Laporan Pengabdian Masyarakat Semester Gasal TA 2022-2023
Laporan Pengabdian Masyarakat Semester Gasal TA 2022-2023
Pelaksana:
i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat: Pendampingan Sertifikasi Halal dan
Pengelolaan Pemasaran bagi Pengusaha Wanita Fatayat Jawa Timur
2. Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Bidang Keahlian
1 Prawita Yani, S.E., M.Ak. Ketua Akuntansi dan
Manajemen
UMKM
2 Muktar Redy Susila, S.Si., M.Si Anggota 1 Statistik
Pemasaran
3 Wawan Cahyo Nugroho, S.E., Anggota 2 Perpajakan
M.A. UMKM
4 Fastha Aulia Pradhani, S.Si., Anggota 3 Statistik
M.Si. Pemasaran
5 Hermono Widiarto, S.E., M.M. Anggota 4 Manajemen
keuangan
5 Farah Risty Amiratih Anggota 5 Membantu
kegiatan survei
sampai monev
6 Yulia Sisca Amanda Anggota 6 Membantu
kegiatan survei
sampai monev
iii
permasalahan dalam bidang sertifikasi halal adalah kurangnya pendamping Halal di
Fatayat Jawa Timur. Pendamping Halal diperlukan untuk membantu para pelaku
UMKM untuk memenuhi syarat dalam mengajukan sertifikasi Halal.
7. Kontribusi mendasar pada mitra (diuraikan secara singkat):
Pada kegiatan ini kontribusi yang diberikan pada mitra adalah adanya narasumber
yang pernah mengikuti pelatihan pendamping Halal dan Training of Trainer (ToT)
Pendamping Halal.
8. Rencana luaran yang ditargetkan:
Rencana luaran yang ditargetkan adalah dipublikasikan dalam jurnal nasional
pengabdian kepada masyarakat.
iv
Ringkasan Laporan
v
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Lampiran
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Tahun 2021 merupakan puncak pencapaian PDRB selama kurun waktu 5 tahun
terakhir dari 2017. Salah satu kontributor tren positif peningkatan angka PDRB Jawa
Timur adalah sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Struktur modal yang
minimal serta penggunaan sumber daya yang tidak terlalu besar merupakan alasan
meningkatnya jumlah UMKM di Jawa Timur. Bidang UMKM terdiri dari beberapa
industri dan merupakan penyumbang angka PDRB. Di tahun 2021, 5 besar lapangan
usaha dengan angka PDRB terbesar secara berturut- turut adalah industri pengolahan;
perdagangan dan reparasi; pertanian, kehutanan dan perikanan; konstruksi serta
penyediaan akomodasi makan dan minum.
Industri pengolahan dengan proses yang kompleks menimbulkan kekhawatiran
tersendiri akan faktor higienis dan kehalalan bahannya (https://jdih.kalteng.go.id/). Bahan
yang digunakan sudah bukan berasal dari bahan murni namun merupakan campuran dari
berbagai komponen dan dari berbagai sumber. Mengingat posisi Indonesia sebagai
negara muslim terbesar di dunia, tidak berlebihan jika pemerintah sangat memperhatikan
hal ini. Oleh sebab itu, di dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal, pemerintah mewajibkan semua produk yang masuk, beredar, dan
1
diperdagangkan di wilayah Indonesia untuk bersertifikat halal. Selain itu, kebutuhan
konsumen akan produk yang aman dikonsumsi, bebas penyakit dan mendatangkan
ketentraman batin juga dijamin melalui peraturan ini. Manfaat lain juga bisa dirasakan
oleh pengusaha dengan bertambahnya loyalitas konsumen yang percaya akan proses
pengolahan produk (Hidayat dan Siradj, 2015). Bahkan, beberapa UMKM di Kota Bogor
menunjukkan peningkatan omset setelah bersertifikat halal yang ditinjau dari modal, jam
kerja, lama usaha dan promosi (Khairunnisa et al, 2020).
Kendala UMKM yang lain muncul dari aspek pemasaran. Metode pemasaran dari
mulut ke mulut masih menjadi andalan (Elwisam dan Lestari, 2019). Namun dengan
semakin meningkatnya teknologi, cara ini tidak bisa menjadi satu-satunya strategi.
