dibagi dalam empat kelompok pengetahuan atau jenis substantif, yaitu:
 Administrasi negara, meliputi: :administrasi kepolisian, administrasi kemiliteran,
administrasi penga-dilan, administrasi kepenjaraan, administrasi kepajakan, administrasi
pengajaran rakyat, administrasi kesehatan rakyat, dan administrasi rekreasi
 Administrasi perusahaan/niaga, meliputi: administrasi penjualam, administrasi periklanan,
adminis-trasi kepasaran, administrasi keproduksian, administrasi perbankan,, dan
administrasi perhotelan
 Administrasi social, meliputi: administrasi keagamaan, administrasi serikat buruh,
administrasi perkoperasian, administrasi perhimpunan, dan administrasi pekerjaan sosial.
 Administrasi internasional, meliputi: administrasi internasional yang bergerak dalam bidang
kenegaraan, administrasi internasional yang bergerak dalam bidang keniagaan, dan
administrasi internasional yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan (kesosialan).
3. Perangkat adalah alat kelengkapan. Perangkat administrasi adalah alat kelengkapan administrasi
atau bagian yang berfungsi sebagai penunjang terlaksananya kegiatan administrasi
Landasan Idiil
Perangkat
Pengendalian Landasan Konstitusional

Landasan Operasional

Manajemen
Perangkat Perangkat
Organisasi
Administrasi Operasional
Kepemimpinan dan
Personil

Peralatan
Perangkat
Pendukung Biaya/Anggaran

Materiil/Logistik

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Maharuddin Pangewa, M. Si. 2008. Mengenal Substansi Ilmu Administrasi. Makassar: Badan
Penerbit Universitas Negeri Makassar.

doudymalfoy.blogspot.com. 22 November 2011. (online). makalah-pengantar-ilmu-administrasil

muhammadredja.wordpress.com. Agustus 2012. (online). administrasi/pembidangan-dan-ruang-


lingkup-administrasi/

studocu.com. politeknik-negeri-jakarta. 2018/2019. (online). pendidikan-pancasila-dan-


kewarganegaraan/2-pembidangan-ilmu-administrasi

Anda mungkin juga menyukai