Optimalisasi teknologi dan juga penerapan strategi pemasaran menjadi kunci sukses
pengembangan usaha. Penerapan pemasaran melalui media sosial menjadi mutlak
dilakukan mengingat akses informasi yang semakin kencang. Sebagai contoh, bagi
industri mebel, ilustrasi gambar yang menarik dan melancarkan promosi melalui media
sosial instagram menjadi optimalisasi pemasaran (Naimah et al, 2020). Strategi
penerapan teknologi menjadi salah satu inovasi dalam bidang pemasaran dan harus
dikuasai oleh UMKM jika ingin meningkatkan perkembangan usaha.
Terdapat dua permasalahan dari pengusaha wanita Fatayat Jawa Timur yaitu
masalah bagaimana cara mengajukan sertifikasi halal dan bagaimana cara
mengoptimalkan pengelolaan pemasaran produk-produknya. Mayoritas konsumen
produk dari pengusaha wanita Fatayat yaitu masyarakat Indonesia. Sebagian besar
masyarakat Indonesia beragama Islam. Masyarakat yang beragama Islam hanya
diperbolehkan mengkonsumsi atau menggunakan produk yang sudah dinyatakan halal
oleh agama. Masyarakat akan merasa nyaman untuk menggunakan atau membeli produk
yang sudah berlabelkan halal dari pihak instansi yang berwenang. Pada saat ini banyak
produk yang dihasilkan oleh pengusaha wanita Fatayat Jawa Timur masih belum
mempunyai label halal. Kebanyakan dari mereka yaitu belum tahu bagaimana cara
mengurus dan apa saja persyaratan yang harus dipersiapkan.
Kendala lainnya yang dihadapi oleh para pengusaha wanita Fatayat Jawa Timur
yaitu bagaimana cara mengoptimalkan pemasaran produknya. Banyak tantangan yang
2
dihadapi oleh para pengusaha dan yang akan dihadapi untuk kedepannya. Setelah diuji
dengan adanya COVID-19 mulai awal tahun 2020, saat ini tantangan yang akan dihadapi
oleh para pengusaha yaitu resesi ekonomi. Inflasi adalah sumber utama dari resesi yang
dimungkin akan terjadi dalam waktu dekat ini. Negara-negara Eropa sudah mulai
merasakan dampak inflasi dari gas dan bahan bakar minyak. Dampak tersebut pastinya
nanti akan sampai ke Indonesia. Oleh sebab itu sebagai seorang pengusaha harus
mewaspadai hal tersebut. Pelaku pengusaha wanita Fatayat Jawa Timur harus mempunyai
strategi pemasaran yang bagus agar tetap bisa bertahan dan tumbuh. Masih ada beberapa
pelaku yang masih minim dalam mempergunakan teknologi untuk pemasaran produknya.
Selain itu, staregi pemasaran lainnya seperti pricing, pengemasan produk, dan yang paling
penting yaitu bagaimana cara menjaga relasi dengan para pelanggannya.
3
BAB 2
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1. Solusi
Berikut ini adalah beberapa solusi yang telah diberikan oleh tim pengabdian
masyarakat STIESIA dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh mitra:
a. Memberikan materi mengenai sertifikat halal yang berkenaan dengan cara
mengajukan sertifikasi halal secara mandiri yang bias dimulai dengan pelatihan
beberapa pendamping halal yang nantinya bias membimbing pengajuan
sertifikasi halal UMKM melalui aplikasi SIHALAL.
b. Materi optimalisasi pengelolaan pemasaran dengan cara efisien dan efektif juga
diberikan kepada para pengusaha wanita Fatayat Jawa Timur agar dapat lebih
mengoptimalkan pemasaran produknya.
2.2. Target Luaran
Selain memberikan solusi untuk permasalahan mitra, tim pengabdian juga memiliki
beberapa target luaran yang dapat dijadikan suatu referensi dalam pengembangan
kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya, yang terdiri dari beberapa hal sebagai
berikut.
a. Pengusaha wanita Fatayat Jawa Timur dapat melakukan pendaftaran sertifikasi
halal secara mandiri melalui aplikasi SIHALAL dengan bimbingan para
pendamping halal dari Fatayat Halal Center, serta dapat melakukan optimalisasi
pemasaran produknya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas
usahanya.
b. Publikasi artikel di salah satu jurnal pengabdian masyarakat
4
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan PKM mengenai pendampingan sertifikasi halal dan pengelolaan
pemasaran terdiri dari 4 (empat) tahapan proses, yaitu :
a. Identifikasi masalah (mapping) yang dilaksanakan secara online. Proses ini
merupakan salah satu cara untuk merumuskan ruang lingkup materi
pengabdian, melalui identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh para
pelaku UMKM. Beberapa indikator yang telah ditetapkan oleh STIESIA
Surabaya, berupa daftar pertanyaan yang dipetakan kembali menjadi sub
indikator Strength-Weakness-Opportunity-Threat (S.W.O.T) dari mitra
merupakan salah satu metode yang dipakai untuk dalam mengidentifikasi
permasalahandalam kegiatan pengabdian ini. Identifikasi difokuskan pada
permasalahan mengenai sertifikasi halal serta pengelolaan pemasaran untuk
setiap pelaku UMKM.
b. Tahapan berikutnya adalah pelaksanaan pelatihan Pendampingan
Sertifikasi Halal dan Pengelolaan Pemasaran secara online dan offline.
Target peserta pelatihan adalah 30 orang. Jumlah ini dirasa cukup memadai,
sehingga pelatihan dapat berlangsung secara efektif. Pelaksanaan
pendampingan dan pelatihan dilaksanakan selama dua hari. Pelaksanaan
hari pertama yaitu pemaparan materi pendampingan materi halal dan
pengelolaan pemasaran secara online. Sesi pertama pemberian materi
mengenai sertifikasi halal dan pengelolaan pemasaran lalu di hari kedua
melanjutkan pemberian materi yang belum sempat diberikan. Setiap
penyampaian sesi materi berakhir, maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
maupun diskusi mengenai materi pelatihan. Para peserta dapat bertanya
secara langsung kepada para narasumber mengenai permasalahan sertifikasi
halal maupun permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan
profitabilitas. Pada hari kedua materi disampaikan secara offline. Pada hari
kedua ini selain penyampaian materi dilakukan pendampingan setelah sesi
pelatihan.
c. Berikutnya setelah pelaksaan pelatihan, dilanjutkan dengan tahapan
pendampingan secara offline setelah pelatihan. Proses pendampingan adalah
5
sebagai media bagi peserta untuk bertanya maupun sharing mengenai
kesulitan yang dihadapai dalam pengerjaan penugasan yang diberikan.
Peserta dapat bertanya secara langsung kepada para narasumber dari setiap
materi.
d. Tahapan terakhir adalah mengadakan Monitoring Evaluasi (monev) secara
secara online melalui pemberian kuesioner dalam bentuk tes dengan standar
nilai minimum kelulusan 50/ 100. Monev dilakukan melalui pengisian
kuesioner maupun output yang diminta. Hasil dari monev sebagai referensi
untuk kegiatan pengabdian selanjutnya
6
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
7
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
Keterangan Identifikasi Pelatihan Pendampingan Monev
Masalah
Hari Senin Sabtu- Minggu Sabtu- Minggu
Tanggal 7 November 3-4 Desember 3-4 Desember
2022 2022 2022
Tempat Online online & Bangkalan
Bangkalan
Waktu 19.00-selesai 08.00 – 16.00 10.00 – selesai
Person in a. Ketua Materi I : a. Ketua a. Ketua
Charge Kegiatan Regulasi Jaminan Kegiatan Kegiatan
(PIC) b. Pengurus Produk Halal & b. Anggota b. Anggota
Bidang Kebijakan Badan Kegiatan Kegiatan
Ekonomi Penyelenggara c. Narasumber c. Koordinator
PW Jaminan Produk d. Koordinator Mitra
Fatayat Halal Mitra d. Mitra
NU Jatim Narasumber : e. Mitra
Dewi Aisah,
M.Pd.
Materi II :
Penetapan Fatwa
Produk Halal
Majelis Ulama
Indonesia
Narasumber :
Dewi Aisah,
M.Pd.
Materi III :
Pendampingan
dan Pendamping
Proses Produk
Halal
Narasumber :
Dewi Aisah,
M.Pd.
Materi IV :
Pengetahuan dan
Titik Kritis Bahan
dalam Produk
Halal
Narasumber :
Dewi Aisah,
M.Pd.
Materi V :
Pengenalan UMK
dan Perizinan
Berusaha
Narasumber :
8
Prawita Yani,
S.E., M.Ak.
Materi VI : Proses
Produk Halal dan
Pernyataan
Mandiri bagi
Pelaku Usaha
Mikro dan Kecil
Narasumber :
Musfarina Thoriq
Materi VII :
Verifikasi dan
Validasi
Pernyataan
Kehalalan Produk
bagi Pelaku
Usaha Mikro dan
Kecil
Narasumber :
Musfarina Thoriq
Materi VIII :
Pengelolaan
Pemasaran
Narasumber :
Muktar Redy
Susila, S.Si.,
M.Si. dan Wawan
Cahyo Nugroho,
S.E., M.A.
Jumlah 10 orang 40 orang 40 orang 38 orang
Peserta
9
BAB 5
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
10
Sehingga dikhawatirkan ketidakmampuan PC dalam mengutus perwakilannya untuk
acara ini. Untuk pelaksanaan yang semula dijadwalkan pada bulan November 2022
mundur di awal Desember tepatnya tanggal 3- 4 Desember 2022. Pelaksanaan dilakukan
di hari Sabtu dan Minggu dengan mempertimbangkan kekosongan jadwal para calon
partisipan karena kebanyakan di antara mereka juga menjadi pekerja formal dan
mengurus usaha mereka sendiri. Sistem yang dipakai oleh Fatayat adalah dengan sistem
Koordinator Wilayah (Korda). Untuk Korda V mewakili 8 daerah yaitu Gresik Kepulauan
(Pulau Bawean), Surabaya, Bangkalan, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Pulau Kangean
dan Pulau Masalembu. Sistem Korda dirasa cocok karena luas area cakupan akan bisa
lebih luas dengan peserta yang lebih tepat sasaran. Untuk memudahkan penerimaan
materi, calon partisipan diutamakan yang sudah mempunyai usaha sendiri. Tahap pertama
ini ditandai dengan pengiriman undangan dari PW Fatayat NU Jatim melalui PC di 8
daerah masing- masing. Undangan sekaligus link registrasi disampaikan oleh koordinator
mitra dalam hal ini diwakili oleh ibu Nurul Djauhariyah, S.E. dan disebarkan melalui
aplikasi whatsapp ke nomor masing-masing ketua PC. Dari link registrasi yang sudah
diisi, terkumpul 37 orang partisipan dengan rincian
Tabel 4. Daftar Register Partisipan Kegiatan
No Nama Cabang
1 Fatimatuzzahroh PCF NU Masalembu
2 Nadziratul Ulya PCF NU Sumenep
3 Nurul Hidayati PCF NU Surabaya
4 Nurul Hidayati PCF NU Sampang
5 Ida Rosyidah PCF NU Bangkalan
6 Khusnul Khotimah PCF NU Gresik
7 Rifatul Hasanah PCF NU Sumenep
8 Siti Muslimah PCF NU Sampang
9 Hamimah PCF NU Sampang
10 Irtiyahatul Munazzalah PCF NU Sumenep
11 Muawanah PCF NU Surabaya
12 Mastuhah PCF NU Sampang
13 Nurul Qomariyah PCF NU Sumenep
14 Halimah, M. Pd. PCF NU Pamekasan
15 Siti Kutsiyah, S.Pd PCF NU Bangkalan
16 Wildanun Nafiah PCF NU Sampang
17 Yulistina, S.Pd. PCF NU Pamekasan
18 Wahyu Ningsih PCF NU Bangkalan
11
19 Nina Susanti PCF NU Bangkalan
20 Utsamaroh PCF NU Gresik
21 Hoiriyah PCF NU Bangkalan
22 Siti Halimah PCF NU Pamekasan
23 Dwi Sulistyanti PCF NU Surabaya
24 Lilik Khumaidah PCF NU Gresik
25 Siti Mailah PCF NU Pamekasan
26 Sitti Nafiatun PCF NU Kangean
27 Sitti Atika PCF NU Masalembu
28 Sutindah PCF NU Pamekasan
29 S.Fatimah PCF NU Sumenep
30 Siti Muawanah PCF NU Sampang
31 Musyarrofah PCF NU Pamekasan
32 Mardiyana PCF Masalembu
33 Homsiyah PCF Bangkalan
34 Inayatul Aini PCF Surabaya
35 Nurul Fathanah PCF Kangean
36 St. Habani PCF Sumenep
37 Fitryawaty PCF Masalembu
Peserta terbanyak berasal dari perwakilan Bangkalan dan Sumenep masing-masing 7
orang, disusul oleh Pamekasan 6 orang, Sampang diwakili oleh 5 orang, Surabaya 4 orang
dan Gresik, Kangean, Masalembu masing- masing diwakili 3 orang. Ke-38 partisipan
dikumpulkan di suatu grup whatsapp oleh koordinator mitra yang akan berfungsi sebagai
media pendampingan dan juga informasi.
Tahap kedua berlangsung selama 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 3-4
Desember 2022 yang dimulai dari pemberian materi 1-5 dan materi no 8 secara online
melalui zoom meeting yang difasilitasi oleh tim PW Fatayat NU Jatim. Acara dibuka tepat
jam 08.00 pagi dengan registrasi melalui link zoom meeting oleh akun zoom Fatayat Jatim
yang telah dibagikan di grup whatsapp parstisipan. Dibuka oleh pembawa acara dari tim
STIESIA Surabaya yang diwakili oleh ibu Prawita Yani, S.E., M.Ak. dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Fatayat. Setelah itu materi pertama sampai
dengan ke-4 dibawakan oleh ibu Dewi Aisah, M.Pd. diikuti dengan sesi tanya jawab
antara peserta dan narasumber di tiap pemberian materinya. Sesi tanya jawab berlangsung
cukup intensif di tiap materinya. Seperti pertanyaan mengenai ketentuan Islam untuk
hokum haram, halal, mu’bah maupun boleh untuk beberapa bahan dan prosedur
pengolahan produk. Selain itu terdapat pertanyaan mengenai pemberian pangan yang
12
dicurigai tidak halal kepada produk yang termasuk kategori halal. Narasumber menjawab
bahwa ketentuan mengenai haram dan halal mengacu kepada beberapa peraturan dari
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan juga bahwa pencucian syar’i
menjadi solusi bagi pemberian pangan kepada produk halal yang tidak semestinya.
Namun karena keterbatasan waktu, pertanyaan dari partisipan tidak bisa diakomodir
sepenuhnya. Untuk pertanyaan- pertanyaan yang tidak terakomodir, narasumber
menjawabnya di grup whatsapp partisipan. Tepat jam 12.00 dilangsungkan ISHOMA
selama 1 jam. Setelah ISHOMA, materi 5 dan 8 diberikan berturut- turut oleh ibu Prawita
Yani, S.E., M.Ak., bapak Wawan Cahyo Nugroho, S.E., M.S.A. dan bapak Muktar Redy
Susila, S.Si., M.Si. dengan materi yang telah dibuat terlebih dahulu oleh ibu Fastha Aulia
Pradani, S.Si., M.Si. Sesi tanya jawab di jam ini juga tidak kalah intens. Beberapa
pertanyaan dari partisipan antara lain mengenai tata cara pengajuan Nomor Ijin Berusaha
(NIB) yang tidak sesuai regulasi maupun jika ada perubahan dari pengajuan yang telah
lalu. Untuk materi dari tim STIESIA Surabaya terdapat pertanyaan mengenai distribusi
pemasaran produk dan motivasi berusaha dan dijawab secara komprehensif oleh tim
narasumber dari STIESIA Surabaya. Berdasarkan absensi yang diedarkan di zoom
meeting chat maupun grup whatsapp partisipan, dikumpulkan daftar hadir sebagai berikut
Tabel 5. Daftar Hadir Kegiatan Hari 1
No Nama Cabang
1 Fatimatuzzahroh PCF NU Masalembu
2 Nadziratul Ulya PCF NU Sumenep
3 Nurul Hidayati PCF NU Surabaya
4 Nurul Hidayati PCF NU Sampang
5 Ida Rosyidah PCF NU Bangkalan
6 Khusnul Khotimah PCF NU Gresik
7 Rifatul Hasanah PCF NU Sumenep
8 Siti Muslimah PCF NU Sampang
9 Hamimah PCF NU Sampang
10 Irtiyahatul Munazzalah PCF NU Sumenep
11 Muawanah PCF NU Surabaya
12 Mastuhah PCF NU Sampang
13 Sitti Aminah PCF NU Kangean
14 Nurul Qomariyah PCF NU Sumenep
15 Halimah, M. Pd. PCF NU Pamekasan
16 Siti Kutsiyah, S.Pd PCF NU Bangkalan
17 Wildanun Nafiah PCF NU Sampang
13
18 Yulistina, S.Pd. PCF NU Pamekasan
19 Wahyu Ningsih PCF NU Bangkalan
20 Nina Susanti PCF NU Bangkalan
21 Utsamaroh PCF NU Gresik
22 Hoiriyah PCF NU Bangkalan
23 Siti Halimah PCF NU Pamekasan
24 Dwi Sulistyanti PCF NU Surabaya
25 Lilik Khumaidah PCF NU Gresik
26 Siti Mailah PCF NU Pamekasan
27 Sitti Nafiatun PCF NU Kangean
28 Sitti Atika PCF NU Masalembu
29 Sutindah PCF NU Pamekasan
30 S.Fatimah PCF NU Sumenep
31 Siti Muawanah PCF NU Sampang
32 Musyarrofah PCF NU Pamekasan
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tidak semua partisipan yang mendaftarkan diri
mengikuti kegiatan. Dari daftar registrasi terdapat 6 orang yang tidak mengikuti kegiatan
tahap kedua di hari pertama.
Di hari kedua tahap kedua, acara dilangsungkan secara offline yang bertempat
di Graha PKB tepatnya di Jl. R.E. Martadinata, Bangkalan. Di hari kedua materi yang
disampaikan adalah mengenai Proses Produk Halal dan Pernyataan Mandiri bagi Pelaku
Usaha Mikro dan Kecil serta mengenai Verifikasi dan Validasi Pernyataan Kehalalan
Produk bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang disampaikan oleh ibu Farah Fataty,
S.H., M.Kn. Seperti yang telah berlangsung sebelum- sebelumnya, partisipan
mengajukan beberapa pertanyaan seperti ketentuan halal vaksin atau obat, penyembelihan
syar’i dan juga distribusi produk di retailer terkemuka seperti Transmart, Superindo, dan
lain-lain. Narasumber dari tim PW Fatayat NU Jatim menjawab ketentuan halal mengenai
obat dan penyembelihan syar’i secara komprehensif dan juga terdapat jawaban dari ibu
Prawita Yani, S.E., M.Ak. mengenai koordinasi dengan instansi lokal terkait menyangkut
distribusi produk di retailer besar. Absensi untuk hari kedua adalah sebagai berikut
Tabel 6. Daftar Hadir Kegiatan Hari 2
No Nama Cabang
1 Fatimatuzzahroh PCF NU Masalembu
2 Nadziratul Ulya PCF NU Sumenep
3 Nurul Hidayati PCF NU Surabaya
4 Nurul Hidayati PCF NU Sampang
5 Ida Rosyidah PCF NU Bangkalan
14
6 Rifatul Hasanah PCF NU Sumenep
7 Siti Muslimah PCF NU Sampang
8 Hamimah PCF NU Sampang
9 Irtiyahatul Munazzalah PCF NU Sumenep
10 Muawanah PCF NU Surabaya
11 Mastuhah PCF NU Sampang
12 Sitti Aminah PCF NU Kangean
13 Nurul Qomariyah PCF NU Sumenep
14 Halimah, M. Pd. PCF NU Pamekasan
15 Siti Kutsiyah, S.Pd PCF NU Bangkalan
16 Wildanun Nafiah PCF NU Sampang
17 Yulistina, S.Pd. PCF NU Pamekasan
18 Wahyu Ningsih PCF NU Bangkalan
19 Nina Susanti PCF NU Bangkalan
20 Hoiriyah PCF NU Bangkalan
21 Siti Halimah PCF NU Pamekasan
22 Dwi Sulistyanti PCF NU Surabaya
23 Siti Mailah PCF NU Pamekasan
24 Sitti Nafiatun PCF NU Kangean
25 Sutindah PCF NU Pamekasan
26 S.Fatimah PCF NU Sumenep
27 Siti Muawanah PCF NU Sampang
28 Musyarrofah PCF NU Pamekasan
29 Homsiyah PCF Bangkalan
30 Inayatul Aini PCF Surabaya
31 Nurul Fathanah PCF Kangean
15
Gambar 1. Form Tabel Kehalalan Bahan Suatu Produk
Tahap keempat adalah dengan mengisi formulir evaluasi secara online yang
akan menentukan kelulusan partisipan. Dalam hal ini, nilai kriteria kelulusan adalah 50.
Jika nilai total pengisian evaluasi di bawah 50, maka bisa dipastikan partisipan tersebut
tidak lolos, tidak berhak menerima sertifikat dan yang lebih penting lagi tidak bisa
mendapat predikat pendamping serta tidak bisa mendampingi pengajuan SIHALAL
UMKM di wilayahnya. Selain itu, meski partisipan mengisi form evaluasi dan memenuhi
kriteria minimal kelulusan, namun jika yang bersangkutan tidak hadir sepenuhnya di 2
hari pelatihan dan pendampingan, maka kelulusannya dinyatakan batal. Di tahap ini,
hanya 25 orang partisipan saja yang dinyatakan lulus dan berhak menajdi pendamping
halal. Setelah tahap ini, partisipan yang berhasil lulus akan berhak menerima user account
dan password untuk mengakses aplikasi SIHALAL dan berhak mendampingi UMKM
binaan.
16
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
17
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh tim secara online
dan offline bisa diresume menjadi beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Kegiatan pemberian materi dilaksanakan selama dua hari, pada hari pertama
dilaksanakan dengan metode online dan pada hari kedua dilaksanakan dengan
metode offline.
b. Wirausaha wanita kelompok usaha Fatayat Jawa Timur harus memperhatikan
regulasi Jaminan Produk Halal (JPH) dan kebijakan badan penyelenggara jaminan
produk halal. Semua regulasi dan kebijakan tersebut harus dipatuhi dan
dilaksanakan. Penetapan fatwa produk halal ditetapkan oleh Majelis Ulama
Indonesia.
c. Salah satu materi berisikan pendampingan dan pendamping proses produk halal. Isi
materi tersebut menjelaskan bagaimana proses pendampingan UMKM untuk
mendapatkan sertifikat halal.
d. Para pelaku UMKM Fatayat Jawa Timur diberikan pengetahuan bagaimana produk
yang masuk ke klasifikasi produk halal dilihat dari beberapa macam kriteria.
e. Pelaku UMKM harus bisa mengaplikasikan dan menerapkan tatakelola pemasaran
yang memperhatikan kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Para pelaku UMKM
harus mampu membuat produk yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini
agar mampu bersaing dengan para kompetitor.
7.2. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan oleh tim berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut ini:
1. Wilayah PW Fatayat Jawa Timur yang meliputi 45 PC bisa menjadi referensi untuk
menambah cakupan pengabdian masyarakat yang dilakukan untuk pengabdian
selanjtnya.
2. Kelompok usaha wanita Fatayat NU Jawa Timur agar segera mengurus sertifikasi
halal setiap produk yang dihasilkan agar produk tersebut nyaman apabila dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia.
18
3. Kerjasama dan koordinasi dengan PW Fatayat Jawa Timur yang dilakukan pada awal
persiapan pengabdian memudahkan pelaksanaan. Untuk mengidentifikasi kebutuhan
dari wirausaha wanita kelompok usaha Fatayat Jawa Timur, akan lebih baik jika PW
membuat kuesioner kepada pelaku wirausaha untuk kebutuhan materi dan bimbingan
kegiatan pengabdian masyarakat di masa yang akan datang dan target UMKM yang
berhasil didampingi dalam pengajuan sertifikasi halal produknya.
4. Komitmen partisipan untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan bisa ditegaskan
di awal pembagian undangan dan flyer pengumuman oleh PW Fatayat NU selaku
otoritas lembaga sehingga tidak terjadi pembatalan kelulusan dikarenakan partisipan
tidak sepenuhnya mengikuti kegiatan.
19
REFERENSI
Badan Pusat Statistik .2022. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur
Triwulanan Menurut Lapangan Usaha 2017 - 2021. Surabaya.
Elwisam, E. and Lestari, R. 2019. ‘Penerapan strategi pemasaran, inovasi produk
kreatif dan orientasi pasar untuk meningkatkan kinerja pemasaran UMKM’,
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 4(2),
pp. 277–286.
Naimah, R. J., Wardhana M.W., Haryanto, R, Pebrianto, A.2020. Penerapan Digital
marketing Sebagai Strategi Pemasaran UMKM’, Jurnal IMPACT:
Implementation and Action, 2(2), pp. 119–130.
Hidayat, A. S. and Siradj, M. 2015 ‘Sertifikasi halal dan sertifikasi non halal pada
produk pangan industri’, AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 15(2).
Khairunnisa, H., Lubis, D. and Hasanah, Q. 2020. ‘Kenaikan Omzet UMKM Makanan
dan Minuman di Kota Bogor Pasca Sertifikasi Halal’, AL-MUZARA’AH, 8(2), pp.
109–127.
20
LAMPIRAN
1. Surat Tugas
x
2. Foto Kegiatan
xi
Kegiatan Pelatihan Hari 1 (Online by zoom meeting)
3 Desember 2022
xii
Kegiatan Pendampingan secara Online
3 Desember 2022
xiii
No Nama Cabang
1 Fatimatuzzahroh PCF NU Masalembu
2 Nadziratul Ulya PCF NU Sumenep
3 Nurul Hidayati PCF NU Surabaya
4 Nurul Hidayati PCF NU Sampang
5 Ida Rosyidah PCF NU Bangkalan
6 Rifatul Hasanah PCF NU Sumenep
7 Siti Muslimah PCF NU Sampang
8 Hamimah PCF NU Sampang
9 Irtiyahatul Munazzalah PCF NU Sumenep
10 Muawanah PCF NU Surabaya
11 Mastuhah PCF NU Sampang
12 Nurul Qomariyah PCF NU Sumenep
13 Halimah, M. Pd. PCF NU Pamekasan
14 Siti Kutsiyah, S.Pd PCF NU Bangkalan
15 Wildanun Nafiah PCF NU Sampang
16 Yulistina, S.Pd. PCF NU Pamekasan
17 Wahyu Ningsih PCF NU Bangkalan
18 Hoiriyah PCF NU Bangkalan
19 Siti Halimah PCF NU Pamekasan
20 Dwi Sulistyanti PCF NU Surabaya
21 Siti Mailah PCF NU Pamekasan
22 Sitti Nafiatun PCF NU Kangean
23 S.Fatimah PCF NU Sumenep
24 Siti Muawanah PCF NU Sampang
25 Musyarrofah PCF NU Pamekasan
xiv
3. Daftar Hadir Kegiatan
a. Daftar Hadir Mitra
xv
b. Daftar Hadir Koordinator Mitra
xvi
d. Daftar Hadir Dosen
xvii
4. Materi Kegiatan
xviii
Materi “Penetapan Fatwa Produk Halal Majelis Ulama Indonesia” oleh Dewi
Aisah, M.Pd.
xix
Materi “Pendampingan & Pendamping PPH” oleh Dewi Aisah, M.Pd.
xx
Materi “Pengetahuan Bahan Dalam Proses Produk Halal” oleh Dewi Aisah,
M.Pd.
xxi
Materi “Pengenalan UMK dan Perizinan Berusaha” oleh Prawita Yani, S.E.,
M.Ak.
xxii
Materi “Proses Produk Halal” oleh Musfarina Thoriq
xxiii
Materi “Verifikasi dan Validasi Pernyataan Kehalalan Produk Bagi Pelaku
Usaha” oleh Musfarina Thoriq
xxiv
Materi “Pengelolaan Pemasaran” oleh Muktar Redy Susila, S.Si., M.Si. dan
Wawan Cahyo Nugroho, S.E., M.A.
xxv
5. Sertifikat Kegiatan
a. Dosen
xxvi
xxvii
xxviii
b. Mahasiswa
xxix